IntisariSkripsi.docx

2
Nama : Muhammad Yunus NIM : 11/311658/PA/13551 Intisari Skripsi tentang Superparamagnetic Iron Oxide Nanoparticles (SPIONs) Magnetit (Fe 3 O 4 ) Superparamagnet adalah material yang mirip dengan paramagnet tetapi juga mengandung sifat material ferromagnet atau mengadung domain magnet dalam ukuran kecil yang berbentuk kelompok. Sifat superparamagnet timbul pada material yang berukuran kecil (1- 10 nm) atau disebut dengan nanopartikel magnetik. Penelitian tentang nanopartikel magnetik telah banyak di kembangkan. Muflihatun (2012) telah melakukan penelitian tentang ketergantungan permitivitas dielektrik terhadap ukuran partikel pada keping Superparamagnetic Iron Oxide (SPIONs) Magnetit (Fe 3 O 4 ). Untuk memperoleh sampel SPIONs Magnetit, dilakukan sintesis dengan menggunakan metode kopresipitasi dari bahan FeCl 3 .6H 2 O dan FeSO 4 .7H 2 O dengan menambahkan larutan NH 4 OH. Sampel yang diperoleh yaitu dengan ukuran 13,0 nm, 14,4 nm, 14,8 nm, 15,5 nm, dan 16,5 nm. Rentang frekuensi untuk menguji sampel yaitu antara 70 – 350 kHz. Dari hasil penelitian, di ketehaui bahwa terdapat hubungan antara nilai tetapan dielektrik real (ɛ’) dan nilai tetapan dielektrik imajiner (ɛ”) terhadap perubahan frekuensi. Semakin bertambah nilai frekuensi, maka nilai tetapan dielektriknya semakin berkurang. Dan hal ini sesuai dengan plot relaksasi Debye, yang mengindikasikan jangkau frekuensi yang digunakan menghasilkan nilai ωτ > 1. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa terdapat kesamaan karakteristik dielektrik antara sampel SPIONs magnetit dalam bentuk keping maupun dalam bentuk bulk. Selain itu, ukuran partikel dan parameter kisi juga mempengaruhi nilai ɛ’ dan ɛ”. Semakin kecil ukuran partikel dan parameter kisi, maka nilai ɛ’ dan ɛ” semakin besar. Kemudian Wardani (2012) melanjutkan penelitian tentang pengukuran tetapan suseptibilitas Superparamagnetic Iron Oxide Nanoparticels (SPIONs) magnetit (Fe 3 O 4 ) dalam bentuk serbuk dengan ukuran 13,0 nm, 14,4 nm, 14,8 nm, 15,5 nm, dan 16,5 nm. Metode yang digunakan adalah metode gouy yaitu kesetimbangan antara gaya magnet dengan gaya gravitasi. Dalam menentukan sifat

Transcript of IntisariSkripsi.docx

Page 1: IntisariSkripsi.docx

Nama : Muhammad YunusNIM : 11/311658/PA/13551

Intisari Skripsi tentang Superparamagnetic Iron Oxide Nanoparticles (SPIONs) Magnetit (Fe3O4)

Superparamagnet adalah material yang mirip dengan paramagnet tetapi juga mengandung sifat material ferromagnet atau mengadung domain magnet dalam ukuran kecil yang berbentuk kelompok. Sifat superparamagnet timbul pada material yang berukuran kecil (1-10 nm) atau disebut dengan nanopartikel magnetik. Penelitian tentang nanopartikel magnetik telah banyak di kembangkan. Muflihatun (2012) telah melakukan penelitian tentang ketergantungan permitivitas dielektrik terhadap ukuran partikel pada keping Superparamagnetic Iron Oxide (SPIONs) Magnetit (Fe3O4). Untuk memperoleh sampel SPIONs Magnetit, dilakukan sintesis dengan menggunakan metode kopresipitasi dari bahan FeCl3.6H2O dan FeSO4.7H2O dengan menambahkan larutan NH4OH. Sampel yang diperoleh yaitu dengan ukuran 13,0 nm, 14,4 nm, 14,8 nm, 15,5 nm, dan 16,5 nm. Rentang frekuensi untuk menguji sampel yaitu antara 70 – 350 kHz. Dari hasil penelitian, di ketehaui bahwa terdapat hubungan antara nilai tetapan dielektrik real (ɛ’) dan nilai tetapan dielektrik imajiner (ɛ”) terhadap perubahan frekuensi. Semakin bertambah nilai frekuensi, maka nilai tetapan dielektriknya semakin berkurang. Dan hal ini sesuai dengan plot relaksasi Debye, yang mengindikasikan jangkau frekuensi yang digunakan menghasilkan nilai ωτ > 1. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa terdapat kesamaan karakteristik dielektrik antara sampel SPIONs magnetit dalam bentuk keping maupun dalam bentuk bulk. Selain itu, ukuran partikel dan parameter kisi juga mempengaruhi nilai ɛ’ dan ɛ”. Semakin kecil ukuran partikel dan parameter kisi, maka nilai ɛ’ dan ɛ” semakin besar.

Kemudian Wardani (2012) melanjutkan penelitian tentang pengukuran tetapan suseptibilitas Superparamagnetic Iron Oxide Nanoparticels (SPIONs) magnetit (Fe3O4) dalam bentuk serbuk dengan ukuran 13,0 nm, 14,4 nm, 14,8 nm, 15,5 nm, dan 16,5 nm. Metode yang digunakan adalah metode gouy yaitu kesetimbangan antara gaya magnet dengan gaya gravitasi. Dalam menentukan sifat kemagnetannya, di gunakan arus listrik antara 0,1 – 1,0 A. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil ukuran partikel dan parameter kisi SPIONs magnetit (Fe3O4), maka nilai tetapan suseptibilitasnya semakin tinggi dan semakin besar pula responsibilitas magnetik (mudah termagnetisasi oleh medan magnet luar) atau sifat kemagnetannya (efek superparamagnetik).

Penelitian yang lain yaitu tentang gejala Magneto-dielektrik keping SPIONs magnetit dengan ukuran 13,0 nm, 14,4 nm, 14,8 nm, 15,5 nm. Pengujian sampel dilakukan pada rentang frekuensi 70 – 350 kHz dan dilakukan variasi medan magnet yang mengenai sampel bahan yaitu 100 G, 200 G, 300 G, dan 400 G. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil ukuran butir, maka semakin mudah termagnetisasi. Dengan kata lain, sampel dengan ukuran butir yang kecil memiliki nilai magneto-dielektrik yang besar (Widyastuti, 2013).

Dari penelitian sebelumnya, diperoleh beberapa karakteristik dari SPIONs magnetit, yaitu nilai permitivitas, suseptibilitas, dan gejala magneto-dielektrik yang bergantung pada ukuran partikelnya. Namun, tetapan permeabilitas dari SPIONs Magnetit (Fe3O4) belum di ketahui. Sehingga dapat dilakukan penelitian lanjutan tetang pengukuran tetapan permeabilitas pada keping Superparamagnetic Iron Oxide Nanoparticels (SPIONs) magnetit (Fe3O4). Dengan mengetahui seluruh karakteristiknya, diharapkan akan sangat berguna untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan SPIONs Magnetit dalam kehidupan sehari - hari.