IPC Magz Baru 17 - indonesiaport.co.id · Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hambra dan Direktur Utama...
Transcript of IPC Magz Baru 17 - indonesiaport.co.id · Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hambra dan Direktur Utama...
elah digelar peluncuran IPC
Muda dalam acara
Millennials Talks 2019 IPC
dengan tajuk “I’M CINTA”.
Acara yang dilaksanakan pada 25
Januari 2019 di PT Pendidikan
Maritim dan Logistik Indonesia (PT
PMLI/ IPC Corporate University)
Ciawi, Bogor, Jawa Barat ini
diperuntukkan bagi generasi
penerus IPC Group usia di bawah 35
tahun, dalam kategori Generasi
Milenial. Dihadiri 750 millennials dari
Kantor Pusat, Cabang, maupun
Anak Perusahaan IPC, launching
dilaksanakan oleh Deputi Bidang
Infrastruktur Bisnis Kementerian
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Hambra dan Direktur Utama IPC
Elvyn G. Masassya di Gedung
Pendulum Nusantara.
IPC Millennials Talks 2019
adalah pelaksanaan dari program
Tyang diinisiasi oleh Kementerian
BUMN RI : “Spirit of Millennials”,
dengan tujuan memacu kreativitas
karyawan muda IPC agar memiliki
semangat transformasi dalam
menghadapi era perubahan. Generasi
milenial yang ditandai dengan
intensitas penggunaan teknologi
digital harus mampu mengawal
pembangunan, dan bagi IPC hal itu
sejalan dengan era Digital Port. Dirut IPC mengajak IPC Muda
untuk aktif berinovasi dan berkarya
secara independen, sebab generasi
ini dipersiapkan guna memajukan
industri kepelabuhanan nasional.
“Kita memasuki era penyebaran
informasi yang masif dan tidak
terkendali,” ujar Elvyn.
Sementara itu, Deputi Hambra
mengatakan bahwa lima hingga
sepuluh tahun ke depan, generasi
milenial IPC merupakan future leader
dan sebagai penerus estafet
kepemimpinan IPC. Millennials Talks
2019 dengan tema I’M CINTA ini
merupakan upaya pembekalan IPC
untuk mempersiapkan keterlibatan
generasi penerus. “Saya berharap,
milenial IPC bisa menjadi garda
terdepan dalam memajukan dunia
kepelabuhanan di Indonesia,” pesan
Hambra.
IPC Muda sebagai program
untuk generasi milenial IPC
mendapat perhatian khusus dari sisi
Sumber Daya Manusia (SDM).
Generasi inilah yang akan
menentukan masa depan IPC dalam
menghadapi tantangan bisnis,
terlebih di era terwujudnya IPC
sebagai World Class Port. “Sudah
kewajiban Manajemen IPC untuk
mempersiapkan kepemimpinan dari
generasi penerus,” ujar Direktur
SDM Rizal Ariansyah. (IPC)
COVER STORY
I’M CINTAIPC MUDA UNTUK TANTANGAN
ERA WORLD CLASS PORT
03• No. 21 • Januari 2019
NAVIGASI
04
08
42
22
28
30
Alamat Redaksi: Jl. Pasoso No. 1, Tanjung Priok, Jakarta 14310Telepon: (021) 4301080 (25 Saluran)Fax: (021) 4351419, 43931300, 43935140www.indonesiaport.co.id, email: [email protected]
14
18
20
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengutip, menyalin, memperbanyak, dan menyebarkan, sebagian maupun keseluruhan isi majalah ini dengan cara apapun, tanpa seizin tertulis dari penerbit.
Redaksi menerima kontribusi tulisan maupun foto untuk
dimuat di rubrik-rubrik majalah IPC News.
Ikhtiar di Jalan Tuhan
IPC Muda
Terpesona UniknyaKeraton KasepuhanCirebon
Berharap generasi muda IPC bisa menjadi motor penggerak perubahan positif
Ancang-ancang telah diambil PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sejak 2016 demi melompat menjadi pelabuhan digital pada 2020
Jusuf Kalla ApresiasiRencana PengembanganPelabuhan Bengkulu
CabangPelabuhan JambiRaih PenghargaanCSI 2018
Gelar Stakeholder Gathering,IPC PerkuatSinergi
Pemerintah SederhanakanEkspor Kendaraan Bermotor CBU
Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat dengan berbagai objek wisata lengkap. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata kuliner bisa ditemukan di kawasan berjuluk Kota Udang ini
Pemimpin RedaksiSekretariat Perusahaan
Redaktur PelaksanaKomunikasi Korporasi
Tim RedaksiSekretariat Perusahaan
Desain GrafisSekretariat Perusahaan &PT Indonesia Expose
Sekretariat Perusahaan &PT Indonesia Expose
Fotografer
CEO LETTER
nsan IPC sekalian,Mengawali tahun 2019 yang
merupakan fase “Sustainable”,
dengan fokus “growth strategy”,
“national connectivity” dan “global expansion”, marilah kita
bersama-sama untuk sejenak
melakukan evaluasi dan kemudian
introspeksi atas hal-hal yang telah
atau belum selesai kita lakukan di
tahun 2018, dengan harapan agar
kita dapat lebih baik lagi dalam
mengelola perusahaan sesuai
dengan semangat dan perubahan
I
04 • No. 21 • Januari 2019
zaman dalam menghadapi
tantangan ke depan.
Pada Tahun 2018 yang
merupakan fase “Establishment”, kita lalui dengan pencapaian kinerja
sebagaimana diharapkan, baik dalam
konteks kinerja keuangan, kinerja
operasional maupun skor KPKU
perusahaan, dari sisi kinerja
keuangan (unaudited), maka
walaupun realisasi pendapatan
usaha tahun 2018 tercatat lebih
rendah 2,04% dari RKAP 2018 atau
sebesar Rp 11,45 triliun, namun dari
Elvyn G. MasassyaPresident Director
sisi laba bersih capaiannya
meningkat 18,33% di atas target
2018 yaitu sebesar Rp 2,43 triliun.
Selanjutnya, EBITDA tercatat
sebesar Rp 4,22 triliun (unaudited),
lebih tinggi 2,58% dari target RKAP
2018, dan untuk realisasi BOPO
sebesar 69,90% menunjukkan
adanya pencapaian efisiensi sebesar
2,42% dari target RKAP 2018.
Sementara pada aspek
operasional, realisasi trafik arus peti
kemas meningkat sebesar 7,80 juta
TEUs, lebih tinggi 9,78% dari RKAP
2018. Arus non peti kemas terealisasi
61,97 juta ton, lebih rendah 14,94%
dari target RKAP 2018. Sedangkan
untuk kunjungan kapal tercapai
11,90% di atas target yaitu sebesar
224,3 juta GT. Kenaikan juga terjadi
pada arus penumpang yaitu 39,72%
di atas target atau sebanyak 714,93
ribu orang. Realisasi operasional
secara umum mengalami tren
positif, terutama dalam realisasi arus
petikemas, walaupun masih terdapat
bidang yang harus dikejar
pemenuhannya khususnya dari
aktivitas non petikemas.
Capaian penting lainnya yang
juga membanggakan yaitu
penguatan peran Pelabuhan Tanjung
Priok sebagai transhipment port yang secara reguler telah melayani
kapal-kapal besar dengan direct call services ke beberapa tujuan akhir
baik di Eropa, Amerika, Australia
maupun China dengan perkuatan
kerjasama melalui shipping line
besar seperti CMA-CGM, COSCO
Ikhtiardi Jalan Tuhanuntuk Kehidupanyang Lebih Berkah
05• No. 21 • Januari 2019
CEO LETTER
dan MSC. Pencapaian ini
membuktikan bahwa IPC mampu
bersaing dan memiliki kapasitas
yang baik dalam hal pengelolaan
pelabuhan kelas dunia yang unggul
dalam operasional dan pelayanan
serta berkontribusi secara aktif
dalam pengurangan biaya logistik
dan fasilitasi kegiatan ekspor-impor
Indonesia.
Disamping itu, menyambung apa
yang telah saya sampaikan pada
CEO Letter sebelumnya, pada bulan
Januari 2019 telah dilaksanakan
penilaian awal KPKU 2018 dengan
skor akhir mencapai 593,5. Skor
tersebut meningkat dari hasil
sebelumnya sebesar 553,5, dan
melampaui target yang ditetapkan
yaitu sebesar 560, sehingga IPC
mendapatkan predikat “Emerging Industry Leader”. Saya berharap skor
ini dapat dipertahankan dan
ditingkatkan pada penilaian KPKU
untuk tahun penilaian 2019 yang
dijadwalkan pada bulan April
mendatang.
Atas seluruh pencapaian kinerja
perusahaan di tahun 2018, saya
mewakili manajemen, mengucapkan
terima kasih kepada seluruh Insan
IPC baik di kantor Pusat, Cabang
maupun Anak Perusahaan untuk
kerjasama, kerja keras dan loyalitas
yang telah dilakukan. Ini adalah
prestasi kita bersama yang harus
kita jadikan motivasi untuk bisa
meraih prestasi yang lebih baik lagi
pada tahun ini.
Insan IPC yang dimanapun berada, Pada fase "sustainable" ini
perusahaan harus mampu
melanjutkan pencapaian “superior performance” dengan fokus pada
pengembangan bisnis organik dan
non-organik, pengoperasian Proyek
Strategi Nasional serta pelaksanaan
"global expansion" baik yang
dilakukan oleh anak perusahaan
maupun melalui sinergi antar
BUMN.
RKAP 2019 juga telah
ditetapkan dimana pendapatan
usaha ditargetkan sebesar Rp13,5
triliun atau tumbuh 17,90%
dibandingkan capaian 2018
(unaudited); laba bersih ditetapkan
naik menjadi Rp2,61 triliun atau
meningkat 7,41%; sementara
EBITDA ditargetkan tumbuh
menjadi Rp5,180 triliun atau naik
22,75%; serta BOPO diharapkan bisa
mencapai 68,08% atau lebih efisien
2,60% dibandingkan tahun 2018.
Untuk dapat mencapai target dan
komitmen yang telah ditetapkan, ada
4 hal yang dapat diimplementasikan
yaitu less bureaucratic (pengambilan
keputusan harus cepat), less feudalism (semua setara, yang
membedakan adalah performance) ,
more modern dalam pengelolaan
organisasi; serta more friendly dalam
appearance IPC. Terkait dengan hal
ini, saya meminta kita semua untuk
melaksanakan:
• Speed up process, keputusan
apapun harus diambil sesuai
dengan Service Level Agreement (SLA) yang menjadi kesepakatan.
• Cascading keputusan dan arahan
dari manajemen harus dilakukan
dengan cepat dan menjangkau
seluruh pegawai, baik di cabang
pelabuhan maupun anak
perusahaan.
• Bekerja dengan prinsip kolaborasi,
sinergi dan grow together.
Selain itu, saya juga berpesan
kepada segenap Direktorat dan Divisi
yang masih menyisakan beberapa
5,18022,75
68,08%2,60
dibandingkan tahun2018
RKAP 2019
BOPOSatuan dalam Persen
13,5 2,61
PENDAPATAN USAHASSatuan dalam Triliun Rupiah
17,90%
LABA BERSIHSatuan dalam Triliun Rupiah
7,41 % % %
EBITDASatuan dalam Triliun Rupiah
dari capaian2018
dari capaian2018
dari capaian2018
Naik NaikTumbuh Efisiensi
06 • No. 21 • Januari 2019
pending matters untuk
segera diselesaikan pada
awal tahun 2019 ini,
karena hal tersebut
merupakan janji yang
harus ditunaikan, jika tidak
maka akan mengingkari
marwah.
Sebagai pengingat
kembali, fokus dan
komitmen kita pada tahun
2019 yang kemudian
dijabarkan dalam program
prioritas per Direktorat,
adalah Direktorat Utama
dengan target “Integrated Port Network Implementation & Compliance”; Direktorat
Komersial memiliki target
“Excellence Performance
of ROA (Return Of Asset), Organic & Unorganic Growth”; Direktorat
Teknik yaitu “National Strategic Project Implementation & Equipment Modernization”; Direktorat
Operasi dengan target
“Fully Implementation of Digital Operation”; target
Direktorat Keuangan yaitu
“Financial Superior
transformasi menjadi digital port. Hal ini juga berarti
bahwa evolusi IPC
memasuki era baru, dimana
arah transformasi bisnis
Perusahaan bukan lagi
menjadi land lord atau port operator, namun juga
sebagai trade facilitator. Artinya, berbisnis dalam
sebuah ekosistem sehingga
peluang bisnis yang
dikerjakan oleh IPC menjadi
lebih luas. Oleh karena itu,
IPC juga memiliki visi
menjadi fasilitator
perdagangan kelas dunia
melalui penerapan digital
untuk meningkatkan
pertumbuhan, produktivitas
dan mempromosikan
budaya yang fokus pada
pengguna jasa. Dengan
menjadi digital port, diharapkan IPC mempunyai
pelabuhan yang bisa
menjadi blue print yang bisa
diterapkan tidak hanya di
Pelabuhan lain yang berada
di wilayah Indonesia namun
juga di negara lain.
Untuk mewujudkan visi
tersebut, tantangan yang
kita hadapi tidak akan
Performance”; Direktorat
SDM dengan fokus “Digital Culture, Excellent People, & Strengthening Legal Documentation”; serta
Direktorat Transformasi
dan Pengembangan Bisnis
yang memiliki target “New Strategy of Business Development, Excellent Risk Management IPC Group & Excellent Quality Control System.”
Insan IPC yang saya banggakan, Perkembangan zaman
adalah sesuatu yang tidak
bisa kita hentikan, maka
kita perlu menyesuaikan
diri dengan perkembangan
tersebut. Dengan adanya
fenomena VUCA
(Volatility, Uncertainity, Complexity, Ambiguity)
dan juga disrupsi
teknologi, banyak
fenomena yang harus kita
respon dengan baik.
Datangnya era revolusi
industri 4.0 yang
membawa arus masif
digitalisasi, membuat IPC
harus melakukan
CEO LETTER
semakin mudah, sehingga
kita harus menggunakan
cara-cara yang luar biasa
dalam membangun dan
mengembangkan ide-ide
serta budaya kerjasama
kolaboratif antar unit-unit
dan fungsi-fungsi terkait,
sekaligus menghilangkan
silo/sekat-sekat antar
unit, cabang, dan anak
perusahaan. Kolaborasi
dan penguatan kerjasama
di lingkungan IPC Group
menjadi semakin penting
dalam persiapan IPC
menuju holding BUMN
Pelabuhan. Holding tersebut memiliki tujuan
untuk mewujudkan
sinergi pengembangan
rencana strategis dan
investasi, utilisasi aset,
pelayanan dan
operasional, peningkatan
kapasitas dan efisiensi
atas dasar skala ekonomi
dan daya saing. Bentuk
konkret dari persiapan itu
adalah dengan terus
menerus melakukan
perbaikan dan
peningkatan dalam aspek
operasional maupun
pelayanan IPC.
Insan IPC yang saya cintai, Pada tanggal 11
Januari 2019, Direksi
melakukan pengalihan
tugas dan serah terima
jabatan bagi jajaran
pejabat struktural di baik
di Kantor Pusat, Cabang
maupun anak
perusahaan. Pengalihan
tugas dan serah terima
jabatan ini merupakan
sebuah hal yang lumrah
yang dilakukan dalam
rangka penyesuaian
kebutuhan internal
07• No. 21 • Januari 2019
perusahaan sekaligus bentuk
apresiasi kita kepada pegawai yang
berprestasi. Penyesuaian ini selain
merupakan perwujudan
implementasi loyalitas kepada
perusahaan juga merupakan bentuk
“enrichment” yaitu perluasan dan
pengkayaan kompetensi,
“refreshment” yang merupakan
penyegaran tantangan akan kreasi
baru serta “new opportunity” untuk
berkesempatan memberikan
kontribusi maksimal di tempat yang
baru kepada perusahaan. Oleh
karena itu, saya meminta setiap
insan IPC mempersiapkan diri untuk
terus meningkatkan kinerja sehingga
bisa mendapatkan kesempatan karir
yang terbaik demi mewujudkan cita
cita IPC menjadi pengelola
pelabuhan berkelas dunia.
Disamping itu, pada awal tahun
ini, Direksi menyelenggarakan
kegiatan CEO Speech 2019 dan
Strategic Briefing yang melibatkan
seluruh jajaran Manajemen IPC di
Kantor Pusat, Cabang Pelabuhan
dan Anak Perusahaan untuk
bersama-sama memahami arah
perusahaan di tahun 2019. Kegiatan
ini sekaligus merupakan bentuk
perkuatan komunikasi internal
perusahaan dan menjadi momentum
untuk mempertebal komitmen
seluruh pimpinan (leader) di
lingkungan IPC Group, meningkatkan
loyalitas kepada kepentingan dan
arah Perusahaan dan meningkatkan
CEO LETTER
sinergisitas antara Cabang
Pelabuhan dan Anak Perusahaan.
Pada akhir Januari 2019, sebagai
implementasi dari program Spirit of Millennials yang diinisiasi
Kementerian BUMN, IPC menggelar
IPC Millennials Talks 2019 dengan
mengumpulkan 750 milenial IPC
Group. Kegiatan ini adalah upaya
pembekalan yang dilakukan
Manajemen untuk mempersiapkan
keterlibatan milenial IPC Group
dalam meneruskan pembangunan di
Indonesia, untuk secara independen
aktif berinovasi dan berkarya serta
menjadi garda terdepan dalam
memajukan dunia kepelabuhanan di
Indonesia. IPC Millennials Talk 2019
menjelaskan mengenai rencana
perusahaan dan visi misi IPC
kedepan dihadapan milenial IPC
group dari 12 cabang pelabuhan dan
17 anak perusahaan baik yang
bertugas di operasional maupun
structural serta memberikan
pembekalan wawasan mengenai
“How to be a great millennials at work”. Saya berharap generasi muda
IPC bisa menjadi motor pengggerak
perubahan positif baik bagi
perusahaan maupun bagi Indonesia
yang bisa mendorong semangat
kreativitas, kebersamaan, kerja sama
dan sportivitas yang ditularkan
kepada seluruh lapisan masyarakat.
Insan IPC yang berbahagia, Saya tidak akan pernah bosan
untuk selalu mengingatkan bahwa
sebagai insan profesional, hakikat
bekerja dan berkarir adalah meraih
HASIL sebagai kriteria sukses.
HASIL merupakan makna dari
Happiness, Achievement, Significant, Legacy. Oleh karena itu,
saya berharap semuanya akan
menjadi insan profesional yang
mengejar HASIL.
Selain itu, sebagai insan IPC
kembali saya tekankan pentingnya
implementasi nilai budaya CINTA
yakni Customer-centric, Integrity, Nationalism, Teamwork dan Action,
dalam bekerja sehari-hari dan juga
“5K” yaitu bekerja dengan
kesungguhan, kehati-hatian,
kejujuran, kegembiraan dan
keikhlasan, apabila keseluruhan hal
tersebut kita laksanakan, maka
semestinya berbagai tantangan
yang muncul akan mampu kita
hadapi.
Akhir kata, saya ucapkan
Selamat memasuki 2019, dengan
segala ikhtiar menjemput takdir
Ikhtiar di jalan Tuhan…
Untuk kehidupan yang lebih
berkah… Untuk IPC yang lebih
marwah…
IPC adalah kita, kita adalah IPC.
Saya yakin kita bisa!
Salam,
Elvyn G. Masassya
BERITA UTAMA
08 • No. 21 • Januari 2019
BERITA UTAMA
IPC PersiapkanGenerasi Penerusuntuk TantanganEra World Class Port
09• No. 21 • Januari 2019
IPC Muda
Keren! Itulah satu kata untuk peluncuran IPC Muda dalam acara Millennials Talks 2019 IPC dengan tajuk “I’M CINTA” pada 25 Januari 2019 di PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PT PMLI) atau IPC Corporate University, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Program IPC Muda ini diluncurkan oleh Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hambra serta Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya.
PC Muda merupakan program
untuk generasi milenial IPC, baik
dari Kantor Pusat, Cabang,
maupun Anak Perusahaan dengan
kategori usia di bawah 35 tahun.
Sekitar 750 insan milenial IPC dari
berbagai kota memadati ruang
Pendulum Nusantara. Di tengah
cuaca hujan, keceriaan yang
mengalir di antara mereka terasa
begitu menghangatkan suasana.
Selain itu, penataan interior
modern yang serba digital
mencerminkan karakter milenial
sebagai generasi yang lahir di era
digital. Layar monitor yang
terpampang menyambut para
peserta begitu melewati pintu
utama. Bahu-bahu generasi milenial
inilah yang akan menentukan masa
depan IPC dalam menghadapi
tantangan bisnis, terlebih untuk
mencapai tujuan IPC sebagai World Class Port 2020.
Sementara itu, IPC Millennials Talks adalah pelaksanaan dari
program yang diinisiasi oleh
Kementerian BUMN RI: “Spirit of Millennials”. Program ini bertujuan
untuk memacu kreativitas karyawan
muda IPC agar memiliki semangat
transformasi dalam menghadapi
era perubahan. Dalam acara
pembukaan, Dirut IPC mengajak
IPC Muda untuk aktif berinovasi
dan berkarya secara independen,
sebab generasi ini dipersiapkan
guna memajukan industri
kepelabuhan nasional.
