Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di...

40
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk mempermudah di pelajari lebih lanjut.Namun pada kenyataannya,tujun belajar yang begitu baik tidak dapat terealisasikan dengan baik di karenakan pemahaman individu akan hakikat belajar itu sendiri tidak begitu di pahami. Demikian pula dengan tujuan pelajaran bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip yang fundamental, melainkan juga mengembangkan sikap yang positif terhadap belajar, penelitian, penemuan, serta pemecahan masalah atas kemampuan sendiri. Untuk mencapai semua tujuan tersebut tidak hanya melibatkan pelajar atau orang yang bbelajar namun peran guru atau pengajar juga sangat di pelukan dari segi keprofesionalannya dalam mengajar.Salah satu kemampuan yang haus di miliki guru sebagai salah satu unsure pendidik,agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana mengoganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik,serta memahami tentang bagaimana siswa belajar.Untuk dapat memahami poses belajar yang terjadi pada diri siswa,guru perlu menguasai hakikat dan konsep dasar belajar.Dengan menguasai hakikat dan konsep dasar tentang belajar di harapkan guru mampu Belajar dan pembelajaran Matematika 1

Transcript of Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di...

Page 1: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian

hari.Yakni membantu kita untuk mempermudah di pelajari lebih lanjut.Namun pada

kenyataannya,tujun belajar yang begitu baik tidak dapat terealisasikan dengan baik di karenakan

pemahaman individu akan hakikat belajar itu sendiri tidak begitu di pahami. Demikian pula dengan

tujuan pelajaran bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip yang fundamental, melainkan juga

mengembangkan sikap yang positif terhadap belajar, penelitian, penemuan, serta pemecahan masalah

atas kemampuan sendiri. Untuk mencapai semua tujuan tersebut tidak hanya melibatkan pelajar atau

orang yang bbelajar namun peran guru atau pengajar juga sangat di pelukan dari segi

keprofesionalannya dalam mengajar.Salah satu kemampuan yang haus di miliki guru sebagai salah

satu unsure pendidik,agar mampu melaksanakan tugas profesionalnya adalah memahami bagaimana

peserta didik belajar dan bagaimana mengoganisasikan proses pembelajaran yang mampu

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik,serta memahami tentang

bagaimana siswa belajar.Untuk dapat memahami poses belajar yang terjadi pada diri siswa,guru perlu

menguasai hakikat dan konsep dasar belajar.Dengan menguasai hakikat dan konsep dasar tentang

belajar di harapkan guru mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran,karena fungsi utama

pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.

Untuk mencapai semua itu maka di butuhkan teori-teori belajar dan pembelajaran karena dengan

mempelaajai teoi-teori tersebut dapat memperluas paradigma tentang tindakan yang harus di lakukan

untuk keberhasilan para peserta didik dan mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

Belajar dan pembelajaran Matematika 1

Page 2: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana teori Peter Sheal

2. Bagaimana teori Ananda

3. Bagaimana teori Duck-worth

4. Bagaimana teori V ostsky

5. Bagaimana teori De Porter

6. Bagaimana teori Gardner,dan

7. Bagaimana impplementasinya dalam pembelajaran matematika

C.Tujuan

Mengetahui Bagaimana teori Peter Sheal

Mengetahui Bagaimana teori Ananda

Mengetahui Bagaimana teori Duck-worth

Mengetahui Bagaimana teori V ostsky

Mengetahui Bagaimana teori De Porter

Mengetahui Bagaimana teori Gardner,dan

Mengetahui Bagaimana impplementasinya dalam pembelajaran matematika

Belajar dan pembelajaran Matematika 2

Page 3: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

BAB II

PEMBAHASAN

PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Secara umum psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan seseorang yang sangat

penting adanya dalam proses pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan alat dalam mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, karena prinsip yang terkandung dalam psikologi pendidikan

dapat dijadikan landasan berfikir dan bertindak dalm mengelola proses belajar-mengajar, yang

merupakan unsur utama dalam pelaksanaan setiap sistem pendidikan.

Dalam menerapkan prinsip psikologis tersebut diperlukan adanya figur guru yang kompeten,

dan guru yang kompeten adalah guru yang mampu melaksanakan profesinya secara bertanggung

jawab yang mampu mengelola proses belajar-mengajar sebaik mungkin sesuai dengan prinsip-prinsip

psikologi.

• Definisi belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

penyelenggaraan setiap jenis pembelajaran dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau

gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami peserta

didik baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Oleh

karena itu, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan

manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Kekeliruan atau ketidak lengkapan persepsi

mereka terhadap proses belajr-mengajar akan menyebabkan hasil belajar yang tidak optimal bagi

peserta didik.

Belajar dan pembelajaran Matematika 3

Page 4: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

• Peran Penting Belajar

Proses belajar-mengajar yang baik akan mengoptimalkan hasil belajar dan mengembalikan arti

belajar yang sesungguhnya. Belajar adalah key term “istilah kunci” yang paling vital dalam setiap

usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak akan pernah ada pendidikan. Sebagai

suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang

berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan dan psikologi belajar. Karena

demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi belajar

pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses

perubahan manusia itu.

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan makna yag terkandung

dalam belajar. Disebabkan oleh kemampuan untuk berubah, manusia dapat belajar sehingga dapat

berkebang lebih jauh daripada makhluk-makhluk lainnya, yang akan berimplikasi terbesasnya

manusia dari kemadegan fungsinya sebagai khalifah Tuhan di muka bumi ini. Boleh jadi, karena

kemampuan berkembang melalui belajar itu pula manusia secara bebas dapat mengeksplorasi,

memilih, dan menetapkan keputusan-keputusan penting dalam kehidupannya.

Banyak sekali bentuk perkembangan yang terdapat dalam diri manusia yang terkandung dalam

belajar sebagai contoh yaitu perkembangan kecakapan berbicara. Menurut fitrahnya, setiap manusia

yang normal memiliki potensi untuk cakap berbicara, namun kecakapan berbicara ini tidak akan

terwujud dengan baik tanpa adanya upaya belajar yang optimal (Muhibbin,2003:60).

Belajar juga memiliki peran penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat

manusia (bangsa) di tengah persaingan yang semakin erat di antara bagsa-bangsa lainnya yang

terlebih dahulu maju karena belajar. Akibat persaingan tersebut, kenyataan tragis bisa pula terjadi

karena belajar. Contoh, tidak sedikit orang pintar yang menggunakan kepintarannya untuk membuat

orang lain terpuruk atau bahkan menghancurkan kehidupan orang tersebut.

Kenyataan tragis lainnya lebih parah pula terkadang muncul akibat hasil belajar, Hasil belajar

ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, sebagai contoh yaitu tak jarang ilmu teknologi ini digunakan

untuk membuat senjata yang akan memusnahkan sesama umat manusia. Alhasil, belajar disamping

membawa manfaat terkadang juga membawa madarat.

