IP Address Dan Pengkabelan (1)

download IP Address Dan Pengkabelan (1)

of 17

Transcript of IP Address Dan Pengkabelan (1)

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP ADDRESS DAN PENGKABELAN

Dosen Pengampu: Dr. Eko Marpanaji

Disusun oleh: Saras Mareta Ratri Panggih Tribowo Sigit Mardiyanto Fatonah Dwi Putri 11520241040 11520241041 11520241042 11520241043

Pendidikan Teknik Informatika (F1) Semester 2

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mampu memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP dan menguji kualitas kabel UTP straigh trough dan cross over 2. Mampu membangun LAN 3. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan 4. Mampu menjelaskan tentang IP Address 5. Mampu membuat cable cross/straight 6. Mampu mengkoneksikan komputer dengan cable cross/straight 7. Mampu menganalisis kesalahan saat membangun jaringan LAN

B. STUDI KASUS Menyambungkan 2 PC atau Laptop menggunakan kabel UTP yang telah dipasang konektor RJ-45. Pemasangan konektor dengan cara di crimping menggunakan crimping tool. Tujuannya supaya masing-masing PC dapat terhubung satu sama lain.

C. DASAR TEORI 1. IP Address IP (Internet Protocol) merupakan deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagia alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet berbasis TCP/IP. Untuk IPv4 panjang angkanya 32-bit, sedangkan untuk IPv6 panjang angkanya 128-bit. Organisasi engelola alokasi alamat IP secara global adalah IANA (Internet Assigned Numbers Authority).

Sedangkan yang dimaksud IP Address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antar-node. 2. Menemukan Tipe Kelas pada Notasi Biner Jika alamat IP ditulis dengan kode biner, maka tipe kelas dapat dilihat pada byte pertama.

Kelas A, jika byte pertama menunjukkan angka 0; Kelas B, jika byte pertama menunjukkan angka 10; Kelas C, jika byte pertama menunjukkan angka 110; Kelas D, jika byte pertama menunjukkan angka 1110; Kelas E, jika byte pertama menunjukkan angka 1111.

3. Menemukan Tipe Kelas pada Notas Desimal Alamat IP juga bisa ditulis dengan notasi desimal. Untuk mengidentifikasi alamat IP tersebut masuk dalam kelas apa, maka dapa dilihat dari nomor pada byte pertama.

Kelas A, jika byte pertama menunjukkan angka 0-127; Kelas B, jika byte pertama menunjukkan angka 128-191; Kelas C, jika byte pertama menunjukkan angka 192-223; Kelas D, jika byte pertama menunjukkan angka 224-239; Kelas E, jika byte pertama menunjukkan angka 240-255.

4. NetID dan HostID Network ID ialah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjukkan jaringan tempat komputer ini berada. Host ID ialah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjukkan workstation, server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam suatu jaringan. Ketentuan Host ID dan Net ID: Network ID tidak boleh berisi angka 127. Karena angka tersebut merupakan Loop Back yang akan selalu menunjukkan dirinya sendiri. 127 adalah angka yang secara kodrat (guprak) sudah dikontrak sepenuhnya oleh setiap individu komputer. Setiap localhost akan sama dengan 127.0.0.0.

Semua bit dari Network ID dan Host ID tidak boleh bernilai 1. Misalnya berisi 255 yang jika dikonversikan menjadi biner akan menjadi 11111111. Sehingga, format ini adalah SALAH : 255.255.255.255 = 11111111.11111111.11111111.11111111 Host ID harus unik. Artinya setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki Host ID yang berbeda.

5. Pembagian Kelas a. Kelas A it pertama dari IP address adalah 0 Jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 0 127 Hanya ada kurang dari 128 jaringan kelas A Setiap jaringan kelas A bisa mempunyai jutaan host IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Jadi, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113 Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. b. Kelas B Bit pertama dari IP address adalah 10 Jaringan dengan IP yang byte pertamanya : 128 191 Terdapat ribuan jaringan kelas B Setiap jaringan kelas B bisa mempunyai ribuan host

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Maka, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1 Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx 191.155.xxx.xxx c. Kelas C Bit pertama dari IP address adalah 110 Jaringan dengan IP yang byte pertamanya 192 223 Terdapat jutaan jaringan kelas C Setiap jaringan kelas C hanya mempunyai kurang dari 254 host IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Dengan Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin. d. Kelas D Bit pertama dari IP address adalah 111 Nomor jaringan dengan IP yang byte pertamanya lebih dari 223 Merupakan address yang dialokasikan untuk kepentingan khusus e. Kelas E Bit pertama dari IP address adalah 11110 Merupakan address yang dialokasikan untuk Eksperimen 6. Kabel UTP

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan salah satu kabel jenis Twisted Pair Ethernet. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Disebut Unshielded karena kabel ini kurang tahan terhadap inferensi magnetik dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral atau saling berlilitan.