Bekal Kepemimpinan Deputi Hambra dalam sesi
berbagi dengan format gelar wicara
menyampaikan penghargaan atas
upaya Manajemen IPC dalam
menggali potensi karyawan milenial
IPC. “Lima hingga sepuluh tahun
kedepan, kalian adalah future leader dan penerus estafet
kepemimpinan di IPC. Kegiatan ini
merupakan upaya pembekalan
yang dilakukan IPC untuk
mempersiapkan keterlibatan kalian
dalam meneruskan pembangunan
di Indonesia. Saya berharap,
milenial IPC bisa menjadi garda
BERITA UTAMA
Imembangun engagement antara
perusahaan dengan SDM milenial
dalam mendorong kinerja korporasi
dan memberi kontribusi maksimal
pada Indonesia,” ujar Elvyn.
Hadirnya IPC Muda merupakan
inisiasi manajemen IPC untuk
memberikan kesempatan bagi para
milenial untuk memberdayakan diri
(empowering youth) melalui kegiatan
internal dan eksternal perusahaan
baik yang berhubungan dengan
dunia kepelabuhanan maupun
melalui berbagai aksi kepedulian
sosial.
Elvyn menambahkan, kita
memasuki era penyebaran informasi
yang masif dan tidak terkendali.
Karena itu, ia berharap IPC Muda bisa
menjadi motor penggerak perubahan
positif baik bagi perusahaan maupun
Indonesia yang bisa mendorong
semangat kreativitas, kebersamaan,
kerja sama, dan sportivitas yang
ditularkan kepada seluruh lapisan
masyarakat.
Acara ini dilaksanakan
mengingat perusahaan yang hebat
ialah perusahaan yang menciptakan
generasi penerus, berkelanjutan, dan
memiliki catatan sukses yang
panjang. Untuk sukses di IPC, hanya
dibutuhkan tiga modal, yaitu
sepaham dan sepemikiran dengan
manajemen; memiliki loyalitas tinggi
terhadap perusahaan; serta
kecakapan memadai baik intelektual,
emosional, maupun spiritual.
Selanjutnya, Elvyn memotivasi
generasi milenial IPC bahwa segala
sesuatu bisa diwujudkan, kecuali
yang merupakan hak prerogatif
Tuhan, seperti mengganti orangtua,
menghidupkan orang mati, dan
menerbitkan matahari dari barat.
Karena itu, menjadi World Class Port 2020 merupakan sesuatu yang bisa
diwujudkan dengan izin Yang Maha
Kuasa. “Kalau kita mau, kita bisa!”
ujar Dirut.
Karena itu, dalam masa
mencapai tujuan road map business process 2016 hingga 2020,
manajemen IPC mengupayakan
peningkatan kinerja perusahaan dari
tahun ke tahun. “Perusahaan
10 • No. 21 • Januari 2019
dianggap hebat kalau (pencapaian)
angka-angkanya naik,” ujar Dirut.
Karena itu, di tahun Sustainable Superior Performance ini, IPC
menetapkan target yang lebih tinggi
dari tahun sebelumnya dari segi laba,
EBITDA, BOPO, dan sebagainya
untuk selangkah menuju World Class Port.
Great Millennials at Work Sesi berikutnya ialah
pembekalan wawasan dari konsultan
SDM Dunamis mengenai “How To Be a Great Millennials at Work”.
Fasilitator Teddi Prasetya Yuliawan
menerangkan tiga generasi
berpengaruh setelah perang dunia
terakhir. Di kegiatan bertajuk
“Greatness in The Knowledge Era”
ini, disebutkan bahwa untuk
memenangkan persaingan bisnis, tak
ada yang bisa memenangkannya
dalam jangka panjang tanpa
semangat pencapaian misi
perusahaan.
Dengan sertifikat sebagai ahli
The Leader in Me dan Seven Habbit of Highly Effective People, Teddi
memimpin para IPC Muda melakukan
kegiatan simulasi mengenai etos
kerja, mulai dari kerja sebagai
individual, kerja berpasangan, dan
kerja berkelompok atau team work.
Para peserta milenial memahami dan
mempelajari pentingnya memiliki
kecakapan multi tasking dalam
menghadapi tantangan era digital ini.
Budaya Kerja IPC Lebih lanjut melalui sesi berbagi,
Direktur SDM IPC Rizal Ariansyah
menyampaikan bahwa sudah
merupakan tugas direksi untuk
mempersiapkan penggantinya. Rizal
menjelaskan bahwa IPC mengalami
tiga periode besar dalam perjalanan
usaha. Pertama, monopoli
pelabuhan; kedua, dominan di
bidangnya; dan ketiga, masa
Volatility, Uncertainity, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
Rizal menyampaikan tentang
pentingnya budaya kerja sebab
tanpa ini akan terjadi kekacauan.
Dengan budaya kerja, kita bekerja
dengan nilai-nilai yang mengikuti
setiap cara berpikir, berperilaku,
bersikap, dan bertindak. IPC memiliki
budaya kerja CINTA. Jika kita
dipersiapkan sebagai pemimpin, harus
ditambah dengan humble, adaptive, visionary, dan engage (HAVE).
Dalam sesi ini, Rizal juga
menyampaikan hasil survei mengenai
ciri-ciri generasi milenial IPC, dan
harapan-harapan manajemen IPC
dengan SDM IPC Muda yang bercirikan
tersebut. Di akhir sesi, ia menyampaikan
kunci sukses Jack Ma, seorang
pengusaha Asia dari China yang berhasil
meraih keberhasilan bisnis secara
gemilang di era platform digital marketplace melalui online store Alibaba.com.
Rizal membagikan sebelas kunci
sukses Jack Ma, yaitu get used to rejection (terbiasa dengan penolakan),
keep your dream alive (hidupkan
impianmu), focus on culture (budaya
kerja yang baik), ignore the little man (abaikan orang yang berpandangan
kerdil), get inspired (dapatkan inspirasi),
stay focused (tahan pada fokus), have a good name (punyai nama baik),
customers are number one (pelanggan
nomor satu), don’t complain (jangan
mengeluh), took for opportunities (ambil
peluang), serta have passion (milikilah
gairah semangat yang tinggi).
Sebagai selingan acara, Millennials Talks 2019 IPC diisi dengan aneka
kegiatan, yaitu hiburan interaktif
Berpacu dalam Melodi serta pertunjukan
musik dari Maliq & D'Essentials. Di malam
hari,ada pula kegiatan hiburan berupa
Fashion Show Team Ranger, Awarding untuk Best Costum, Best Vlog, Best
Photo in Instagram, dan Most Favorite
Video Corporate. Selanjutnya,
pertunjukan musik dari band IPC yang
sudah memenangi berbagai festival
musik, Passatu Band IPC, menjadi
penutup dari rangkaian acara kali ini.
(IPC)
terdepan dalam memajukan dunia
kepelabuhanan di Indonesia,” pesan
Hambra kepada IPC Muda.
Menurut Hambra, generasi
milenial sekarang mendominasi
perusahaan-perusahaan BUMN.
“Terdapat 60 persen generasi
milenial di IPC, banyak pula BUMN
yang seperti itu. Ini memberi
gambaran bahwa masa depan BUMN
akan cerah sekali. Mereka penuh
kreasi dan inovasi sehingga harus
dipersiapkan dengan baik agar
memiliki jiwa nasionalisme,
kemampuan menjalankan tugas
dengan baik dan berhasil, serta
kemampuan menangkal
tantangan-tantangan. Dengan
demikian, apa yang dibebankan pada
mereka akan berjalan sukses.
Generasi milenial akan berbuat
yang terbaik untuk negeri ini,” jelas
Hambra.
Selanjutnya, Deputi
mengatakan bahwa kita tak bisa
menghindari perubahan dunia,
revolusi industri 4.0, perubahan
politik, dan sebagainya. Kita harus
siap menaklukkan dunia. “Oleh
karena itu, Kementerian BUMN
menggarap milenial sebagai
generasi yang akan menjalankan
peran sepuluh tahun ke depan,”
paparnya.
Dengan program ini,
diharapkan terjadi transformasi
human capital di BUMN.“Kita akan
memasuki ajang perjuangan baru
sehingga dibutuhkan orang-orang
berkarakter dengan endurance kuat.
Kita akan bersaing dengan generasi
milenial di negara-negara Asia
(Timur) yang juga mempersiapkan
diri menghadapi tantangan masa
depan,” lanjut Hambra.
Kementerian BUMN memiliki
harapan bahwa dengan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul,
eksekutif BUMN kelak akan diincar
oleh negara pesaing. Dengan
demikian, akan lebih banyak lagi
SDM berkualitas milik Indonesia
yang menguasai dunia. Pada sesi
bersama Deputi ini, diadakan pula
telekonferensi yang terhubung
dengan IPC Muda dari IPC Cabang
Panjang, Lampung.
Engaging Youth Manajemen IPC memberikan
perhatian lebih terhadap milenial,
dan akan menjadi jembatan antara
generasi milenial dengan generasi
sebelumnya agar terbangun
kolaborasi di antara kedua generasi
yang memiliki perbedaan karakter,
pola pikir, dan cara bekerja untuk
mendorong kinerja perusahaan. IPC
Millennials Talk 2019 dibuka dengan
arahan dan apresiasi CEO IPC
mengenai rencana perusahaan dan
visi-misi IPC ke depan.
Visi IPC untuk menjadi World Class Port Operator pada 2020
akan tercapai dengan keterlibatan
generasi milenial. “IPC Millennials Talk 2019 adalah upaya
PC Muda merupakan program
untuk generasi milenial IPC, baik
dari Kantor Pusat, Cabang,
maupun Anak Perusahaan dengan
kategori usia di bawah 35 tahun.
Sekitar 750 insan milenial IPC dari
berbagai kota memadati ruang
Pendulum Nusantara. Di tengah
cuaca hujan, keceriaan yang
mengalir di antara mereka terasa
begitu menghangatkan suasana.
Selain itu, penataan interior
modern yang serba digital
mencerminkan karakter milenial
sebagai generasi yang lahir di era
digital. Layar monitor yang
terpampang menyambut para
peserta begitu melewati pintu
utama. Bahu-bahu generasi milenial
inilah yang akan menentukan masa
depan IPC dalam menghadapi
tantangan bisnis, terlebih untuk
mencapai tujuan IPC sebagai World Class Port 2020.
Sementara itu, IPC Millennials Talks adalah pelaksanaan dari
program yang diinisiasi oleh
Kementerian BUMN RI: “Spirit of Millennials”. Program ini bertujuan
untuk memacu kreativitas karyawan
muda IPC agar memiliki semangat
transformasi dalam menghadapi
era perubahan. Dalam acara
pembukaan, Dirut IPC mengajak
IPC Muda untuk aktif berinovasi
dan berkarya secara independen,
sebab generasi ini dipersiapkan
guna memajukan industri
kepelabuhan nasional.
Bekal Kepemimpinan Deputi Hambra dalam sesi
berbagi dengan format gelar wicara
menyampaikan penghargaan atas
upaya Manajemen IPC dalam
menggali potensi karyawan milenial
IPC. “Lima hingga sepuluh tahun
kedepan, kalian adalah future leader dan penerus estafet
kepemimpinan di IPC. Kegiatan ini
merupakan upaya pembekalan
yang dilakukan IPC untuk
mempersiapkan keterlibatan kalian
dalam meneruskan pembangunan
di Indonesia. Saya berharap,
milenial IPC bisa menjadi garda
BERITA UTAMA
membangun engagement antara
perusahaan dengan SDM milenial
dalam mendorong kinerja korporasi
dan memberi kontribusi maksimal
pada Indonesia,” ujar Elvyn.
Hadirnya IPC Muda merupakan
inisiasi manajemen IPC untuk
memberikan kesempatan bagi para
milenial untuk memberdayakan diri
(empowering youth) melalui kegiatan
internal dan eksternal perusahaan
baik yang berhubungan dengan
dunia kepelabuhanan maupun
melalui berbagai aksi kepedulian
sosial.
Elvyn menambahkan, kita
memasuki era penyebaran informasi
yang masif dan tidak terkendali.
Karena itu, ia berharap IPC Muda bisa
menjadi motor penggerak perubahan
positif baik bagi perusahaan maupun
Indonesia yang bisa mendorong
semangat kreativitas, kebersamaan,
kerja sama, dan sportivitas yang
ditularkan kepada seluruh lapisan
masyarakat.
Acara ini dilaksanakan
mengingat perusahaan yang hebat
ialah perusahaan yang menciptakan
generasi penerus, berkelanjutan, dan
memiliki catatan sukses yang
panjang. Untuk sukses di IPC, hanya
dibutuhkan tiga modal, yaitu
sepaham dan sepemikiran dengan
manajemen; memiliki loyalitas tinggi
terhadap perusahaan; serta
kecakapan memadai baik intelektual,
emosional, maupun spiritual.
Selanjutnya, Elvyn memotivasi
generasi milenial IPC bahwa segala
sesuatu bisa diwujudkan, kecuali
yang merupakan hak prerogatif
Tuhan, seperti mengganti orangtua,
menghidupkan orang mati, dan
menerbitkan matahari dari barat.
Karena itu, menjadi World Class Port 2020 merupakan sesuatu yang bisa
diwujudkan dengan izin Yang Maha
Kuasa. “Kalau kita mau, kita bisa!”
ujar Dirut.
Karena itu, dalam masa
mencapai tujuan road map business process 2016 hingga 2020,
manajemen IPC mengupayakan
peningkatan kinerja perusahaan dari
tahun ke tahun. “Perusahaan
11• No. 21 • Januari 2019
dianggap hebat kalau (pencapaian)
angka-angkanya naik,” ujar Dirut.
Karena itu, di tahun Sustainable Superior Performance ini, IPC
menetapkan target yang lebih tinggi
dari tahun sebelumnya dari segi laba,
EBITDA, BOPO, dan sebagainya
untuk selangkah menuju World Class Port.
Great Millennials at Work Sesi berikutnya ialah
pembekalan wawasan dari konsultan
SDM Dunamis mengenai “How To Be a Great Millennials at Work”.
Fasilitator Teddi Prasetya Yuliawan
menerangkan tiga generasi
berpengaruh setelah perang dunia
terakhir. Di kegiatan bertajuk
“Greatness in The Knowledge Era”
ini, disebutkan bahwa untuk
memenangkan persaingan bisnis, tak
ada yang bisa memenangkannya
dalam jangka panjang tanpa
semangat pencapaian misi
perusahaan.
Dengan sertifikat sebagai ahli
The Leader in Me dan Seven Habbit of Highly Effective People, Teddi
memimpin para IPC Muda melakukan
kegiatan simulasi mengenai etos
kerja, mulai dari kerja sebagai
individual, kerja berpasangan, dan
kerja berkelompok atau team work.
Para peserta milenial memahami dan
mempelajari pentingnya memiliki
kecakapan multi tasking dalam
menghadapi tantangan era digital ini.
Budaya Kerja IPC Lebih lanjut melalui sesi berbagi,
Direktur SDM IPC Rizal Ariansyah
menyampaikan bahwa sudah
merupakan tugas direksi untuk
mempersiapkan penggantinya. Rizal
menjelaskan bahwa IPC mengalami
tiga periode besar dalam perjalanan
usaha. Pertama, monopoli
pelabuhan; kedua, dominan di
bidangnya; dan ketiga, masa
Volatility, Uncertainity, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
Rizal menyampaikan tentang
pentingnya budaya kerja sebab
tanpa ini akan terjadi kekacauan.
Dengan budaya kerja, kita bekerja
dengan nilai-nilai yang mengikuti
setiap cara berpikir, berperilaku,
bersikap, dan bertindak. IPC memiliki
budaya kerja CINTA. Jika kita
dipersiapkan sebagai pemimpin, harus
ditambah dengan humble, adaptive, visionary, dan engage (HAVE).
Dalam sesi ini, Rizal juga
menyampaikan hasil survei mengenai
ciri-ciri generasi milenial IPC, dan
harapan-harapan manajemen IPC
dengan SDM IPC Muda yang bercirikan
tersebut. Di akhir sesi, ia menyampaikan
kunci sukses Jack Ma, seorang
pengusaha Asia dari China yang berhasil
meraih keberhasilan bisnis secara
gemilang di era platform digital marketplace melalui online store Alibaba.com.
Rizal membagikan sebelas kunci
sukses Jack Ma, yaitu get used to rejection (terbiasa dengan penolakan),
keep your dream alive (hidupkan
impianmu), focus on culture (budaya
kerja yang baik), ignore the little man (abaikan orang yang berpandangan
kerdil), get inspired (dapatkan inspirasi),
stay focused (tahan pada fokus), have a good name (punyai nama baik),
customers are number one (pelanggan
nomor satu), don’t complain (jangan
mengeluh), took for opportunities (ambil
peluang), serta have passion (milikilah
gairah semangat yang tinggi).
Sebagai selingan acara, Millennials Talks 2019 IPC diisi dengan aneka
kegiatan, yaitu hiburan interaktif
Berpacu dalam Melodi serta pertunjukan
musik dari Maliq & D'Essentials. Di malam
hari,ada pula kegiatan hiburan berupa
Fashion Show Team Ranger, Awarding untuk Best Costum, Best Vlog, Best
Photo in Instagram, dan Most Favorite
Video Corporate. Selanjutnya,
pertunjukan musik dari band IPC yang
sudah memenangi berbagai festival
musik, Passatu Band IPC, menjadi
penutup dari rangkaian acara kali ini.
(IPC)
terdepan dalam memajukan dunia
kepelabuhanan di Indonesia,” pesan
Hambra kepada IPC Muda.
Menurut Hambra, generasi
milenial sekarang mendominasi
perusahaan-perusahaan BUMN.
“Terdapat 60 persen generasi
milenial di IPC, banyak pula BUMN
yang seperti itu. Ini memberi
gambaran bahwa masa depan BUMN
akan cerah sekali. Mereka penuh
kreasi dan inovasi sehingga harus
dipersiapkan dengan baik agar
memiliki jiwa nasionalisme,
kemampuan menjalankan tugas
dengan baik dan berhasil, serta
kemampuan menangkal
tantangan-tantangan. Dengan
demikian, apa yang dibebankan pada
mereka akan berjalan sukses.
Generasi milenial akan berbuat
yang terbaik untuk negeri ini,” jelas
Hambra.
Selanjutnya, Deputi
mengatakan bahwa kita tak bisa
menghindari perubahan dunia,
revolusi industri 4.0, perubahan
politik, dan sebagainya. Kita harus
siap menaklukkan dunia. “Oleh
karena itu, Kementerian BUMN
menggarap milenial sebagai
generasi yang akan menjalankan
peran sepuluh tahun ke depan,”
paparnya.
Dengan program ini,
diharapkan terjadi transformasi
human capital di BUMN.“Kita akan
memasuki ajang perjuangan baru
sehingga dibutuhkan orang-orang
berkarakter dengan endurance kuat.
Kita akan bersaing dengan generasi
milenial di negara-negara Asia
(Timur) yang juga mempersiapkan
diri menghadapi tantangan masa
depan,” lanjut Hambra.
Kementerian BUMN memiliki
harapan bahwa dengan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul,
eksekutif BUMN kelak akan diincar
oleh negara pesaing. Dengan
demikian, akan lebih banyak lagi
SDM berkualitas milik Indonesia
yang menguasai dunia. Pada sesi
bersama Deputi ini, diadakan pula
telekonferensi yang terhubung
dengan IPC Muda dari IPC Cabang
Panjang, Lampung.
Engaging Youth Manajemen IPC memberikan
perhatian lebih terhadap milenial,
dan akan menjadi jembatan antara
generasi milenial dengan generasi
sebelumnya agar terbangun
kolaborasi di antara kedua generasi
yang memiliki perbedaan karakter,
pola pikir, dan cara bekerja untuk
mendorong kinerja perusahaan. IPC
Millennials Talk 2019 dibuka dengan
arahan dan apresiasi CEO IPC
mengenai rencana perusahaan dan
visi-misi IPC ke depan.
Visi IPC untuk menjadi World Class Port Operator pada 2020
akan tercapai dengan keterlibatan
generasi milenial. “IPC Millennials Talk 2019 adalah upaya
PC Muda merupakan program
untuk generasi milenial IPC, baik
dari Kantor Pusat, Cabang,
maupun Anak Perusahaan dengan
kategori usia di bawah 35 tahun.
Sekitar 750 insan milenial IPC dari
berbagai kota memadati ruang
Pendulum Nusantara. Di tengah
cuaca hujan, keceriaan yang
mengalir di antara mereka terasa
begitu menghangatkan suasana.
Selain itu, penataan interior
modern yang serba digital
mencerminkan karakter milenial
sebagai generasi yang lahir di era
digital. Layar monitor yang
terpampang menyambut para
peserta begitu melewati pintu
utama. Bahu-bahu generasi milenial
inilah yang akan menentukan masa
depan IPC dalam menghadapi
tantangan bisnis, terlebih untuk
mencapai tujuan IPC sebagai World Class Port 2020.
Sementara itu, IPC Millennials Talks adalah pelaksanaan dari
program yang diinisiasi oleh
Kementerian BUMN RI: “Spirit of Millennials”. Program ini bertujuan
untuk memacu kreativitas karyawan
muda IPC agar memiliki semangat
transformasi dalam menghadapi
era perubahan. Dalam acara
pembukaan, Dirut IPC mengajak
IPC Muda untuk aktif berinovasi
dan berkarya secara independen,
sebab generasi ini dipersiapkan
guna memajukan industri
kepelabuhan nasional.
