INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc
-
Upload
gekursa39828522320 -
Category
Documents
-
view
509 -
download
1
description
Transcript of INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc
![Page 1: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN
PERSAINGAN ANTARA TANAMAN SEJENIS (INTRASPESIFIK) dan PERSAINGAN ANTARA TANAMAN
BERBEDA JENIS (INTERSPESIFIK)
DESY STELLA ANGELIA NAINGGOLAN
05101007051
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA2011
![Page 2: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antara dua individu baik yang
sesama maupun yang berlainan spesies yang menimbulkan pengaruh negatif bagi
keduanya sebagai akibat memanfaatkan secara bersama sumber daya yang ada dalam
keadaan terbatas. Kompetisi merupakan salah satu bentuk interaksi antar organisme.
Secara umum, organisme yang berkompetisi hampir serupa dalam kebutuhan dan
ukuran ekologis, meskipun ada perkecualiannya. Kompetisi adalah proses aktif yang
mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan bersaing individu-individu untuk
hidup dan bereproduksi. Kompetisi interspesifik merupakan kompetisi antara
anggota-anggota dari spesies yang sama.
Apabila ditinjau dari segi proses alam. Manusia, seperti halnya makhluk-
makhluk hidup lainnya selalu berinteraksi dengan lingkungannya, demikian juga
interaksi yang terjadi antar setiap organisme dengan lingkungannya merupakan
proses yang tidak sederhana melainkan suatu proses yang kompleks. Karena didalam
lingkungan hidup terdapat banyak komponen yang disebut komponen lingkungan.
Berdasarkan konsep dasar pengetahuan ekologi, komponen lingkunganyang
dimaksud tersebut juga dinamakan komponen ekologi karena setiap komponen
lingkungan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dan saling
memengaruhi baiksecara langsung maupun tidak langsung (Odum, 1993) .
Oksigen yang dihirup oleh hewan dari udara untuk pernafasan, sebagian beasr
berasal dari tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis. Sebaliknya,
karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan oleh hewan digunakan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan
selain memanfaatkan karbondioksida, juga memerlukan bahan-bahan lainnya yang
diperlukan oleh tumbuhan untuk proses tumbuh dan berkembang. Seperti energi dari
radiasi matahari, air dan zat-zat hara.
![Page 3: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/3.jpg)
Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau
antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan (kompetisi).
Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan
yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam
jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat
pertumbuhan individu-individu yang terlibat.
Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama
(intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda
(interspesific competition). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih
awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang
terjadi antar jenis yang berbeda.
Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan
terjadinya persaingan diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan ruang.
Persaingan terhadap air dan nutrisi umumnya lebih berat karena terjadi pada waktu
yang lebih awal. Faktor utama yang mempengaruh persaingan antar jenis tanaman
yang sama diantaranya kerapatan. Pengaruh persaingan dapat terlihat pada laju
pertumbuhan, warna daun atau kandungan klorofil, serta komponen dan daya hasil.
Persaingan adalah suatu tipe hubungan antara jenis yang terjadi pada dua atau lebih
individu organisme tumbuhan atau hewan. Persaingan yang dilakukan oleh hewan
sangat berlainan jika dibandingkan dengan tumbuhan. Pada dasarnya persaingan
yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dilakukan secara fisik
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengamatan persaingan antara tanaman sejenis
(intraspesifik) adalah untuk mempelajari pengaruh jarak tanam (kerapatan tanaman)
terhadap laju pertumbuhan tanaman yang terjadi antara jenis tanaman yang sama.
Dan tujuan dari pengamatan persaingan antara tanaman berbeda jenis adalah untuk
membandingkan pertumbuhan tanaman yang ditanam secara monospcies dengan
heterospcies.
![Page 4: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu ekosistem selalu melakukan hubungan interaksi satu sama lain baik
bersifat intraspesifik dan interspesifik. Mekanisme ini dilakukan suatu tanaman
untuk memperoleh bahan kehidupannya berupa unsure hara yang terdapat di tanah
maupun udara, air dan sinar matahari serta ruangan untuk tumbuh dan berkembang.
Mekanisme pertahanan diri ini sering merangsang tanaman untuk melakukan suatu
metabolisme sekunder yang produknya biasa diendapkan dalam tubuh organ
tumbuhan tersebut maupun dieksudat keluar untuk menolak kompetitor lainnya.
(Wijayanti,2008)
Mekanisme-mekanisme kompetisi individu dapat dipandang dari dua
kategori. Mekanisme-makanisme intrinsic(intrinsic mekanims) berperan dalam
organisasi untuk meningkatkan kesempatan-kesempatan untuk bertahan hidup dan
berkembang baik. Mekanisme-mekanisme ekstrinsik (ektrinsic mechanisms) berasal
dari aktivitas individu dan berperan dalam mengurangi kemampuan kompetisi
individu-individu lain. Dikotomi tersebut tidaklah sempurna, tetapi membedakan
cara-cara kompetisi secara efektif.(Naughton,1992)
Apabila ditinjau dari segi proses alam. Manusia, seperti halnya makhluk-
makhluk hidup lainnya selalu berinteraksi dengan lingkungannya, demikian juga
interaksi yang terjadi antar setiap organisme dengan lingkungannya merupakan
proses yang tidak sederhana melainkan suatu proses yang kompleks. Karena didalam
lingkungan hidup terdapat banyak komponen yang disebut komponen lingkungan
(Soemarwoto, 1983). Berdasarkan konsep dasar pengetahuan ekologi, komponen
lingkunganyang dimaksud tersebut juga dinamakan komponen ekologi karena setiap
komponen lingkungan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dan saling
memengaruhi baiksecara langsung maupun tidak langsung (Odum, 1993) .
