Ir. Sumihar Simamora, CES

75
Ir. Sumihar Simamora, CES

Transcript of Ir. Sumihar Simamora, CES

Page 1: Ir. Sumihar Simamora, CES

Ir. Sumihar Simamora, CES

Page 2: Ir. Sumihar Simamora, CES

1. Latar belakangBG : wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi

yg menyatu dgn tempat &kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatan, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.

Syarat BG : keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan

Page 3: Ir. Sumihar Simamora, CES

Fungsi BG

hunian atau tempat tinggal→rumah tinggal kegiatan keagamaan →masjid,gereja, pura, wihara,

kelenteng kegiatan usaha→perkantoran, perdagangan,

perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi, terminal, penyimpanan

kegiatan sosial dan budaya → dik, bud, yan kes, labo, dan yan um

kegiatan khusus→reaktor nuklir, instalasi HANKAM,dan bangunan sejenis

Campuran→hunian+usaha→ruko, rukan

BG harus memenuhi azas fungsional, andal, efektif, dan efisien

Page 4: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pembangunan BG:

kegiatan mendirikan BG yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis, pelaks konstruksi, dan pengawasannya, baik merupakan pembangunan baru, perawatan BG, maupun perluasan BG yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan BG.

Page 5: Ir. Sumihar Simamora, CES

Urutan kegiatan Pembangunan : Tahap perencanaan teknis→5 tahapan

(KonsepsiD,PraD, PengembD, DeD, Final Eng)Tahap pelaksanaan konstruksi dan

pengawasan konstruksi/MK→Persiapan, Pelaksanaan dan Pengakhiran

Terhadap : pembangunan baru, Perawatan perluasan lanjutan pembangunan BG yang belum selesai,

Page 6: Ir. Sumihar Simamora, CES

Komponen BG Arsitektur Struktur Mekanikal Elektrikal dan Tata lingkungan

Komponen biaya BG: Biaya perencanaan teknis, biaya pelaksanaan konstruksi, biaya MK/pengawas, dan biaya Pengelola Proyek

Pembiayaan BG : Pembiayaan standar Pembiayaan non standar

ASMET

Page 7: Ir. Sumihar Simamora, CES

2.Spesifikasi komponen BG

BG : Arsitektur, struktur, utilitas (mekanikal, elektrikal, tata lingkungan)

Persyaratan arsitektur Hub horisontal: →pintu, selasar,koridor, jalur pedestrian,

jalur pemandu/jembatan penghubung

Hub vertikal:→tangga, ram, lift, lift tangga, tangga berjalan atau eskalator dan/atau lantai berjalan (moving walk).

Sarana evakuasi:mencakup jalur perjalanan vertikal atau horizontal, ruang, pintu, lorong, koridor, balkon, ram, tangga, lobi, eskalator, lapangan dan halaman.→akses eksit (exit access), eksit (exit), eksit pelepasan (exit discharge) yg didukung oleh rencana evakuasi, sistem peringatan bahaya,pencahayaan eksit dan tanda arah, area tempat berlindung (refugee area), titik berkumpul, lift kebakaran

Page 8: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan bahan bangunan

Meliputi bahan untuk:

Bahan penutup lantai

Bahan dinding

Bahan langit-langit

Bahan penutup atap

Bahan kosen dan daun pintu/jendela

Page 9: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan struktur, meliputi: Bahan struktur→kayu, baja,beton (RC/PC),komposit

Pondasi : pondasi dangkal dan pondasi dalam. High risemenggunakan pondasi dalsam→beton RC/PC, komposit, baja

Lantai : kayu, beton, baja, komposit (beton pre cast + cast in situ) komposit baja bondex dan beton.

Kolom: beton,baja, komposit baja profil dan Beton RC

Shear wall: beton RC

Struktur atap: baja,pelat beton

Page 10: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan Utilitas, meliputi: Air minum: konsumsi 100l/orang/hari, fire (45 menit)

pompa atau PAM Air limbah: grey ater dan black water→IPAL atau septic

tank Sampah: pengolahan sampah Saluran air hujan:vertikal dan horizontal→zero run off Fire: aktif dan pasif Listrik: panel komplek, panel gedung, panellantai,panel

kelompok Pencahayaan: alami dan buatan Pengkondisian udara: sentralized atau lokal Sarana komunikasi: internal dan keluar Penangkal petir gas Kebisingan dan getaran Aksessibilitas penyandang cacad

