Ips kependudukan

15
JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK a. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk suatu wilayah atau negara, termasuk Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sensus penduduk ke enam diadakan pada tahun 2010, di mana hasilnya menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 37.641.326. Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar atau berpenduduknya yang begitu banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang merupakan keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah/ negara atau lembaga terkait untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, agar jumlah penduduk yang besar ini dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula. Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh semakin bertambah jumlah penduduk tentu harus menambah berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan, supaya negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui

Transcript of Ips kependudukan

Page 1: Ips kependudukan

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN PENDUDUKa. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk suatu wilayah atau negara, termasuk Indonesia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk. Sensus penduduk ke enam diadakan pada tahun 2010, di mana hasilnya menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 37.641.326.

Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk yang besar atau berpenduduknya yang begitu banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau, beragam budaya, ratusan suku, ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang merupakan keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah/ negara atau lembaga terkait untuk memenuhi kebutuhan penduduknya, agar jumlah penduduk yang besar ini dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula.

Jumlah penduduk yang besar di Indonesia menjadi permasalahan serius terutama di daerah perkotaan. Semakin besar jumlah penduduk, semakin banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah. Sebagai contoh semakin bertambah jumlah penduduk tentu harus menambah berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan.  

Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan, supaya negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah penduduk diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus penduduk (cacah jiwa) yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa tertentu ke dasawarsa berikutnya.  

Informasi tentang jumlah penduduk di suatu wilayah sangat diperlukan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah penduduk berakibat pada semakin sempitnya

Page 2: Ips kependudukan

kesempatan memperoleh pekerjaan. Keadaan tersebut dapat menimbulkan terjadinya kemiskinan. Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia secara keseluruhan sangat diperlukan untuk menetapkan prioritas pembangunan nasional.

b. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk terjadi karena pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian merupakan faktor pertumbuhan alami, sedangkan perpindahan penduduk merupakan faktor pertumbuhan non alami. 1. Pertumbuhan penduduk alami

Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih tingkat kelahiran dengan kematian dalam satu tahun, Pertumbuhannya dinyatakan dalam perseribu. 

Misal : pada saat ini jumlah penduduk di kampungmu 1000 orang, maka dengan menghitung selisih jumlah kelahiran dan kematian maka kalian akan menemukan angka pertumbuhan penduduk di kampungmu. Contoh, jumlah bayi yang lahir 40, penduduk yang meninggal dunia 20. Maka dengan menggunakan rumus di bawah ini pertumbuhan penduduk di kampungmu adalah 40-20 perseribu, atau 20 perseribu atau 2%.

P = L–MP = Pertumbuhan pendudukL = LahirM = Mati

2. Pertumbuhan penduduk non alamiPertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi (migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan penduduk karena migrasi. Perhitungannya dapat digunakan rumus sebagai berikut:

P = I–EP = Pertumbuhan pendudukI = ImigrasiE = Emigrasi

3. Pertumbuhan penduduk totalPertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total dapat digunakan rumus sebagai berikut:

P = (L – M ) + (I – E)P = Jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahunL = Jumlah kelahiran dalam satu tahunM = Jumlah kematian dalam satu tahun

Page 3: Ips kependudukan

I = ImigrasiE = Emigrasi

Laju pertumbuhan penduduk total di Indonesia tidak banyak berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, karena migrasi (baik imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya hanya sedikit sehingga pengaruhnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Pertumbuhan penduduk biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan untuk jangka waktu satu/setiap tahun. Istilah lain yang sering disetarakan dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Hanya saja untuk pertambahan penduduk biasanya dinyatakan besarannya dengan angka tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%).  

Kelahiran dan kematian merupakan faktor utama pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan pendidikan. Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan kesadaran tentang kesehatan melalui proses pendidikan.  

Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar karena pertumbuhannya menyebabkan jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal tersebut mendorong negara Indonesia terus giat meningkatkan kualitas penduduk. Pendidikan merupakan cara paling strategis untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. 