Belajar dan pembelajaran Matematika 4

Page 5: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

Meskipun terdapat dampak negatif dari hasil belajar dari sekelompok manusia tertentu,

kegiatan belajar tetap memiliki arti penting. Alasannya, seperti yang telah dikemukakan di atas,

belajar berfungsi sebagai ala mempertahankan kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi hasil belajar kelompok manusia yang tertindas sekali pun dapat digunakan untuk

membangun benteng pertahanan (Muhibbin,2003:62).

Selanjutnya, dalam perspektif agama Islam pun belajar dinilai sebagai hal penting yang

memiliki kedudukan sebagai kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu

pengetahuan yang akan mengangkat derajat kehiduan mereka. Kewajiban ini difirmankan Allah

dalam Al-Quran surat Mujadalah ayat 11, yang artinya :

“ . . . niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang yang beriman dan

berilmu.”

Ilmu dalam hal ini tentu saja bukan hanya pengetahuan agama tetapi juga berupa pengetahuan

yang berjalan seriring kemajuan zaman. Selain itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi dirinya

serta orang-orang di sekitarnya.

Berdasakan pertimbangan diatas, guru yang profesional haruslah melihat hasil belajar siswa

dari berbagai sudut kinerja psikologis yang utuh dan menyeluruh. Sehubungan dengan ini, seorang

peserta didik yang menempuh proses belajar idelanya ditandai oleh munculnya pengalaman-

pengalaman positif psikologis baru yang positif. Pengalaman-pengalaman tersebut diharapkan dapat

mengembangkan aneka ragam sikap, sifat, dan kecakapan yang konstruktif, bukan kecakapan yang

destruktif.

Matematika adalah satu bagian dari ilmu pengetahuan pokok yang diajarkan di sekolah, dan

dipandang sebagai pelajaran yang sulit bahakan tidak sedikit peserta didik yang menggapnya

menakutkan, memerlukan figur guru yang kompeten.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu ciri pembelajaran matematika

masa kini adalah penyajiannya didasarkan pada suatu teori psikologi belajar yang saat ini masih

dikembangkan oleh ahli pendidikan. Kemampuan memahami teori-teori belajar ini merupakan salah

satu kompetensi pedagogik guru, sehingga guru mampu mengembangkan pembelajaran yang memuat

tiga macam aktivitas, yaitu eksplorasi, klarifikasi, dan refleksi.

Belajar dan pembelajaran Matematika 5

Page 6: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

Teori-Teori Pokok Belajar

Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan prinsip yang

saling berhubungan dan merupakan penjelasan atau sejumah fakta dan penemuan yang berkaitan

dengan peristiwa belajar

Teori belajar atau teori perkembangan mental menurut Ruseffendi (1988) adalah berisi uraian

tentang apa yang terjadi dan apa yang diharapkan terjadi terhadap mental peserta didik. Sementara itu,

pengertian tentang belajar itu sendiri berbeda-beda menurut teori belajar yang dianut seseorang.

Menurut pandangan modern menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan mental seseorang

sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut dapat dilihat ketika siswa

memperlihatkan tingkah laku baru, yang berbeda dari tingkah laku sebelumnya. Selain itu, perubahan

tingkah laku tersebut dapat dilihat ketika seseorang memberi respons yang baru pada situasi yang

baru (Gledler, 1986). Hudoyo (1998) menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan yang berlangsung

dalam mental seseorang, sehingga terjadi perubahan tingkah laku, di mana perubahan tingkah laku

tersebut bergantung kepada pengalaman seseorang.

2.1 Teori Peter Sheal

Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia Indonesia seutuhnya untuk kepentingan pembangunan bangsa Indonesia.

Sumber daya manusia yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini tidak hanya unggul dalam bidang

kognitif saja, tetapi juga unggul dalam keterampilan dan afektifnya. Hal tersebut, sesuai dengan

tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani kepribadian yang

mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Mewujudkan tujuan pendidikan bukanlah hal yang mudah, dan tidak cukup hanya satu pihak saja

yang terlibat di dalamnya, tetapi melibatkan beberapa pihak. Guru, siswa, orang tua, masyarakat

sekitar, pemerintah semua memegang peranan dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional

melalui kerja sama, saling mendukung dan saling melengkapi di antara pihak-pihak tersebut. Guru,

murid dan bahan ajar merupakan unsur dominan dalam proses pembelajaran. Ketiganya saling

berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika salah satu unsur tidak ada, maka unsur-unsur

Belajar dan pembelajaran Matematika 6

Page 7: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

yang lain tidak bisa berhubungan secara wajar dan proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan

baik.

Namun demikian, komponen yang dianggap paling mempengaruhi proses pendidikan dan paling

menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan adalah komponen guru. Hal itu memang

wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek

dan objek belajar. Bagaimana pun bagus dan idealnya suatu kurikulum pendidikan, lengkapnya sarana

prasarana pendidikan, namun jika tidak diimbangi dengan kemampuan guru dalam menerapkannya,

maka semuanya akan kurang bermakna. Oleh karena itu, profesionalisme kerja guru perlu

ditingkatkan untuk mengoptimalkan peran guru dalam proses pembelajaran yang lebih baik sehingga

akan menghasilkan out put yang unggul.

Agar proses pembelajaran lebih menarik serta bermakna bagi siswa, maka diperlukan suatu

pembelajaran yang inovatif yang disajikan dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Selain harus

disajikan dengan menarik, pembelajaran harus sesuai dengan konteks kehidupan anak. Perlu diingat

bahwa guru bukanlah satu-satunya aktor pendidikan yang mempunyai peranan untuk keberhasilan

suatu pembelajaran, siswa memiliki potensi besar dan mampu mengembangkan dirinya untuk mencari

pengetahuan dan keterampilan baru yang ada di lingkungan sekitarnya. Jadi, dalam setiap

pembelajaran yang dilakukan, guru hendaknya dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa.

Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran yang sering dilakukan di sekolah, siswa kurang diajak

untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran masih terpaku pada kemampuan

menghafal, mengingat informasi tanpa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Belajar

bukanlah untuk menghafal kosa kata, mengerjakan latihan soal dan tugas-tugas, tetapi siswa perlu

dilibatkan secara aktif untuk mengaitkan pelajaran akademis yang diterimanya dengan konteks

kehidupan nyata yang dialaminya sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.

Menurut teori belajar Peter Sheal mengemukakan bahwa belajar yang paling bermakna hingga

mencapai 90 % adalah dengan cara melakukan-mengalami dan mengkomunikasikan. Agar dapat

memenuhi hal tersebut, maka pelajaran harus diangkat dari kontekstual yang dialami siswa dalam

kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran bermakna, siswa diberi tanggung jawab untuk

melaksanakan suatu proyek atau tugas yang melatih siswa untuk merencanakan, mengatur, menyusun,

Belajar dan pembelajaran Matematika 7

Page 8: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

menyelidiki suatu topik dan menentukan kesimpulan dengan mengaitkannya dengan kehidupan

mereka sehari-hari. Dengan demikian, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang pelajaran

akademis, tetapi memperoleh pengalaman atau keterampilan secara langsung yang bermanfaat untuk

kehidupannya.

Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan, dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.”

Dari rumusan tentang pendidikan tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan dilaksanakan

secara sadar dan terencana, tidak asal-asalan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan tidak hanya pada hasil tetapi proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di

sekolah harus berupaya mengembangkan potensi anak didiknya sampai yang terakhir yaitu anak

memiliki kemampuan spiritual keagamaaan, kecerdasan, keterampilan yang diperlukan bagi dirinya,

bangsa dan negara.

Untuk mewujudkan semua itu, tentunya tidak terlepas dari bahasa baik dalam pengajarannya

maupun penerapannya. Bahasa sebagai sarana utama seorang manusia untuk berkomunikasi dengan

manusia lain. Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangatlah penting untuk dipelajari mulai

dari sekolah dasar. Berbagai keterampilan yang ada dalam bahasa Indonesia seperti mendengarkan,

berbicara, membaca dan menulis perlu diajarkan sejak dini. Saat ini, banyak pemakai bahasa nasional

yang belum mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, sesuai dengan konteks

pemakaiannya. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Indonesia sangat perlu untuk ditingkatkan.

Belajar dan pembelajaran Matematika 8

Page 9: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

2.2Teori Ananda

Belajar dan Pembelajaran

Teori pakem

Pembelajaran aktif kreatif efektif dan menyenangkan

Teori-teori yang berlawanan

1.Teori Ilmu Jiwa Daya

2. Teori Stimulus Respon

Teori Ilmu Jiwa Daya / Mental Disiplin

Otak manusia terdiri dari sejumlah daya : daya pikir, daya tanggap, daya fantasi, dll.

Tujuan pendidikan adalah memperkuat daya-daya tersebut dengan latihan yang disiplin.

Daya ingat dilatih dengan menghafal berbagai hal, daya pikir dilatih dengan mengerjakan soal-soal matematika yang sulit, daya fantasi dilatih dengan seni, dll.

Melatih otak sama dengan melatih otot atau mengasah pisau.

Pendidikan yang diberikan bersifat disiplin, keras, dan memaksa.

Teori Stimulus-Respon

Yang paling utama dalam pendidikan adalah mengerjakan respon-respon yang sesuai dengan stimulus-stimulusnya.

Makin sering S-R dilatih makin lama hubungan itu bertahan.

Hubungan S-R dapat dipererat bila disertai rasa senang.

Teori-teori yang mendukung

Teori Triune

Filsafat Konstruktivisme

Teori Gestalt

Teori Tentang Struktur Otak Triune

Belajar dan pembelajaran Matematika 9

Page 10: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

2.3 Teori Duck-Worth

Salah satu penggagas teori konstruktivisme adalah John Dewey, Bruner, Jean Piaget dan Vigotsky.

Para ahli lainnya yang telah melakukan telaah mendalam mengenai konstruktivisme diantaranya

Eleanor Duckworth, George Hein dan Howard Gardener. Dalam pembelajaran sain dan matematika

secara khusus pengembangan dan penelitian menenai konstruktivisme diantaranya dilakukan oleh

Peret Fensham, Rosalin Driver, Paul Cobb dan lainya.

 Dalam asumsinya Piaget menolak pandangan bahwa belajar merupakan proses pasif menguasai

pengetahuan. Menurutnya belajar adalah sebuah proses perubahan dinamik melalui tahapan adaptasi

pengalaman baru dengan skema yang sudah dimiliki. Belajar adalah proses mengkonstruksi

pengetahuan dengan cara menciptakan dan menguji teori yang sudah ada dengan fakta-fakta baru

mengenai realitas.

Salah satu teori Piaget menjelaskan mekanisme belajar. Dalam pandangan Piaget belajar merupakan

proses menuju kesetabilan kognitif. Equilibrasi (proses penyeimbangan) terjadi melalui proses

adaptasi, yaitu proses mengadaptasi informasi dengan skema pengetahuan yang sudah ada

sebelumnya. Proses adaptasi dapat terjadi melalui dua cara yaitu proses asimilasi dan proses

akomodasi (accommodation).

Terjadi proses asimilasi ketika informasi yang diperoleh sebagai hasil mempersepsi sebuah

pengalaman cocok dengan skema pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif. Jadi informasi

yang diperoleh cenderung diterima untuk membangun konstruksi pengetahuan yang lebih lengkap.

Kalau dimisalkan skema pengetahuan sebagai data base yang sudah berisi kateigori-kategori tertentu

maka ketika ada informasi dari kategori tertentu seperti kategori yang sudah ada pada data base

tersebut maka akan terjadi proses asimilasi dimana informasi dietrima dan diproses sebagai data

pendukung yang dapat memperkuat data base tersebut. Proses asimilasi dapat digambarkan dengan 

ilustrasi di atas

Proses akomodasi terjadi ketika informasi yang diperoleh tidak cocok dengan skema yang sudah ada.

Misalnya memperoleh informasi yang berlawanan dengan apa yang sudah diyakininya. Proses

adaptasi ini kemungkinan akan mengalami proses yang alot untuk diterima bahkan

ditolak ketika tidak berhasil mengakomodasinya. Apabila dibandingkan dengan kasus dalam data

base, informasi yang diperoleh tidak dapat diterima karena tidak cocok dengan kategori-kategori yang

sudah ada sehingga harus membuat kategori baru untuk memasukkannya.

Belajar dan pembelajaran Matematika 10

Page 11: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

Misalnya ketika anak-anak belajar klasifikasi hewan pantai maka proses belajar yang terjadi pada

anak-anak pantai lebih cenderung asimilasi, sedangkan proses belajar yang terjadi pada anak-anak

pegunungan mungkin akan lebih banyak yang mengalami proses akomodasi. 

Dalam kenyataannya kedua mekanisme tersebut bisa terjadi sambung menyambung. Hasil sebuah

proses akomodasi akan menjadi skema baru dalam struktur kognitif yang akan memfasilitasi proses

asimilsi ketika memperoleh pengalaman yang berkaitan dengan skema tersebut. Dalam kasus anak di

pegnungan belajar hewan pantai maka pengetahuan baru hasil akomodasi akan menjadi landasan

proses asimilasi pada kegiatan belajar berikutnya. 

Sebagai konsekuensi dari mekanisme tersebut Piaget mengemukakan dua prinsip konstruktivisme

mengenai belajar dan pembelajaran

      Belajar merupakan sebuah proses aktif: pengalaman langsung, berbuat kesalahan, dan mencari

penyelesaian merupakan aktivitas vital dalam proses asimilasi dan acomodasi informasi. Bagaimana

informasi diungkapkan merupakan bagian penting. Ketikka informasi diperkenalkan sebagai alat

intuk menyelesaikan masalah, akan berfungsi sebagai alat dari pada sebaga fakta mati.

