INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI...

117
INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah) Skripsi Diajukan pada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh RINDY ANTIKA ROSNIA 206046103869 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H

Transcript of INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI...

Page 1: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

INVESTASI BERKEBUN EMAS

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah)

Skripsi Diajukan pada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh

RINDY ANTIKA ROSNIA 206046103869

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 2: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah) telah diujikan dalam sidang Munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 24 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) pada Program Studi Muamalat.

Jakarta, 24 September 2010

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. M. Amin Suma. SH., MA., MM

NIP. 195505051982031012

Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA

NIP. 195510151979031002 (.....................................)

Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag

NIP. 196404121994031004 (......................................)

Pembimbing : Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag

NIP. 196404121994031004 (.......................................)

Penguji I : Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA

NIP. 195510151979031002 (.....................................)

Penguji II : Mu’min Rauf, MA

NIP. 150.281.979 (.......................................)

Page 3: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

INVESTASI BERKEBUN EMAS

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah)

Skripsi

Diajukan pada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh

Rindy Antika Rosnia

206046103869

Dibawah Bimbingan

Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag.

NIP : 196404121994031004

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSTAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M / 1431 H

Page 4: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

ABSTRACT

Name : Rindy Antika Rosnia

NIM : 206046103869

Gold gardening investment is a new trend in gold investment emerging hailed

by gold investors. Gold gardening is the technique of investing gold with a minimum

initial capital but can earn gold in large amounts by utilizing funds from the loan at

the bank sharia's mortgage products or pegadaian. mortgage product (ar-rahn) is the

main instrument of this investment.

One way that can be done in the garden of investment gold is buying gold

which is smaller than that can be purchased, then immediately pawned. Fresh funds

transaction result is buy gold bullion another, and then mortgaged again. And so on

until the limit of financial capability. When funds run out, the last gold held in the

hand are not pawned, but stored until the price goes up exorbitant.

Purpose of this study is to determine how the investment application

gardening gold by making use of mortgage products iB Sharia BRI to BRI Syariah,

how is the increase in margin for investors to invest in gold garden, and analyze

investment gold gardening in the Islamic economic perspective.

This research use descriptive research methodologies that describe and

explain the problems of gardening gold investment, particularly on investment

applications gardening gold by making use of mortgage products iB BRIS on the BRI

i

Page 5: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

Sharia, the calculation of margin improvement for investors in gold estate investing

and investment analysis are reviewed in the perspective of Islamic economics.

Besides that, this research is the research field, including by conducting interviews

and includes literature study. This is a qualitative research data, by describing how

the mortgage application iB BRIS, investment gold garden using mortgage products

on the BRI Syariah and analysis of data obtained on gold estate investments in the

Islamic economic perspective

Results of research that has been done is to date gardening investment gold is

still can said that in accordance with Islamic sharia rule because it does not conflict

with the signs to invest in Sharia, among others: (1)free from usury element, (2) avoid

the illegitimate element, (3) protected from the elements gharar, (4) avoid gambling

element (maysir) and (5)protected from the elements doubtful. However, if in future

investment gold garden can not be controlled, it is feared this investment will contain

more harm than benefits.

Keyword : Gold gardening investment

ii

Page 6: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

ABSTRAK

Nama : Rindy Antika Rosnia

NIM : 206046103869

Investasi berkebun emas adalah trend baru dalam investasi emas yang sedang

marak digeluti oleh para investor emas. Berkebun emas adalah teknik berinvestasi

emas dengan modal awal yang minimal namun dapat memperoleh emas dalam

jumlah yang banyak dengan cara memanfaatkan dana pinjaman dari produk gadai

(ar-rahn) di bank syariah atau pegadaian. Produk gadai (ar-rahn) merupakan

instrumen utama dari investasi ini.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membeli emas yang lebih kecil

dari yang mampu dibeli, kemudian langsung digadaikan. Dana segar hasil transaksi

gadai tersebut dibelikan emas batangan yang lain, kemudian digadaikan lagi.

Demikian seterusnya hingga batas kemampuan keuangan. Pada saat dana habis, emas

terakhir yang dipegang di tangan tidak digadaikan, tetapi simpan sampai harganya

naik selangit.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aplikasi investasi

berkebun emas dengan memanfaatkan produk Gadai iB BRI Syariah pada BRI

Syariah, bagaimana perhitungan peningkatan margin bagi para investor dalam

melakukan investasi berkebun emas dan menganalisis investasi berkebun emas dalam

perspektif ekonomi Islam.

iii

Page 7: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif yakni

menggambarkan dan menjelaskan permasalahan investasi berkebun emas, khususnya

mengenai aplikasi investasi berkebun emas dengan memanfaatkan produk Gadai iB

BRIS di BRI Syariah, perhitungan peningkatan margin bagi para investor dalam

melakukan investasi kebun emas dan menganalisis investasi berkebun emas ditinjau

dalam perspektif ekonomi Islam. Selain itu penelitian ini merupakan penelitian

lapangan yakni dengan melakukan wawancara dan termasuk studi kepustakaan. Data

penelitian ini bersifat kualitatif, dengan menjelaskan bagaimana aplikasi Gadai iB

BRIS, aplikasi investasi kebun emas dengan memanfaatkan produk Gadai di BRI

Syariah serta analisis dari data-data yang diperoleh mengenai investasi kebun emas

dalam perspektif ekonomi Islam.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sampai dengan saat ini

investasi berkebun emas masih dapat dikatakan investasi yang sesuai dengan kaidah

syariah Islam karena tidak bertentangan dengan rambu-rambu berinvestasi dalam

syariah, antara lain: (1) Terbebas dari unsur riba, (2) Terhindar dari unsur haram, (3)

Terhindar dari unsur gharar, (4) Terhindar dari unsur judi (maysir), (5) Terhindar

dari unsur syubhat. Namun, apabila di masa yang akan datang investasi kebun emas

ini tidak terkendali, maka dikhawatirkan investasi ini akan lebih banyak mengandung

mudharat daripada maslahatnya.

Keyword: Investasi Berkebun Emas

iv

Page 8: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan

semesta alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan

segala nikmat iman Islam karena atas kehendak dan kuasanya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia

Syariah)” dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan

kepada Nabi Muhammad SAW, suri tauladan dalam aktivitas kehidupan, serta kepada

para keluarga dan sahabatnya.

Dengan penuh kesadaran penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak

baik secara moril maupun materil.

Karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada segenap pihak yang telah membantu menyelesaikan

skripsi ini. Sebagai rasa syukur penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH.,MA.,MM selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalah Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Ah. Azharuddin Lathif,

v

Page 9: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

MA,g, selaku sekretaris Jurusan Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku Ketua Program Non-Reguler

Fakultas Syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai

dosen penguji Muunaqasah yang telah memberikan waktu, bimbingan dan

pengarahan kepada penulis hingga skripsi ini dapat tereselesaikan dengan sebaik-

baiknya..

4. Bapak Drs. Ahmad Yani, MA., selaku Sekretaris Progaram Non-Reguler

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai

dosen pembibing yang telah sabar membimbing, memberikan waktu luang,

tenaga dan fikiran untuk memberikan ilmu dan bimbingan serta pengarahan

kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Mu’min Rauf, MA., selaku dosen penguji Muunaqasah yang telah

memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan kepada penulis hingga skripsi ini

dapat tereselesaikan dengan sebaik-baiknya..

6. Seluruh Dosen Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang

telah banyak memberikan ilmu dan pembelajaran kepada penulis.

7. Pimpinan dan seluruh Staf Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menyediakan fasilitas berupa sumber-sumber yang berkaitan dengan skripsi

penulis.

vi

Page 10: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

8. Pihak Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Pusat-Abdul Muis, terutama Ibu

Maryana dan mba Ela yang telah memberikan data-data yang penulis perlukan

dan memberikan waktu serta arahan kepada penulis selama proses penelitian di

Bank Rakyat Indonesia Syariah.

9. Ayahanda Sidik Afidin dan Ibunda Ma’rifa. Terima kasih atas segala kasih

sayang, perhatian, pengertian dan motivasinya baik moril maupun materil yang

sangat berperan dalam dalam hidup, semoga Papa dan Mama selalu diberikan

kesehatan, kebahagian dan umur yang panjang sehingga ananda diberi

kesempatan untuk menunjukkan besarnya cinta ananda pada kalian. Kepada

abangku, Fandy Hakim, yang dengan sabar mengantar penulis ke tempat

penelitian dan adik-adikku tercinta, Achmad Vickry dan Dhita Annisavira, yang

selalu memberikan semangat, membantu menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih

atas motivasi dan dukungan kalian.

10. Teman-teman PS NR 2006 khususnya PS A, Yuli, Ista, Syifa, Audit, Acy, Mey,

Isti, Iroh, Reni, Novi, Fauki, Robby, Acid, Togar, Kurniawan, Badru, Ical, dan

yang lainnya yang tak mungkin disebutkan satu persatu. Makasih atas

kebersamaannya selama 4 tahun kita saling mengenal, berbagi dan menjalin

persahabatan bahkan persaudaraan.

11. Teman-teman Selowsin, yang sudah memberikan semangat, doa, dan selalu

memberikan keceriaan.

vii

Page 11: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

12. Tak lupa pula teman-teman seperjuangan yang dengan sepenuh hati

mencurahkan dan membantu penulis dengan memberikan motivasi, saran dan

bantuan sehingga terselesaikan skripsi ini.

Mengakhiri kata pengantar ini, atas semua bantuan yang telah diberikan,

penulis hanya dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT semoga kebaikan yang

telah diberikan dapat bernilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.

Amin.

Pamulang, 06 September 2010

Rindy Antika Rosnia

viii

Page 12: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

DAFTAR ISI

ABSTRACT ......................................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 8

F. Review Studi Terdahulu ................................................................. 9

G. Metodologi Penelitian ................................................................... 10

H. Sistematika Penulisan ................................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORI

A. Investasi Syariah ........................................................................... 16

B. Gadai Syariah (Ar-Rahn) .............................................................. 34

C. Ekonomi Islam .............................................................................. 42

ix

Page 13: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BRI SYARIAH

A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia Syariah ....................... 48

B. Visi dan Misi .................................................................................. 49

C. Struktur Organisasi ........................................................................ 50

D. Produk – Produk BRI Syariah ....................................................... 51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Aplikasi Investasi Kebun Emas dengan Memanfaatkan

Instrumen Gadai di BRI Syariah .................................................... 62

B. Perhitungan Peningkatan Margin bagi Para Investor dalam

Melakukan Investasi Kebun Emas .................................................. 69

C. Analisis Investasi Kebun Emas dalam Perspektif Ekonomi

Islam .............................................................................................. 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 91

B. Saran ....................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 95

LAMPIRAN - LAMPIRAN

x

Page 14: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Harga Emas Rp/Gram – 6 Bulan Terakhir ............................. 30

Gambar 1.2 Grafik Harga Emas Rp/Gram – 1 Tahun Terakhir ............................ 31

Gambar 1.3 Grafik Harga Emas Rp/Gram – 5 Tahun Terakhir ............................ 31

Gambar 1.4 Grafik Harga Emas Rp/Gram – 10 Tahun Terakhir .......................... 32

Page 15: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Syariah Islam sebagai suatu syariah yang dibawa oleh rasul terakhir,

mempunyai keunikan tersendiri. Syariah ini bukan saja menyeluruh atau

komprehensif, tetapi juga universal. Karakter istimewa ini diperlukan sebab tidak

akan ada syariah lain yang datang untuk menyempurnakannya. Komprehensif

berarti syariah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ibadah maupun

muamalat. Adapun muamalat diturunkan untuk menjadi rules of the game atau

aturan main manusia dalam kehidupan sosial.1

Salah satu kegiatan muamalat yang memiliki peranan penting dalam

kehidupan bermasyarakat adalah sektor ekonomi. Kegiatan usaha yang paling

dominan, sangat dibutuhkan keberadaannya dan sebagai motor pembangunan

ekonomi di suatu negara adalah kegiatan usaha lembaga keuangan perbankan.

Pada mulanya operasional perbankan hanya masih bersifat menabung,

meminjam dan investasi. Dimana proses transaksinya menggunakan sistem

bunga yang hingga saat ini masih menjadi eleman terpenting dalam

perekonomian.2

1Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani

Press,2001), Cet 1, h. 4.

2 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), cet 1 h.120.

1

Page 16: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

2

Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,

telah lama mendambakan kehadiran sistem lembaga keuangan yang sesuai

tuntutan kebutuhan tidak sebatas finansial namun juga moralitasnya.3

Sistem ekonomi Islam mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia ditandai

dengan berdirinya usaha-usaha yang berbasis syariah seperti bank syariah,

pegadaian syariah, serta lembaga ekonomi syariah lainnya. Perkembangan

perbankan syariah saat ini semakin baik, hingga saat ini terdapat 8 Bank Umum

Syariah (BUS), 25 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 143 Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS).4

Bank syariah mempunyai sistem operasional yang tidak berbeda dengan

bank konvensional pada umumnya, yakni masih bersifat menabung, meminjam

dan investasi.

Pada dasarnya setiap manusia selalu menginginkan kehidupannya di dunia

ini dalam keadaan bahagia, baik secara material maupun spiritual, individual

maupun sosial.5 Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan cara berinvestasi.

Salah satu tujuan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak

3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Ekonisia : Kampus Fakultas Ekonomi

UII,2004), cet.I., h. 195. 4Artikel diakses pada tanggal 04 Mei 2010 dari www.bi.go.id

5 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2008), h.1.

Page 17: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

3

di masa yang akan datang.6 Ada bermacam-macam cara orang melakukan

investasi, di antaranya adalah investasi saham syariah, reksadana syariah,

investasi sukuk, investasi asuransi syariah, investasi emas, investasi properti

maupun investasi dalam bentuk lainnya.

Islam mengatur rambu-rambu yang harus dipenuhi dalam melakukan

investasi, yaitu: terbebas dari unsur riba, terhindar dari unsur haram, terhindar

dari unsur gharar, terhindar dari unsur judi (maysir), dan terhindar dari unsur

syubhat.7

Mayoritas penduduk Indonesia sudah terbiasa dengan investasi emas,

karena tidak sulit, dapat dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, mudah dibeli

dan investasi emas ini termasuk ke dalam investasi yang ”aman”, karena harga

emas cenderung stabil bahkan mengalami kenaikan serta investasi emas bukan

spekulasi karena investasi ini bersifat jangka panjang. Investasi emas umumnya

dilakukan dengan cara membeli sejumlah emas sesuai dengan modal yang kita

miliki, dapat berupa emas perhiasan, emas lantakan atau koin emas. Emas

tersebut kemudian disimpan untuk beberapa saat. Ketika harga emas naik, emas

tersebut dijual. Selisih harga pembelian dan penjualan merupakan keuntungan

dari investasi emas ini.

6 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta), cet. 1, h.47. 7 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta), cet. 1, h.42-

43.

Page 18: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

4

Namun, semakin berkembangnya zaman, maka investasi emas ini pun

mengalami perkembangan, yakni adanya metode investasi berkebun emas.

Metode kebun emas ini pertama kali dikenalkan oleh Rully Kustandar, seorang

investor emas. Ia adalah mantan manajer teknologi informasi pada salah satu

perusahaan. Ia menyebut jurusnya sebagai”Berkebun emas”. Metode yang dia

temukan pada tahun 2007 lalu itu melibatkan perbankan syariah dan pegadaian.

Metode Rully cukup sederhana. Setelah membeli batang emas yang pertama

investor harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau pegadaian. Di bank

syariah metode kebun emas ini memanfaatkan produk gadai syariah, yang

merupakan instrumen utama dari investasi ini.

Dari berbagai pembiayaan yang terdapat di BRI Syariah, salah satunya

adalah gadai emas syariah atau disebut GADAI BRIS iB yaitu merupakan

pinjaman dana (Qardh) dengan menggadaikan barang berharga, termasuk

penyimpanan yang aman (Ijarah) dan berasuransi.8

Secara umum, operasional gadai emas syariah mirip dengan jasa

konvensional, yaitu menggadaikan barang untuk memperoleh pinjaman uang

dalam jumlah tertentu. Untuk jasa ini dalam gadai konvensional dikenakan beban

bunga, layaknya sistem keuangan yang diterapkan perbankan. Sementara dalam

gadai syariah, nasabah tidak dikenakan bunga tetap, yang dipungut dari nasabah

adalah biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan serta penaksiran barang yang

8Artikel diakses pada tanggal 12 Mei 2010 dari www.brisyariah.co.id

Page 19: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

5

digadaikan. Perbedaan utama antara biaya gadai emas syariah dan bunga

pegadaian konvensional adalah dari sifat bunga yang bisa berakumulasi dan

berlipat ganda, sementara biaya gadai emas syariah hanya sekali dan ditetapkan

di muka.

Sistem gadai emas ini banyak diminati oleh masyarakat, karena

persyaratan mudah dan proses yang cepat. Nasabah datang ke bank dengan

membawa emas yang akan digadaikan, kemudian emas akan melalui proses

penaksiran oleh juru taksir. Setelah dilakukan penaksiran harga emas, maka

pembiayaan dari nilai taksir logam mulia (emas) yang dibutuhkan oleh nasabah

tersebut akan cair dipotong biaya gadai emas syariah.

