Isi Big Paper
-
Upload
putrinurrochmah -
Category
Documents
-
view
29 -
download
0
description
Transcript of Isi Big Paper
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehinga
penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian yang berjudul “Analisis Faktor
Lingkungan Eksternal PT Metroland Permai” merupakan tugas mata kuliah
General Environment Business pada Program Magister Manajemen Universitas
Gadjah Mada. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai
pengaruh lingkungan eksternal terhadap aktivitas bisnis sebuah perusahaan.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan penelitian ini. Rasa terima kasih disampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta, M.B.A., selaku koordinator
dosen mata kuliah General Business Environment
2. Dosen-dosen pengampu aspek-aspek mata kuliah General Business
Environment
3. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan
4. Rekan-rekan angkatan 35 kelas Reguler Jakarta
5. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas
besar ini, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam
penelitian ini. Walaupun demikian, besar harapan penulis agar penelitian ini dapat
berguna bagi ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi yang memerlukan.
Jakarta, November 2014
Penulis
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor penting dalam menunjang
pembangunan ekonomi Indonesia. Terbukti dari data BPS, sektor konstruksi
masuk dalam tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi dan
berkontribusi terhadap laju pertumbuhan PDB menurut lapangan usaha triwulan
II-2014, yaitu sebesar 4.16 persen. Kondisi ini akan terus meningkat karena pasar
dunia yang semakin bebas dan terbuka lebar untuk semua negara.
Dalam menjalankan aktivitas bisnis, sebuah perusahaan akan menghadapi
banyak faktor lingkungan, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Analisis
faktor lingkungan internal dilakukan untuk mengidentifikasi sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki perusahaan kemudian dirumuskan menjadi kekuatan
dan kelemahan perusahaan. Selain faktor lingkungan internal, perusahaan perlu
menganalisis pengaruh faktor lingkungan eksternal kemudian dirumuskan
menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Dalam kajian bahan ajar mata kuliah
General Business Environment (GBE) terdapat tiga belas faktor lingkungan
eksternal yang mempengaruhi suatu industri, antara lain :
1. Lingkungan demografi
2. Lingkungan ekonomi yang meliputi kebijakan moneter dan fiskal,
pembangunan ekonomi, ekonomi regional, kebijakan industri dan
sektoral
3. Lingkungan budaya
4. Lingkungan sosial
5. Lingkungan teknologi yang meliputi teknologi pemrosesan dan
teknologi informasi
6. Lingkungan politik yang meliputi politik domestik dan
internasional
7. Lingkungan alam
8. Lingkungan pemerintahan
ii
Dalam jangka panjang, sektor konstruksi Indonesia akan semakin
berkembang. Oleh karena itu, perusahaan harus mengevaluasi kembali strategi
dan kebijikan yang diambil sudah sesuai atau belum dengan perubahan
lingkungan bisnis yang terjadi.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR iRINGKASAN EKSEKUTIF iiDAFTAR ISI ivDAFTAR TABEL viDAFTAR GAMBAR vii
Bab I PENDAHULUAN 11.1. Latar Belakang 11.2. Pernyataan Masalah 21.3. Tujuan Penelitian 31.4. Metode Penelitian 3
Bab II PROFIL PERUSAHAAN 42.1. Lokasi 42.2. Visi dan Misi 42.3. Struktur Manajemen dan Organisasi 42.4. Bisnis dan Strategi 5
Bab III ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL 63.1. Faktor Demografi 6
3.1.1. Isu Utama 63.1.2. Peluang 73.1.3. Ancaman 83.1.4. Implikasi Bisnis 8
3.2. Faktor Kebijakan Industri dan Sektoral 93.2.1. Isu Utama 93.2.2. Peluang 93.2.3. Ancaman 103.2.4. Implikasi Bisnis 11
3.3. Faktor Ekonomi Regional 113.3.1. Isu Utama 113.3.2. Peluang 133.3.3. Ancaman 133.3.4. Implikasi Bisnis 13
3.4. Faktor Pembangunan Ekonomi 143.4.1. Isu Utama 143.4.2. Peluang 153.4.3. Ancaman 163.4.4. Implikasi Bisnis 16
3.5. Faktor Teknologi Pemrosesan 163.5.1. Isu Utama 163.5.2. Peluang 183.5.3. Ancaman 183.5.4. Implikasi Bisnis 19
iv
3.6. Faktor Budaya203.6.1. Isu Utama 203.6.2. Peluang 223.6.3. Ancaman 223.6.4. Implikasi Bisnis 22
3.7. Faktor Politik Domestik 233.7.1. Isu Utama 233.7.2. Peluang 233.7.3. Ancaman 243.7.4. Implikasi Bisnis 24
3.8. Faktor Lingkungan Alam 253.8.1. Isu Utama 253.8.2. Peluang 253.8.3. Ancaman 263.8.4. Implikasi Bisnis 26
3.9. Faktor Sosial 283.9.1. Isu Utama 283.9.2. Peluang 293.9.3. Ancaman 293.9.4. Implikasi Bisnis 30
3.10.Faktor Politik Internasional 303.10.1. Isu Utama 303.10.2. Peluang 313.10.3. Ancaman 313.10.4. Implikasi Bisnis 31
3.11.Faktor Teknologi Informasi 323.11.1. Isu Utama 323.11.2. Peluang 333.11.3. Ancaman 333.11.4. Implikasi Bisnis 34
3.12.Faktor Pemerintahan 343.12.1. Isu Utama 34
3.12.2.Peluang353.12.3.Ancaman 36
3.12.4. Implikasi Bisnis 363.13.Faktor Kebijakan Moneter dan Fiskal 36
3.13.1. Isu Utama 363.13.2. Peluang 383.13.3. Ancaman 383.13.4. Implikasi Bisnis 39
Bab IV KESIMPULAN 404.1. Kesimpulan 404.2. Kondisi Perusahaan Ke Depan 40
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan 2012-2014...........................................................7
Tabel 3.2 : Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut Provinsi, 2010-2013............10
Tabel 3.3 : Laju Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha. 12
Tabel 3.4 : Indeks Tendensi Bisnis Triwulan II-2013-Triwulan II-2014 dan Perkiraan Triwulan III-2014 Menurut Sektor...............................................14
Tabel 3.5 : Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan di Daerah Perkotaan dan Pedesaan Menurut Provinsi dan Kelompok Barang 2010-2012..............................................................................................................28
Tabel 3.6 : Indeks Pembangunan Manusia Provinsi, 2009-2013...........................28
Tabel 3.7 : Gini Ratio Menurut Provinsi, 2009-2013............................................29
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Laju Pertumbuhan Menurut Lapangan Usaha Triwulan II-2014.......1
Gambar 1.2 : Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perusahaan............................3
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................... 4
Gambar 3.1 : Piramida Penduduk Indonesia 2014...................................................6
Gambar 3.2 : Indeks Harga Beberapa Bahan Bangunan April-September 2014...17
Gambar 3.3 : Lingkungan Pasar Mayestik.............................................................27
Gambar 3.4 : Ruang Terbuka Pasar Mayestik.......................................................27
Gambar 3.5 : Tingkat Inflasi..................................................................................37
vii
Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seperti yang terjadi pada industri lainnya, pasar jasa konstruksi di Indonesia
sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan pemerintah karena
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi negara. Peningkatan Produk Domestik
Bruto Indonesia menunjukkan adanya daya beli masyarakat yang nantinya akan
berdampak pada peningkatan permintaan produk-produk konstruksi, seperti
perumahan, perkantoran, fasilitas umum, dan lain sebagainya.
Peningkatan indikator makro ekonomi tersebut memberikan peluang kepada
perusahaan swasta yang bergerak di sektor konstruksi untuk mengembangkan
bisnisnya. Seperti terlihat pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa sektor konstruksi
merupakan tiga terbesar yang memberikan kontribusi terhadap laju pertumbuhan
PDB pada Triwulan II-2014, yaitu sebesar 4,16 persen.
Gambar 1.1 : Laju PertumbuhanMenurut Lapangan Usaha Triwulan II-2014 (persen)
Sumber : Diadopsi dari BPS (2014)
Selain faktor ekonomi, perkembangan sektor konstruksi juga dipengaruhi
oleh faktor politik baik di dalam negeri ataupun luar negeri. Peralihan kebijakan
otonomi daerah atau disebut juga dengan desentralisasi, mengakibatkan peralihan
proyek-proyek dari pusat ke daerah-daerah yang berpotensi. Strategi bisnis pelaku
jasa konstruksi akan berpengaruh mengingat pangsa pasar yang berubah.
Era globalisasi yang memberlakukan adanya pasar bebas juga harus
dihadapi oleh kontraktor nasional karena para kontrakor asing dapat dengan bebas
bersaing merebut proyek-proyek pasar konstruksi di Indonesia. Masuknya
kontraktor asing ke Indonesia mengakibatkan semakin ketatnya persaingan bagi
para pelaku kontraktor nasional. Para pelaku jasa konstruksi nasional harus dapat
melihat peluang pasar yang ada untuk menjaga keberlangsungan hidup perusahaan
ditengah ketatnya persaingan.
Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menentukan strategi yang tepat
dalam menghadapi berbagai macam baik faktor eksternal maupun faktor internal
yang dapat mempengaruhi perusahaan. Setiap faktor dapat berubah kapanpun dan
memberikan ketidakpastian bagi perusahaan. Secara berkala, perusahaan
menganalisa faktor-faktor tersebut yang kemudian akan menghasilkan peluang
dan ancaman. Selain dua faktor ekstenal yang sudah dipaparkan diatas, terdapat
beberapa faktor-faktor eksternal lainnya seperti terlihat pada Gambar 1.2.