  Belajar harus menyeluruh, otentik (asli) dan nyata: Makna dibangun melalui interaksi dengan

alam sekitar, bukan hasil sebuah latihan yang terisolasi. Dalam pandangan Piaget, berlatih

keteramplian seperti pembagian atau penjumlahan merupakan proses belajar yang baik namun

sebaiknya anak terlibat dalam kaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari seperti berperan sebagai

penjaga toko dan sejenisnya. Belajar menyeluruh merupakan kebalikan dari latihan terisolasi.

Prinsip-prinsip tersebut memberikan landasan bagi praktek pembelajaran dan mengarahkan kepada

sebuah karakter pembelajaran yang student centered dimana peserta diklat memiliki banyak memiliki

otoritas dalam belajar dari pada fasilitator. Dalam proses pembelajaran fasilitator diharapkan berperan

sebagai fasilitator belajar yang memberikan kesempatan kepada peserta diklat untuk melakukan

perubahan. Selain itu prinsip-prinsip tersebut menegaskan pentingnya mengaitkan proses belajar

dengan konteks lingkungan sehingga belajar bukan proses yang terisolasi.

Berkaitan dengan pandangan Piaget dalam hal pembelajaran, Duckworth mengemukakan

bahwa pedagogi yang balk harus melibatkan anak pada situasi di mana anak mandiri melakukan

percobaan, dalarn arti anak mencoba segala sesuatu untuk melihat apa yang terjadi, memanipulasi

tanda-tanda, memanipulasi simbol, mengajukan pertanyaan dan menemukan sendiri jawabannya,

mencocokkan apa yang la temukan dan membandingkan temuannya dengan anak lain.

Belajar dan pembelajaran Matematika 11

Page 12: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

2.4.Teori V gotsky

A. Profil singkat v gotsky.

Nama lengkapnya adalah lev semyonovich vygotsky. Ia dilahirkan di salah satu kota tsarist

Russia, tepatnya pada 17 november 1896. Dan berketurunan yahudi, ia tertarik pada psikologi saat

berusia 28 thn, sebelumnya, ia lebih menyukai dunia sastra.

Awalnya ia mnjadi guru sastra disebuah sekolah, namun pihak sekolah juga memintanya untuk

mengajarkan psikolog. Padahal, ia sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan formal difakultas

psikologi sebelumnya. Namun, inilah sekenario yang membuatnya menjadi tertarik untuk menekuni

psikologi, hingga akhirnya ia melanjutkan kuliah deprogram studi psikologi Moscow institute of

psychology pada tahun 1925. Judul disertasinya mengenai “psychology of art”.

Vygotsky dalam menyalurkan pemikiran-pemikirannya didunia psikologi kerap menghadapi

rintangan oleh pemerintah rusia saat itu. Perkembangan pemikirannya baru meluas setelah ia wafat

pada tahun 1934, dikarenakan menderita penyakit TBC.

Teori Vygotsky

Teori Vygotsky beranggapan bahwa pembelajaran terjadi apabila anak-anak bekerja atau

belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam

jangkauan kemampuannya (zone of proximal development), yaitu perkembangan kemampuan siswa

sedikit di atas kemampuan yang sudah dimilikinya. Vygotsky juga menjelaskan bahwa proses belajar

terjadi pada dua tahap: tahap pertama terjadi pada saat berkolaborasi dengan orang lain, dan tahap

berikutnya dilakukan secara individual yang di dalamnya terjadi proses internalisasi. Selama proses

interaksi terjadi, baik antara guru-siswa maupun antar siswa, kemampuan seperti saling menghargai,

menguji kebenaran pernyataan pihak lain, bernegosiasi, dan saling mengadopsi pendapat dapat

berkembang.

B.Perkembangan teori V gostsky

Dalam semua literatus yang mengupas tetang teori perkembangan kognitif vygotsky kerap

memakjubkan pesan vygotsky yang bernada: “untuk membantu 8 anak membangkan pengetahuan

Belajar dan pembelajaran Matematika 12

Page 13: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

yang sungguh-sungguh bermakna adalah dengan cara memadukan antar konsep-konsep dan prosedur

mulalui demonstrasi.

Pada dasarnya teori-teori Vygotsky didasarkan pada tiga ide utama:

(1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan

ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui;

(2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual;

(3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran siswa.

Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang menjelaskan bagaimana otak

bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan

Vygotsky dan para ahli psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami

penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. Pertama, mereka menggarisbawahi peran

penting pengetahuan awal dalam proses belajar. Dua, mereka membantu kita memahami pengetahuan

dan perbedaan antara berbagai jenis pengetahuan. Dan tiga, mereka membantu menjelaskan

bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses dalam sistem memori otak.

C. Tingkat pengetahuan (scaffolding) menurut Vygotsky

Tingkat pengetahuan atau pengetahuan berjenjang ini disebut scaffolding oleh vygotsky,

menurutnya scaffolding ini yang berarti memberikan kepada seorang individu sejumlah bantuan besar

selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan

kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar setelah mampu

mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan pembelajar dapat berupa petunjuk, peringatan,

dorongan, menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri.

Vygotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upayanya memecahkan

permasalahan, yaitu:

(1) siswa mencapai keberhasilan dengan baik,

(2) siswa mencapai keberhasilan dengan bantuan,

Belajar dan pembelajaran Matematika 13

Page 14: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

(3) siswa gagal meraih keberhasilan.

Scaffolding, berarti upaya pembelajar untuk membimbing siswa dalam upayanya mencapai

keberhasilan. Dorongan guru sangat dibutuhkan agar pencapaian siswa ke jenjang yang lebih tinggi

menjadi optimum.

Konstruktivisme Vygotskian memandang bahwa pengetahuan dikonstruksi secara kolaboratif

antar individual dan keadaan tersebut dapat disesuaikan oleh setiap individu. Proses dalam kognisi

diarahkan memalui adaptasi intelektual dalam konteks social budaya. Proses penyesuaian itu

equivalent dengan pengkonstruksian pengetahuan secara intra individual yakni melalui proses

regulasi diri internal. Dalam hubungan ini, para konstruktivis Vygotskian lebih menekankan pada

penerapan teknik saling tukar gagasan antar individual.

Teori Vygotsky adalah penekanan pada hakikat pembelajaran sosiakultural. Inti teori

Vygotsky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan eksternal dari pembelajaran dan

penekanannya pada lingkungan social pembelajaran. Karena menurutnya, funsi kognitif manusia

berasal dari interaksi social masing-masing individu dalam konteks budaya. Vygotsky juga yakin

bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun

tugas-tugas tersebut masih dalam jangkauan kemampuannya atau tugas-tugas itu berada dalam zona

of proximal development mereka. Zona of proximal development adalah daerah antar tingkat

perkembangan sesungguhnya yang didefinisikan sebagai kemampuan memecahkan masalah secara

mandiri dan tingkat perkembangan potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan

masalah di bawah bimbingan orang dewasa.

