IPA SD KELAS 6.docx

44
MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN KELAS VI B MATA PELAJARAN IPA MATERI ROTASI DAN REVOLUSI SEMESTER 2 DI SDN. PLEMAHAN 2 KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai pemeran utama. Proses pembelajaran banyak berakar pada barbagai pandangan dan konsep. Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam bebagai model. Bruce Joyce dan Marchal Weil mengemukakan 22 modal mengajar yang dikelompokan kedalam 4 hal, yaitu: proses informasi, perkembangan pribadi, interaksi sosial, dan modifikasi tingkah laku. Guru memilki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama dalam miningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memberbaiki kualitas mengajarnya. Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa harus bersama-sama aktif, sihingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Keaktifan siswa meliputi siswa tertarik pada

description

IPA SD KELAS 6

Transcript of IPA SD KELAS 6.docx

Page 1: IPA SD KELAS 6.docx

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN KELAS VI B MATA

PELAJARAN IPA MATERI ROTASI DAN REVOLUSI SEMESTER 2 DI SDN. PLEMAHAN 2 KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

1.      Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai

pemeran utama. Proses pembelajaran banyak berakar pada barbagai pandangan dan konsep.

Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam bebagai model. Bruce Joyce dan Marchal Weil

mengemukakan 22 modal mengajar yang dikelompokan kedalam 4 hal, yaitu: proses informasi,

perkembangan pribadi, interaksi sosial, dan modifikasi tingkah laku.

Guru memilki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas

pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama

dalam miningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memberbaiki kualitas mengajarnya.

Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa harus bersama-

sama aktif, sihingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Keaktifan siswa meliputi siswa

tertarik pada pelajaran yang diajarkan dan bertanya. Dalam hal keaktifan guru, maka guru harus

dapat membangkitkan minat dan mendorong semangat siswa untuk bertanya dan mencoba

melakukan  sesuatu yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dihadapi serta suasana kelas

terasa lebih hidup karena terjadi komunikasi anatar guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

Namun kenyataanya masih banyak siswa yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran,

jarang sekali siswa mau bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Rendahnya peran serta siswa dalam proses pembelajaran ini mengakibatkan rendah pula hasil

pembelajaran. Untuk itu peran guru dalam membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran yang nantinya juga akan meningkatkan hasil belajar siswa sangat diperlukan

Page 2: IPA SD KELAS 6.docx

dalam hal ini profesionalime guru sangat diperlukan agar bisa membangkitkan motivasi siswa

agar dapat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan

metode diskusi dan menggunkan lembar kerja siswa dalam proses pembelajaran IPA.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ki Hajar dewantoro ”Ing ngarso sung

tulodho, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani” yang menjelaskan bahwa proses balajar

anak-anak itu melalui inisiatif (peniruan) maka dalam pembelajarannya guru harus dapat

menggugah motivasi belajar, mengemukakan tujuan-tujuan pembelajaran, mengarahkan hasrat

ingin tau, ingin membuktikan atau mengemukakan, dan ingin mempelajarinya.

Dengan demikian harus ada persamaan antara guru dan orang tua untuk memberi suatu

penguatan (reinforcement) yang bersifat psikologis bukan kepada materi dan kebudayaan.

(Welliam C. Crain, 1980 : 9  ). Sehingga harapan orang tua, guru, dan masyarakat khususnya

serta bangsa dan Negara pada umumnya akan terwujud suatu generasi mendatang yang handal.

Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan oleh teman sejawat di kelas VI SD N Plemahan 2

peneliti menemukan rendahnya prestasi belajar siswa dengan ditandai ketidak aktifan siswa

dalam proses belajar mengajar. Dari hasil tes formatif hanya ada 7 siswa dari 16 siswa yang

mencapai tingkat penguasaan materi hanya 34%, rata-rata kelasnya hanya 5,4 Selama proses

pembelajaran berlangsung tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan, bahkan ada siswa yang

kurang menangggapi materi yang disampaikan, karena metode yang digunakan guru tidak

menarik perhatian siswa.

2.      Identifikasi Masalah

Berdasarkan data yang didapat dari proses hasil pembelajaran IPA tentang materi Rotasi dan

Revolusi kelas VI SD Negeri Plemahan 2 Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, Ketuntasan

belajar perorangan hanya 7 siswa dari 16 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi hanya

34% dan ketuntsan klasikal hanya 43.75%. ( data nilai dan analisis terlampir )

 Melihat kenyataan di atas, perlu kiranya melakukan penelitian Tindakan Kelas dengan

renungan atas kelemahan-kelemahan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari renungan

Page 3: IPA SD KELAS 6.docx

tersebut peneliti malakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan harapan agar tingkat

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran lebih baik, berkualitas, dan berhasil optimal.

      Untuk itu sebagai guru dalam menuju profesionalis mengambil tindakan untuk memperbaiki

kinerja pembelajarannya dengan melakukan refleksi diri.