1.2. Pernyataan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan maka pernyataan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apa saja peluang dan ancaman yang muncul dari faktor-faktor eksternal
PT Metroland Permai?
2. Apa implikasi bisnis dari peluang dan ancaman tersebut bagi PT
Metroland Permai?
Gambar 1.2 : Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Perusahaan
Sumber : Diadopsi dari Bahan Ajar Mata Kuliah GBE ( 2014)
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pernyataan masalah yang telah dipaparkan maka penulisan ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui peluang dan ancaman yang muncul dari faktor-faktor
eksternal PT Metroland Permai
2. Mengetahui implikasi bisnis dari peluang dan ancaman tersebut bagi PT
Metroland Permai.
1.4. Metode Penelitian
Sumber data berasal dari :
1. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
2. Data sekunder diperoleh dari artikel website resmi, publikasi, surat
kabar elektronik, dan bahan ajar.
Metode pengumpulan data makalah ini adalah premier dari hasil wawancara
dan sekunder yang berasal dari internet dan bahan ajar.
3
Bab II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Lokasi
PT Metroland Permai merupakan salah satu perusahaan swasta yang
bergerak dibidang properti dan pengembang bisnis. Didirikan pada tahun 2007 di
Jakarta. Perusahaan ini berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
2.2. Visi dan Misi
Visi
Menjadikan tujuan belanja yang modern dan nyaman.
Misi
1. Membuat fasilitas umum yang nyaman
2. Penataan pedagang yang terzona
3. Merubah kesan pasar yang kumuh menjadi bersih dan tertib
2.3. Struktur Manajemen dan Organisasi
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : Diadopsi dari Data Perusahaan, 2007
2.4. Bisnis dan Strategi
Pada saat ini bisnis yang sedang dijalankan PT Metroland Permai adalah
pengembang Pasar Mayestik dan sebelumnya perusahaan ini selaku pelaksana
pembangunan dan peremajaan Pasar Mayestik. Strategi bisnis yang dimiliki
perusahaan ini adalah melakukan analisis bisnis terhadap kawasan Pasar Mayestik
untuk dilakukan pengembangan dan perbaikkan yang lebih terkonsep.
5
Bab III
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
3.1. Faktor Demografi
3.1.1. Isu Utama
Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi bisnis suatu perusahaan. Pertumbuhan penduduk juga
mempengaruhi peningkatan pendapat per kapita yang akan berdampak pada daya
beli masyarakat yang meningkat sehingga menimbulkan permintaan. Seperti
terlihat pada Gambar 3.1, proyeksi penduduk Indonesia dari tahun 2010 sampai
dengan 2035 termasuk piramida tipe ekspansif yang menujukkan bahwa sebagian
besar penduduk Indonesia berada pada kelompok usia muda. Hal ini merupakan
bonus demografi karena lebih banyak penduduk usia produktif dibandingan
dengan penduduk usia non produktif. Kecenderungan penduduk usia produktif
menanggung penduduk usia non produktif meningkat.
Gambar 3.1 : Piramida Penduduk Indonesia 2014
Sumber : Diadopsi dari BPS (2014)
Bonus demografi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pembangunan
ekonomi negara. Pemerintah harus menerapkan kebijakan yang tepat terkait bonus
demografi karena jika salah, maka bonus demografi akan menjadi beban bagi
negara. Salah satu kebijakan pendukung adalah memberikan pendidikan yang
layak bagi penduduk usia produktif yang siap bekerja. Seperti terlihat pada Tabel
3.1 menunjukkan bahwa perbaikan kualitas penduduk usia produktif berdasarkan
pendidikan, kecenderungan penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP
kebawah) menurun dan penduduk bekerja berpendidikan tinggi (diploma dan
universitas) meningkat.
Tabel 3.1 : Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang BekerjaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2012-2014 (juta orang)
Sumber : Diadopsi dari BPS (2014)
Berdasarkan data proyeksi penduduk Indonesia yang dilakukan oleh BPS,
era bonus demografi akan mencapai pada puncaknya pada tahun 2025-2030. Oleh
karena itu, masih ada waktu untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang
merupakan peluang bagi para pengusaha dalam memanfaatkan pertumbuhan
penduduk usia produktif dimasa mendatang.
3.1.2. Peluang
Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan meningkatnya jumlah
konsumsi dan daya beli masyarakat. Peluang bagi PT Metroland Permai adalah
7
memperbaiki bangunan umum yang kurang layak digunakan dan menambahkan
beberapa fasilitas modern. Pasar Mayestik menyediakan berbagai macam
kebutuhan masayarakat dan segmentasi dari pasar ini adalah semua usia sehingga
dengan bangunan baru, diharapkan akan bertambah masyarakat yang akan
berbelanja dipasar ini.
Peluang lainnya adalah perbaikkan dan penambahan beberapa fasilitas Pasar
Mayestik akan mendorong penduduk usia produktif untuk membuka lapangan
kerja dan memberikan kesempatan bekerja bagi orang lain. Saat ini sudah banyak
wirausaha muda yang berbisnis, mulai dari usaha kecil, menengah, ataupun besar.
Seiring bertambahnya penduduk usia produktif yang akan memulai bisnisnya
dipasar ini maka pendapatan perusahaan meningkat.
3.1.3. Ancaman
Jika eksploitasi sumber daya hanya digunakan untuk kepentingan
pertumbuhan ekonomi negara tanpa memperhatikan keseimbangannya maka akan
mendatangkan masalah. Penataan bangunan dan penggunaan lahan yang tidak
efektif maka akan terjadi bencana, seperti contoh di Jakarta dengan penataan kota
yang tidak baik, bencana banjir selalu menjadi sumber masalah ketika musim
hujan tiba. Banjir sudah sering terjadi di Jakarta yang mengakibatkan
terhambatnya aktivitas-aktivitas. Sampai saat ini belum ada solusi terbaik yang
dapat mengatasi banjir.
3.1.4. Implikasi Bisnis
Implikasi bagi perusahaan terkait faktor demografi adalah membuka
lapangan kerja baru dan kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan jumlah investasi di Jakarta
serta menyediakan tempat nyaman. Pertimbangan yang dilakukan adalah penataan
bangunan dan penggunaan lahan yang terbatas digunakan seefektif mungkin
sehingga perusahaan dapat mengurangi ancaman yang akan dihadapi.
3.2. Faktor Kebijakan Industri dan Sektoral
3.2.1. Isu Utama
Pertumbuhan industri konstruksi semakin bertambah sehingga tingkat
persaingan dalam proses mendapatkan suatu proyek semakin sulit. Menurut
LPJKN, Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) di Indonesia periode Januari 2014
sudah mencapai 131.319 BUJK. Sementara itu, BUJK Asing sudah mencapai 302
BUJK Asing yang terdiri dari BUJK Jepang 81 perusahaan, BUJK Tiongkok 53
perusahaan, BUJK Korea 81 perusahaan, dan BUJK India 4 perusahaan.
Kontraktor nasional tidak hanya bersaing dengan kontraktor nasional saja tetapi
saat ini sudah banyak kontraktor asing yang masuk ke dalam negeri untuk ikut
bersaing dalam pasar Indonesia.
Ketidakadilan dalam memperebutkan proyek-proyek dirasakan para
kontraktor nasional. Modal besar dan teknologi canggih yang dimiliki kontraktor
asing tidak seimbang dengan yang dimiliki kontraktor nasional. Dukungan
pemerintah juga menurun sehingga daya saing yang dimiliki kontraktor nasional
tidak dapat disetarakan dengan kontraktor asing. Keadilan dan kesetaraan dalam
pemberian tugas serta perlindungan hukum menyangkut nilai investasi sangat
diharapkan oleh konstruksi nasional. Dalam pelaksaan proyek, sering kali
kontraktor mengalami masalah, seperti peningkatan biaya operasional dan
keterlambatan dalam proses administrasi yang membuat semakin melemahnya
daya saing kontraktor nasional.
3.2.2. Peluang
Dalam menghadapi persaingan, perusahaan harus memiliki keunggulan
kompetitif. PT Metroland Permai masih dapat dikategorikan dalam perusahaan
baru dibidang konstruksi karena proyek pembangunan dan peremajaan Pasar
Mayestik merupakan proyek pertama dan sampai saat ini masih terus berupaya
untuk mengembangkan pasar tersebut lebih terkonsep dengan baik. Proyek ini
diharapkan sebagai contoh awal perubahan pasar tradisional yang didukung
dengan fasilitas modern dan memberikan tempat yang nyaman baik bagi penjual
maupun pembeli.
9
Selanjutnya, dalam rangka mendukung kemajuan sektor industri,
perusahaan jasa konstruksi dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan
pemerintah sebagai peluang bisnis. PT Metroland Permai dapat melakukan
pendekatan dengan pemerintah melalui lembaga-lembaga yang dibentuk untuk
mendorong kontraktor-kontraktor nasional mendapatkan proyek berskala
internasional sehingga dimasa mendatang, PT Metroland Permai dapat
mengembangkan bisnisnya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dapat
memperluas peluang bisnisnya dan menambah pangsa pasar hingga ke luar negeri.
3.2.3. Ancaman
Seperti terlihat pada Tabel 3.2 jumlah perusahaan konstruksi di DKI Jakarta
dari tahun 2010 sampai dengan 2013 terus bertambah. Hal ini menjadi ancaman
PT Metroland Permai karena semakin banyak pesaing. Ancaman bukan hanya
datang dari kontraktor nasional tetapi juga datang dari kontraktor-kontraktor asing
yang masuk ke pasar Indonesia untuk bersaing merebut proyek-proyek berskala
besar dan berteknologi tinggi.