Pada prinsipnya, dalam invetasi berkebun emas ini, investor berusaha

memiliki emas yang lebih banyak dengan jumlah modal yang sama. Salah satu

cara yang dapat dilakukan adalah membeli emas yang lebih kecil dari yang

mampu dibeli, kemudian langsung digadaikan. Dana segar hasil transaksi gadai

tersebut belikan emas batangan yang lain, kemudian digadaikan lagi. Demikian

seterusnya hingga batas kemampuan keuangan. Pada saat dana habis, emas

terakhir yang dipegang di tangan tidak digadaikan, tetapi simpan sampai

harganya naik selangit.9

Invetasi berkebun emas di bank-bank syariah saat ini sedang menjadi

trend investasi baru. Perkembangan investasi ini pun cukup pesat di kalangan

9 Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini!, (Jakarta:visimedia, 2010), h.

70.

Page 20: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

6

para investor emas. Investasi ini merupakan bentuk investasi kontemporer yang

pada zaman Rasulullah belum diatur mengenai hukumnya. Bahkan sampai saat

ini pun DSN MUI belum mengeluarkan fatwa yang mengatur khusus mengenai

investasi berkebun emas ini. Padahal sudah banyak masyarakat muslim yang

melakukan investasi berkebun emas ini dan invetasi ini pun dilakukan di bank

syariah. Sebenarnya, apakah investasi ini sudah sesuai dengan rambu-rambu atau

bertentangan dengan investasi secara syariah? Dan bagaimana pandangan

ekonomi Islam terhadap investasi berkebun emas yang merebak dalam

masyarakat?

Berdasarkan uraian tersebut di atas, topik ini menjadi sangat menarik

untuk dibahas. Sehingga diperlukan penelitian yang lebih mendalam mengenai

masalah ini. Dengan demikian maka penulis ingin membahasnya lebih lanjut

dalam bentuk skripsi dengan judul:

“INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM (Studi Pada PT Bank Rakyat Indonesia Syariah)”.

B. Identifikasi Masalah

Investasi berkebun emas ini adalah sebuah metode baru dalam melakukan

investasi emas. Investasi ini sedang marak digeluti oleh para investor emas yang

dilakukan di bank-bank syariah dan pegadaian. Sehingga masih banyak kajian-

kajian yang dapat diteliti dari investasi ini, seperti ; apakah investasi ini sesuai

dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam? Bagaimana mekanisme untuk melakukan

Page 21: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

7

investasi ini? Bagaimana perhitungan dari investasi ini? Bagaimana cara

meningkatkan keuntungan bagi para investor dalam melakukan investasi

berkebun emas ini? Serta Apakah ada kewajiban membayar zakat dari investasi

berkebun emas, jika ada bagaimana perhitungannya?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat wilayah yang dibahas sangat luas dan untuk menghindari

terjadinya tumpang tindih dengan masalah lain di luar wilayah penelitian, maka

penulis membatasi wilayah yang akan menjadi objek pembahasan pada penelitian

ini, yaitu mengenai aplikasi investasi berkebun emas dengan memanfaatkan

produk Gadai iB di BRI Syariah, bagaimana perhitungan peningkatan margin

bagi para investor dalam melakukan investasi berkebun emas dan bagaimana

investasi berkebun emas dalam perspektif ekonomi Islam.

D. Perumusan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini teratur dan sistematis, maka perlu

dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana aplikasi investasi berkebun emas dengan memanfaatkan produk

Gadai iB di BRI Syariah?

2. Bagaimana perhitungan peningkatan margin bagi para investor dalam

melakukan investasi kebun emas?

3. Bagaimana investasi berkebun emas dalam perspektif ekonomi Islam?

Page 22: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi investasi berkebun emas dengan

memanfaatkan produk Gadai iB di BRI Syariah

b. Untuk mengetahui cara perhitungan peningkatan margin bagi para investor

dalam melakukan investasi kebun emas

c. Untuk mengetahui dan mengkaji investasi berkebun emas dalam perspektif

ekonomi Islam

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian skripsi ini ditujukan untuk kalangan praktisi dan

akademisi:

a. Bagi Penulis, penelitian ini sangat bermanfaat karena dapat menambah

wawasan ilmu pengetahuan khususnya di bidang investasi berkebun emas,

gadai syariah dan investasi berkebun emas dalam perspektif ekonomi

Islam.

b. Bagi pihak BRI Syariah, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat agar

lebih baik lagi dalam pemberian pembiayaaan gadai syariah dan investasi

berkebun emas kepada nasabahnya dan diharapkan agar dengan

dilaksanakannya penelitian ini di BRI Syariah dapat lebih mengenalkan

produk gadai syariah serta investasi berkebun emas kepada masyarakat

serta diharapkan skripsi ini dapat menjadi salah satu acuan dalam hal

investasi berkebun emas dalam perspektif ekonomi Islam.

Page 23: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

9

c. Bagi nasabah BRI Syariah, juga bemanfaat agar mempunyai informasi

yang cukup dalam melakukan gadai syariah serta investasi berkebun emas

dengan memanfaatkan dana pinjaman dari produk Gadai iB di BRI

Syariah, dan dapat mengikuti semua prosedur yang berlaku dengan baik.

d. Bagi kalangan akademisi, dengan adanya skripsi ini diharapkan dapat lebih

bermanfaat bagi kita semua dan bisa menjadi sumber referensi dan acuan

yang jelas dalam masalah investasi berkebun emas dalam perspektif

ekonomi Islam.

e. Bagi masyarakat, adanya skripsi ini diharapkan dapat dijadikan sumber

refrensi atau acuan dalam mengenalkan produk ar-rahn di BRI Syariah

maupun investasi berkebun emas dengan memanfaatkan dana pinjaman

dari produk Gadai iB BRI Syariah.

F. Review Studi Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu mengenai investasi. Tetapi hanya

berkisar pada konsep atas investasi itu sendiri. Ada pula yang membahas lebih

jauh, yaitu membahas investasi dinar dan investasi dana asuransi syariah.

Seperti beberapa penelitian sebagai berikut:

1. Skripsi yang ditulis oleh Anna Madania pada tahun 2009, dengan judul skripsi

“ANALISIS INVESTASI DINAR (Studi Pada Gerai Dinar)”. Skripsi ini

membahas mengenai mekanisme pengelolaan dinar di gerai dinar, analisis

Page 24: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

10

return and risk investasi dinar, dan investasi SWBI untuk melihat keunggulan

diantara keduanya.

2. Skripsi yang ditulis oleh Sumarna pada tahun 2009, dengan judul “SISTEM

INVESTASI DANA ASURANSI SYARIAH PADA AJB BUMIPUTERA

1912 DIVISI SYARIAH”. Skripsi ini membahas mengenai sitem investasi

dana asuransi syariah, strategi investasi yang dilakukan Perusahaan Asuransi

AJB BUMIPUTERA Divisi Syariah, pada sektor apa saja perusahaan

menginvestasikan dananya dan tantangan apa saja yang dihadapi perusahaan

dalam berinvestasi.

Pada penelitian-penelitian terdahulu, fokus penelitian berbeda dengan

isi skripsi yang ditulis oleh penulis. Penulis memfokuskan kajian mengenai

aplikasi investasi kebun emas di BRI Syariah, perhitungan peningkatan margin

bagi para investor dalam melakukan investasi kebun emas dan investasi kebun

emas dalam perspektif ekonomi Islam.

G. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian,

yang dapat dilihat dari sudut:

Page 25: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

11

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini memakai pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan

“apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.10

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)

dimaksudkan untuk mendapatkan data primer, dilakukan penulis sebagai

pelengkap data dalam hasil penelitian kelak yaitu dengan melakukan

wawancara dengan Ibu Maryana Yunus selaku Fin Prod Dev Dept Head di

BRI Syariah Kantor Pusat untuk memperoleh data yang benar-benar dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Selain itu, penelitian ini juga merupakan penelitian kepustakaan

(library research). Penulis akan mendapatkan data dari literature berupa

buku-buku, makalah, artikel, internet dan tulisan-tulisan lainnya yang

membahas mengenai perbankan syariah, pembiayaan gadai emas syariah,

investasi syariah, investasi berkebun emas, ekonomi Islam serta bahasan-

bahasan yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.

3. Data Penelitian

a. Sumber Data:

10 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta : Rineka Cipta, 2007) h.234.

Page 26: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

12

1) Primer

Penulis akan mengumpulkan data dengan melakukan wawancara

dengan Ibu Maryana Yunus selaku Fin Prod Dev Dept Head di BRI

Syariah Kantor Pusat untuk memperoleh data yang benar-benar dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya.

2) Sekunder

Penulis akan mengumpulkan data dengan studi dokumentasi yaitu

berdasarkan data-data seperti brosur gadai di BRI Syariah, profil BRI

Syariah dan bahan pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Jenis Data

Data yang digunakan pada penelitian ini termasuk kedalam data

kualitatif. Data kualitatif adalah jenis data yang mempunyai sifat non-

angka.11 Dalam penelitian ini berupa mekanisme dan aplikasi gadai emas

syariah pada BRI Syariah, mekanisme investasi berkebun emas yang

diterapkan pada BRI Syariah, profil dari BRI Syariah dan data-data atau

bacaan-bacaan yang berhubungan dengan ekonomi Islam.

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi

dokumentasi (studi pustaka) dan studi lapangan dengan teknik wawancara.

11 Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS,

(Yogyakarta : ANDI, 2005), h. 3.

Page 27: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

13

5. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah –

Kantor Pusat. Jl. Abdul Muis No. 2-4. Jakarta Pusat, 10160.

6. Teknik Pengolahan Data

a. Seleksi Data: setelah memperoleh data dan bahan-bahan baik melalui

library research maupun field research, data diperiksa kembali satu per

satu agar tidak terjadi kekeliruan dan sesuai dengan yang dibutuhkan

dalam penelitian ini.

b. Klasifikasi Data: setelah data diperiksa lalu diklasifikasikan dalam bentuk

dan jenis tertentu agar lebih sistematis.

c. Analisis data: setelah data diklasifikasikan lalu dilakukan analisis yang

sesuai dengan data-data yang ada.

d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis

7. Metode Analisis Data

Penulis menganalisis data dengan menggunakan penelitian kualitatif. Dalam

metode kualitatif, penganalisaan dilakukan dengan mengunakan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer maupun

sumber sekunder.

b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan

masalah yang diteliti.

Page 28: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

14

c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah

dikemukakan dalam kerangka pemikiran.

d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.

8. Pedoman Penulisan Skripsi

Pedoman Penulisan skripsi kali ini menggunakan atau berpedoman

kepada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007”.

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, penulis merasa perlu

menetapkan suatu kerangka dasar penulisan. Secara garis besar dapat

memberikan gambaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan secara garis besar mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori yang mana sub bab nya menjelaskan

mengenai teori-teori berdasarkan tinjaun pustaka dan literature

mengenai investasi syariah, gadai syariah (Ar-Rahn) dan ekonomi

Islam.

Page 29: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

15

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK RAKYAT INDONESIA

SYARIAH

Bab ini menggambarkan sejarah singkat, visi dan misi, struktur

organisasi, dan produk-produk Bank Rakyat Indonesia Syariah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan aplikasi pelaksaaan investasi berkebun emas

dengan memanfaatkan produk Gadai iB pada BRI Syariah,

perhitungan peningkatan margin bagi para investor dalam melakukan

investasi kebun emas dan analisis investasi berkebun emas dalam

perspektif ekonomi Islam.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini mengemukakan kesimpulan yang diperoleh pada bab-

bab sebelumnya disertai dengan pemberian saran-saran yang

konstruktif sehubungan dengan masalah yang ditemui sebagai bahan

pertimbangan bagi perusahaan dan penulis lainnya untuk perbaikan

lebih lanjut.

Page 30: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Investasi Syariah

1. Pengertian Investasi Syariah

Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan harta. Selain daripada itu tujuan investasi

merupakan suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya

yang dilakukan pada saat sekarang ini, dengan tujuan untuk memperoleh

sejumlah keuntungan di masa yang akan datang.

Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi

diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau

proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Dalam kamus lengkap

ekonomi, investasi didefinisikan sebagai penukaran uang dengan bentuk-

bentuk kekayaan lain, seperti saham atau harta tidak bergerak yang

diharapkan dapat ditahan selama periode tertentu supaya menghasilkan

pendapatan.1 Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu: investasi

pada asset financial dan investasi pada asset riil.

1 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.I,

h. 28.

16

Page 31: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

17

Dalam literatur Islam memang tidak ditemukan adanya terminologi

investasi, akan tetapi kegiatan investasi keuangan menurut syariah dapat

berkaitan dengan kegiatan perdagangan atau kegiatan usaha, dimana

kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk

atau aset maupun jasa. Namun yang pasti, investasi keuangan syariah harus

berkaitan dengan kegiatan sektor-sektor yang berbasis syariah.

Dalam al-Quran surat at-Taubah ayat 34 menjelaskan tentang larangan

bagi umat islam terhadap penimbunan harta atau dana yang menganggur

(idle), yang berbunyi sebagai berikut:

)34:التوب ( Artinya: Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari

orang-orang alim yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih (QS. At-Taubah/9:34)

Page 32: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

18

Didalam ayat tersebut terkandung sebuah himbauan untuk

memutarkan uang supaya tidak beredar dikalangan tertentu saja, yaitu

dengan cara menginvestasikan hartanya dengan cara melakukan bisnis yang

halal. Investasi secara syariah harus berdasarkan konsep transaksi keuangan

syariah. Transaksi keuangan non syariah dengan transaksi keuangan syariah

tidak dapat dibeda-bedakan semata-mata dalam keadaan riba yang

diterjemahkan secara mutlak dalam bentuk bunga bank. Disamping riba,

suatu transaksi baru dapat dikatakan transaksi syariah bila juga telah

menghindari keadaan gharar (ketidak jelasan) dan maisir (spekulasi murni)

yang dilarang serta apabila pemilik harta juga mengambil resiko atas potensi

hasil yang diperoleh. Karena itu untuk memahami konsep investasi syariah

harus dikembangkan dahulu pengertian transaksi keuangan menurut syariah

Islam.

Hal tersebut diterangkan dalam firman Allah Swt:

⌧ ): النساء ( ☺

Artinya:

Page 33: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

19

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS.an-Nisaa/4:29)

Yang dimaksud dengan perniagaan adalah berbagai jenis transaksi

niaga dan tidak terbatas pada jual beli atau perdagangan saja. Termasuk

transaksi-transaksi yang tidak secara tunai dan dapat memberi efek

pembiayaan dari suatu pihak kepada pihak lain. Bilamana dalam perniagaan

tersebut tidak dilakukan secara tunai, harus dibuat perjanjian/kontrak secara

tertulis. Para pihak yang mengadakan akad tersebut memiliki kewajiban

legal dan moral untuk memenuhi perjanjian/kontrak tersebut.

2. Landasan Investasi Syariah

Menurut al-Quran tujuan dari semua aktifitas manusia diniatkan untuk

memperoleh keridhaan Allah, karena aktivitas yang mencari keridhaan Allah

ini merupakan yang lebih besar dari seluruh aktifitas.

Hal tersebut diterangkan dalam firman Allah Swt:

):البقرة ( Artinya: Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (al-Baqarah : 207)

Page 34: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

20

Dengan demikian maka investasi kepemilikan dan kekayaan seseorang

itu dalam hal-hal yang benar tidak mungkin untuk dilewatkan penekanannya.

Investasi yang baik adalah ditujukan untuk mencapai ridha Allah. Karena

kekayaan Allah itu adalah tanpa batas dan tidak pernah habis.

Jika pemborosan dalam belanja tidak diinginkan, menyimpan uang

‘tidur’ dengan tegas juga dikecam dalam al-Quran dan sunnah. Berbagai

sumber daya yang diberikan oleh Allah dimaksudkan untuk digunakan bagi

kemanfaatan seseorang (dalam batas-batas yang diizinkan oleh Islam),

maupun bagi kemanfaatan orang lain.

3. Prinsip dan Tujuan investasi Syariah

a. Landasan investasi Islam

Ada dua hal yang menjadi landasan dalam ekonomi Islam, yaitu al-

Quran dan Hadits. Hukum-hukum yang diambil dari kedua sumber

tersebut secara konseptual dan prinsip adalah hukum yang tidak dapat

diubah-ubah. Setidaknya ada empat landasan normatif dalam etika

islami, yang dapat dipresentasikan dalam aksioma etika yaitu :2

1) Landasan Tauhid

Landasan tauhid merupakan landasan filosofis yang dijadikan

sebagai fondasi bagi setiap muslim dalam melangkah menjalankan

fungsi hidupnya, diantaranya adalah menjalankan fungsi aktivitas

2 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.I,

h. 28-30.

Page 35: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

21

ekonomi. Makna tauhid dalam konteks ekonomi Islam adalah

kepercayaan penuh dan murni terhadap ke-Esaan Tuhan, yang secara

khusus menunjukkan dimensi vertikal.

