IPV6

12
IPV6 Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Jaringan Komputer dan Data Universitas Telkom Disusun oleh : SURYANANDA PADMADINATA (1101120186) S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2014

description

ipv6

Transcript of IPV6

Page 1: IPV6

IPV6 Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

Jaringan Komputer dan DataUniversitas Telkom

Disusun oleh :

SURYANANDA PADMADINATA (1101120186)

S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2014

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1    LATAR BELAKANG

Page 2: IPV6

Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring

dengankebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem

jaringan komputer, protokol merupakan suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan

yang umum digunakan adalah IPv4, yang masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani

jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol

jaringan baru, yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas.

Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringan-jaringan di dunia.IP versi 6

(IPv6) adalah protokol Internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol

versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791. IPv6 yang memilikikapasitas address raksasa

(128 bit), mendukung penyusunan address secara terstruktur, yangmemungkinkan Internet terus

berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang

tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe address anycast yang dapat digunakan untuk

pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan

address secara local yang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta

menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran

datasecara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, ataupun

konfigurasi otomatis.

IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari

kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah dirancang untuk dapat

menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama untuk mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan

dari panjang addressnya yang hanya 32 bit saja serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan

komunikasi yang aman, routing yang fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data.

     1. 2.     Rumusan masalah

1.    Apa pengertian IP versi (IPv6)?

2.    Bagaimana Struktur IPv6?

Page 3: IPV6

3. Apa perbedaan Ipv4 dengan IPv6?

 1. 3.   Tujuan :

1. Dapat mengetahui pengertian IPv6

2. Dapat mengetahui struktur paket pada IPv6

3. Dapat mengetahui perbedaan IPv4 dengan IPv6

BAB II

PEMBAHASAN

Page 4: IPV6

2.1 Pengertian IPv6

IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari

Internet protocol versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791. IPv6 yang memiliki

kapasitas alamat (address) raksasa (128 bit), mendukung penyusunan alamat secara terstruktur,

yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuanroutingbaru yang

tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe alamat anycastyang dapat digunakan untuk

pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan

alamat secara localyang memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play , serta

menyediakan platformbagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran

datasecara real-time, pemilihan provider , mobilitas host, end-to-end security , maupun

konfigurasi otomatis.

Keunggulan IPv6

Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration (plug&play) Address pada IPv4

pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini

hal di atas bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host

Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja,

sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis disediakan secara standar dan

merupakan defaultnya. Pada setting otomatis ini terdapat 2 cara tergantung dari penggunaan

address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.

2.2 Struktur Paket Data pada IPv6

Page 5: IPV6

Header IPv6 Header IPv6 ini akan selalu ada dengan ukuran yang tetap yaitu 40 bytes. Header

ini merupakan penyederhanaan dari header IPv4 dengan menghilangkan bagian yang tidak

diperlukan atau jarang digunakan dan menambahkan bagian yang menyediakan dukungan yang

lebih bagus untuk komunikasi masa depan yang sebagian besar adalah trafik real-time. Beberapa

perbandingan kunci dari header IPv4 dan IPv6 :

a.   Jumlah header field berkurang dari 12 (termasuk option) pada header IPv4 menjadi 8 pada

header IPv6.

b.   Jumlah header field yang harus diproses oleh router antara (intermediate router) turun dari 6

menjadi 4 yang membuat proses forwarding paket IPv6 normal menjadi lebih efisien.

c.  Header field yang jarang terpakai seperti fields supporting fragmentation dan option pada

header IPv4 dipindahkan ke extension header IPv6.

d.   Ukuran header IPv6 memang bertambah dua kalinya, yaitu dari 20 bytes pada header

minimum IPv4 menjadi tetap sebesar 40 bytes. Namun keuntungannya adalah header untuk 

pengalamatan menjadi 4 kali lebih panjang dari IPv4 (dari 32 menjadi 128 bit) yang

menyebabkan tersedianya jumlah alamat yang jauh lebih besar.