Page 11: Ir. Sumihar Simamora, CES

KOMPOSISI BIAYA BG HIGH RISE

Page 12: Ir. Sumihar Simamora, CES

3. PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG

(PERMEN PU No 29/2007)

Persyaratan teknis BG adalah ketentuan mengenai persyaratan TABA dan persyaratan

keandalan BG

dalam rangka : proses perizinan pelaksanaan, pemanfaatan BG, serta pemeriksaan kelaikan

fungsi BG

Page 13: Ir. Sumihar Simamora, CES

PERSYARATAN TABA

peruntukan dan intensitas→peruntukan lokasi, kepadatan BG, ketinggian, jarak bebas BG

Arsitektur→penampilan, tata ruang dalam, keseimbangan, keserasian, keselarasan

pengendalian dampak lingk→ menimbulkan dampak penting dan RTH

RTBL BG di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau

prasarana/sarana umum

Page 14: Ir. Sumihar Simamora, CES

PE

RS

YA

RA

TA

N A

RS

ITE

KT

UR

BG

Page 15: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan keandalan BG Keselamatan

beban muatan→DL, LL, EQ, Wind, dll kebakaran →sistim proteksi pasif dan aktif Petir→sistim penangkal petir

STRUKTUR BG: Kuat, Kokoh, Stabil→keawetan dan workability

pembangunannya

Untuk menentukan tingkat keandalan struktur bangunan, harus dilakukan pemeriksaan keandalan bangunan secara berkala

Perbaikan atau perkuatan struktur bangunan harus segera dilakukan sesuai rekomendasi hasil pemeriksaan keandalan bangunan gedung

Pemeriksaan keandalan bangunan gedung dilaksanakan secara berkala

Page 16: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pembebanan pada Bangunan Gedung

Beban mati

Beban hidup

Beban angin

Beban gempa

Kombinasi pembebanan

Page 17: Ir. Sumihar Simamora, CES

SNI yg harus diikuti1. SNI 03-1726-2002 Tata cara perencanaan

ketahanan gempa untuk rumah dan gedung,

2. SNI 03-1727-1989 Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung,

3. SNI 03-1734-1989 Tata cara perencanaan beton dan struktur dinding bertulang untuk rumah dan gedung,

4. SNI 03-2847-1992 Tata cara penghitungan struktur beton untuk bangunan gedung,

5. SNI 03-3430-1994 Tata cara perencanaan dinding struktur pasangan blok beton berongga bertulang untuk bangunan rumah dan gedung,

Page 18: Ir. Sumihar Simamora, CES

6. SNI 03-3976-1995 Tata cara pengadukan pengecoran beton.

7. SNI 03-2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal,

8. SNI 03-3449-2002 Tata cara rencana pembuatan campuran beton ringan dengan agregat ringan,

9. Tata Cara Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Beton Pracetak dan Prategang untuk Bangunan Gedung;

10. Metoda Pengujian dan Penentuan Parameter Perencanaan Tahan Gempa Konstruksi Beton Pracetak dan Prategang untuk Bangunan Gedung; dan

11. Spesifikasi Sistem dan Material Konstruksi Beton Pracetak dan Prategang untuk Bangunan Gedung.

Page 19: Ir. Sumihar Simamora, CES

12. SNI 03-1729-2002 Tata cara perencanaan bangunan baja untuk gedung, atau edisi terbaru;

13. Tata Cara dan/atau pedoman lain yang masih terkait dalam perencanaan konstruksi baja;

14. Tata Cara Pembuatan atau Perakitan Konstruksi Baja; dan

15. Tata Cara Pemeliharaan Konstruksi Baja Selama Pelaksanaan Konstruksi

16. SNI 03-2407-1994 Tata cara pengecatan kayu untuk rumah dan gedung, atau edisi terbaru;

17. Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu untuk Bangunan Gedung; dan

18. Tata Cara Pembuatan dan Perakitan Konstruksi Kayu;

Page 20: Ir. Sumihar Simamora, CES

19. SNI 03-1736-1989 Tata cara perencanaan struktur bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung;

20. SNI 03-1745-1989 Tata cara pemasangan sistem hidran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung,

21. SNI 03-1977-1990 Tata cara dasar koordinasi modular untuk perancangan bangunan rumah dan gedung,

22. SNI 03–2394-1991 Tata cara perencanaan dan perancangan bangunan kedokteran nuklir di rumah sakit,

23. SNI 03–2395-1991 Tata cara perencanaan dan perancangan bangunan radiologi di rumah sakit,

Page 21: Ir. Sumihar Simamora, CES

24. SNI 03–2397-1991 Tata cara perancangan bangunan sederhana tahan angin,

25. SNI 03–2404-1991 Tata cara pencegahan rayap pada pembuatan bangunan rumah dan gedung,

26. SNI 03–2405-1991 Tata cara penanggulangan rayap pada bangunan rumah dan gedung dengan termitisida,

27. SNI 03-1735-2000 Tata cara perencanaan bangunan dan lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung,

Uji daya dukung PILE

1. Kalendering seluruh pile

2. PDA test 1% jumlah pile

3. Loading test: SEBANYAK 1% JUMLAH PILE

Page 22: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan keandalan BG Keselamatan