2) Landasan Keadilan dan Kesejajaran

Adil merupakan salah satu nilai-nilai ekonomi yang ditetapkan

dalam Islam. Landasan keadilan dalam ekonomi berkaitan dengan

pembagian manfaat kepada semua komponen dan pihak yang

terlibat dalam usaha ekonomi. Landasan kesejajaran berkaitan

dengan kewajiban terjadinya sirkulasi kekayaan pada semua anggota

mayarakat dan mencegah terjadinya konsentrasi ekonomi hanya

pada segelintir orang.

3) Landasan Kehendak Bebas

Dalam pandangan Islam, manusia secara sunnatullah terlahir dengan

memiliki kehendak bebas, yakni potensi menentukan pilihan yang

beragam. Oleh karena kebebasan manusia tidak dibatasi, maka

manusia memiliki kebebasan pula untuk menentukan pilihan yang

salah ataupun yang benar.

4) Landasan Pertanggungjawaban

Aksioma tanggung jawab ini erat kaitannya dengan aksioma

kebebasan, karena kedua aksioma tersebut merupakan pasangan

alamiah. Dalam hal ini pemberian segala kebebasan usaha yang

Page 36: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

22

dilakukan manusia tidak terlepas dari pertanggungjawaban atas apa

yang telah dilakukannya.

b. Tujuan investasi syariah

Didalam investasi konvensional, memperoleh untung sebesar-

besarnya dengan meminimalkan pengorbanan merupakan sebuah tujuan

yang diimpikan atau merupakan tujuan utama dalam berinvestasi karena

investasi konvensional dilakukan demi mendapatkan keuntungan

maksimal untuk kepentingan pribadi atau kelompok tanpa

memperdulikan nasib orang lain. Sampai-sampai banyak cara yang

ditempuh untuk meraih tujuan tersebut, bahkan kadang sampai

menghalalkan berbagai cara demi tujuannya tersebut.

Berbeda dengan tujuan investasi konvensional, investasi syariah

sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang terkandung dalam al-

Quran maupun sunah. Alasan mengapa seseorang atau suatu perusahaan

melakukan investasi antara lain:

1) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan

datang. Setiap orang pasti ingin meningkatkan taraf hidup atau

setiap perusahaan pasti ingin memajukan perusahaannya dimasa

yang akan datang.

Page 37: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

23

2) Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi, seseorang

atau perusahaan dapat menghindarkan kekayaannya agar tidak

merosot nilainya dikarenakan inflasi.

3) Dorongan untuk menghemat pajak. Kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan investasi salah satunya yaitu fasilitas pajak yang

diberikan kepada seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan

investasi.3

4. Prinsip-Prinsip Umum Investasi Syariah

a. Prinsip halal dan thayyib

Allah SWT berfirman dalam (QS. Al-Baqarah : 168) yang berbunyi:

)168:البقرة (

Artinya: “Hai Sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 168) Dengan dasar ayat di atas maka pembiayaan dan invetasi hanya dapat

dilakukan pada asset atau kegiatan usaha yang halal, tahir, spesifik tidak

3 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.I,

h. 47.

Page 38: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

24

membahayakan, bermanfaat dan merupakan kegiatan usaha yang

spesifik dan dapat dilakukan bagi hasil dari manfaat yang timbul.

b. Prinsip transparasi guna menghindari kondisi yang gharar (sesuatu yang

tidak diketahui pasti akan keberadaannya) dan berbau maysir. Praktek

gharar dan spekulatif dalam berinvestasi akan menimbulkan kondisi

keraguan yang dapat menyebabkan kerugian, dikarenakan tidak dapat

memperlihatkan secara transparan mengenai proses dan keuntungan

(laba) yang diperoleh. Dengan demikian pemilik harta (investor) dan

pemilik usaha (emiten) tidak boleh mengambil resiko yang melebihi

kemampuannya yang dapat menimbulkan kerugian yang sebenarnya

dapat dihindari.

c. Prinsip keadilan dan persamaan bisnis merupakan suatu keharusan,

dalam hal memilih jenis investasi, kebijakan pengambilan

keuntungannya agar senantiasa diarahkan pada suatu kegiatan bisnis

yang berorientasi pada pendekatan proses dan cara yang benar dalam

memperoleh keuntungan, dan bukan pendekatan yang semata

mengedepankan besaran nominal hasil keuntungan yang diperoleh. Oleh

karenanya, Islam melarang segala macam usaha yang berbasis pada

praktek riba, karena riba merupakan instrumen transaksi bisnis yang

bersifat tidak adil, diskriminatif dan eksploitatif.

d. Dari segi penawaran (supply) maupun permintaan (demand), pemilik

harta (investor) dan pemilik usaha (emiten) maupun bursa dan self

Page 39: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

25

regulating organization lainnya tidak boleh melakukan hal-hal yang

menyebabkan gangguan yang disengaja mekanime pasar.4

5. Norma Berinvestasi Syariah

Prinsip dasar transaksi menurut syariah dalam investasi keuangan yang

ditawarkan adalah sebagai berikut:

a. Uang sebagai alat pertukaran bukan komoditas perdagangan, dimana

fungsi uang adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan

daya beli suatu barang atau harta.

b. Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau

unsur penipuan di salah satu pihak, baik sengaja maupun tidak sengaja.

c. Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan

menghindari setiap transaksi yang zalim.

d. Dalam transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia menanggung

risiko.

e. Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan

risiko yang lebih besar atau melebihi kemampuan menanggung risiko.

4 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.I,

h. 39-40.

Page 40: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

26

f. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen Islami yang tidak

mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia serta

menjaga kelestarian lingkungan hidup.5

6. Rambu-Rambu Investasi Syariah

a. Terbebas dari unsur riba

Riba merupakan kelebihan yang tidak ada padanan pengganti yang tidak

dibenarkan syariah yang diisyaratkan oleh satu dari dua orang yang

berakad. Adapun jenis barang ribawi ada 6(enam), barang-barang

tersebut adalah emas, perak, garam, tepung, gandum, dan kurma. Uang

dikategorikan dalam kategori emas dan perak, sedangkan bahan

makanan pokok selain yang tersebut diatas adalah seluruh bahan

makanan pokok yang berlaku pada setiap negeri tempat tinggal.

b. Terhindar dari unsur haram

Haram merupakan sesuatu yang disediakan hukuman bagi yang

melakukan dan disediakan pahala bagi yang meninggalkannya karena

diniatkan untuk menjalankan syariatnya.

5 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.I,

h. 41-42.

Page 41: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

27

Haram secara garis besar dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu pertama,

haram secara zatnya seperti: babi, khamr, darah, bangkai, perjudian

adalah contoh sesuatu yang haram secara zat. Kedua, haram selain

karena bendanya yaitu suatu kegiatan yang obyek dari kegiatan tersebut

bukan merupakan benda-benda yang diharamkan karena zatnya; artinya

benda-benda tersebut benda-benda yang dibolehkan (dihalalkan), akan

tetapi benda tersebut menjadi diharamkan disebabkan adanya unsur;

tadlis, taghrir/ gharar, riba dan terjadinya ; ikhtikar dan bay najash.

c. Terhindar dari unsur gharar

Gharar termasuk salah satu unsur yang membuat suatu benda jadi

haram. Gharar lebih dikenal dengan ketidakpastian atau risiko. Gharar

dalam ilmu fiqh muamalah berarti melakukan sesuatu secara membabi

buta tanpa pengetahuan yang mencukupi, atau mengambil risisko tanpa

mengetahui dengan persis apa akibatnya, atau memasuki kancah risiko

tanpa memikirkan konsekuensinya.

d. Terhindar dari unsur judi (maysir)

Maysir merupakan suatu bentuk objek yang diartikan sebagai tempat

untuk memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan sesuatu karena

seseorang yang seharusnya menempuh jalan yang susah payah akan

tetapi mencari jalan pintas dengan harapan dapat mencapai apa yang

Page 42: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

28

dikehendaki, walaupun jalan pintas tersebut bertentangan dengan nilai

serta aturan syariah.

e. Terhindar dari unsur syubhat

Syubhat adalah sesuatu perkara yang bercampur (antara halal dan

haram) akan tetapi tidak diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang

halal atau haram, dan apakah ia hak ataukah batil. Seorang investor

muslim disarankan menjauhi aktivitas investasi yang beraroma syubhat,

karena jika hal tersebut tetap dilakukan, maka pada hakikatnya telah

terjerumus pada suatu yang haram, sebagaimana apa yang telah

dinyatakan oleh para ulama dan fuqaha.6

7. Investasi Emas

Emas merupakan logam mulia yang sangat diminati oleh banyak

orang. Orang rela mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mendapatkan

logam mulia yang memiliki beragam bentuk ini. Pada umumnya orang

memilih berinvestasi dalam bentuk emas untuk memperoleh keuntungan

dalam jangka panjang. Emas juga bisa digunakan untuk koleksi dan

perhiasan. Investasi emas juga bisa dibilang praktis karena bisa dilakukan

semua golongan mulai dari ibu rumah tangga, pekerja bergaji pas-pasan atau

profesional karena emas bisa dibeli mulai dari 1 gram.

6 Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.I,

h. 42-43.

Page 43: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

29

Ada beberapa alasan emas menjadi sebuah investasi yang banyak

diminati masyarakat, antara lain:

a. Keamanan (Security)

Uang di Bank akan hilang secara perlahan oleh karena biaya

administrasi, biaya-biaya lainnya, pajak bunga 20%, tingkat suku bunga

rendah dan terbatas, jaminan dari pemerintah (LPS) yang terbatas hanya

Rp. 100 juta/nomor rekening. Pada Lembaga Investasi lainnya dikenakan

biaya broker, administrasi, pajak dan sebagainya.

b. Perlindungan (Protection)

Inflasi, deflasi adalah perampok yang tidak kelihatan, masalah klasik

yang sudah berabad-abad namun secara perlahan tapi pasti akan

mengerosi aset. Semakin tinggi laju inflasi berpengaruh pada semakin

tingginya harga emas. Seluruh dunia mengalami inflasi rata-rata 2-3%

pertahun, di USA 3 – 4%/th di Indonesia 5 – 6%/th. Menurut data

statistik bila inflasi 10% maka harga emas naik 13%, bila inflasi 20%

maka harga emas naik 30%, bila inflasi 100% maka harga emas naik

300%. Jika di Indonesia rata-rata inflasi 6%/th maka dapat dipastikan

harga Emas 5 tahun mendatang setidaknya naik 50% dari harga saat ini,

bandingkan dengan deposito yang hanya 30%/ 5th dikurangi pajak.

c. Mudah dicairkan (Liquiditas tinggi)

Page 44: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

30

Investasi properti, deposito, saham, obligasi, kendaraan, karya seni

memerlukan waktu lebih dari satu hari untuk dicairkan karena pembeli

dan peminatnya terbatas dan nilainya pun ada kemungkinan menyusut

oleh inflasi, brokers fee, tax dan administrasi, tetapi dengan emas dapat

segera dicairkan di ribuan toko emas, pegadaian, lembaga keuangan

(sebagai jaminan) dengan mudah dan nilainya mengikuti harga pasaran

internasional yang terus menguat.

d. Menguntungkan (Profitable)

Nilai emas itu stabil dan cenderung menguat nilainya. Emas cocok untuk

disimpan jangka menengah-jangka panjang. Tahun 2001 harga Logam

Mulia .9999 rata-rata US$ 272 / troy ounce = 31,103 gram. Sekarang

Januari 2010 dikisaran US$ 1000-1100 / troy ounce bahkan sempat

menyentuh US$ 1200 / troy ounce seiring dengan kenaikan harga

minyak dunia.

e. Resiko rendah (Low Risk)

Emas tidak ada biaya penyusutan nilai, hanya beban untuk biaya safe

deposit box jika disimpan di bank. Nilai emas untuk jangka pendek

berfluktuasi namun sejak 7 tahun terakhir nilainya terus menaik, lebih

dari 260% atau 37.5%/tahun dan akan terus naik. Resiko terburuk dari

Page 45: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

31

Investasi Emas yaitu hilang (jika menyimpannya tidak benar) dicuri atau

dirampok, namun ini pun kemungkinannya kecil sekali.7

Emas adalah investasi yang sangat menarik, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada pada grafik berikut:

Gambar 1.1

Grafik Harga Emas Rp/Gram – 6 Bulan Terakhir

Gambar 1.2

Grafik Harga Emas Rp/Gram – 1 Tahun Terakhir

Gambar 1.3

Grafik Harga Emas Rp/Gram – 5 Tahun Terakhir

7Artikel diakses pada tanggal 29 Agustus 2010 dari http: //www.semuasaudara.com

/emas/2010/02/11-alasan-ber-investasi-emas/

Page 46: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

32

Gambar 1.4

Grafik Harga Emas Rp/Gram – 10 Tahun Terakhir

Untuk menguatkan alasan bahwa emas adalah investasi yang sangat

menarik yang mampu menjaga harta dari perampokan yang tidak terlihat

“inflasi”, terdapat kutipan sebuah hadits Rasulullah SAW:

عروةالبارقيرضي اهللا رضي ا هللا عنه ان النبي صلي ا هللا عليه عنطا ه د ينا را ليشتر ي اضحية اوشاة فا شتري به شا تين فبا ع وسام اع

احدا هما بدينارفدعا له با لبرآة في بيعه فكا ن لو ا ستري تر ا با لر مج حد وقرا خر مه ا لبخاري في ضمي . رواه ا لخمسة االا لنسا ء. (فيه

ذ ي له تا هدا من عد بت حكيم بن يث و لم يسه لفظ و ا و ر د التر م)هزا م

Page 47: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

33

Dari Urwah Al-Bariqi r.a. (katanya): Sesungguhnya Nabi saw. Memberinya uang satu dinar untuk dia belikan hewan qurban atau seekor kambing; Lalu dengan uang itu dia membeli dua ekor kambing, kemudian dia menjual salah satu dari keduanya dengan harga satu dinar, lalu dia mendatangi Rasulullah saw. dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar; Maka Nabi saw. Mendo’akan baginya supaya dalam jual belinya dia mendapat berkah (tambahan kebaikan); Urwah itu seandainya dia membeli tanahpun dia selalu mendapat keuntungan dalam jual belinya. Diriwayatkan oleh: Al Khamsah selain An Nasa’I (jadi hanya: Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah); Dan Al Bukhari telah meriwayatkan Hadits yang sama kandungan isinya dengan Hadits itu tetapi beliau tidak menyusun matan seperti itu. At Tirmidzi meriwayatkan Hadits penguat bagi Hadits tersebut, dari Hadits bin Hizam.8

Dapat disimpulkan bahwa nilai emas selalu terjaga sepanjang masa.9

f. Keuntungan berinvestasi emas antara lain:

1. Perlindungan Nilai Asset

Bila inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi. Semakin tinggi

inflasi, semakin tinggi kenaikan harga emas. Jika kurs dollar naik,

harga emas juga akan naik.

2. Sarana Menabung Paling Efektif Untuk Tujuan Tertentu

Karena harga emas berkembang menurut kenaikan inflasi, maka

emas aman dipakai sebagai sarana menabung untuk keperluan naik

haji, pernikahan, uang muka rumah maupun pendidikan anak.

8 Terjemahan Kitab Subulus Salam h.106-107. 9Artikel diakses pada tanggal 29 Agustus 2010 pada http://karangan.web.id/ 2010/07/24/

investasi-emas.html

Page 48: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

34

3. Emas gampang diperoleh dan sangat liquid

Emas mudah untuk dibeli dan dijual kembali dimana saja. Harga

emas di seluruh indonesia juga relatif sama. Kita bisa membeli emas

di Jakarta dan dijual kembali di Makasar dengan harga yang sama.10

g. Kekurangan investasi emas antara lain:

1. Kekurangannya terutama pada segi storage dan handling.

Menyimpan “hard asset” seperti emas relatif beresiko dan mahal.

Selain itu, apabila penyimpanan kurang baik, walau dibungkus

protective cover, memungkinkan terjadinya oksidasi dan perubahan

warna. Khusus emas berbentuk koin, kalau jatuh, penyok, atau cuil

(chipped), sulit untuk di-treatment ulang dan bisa mengurangi harga.

Emas kurang cocok untuk para investor yang ceroboh.

2. Return-nya relatif stabil dan kalah menggairahkan bila

dibandingkan saham atau properti. Juga, sangat tidak disarankan

untuk berinvestasi emas hanya dalam jangka pendek (1 tahun atau

kurang).

B. Gadai Syariah (Ar-Rahn)

1. Definisi Gadai Syariah

Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1150, gadai

adalah suatu hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu

barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang

10 Artikel diakses pada tanggal 29 Agustus 2010 dari http://www.kebun-emas.info.

Page 49: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

35

berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas

nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut

memberikan kekuasaan kepada orang yang memberi utang untuk

menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang

apabila pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat

jatuh tempo.11

Dalam istilah fiqh, gadai disebut al- rahn, yang menurut bahasa

artinya adalah nama barang yang dijadikan sebagai jaminan kepercaaan.

Sedangkan menurut syara’, gadai adalah menyandera sejumlah harta yang

diserahkan sebagai tebusan.12

Secara etimologi, kata al-rahn berarti tetap,kekal, dan jaminan. Akad

al-rahn dalam istilah hukum positif disebut dengan barang jaminan/agunan.

