IPS

26
Masalah Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya Oleh Dadang Kusnadi, S.Pi SMPIT FITHRAH INSANI KABUPATEN BANDUNG BARAT PROPINSI JAWA BARAT

description

Bahan ajar ppt geografi sma kelas-xi

Transcript of IPS

Page 1: IPS

Masalah Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya

Oleh Dadang Kusnadi, S.Pi

SMPIT FITHRAH INSANIKABUPATEN BANDUNG BARAT

PROPINSI JAWA BARAT

Page 2: IPS

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk :*Kelahiran (natalitas/fertilitas)*Kematian (mortalias)*Perpindahan penduduk (migrasi)

Kependudukan

2. Angka kelahiran, Angka kematian, dan perhitungannya

Angka Kelahiran Adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 orang penduduk per tahun. - Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) - Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Birth Rate/ASBR)

Cara menghitung angka Kelahiran : Jumlah bayi yang lahir : Jumlah penduduk X 1.000 Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ? Angka Kelahiran di daerah tersebut adalah : 800.000/25.000.000 x 1.000 = 32

Page 3: IPS

Angka Kematian Adalah angka yang menunjukkan jumlah orang yang meninggal dunia dari setiap 1000 orang penduduk per tahun.- Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR) - Angka Kematian Umur Tertentu (Age Specific Death Rate/ASDR) - Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR)

Cara menghitung Angka Kematian : Jumlah penduduk yang mati : Jumlah penduduk X 1.000 Contoh : Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kematian dalam setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kematian negara tersebut ?   Jawab : 315.000/21.000.000 x 1.000 = 15

Page 4: IPS

Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)- Sarana kesehatan yang kurang memadai.- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan- Terjadinya berbagai bencana alam- Terjadinya peperangan- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)- Lingkungan hidup sehat.- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Page 5: IPS

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) • Kawin pada usia muda• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Page 6: IPS

Kepadatan  penduduk  dibagi  menjadi  3 jenis: 

a.Kepadatan  Penduduk  Kasar  (Crude Population Density),  menunjukkan  banyaknya  jumlah  penduduk  untuk  setiap  kilometer persegi luas wilayah. 

b.Kepadatan  Fisiologis  (Physiological Density),  banyaknya  penduduk  untuk  setiap kilometer  persegiwilayah  lahan yang ditanami (cultivable land). 

 c.Kepadatan  Agraris  (Agriculture Density),  menunjukkan  banyaknya penduduk  petani  untuk  setiap kilometer  persegi  wilayah  cultivable land. 

Page 7: IPS

Piramida Penduduk•Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :1.Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.

2.Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.

3.Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang. 

Page 8: IPS

Rasio Jenis Kelamin & Beban Ketergantungn

Rasio Jenis Kelamin (RJK) / Sex Ratio merupakan indikator yang digunakan untuk mengetahui komposisi penduduk menurut jenis kelamin. Angka ini dinyatakan dengan perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu. Rasio jenis kelamin dapat pula dihitung untuk masing-masing kelompok umur.

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua

Page 9: IPS

Kepadatan populasi penduduk adalah keadaan yang menunjukkan jumlah populasi manusia yang menempati area tertentu dalam kurun waktu tertentu. 

Rumus: Kepadatan populasi = jumlah penduduk / luas wilayah (km persegi)

Kepadatan Populasi Penduduk

Page 10: IPS

Dampak kepadatan populasi pendudukDampak kepadatan populasi penduduk  1.    1.    Dampak sosial Dampak sosial -    meningkatnya pengangguran -    meningkatnya pengangguran -    meningkatnya tindak kriminal -    meningkatnya tindak kriminal -    menurunnya tingkat kehidupan masyarakat.-    menurunnya tingkat kehidupan masyarakat.

