Iol

15
IOL (MYRON) Penanaman lensa mengalami kemajuan pada akhir tahun 1940 yang dilakukan oleh Harold Ridley. Sekarang operasi implantasi penanaman IOL merupakan jenis operasi dengan tingkat keberhasilan tinggi, dan aman. Tetapi penelitian untuk penentuan teknik operasi dan model IOL yang praktis, ekonomis, dan aman untuk penggunaan yang banyak masih dibutuhkan. Pada tahun 1967 Binkhorst mengusulkan klasifikasi dari IOL dan pada tahun 1985 diperbaharui sehingga didapatkan 4 macam IOL: 1. Anterior chamber supported lenses 2. Iris supported lenses 3. Capsule supported lenses 4. Posterior chamber angle supported lenses Generasi 1 (Lensa Ridley Posterior) http://new.eyeantiques.com/shop/eye-surgery-museum/ intraocular-lenses/

description

iol

Transcript of Iol

IOL (MYRON)Penanaman lensa mengalami kemajuan pada akhir tahun 1940 yang dilakukan oleh Harold Ridley. Sekarang operasi implantasi penanaman IOL merupakan jenis operasi dengan tingkat keberhasilan tinggi, dan aman. Tetapi penelitian untuk penentuan teknik operasi dan model IOL yang praktis, ekonomis, dan aman untuk penggunaan yang banyak masih dibutuhkan.Pada tahun 1967 Binkhorst mengusulkan klasifikasi dari IOL dan pada tahun 1985 diperbaharui sehingga didapatkan 4 macam IOL:1. Anterior chamber supported lenses2. Iris supported lenses3. Capsule supported lenses4. Posterior chamber angle supported lensesGenerasi 1 (Lensa Ridley Posterior) http://new.eyeantiques.com/shop/eye-surgery-museum/intraocular-lenses/

IOL generasi 1 pertama kali dibuat oleh Harold Ridley, yang berupa bikonvex polymethyl methacrylate (PMMA) disc yang ditanam setelah operasi ekstrakapsular. Banyak perdebatan tentang prosedur yang diajukan Ridley tetapi prosedur Ridley sering menghasilkan hasil yang baik walaupun komplikasi dislokasi lensa sering menyulitkan.Generasi 2 (Early Anterior Chamber Lenses)

Karena tingginya angka dislokasi lensa dengan lensa Ridley maka dipertimbangkan tempat baru implantasi lensa yaitu pada bilik mata depan dengan fiksasi pada angulus korneoskleral. Lensa ini dapat ditanama baik pada operasi ekstrakapsular atau intrakapsular dan dengan teknik yang lebih simpel. Pertama kali model lensa ini diperkenalkan oleh Baron di Prancis dan mengalami perkembangan hingga sekarang. Komplikasi yang terjadi lensa ini adalah UGH (uveitis, glaucoma, hifema).Generasi 3 (Iris Supported Lenses)

http://new.eyeantiques.com/shop/eye-surgery-museum/intraocular-lenses/Karena komplikasi dari kedua generasi lensa diatas maka pada tahun 1950, lensa ini dibuat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Model lensa ini pertam kali dibuat oleh Binkhorst dengan 4 loop dan 4 klip. Tetapi oleh lensa iris ini sering menimbulkan masalah seperti iris chafing, abnomalitas upil dan dislokasi maka Binkhost dan rekan-rekannya membuat lensa dengan 2 loop dan modifikasinya. Modifikasi dari model lensa ini sangat berpengaruh pada desain modern IOL masa kini. Komplikasi dari lensa iris seperti dislokasi lensa, deformitas pupil, iris atrofi, opasifikasi media, dekompensasi kornea dan lain-lain timbul akibat gesekan kronis lensa.