Bekal Kepemimpinan Deputi Hambra dalam sesi
berbagi dengan format gelar wicara
menyampaikan penghargaan atas
upaya Manajemen IPC dalam
menggali potensi karyawan milenial
IPC. “Lima hingga sepuluh tahun
kedepan, kalian adalah future leader dan penerus estafet
kepemimpinan di IPC. Kegiatan ini
merupakan upaya pembekalan
yang dilakukan IPC untuk
mempersiapkan keterlibatan kalian
dalam meneruskan pembangunan
di Indonesia. Saya berharap,
milenial IPC bisa menjadi garda
membangun engagement antara
perusahaan dengan SDM milenial
dalam mendorong kinerja korporasi
dan memberi kontribusi maksimal
pada Indonesia,” ujar Elvyn.
Hadirnya IPC Muda merupakan
inisiasi manajemen IPC untuk
memberikan kesempatan bagi para
milenial untuk memberdayakan diri
(empowering youth) melalui kegiatan
internal dan eksternal perusahaan
baik yang berhubungan dengan
dunia kepelabuhanan maupun
melalui berbagai aksi kepedulian
sosial.
Elvyn menambahkan, kita
memasuki era penyebaran informasi
yang masif dan tidak terkendali.
Karena itu, ia berharap IPC Muda bisa
menjadi motor penggerak perubahan
positif baik bagi perusahaan maupun
Indonesia yang bisa mendorong
semangat kreativitas, kebersamaan,
kerja sama, dan sportivitas yang
ditularkan kepada seluruh lapisan
masyarakat.
Acara ini dilaksanakan
mengingat perusahaan yang hebat
ialah perusahaan yang menciptakan
generasi penerus, berkelanjutan, dan
memiliki catatan sukses yang
panjang. Untuk sukses di IPC, hanya
dibutuhkan tiga modal, yaitu
sepaham dan sepemikiran dengan
manajemen; memiliki loyalitas tinggi
terhadap perusahaan; serta
kecakapan memadai baik intelektual,
emosional, maupun spiritual.
Selanjutnya, Elvyn memotivasi
generasi milenial IPC bahwa segala
sesuatu bisa diwujudkan, kecuali
yang merupakan hak prerogatif
Tuhan, seperti mengganti orangtua,
menghidupkan orang mati, dan
menerbitkan matahari dari barat.
Karena itu, menjadi World Class Port 2020 merupakan sesuatu yang bisa
diwujudkan dengan izin Yang Maha
Kuasa. “Kalau kita mau, kita bisa!”
ujar Dirut.
Karena itu, dalam masa
mencapai tujuan road map business process 2016 hingga 2020,
manajemen IPC mengupayakan
peningkatan kinerja perusahaan dari
tahun ke tahun. “Perusahaan
12 • No. 21 • Januari 2019
dianggap hebat kalau (pencapaian)
angka-angkanya naik,” ujar Dirut.
Karena itu, di tahun Sustainable Superior Performance ini, IPC
menetapkan target yang lebih tinggi
dari tahun sebelumnya dari segi laba,
EBITDA, BOPO, dan sebagainya
untuk selangkah menuju World Class Port.
Great Millennials at Work Sesi berikutnya ialah
pembekalan wawasan dari konsultan
SDM Dunamis mengenai “How To Be a Great Millennials at Work”.
Fasilitator Teddi Prasetya Yuliawan
menerangkan tiga generasi
berpengaruh setelah perang dunia
terakhir. Di kegiatan bertajuk
“Greatness in The Knowledge Era”
ini, disebutkan bahwa untuk
memenangkan persaingan bisnis, tak
ada yang bisa memenangkannya
dalam jangka panjang tanpa
semangat pencapaian misi
perusahaan.
Dengan sertifikat sebagai ahli
The Leader in Me dan Seven Habbit of Highly Effective People, Teddi
memimpin para IPC Muda melakukan
kegiatan simulasi mengenai etos
kerja, mulai dari kerja sebagai
individual, kerja berpasangan, dan
kerja berkelompok atau team work.
Para peserta milenial memahami dan
mempelajari pentingnya memiliki
kecakapan multi tasking dalam
menghadapi tantangan era digital ini.
Budaya Kerja IPC Lebih lanjut melalui sesi berbagi,
Direktur SDM IPC Rizal Ariansyah
menyampaikan bahwa sudah
merupakan tugas direksi untuk
mempersiapkan penggantinya. Rizal
menjelaskan bahwa IPC mengalami
tiga periode besar dalam perjalanan
usaha. Pertama, monopoli
pelabuhan; kedua, dominan di
bidangnya; dan ketiga, masa
Volatility, Uncertainity, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
Rizal menyampaikan tentang
pentingnya budaya kerja sebab
tanpa ini akan terjadi kekacauan.
Dengan budaya kerja, kita bekerja
dengan nilai-nilai yang mengikuti
setiap cara berpikir, berperilaku,
bersikap, dan bertindak. IPC memiliki
budaya kerja CINTA. Jika kita
dipersiapkan sebagai pemimpin, harus
ditambah dengan humble, adaptive, visionary, dan engage (HAVE).
Dalam sesi ini, Rizal juga
menyampaikan hasil survei mengenai
ciri-ciri generasi milenial IPC, dan
harapan-harapan manajemen IPC
dengan SDM IPC Muda yang bercirikan
tersebut. Di akhir sesi, ia menyampaikan
kunci sukses Jack Ma, seorang
pengusaha Asia dari China yang berhasil
meraih keberhasilan bisnis secara
gemilang di era platform digital marketplace melalui online store Alibaba.com.
Rizal membagikan sebelas kunci
sukses Jack Ma, yaitu get used to rejection (terbiasa dengan penolakan),
keep your dream alive (hidupkan
impianmu), focus on culture (budaya
kerja yang baik), ignore the little man (abaikan orang yang berpandangan
kerdil), get inspired (dapatkan inspirasi),
stay focused (tahan pada fokus), have a good name (punyai nama baik),
customers are number one (pelanggan
nomor satu), don’t complain (jangan
mengeluh), took for opportunities (ambil
peluang), serta have passion (milikilah
gairah semangat yang tinggi).
Sebagai selingan acara, Millennials Talks 2019 IPC diisi dengan aneka
kegiatan, yaitu hiburan interaktif
Berpacu dalam Melodi serta pertunjukan
musik dari Maliq & D'Essentials. Di malam
hari,ada pula kegiatan hiburan berupa
Fashion Show Team Ranger, Awarding untuk Best Costum, Best Vlog, Best
Photo in Instagram, dan Most Favorite
Video Corporate. Selanjutnya,
pertunjukan musik dari band IPC yang
sudah memenangi berbagai festival
musik, Passatu Band IPC, menjadi
penutup dari rangkaian acara kali ini.
(IPC)
BERITA UTAMA
terdepan dalam memajukan dunia
kepelabuhanan di Indonesia,” pesan
Hambra kepada IPC Muda.
Menurut Hambra, generasi
milenial sekarang mendominasi
perusahaan-perusahaan BUMN.
“Terdapat 60 persen generasi
milenial di IPC, banyak pula BUMN
yang seperti itu. Ini memberi
gambaran bahwa masa depan BUMN
akan cerah sekali. Mereka penuh
kreasi dan inovasi sehingga harus
dipersiapkan dengan baik agar
memiliki jiwa nasionalisme,
kemampuan menjalankan tugas
dengan baik dan berhasil, serta
kemampuan menangkal
tantangan-tantangan. Dengan
demikian, apa yang dibebankan pada
mereka akan berjalan sukses.
Generasi milenial akan berbuat
yang terbaik untuk negeri ini,” jelas
Hambra.
Selanjutnya, Deputi
mengatakan bahwa kita tak bisa
menghindari perubahan dunia,
revolusi industri 4.0, perubahan
politik, dan sebagainya. Kita harus
siap menaklukkan dunia. “Oleh
karena itu, Kementerian BUMN
menggarap milenial sebagai
generasi yang akan menjalankan
peran sepuluh tahun ke depan,”
paparnya.
Dengan program ini,
diharapkan terjadi transformasi
human capital di BUMN.“Kita akan
memasuki ajang perjuangan baru
sehingga dibutuhkan orang-orang
berkarakter dengan endurance kuat.
Kita akan bersaing dengan generasi
milenial di negara-negara Asia
(Timur) yang juga mempersiapkan
diri menghadapi tantangan masa
depan,” lanjut Hambra.
Kementerian BUMN memiliki
harapan bahwa dengan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul,
eksekutif BUMN kelak akan diincar
oleh negara pesaing. Dengan
demikian, akan lebih banyak lagi
SDM berkualitas milik Indonesia
yang menguasai dunia. Pada sesi
bersama Deputi ini, diadakan pula
telekonferensi yang terhubung
dengan IPC Muda dari IPC Cabang
Panjang, Lampung.
Engaging Youth Manajemen IPC memberikan
perhatian lebih terhadap milenial,
dan akan menjadi jembatan antara
generasi milenial dengan generasi
sebelumnya agar terbangun
kolaborasi di antara kedua generasi
yang memiliki perbedaan karakter,
pola pikir, dan cara bekerja untuk
mendorong kinerja perusahaan. IPC
Millennials Talk 2019 dibuka dengan
arahan dan apresiasi CEO IPC
mengenai rencana perusahaan dan
visi-misi IPC ke depan.
Visi IPC untuk menjadi World Class Port Operator pada 2020
akan tercapai dengan keterlibatan
generasi milenial. “IPC Millennials Talk 2019 adalah upaya
PC Muda merupakan program
untuk generasi milenial IPC, baik
dari Kantor Pusat, Cabang,
maupun Anak Perusahaan dengan
kategori usia di bawah 35 tahun.
Sekitar 750 insan milenial IPC dari
berbagai kota memadati ruang
Pendulum Nusantara. Di tengah
cuaca hujan, keceriaan yang
mengalir di antara mereka terasa
begitu menghangatkan suasana.
Selain itu, penataan interior
modern yang serba digital
mencerminkan karakter milenial
sebagai generasi yang lahir di era
digital. Layar monitor yang
terpampang menyambut para
peserta begitu melewati pintu
utama. Bahu-bahu generasi milenial
inilah yang akan menentukan masa
depan IPC dalam menghadapi
tantangan bisnis, terlebih untuk
mencapai tujuan IPC sebagai World Class Port 2020.
Sementara itu, IPC Millennials Talks adalah pelaksanaan dari
program yang diinisiasi oleh
Kementerian BUMN RI: “Spirit of Millennials”. Program ini bertujuan
untuk memacu kreativitas karyawan
muda IPC agar memiliki semangat
transformasi dalam menghadapi
era perubahan. Dalam acara
pembukaan, Dirut IPC mengajak
IPC Muda untuk aktif berinovasi
dan berkarya secara independen,
sebab generasi ini dipersiapkan
guna memajukan industri
kepelabuhan nasional.
Bekal Kepemimpinan Deputi Hambra dalam sesi
berbagi dengan format gelar wicara
menyampaikan penghargaan atas
upaya Manajemen IPC dalam
menggali potensi karyawan milenial
IPC. “Lima hingga sepuluh tahun
kedepan, kalian adalah future leader dan penerus estafet
kepemimpinan di IPC. Kegiatan ini
merupakan upaya pembekalan
yang dilakukan IPC untuk
mempersiapkan keterlibatan kalian
dalam meneruskan pembangunan
di Indonesia. Saya berharap,
milenial IPC bisa menjadi garda
BERITA UTAMA
sai peluncuran program “IPC Muda” yang ditandai dengan
peletakan telapak tangan di layar oleh Deputi Bidang Infrastruktur
Bisnis Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hambra, dan
Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya, Deputi Hambra menyampaikan
apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan acara Millennials Talks IPC 2019
yang dikemas secara menarik dan modern sesuai dengan tema era digital ini.
Terlebih ketika menyaksikan Dirut IPC berkomunikasi dengan generasi
milenial IPC dalam suasana hangat, akrab, dan interaktif. “Tidak
mengherankan, karena Dirut IPC sekaligus seorang seniman,” ujar Hambra
seraya tersenyum. Panitia juga menyiapkan kuis berhadiah menarik sehingga
membuat peserta semakin bersemangat dan antusias saat mengikuti acara.
U
etelah soliskan sore, digelar
acara music performance dengan aksi menyanyi oleh
group band Maliq & D'Essentials. Dalam
kesempatan di balik layar usai tampil
mengisi acara, vokalis Maliq &
D'Essentials, Angga Puradiredja
mengatakan bahwa ia menyukai acara
yang digelar oleh IPC di awal 2019 ini.
Angga terkesan dengan acara “I’m
Cinta”. Keren, seru, dan senang dengan
acara Millennials Talks ini, sebab
kemeriahan acara tidak hanya diisi
dengan pertunjukan musik. “Nggak
hanya nyanyi-nyanyi tetapi juga ada
berbagai kegiatan menarik lainnya,”
ucap Angga.
S
membangun engagement antara
perusahaan dengan SDM milenial
dalam mendorong kinerja korporasi
dan memberi kontribusi maksimal
pada Indonesia,” ujar Elvyn.
Hadirnya IPC Muda merupakan
inisiasi manajemen IPC untuk
memberikan kesempatan bagi para
milenial untuk memberdayakan diri
(empowering youth) melalui kegiatan
internal dan eksternal perusahaan
baik yang berhubungan dengan
dunia kepelabuhanan maupun
melalui berbagai aksi kepedulian
sosial.
Elvyn menambahkan, kita
memasuki era penyebaran informasi
yang masif dan tidak terkendali.
Karena itu, ia berharap IPC Muda bisa
menjadi motor penggerak perubahan
positif baik bagi perusahaan maupun
Indonesia yang bisa mendorong
semangat kreativitas, kebersamaan,
kerja sama, dan sportivitas yang
ditularkan kepada seluruh lapisan
masyarakat.
Acara ini dilaksanakan
mengingat perusahaan yang hebat
ialah perusahaan yang menciptakan
generasi penerus, berkelanjutan, dan
memiliki catatan sukses yang
panjang. Untuk sukses di IPC, hanya
dibutuhkan tiga modal, yaitu
sepaham dan sepemikiran dengan
manajemen; memiliki loyalitas tinggi
terhadap perusahaan; serta
kecakapan memadai baik intelektual,
emosional, maupun spiritual.
Selanjutnya, Elvyn memotivasi
generasi milenial IPC bahwa segala
sesuatu bisa diwujudkan, kecuali
yang merupakan hak prerogatif
Tuhan, seperti mengganti orangtua,
menghidupkan orang mati, dan
menerbitkan matahari dari barat.
Karena itu, menjadi World Class Port 2020 merupakan sesuatu yang bisa
diwujudkan dengan izin Yang Maha
Kuasa. “Kalau kita mau, kita bisa!”
ujar Dirut.
Karena itu, dalam masa
mencapai tujuan road map business process 2016 hingga 2020,
manajemen IPC mengupayakan
peningkatan kinerja perusahaan dari
tahun ke tahun. “Perusahaan
13• No. 21 • Januari 2019
dianggap hebat kalau (pencapaian)
angka-angkanya naik,” ujar Dirut.
Karena itu, di tahun Sustainable Superior Performance ini, IPC
menetapkan target yang lebih tinggi
dari tahun sebelumnya dari segi laba,
EBITDA, BOPO, dan sebagainya
untuk selangkah menuju World Class Port.
Great Millennials at Work Sesi berikutnya ialah
pembekalan wawasan dari konsultan
SDM Dunamis mengenai “How To Be a Great Millennials at Work”.
Fasilitator Teddi Prasetya Yuliawan
menerangkan tiga generasi
berpengaruh setelah perang dunia
terakhir. Di kegiatan bertajuk
“Greatness in The Knowledge Era”
ini, disebutkan bahwa untuk
memenangkan persaingan bisnis, tak
ada yang bisa memenangkannya
dalam jangka panjang tanpa
semangat pencapaian misi
perusahaan.
Dengan sertifikat sebagai ahli
The Leader in Me dan Seven Habbit of Highly Effective People, Teddi
memimpin para IPC Muda melakukan
kegiatan simulasi mengenai etos
kerja, mulai dari kerja sebagai
individual, kerja berpasangan, dan
kerja berkelompok atau team work.
Para peserta milenial memahami dan
mempelajari pentingnya memiliki
kecakapan multi tasking dalam
menghadapi tantangan era digital ini.
Budaya Kerja IPC Lebih lanjut melalui sesi berbagi,
Direktur SDM IPC Rizal Ariansyah
menyampaikan bahwa sudah
merupakan tugas direksi untuk
mempersiapkan penggantinya. Rizal
menjelaskan bahwa IPC mengalami
tiga periode besar dalam perjalanan
usaha. Pertama, monopoli
pelabuhan; kedua, dominan di
bidangnya; dan ketiga, masa
Volatility, Uncertainity, Complexity, dan Ambiguity (VUCA).
Rizal menyampaikan tentang
pentingnya budaya kerja sebab
tanpa ini akan terjadi kekacauan.
Dengan budaya kerja, kita bekerja
dengan nilai-nilai yang mengikuti
setiap cara berpikir, berperilaku,
bersikap, dan bertindak. IPC memiliki
budaya kerja CINTA. Jika kita
dipersiapkan sebagai pemimpin, harus
ditambah dengan humble, adaptive, visionary, dan engage (HAVE).
Dalam sesi ini, Rizal juga
menyampaikan hasil survei mengenai
ciri-ciri generasi milenial IPC, dan
harapan-harapan manajemen IPC
dengan SDM IPC Muda yang bercirikan
tersebut. Di akhir sesi, ia menyampaikan
kunci sukses Jack Ma, seorang
pengusaha Asia dari China yang berhasil
meraih keberhasilan bisnis secara
gemilang di era platform digital marketplace melalui online store Alibaba.com.
Rizal membagikan sebelas kunci
sukses Jack Ma, yaitu get used to rejection (terbiasa dengan penolakan),
keep your dream alive (hidupkan
impianmu), focus on culture (budaya
kerja yang baik), ignore the little man (abaikan orang yang berpandangan
kerdil), get inspired (dapatkan inspirasi),
stay focused (tahan pada fokus), have a good name (punyai nama baik),
customers are number one (pelanggan
nomor satu), don’t complain (jangan
mengeluh), took for opportunities (ambil
peluang), serta have passion (milikilah
gairah semangat yang tinggi).
Sebagai selingan acara, Millennials Talks 2019 IPC diisi dengan aneka
kegiatan, yaitu hiburan interaktif
Berpacu dalam Melodi serta pertunjukan
musik dari Maliq & D'Essentials. Di malam
hari,ada pula kegiatan hiburan berupa
Fashion Show Team Ranger, Awarding untuk Best Costum, Best Vlog, Best
Photo in Instagram, dan Most Favorite
Video Corporate. Selanjutnya,
pertunjukan musik dari band IPC yang
sudah memenangi berbagai festival
musik, Passatu Band IPC, menjadi
penutup dari rangkaian acara kali ini.
(IPC)
terdepan dalam memajukan dunia
kepelabuhanan di Indonesia,” pesan
Hambra kepada IPC Muda.
Menurut Hambra, generasi
milenial sekarang mendominasi
perusahaan-perusahaan BUMN.
“Terdapat 60 persen generasi
milenial di IPC, banyak pula BUMN
yang seperti itu. Ini memberi
gambaran bahwa masa depan BUMN
akan cerah sekali. Mereka penuh
kreasi dan inovasi sehingga harus
dipersiapkan dengan baik agar
memiliki jiwa nasionalisme,
kemampuan menjalankan tugas
dengan baik dan berhasil, serta
kemampuan menangkal
tantangan-tantangan. Dengan
demikian, apa yang dibebankan pada
mereka akan berjalan sukses.
Generasi milenial akan berbuat
yang terbaik untuk negeri ini,” jelas
Hambra.
Selanjutnya, Deputi
mengatakan bahwa kita tak bisa
menghindari perubahan dunia,
revolusi industri 4.0, perubahan
politik, dan sebagainya. Kita harus
siap menaklukkan dunia. “Oleh
karena itu, Kementerian BUMN
menggarap milenial sebagai
generasi yang akan menjalankan
peran sepuluh tahun ke depan,”
paparnya.
Dengan program ini,
diharapkan terjadi transformasi
human capital di BUMN.“Kita akan
memasuki ajang perjuangan baru
sehingga dibutuhkan orang-orang
berkarakter dengan endurance kuat.
Kita akan bersaing dengan generasi
milenial di negara-negara Asia
(Timur) yang juga mempersiapkan
diri menghadapi tantangan masa
depan,” lanjut Hambra.
Kementerian BUMN memiliki
harapan bahwa dengan sumber daya
manusia (SDM) yang unggul,
eksekutif BUMN kelak akan diincar
oleh negara pesaing. Dengan
demikian, akan lebih banyak lagi
SDM berkualitas milik Indonesia
yang menguasai dunia. Pada sesi
bersama Deputi ini, diadakan pula
telekonferensi yang terhubung
dengan IPC Muda dari IPC Cabang
Panjang, Lampung.
Engaging Youth Manajemen IPC memberikan
perhatian lebih terhadap milenial,
dan akan menjadi jembatan antara
generasi milenial dengan generasi
sebelumnya agar terbangun
kolaborasi di antara kedua generasi
yang memiliki perbedaan karakter,
pola pikir, dan cara bekerja untuk
mendorong kinerja perusahaan. IPC
Millennials Talk 2019 dibuka dengan
arahan dan apresiasi CEO IPC
mengenai rencana perusahaan dan
visi-misi IPC ke depan.