      Dalam merefleksikan diri, peneliti melaksanakan diskusi dengan teman sejawat sehungga dapat

mengidetifikasi masalah sebagai berikiut:

a. Rendahnya hasil belajar siswa.

b. Kurangnya motivasi belajar siswa

c. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalah yang sudah teridentifikasi, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah dalam pembelajaran IPA kelas 6 SDN Plemahan 2 materi pokok rotasi dan revolusi

dapat meningkatkan efektifitas dan peningkatan prestasi belajar siswa?

C.    Tujuan Penelitian

Untuk memecahkan persoalan yang dialami siswa dalam pembelajaran, maka peneliti

melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan:

1.      Meningkatkan keefektifan siswa dalam proses pembelajaran melalui penggunaan metode

demonstrasi dan eksperimen.

2.      Meningkatkan prestasi belajar IPA kelas VI dan penguasaan materi melalui metode demonstrasi

dan eksperimen.

3.      Menerapakan srategi pembelajaran yang tepat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian ini sebagai berikut :

Page 4: IPA SD KELAS 6.docx

1.      Bagi guru, dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas, guru dapat mengetahui strategi

pembelajaran yang bervareasi, yang dapat memperbaiki dan meningkatkan system pembelajaran

di kelas, sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh guru, siswa, dan materi

pembelajaran, dapat diminimalkan. Disamping itu dengan diberikan contoh tentang penelitian

tindakan kelas ini, guru akan terbiasa melakukan penelitian kecil yang tentunya sangat

bermanfaat.

3.      Bagi siswa, penelitian ini akan sangat bermanfaat.untuk meningkatkan pemahaman materi

pelajaran IPA materi pokok rotasi dan revolusi.

4.      Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbungan yang baik bagi sekolah itu

sendiri dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya sekolah lain pada umumnya.

Page 5: IPA SD KELAS 6.docx

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Prestasi Belajar Siswa

1.      Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Menurut Sundari (1998: 35 ) Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam

mempelajari materi di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilia yang diperoleh dari

hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

         Presatasi belajar siswa dapat diketahui dari nilai yang diperoleh dalam mengikuti tes, baik itu

tes formatif maupun tes sumatif, nilai raport

2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi

      Prestasi belajar siswa dapat diperoleh melaui proses belajar, selain itu ditentukan oleh siswa

sebagai subyek belajar dengan berbagai latar belakang dan juga dipengaruhi oleh factor lain.

      Menurut Mahfuth Shalahudin ( 1990:57 ) menggolongkan factor yang berpengaruh terhadap

individu dibagi menjadi dua :

a.       Faktor Luar

Meliputi : Lingkungan ( alam dan social ) dan intrumen ( kurikulum, pengajar, dan administrasi )

b.      Faktor Dalam

Meliputi : Fisiologis ( kondisi fisik, termasuk indra ) dan psikologis, bakat, minat, kecerdasan,

motivasi siswa, dan kemampuan kognitif.

                         Jadi factor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil  belajar adalah factor dari luar dan factor

dari dalam

3.            Metode Demonstrasi

Guru dalam kegiatan pembelajaran sering kali harus menunjukan dan memeragakan

ketrampilan –ketrampilan fisik atau kegiatan yang lain. Untuk melakukan hal tersebut. Guru dapat

memakai metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dan

amat bersahaja, karena metode ini adalah metode mengajar pertama kali dilakukan oleh manusia

gua, yaitu pada saat mereka menambahkan kayu bakar untuk memperbesar apai unggun, dan

Page 6: IPA SD KELAS 6.docx

sementara anak-anak mereka memperhatikan dan menirukannya ( Staton 1978: 91 ). Metode

demonstrasi walaupun merupakan metode yang paling sederhana tetapi untuk dapat melakukan

metode tersebut seorang guru hemdaknya benar-benar memahami sebelum menggunakannya.

Cardille ( 1986) mengemukakan bahwa “ demonstrasi adalah suatu penyajian yang

dipersiapkan secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan.

Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan penyajian lisan(oral) dan peragaan (visual)

secara tepat” dalam Cardille ( 1986:38). Dari pengertian ini nampak bahwa metode ini ditandai

dengan adanya kesengajaan untuk mempertunjukan tindakan dan atau penggunaan prosedur yang

disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan lisan maupun visual.

Winarno mengemukakan bahwa “ metode demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang

luar yng diminta, atau siswa mempelihatkan suatu proses kepada seluruh kelas” ( Winarno, 1980 :

87 ). Batasan yang dikemukakan oleh Winarno memberikan gambaran kepada kita, bahwa untuk

mendemonstrasikan atau memperagakan demonstrasi tidak harus dilakukan oleh guru tetapi juga

dapat dilakukan oleh siswa dan yang mendemonstrsaikan suatu proses.

