IPSG Update Untuk DPJP

58
Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)/ International Patient Safety Goals (IPSG) Komite Mutu Keselamatan dan Kinerja RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 2016

description

IPSG Update Untuk DPJP

Transcript of IPSG Update Untuk DPJP

Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)/ International Patient Safety Goals

(IPSG)

Komite Mutu Keselamatan dan KinerjaRSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

2016

Merupakan Standar Wajib yang Harus Diterapkan Secara Penuh

GOALS IPSG

New

New

New

GOALS IPSG

New

Pasien diidentifikasi :Sebelum pemberian obatSebelum pemberian diet/makan pasienSebelum transfusi darah atau produk darah lainnyaSebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk keperluan pemeriksaanSebelum memberikan perawatan/tindakan/operasiTindakan diagnosis

Pasien diidentifikasi dengan cara memberikan pertanyaan terbuka, menanyakan Dua Identitas Pasien (nama lengkap dan tanggal lahir) dan mencocokkan dengan gelang identitas pasien

Standard IPSG 1:Identifikasi Pasien Secara Benar

• Gelang identitas pasien dipasang pada pasien IGD, Rawat Inap dan Rawat Jalan yang akan dilakukan prosedur invasif .

• Label pada gelang identitas pasien memuat 4 (empat) identitas yaitu:

Tn. Abdul Fathir 313.10.88 13 Februari 1972 Laki-laki

Prosedur Pemasangan Gelang Identitas Pasien

Identifikasi Pasien Tanpa Identitas• Identitas sesuai surat visum. • Identifikasi pasien tanpa surat visum:

Dua digit pertama merupakan tahun pelayanan dilaksanakan dan 3 digit terakhir merupakan nomor urut pasien tidak dikenal yang dilayani pada tahun tersebut.

• Bila identitas pasien sudah diketahui, diganti dengan identitas sebenarnya.

Tn. X 14001 313.10.88 - Laki-laki

Identifikasi pada pasien yang tidak mungkin dipasang gelang identitas mis :– Pasien luka bakar luas.– Pasien yang tidak kooperatif/gaduh gelisah.– Pasien tanpa anggota gerak.– Pasien tanpa identitas

Menggunakan Dokumentasi Foto Pasien.

Identifikasi Pasien Menggunakan Dokumentasi Foto

Pada proses print cetak foto ditambah identitas:

Nama lengkap Nomor rekam medis, Tanggal lahir Jenis kelamin.

Hasil foto diletakkan pada halaman pertama rekam medik pasien

Identifikasi Pasien Menggunakan Dokumentasi Foto

Identifikasi Pasien Berisiko

Proses identifikasi pasien yang berisiko: alergi, jatuh, DNR (do not resuscitate), keterbatasan ekstremitas dan pemasangan implan radioaktif.

Penanda Risiko:Klip Kuning: Risiko jatuhKlip Merah: Risiko alergiKlip Ungu : DNR (Do Not Resuscitate)Klip Pink : Keterbatasan ekstremitasGelang Abu-abu : Terpasang implan radioaktif

Identifikasi Pasien Berisiko

Prosedur Identifikasi Pasien Berisiko

Pada pasien yang tidak dapat dipasang gelang risiko STIKER

berwarna yang ditempel pada halaman depan status pasien.

ALERGI

RISIKO JATUH

DNR

IMPLAN RADIOAKTIF

KETERBATASAN EKSTREMITAS

Kepatuhan Penggunaan Gelang Identitas Pasien dengan Tindakan Invasif di luar

kamar operasi

Indikator IPSG 1

1. Teknik komunikasi yang diterapkan: SBAR (Situation - Background – Assessment – Recommendation) & TBaK Tulis Baca Konfirmasi.

2. SBAR digunakan untuk melaporkan:– Pasien dengan kondisi kritis. – Pasien yang memiliki hasil nilai kritis pemeriksaan penunjang. – Pasien dalam pengobatan yang memerlukan pengawasan khusus, – Kondisi yang memerlukan monitoring ketat.dan mencatatnya di formulir Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)

3. Ketika petugas kesehatan menerima pesan verbal/per telepon menerapkan TBaK

14

Standard IPSG. 2Meningkatkan Komunikasi Efektif

4. DPJP pemberi instruksi, menandatangani catatan pesan yang ditulis dalam kotak stempel KONFIRMASI sebagai tanda persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.

5. Pemberian obat epidural dan obat high alert tidak boleh diberikan melalui instruksi verbal/ per telepon, kecuali pada kondisi emergensi.

6. DPJP memberikan instruksi pemberian obat LASA/ Look Alike Sound Alike, petugas kesehatan yang menerima pesan mengulang kembali nama obat dan instruksi yang diberikan dengan mengeja nama obat per huruf.

Meningkatkan Komunikasi Efektif

Kepatuhan penerapan TBAK pada saat menerima pesan verbal per telepon

Indikator IPSG 2

Pelaporan Hasil Kritis (critical result) dapat diartikan:1. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang merawat

pasien yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang dari 1 (satu) jam.