Berdasarkan data Departemen Perdagangan AS tahun 2014 :

1. China 1,355 miliar2. India 1,236 miliar3. AS 318.892 juta.4. Indonesia 253,60 juta5. Brasil 202,65 juta jiwa.

KOMPOSISI PENDUDUK

Komposisi penduduk adalah pengelompokan atau susunan penduduk suatu negara atau

suatu wilayah berdasarkan kriteriakriteria tertentu. Contoh komposisi penduduk adalah

pengelompokan penduduk berdasarkan usia/umur, jenis kelamin, mata pencaharian, agama,

bahasa, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain.

Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar

pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.

Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari karena berbagai alasan,

antara lain, karena setiap penduduk pasti memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda

sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula.  Pemerintah dapat merancang

Page 4: Ips kependudukan

kegiatan atau perencanaan yang sesuai dengan kemampuan penduduk. Pemerintah juga dapat

menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

yang disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya. 

Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, dapat dibuat pertimbangan

yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan (bias) dalam

pengambilan keputusan ataupun penenentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan

pembangunan. Berikut ini akan dijelaskan mengenai komposisi penduduk berdasarkan usia dan

jenis kelamin.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dibuat dalam bentuk-bentuk ini.

Bentuk usia tunggal, seperti 0, 1, 2, 3, 4, sampai 60 tahun atau lebih. 

Komposisi penduduk dapat juga dibuat berdasarkan interval usia tertentu, seperti 0–5 (usia

balita), 6–12 (usia SD), 13–15 (usia SMP), 16–18 (usia SMA), 19–24 (usia Perguruan

Tinggi), 25–60 (usia dewasa), dan >60 (usia lanjut). 

Selain itu komposisi penduduk juga dapat dibuat berdasarkan usia produktif dan usia

nonproduktif, misalnya: usia 0–14 (usia belum produktif), 15–64 (usia produktif), dan usia

>65 (tidak produktif).

Dengan mengamati dan menganalisis jumlah penduduk tiap-tiap kelompok usia maka dapat

diketahui berapa jumlah anak yang harus bersekolah, sarana dan prasarananya, berapa jumlah

pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung kegiatan tersebut, berapa jumlah sekolah

yang dapat melayani kegiatan belajar mengajar, dan lain-lainnya.

Dengan mengetahui jumlah penduduk tiap tingkatan usia maka dapat dirancang bentuk dan

arah pembangunan, apakah akan dikembangkan pembangunan yang padat modal atau padat

karya. Komposisi penduduk berdasarkan usia dapat juga digunakan menghitung kebutuhan

serta cadangan pangan nasional.

Komposisi penduduk berdasarkan usia produktif dan nonproduktif dapat digunakan untuk

menghitung angka ketergantungan (dependency ratio). Angka ini sangat penting diketahui

karena dapat memperkirakan beban tiap penduduk nonproduktif untuk menopang kebutuhan

hidupnya.

Page 5: Ips kependudukan

Permasalahan dalam komposisi penduduk lainnya adalah apabila jumlah penduduk dengan

usia di bawah 15 tahun dan usia di atas 65 tahun jumlahnya lebih besar dibandingkan usia

produktif (15-65 th). Hal tersebut dapat menyebabkan penduduk usia produktif menanggung

hidup seluruh penduduk usia nonproduktif. Penduduk usia produktif akan terbebani oleh

penduduk yang tidak berkualitas untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi mereka sendiri,

keluarga, maupun masyarakat.

Semakin besar angka ketergantungan, akan semakin besar beban penduduk dalam

menopang kehidupan. Hal ini biasanya terjadi di negara berkembang dan terbelakang, dimana

angka ketergantungan umumnya masih besar. Artinya jumlah penduduk usia non produktif

jumlahnya masih besar, sehingga penduduk usia produktif harus menanggung kehidupan

penduduk usia non produktif yang jumlahnya lebih banyak. Sebaliknya, jika semakin kecil angka

ketergantungan, akan semakin kecil beban dalam menopang kehidupan penduduk usia

nonproduktif.