Dari berbagai tujuan penerapan metode demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton,

Cardille, dan winarno, dapat didefinisikan tujuan penerapan metode demonstrasi mencakup :

1.      Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur ketrampilan-ketrampilan

fisik/motorik.

2.      Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran dan penglihatan siswa secara bersama.

3.      Mengkongkretkan informasi yang disajikan kepada siswa

4.      Metode Eksperimen

a.       Pengertian

                        Apabila dalam tujuan pembelajaran yang dirumuskan menuntun kearah pertanyaan-pertanyaan

apakah yang akan terjadi? Bagaimanakah yang paling tepat?. Dan pertanyaan –pertanyaan yang

sejenis, maka metode eksperimen patut digunakan untuk kegiatan belajar mengajar atau

pembelajaran.

Page 7: IPA SD KELAS 6.docx

                        Metode eksperimen, pemakaiannya akan beriringan dengan logika induktif, yaitu suatau penarikan

kesimpulan berdasarkan sejumlah bukti, fakta, dan data dari keadaan tang diamati melaui

eksperimen.

                        Metode eksperimen dimaksudkan sebagai kegiatan guru atau siswa untuk mencoba mengerjakan

sesuatu serta mengamati proses dan hasil dari percobaan itu ( Winarno, 1980 : 87 )

                        Dari batasan ini dapat ditandai bahwa metode eksperimen berpusat pada pengamatan terhadap

proses dan hasil eksperimen.

                        Metode eksperimen merupakan format interaksi belajar mengajar yang melibatkan logika induktif

untuk menyimpulkan pengamatan terhadap proses dan hasil percobaan yang dilakukan. Eksperimen

yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok.

b.      Tujaun Pemakaian Metode Eksperimen

Pemakaian metode eksperimen dalam kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk :

1). Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta,  informasi, atau data yang berhasil

dikumpulkan melalui pengamatan terhadap proses eksperimen.

2). Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari fakta yang terdapat pada hasil eksperimen yang

sama.

3). Malatih siswa merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan hasil percobaan.

4). Melatih siswa menggunakan logika induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau

data yang terkumpul melalui percobaan.

c.       Keunggulan Metode Eksperimen

Keungulan-keunggulan metode eksperimen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

adalah:

1)      Siswa secara aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melaui

percobaan yang dilakukan.

2)      Siswa memperoleh kesempatan untuk membuktikan kebenaran teori secara empiris melalui

eksperimen, sehingga siswqa terlatih membuktikan ilmu secara ilmiah tidak asal-asalan.

3)      Siswa berkesempatan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah, dalam rangka menguji

hipotesis-hipotesis.

Page 8: IPA SD KELAS 6.docx

B. Kerangka Berpikir

            Hasil belajar siswa pada umumnya masih rendah. Siswa pada umumnya masih merasa sulit untuk

memahami materi pelajaran dikerenakan guru belum menerapkan metode yang tepat untuk

membangkitkan motivasi dan pemahaman meteri pelajaran, maka dalam dalam kegiatan

pembelajaran perlu menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran dan dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

 C. Hipotesis

            Berdasar kerangka berfikir di atas maka hipotesis penelitian sebagai berikut: “Dengan

menggunakan metode Demontrsai dan Eksperimen dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa tentang materi rotasi dan revolusi pada siswa kelas VI SDN Plemahan 2 Kecamatan Plemahan

Kabupaten Kediri.

Page 9: IPA SD KELAS 6.docx

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.    Subyek Penelitian

1. Tempat Pelaksanaan Penelitian

Nama Sekolah             : SD Negeri Plemahan 2 Kec.

                                     UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

                                      Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri.

2. Waktu Pelaksanaan penelitian

a. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran siklus pertama dilaksanakan pada  hari Senin

Tanggal 15 Pebruari 2009

b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 8

Maret 2009.

3. Mata Pelajaran             : Ilmu Pebgetahuan Alam

4. Kelas                              :  VI

5.  Karakteristik Siswa

         a. Jumlah siswa seluruhnya        : 16 Siswa

         b. Jumlah siswa laki-laki            : 8 Siswa

         c. Jumlah siswa perempuan        : 8 siswa

    6. Teman Sejawat

         a. Nama                                     : 

         b. NIP                                        : 

         c. Tugas                                      : Mengajar kelas …..

         d. Unit kerja                               : SD Negeri Plemahan 2

     e. Instansi                                   : UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Kediri

Page 10: IPA SD KELAS 6.docx

B.     Diskripsi per Siklus

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Kegiatan

 Pada siklus pertama, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sehingga seluruh proses dari

percobaan Rotasi dan revolusi yang dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak lebih

hanya sebagai pertunjukan belaka. Merencanakan perbaikan pembelajaran dengan focus menerapkan

metode demonstrasi secara terbimbing, dengan melibatkan siswa secara langsung. Setelah percobaan

selesai, dilanjutkan diskusi sidswa untuk membahas hasil percobaan.