Visi IPC untuk menjadi World Class Port Operator pada 2020
akan tercapai dengan keterlibatan
generasi milenial. “IPC Millennials Talk 2019 adalah upaya
Semangat dan Antusias Wawancara Deputi Kementerian BUMN, Hambra
Maliq & D'EssentialsTestimoni
irektur Operasi IPC Prasetyadi mengatakan
digitalisasi yang dilakukan IPC mencakup
kegiatan di sisi laut maupun darat atau yang
disebut Front-End yang terintegrasi dengan Back-End
menggunakan Enterprise Resources Planning (ERP)
Di sisi laut, hingga 2018, IPC antara lain telah
menerapkan aplikasi Vessel Management System
(VMS), Vessel Traffic System (VTS), Automatic Identification System (AIS), dan Marine Operating System (MOS). Di sisi darat, peraih penghargaan
Global Performance Excellent Award 2018-Best in Class itu telah menerapkan aplikasi Terminal
Operating System untuk Peti Kemas dan
Non Peti Kemas, Autotally, Autogate, Delivery Order online (DO Online),
Integrated Container Freight Station (CFS),
Tempat Penimbunan Sementara (TPS)
online, Integrated Billing System (IBS) yang
meliputi e-registration, e-booking, e-tracking, e-payment, e-invoice, dan
e-customer care.
"Digitalisasi ini sifatnya bukan sekadar
dari merubah manual menjadi digital,
melainkan juga melakukan integrasi dari
end to end. Jadi nyambung. Jadi, apabila
pelayanan kapal sudah selesai, maka
datanya bisa difeedingkan ke Terminal
sampai barang keluar dari Terminal Lini I ke
Lini II. Tidak putus-putus. Jadi, digitalisasi
dan integrasi," kata Prasetyadi.
Penerapan digitalisasi tidak terpisah dari
kelancaran arus barang dan kendaraan di
area pelabuhan. IPC mulai Oktober 2018
membuka kantong parkir truk kontainer
alias buffer area di Pelabuhan Tanjung Priok
untuk menampung truk-truk kontainer yang
sedang menunggu antrean
bongkar muat barang di
Terminal Operator (TO) 1,
TO2, dan TO3. Dengan
demikian, truk-truk tidak lagi
parkir di jalan-jalan di dalam
area pelabuhan.
Perusahaan trucking
dapat menghemat bahan
bakar karena mesin truk
dimatikan selama parkir.
Pengemudinya pun dapat
beristirahat sambil menanti
giliran bongkar muat
sebagaimana tercantum
dalam jadwal yang
ditentukan terminal.
Prasetyadi menyebutkan
kantong parkir seluas 2
hektare (ha) itu mampu
menampung sekitar 100 unit
truk sekali masuk. Dengan
asumsi satu truk parkir
selama 1 hingga 2 jam, buffer area mampu menangani
sekitar 1.200 truk per hari.
Jumlah ini, tutur dia,
cukup mengurangi
kemacetan di area
pelabuhan meskipun belum
signifikan mengingat jumlah
truk yang hilir-mudik di
Tanjung Priok mencapai
20.000 unit per hari.
"Jadi, paling tidak itu
mengurangi kemacetan
dulu. Memang kalau untuk
menampung semua belum,
tapi kami akan lakukan
bertahap sehingga nanti
semua truk yang akan
masuk Priok lebih mudah
lagi, lebih cepat lagi."
Sembari terus
menyosialisasikan kepada
asosiasi pengusaha truk,
IPC berencana membuka
kantong parkir lagi di atas
lahan seluas 5 ha di dekat
Terminal Kalibaru, terutama
untuk mengakomodasi
truk-truk kontainer dari
arah Bekasi, Cikarang dan
Karawang. Daya tampung
buffer area itu bakal dua
kali lipat dari kapasitas
fasilitas yang ada saat ini.
IPC juga berencana
memperkenalkan program
Single Truck Identity Database (TID) yang
merupakan basis data truk
yang hilir mudik di
pelabuhan-pelabuhan IPC.
Setiap truk nantinya memiliki
kartu yang di dalamnya
memuat data nomor truk,
nama perusahaan, dan nama
pengemudi. Kartu itu
menjadi alat akses ke setiap
terminal di pelabuhan IPC.
Saat ini, setiap terminal
masih menerapkan kartu TID
yang berbeda-beda.
TID akan diperkenalkan
dalam paruh pertama tahun
ini. Untuk tahap awal,
program satu data bagi truk
itu akan diterapkan di
Tanjung Priok dan
selanjutnya merambah ke
pelabuhan lain di Jawa,
Banten, dan Sumatra, yang
sudah menerapkan gate
system. Bagi IPC, satu data akan
menjamin keamanan
terminal. Bagi perusahaan
truk, armadanya tidak perlu
berganti-ganti kartu saat
berpindah-pindah terminal.
Kartu juga dapat berperan
sebagai e-payment untuk
membayar tol.
IPC menargetkan seluruh
12 cabang tahun ini sudah
memiliki sistem digital yang
setara walaupun dengan
skala yang berbeda-beda,
bergantung pada aktivitas di
setiap pelabuhan. Beberapa
aplikasi penting sudah
terinstalasi di seluruh
cabang, seperti VMS, VTS,
AIS, dan TOS. Namun,
aplikasi yang lain, misalnya
MOS, hanya untuk pelabuhan
yang mempunyai trafik kapal
yang tinggi dan disandari
kapal-kapal besar.
IPC meyakini pengguna
jasa, yang menggunakan jasa
di pelabuhan IPC, memetik
setidaknya tiga manfaat dari
digitalisasi yang dilakukan
perseroan, yakni
transparansi, kecepatan
pelayanan, dan biaya logistik
yang ekonomis.
"Transparan karena
tarifnya sudah ada dipublish
di sistem, cepat karena
waktu pelayanan yang lebih
cepat dan efisien, dan
ongkos lebih murah karena
biayanya terkontrol."
Dari sisi arus barang,
produksi bongkar muat
kontainer IPC meningkat
dari 6,9 juta TEUs pada 2017
menjadi 7,4 juta TEUs pada
2018.
Menengok peta jalan
(roadmap) selama
2016-2020, tahun ini IPC
menginjak tahap sustainable superior performance, di
mana perusahaan memiliki
target yang berfokus pada
tiga hal, yakni strategi
pertumbuhan, konektivitas
nasional, dan ekspansi global.
Prasetyadi mengakui
seluruh pengembangan
sistem digital selama dua
tahun ini masih bersifat
internal yang melibatkan
stakeholder di lingkungan
pelabuhan seperti Shipping Line, Forwarding, Bea Cukai,
Karantina, dan lainnya. IPC
ingin melangkah lebih jauh,
yakni melakukan peran
sebagai Trade Facilitator yaitu melakukan integrasi
sistem dengan ekosistem di
luar pelabuhan seperti cargo owner, main line operator, Kawasan Industri,
perusahaan logistik dan
lain-lain melalui sistem
digital mulai tahun ini
menggunakan platform Freight Marketplace dan
Logistic Community System. Singkatnya, IPC ingin
menjadi trade facilitator di
Indonesia. Dengan demikian,
pada 2020 IPC betul-betul
memantapkan posisinya
menjadi digital port sekaligus menjadi pengelola
pelabuhan kelas dunia yang
unggul dalam operasional
dan pelayanan. (IPC)
14 • No. 21 • Januari 2019
2019, IPC BersiapMemantapkanPosisi Digital Port
CORPORATE UPDATE
irektur Operasi IPC Prasetyadi mengatakan
digitalisasi yang dilakukan IPC mencakup
kegiatan di sisi laut maupun darat atau yang
disebut Front-End yang terintegrasi dengan Back-End
menggunakan Enterprise Resources Planning (ERP)
Di sisi laut, hingga 2018, IPC antara lain telah
menerapkan aplikasi Vessel Management System
(VMS), Vessel Traffic System (VTS), Automatic Identification System (AIS), dan Marine Operating System (MOS). Di sisi darat, peraih penghargaan
Global Performance Excellent Award 2018-Best in Class itu telah menerapkan aplikasi Terminal
Operating System untuk Peti Kemas dan
Non Peti Kemas, Autotally, Autogate, Delivery Order online (DO Online),
Integrated Container Freight Station (CFS),
Tempat Penimbunan Sementara (TPS)
online, Integrated Billing System (IBS) yang
meliputi e-registration, e-booking, e-tracking, e-payment, e-invoice, dan
e-customer care.
"Digitalisasi ini sifatnya bukan sekadar
dari merubah manual menjadi digital,
melainkan juga melakukan integrasi dari
end to end. Jadi nyambung. Jadi, apabila
pelayanan kapal sudah selesai, maka
datanya bisa difeedingkan ke Terminal
sampai barang keluar dari Terminal Lini I ke
Lini II. Tidak putus-putus. Jadi, digitalisasi
dan integrasi," kata Prasetyadi.
Penerapan digitalisasi tidak terpisah dari
kelancaran arus barang dan kendaraan di
area pelabuhan. IPC mulai Oktober 2018
membuka kantong parkir truk kontainer
alias buffer area di Pelabuhan Tanjung Priok
untuk menampung truk-truk kontainer yang
D
Ancang-ancang telah diambil PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sejak 2016 demi melompat menjadi pelabuhan digital pada 2020. Selama dua tahun terakhir, IPC gencar mengoptimalkan teknologi informasi dan modernisasi infrastuktur dan suprastruktur pelabuhan. Tujuan akhirnya adalah menekan biaya logistik dan mengembangkan ekspor nasional.
sedang menunggu antrean
bongkar muat barang di
Terminal Operator (TO) 1,
TO2, dan TO3. Dengan
demikian, truk-truk tidak lagi
parkir di jalan-jalan di dalam
area pelabuhan.
Perusahaan trucking
dapat menghemat bahan
bakar karena mesin truk
dimatikan selama parkir.
Pengemudinya pun dapat
beristirahat sambil menanti
giliran bongkar muat
sebagaimana tercantum
dalam jadwal yang
ditentukan terminal.
Prasetyadi menyebutkan
kantong parkir seluas 2
hektare (ha) itu mampu
menampung sekitar 100 unit
truk sekali masuk. Dengan
asumsi satu truk parkir
selama 1 hingga 2 jam, buffer area mampu menangani
sekitar 1.200 truk per hari.
Jumlah ini, tutur dia,
cukup mengurangi
kemacetan di area
pelabuhan meskipun belum
signifikan mengingat jumlah
truk yang hilir-mudik di
Tanjung Priok mencapai
20.000 unit per hari.
"Jadi, paling tidak itu
mengurangi kemacetan
dulu. Memang kalau untuk
menampung semua belum,
tapi kami akan lakukan
bertahap sehingga nanti
semua truk yang akan
masuk Priok lebih mudah
lagi, lebih cepat lagi."
Sembari terus
menyosialisasikan kepada
asosiasi pengusaha truk,
IPC berencana membuka
kantong parkir lagi di atas
lahan seluas 5 ha di dekat
Terminal Kalibaru, terutama
untuk mengakomodasi
truk-truk kontainer dari
arah Bekasi, Cikarang dan
Karawang. Daya tampung
buffer area itu bakal dua
kali lipat dari kapasitas
fasilitas yang ada saat ini.
IPC juga berencana
memperkenalkan program
Single Truck Identity Database (TID) yang
merupakan basis data truk
yang hilir mudik di
pelabuhan-pelabuhan IPC.
Setiap truk nantinya memiliki
kartu yang di dalamnya
memuat data nomor truk,
nama perusahaan, dan nama
pengemudi. Kartu itu
menjadi alat akses ke setiap
terminal di pelabuhan IPC.
Saat ini, setiap terminal
masih menerapkan kartu TID
yang berbeda-beda.
TID akan diperkenalkan
dalam paruh pertama tahun
ini. Untuk tahap awal,
program satu data bagi truk
itu akan diterapkan di
Tanjung Priok dan
selanjutnya merambah ke
pelabuhan lain di Jawa,
Banten, dan Sumatra, yang
sudah menerapkan gate
system. Bagi IPC, satu data akan
menjamin keamanan
terminal. Bagi perusahaan
truk, armadanya tidak perlu
berganti-ganti kartu saat
berpindah-pindah terminal.
Kartu juga dapat berperan
sebagai e-payment untuk
membayar tol.
IPC menargetkan seluruh
12 cabang tahun ini sudah
memiliki sistem digital yang
setara walaupun dengan
skala yang berbeda-beda,
bergantung pada aktivitas di
setiap pelabuhan. Beberapa
aplikasi penting sudah
terinstalasi di seluruh
cabang, seperti VMS, VTS,
AIS, dan TOS. Namun,
aplikasi yang lain, misalnya
MOS, hanya untuk pelabuhan
yang mempunyai trafik kapal
yang tinggi dan disandari
kapal-kapal besar.
IPC meyakini pengguna
jasa, yang menggunakan jasa
di pelabuhan IPC, memetik
setidaknya tiga manfaat dari
digitalisasi yang dilakukan
perseroan, yakni
transparansi, kecepatan
pelayanan, dan biaya logistik
yang ekonomis.
"Transparan karena
tarifnya sudah ada dipublish
di sistem, cepat karena
waktu pelayanan yang lebih
cepat dan efisien, dan
ongkos lebih murah karena
biayanya terkontrol."
Dari sisi arus barang,
produksi bongkar muat
kontainer IPC meningkat
dari 6,9 juta TEUs pada 2017
menjadi 7,4 juta TEUs pada
2018.
Menengok peta jalan
(roadmap) selama
2016-2020, tahun ini IPC
menginjak tahap sustainable superior performance, di
mana perusahaan memiliki
target yang berfokus pada
tiga hal, yakni strategi
pertumbuhan, konektivitas
nasional, dan ekspansi global.
Prasetyadi mengakui
seluruh pengembangan
sistem digital selama dua
tahun ini masih bersifat
internal yang melibatkan
stakeholder di lingkungan
pelabuhan seperti Shipping Line, Forwarding, Bea Cukai,
Karantina, dan lainnya. IPC
ingin melangkah lebih jauh,
yakni melakukan peran
sebagai Trade Facilitator yaitu melakukan integrasi
sistem dengan ekosistem di
luar pelabuhan seperti cargo owner, main line operator, Kawasan Industri,
perusahaan logistik dan
lain-lain melalui sistem
digital mulai tahun ini
menggunakan platform Freight Marketplace dan
Logistic Community System. Singkatnya, IPC ingin
menjadi trade facilitator di
Indonesia. Dengan demikian,
pada 2020 IPC betul-betul
memantapkan posisinya
menjadi digital port sekaligus menjadi pengelola
pelabuhan kelas dunia yang
unggul dalam operasional
dan pelayanan. (IPC)
15• No. 21 • Januari 2019
CORPORATE UPDATE
irektur Operasi IPC Prasetyadi mengatakan
digitalisasi yang dilakukan IPC mencakup
kegiatan di sisi laut maupun darat atau yang
disebut Front-End yang terintegrasi dengan Back-End
menggunakan Enterprise Resources Planning (ERP)
Di sisi laut, hingga 2018, IPC antara lain telah
menerapkan aplikasi Vessel Management System
(VMS), Vessel Traffic System (VTS), Automatic Identification System (AIS), dan Marine Operating System (MOS). Di sisi darat, peraih penghargaan
Global Performance Excellent Award 2018-Best in Class itu telah menerapkan aplikasi Terminal
Operating System untuk Peti Kemas dan
Non Peti Kemas, Autotally, Autogate, Delivery Order online (DO Online),
Integrated Container Freight Station (CFS),
Tempat Penimbunan Sementara (TPS)
online, Integrated Billing System (IBS) yang
meliputi e-registration, e-booking, e-tracking, e-payment, e-invoice, dan
e-customer care.
"Digitalisasi ini sifatnya bukan sekadar
dari merubah manual menjadi digital,
melainkan juga melakukan integrasi dari
end to end. Jadi nyambung. Jadi, apabila
pelayanan kapal sudah selesai, maka
datanya bisa difeedingkan ke Terminal
sampai barang keluar dari Terminal Lini I ke
Lini II. Tidak putus-putus. Jadi, digitalisasi
dan integrasi," kata Prasetyadi.
Penerapan digitalisasi tidak terpisah dari
kelancaran arus barang dan kendaraan di
area pelabuhan. IPC mulai Oktober 2018
membuka kantong parkir truk kontainer
alias buffer area di Pelabuhan Tanjung Priok
untuk menampung truk-truk kontainer yang
sedang menunggu antrean
bongkar muat barang di
Terminal Operator (TO) 1,
TO2, dan TO3. Dengan
demikian, truk-truk tidak lagi
parkir di jalan-jalan di dalam
area pelabuhan.
Perusahaan trucking
dapat menghemat bahan
bakar karena mesin truk
dimatikan selama parkir.
Pengemudinya pun dapat
beristirahat sambil menanti
giliran bongkar muat
sebagaimana tercantum
dalam jadwal yang
ditentukan terminal.
Prasetyadi menyebutkan
kantong parkir seluas 2
hektare (ha) itu mampu
menampung sekitar 100 unit
truk sekali masuk. Dengan
asumsi satu truk parkir
selama 1 hingga 2 jam, buffer area mampu menangani
sekitar 1.200 truk per hari.
Jumlah ini, tutur dia,
cukup mengurangi
kemacetan di area
pelabuhan meskipun belum
signifikan mengingat jumlah
truk yang hilir-mudik di
Tanjung Priok mencapai
20.000 unit per hari.
"Jadi, paling tidak itu
mengurangi kemacetan
dulu. Memang kalau untuk
menampung semua belum,
tapi kami akan lakukan
bertahap sehingga nanti
semua truk yang akan
masuk Priok lebih mudah
lagi, lebih cepat lagi."
Sembari terus
menyosialisasikan kepada
asosiasi pengusaha truk,
IPC berencana membuka
kantong parkir lagi di atas
lahan seluas 5 ha di dekat
Terminal Kalibaru, terutama
untuk mengakomodasi
truk-truk kontainer dari
arah Bekasi, Cikarang dan
Karawang. Daya tampung
buffer area itu bakal dua
kali lipat dari kapasitas
fasilitas yang ada saat ini.
IPC juga berencana
memperkenalkan program
Single Truck Identity Database (TID) yang
merupakan basis data truk
yang hilir mudik di
pelabuhan-pelabuhan IPC.
Setiap truk nantinya memiliki
kartu yang di dalamnya
memuat data nomor truk,
nama perusahaan, dan nama
pengemudi. Kartu itu
menjadi alat akses ke setiap
terminal di pelabuhan IPC.
Saat ini, setiap terminal
masih menerapkan kartu TID
yang berbeda-beda.
TID akan diperkenalkan
dalam paruh pertama tahun
ini. Untuk tahap awal,
program satu data bagi truk
itu akan diterapkan di
Tanjung Priok dan
selanjutnya merambah ke
pelabuhan lain di Jawa,
Banten, dan Sumatra, yang
sudah menerapkan gate
system. Bagi IPC, satu data akan
menjamin keamanan
terminal. Bagi perusahaan
truk, armadanya tidak perlu
berganti-ganti kartu saat
berpindah-pindah terminal.
Kartu juga dapat berperan
sebagai e-payment untuk
membayar tol.
IPC menargetkan seluruh
12 cabang tahun ini sudah
memiliki sistem digital yang
setara walaupun dengan
skala yang berbeda-beda,
bergantung pada aktivitas di
setiap pelabuhan. Beberapa
aplikasi penting sudah
terinstalasi di seluruh
cabang, seperti VMS, VTS,
AIS, dan TOS. Namun,
aplikasi yang lain, misalnya
MOS, hanya untuk pelabuhan
yang mempunyai trafik kapal
yang tinggi dan disandari
kapal-kapal besar.
IPC meyakini pengguna
jasa, yang menggunakan jasa
di pelabuhan IPC, memetik
setidaknya tiga manfaat dari
digitalisasi yang dilakukan
perseroan, yakni
transparansi, kecepatan
pelayanan, dan biaya logistik
yang ekonomis.
"Transparan karena
tarifnya sudah ada dipublish
di sistem, cepat karena
waktu pelayanan yang lebih
cepat dan efisien, dan
ongkos lebih murah karena
biayanya terkontrol."
Dari sisi arus barang,
produksi bongkar muat
kontainer IPC meningkat
dari 6,9 juta TEUs pada 2017
menjadi 7,4 juta TEUs pada
2018.
Menengok peta jalan
(roadmap) selama
2016-2020, tahun ini IPC
menginjak tahap sustainable superior performance, di
mana perusahaan memiliki
target yang berfokus pada
tiga hal, yakni strategi
pertumbuhan, konektivitas
nasional, dan ekspansi global.
Prasetyadi mengakui
seluruh pengembangan
sistem digital selama dua
tahun ini masih bersifat
internal yang melibatkan
stakeholder di lingkungan
pelabuhan seperti Shipping Line, Forwarding, Bea Cukai,
Karantina, dan lainnya. IPC
ingin melangkah lebih jauh,
yakni melakukan peran
sebagai Trade Facilitator yaitu melakukan integrasi
sistem dengan ekosistem di
luar pelabuhan seperti cargo owner, main line operator, Kawasan Industri,
perusahaan logistik dan
lain-lain melalui sistem
digital mulai tahun ini
menggunakan platform Freight Marketplace dan
Logistic Community System. Singkatnya, IPC ingin
menjadi trade facilitator di
Indonesia. Dengan demikian,
pada 2020 IPC betul-betul
memantapkan posisinya
menjadi digital port sekaligus menjadi pengelola
pelabuhan kelas dunia yang
unggul dalam operasional
dan pelayanan. (IPC)
16 • No. 21 • Januari 2019
CORPORATE UPDATE
irektur Operasi IPC Prasetyadi mengatakan
digitalisasi yang dilakukan IPC mencakup
kegiatan di sisi laut maupun darat atau yang
disebut Front-End yang terintegrasi dengan Back-End
menggunakan Enterprise Resources Planning (ERP)
Di sisi laut, hingga 2018, IPC antara lain telah
menerapkan aplikasi Vessel Management System
(VMS), Vessel Traffic System (VTS), Automatic Identification System (AIS), dan Marine Operating System (MOS). Di sisi darat, peraih penghargaan
Global Performance Excellent Award 2018-Best in Class itu telah menerapkan aplikasi Terminal
Operating System untuk Peti Kemas dan
Non Peti Kemas, Autotally, Autogate, Delivery Order online (DO Online),
Integrated Container Freight Station (CFS),
Tempat Penimbunan Sementara (TPS)
online, Integrated Billing System (IBS) yang
meliputi e-registration, e-booking, e-tracking, e-payment, e-invoice, dan
e-customer care.
