IPA Penyakit Silikosis

13
SMK TAMBANG NUSANTARA TUGAS IPA OLEH : KELOMPOK 5 1. FEBRIANTO JEREMY ALLAK 2. EVARIANI DESIANA T. 3. PUTRA HARI 4. ASMUDIN KENDARI

Transcript of IPA Penyakit Silikosis

Page 1: IPA Penyakit Silikosis

SMK TAMBANG NUSANTARA

TUGAS

IPA

OLEH :

KELOMPOK 5

1. FEBRIANTO JEREMY ALLAK2. EVARIANI DESIANA T.3. PUTRA HARI4. ASMUDIN

KENDARI

2014

Page 2: IPA Penyakit Silikosis

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Yang

Maha Pengasih dengansegala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah

semua makhluk-Nya.Berkat Rahmat dan Bimbingan-Nya penyusun dapat

menyelesaikan Makalah ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk

menyampaikan terima kasih telah berjasa memberikan motivasi dalam rangka

menyelesaikan Makalah ini.

Semoga dengan selesainya Makalah ini, dapat Bermanfaat bagi siswa – siswi

dan para pembaca lainnya.

Page 3: IPA Penyakit Silikosis

DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………………………………

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………….

1. Latar Belakang………………………………………………………………….

2. Rumusan Masalah………………………………………………………………

3. Tujuan…………………………………………………………………………..

BAB II Pembahasan………………………………………………………………………….

1. Definisi Polusi Udara ……………………………………………………

2. Pembahasan Mengenai Jenis Gangguan kesehatan ……………………………

3. Pembahasan Tentang Polutan Udara …………………………………………..

4. Frekuensi timbulnya gangguan Kesehatan …………………………………….

5. Pengobatan Yang dapat dilakukan …………………………………………….

BAB III Penutup……………………………………………………………………………..

1. Simpulan………………………………………………………………………….

2. Saran……………………………………………………………………………...

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….

Page 4: IPA Penyakit Silikosis

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Makalah ini kami susun berdasarkan Materi yang di berikan Oleh Guru

Pembimbing, untuk menunikan Tugas yang Diberikan Oleh Guru Pembimbing.

Makalah ini juga sebagai bahan pembelajaran yang akan kami gunakan, serta sebagai

bahan Presentasi.

2. Rumusan Masalah

Dalam Makalah ini akan dibahas beberapa masalah sebagai berikut :

a) Apa Yang dimaksud Polusi Udara ?

b) Apa Jenis Gangguan kesehatan akibat Polusi Udara ?

c) Apa itu Polutan Udara ?

3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :

a) Mendeskripsikan Definisi Polusi Udara

b) Mendeskripsikan Mengenai Jenis Gangguan kesehatan akibat Polusi Udara

c) Mendeskripsikan Tentang Polutan Udara

Page 5: IPA Penyakit Silikosis

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Polusi Udara

Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk

atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam

lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan

hidup yang telah ditetapkan.

Polusi udara (pencemaran udara) merupakan pencemaran yang terjadi di

udara.Polusi udara biasanya terjadi karena polutan yang berbentuk gas ataupun zat

partikel. Contoh zat yang dapat menimbulkan polusi udara adalah: Gas Karbon

Dioksida (CO2), karbon dioksida (CO), HzS, NO2 dan SOZ.

1) Jenis Gangguan Kesehatan Akibat Polusi Udara

Gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran udara

dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

Korosif: bahan pencemar bersifat merangsang terjadinya proses peradangan

pernapasan pada bagian atas.

Asfiksia: ini terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam

mengikat oksigen atau berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.

Anesthesia: adalah dampak pencemaran udara yang bersifat menekan

susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.

Toksis: dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem

pembuatan darah dan menyebabkan keracunan pada susunan saraf.

SILIKOSIS

A. Definisi

Silikosis (Silicosis) adalah suatu penyakit saluran pernafasan akibat

menghirup debu silica, yang menyebabkan peradangan dan pembentukan

jaringan parut pada paru-paru.

Penyakit silicosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa

SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap.Debu

silika bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran

beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda, dll).Selain dari

itu, debu silika juka banyak terdapat di tempat di tempat penampang bijih besi,

timah putih dan tambang batubara.Pemakaian batubara sebagai bahan bakar juga

Page 6: IPA Penyakit Silikosis

banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu silika akan

keluar dan terdispersi ke udara bersama – sama dengan partikel lainnya, seperti

debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.