Proses belajar dan pembelajaran tidak sekedar bersifat transferal tetapi lebih merupakan

kkonstruksi, yaitu suatu proses mengkonstruksi pengetahuan atau makna baru secara brsama-sama.

teori Vygotsky di dalam Materi Pelatihan Terintegrasi (depdiknas 2004) menekankan pada hakekat

sosiokultural dari pembelajaran. Vygots Vygotsky mengkritik pendapat Piaget yang menyatakan

bahwa faktor utama yang mendorong perkembangan kognitif anak adalah motovasi atau dari sisi

individu itu sendiri untuk mau belajar dan berinterkasi dengan lingkungan. Vygotsky berpendapat

“interaksi individu dengan lingkungan adalah faktor utama yang mendorong atau memicu

perkembangan kognitif seseorang” .Faktanya tentang hal ini dinyatakan oleh Liu, yaitu bahwa

“pembelajaran  konstruktivisme telah diakui daat memperkuat pendapat bahwa pengetahuan bukanlah

Belajar dan pembelajaran Matematika 14

Page 15: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

suatu pendekatan mekanis, akan tetapi lebih bersifat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dengan

melalui pendekatan lingkungan, hal ini merupakan suatu paradigma baru dalam psikologi pendidikan”

Salah satu lingkungan yang baik, efektif dan efisisen yang dapat melatih perkembangan

kognitif siswa seperti yang dikemukakan Vygotsky adalah lingkungan belajar model kooperatif

(cooperative learning) dalam bimbingan seorang guru. Menurut Vygotsky setiap anak mempunyai

zona perkembangan proksimal atau ZPD (Zone of proksimal development) sendiri-sendiri. ZPD ini

merupakan selisih antara apa yang dapat dilakukan setiap siswa secara independepen dan apa yang

dapat dilakukan siswa dalam bimbingan seseorang pembimbing/guru. Bantuan yang diberikan

dimaksudkan agar siswa tersebut mampu mengerjakan tugas yang lebih tinggi dan lebih rumit jika

dibandingkan kemampuan anak itu sendiri. Bantuan semacam ini disebut dengan scaffolding

(dukungan berjenjang), yaitu memberikan sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal

pembelajaran kemudian mengurangi bantuan secara bertahap tersebut dan memberikan kesempatan

yang lebih besar kepada siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Scaffolding tersebut dapat berupa

petunjuk, peringatan, dorongan, penguraian langkah-langkah pemecahan, pemberian contoh atau

segala sesuatu yang dapat mengakibatkan siswa mandiri.

Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh  Luckin dan du Boulay yang menyatakan

bahwa  hal terpenting dalam menggambarkan ZPD dari aspek lain  adalah seberapa sering kolaborasi

atau asinstensi siswa dengan pihak lain atau pasangan  belajar.

.2.5.Teori De Porter

Selama rentang waktu dua puluh tahun ini, Bobby DePorter telah menjalani peran

sebagai ibu rumah tangga hingga jutawan, kemudian ia menjadi pengusha yang sukses. Setelah

menjadi seorang multijutawan ia bergabung dengan Stone mendirikan Burklyn Business School

hingga Bobby bisa menghasilkan sebuah buku yang berjudul “Quantum Lerning”. Buku Quantum

Learning ditulis oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacky. Bobbi dilahirkan dan dibesarkan di Seattle.

Dia banyak belajar dari Dr.Georgi Lozanov, Bapak konsep belajar cepat (accelerated learning) dan

menerapkan metodenya disekolah bisnis Burklyn dan berhasil dengan kesuksesan yang menakjubkan.

Mike Hernacki, seorang mantan guru dan pengacara. Ia menjadi penulis lepas sejak 1979.

Dia menulis tiga buku yaitu : The Ultimate Secret to Gretting Everything You Want, The Secret to

Conquering Fear dan Forgotten Secret to Phenomenal Succes. Dia tinggal di San Diego.

Belajar dan pembelajaran Matematika 15

Page 16: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

Hal yang menarik dari temuan DePorter, selain metode adalah kepraktisan. Didalam bukunya terdapat

beberapa teknik meningkatkan kemampuan diri. DePorter dengan jeli merevisi dan merangkaikan

dengan potensi-potensi manusia lain sehingga metodenya menjadi mudah diterapkan.

Teori yang dikemukakan dalam buku ini adalah metode Quantum Learning. Quantum learning adalah

seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum laerning

berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai

“suggestology”atau“suggestopedia”.prinsipnya adalah sugesti dapat dari pasti mempengaruhi hasil

situasi belajar dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik

yang digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukan murid secara nyaman,

memasang musik latar didalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster

untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru-guru terlatih

baik dalam pengajaran seni sugestif Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program

neurolinguistik (NLP) yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi.Program ini

meneliti hubungan antara bahasa dan prilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan

pengertian antara siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahun NLP mengetahui bagaimana

menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan positif yang merupakan

faktor penting untuk merangsang fungsi otak  yang paling efektif.Semua ini dapat menunjukkan dan

menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan pegangan dari saat-saat

keberhasilan yang meyakinkan.Quantum learning didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang

mengubah energi menjadi cahaya. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah Massa kali

kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi. Persamaan ini ditulis sebagai E=mc2.Tubuh kita

secara fisik adalah materi.  Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya,

interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya. Quantum learning menggabungkan

sogestologi,

teknik pemercepatan belajar dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode penulis sendiri.

Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar lain.

: Quantum Learning merupakan cara pemercepatan belajar. Metode ini dipandang efektif untuk

meningkatkan kecerdasan dan kemampuan kita. Karena kurikulumnya secara harmonis merupakan

kombinasi dari tiga unsur : keterampilan akademis, prestasi fisik dan  keterampilan dalam hidup.

Belajar memang harus menyenangkan. Dalam Quantum Learning dibahas cara-cara bagaimana agar

belajar bisa menjadi hal yang menyenangkan. Untuk mendukung hal ini maka dipersiapkan

lingkungan yang mendukung agar semua yang belajar merasa penting, aman, dan nyaman. Ini bisa

Belajar dan pembelajaran Matematika 16

Page 17: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

dimulai dari lingkungan fisik yang diperindah dengan tanaman, seni dan musik. Setelah metode

Quantum Learning diterapkan dalam sistem pengajaran di SuperCamp ternyata memperoleh hasil

yang memuaskan, contohnya para siswa yang mempunyai Indeks Prestasi 1,9 atau lebih rendah rata-

rata mendapatkan peningkatan satu point. Hal ini membuktikan bahwa metode Quantum Learning

telah diuji dan terbukti efektif selama lebih dari sepuluh tahun penerapannya. Tantangan-tantangan fis

ik misalnya kekuatan berjalan, suatu olahraga yang sangat menegangkan, dan mematahkan papan

digunakan sebagai metafora untuk mempelajari terobosan-terobosan belajar. 