Harapan peneliti dengan diterapkanya metode demonstrasi secara terbimbing tersebut dan juga

melibatkan siswa secara aktif, maka akan didapatkan penguasaan pemahaman materi lebih bisa

diserap siswa, tingkat ketuntasan belajar menjadi meningkat sehingga didapat hasil belajar yang

memuaskan.

b. Pelaksanaan Siklus Pertama

Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti sepenuhnya menerapkan metode demonstrasi

terbimbing  dengan melibatkan siswa secara aktif melakukan demonstrasi percobaan.

Untuk memperoleh data jalannya proses perbaikan pembelajaran tersebut tidak lepas dari

seorang pengamat yakni teman sejawat yang menjadi teman sejawat adalah Jarwadi. Tugas  adalah

merekam jalanya proses perbaikan pembelajaran. Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran

tersebut dicatat oleh pengamat pada lembar observasi yang telah menjadi kesepakatan bersama

antara peneliti dengan pengamat.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam pelaksanaan

perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah sebagai berikut :

a)      Guru menjelaskan tentang rotasi dan revolusi

b)      Guru megadakan Tanya jawab tentang rotasi dan revolusi

c)      Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan

d)     Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melaksanakan percobaan

Page 11: IPA SD KELAS 6.docx

e)      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

f)       Guru memberikan penguatan-pebgutan atas hasil percobaan siswa.

g)      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

h)      Secara kelompok siswa melaporkan hasil percobaan.

i)        Siswa mengerjakan tes formatif

c. Pengamatan / pengumpulan data / instrument

Dalam melaksanakan penelitian hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes formatif sebagai alat

evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Untuk mendukung dalam proses pengamatan ini peneliti meminta batuan kepada teman sejawat

yaitu  Tego Suroso, A. Ma. Pd sebagi pengamat, tugas pengamat adalah merekan jalannya proses

perbaikan dari awal sampai akhir. Dalam merekan proses pembelajaran tersebut pengamat menggunakan

lembar observasi yang telah disepakati oleh peneliti dan pengamat.

Format observasi yang digunakan pengamat adalah sebagai berikut:

NoKemunculan Komentar

Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

Ya - Belum

maksimal

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

Ya - Belum

maksimal

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Perelu

ditingkatkan

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

- Tidak Kurang

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

- Tidak Kurang

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal- Ya - Cukup, perlu

Page 12: IPA SD KELAS 6.docx

NoKemunculan Komentar

Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

hal yang belum paham? ditingkatkan

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

- tidak kurang

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya baik

3. Reflesi Siklus Pertama

Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat mengenai rancangan proses perbaikan

pembelajaran, ditemukan beberapa  kelemahan pada rencana perbaikan pembelajaran pada siklus

pertama, yaitu

a.       Pada saat dilaksanakan percobaan alokasi waktu dalam pembelajaran hanya sedikit sehingga

waktu hanya dihabiskan untuk percobaan saja.

b.      Hanya sebagian siswa yang mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan.

c.       Secara klasikal guru dan siswa tidak menyimpulkan hasil percobaan, sehingga dari beberapa

pertanyaan dalam tes formatif tidak terjawab dengan benar.

2. Siklus Kedua

a.      Perencanaan Kegiatan Siklus Kedua.

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama

menjadi faktor pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran yang kedua.

b.      Pelaksanaan Siklus Pertama

Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti sepenuhnya menerapkan metode demonstrasi

terbimbing  dengan melibatkan siswa secara aktif melakukan demonstrasi percobaan.

Page 13: IPA SD KELAS 6.docx

Untuk memperoleh data jalannya proses perbaikan pembelajaran tersebut tidak lepas dari

seorang pengamata yakni teman sejawat yang menjadi teman sejawat adalah Jarwadi. Tugas  adalah

merekam jalanya proses perbaikan pembelajaran. Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran

tersebut dicatat oleh pengamat pada lembar observasi yang telah menjadi kesepakatan bersama

antara peneliti dengan pengamat.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam pelaksanaan

perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah sebagai berikut :

a)            Guru menjelaskan tentang Rotasi dan revolusi

b)            Guru megadakan Tanya jawab Rotasi dan revolusi

c)            Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan.

d)           Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melaksanakan percobaan.

e)            Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

f)             Guru memberikan penguatan-pebgutan atas hasil percobaan siswa.

g)            Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

h)            Secara kelompok siswa melaporkan hasil percobaan.

i)              Siswa mengerjakan tes formatif.

c.       Pengamatan / pengumpulan data / instrument

Dalam melaksanakan penelitian hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes formatif sebagai

alat evauasi untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Untuk mendukung dalam proses pengamatan ini peneliti meminta batuan kepada teman sejawat

yaitu Rotasi dan revolusi sebagi pengamat,tugas pengamat adalah merekan jalannya proses

perbaikan dari awal sampai akhir. Dalam merekan proses pembelajaran tersebut pengamat

menggunakan lembar observasi yang telah disepakati oleh peneliti dan pengamat.