Ada beberapa defiisi ar-Rahn yang dikemukakan para ulama fiqh. Ulama

Malikiyyah mendefiniskannya dengan: Harta yang dijadikan pemilikya

sebagai jaminan utang yang bersifat mengikat.13

Ulama Hanafiyah mendefinisikannya dengan: Menjadikan sesuatu

(barang) sebagai jaminan terhadap hak (piutang) yang mungkin dijadikan

sebagai pembayar hak (piutang) itu , baik seluruhnya maupun sebagian.

11Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Bulerlijk Wetboek), Penerjemah R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Ps. 1150.

12 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), h.

156. 13 A.H. Azharudin Lathief, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Press, 2005), h. 154.

Page 50: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

36

Sedangkan ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mendefinisikan ar-rahn dengan:

Menjadikan materi (barang) sebagai jaminan utang, yang dapat dijadikan

pembayar utang apabila orang yang berutang tidak bisa membayar

utangnya itu.

Definisi ini mengandung pengertian bahwa barang yang boleh

dijadikan jaminan (agunan) utang itu hanya yang bersifat materi, tidak

termasuk manfaat sebagaimana yang dikemukakan ulama Malikiyah. Barang

jaminan itu boleh dijual apabila dalam waktu yang disepakati kedua belah

pihak, utang tidak dilunasi. Oleh sebab itu, hak pemberi piutang hanya

terkait dengan barang jaminan, apabila orang yang berutang tidak mampu

melunasinya.14

2. Dasar Hukum Gadai Syariah

a. Landasan Syariah

Boleh tidaknya transaksi gadai menurut islam, diatur dalam Al-

Qur’an, dan ijma’:

1). Al-Qur’an

Ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan dasar hukum perjanjian

gadai adalah Q.S. Al-Baqarah ayat 283:15

⌧ ⌧

14 A.H. Azharudin Lathief, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Press, 2005), h. 154.

15 A.H. Azharudin Lathief, Fiqh Muamalat,h. 154.

Page 51: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

37

⌧ ☺

☺ ⌦

☺ ☺ )283: البقرة (

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperolah seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Rabbnya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah/2:283) Ayat tersebut secara eksplisit menyebutkan “barang tanggungan

yang dipegang (oleh yang berpiutang)”. Dalam dunia finansial,

barang tanggungan biasa dikenal sebagai jaminan (collateral) atau

objek pegadaian. 16

2). Ijma’

Para ulama fiqh mengemukakan bahwa akad al-rahn dibolehkan

dalam Islam berdasarkan al-Qur’an dan sunnah Rasul. Mereka

16 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, h. 128.

Page 52: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

38

sepakat dalam perjalanan ataupun tidak, asalkan barang jaminan

itu bisa langsung dikuasai (al-qabdh) secara hukum oleh pemberi

piutang. Ar-rahn dibolehkan, karena banyak kemaslahatan yang

terkandung di dalamnya dalam rangka hubungan antar sesama

manusia.

b. Landasan Hukum Positif

Aturan mengenai rahn telah diatur dalam Fatwa DSN No.25/DSN-

MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002 yang menyatakan bahwa pinjaman

dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam bentuk

rahn diperbolehkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ketentuan Umum:

1) Murtahin (penerima barang) memiliki hak untuk menahan

marhun (barang) sampai semua utang rahin (yang

menyerahkan barang) dilunasi.

2) Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik rahin. Pada

prinsipnya, marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh murtahin

kecuali seizin rahin, dengan tidak mengurangi nilai marhun

dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan

dan perawatannya.

3) Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya menjadi

kewajiban rahin, namun dapat dilakukan juga oleh murtahin,

Page 53: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

39

sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi

kewajiban rahin.

4) Besar biaya administrasi dan penyimpanan marhun tidak boleh

ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.

5) Penjualan Marhun;

a) Apabila jatuh tempo, murtahin harus memperingatkan rahin

untuk segera melunasi utangnya.

b) Apabila rahin tetap tidak melunasi utangnya, maka marhun

dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah.

c) Hasil penjualan marhun digunakan untuk melunasi utang,

biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum dibayar

serta biaya penjualan.

d) Kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin dan

kekurangannya menjadi kewajiban rahin.

b. Ketentuan Penutup

1) Jika salah satu pihak tidak dapat menunaikan kewajibannya

atau jika terjadi perselisihan dilakukan melalui Badan

Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui

musyawarah.

2) Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan

jika di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan

disempurnakan sebagaimana mestinya.

Page 54: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

40

Sedangkan untuk gadai emas syariah, menurut Fatwa DSN-

MUI No. 26/DSN-MUI/III/2002 gadai emas syariah harus

memenuhi ketentuan umum berikut :

1) Rahn emas dibolehkan berdasarkan prinsip rahn (lihat Fatwa

DSN nomor : 25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn).

2) Ongkos dan biaya penyimpanan barang (marhun) ditanggung

oleh penggadai (rahin).

3) Ongkos sebagaimana dimaksud dalam butir b besarnya

didasarkan pada pengeluran yang nyata-nyata diperlukan.

4) Biaya penyimpanan barang (marhun) dilakukan berdasarkan

akad ijarah.17

3. Rukun dan Syarat Gadai Syariah

a. Rukun Ar-Rahn, antara lain:

1) Orang yang berakad: (1) Yang Berhutang (Rahin) dan

(2) Yang Berpiutang (Murtahin)

2) Sighat (Ijab qabul)

3) Harta yang diRahn-kan (Marhun)

4) Pinjaman (Marhun Bih)18

b. Syarat-Syarat ar-Rahn, antara lain:

17 Rudy Kurniawan, Pegadaian Syariah, makalah disampaikan pada Pelatihan Pegadaian

Syariah di Fakultas Syariah dan Hukum,UIN Jakarta, h. 3-4.

18 Rudy Kurniawan, Pegadaian Syariah, makalah disampaikan pada Pelatihan Pegadaian Syariah di Fakultas Syariah dan Hukum,UIN Jakarta, h. 6.

Page 55: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

41

1) Syarat al-marhun bih (utang) adalah: (1) merupakan hak yang wajib

dikembalikan kepada yang berutang, (2) utang itu boleh dilunasi

dengan agunan itu, (3) utang itu jelas dan tertentu;

2) Syarat al-marhun (barang yang dijadikan agunan), menurut para

pakar fiqh, adalah: (1) barang jaminan (agunan) itu boleh dijual dan

nilainya seimbang dengan utang, (2) barang jaminan itu bernilai dan

dapat dimanfaatkan, (3) barang jaminan itu jelas dan tertentu, (4)

agunan itu milik sah orang yang berutang, (5) barang jaminan itu

tidak terkait dengan hak orang lain, (6) barang jaminan itu

merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam beberapa

tempat, dan (7) barang jaminan itu boleh diserahkan baik materinya

maupun manfaatnya.19

Di samping syarat-syarat di atas, para ulama fiqh sepakat

menyatakan bahwa ar-rahn itu baru dianggap sempurna apabila

barang yang dirahn-kan itu secara hukum sudah berada di tangan

pemberi utang, dan uang yang dibutuhkan telah diterima peminjam

uang.

Sesuai dengan landasan konsep ar-Rahn, pada dasarnya ar-

Rahn berjalan diatas dua akad transaksi syariah yaitu :

1. akad rahn. Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik harta

si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya,

19 A.H. Azharudin Lathief, Fiqh Muamalat, h. 155

Page 56: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

42

pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil

kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Dengan akad ini bank

syariah menahan barang bergerak sebagai jaminan atas uang

nasabah.

2. akad ijarah. Yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan

atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barangnya sendiri. Malalui akad ini

dimungkinkan bagi bank untuk menarik sewa atas penyimpanan

barang bergerak milik nasabah yang telah melakukan akad.20

C. Ekonomi Islam

1. Definisi Ekonomi Islam

Para ahli fiqh telah banyak mendefinisikan tentang apa yang dimaksud

dengan ekonomi Islam. Berbagai argumen ini meskipun saling berbeda

formulasi kalimatnya, tetapi mengandung pengertian yang sama. Pada

dasarnya suatu ilmu pengetahuan yang berupaya memandang, meninjau,

meneliti yang pada akhirnya menyimpulkan dan menyelesaikan

permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara islami merupakan

bagian dari definisi ekonomika islami itu sendiri.21

20 Rudy Kurniawan, Pegadaian Syariah, makalah disampaikan pada Pelatihan Pegadaian

Syariah di Fakultas Syariah dan Hukum,UIN Jakarta, h.6.

21 Sholahuddin, Asas-asas ekonomi Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.4.

Page 57: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

43

Secara substansial ekonomi Islam tidak jauh berbeda dengan ekonomi

secara umum, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi

kebutuhannya dengan perlengkapan yang terbatas sifatnya dan sumber daya

yang terbatas pula. Hanya, dalam ekonomi Islam, teori dan prakteknya harus

sesuai dengan ketentuan syariah, yang bersumber pada ajaran al-Quran dan

Hadits. Dalam rangka memenuhi kebutuhannya tersebut, manusia

melakukan kegiatan-kegiatan seperti produksi, distribusi dan konsumsi. Tiga

model inilah yang menjadi pokok kegiatan dalam ekonomi.

Dr.Yusuf Qardhawi mengemukakan, bahwa ekonomi Islam adalah

ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah,

bertujuan akhir kepada Allah dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari

syariat Allah. Aktifitas ekonomi seperti produksi, distribusi, konsumsi,

import dan eksport tidak lepas dari titik tolak ketuhanan dan bertujuan akhir

untuk Tuhan.22

Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari

ekonomi Islam adalah studi tentang problema-problema ekonomi dan

institusi yang berkaitan dengannya. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang

mempelajari tentang tata kehidupan kemasyarakatan dalam memenuhi

kebutuhan untuk mencapai ridha Allah.

2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam

22 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997),

cet.II, h. 31.

Page 58: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

44

Dalam perekonomian Islam terkandung prinsip bahwa ikatan antara

kepentingan pribadi dan kepentingan masyarakat adalah erat, semata-mata

karena fitrah keduanya. Antara keduanya harus ada keselarasan dan

keserasian, bukan persaingan. Jika seorang individu mengambil kekayaan

masyarakat untuk dirinya sendiri tanpa mengindahkan hal-hal yang

berhubungan dengan kepentingan umum dan tanpa mengindahkan hal-hal

yang berhubungan dengan kepentingan umum dan tanpa memperhatikan

ketika ia menyimpan dan menyalurkannya kecuali untuk kepentingan

pribadinya, maka bahayanya pun tidak hanya menimpa individu sendiri,

tetapi pada akhirnya kembali menimpa masyarakat.

Adapun secara rinci dapat dikemukakan beberapa nilai-nilai dasar

ekonomi Islam. Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun

teori-teori ekonomi Islami. Rinciannya:

a. Tauhid (Keesaan Tuhan)

Tauhid merupakan fondasi ajaran Islam. Dengan tauhid manusia

menyaksikan bahwa “Tiada sesuatu pun yang layak disembah selain

Allah,” dan “tidak ada pemilik langit, bumi dan isinya, selain daripada

Allah” karena Allah adalah pencipta alam semesta dan isinya dan

sekaligus pemiliknya, termasuk pemilik manusia dan seluruh

sumberdaya yang ada.

Oleh karena itu, Allah adalah pemilik hakiki. Manusia hanya

diberi amanah untuk “memiliki” untuk sementara waktu, sebagai ujian

Page 59: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

45

bagi mereka. Dalam Islam, segala sesuatu yang ada tidak diciptakan

dengan sia-sia, tetapi memiliki tujuan.

b. ‘Adl (Keadilan)

Allah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya

adalah adil. Dia tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap makhluk-

Nya secara zalim. Manusia sebagai khalifah di muka bumi harus

memelihara hukum Allah di bumi, dan menjamin bahwa pemakaian

segala sumberdaya diarahkan untuk kesejahteraan manusia, supaya

semua mendapat manfaat daripadanya secara adil dan baik.

Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan manusia untuk berbuat

adil. Dalam Islam adil didefinisikan sebagai ”tidak menzalimi dan tidak

dizalimi.” Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku

ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal

itu merugikan orang lain atau merusak alam. Tanpa keadilan, manusia

akan terkelompok-kelompok dalam berbagai golongan.

c. Nubuwwah (Kenabian)

Karena rahman, rahim dan kebijaksanaan Allah, manusia tidak

dibiarkan begitu saja di dunia tanpa mendapat bimbingan. Karena itu

diutuslah para nabi dan rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah

kepada manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan benar di dunia,

dan mengajarkan jalan untuk kembali (taubah) ke asal muasal segala,

Allah. Fungsi Rasul adalah menjadi model terbaik yang harus diteladani

Page 60: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

46

manusia agar mendapat keselamatan di dunia dan akhirat. Untuk umat

Islam, Allah telah mengirimkan “manusia model” yang terakhir dan

sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman, Nabi Muhammad Saw.

Sifat-sifat yang patut diteladani antara lain seperti: shiddiq (benar,jujur),

amanah (tanggung jawab, kepercayaan, kredibilitas), fathanah

(kecerdikan, kebijaksanaan, intelektualitas) dan tabligh (komunikasi,

keterbukaan, pemasaran).

d. Khilafah (Pemerintahan)

Dalam al-Qur’an, Allah berfirman bahwa manusia diciptakan

untuk menjadi khilafah di bumi, artinya untuk menjadi pemimpin dan

pemakmur bumi. Oleh karena itu, pada dasarnya setiap manusia adalah

pemimpin. Nabi bersabda: “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan

akan dimintai pertangungjawaban terhadap yang dipimpinnya.” Ini

berlaku bagi semua manusia. Nilai ini mendasari prinsip kehidupan

kolektif manusia dalam Islam (siapa memimpin siapa). Fungsi utamanya

adalah agar menjaga keteraturan interaksi (mu’amalah) antar kelompok-

termasuk dalam bidang ekonomi-agar kekacauan dan keributan dapat

dihilangkan, atau dikurangi.

Semua ini dalam kerangka mencapai maqashid al-syari’ah

(tujuan-tujuan syariah), yang menurut Imam Al-Ghazali adalah untuk

memajukan kesejahteraan manusia. Hal ini dicapai dengan melindungi

keimanan, jiwa, akal, kehormatan, dan kekayaan manusia.

Page 61: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

47

e. Ma’ad (Hasil)

Walaupun seringkali diterjemahkan sebagai “kebangkitan,” tetapi

secara harfiah berarti “kembali”. Karena kita semua akan kembali

kepada Allah. Hidup manusia bukan hanya di dunia, tetapi terus

berlanjut hingga alam setelah dunia (akhirat). Pandangan dunia yang

khas dari seorang muslim tentang dunia dan akhirat dapat dirumuskan

sebagai : “dunia adalah ladang akhirat.” Artinya, dunia adalah wahana

bagi manusia untuk bekerja dan beraktifitas (beramal soleh). Namun

demikian akhirat lebih baik daripada dunia, karena itu Allah melarang

kita untuk terikat pada dunia, sebab jika dibandingkan dengan

kesenangan akhirat, kesenangan dunia tidaklah seberapa.

Allah menandaskan bahwa manusia diciptakan di dunia untuk

berjuang. Perjuangan akan mendapat ganjaran, baik di dunia maupun di

akhirat. Perbuatan baik dibalas dengan kebaikan yang berlipat-lipat,

perbuatan jahat akan dibalas dengan hukuman yang setimpal. Karena

itu, ma’ad diartikan juga sebagai imbalan/ganjaran. Implikasi nilai ini

dalam kehidupan ekonomi dan bisnis misalnya, diformulasikan oleh

Imam Al-Ghazali yang menyatakan bahwa motivasi para pelaku bisnis

adalah untuk mendapatkan laba. Laba dunia dan laba akhirat. Karena itu

konsep profit mendapatkan legitimasi dalam Islam. 23

23 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h.

34.

Page 62: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

48

Page 63: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

BAB III

GAMBARAN UMUM

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH

A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia Syariah

Berawal dari akusisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia, pada

tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan ijin dari

Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari bank

umum konvensional menjadi bank umum yang menjalankan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 16 Oktober 2008, maka lahirlah Bank

umum syariah yang diberi nama PT. Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut

dengan nama BRISyariah) pada tanggal 17 November 2008.

Nama BRISyariah dipilih untuk menggambarkan secara langsung

hubungan Bank dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya

disebut Bank Rakyat Indonesia, yang merupakan salah satu bank terbesar di

Indonesia. BRI Syariah merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat

Indonesia yang akan melayani kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia

dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada tanggal 19 Desember 2008,

telah ditanda-tangani akta pemisahan unit usaha syariah. Penandatanganan akta

pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir selaku Direktur Utama Bank

Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama BRI Syariah,

48 

Page 64: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

49

sebagaimana akta pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di

hadapan notaris Fathiah Helmi SH di Jakarta.

Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat Indonesia ke dalam BRI

Syariah ini berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Adapun yang menjadi

pemegang saham BRI Syariah adalah

1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebesar 99,99967%

2. Yayasan kesejahteraan pekerja BRI sebesar 0,00033%

B. Visi dan Misi

Dalam menjalankan roda perusahaan, manajemen dan karyawan Bank

Rakyat Indonesia (BRI) Syariah mengacu kepada visi dan misi perusahaan

sebagai berikut :

1. Pernyataan Visi BRI Syariah:

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial

sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah,untuk kehidupan

yang lebih bermakna.

2. Menterjemahkan visi menjadi sebuah misi untuk:

a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam

kebutuhan finansial nasabah;

b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai

dengan prinsip - prinsip Syariah;

  

Page 65: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

50

c. Menyediakan aksesibilitas ternyaman melalui berbagai sarana

kapanpun, dimanapun;

d. Memungkinkan setiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas

hidup dan ketentraman pikiran.

C. Struktur Organisasi

1. Dewan Komisaris

Komisaris Utama Randi Anto

Komisaris Musthafa Zuhad Mughni

Komisaris Sunarsip

Komisaris Nasrah Mawardi

2. Dewan Direksi

Direktur Utama Ventje Rahardjo

Direktur Ari Purwandono

Direktur Eko B. Suharno

Direktur Budi Wisakseno

3. Dewan Pengawas

Ketua Prof. Drs. Hasjmuni Abdurrachman

Anggota Prof.Dr.K.H. Didin Hafidhudin, MSc

Anggota Gunawan Yasni,SE,MM

  

Page 66: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

51

D. Produk – Produk Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

BRI Syariah menitikberatkan pada individu dan bisnis wirausaha kecil

dan menengah dengan menyediakan serangkaian produk dan jasa perbankan

berbasis Syariah bagi kedua segmen tersebut, yang terdiri dari 3 (tiga) kategori:

Funding Lending Akses

Produk Penghimpunan

Dana, terdiri atas :

1. Tabungan BRI

Syariah

2. Giro iB

3. Deposito iB

4. Tabungan Haji iB

5. Tabungan

Perencanaan iB

Produk Penyaluran

Dana, terdiri atas :

1. Pembiayaan Komersil

2. Pembiayaan Ritel

3. Mikro iB

4. Pembiayaan

Linkage/Kemitraan

5. Pembiayaan

Konsumer

Produk Akses terdiri

atas :

1. Remittance BRI

Syariah

2. Mini Banking

3. Mobile Banking/

SMS Banking

4. Internet Banking

5. ATM/EDC/

Telephone Banking

Berikut akan dijelaskan mengenai produk-produk BRISyariah :

1. Produk Funding

Produk penghimpunan dana terdiri atas:

  

Page 67: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

52

a. Tabungan BRI Syariah iB

Tabungan BRISyariah iB merupakan tabungan dari BRISyariah bagi

nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan (wadiâah yad

dhamanah), dipersembahkan untuk Nasabah yang menginginkan

kemudahan dalam transaksi keuangan Nasabah.

1) Manfaat

a) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan

pemerintah

b) Dapat bertransaksi di seluruh jaringan Kantor Cabang BRI

Syariah

c) Dengan kartu ATM BRI Syariah, Nasabah mudah melakukan

transaksi di lebih dari 1.000 ATM BRI di seluruh Indonesia

2) Fasilitas

Fasilitas Kartu ATM BRI Syariah, yaitu: Informasi saldo, ganti

PIN, tarik tunai, transfer ke BRI Syariah atau BRI, pembayaran

tagihan PLN (khusus pulau Jawa), pembayaran tagihan Telkom,

pembayaran tagihan Flexi.

b. Tabungan Haji iB

Tabungan Haji iB merupakan tabungan investasi dari BRI Syariah bagi

calon haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya

Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), dengan prinsip bagi hasil

(Mudharabah al-Muthlaqoh).

  

Page 68: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

53

1) Manfaat

a) Kemudahan rencana/persiapan ibadah Haji

b) Aman dan sesuai syariah

c) Bagi hasil yang kompetitif

d) Gratis asuransi jiwa & kecelakaan

2) Fasilitas

Fasilitas tabungan haji antara lain: bebas biaya administrasi, dapat

dilakukan potongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang

didapatkan, setoran ringan, dan dapat dilakukan diseluruh cabang

BRI Syariah.

c. Deposito iB

Usaha Nasabah dalam mengembangkan dana terbaik sewajarnya

dikelola dengan cara yang terbaik. Deposito iB adalah salah satu jenis

simpanan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah al-Muthlaqoh)

yang dananya dapat ditarik pada saat jatuh tempo.

1) Manfaat

a) Terjamin karena disertakan dalam program penjaminan

pemerintah

b) Memberikan bagi hasil yang kompetitif

c) Dikelola dengan prinsip sesuai syariah

2) Fasilitas

  

Page 69: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

54

Fasilitas yang terdapat dalam deposito iB; pilihan jangka waktu 1,

3, 6 dan 12 bulan, dapat diperpanjang secara otomatis dengan

nisbah bagi hasil sesuai kesepakatan pada saat jatuh tempo, dapat

dilakukan potongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang

Nasabah dapatkan, pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari

bagi hasil yang didapat ke rekening Tabungan atau Giro di BRI

Syariah, dan dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

d. Giro iB

Giro iB dari BRI Syariah adalah simpanan untuk kemudahan berbisnis

dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadiâah yad

dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menggunakan Cek atau Bilyet Giro.

1) Manfaat

a) Kemudahan dalam transaksi bisnis

b) Bank dapat memberikan bonus sesuai kebijakan yang berlaku

c) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan

pemerintah

2) Fasilitas

Fasilitas dalam produk ini; mendapatkan buku cek dan bilyet giro

sebagai media penarikan, pemindahbukuan antar cabang BRI

Syariah secara online.

  

Page 70: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

55

2. Produk Lending

Produk Penyaluran Dana, terdiri atas :

a. KKB iB BRIS

Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKB) BRI Syariah iB Kini

hadir sebagai sarana untuk memperoleh pembiayaan mobil baik

kondisi baru maupun bekas pakai secara cepat, syarat mudah dan

sesuai syariah.

KKB BRI Syariah iB merupakan pembiayaan kepemilikan mobil

yang diinginkan dengan menentukan sendiri pilihan merk yang anda

inginkan dan besarnya cicilan disesuaikan dengan pendapatan

Nasabah.

1) Manfaat

Pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan kepemilikan mobil

secara syariah dengan proses dan dan persyaratan yang mudah dan

cepat.

2) Keunggulan

a) Kemudahan pembayaran cicilan

b) Kenyamanan Kendaraan yang terasuransi

c) Bebas menentukan besaran cicilan sesuai kemampuan

d) Uang muka ringan

  

Page 71: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

56

e) Biaya administrasi terjangkau

f) Pelunasan sebagian atau seluruhnya sebelum akhir masa

pembiayaan tidak dikenakan denda/pinalti

b. KMG iB BRIS

Produk Pembiayaan Kepemilikan Multi Guna (KMG) iB adalah

fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan Bank Rakyat Indonesia

Syariah (BRIS) kepada nasabah perorangan untuk kepemilikan

barang-barang multi guna selain rumah dan mobil dengan pembayaran

secara angsuran / mencicil dalam jangka waktu yang disepakati.

c. KPR iB BRIS

Kepemilikan Rumah (KPR) BRI Syariah iB dengan skim

pembiayaan secara jual beli (murabahah) mewujudkan keinginan

nasabah memiliki rumah di lokasi yang strategis, proses yang relatif

cepat, syarat mudah, margin kompetitif dan sesuai syariah.

Tak hanya memiliki rumah, berbagai keperluanpun dapat dipenuhi

dengan KPR BRI Syariah iB, nasabah dapat menikmati fasilitas yang

diberikan untuk pembelian, pembangunan, renovasisi

rumah/apartemen/ruko/rukan dengan angsuran tetap sepanjang jangka

  

Page 72: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

57

waktu pembiayaan.

d. Gadai BRIS iB

Menghadapi keperluan dana tunai yang mendadak dan mendesak

bukan menjadi masalah lagi untuk Nasabah. Kini BRI Syariah

memberikan layanan Gadai iB untuk memenuhi kebutuhan dana tunai

Gadai iB merupakan pinjaman dana (Qardh) dengan menggadaikan

barang berharga, termasuk penyimpanan yang aman (Ijarah) dan

berasuransi.

1) Keunggulan

a) Proses lebih cepat, aman dan nyaman karena sesuai syariah dan

lebih berkah

b) Persyaratan sangat mudah

c) Jangka waktu pinjaman maksimal 120 hari dan dapat

diperpanjang

d) Penyimpanan yang aman dan berasuransi

e) Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo pinjaman

f) Biaya administrasi dan biaya sewa tempat yang terjangkau

2) Syarat & Ketentuan

  

Page 73: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

58

a) Memiliki Emas asli minimal 2 Gram

b) Memiliki KTP/SIM yang masih berlaku

c) Biaya-biaya yang dikenakan: Biaya administrasi dibayar di

muka, biaya sewa tempat dibayar saat pelunasan, biaya terkait

proses lelang (jika emas dilelang).

d) Mengisi form aplikasi Gadai Syariah (Tersedia di BRIS) dan

form lainnya

e) Jangka waktu pinjaman maksimal 4 bulan

f) Pelunasan dan biaya sewa tempat dibayar pada saat pelunasan

g) Menandatangani akad-akad terkait gadai

3) Objek Gadai

Emas dalam bentuk perhiasan dan Goldbar minimal 16 Karat

dengan berat minimal 2 gram.

4) Jangka Waktu Gadai

a) Maksimal 120 hari (4 Bulan)

b) Jangka waktu dapat diperpanjang dengan akad dan sewa tempat

baru

5) Pembiayaan Gadai

  

Page 74: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

59

Perhitungan Maksimal pembiayaan berdasarkan jenis emas

Jenis Perhiasan = 90% dari Nilai Taksir BRIS

Jenis Lempengan/Goldbar = 93% dari Nilai Taksir BRIS

6) Cover Resiko

Jika barang Nasabah hilang/rusak dalam penyimpanan Bank,

maka Bank akan mengganti nilai barang berdasarkan penggantian

dari perusahaan asuransi rekanan BRI Syariah

7) Biaya Administrasi

a) Besarnya biaya dapat berubah sewaktu-waktu

b) Dibayar sekaligus saat akad gadai ditandatangani

c) Berjenjang sesuai berat emas, yaitu:

Gol Berat Emas Biaya Administrasi (Rp)

I 2 gram s.d <50 gram Rp 12.500

II 50 gram s.d < 100 gram Rp 25.000

III 100 gram s.d < 500 gram Rp 50.000

IV >= 500 gram Rp 60.000

8) Biaya Sewa Tempat

  

Page 75: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

60

a) Besarnya biaya dapat berubah sewaktu-waktu

b) Biaya sewa tempat sudah termasuk biaya asuransi emas

c) Biaya sewa tempat dibayar bersamaan dengan pelunasan

pembiayaan dan saat pelunasan

d) Nilai biaya sewa tempat berjenjang sesuai berat emas, karat dan

dihitung per 10 harian

e) Perhitungan biaya sewa tempat berdasarkan lama hari

pembiayaan digunakan/penyimpanan dihitung per 10 harian

f) Tabel biaya sewa tempat sebagai berikut:

No  Kadar Emas Biaya Sewa Tempat per Gram (Rp) 

Per 10 hari Per bulan  Per 4 bulan 1  Gold Bar 24 Karat  2.000  6.000  24.000 2  24 Karat  1.950  5.850  23.400 3  23 Karat  1.850  5.550  22.200 4  22 Karat  1.800  5.400  21.600 5  21 Karat  1.750  5.250  21.000 6  20 Karat  1.650  4.950  19.800 7  19 Karat  1.550  4.650  18.600 8  18 Karat  1.500  4.500  18.000 9  17 Karat  1.400  4.200  16.800 10  16 Karat  1.300  3.900  15.600 

9) Syarat lainnya :

  

Page 76: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

  

61

a) Tanggal lelang sudah dicantumkan dalam Sertifikat Gadai

Syariah

b) Jika saat tanggal lelang, nasabah tidak melunasi pinjaman,

maka barang akan dilelang untuk melunasi pembiayaan

gadai dan biaya-biayanya.

10) Ilustrasi Biaya Gadai iB

Perhiasan emas yang digadai dan telah ditaksir seberat 5 gram,

24 Karat, Standar Taksiran Logam Mulia (STLE) 24 Karat = Rp

323.000,-

Nilai Pinjaman, Biaya administrasi, Biaya Sewa Tempat:

a) Nilai taksiran :

5 gram x Rp 323.000,- = Rp 1.615.000,-

b) Nilai maksimum pinjaman :

90 % x Rp 1.615.000,- = Rp 1.453.500,-

c) Biaya administrasi :

< 100 gram = Rp 12.500,-

Biaya sewa tempat (lihat tabel) : 5 gram x Rp 1.950,- = Rp 9.750,- per hari

  

Page 77: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Aplikasi Investasi Berkebun Emas dengan Memanfaatkan Instrumen Gadai

iB di BRISyariah

Investasi berkebun emas adalah sebuah trend baru cara investasi emas

yang sedang marak digeluti oleh para investor emas. Metode kebun emas ini

pertama kali dikenalkan oleh Rully Kustandar, seorang investor emas. Ia adalah

mantan manajer teknologi informasi pada salah satu perusahaan. Ia menyebut

jurusnya sebagai”Berkebun emas”. Nama yang cukup unik dan membuat orang

yang mendengarnya tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut. Metode yang dia

temukan pada tahun 2007 lalu itu melibatkan perbankan syariah dan pegadaian.

Metode Rully cukup sederhana. Setelah membeli batang emas yang pertama

investor harus menggadaikan emas itu ke bank syariah atau pegadaian. Di bank

syariah metode kebun emas ini menggunakan produk gadai syariah, yang

merupakan instrumen utama dari investasi ini.

Investasi berkebun emas merupakan modifikasi dari sistem gadai di bank

syariah maupun pegadaian. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah

membeli emas yang lebih kecil dari yang mampu kita beli, kemudian langsung

kita gadaikan. Dana segar hasil transaksi gadai tersebut kita belikan emas

62

Page 78: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

63

batangan yang lain, kemudian digadaikan lagi. Demikian seterusnya hingga batas

kemampuan keuangan kita. Pada saat dana habis, emas terakhir yang kita pegang

di tangan tidak kita gadaikan, tetapi kita simpan sampai harganya naik selangit.1

Salah satu bank syariah yang banyak didatangi oleh para investor adalah

BRISyariah. Pihak BRI Syariah mengadakan kerjasama langsung dengan

penemu metode investasi berkebun emas, Rully Kustandar, yakni dengan

mengadakan seminar-seminar investasi kebun emas di berbagai kota. Pihak

BRISyariah melihat investasi berkebun emas sebagai salah satu teknik

pemasarannya guna meningkatkan produk Gadai iB BRIS. Jadi, investasi ini

bukan merupakan sebuah produk yang terdapat di BRI Syariah, namun BRI

Syariah hanya memberikan fasilitas Gadai iB BRIS sebagai instrumen utama dari

metode investasi berkebun emas ini.

Berkebun emas adalah teknik berinvestasi emas dengan modal awal yang

minimal namun dapat memperoleh emas dalam jumlah yang banyak dengan cara

memanfaatkan dana pinjaman dari produk Gadai iB BRIS. Menurut Ibu Maryana

(Fin Prod Dev Dept Head BRISyariah), produk gadai awalnya merupakan

kebutuhan atau jalan keluar dari masalah keuangan masyarakat yang dibutuhkan

jika dalam mendesak, namun pada zaman sekarang anggapan itu tidak lagi

1 Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini!, (Jakarta:visimedia, 2010), h.

70.

Page 79: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

64

menjadi sebuah kemutlakan. Produk gadai ini berubah menjadi sebuah metode

investasi emas baru.2 Di bawah ini akan dijelaskan aplikasi Gadai iB BRIS :

1. Aplikasi pelaksanaan Gadai iB BRIS

Aplikasi operasional Gadai iB BRISyariah dapat digambarkan sebagai

berikut:

Melalui akad rahn, nasabah datang ke BRI Syariah dengan menyerahkan

emas (bisa berbentuk emas perhiasan, emas lantakan atau koin emas) atau

berlian dan logam mulia lainnya. Kemudian BRI Syariah menyimpan dan

merawatnya di tempat yang telah disediakan oleh BRI Syariah. Akibat yang

timbul dari penyimpanan adalah timbulnya biaya-biaya yang meliputi nilai

investasi tempat penyimpanan, biaya perawatan dan keseluruhan proses

kegiatannya. Atas dasar ini dibenarkan bagi bank syariah mengenakan biaya

sewa kepada nasabah sesuai jumlah yang disepakati kedua belah pihak.

BRI Syariah akan memperoleh keuntungan hanya dari bea saja sewa

tempat yang dipungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang

diperhitungkan dari uang pinjaman. Sehingga disini dapat dikatakan proses

pinjam meminjam uang hanya sebagai “lipstick” yang akan menarik minat

konsumen untuk menyimpan barangnya di bank syariah.