Memang kita harus menyadari bahwa kehidupan pribadi yang harmonis berkaitan erat dengan

keberhasilan disekolah,komunitas, dan karier. Untuk mencapai keharmonisan ini kita harus memiliki

keterampilan berkomunikasi secara efektif agar mendapatkan integritas pribadi dan menciptakan

hubungan yang bermanfaat.Quantum Learning mengakup bidang dan keterampilan seperti bersikap

positif, termotivasi, menemukan cara belajar, menciptakan lingkungan belajar yang sempurna,

membaca dengan cepat, membuat catatan yang efektif, mempelajari teknik menulis yang canggih,

berfikir kreatif dan mengembangkan hafalan yang menakjubkan. Kebanyakan orang akan setuju

bahwa masyarakat barat berada dalam perubahan cepat dalam bidang teknologi. Disepanjang menuju

kemajuan itu banyak terdapat dilema global yang harus dipecahkan dan dalam diri kita masing-

masing terdapat kemampuan untuk mencapai terobosan-terobosan mental menuju keberhasilan. 

Dengan Quantum Learning potensi dalam diri kita akan muncul asalkan ada kemauan dari diri

kita. Biasanya kita merasa lebih mudah belajar dengan satu atau lain cara, tetapi yang terpenting

adalah

Sebenarnya kita memiliki perangkat mental penting untuk menjadi pelajar Quantum kita harus ingat

otak kita secara fisiologi sama dengan Albert Einstein tinggal kita belajar bagaimana membimbingnya

menuju keberhasilan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari metode ini yaitu bisa belajar

menyenangkan misalnya dengan cara sebelum membaca lihat dulu bacaan secara sekilas pada malam

sebelumnya dan lihat kembali catatan sebelum memulai pelajaran di sekolah atau melakukan

presentasi, memanfaatkan setiap waktu menjadikannya subjek yang menarik, belajar ditempat dan

waktu yang teratur, melakukan istirahat lima menit karena belajar yang baik adalah sebelum dan

sesudah istirahat, selalu menggunakan kalender untuk mempersiapkan ujian, semua itu bisa

mengurangi stress dan mempertajam ingatan dan kita bisa memperoleh lebih banyak dari yang kita

harapkan kalau bisa memusatkan pikiran untuk hal itu. Dengan begitu belajar kita akan lebih efektif. 

Metode Quantum Learning ini tidak dapat berjalan sendiri tapi kita yang harus bisa

memanfatkannya sesuai dengan potensi yang ada dalam diri kita. Kita bisa menyamakannya dengan

Belajar dan pembelajaran Matematika 17

Page 18: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

sarana atau alat-alat yang berada dibengkel kerja kita, misalnya gergaji kita memerlukan konsentrasi

penuh sebelum kita dapat menggunakannya dengan baik. Misalnya membaca dengan kecepatan tinggi

dapat dibandingkan dengan keterampilan menggunakan gergaji. Metode Quantum Learning bisa kita

terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk dijadikan kebiasaan agar kita lebih mendisiplinkan diri

kita dalam hal belajar, sehingga kita tidak terbebani untuk belajar dan belajar akan terasa

menyenangkan.

Yang paling berharga dalam belajar adalah bagaimana cara belajar. Separate contoh disekolah

Burklyn kurikulum enam minggu pertama dipergunakan untuk mempelajari keterampilan-

keterampilan dasar yang mendasar seperti cara mencatat, menghafal dan membaca cepat. Karena hal

ini yang menjadi dasar untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya agar pembelajaran lebih efektif dan

lancar. Pada saat yang sama juga sekolah ini berupaya menciptakan suasana aman dan efektif. Cara

belajar kita adalah kombinasi dari bagaimana kita menyerap lalu mengatur dan mengolah

informasi.Quantum Learning bermanfaat untuk memupuk sikap positif, motivasi, keterampilan,

belajar seumur hidup, kepercayaan diri dan sukses. Melihat manfaat  yang didapat dari metode

tersebut maka bisa diimplementasikan dalam sistem pendidikan kita. 

Hal-hal yang dapat diimplementasikan adalah teknik-teknik belajar yang terdapat dalam

metode Quantum Learning, tapi sebelum menerapkannya pada sistem pendidikan kita metode ini

harus disesuaikan  dulu dengan kondisi budaya timur karena metode ini diciptakan dan

dikembangkan.. Quantum Learning merupakan metode yang sangat praktis dan bisa dijadikan

pegangan untuk semua golongan usia pelajar, metode ini memberikan kiat-kiat, petunjuk, strategi, dan

seluruh proses yang dapat menghemat waktu, mempertajam pemahaman daya ingat dan membuat

belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Yang terpenting dalam Quantum

Learning ialah belajar harus menjadi pengalaman yang positif, karena dengan berfikir positif dan

menggunakan kemampuan praktisi diri sendiri berarti kita telah memiliki pergeseran mental yang

akan mengubah dunia.Metode ini ditujukan untuk membantu kita agar responsif dan bergairah dalam

menghadapi tantangan. Realitas masa kini tak cukup dihadapi dengan kecerdasan akal. Jadi kita harus

memunculkan potensi lain dalam diri kita. Metode ini mengajak kita agar lebih mengenali dan

merasakan betapa membaca dan menulis amat penting bagi peningkatan kemampuan diri.

Belajar dan pembelajaran Matematika 18

Page 19: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

2.6.Teori GardnerTeori tenteng multiple intelligence ini berdasarkan pakar Psikologi Harvard Howard Gardner.

Gardner mengemukakan bahwa pandangan klasik percaya bahwa inteligensi merupakan kapasitas

kesatuan dari penalaran logis, dimana kemampuan abstraksi sangat bernilai. Pandangan ini berdasar

pada teori general (g) intelligence dari Spearman yang menganggap inteligensi sebagai kekuatan

mental yang yang timbul selalma aktifitas intelektual dan dapat digambarkan dalam berbagai

tingkatan. Sama dengan Thurstone dan beberapa ahli psikometri lain Gardner melihat bahwa

inteligensi merupakan meliputi beberapa kemampuan mental. Namun demikian psikolog Universitas

Harvard tersebut tidak terlalu terlalu peduli dengan bagaimana menjelaskan dan menuangkannya

dalam skor tes psikometri yang bersifat lintas budaya.

Inteligensi, menurut Gardner, merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah dalam

situasi budaya atau komunitas tertentu, yang terdiri dari tujuh macam inteligensi. Meskipun demikian,

Gardner menyatakan bahwa jumlah tersebut bisa lebih atau kurang, tapi jelas bukan hanya satu

kapasitas metal. Pertanyaan tentang kenapa individu memilih berada dalan peran-peran yang berbeda

(ahli fisika,petani, penari), memerlukan kerja berbagai kecerdasan sebagai suatu kombinasi, dalam

penjelasannya:

Kecerdasan menurutnya, merupakan kemampuan untuk menangkap situasi baru serta

kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada

konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan kita, dan bukan tergantung pada nila IQ,

gelar perguruan tinggi atau reputasi bergengsi.