Tabel 3.2 : Jumlah Perusahaan Konstruksi Menurut Provinsi, 2010-2013
2010 2011 2012 2013 6 188 6 188 5 770 6 161
ProvinsiDKI Jakarta
Sumber : Diadopsi dari BPS (2013)
Kenaikkan nilai investasi bidang konstruksi tidak seimbang dengan
penambahan jumlah sumber daya manusia yang berkualitas merupakan ancaman
lainnya. Menurut Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementrian Pekerjaan
Umum, Hediyanto W Husien, ada lebih dari 90 persen sumber daya manusia
bidang konstruksi yang belum memiliki sertifikat kompetensi. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, jasa konstruksi
nasional harus memiliki sertifikat keterampilan kerja dan sertifikat keahlian kerja.
Dengan demikian hanya perusahaan jasa konstruksi yang memiliki sertifikat
tersebut yang diperbolehkan untuk bekerja di bidang usaha jasa konstruksi.
3.2.4. Implikasi Bisnis
PT Metroland dapat melakukan pendekatan dengan pemerintah agar
mendapatkan proyek berskala internasional melalui Pusat Pembinaan Usaha dan
Kelembagaan BP Konstruksi. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum
memberikan peluang, seperti mendukung konstruksi nasional bekerja sama
dengan konstruksi asing di kawasan ASEAN sehingga semakin terbuka lebar
lapangan pekerjaan di bidang konstuksi yang nantinya akan berdampak pada
peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN. Melalui peluang yang
diberikan pemerintah, PT Metroland Permai dapat memperluas pangsa pasar,
memanfaatkan tenaga kerja terampil dan pertukaran teknologi dari negara-negara
kawasan ASEAN.
3.3. Faktor Ekonomi Regional
3.3.1. Isu Utama
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto
(PDB), sedangkan untuk melihat pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah
atau propinsi di Indonesia berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Seperti terlihat pada Tabel 3.3 menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi
DKI Jakarta menurut Sembilan lapangan usaha selama periode Triwulan-II 2014.
Sumber pertumbuhan PDRB paling besar berkontribusi adalah sektor
Pengangkutan dan Komunikasi. Pada sektor pengangkutan terjadi peningkatan
jumlah penumpang kereta api dan pesawat udara. Peningkatan jumlah penumpang
KRL Commuter Jabodetabek dan jadwal penerbangan di Bandara Halim Perdana
Kusuma semakin bertambah meningkatkan kinerja pada sektor pengangkutan.
Sektor komunikasi meningkat karena sudah banyak yang menggunakan media
elektronik sebagai sarana komunikasi dan bertukar informasi.
Sektor konstruksi yang berada diperingkat keempat, mengalami
perlambatan pertumbuhan karena kenaikkan suku bunga kredit perbankan.
Meskipun demikian, Jakarta akan mempunyai proyek pembangunan infrastruktur
besar untuk mendukung pertumbuhan pada sektor konstruksi. Tahun 2014
11
dimulainya pembangunan proyek MRT Jakarta, tol akses pelabuhan dan perluasan
pelabuhan Tanjung Priok serta penyelesaian tol lingkar luar II (JORR II).
Tabel 3.3 : Laju Pertumbuhan Ekonomi DKI JakartaMenurut Lapangan Usaha (persen)
Sumber : Diadopsi dari BPS Provinsi DKI Jakarta (2014)
Kemudian, salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Daerah untuk
meningkatkan PDRB dari sektor konstruksi adalah mengembangkan pasar
tradisional yang pengelolaannya masih bersifat birokrasi sehingga tidak
kompetitif. PD Pasar Jaya milik Pemerintah DKI Jakarta mengelola kurang lebih
153 pasar tradisional dengan ratusan kios dan los di Jakarta. Kondisi fisik pasar
tradisional yang sudah mulai rapuh karena sudah dibangun dari 20 tahun yang lalu
atau karena perubahan lingkungan sekitar, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
mengupayakan untuk memperbaiki pasar tradisional karena pasar tradisional juga
merupakan sumber pertumbuhan ekonomi.
3.3.2. Peluang
Laju pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta menurut lapangan usaha untuk
sektor konstruksi mengalami peningkatan walaupun pertumbuhannya lambat.
Peningkatan jumlah konsumsi masyarakat akan barang dan jasa mendorong
terjadinya peningkatan aktivitas ekonomi, terutama dari sisi fasilitas umum yang
mendukung. Pasar merupakan salah satu fasilitas yang masih dimanfaatkan untuk
menunjang kebutuhan konsumsi masyarakat dan hal ini menjadi peluang PT
Metroland Permai untuk melaksanakan bisnisnya.
Selanjutnya, sarana dan prasarana umum merupakan salah satu penunjang
pertumbuhan ekonomi. Perbaikan sarana dan prasarana dilakukan untuk membuat
masyarakat merasa nyaman pada saat menggunakannya. Salah satu contohnya
adalah perbaikan pasar tradisional yang sudah terkenal kumuh, kotor, dan
bangunan lama dirubah menjadi pasar yang bersih, tertib, dan nyaman.
Mengingat pasar merupakan fasilitas yang disediakan untuk para pelaku
usaha kecil dan menengah maka pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki
pasar tradisional yang kurang layak untuk digunakan. Bangunan baru diharapkan
dapat memberikan tempat yang layak bagi para pelaku usaha serta mendorong
para calon pengusaha untuk memulai berbisnis.
3.3.3. Ancaman
Semakin bertambah jumlah sarana dan prasana umum di Jakarta
menyebabkan jumlah pesaing terus bertambah. Perusahaan jasa kontraktor sudah
mulai banyak yang berminat untuk mengembangkan pasar tradisional karena
banyak calon wirausaha muda yang tertarik membuka usaha di pasar tradisional
dengan alasan biaya sewa yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan pusat
perbelanjaan lainnya.
3.3.4. Implikasi Bisnis
PT Metroland Permai selaku pelaksana pembangunan dan peremajaan Pasar
Mayestik telah mendorong pembangunan ekonomi dan memperbaiki fasilitas
umum di wilayah DKI Jakarta. Proses revitalisasi pasar ini membutuhkan waktu
13
kurang lebih selama tiga tahun. Bangunan baru ini digunakan sebagai sarana dan
prasarana bagi para pelaku usaha kecil dan menengah dalam membuka dan
memperluas bisnisnya. Ke depannya, diharapkan revitalisasi Pasar Mayestik ini
menjadi contoh pasar tradisional yang memiliki tempat nyaman dan aman serta
mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan lainnya.
3.4. Faktor Pembangunan Ekonomi
3.4.1. Isu Utama
Industri jasa konstruksi merupakan salah satu industri penting di Indonesia
karena produk yang dihasilkan dari jasa ini berupa bangunan fisik untuk
menopang seluruh kegiatan perekonomian negara. Seperti terlihat pada Tabel 3.4,
indeks tendensi bisnis sektor konstruksi diperkirakan akan mengalami
peningkatan.
Tabel 3.4 : Indeks Tendensi Bisnis Triwulan II-2013-Triwulan II-2014dan Perkiraan Triwulan III-2014 Menurut Sektor
Sumber : Diadopsi dari BPS (2014)
Peningkatan pertumbuhan sektor konstruksi masih dapat ditopang dari
Utang luar negeri Indonesia. Bank Indonesia mencatat pada Januari 2014, utang
luar negeri Indonesia sebesar USD 269,3 miliar yang tumbuh 7,1 persen (yoy)
dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2013 sebesar 4,3 persen (yoy).
Peningkatan ini dipengaruhi oleh kenaikkan utang luar negeri sektor swasta.
Menurut Bank Indonesia, utang luar negeri masih dipandang cukup sehat untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi Bank Indonesia tetap perlu memantau
utang luar negeri, terutama utang luar negeri jangka pendek sektor swasta.
Selain utang luar negeri, rencana Jokowi untuk mengurangi anggaran negara
subsidi BBM akan menjadi beban bagi para pelaku usaha di semua sektor,
terutama sektor konstruksi. Pengusaha jasa konstruksi akan menghadapi
kenaikkan harga bahan baku bangunan. Hal ini akan berdampak pada beban
operasional yang semakin bertambah dan mempengaruhi jumlah nilai proyek.
Walaupun demikian, pengalihan pengurangan anggaran subsidi BBM disalurkan
untuk pembangunan infrasttruktur dan kepada masyarakat kecil melalui Kartu
Sehat Indonesia, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
3.4.2. Peluang
Peluang pembangunan dan peremajaan bagi Pasar Mayestik adalah menjadi
pasar modern yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dan proyek
percontohan bagi pengembangan pasar-pasar tradisional lainnya dibawah
pengawasan PD Pasar Jaya yang mewakili Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan
pasar tradisional yang ada seluruh provinsi di Indonesia.
Pengembangan pasar tradisional ini diharapkan dapat membuka lapangan
pekerjaan dan kesempatan bagi UMKM untuk mampu bersaing dan meningkatkan
perekonomian negara, sebagai fasilitas umum yang layak dan nyaman untuk
mengembangkan usaha, meningkatkan kualitas dan memasarkan produk dalam
negeri yang dijual, dan meningkatkan kualitas para pedagang.
PT Metroland Permai juga dapat mengembangkan bisnisnya dengan cara
membangun dan meremajakan pasar lain diwilayah Jakarta untuk membuka
lapangan kerja baru dan kesempatan bekerja sehingga pendapatan penduduk DKI
Jakarta terdistribusi secara merata. Ekspansi usaha ini dilakukan diwilayah DKI
Jakarta yang memiliki potensi.