2.    2.    Dampak lingkungan dan ruang gerak Dampak lingkungan dan ruang gerak -    rumah penduduk di daerah padat membatasi -    rumah penduduk di daerah padat membatasi

ruang gerak ruang gerak -    sampah rumah tangga meningkat -    sampah rumah tangga meningkat -    pencemaran udara dari hasil buangan CO dan -    pencemaran udara dari hasil buangan CO dan CO2 CO2 -    pencemaran udara sisa pabrik seperti SO2 dan -    pencemaran udara sisa pabrik seperti SO2 dan NO2.NO2.

Page 11: IPS

3.    3.    Dampak ketersediaan sumber daya alamDampak ketersediaan sumber daya alam  

populasi penduduk berkaitan dengan kebutuhan populasi penduduk berkaitan dengan kebutuhan pangan pangan 

menurut Thomas Robert Maltus (1766 – 1834) menurut Thomas Robert Maltus (1766 – 1834) pertambahan penduduk berlaku seperti deret ukur pertambahan penduduk berlaku seperti deret ukur sedangkan pertambahan pangan hanya mengikuti sedangkan pertambahan pangan hanya mengikuti deret hitung deret hitung 

hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk sangat cepatsangat cepat

keadaan tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan keadaan tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan produksi antara pertambahan penduduk dengan produksi pangan.pangan.

Page 12: IPS

Usaha pengendalian kepadatan populasi Usaha pengendalian kepadatan populasi 

1.  melaksanakan pembangunan di segala bidang 1.  melaksanakan pembangunan di segala bidang 2.  melaksanakan program KB, menunda perkawinan usia dini2.  melaksanakan program KB, menunda perkawinan usia dini3.  mengimbangi laju pertumbuhan penduduk yang pesat3.  mengimbangi laju pertumbuhan penduduk yang pesat

dengan usaha: dengan usaha: -    meningkatkan produksi pangan -    meningkatkan produksi pangan -    mencari sumber pangan baru -    mencari sumber pangan baru -    menambah lapangan pekerjaan -    menambah lapangan pekerjaan -    menambah layanan pendidikan -    menambah layanan pendidikan -    mengadakan transmigrasi -    mengadakan transmigrasi 

4.  untuk mencukupi kebutuhan bahan pangan, melalui: 4.  untuk mencukupi kebutuhan bahan pangan, melalui: -    mengoptimalkan lahan pertanian -    mengoptimalkan lahan pertanian -    memanfaatkan lahan pekarangan -    memanfaatkan lahan pekarangan -    memanfaatkan teknologi pertanian seperti kultur jaringan-    memanfaatkan teknologi pertanian seperti kultur jaringan

dan hidroponikdan hidroponik

Page 13: IPS

Migrasi (perpindahan)Migrasi (perpindahan) Migrasi atau Mobilitas Penduduk adalah Migrasi atau Mobilitas Penduduk adalah proses gerak proses gerak

penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.jangka waktu tertentu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :

1.1. Faktor individuFaktor individu

2.2. Faktor yang terdapat di daerah asalFaktor yang terdapat di daerah asal

3.3. Faktor yang terdapat di daerah tujuanFaktor yang terdapat di daerah tujuan

4.4. Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuanRintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

Page 14: IPS

Jenis-jenis MigrasiJenis-jenis Migrasi

I.I. Migrasi Lokal/NasionalMigrasi Lokal/Nasional

1.1. Sirkulasi : Sirkulasi : harian,mingguan,bulanan (tdk harian,mingguan,bulanan (tdk memtap/menetap sementara)memtap/menetap sementara)

2. Urbanisasi : 2. Urbanisasi : perpindahan dari desa ke kota dalam perpindahan dari desa ke kota dalam satu pulausatu pulau

