Invest & Dampak Berlaku Perda -...

8
02/05/2018 1 KOMITE PEMANTAUAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH Robert Robert Robert Robert Na Na Na Na Endi Jaweng Endi Jaweng Endi Jaweng Endi Jaweng Direktur Eksekutif KPPOD Direktur Eksekutif KPPOD Direktur Eksekutif KPPOD Direktur Eksekutif KPPOD 1. Desentralisasi (sbg cara baru berpemerintahan) tak sekedar soal menata ulang relasi pusat-daerah (decentralization wtihin the state) namun juga perihal tata relasi Negara (pemerintah/pemda) dgn pranata/aktor multipihak non-pemerintah. 2. Desentralisasi berimplikasi kpd rekomposisi para pelaku utama dlm pembangunan daerah: dominasi negara (state-led development) ke struktur kesempatan baru yg lebih terbuka bagi swasta (partnership, privatisasi) dan masyarakat secara umum (partisipasi, kontrol). 1. Reinvensi pemda--lewat kebijakan, desain kelembagaan & layanan publik--utk memfasilitasi berlangsungnya kegiatan perekonomian masyarakat dlm lingkungan usaha yg kondusif. 2. Peran APBD: ruang fiskal, kualitas belanja dan politik alokatif mesti menunjukan dukungan instrumen fiskal sbg stimulans ekonomi & sbg sumber pembiayaan layanan publik. 3. Selain FISKAL & MONETER, Negara memiliki ruang kebijakan ke-3: kebijakan struktural berbasis INSTITUSI ekonomi yg kuat. Utk itu, tantangan utama berinvestasi di daerah [INEFISIENSI & KORUPSI] perlu dibenahi melalui penguatan institusi kepemerintahan: reformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerah reformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerah reformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerah reformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerah.

Transcript of Invest & Dampak Berlaku Perda -...

02/05/2018

1

KOMITE PEMANTAUAN PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

Robert Robert Robert Robert Na Na Na Na Endi JawengEndi JawengEndi JawengEndi Jaweng

Direktur Eksekutif KPPODDirektur Eksekutif KPPODDirektur Eksekutif KPPODDirektur Eksekutif KPPOD

1. Desentralisasi (sbg cara baru berpemerintahan) tak sekedar soal menata ulang relasi

pusat-daerah (decentralization wtihin the state) namun juga perihal tata relasi Negara (pemerintah/pemda) dgn pranata/aktor multipihak non-pemerintah.

2. Desentralisasi berimplikasi kpd rekomposisi para pelaku utama dlm pembangunan daerah:

dominasi negara (state-led development) ke struktur kesempatan baru yg lebih terbuka bagi swasta (partnership, privatisasi) dan masyarakat secara umum (partisipasi, kontrol).

1. Reinvensi pemda--lewat kebijakan, desain kelembagaan & layanan publik--utk memfasilitasi berlangsungnya kegiatan perekonomian masyarakat dlm lingkungan usaha yg kondusif.

2. Peran APBD: ruang fiskal, kualitas belanja dan politik alokatif mesti menunjukan dukungan instrumen fiskal sbg stimulans ekonomi & sbg sumber pembiayaan layanan publik.

3. Selain FISKAL & MONETER, Negara memiliki ruang kebijakan ke-3: kebijakan struktural berbasis INSTITUSI ekonomi yg kuat. Utk itu, tantangan utama berinvestasi di daerah [INEFISIENSI & KORUPSI] perlu dibenahi melalui penguatan institusi kepemerintahan: reformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerahreformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerahreformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerahreformasi regulasi (perda perizinan & pungutan) bagi investasi di daerah.

02/05/2018

2

Reformasi regulasi di level nasional masih belum mampu menjawab pertanyaan dasar:

- Regulasi apa saja yg tumpang tindih dan menyebabkan banyaknya izin di daerah?

- Regulasi apa saja yang dihapus, digabung & disederhanakan pada tingkat nasional?