"Digitalisasi ini sifatnya bukan sekadar
dari merubah manual menjadi digital,
melainkan juga melakukan integrasi dari
end to end. Jadi nyambung. Jadi, apabila
pelayanan kapal sudah selesai, maka
datanya bisa difeedingkan ke Terminal
sampai barang keluar dari Terminal Lini I ke
Lini II. Tidak putus-putus. Jadi, digitalisasi
dan integrasi," kata Prasetyadi.
Penerapan digitalisasi tidak terpisah dari
kelancaran arus barang dan kendaraan di
area pelabuhan. IPC mulai Oktober 2018
membuka kantong parkir truk kontainer
alias buffer area di Pelabuhan Tanjung Priok
untuk menampung truk-truk kontainer yang
sedang menunggu antrean
bongkar muat barang di
Terminal Operator (TO) 1,
TO2, dan TO3. Dengan
demikian, truk-truk tidak lagi
parkir di jalan-jalan di dalam
area pelabuhan.
Perusahaan trucking
dapat menghemat bahan
bakar karena mesin truk
dimatikan selama parkir.
Pengemudinya pun dapat
beristirahat sambil menanti
giliran bongkar muat
sebagaimana tercantum
dalam jadwal yang
ditentukan terminal.
Prasetyadi menyebutkan
kantong parkir seluas 2
hektare (ha) itu mampu
menampung sekitar 100 unit
truk sekali masuk. Dengan
asumsi satu truk parkir
selama 1 hingga 2 jam, buffer area mampu menangani
sekitar 1.200 truk per hari.
Jumlah ini, tutur dia,
cukup mengurangi
kemacetan di area
pelabuhan meskipun belum
signifikan mengingat jumlah
truk yang hilir-mudik di
Tanjung Priok mencapai
20.000 unit per hari.
"Jadi, paling tidak itu
mengurangi kemacetan
dulu. Memang kalau untuk
menampung semua belum,
tapi kami akan lakukan
bertahap sehingga nanti
semua truk yang akan
masuk Priok lebih mudah
lagi, lebih cepat lagi."
Sembari terus
menyosialisasikan kepada
asosiasi pengusaha truk,
IPC berencana membuka
kantong parkir lagi di atas
lahan seluas 5 ha di dekat
Terminal Kalibaru, terutama
untuk mengakomodasi
truk-truk kontainer dari
arah Bekasi, Cikarang dan
Karawang. Daya tampung
buffer area itu bakal dua
kali lipat dari kapasitas
fasilitas yang ada saat ini.
IPC juga berencana
memperkenalkan program
Single Truck Identity Database (TID) yang
merupakan basis data truk
yang hilir mudik di
pelabuhan-pelabuhan IPC.
Setiap truk nantinya memiliki
kartu yang di dalamnya
memuat data nomor truk,
nama perusahaan, dan nama
pengemudi. Kartu itu
menjadi alat akses ke setiap
terminal di pelabuhan IPC.
Saat ini, setiap terminal
masih menerapkan kartu TID
yang berbeda-beda.
TID akan diperkenalkan
dalam paruh pertama tahun
ini. Untuk tahap awal,
program satu data bagi truk
itu akan diterapkan di
Tanjung Priok dan
selanjutnya merambah ke
pelabuhan lain di Jawa,
Banten, dan Sumatra, yang
sudah menerapkan gate
system. Bagi IPC, satu data akan
menjamin keamanan
terminal. Bagi perusahaan
truk, armadanya tidak perlu
berganti-ganti kartu saat
berpindah-pindah terminal.
Kartu juga dapat berperan
sebagai e-payment untuk
membayar tol.
IPC menargetkan seluruh
12 cabang tahun ini sudah
memiliki sistem digital yang
setara walaupun dengan
skala yang berbeda-beda,
bergantung pada aktivitas di
setiap pelabuhan. Beberapa
aplikasi penting sudah
terinstalasi di seluruh
cabang, seperti VMS, VTS,
AIS, dan TOS. Namun,
aplikasi yang lain, misalnya
MOS, hanya untuk pelabuhan
yang mempunyai trafik kapal
yang tinggi dan disandari
kapal-kapal besar.
IPC meyakini pengguna
jasa, yang menggunakan jasa
di pelabuhan IPC, memetik
setidaknya tiga manfaat dari
digitalisasi yang dilakukan
perseroan, yakni
transparansi, kecepatan
pelayanan, dan biaya logistik
yang ekonomis.
"Transparan karena
tarifnya sudah ada dipublish
di sistem, cepat karena
waktu pelayanan yang lebih
cepat dan efisien, dan
ongkos lebih murah karena
biayanya terkontrol."
Dari sisi arus barang,
produksi bongkar muat
kontainer IPC meningkat
dari 6,9 juta TEUs pada 2017
menjadi 7,4 juta TEUs pada
2018.
Menengok peta jalan
(roadmap) selama
2016-2020, tahun ini IPC
menginjak tahap sustainable superior performance, di
mana perusahaan memiliki
target yang berfokus pada
tiga hal, yakni strategi
pertumbuhan, konektivitas
nasional, dan ekspansi global.
Prasetyadi mengakui
seluruh pengembangan
sistem digital selama dua
tahun ini masih bersifat
internal yang melibatkan
stakeholder di lingkungan
pelabuhan seperti Shipping Line, Forwarding, Bea Cukai,
Karantina, dan lainnya. IPC
ingin melangkah lebih jauh,
yakni melakukan peran
sebagai Trade Facilitator yaitu melakukan integrasi
sistem dengan ekosistem di
luar pelabuhan seperti cargo owner, main line operator, Kawasan Industri,
perusahaan logistik dan
lain-lain melalui sistem
digital mulai tahun ini
menggunakan platform Freight Marketplace dan
Logistic Community System. Singkatnya, IPC ingin
menjadi trade facilitator di
Indonesia. Dengan demikian,
pada 2020 IPC betul-betul
memantapkan posisinya
menjadi digital port sekaligus menjadi pengelola
pelabuhan kelas dunia yang
unggul dalam operasional
dan pelayanan. (IPC)
Direktur Operasi IPC Prasetyadi bersama Menteri Koordinator
bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri
Mulyani, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri
Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Dirjen Bea Cukai Heru
Pambudi dalam acara Simplifikasi Ekspor Kendaraan Bermotor
Dalam Bentuk Jadi (CBU) di PT Indonesia Kendaraan Terminal
(IKT), Tanjung Priok
17• No. 21 • Januari 2019
CORPORATE UPDATE
standardisasi pelayanan dengan
didukung oleh aplikasi berbasis
digital ini tidak hanya dapat
meningkatkan efisiensi waktu proses
operasional di lapangan. Karena kini,
pencatatan data dilakukan secara
real time, perencanaan penumpukan
kargo, hingga tracking serta tracing
peti kemas dan kapal dapat diakses
langsung oleh pengguna jasa,” jelas
Prasetyadi. Selain itu, tambahnya,
IPC juga memberikan kemudahan
pembayaran melalui sistem cashless. Ke depannya, dengan digitalisasi,
IPC diharapkan dapat menurunkan
biaya logistik dan Dwelling Time.
IPC juga melakukan beberapa
pengembangan Pelabuhan Bengkulu
yang telah dimulai pada 2017 antara
Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan kunjungan lapangan ke IPC Cabang Bengkulu, pada 17 Februari 2019. Direktur Operasi IPC Prasetyadi turut mendampingi serta memberikan pemaparan terkait pelayanan operasional pelabuhan berbasis digital dan rencana pengembangan Pelabuhan Bengkulu.
Jusuf Kalla ApresiasiRencana PengembanganPelabuhan Bengkulu
Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) seluas 40 hektare
dengan menggunakan batu bara.
Pembangkit listrik ini merupakan hasil
kerja sama antara IPC Cabang
Bengkulu dengan PT Tenaga Listrik
Bengkulu dalam pelaksanaan kegiatan
bongkar muat batu bara sebagai
bahan baku PLTU tersebut dengan
jaminan troughput batu bara sebesar
900 ribu ton per tahun.
“IPC berterima kasih kepada
Bapak Jusuf Kalla yang
menyempatkan waktunya untuk
meninjau Pelabuhan Bengkulu.
Seluruh upaya peningkatan pelayanan
jasa kepelabuhanan yang didukung
oleh sistem digital serta
pengembangan pelabuhan ini
merupakan bentuk nyata kerja IPC
untuk mendukung program
pemerintah menjadikan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia dan
meningkatkan perekonomian daerah,”
ujar Prasetyadi.
“Jika rencana pengembangan dan
penataan Pelabuhan Bengkulu dapat
berjalan lancar, saya kira ke depannya
akan menjadi contoh bagus bagi
daerah lainnya. Karena di sini ada
PLTU tenaga batu bara, lalu ada KEK
yang didukung dengan fasilitas
terminal, dermaga, dan sistem IT yang
baik. Artinya, pelayanan meningkat
serta efektivitas dari segi waktu,”
tutup Jusuf Kalla. (IPC)
alam kesempatan sebelumnya
pada 15 Februari 2019,
Presiden Joko Widodo juga
mengunjungi Kampung Nelayan
Sumber Jaya. IPC mendukung program
pemerintah. IPC bersama Pemerintah
Daerah dan Pemerintah Kota Bengkulu
menandatangani Perjanjian Kerja Sama
tentang Pelaksanaan Program
Penataan Pemukiman Kampung
Nelayan di Kelurahan Sumber Jaya,
Kecamatan Kampung Melayu, Kota
Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Perjanjian
ini ditandatangani oleh Direktur
Operasi IPC, Gubernur Bengkulu H.
Rohidin Mersyah, dan Wali Kota
Bengkulu H. Helmi.
“IPC bersama Pemerintah Daerah
Dlain dengan mengoptimalisasi
kondisi eksisting, seperti Terminal
Peti Kemas, pengembangan
Terminal Curah Kering, dan Terminal
Curah Cair yang ada di Pelabuhan
Pulau Baai, Bengkulu.
Untuk memacu peningkatan
perekonomian daerah, IPC
bersinergi dengan Pemerintah
Provinsi Bengkulu mendukung
proyek pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Baai.
Kehadiran KEK ini nantinya dapat
membuka peluang peningkatan
investasi, lapangan pekerjaan, dan
penerimaan devisa serta
memberikan keunggulan kompetitif
produk ekspor.
Selain itu, ada pula
18 • No. 21 • Januari 2019
KILAS CAPER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
dan Pemerintah Kota Bengkulu
melakukan penataan pemukiman
kampung nelayan di Kelurahan
Sumber Jaya, Kecamatan Kampung
Melayu. Kami telah mendapatkan
persetujuan dari Kementerian BUMN
untuk menyerahkan lahan seluas
12,18 hektare guna relokasi warga.
Kami juga akan menyediakan
transportasi untuk pemindahan
warga yang akan direlokasi,” ujar
Prasetyadi.
IPC mengajak masyarakat dan
seluruh pihak terkait untuk ikut
mendukung dan mengawal proses
yang sedang berlangsung, sehingga
program ini segera terlaksana
dengan baik.
Digitalisasi dan Pengembangan Pelabuhan Bengkulu Untuk menuju visi IPC menjadi
World Class Port pada 2020, IPC
telah memetakan strategi melalui
roadmap perusahaan yang gencar
mengoptimalkan teknologi informasi.
Digitalisasi yang terintegrasi akan
diterapkan di seluruh kegiatan
operasional baik di sisi laut maupun
darat. Pada 2019 ini, IPC mantap
melangkah memasuki Era Baru
Pelabuhan dengan menargetkan 12
cabang pelabuhan yang dikelola IPC
sudah didukung oleh sistem
pelayanan digital yang setara.
“Secara keseluruhan,
Seluruh upaya peningkatan
pelayanan jasa kepelabuhanan yang didukung oleh sistem digital serta pengembangan pelabuhan ini merupakan bentuk nyata kerja IPC untuk mendukung program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
standardisasi pelayanan dengan
didukung oleh aplikasi berbasis
digital ini tidak hanya dapat
meningkatkan efisiensi waktu proses
operasional di lapangan. Karena kini,
pencatatan data dilakukan secara
real time, perencanaan penumpukan
kargo, hingga tracking serta tracing
peti kemas dan kapal dapat diakses
langsung oleh pengguna jasa,” jelas
Prasetyadi. Selain itu, tambahnya,
IPC juga memberikan kemudahan
pembayaran melalui sistem cashless. Ke depannya, dengan digitalisasi,
IPC diharapkan dapat menurunkan
biaya logistik dan Dwelling Time.
IPC juga melakukan beberapa
pengembangan Pelabuhan Bengkulu
yang telah dimulai pada 2017 antara
Pembangunan Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) seluas 40 hektare
dengan menggunakan batu bara.
Pembangkit listrik ini merupakan hasil
kerja sama antara IPC Cabang
Bengkulu dengan PT Tenaga Listrik
Bengkulu dalam pelaksanaan kegiatan
bongkar muat batu bara sebagai
bahan baku PLTU tersebut dengan
jaminan troughput batu bara sebesar
900 ribu ton per tahun.
“IPC berterima kasih kepada
Bapak Jusuf Kalla yang
menyempatkan waktunya untuk
meninjau Pelabuhan Bengkulu.
Seluruh upaya peningkatan pelayanan
jasa kepelabuhanan yang didukung
oleh sistem digital serta
pengembangan pelabuhan ini
merupakan bentuk nyata kerja IPC
untuk mendukung program
pemerintah menjadikan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia dan
meningkatkan perekonomian daerah,”
ujar Prasetyadi.
“Jika rencana pengembangan dan
penataan Pelabuhan Bengkulu dapat
berjalan lancar, saya kira ke depannya
akan menjadi contoh bagus bagi
daerah lainnya. Karena di sini ada
PLTU tenaga batu bara, lalu ada KEK
yang didukung dengan fasilitas
terminal, dermaga, dan sistem IT yang
baik. Artinya, pelayanan meningkat
serta efektivitas dari segi waktu,”
tutup Jusuf Kalla. (IPC)
lain dengan mengoptimalisasi
kondisi eksisting, seperti Terminal
Peti Kemas, pengembangan
Terminal Curah Kering, dan Terminal
Curah Cair yang ada di Pelabuhan
Pulau Baai, Bengkulu.
Untuk memacu peningkatan
perekonomian daerah, IPC
bersinergi dengan Pemerintah
Provinsi Bengkulu mendukung
proyek pengembangan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Pulau Baai.
Kehadiran KEK ini nantinya dapat
membuka peluang peningkatan
investasi, lapangan pekerjaan, dan
penerimaan devisa serta
memberikan keunggulan kompetitif
produk ekspor.
Selain itu, ada pula
19• No. 21 • Januari 2019
KILAS CAPER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
IKT Tbk. menjawab kebutuhan para
eksportir kendaraan atas kebutuhan
relaksasi terkait ketentuan
pengajuan dan perubahan
Pemberitahuan Ekspor Barang
sebelum masuk ke kawasan pabean
berdasarkan pada proses bisnis
perdagangan kendaraan yang
memerlukan proses pengelompokan
ekspor yang sangat kompleks.
“Untuk menuju visi menjadi
operator pelabuhan berkelas dunia,
IPC akan mendorong digitalisasi
secara agresif di seluruh cabang
pelabuhan dan terminal yang
dikelola anak usaha IPC Group.
Penerapan Auto Gate System ini
merupakan bagian dari digitalisasi
teknologi menuju era baru
pelabuhan yang mampu
mempersingkat waktu pelayanan
dan biaya operasional pelabuhan di
Indonesia. Dalam jangka panjang,
Salah satu anak usaha IPC, PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Tbk. atau IPC Car Terminal dengan kode saham IPCC, kembali membuat terobosan dengan melakukan digitalisasi layanan kepelabuhanan melalui penerapan Sistem Pintu Otomatis Tempat Penimbunan Sementara (Auto Gate System) yang terintegrasi dan terkoneksi dengan pelayanan bea cukai di dalam terminal. Penerapan sistem ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam proses bongkar muat kendaraan kepada pengguna jasa, yakni para eksportir kendaraan bermotor dalam bentuk jadi (CBU).
TingkatkanEkspor Mobil, PT IKT Tbk. Luncurkan Auto Gate System
produksi di luar area pelabuhan
sebelum proses bea dan cukai untuk
menunggu NPE sebagai syarat
administrasi Ekspor Bea Cukai.
Aplikasi Auto Gate System
mengakomodasi kebutuhan
perusahaan untuk dapat menggeser
lokasi penumpukan barang ekspor
ke dalam kawasan pelabuhan.
Kemudahan pelayanan ini
merupakan hasil kerja sama
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di
bawah naungan Kementerian
Keuangan dan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
“IPC bersama dengan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai mencari
cara-cara baru untuk meningkatkan
kualitas layanan dan efisiensi kepada
pengguna jasa kepelabuhanan. Auto Gate System tidak hanya
memudahkan importir dan eksportir
kendaraan, tetapi juga mengurangi
biaya logistik secara langsung
dengan memangkas proses ekspor
dan impor barang sehingga
mendukung peningkatan daya saing
produk-produk ekspor nasional,”
pungkas Prasetyadi.
PT IKT Tbk. merupakan anak
usaha IPC yang mengelola terminal
kendaraan terbesar ketiga di Asia
Tenggara. PT IKT Tbk. yang
berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok
memiliki luas lahan penampungan 34
hektare dan kapasitas penuh 780
ribu unit kendaraan. (IPC)
cara peluncuran dilaksanakan
pada 12 Februari 2019 di
Terminal Internasional PT IKT
Tbk. dengan mengangkat tema
“Simplifikasi Ekspor Kendaraan Bermotor
dalam Bentuk Jadi (CBU)”. Acara ini
dihadiri oleh Menteri Koordinator
Perekonomian Darmin Nasution, Menteri
Keuangan Sri Mulyani, Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto, dan
Menteri Perdagangan Enggartiasto
Lukita.
Penerapan Auto Gate System oleh PT
A
sistem ini akan mendorong
peningkatan ekspor mobil
Indonesia,” papar Direktur Operasi
IPC Prasetyadi.
Dengan Penerapan Auto Gate System, eksportir kendaraan dapat
langsung mengirimkan kendaraan ke
Tempat Penimbunan Sementara
(TPS) di area pelabuhan melalui
Sistem Pintu Otomatis TPS setelah
mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Bea dan Cukai, di antaranya
Nota Pelayanan Ekspor (NPE);
Persetujuan Konsolidasi Barang
Ekspor; persetujuan pemasukan
barang asal dalam daerah pabean
yang dikirim ke tempat lain dalam
daerah pabean melewati tempat di
luar daerah pabean; atau
persetujuan pemasukan lainnya.
Sebelumnya, eksportir dan
importir kendaraan melakukan
penumpukan kendaraan hasil
20 • No. 21 • Januari 2019
KILAS CAPER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
Direktur Utama PT IKT Tbk. Chiefy Adi
Kusmargono bersama Direktur Operasi IPC
Prasetyadi, Menteri Koordinator bidang
Perekonomian Darmin Nasution, Menteri
Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian
Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita dan Dirjen Bea Cukai
Heru Pambudi dalam acara Simplifikasi
Ekspor Kendaraan Bermotor Dalam Bentuk
Jadi (CBU) di PT Indonesia Kendaraan
Terminal (IKT) Tbk, Tanjung Priok
IKT Tbk. menjawab kebutuhan para
eksportir kendaraan atas kebutuhan
relaksasi terkait ketentuan
pengajuan dan perubahan
Pemberitahuan Ekspor Barang
sebelum masuk ke kawasan pabean
berdasarkan pada proses bisnis
perdagangan kendaraan yang
memerlukan proses pengelompokan
ekspor yang sangat kompleks.
“Untuk menuju visi menjadi
operator pelabuhan berkelas dunia,
IPC akan mendorong digitalisasi
secara agresif di seluruh cabang
pelabuhan dan terminal yang
dikelola anak usaha IPC Group.
Penerapan Auto Gate System ini
merupakan bagian dari digitalisasi
teknologi menuju era baru
pelabuhan yang mampu
mempersingkat waktu pelayanan
dan biaya operasional pelabuhan di
Indonesia. Dalam jangka panjang,
produksi di luar area pelabuhan
sebelum proses bea dan cukai untuk
menunggu NPE sebagai syarat
administrasi Ekspor Bea Cukai.
Aplikasi Auto Gate System
mengakomodasi kebutuhan
perusahaan untuk dapat menggeser
lokasi penumpukan barang ekspor
ke dalam kawasan pelabuhan.
Kemudahan pelayanan ini
merupakan hasil kerja sama
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di
bawah naungan Kementerian
Keuangan dan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
“IPC bersama dengan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai mencari
cara-cara baru untuk meningkatkan
kualitas layanan dan efisiensi kepada
pengguna jasa kepelabuhanan. Auto Gate System tidak hanya
memudahkan importir dan eksportir
kendaraan, tetapi juga mengurangi
biaya logistik secara langsung
dengan memangkas proses ekspor
dan impor barang sehingga
mendukung peningkatan daya saing
produk-produk ekspor nasional,”
pungkas Prasetyadi.