Page 14: IPA SD KELAS 6.docx

Format observasi yang digunakan pengamat adalah sebagai berikut:

Kemunculan Komentar

No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

ya - Belum

maksimal

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

ya - Belum

maksimal

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Perelu

ditingkatkan

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

- Tidak Kurang

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

- Tidak Kurang

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Cukup, perlu

ditingkatkan

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

- tidak kurang

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya baik

d.      Reflesi Siklus Pertama

Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat mengenairancangan proses perbaikan

pembelajaran, ditemukan beberapa  kelemahan pada rencana perbaikan pembelajaran pada siklus

pertama, yaitu

a.       Pada saat dilaksanakan percobaan alokasi waktu dalam pembelajaran hanya sedikit sehingga waktu

hanya dihabiskan untuk percobaan saja.

Page 15: IPA SD KELAS 6.docx

b.      Hanya sebagian siswa yang mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan.

c.       Secara klasikal guru dan siswa tidak menyimpulkan hasil percobaan, sehingga dari beberapa

pertanyaan dalam tes formatif tidak terjawab dengan benar.

3. Siklus Kedua

a.      Perencanaan Kegiatan Siklus Kedua

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama

menjadi faktor pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran yang kedua

Pada tahap ini peneliti merencanakan untuk menambah metode eksperimen dalam

pelaksanaan perbaikan pembelajarannya. Dengan penggabungan metode demonstrasi dan metode

eksperimen, dimaksudkan agar seluruh siswa nanti akan lebih jelas dalam melakukan pembelajaran.

Melaui metode demonstrasi dengan eksperimen, siswa dituntun untuk melaukan percobaan

dengan pengamatan, sehingga saat mengikuti pelajaran yang ditekuni akan lebih dapat dimengerti

oleh siswa. Metode ini menekankan pada kebutuhan ketelitian siswa saat menanggapi suatu masalah,

keaktifan kerja, berfikir kritis, dan aktualisasi pengalaman sehari-hari. Dengan demikian pada saat

dilaksanakan evaluasi akhir program, siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan

benar.

b.      Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua ini, peneliti menerapkan metode

demonstrasi dan metode eksperimen, serta membangkitkan siswa dalam menjawab pertanyaan.

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan peneliti dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran  siklus kedua adalah sebagai berikut

a)     Guru menjelaskan tentang Rotasi dan revolusi.

b)      Guru mengadakan Tanya jawab Rotasi dan revolusi

c)       Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk melakukan percobaan-percobaan dan

pengamatan.

d)      Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan dan pengamatan.

Page 16: IPA SD KELAS 6.docx

e)       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan percobaan dan

pengamatan yang dilakukan.

f)       Guru membangkitkan potensi-potensi yang dimiliki siswa saat melaksanakan percobaan dan

pengamatan.

g)     Guru memberikan moyivasi atau dorongan kepada siswa, menanggapi percobaan dan

pengamatan yang dilakukanya.

h)     Secara kelompok siswa melaporkanya hasil percobaan dan pengamatan dihadapan teman-

temannya kemudian nburu menanggapinya dengan memberikan referensi seperlunya.

i)        Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari seluruh hasil percobaan dan

pengamatan.

j)     Guru memberikan penilaian pada akhir pembelajaran berupa tes formatif.

k)   Guru memberikan tindak lanjut.

c.       Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes formatif untuk

mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Adapun proses pengamatanya

menggunbakan lembar pengamat yang telah disepakati oleh peneliti dan pengamat.

Tabel pengamatan perbaikan pembelajaran siklus II

No Perilaku Guru yang DiobservasiKemunculan Komentar

Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

Ya - Baik

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

Ya - Baik

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Baik

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan Ya - Baik

Page 17: IPA SD KELAS 6.docx

No Perilaku Guru yang DiobservasiKemunculan Komentar

Ada Tidak

anak?

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

Ya - Baik

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Baik

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

Ya - Baik

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya - Baik

d.      Refleksi Siklus Kedua

Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat mengenai rancangan proses perbaikan

pembelajaran siklus kedua ini, ada beberapa kekuatan ditemukan dan hamper tidak ada kelemahan

pada rencana perbaikan pembelajaran siklus kedua. Kekuatan yang muncul pada perbaikan

pembelajaran siklus kedua ini adalah :

1.      Seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan percobaan dab pengamatan karena hamper suluruh

siswa mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan dan pengamatan.

2.      Masing-masing kelompok tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan percobaan dan

pengamatan.