Reformasi regulasi di level nasional masih belum mampu menjawab pertanyaan dasar:

- Regulasi apa saja yg tumpang tindih dan menyebabkan banyaknya izin di daerah?

- Regulasi apa saja yang dihapus, digabung & disederhanakan pada tingkat nasional?

Perizinan UsahaPerizinan Usaha

Program Pengembangan Usaha utk Swasta (PPUS)Program Pengembangan Usaha utk Swasta (PPUS)

Interaksi Pemda dengan Pelaku UsahaInteraksi Pemda dengan Pelaku Usaha

InfrastrukturInfrastruktur

Biaya TransaksiBiaya Transaksi

KetenagakerjaanKetenagakerjaan

Akses & Kepastian Hukum Atas LahanAkses & Kepastian Hukum Atas Lahan

Keamanan dan Penyelesaian KonflikKeamanan dan Penyelesaian Konflik

Kualitas PerdaKualitas Perda

Kapasitas dan IntegritasKepala DaerahKapasitas dan IntegritasKepala Daerah

Temuan Utama (Survei 2016) • Dalam perolehan indeks secara umum, Kota Pontianak menempati peringkat pertama. Sebaliknya, Kota Medan berada pada peringkat yang paling rendah.

• Sebagian daerah di wilayah Indonesia bagian timur menunjukan capaian kinerja TKED yang relatif tinggi � Gorontalo (2), Palu (5), Makassar (6), Kendari (8), Manado (9), dan Ambon (10).• Dilihat dari jumlah penduduk atau luas wilayah, kota-kota berukuran sedang memiliki indeks TKED yang baik. • Kota-kota yang memiliki nilai PRDB berskala sedang/menengah menempati indeks kinerja tertinggi.

45,99

48,43

48,91

51,73

53,06

54,16

54,73

55,33

56,80

56,86

58,04

60,18

60,94

61,35

61,48

63,29

63,96

64,44

64,53

64,93

65,40

66,67

67,99

68,46

70,70

71,13

71,93

72,67

73,12

74,82

78,61

78,76

79,29

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00

Medan

Jambi

Lampung

Serang

Pekanbaru

Surabaya

Jayapura

Mataram

Palangkaraya

Sofifi/Tidore Kep.

Denpasar

Tanjung Pinang

Bengkulu

Palembang

Yogyakarta

Rata-rata nasional

Padang

Bandung

Banjarmasin

Mamuju

Manokwari

Kupang

Pangkal Pinang

Ambon

Manado

Kendari

Banda Aceh

Makassar

Palu

Samarinda

Semarang

Gorontalo

Pontianak

Sumber: KPPOD, 2017

02/05/2018

3

5

50,55%

Bermasalah:

547 Perda

15.146 Perda

Database KPPOD

5.560 Perda

2010-2015

Fokus Kajian

1.082 Perda

Sudah Dikaji

5%

2%

12%

1%

1%

4%

28%

15%

4%

5%

3%

10%

10%

25%

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

Pelanggaran Kewenangan

Akses Kepentingan Umum

Ekonomi Negatif

Persaingan Sehat

Keutuhan Ekonomi Nasional

Filosofi dan Prinsip Pungutan

Standar Waktu, Biaya, Prosedur, dan Struktur Tarif

Hak dan Wajib Pungut

Kejelasan Subyek

Kejelasan Objek

Kesesuian Tujuan dan Isi

Kelengkapan Yuridis

Up to date Acuan Yuridis

Relevansi Acuan Yuridis

Tipologi Kebermasalah Perda (N=1.082)

Subtansi

Yuridis

Prinsip

02/05/2018

4

SIUP, TDP, IUI Berbayar

Pasal 11 ayat (2)

SIUP Kecil Rp. 100.000

SIUP Besar Rp. 150.000

SIUP Menengah Rp. 300.000

TDP:

Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000

Pasal 18 (ayat 1-2)

Penerbitan baru

SIUP Besar Rp 200.000,-

SIUP Menengah Rp 100.000,-

SIUP Kecil Rp 50.000,-

Perpanjangan

SIUP Besar Rp 100.000,-

SIUP Menengah Rp 50.000,-

SIUP Kecil Rp 25.000,-

Perda Kota Serang No. 4 Tahun 2009

Tentang Retribusi SIUP & Retribusi WDP

Perda Banjarmasin No. 6 Tahun 2003

Tentang Ketentuan Pemberian (SIUP)

UU No.