Generasi 4 (Intermediate Anterior Chamber Lenses)

http://www.newlens.co.uk/intraocular-lens/anterior-chamber-pmma-single-piece-mta-u0/Pada generasi ke 4 lensa anterior mengalami modifikasi dengan loop yang lebih fleksibel dan ujung yang lebih tumpul sehingga lebih tissue friendly tidak melukai jaringan di sekitar iris.Generasi 5 (Improved Posterior Chamber Lenses) Konsep original dari Harold kembali dilakukan dengan adanya perkembangan dari model lensa seperti C-looped, J-looped dan lain-lain. Dengan adanya perkembangan model lensa ditentukan tempat fiksasi di bilik mata belakang: Pada regio silier Dalam kantong kapsul 1 loop dalam kantong kapsul dan lainnya di anterior

Dengan menaruh lensa dalam kantong kapsul mencegah terjadinya kontak lensa dengan jaringan uvea yang dapat mengakibatkan erosi dan desentralisasi.

Generasi 6 (Modern Capsular Lenses)

http://www.indiamart.com/global-ophthalmic/hydrophilic-aspheric-foldable-iol.htmlDengan adanya perkembangan teknologi maka perkembangan pengetahuan tentang teknik operasi dengan model IOL semakin berkembang dimana kedua hal ini sangat penting untuk menentukan keberhasilan terapi. IOL berkembang dari yang rigid maupun yang dapat dilipat.

OperasiPenatalaksanaan definitif untuk katarak adalah ekstraksi lensa. Bergantung pada integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu intra capsuler cataract ekstraksi (ICCE) dan ekstra capsuler cataract ekstraksi (ECCE).8Indikasi (Myron)Indikasi penatalaksanaan bedah pada kasus katarak mencakup indikasi visus,medis, dan kosmetik.1. Indikasi refraktif merupakan indikasi paling sering. Indikasi ini berbeda pada tiap individu, tergantung dari gangguan yang ditimbulkan oleh katarak terhadap aktivitas sehari-harinya.2. Indikasi medis pasien bisa saja merasa tidak terganggu dengan kekeruhan pada lensa matanya, namun beberapa indikasi medis dilakukan operasi katarak seperti pada malposisi lentis, malformasi lentis, glaukoma imbas lensa (lens-induced glaucoma), endoftalmitis fakoanafilaktik, dan kelainan pada retina misalnya retiopati diabetik atau ablasio retina. 3. Indikasi kosmetik kadang-kadang pasien dengan katarak matur meminta ekstraksi katarak (meskipun kecil harapan untuk mengembalikan visus) untuk memperoleh pupil yang hitam.Persiapan Pre-Operasi (Myron dan at glance)1. Pemberian informed consent2. Biometri, pemeriksaan ultrasound untuk mengukur panjang bola mata dan pemeriksaan keratometri untuk mengukur kurvatura kornea3. Pastikan keadaan umum stabil sebelum operasi seperti hipertensi, penyakit respiratori, diabetes mellitus4. Pemberian tetes antibiotik profilaksis5. Pemberian tetes NSAID untuk mencegah miosis6. Pupil dilebarkan dengan midriatikum.

Anestesi (lang, Myron)1. Anestesi Umum Digunakan pada orang dengan kecemasan yang tinggi, tuna rungu, atau retardasi mental, juga diindikasikan pada pasien dengan penyakit Parkinson, dan reumatik yang tidak mampu berbaring tanpa rasa nyeri.2. Anestesi Lokal : Topical Retrobulbar block Peribulbar blockPaling sering digunakan. Diberikan melalui kulit atau konjungtiva dengan jarum 25 mm. Efek : analgesia, akinesia, midriasis, peningkatan TIO, hilangnya refleks Oculo-cardiac (stimulasi pada n.vagus yang diakibatkan stimulus rasa sakit pada bola mata, yang mengakibatkan bradikardia dan bisa menyebabkan cardiac arrest) Komplikasi : Perdarahan retrobulbar Rusaknya saraf optik Perforasi bola mata Injeksi nervus opticus Infeksi Subtenon BlockMemasukkan kanula tumpul melalui insisi pada konjungtiva dan kapsul tenon 5 mm dari limbus dan sepanjang area subtenon. Anestesi diinjeksikan diantar ekuator bola mata.Berikut ini akan dideskripsikan secara umum tentang tiga prosedur operasi pada ekstraksi katarak yang sering digunakan yaitu ICCE, ECCE, dan phacoemulsifikasi, SICS.1. Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul. Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan dari mata melalui incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya dilakukan hanya pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada ICCE tidak akan terjadi katarak sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer.ICCE tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih mempunyai ligamen hialoidea kapsular. Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini astigmatisme, glukoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan

Gambar 11. Teknik ICCE2. Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE )Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan kortek lensa dapat keluar melalui robekan. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, implantasi lensa intra ocular posterior, perencanaan implantasi sekunder lensa intra ocular, kemungkinan akan dilakukan bedah glukoma, mata dengan prediposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, mata sebelahnya telah mengalami prolap badan kaca, ada riwayat mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid macular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul pada pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder.