Terdapat 2 cara memasang konektor ke kabel LAN, yaitu: a. Kabel Straight Digunakan untuk menyambung antara PC dengan perangkat lain, seperti PC ke printer, PC ke Hub, dan lain sebagainya. Susunannya:

b. Kabel Cross Over Digunakan untuk menyambung dari PC satu ke PC lainnya. Susunannya:

7. Membaca LAN Tester LAN tester merupakan alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk pemasangan tipe straight, jika pemasangan benar maka led 1 sampai 8 berkedip.Untuk pemasangan tipe cross over, led nomor 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. D. ALAT DAN BAHAN 1. Crimping tool 2. LAN Tester 3. Cabel UTP

4. Konektor RJ-45 5. Komputer/ laptop (2)

E. LANGKAH KERJA

a.

sebelum membuat kabel perlu kita kupas kabel luar dari utp pada saat pengupasan sekitar 1 inchi dari ujung nya agar pada saat melakukan pemasang RJ45 bisa menghasilkan crimping yang bagus dan kuat.

b.

pastikan pada saat mengupas kabel luar tidak mengenai kabel kawat yang di dalam 1 pun agar kabel bisa terkoneksi dengan baik jika terpotong atau tergores pada awal nya memang berjalan dengan baik namun setelah beberapa waktu akan rusak dan tidak terkoneksi lagi.

c.

setelah mengupas kabel luar langkah selanjutnya pisahkan kabel tersebut dan di luruskan pada tiap-tiap kabel agar pada saat di crimping menghasilkan kabel yang berkualitas. Pisahkan kabel warna orange ke kiri dan

ke kanan warna cokelat lalu kita pisahkan pasangan warna hijau dan putih hijau.putih hijau ke sebelah kiri dan hijau ke sebelah kanan lalu

tinggal mengurai pasangan warna biru di bagian tengah agar proses penguraian kabel lebih mudah dan efisien.

jika di lihat pada gambar di samping terlihat jelas hasil penguraian sesuai petunjuk yang di atas.tidak sulit dan tidak memakan waktu banyak.

d.

Setelah meluruskan masing-masing kabel konduktor ke urutan yang sesuai dengan standar pengkabelan.bagaimana urutan kabel standar??urutan kabel standar di sebut dengan 568-B untuk urutan kabel yang lebih jelas bisa di lihat di bawah ini :

di atas sudah jelas susunan kabel konduktor pada masing-masing jenis topologi kabel,ada untuk straight kabel dan crossover kabel,

e.

langkah selanjutnya kita potong semua kabel konduktor dengan cara di rapatkan semua kabel yang tadi sudah di luruskan usahakan agar potong secara rata dengan sudut 90 derajat sekitar 1/2 inchi dari kabel luar, jangan potong kabel terlalu pendek agar nanti nya dapat mencengkram kontak konduktor pada RJ45.

lihat gambar di samping pastikan potongan rata dan clear tanpa ada yang pendek pada masing-masing kabel.

f.

Masukkan kabel konduktor ke RJ45 pastikan kabel konduktor di pegang secara kuat agar kabel-kabel tersebut tidak mengalami pergeseran susunan kabel (tidak rata) dan masukan kabel dengan urutan awal warna orange dari kiri dan masukan ke RJ45.

g.

pastikan kabel konduktor menempel pada kontak konduktor pada RJ45 bisa di lihat pada gambar di samping.

h. masuk pada tahap peng-crimpingan.pada tahap ini pastikan kembali hasil dari memasukan kabel ke RJ45 dan dorong kabel dan usahakan sampai ke dalam kontak RJ45 pada setiap kabel konduktor lalu tekan alat crimpping sampai berbunyi klik pada RJ45.

jika sudah pada kabel ujung pertama lakukan cara yang atas untuk mengulangi kabel ujung kedua.jika kebutuhan nya adalah straight susunan pada kabel pertama sama kan dengan kabel kedua,jika kebutuhan crossover bedakan uraian kabel contoh nya sebagai berikut:

i.

seperti gambar di atas jika ingin membuat kabel straight buatlah masing-masing ujung kabel dengan susunan straight dan jika ingin membuat kabel crossover

ujung pertama mengunakan susunan straight dan ujung kedua mengunakan crossover. j. Tahap terakhir adalah pengecekan koneksi kabel dengan mengunakan kabel tester agar semua kabel konduktor bisa di gunakan dengan baik contoh gambar kabel tester seperti gambar di bawah ini:

jika sudah terkoneksi dengan baik (semua lampu indikator pada kabel tester berkedip (menyala) berarti tahap instalasi membuat kabel utp sudah selesai dan sesuai prosedur. F. BAHAN DISKUSI Arti istilah- istilah: a. Pinging 192.168.10.3 with 32 bytes of data: Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time=13ms TTL=128 Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time=2ms TTL=128 Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time=4ms TTL=128 Reply from 192.168.10.3: bytes=32 time=4ms TTL=128 b. Ping statistics for 192.168.10.3: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 2ms, Maximum = 13ms, Average = 5ms