2. Nilai/hasil kritis (critical values/result) adalah hasil pemeriksaan diagnostik/penunjang yang memerlukan penanganan segera.

18

Standard IPSG. 2.1Meningkatkan proses serah terima hasil kritis dari uji

diagnostik

New Standard

Petugas LaboratoriumPetugas RadiologiYang merekam EKG

HASIL KRITIS

DPJP, bila tidak bisa, hubungi dokter/ perawat ruangan

Catat tanggal, jam, nama yang dihubungi, nama penelepon

Dokter/ perawat penerima pesan: Catat pesan, tanggal, jam, nama penelepon dengan TBaK

Penyampaian hasil sesuai

SPO

PPDS/ Perawat ruangan yg menerima pesan: 15

menit I melapor ke DPJP

15 menit II : DPJP

15 menit III : Divisi /

Konsulen jaga

15 menit IV : Divisi /

Konsulen jaga

1. Ka Dep2. Direktur On

Call mell MODC3. DMK

TINDAKAN

• Pemeriksaan cito adalah pemeriksaan yang harus segera disampaikan hasilnya baik normal maupun abnormal kepada DPJP yang merawat pasien.

20

Pelaporan Hasil Kritis Dan Pemeriksaan Cito

Daftar Nilai Kritis

Daftar Pemeriksaan Cito

Pelaporan nilai kritis lab patklin

Indikator IPSG 2.1

Serah terima pasien dengan Teknik SBAR digunakan pada:Peralihan tugas/jaga antar tenaga kesehatan Perpindahan rawat antar unit pelayanan (misalnya dari ICU ke Rawat Inap atau dari IGD ke OK)Transfer pasien dari unit rawat inap ke ruang prosedur diagnostik atau terapeutik (misalnya dari Unit Rawat Inap ke Departemen Radiologi atau Ruang Fisioterapi)

Standard IPSG. 2.2Menerapkan proses komunikasi untuk serah

terima

New Standard

Informasi yang perlu disampaikan saat serah terima pasien antar shift dan antar petugas atau antar unit/ruangan minimal meliputi:a. Identitas pasien (nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam

medik) b. diagnosis c. keadaan klinis pasien, tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik

yang pentingd. pemeriksaan penunjang terupdate, hasil nilai kritis bila adae. diit yang diberikan dan asupan gizi pasienf. terapi farmakologis dan non-farmakologis yang sudah dan

yang akan diberikang. rencana tindakan yang akan dilakukan

SSituasiSaya menelpon tentang (nama pasien, tanggal lahir dan lokasi) Masalah yang ingin disampaikan adalah:

__________________________________ .Tanda-tanda vital:TD: __/__, Nadi: ___, Pernapasan: ___, dan Suhu: ___Saya khawatir tentang:

BBackground/ Latar BelakangStatus mental pasien: Kulit/ Ekstremitas: Pasien memakai/ tidak memakai oksigen

AAssessment/ PenilaianMasalah yang saya pikirkan adalah: (katakan apa masalah yang anda

pikirkan)Masalahnya tampaknya adalah: jantung, infeksi, neurologis,

respirasi, _____Saya tidak yakin apa masalahnya tapi pasien memburuk.Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk. Kita perlu

melakukan sesuatu, Dok.

RRekomendasiApakah (katakan apa yang ingin disarankan). Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan: Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan:

Kepatuhan Penerapan SBAR saat serah terima pasien antar shift antar petugas

kesehatan

Indikator IPSG 2.2

High Aler

t

Kebijakan:1.Obat high alert harus disimpan di tempat terpisah, akses terbatas dengan diberi lakban merah dan diberi stiker yang jelas.2.Rumah sakit membuat Daftar Obat Hight Alert.

Standard IPSG. 3Meningkatkan keamanan obat-obat yang

memerlukan kewaspadaan tinggi (High Alert Medication).

High Aler

t

Sound Alike Look Alike Drugs

Kepatuhan penyimpanan obat high alert

Indikator IPSG 3

Standard IPSG. 3.1Menerapkan proses untuk mengatur

penggunaan elektrolit pekat dengan aman.

New Standard

Elektrolit pekat tidak boleh disimpan di ruang perawatan kecuali di kamar operasi jantung dan unit perawatan intensif (ICU).

NO NAMA GENERIKBENTUK SEDIAA

NNAMA DAGANG KEKUATAN KET

1 KALIUM KLORIDA 7,46% INJEKSI OTSU-KCL 7.46 (7.46% POTASSIUM CHLORIDE INJECTION)

7.46% 25 MLInstalasi Farmasi menyediakan premixed solution dengan konsentrasi 12,5 mek dan 25 mek per 500 ml NaCl 0,9%

2 NATRIUM KLORIDA 3% INJEKSI OTSU-SALIN 3 (3% SODIUM CHLORIDE)

3% 500 ML 

Kepatuhan penyimpanan obat elektrolit pekat

Indikator IPSG 3.1

1. Penandaan lokasi operasi/prosedur invasif.- Dokter yang akan melakukan operasi melakukan

penandaan lokasi operasi di ruang rawat dengan spidol 70 atau skin marker dengan melibatkan pasien dalam prosesnya. Paling lambat penandaan dilakukan di ruang persiapan.