Beberapa waktu terakhir, berbagai upaya memaksimalkan hasil tanaman
budidaya telah banyak dilakaukan. Upaya-upaya tersebut dapat berupa penggunaan
bibit unggul atau mengatur jarak tanam. Pengaturan populasi tanaman pada
![Page 5: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/5.jpg)
hakekatnya adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada
persaingan dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut
tidak diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat
akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intraspesies.
Beberapa penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak
tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh
terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman (Budiastuti
, 2009).
Tumbuh-tumbuhan juga dapat bersaing antar sesamanya secara interaksi
biokimiawi, yaitu salah satu tumbuhan mengeluarkan senyawa beracun ke
lingkungan sekitarnya dan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan yang ada di
dekatnya. Interaksi antara biokimiawi antara gulma dan pertanaman antara lain
menyebabkan gangguan perkecambahan biji, kecambah biji jadi abnormal,
pertumbuhan memanjang akar terhambat, perubahan susunan sel akar dan lain
sebagainya.(fp.uns.ac.id)
Beberapa spesies tanaman menyaingi pertanaman dengan mengeluarkan
senyawa beracun dari akarnya(root exuadates atau lechates). Atau dari pembusukan
bagian vegetatifnya. Persaingan yang timbul akibat dikeluarkannya zat yang
meracuni tumbuhan lain disebut allelopati dan zat kimianya disebut allelopat.
Umumnya senyawa yang dikeluarkan adalah dari golongan fenol.( fp.uns.ac.id)
Kacang hijau dan jagung merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang
berbeda. Akan tetapi, jika keduanya ditanam pada satu media bukan tidak mungkin
akan terjadi suatu interaksi. Interaksi tersebut tentu saja berupa kompetisi dimana
keduanya tidak hanya memeperebutkan tempat tumbuh, tetapi juga saling
memperebutkan zat hara dan sinar matahari untuk berfotosintesis. Hal ini berarti
terjadi tumpang tindih relung ekologi antara kacang hijau dan jagung. Tumpang
tindihnya relung ekologi antara kacang hijau dan Jagung akan mempengaruhi
pertumbuhan dan daya hidup keduanya. Oleh karena itulah percobaan ini dilakukan
sehingga dapat diketahui pengaruh kompetisi terhadap pertumbuhan sejenis tanaman
yang sma seperti tanaman jagung (Zea mays) yang banayak digunakan dalam bahan
![Page 6: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/6.jpg)
pangan sehingga perkembangan dan budidaya tanaman jagung harus dapat
dikembangkan. (Budiastuti , 2009).
Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan
kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan
bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing (Begon et
al .1990), sedangkan Molles (2002) kompettisi didefinisikan sebagai interaksi antar
individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi
dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang
sama atau interspesifik (Krebs, 2002; Molles, 2002)
Definisi kompetisi sebagai interaksi antara dua atau banyak individu apabila
(1) suplai sumber yang diperlukan terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan
organisme atau (2) kualitas sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang
berkualitas tinggi lebih banyak.organisme mungkin bersaing jika masing-masing
berusaha untuk mencapai sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau
apabila dua individu mencoba menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber
yang dipersaingkan oleh individu adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya
makanan, oksigen, dan cahaya (Noughton, 1990).
Kompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar
tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada
lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan
hasil salah satu jenis tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air,
hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Kastono, 2005).
Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies ,
maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat
bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas
ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang
sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih
populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar
merugikan. Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara
ekologi , species yang berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai
azaz pengecualian kompetitif (competitive exclusion principles) (Ewusie,1990).
![Page 7: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/7.jpg)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di rumah kaca jurusan Budidaya Pertanian
Universitas Sriwijaya, Inderalaya Sumatera Selatan. Dan dilakukan pada hari Senin
tanggal 25 april 2011.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah pot
plastic berisi tanah, kertas millimeter, embrat, sedangkan bahan yang kita gunakan
adalah biji kacang hijau dan jagung.
C. Cara Kerja
Cara kerja dari praktikum ini adalah :
1. Sediakan beberapa pot plastic yang telah berisi tanah
2. Pilih kacang hijau dan jagung yang masih baik
3. Tanam lah biji tersebut kedalam pot yang telah berisi tanah dengan perlakuan
masing-masing tanam.