Angka ketergantungan dapat dicari dengan rumus berikut:

AK = (a / b) . 100

Keterangan:

AK = Angka Ketergantungan (dependency ratio)a = Jumlah penduduk belum/tidak produktif (0-14 tahun dan >65 tahun)b = Jumlah penduduk produktif (15 – 64 tahun)100 = Di hitung perseratus penduduk

Contoh perhitungan:Diketahui jumlah penduduk Desa Sukamakmur yang berusia kurang dari 15 tahunsebanyak 5400 jiwa dan penduduk berusia 15 – 64 tahun sebanyak 11.450 jiwa,sedangkan penduduk berusia di atas 65 tahun sebanyak 850 jiwa. Hitunglah angkabeban ketergantungannya!

Jawab:Diketahui:

a = 5.400 + 850

= 6.250 jiwa.

b = 11.450 jiwa

AK = 54,49 –> Artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 54,49 (dibulatkan55 jiwa) yang tidak produktif.

Page 6: Ips kependudukan

Bonus demografis adalah keadaan di mana komposisi penduduk kita sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia kerja atau usia produktif cukup besar, sedang penduduk usia muda semakin sedikit dan penduduk usia lanjut belum banyak. Bonus demografis yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia, khususnya pada periode 2010-2035 adalah berupa penduduk usia produktif yang jumlahnya cukup besar. Penduduk usia produktif jumlahnya mencapai sekitar 70% atau mencapai 160-180 juta jiwa pada 2020, sedang yang 30% nya adalah penduduk yang tidak produktif (usia kurang dari

15 tahun dan usia lebih dari 65 tahun).

PERSEBARAN PENDUDUK DAN MIGRASI

a. Persebaran Penduduk Indonesia

Bagaimana dampak penduduk yang tidak merata? Kondisi persebaran penduduk yang tidak merata merupakan sebuah permasalahan tersendiri bagi pelaksanaan pembangunan, karena di daerah dengan penduduk yang padat berarti tersedia cukup banyak tenaga kerja. Namun pada daerah lain seperti di Kalimantan dan Papua, terjadi kekurangan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia untuk melaksanakan pembangunan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut tentu dengan mendatangkan tenaga terampil dari daerah-daerah lain.  

Pulau Jawa adalah daerah yang sangat subur dan telah lama berkembang pertanian tradisional. Pada masa lalu, masyarakat masih mengembangkan pola ekonomi tradisional berupa pertanian. Lokasi Pulau Jawa yang sebagian besar wilayahnya mudah terjangkau menjadi salah satu penyebab persebaran penduduk di Pulau Jawa terus terjadi.

Page 7: Ips kependudukan

Selain itu, Pulau Jawa juga merupakan pusat perkembangan politik pada masa pengaruh Hindu, Buddha, Islam, dan masa penjajahan. Tidak mengherankan apabila sarana dan prasarana di Pulau Jawa cukup lengkap. Berkat kemajuan ilmu dan teknologi, pusat kegiatan ekonomi masyarakat sekarang tersebar ke seluruh nusantara. Bahkan Pulau Jawa yang penduduknya sudah sangat padat mulai mengalami kekurangan lahan untuk mengembangkan pertanian. Pertanian dan pertambangan saat ini telah berkembang di berbagai daerah Indonesia.  

Pemusatan penduduk di Pulau Jawa saja tentu sangat merugikan proses pembangunan nasional, karena itu perlu dilakukan upaya pemerataan penduduk yang seimbang, sehingga seluruh potensi bangsa Indonesia dapat dikembangkan optimal. Salah satu cara untuk memeratakan jumlah penduduk di Indonesia adalah dengan melalui perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya. Perpindahan penduduk tersebut tentu dapat dilakukan dengan keinginan sendiri maupun diprogramkan oleh pemerintah.

b. Migrasi Penduduk

Berkat kemajuan transportasi dan komunikasi, saat ini masyarakat sangat mudah melakukan kegiatan perpindahan penduduk. Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain baik untuk menetap maupun sementara, perseorangan maupun kelompok disebut migrasi.