beban muatan→DL, LL, EQ, Wind, dll kebakaran →sistim proteksi pasif dan aktif Petir→sistim penangkal petir

Kesehatan→ persyaratan sistem penghawaan, pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahan

Kenyamanan→kenyamanan ruang gerak dan hub antar ruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan

Kemudahan→kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung, serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam pemanfaatan BG

Termasuk kemudahan untuk penyandang cacad dan lansia

Page 23: Ir. Sumihar Simamora, CES

Dokumen pembangunan

a. dokumen perencanaan;

b. dokumen pelaksanaan konstruksi; dan

c. Sertifikat Laik Fungsi

Page 24: Ir. Sumihar Simamora, CES

Spesifikasi komponen BG a. persyaratan arsitektur bangunan;

b. persyaratan struktur bangunan; dan

c. persyaratan utilitas bangunan.

Page 25: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persentase komponen pekerjaan standar

a. pekerjaan fondasi = 5% sd. 10% b. pekerjaan struktur = 25% sd. 35% c. pekerjaan lantai =5% sd. 10% d. pekerjaan dinding =7% sd. 10% e. pekerjaan plafon =6% sd.8% f. pekerjaan atap =8% sd. 10% g. pekerjaan utilitas =5% sd. 8% h. pekerjaan perampungan (finishing) = 10% sd.15%

Page 26: Ir. Sumihar Simamora, CES

Biaya nonstandar

a. alat pengkondisian udara = 7% sd. 15% x keseluruhan biaya standar

b. lift, eskalator, dan/atau lantai berjalan (moving walk) =8% sd 14% x keseluruhan biaya standar;

c. tata suara (sound system) =2% sd. 4% x keseluruhan biaya standar;

d. telepon dan perangkat penyambungan komunikasi telepon (private automatic branch exchange atau PABX) = 1% sd. 3% x keseluruhan biaya standar;

e. instalasi Informasi dan Teknologi = 6% sd. 11% x keseluruhan biaya standar;

Page 27: Ir. Sumihar Simamora, CES

f. elektrikal (termasuk genset) = 7% sd. 12% x keseluruhan biaya standar;

g. sistem proteksi kebakaran =7% sd. 12% x keseluruhan biaya standar;

h. penangkal petir khusus =1% sd. 2% x keseluruhan biaya standar;

i. IPAL =1% sd. 2% x keseluruhan biaya standar;j. interior (termasuk furnitur) =15% sd. 25% x

keseluruhan biaya standar;k. gas pembakaran =1% sd. 2% xkeseluruhan biaya

standar;l. gas medis =2% sd. 4% xkeseluruhan biaya

standar;

Page 28: Ir. Sumihar Simamora, CES

m. pencegahan bahaya rayap =1% sd. 3% x keseluruhan biaya standar;

n. fondasi dalam = 7% sd. 12% x keseluruhan biaya standar;

o. fasilitas penyandang difabel atau berkebutuhan khusus =3% sd. 5% x keseluruhan biaya standar;

p. sarana atau prasarana lingkungan = 3% sd. 8% xkeseluruhan biaya standar;

q. peningkatan mutu maks. 30% x keseluruhan biaya komponen pekerjaan yang ditingkatkan mutunya;

Page 29: Ir. Sumihar Simamora, CES

r. perizinan selain Izin Mendirikan Bangunan (IMB) = 1% x keseluruhan biaya standar;

s. penyiapan dan pematangan lahan =3,5% sd. x keseluruhan biaya standar;

t. pemenuhan persyaratan Bangunan Gedung Hijau (green building) = 9,5% x keseluruhan biaya standar; dan

u. penyambungan utilitas =2% xkeseluruhan biaya standar.