15
3.4.3. Ancaman
Seperti terlihat pada Gambar 3.2 terjadi kenaikkan harga pada beberapa
bahan baku bangunan (seng, besi profil, kayu lapis, semen portland, kaca
lembaran, aspal, besi beton, pipa PVC, dan cat tembok) dari bulan April sampai
dengan September 2014. Hal ini sudah cukup memberatkan perusahaan jasa
konstruksi karena akan mempengaruhi jumlah nilai proyek yang akan dikerjakan.
Jika ke depannya anggaran negara untuk subsidi BBM akan diturunkan maka
kemungkinan semua harga komiditi akan naik sehingga makin memberatkan
perusahaan jasa konstruksi.
3.4.4. Implikasi Bisnis
Berdasarkan uraian diatas, strategi-strategi yang akan dilakukan untuk
menghadapi peluang dan ancaman, antara lain memberikan fasilitas yang
memadai bagi para pelaku usaha di Pasar Mayestik sebagai pendukung usaha
mereka, memberikan dan menjaga kualitas pasar tradisional yang lebih baik
sebagai contoh untuk pasar tradisional lainnya yang berada di seluruh Indonesia,
serta menjadikan Pasar Mayestik sebagai pusat informasi pasar.
3.5. Faktor Teknologi Pemrosesan
3.5.1. Isu Utama
Teknologi merupakan sarana untuk membantu manusia dalam melakukan
aktvitas sehari-hari. Biasanya teknologi diketahui dan dipahami sebagai perangkat
keras seperti mesin, computer, atau alat elektronis lainnya tetapi perangkat lunak
dan keterampilan manusia juga dapat dikatakan sebagai teknologi. Jaman dahulu,
penggunaan teknologi hanya dibantu dengan alat-alat sederhana karena
keterbatasan sumber daya. Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini teknologi
yang diciptakan semakin berkembang dengan sangat pesat.
Teknologi telah mempengaruhi manusia dan sekitarnya dalam berbagai
cara. Contohnya, teknologi dapat membantu memperbaiki ekonomi masyarakat.
Penggunaan teknologi dapat dilakukan untuk kegiatan operasional bisnis
perusahaan. Bisnis yang sebelumnya dijalankan secara tradisional dan manual,
saat ini kegiatan bisnis dapat dijalankan secara otomatis dan cepat.
Gambar 3.2 : Indeks Harga Beberapa Bahan BangunanApril-September 2014
Sumber : Diadopsi dari BPS (2014)
Teknologi pemrosesan harus didukung oleh manajemen yang memiliki
sistem dan kinerja yang baik. Teknologi pemrosesan yang baik dan tepat
bertujuan supaya perusahaan dapat bertahan dan bersaing dalam era global seperti
sekarang. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis membuat berbagai
pihak memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai peluang bisnis.
17
Penjualan barang keperluan sehari-hari melalui internet atau biasa disebut
belanja online, pengolahan makanan dengan menggunakan mesin, modifikasi
mobil dengan menggunakan tenaga surya, komunikasi mudah dilakukan
walaupun ada perbedaan jarak dan waktu, dan perbaikkan fasilitas yang lebih
modern merupakan beberapa contoh penggunaan kemajuan teknologi untuk
kemudahan dan kenyamanan dalam menjalankan suatu bisnis.
3.5.2. Peluang
Produktivitas akan sangat berpengaruh terhadap besar keuntungan atau
kerugian suatu proyek. Ketersediaan teknologi yang semakin maju, mendorong
perusahaan untuk terus melakukan inovasi dalam meningkatkan produktivitas.
Inovasi dilakukan dengan merancang tata kelola bangunan berdasarkan jenis-jenis
produk yang dijual, sistem keamanan modern, dan fasilitas pendukung yang lebih
modern. Inovasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan keuntungan lebih baik
bagi PT Metroland Permai sebagai pengembang maupun para pedagang Pasar
Mayestik.
Selain itu, dukungan teknologi yang semakin maju dilakukan untuk
mewujudkan keinginan pelanggan. Teknologi digunakan untu merubah tempat
yang dahulunya kotor dan tidak rapih menjadi tempat yang nyaman dan keamanan
yang terjamin sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat. Memudahkan
mobilitas pelanggan untuk melihat-lihat kios yang ada menjadikan nilai tambah
bagi Pasar Mayestik.
3.5.3. Ancaman
Tanpa memiliki strategi yang efektif dan tidak tepat waktu maka
kemungkinan perusahaan tidak akan mampu mempertahankan profitabilitas.
Bangunan baru yang diharapkan dapat menarik banyak perhatian calon pelaku
usaha, tetapi fakta yang terjadi adalah masih banyak kios kosong yang belum
disewa. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum sepenuhnya siap dalam
mengembangkan teknologi pemrosesan.
3.5.4. Implikasi Bisnis
PT Metroland Permai sebagai pelaksana pembangunan dan peremajaan
Pasar Mayestik, merenovasi bangunan pasar ini selama kurang lebih tiga tahun.
Setelah direnovasi, keadaan pasar mayestik menjadi lebih rapih, bersih, nyaman,
dan tertib. Bangunan ini terdiri dari tujuh lantai, dua lantai ruang bawah tanah dan
lantai atap :
1. Lantai basement untuk para pedagang yang menjual buah-buahan,
sayur mayur, daging potong, ayam potong dan hidup, ikan basah dan
hidup, bahan kue, plastik, dan bahan-bahan pokok lainnya
2. Lantai semi basement untuk para pedagang yang menjual barang
pecah belah, jam, alat kecantikan, sepatu sandal, optik kacamata, obat-
obatan, sepatu dan sandal, dan alat tulis kantor
3. Lantai dasar untuk para pedagang yang menjual pakaian jadi, busana
muslim, kosmetik, sepatu dan sandal, optik kacamata, makanan, dan
ada konter untuk bazar
4. Lantai mezzanine untuk para pedagang yang menjual batik, gorden,
bahan tekstil, dan ada konter untuk bazar
5. Lantai satu untuk para pedagang yang menjual logam mulia, bahan
tekstil, dan ada konter untuk bazar
6. Lantai dua digunakan oleh para penyedia jasa jahit, payet, bordir,
plakat reklame, dan bank
7. Lantai P1 untuk area makan
8. Lantai P2 untuk kantor pemasaran dan tempat parkir
9. Lantai P3 untuk kantor pengelola PT Metroland Permai dan PD Pasar
Jaya, dan tempat parkir
10. Lantai paling atas atau atap untuk masjid dan tempat parkir
Setiap lantai dilengkapi dengan pendingin ruangan, eskalator, dan lift.
Petugas keamanan dan kamera pengintai juga ada disetiap lantai untuk menjaga
keamanan. Jika dibandingkan dengan bangunan lama yang hanya ada tangga,
tidak ada pendingin ruangan, dan tidak rapih, fasilitas bangunan baru sudah lebih
lengkap dan membuat kondisi lebih nyaman dan rapih. Selanjutnya, bangunan ini
19
dikaitkan dengan efisiensi lahan karena disebabkan oleh keterbatasan lahan yang
tidak terlalu luas sehingga Metroland membuat bangunan ini dilengkapi dengan
lahan parkir yang bertingkat-tingkat sampai empat lantai. Beberapa cara diatas
merupakan upaya untuk menyesuaikan kemajuan teknologi dengan kebutuhan
pengguna, baik penjual maupun pembeli.
Selain itu, Metroland mempertimbangkan penataan tempat penjual
berdasarkan pada barang yang dijual. penataan lorong jalan pembeli yang lapang
dan tidak menganggu pembeli lain, ada tempat pembuangan sampah supaya tetap
terjaga kebersihan gedung, tempat yang bersih dilengkapi dengan tempat duduk
untuk beristirahat, tempat informasi dan area makan yang menyediakan makanan-
makanan tradisional. Penataan seperti ini dilakukan supaya pasar tradisional
terlihat lebih menarik dan dapat bersaing dengan pasar modern.
Berdasarkan klasifikasi delapan golongan teknologi, teknologi terkait PT
Metroland Permai adalah Teknologi Rendah karena produk yang berada disekitar
lingkungan Metroland merupakan produk umum untuk memenuhi kebutuhan
pokok manusia, seperti makanan, pakaian, dan jasa dasar lainnya. Teknologi
lainnya adalah Appropriate Technology karena pengembangan Pasar Mayestik ini
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari pasar ini sendiri, para pedagang, dan
barang-barang yang dijual agar memiliki daya saing yang kuat dengan
menggunakan teknologi secara optimal.
3.6. Faktor Budaya
3.6.1. Isu Utama
Dahulu Pasar Mayestik merupakan pasar tradisional dan sekarang
berkembang menjadi pasar modern tetapi tetap mempertahankan unsur
tradisionalnya, yang beroperasi sejak pagi hari. Pasar ini bermetamorfosa menjadi
pusat perbelanjaan dan City Walk di Jakarta Selatan. Revitalisasi pasar ini
diharapkan di masa mendatang, Pasar Mayestik menjadi pusat perbelanjaan dan
pasar modern terlengkap di Jakarta. PT Metroland Permai sebagai pelaksana
pembangunan dan peremajaan Pasar Mayestik, merenovasi bangunan pasar ini
selama kurang lebih tiga tahun. Setelah direnovasi, keadaan pasar mayestik
menjadi lebih rapih, bersih, nyaman, dan tertib.
Setiap lantai dilengkapi dengan pendingin ruangan, eskalator, dan lift.
Petugas keamanan dan kamera pengintai juga ada disetiap lantai untuk menjaga
keamanan. Jika dibandingkan dengan bangunan lama yang hanya ada tangga,
tidak ada pendingin ruangan, dan tidak rapih, fasilitas bangunan baru sudah lebih
lengkap dan membuat kondisi lebih nyaman dan rapih. Keadaan Pasar Mayestik
sekarang ini menjadi peluang bisnis. Adanya fasilitas modern dan lengkap serta
penataan ruangan yang sudah diatur sesuai dengan jenis barang yang dijual
menjadi daya tarik bagi calon pedagang baru untuk masuk ke dalam pasar ini.