Terdapat 3 jenis silikosis:

1. Silikosis kronis simplek, terjadi akibat pemaparan sejumlah kecil debu

silika dalam jangka panjang (lebih dari 20 tahun).

Nodul-nodul peradangan kronis dan jaringan parut akibat silika terbentuk

di paru-paru dan kelenjar getah bening dada.

2. Silikosis akselerata, terjadi setelah terpapar oleh sejumlah silika yang

lebih banyak selama waktu yang lebih pendek (4-8 tahun).

Peradangan, pembentukan jaringan parut dan gejala-gejalanya terjadi

lebih cepat.

3. Silikosis akut, terjadi akibat pemaparan silikosis dalam jumlah yang

sangat besar, dalam waktu yang lebih pendek.Paru-paru sangat meradang

dan terisi oleh cairan, sehingga timbul sesak nafas yang hebat dan kadar

oksigen darah yang rendah.

Pada silikosis simplek dan akselerata bisa terjadi fibrosif masif

progresif.Fibrosis ini terjadi akibat pembentukan jaringan parut dan

menyebabkan kerusakan pada struktur paru yang normal.

B. Gejala Gangguannya

Penderita silikosis tidak memiliki masalah pernafasan, tetapi mereka bisa

menderita batuk berdahak karena saluran pernafasannya mengalami iritasi

(bronkitis).

Silikosis bisa menyebabkan batuk berdahak dan sesak nafas.Mula-mula sesak

nafas hanya terjadi pada saat melakukan aktivitas, tapi akhirnya sesak timbul

bahkan pada saat beristirahat.

Keluhan pernafasan bisa memburuk dalam waktu 2-5 tahun setelah penderita

berhenti bekerja.Kerusakan di paru-paru bisa mengenai jantung dan

menyebabkan gagal jantung yang bisa berakibat fatal.Jika terpapar oleh

organisme penyebab tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosis, penderita

silikosis mempunyai resiko 3 kali lebih besar untuk menderita tuberkulosis.

Gejala tambahan yang mungkin ditemukan, terutama pada silikosis akut:

• Demam.

• Batuk.

• Penurunan berat badan.

• Gangguan pernafasan yang berat.

Page 7: IPA Penyakit Silikosis

C. Organ Yang Terserang

Pada saat orang bernafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke

dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-paru akan

menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut.

- Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran nafas

bagian atas,

- Partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan

bagian tengah.

- Partikel yang berukuran lebih kecil yaitu 1 sampai 3 mikron, akan masuk ke

dalam kantung udara paru-paru kemudian menempel pada alveoli.

- Partikel yang lebih kecil lagi yaitu kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar

saat nafas dihembuskan.

D. Dampak lebih lanjut dari penyakit silikosis

Penyakit silikosis dapat mengakibatkan komplikasi, diantaranya :

1. Bronkitis.

2. Emphysenic(kembang paru-paru).

3. Kegagalan fungsi jantung.

2) Polutan Udara Yang Menyebabkan Silikosis

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa Penyakit silicosis disebabkan oleh

pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-

paru dan kemudian mengendap.Jadi senyawa umum yang menyebabkan penyakit

silicosis ini adalah debu silica berupa SiO2.

A. Jenis Senyawa Penyakit Silika

Silikon dioksida (silika, SiO2) merupakan senyawa yang umum ditemui dalam

kehidupan sehari-hari dan banyak digunakan sebagai bahan baku industri elektronik.

Silikon dioksida kristalin dapat ditemukan dalam berbagai bentuk yaitu sebagai

quarsa, kristobalit dan tridimit.Pasir di pantai juga banyak mengandung silika.

Silikon dioksida terbentuk melalui ikatan kovalen yang kuat, serta memiliki struktur

lokal yang jelas: empat atom oksigen terikat pada posisi sudut tetrahedral di sekitar

atom pusat yaitu atom silikon.

B. Keberadaan Senyawa Di Lingkungan

Debu silika bebas ini keberadaannya banyak terdapat di pabrik besi dan baja,

keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir, menggerinda,

dll).Selain dari itu, debu silika juga banyak terdapat di tempat di tempat penampang

bijih besi, timah putih dan tambang batubara.Pemakaian batubara sebagai bahan

bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2. Pada saat dibakar, debu

silika akan keluar dan terdispersi ke udara bersama–sama dengan partikel lainnya,

seperti debu alumina, oksida besi dan karbon dalam bentuk abu.

Page 8: IPA Penyakit Silikosis

C. Penyebab

Silikosis terjadi pada orang-orang yang telah menghirup debu silika selama

beberapa tahun. Silika adalah unsur utama dari pasir, sehingga pemaparan biasanya

terjadi pada:

Buruh tambang logam

Pekerja pemotong batu dan granit

Pekerja pengecoran logam

Pembuat tembikar.

