Isi Home Care

19
BAB I PENDAHULUAN Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah. Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan benar (berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik keperawatan telah tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan, maupun surat keputusan Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian melakukan praktik keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi Indonesia sehat. Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat maupun dirumah pasien. Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah pasien disebut Home Care. Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau Home Care. Berbagai faktor yang mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu 1

description

kunjungan rumah 1

Transcript of Isi Home Care

Page 1: Isi Home Care

BAB I

PENDAHULUAN

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan masyarakat untuk

hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut

berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah.

Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang diberikan

kepada individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan benar

(berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik keperawatan

telah tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan, maupun surat

keputusan Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian melakukan praktik

keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban profesi

untuk mencapai visi Indonesia sehat. Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh

perawat sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung

puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat maupun dirumah pasien. Pelayanan

keperawatan yang dilkukan dirumah pasien disebut Home Care. Pelayanan kesehatan di

rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi

kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan

memasyarakat serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan

Kesehatan di rumah atau Home Care. Berbagai faktor yang mendorong perkembangannya

sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan kesehatan di

rumah. Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan

dirumah atara lain: Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan,

tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah

1

Page 2: Isi Home Care

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Home Care

1. Definisi Home Care

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah

pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif  diberikan kepada

individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,

mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan

meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan

kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan

melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.

Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan

kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan

komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan

tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan

keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.

2. Tujuan Diadakannya Home Care

a. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.

b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

3. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Home Care

a. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat

b. Upaya promotif atau preventif

c. SDM perawat

d. Kebutuhan pasien

e. Kependudukan

f. Dana

2

Page 3: Isi Home Care

4. Manfaat Home Care

1. Bagi Klien dan Keluarga :

a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap

yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien,

transportasi dan konsumsi keluarga

b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa

keluarga ada yang sakit

c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri

d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat

orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran

perawat untuk menggantikannya

2. Bagi Perawat :

a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan

lingkungan yang tetap sama

b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan

kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien,

dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.

c. Data dan minat pasien

3. Bagi Rumah Sakit :

a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya

pelayanan home care yang dilakukannya.

b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan

c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

3

Page 4: Isi Home Care

2.2 Konsep Diabetes Melitus

1. Definisi Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek yang melibatkan

kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan berkembangnya komplikasi

makro vaskuler, mikro vaskuler dan neurologis.

2. Etiologi Diabetes Melitus

Faktor penyebab terjadinya Diabetes Mellitus yaitu :

a. Faktor keturunan

Karena adanya kelainan fungsi atau jumlah sel – sel betha pancreas yang bersifat

genetic dan diturunkan secara autosom dominant sehingga mempengaruhi sel

betha serta mengubah kemampuannya dalam mengenali dan menyebarkan

rangsang yang merupakan bagian dari sintesis insulin.

b. Fungsi sel pancreas dan sekresi insulin berkurang

Jumlah glukosa yang diambul dan dilepaskan oleh hati dan yang digunakan oleh

jarinagan perifer tergantung keseimbangan fisiologis beberapa hormon. Hormon

yang menurunkan glukosa darah yaitu insulin yang dibentuk sel betha pulau

pancreas.

c. Kegemukan atau obesitas

Terjadi karena hipertrofi sel betha pancreas dan hiperinsulinemia dan intoleransi

glukosa kemudian berakhir dengan kegemukan dengan diabetes mellitus dan

insulin insufisiensi relative.

d. Perubahan pada usia lanjut berkaitan dengan resistensi insulin

Pada usia lanjut terjadi penurunan maupun kemampuan insulin terutama pada post

reseptor.

3. Manifestasi Klinis

Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :

Pada tahap awal sering ditemukan :

a. Poliuri (banyak kencing)

Hal ini disebabkan oleh karena kadar glukosa darah meningkat sampai melampaui

daya serap ginjal terhadap glukosa sehingga terjadi osmotic diuresis yang mana

gula banyak menarik cairan dan elektrolit sehingga penderita mengeluh banyak

kencing.

4

Page 5: Isi Home Care

b. Polidipsi (banyak minum)

Hal ini disebabkan pembakaran terlalu banyak dan kehilangan cairan banyak

karena poliuri, sehingga untuk mengimbangi penderita lebih banyak minum.

c. Polipagi (banyak makan)

Hal ini disebabkan karena glukosa tidak sampai ke sel-sel mengalami starvasi

(lapar).

d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini disebabkan

kehabisan glikogen yang telah dilebur jadi glukosa, maka tubuh berusama

mendapat peleburan zat dari bahagian tubuh yang lain yaitu lemak dan protein.

e. Mata kabur

Hal ini disebabkan oleh gangguan lintas polibi (glukosa – sarbitol fruktasi) yang

disebabkan karena insufisiensi insulin. Akibat terdapat penimbunan sarbitol dari

lensa, sehingga menyebabkan pembentukan katarak.

4. Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan sebagai penunjang diagnostik medis antara lain:

1. Pemeriksaan gula darah

Orang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan kadar gula

darah antara 70-110 mg/dl (engliglikemi) dalam kondisi asupan makanan yang

berbeda-beda. Test dilakukan sebelum dan sesudah makan serta pada waktu tidur.

2. Pemeriksaan dengan Hb

Dilakukan untuk pengontrolan DM jangka lama yang merupakan Hb minor

sebagai hasil dari glikolisis normal.

3. Pemeriksaan Urine

Pemeriksaan urine dikombinasikan dengan pemeriksaan glukosa darah untuk

memantau kadar glukosa darah pada periode waktu diantara pemeriksaan darah.

BAB III

KASUS

5

Page 6: Isi Home Care

Ibu M yang berumur 55 tahun tinggal di daerah wonokromo. Ibu M mengeluh nyeri

pada luka dikakinya. Ibu M juga mempunyai riwayat DM. Nyeri tersebut dirasakan sudah

sejak 1 tahun. Ketika itu ibu M membiarkan saja lukanya karena pemikirannya hanya luka di

kaki yang biasa dan tidak diberi obat sama sekali. Lambat laun lukanya semakin parah dan

ibu M merasa cemas dengan kondisi luka di kakinya.

Akhirnya, ibu tersebut tidak kuat menahan rasa nyeri sehingga mencari informasi

tentang tempat pelayanan kesehatan dirumah dengan alasan agar penyakit tersebut segera

ditangani. Kemudian ibu M menemukan tempat yang sesuai untuk berkonsultasi mengenai

luka yang dialami. Setelah datang kesana ada seorang dokter dan perawat yang akan

menindaklanjuti luka dikakinya. Setelah ditangani, dokter tersebut membritau kalo luka ini

perlu perawatan secara intensive. Dokter pun juga menyarankan untuk rutin melakukan

kontrol perawatan luka yang akan ditangani oleh perawat. Selain itu juga menyarankan ibu M

untuk rutin mengontrol GDA dan melakukan diet sesuai aturan bagi penderita DM.

BAB IV

PENDANAAN

6

Page 7: Isi Home Care

No Biaya Tetap Jumlah Harga

1 Bak instrumen 1 Rp. 25.000

2 Pinset anatomi 2 @10.000 Rp. 20.000

3 Pinset sirugis 2 @10.000 Rp. 20.000

4 Gunting 1 Rp. 10.000

5 Gunting jaringan 1 Rp. 15.000

6 Bengkok 1 Rp. 25.000

7 Baskom 1 Rp. 25.000

8 Perlak 1 Rp. 10.000

9 Apron 1 Rp. 10.000

Total = Rp. 160.000 : 8

Rp. 20.000

Keterangan :

8 adalah kunjungan dalam 1 bulan. 1 bulan dilakukan 8 X perawatan homecare =

1 minggu 2 kali

No Biaya variabel Jumlah Harga

1 Kassa steril 1 pack Rp. 8.000

2 Plester 1 roll Rp. 8.000

7

Page 8: Isi Home Care

3 Masker 1 Rp. 1.000

4 NaCl 0,9 % 1 liter Rp. 25.000

5 Saflon 1 liter Rp. 25.000

6 Tes GDA 1 Rp. 10.000

7 Sarung tangan (handscoon) 1 pasang Rp. 3.000

Total = Rp. 80.000

Biaya perawatan = Rp. 40.000

Biaya transportasi = Rp. 10.000 (wilayah surabaya)

Total = Rp. 20.000

Rp. 80.000

Rp. 40.000

Rp. 10.000 +

RP. 150.000

Total seluruh biaya operasioanal Rp. 150.000 untuk satu kali perawatan.

BAB V

PEMBAHASAN

8

Page 9: Isi Home Care

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan

kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif  diberikan kepada individu, keluarga, di

tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, memulihkan

kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit.

Layanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir,

oleh pemberi layanan melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.

Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada

pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan

keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus

pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan

menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.

Tujuan untuk terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Home Care

a. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat

b. Upaya promotif atau preventif

c. SDM perawat

Manfaat Home Care

1. Bagi Klien dan Keluarga :

Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang makin

mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan konsumsi

keluarga.

2. Bagi Perawat :

Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang

tetap sama.

3. Bagi Rumah Sakit :

Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan home

care yang dilakukannya.

Konsep Diabetes Melitus

9

Page 10: Isi Home Care

Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek yang melibatkan

kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan berkembangnya komplikasi makro

vaskuler, mikro vaskuler dan neurologis.