Faktor pendorongnya:Faktor pendorongnya: Sempitnya lahan pertanianSempitnya lahan pertanian Terbatasnya sarana prasaranaTerbatasnya sarana prasarana Rendahnya upah tenaga kerja Rendahnya upah tenaga kerja Kurangnya kesempatan berusaha/lapangan Kurangnya kesempatan berusaha/lapangan

pekerjaanpekerjaan

Page 15: IPS

Faktor penariknya Faktor penariknya :: Lebih terbukanya peluang usaha/pekerjaanLebih terbukanya peluang usaha/pekerjaan Upah tenaga kerja yang tinggiUpah tenaga kerja yang tinggi Sarana dan prasarana yang lengkapSarana dan prasarana yang lengkap

3. Ruralisasi : 3. Ruralisasi : perpindahan penduduk dari kota ke desa dalam perpindahan penduduk dari kota ke desa dalam satu pulausatu pulau

Faktor pendorongnya :Faktor pendorongnya : Kejenuhan tinggal di kotaKejenuhan tinggal di kota Harga lahan di kota semakin mahalHarga lahan di kota semakin mahal Keinginan untuk memajukan desaKeinginan untuk memajukan desa Tidak mampu mengikuti dinamika di kotaTidak mampu mengikuti dinamika di kota

Faktor penariknya :Faktor penariknya : Harga lahan di desa relatif masih murahHarga lahan di desa relatif masih murah Pola kehidupan masyarakatnya lebih sederhanaPola kehidupan masyarakatnya lebih sederhana Suasana di desa lebih tenangSuasana di desa lebih tenang Ketertarikan dengan daerah asalnyaKetertarikan dengan daerah asalnya

Page 16: IPS

4. Transmigrasi : 4. Transmigrasi : perpindahan penduduk dari perpindahan penduduk dari daerah/pulau yang padat penduduknya ke daerah/pulau yang padat penduduknya ke daerah/pulau yang jarang penduduknya.daerah/pulau yang jarang penduduknya.

Transmigrasi dapat dibedakan menjadi :Transmigrasi dapat dibedakan menjadi :

a.a. Transmigrasi Umum : Transmigrasi Umum : Program pemerintah sehingga Program pemerintah sehingga seluruh biaya hidup ditanggung oleh pemerintahseluruh biaya hidup ditanggung oleh pemerintah

b.b. Transmigrasi Spontan : Transmigrasi Spontan : kesadaran sendiri, biaya sendirikesadaran sendiri, biaya sendiri

c.c. Transmigrasi Sektoral : Transmigrasi Sektoral : biaya ditanggung bersama biaya ditanggung bersama antara pemerintah daerah asal dan yang ditujunya.antara pemerintah daerah asal dan yang ditujunya.

d.d. Transmigrasi Bedol Desa : Transmigrasi Bedol Desa : perpindahan satu perpindahan satu desa/daerah secara bersama-sama (akibat bencana, desa/daerah secara bersama-sama (akibat bencana, terkena program pemerintah misalnya pembangunan terkena program pemerintah misalnya pembangunan waduk)waduk)

Page 17: IPS

Migrasi InternasionalMigrasi Internasional

Migrasi Internasional : Migrasi Internasional : perpindahan penduduk perpindahan penduduk antar negara.antar negara.

Migrasi terbagi menjadi :Migrasi terbagi menjadi :

1.1.Imigrasi : Imigrasi : masuknya penduduk dari luar negeri masuknya penduduk dari luar negeri ke dalam negeri untuk tujuan menetap ke dalam negeri untuk tujuan menetap (imigran)(imigran)

2.2.Emigrasi : Emigrasi : perpindahan penduduk dari dalam perpindahan penduduk dari dalam negeri ke luar negeri untuk tujuan menetap negeri ke luar negeri untuk tujuan menetap (emigran)(emigran)

Page 18: IPS

Sensus penduduk adalah kegiatan menghitung jumlah Sensus penduduk adalah kegiatan menghitung jumlah penduduk suatu negara. Sensus dilakukan dengan penduduk suatu negara. Sensus dilakukan dengan kunjungan dari rumah ke rumah atau pendekatan secara kunjungan dari rumah ke rumah atau pendekatan secara individual.kebanyakan negara melaksanakan sensus individual.kebanyakan negara melaksanakan sensus penduduk secara teratur, yaitu sekali dalam kurun waktu 5 penduduk secara teratur, yaitu sekali dalam kurun waktu 5 atau 10 tahun.atau 10 tahun.