PT IKT Tbk. merupakan anak
usaha IPC yang mengelola terminal
kendaraan terbesar ketiga di Asia
Tenggara. PT IKT Tbk. yang
berlokasi di Pelabuhan Tanjung Priok
memiliki luas lahan penampungan 34
hektare dan kapasitas penuh 780
ribu unit kendaraan. (IPC)
sistem ini akan mendorong
peningkatan ekspor mobil
Indonesia,” papar Direktur Operasi
IPC Prasetyadi.
Dengan Penerapan Auto Gate System, eksportir kendaraan dapat
langsung mengirimkan kendaraan ke
Tempat Penimbunan Sementara
(TPS) di area pelabuhan melalui
Sistem Pintu Otomatis TPS setelah
mendapatkan persetujuan dari
Pejabat Bea dan Cukai, di antaranya
Nota Pelayanan Ekspor (NPE);
Persetujuan Konsolidasi Barang
Ekspor; persetujuan pemasukan
barang asal dalam daerah pabean
yang dikirim ke tempat lain dalam
daerah pabean melewati tempat di
luar daerah pabean; atau
persetujuan pemasukan lainnya.
Sebelumnya, eksportir dan
importir kendaraan melakukan
penumpukan kendaraan hasil
21• No. 21 • Januari 2019
KILAS CAPER (CABANG & ANAK PERUSAHAAN)
22 • No. 21 • Januari 2019
BERITA CINTA (CUSTOMER CENTRIC, INTEGRITY, NATION, TEAM WORK, ACTION)
Cabang Pelabuhan Jambi meraih predikat sebagai “The Most Improved” dalam kategori Improving Customer Satisfaction Index (CSI) 2018. Dengan skor 4.62 (skala 5), Index CSI ini lebih tinggi dari tahun 2017 dengan score 4.09.
enghargaan diserahkan
langsung oleh Direktur
Komersial IPC Saptono R.
Irianto didampingi Murdan Alfa
Satyawan, Research Director MUC
Consulting Group, sebagai surveyor pelaksana, di acara Komersial Forum di
Hotel Aston Bogor pada 7dan 8
Februari 2019.
DGM Komersial IPC Jambi
menyampaikan bahwa prestasi yang
diraih merupakan kegiatan survey yang
terselenggara atas bantuan dan
kerjasama dari beberapa pihak di IPC
Group, yaitu: Kantor Pusat, Anak
Perusahaan (PT IPC TPK dan PT PTP )
dan Cabang Pelabuhan Jambi.
“Terimakasih kepada seluruh pelanggan
(customer) atas pelaksanaan kegiatan
survey kepuasan pelanggan ini, sehinga
P
CabangPelabuhan JambiRaih PenghargaanCSI 2018
23• No. 21 • Januari 2019
Cabang Pelabuhan Jambi dapat meraih
The Most Improved tahun 2018.
Survey Kepuasan Pelanggan
dilaksanakan secara periodik dan
merupakan salah satu Key Performance Indicator/KPI perusahaan. Tahun 2018
survei dilakukan pada bulan November
2018 di seluruh Cabang-Cabang dan
beberapa Anak Perusahaan di
lingkungan IPC Group. Kegiatan survei
ini diharapkan mampu memberikan
gambaran atas tingkat layanan yang
diberikan oleh Cabang Pelabuhan
Jambi sesuai persepsi dan harapan dari
pengguna jasa, dan juga dapat
mengetahui kelemahan atau hal yang
dianggap kurang memenuhi harapan
pelanggan. Hasil survey ini menjadi
salah satu dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan strategis bagi
perusahaan untuk meningkatkan
fasilitas dan layanan kepada para
customer. Jenis pelayanan yang disurvei di
Cabang Pelabuhan Jambi adalah
pelayanan kapal, pelayanan bongkar
muat peti kemas dan pelayanan
bongkar muat non-petikemas. Indeks
kepuasan pelanggan secara total
dihitung atas penilaian terhadap
keseluruhan jenis pelayanan tersebut.
Hasil selengkapnya disajikan sebagai
berikut:
cara ini berlangsung
meriah dengan cuaca yang
sejuk dan hangat. Family gathering ini diikuti seluruh
karyawan baik organik maupun
non-organik, Anak Perusahaan, dan
pensiunan beserta keluarga.
Kegiatan ini diselenggarakan di
Pantai Tikus Emas, Sungailiat,
Bangka, pada 26 Januari 2019.
Kegiatan ini diawali dengan
sambutan dari General Manager
IPC Cabang Pangkalbalam, Ice Breaking oleh MC dan panitia,
sarapan bersama yang diiringi oleh
hiburan, serta pembagian
Family gathering telah menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai ajang berkumpulnya seluruh keluarga besar IPC Cabang Pangkalbalam. Kegiatan ini mengusung tema “Where There Is Family, There Is Love” yang berarti di mana ada keluarga, di situ pasti ada cinta.
WHATZ UP
doorprize. Menariknya, untuk
pertama kalinya, doorprize utama
kali ini berupa dua unit sepeda
motor. Selain itu, ada banyak
doorprize lain, seperti sepeda,
laptop, televisi, microwave, kulkas,
mesin cuci, serta perangkat
sesuatu untuk kegiatan ini. “Tahun
ini, doorprize-nya ada dua unit
sepeda motor, dan segala
sesuatunya telah dicatat pada
nasibnya masing-masing tanpa kita
tahu kita akan mendapat rezeki apa
hari ini. Saya juga berterima kasih
elektronik lainnya. Semua doorprize
yang diberikan menambah
kemeriahan dan keseruan acara.
General Manager IPC Pangkalbalam,
Nugroho Iwan Prasetyanto,
mengapresiasi kinerja panitia yang
sukses mempersiapkan segala
anak-anak maupun dewasa.
Koordinator acara, Destian
Pramana, mengungkapkan bahwa
dengan adanya perlombaan ini,
kita dapat saling mengenal.
“Selama ini, kita jarang bertemu,
misalnya dengan para operator
atau sekuriti. Di sini, kita dapat
bermain, berkompetisi bersama,
bahkan bisa saling bekerja sama
dalam mengatur strategi
permainan. Istri atau suami para
pekerja juga bisa saling mengenal,
dan kita juga dapat mempererat
tali silaturahmi dengan seluruh
keluarga,” tutup Destian. (IPC)
dan salut dengan kerja keras
panitia. Semoga ke depan, kita
bisa menambah hadiah lagi, baik
hadiah utama maupun rangkaian
kegiatan pada family gathering selanjutnya,” ujar Nugroho
dalam sambutannya.
Selain itu, family gathering juga merupakan ajang
silaturahmi antarkeluarga
pekerja IPC Cabang
Pangkalbalam. Agenda acara
pada family gathering kali ini
juga dimeriahkan oleh berbagai
perlombaan baik untuk
24 • No. 21 • Januari 2019
IPC Cabang PangkalbalamKumpul Bersama Keluarga Besar
A
cara ini berlangsung
meriah dengan cuaca yang
sejuk dan hangat. Family gathering ini diikuti seluruh
karyawan baik organik maupun
non-organik, Anak Perusahaan, dan
pensiunan beserta keluarga.
Kegiatan ini diselenggarakan di
Pantai Tikus Emas, Sungailiat,
Bangka, pada 26 Januari 2019.
Kegiatan ini diawali dengan
sambutan dari General Manager
IPC Cabang Pangkalbalam, Ice Breaking oleh MC dan panitia,
sarapan bersama yang diiringi oleh
hiburan, serta pembagian
WHATZ UP
doorprize. Menariknya, untuk
pertama kalinya, doorprize utama
kali ini berupa dua unit sepeda
motor. Selain itu, ada banyak
doorprize lain, seperti sepeda,
laptop, televisi, microwave, kulkas,
mesin cuci, serta perangkat
sesuatu untuk kegiatan ini. “Tahun
ini, doorprize-nya ada dua unit
sepeda motor, dan segala
sesuatunya telah dicatat pada
nasibnya masing-masing tanpa kita
tahu kita akan mendapat rezeki apa
hari ini. Saya juga berterima kasih
elektronik lainnya. Semua doorprize
yang diberikan menambah
kemeriahan dan keseruan acara.
General Manager IPC Pangkalbalam,
Nugroho Iwan Prasetyanto,
mengapresiasi kinerja panitia yang
sukses mempersiapkan segala
anak-anak maupun dewasa.
Koordinator acara, Destian
Pramana, mengungkapkan bahwa
dengan adanya perlombaan ini,
kita dapat saling mengenal.
“Selama ini, kita jarang bertemu,
misalnya dengan para operator
atau sekuriti. Di sini, kita dapat
bermain, berkompetisi bersama,
bahkan bisa saling bekerja sama
dalam mengatur strategi
permainan. Istri atau suami para
pekerja juga bisa saling mengenal,
dan kita juga dapat mempererat
tali silaturahmi dengan seluruh
keluarga,” tutup Destian. (IPC)
dan salut dengan kerja keras
panitia. Semoga ke depan, kita
bisa menambah hadiah lagi, baik
hadiah utama maupun rangkaian
kegiatan pada family gathering selanjutnya,” ujar Nugroho
dalam sambutannya.
Selain itu, family gathering juga merupakan ajang
silaturahmi antarkeluarga
pekerja IPC Cabang
Pangkalbalam. Agenda acara
pada family gathering kali ini
juga dimeriahkan oleh berbagai
perlombaan baik untuk
25• No. 21 • Januari 2019
26 • No. 21 • Januari 2019
Kebersihan merupakan bagian dari iman. Atas motivasi itu, IPC Cabang Pangkalbalam melaksanakan Jumat Bersih pada 1 Februari 2019. Ketika itu, Jumat pagi yang biasanya diisi oleh senam pagi bersama para pekerja IPC Cabang Pangkalbalam terlihat berbeda.
Pada kesempatan itu, semua
pekerja baik organik maupun
non-organik IPC Cabang
Pangkalbalam termasuk General
Manager IPC Cabang Pangkalbalam
Nugroho Iwan Prasetyanto tampak
turun ke lapangan, tepatnya di
Terminal Penumpang IPC Cabang
Pangkalbalam untuk membersihkan
halaman sekitar terminal. Nugroho
mengatakan, kegiatan Jumat Bersih
P
Pangkalbalam Bersih,Pangkalbalam Sehat
WHATZ UP
ini dilaksanakan untuk menjaga
lingkungan IPC Cabang
Pangkalbalam tetap bersih.
“Seluruh pegawai baik organik
maupun non-organik melaksanakan
kegiatan ini agar lingkungan kerja
kita terlihat asri dan bersih,” ujar
Nugroho. Nugroho yang
menginisiasi kegiatan Jumat Bersih
ini mengatakan tujuan Jumat Bersih
ini ialah agar kita tetap menjaga
kebersihan, terutama kebersihan
tempat kerja. Kalau lingkungan
sekitar kita bersih, hidup akan
sehat. Menurutnya, kalau tempat
kerja bersih dan nyaman, kita akan
lebih semangat bekerja. Sebaliknya,
jika suasana tidak bersih atau jorok,
produktivitas kerja akan terganggu.
Pada kesempatan itu, Nugroho
mengajak seluruh pegawai untuk
selalu menjaga kebersihan
lingkungan agar selalu kelihatan
bersih, sehat, dan nyaman untuk
ditinggali. ”Kebersihan adalah
sebagian dari iman. Maka dari itu,
kita harus selalu menjaga
kebersihan untuk mempertebal
keimanan kita kepada Allah swt.,”
tuturnya.
Deputy General Manager
Keuangan dan SDM Hardi Nata dan
Manager Operasi PT Jasa Armada
Indonesia Pangkalbalam Pujo
Putranto ikut serta membersihkan
dahan dan daun kering di bawah
pohon-pohon di area terminal.
Selain para pegawai IPC Cabang
Pangkalbalam, kegiatan ini juga
melibatkan staf anak perusahaan,
seperti PT Jasa Armada Indonesia,
PT ILCS, dan PT Jasa Peralatan
Pelabuhan Indonesia perwakilan
Pangkalbalam. (IPC)
27• No. 21 • Januari 2019
WHATZ UP
cara ini berlangsung pada 4
Februari 2019 di PT
Pendidikan Maritim dan
Logistik Indonesia atau IPC
Corporate University Ciawi. Kegiatan
ini bertujuan menyatukan
pemahaman mengenai kurikulum
pelajaran yang akan diberikan di
BUMN University. Pada Mei 2019,
materi tersebut diharapkan sudah
diterima oleh Kementerian BUMN.
Pertemuan Akademi Sektor
Maritim BUMN University ini
menghadirkan narasumber, yaitu Dr.
D.A. Lasse, S.H., M.M. selaku ahli
manajemen transportasi, serta
Direktur SDM dan Umum PT Jasa
Marga Persero Tbk. Dr. Alex Danni.
Alex merupakan Ketua Satuan Tugas
BUMN University. Acara penyusunan
A
Dalam rangka melakukan sinergitas BUMN dan menyambut era holding perusahaan-perusahaan milik negara di bidang maritim, Direksi IPC Group melalui Direktorat Sumber Daya Manusia mengundang tiga belas BUMN di bidang maritim untuk menyusun kurikulum pelajaran guna menyongsong terbentuknya BUMN University.
IPC Group Gelar PertemuanAnggota Akademi Sektor Maritim
kurikulum yang dibuka oleh Direktur
SDM IPC Rizal Ariansyah ini
diharapkan menghasilkan bahan ajar
holistik mengenai bisnis transportasi
laut.
“Dengan melihat perkembangan
saat ini, kita menyadari bahwa bisnis
pelabuhan tidak bisa berdiri sendiri
dan tidak cukup terkotak-kotak,” ujar
Rizal. Ia menyampaikan, di era
Volatility, Uncertainity, Complexity, dan Ambiguity (VUCA) yang
dipenuhi ketidakpastian ini,
tantangan terbesar bagi bisnis
maritim BUMN ialah masuknya
perusahaan swasta ke bisnis
pelabuhan. Jika tidak dijawab
dengan benar, maka tantangan ini
dalam waktu dekat bisa membesar.
Karena itu, bisnis maritim BUMN
harus bersiap menghadapi
tantangan tersebut.
Lasse menyampaikan bahwa
moda transportasi internasional
dikuasai oleh laut 77 persen, darat 16
persen, udara 0,3 persen, serta pipa
6,7 persen. Dengan demikian,
akademi maritim dibutuhkan untuk
menghadapi persaingan melayani
muatan di laut yang memiliki
komposisi perdagangan
internasional 9,87 persen dan
domestik 98,85 persen. Pemain
dalam logistik ialah para shipowners, ship agents, dan shipbrokers. Alex menjelaskan tentang
pembangunan SDM Indonesia.
Menurutnya, Indonesia memiliki
ekonomi besar dan pintu
perdagangan terbuka, tetapi
talentanya masih kalah. Ke depan,
BUMN University diharapkan akan
menyuplai talenta di segala bidang.
Hal ini terkait dengan peran strategis
BUMN dalam revolusi industri 4.0.
Selanjutnya, pertemuan ini
diakhiri dengan pembahasan
kurikulum oleh sebelas perwakilan
dari bisnis maritim BUMN Jasa
Kepelabuhanan, Jasa Transportasi
Laut, dan Kawasan Industri. (IPC)
WHATZ UP
28 • No. 21 • Januari 2019
Untuk menyongsong visi menjadi operator pelabuhan berkelas dunia pada 2020, IPC mendorong sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan pelabuhan guna menciptakan efisiensi pelayanan kepelabuhanan di pelabuhan.
ada kesempatan ini, IPC
melakukan pertemuan
dengan lembaga tinggi
negara, kementerian terkait, instansi
pemerintah di lingkungan Jakarta
Utara, asosiasi pengguna jasa,
pelanggan, perbankan, dan internal
IPC Group.
Acara bertema “Dengan Sinergi,
Bekerja Nyata untuk Negeri” ini
dilaksanakan di Museum Maritim
PIndonesia pada 20 Februari 2019.
Stakeholder Gathering ini dibuka
dengan paparan dari Menteri
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas
Bambang Brodjonegoro terkait
Rencana Jangka Panjang Nasional
Bidang Maritim.
Sementara itu, Direktur Utama
IPC Elvyn G. Masassya
mengapresiasi seluruh pihak yang
telah memberikan dukungan dan
kontribusi terbaik, sehingga IPC
dapat memberikan pelayanan yang
semakin efisien. IPC juga
memberikan kontribusi dalam
menurunkan biaya logistik dan
mendorong geliat perekonomian
Indonesia. “Ke depan, dunia
kepelabuhanan dan logistik akan
Gelar Stakeholder Gathering,IPC Perkuat Sinergi
WHATZ UP
29• No. 21 • Januari 2019
semakin menantang. Untuk dapat
bersaing dengan pelabuhan
internasional, IPC terus
membutuhkan dukungan dan
komitmen dari seluruh stakeholder. Ini adalah kerja bersama kita,”
ungkapnya.
Stakeholder Gathering
merupakan upaya IPC untuk duduk
bersama dengan pemangku
kepentingan untuk menyamakan
persepsi dan membahas hal-hal
yang terkait dunia kepelabuhanan
guna mendorong peningkatan
kualitas pelayanan serta mendorong
efektivitas dan efisiensi layanan di
pelabuhan. Pada kesempatan ini,
Dirut IPC memaparkan informasi
koorporasi baik rencana kerja
maupun pencapaian IPC di tahun
sebelumnya.
Dengan menilik kinerja
operasional di 2018, IPC mencatat
peningkatan di seluruh lini
operasional baik arus barang, arus
kapal, maupun arus penumpang.
Arus peti kemas meningkat 12,7%
sebesar 7,80 juta TEUs dibandingkan
tahun sebelumnya 6,92 juta TEUs.
Sementara itu, arus non peti kemas
juga meningkat 8,54% sebesar 61,97
juta ton dibandingkan tahun
sebelumnya 57,09 juta ton.
Untuk arus kapal, terjadi
peningkatan 2,86% sebesar 208 juta
GT dibandingkan tahun sebelumnya
202,2 juta GT. Pertumbuhan yang
signifikan terjadi pada arus
penumpang 16,68% sebesar 714,93
ribu orang dibandingkan tahun
sebelumnya 612,68 ribu orang
(unaudited).
Senada dengan kinerja
operasional di 2018, kinerja
keuangan IPC juga meningkat.
Pendapatan usaha meningkat 4,94%
sebesar Rp11,45 triliun (unaudited)
dibandingkan tahun sebelumnya
Rp10,91 triliun. Laba bersih
meningkat 9,95% sebesar Rp2,43
triliun (unaudited) dibandingkan
tahun sebelumnya Rp2,21 triliun.
EBITDA meningkat 4,71% sebesar
Rp4,22 triliun (unaudited)
dibandingkan tahun sebelumnya
Rp4,03 triliun. Sementara itu, nilai
BOPO yang menjadi acuan adanya
efisiensi perusahaan tercatat
menurun 0,35% sebesar 69,90%
(unaudited) dibandingkan tahun
sebelumnya 70,15%.
Pada kesempatan ini, Dirut IPC
juga memaparkan, sepanjang 2018,
IPC telah melayani direct call ke
empat benua, yaitu Inter Asia,
Amerika, Eropa, dan Australia. Direct call telah mendorong peningkatan
nilai ekspor 6,7% sebesar US$180,215
juta dibandingkan tahun sebelumnya
US$168,828 juta. Selain itu, proyek
direct call telah menghemat biaya
logistik 20% atau US$300 per
kontainer, serta menghemat waktu
pengiriman barang dari 31 hari
menjadi 21 hari.
Bambang Brodjonegoro
mengapresiasi capaian yang diraih
IPC, baik dari sisi keuangan maupun
operasional. Menurutnya, capaian
tersebut harus terus ditingkatkan
sehingga IPC, khususnya Tanjung
Priok, bisa menjadi pelabuhan
penopang utama ekonomi negara
dan pendorong perekonomian
nasional. "Saya berharap, IPC bisa
menjadi salah satu pelabuhan hub
terbesar di Indonesia yang bisa
mengambil kembali pasar muatan
kita yang selama ini dikirim melalui
Singapura," ujarnya.
“Di tahun 2020, IPC akan
bertransformasi dari Terminal Operator menjadi Trade Corridors. Transforming from Infrastructure Player into Ecosystem Player. Nantinya, IPC akan berperan sebagai
Trade Facilitator dan lebih jauh lagi
menjadi Trade Accelerator. Dengan
konsep ini, IPC tidak hanya akan
melayani bongkar muat barang, tapi
juga mendorong perdagangan
melalui ekosistem,” tutup Elvyn.
(IPC)
engan adanya relaksasi
prosedur ekspor ini,
pemerintah berharap ekspor
kendaraan bermotor CBU akan
meningkat, sehingga dapat
memperbaiki defisit neraca
perdagangan dan mengurangi
hambatan dalam ekspor.
Dalam aturan baru tersebut,
pemerintah berupaya mendorong
percepatan proses ekspor dengan
memberikan tiga kemudahan.
Pertama, ekspor kendaraan
bermotor CBU dapat dimasukkan
ke Kawasan Pabean tempat
pemuatan sebelum pengajuan
dokumen pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB). Kedua, pemasukan
Pemerintah melakukan penyederhanaan aturan ekspor kendaraan bermotor dalam keadaan utuh atau completely built up (CBU) dengan menerbitkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-01/BC/2019 tentang Tata Laksana Ekspor Kendaraan Bermotor dalam Bentuk Jadi pada 11 Februari 2019.