Pengembangan pasar ini dilakukan untuk menciptakan pedagang yang
mempunyai kualitas lebih baik. Bangunan bersih, rapih, nyaman, dan tertib
membuat para pedagang menjadi disiplin dan bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungannya yang berdampak pada kenyamanan pembeli. Selain itu,
masyarakat Indonesia yang memiliki budaya ketimuran dan terkenal akan
keramahannya, maka pihak manajemen PT Metroland Permai dapat memberikan
pelatihan ke para pedagang dalam melayani pembeli dengan lebih baik yang
nantinya akan berdampak pada rasa kepuasan pembeli dan menarik pedagang baru
untuk membuka usaha di pasar ini dengan program pelatihan ini. Keterikatan
emosional antara penjual dan pembeli merupakan kunci untuk terus menjalankan
bisnisnya dan secara tidak langsung pembeli yang merasa puas akan menjadi
pemasar produk penjual.
Pola hidup masyarakat yang sudah berubah dengan berbagai macam
kebutuhan hidup yang berbeda-beda, membuat masyarakat berfikir lebih realistis
dan selektif. Hanya sebagian atau yang sudah terbiasa saja melihat keadaan pasar
tradisional yang masih kotor, tidak rapih, dan kumuh masih mendatangi pasar
seperti ini tetapi dengan peningkatan ekonomi masyarakat sekarang, maka
masyarakat akan lebih memilih untuk berbelanja ke pasar modern, walaupun
harga yang ditawarkan jauh lebih mahal tetapi pasar modern menawarkan tempat
yang lebih bersih, rapih, nyaman, dan aman.
21
3.6.2. Peluang
Pola berfikir masyarakat sudah lebih realistis dan selektif. Masyarakat akan
lebih memilih harga murah dengan kualitas baik daripada sudah mengeluarkan
uang banyak tetapi kualitas barang yang didapat tidak sebanding dengan
harganya. Peluang PT Metroland Permai adalah membangun tempat untuk para
calon penjual yang menawarkan harga produk kompetitif dan berkualitas baik.
Pola hidup konsumtif menjadi peluang bisnis juga untuk para produsen.
Pola hidup konsumtif dilihat dari antara selisih pendapatan dan pengeluaran hanya
berbanding sedikit. Pendapatan yang diterima seseorang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang dirasa sebenarnya belum
terlalu diperlukan. Peluang PT Metroland Permai adalah menyediakan tempat
bagi para calon penjual untuk memenuhi segala kebutuhan hidup masyarakat.
3.6.3. Ancaman
Saat ini masih terjadi pola berfikir masyarakat yang menganggap kualitas
produk dalam negeri masih kalah saing dengan kualitas produk luar negeri.
Padahal belum tentu kualitas produk luar negeri memiliki kualitas yang bagus
tetapi karena produk tersebut sudah terkenal maka masyarakat merasa produk
tersebut sudah terjamin kualitasnya. Hal ini menjadi ancaman bisnis PT
Metroland Permai dalam mengembangkan Pasar Mayestik karena pasar ini lebih
mengutamakan penjualan produk dalam negeri untuk meningkatkan sektor
ekonomi negara.
3.6.4. Implikasi Bisnis
Implikasi bisnis bagi perusahaan dari faktor buadaya adalah membangun
dan meremajakan Pasar Mayestik tradisional menjadi pusat perbelanjaan dan
pasar modern terlengkap di Jakarta. Pasar ini menyediakan segala kebutuhan
sehari-hari untuk semua kalangan. Kedepannya, pasar ini dikembangkan bukan
hanya sekedar menjadi tempat berbelanja saja tetapi juga untuk tempat bertemu
baik secara formal atau informal dan tempat untuk berkompetisi dalam
memajukan ekonomi kreatif dalam negeri. Letak pasar ini strategis karena
ditengah kota.
3.7. Faktor Politik Domestik
3.7.1. Isu Utama
Dalam kondisi lingkungan politik dan ekonomi yang penuh dengan
ketidakpastian, membuat kebijakan untuk membagi kekuasaan antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah, yaitu kebijakan desentralisasi. Tujuan
desentralisasi adalah mencegah penumpukan kekuasaan pada pemerintah pusat,
perhatian pemerintah daerah yang lebih banyak dan secara langsung membantu
pembangunan daerah tersebut, dan sebagai wakil pemerintah pusat untuk menjadi
partisipasi proses pengambilan keputusan terkait dengan pengembangan daerah
tersebut.
Kebijakan desentralisasi dimanfaatkan oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam menjalankan kebijakan pemerintah mengenai pemberdayaan
koperasi dan UMKM, khususya di wilayah DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta melihat potensi yang dimiliki UMKM sehingga usaha seperti ini perlu
diberdayakan atau dikembangkan dengan baik. Peningkatan penyerapan tenaga
kerja, terbuka dengan luas kesempatan kerja, dan tidak terlalu berpengaruh
terhadap kondisi ekonom global yang menyebabkan UMKM perlu diberdayakan.
3.7.2. Peluang
Peluang bagi perusahaan dari faktor politik domestik adalah kebijakan
desentralisasi diharapkan dapat lebih memudahkan para pelaku bisnis untuk
membuka lapangan usaha baru. Kebijakan ini juga bertujuan untuk menarik
perhatian pengusaha dalam rangka mengembangkan suatu daerah. Pada akhirnya,
kebijakan ini dapat mempercepat proses administrasi untuk menjalankan proyek
konstruksi.
Kebijakan desentralisasi merupakan dukungan pemerintah daerah terhadap
infrastruktur. Dukungan dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan pihak
swasta. Tindakan pemerintah yang pro pengusaha diharapkan memotivasi
23
pengusaha untuk mendukung investasi dalam bentuk pembangunan dan
pengembangan sarana dan prasarana umum. Misalnya pembangunan kawasan
sektor ekonomi, pembangunan sektor transportasi, dan pembangunan akses jalan
raya.
3.7.3. Ancaman
Muncul perbedaan kepentingan antara pejabat pemerintah daerah dalam
membangun infrastruktur untuk kepentingan pelaku usaha kecil, menengah atau
besar. Perbedaan kepentingan didasari oleh unsur budaya dan peninggalan seni
suatu daerah tidak boleh terganggu oleh infrastuktur yang sudah semakin modern
karena masih banyak wilayah Indonesia yang masih menjaga dan melestarikan
peninggalan jaman sejarah.
Ancaman lain yang muncul dari faktor politik domestik adalah koneksi atau
ada hubungan keluarga dengan pejabat daerah menyebabkan sulitnya pengusaha
baru untuk masuk ke dalam daerah tersebut. Contoh kasus adalah Ratu Atut
menjabat sebagai Gubernur Banten dan pengusaha yang menguasai daerah Banten
adalah sodara kandungnya sendiri. Adanya kemungkinan pungutan liar dari
oknum pemerintah daerah. Jika pemerintah masih membiarkan tindakan tersebut
maka dampaknya adalah bertambahnya biaya operasional perusahaan.
3.7.4. Implikasi Bisnis
Perwujudan nyata dukungan pemerintah daerah di Jakarta adalah
pembangunan dan peremajaan Pasar Mayestik yang dilakukan oleh Walikota
Jakarta Selatan dan PD Pasar Jaya bekerja sama dengan perusahaan swasta, PT
Metroland Permai sebagai pelaksana pembangunan. Investasi yang dilakukan PT
Metroland Permai dalam rangka untuk membuka lapangan usaha yang lebih baik
dan memberikan kesempatan kepada pengusaha kecil dan menengah untuk
memulai atau mengembangkan bisnis di daerah strategis wilayah Jakarta.
3.8. Faktor Lingkungan Alam
3.8.1. Isu Utama
Isu yang sedang banyak dibicarakan di seluruh dunia akhir ini adalah isu
tentang lingkungan alam. Manusia dan makhluk hidup lainnya sangat bergantung
pada lingkungan alam sekitar. Semua kebutuhan makhluk hidup yang berada di
muka bumi berasal dari alam. Alam sekitar harus dijaga dan dilestarikan supaya
tetap terpelihara dengan baik untuk generasi masa sekarang dan masa mendatang.
Permasalahan kemudian muncul mengenai kerusakan lingkungan yang
dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab dan jumlah kerusakan lingkungan
terus bertambah. Beberapa dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang dapat
dirasakan saat ini antara lain pemanasan global yang menyebabkan perubahan
iklim yang tidak stabil, meningkatnya permukaan laut karena mencairnya es di
kutub utara dan kutub selatan, dan habitat asli yang berada di hutan semakin
berkurang akibat penebangan pohon dan pembakaran hutan.
Indonesia merupakan paru-paru dunia dan negara yang kaya akan sumber
daya alam yang dimiliki. Hal ini merupakan daya tarik bagi para penanam modal,
baik dalam negeri atau luar negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Pemanfaatan
sumber daya alam besar-besaran yang dilakukan oleh para investor dapat
membuat kerusakan lingkungan menjadi lebih banyak. Oleh karena itu,
pemerintah harus dapat mengawasi lebih ketat dan tegas serta membuat regulasi
mengenai pemanfaatan sumber daya alam yang baik dan pengelolaan limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan bisnis suatu perusahaan. Pengelolaan limbah yang tidak
sesuai akan menimbulkan ketidakseimbangan lingkungan dan pada akhirnya,
semua manusia dan makhluk hidup lainnya akan menanggung dampak buruk ini.