3.      Setiap pertanyaan dapat dijawab dengan benar siswa.

4.      Tingkat penguasaan siswa materi pembelajaran mencapai lebih dari 80%.

Page 18: IPA SD KELAS 6.docx

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Diskripsi Persiklus

1. Siklus pertama

Dari  perencanaan yang sudah dibuat guru melaksanakan perbaikan pembelajaran dari focus

menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen  siswa terlibat lebih aktif, dalam mengikuti

pembelajaran. Diharapakan dari menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen ini, tingkat

prestasi belajar siswa menjadi lebih baik. Setiap pertanyaan guru dapat dijawab dengan benar leh

siswa. Setelah dilaksanakan penelitian pada tes akhir, tingakat ketuntasan belajar siswa bisa

mencapai target 80% sesuai dengan harapan.

Namun dari proses perbaikan pmbelajaran siklus pertama, belum sepenuhnya harapan peneliti

tercapai sepenuhnya. Setiap kali penlis menyapaikan pertanyaan kepada siswa belum bisa terjawab

dengan benar.

Setelah dberikan tes formatif pada perbaikan pembelajaran siklus pertamadiperoleh data hasil

penilaian hasil terhadap siswa yang mengejakan sola sebanyak 10 nomer dengan hasil sebagai

berikut :

Hasil Tes Formatif Perbaikan pembelajaran IPA Siklus I

No Nilai Jumlah Siswa Skor

1 4 4 16

2 5 3 15

3 6 3 18

4 7 3 21

5 8 2 16

Jumlah - 86

Rata-rata - 5,3

Page 19: IPA SD KELAS 6.docx

Demikian juga hasil pengamat dari teman sejawat mengenai pelaksanaan proses perbaikan

pembelajaran siklus pertama yang dilaksanakan peneliti. Berdasarkan data observasi yang tertuang

pada lembar pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel Pengamatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

Siklus I

Kemunculan Komentar

No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

ya - Belum

maksimal

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

ya - Belum

maksimal

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Perelu

ditingkatkan

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

- Tidak Kurang

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

- Tidak Kurang

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Cukup, perlu

ditingkatkan

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

- tidak kurang

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya baik

Berdasar tabel di atas ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan pada perbaikan

pembelajaran siklus pertama. Kekuatan yang muncul hanya sebagian siswa yang menjadi lebih aktif

karena diberi kesempatan guru untuk mengutarakan pendapatnya.

Page 20: IPA SD KELAS 6.docx

Adapun yang menjadi kelemahan perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah :

a.  Pada pelaksanaan demonstrasi, waktunya hanya sedikit.

b. demonstrasi hanya dilakukan oleh sebagaian siswa saja.

c.  Secara klasikal garu dan siswa tidak menyimpulkan hasil dari demonstrasi.

2.      Siklus Kedua

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus kedua, peneliti merencanakan untuk

menambah metode eksperimen dalam melaksanakan pembelajaran ,diharapaka dengan

menggunakan metode demonstrasi dan eksprimen dengan melibatkan seluruh siswa,maka

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran akan lebih optimal.

Diharapkan dari keterlibatan  seluruh siswa dalam malakukan eksperimen tersebut, tingkat

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran lebih dapat optimal, sehingga prosentase ketuntasan

belajarnya bisa mencapai 80% sesuai keinginan guru dan acuan ketuntasan belajar nasional.

Hasil pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran siklus kedua, sungguh memperoleh

peningkatan belajar siswa lebig berhasil. Hal ini terbukti bisa menjawab 10 soal yang dilaksanakan

pada tes formatif.

Hasil Tes Perbaikan pembelajaran IPA

 Siklus II

No Nilai Jumlah Siswa Skor

1 4 1 4

2 6 2 12

3 7 1 7

4 8 6 48

5 9 4 36

6 10 1 16

Jumlah - 134

Rata-rata - 8,3

Page 21: IPA SD KELAS 6.docx

Demikian juga hasil pengamatan dari teman sejawat, mengenai pelaksanaan perbaikan

pembelajaran siklus kedua bagi peneliti, dari tabel lembar pengamatan / observasi didapat hasil

sebagai berikut.

Tabel Pengamatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

Siklus I

Kemunculan Komentar

No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

Ya - Baik

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

Ya - Baik

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Baik

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

Ya - Baik

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

Ya - Baik

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Baik

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

Ya - Baik

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya - Baik

Page 22: IPA SD KELAS 6.docx

Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat mengenai proses perbaikan pembelajaran

siklus kedua pada mata pelajaran IPA materi rotasi dan revolusi dilaksanakan sesuai prosedur yang

ditetapkan, ditemukan kekuatan hamper tidak ada kelemahan / kekurangan yang muncul.

Kekutan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus kedua ini adalah:

1)      Seluruh siswa terlibat aktif karena seluruh siswa mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan

dan pengatan atau mendenstrasikan dan melakukan eksperimen

2)      Masing-masing kelompok tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan percobaan dan

pengamatan

3)      Setiap pertanyaan guru dapat dijawab dengan benar oleh siswa.