WHATZ UP
ke Kawasan Pabean tidak
memerlukan Nota Pelayanan
Ekspor (NPE). Ketiga, pembetulan
jumlah dan jenis barang paling
lambat dilakukan tiga hari sejak
tanggal keberangkatan kapal.
Sebelum aturan baru ini
Selain itu, proses grouping atau
pengelompokan ekspor juga
kompleks, seperti berdasarkan
waktu keberangkatan kapal, negara
tujuan, vehicle identification number, dan lainnya.
Dengan pengaturan baru,
proses ekspor dipercepat dengan
mengintegrasikan data yang masuk
berlaku, setiap kendaraan bermotor
yang akan diekspor wajib
mengajukan PEB; menyampaikan
NPE; dan apabila terjadi kesalahan,
pembetulan jumlah dan jenis barang
harus dilakukan paling lambat
sebelum masuk Kawasan Pabean.
karena akurasi data lebih terjamin,
sebab proses bisnis dilakukan
secara otomatis melalui integrasi
data antara perusahaan, tempat
penimbunan sementara, dan
DJBC. Dengan efisiensi
penumpukan di gudang eksportir,
inventori level rendah sehingga
gudang eksportir dapat
pada in-house system Indonesia
Kendaraan Terminal dan sistem
DJBC untuk kemudian dilakukan
barcode scanning terhadap VIN
setiap kendaraan bermotor yang
akan diekspor.
Kemudahan proses ini
diharapkan dapat meningkatkan
competitiveness advantages
30 • No. 21 • Januari 2019
Pemerintah SederhanakanEkspor Kendaraan Bermotor CBU
D
dimanfaatkan untuk penumpukan
kendaraan CBU hasil peningkatan
kapasitas produksi.
Data Dirjen Bea Cukai
menunjukkan sejumlah studi yang
telah dilakukan untuk
memproyeksikan efek positif
penyederhanaan aturan ekspor
kendaran bermotor CBU ini.
Studi yang dilakukan oleh PT
Astra Daihatsu Motor
menunjukkan, penyederhanaan
aturan ini dapat menurunkan
Average Stock Level sebesar 36
persen dari 1.900 unit perbulan
menjadi 1.200 unit per bulan.
Selain itu, aturan tersebut
juga dapat menurunkan
kebutuhan truk untuk
transportasi sebesar 19 persen
per tahun dari 26 unit menjadi
21 unit, serta menurunkan biaya
logistik hingga 10 persen yang
terdiri dari man hour, trucking cost, serta direct dan indirect materials. Studi serupa juga
dilakukan oleh Asosiasi
Perusahaan Jalur Prioritas
dengan menggunakan
mekanisme ekspor baru ini. Biaya
logistik terkait storage dan
handling akan turun menjadi
Rp600 ribu per unit dan biaya
trucking menjadi Rp150 ribu per
unit. (IPC)
engan adanya relaksasi
prosedur ekspor ini,
pemerintah berharap ekspor
kendaraan bermotor CBU akan
meningkat, sehingga dapat
memperbaiki defisit neraca
perdagangan dan mengurangi
hambatan dalam ekspor.
Dalam aturan baru tersebut,
pemerintah berupaya mendorong
percepatan proses ekspor dengan
memberikan tiga kemudahan.
Pertama, ekspor kendaraan
bermotor CBU dapat dimasukkan
ke Kawasan Pabean tempat
pemuatan sebelum pengajuan
dokumen pemberitahuan Ekspor
Barang (PEB). Kedua, pemasukan
WHATZ UP
ke Kawasan Pabean tidak
memerlukan Nota Pelayanan
Ekspor (NPE). Ketiga, pembetulan
jumlah dan jenis barang paling
lambat dilakukan tiga hari sejak
tanggal keberangkatan kapal.
Sebelum aturan baru ini
Selain itu, proses grouping atau
pengelompokan ekspor juga
kompleks, seperti berdasarkan
waktu keberangkatan kapal, negara
tujuan, vehicle identification number, dan lainnya.
Dengan pengaturan baru,
proses ekspor dipercepat dengan
mengintegrasikan data yang masuk
berlaku, setiap kendaraan bermotor
yang akan diekspor wajib
mengajukan PEB; menyampaikan
NPE; dan apabila terjadi kesalahan,
pembetulan jumlah dan jenis barang
harus dilakukan paling lambat
sebelum masuk Kawasan Pabean.
karena akurasi data lebih terjamin,
sebab proses bisnis dilakukan
secara otomatis melalui integrasi
data antara perusahaan, tempat
penimbunan sementara, dan
DJBC. Dengan efisiensi
penumpukan di gudang eksportir,
inventori level rendah sehingga
gudang eksportir dapat
pada in-house system Indonesia
Kendaraan Terminal dan sistem
DJBC untuk kemudian dilakukan
barcode scanning terhadap VIN
setiap kendaraan bermotor yang
akan diekspor.
Kemudahan proses ini
diharapkan dapat meningkatkan
competitiveness advantages
31• No. 21 • Januari 2019
dimanfaatkan untuk penumpukan
kendaraan CBU hasil peningkatan
kapasitas produksi.
Data Dirjen Bea Cukai
menunjukkan sejumlah studi yang
telah dilakukan untuk
memproyeksikan efek positif
penyederhanaan aturan ekspor
kendaran bermotor CBU ini.
Studi yang dilakukan oleh PT
Astra Daihatsu Motor
menunjukkan, penyederhanaan
aturan ini dapat menurunkan
Average Stock Level sebesar 36
persen dari 1.900 unit perbulan
menjadi 1.200 unit per bulan.
Selain itu, aturan tersebut
juga dapat menurunkan
kebutuhan truk untuk
transportasi sebesar 19 persen
per tahun dari 26 unit menjadi
21 unit, serta menurunkan biaya
logistik hingga 10 persen yang
terdiri dari man hour, trucking cost, serta direct dan indirect materials. Studi serupa juga
dilakukan oleh Asosiasi
Perusahaan Jalur Prioritas
dengan menggunakan
mekanisme ekspor baru ini. Biaya
logistik terkait storage dan
handling akan turun menjadi
Rp600 ribu per unit dan biaya
trucking menjadi Rp150 ribu per
unit. (IPC)
Era baru telah dimulai. Semua pihak dituntut untuk berkembang secara cepat demi membangun negeri ini ke puncak dunia. Pemerintah terus mengembangkan cara demi memajukan perekonomian rakyat. Salah satu sektor penting yang menggerakkan roda perekonomian ialah sektor pelabuhan. Pelabuhan menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi hasil-hasil produksi.
ulau Kalimantan merupakan
pulau terbesar ketiga di dunia
dan terkenal dengan hutan
tropis. Pulau ini memiliki sumber daya
alam terbanyak di Indonesia. Saat ini,
IPC tengah membangun infrastruktur
pelabuhan terbesar di wilayah
Kalimantan Barat, yakni Terminal Kijing
(Terminal Tanjungpura).
Sebagai salah satu proyek strategis
nasional, Terminal Tanjungpura akan
menjadi pelabuhan berstandar
internasional terbesar di Kalimantan.
Keberadaan terminal ini akan
memperkuat konektivitas antarpulau,
sekaligus mendekatkan cita-cita
PIndonesia menjadi poros maritim
dunia. Terminal ini akan
dikembangkan dengan konsep
digital port yang dilengkapi dengan
peralatan bongkar muat modern. Hal
itu sejalan dengan visi IPC, yakni
menjadi Pengelola Pelabuhan Kelas
Dunia yang Unggul dalam
Operasional dan Pelayanan.
Saat ini, Terminal Tanjungpura
sedang dalam proses pemancangan
tiang pancang. Terminal ini
ditargetkan akan beroperasi pada
2020. Adapun Terminal Tanjungpura
juga dilengkapi dengan fasilitas dan
kapasitas berikut. (IPC)
32 • No. 21 • Januari 2019
Terminal TanjungpuraDitargetkan Beroperasi 2020
WHATZ UP
Container 1st phase: 950.000 TEU/year
2nd phase: 1.000.000 TEU/year
Total: 1.950.000 TEU/year
Liquid Bulk 1st phase: 8.340.000 ton/year
2nd phase: 3.840.000 ton/year
Total: 12.180.000 ton/year
Dry BulkTotal: 15.000.000 ton/year
Multipurpose1st phase: 500.000 ton/year
2nd phase: 500.000 ton/year
Total: 1.000.000 ton/year
33• No. 21 • Januari 2019
CSR
general Manager IPC Cabang
Teluk Bayur Armen Amir
mengatakan, Pelabuhan
Teluk Bayur pernah mengenyam
masa jaya menjadi pelabuhan
terbesar kedua setelah Pelabuhan
Sunda Kelapa, Jakarta. Dalam
beberapa dekade, Teluk Bayur
meredup. Namun kini, Teluk Bayur
sudah mulai bangkit. Tentunya
banyak pihak yang berperan dalam
kebangkitan tersebut.
G
Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, didirikan pada 1818 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kini, Pelabuhan Teluk Bayur telah mencapai usia dua ratus tahun. Di usia yang mencapai dua abad ini, sebuah perayaan diadakan oleh IPC Cabang Teluk Bayur sebagai momentum bersejarah. Acara ini dikemas dalam bentuk peringatan bertajuk "Teluk Bayur Mengabdi untuk Negeri".
Dua Abad PelabuhanTeluk Bayur untuk Negeri
"Nah dalam perayaan ini, kami
memberikan apresiasi kepada
mereka yang berperan sehingga
Teluk Bayur bangkit. Pada perayaan
200 tahun kami juga mengadakan
festival Teluk Bayur, seminar, dan
malam apresiasi kepada beberapa
pihak yang terlibat dalam kejayaan
Teluk Bayur," ujarnya.
Menurut Armen, sejak didirikan
hingga sekarang, banyak sekali
orang atau tokoh yang terlibat di
pelabuhan yang di
era Belanda
bernama
Emmahaven ini.
"Kami ingin Teluk
Bayur bangkit
pada kejayaannya.
Karena itu, kami
mengambil tagline
'Teluk Bayur
Bangkit',"
lanjutnya.
Armen
optimistis bahwa
IPC Cabang Teluk
Bayur mampu
membukukan laba
melebihi target.
Hal itu ditopang
oleh kinerja jajaran
yang selalu
kompak dan etos
kerja yang tinggi. "Targetnya Rp30
miliar. Ternyata dihitung kembali,
laba yang diperoleh hingga akhir
tahun bisa mencapai Rp40 miliar,"
ungkapnya. Apalagi ke depan, IPC
Cabang Teluk Bayur akan bekerja
sama langsung dengan pelabuhan
lain di dunia untuk mengekspor
komoditas dari Sumatera Barat,
seperti pelabuhan di India dan
Australia.
Untuk melengkapi peringatan
dua ratus tahun, Teluk Bayur
mengadakan acara turnamen futsal
yang diikuti oleh dua belas tim dari
cabang IPC dan anak perusahaan.
“Bagi kami, futsal ialah olahraga
yang spesial, karena kami punya tim
yang hebat di IPC. Kami selalu juara
di tingkat nasional. Nah kali ini, di
semua cabang pelabuhan akan kita
gagas lagi. Diperkuat lagi dengan
tim-tim yang ada di cabang
pelabuhan dan anak perusahaan.
Selain itu, kita ingin memperlihatkan
ke masyarakat pencinta futsal kalau
IPC memiliki tim futsal yang hebat,”
tutup Armen. (IPC)
CSR
34 • No. 21 • Januari 2019
ushala ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai sarana
ibadah serta tempat
pembinaan agama siswa di sekolah.
Selain itu, mushala ini juga dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah
proses belajar mengajar, terutama
yang berhubungan dengan
pendidikan agama di sekolah.
Pada kesempatan ini, Direktur
Utama PT Rukindo, M. Hadi Syafitri
Noor, mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak terkait yang
M
Peresmian Mushala Al-Ikhlas di Yayasan Pendidikan Bangun, Papanggo, Jakarta Utara, telah dilakukan pada 24 Januari 2019. Pembangunan musala ini merupakan program corporate social responsibility PT Rukindo pada 2018. PT Rukindo merupakan anak perusahaan IPC yang bergerak di bidang pengerukan, reklamasi, dan jasa galangan.
PT Rukindo ResmikanMushala Al-Ikhlas
telah terlibat aktif dalam proses
pembangunan Mushala Al-Ikhlas ini.
“Kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas kesediaan
Yayasan Pendidikan Bangun yang
telah memberikan salah satu unit
kelasnya, sehingga pembangunan
Mushala Al-Ikhlas ini dapat terwujud.
Kami dengan segala kerendahan hati
meminta maaf apabila dalam
pembangunan mushala ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan,”
imbuh Hadi.
Selanjutnya, prosesi penyerahan
kunci diserahkan dari Direktur Utama
PT Rukindo kepada Ketua Yayasan
Pendidikan Bangun, Roberto
Bangun. Mushala berukuran 8×7
meter ini juga dilengkapi dengan
sarana dan fasilitas penunjang
lainnya, seperti tempat wudu, sound system, mimbar, sajadah, AC, dan
beberapa Alquran. Dengan sejumlah
fasilitas yang disediakan, para
jamaah diharapkan lebih mudah
memakmurkan mushala. (IPC)
saha Sanusi
berawal dari
jualan kue telur
gabus. Setelah berjalan
lima tahun, usaha
tersebut tidak berjalan
lancar hingga akhirnya
bangkrut. Kegagalan
tersebut tidak lantas
membuat Sanusi
menyerah. Ia lalu beralih
memproduksi kue akel
yang resepnya
didapatkan dari sang
kerabat di Sumedang.
Dengan bekal modal seadanya, usahanya berjalan
lancar. Kemudian, salah seorang rekan Sanusi
memperkenalkannya dengan program kemitraan yang
diadakan oleh IPC Cabang Cirebon. Sanusi memperoleh
kepercayaan dan pengajuan kemitraan untuk
mendapatkan modal usaha mikro, kecil, dan menengah
dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan IPC Cabang
Cirebon..
”Pada 2014, saya mengajukan pinjaman sebesar Rp7,5
juta pada IPC Cabang Cirebon, dan alhamdulillah dana pun
cair,” cerita Sanusi. Pengajuan pinjaman tersebut,
lanjutnya, dilaluinya tanpa hambatan. Setelah jatuh bangun
dalam usahanya, jalan sukses Sanusi akhirnya didapatkan
U
Kue akar kelapa (akel) menjadi salah satu camilan tradisional Indonesia yang gurih dan renyah. Kue berbahan baku tepung ketan dan telur ini wajib dicicipi saat Anda berkunjung ke Kota Cirebon. Sanusi merupakan salah satu pencetus pembuatan kue akel di lingkungan Cirebon.
melalui kue akel. ”Setelah usaha kue akel ini berjalan
lancar, akhirnya saya bisa membeli sebuah rumah yang
sekaligus menjadi tempat produksi,” imbuhnya. Sanusi
bahkan mampu mengembalikan dana tersebut lebih
cepat dari skema program, yakni dua tahun sudah
selesai dari tiga tahun skema kemitraan.
Kini, permintaan pasar untuk kuenya cukup tinggi.
Sanusi sampai kewalahan menangani permintaan
tersebut karena jumlah tenaga kerja yang ada dirasanya
masih kurang. Padahal, tenaga kerja merupakan aset
penting dalam proses produksi. ”Sejauh ini, saya hanya
dibantu oleh anak dan istri,” ujarnya.
Pembuatan kue akel sebenarnya tidak sulit.
Bahan-bahan yang sudah menjadi adonan diuleni
dengan tangan atau manual. Adonan yang sudah kalis
kemudian dicetak dengan mesin, lalu digoreng dengan
minyak panas. ”Untuk sekali produksi, saya
membutuhkan tepung ketan, telur, minyak goreng, dan
bumbu perasa, ” jelasnya.
Dalam sekali produksi yang dilakukan dua hari sekali,
Sanusi menghasilkan 70 bal kue akel dengan berat 1,5
kilogram setiap bal. Harga jual dibanderol Rp48.000 per
bal. Untuk pemasaran produknya, Sanusi mengandalkan
sistem pre-order atau pesanan. Ia juga menyiapkan stok
untuk mengantisipasi jika ada permintaan mendadak.
Usaha kue akel milik Sanusi sudah berjalan delapan
tahun. Ia berharap, skema Program Kemitraan dari IPC
Cabang Cirebon kembali diadakan. ”Saya mau
mengajukan kembali dengan harapan bisa lebih
mengembangkan usaha, khususnya menambah alat-alat
produksi dan pembuatan gudang,“ tutupnya. (IPC)
Berkat Kemitraan IPC Care,Omzet Sanusi Berlipat
35• No. 21 • Januari 2019
IPC CARE
36 • No. 21 • Januari 2019
IPC CARE
ontainer Terminal Riders
Community (CTRC) sebagai
komunitas motor di bawah
payung dari PT IPC TPK, pada
tanggal 2-3 Februari 2019 melakukan
aksi kemanusiaan dengan
memberikan bantuan berupa
C
22 Desember 2018 kembali Indonesia ditimpa bencana alam gelombang tsunami di perairan selat Sunda yang mengakibatkan rumah dan warga di wilayah Labuan Banten serta Lampung mengalami kerusakan serta korban jiwa yang tidak sedikit. Ribuan orang tinggal di posko pengungsian karena rumahnya rata disapu tsunami.
Aksi KemanusiaanContainer Terminal Riders Communityuntuk Banten dan Lampung
kebutuhan pokok agar dapat
meringankan musibah yang
menimpa saudara kita di Labuan
Banten.
Aksi kemanusiaan ini diberikan
secara simbolis oleh Bapak Sarkani
selaku penasihat CTRC sekaligus
Manager Area Tanjung Priok 2 IPC
TPK kepada perwakilan dari Aksi
Cepat Tanggap (ACT) wilayah
Labuan Banten sebagai lembaga
kemanusiaan. (IPC)
SAFETY FIRST
Untuk memperingati bulan
Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) 2019, PT
Pelabuhan Tanjung Priok (PTP
Multipurpose) mengadakan
pemeriksaan kadar alkohol kepada
para sopir truk yang akan memasuki
area kerja lini 1 PTP. Kegiatan ini
bertujuan untuk menyadarkan
mereka akan pentingnya menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja
saat melakukan aktivitas pekerjaan.
Kegiatan pemeriksaan kadar alkohol
ini dilakukan di setiap area gate lini 1
PTP dengan menggunakan alat
pengukur kadar alkohol. Setiap sopir
truk yang akan memasuki area lini 1
dan melakukan kegiatan di area lini 1
wajib dicek dengan alat pengukur
kadar alkohol tersebut.
Jika tidak ada indikasi adanya
kadar alkohol di tubuh sopir truk
tersebut, maka sopir itu diizinkan
masuk. Namun jika terindikasi
PTP PeriksaKadar Alkohol Sopir Truk
37• No. 21 • Januari 2019
abu, 6 Februari 2019
bertempat di Kantor Cabang
Pelabuhan Pontianak, Badan
Narkotika Nasional (BNN) Prov.
Kalbar bekerjasama dengan
manajemen IPC Cabang Pontianak
melakukan tes urine seluruh pekerja
IPC Pontianak. Sebanyak lebih dari
500 pekerja IPC baik itu organik, non
organik maupun para pekerja vendor
(pihak ketiga) dipastikan ikut
Rmelaksanakan tes urine ini tanpa
terkecuali. Bagi mereka yang sedang
melaksanakan dinas maupun sedang
cuti wajib melaksanakan setelah
masuk kembali. Pelaksanaan ini
sendiri diselenggarakan selama 3
hari, dimulai tanggal 6 sampai
dengan 8 Februari 2019.
Dalam sambutannya Manajemen
IPC yang diwakili oleh Deputy GM.
Hukum dan Pengendalian Internal,
bapak Mustafa menyampaikan,
bahwa kegiatan ini merupakan bukti
keseriusan manajemen IPC untuk
memerangi penyalahgunaan
penggunaan narkoba di lingkungan
IPC, dan juga memastikan bahwa IPC
Pontianak Bebas Narkoba. Terhadap
mereka yang diduga positif
pengguna (pecandu) barang haram
tersebut, akan mendapatkan sanksi
yang tegas dari manajemen. Namun
mereka para pengguna yang
kooperatif (menyampaikan secara
jujur), akan dilakukan rehabilitasi
selama 3 bulan.
Sebelumnya, pada bulan
Desember 2018 di IPC Pontianak
telah dilakukan penyuluhan kepada
seluruh pekerja IPC Pontianak oleh
BNN Propvinsi Kalbar. Ini adalah
sebagai tindaklanjut
penandatanganan Mou IPC Pontianak
dan BNN pada pertengahan tahun
2018 lalu. (IPC)
Tes UrineIPC Grup Pontianak
mengonsumsi alkohol, maka sopir
tersebut dilarang memasuki
kawasan area lini 1 PTP serta
diberikan surat peringatan.
Asisten Deputi K3 Yessi
Sevryani mengatakan, “Selain
untuk memperingati bulan K3
2019, kegiatan pemeriksaan kadar
alkohol ini juga untuk mencapai
tujuan zero accident 2019,”
ungkapnya. (IPC)
Tes UrineIPC Grup Pontianak
yang lahir pada 1983 hingga 2001.