3.8.2. Peluang
Penggunaan dan penataan bangunan dilahan terbatas mengharuskan
perusahaan memanfaatkan dan mengelola lahan tersebut dengan baik. Tata kelola
bangunan yang dirancang harus diperhatikan terhadap lingkungan sekitar agar
nantinya tidak menimbulkan masalah. Lahan Pasar Mayestik yang terbatas
mengharuskan PT Metroland Permai merancang bangunan secara terkonsep.
25
Penataan tempat sampah, penghijauan, dan pembuangan limbah harus
diperhatikan.
3.8.3. Ancaman
Ancaman pernah terjadi dilingkungan Pasar Mayestik yang disebabkan oleh
Dinas Kebersihan DKI Jakarta yang tidak memiliki unit pengangkutan sampah
yang cukup untuk mengangkut sampah di seluruh wilayah Jakarta. Sampah yang
sudah menumpuk dan membusuk cukup lama, hampir sekitar tujuh hari,
menimbulkan bau yang kurang sedap sehingga mengganggu aktivitas usaha di
pasar ini.
3.8.4. Implikasi Bisnis
Seperti terlihat pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 menunjukkan bahwa
rancangan bangunan Pasar Mayestik ini telah ditata dengan rapih dan bersih serta
peduli terhadap lingkungan. Penghijauan dan ruang terbuka dirancang untuk
memberikan tempat yang nyaman dan rapih bagi para pengunjung. Pengelolaan
limbah yang dihasilkan dari pasar basah dilantai basement juga sudah dilakukan
dengan cukup baik. Para pedagang hanya perlu beradaptasi saja dengan
lingkungan baru untuk meningkatkan kualitas menjadi lebih baik sehingga perlu
dukungan dari berbagai pihak, khususnya PT Metroland Permai dan PD Pasar
Jaya sebagai pengembang Pasar Mayestik ini.
Permasalahan penumpukan sampah sudah diatasi oleh pihak Dinas
Kebersihan DKI Jakarta yang bertanggung jawab untuk mengangkut tumpukan
sampah tersebut. Kejadian seperti ini diharapkan tidak akan terulang kembali dan
Dinas Kebersihan dianjurkan untuk mengangkut sampah setiap hari. PT
Metroland Permai tidak dapat bertindak apa-apa jika terjadi penumpukan sampah
sebelum mendapatkan ijin dari pihak Dinas Kebersihan.
Gambar 3.3 : Lingkungan Pasar Mayestik
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3.4 : Ruang Terbuka Pasar Mayestik
Sumber : Dokumentasi Pribadi
27
3.9. Faktor Sosial
3.9.1. Isu Utama
Persentase pengeluaran rata-rata per kapita merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga atau dapat juga
dikatakan salah satu ukuran untuk melihat tingkat kesejahteraan hidup. Rumah
tangga yang dikatakan sejahtera jika persentase pengeluaran rata-rata per kapita
yang dikeluarkan untuk makanan lebih kecil daripada yang dikeluarkan untuk non
makanan. Seperti terlihat pada Tabel 3.5 kesejahteraan hidup masyarakat DKI
Jakarta dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 untuk makanan mengalami
peningkatan karena kondisi ekonomi yang cenderung relatif stabil jika
dibandingkan tahun 2010 dan laju inflasi yang rendah sehingga daya beli
masyarakat tetap terjaga.
Tabel 3.5 : Persentase Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan di Daerah Perkotaan dan Pedesaan Menurut Provinsi dan Kelompok Barang,
2010-2012
2010 2011 2012 2010 2011 2012DKI Jakarta 38.94 33.76 36.99 61.06 66.24 63.01
Makanan NonmakananProvinsi
Sumber : Diadopsi dari BPS (2012)
Seperti terlihat pada tabel 3.6 dibawah ini menunjukkan masyarakat
semakin sadar akan kehidupan yang lebih layak. Hidup layak dapat dilihat dari
daya beli masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok sesuai dengan pendapatan
yang diperoleh, kebutuhan pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan yang
lebih, dan peduli kesehatan supaya dapat hidup sehat dan umur panjang. Indeks
pembangunan manusia DKI Jakarta meningkat pada tahun 2013 sebesar 78,59
persen.
Tabel 3.6 : Indeks Pembangunan Manusia Provinsi, 2009-2013 Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013
DKI Jakarta 77,36 77,6 77,97 78,33 78,59 Sumber : Diadopsi dari BPS (2013)
Namun, menurut Gini Ratio menunjukkan bahwa distribusi pendapatan
penduduk DKI Jakarta belum merata. Hal ini disebabkan oleh pembangunan
infrastruktur yang belum merata dan hanya masyarakat yang memiliki akses
keuangan besar yang dapat menguasai pertumbuhan ekonomi. Pengukuran gini
ratio dapat dilihat jika angka ratio semakin mendekati angka satu maka distribusi
pendapatan tidak merata. Sebaliknya jika semakin mendekati angka nol maka
distribusi pendapatan merata. Seperti terlihat pada Tabel 3.7 menunjukkan Gini
Ratio DKI Jakarta adalah sebesar 0,433.
Tabel 3.7 : Gini Ratio Menurut Provinsi, 2009-2013
Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013DKI Jakarta 0.36 0.36 0.44 0.42 0.433
Sumber : Diadopsi dari BPS (2013)
3.9.2. Peluang
Seperti terlihat pada Tabel 3.5, Tabel 3.6, dan Tabel 3.7 menunjukkan
adanya peluang bagi PT Metroland Permai untuk mengembangkan bisnisnya.
Tingkat kesejahteraan masyarakat yang meningkat akan membutuhkan lebih
banyak kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya atau dapat dikatakan tingkat
konsumsi naik. Hal ini mendorong para pelaku bisnis untuk membuka usaha
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Oleh karena itu, peluang
Metroland adalah menyediakan akses bagi para pelaku usaha.
3.9.3. Ancaman
Permasalahan yang muncul di beberapa wilayah DKI Jakarta adalah
pertumbuhan pembangunan sarana dan prasarana untuk melayani masyarakat
tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Keterbatasan kemampuan
pemerintah baik berupa keterbatasan sumber daya keuangan maupun sumber daya
manusia dalam menyeimbangkan sarana dan prasarana dibeberapa daerah
menyebabkan kesenjangan sosial.
29
3.9.4. Implikasi Bisnis
Biaya sewa merupakan salah satu faktor pertimbangan calon penjual untuk
membuka tempat usaha. Semakin bertambahnya fasilitas umum yang disediakan
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi maka sebaiknya PT Metroland Permai
menyediakan tempat dengan biaya sewa yang kompetitif. Selain itu, PT
Metroland Permai juga dapat membantu pemerataan pembangunan sarana dan
prasarana yang belum memadai untuk masyarakat sehingga masalah keterbatasan
pemerintah dapat diatasi.
3.10. Faktor Politik Internasional
3.10.1. Isu Utama
Setiap negara seringkali melakukan perdagangan antarnegara untuk
memajukan dan meningkatkan pembangunan ekonomi. Akhir tahun 2015
mendatang, kesepakatan sepuluh negara kawasan ASEAN akan mulai
diberlakukan. Kesepakatan tersebut adalah ASEAN Economic Community (AEC)
atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA membuka banyak peluang bagi
peningkatan perekonomian, bukan hanya pasar bebas untuk perdagangan barang
dan jasa saja tetapi juga memberikan kesempatan kerja bagi tenaga profesional
asing. Penghapusan persyaratan tenaga kerja asing dilakukan untuk mengisi
kekurangan tenaga kerja yang minim dan saling membantu tenaga kerja lokal
tetapi pemerintah tetap mengawasi pengangkatan tenaga asing secara ketat dan
tidak sembarangan.
Selain itu, kemudahan penanam modal asing untuk berinvestasi di industri-
industri dalam negeri yang membuat persaingan semakin ketat, memperluas
lapangan kerja baru, memberikan kesempatan kerja untuk menekan tingkat
pengangguran dan kemiskinan, mendorong produsen lokal lebih kreatif, dan
menawarkan produk unggulan dengan berbagai macam variasi sehingga
konsumen memiliki banyak pilihan.
3.10.2. Peluang
Era MEA 2015 adalah kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan
ekspansi bisnis atau bekerjasama dengan perusahaan lokal di wilayah ASEAN.
Hal ini dilakukan untuk mencari keuntungan perusahaan, memperluas pangsa
pasar, dan menciptakan lapangan kerja baru dengan suasana berbeda. Kebijakan
MEA dapat memberikan peluang bagi PT Metroland Permai dengan melakukan
kerja bisnis dengan perusahaan asing untuk memperkuat pasar domestik karena
dengan pemberlakuan MEA memungkinkan terjadi proses pertukaran seumber
daya, seperti barang, jasa, modal, dan tenaga kerja.
Bertukar keterampilan dan keahlian antara tenaga kerja asing dan lokal
diharapkan dapat mendukung keberlangsungan bisnis menjadi lebih baik dan
memunculkan ide-ide baru. Tenaga kerja asing dapat mendorong daya saing
supaya tenaga kerja lokal termotivasi untuk berkompetisi secara sehat.
3.10.3. Ancaman
Apabila para pelaku usaha di Indonesia belum siap untuk menghadapi era
MEA 2015 maka bisnis di Indonesia akan kalah saing dan sumber daya yang
tersedia akan diambil alih oleh negara-negara ASEAN lainnya. Seperti contoh
negara Singapura dan Malaysia merupakan dua negara pesaing terbesar jika
dilihat dari sisi teknologi, memungkinkan pembangunan suatu proyek akan lebih
cepat diselesaikan denga teklonolgi canggih yang mereka miliki.