2 Maryana Yunus, Fin Prod Dev Dept Head BRI Syariah Pusat, Wawancara Pribadi, Jakarta,

23 Agustus 2010.

Page 80: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

65

Untuk dapat memperoleh layanan Gadai BRIS iB dari BRI Syariah,

masyarakat hanya cukup datang ke BRI Syariah dan menyerahkan harta

geraknya (emas,berlian ataupun logam mulia lainnya) untuk dititipkan disertai

dengan copy tanda pengenal. Staf BRI Syariah kemudian akan menjelaskan

mekanisme, biaya-biaya yang harus dikeluarkan, serta kemungkinan yang

mungkin terjadi apabila nasabah tidak mampu membayar yakni dilakukan

lelang sesuai dengan syariah. Jangka waktu gadai maksimal 120 hari (4

bulan), apabila ingin dilakukan perpanjangan waktu, maka dilakukan dengan

akad baru.

Kemudian staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang yang

digadaikan tersebut yang akan dijadikan sebagai patokan perhitungan

pengenaan sewa simpanan (jasa simpan) dan plafon uang pinjaman yang

dapat diberikan. Taksiran barang ditentukan berdasarkan nilai intrinsic dan

harga pasar yang telah ditetapkan oleh BRI Syariah. Maksimum uang

pinjaman yang dapat diberikan adalah sebesar 93 % untuk logam mulia.

Setelah melalui proses tersebut, maka uang pinjaman yang dibutuhkan

nasabah akan segera cair. Setelah itu, nasabah akan mendapatkan sertifikat

gadai guna menebus harta geraknya.3

3 Maryana Yunus, Fin Prod Dev Dept Head BRI Syariah Pusat, Wawancara Pribadi, Jakarta,

23 Agustus 2010.

Page 81: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

66

2. Mekanisme pelaksanaan investasi berkebun emas

Metode investasi berkebun emas melibatkan perbankan syariah dan

pegadaian. Produk gadai di bank syariah merupakan instrumen utama untuk

dapat melakukan investasi berkebun emas ini, harus ditekankan bahwa

investasi ini bukanlah produk dari bank syariah, bank syariah hanya

menyedikan fasilitas untuk investor agar dapat melakukan investasi kebun

emas. Namun, agar bisa memanen untung dari jurus investasi ala kebun emas

ini, calon investor harus siap berinvestasi jangka panjang, paling tidak selama

dua sampai tiga tahun.

Rully (penemu metode kebun emas) menyarankan, sebaiknya investor

berinvestasi emas batangan berkadar 24 karat dengan tingkat kemurnian 99,99

%. Pasalnya, dia menilai keabsahan kualitas dan kadar emas batangan sangat

terjamin dengan adanya sertifikat.4

Sebenarnya, metode Rully cukup sederhana. Kalau mau meniru dia,

setelah membeli batang emas yang pertama investor harus menggadaikan

emas itu ke bank syariah atau Pegadaian. Tentu investor harus memilih tempat

gadai yang memasang biaya gadai paling murah. Maklum, setiap bank syariah

atau pegadaian memiliki ketentuan dan biaya yang berbeda atas layanan gadai

emas ini. Setelah menggadaikan emas tadi, investor akan mendapatkan dana

segar dari bank. Dana tersebut harus investor pakai untuk membeli emas yang

kedua, ini juga harus digadaikan. Tentu investor harus merogoh kocek

4 “Menyemai Bibit Emas, mengalahkan Inflasi”, Kontan, Edisi 14-20 Desember 2009, h. 16.

Page 82: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

67

tambahan karena dana gadai dari bank hanya berkisar 60-80 % harga emas

yang digadaikan. Langkah ini harus dilakukan berulang-ulang hingga merasa

cukup.

Tapi perlu diingat, investor tak boleh menggadaikan emas yang terakhir.

Sebab, emas terakhir ini akan menjadi modal investor untuk menebus satu

demi satu emas yang telah digadaikan. Karena itu, Rully menyebutnya sebagai

kunci harta karun. Rully menyarankan saat yang tepat untuk memanen kebun

emas ketika penjualan kunci harta karun dan emas emas sebelumnya baru

dilakukan setelah ada kenaikan harga minimal 30 %.5

Rully merumuskan investasi berkebun emas ini dengan formula sebagai

berikut:

a. Langkah Pertama

Investor harus membeli emas untuk investasi awal. Saran Rully, emas

untuk investasi ini adalah emas batangan murni produksi unit Logam Mulia

PT Aneka Tambang yang memiliki sertifikat.

b. Langkah Kedua

Setelah memiliki sebatang emas, investor harus menggadaikannya ke bank

syariah atau pegadaian. Silahkan pilih mana yang menawarkan biaya

penitipan paling murah dan memberikan nilai pembiayaan paling tinggi.

5 “Menyemai Bibit Emas, mengalahkan Inflasi”, Kontan, Edisi 14-20 Desember 2009, h. 16.

Page 83: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

68

c. Langkah Ketiga

Investor akan menerima dana hasil gadai kurang lebih 60%-80% nilai emas

yang digadaikan. Ini menjadi modal baru investor untuk membeli emas

lagi. Tentu, investor harus mengeluarkan tambahan uang agar bisa membeli

emas seberat emas yang pertama. Emas kedua nanti juga harus digadaikan

untuk mendapatkan modal baru lagi. Begitu seterusnya, sampai investor

merasa cukup. Emas yang terakhir jangan digadaikan karena akan menjadi

modal menebus emas-emas yang lain saat harganya naik.6

Sebagai contoh, suatu waktu, harga emas adalah Rp350.000 per

gram dan nilai taksir bank tersebut adalah 93 % dari harga pasar. Kita

anggap bahwa kita akan melakukan sistem kebun emas ini sebanyak 50

gram. Berikut ini cara yang harus dilakukan:7

1) Beli emas batangan 10 gram di pasar / PT Aneka Tambang.

2) Gadaikan emas yang kita miliki tersebut.

3) Belilah emas batangan 10 gr di pasar/ PT Aneka Tambang dengan dana

pinjaman ditambah dana segar baru dari kantong kita.

4) Gadaikan emas yang telah kita beli tersebut. Jadi, jumlah emas yang

telah kita gadaikan adalah 20 gr.

6 “Menyemai Bibit Emas, mengalahkan Inflasi”, Kontan, Edisi 14-20 Desember 2009, h. 16-

17 7 Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini!, (Jakarta:visimedia, 2010), h.

71.

Page 84: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

69

5) Belilah 10 gr emas batangan baru lagi dari dana pinjaman ditambah

dana segar baru lagi dari kantong kita.

6) Gadaikan emas yang baru saja kita beli tersebut sehingga emas yang

kita gadaikan menjadi 30 gr.

7) Belilah 10 gr emas batangan baru lagi dari dana pinjaman ditambah

dana segar baru lagi dari kantong kita

8) Gadaikan emas yang baru saja kita beli tersebut sehingga emas yang

kita gadaikan menjadi 40 gr.

9) Belilah emas baru lagi dari dana pinjaman yang telah ditambah dana

segar baru.

10) Simpan emas batangan yang baru saja kita beli (jangan digadaikan lagi)

dan tunggulah hingga harga emas naik.

B. Perhitungan Peningkatan Margin bagi para Investor dalam melakukan

Investasi Kebun Emas

Untuk semakin memperjelas pemahaman mengenai langkah-langkah

melakukan transaksi kebun emas, penulis akan melakukan simulasi perhitungan.

BRI Syariah adalah bank yang melakukan kerjasama langsung dengan penemu

metode investasi kebun emas, Rully Kustandar, dengan mengadakan seminar

kebun emas di berbagai kota. Diharapkan setelah menghadiri dan mendapat ilmu

metode kebun emas, maka calon nasabah akan mencoba memulai investasi ini

Page 85: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

70

dengan memanfatkan produk gadai di BRI Syariah. Selain itu, BRI Syariah

memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia sehingga memudahkan para calon

investor untuk dapat melakukan investasi ini.

Berikut simulasi perhitungan investasi berkebun emas dengan memanfaatkan

produk gadai di BRI Syariah:

Asumsikan bahwa investor akan melakukan pembelian emas batangan

seberat 10 gram. Lalu, investor akan menggadaikannya serta melakukan

transaksi kebun emas hingga jumlah emas yang investor miliki mencapai 50

gram. Saat ini investor memiliki modal awal sebesar Rp 5.500.000,-. Harga

beli emas per batang adalah Rp350.000 per gram. Untuk membeli emas

batangan 10 gram @ Rp 350.000,- = Rp 3.500.000,-. Sisa uang (5.500.000-

3.500.000) = Rp 2.000.000,-. Sisa uang ini digunakan untuk biaya-biaya:

1) Sewa tempat

Sewa tempat 1 x gadai = Rp 1.335,-/gr/10 hari atau Rp 4.005,- /gr/bulan

atau Rp 48.060.- /gr/tahun x 10 gr = Rp 480.600,-/10 gr/tahun

Untuk 40 gr emas, maka biaya sewa tempat adalah = 4 x gadai = 4 x Rp

480.600,- = Rp 1.922.400,- /40gr/tahun.

2) Biaya Administrasi

Rp 12.500,- /4 bulan x 3 = Rp 37.500/tahun.

Di BRI Syariah nilai pinjaman yang bisa didapatkan adalah sebesar 93

% dari nilai taksir. Diasumsikan bahwa nilai taksir saat ini di BRI Syariah

adalah sebesar Rp 343.900,-. Berikut ini perhitungannya :

Page 86: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

71

1) Dana yang dibutuhkan kali pertama untuk membeli emas batangan 10 gr

di pasar adalah Rp 3.500.000,-. Perhitungan ini berdasarkan asumsi harga

emas adalah Rp 350.000,- dan investor membeli satu batang, dengan

berat 10 gr.(lihat ilustrasi di atas).

Dana keluar emas tahap ke-1 = Rp 3.500.000,-

2) Setelah memiliki emas batangan 10 gr, emas batangan tersebut investor

gadaikan di BRI Syariah dengan perhitungan sebagai berikut :

a) Harga Taksir = 10 gr x Rp 343.900,-

= Rp 3.439.000,-

b) Hasil gadai emas tahap ke-1 = 93 %x Harga taksir

= 93 % x Rp 3.439.000,-

= Rp 3.198.270,-

c) Misal meminjam kepada BRI Syariah tidak semua dana sisa emas,

namun pinjaman hanya sebesar Rp 3.000.000,-.

3) Dengan dana yang ada di tangan, investor harus menambahkan dana segar

lagi untuk bisa membeli emas batangan ukuran 10 gr yang baru.

Dana keluar emas tahap ke-2 = Harga emas – dana pinjaman

Tahap ke-1

= 3.500.000 – 3.000.000

= Rp 500.000,-

4) Investor harus ke BRI Syariah dan gadaikan emas tersebut. Sehingga akan

mendapatkan perhitungan seperti ini.

Page 87: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

72

a) Harga Taksir = 10 gr x Rp 343.900,-

= Rp 3.439.000,-

b) Hasil gadai emas tahap ke-2 = 93 % x Rp Harga taksir

= 93 % x Rp 3.439.000,-

= Rp 3.198.270,-

c) Misal meminjam kepada BRI Syariah tidak semua dana sisa emas,

namun pinjaman hanya sebesar Rp 3.000.000,-.

5) Belilah emas ketiga dengan kembali menambahkan dana segar.

Dana keluar emas tahap ke-3 = Harga emas – dana pinjaman

Tahap ke-2

= 3.500.000 – 3.000.000

= Rp 500.000,-

6) Gadaikan kembali emas tersebut di BRI Syariah. Investor akan mendapat

perhitungan seperti ini.

a) Harga Taksir = 10 gr x Rp 343.900,-

= Rp 3.439.000,-

b) Hasil gadai emas tahap ke-3 = 93 % x Rp Harga taksir

= 93 % x Rp 3.439.000,-

= Rp 3.198.270,-

c) Misal meminjam kepada tidak semua dana sisa emas, namun pinjaman

hanya sebesar Rp 3.000.000,-.

Page 88: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

73

7) Belilah emas keempat dengan kembali menambahkan dana segar

Dana keluar emas tahap ke-4 = Harga emas – dana pinjaman

Tahap ke-3

= 3.500.000 – 3.000.000

= Rp 500.000

8) Gadaikan kembali emas tersebut di BRI Syariah. Investor akan

mendapatkan perhitungan seperti ini.

a) Harga Taksir = 10 gr x Rp 343.900,-

= Rp 3.439.000,-

b) Hasil gadai emas tahap ke-4 = 93 % x Rp Harga taksir

= 93 % x Rp 3.439.000,-

= Rp 3.198.270,-

3) Misal meminjam kepada tidak semua dana sisa emas, namun pinjaman

hanya sebesar Rp 3.000.000,-.

9) Belilah emas kelima dengan kembali menambahkan dana segar.

Dana keluar emas tahap ke-5 = Harga emas – dana pinjaman

Tahap ke-4

= 3.500.000 – 3.000.000

= Rp 500.000,-

10) Saat ini, investor sudah memiliki emas batangan ukuran 10 gram

sebanyak 5 batang. Empat batang dalam status gadai dan 1 batang

berada di tangan kita. Simpanlah emas batangan yang ada di tangan

Page 89: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

74

hingga investor butuh dana mendesak atau hingga harga emas naik

minimal 20% -30%.

Berikut perhitungan jumlah total biaya yang kita keluarkan :

a) Total Investasi = modal awal (dana keluar emas tahap ke-1+

biaya Administrasi dan biaya sewa) + Tahap

ke-2 + Tahap ke-3 + Tahap ke-4 +Tahap ke-5

= 5.500.000 + 500.000 + 500.000 + 500.000 +

500.000

= Rp 7.500.000,-

b) Total Pinjaman = Hasil gadai tahap ke-1 + tahap ke-2 +tahap

ke-3 + ke-4

= 3.000.000 + 3.000.000 + 3.000.000 +

3.000.000

= Rp 12.000.000,-

c) BEP = Total investasi + Total pinjaman

= 7.500.000 + 12.000.000 = Rp 19.500.000,-

Page 90: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

75

Dalam simulasi perhitungan di atas, diketahui bahwa titik BEP (Break

Event Point) atau titik impas akan terjadi ketika hasil penjualan semua emas

yang kita miliki adalah Rp 19.500.000,-. Jika hasil penjualan berada di atas

angka tersebut, investor akan mengalami keuntungan, tetapi jika hal yang

terjadi malah sebaliknya, berarti investor mengalami kerugian. Penulis akan

melakukan beberapa contoh perhitungan untuk mengetahui di angka berapa

persen kenaikan emas investor akan mendapatkan peningkatan keuntungan

dalam melakukan investasi kebun emas ini.

1) Contoh Ketika Harga Emas Naik 10 %

Diasumsikan bahwa harga emas naik sebesar 10 %. Setelah satu

tahun, harga emas yang semula Rp 350.000,- per gram mengalami

kenaikan menjadi Rp 385.000,- per gram.

Dalam situasi tersebut, investor akan menjual satu per satu emas

yang dimiliki, mulai dari yang saat ini ada di tangan.

a) Jual emas yang ada di tangan. Seandainya emas tersebut terjual Rp

380.000,- per gram, investor akan mendapatkan dana segar sebesar

Rp 3.800.000,-

b) Gunakan dana segar tersebut untuk menebus emas yang pertama

yang sedang digadaikan sehingga investor memiliki sisa dana.

Sisa dana tahap ke-1 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-1

= 3.800.000 – 3.000.000

Page 91: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

76

= Rp 800.000

c) Saat ini, di tangan investor, telah ada emas batangan dengan ukuran

10 gr lagi. Jual emas tersebut dan gunakan hasil penjualannya untuk

menebus emas yang kedua yang sedang digadaikan sehingga akan

mendapatkan sisa dana.

Sisa dana tahap ke-2 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-2

= 3.800.000 – 3.000.000

= Rp 800.000

d). Saat ini investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr di

tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasil untuk menebus emas

yang ketiga yang sedang digadaikan sehingga akan mendapatkan sisa

dana.

Sisa dana tahap ke-3 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3

= 3.800.000 – 3.000.000

= Rp 800.000

e) Pada tahap ini, investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10

gr di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasilnya untuk

menembus emas keempat yang sedang digadaikan sehingga investor

mendapatkan sisa dana.

Sisa dana tahap ke-4 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-4

= 3.800.000 – 3.000.000

= Rp 800.000

Page 92: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

77

f) Saat ini, di tangan investor, ada emas terakhir yang baru saja ditebus.

Juallah emas tersebut. Dengan demikian, investor akan mendapatkan

dana hasil penjualan yang utuh karena sudah tidak ada emas yang

harus ditebus.

Dana hasil penjualan emas = Rp 3.800.000,-

Total dana segar yang ada di tangan investor adalah :

Total Dana = Hasil penjualan emas terakhir +Sisa dana tahap ke-1

+ Tahap ke-2 + tahap ke-3 + Tahap ke-4

= 3.800.000+800.000+800.000+800.000+800.000

= Rp 7.000.000,-

Dana tersebut adalah dana segar yang saat ini ada di tangan. Ingat

bahwa untuk melakukan sistem kebun emas ini, investor telah

mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 7.500.000. Ternyata dana

segar yang ada di tangan investor hanya Rp 7.000.000. Berarti,

investor mengalami kerugian meskipun harga emas naik 10 %.