Gambar 12. Teknik ECCE

Gamabar 13. ECCE dengan pemasangan IOL

3. PhacoemulsificationPhakoemulsifikasi (phaco) adalah teknik untuk membongkar dan memindahkan kristal lensa. Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea. Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena incisi yang kecil maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari.Tehnik ini bermanfaat pada katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan katarak senilis.Langkah-langkah: Insisi kornea 2.75-3.2 mm Pemberian viscoelastis di bilik mata depan Capsulorhexis Hydrodissection Phacoremoval nucleus Aspirasi korteks Viscoelastic Penggantian viscoelastic dengan solusi garam faal Luka menutup sendiri Injeksi sunkonjungtiva steroid dan antibiotic Penutup Mata

4. Small Incision Cataract Surgery (SICS)Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi bervariasi dari 5-8 mm. Namun tetap dikatakan SICS sejak design arsiteknya tanpa jahitan, Penutupan luka insisi terjadi dengan sendirinya (self-sealing). Teknik operasi ini dapat dilakukan pada stadium katarak immature, mature, dan hypermature. Teknik ini juga telah dilakukan pada kasus glaukoma fakolitik dan dapat dikombinasikan dengan operasi trabekulektomi.

KOMPLIKASIKomplikasi operasi dapat berupa komplikasi preoperatif, intraoperatif, postoperatif awal, postoperatif lanjut, dan komplikasi yang berkaitan dengan lensa intra okular (intra ocular lens, IOL).A. Komplikasi preoperatifa) Ansietas; beberapa pasien dapat mengalami kecemasan (ansietas) akibat ketakutan akan operasi. Agen anxiolytic seperti diazepam 2-5 mg dapat memperbaiki keadaan.b) Nausea dan gastritis; akibat efek obat preoperasi seperti asetazolamid dan/atau gliserol. Kasus ini dapat ditangani dengan pemberian antasida oral untuk mengurangi gejala.c) Konjungtivitis iritatif atau alergi; disebabkan oleh tetes antibiotik topical preoperatif, ditangani dengan penundaan operasi selama 2 hari.d) Abrasi kornea; akibat cedera saat pemeriksaan tekanan bola mata dengan menggunakan tonometer Schiotz. Penanganannya berupa pemberian salep antibiotik selama satu hari dan diperlukan penundaan operasi selama 2 hari. B. Komplikasi intraoperatifa) Laserasi m. rectus superior; dapat terjadi selama proses penjahitan.b) Perdarahan hebat; dapat terjadi selama persiapan conjunctival flap atau selama insisi ke bilik mata depan. c) Cedera pada kornea (robekan membrane Descemet), iris, dan lensa; dapat terjadi akibat instrumen operasi yang tajam seperti keratom.d) Cedera iris dan iridodialisis (terlepasnya iris dari akarnya)e) Lepas/ hilangnya vitreous; merupakan komplikasi serius yang dapat terjadi akibat ruptur kapsul posterior (accidental rupture) selama teknik ECCE. C. Komplikasi postoperatif awalKomplikasi yang dapat terjadi segera setelah operasi termasuk hifema, prolaps iris, keratopati striata, uveitis anterior postoperatif, dan endoftalmitis bakterial.D. Komplikasi postoperatif lanjutCystoid Macular Edema (CME), delayed chronic postoperative endophtalmitis, Pseudophakic Bullous Keratopathy (PBK), ablasio retina, dan katarak sekunder merupakan komplikasi yang dapat terjadi setelah beberapa waktu post operasi.E. Komplikasi yang berkaitan dengan IOLImplantasi IOL dapat menyebabkan komplikasi seperti uveitis-glaucoma-hyphema syndrome (UGH syndrome), malposisi IOL, dan sindrom lensa toksik (toxic lens syndrome).