Page 30: Ir. Sumihar Simamora, CES

Prosentase biaya:Item pek Bobot (%) Keterangan

AC 10-20 Listrik, pipa drain

Elevator 8-12 Listrik dan AC

Telpon 3-6 Internal dan eksternal

IT 6-11 Sistim komputer

Elektrikal (tmsk genset) 7-12 Instalasi listrik dan genset

Kebakaran 7-12 Perpipaan reservoir, mesin pompa, perpipaan hydran, nozing

Petir 15-25 Penangkap,kabel penyalur, grounding

IPAL 2-4 Pipa inlet/outlet, mesin aerator

Gas 3-7 Meteran/Tabung, pipa

Page 31: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan keselamatan BG

Thd beban →DL, LL, EQ, Wind dan kombinasi beban

Thd penggunaan→fire, gas, sar kom

Persyaratan kesehatan BG

Kebutuhan udara dan sistim pengudaraan Pencahayaan →alami dan buatan Sarana sanitasi BG→beroperasi dgn baik

Page 32: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan kenyamanan BG

Bebas gangguan suara dan kebisingan/getaran

Persyaratan kemudahan BG

Akses yg layak,aman dan nyaman

Aksessibilitas untuk penyandang cacad dan lansia

Sarana transportasi dalam gedung

signage

Page 33: Ir. Sumihar Simamora, CES

Persyaratan Kemampuan Bangunan Gedung Terhadap Bahaya Kebakaran Sistim proteksi pasif →bahan

1. SNI 03-1736-2000 Tata cara perencanaan sistem proteksi pasif untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung;

2. SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan ke luar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

Proteksi aktif→sarana penanggulangan bahaya kebakaran

Sistem Pemadam Kebakaran;

Sistem Deteksi & Alarm Kebakaran;

Sistem Pengendalian Asap Kebakaran; dan

Pusat Pengendali Kebakaran→ruang, sarana dan alat

Page 34: Ir. Sumihar Simamora, CES

Sistem proteksi aktif tersebut harus mengikuti1. SNI 03-1745-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan

sistem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung;

2. SNI 03-3985-2000 Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung;

3. SNI 03-3989-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik untuk untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung;

4. SNI 03-6571-2001 Sistem pengendalian asap kebakaran pada bangunan gedung; dan

5. SNI 03-0712-2004 Sistem manajemen asap dalam mal, atrium, dan ruangan bervolume besar.

Page 35: Ir. Sumihar Simamora, CES

Prasarana dan sarana BG1) Sarana parkir kendaraan→Penerangan

2) Sarana untuk penyandang cacat dan lansia;

3) Sarana penyediaan air minum→Perpipaan

4) Sarana drainase, limbah, dan sampah→perpipaan

5) Sarana ruang terbuka hijau→penyiraman dan drainase

6) Sarana hidran kebakaran halaman→reservoir,pompa,hydran, nozing

7) Sarana pencahayaan halaman→listrik

8) Sarana jalan masuk dan keluar;

9) Penyediaan fasilitas ruang ibadah, ruang ganti, ruang bayi/ibu, toilet, dan fasilitas komunikasi dan informasi→perpipaan

Page 36: Ir. Sumihar Simamora, CES

PERSYARATAN UTILITAS/ME BGUTILITAS:a. Penerangan : 100-215 lux/m2b. Tata udara :6-10% bukaan atau dengan tata udara buatan

(AC)→listrik dan drainase/perpipaan ACc. Air minum:

Konsumsi, min 100 lt/orang/hari Sistim perpipaan : sehat, tidak bocor, bahan : baja/pipa PVC

Kebakaran: min 45 menit pompa beroperasi Sistim perpipaan Black steel

d. Air kotor: Ke saluran kota dg perpipaan :PVC atau baja

e. Air limbah: Tempat penampungan/pengolahan air limbah (IPAL)

Page 37: Ir. Sumihar Simamora, CES

Sarana pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran

Tanki air kebakaran→tersedia air untuk 45 menit beroperasi pompa hydran

Mesin pompa kebakaran

Perpipaan ke hydran

Selang dan noze penyemprotan

Petugas pemadam kebakaran

Pelatihan kebakaran berkala

Page 38: Ir. Sumihar Simamora, CES

Instalasi listrik

PLN 100% kebutuhan

Genset cadangan :

min 40% kebutuhan

Sistim tidak bising

Pencahayaan:

Alami

Buatan

Penghawaan dan pengkondisian udara

Alami

Buatan →AC

Page 39: Ir. Sumihar Simamora, CES

Sarana transportasi dalam bangunan gedung

Horizontal: gang atau lantai berjalan

Vertikal: tangga, ramp, eskalator, dan/atau elevator (lif);