Kerugian = Modal – Dana Segar

= 7.500.000 – 7.000.000

= Rp 500.000,-

Page 93: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

78

2) Contoh Ketika Harga Emas Naik 21 %

Kita asumsikan bahwa harga emas naik sebesar 21 %. Setelah satu

tahun, harga emas yang semula Rp 350.000,- per gram mengalami

kenaikan menjadi Rp 423.500,- per gram.

Dalam situasi tersebut, investor akan menjual satu per satu emas

yang dimiliki, mulai dari yang saat ini ada di tangan.

a) Jual emas yang ada di tangan. Seandainya emas tersebut terjual Rp

420.000,- per gram, investor akan mendapatkan dana segar sebesar

Rp 4.200.000,-.

b) Gunakan dana segar tersebut untuk menebus emas yang pertama yang

sedang digadaikan sehingga investor memiliki sisa dana.

Sisa dana tahap ke-1 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-1

= 4.200.000 – 3.000.000

= Rp 1.200.000

c) Saat ini, di tangan investor, telah ada emas batangan dengan ukuran

10 gr lagi. Jual emas tersebut dan gunakan hasil penjualannya untuk

menebus emas yang kedua yang sedang digadaikan sehingga investor

mendapatkan sisa dana.

Sisa dana tahap ke-2 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-2

= 4.200.000 – 3.000.000

= Rp 1.200.000

Page 94: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

79

d) Saat ini investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr di

tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasil untuk menebus emas

yang ketiga yang sedang digadaikan sehingga investor mendapatkan

sisa dana.

Sisa dana tahap ke-3 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3

= 4.200.000 – 3.000.000

= Rp 1.200.000

e) Pada tahap ini, investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10

gr di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasilnya untuk

menembus emas keempat yang sedang digadaikan sehingga investor

mendapatkan sisa dana.

Sisa dana tahap ke-4 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3

= 4.200.000 – 3.000.000

= Rp 1.200.000

f ) Saat ini, di tangan investor, ada emas terakhir yang baru saja ditebus.

Juallah emas tersebut. Dengan demikian, investor akan mendapatkan

dana hasil penjualan yang utuh karena sudah tidak ada emas yang

harus ditebus.

Dana hasil penjualan emas = Rp 4.200.000,-

Total dana segar yang ada di tangan kita adalah :

Total Dana = Hasil penjualan emas terakhir +Sisa dana tahap ke-1

+ Tahap ke-2 + tahap ke-3 + Tahap ke-4

Page 95: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

80

= 4.200.000 + 1.200.000 + 1.200.000 + 1.200.000 +

1.200.000

= Rp 9.000.000,-

Dana tersebut adalah dana segar yang saat ini ada di tangan.

Ingat bahwa untuk melakukan sistem kebun emas ini, investor telah

mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 7.500.000. Berarti, saat ini,

investor mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1.500.000,-.

Persentase keuntungan = ( keuntungan : investasi) x 100 %

= (1.500.000 : 7.500.000) x 100 %

= 0.2 x 100%

= 20 %.

3) Contoh Ketika Harga Emas Naik 30 %

Diasumsikan bahwa harga emas naik sebesar 30 %. Setelah satu

tahun, harga emas yang semula Rp 350.000,- per gram mengalami

kenaikan menjadi Rp 455.000,- per gram.

Dalam situasi tersebut, investor akan menjual satu per satu emas

yang dimiliki, mulai dari yang saat ini ada di tangan.

a) Jual emas yang ada di tangan. Seandainya emas tersebut terjual Rp

450.000,- per gram, investor akan mendapatkan dana segar sebesar

Rp 4.500.000,-

Page 96: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

81

b) Gunakan dana segar tersebut untuk menebus emas yang pertama

yang sedang digadaikan sehingga investor memiliki sisa dana.

Sisa dana tahap ke-1 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-1

= 4.500.000 – 3.000.000

= Rp 1.500.000

c) Saat ini, di tangan investor, telah ada emas batangan dengan ukuran

10 gr lagi. Jual emas tersebut dan gunakan hasil penjualannya untuk

menebus emas yang kedua yang sedang digadaikan sehingga investor

mendapatkan sisa dana.

Sisa dana tahap ke-2 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-2

= 4.500.000 – 3.000.000

= Rp 1.500.000

d). Saat ini investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr di

tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasil untuk menebus emas

yang ketiga yang sedang digadaikan sehingga investor mendapatkan

sisa dana.

Sisa dana tahap ke-3 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-3

= 4.500.000 – 3.000.000

= Rp 1.500.000

e) Pada tahap ini, investor kembali memiliki emas batangan ukuran 10 gr

di tangan. Jual emas tersebut dan gunakan hasilnya untuk menembus

Page 97: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

82

emas keempat yang sedang digadaikan sehingga investor

mendapatkan sisa dana.

Sisa dana tahap ke-4 = dana segar – Pinjaman gadai tahap ke-4

= 4.500.000 – 3.000.000

= Rp 1.500.000

f) Saat ini, di tangan investor, ada emas terakhir yang baru saja ditebus.

Juallah emas tersebut. Dengan demikian, investor akan mendapatkan

dana hasil penjualan yang utuh karena sudah tidak ada emas yang

harus ditebus.

Dana hasil penjualan emas = Rp 4.500.000,-

Total dana segar yang ada di tangan investor adalah :

Total Dana = Hasil penjualan emas terakhir +Sisa dana tahap ke-1

+ Tahap ke-2 + tahap ke-3 + Tahap ke-4

= 4.500.000 + 1.500.000 + 1.500.000 + 1.500.000 +

1.500.000

= Rp 10.500.000,-

Dana tersebut adalah dana segar yang saat ini ada di tangan. Ingat

bahwa untuk melakukan sistem kebun emas ini, investor telah

mengeluarkan dana investasi sebesar Rp 7.500.000. Berarti, saat ini,

investor mendapatkan keuntungan sebesar Rp 3.000.000,-.

Persentase keuntungan = {keuntungan : investasi} x 100 %

= {3.000.000 : 7.500.000} x 100 %

Page 98: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

83

= 0.4 x 100%

= 40 %.

C. Analisis Investasi Berkebun Emas dalam Perspektif Ekonomi Islam

Investasi berkebun emas adalah sebuah trend baru cara investasi emas yang

sedang marak digeluti oleh para investor emas. Bahkan beberapa toko emas pun

melakukan investasi kebun emas ini di bank-bank syariah.8 Investasi berkebun

emas merupakan modifikasi dari sistem gadai di bank syariah maupun pegadaian.

Berkebun emas adalah teknik berinvestasi emas dengan modal awal yang

minimal namun dapat memperoleh emas dalam jumlah yang banyak dengan cara

memanfaatkan dana pinjaman dari produk ar-rahn di bank syariah atau

pegadaian. Produk gadai syariah merupakan instrumen utama dari investasi ini.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah membeli emas yang lebih

kecil dari yang mampu kita beli, kemudian langsung kita gadaikan. Dana segar

hasil transaksi gadai tersebut kita belikan emas batangan yang lain, kemudian

digadaikan lagi. Demikian seterusnya hingga batas kemampuan keuangan kita.

Pada saat dana habis, emas terakhir yang kita pegang di tangan tidak kita

gadaikan, tetapi kita simpan sampai harganya naik selangit.

Teknik investasi emas dengan cara ‘Berkebun Emas’ memerlukan kajian

yang lebih mendalam mengenai kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah.

8 Maryana Yunus, Fin Prod Dev Dept Head BRI Syariah Pusat, Wawancara Pribadi, Jakarta,

23 Agustus 2010

Page 99: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

84

Dalam Bab II telah dibahas mengenai rambu-rambu berinvestasi dalam syariah,

yakni:

1. Terbebas dari unsur riba

Riba merupakan kelebihan yang tidak ada padanan pengganti yang tidak

dibenarkan syariah yang diisyaratkan oleh satu dari dua orang yang berakad.

Adapun jenis barang ribawi ada 6(enam), barang-barang tersebut adalah emas,

perak, garam, tepung, gandum, dan kurma.

Dari pernyataan di atas, emas termasuk dalam barang ribawi. Dalam

kaitannya dengan ekonomi syariah, implikasi ketentuan tukar-menukar antar

barang-barang ribawi dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Jual beli antara barang-barang ribawi sejenis hendaklah dalam jumlah

dan kadar yang sama. Barang tersebut pun harus diserahkan saat

transaksi jual beli.

b) Jual beli antara barang-barang ribawi yang berlainan jenis

diperbolehkan dengan jumlah dan kadar yang berbeda dengan syarat

barang diserahkan pada saat akad jual beli.

c) Jual beli barang ribawi dengan barang bukan ribawi tidak disyariatkan

untuk sama dalam jumlah maupun untuk diserahkan pada saat akad.

Page 100: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

85

d) Jual beli antara barang-barang yang bukan ribawi diperbolehkan tanpa

persamaan dan diserahkan pada waktu akad. 9

Di Indonesia, emas saat ini belumlah menjadi sebuah kebutuhan pokok.

Indonesia masih menggunakan uang kertas dan logam sebagai mata uang.

Apabila emas dijadikan mata uang dalam bentuk uang dinar dan dirham,

sehingga menjadi sebuah kebutuhan pokok, maka komoditas emas akan

semakin dibutuhkan oleh banyak orang dan pemerintah. Para investor

yang melakukan investasi kebun emas, secara tidak langsung mereka

menyimpan emas di bank, dan bank banyak meyimpan emas-emas dari

para investor. Apabila investor memang berniat investasi, tidak untuk

melakukan penimbunan maka investasi ini sesuai dengan prinsip syariah.

2. Terhindar dari unsur haram

Terhindar dari unsur haram baik dari zat nya maupun disebabkan adanya

unsur; tadlis, taghrir/ gharar, riba dan terjadinya ; ikhtikar dan bay najash.

Secara zatnya jelas bahwa emas bukanlah barang yang diharamkan oleh

Islam. Dari unsurnya sampai saat ini pun investasi kebun emas masih tidak

termasuk ke dalam kategori haram, karena jelas, tidak mengandung penipuan,

selama para pihak yang melakukan investasi ini saling mempunyai dan

memberikan informasi yang cukup. Para investor yang melakukan investasi

ini diharapkan agar benar-benar mempunyai niat untuk melakukan investasi,

9 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h. 42.

Page 101: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

86

yakni jangka panjang bukan untuk spekulasi atupun melakukan penimbunan

yang dapat mengganggu mekanisme pasar dan peredaran jumlah emas di

masyarakat.

3. Terhindar dari unsur gharar

Gharar dalam ilmu fiqh muamalah berarti melakukan sesuatu secara

membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi, atau mengambil risiko

tanpa mengetahui dengan persis apa akibatnya, atau memasuki kancah risiko

tanpa memikirkan konsekuensinya.

Dalam investasi berkebun emas, tidak termasuk gharar sepanjang

investor memiliki pengetahuan yang cukup baik sebelum melakukan investasi

ini, seperti (1) fluktuasi harga emas; (2) biaya-biaya pada produk gadai di

bank syariah yang bersangkutan, seperti biaya administrasi dan biaya sewa

tempat; (3) ketentuan dan penetapan tanggal lelang sudah ditentukan pada saat

akad.

Selain itu, pihak bank syariah juga mempunyai kewajiban untuk

menginformasikan risiko-risiko di produk gadai dan risiko fluktuasi harga

emas sehingga investor tidak hanya memiliki pengetahuan tentang

kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh tetapi juga memiliki gambaran

mengenai kemungkinan kerugian yang akan timbul.

Page 102: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

87

Dalam transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia menanggung

risiko. Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak

menimbulkan risiko yang lebih besar atau melebihi kemampuannya yang

dapat menimbulkan kerugian yang sebenarnya dapat dihindari.

4. Terhindar dari unsur judi (maysir)

Maysir merupakan suatu bentuk objek yang diartikan sebagai tempat

untuk memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan sesuatu karena

seseorang yang seharusnya menempuh jalan yang susah payah akan tetapi

mencari jalan pintas dengan harapan dapat mencapai apa yang dikehendaki,

walaupun jalan pintas tersebut bertentangan dengan nilai serta aturan syariah.

Investasi kebun emas ini tidak termasuk ke dalam kategori maysir, karena

tidak ada unsur spekulasi, dimana investor mengetahui bahwa dalam investasi

barang berupa emas memerlukan jangka waktu lama minimal 2 tahun atau

kenaikan harga sebesar 20-30 %.

5. Terhindar dari unsur syubhat

Syubhat adalah sesuatu perkara yang bercampur (antara halal dan haram)

akan tetapi tidak diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang halal atau

haram, dan apakah ia hak ataukah batil.

Page 103: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

88

Investasi kebun emas adalah sesuatu yang halal. Tidak tercampur antara

antara halal dan haram. Karena emas adalah barang yang dihalalkan dan tidak

bertentangan dengan syariah.

Dari pernyataan-pernyataan yang telah dikemukakan di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa sampai dengan saat ini investasi berkebun emas masih dapat

dikatakan investasi yang sesuai dan tidak bertentangan dengan kaidah syariah

islam.

Namun, jika perkembangan investasi ini ke depannya tidak dapat

terkendali, investasi ini memungkinkan untuk dikatakan kurang atau tidak lagi

memenuhi kaidah syariah Islam antara lain karena :

1. Dalam prinsip-prinsip umum investasi syariah terdapat larangan tidak boleh

melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang disengaja mekanisme

pasar. Dalam investasi kebun emas ini, semakin banyak emas yang dijadikan

jaminan atau digadaikan di bank syariah, maka semakin banyak emas yang

mengendap di bank-bank syariah. Hal ini dapat menyebabkan terganggunya

kelancaran sistem peredaran emas di masyarakat. Keadaan ini dapat

menimbulkan berkurangnya pasokan emas dan sedikitnya jumlah emas yang

beredar di masyarakat sehingga dapat menimbulkan harga emas menjadi naik

dan berakibat masyarakatpun susah untuk mendapatkan emas.

2. Sampai saat ini, Indonesia memang belum menggunakan emas sebagai mata

uang, namun apabila Indonesia ke depannya menggunakan emas sebagai

mata uang dinar dan dirham, maka tentu saja investasi ini perlu kajian yang

Page 104: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

89

lebih mendalam lagi karena emas akan menjadi sebuah kebutuhan pokok.

Pemerintah harus dapat mengendalikan laju dari investasi kebun emas. Emas

termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Walaupun

Indonesia memiliki banyak tambang emas, tetap saja harus dilakukan

pengendalian dan pengawasan. Memang akan berbeda cara, emas yang akan

dijadikan koin (mata uang dinar dan dirham) dengan emas yang dijadikan alat

untuk investasi (perhiasan, emas lantakan), namun dengan adanya investasi

kebun emas ini dapat merangsang masyarakat untuk terjun ke dalam investasi

ini karena iming-iming memiliki emas yang lebih banyak dengan modal awal

yang minim sehingga bukan tidak mungkin para penambang emas melakukan

penggalian emas yang dieksploitasi dari lingkungan tanpa terkendali. Hal ini

akan bertentangan dengan norma berinvestasi syariah khususnya dalam hal

menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Page 105: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bab ini merupakan penutup dari seluruh rangkaian penulisan skripsi,

dari pembahasan didalamnya yang merupakan pokok inti mengenai investasi

berkebun emas dalam perspektif ekonomi Islam. Berdasarkan pembahasan,

maka penulis dapat menarik kesimpulan:

1. Investasi berkebun emas merupakan modifikasi dari sistem gadai di bank

syariah maupun pegadaian. Investasi ini bukanlah sebuah produk dari

bank syariah dan pegadaian, bank syariah hanya memberikan fasilitas

gadai kepada para investor. Salah satu bank yang banyak didatangi oleh

para investor kebun emas adalah BRI Syariah, karena BRI Syariah

melakukan kerjasama dengan penemu metode kebun emas, Rully

Kustandar, dengan melakukan seminar di berbagai kota. Mekanisme yang

dapat dilakukan adalah membeli emas yang lebih kecil dari yang mampu

kita beli, kemudian langsung digadaikan di BRI Syariah, kemudian kita

akan mendapatkan pinjaman dari gadai emas setelah dikurangi biaya-biaya

gadai. Dana segar hasil transaksi gadai tersebut kita belikan emas batangan

yang lain, kemudian digadaikan lagi. Demikian seterusnya hingga batas

kemampuan keuangan kita. Pada saat dana habis, emas terakhir yang kita

90

Page 106: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

91

pegang di tangan tidak kita gadaikan, tetapi kita simpan sampai harganya

naik selangit.

2. Dari simulasi perhitungan invetasi kebun emas yang telah dilakukan,

menunjukkan bahwa meskipun harga emas naik 10% selama setahun,

investor akan mengalami kerugian bukan keuntungan disebabkan karena

dalam investasi kebun emas menggunakan fasilitas gadai sehingga ada

biaya-biaya gadai yang wajib dikeluarkan selama investasi berlangsung.