Arti dari pesan tersebut komputer yang digunakan untuk melakukan PING, dengan statistik 4 paket PING atau ICMP terkirim, dan menerima 4 paket PING, kehilangan paket 0, perkiraan perjalanan paket dalam mili second, lama waktu perjalanan paket paling cepat 2 ms, paling lama 13 ms, dan rata-ratanya = 13 + 2 + 4 + 4 = 23 dibagi 4 = 5,75 ms. Arti dari round trip adalah perjalan paket PING dari komputer yang digunakan untuk melakukan PING, atau secara sederhana diartikan perjalanan pulang pergi. Replay from, jika paket ping menunjukkan replay ini berarti host terhubung. Destination host unreachable, jika unreachle maka host kemungkinan besar tidak terhubung, atau ada kabel yang terlepas, atau LAN card mengalami kerusakan. Bytes menunjukkan besar request packet yang dikirimkan. Secara default ukuran paket ICMP PING adalah 32 bytes, kita dapat mengubahnya dengan memberikan opsi ukuran. Time Time pada sebuah paket PING mengindikasikan ketersediaan bandwidth yang disediakan untuk paket PING, jika bandwidth PING habis maka statistik dari time, akan semakin besar. TTL merupakan nilai Time-To-Live yang digunakan untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. Dengan mengurangi nilai TTL awal yaitu 128 dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung banyaknya hop yang dilalui dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali PING packet melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet akan didiscard/didrop dan hasil PING menunjukkan: TTL expired in transit Packet sent adalah jumlah paket data yang dikirim. Packet Received adalah jumlah paket data yang diterima Packet Lost adalah paket data yang hilang. Minimum merupakan lama lama waktu perjalanan paket paling cepat Maximum merupakan lama waktu perjalanan paket paling lambat

Average merupakan lama lama waktu perjalanan paket rata-rata. G. PERMASALAHAN DAN TROUBLESHOOTING Setalah membangun sebuah jaringan pasti ada permasalahan yang sering muncul, Namun permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara tertentu apabila kita mengetahui kerusakan yang sedang terjadi pada jaringan yang kita bangun Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala. Dalam sistem jaringan LAN permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita lihat. Indikatorindikator tersebut memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing-masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut: kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu: 1. Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan 2. Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.

Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja 3. Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut. Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang

baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru. Tidak bisa sharing data Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain lalu ketik ping Run caranya adalah Klik start -t. misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain. Tidak muncul Local Area Connection Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak

efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat. Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Performa LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system anda dibanjiri oleh program berbahaya, maka jaringan akan mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa menghentikan layanan jaringan. Solusinya adalah proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.

KESIMPULAN 1. IP Address adalah deretan angka biner, yang merupakan identitas suatu komputer yang tekoneksi dengan jaringan. 2. Untuk mengoneksikan komputer satu dengan yang lain dalam satu ruangan, diperlukan kabel LAN. Kabel LAN adalah kabel UTP yang telah dipasangi konektor RJ-45

yang fungsinya menghubungkan sesama komputer, atau komputer dengan peripheral yang lain. 3. Terdapat 2 tipe sambungan, ada yang straight dan ada yang cross over. Tipe sambungan straight digunakan untuk mengkoneksikan komputer dengan peripheral lain, sedangkan tipe sambungan cross over digunakan untuk mengoneksikan sesama komputer. 4. Dalam pemasangan konektor, biasanya sering terjadi masalah. Misalnya urutan kabel sudah benar tetapi tetap dideteksi salah oleh LAN tester. Hal ini dapat terjadi jika pada saat mengepress kurang ditekan. Atau bisa juga karena kabel kurang maksimal masuk ke dalam.

DAFTAR PUSTAKA http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/09/belajar-sendiri-pasang-kabel-utp-untukjaringan/. Belajar Sendiri Pasang Kabel UTP untuk Jaringan. http://bosgentongs.com/2009/08/10/urutan-kabel-utp-straight-dan-cross/. Urutan Kabel UTP straight dan Cross. http://ramadintarigan.blogspot.com/2008/03/network-id-dan-host-id.html. Net ID dan Host ID. http://aaghof.blogspot.com/2009/10/tcpip-kelas-kelas-ip-address.html Kelas-kelas IP Address http://titanfyar1993.wordpress.com/2011/07/16/permasalahan-lan-dan-caramemperbaikinya/ Troubleshooting