1) Penyebab MigrasiPenyebab penduduk melakukan kegiatan migrasi ada beberapa alasan seperti:  

a) Bencana alam  

Kalian tentu sadar bahwa masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana, terutama gempa bumi dan gunung meletus. Hanya Pulau Kalimantan yang tidak memiliki ancaman gempa bumi dan gunung meletus. Karena bencana alam tersebut, sering memaksa penduduk melakukan migrasi. Sebagai contoh pada saat Gunung Merapi meletus tahun 2010. sebagian warga terpaksa harus berpindah tempat tinggal ke daerah lain karena tempat tinggalnya masuk dalam kawasan bahaya.  

b) Lahan semakin sempit  

Masyarakat petani pedesaan yang lahan pertaniannya semakin sempit sementara anggota keluarganya banyak, kadang menghadapi masalah ekonomi yang sulit diselesaikan. Untuk mengatasinya, kemudian mereka melakukan perpindahan ke daerah lain untuk mencari pekerjaan baru atau mencari daerah yang lahan pertaniannya masih luas.  

c) Situasi pertentangan  

Pertentangan menyebabkan penduduk melakukan migrasi ke tempat lain karena merasa tidak nyaman di tempat tersebut. Situasi pertentangan ini biasanya tidak saling menghargai dan mau benar sendiri tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.

Page 8: Ips kependudukan

Pertentangan yang melibatkan banyak orang dan menyebabkan situasi tidak aman mendorong orang melakukan migrasi ke tempat yang aman.

d) Kondisi alam

Kondisi alam yang tandus kadang mendorong penduduk untuk mencari daerah lain yang lebih menguntungkan. Misalnya penduduk di Kabupaten Gunung Kidul , Yogyakarta, sebagian daerahnya adalah berasal tersusuan atas batu gamping (limestone) yang kurang subur untuk pertanian. Hal inilah yang menjadi salah satu pendorong penduduk melakukan migrasi ke daerah lain seperti Yogyakarta, Jakarta, dan daerah lain di luar Pulau Jawa.

2) Macam-macam migrasiMigrasi dibedakan menjadi dua yakni migrasi internasional dan migrasi nasional.  

Migrasi Internasional merupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dalam

satu wilayah negara atau disebut juga migrasi internal. Migrasi nasional terdiri atas dua bentuk yaitu transmigrasi dan urbanisasi. Pada uraian berikutnya kalian akan mempelajari bagaimana terjadinya transmigrasi dan urbanisasi.  

o TransmigrasiPerpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah

atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk kepentingan pembangunan nasional disebut transmigrasi. Transmigrasi dapat berupa perpindahan penduduk dalam satu daerah, tetapi juga dapat dilakukan antar provinsi atau antar pulau.

Tujuan pelaksanaan transmigrasi :

- Pemerataan penduduk.

Agar penduduk tidak memusat di suatu lokasi, maka mereka disebar ke berbagai daerah dan pulau. Transmigrasi juga secara tidak langsung turut membentuk persebaran sumber daya manusia, alam, budaya baru di lokasi kedatangan.  

- Meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Lahan yang sempit di Pulau Jawa ketika diolah mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan melakukan transmigrasi, suatu keluarga akan memperoleh lahan luas di Pulau Sumatra. Ketersediaan lahan yang luas membuat seluruh anggota keluarga dapat bekerja dengan baik, sehingga hasilnya melimpah. Masalah pengangguran juga terselesaikan berkat dengan program transmigrasi. Transmigrasi juga bertujuan untuk menanggulangi bencana alam. Sebagai contoh, penduduk di sekitar daerah rawan bencana seperti Gunung Merapi dan Gunung Sinabung dipindahkan ke daerah lain yang tidak berbahaya.  