3.10.4. Implikasi Bisnis
Bekerjasama dengan perusahaan asing merupakan salah satu cara untuk
menjaga kelangsungan bisnis. Ekspansi bisnis ke luar negeri supaya perusahaan
lebih dikenal oleh masyarakat luar akan menambah nilai bagi perusahaan. Misal
PT Metroland Permai melakukan ekspansi di Singapura yang merupakan negara
peringkat pertama dalam kemudahan membuka bisnis di negara ASEAN
berdasarkan survei Ease Doing Business 2014. Kemajuan teknologi di Singapura
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam membangun sebuah bangunan
modern.
31
Selain itu, perusahaan dapat mempekerjakan tenaga kerja asing mengingat
TKA yang masuk ke negara Indonesia semakin bertambah. Perusahaan harus
pintar memilih TKA karena biasanya biaya yang dikeluarkan untuk TKA lebih
besar dibandingkan dengan tenaga kerja lokal. TKA juga mendorong tenaga kerja
lokal memiliki daya saing tinggi dan berkompetisi secara sehat supaya bisnis yang
berada di Indonesia tidak sepenuhnya dikuasai oleh asing. Bertukar keterampilan
dan keahlian dapat dimanfaatkan perusahaan sebagai masukan untuk
membandingkan usaha bisnis dalam negeri dan luar negeri.
3.11. Faktor Teknologi Informasi
3.11.1. Isu Utama
Teknologi informasi telah sangat berpengaruh dan tidak dapat dihindari dari
aktivitas perusahaan karena TI merupakan sarana komunikasi yang dapat
menghubungkan informasi dari satu tempat ke tempat yang jauh dan memiliki
perbedaan waktu. Pertukaran informasi ini dapat diperoleh dengan waktu singkat
dan biaya yang relatif murah. Pada tahap awal, perusahaan harus selektif dalam
memilih dan memahami teknologi yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan
karena teknologi berhubungan dengan investasi yang besar. Jika perusahaan dapat
memanfaatkan teknologi dengan benar, maka akan mendapat keuntungan yang
besar dan peluang untuk terus mengembangkan bisnisnya tetapi jika sebaliknya,
perusahaan salah dalam penggunaan teknologi maka perusahaan akan rugi dan
menjadi ancaman bagi aktivitas perusahaan.
Persaingan bisnis yang semakin ketat, menuntut perusahaan harus membuat
strategi untuk dapat menciptakan barang atau jasa yang lebih murah, berkualitas
baik, dan lebih cepat daripada pesaing bisnisnya. Tekologi membantu perusahaan
dalam mengambil keputusan dengan cepat, tepat, dan handal. Sistem IT juga
membantu pelaksanaan strategi dengan benar dan menghubungkan perusahaan
dengan para pelanggan atau rekanan bisnis.
Selanjutnya tugas manajemen perusahaan harus cepat tanggap dan sensitif
terhadap perubahan teknologi informasi supaya perusahaan tetap dapat bertahan,
meningkatkan kinerja, dan bersaing di era globalisasi ini. Manajemen dapat
menggunakan komputer, server, jaringan internet, aplikasi perangkat lunak, dan
program internet untuk membantu kegiatan sehari-hari. Pengaruh TI diharapkan
dapat memberikan dampak posotif atau manfaat yang signifikan terhadap
keberlangsungan dan kemajuan bisnis suatu perusahaan.
3.11.2. Peluang
Saat ini PT Metroland Permai belum memiliki divisi untuk mengelola
teknologi informasi. Sistem manajemen belum efisien menyebabkan masih
banyak tempat kosong yang belum disewa. Peluang dapat diperoleh melalui
pemasaran tempat dengan berbagai cara, misalnya pemasaran tempat dengan
menggunakan jaringan internet melalui website atau media sosial karena
segmentasi Pasar Mayestik berasal dari berbagai kalangan, memasang papan
reklame dipinggir jalan, menggunakan sms gateway untuk memberikan informasi
melalui peralatan mobile dengan sangat mudah.
Peluang juga dapat diterapkan kepada para pedagang di Pasar Mayestik.
Penerapkan kepada para pedagang untuk melakukan pembukuan secara
komputerisasi supaya memudahkan para pedagang mencatat proses bisnis dan
pencatat menjadi lebih tersusun rapih, cepat, dan akurat. Hal ini dilakukan untuk
memberikan edukasi kepada para pedagang supaya memiliki kualitas yang lebih
baik.
3.11.3. Ancaman
Jika suatu manajemen perusahaan belum dapat mengelola sistem TI dengan
baik, maka kegiatan bisnis perusahaan akan terganggu. Penggunaan sms gateway
akan memberikan dampak negatif jika ada pihak yang mengambil kesempatan
dengan mengatasnamakan perusahaan akibatnya nama baik perusahaan tidak
dapat dipercaya lagi. Ancaman dari faktor teknologi informasi lain adalah terjadi
gangguan pada jaringan internet atau sistem sehingga membutuhkan waktu untuk
memroses data. Kejahatan-kejahatan TI atau cybercrime juga harus menjadi
perhatian perusahaan sehingga perusahaan harus dapat menyimpan semua data
ditempat yang aman karena data perusahaan bersifat rahasia.
33
Terkait investasi, teknologi merupakan keputusan investasi yang berkaitan
dengan biaya yang tinggi. Apabila perusahaan tidak memiliki dedikasi yang tinggi
terhadap teknologi maka perusahaan tidak akan bisa menemukan inovasi baru
dalam mengembangkan bisnis.
3.11.4. Implikasi Bisnis
Strategi yang dilakukan PT Metroland Permai pada saat akan membentuk
divisi teknologi informasi adalah menggunakan sistem informasi manajemen.
Sistem ini menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk mengelola
perusahan secara efektif. Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan
baik untuk mendukung kegiatan internal maupun eksternal perusahaan. Penerapan
sistem untuk pihak internal adalah sebagai pendukung operasional perusahaan,
sedangkan untuk pihak ekstenal adalah sebagai fasilitas pendukung untuk
pedagang karena pedagang merupakan pelanggan Metroland.
3.12. Faktor Pemerintahan
3.12.1. Isu Utama
Lingkungan birokrasi merupakan salah satu cara untuk mewujudkan
lingkungan pemerintahan yang sehat dan bebas dari KKN (clean government) dan
kepemerintahan yang baik (good corporate governance). Peran birokrasi
menentukan kualitas, efisiensi, dan keefektifan pemerintah dalam mengelola
kebijakan, menyelenggarakan kebijakan, dan melayani masyarakat. Keberhasilan
birokrasi dalam memberantas KKN dapat dilihat dari kompetensi dan kosistensi
semua pihak yang terlibat dalam melakukan transaksi, baik pihak aparat
pemerintah maupun pihak warga negara.
Setiap tahun Bank Dunia mengeluarkan laporan peringkat Ease Doing
Business bagi 189 negara di seluruh dunia. Peringkat tertinggi dinilai dari
kemudahan perusahaan memulai bisnis sampai dengan penyelesaian untuk
kebangkrutan. Indonesia menempati peringkat ke 120 pada survei Doing Business
2014. Peringkat ini naik dari tahun sebelumnya yang berada pada posisi 128.
Indonesia masih tertinggal jauh dengan para pesaing negara-negara ASEAN.
Singapura masih menempati peringkat pertama dan Malaysia diperingkat keenam.
Sementara Thailand diperingkat ke 18, Vietnam diperingkat ke 99, dan Filipina
diperingkat ke 108. Kamboja diperingkat ke 137 yang menunjukkan bahwa
Indonesia lebih baik dari negara ini.
Pada saat memulai berbisnis di Indonesia, banyak persyaratan dan tahap
perijinan yang harus dilalui dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Ada
sepuluh tahap prosedur yang dilalui kurang lebih selama 48 hari. Bandingkan
dengan Singapura yang hanya terdapat tiga tahap dan membutuhkan waktu selama
tiga hari saja. Lama dan berbelitnya pengurusan ijin untuk memulai berbisnis di
Indonesia dipengaruhi oleh birokrasi pemerintahan.
Tahap perijinan yang diperlambat oleh pemerintah sudah menjadi sangat
lazim. Kemudian ini memunculkan kesempatan para pejabat pemerintahan untuk
mengambil keuntungan dari para pebisnis. Suap menyuap atau gratifikasi
merupakan cara pebisnis untuk mempercepat atau jalan pintas dalam tahap
perijinan. Hal ini yang menyebabkan ekonomi Indonesia disebut dengan Ekonomi
Biaya Tinggi. Kondisi ini juga yang menyebabkan perbaikkan investasi di
Indonesia melambat karena para investor berupaya untuk menghindar dari
tindakan suap menyuap.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Suryo Bambang
Sulisto menegaskan bahwa menteri bidang ekonomi pada pemerintahan Jokowi-
Kalla harus berasal dari kalangan profesional yang sudah teruji dan mampu
menyelesaikan permasalahan ekonomi bangsa karena kondisi ekonomi negara ke
depan akan cukup berat. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky
Sibarani juga mengatakan selain profesional, seorang menteri ekonomi juga harus
memiliki keahlian dan kemampuan dalam memimpin.
3.12.2. Peluang
Peluang PT Metroland Permai dari faktor pemerintahan adalah bekerjasama
dengan pemerintah menciptakan kedekatan dengan pembuat kebijakan tanpa
bermaksud untuk KKN. Keamanan akan keberlangsungan usaha yang dijalankan
perusahaan akan terjamin, seperti kemudahan dalam pelayanan ijin usaha.
35
Bekerjasama dengan pemerintah juga berdampak pada nama baik
perusahaan. Jika usaha berjalan dengan baik dan lancer maka perusahaan akan
menjadi sorotan oleh media masa dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Nama baik perusahaan dapat menjamin keberlangsungan hidup usaha.