- Penandaan lokasi operasi dilakukan pada semua kasus yang melibatkan dua sisi, struktur multipel (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel level (tulang belakang) dan didokumentasikan pada formulir Site Marking (Penandaan Operasi).

Standard IPSG. 4Menerapkan keselamatan operasi dengan menjamin sisi operasi yang

tepat, prosedur yang benar, &pasien yang benar.

- Penandaan pada prosedur untuk organ mata tetap dilakukan dengan memberikan tanda pada dahi pasien sesuai sisi operasi dan didokumentasikan pada formulir Site Marking (Penandaan Operasi).

- Pasien yang tidak dilakukan penandaan lokasi operasi/ tindakan invasif yaitu pasien bayi prematur, tindakan pada gigi, dan pasien yang menolak dilakukan penandaan maka penandaan dilakukan dengan cara memberi tanda pada formulir Site Marking/Penandaan Operasi (khusus pada gigi, dilakukan juga dengan memberi tanda pada rontgen foto gigi bila ada)

2. Perawat melakukan verifikasi pra operasi Catatan Keperawatan Peri Operatif

3. Seluruh anggota tim operasi melakukan komunikasi secara verbal dan mendokumentasikan prosedur time out sesaat sebelum mulai operasi.

Semua pasien yang akan dilakukan operasi, memerlukan surat ijin operasi/tindakan, kecuali pada kondisi emergensi (life saving), ketika tidak ada keluarga/terlantar, maka surat izin operasi (informed consent) ditandatangani oleh dua orang dokter termasuk DPJP yang menangani pasien

Skin Marker atau Spidol 70.

Tanda yang ditulis adalah “YA”.

didokumentasikan pada formulir Site Marking (Penandaan Operasi)

Standard IPSG. 4

Kepatuhan pelaksanaan site marking oleh dokter yang melakukan tindakan

Indikator IPSG 4

Standard IPSG. 4.1

Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses jeda di kamar

operasi sesaat sebelum operasi untuk memastikan lokasi yang benar,

prosedur yang benar dan pasien yang benar

New Standard

Checklist Keselamatan Operasi Revisi

Penerapan Time Out Secara Verbal pada tindakan Invasif di luar kamar operasi

Indikator IPSG 4.1

Standard IPSG. 5Menurunkan Risiko Infeksi Rumah Sakit

1. Setiap petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 6 langkah dari WHO

2. Menggunakan APD sesuai dengan indikasi

3. Menerapkan etika batuk/bersin

KEPATUHAN PETUGAS MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN

Indikator IPSG 5

- Semua pasien rawat inap, rawat jalan dan IGD, dinilai risiko jatuh.

- Penilaian ulang dilakukan bila terjadi perubahan kondisi pasien atau pengobatan.

- Pasien berisiko tinggi jatuh dikaji ulang risiko jatuh setiap shift

49

Standard IPSG. 6Menurunkan Risiko Cedera karena Jatuh

Tools penilaian risiko jatuh:1. Humpty Dumpty: untuk pasien 12 – 18 tahun2. Morse Falls Scale: pasien dewasa > 18 dan < 60 tahun.3. Penilaian pasien usia lanjut: usia 60 tahun ke atas

(Joint Commission Resources, Reducing The Risk of Falls in Your Health Care Organization).

4. Modifikasi Get Up & Go Test (Dept Rehab Medik RSCM): Pasien Poliklinik dan IGD.

Standard IPSG. 6

Standard IPSG. 6

Pasien yang mempunyai risiko tinggi jatuh, adalah:

a.Pasien usia <12 tahunb.Pasien di ruang intensifc. Pasien pasca operasi dan prosedur

invasif selama dalam pengaruh sedasi.d.Pasien pasca prosedur mata

Contoh Perubahan Kondisi/Pengobatan:1. Penurunan kesadaran.2. Pasien pasca jatuh.3. Penambahan obat-obat sedatif (kecuali pasien ICU yang

menggunakan sedasi dan paralisis), Hipnotik, Barbiturat, Fenotiazin, Antidepresan, Laksans/Diuretika,Narkotik.

4. Obat-obat berisiko tinggi (diuretik, narkotik, sedatif, anti psikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia, antihipertensi, obat hipoglikemik, antidepresan, neuroleptik, Hipnotik, Barbiturat, Fenotiazin.

Jangan lupa memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tujuan

pemasangan klip atau pita risiko jatuh

Seluruh pegawai rumah sakit, dengan pelibatan pasien dan keluarga/pelaku rawat (caregiver) ikut bertanggung jawab terhadap upaya pencegahan pasien jatuh.

Kepatuhan Penilaian Ulang Risiko Jatuh Pasien Rawat Inap

Indikator IPSG 6

TERIMA KASIH