Ramp: maks 35o atau 7o untuk disable

Lift:

Satu harus memenuhi syarat tahan api

Satu dapat digunakan disable

Sarana komunikasi: intern dan ekstern

Penangkal petir: penangkap—penyalur—grounding

Sistim perpipaan gas

Elpiji

O2

Page 40: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan Drainase site

Persiapan: Drainase site BG (luas site=A, intensitas curah hujan=i)

Mampu menerima air hujan ke site BG→Vol=i.A Saluran terbuka→Pas bata atau setengah lingkaran Dibuang ke saluran kota Curah hujan kota Padang:

Rerata curah hujan kota Padang mencapai 3.583 mm/th Jumlah hari hujan 230 hari→per hari =15mm/hr Lama hujan 2 jam per hari Volume hujan=0,0015xA m3 ditampung saluran dalam site

Untuk zero run off maka seluruh volume curah hujan ditampung di site→polder (komplek PU)

Pembuatan shop drawing→ sd persetujuan shop drwg Pengukuran lapangan→pematokan/bowplank posisi

drainase site Penggalian tanah

Page 41: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan: Pemeriksaan galian dan kemiringan galian Pemasangan pasir urug setebal 5 cm Pemasangan saluran (bt bata atau setengah

lingkaran) Pemeriksaan hasil pemasangan→dimensi dalam

sal dan kemiringan dasar saluranPengakhiran: Pengurugan kembali sambil dipadatin seperlunya Progres pekerjaan: Usulan progres→Opname

progres→berita acara progres

Page 42: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan saluran air kotor:

Persiapan:

AIR Kotor : (pengguna=p orang, produk air kotor=80ltr/org/hr)

Vol air kotor=px80liter

Dimensi saluran=15cm

Dibuang ke kota

Pembuatan shop drawing → sd persetujuan shop drwg

Pengkuran lapangan→posisi saluran air kotor

Penggalian tanah tempat saluran air kotor

Pemeriksaan hasil galian

Page 43: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan:

Pemasangan pasir urug

Pemasangan pipa saluran→penyambungan

Pemeriksaan hasil pemasangan pipa saluran

Pengakhiran:

Pengurugan kembali sekalian pemadatan tanah

Progres : usulan progres→opname progres→berita acara progres

Page 44: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan IPAL:

Persiapan: IPAL (pengguna=p orang, produk air limbah=20ltr/orng/hr)

Tangki mampu menampung air limbah Saluran tertutup Dibuang ke Tangki IPAL Volume air limbah = px20 ltr/org/hr Asumsi Detensi :

Primer/penampungan 1hari→Vol=px20x1 liter Secunder/pengolahan 1hari →Vol=px20x1liter Tersier/maturasi 4hr→Vol= px20x1x4liter

Shop drawing dari sumber air limbah→saluran→tangki pengolah air limbah → sd persetujuan shop drwg

Pengukuran→pematokan/bowplank Penggalian Pemeriksaan hasil galian

Page 45: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan:

di sumber: pemasangan kloset→sambung ke pipa saluran ke tangki

Di saluran: Pemasangan pasir urug, Pemasangan pipa air limbah menuju ke tangki IPAL

Di tangki air limbah: pemasangan pasir urug→pemasangan dasar tangki→pemasangan dinding tangki →pemasangan penutup tangki

Pemeriksaan hasil pekerjaan

Pengakhiran:

Pengurugan kembali sambil dipadatin

Usulan Progres→opname pregres→BA rogres

Page 46: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan sarana kebakaranPersiapan:

Pembuatan shop drawing sarana kebakaran→sd persetujuan shop drawing

Tangki reservoir

Pompa kebakaran

Hydran kebakaran

Selang dan nozing

Pengukuran→sampai pematokan/penandaan

Penggalian tanah : reservoir, pipa hydran

Pemeriksaan hasil galian (dimensi dan kemiringan dasar)

Page 47: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan: Pemasangan tangki reservoir→idem tangki IPAL Pemasangan pipa hydran: pipa dibungkus dengan goni

dibalut aspal→idem cara pemasangan pipa air limbah hanya sambungan harus las karena pipa black steel

Pemasangan post hydrant, selang dan nozing: Pemasangan pondasi Pemasangan post dan kepala hydrant Penempatan selang dan nozing

Pemeriksaan hasil pemasanganPengakhiran: Test and commissioning Usulan progres→opname progres→BA Progres