28/2009

Permendag

No. 39/2011

GRATISDibatalkan

Perda ini sudah tidak sesuai dgn regulasi nasional

dan potensial mengganggu kegiatan investasi di daerah

REKOMENDASI

02/05/2018

5

SuratSuratSuratSurat KeteranganKeteranganKeteranganKeterangan DomisiliDomisiliDomisiliDomisili UsahaUsahaUsahaUsaha

Tidak ada dasar hukum di tingkat nasional; SKDU merupakan izin hasil diskresi Pemda

Faktanya

Surabaya

Medan

Jakarta

Menghapus SKDU

sbg syarat untuk

mendapatkan Izin

Ease of

Doing

Bussines

Implementasi SKDU di Daerah

Mendapatkan

NPWP di Kantor

Pajak

Mendaftar BPJS

Ketenagakerjaan

Masihdipersyaratkan

Menambah

rantai baru

dalam

Starting

Bussines

Rekomendasi:

1. Mengganti prosedur SKDU menjadi pendaftaran atau pelaporan keterangan domisili usaha.

2. Membuat sistem pelaporan domisili usaha menggunakan sistem online dan terintegrasi

dengan dokumen instansi terkait.

Rekomendasi:

1. Mengganti prosedur SKDU menjadi pendaftaran atau pelaporan keterangan domisili usaha.

2. Membuat sistem pelaporan domisili usaha menggunakan sistem online dan terintegrasi

dengan dokumen instansi terkait.

Notaris

Medan: Rp 500.000-Rp 1.000.000

Bandung: Rp 200.000

Surabaya: Rp 500.000

Pungutan

Liar

Perda ketenagakerjaan

Pengisian lowongan kerja

wajib memperioritaskan

warga yang berdomisili di

sekitar perusahaan sekurang-

kurangnya 60 % dari tenaga

kerja yang dibutuhkan oleh

perusahaan.

Prinsip

Free Internal Trade

Hak Dasar bagi warga untuk bergerak ke manapun dan

Mendapatkan Pekerjaan dan Penghidupan yang LayakUU 13/2003

Kesempatan yang sama tanpa

diskriminasi dalam memperoleh

pekerjaan

Bertentangan

02/05/2018

6

1.1.1.1. Proses Proses Proses Proses PembentukanPembentukanPembentukanPembentukan PerdaPerdaPerdaPerda:

� Penguatan kapasitas legislasi DPRD dan Pemda: selain kemampuan legal drafting dan legislative assessment juga perlu dibekali dgn mengadopsi tools legislasi yg cerdas: RIA, ROCCIPI, dll

� Kolaborasi & partisipasi: pelibatan intensif masyarakat dan dunia usaha.

� Fungsi pre-emptif & kewenangan pengawasan preventif dari Kemendagri & Propinsi mesti diintensifkan utk membendung di hulu saat masih rancangan.\

� Fasilitasi Pusat berbasis aplikasi IT [[@e-perda: e-register e-fasilitasi, e-konsultasi].

� Pembinaan politik lokal yg cenderung “mempolitisasi” regulasi & kebijakan di daerah.

2.2.2.2. Pemberlakuan & Pemberlakuan & Pemberlakuan & Pemberlakuan & PenangananPenangananPenangananPenanganan PerdaPerdaPerdaPerda::::

� Kewenangan pengawasan represif dari MA: sub-kamar khusus Perda di kamar PTUN, mendorong kesadaran/keaktifan warga & pelaku usaha mengajukan gugatan, dll.