3.12.3. Ancaman
Bekerjasama dengan pemerintah akan smenimbulkan opini publik yang
negatif sehingga akan menyudutkan pihak perusahaan. Terbukti dari banyak kasus
korupsi yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan oleh para oknum pejabat
pemerintahan. Hal ini tentu saja berdampak pada pemeriksaan bisnis dilakukan
secara transparansi sehingga tidak akan menyebabkan nama baik perusahaan
tercoreng dan bisnis dapat berjalan dengan lancar.
3.12.4. Implikasi Bisnis
Walikota Jakarta Selatan dan PD Pasar Jaya sebagai perwakilan pemerintah
daerah menunjuk dan memberikan kepercayaan kepada PT Metroland Permai
sebagai pihak pelaksana untuk mengembangkan dan meremajakan Pasar
Mayestik. Proses renovasi Pasar Mayestik memerlukan waktu selama kurang
lebih tiga tahun dan sudah selesai dikerjakan pada pertengahan tahun 2012.
Proyek ini menghabiskan biaya sebesar Rp. 357 miliar.
3.13. Faktor Kebijakan Moneter dan Fiskal
3.13.1. Isu Utama
Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal merupakan dua konsep yang
digunakan pemerintah untuk mengukur kesejahteraan dan pembangunan ekonomi
suatu negara. Perbedaan mendasar kedua konsep ini adalah kebijakan moneter
ditentukan oleh bank sentral (Bank Indonesia), sedangkan kebijakan fiskal
ditentukan oleh pemerintah. Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal merupakan
satu kesatuan dari kebijakan makro ekonomi. Beberapa kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal yang harus diperhatikan berkaitan dengan laju inflasi, pajak, suku
bunga, fluktuasi nilai tukar, dan tingkat pengangguran.
Kenaikkan harga dari satu atau dua barang tidak dapat disebut dengan
inflasi kecuali jika kenaikkan barang tersebut menyebabkan kenaikkan terhadap
harga barang lainnya secara meluas dan terus menerus. Seperti terlihat pada
Gambar 3.5 menunjukkan tingkat inflasi naik pada bulan September menjadi 4.53
persen. Laju kenaikkan inflasi akan menyebabkan perbankan sulit untuk
mendapatkan dana pihak ketiga yang berdampak pada terbatasnya dana investasi
sehingga mengakibatkan laju pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Gambar 3.5 : Tingkat Inflasi
Sumber : Diadopsi dari Bank Indonesia (2014)
Selanjutnya inflasi, laju tingkat suku bunga juga perlu ditekan. Suku bunga
yang terlalu tinggi akan memberatkan para pengusaha untuk membayar bunga
pinjaman yang dikenakan dari pinjaman pokok. Sedangkan suku bunga yang
terlalu rendah akan membuat perbankan sulit menyediakan dana karena insentif
yang didapat masyarakat tidak banyak jika menyimpan dananya di bank.
Pemerintah perlu bersikap kehati-hatian dalam membuat kebijakan sesuai dengan
kondisi perekonomian negara.
Selain menekan laju inflasi dan suku bunga, hal yang perlu diperhatikan
adalah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Jika fluktuasi nilai
tukar tidak dapat diprediksi dan dijaga maka akan berdampak pada harga barang
37
dan jasa yang mengalami kenaikkan. Pada akhirnya, bukan hanya para pelaku
bisnis saja yang merasakan dampaknya tetapi juga masyarakat luas dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain ketiga kebijakan moneter diatas, pengenaan tarif pajak dari kebijakan
fiskal juga akan memberatkan para pelaku bisnis jika tarif pajak yang dikenakan
atas usaha terlalu tinggi. Sebagai contoh, Ketua Umum Gabungan Pelaksana
Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Soeharsojo mengatakan bahwa kalangan
pengusaha sudah terlalu berat dalam menghadapi kondisi yang sudah diluar batas
kemampuan daya dukung mereka. Pengenaan tarif pajak final usaha konstruksi
yang tinggi dan biaya yang dikeluarkan untuk membayar bunga pinjaman
menyebabkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh pengusaha jasa
konstruksi dalam melaksanakan proyeknya.
3.13.2. Peluang
Pada saat tingkat suku bunga stabil akan mendorong masyarakat untuk
menyalurkan dana mereka ke perbankan sehingga para pelaku usaha akan
mendapatkan dana pinjaman dengan bunga pinjaman stabil atau rendah. Hal ini
akan meringankan beban operasional perusahaan dalam membayar bunga
pinjaman.
Kerjasama pemerintah dan swasta juga dapat dilakukan PT Metroland
Permai sebagai bentuk dukungan dan perlindungan dari pemerintah dalam
mengembangkan bisnis supaya berjalan dengan lancar. Kerjasama ini dilakukan
agar tidak ada batasan ruang gerak perusahaan swasta untuk memperluas
usahanya. Selain itu, pemerintah dapat memberikan pinjaman perbankan dengan
bunga rendah dan kompetitif sehingga kontraktor-kontraktor mendapatkan modal
untuk menggarap proyek.
3.13.3. Ancaman
Kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan kenaikkan harga BBM
yang tidak dapat diprediksi menyebabkan kenaikkan pada harga bahan baku
bangunan. Harga bahan baku naik maka akan semakin menambah beban
kontraktor. Pendapatan akan berkurang karena kontraktor harus membeli bahan
baku bangunan yang cukup mahal. Jika pemerintah tidak dapat mengatasi kondisi
ini dan membantu maka akan banyak perusahaan konstruksi yang akan gulung
tikar.
Pengenaan tarif pajak terhadap jasa konstruksi yang tinggi juga
membebankan perusahaan. Biaya operasional naik disebabkan oleh pengenaan
pajak sehingga mempengaruhi nilai proyek yang dikerjakan. Seperti contoh
pengenaan tarif pajak berganda yang dikenakan pada proyek luar negeri membuat
perusahaan jasa konstruksi mengurangi pengerjaan proyek-proyek luar negeri.
Masalah ini semakin berat karena menurunnya pembiayaan dari perbankan.
3.13.4. Implikasi Bisnis
Laju inflasi, tingkat suku bunga, fluktuasi nilai tukar, dan pengenaan tarif
pajak yang tinggi menyebabkan beban operasional perusahaan jasa konstruksi
naik. Indikator-indikator tersebut dapat mempengaruhi kenaikkan harga bahan
baku bangunan yang akan membebankan perusahaan. Hal yang mungkin dapat
dilakukan oleh PT Metroland Permai untuk mengatasi masalah ini adalah
menaikkan harga sewa tempat untuk menutupi biaya operasional. Selain itu, PT
Metroland Permai juga dapat melakukan pinjaman perbankan dalam bentuk mata
uang asing supaya pengenaan bunga pinjaman yang lebih murah dan tidak terkena
imbas dari fluktuasi mata uang asing yang tidak dapat diprediksi.
39
Bab IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
PT Metroland Permai sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak
di sektor riil, perlu memperhatikan faktor-faktor lingkungan eksternal dalam
menyusun strategi. Setiap faktor akan memberikan dampak positif berupa peluang
dan dampak negatif berupa ancaman terhadap kondisi perusahaan yang dapat
mempengaruhi implikasi bisnis perusahaan. Pihak manajemen perusahaan harus
secara matang menganalisis setiap faktor eksternal sebelum keputusan diambil
dalam menentukan strategi dimasa mendatang.
Analisis faktor ekstenal dapat digunakan oleh perusahaan dalam
menentukan arah perusahaan. Faktor eksternal dapat berubah sewaktu-waktu yang
memberikan ketidakpastian sehingga perusahaan juga dapat merubah arah
perusahaan jika diperlukan. Jasa konstruksi mempunyai peranan penting karena
produk akhir jasa ini berupa bangunan yang berfungsi mendukung pertumbuhan
dan perkembangan diberbagai bidang serta mewujudkan kesetaraan hidup
masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan dan strategi perusahaan jasa konstruksi
harus tepat dalam menghadapi faktor eksternal sehingga perusahaan dapat tetap
bertahan dan mampu bersaing ditengah persaingan yang sudah semakin ketat saat
ini.
4.2. Kondisi Perusahaan Ke Depan
Meskipun Pasar Mayestik merupakan proyek pertama yang dijalankan oleh
PT Metroland Permai tetapi diharapkan perusahaan ini dapat menjadi perusahaan
pengembang disektor konstruksi, khusus dibidang properti, yang memiliki
keunggulan kompetitif dimasa mendatang, khususnya di provinsi DKI Jakarta.
Pengembangan Pasar Mayestik merupakan langkah awal perusahaan ini untuk
membuktikan bahwa proyek ini sebagai contoh pertama pasar tradisional yang
memiliki fasilitas modern dan memberikan lingkungan yang nyaman baik bagi
penjual maupun pembeli tanpa meninggalkan kekhasan pasar tradisional. Salah
satu program yang sedang direncanakan dalam rangka mendorong pertumbuhan
sektor ekonomi kreatif adalah mengadakan ajang kompetisi rancangan baju batik
yang ditujukan untuk wirausaha muda.
Perkembangan ekonomi Indonesia yang memberikan signal positif, adanya
dukungan dari pemerintah bagi para pelaku bisnis lokal, dan adanya Masyarakat
Ekonomi ASEAN tahun 2015 merupakan peluang besar bagi seluruh pelaku
bisnis. PT Metroland Permai diharapkan dapat melihat peluang tersebut yang
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperluas bisnis dan target pasar
untuk keberlangsungan hidup perusahaan dimasa mendatang. Pada akhirnya,
kondisi PT Metroland Permai akan meningkat apabila tantangan dari faktor-faktor
eksternal dapat dihadapi dengan baik apabila penyusunan strategi dilakukan
dengan tepat.
41