Faktor penyebab terjadinya Diabetes Mellitus yaitu :

a. Faktor keturunan

b. Fungsi sel pancreas dan sekresi insulin berkurang

c. Kegemukan atau obesitas

d. Perubahan pada usia lanjut berkaitan dengan resistensi insulin

Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut :

a. Poliuri (banyak kencing)

b. Polidipsi (banyak minum)

c. Polipagi (banyak makan)

d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang.

e. Mata kabur

Pemeriksaan yang dilakukan sebagai penunjang diagnostik medis antara lain:

1. Pemeriksaan gula darah

2. Pemeriksaan dengan Hb

3. Pemeriksaan Urine

Ibu M yang berumur 55 tahun tinggal di daerah wonokromo. Ibu M mengeluh nyeri

pada luka dikakinya. Ibu M juga mempunyai riwayat DM. Nyeri tersebut dirasakan sudah

sejak 1 tahun. Ketika itu ibu M membiarkan saja lukanya karena pemikirannya hanya luka di

kaki yang biasa dan tidak diberi obat sama sekali. Lambat laun lukanya semakin parah dan

ibu M merasa cemas dengan kondisi luka di kakinya.

Akhirnya, ibu tersebut tidak kuat menahan rasa nyeri sehingga mencari informasi

tentang tempat pelayanan kesehatan dirumah dengan alasan agar penyakit tersebut segera

ditangani. Kemudian ibu M menemukan tempat yang sesuai untuk berkonsultasi mengenai

luka yang dialami. Setelah datang kesana ada seorang dokter dan perawat yang akan

menindaklanjuti luka dikakinya. Setelah ditangani, dokter tersebut membritau kalo luka ini

perlu perawatan secara intensive. Dokter pun juga menyarankan untuk rutin melakukan

kontrol perawatan luka yang akan ditangani oleh perawat. Selain itu juga menyarankan ibu M

untuk rutin mengontrol GDA dan melakukan diet sesuai aturan bagi penderita DM.

No Biaya Tetap Jumlah Harga

10

Page 11: Isi Home Care

1 Bak instrumen 1 Rp. 25.000

2 Pinset anatomi 2 @10.000 Rp. 20.000

3 Pinset sirugis 2 @10.000 Rp. 20.000

4 Gunting 1 Rp. 10.000

5 Gunting jaringan 1 Rp. 15.000

6 Bengkok 1 Rp. 25.000

7 Baskom 1 Rp. 25.000

8 Perlak 1 Rp. 10.000

9 Apron 1 Rp. 10.000

Total = Rp. 160.000 : 8

Rp. 20.000

Keterangan :

8 adalah kunjungan dalam 1 bulan. 1 bulan dilakukan 8 X perawatan homecare =

1 minggu 2 kali

No Biaya variabel Jumlah Harga

1 Kassa steril 1 pack Rp. 8.000

2 Plester 1 roll Rp. 8.000

3 Masker 1 Rp. 1.000

4 NaCl 0,9 % 1 liter Rp. 25.000

5 Saflon 1 liter Rp. 25.000

6 Tes GDA 1 Rp. 10.000

7 Sarung tangan (handscoon) 1 pasang Rp. 3.000

Total = Rp. 80.000

Faktor pendukung :

11

Page 12: Isi Home Care

Dengan adanya masyarakat banyak yang belum mengetahui tentang bagaimana cara

perawatan DM atau pengetahuan tentang DM, maka pelayanan home care ini sangat

dibutuhkan secara cepat oleh masyarakat. Disamping itu home care bisa melayani perawatan

dirumah dan bisa setiap saat dipantau oleh perawat dan keluarga. Harganya pun sangat

terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan pelayanan ini. Pelayanan home care ini

sangat membantu masyarakat tersebut dengan cara pemantauan jadwal obat, jadwal diet, dll.

Dan biasanya keluarga juga suka atau cocok dengan perawat yang akan menangani.

Faktor Penghambat :

Salah satu penghambat dari pelayanan ini yang pertama, jika ada salah satu pemilik

home care lain yang meniru dengan karakteristik pelayanan kami, dikhawatirkan pasien akan

berkurang sehingga otomatis akan menurunkan keuntungan dalam pelayanan home care ini.

Yang kedua, jika adanya kurangnya alat bisa mempengaruhi kinerja perawat terhadap pasien

dalam pelayanan home care ini. Dan yang terakhir, jika harga pelayanan terlalu mahal

dikhawatirkan pasien akan mencari harga home care yang paling murah dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

12

Page 13: Isi Home Care

TUGAS MASING MASING PER BAB

13

Page 14: Isi Home Care

BAB I : Fatimah Zahro 130012014

Fitriyah 130012015

BAB II : Ghisca M.T 130012016

Hendri S. 130012017

BAB III : Herdiana P.L 130012018

Ika Nur O. 130012019

Izza F.N 130012020

BAB IV : Khartika F. 130012021

Latifah H. 130012022

Lela Eka 130012023

BAB V : Mahrudi 130012024

Martha N. 130012025

Masfufatun 130012026

14