� Penegakan aturan terkait sanksi pidana (penjara & denda) dan sanksi administratif (penghilangan hak pelayanan) yg eksesif mesti dipikirkan ulang bagi pembenahan politik hukum ke depan: baik pengaturan (aspek materiil hukum pidana) dlm Perda maupun kedudukannya dlm hirarki perundang2an dan unifikasi hukum pidana kita.

02/05/2018

7

Re

kom

en

da

si D

ere

gu

lasi

Pe

rizi

na

n Perumusan Alternatif TindakanPerumusan Alternatif TindakanPerumusan Alternatif TindakanPerumusan Alternatif Tindakan

• Hapus: Hapus: Hapus: Hapus: Sebuah izin dihapuskan, jika semua/sebagian besar

kriteria dalam check list deregulasi negatif (-) dan memiliki

tingkat kebermasalahan yang tinggi.

• Gabung: Gabung: Gabung: Gabung: Sebuah izin digabungkan, jika kriteria 2 (aspek relasi

dengan izin lain) terpenuhi dan memiliki kebermasalahan

yang cukup penting.

• Sederhanakan: Sederhanakan: Sederhanakan: Sederhanakan: Sebuah izin disederhanakan, jika kriteria 1

(aspek konten regulasi) terpenuhi. Cara penyederhanaan

dapat dilakukan dengan menyederhanakan prosedur dan

syarat dari izin yang bermasalah.

Perumusan Strategi ImplementasiPerumusan Strategi ImplementasiPerumusan Strategi ImplementasiPerumusan Strategi Implementasi

• Cabut: Cabut: Cabut: Cabut: Sebuah regulasi dicabut jika ada izin yang dihapuskan

• Revisi: Revisi: Revisi: Revisi: Sebuah regulasi direvisi jika ada izin yang digabung

atau disederhanakan.

• RegulasiRegulasiRegulasiRegulasi BaruBaruBaruBaru: : : : Sebuah regulasi baru dibuat jika dalam

rekomendasi terdapat konsekuensi banyaknya regulasi yang

harus direvisi.

• DibiarkanDibiarkanDibiarkanDibiarkan: : : : Sebuah regulasi dibiarkan tidak dilakukan tindakan

apapun atas izin yang diatur.

Ind

ika

tor

Ch

eck

Lis

t1. Konten 1. Konten 1. Konten 1. Konten RegulasiRegulasiRegulasiRegulasi

• Aspek yang diatur tidak

tepat

• Dasar kewenangan tidak

tepat

• Ekonomi biaya tinggi

(fungsi budgeter izin)

• Izin bersifat delegatif

(penunjukkan langsung

SKPD penyelenggara

perizinan)

2. Relasi 2. Relasi 2. Relasi 2. Relasi dgn dgn dgn dgn Izin Izin Izin Izin yg Lainyg Lainyg Lainyg Lain

• Duplikasi persyaratan izin

• Duplikasi fungsi izin

• Terdapat izin lain yang

dipersyaratkan

Deregulasi

Debirokratisasi

Penguatan

kapasitas

& korbinwas

Hapus, Gabung, Sederhanakan, Limpahkan (HGSL)

thdp jenis/jumlah perizinan (nasional & daerah).

Debirokratisasi menuju efisiensi bisnis proses

pemberian layanan berbasis platform digital dan

sistem informasi yang terintegrasi serta penguatan

kelembagaan dan kewenangan DPM PTSP.

Pembuatan standarisasi nasional (NSPK Perizinan)

yang terintegrasi (manual book) dan berbasis

bukti/pengalaman/praktik aktual di daerah.

1

2

3

suatu rencana induk/peta jalan perubahan regulasi perlu disiapkan...

02/05/2018

8

Permata Kuningan, 10th floorJl. Kuningan Mulia 9C Guntur SetiabudiJakarta 12980

Phone : 62-21-8378 0642/53Fax : 62-21-8378 0643Home Page : Http://www.kppod.orgE-mail : [email protected]