4)      Tingkat penguasaan materi terhadap materi rotasi dan revolusi lebih dari 80%.

B.     Pembahasan

1. Siklus Pertama

Setelah diadakan peraikan pembelajaran yangmenfokuskan penerapan metode diskusi dan

Lembar Kerja Siswa untuk meningkatkan prestasi belajar, diperoleh hasil yang sdikit kemajuan

tingkat pengusaan siswa terhadap materi pelajaran.

Dari pengamatan teman sejawat pada pelajaran sebelumnya, ketuntasan belajar siswa

terhadap materai cahay 45 %, setelah diadakan perbaikan pembelajarn ketuntasan belajar menjadi

59% kemajuan yang terjadi terhadap materi pelajaran, merukan hasil dari dari perbaikan

pembelajaran yang dilasankan dengan cara siswa diaktifkan dalam demostrasi dan eksperimen atau

percobaan dan pengamatan. Namun kemajuan yang terjadi belum seperti yang diharapkan yakni

ketuntasn belajara 80%. Kelemahan proses perbaikan pembelajaran, terjadi karena tidak semua

siswa diberi kesempatan dalam melaksanakan demonstrasi, sehingga dalam pelaksanaan diskusi

kelompok siswa menjadi ramai karena siswa belum memahami masalah dengan jelas. Dengan

demikian tingkat pengusaan siswa terhadap materipun menjadi rendah.

Demikian juga dalam hal perbaikan guru yang direkam oleh teman sejawat dalam lembar

pengamatan, apa yang telah dirumuskan bersama antara peneliti dan pengamat belum sepenuhnya

dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran belum menunjukan

Page 23: IPA SD KELAS 6.docx

kemajuan yang berarti. Peneliti belum melaksanakan hal-hal yang ditetapkan pada lembar

pengamatan yang sudah dirumuskan antara peneliti dan pengamat.

2. Siklus Kedua

Kemajuan yang terjadi dalam tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,

merupakan hasil dari perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan tersedianya alat Bantu /

media yang memadai, sehingga seluruh siswa dapat terlibat secara aktif dalam malakukan percobaan

dan pengamatan. Demikian juga tingkat penguasaan siswa terhadap materi cahaya menjadi optimal.

Pendapat dari para ahli tentang metode mengajar, penggunaan metode demonstrasi dan

eksperimen telah diterapakan dalam perbaikan pembelajaran.

Dalam hal prilaku guru yang direkam oleh teman sejawat dalam lembar pengamatanpun

menunjukan kemajuan yang berarti. Peneliti sudah melaksanakan hal-hal yang ditetapkan dalam

lembar pengamatan yang sudah dirumuskan antara guru dan pengamat.

Pada perbaikan pembelajaran kedui ini apa yang menjadi tujuan semula dapat tercapai yaitu

proses pembelajaran yang bermutu dan pemahaman siswa terhadap materi rotasi dan revolusi

tercapai secara optimal dari 53% menjadi 83%.

Page 24: IPA SD KELAS 6.docx

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.          Simpulan

Melihat hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam telah

dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1)       Penguasaan siswa terhadp mata pelajaran IPA Kelas VI Rotasi dan revolusi dapat ditingkatkan

melalui penggunaan metode demonstrsai dan eksperimen.

2)       Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPA dengan        menggunakan metode

demonstrasi dan eksperimen, membantu siswa dalam        memecahkan dan mengatasi

kesulitan-kesulitan dalam menyikapi mata pelajaran yang dihadapi.

3)       Dengan mengunakan metode demonstrasi dan eksperimen, siswa lebih        dapat

meningkatkan prestasi belajarnya dalam menanggapi materi dan         permasalahan belajarnya

untuk mendapatkan hasil lebih optimal.

B.    Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa hal yang masih perlu dilakukan oleh guru dalam

upaya meningkatkan kualitas pembelajaran pada umumnya dan khususnya terdapat tingkat

penguasaan materi pelajaran adalah:

1.      Menerapkan metode  yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa

2.      Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru

hendaknya melibatkan siswa secara aktif dan dengan memberikan penguatan –penguatan agar

siswa termotivasi sehingga prestasi belajar menjadi meningkat dan berhasil optimal.

3.       Berdasarkan pengalaman peneliti, bahwa dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran perlu

kiranya diadakan kelompok kerja antar guru.   

    Tujuannya adalah untuk selalu saling tukar pengalaman, menghindarkan kesulitan-kesulitan

berkaitan pada kesibukan tugas kerja yang menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.

Page 25: IPA SD KELAS 6.docx

DAFTAR PUSTAKA

BSNP 2008. Model silabus kelas I,  Jakarta Depdiknas Peraturan Mentri Pendidikan Nasional tentang standar isi kurikurum tingkat satuan pendidikan. Jakarta Depdiknas.