Kita bisa mencontohkan apakah Einstein akan sukses seperti itu bila dia masuk di Jurusan

Biologi atau belajar main bola dan Musik.jelas masalah fisika-teoritis Einstein, Max Planc, Stephen

Howking, Newton adalah jenius-jenius, tetapi bab olah-raga maka Zidane, Jordane, Maradona adalah

jenius-jenius dilapangan, juga Mozart, Bach adalah jenius-jenius dimusik. Dan seterusnya juga

Thoman A. Edison adalah jenius lain, demikian juga dengan para sutradara film, bagaimana mereka

mampu membayangkan harus disyuting bagian ini, kemudian setelah itu, adegan ini, ini yang mesti

keluar dengan pakaian jenis ini, latar suara ini, dan bahkan dialog seperti itu, ini adalah jenius-jenius

bentuk lain. Disinilah Howard Gardner mengeluarkan teori baru dalam buku Frame of Mind tentang

Multiple Intelligences (Kecerdasan Majemuk), dimana dia mengatakan bahwa era baru sudah

Belajar dan pembelajaran Matematika 19

Page 20: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

merubah dari Test IQ yang melulu hanya test tulis (dimana didominasi oleh kemampuan Matematika

dan Bahasa), menjadi Multiple Intelligences.

Teori Gardner berdasar pada sintesa berbagai macam bukti dari sumber-sumber yang

berbeda :

1.   Studi terhadap orang normal yang mengalami kerusakan otak karena trauma atau stroke, yang

mendukung pendapat tentang inteligensi terpisah yang mengatur pemikiran spasial dan bahasa.

2.   Dukungan profil intelektual dari populasi-populasi khusus, seperti prodigies dan idiot savants,

yang mengindikasikan bahwa inteligensi merupakan kemampuan-kemampuan yang terpisah.

3.   Bukti dari mekanisme pemprosesan informasi.

4.   Dukungan dari psikologi eksperimental dan psikologi kognitif

5.   Penemuan-penemuan psikometris.

6.   Arah perkembangan karakteristik dari manifestasi umum dan mendasar, menuju kondisi akhir

berupa keahlian yang memungkinkan.

7.   Penemuan dalam bidang biologi evolusioner.

8.   Dukungan dari konsep-konsep yang ada pada sistem simbol.

Gardner menekankan dalam jenis inteligensinya bahwa inteligensi hanya merupakan konstrak

ilmiah yang secara potensial berguna. Jenis-jenis inteligensi Gardner mendeskripsikan tujuh

kecerdasan manusia dalam Metode Praktis Pembelajaran Berbasis yaitu:

A. Spatial intelligence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga cara

dimensi seperti yang dapat dilakukan oleh pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan

ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan

kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi

grafik. Merupakan kecerdasan seseorang yang berdasar pada kemampuan menangkap informasi

visual atau spasial, mentransformasidan meodifikasinya, dan membentuk kembali gambaran

visual tanpa stimulus fisik yang asli. Kecerdasan ini tidak tergantung sensasi visual. Kemampuan

pokoknya adalah kemampuan untuk membentuk gambaran tiga dimensi dan untuk menggerakkan

atau memutar gambaran tersebut. Individu yang dominan memiliki kecerdasan tersebut

Belajar dan pembelajaran Matematika 20

Page 21: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

cenderung berpikir dalam pola-pola yang berbentuk gambar. Mereka sangat menyukai bentuk-

bentuk peta, bagan, gambar, video ataupun film sebagai media yang efektif dalam berbagai

kegiatan hidup sehari-hari.

B. Kecerdasan bahasa, Linguistic intelligence (kecerdasan linguistik) adalah kemampuan untuk

berpikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan

menghargai makna yang kompleks. Meliputi mekanisme yang berkaitan dengan fonologi,

sintaksis, semantik dan pragmatik. Mereka yang memiliki kecerdasan tersebut, mempunyai

kecakapan tinggi dalam merespon dan belajar dengan suara dan makna dari bahasa yang

digunakan. Pada umumnya merupakan ahli yang berbicara di depan public. Mereka lebih bisa

berpikir dalam bentuk kata-kata daripada gambar. Kecerdasan ini merupakan aset berharga bagi

jurnalis, pengacara, pencipta iklan.

C.   Logical-mathematical intelligence (kecerdasan logika-matematika) merupakan kemampuan

dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta

menyelesaikan operasi-operasi matematis. Pola pikir yang berkembang melalui kecerdasan ini

adalah kemampuan konseptual dalam kerangka logika dan angka yang digunakan untuk membuat

hubungan antara berbagai informasi, secara bermakna. Kecerdasan ini diperlukan oleh ahli

matematika, pemrogram komputer, analis keuangan, akuntan, insinyur danilmuwan.

D. Bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan kinestik-tubuh) memungkinkan seseorang untuk

menggerakan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Misalnya kelihatan pada diri

atlet, penari, ahli bedah, dan seniman yang mempunyai keterampilan teknik. Kemampuan untuk

mengendalikan gerakan tubuh dan memainkan benda-benda secara canggih, merupakan bentuk

nyata dari kecerdasan tersebut. Individu akan cenderung mengekspresikan diri melalui gerak-

gerakan tubuh, memiliki keseimbangan yang baik dan mampu melakukan berbagai maneuver

fisik dengan cerdik. Melaui gerakan tubuh pula individu dapat berinteraksi dengan lingkungan

sekelilingnya, mengingat dan memproses setiap informasi yang diterimanya. Kecerdasan ini

dapat terlihat pada koreografer, penari, pemanjat tebing.

E.   Musical intelligence (kecerdasan musik) jelas terlihat pada seseorang yang memiliki sensitivitas

pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada. Misalnya pada seorang komposer, konduktor, musisi,

kritikus, dan pembuat alat musik juga pendengar yang sensitif.. memungkinkan individu

menciptakan, mengkomunikasikan dan memahami makna yang dihasilkan oleh suara..

Belajar dan pembelajaran Matematika 21

Page 22: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

Komponen inti dalam pemprosesan informasi meliputi pitch, ritme dan timbre. Terlihat pada

komposer, konduktor, teknisi audio, mereka yang kompeten pada musik instrumentalia dan

akustik.

F.   Interpersonal intelligence (kecerdasan interpersonal) merupakan kemampuan untuk memahami

dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis,

atau politisi yang sukses., merupakan kecerdasan dalam berhubungan dan memahami orang lain

di luar dirinya. Kecerdasan tersebut menuntun individu untuk melihat berbagai fenomena dari

sudut pandang orang lain, agar dapat memahami bagaimana mereka melihat dan merasakan.

Sehingga terbentuk kemampuan yang bagus dalam mengorganisasikan orang, menjalin kerjasama

dengan orang lain ataupun menjaga kesatuan suatu kelompok. Kemampuan tersebut ditunjang

dengan bahasa verbal dan non-verbal untuk membuka saluran komunikasi dengan orang lain.