2. Extension headers Header dan extension header pada IPv6 ini menggantikan header dan

option pada IPv4. Tidak seperti options pada IPv4, extension headers  IPv6  tidak memiliki

ukuran maksimum dan dapat diperluas untuk melayani kebutuhan komunikasi data di IPv6.  Jika

pada header IPv4 semua option akan dicek dan diproses jika ada maka pada extension headers

IPv6 hanya ada satu yang harus diproses yaitu Hop-by-Hop Options. Hal ini akan meningkatkan

kecepatan pemrosesan header IPv6 dan meningkatkan kinerja forwarding paket IPv6. Extension

header yang harus didukung oleh setiap titik IPv6 yaitu :

Hop-by-Hop Options header

Destination Options header

Routing header

Fragment header

Authentication header

Encapsulating Security Payload header

Page 6: IPV6

3.   Protocol Data Unit (PDU) dari layer yang lebih tinggi (upper layer)

Protocol Data Unit (PDU) layer yang lebih tinggi pada dasarnya terdiri dari header protokol layer

yang lebih tinggi dan payload yang terkandung di dalamnya misalnya saja TCP, UDP atau

ICMPv6.

Dalam men-design header paket ini, diupayakan agar cost atau nilai pemrosesan header menjadi

kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih real time. Misalnya, alamat awal dan akhir

menjadi dibutuhkan pada setiap paket. 14 Sedangkan pada header IPv4 ketika paket dipecah-

pecah, ada field untuk menyimpan urutan antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika

paket tidak dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu field

yang dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar, sedangkan yang kedua yaitu field yang

tidak selalu diperlukan pada packet disebut header ekstensi, dan header ini didifinisikan terpisah

dari header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet, sedangkan header tambahan

hanya jika diperlukan diselipkan antara header dasar dengan data. Header tambahan, saat ini

didefinisikan selain bagi penggunaan ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi

security dan lain-lain. Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan

beberapa header, maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan

berakhir pada data. Router hanya perlu memproses header yang terkecil yang diperlukan saja,

sehingga waktu pemrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari perbaikan ini, meskipun ukuran

header dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun jumlah field berkurang dari 12

menjadi 8 buah saja.

Gambar 2.1

2.3 Perbedaan IPv4 dengan IPv6

Page 7: IPV6

Tabel 2.1 perbandingan IPv4 dengan IPv6

BAB III

Page 8: IPV6

KESIMPULAN

IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas akhir dari

kemampuannya, karena sekarang ini user semakin banyak maka dibutuhkan juga pengalamatan

yang lebih banyak yang dapat menampung jumlah user tersebut, dan IPv6 yang merupakan

protokol baru telah dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama untuk

mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan dari panjang addressnya yang hanya 32 bit saja serta

tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman, routing yang fleksibel

maupun pengaturan lalu lintas data. Keunggulan IPv6 dibandingkan dengan IPv4 diantaranya

yaitu setting otomatis stateless dan statefull. Kemudian, dasar migrasi perubahan dari Ipv4 ke

Ipv6 diantaranya kapasitas perluasan alamat, penyederhanaan format header , option dan

extension header, kemampuan pelabelan aliran paket serta autentifikasi dan kemampuan privasi.

Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin terselenggaranya

komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka dibuat suatu metode Hosts – dual

stack serta Networks – Tunneling pada hardware jaringan, misalnya router dan server .

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: IPV6

1. Irvan Nasrun. 2005. “Mengenal Internet Protokol Masa Depan”. Majalah CHIP Spesial Networking, halaman 6.

2. http://www.ipv6forum.com

3. http://www.ipv6.org

4. http://www.ipv6.research.microsoft.com

5. Rahmat Rafiudin. 2005. “Ipv6 Addressing”. Jakarta : Gramedia.

6. R. Mohamad Dikshie Fauzie. 2003. “Pengantar IPv6 dan Implementasinya

pada FreeBSD”.(http://www.ilmukomputer.com)

7. Mohamad Eko Ari Bowo. 2009."Penggunaan IPv6 Sebagai Solusi Pengganti IPv4 dalam Penanganan Keterbatasan IP Address di Jaringan Internet Masa Depan".

8. http://deenugraha.wordpress.com/about/makalah-jaringan-komputer/

9. Franz Pardede. 2008. "PERBANDINGAN IP ADDRESS V.4 dan V.6".