Page 9: Ips kependudukan

Bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia:a) Transmigrasi KeluargaPerpindahan penduduk yang disebabkan oleh keluarga/kerabat para transmigran lama yang sudah menetap di daerah migran.b) Transmigrasi KhususPerpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang dengan tujuan yang khusus. Misalnya transmigrasi para pejuang atau para veteran perang di daerah perbatasan. contoh lain transmigrasi dalam upaya penanggulangan bencana alam.c) Transmigrasi UmumPerpindahan penduduk yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah sejak dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi dengan diberikan tanah seluas dua hektar, penyediaan peralatan pertanian, rumah, dan bibit.d) Transmigrasi LokalPerpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain masih dalam satu provinsi disebut transmigrasi lokal.e) Transmigrasi SpontanPerpindahan penduduk atas biaya dan kehendak sendiri disebut transmigrasi spontan.g) Transmigrasi SwakarsaPerpindahan penduduk yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain diluar pemerintah.h) Transmigrasi SektoralPerpindahan penduduk oleh para petani teladan atasbiaya Departemen Dalam Negeri, Departemen Transmigrasi, dan Pemda.i) Transmigrasi Padat KaryaPerpindahan penduduk pada suatu daerah yang padat penduduknya untuk dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan daerah tujuan transmigrasi.j) EvakuasiPerpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain baik perorangan maupun kelompok karena adanya bencana alam atau peperangan.k) ForentismePerpindahan penduduk yang sifatnya sementara, karena suatu tugas pekerjaan. Contohnya penduduk daerah pinggiran yang bekerja di kota dengan cara dilaju (pulang-pergi).l) Tourisme: perpindahan penduduk untuk sementara waktu dengan tujuan untukrekreasi.m) Migrasi MusimanPerpindahan penduduk dari suatu derah ke daerah lain yang sifatnya sementara, terutama pada saat suatu daerah membutuhkan tenaga kerja dari daerah lain. Contohnya pada saat musim panen tebu di suatu daerah, banyak tenaga kerja dari daerah lain yang datang untuk menjadi buruh tebang tebu. Setelah selesai proses penggilingan tebu, para tenaga kerja kembali ke daerah asalnya.

o UrbanisasiPerpindahan penduduk dari desa ke kota sering diartikan urbanisasi. Saat ini pengertian

urbanisasi bukan sekedar perpindahan secara fisik saja, namun dapat diartikan sebagai suatu proses perpindahan yang dapat dilihat dari sudut pandang ekonomi, demografi, sosiologi, dan geografi. Perubahan suasana perdesaan menjadi suasana kehidupan kota juga dapat diartikan sebagai urbanisasi.  

Bertambahnya penduduk kota, bertambah luasnya kota dan penambahan jumlah kota disebabkan oleh berbagai hal. Salah satu penyebab utama urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Ada dua hal penting yang menyebabkan terjadinya urbanisasi

Page 10: Ips kependudukan

yakni daya dorong desa dan daya tarik kota.  

1) Daya dorong desa Salah satu ciri kehidupan masyarakat desa adalah mata pencahariannya yang relatif

homogen. Sebagian besar dari mereka memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan. Masyarakat pegunungan dan dataran rendah, mereka menggantungkan kehidupan dari pertanian, perikanan, perkebunan, hasil kerajinan, dan sebagian di sektor jasa.  

Pertumbuhan penduduk terus berkembang, sementara lahan yang tersedia berkembang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk. Seandainya lahan masih luas, fasilitas yang tersedia sangat terbatas. Sebagai contoh fasilitas pendidikan, olahraga, sosial, dan hiburan di desa yang relatif terbatas. Hal inilah yang mendorong masyarakat desa pergi ke kota untuk memperoleh suasana kehidupan yang lebih dinamis.  

Kehidupan mengandalkan alam menghadapi resiko berupa kegagalan-kegagalan akibat perubahan alam itu sendiri. Kemarau panjang, banjir, dan hama sering membuat kehidupan masyarakat desa kurang menentu. Hal inilah yang mendorong sebagian masyarakat desa mencari pekerjaan yang hasilnya lebih diandalkan. Dari uraian di atas, dapat ditemukan beberapa penyebab penduduk desa melakukan migrasi ke kota, antara lain; 

1. Terbatasnya lapangan pekerjaan di pedesaan.

2. Semakin sempitnya lahan pertanian.

3. Keberhasilan pertanian yang tidak pasti seperti paceklik, kekeringan, dan

serangan hama.

4. Minimnya fasilitas sosial di pedesaan.

5. Kehidupan desa yang tidak bervariasi atau monoton.

2) Daya tarik kota  Bagi masyarakat desa, kota sering diidentikkan dengan kemajuan dan modernisasi.