Page 48: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pelaksanaan Penangkal petirPersiapan: Pembuatan shop drawing→persetujuan shop drawing Pengukuran posisi penangkal petir, posisi kabel saluran

petir, dan grounding Pemeriksaan hasil pengkuran/penandaan/bow plankPelaksanaan: Penggalian tanah untuk mencapai tahanan NOL Pemasangan Batang tembaga Pemasangan pondasi perletakan penangkal petir Pemasangan bracing penangkalpetir Pemasangan kabel dari penangkal petir sd grounding Pengakhiran: Progres: usulan progres→Pemeriksaan progress hasil

pekerjaan→BA progres

Page 49: Ir. Sumihar Simamora, CES
Page 50: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pemasangan LiftPersiapan: Pembuatan shop drawing→sd persetujuan shop drwg Pengukuran→sampai dengan penandaan posisi lift Pemasangan pengikat-pengikat/angkur rail tegak Pemasangan perletakan mesin lift Pemasangan perletakan emergency landing systemPelaksanaan: Pemasangan rail tegak→sd pemeriksaan rail tegak Pemasangan mesin lift Pemasangan car lift Pemasangan emergency landing system Pemasangan kabel tarik liftPengakhiran: Pemeriksaan : level lantai lift dan lantai BG, Pemeriksaan

kecepatan lift, pemeriksaan signal l dan bunyi, pemeriksaan cahaya dan pengudaran dalam lift

Usulan progres→pemeriksaan progres→BA progres

Page 51: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pemasangan eskalatorPersiapan: Pembuatan shop drawing→persetujuan shop drawing Pengukuran→pemasangan penandaan posisi mesin,

rail dan hand rail eskalator Pemeriksaan rencana kecepatan hand rail dan lantai

eskalator (harus sinkron, jangan ada yg lebih cepat)Pemasangan: Pemasangan mesin eskalator dan mesin hand rail Pemasangan lantai eskalator dan hand rail Pemeriksaan kecepatan lantai dan hand railPengakhiran: Usulan progres→opname progres→BA persetujuan

progres

Page 52: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pemasangan AC (central)Persiapan: Pembuatan shop drawing→sd persetujuan shop drwg Pengukuran→penempatan perletakan sistim AC

(mesin central, ducting vertikal, ducting horizontal, out let udara dingin ke ruangan, outlet udara panas ke rongga ceiling, pipa penyedotan udara panas ke outlet AC di room

Pelaksanaan: Pemasangan mesin central AC Pemasangan ductingPengakhiran: Test and commissioning Usulan progres →opname progres→BA persetujuan

progress

Page 53: Ir. Sumihar Simamora, CES

Panel ListrikA. Panel UtamaPersiapan: Pembuatan shop drawing instalasi panel Utama→ persetujuan shop

drawing→ingat kerataan power antar RST

Pengukuran →penandaan tempat panel dan penggantung kabel (cable tray)

Pelaksanaan: Pemasangan panel , dan kabel tray

Penyambungan kabel dari panel utama ke panel lantai

Pengakhiran:

Pemeriksaan kabel dan test arus

Usulan progres→opname progres→persetujuan progres

Page 54: Ir. Sumihar Simamora, CES

B. Panel Lantai

Persiapan:

Pembuatan shop drawing sd persetujuan shop drawing

Pemasangan panel lantai dan kabel tray

Pelaksanaan:

Penyambungan kabel dari panel lantai ke panel Utama

Pemeriksaan sambungan kanel(pake arus)

Pengakhiran:

Usulan progres→opname progress→persetujuan progres

Page 55: Ir. Sumihar Simamora, CES

C. Instalasi Panel Room

Sistim Penerangan

Persiapan:

Pembuatan shop drawing per kabel termasuk sistim sambungannya

Pengukuran titik posisi titik lampu dan saklarnya

Pelaksanaan:

Pemasangan kabel

Pemasangan lampu penerangan

Pemeriksaan kerapihan

Pengakhiran:

Usulan progres→opname progres→BA persetujuan progres

Page 56: Ir. Sumihar Simamora, CES

C. Instalasi Panel Room (dari panel lantai ke panel room)

Sistim OUTLET

Persiapan:

Pembuatan shop drawing sistim outlet

Pengukuran titik posisi titik outlet

Pelaksanaan:

Pemasangan kabel dari panel lantai ke titik outlet

Pemasangan saklar out let

Pemeriksaan kerapihan

Pengakhiran:

Usulan progres→opname progres→BA persetujuan progres

Page 57: Ir. Sumihar Simamora, CES

Alat sambung listrik

Page 58: Ir. Sumihar Simamora, CES
Page 59: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pompa airPersiapan:

Pembuatan shop drawing→persetujuan shop drawing

Persiapan 5M

Pelaksanaan:

Penggalian untuk pipa isap

Pemasangan pompa

Penyambungan pipadengan pompa dan dari pompa ke reservoir

Pemeriksaan hasilkerja

Pengakhiran:

Usulan progres→opname progress→BA progress

Page 60: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pemasangan wastafel/ kitchen sinkPersiapan: Pembuatan shop drawing→persetujuan shop drwg→periksa

ketinggian kitchen sink Pengukuran posisi wastafel Penyiapan 5MPelaksanaan: Shop drg→periksa keran:panas/dingin Pemasangan perletakan wastafel Pemasangan wastafel Pemasangan pipa dari pipa sumber air ke kran di wastafel Penyambungan pipa air bersih ke kran di wastafel Pemasangan inlet air kotor di wastafel Penyambungan ipa di pipa sumber air Penyambungan pipa dari inlet air kotor ke saluran drainPengakhiran: Pemeriksaan kerapihan sambungan denganmenghidukan

pompa air Usulan progres

Page 61: Ir. Sumihar Simamora, CES

4. SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

Sertifikat Laik Fungsi BG adalah sertifikat yang diterbitkan oleh pemda kecuali untuk BG fungsi

khusus oleh Pemerintah untuk menyatakan kelaikan fungsi suatu BG baik secara administratif

maupun teknis, sebelum pemanfaatannya

SLF bangunan gedung diberikan untuk BG yang telah selesai dibangun dan telah memenuhi persyaratan kelaikan fungsi BG sebagai syarat untuk dapat dimanfaatkan

Page 62: Ir. Sumihar Simamora, CES

Perpanjangan SLF

pemeriksaan ulang wajib dilakukan dengan prioritas pada persyaratan teknis yang mutlak untuk pemenuhan persyaratan minimal berfungsinya BG, seperti:

1. Persyaratan keselamatan→Kondisi struktur dan komponen struktur

2. Cara pengamatan: visual dan dengan peralatan

3. Dengan peralatan→destructive dan non destructive

4. Analisis struktur secara dua dimensi dan tiga dimensi

5. Terhadap kebakaran, petir, rayap

Page 63: Ir. Sumihar Simamora, CES

Dokumen untuk Proses Perpanjangan SLF Bangunan Gedung

a) Surat Permohonan Penerbitan/Perpanjangan SLF BGb) Surat Pernyataan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi BG atau

Rekomendasi hasil pemeriksaan kelaikan fungsi BG ditandatangani di atas meterai secukupnya

c) As built drawings;d) Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan Gedung atau

perubahannya;e) Fotokopi dokumen status hak atas tanah;f) Fotokopi dokumen status/bukti kepemilikan BGg) Rekomendasi dari instansi teknis yang bertanggung

jawab di bidang fungsi khusus yang dimaksud (khusus untuk BG fungsi khusus); dan

h) Dokumen SLF BG terakhir.

Page 64: Ir. Sumihar Simamora, CES

DOKUMEN SLF BANGUNAN GEDUNG

Sertifikat→SLF

Lampiran-Lampiran:

a. Lembar Pencatatan Data Tanggal Penerbitan Sertifikat Laik Fungsi dan perpanjangan SLF BG

b. Lembar Gambar Block Plan/Site Plan

c. Lembar Daftar Kelengkapan Dokumen untuk perpanjangan SLF bangunan gedung

Page 65: Ir. Sumihar Simamora, CES

PELAKSANA PEMERIKSAAN KELAIKAN FUNGSI DAN PEMERIKSAAN BERKALA

BG

Oleh Penyedia jasa→ dibiayai pemilik BG Umumnya →Penyedia Jasa pengawasan konstruksi/MK

atau oleh penyedia jasa pengkajian teknis konstruksi bangunan gedung

BG Fungsi khusus→Penyedia Jasa pengawasan konstruksi/MK

Oleh Pemda→ dibiayai PEMDA Instansi Pembina BG

Asosiasi profesi

Pemilik/pengguna BG Mempunyai TA yg memenuhi syarat

Page 66: Ir. Sumihar Simamora, CES

Tata Cara Penerbitan dan PerpanjanganSertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

a. Pola umum pengaturan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

b. Tata cara penerbitan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

c. Tata cara perpanjangan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

d. Pelaksana pengurusan permohonan sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