Dengan demikian, generasi
milenial sekarang berusia 18 hingga
38 tahun. Di Indonesia, proporsi
generasi milenial sekitar 34,45 persen
atau lebih dari sepertiga jumlah
penduduk negeri ini1. Generasi
milenial sangat berbeda dari generasi
lain di sepanjang sejarah. Generasi ini
sangat terkoneksi dengan internet
dan media sosial (gadget mindset). Bagi mereka, informasi akan
terus-menerus datang dan mereka
bebas memberikan reaksi. Mereka
kurang menyukai informasi yang
bersifat satu arah, sehingga mereka
lebih percaya pada pengalaman atau
review dari teman-teman sebaya
mereka. Dalam dunia kerja, mereka
sangat mengedepankan happiness at work. Pada komposisi Human Capital
IPC saat ini, populasi generasi
milenial yang lahir pada 1983 hingga
1995 sudah mencapai 43 persen dari
Presiden Joko Widodo dalam peringatan satu abad Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah di Yogyakarta mengungkapkan, “Mulai tahun depan (2019), strategi pembangunan kita akan kita geser, yaitu pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan tentu saja ini akan dijadikan secara besar-besaran guna menghadapi perubahan global saat ini cepat sekali.”
milenial ini ialah generasi yang
memiliki potensi dan kesempatan
berkembang luar biasa. Namun,
mereka perlu disiapkan guna
memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Menteri BUMN Rini Soemarno
dalam acara IBD Expo 2018
menyatakan, ”BUMN harus
mempersiapkan generasi milenial
untuk menjadi penerus BUMN, agar
BUMN sustainable 100 tahun ke
depan. Generasi milenial yang paling
fasih terhadap teknologi. Generasi
sebelumnya wajib menjadi mentor
bagi generasi milenial, dan generasi
milenial harus bersemangat memberi
masukan dengan kreativitas dan
inovasi untuk BUMN.”
Gema generasi milenial kini telah
mendapat wadah shareholder, yaitu
Kementerian BUMN dalam wadah
Spirit of Millennials. Guna
menyelaraskan program tersebut, IPC
dalam acara I’M CINTA yang digelar
pada 25 Januari 2019 ini turut
melakukan re-launching wadah
kepemudaan di IPC, yakni IPC Muda
dengan tagline “Empowering Youth”
oleh Direktur Utama IPC Elvyn G.
Masassya dan Deputi Infrastruktur
Bisnis Kementerian BUMN Hambra.
IPC Muda merupakan
transformasi dari Young Workforce Management Program (YWF), di
mana program ini menjadi salah satu
bagian dari Accelerated Development Program sebagai pipeline program
yang memiliki tagline “Empowering Leader Engaging Youth”. Pada YWF,
sudah dilaksanakan beberapa inisiatif
yang dilakukan pada beberapa unit
kerja sebagai pilot project. Adapun
program-program pada YWF saat itu
akan didesain ulang pada IPC Muda
kali ini.
IPC Muda ini diharapkan dapat
berperan sebagai enabler yang
mampu mendorong para pekerja
milenial menjadi pemimpin masa
depan IPC, engine of innovation yang
turut membangun reputasi positif
IPC, pemberi kontribusi nyata untuk
Indonesia, dan sebagai amplifikasi
keberhasilan IPC. Dengan CINTA,
Satukan Langkah Wujudkan Karya
Nyata IPC Berkelas Dunia. (IPC)
CORPORATE UPDATE
omposisi penduduk Indonesia 90
juta milenial (20 hingga 34 tahun)
dengan total angka kelahiran
(fertility rate) 2,28 (per 1.000 orang per
tahun) dan angka kematian anak 24 (per
1.000 kelahiran), meski angka harapan lama
sekolah masih 12,72 tahun. Artinya, generasi
milenial seharusnya memiliki peran penting
untuk masa depan negeri ini. Wajah masa
depan Indonesia tergantung dari visi,
interaksi, dan nilai-nilai yang diserap
generasi milenial di negeri ini.
Generasi milenial kini semakin menarik
perhatian di belahan dunia mana pun.
Generasi ini kini telah memasuki dunia kerja
dan bisnis, serta tak jarang pula beberapa
posisi strategis yang kini diduduki oleh para
generasi milenial. Bahkan pada 2025,
generasi milenial diperkirakan akan
menguasai angkatan kerja, bahkan akan
menguasai dunia. Generasi ini memiliki
banyak persepsi dan stereotip baik positif
maupun negatif. Hal ini mendorong
generasi sebelumnya untuk membina
generasi milenial ini guna memastikan
mereka dapat meneruskan tongkat estafet
sebuah perusahaan/industri, apalagi dalam
menghadapi tantangan ke depan yang
penuh dengan VUCA.
IDN Research Institute menyebutkan
bahwa generasi milenial ialah mereka yang
lahir pada 1983 hingga 1998, dan dibagi
menjadi dua yaitu milenial junior dan
milenial senior.
Sementara itu, dalam buku
Millennials@Work yang ditulis oleh Chip
Espinoza, Ph.D., Peter Miller, Curtis
Bateman, dan Curtis Garbett dan
diterbitkan oleh PT Dunamis Intra Sarana,
generasi milenial ini merupakan generasi
Kjumlah seluruh karyawan. Hal ini
menarik perhatian jajaran
manajemen untuk membina para
milenial sebagai penerus jalannya
bisnis IPC di masa mendatang.
Jajaran manajemen turut
mengerahkan para pemimpin di IPC
Group untuk memberi perhatian
dengan cakupan yang sama guna
meneruskan visi BoD dalam
membina para milenial.
Sebagaimana yang disampaikan
oleh Direktur SDM Rizal Ariansyah
dalam acara I’M CINTA pada 25
Januari 2019 di IPC Corporate
University, Ciawi, hasil survei para
BOD-1 terkait pekerja milenial dan
generasi sebelumnya sebagai
berikut.
Generasi milenial ini harus
berhadapan dengan kenyataan
bahwa tantangan bisnis ke depan
akan semakin besar dan berbeda
dari yang sedang dihadapi saat ini.
Pada kenyataannya, generasi
38 • No. 21 • Januari 2019
Ada Apa denganGenerasi Milenial?
IDN Research Institute
yang lahir pada 1983 hingga 2001.
Dengan demikian, generasi
milenial sekarang berusia 18 hingga
38 tahun. Di Indonesia, proporsi
generasi milenial sekitar 34,45 persen
atau lebih dari sepertiga jumlah
penduduk negeri ini1. Generasi
milenial sangat berbeda dari generasi
lain di sepanjang sejarah. Generasi ini
sangat terkoneksi dengan internet
dan media sosial (gadget mindset). Bagi mereka, informasi akan
terus-menerus datang dan mereka
bebas memberikan reaksi. Mereka
kurang menyukai informasi yang
bersifat satu arah, sehingga mereka
lebih percaya pada pengalaman atau
review dari teman-teman sebaya
mereka. Dalam dunia kerja, mereka
sangat mengedepankan happiness at work. Pada komposisi Human Capital
IPC saat ini, populasi generasi
milenial yang lahir pada 1983 hingga
1995 sudah mencapai 43 persen dari
milenial ini ialah generasi yang
memiliki potensi dan kesempatan
berkembang luar biasa. Namun,
mereka perlu disiapkan guna
memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Menteri BUMN Rini Soemarno
dalam acara IBD Expo 2018
menyatakan, ”BUMN harus
mempersiapkan generasi milenial
untuk menjadi penerus BUMN, agar
BUMN sustainable 100 tahun ke
depan. Generasi milenial yang paling
fasih terhadap teknologi. Generasi
sebelumnya wajib menjadi mentor
bagi generasi milenial, dan generasi
milenial harus bersemangat memberi
masukan dengan kreativitas dan
inovasi untuk BUMN.”
Gema generasi milenial kini telah
mendapat wadah shareholder, yaitu
Kementerian BUMN dalam wadah
Spirit of Millennials. Guna
menyelaraskan program tersebut, IPC
dalam acara I’M CINTA yang digelar
pada 25 Januari 2019 ini turut
melakukan re-launching wadah
kepemudaan di IPC, yakni IPC Muda
dengan tagline “Empowering Youth”
oleh Direktur Utama IPC Elvyn G.
Masassya dan Deputi Infrastruktur
Bisnis Kementerian BUMN Hambra.
IPC Muda merupakan
transformasi dari Young Workforce Management Program (YWF), di
mana program ini menjadi salah satu
bagian dari Accelerated Development Program sebagai pipeline program
yang memiliki tagline “Empowering Leader Engaging Youth”. Pada YWF,
sudah dilaksanakan beberapa inisiatif
yang dilakukan pada beberapa unit
kerja sebagai pilot project. Adapun
program-program pada YWF saat itu
akan didesain ulang pada IPC Muda
kali ini.
IPC Muda ini diharapkan dapat
berperan sebagai enabler yang
mampu mendorong para pekerja
milenial menjadi pemimpin masa
depan IPC, engine of innovation yang
turut membangun reputasi positif
IPC, pemberi kontribusi nyata untuk
Indonesia, dan sebagai amplifikasi
keberhasilan IPC. Dengan CINTA,
Satukan Langkah Wujudkan Karya
Nyata IPC Berkelas Dunia. (IPC)
CORPORATE UPDATE
jumlah seluruh karyawan. Hal ini
menarik perhatian jajaran
manajemen untuk membina para
milenial sebagai penerus jalannya
bisnis IPC di masa mendatang.
Jajaran manajemen turut
mengerahkan para pemimpin di IPC
Group untuk memberi perhatian
dengan cakupan yang sama guna
meneruskan visi BoD dalam
membina para milenial.
Sebagaimana yang disampaikan
oleh Direktur SDM Rizal Ariansyah
dalam acara I’M CINTA pada 25
Januari 2019 di IPC Corporate
University, Ciawi, hasil survei para
BOD-1 terkait pekerja milenial dan
generasi sebelumnya sebagai
berikut.
Generasi milenial ini harus
berhadapan dengan kenyataan
bahwa tantangan bisnis ke depan
akan semakin besar dan berbeda
dari yang sedang dihadapi saat ini.
Pada kenyataannya, generasi
39• No. 21 • Januari 2019
Sumber: survei internal IPC (2019)
Karakter Unggul Generasi Milenial Karakter Generasi Sebelumnya
Karakter Generasi Milenial IPC Harapan untuk Generasi Milenial
KEPO (KNOWLEDGE OF PORT)
ebelum aplikasi digital tersebut
hadir, pelayanan dan
pemanduan masih dilakukan
secara manual. Seorang planning manager di bidang jasa tugboat, misalnya, harus bertemu dengan
pengguna jasa. Bahkan saat bekerja, ia
masih menggunakan buku sebagai
mencatat. Namun kini, ia dibekali alat
kerja berupa miniPad, iPad, dan iPad Pro sehingga lebih praktis.
S
Di era digital port, salah satu inovasi layanan yang sudah dan terus dioptimalkan oleh IPC ialah layanan Digital Port System atau sebuah sistem pelayanan pelabuhan berbasis online.
Sejak awal Februari, IPC telah
menerapkan sebuah aplikasi digital
secara penuh, yakni Marine Operating System (MOS). Aplikasi MOS didesain
untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelayanan pemanduan dan
penundaan kapal. Ada banyak
manfaat yang didapat dari
penggunaan aplikasi MOS ini.
Pertama, pelayanan real time tercatat dan terlacaknya secara
Implementasi Aplikasi DigitalMOS Mulai Februari 2019
digital; kedua, layanan kapal pandu
dan tunda semakin efektif dan efisien;
ketiga, tagihan akurat dan tepat
waktu; dan terakhir, aplikasi ini lebih
aman dengan adanya panduan lokasi
dan profil kapal yang dilayani.
Dengan aplikasi MOS, setiap
pekerjaan kapal diharapkan dapat
lebih hemat, cepat, dan mudah. (IPC)
40 • No. 21 • Januari 2019
Adapun isi Trikora. Pertama:
gagalkan pembentukan Negara Boneka
Papua buatan Belanda Kolonial; kedua:
kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat
Tanah Air Indonesia; dan ketiga:
bersiaplah untuk mobilisasi umum guna
mempertahankan kemerdekaan dan
kesatuan Tanah Air dan bangsa.
Untuk mendukung operasi tersebut,
pada 2 Januari 1962, pemerintah
Indonesia membentuk komando operasi
yang diberi nama Komando Mandala
Pembebasan Irian Barat yang
bermarkas di Makassar. Mayjen TNI
Soeharto ditunjuk komandan operasi
yang memiliki tugas untuk
merencanakan, mempersiapkan, dan
menyelenggarakan operasi-operasi
militer guna mengembalikan Irian Barat
ke dalam wilayah Republik Indonesia.
Peringatan Hari Dharma Samudera
tahun ini mengangkat tema “Dengan
Semangat Pertempuran Laut Aru, Kita
Wujudkan Terciptanya Pengendalian
Wilayah Pertahanan Laut Yang
Tangguh”. Seluruh Prajurit TNI AL
walnya, peringatan ini
merupakan sebuah ide tentang
momentum untuk memberi
makna semangat pengorbanan dari
seluruh pahlawan bahari yang telah gugur
dalam perjuangan mempertahankan
kedaulatan lautan Nusantara. Di samping
itu, peringatan ini juga untuk
menggemakan semboyan “Jalesveva Jayamahe” yang berarti Justru di Laut
Kita Jaya.
Dalam peristiwa tersebut, salah satu
kapal perang Angkatan Laut Republik
Indonesia yakni Rl Matjan Tutul
tenggelam. Peristiwa itu mengakibatkan
gugurnya Deputi I KSAL Komodor Yos
Sudarso beserta sekitar 25 anak buah
kapal Rl Matjan Tutul. Pertempuran Laut
Aru berkobar sebagai dampak dari
konfrontasi Indonesia dan Belanda akibat
sengketa Irian Barat. Peristiwa tersebut
merupakan jawaban dari Operasi Tri
Komando Rakyat (Trikora) yang
didengungkan oleh Bung Karno di
Yogyakarta pada 19 Desember 1961.
A
SOSOK & PERISTIWA
dalam memperingati Hari Dharma
melaksanakan berbagai upacara resmi
untuk mengenang jasa para pahlawan
yang telah gugur dalam pertempuran
Laut Arafuru. Selain upacara
peringatan, tabur bunga di laut juga
menjadi agenda wajib yang tidak boleh
dilewatkan dalam sesi peringatan Hari
Dharma Samudera.
Ada banyak hikmah yang dapat
dipetik dari berbagai pertempuran laut
yang pernah terjadi di Indonesia. Tidak
semata mengenai pertempuran laut
dan semangat rela berkorban dari para
pelaku sejarah, tetapi juga memberikan
keteladanan tentang nilai dan
semangat perjuangan, yaitu sikap
kesatria, rela berkorban, dan pantang
menyerah dalam menghadapi musuh
serta mempertahankan kedaulatan
sebuah negara. Nilai-nilai kejuangan ini
yang harus diwarisi seluruh prajurit TNI
AL, agar tetap kuat dalam menghadapi
berbagai tantangan seiring dengan
perkembangan teknologi yang begitu
pesat. (IPC)
Hari Dharma Samudera
Mengenang Peristiwa Heroikdi Laut Indonesia
Setiap tanggal 15 Januari, bangsa Indonesia memperingati Hari Peristiwa Laut dan Samudera atau yang dikenal dengan Hari Dharma Samudera. Peringatan ini diadakan untuk mengenang pertempuran armada angkatan laut Republik Indonesia di Laut Aru dengan gugurnya Sang Patriot Bangsa, Komodor Yos Sudarso.
41• No. 21 • Januari 2019
NEGERI MARITIM
ingga kini, keraton yang didirikan hampir
600 tahun lalu ini masih tampil megah dan
terawat dengan baik. Sebagai kerajaan
peninggalan Islam, di sinilah pusat pemerintahan
Kesultanan Cirebon berdiri. Dengan desain
arsitektur gaya tradisional, Keraton Cirebon tampil
elegan di tengah hiruk pikuk kota. Halaman depan
keraton dilingkungi dinding dengan susunan bata
merah yang konon dibangun dalam semalam;
bersahaja tetapi mengandung kemegahan masa
lalu dengan keunggulan budaya.
Dengan arsitektur campuran budaya Hindu,
Islam, Cina, dan Eropa, bata merah tersebut
direkatkan dengan campuran putih telur, getah
aren, dan kapur sirih. Terdapat beberapa pendopo
dengan suasana asri di dalam keraton. Bangunan
bersejarah ini patut menjadi destinasi pertama yang
wajib dikunjungi untuk berwisata. Pepohonan
HCirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat dengan berbagai objek wisata lengkap. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, hingga wisata kuliner bisa ditemukan di kawasan berjuluk Kota Udang ini. Salah satu yang menarik untuk dinikmati ketika berkunjung ke kota di pesisir utara Pulau Jawa ini ialah Keraton Kasepuhan Cirebon.
42 • No. 21 • Januari 2019
NEGERI MARITIM
langka dan rindang menciptakan
suasana syahdu mengingatkan
kejayaan kekuasaan Cirebon di masa
silam.
Sejarah Nama Keraton Kasepuhan Keraton Kasepuhan merupakan
kedudukan penguasa yang unik.
Cirebon memiliki arti campuran
sebagaimana latar belakang budaya
arsitektur bengunannya. Di dalamnya,
terdapat Dalem Agung Pakungwati
yang didirikan oleh Pangeran
Cakrabuana pada 1430, dan kompleks
Keraton Pakungwati (sekarang
disebut Keraton Kasepuhan) yang
didirikan oleh Pangeran Mas Zainul
Arifin pada 1529 M.
Dengan luas kompleks 25 hektare,
Keraton Kasepuhan sebelumnya
bernama Keraton Pakungwati yang
berasal dari nama Ratu Dewi
Pakungwati. Ia merupakan putri dari
Pangeran Cakrabuana yang menikah
dengan satu dari Wali Sanga, yakni
Sunan Gunung Jati. Nama tersebut
diabadikan dan dimuliakan oleh nasab
Sunan Gunung Jati. Di dalam
kompleks Keraton Pangkuwati, dapat
dilihat dan dirasakan suasana sakral
dari petilasan peninggalan Pangeran
Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati.
Selain menjadi tempat
pelestarian budaya, Keraton
Kasepuhan juga masih mengadakan
berbagai acara tradisi yang
diselenggarakan setiap tahun, salah
satunya acara Panjang Jimat.
Panjang Jimat adalah acara yang
diselenggarakan untuk memperingati
hari kelahiran Nabi Muhammad saw.
dengan perayaan meriah yang
melibatkan seluruh warga di Kota
Cirebon dan sekitarnya.
Goa Sunyaragi Masih terkait dengan keberadaan
Keraton Kasepuhan, terdapat goa
atau lebih tepat disebut candi karena
berada di tengah kota dan dibuat
dengan susunan seperti candi, yakni
Sunyaragi. Pemandangan bangunan
dan kompleks goa dengan gaya
arsitektur Hindu, Islam, Cina, dan
Eropa tampak eksotis dengan
material batu bata merah dan batu
karang yang diangkut dari Laut
Selatan. Sebagai situs dengan nilai
sejarah, Goa Sunyaragi merupakan
43• No. 21 • Januari 2019
pasalatan atau musala; serta beberapa
pawudlon atau tempat wudhu.
Secara visual, bangunan-bangunan
di kompleks Goa Sunyaragi lebih banyak
memunculkan kesan sakral yang terlihat
dari adanya tempat bertapa. Goa ini oleh
keluarga kesultanan memang ditujukan
untuk bertapa atau bersemedi, yakni
menjauhi keramaian dan berada dalam
kesunyian untuk sesuatu keperluan
permohonan kepada yang Mahakuasa.
Ada pendapat bahwa jika berkunjung ke
sini, akan dimudahkan urusannya dan
dikabulkan segala kehendaknya.
Benarkah? Sebaiknya Anda datang dan
membuktikannya. (IPC)
peninggalan para sultan Cirebon yang
diperkirakan dibangun mulai 1529.
Lokasi keraton yang berada di
Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota
Cirebon, disebut juga sebagai
Tamansari Sunyaragi. "Sunyaragi"
berasal dari kata "sunya" yang artinya
sepi dan "ragi" yang berarti raga.
Campuran arsitektur di sini ialah joglo
dari khazanah Hindu; bentuk bunga
persik, matahari, dan teratai dari Cina;
gaya Islam berupa relung-relung pada
dinding beberapa bangunan,
tanda-tanda kiblat di tiap-tiap
NEGERI MARITIM
44 • No. 21 • Januari 2019
KOMIK
45• No. 21 • Januari 2019
QUIZ
46 • No. 21 • Januari 2019
PemenangQuiz Edisi 20
BUDI SAPUTRAHANAFIAHWahyudi
IPC Cabang BengkuluAdm. Rencana dan Pengendalian Operasi
IPC Cabang BengkuluSr. Adm. Rendal Operasi
Silver WinnerIPC News
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
The 8th Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2019Edition 14 June 2018
The Best of State Owned Enterprises InMA 2019Gold Winner
IPC NewsPT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
The 8th Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2019Edition 13 May 2018
The Best of E-Magazine State Owned Enterprises InMA 2019
Gold WinnerIPC News
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
The 8th Indonesia Inhouse Magazine Awards (InMA) 2019Edition 18 October 2018
The Best of State Own Enterprise InMA 2019
• Gold Winner Kategori The Best of State Owned Enterprises InMA 2019 untuk IPC News edisi Oktober 2018• Gold Winner Kategori The Best of E-Magazine State Owned Enterprises InMA 2019 untuk IPC News edisi Mei 2018
• Silver Winner Kategori The Best of State Owned Enterprises InMA 2019 untuk IPC News edisi Juni 2018
IPC NEWS Berhasil Meraih 3 Penghargaan
InMA AWARDS 2019