Hamalik,Oemar. 1992 Psikolagi belajar mengajar  Bandung Sinar baru

Nana Sudjana 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.   Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung

Purwodarminto, WJS.1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Warnadi, IGAK 2007. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas Terbuka.

Sradiman, A. M.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Depdikbud 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar ( GBPP ). Jakarta Depdikbud

Russeffendi,E. T 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam I. Jakarta Universitas Terbuka

Suryobroto, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali

Surakhmat. Winarto, Thomas Murroy. 1981. Metodologi Pengjaran. Jakarta

Winkel.1984. Psikologi Pendidikan Evaulasi Belajar. Jakarta : PT Gramedia.

Page 26: IPA SD KELAS 6.docx

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       : SD Negeri Plemahan 2Kelas                           : VIMata Pelajaran            : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)Semester                      : II (dua)

A. Standar Kompetensi Memahami Matahari sebagai pusat rotasi dan revolusi dan interaksi bumi dalam tata  surya.

B. Kompetensi Dasar9.2 Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan.

II.  IndikatorMenjelaskan peristiwa  peristiwa rotasi dan revolusi bumi.Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi bumi.Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bulan.Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi bulan.Mendemonstrasikan gerakan bumi mengelilingi matahari.

III. Tujuan PembelajaranPeserta didik dapat :1.   Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bumi.2.   Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi bumi.3.   Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bulan.4.   Menjelaskan akibat rotasi dan revolusi bulan.5.   Memperagakan gerakan-gerakan Bumi dan Bulan mengelilingi matahari.6. Menjelaskan kenampakan Bulan dari Bumi sebagai akibat gerak revolusinya terhadap Bumi.

IV. Materi PembelajaranGerakan Bumi dan Bulan1.   Gerakan Bumi      Bumi melakukan 2 gerakan yaitu :      a. bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi      b. bumi berputar mengelilingi matahari disebut revolusi bumi      Akibat rotasi bumi :      a. terjadinya siang dan malam      b. terjadinya gerak semu harian matahari      c. terjadinya perbedaan waktu      Akibat revolusi bumi :      a. terjadinya gerak semu tahunan matahari      b. terjadinya perubahan musim2.  Gerakan bulan      Bulan melakukan 3 gerakan yaitu :      a. bulan berputar pada porosnya (berotasi)      b. mengelilingi bumi (berevolusi)      c. bersama-sama bumi mengelilingi matahari

      Waktu rotasi bulan sama dengan waktu revolusinya, maka mengakibatkan permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama.

      Revolusi bulan mengakibatkan terjadinya fase-fase bulan.

Page 27: IPA SD KELAS 6.docx

Model Pembelajaran :a.   Direct Instructional (DI)b.   Cooperative Learning (CL)

Metode Pembelajaran :a.   Tanya jawabb.   Tugasc.   Eksperimend.   Demonstrasi

V.  Langkah-Langkah Kegiatana.   Kegiatan Pendahuluan

1)   Motivasi: Benarkah Matahari bergerak mengelilingi Bumi?2)   Pengetahuan prasyarat: Apakah yang menjadi pusat rotasi dan revolusi ?b.   Kegiatan Inti

1)   Guru menjelaskan tentang gerakan Bumi dan Bulan.2)   Guru menanyakan gejala alam yang sering ditemui peserta didik terkait dengan gerakan Bumi dan

Bulan.3)   Guru meminta peserta didik mendeskripsikan gejala alam tersebut.

4)   Guru memberi penjelasan gejala alam tersebut dikaitkan dengan gerakan Bumi dan Bulan.5)   Guru mengadakan tanya jawab mengenai materi yang telah diberikan.

6)   Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.c.   Penutup

1)   Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman.VI.   Sumber Belajar   Sumber :   1. Buku IPA Salingtemas Kelas VI SD/MI, Wigati Hadi Omegawati, dkk.   2. Sains SD Kls VI, Haryanto, Erlangga.   Alat :   1. Plastisin   2. Lampu senter   3. Globe

   4. PensilVII. Penilaian Hasil Belajar1. Teknik Penilaian

a. Tes Unjuk Kerjab. Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumena. Uji petik kerja prosedur

b. Uraian3. Contoh Instrumen  : Terlampir

Plemahan, Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Kelas VI

Page 28: IPA SD KELAS 6.docx

Daftar Nilai Siklus I

DAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS I

NO Nama Nilai1 42 53 64 65 46 77 48 59 4

10 711 412 713 614 815 816 5

Jumlah 86Rata-rata 5,3

Page 29: IPA SD KELAS 6.docx

Daftar Nilai Siklus IIDAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS I

NO Nama Nilai1 92 83 84 85 86 107 68 49 8

10 611 712 913 814 915 916 9

Jumlah 134Rata-rata 8,3