Registrasi penduduk adalah pencatatan setiap peristiwa yang Registrasi penduduk adalah pencatatan setiap peristiwa yang dialami penduduk, misalnya kelahiran,kematian, dialami penduduk, misalnya kelahiran,kematian, perkawinan,perceraian, dan migrasiperkawinan,perceraian, dan migrasi

Page 19: IPS

sensus penduduk secara de jure adalah menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal yang tetap

Sensus penduduk secara de facto adalah Menghitung jumlah penduduk menurut tempat tinggal mereka pada saat sensus

Jenis sensus penduduk

Page 20: IPS

Komposisi penduduk menurut umur perlu Komposisi penduduk menurut umur perlu dilakukan karena hampir setiap masalah dilakukan karena hampir setiap masalah kependudukan selalu menggunakan variabel kependudukan selalu menggunakan variabel umur. Sebagai contoh, program wajib belajar 12 umur. Sebagai contoh, program wajib belajar 12 tahun, pemerintah perlu mengetahui dengan tahun, pemerintah perlu mengetahui dengan tepat jumlah penduduk usia sekolah. Demikian tepat jumlah penduduk usia sekolah. Demikian pula komposisi penduduk menurut umur dapat pula komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk memperkirakan besarnya rasio dipakai untuk memperkirakan besarnya rasio beban tanggungan yang dihadapi penduduk atau beban tanggungan yang dihadapi penduduk atau keluarga. keluarga. Berdasarkan umur penduduk dapat Berdasarkan umur penduduk dapat dikelompokkan 0–4,5–9,10–14,15–19,20–24 dikelompokkan 0–4,5–9,10–14,15–19,20–24 tahun, dan seterusnyatahun, dan seterusnya

Page 21: IPS

Menghitung sex ratio dan dependency ratioPerhitungan sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Sex ratio

Page 22: IPS

Berdasarkan umur, juga bisa dihitung rasio beban tanggungan penduduk dengan rumus sebagai berikut :

Dependency ratio

Page 23: IPS

Kualitas pendudukKualitas penduduk Kualitas penduduk adalah kemampuan Kualitas penduduk adalah kemampuan

penduduk untuk dapat memenuhi penduduk untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak. Setiap kebutuhan hidupnya secara layak. Setiap orang memiliki kualitas yang berbeda-beda. orang memiliki kualitas yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas penduduk antara lain rendahnya kualitas penduduk antara lain tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan.tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan.

Page 24: IPS

Tingkat pendidikanTingkat pendidikan Pendidikan sangat diperlukan dalam Pendidikan sangat diperlukan dalam

rangka meningkatkan pengetahuan dan rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penduduk dalam rangka keterampilan penduduk dalam rangka mendukung pembangunan bangsa. Oleh mendukung pembangunan bangsa. Oleh karena itu, setiap orang berhak karena itu, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, khususnya mendapatkan pendidikan, khususnya penduduk usia sekolah (7-24 tahun).penduduk usia sekolah (7-24 tahun).

Page 25: IPS

Tingkat kesehatanTingkat kesehatan Kesehatan merupakan salah satu faktor Kesehatan merupakan salah satu faktor

terpenting dalam menilai kualitas terpenting dalam menilai kualitas penduduk. Penduduk yang sehat akan penduduk. Penduduk yang sehat akan dapat melakukan berbagai aktivitas untuk dapat melakukan berbagai aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kualitas memenuhi kebutuhan hidupnya. Kualitas kesehatan masyarakat dapat diukur kesehatan masyarakat dapat diukur berdasarkan angka kematian bayi dan berdasarkan angka kematian bayi dan angka harapan hidup.angka harapan hidup.

Page 26: IPS