4. Penyiraman dilakukan setiap hari sebagai tanaman berumur 4 minggu
5. Pengukuran tinggi dilakukan pada waktu tanaman berumur 4 minggu setelah
itu di panen dan di timbang bobot tanaman tanpa akar.
![Page 8: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat pada praktikum ini adalah :
1. Tumbuh-tumbuhan juga dapat bersaing antar sesamanya secara interaksi
biokimiawi
2. Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama
(intraspesific competition), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang
berbeda (interspesific competition).
3. Salah satu bentuk interaksi antara satu populasi dengan populasi lain atau
antara satu individu dengan individu lain adalah bersifat persaingan
(kompetisi).
4. Sarana pertumbuhan yang sering menjadi pembatas dan menyebabkan
terjadinya persaingan diantaranya air, nutrisi, cahaya, karbon dioksida, dan
ruang.
5. Faktor utama yang mempengaruh persaingan antar jenis tanaman yang sama
diantaranya kerapatan.
B. Saran
Sebaiknya praktikan lebih mendengarkan apa yang disampaikan oleh para
asisten agar praktikum berjalan lebih baik lagi.
![Page 9: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/9.jpg)
B. Pembahasan
Secara teoritis ,apabila dalam suatu populasi yang terdiri dari dua spesies ,
maka akan terjadi interaksi diantara keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat
bermacam-macam,salah satunya adalah kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas
ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang
sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih
populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar
merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam
kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , species yang berdekatan
atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif.
Inferensi (inference competition atau contest competition), yaitu usaha
pencarian sumber daya yang menyebabkan kerugian pada individu lain, meskipun
sumber daya tersebut tersedia secara tidak terbatas. Biasanya proses ini diiringai
dengan pengeluaran senyawa kimia (allelochemical) yang berpengaruh negatif pada
individu lain.
Adanya lebih dari satu spesies dalam suatu habitat menaikkan ketahanan
lingkungan kapan pun spesies lain bersaing secara serius dengan spesies pertama
untuk beberapa sumber penting, hambatan pertumbuhan terjadi dalam kedua spesies.
Hokum Gause menyatakan bahwa tidak ada spesies dapat secara tak terbatas
menghuni ceruk yang sama secara serentak. Salah satu dari spesies-spesies itu akan
hilang atau setiap spesies menjadi makin bertambah efisien dalam memanfaatkan
atau mengolah bagian dari ceruk tersebut dengan demikian keduanya akan mencapai
keseimbangan. Dalam situasi terakhir, persaingan interspesifik berkurang karena
setiap spesies menghuni suatu ceruk mikro yang terpisah.
Persaingan diantara tumbuhan secara tidak langsung terbawa oleh modifikasi
lingkungan. Di dalam tanah, system-sistem akan bersaing untuk air dan bahan
makanan, dan karena mereka tak bergerak, ruang menjadi faktor yang penting. Di
atas tanah, tumbuhan yang lebih tinggi mengurangi jumlah sinar yang mencapai
tumbuhan yang lebih rendah dan memodifikasi suhu, kelembapan serta aliran udara
pada permukaan tanah.
![Page 10: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/10.jpg)
Studi mengenai kompetisi interspesifik pada tanaman dapat memberikan
informasi yang berharga untuk mengungkapkan faktor-faktor gang membatasi
distribusi suatu spesies atau keberhasilan tumbuhnya spesies pada suatu wilayah.
Bila persaingan terjadi cukup hebat dan besar, maka sering populasi tertentu kalah.
Kemampuan berkompetisi ini walaupun kadang kadang terlihat akan diseleksi
pertama kali dalam situasi keberadaan sumber energi yang rendah dan karena
lingkungan banyak mendapat tekanan.
Semua organisme lain merupakan bagian dari lingkungan suatu individu.
Organisme lain bisa berkompetisi dengan suatu individu untuk mendapatkan
makanan dan sumber lainnya, memangsa atau mengubah lingkungan fisik dan kimia.
Jika populasi meningkat, efek faktor- faktor yang bergantung kerapatannya
akan meningkat secara proporsional. Contoh pengaruh daya dukung terhadap
persamaan ligistik laju pertumbuhan populasinya semakin tertekan oleh persaingan
intra jenis juga kerapatannya meningkat.
Kompetisi di antara tanaman merupakan peristiwa interaksi antar tanaman,
deskripsi proses kompetisi dihasilkan menjadi sangat penting untuk memahami
keseimbangan populasi dalam komunitas tanaman.
![Page 11: INTRASPESIFIK dan INTERSPESIFIK.doc](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081800/55cf9dd7550346d033af7905/html5/thumbnails/11.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Hardjosuwarno, Sunarto. 1990. Dasar-Dasar Ekologi Tumbuhan.Yogyakarta: FakultasBiologi Universitas Gajah Mada.
Ewusie. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Bandung: ITB.
Kastono. 2005. Ilmu Gulma. Yogyakarta: Jurusan Budidaya Pertanian. UGM.
Naughton. 1998. Ekologi Umum. edisi kedua. Yogyakarta: UGM Press.
Odum. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta: UGM Press.