e. Dokumen sertifikat laik fungsi bangunan gedung;

f. Pelaksana pemeriksaan kelaikan fungsi dan pemeriksaan berkala bangunan gedung;

g. Pembinaan; dan

h. Ketentuan lain

Page 67: Ir. Sumihar Simamora, CES

5. TABG→untuk BG Tertentu

Tim Ahli BG = tim yg terdiri dari para ahli yg terkait dgn penyelenggaraan BG untuk memberikan pertimbangan teknis dalam proses penelitian dokumen rencana teknis dengan masa penugasan terbatas, dan juga untuk memberikan masukan dalam

penyelesaian masalah penyelenggaraan BG tertentu yang susunan anggotanya ditunjuk secara kasus per-

kasus disesuaikan dengan kompleksitas BG tertentu tersebut

Page 68: Ir. Sumihar Simamora, CES

BG tertentu adalah BG yang digunakan untuk kepentingan umum dan BG fungsi khusus, yg dalam pembangunan dan/atau pemanfaatannya membutuhkan pengelolaan khusus dan/atau memiliki kompleksitas tertentu yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat dan lingkungannya

Page 69: Ir. Sumihar Simamora, CES

tugas dan fungsi TABG

Tugas : memberikan nasihat, pendapat, dan pertimbangan profesional membantu pemerintah daerah, atau Pemerintah dalam penyelenggaraan BG

Fungsi: a) Pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan persetujuan/rekomendasi dari instansi/pihak yang berwenang; b) Pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan ketentuan tentang persyaratan TABA; dan c) Pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan ketentuan tentang persyaratan keandalan BG keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan)

Page 70: Ir. Sumihar Simamora, CES

Pembentukan TABG

a. Kedudukan Tim Ahli BG →membantu Pemdakab/ pemkota dan PemdaProv dan Pem

b. Jangka waktu masa kerja→1 tahun dpt diperpjg

c. Keanggotaan Tim Ahli BG

d. Penugasan Tim Ahli BG

e. Pembentukan berdasarkan pengelompokan tugas;

f. Tata cara pembentukan Tim Ahli BG;

g. Database Anggota Tim Ahli BG.

Page 71: Ir. Sumihar Simamora, CES

keanggotaan TABG: Unsur asosiasi profesi, masyarakat ahli (tmsk adat),

unsur Perguruan tinggi pem dan PT swasta Unsur instansi pemerintah daerah dan/atau

Pemerintah→pembina BG, pejabat fungsional TBP, pejabat fungsional terkait BG, instansi pemda terkait BG

Bidang TABG: a) Bidang arsitektur BG dan perkotaan, struktur/konstruksi, utilitas (mekanikal dan elektrikal), pertamanan/ lanskap, dan tata ruang-dalam/interior; b) Bidang BG adat; c) Bidang nuklir; d) Bidang teknologi informasi; dan e) Bidang keahlian lainnya sesuai dgn kebutuhan

Page 72: Ir. Sumihar Simamora, CES

Unsur keahlian dalam TABG

Minimal terdiri dari keahlian bidang arsitektur, bidang struktur, dan bidang utilitas (mekanikal dan elektrikal).

Keanggotan unsur pemda dan Pem: a) Bidang jalan; b) Bidang perhubungan/transportasi; c) Bidang telekomunikasi; d) Bidang energi; e) Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); f) Bidang pencegahan dan penanggulangan kebakaran; g) Bidang pertahanan; h) Bidang keamanan; dan i) Bidang tugas pemerintahan lainnya yang terkait.

Page 73: Ir. Sumihar Simamora, CES

Produk TABG→pertimbangan Teknis

Pertimbangan teknis adalah pertimbangan dari TABG yang disusun secara tertulis dan

profesional terkait dengan pemenuhan persyaratan teknis BG baik dalam proses

pembangunan, pemanfaatan, pelestarian, maupun pembongkaran BG.

Jarak bebas Metode

Page 74: Ir. Sumihar Simamora, CES

Tata tertib pelaksanaan tugas

a) Persidangan →sidang pleno (jadwal+kelompok)

b) Perilaku dalam melaksanakan tugas→kode etik

c) Administrasi→identitas+tanda tangan

Pembiayaan

a) Biaya operasional sekretariat Tim Ahli BG;

b) Biaya persidangan;

c) Honorarium dan tunjangan;

d) Biaya perjalanan dinas

Page 75: Ir. Sumihar Simamora, CES

Thank you

See you fornext session