G. Intrapersonal intelligence (kecerdasan intrapersonal) merupakan kemampuan untuk membuat

persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam itu dalam

merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang. Misalnya terlihat pada ahli ilmu agama,

ahli psikologi, dan ahli filsafat. Tergantung pada proses dasar yang memungkinkan individu

untuk mengklasifikasikan dengan tepat perasaan-perasaan mereka, misalnya membedakan sakit

dan senang dan bertingkah laku tepat sesuai pembedaan tersebut. Kecerdasan ini memungkinkan

individu untuk membangun model mental mereka yang akurat, dan menggambarkan beberapa

model untuk membuat keputusan yang baik dalam hidup mereka.

Pendekatan Multiple Intelligence dalam Pembelajaran

Di antara pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dari suatu teori yang dikenal dengan

teori Multiple Intelligence. Teori tersebut digunakan sebagai pendekatan pembelajaran, karena di

dalamnya membicarakan tentang keberagaman yang bertautan dengan kompetensi peserta didik.

Pendekatan Multiple Intelligence pun memandang bahwa seseorang/manusia memiliki

beberapa potensi kecerdasan. Salah satu dari kecerdasan setiap peserta didik itulah yang harus

dikembangkan, sehingga pada akhirnya menjadi suatu kompetensi yang sangat dominan dikuasainya.

Jika kita tautkan ketujuh kecerdasan yang dimiliki manusia tersebut dalam pembelajaran, maka dapat

disimpulkan bahwa “Sebaiknya Multiple Intelligence (multikecerdasan) digunakan dan diterapkan

sebagai pendekatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.” Setiap manusia (peserta didik) tentu akan

Belajar dan pembelajaran Matematika 22

Page 23: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

memiliki potensi yang sesuai dengan salah satu kecerdasan di atas. Dengan demikian, maka

diharapkan salah satu potensi kompetensi dari peserta didik dapat muncul dan dapat dikembangkan.

3.Implementasinya dalam pembelajaran matemetika

Implementasi teori Peter Sheal mengukur volume benda – benda sekitar

Implementasi teori Ananda :

1. Seorang guru bisa menghargai hasil belajar siswa dengan memberi reward

2. Memberikan pembelajaran dengan alat peraga dan permainan

Implementasi teori Duck Worth, membawa siswa kesebuah pengalaman yang baru dengan

cara mengajak siswa belajar di dalam kegiatan sehari – hari.

Implementasi teori V gotsky, suksesnya sebuah pembelajaran menurutnya apabila seorang

guru memberikan tugas yang sesuai dengan kapasitas siswa yaitu dengan menerapkan

kurikulum.

Implementasi teori De Porter, memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar

Implementasi teori Gardner, mengintegrasikan atau mengoneksikan dengan ilmu selain

matematiika

Belajar dan pembelajaran Matematika 23

Page 24: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

1. Teori Peter Sheal

Menurut teori belajar Peter Sheal mengemukakan bahwa belajar yang paling bermakna hingga

mencapai 90 % adalah dengan cara melakukan-mengalami dan mengkomunikasikan

2. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusialah yang harus mengkonstruksi pengetahuan itu dengan memberi makna melalui pengalaman nyata. Pengalaman sama bagi beberapa orang dimaknai berbeda-beda oleh masing-masing individu dan disimpan dalam kotak yang berbeda. Struktur pengetahuan dikembangkan dalam otak manusia melaui dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi :Asimilasi maksudnya struktur pengetahuan baru dibuat atau dibangun atas dasar struktur pengetahuan yang sudah ada.Akomodasi maksudnya struktur pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan dengan hadirnya pengetahuan baru.Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide

3. Duckworth mengemukakan bahwa pedagogi yang balk harus melibatkan anak pada situasi di

mana anak mandiri melakukan percobaan, dalarn arti anak mencoba segala sesuatu untuk

melihat apa yang terjadi, memanipulasi tanda-tanda, memanipulasi simbol, mengajukan

pertanyaan dan menemukan sendiri jawabannya, mencocokkan apa yang la temukan dan

membandingkan temuannya dengan anak lain.

4. Teori Vygotsky beranggapan bahwa pembelajaran terjadi apabila anak-anak bekerja atau

belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada

dalam jangkauan kemampuannya (zone of proximal development), yaitu perkembangan

kemampuan siswa sedikit di atas kemampuan yang sudah dimilikinya. Vygotsky juga

menjelaskan bahwa proses belajar terjadi pada dua tahap: tahap pertama terjadi pada saat

berkolaborasi dengan orang lain, dan tahap berikutnya dilakukan secara individual yang di

dalamnya terjadi proses internalisasi. Selama proses interaksi terjadi, baik antara guru-siswa

Belajar dan pembelajaran Matematika 24

Page 25: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

maupun antar siswa, kemampuan seperti saling menghargai, menguji kebenaran pernyataan

pihak lain, bernegosiasi, dan saling mengadopsi pendapat dapat berkembang.

5. Teori De Porter

(1) bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit

mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka telah ketahui;

(2) bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual;

(3) peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pembelajaran

siswa.

6. Teori Gardner

Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk

semua umur. Quantum laerning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov yang bereksperimen

dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology”atau“suggestopedia”.prinsipnya adalah

sugesti dapat dari pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan setiap detil apapun

memberikan sugesti positif ataupun negatif.

7. Implementasinya dalam pembelajaran mmatematika

Implementasi teori Peter Sheal mengukur volume benda – benda sekitar

Implementasi teori Ananda :

3. Seorang guru bisa menghargai hasil belajar siswa dengan memberi reward

4. Memberikan pembelajaran dengan alat peraga dan permainan

Implementasi teori Duck Worth, membawa siswa kesebuah pengalaman yang baru dengan

cara mengajak siswa belajar di dalam kegiatan sehari – hari.

Implementasi teori V gotsky, suksesnya sebuah pembelajaran menurutnya apabila seorang

guru memberikan tugas yang sesuai dengan kapasitas siswa yaitu dengan menerapkan

kurikulum.

Implementasi teori De Porter, memotivasi siswa agar bersemangat dalam belajar

Implementasi teori Gardner, mengintegrasikan atau mengoneksikan dengan ilmu selain

matematiika

Belajar dan pembelajaran Matematika 25

Page 26: Web viewBAB 1. PENDAHULUAN. Latar belakang. Tujuan belajar pada hakikatnya adalah apa yang sudah di pelajari dapat berguna di kemudian hari.Yakni membantu kita untuk

DAFTAR PUSTAKA

1. http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-berorientasi-kompetensi-

siswa/

2.    http://ekagurunesama.blogspot.com/2010/07/definisi-model-pembelajaran.html

3. http://makalahmajannaii.blogspot.com/2010/10/contoh-makalah-model-pembelajaran.html

4. http://ratapanbintang.blogspot.com/2012/11/teori-teori pembelajaran

5. http://yusuftager.blogspot.com/2012/5/teori pembelajaran peter sheal

6. http://situspembelajaranonline/2010/3/teori de porter

7. http://penembushayalan.wordpress.com

8. Dimyati & Mudjiono. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

9.   Suyono & Harianto. 2007. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT

Remaja Rosdakaarya.

10.    Annurrahman. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

 

Belajar dan pembelajaran Matematika 26