Keunggulan utama di kota adalah lengkapnya sarana dan prasarana yang tersedia. Penduduk kota yang padat mendorong pemerintah dan swasta membangun berbagai sarana dan prasarana dengan berbagai tujuan.  

Pemerintah membangun sarana pendidikan, pelayanan masyarakat, gedung olahraga, gedung kesenian, dan pusat pemerintahan di kota. Tentu tujuannya adalah agar mudah diakses dari berbagai pelosok, termasuk dari luar. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, tentu akan menuntut jenis pekerjaan yang lebih heterogen juga. Pertumbuhan dan perkembangan kota lebih dinamis dibanding di desa.  

Perkembangan perusahaan swasta juga cenderung makin banyak di kota. Selain memudahkan urusan administrasi, pusat perusahaan di kota juga mudah melakukan akses dengan berbagai penjuru tempat. Fasilitas yang dibutuhkan perusahaan pun lebih lengkap di kota. Berkebalikan dengan daya dorong desa, tentu ada daya tarik kota yang menyebabkan masyarakat menyukainya. Sebagai daya tarik kota di antaranya adalah:  

1. Lapangan pekerjaan di kota lebih banyak dibanding di desa.

Page 11: Ips kependudukan

2. Upah pekerja di kota lebih tinggi dibanding di desa.

3. Fasilitas sosial, pendidikan, olahraga, dan lain-lain lebih lengkap dibanding di

desa. 

Selain karena perpindahan penduduk dari desa ke kota, urbanisasi terjadi karena pertumbuhan kota. Pertumbuhan kota meliputi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan wilayah. Sebuah kota kecil akan terus berkembang hingga menyebabkan daerah-daerah sekelilingnya akhirnya menyatu menjadi satu kesatuan kota. Sebagai contoh adalah kota Jakarta. Pada awal perkembangan Jakarta adalah pusat urbanisasi. Tetapi saat ini Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah menjadi satu kesatuan kota, walaupun secara administratif berbeda. Kalian juga dapat mengamati kota terdekat dengan tempat tinggalmu. Pasti kalian akan menemukan proses perkembangan kota tempat tinggalmu atau kota terdekat dengan tempat tinggalmu.  

Urbanisasi terjadi apabila ada perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota besar. Urbanisasi terus akan terjadi, sejauh lapangan pekerjaan dan fasilitas umum di kota masih dipandang masyarakat desa lebih baik daripada lapangan pekerjaan di pedesaan. Masalah yang ditimbulkan oleh adanya urbanisasi ini antara lain semakin banyak jumlah pengangguran di perkotaan, karena jumlah tenaga kasar dari perdesaan semakin banyak dan semakin murah. Banyaknya pengangguran berakibat semakin tingginya tindak kejahatan. Selain itu aktivitas urbanisasi yang besar dapat mengakibatkan permasalahan baru seperti tumbuhnya pemukiman kumuh.  

Upaya untuk menghentikan laju urbanisasi antara lain dengan membuka lapangan pekerjaan di pedesaan. Salah satunya dengan membangun industri yang banyak menyerap tenaga kerja seperti pabrik dan pusat perdangan. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu melalui pembangunan fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, dan transportasi.  

Dampak negatif urbanisasi terhadap desa misalnya berkurangnya tenaga terdidik dan menurunnya kualitas dan kuantitas pertanian. Dampak negatif lainnya adalah pengaruh budaya negatif dari kota. Namun demikian desa juga merasakan manfaat urbanisasi seperti menurunya angka pengangguran, meningkatnya daya beli desa karena uang dikirim dari kota, pengaruh ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya positif dari kota.   

Bagi kota, urbanisasi menimbulkan dampak negatif seperti meningkatnya jumlah penduduk kota, ketatnya persaingan kerja, berkurangnya lahan kota, dan masalah sosial lainnya. Dampak positif urbanisasi bagi kota misalnya tersedia tenaga kerja murah terutama tenaga kerja kasar, dan terjadinya kompetisi yang tinggi dalam rekrutmen tenaga kerja sehingga dihasilkan tenaga kerja yang unggul.