Biasanya gejala timbul setelah pemaparan selama 20-30 tahun. Tetapi pada

peledakan pasir, pembuatan terowogan dan pembuatan alat pengampelas sabun,

dimana kadar silika yang dihasilkan sangat tinggi, gejala dapat timbul dalam waktu

kurang dari 10 tahun.

Bila terhirup, serbuk silika masuk ke paru-paru dan sel pembersih (misalnya

makrofag) akan mencernanya. Enzim yang dihasilkan oleh sel pembersih

menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada paru-paru.

Pada awalnya, daerah parut ini hanya merupakan bungkahan bulat yang tipis

(silikosis noduler simplek). Akhirnya, mereka bergabung menjadi massa yang besar

(silikosis konglomerata).

Daerah parut ini tidak dapat mengalirkan oksigen ke dalam darah secara

normal.Paru-paru menjadi kurang lentur dan penderita mengalami gangguan

pernafasan.

3) Frekuensi Timbulnya Silikosi di Masyarakat dan Kelompok orang Yang Paling

Rentan Terkena Silikosi.

Sebelumnya telah di bahas bahwa debu silica bebas banyak terdapat di pabrik

besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir,

menggerinda, dll).Selain dari itu, debu silika juga banyak terdapat di tempat di

tempat penampang bijih besi, timah putih dan tambang batubara.Pemakaian batubara

sebagai bahan bakar juga banyak menghasilkan debu silika bebas SiO2.

Pada berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan silika penyakit ini dapat

terjadi, seperti pada pekerja berikut ini :

1. Pekerja tambang logam dan batubara.

2. Penggali terowongan untuk membuat jalan.

3. Pemotongan batu seperti untuk patung, nisan.

4. Pembuat keramik dan batubara.

5. Penuangan besi dan baja.

6. Industri yang memakai silika sebagai bahan misalnya pabrik amplas dan gelas.

7. Pembuat gigi enamel.

8. Pabrik semen.

Page 9: IPA Penyakit Silikosis

4) Pengobatan Penyakit Silikosis

Tidak ada pengobatan khusus untuk silikosis.Untuk mencegah semakin

memburuknya penyakit, sangat penting untuk menghilangkan sumber

pemaparan.Terapi suportif terdiri dari obat penekan batuk, bronkodilator dan

oksigen.Jika terjadi infeksi, bisa diberikan antibiotik.Tindakan preventif lebih

penting dan berarti dibandingkan dengan tindakan pengobatannya. Penyakit silikosis

akan lebih buruk kalau penderita sebelumnya juga sudah menderita penyakit TBC

paru-paru, bronchitis, astma broonchiale dan penyakit saluran pernapasan lainnya.

Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi pekerja akan sangat

membantu pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit akibat kerja. Data

kesehatan pekerja sebelum masuk kerja, selama bekerja dan sesudah bekerja perlu

dicatat untuk pemantauan riwayat penyakit pekerja kalau sewaktu – waktu

diperlukan.

Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah:

Membatasi pemaparan terhadap silica.

Berhenti merokok.

Menjalani tes kulit untuk TBC secara rutin.

Penderita silikosis memiliki resiko tinggi menderita tuberkulosis (TBC),

sehingga dianjurkan untuk menjalani tes kulit secara rutin setiap tahun.Silika diduga

mempengaruhi sistem kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab TBC.Jika hasilnya

positif, diberikan obat anti TBC.

Page 10: IPA Penyakit Silikosis

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Silikosis (Silicosis) adalah suatu penyakit saluran pernafasan akibat menghirup

debu silika, yang menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut pada

paru-paru. Terdapat 3 jenis silikosis: Silikosis kronis simplek Silikosis akselerata,

dan Silikosis akut. Penyebab dari silikosis adalah masuknya serbuk atau debu silica

kedalam saluran pernafasan.

B. Saran

Makalah ini telah kami Susun berdasarkan materi yang di Berikan oleh Guru

Pembimbing.Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah

ini masih kurang baik dan masih terdapat kesalahan, dan dalam pembahasan makalah

ini masih kurang memadai dan kurang merinci, maka dari itu kami sebagai penyusun

mengharapkan saran dan kritik dari para siswa dan siswi dan para pembaca

lainnya.Semoga dengan pembahasan makalah ini dapat bermanfaat bagi para siswa

dan pembaca lainnya.