Para investor harus mengetahui informasi mengenai hal ini agar tidak

terjadi spekulasi dalam investasi ini. Strategi yang dapat dilakukan ketika

mengalami risiko dalam ”berkebun emas” adalah menerima kerugian dan

berhenti melakukan transaksi kebun emas atau dapat melakukan

perpanjangan kontrak gadai selama satu tahun lagi. Sedangkan jika

investor ingin mengalami keuntungan maka strategi yang harus dilakukan

adalah menjual kembali emas yang disimpan pada saat kenaikan harga

emas di atas 20%, ideal nya adalah 30%.

3. Sampai dengan saat ini investasi berkebun emas masih dapat dikatakan

investasi yang sesuai dengan kaidah syariah Islam karena tidak

bertentangan dengan rambu-rambu berinvestasi dalam syariah, antara lain

: (1) Terbebas dari unsur riba, (2) Terhindar dari unsur haram, (3)

Terhindar dari unsur gharar, (4) Terhindar dari unsur judi (maysir), (5)

Terhindar dari unsur syubhat. Namun, jika perkembangan investasi ini ke

depannya tidak dapat terkendali, investasi ini memungkinkan untuk

Page 107: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

92

dikatakan kurang atau bahkan tidak lagi memenuhi prinsip investasi

syariah Islam antara lain karena dikhawatirkan investasi ini lebih banyak

mengandung mudharat daripada maslahatnya.

B. Saran

1. BRISyariah harus bisa memberikan informasi yang jelas kepada calon

investor, baik mengenai produk Gadai iB BRIS, biaya-biaya yang harus

dikeluarkan, risiko terjadinya fluktuasi harga emas, dan ikut serta berperan

dalam mengingatkan nasabah untuk tidak berspekulasi karena hal ini

bertentangan syariah Islam, informasi yang diberikan dengan maksud

untuk menghindari unsur gharar.

2. Para investor yang berkecimpung dalam investasi kebun emas ini

diharapkan memiliki niat untuk berinvestasi sesuai dengan kaidah syariah

Islam. Investasi yang baik adalah investasi yang bertujuan untuk mencapai

ridha Allah. Apabila niat dari investor sudah baik, yakni investasi emas

bukan untuk spekulasi, maka diharapkan akan dapat menghasilkan sesuatu

yang baik pula.

3. Metode investasi berkebun emas adalah sebuah trend baru dalam investasi

emas. Investasi ini berkembang dengan pesat di kalangan investor. Bukan

tidak mungkin, pada beberapa tahun ke depan investasi ini menjadi

investasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Oleh karena itu,

DSN-MUI sebagai lembaga payung dari lembaga keuangan Islam di

Page 108: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

93

Tanah Air, diharapkan dapat lebih memperhatikan dan mengeluarkan

fatwa yang mengatur mengenai investasi kebun emas ini.

4. Investasi berkebun emas ini adalah sebuah metode baru dalam melakukan

investasi emas. Sehingga masih banyak kajian-kajian yang dapat diteliti

oleh peneliti lain dari investasi ini seperti; Bagaimana strategi

meningkatkan margin bagi para investor dalam melakukan investasi

berkebun emas ini? Serta Apakah ada kewajiban membayar zakat dari

investasi berkebun emas, jika ada bagaimana perhitungannya?

Page 109: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an al-karim Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema

Insani Press,2001, Cet 1. Arikunto , Suharsimi, Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2007. Brosur Gadai iB BRI Syariah http ://www.bi.go.id http://www.brisyariah.co.id http://karangan.web.id/ 2010/07/24/ investasi-emas.html http://www.kebun-emas.info http: //www.semuasaudara.com /emas/2010/02/11-alasan-ber-investasi-emas/ Karim, Adiwarman, Ekonomi Mikro Islami, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Bulerlijk Wetboek), Penerjemah R. Subekti

dan R. Tjitrosudibio, Ps. 1150. Kurniawan, Rudy, Pegadaian Syariah, makalah disampaikan pada Pelatihan

Pegadaian Syariah di Fakultas Syariah dan Hukum,UIN Jakarta, Lathief , A.H. Azharudin, Fiqh Muamalat, Jakarta: UIN Press, 2005. “Menyemai Bibit Emas, mengalahkan Inflasi”, Kontan, Edisi 14-20 Desember 2009. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Ekonisia : Kampus Fakultas Ekonomi

UII,2004, cet.I.

95

Page 110: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

96

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Qardhawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta: Gema Insani Press,

1997, cet.II. Rodoni, Ahmad, Investasi Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009,

cet 1. Salim, Joko, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku Ini!,Jakarta:visimedia, 2010. Santosa, Purbayu Budi dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan

SPSS, Yogyakarta : ANDI, 2005. Sholahuddin, Asas-asas ekonomi Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2007. Yunus, Maryana, Fin Prod Dev Dept Head BRI Syariah Pusat, Wawancara Pribadi,

Jakarta, 23 Agustus 2010.

Page 111: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

LAMPIRAN

Draft wawancara dengan Ibu Maryana Yunus Fin Prod Dev Dept Head BRI

Syariah Pusat pada tanggal 23 Agustus 2010

PRODUK GADAI SYARIAH DI BRI SYARIAH

1. Sejak kapan BRI Syariah membuka layanan gadai syariah?

Pada Bulan Maret 2009

2. Bagaimana perkembangan dan respon dari masyarakat akan produk layanan gadai

syariah?

Respon dari masyarakat sangat baik, karena pembiayaan gadai syariah ini sangat

membantu masyarakat yang sedang membutuhkan dana dengan cepat, gadai

syariah ini pun sesuai dengan prinsip syariah Islam, sehingga masyarakat muslim

dapat merasa lebih tenang. Awalnya, produk gadai iB BRIS ini merupakan

sebuah kebutuhan yang mendesak, namun belakangan ini berubah menjadi sebuah

metode investasi emas dengan cara baru, yakni dengan metode investasi berkebun

emas. Dimana, produk Gadai iB BRIS ini merupakan instrumen utama untuk

dapat melakukan investasi kebun emas ini. Awalnya, pembiayaan dari Gadai iB

BRIS hanya sebesar 100 juta rupiah, namun sekarang dapat mencapai angka 5

Milyar rupiah.

3. Bagaimana mekanisme dan aplikasi gadai syariah di BRI Syariah? Mulai dari

permohonan nasabah hingga proses pencairan dana?

Untuk dapat memperoleh layanan GADAI BRIS iB dari BRISyariah,

masyarakat hanya cukup datang ke BRISyariah dan menyerahkan harta geraknya

Page 112: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

(emas,berlian ataupun logam mulia lainnya) untuk dititipkan disertai dengan copy

tanda pengenal. Staf BRI Syariah kemudian akan menjelaskan mekanisme, biaya-

biaya yang harus dikeluarkan, serta kemungkinan yang mungkin terjadi apabila

nasabah tidak mampu membayar yakni dilakukan lelang sesuai dengan syariah.

Jangka waktu gadai maksimal 120 hari (4 bulan), apabila ingin dilakukan

perpanjangan waktu, maka dilakukan dengan akad baru.

Kemudian staf penaksir akan menentukan nilai taksiran barang yang

digadaikan tersebut yang akan dijadikan sebagai patokan perhitungan pengenaan

sewa simpanan (jasa simpan) dan plafon uang pinjaman yang dapat diberikan.

Taksiran barang ditentukan berdasarkan nilai intrinsic dan harga pasar yang telah

ditetapkan oleh BRISyariah. Maksimum uang pinjaman yang dapat diberikan

adalah sebesar 93 % untuk logam mulia. Setelah melalui proses tersebut, maka

uang pinjaman yang dibutuhkan nasabah akan segera cair. Setelah itu, nasabah

akan mendapatkan sertifikat gadai guna menebus harta geraknya

4. Apakah nasabah harus memiliki/membuka rekening BRI Syariah? Berapa saldo

minimal yang harus dimiliki nasabah?

Nasabah tidak harus memiliki rekening di BRI Syariah, namun apabila ingin

membuka rekening maka diperbolehkan untuk membantu transaksi pembayaran,

misalnya bank bisa langsung memotong jumlah tabungan nasabah sesuai dengan

kesepakatan yang telah disepakati sebelumnya, tanpa nasabah repot-repot untuk

datang ke bank.

5. Barang apa saja yang dapat digadaikan di Bri Syariah? Apakah tanah, rumah atau

kendaraan bermotor dapat digadaikan? Jika iya, apakah yang digadaikan barang

atau BPKB/sertifikat saja?

Page 113: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

BRI Syariah hanya menerima emas, perak, intan, berlian atau logam mulia lain.

Inilah perbedaan antara BRI Syariah dengan pegadaian.

6. Upaya apa yang akan dilakukan oleh BRI Syariah apabila nasabah tidak dapat

melunasi hutangnya?

Apabila sudah jatuh tempo pembayaran, nasabah belum melunasi kewajibannya

maka pihak BRI akan mengingatkan nasabah untuk segara membayar

kewajibannya. Apabila sudah diingatkan dan nasabah belum mampu membayar

maka barang yang digadaikan akan dilelang sesuai dengan tanggal yang sudah

ditetapkan pada saat akad dan lelang dilakukan sesuai dengan kaidah syariah.

Apabila dari hasil lelang terdapat kelebihan setelah dipotog biaya-biaya yang

diperlukan maka kelebihan tersebut menjadi milik nasabah, begitupun jika hasil

lelang belum mencukupi kewajiban yang harus dibayar oleh nasabah, maka

nasabah tersebut wajib memberikan tambahan dari kekurangan tersebut.

7. Bagaimana cara serta perhitungan biaya-biaya apabila nasabah ingin melakukan

perpanjangan waktu pelunasan?

Apabila nasabah ingin melakukan perpanjangan waktu gadai, maka dilakukan

dengan akad baru. Tidak ada biaya tambahan selain biaya seperti saat melakukan

akad gadai untuk pertama kalinya.

INVESTASI BERKEBUN EMAS SYARIAH

1. Apa yang dimaksud dengan investasi berkebun emas?

Berkebun Emas adalah teknik berinvestasi emas dengan modal awal yang

minimal namun dapat memperoleh emas dalam jumlah yang banyak dengan cara

memanfaatkan dana pinjaman dari produk Gadai iB BRIS.

2. Apakah ini termasuk produk BRI Syariah atau hanya layanan yang terdapat di

BRI Syariah?

Page 114: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

Investasi berkebun emas bukanlah produk dari BRI Syariah. Pihak BRI Syariah

hanya memfasilitasi dengan produk Gadai iB BRIS. Karena untuk melakukan

investasi kebun emas instrumen utama yang dibutuhkan adalah produk gadai di

bank syariah. Adanya investasi kebun emas dijadikan BRIS sebagai salah satu

teknik pemasaran guna meningkatkan produk Gadai iB.

3. Bagaimana perkembangan investasi berkebun emas sampai saat ini? Sudah berapa

jumlah nasabah yang melakukan investasi berkebun emas di BRI Syariah?

Perkembangan investasi kebun emas ini cukup baik bahkan berkembang dengan

pesat. Salah satu cara yang dilakukan BRISyariah adalah melakukan kerjasama

dengan penemu metode kebun emas, Rully Kustandar, dengan melakukan

seminar-seminar investasi kebun emas yang dilakukan di berbagai kota. Cara ini

dirasa baik, karena biasanya para calon investor setelah menghadiri seminar,

maka besoknya langsung datang ke BRI Syariah untuk langsung mempraktikkan

hasil yang didapat dari seminar kebun emas. Hingga saat ini nasabah Gadai iB

BRIS sudah mencapai sekitar 9.900 nasabah.

4. Dari nasabah yang ada sampai saat ini, berapa jumlah emas yang terbanyak yang

dimiliki nasabah dalam investasi ini, dalam jangka waktu berapa lama dan berapa

keuntungan yang diperoleh nasabah tersebut?

Wah, saya tidak tahu pastinya, karena investasi ini tidak hanya digeluti oleh orang

per orang saja, bahkan beberapa toko emas pun melakukan investasi ini.Jadi

mereka menyimpan sebagian emasnya untuk mendapatkan tambahan modal.

Investasi ini berkembang dengan pesat. Ada yang sudah mencapai 1 Milyar

rupiah, jika harga 1 gram emas diumpamakan Rp 350.000,-, maka artinya ia

sudah menyimpan emasnya sekitar 2.857 kg di bank. Produk Gadai sebagai

instrumen utama dari investasi ini, dahulunya bisa dibilang lebih sering

dimanfaatkan oleh golongan menengah ke bawah karena mereka membutuhkan

dana untuk kebutuhan yang mendesak. Namun sekarang, produk Gadai ini tidak

Page 115: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

hanya sering dimanfaatkan oleh golongan menengah ke bawah, tetapi lebih

banyak golongan menengah ke atas yang memanfaatkan produk Gadai untuk

melakukan investasi kebun emas.

5. Bagaimana mekanisme serta aplikasi investasi berkebun emas di BRI Syariah?

Beli emas batangan 25 gram di pasar / PT Aneka Tambang.Gadaikan emas yang

kita miliki tersebut di BRIS.Belilah emas batangan 25 gr di pasar/ PT Aneka

Tambang dengan dana pinjaman ditambah dana segar baru dari kantong

kita.Gadaikan emas yang telah kita beli tersebut. Jadi, jumlah emas yang telah

kita gadaikan adalah 50 gr.Belilah 25 gr emas batangan baru lagi dari dana

pinjaman ditambah dana segar baru lagi dari kantong kita.Gadaikan emas yang

baru saja kita beli tersebut sehingga emas yang kita gadaikan menjadi 75

gr.Belilah emas baru lagi dari dana pinjaman yang telah ditambah dana segar

baru.Simpan emas batangan yang baru saja kita beli (jangan digadaikan lagi) dan

tunggulah hingga kebutuhan mendesak atau hingga harga emas naik.

Hasil dari investasi ini juga dapat digunakan untuk sarana mempersiapkan

tabungan haji, pendidikan anak, dan keperluan lainnya.

6. Apakah ada syarat-syarat tertentu atau sesuai dengan aplikasi gadai?

Sesuai dengan syarat dan ketentuan dari produk Gadai iB BRIS.

8. Bagaimana melakukan perpanjangan akad rahn dalam investasi ini?(setiap berapa

bulan 1x atau tahunan)?

Jangka waktu untuk satu kali akad adalah 120 hari (4 bulan) sekali. Setelah 4

bulan, investor harus melakukan perpanjangan akad dengan melakukan akad baru.

Page 116: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

9. Apakah dalam melakukan investasi ini, Bank juga menyediakan (menjual) emas

yang diinginkan nasabah, atau hanya menerima gadai?

Bank tidak menjual emas yang diinginkan nasabah, namun apabila nasabah

membutuhkan atau ingin membeli emas, maka BRI Syariah juga bekerjasama

dengan toko emas. BRI Syariah dapat memanggil atau memesankan kepada toko

emas tersebut sesuai dengan emas yang diinginkan nasabah.

10. Apakah ada biaya-biaya khusus yang dibebankan untuk melakukan investasi

berkebun emas ini atau hanya membayar biaya dari gadai syariah saja?

Tidak ada biaya yang dikelurkan untuk melakukan investasi kebun emas di

BRISyariah selain biaya yang dikenakan pada produk Gadai iB BRIS

11. Apakah ada ketentuan mengenai batas waktu dari investasi berkebun emas ini?

Pihak Bank menyarankan untuk melakukan investasi ini minimal 2 tahun.

12. Jenis emas apa yang dapat dijadikan investasi berkebun emas? Emas Perhiasan,

Koin Emas atau Emas Lantakan?

Disarankan emas lantakan agar tidak mengurangi harga jual

13. Bagaimana contoh perhitungan investasi berkebun emas di BRI Syariah?

Dapat dibaca pada lampiran berikutnya

14. Apa pertimbangan dan alasan DPS BRI menyetujui investasi berkebun emas

merupakan sebuah layanan yang terdapat di BRI Syariah?

Berdasarkan rencana Bank BRI Syariah dalam meningkatkan produk Gadai iB,

maka salah satu teknik pemasarannya adalah menggunakan teknik ‘Berkebun

Emas’. Opini DPS tentang ‘Berkebun Emas’ adalah tatacara atau teknik investasi

emas melalui teori ‘Berkebun Emas’ tidak bertentangan dengan kaidah syariah

Page 117: INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21720/1/RINDY... · INVESTASI BERKEBUN EMAS DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi

Islam. Sepanjang investor mengetahui risisko-risiko dalam berinvestasi

emas,seperti : (1) fluktuasi harga emas; (2) biaya-biaya pada produk gadai iB

BRIS; (3) ketentuan dan penetapan tanggal lelang di Sertifikat Gadai Syarah.

Pihak BRIS juga menginformasikan risiko-risiko di produk Gadai iB BRIS dan

risiko fluktuasi harga emas. Investasi ini tidak ada unsur spekulasi, dimana

investor mengetahui bahwa dalam investasi barang berupa emas memerlukan

jangka waktu lama minimal 2 tahun atau kenaikan harga emas sebesar 30 %.

15. Apakah selama ini ada kendala-kendala yang terjadi dalam menyalurkan investasi

ini?

Pernah suatu saat terjadi, nasabah menggadaikan emas dan ternyata emas yang

digadaikan adalah emas palsu.