INTERPRETASI Xray.docx

10
INTERPRETASI X-RAY PADA CERVICAL SPINE, LONG BONE DAN PELVIC PENDAHULUAN Luka pada bagian muskuloskelatal kebanyakan merupakan hasil dari trauma ataupun penggunaan yang berlebihan. Para ahli biasanya menganjurkan radiograph dasar seperti x-ray pada daerah yang terkena impact untuk menkonfirmasi diagnosa. Penggunaan sebuah tabung x-ray untuk menghasilkan x-ray dan selembar x-ray film atau reseptor gambar untuk menangkap energy x-ray beam image adalah metode yang paling sering digunakan pada radiografi. Sejak awal penggunaan x-ray pada akhir tahun 1800-an, diagnostic radiografi telh mengalami kemajuan dalam rancangan vaik x-ray tube, x-ray film dan kaset. Kemajuan dalam resptor gambar telah berubah mulai dari plate berbahan gelas sampai ke bahan dasar polyester yang sekarang ini banyak digunakan. Pada saat melakukan procedure radiografi tertentu, seorang radiologist akan memposisikan pasien dan bagian anatomi yang akan diambil gambarnya sebanyak dua atau lebih tampilan. Tampilan yang biasanya digunakan adalah anteropesterior (AP) maupun posteroanterior (PA), sedangkan untuk tampilan secara oblique (biasanya dirotasikan 45 derajat dari posisi AP atau PA) dan tampilan lateral ( biasanya dirotasikan 90 derajat dari posisi PA atau AP). Tujuan dari rotasi anatomi yang dilakukan adalah untuk membantu dokter melihat lokasi dari struktur yang berubah secara lebih baik. CERVICAL SPINE

description

interpretasi xray pada long bone

Transcript of INTERPRETASI Xray.docx

Page 1: INTERPRETASI Xray.docx

INTERPRETASI X-RAY PADA CERVICAL SPINE, LONG BONE DAN PELVIC

PENDAHULUAN

Luka pada bagian muskuloskelatal kebanyakan merupakan hasil dari trauma ataupun penggunaan yang berlebihan. Para ahli biasanya menganjurkan radiograph dasar seperti x-ray pada daerah yang terkena impact untuk menkonfirmasi diagnosa.

Penggunaan sebuah tabung x-ray untuk menghasilkan x-ray dan selembar x-ray film atau reseptor gambar untuk menangkap energy x-ray beam image adalah metode yang paling sering digunakan pada radiografi.

Sejak awal penggunaan x-ray pada akhir tahun 1800-an, diagnostic radiografi telh mengalami kemajuan dalam rancangan vaik x-ray tube, x-ray film dan kaset. Kemajuan dalam resptor gambar telah berubah mulai dari plate berbahan gelas sampai ke bahan dasar polyester yang sekarang ini banyak digunakan.

Pada saat melakukan procedure radiografi tertentu, seorang radiologist akan memposisikan pasien dan bagian anatomi yang akan diambil gambarnya sebanyak dua atau lebih tampilan. Tampilan yang biasanya digunakan adalah anteropesterior (AP) maupun posteroanterior (PA), sedangkan untuk tampilan secara oblique (biasanya dirotasikan 45 derajat dari posisi AP atau PA) dan tampilan lateral ( biasanya dirotasikan 90 derajat dari posisi PA atau AP). Tujuan dari rotasi anatomi yang dilakukan adalah untuk membantu dokter melihat lokasi dari struktur yang berubah secara lebih baik.

CERVICAL SPINE

Pertimbangan klinis sangatlah penting dalam konteks rusaknya cervical spine. Hal ini dikerenakan, c-spine yang normal pada x-ray tidak dapat mengeksklusikan trauma tertentu dan juga fraktur pada c-spine dapat berujung pada kematian atau neurological deficit yang permanen.Penilaian clino-radiological pada trauma spinal harus dilakukan oleh ahli yang berpengalaman yang mengikuti guideline yang berlaku.

Pemeriksaan lebih lanjut dengan CT atau MRI akan dibutuhkan untuk penilaian pada trauma dengan resiko tinggi, kelaian neurologi, maupun temuan yang kurang jelas pada x-ray.

Tampilan standar yang digunakan adalah

Page 2: INTERPRETASI Xray.docx

a. lateral view

lateral view biasanya tampilan yang paling jelas. Penilaian pada lateral view membutuhkan pendekatan yang sistematis (gambar 1&2)

(gambar 1) c-spine systematic approach- normal lateral

(gambar 2) C-spine normal anatomy- lateral (detail)

Page 3: INTERPRETASI Xray.docx

b. Anteroposterior view (AP view)Meskipun tampilan ini kurang memberikan banyak informasi tentang temuan yang tidak normal, namun tampilan ini cukup membantu memberikan informasi yang mendukung diagnosa. (gambar 3)

(gambar 3) C-spine systematic approach – normal AP view

c. Odontoid peg view (open mouth view)Meskipun disebut tampilan “odontoid peg”, namun bagian anatomi ini masih sering sulit untuk dilihat dengan tampilan odontoid peg dikarenakan struktur yang berlapis-lapis seperti gigi maupun occiput. Tujuan utama pengambilan gambar dengan tampilan ini adalah untuk melihat tampilan masa secara lateral.

Sekalipun terdapat fraktur pada bagian odontoin peg, namun terkadang sulit dinilai dengan menggunakan tampilan jenis ini. (gambar 4)

Page 4: INTERPRETASI Xray.docx

(gambar 4) : C-spine normal anatomy – open mouth view

Apabila tampilan lateral tidak menampilkan sampai T1 maka ulangi procedure dengan tangan diletakan lebih rendah., atau bias juga menggunaan tampilan “swimmer’s view”.

Swimmer’s view merupakan tampilan oblique yang meprojeksikan bagian kepala humerus menjauhi C-spine. Swimmer’s view sangat berguna untuk menilai posisi yang tepat pada cervico-thoracic junction apabila C7/T1 belum terlihat dengan baik pada lateral view. (gambar 5)

(gambar 5) C-spine normal anatomy – swimmer’s view

Page 5: INTERPRETASI Xray.docx

LONG BONES

Tulang panjang adalah tulang yang lebih panjang ukurannya dibandingkan lebar tulang tersebut. Pada tulang panjang terutama pada femur dan tibia,sering digunakan pada aktivitas sehari-hari dan sangat penting untuk skeletal mobility.Mereka bertumbuh melalui pemanjangan pada bagian diaphysis dengan epiphysis pada kedua ujung tulang yang bertumbuh.Tulang panjang pada manusia terdiri dari femur, tibia, fibula pada extrimitas bawah dan humerus, radius dan ulna pada extrimitas atas. Tulang panjang pada extrimitas bawah mengambil porsi hamper setangah tinggi orang dewasa. Contoh anatomi tulang panjang pada extrimitas atas dan bawah.

(gambar 6) anterior view of humerus

(gambar 7) antero-posterior view of forearm

Page 6: INTERPRETASI Xray.docx

(gambar 8) anterior view of leg

(gambar 9) lateral view of femur in children

PELVIC BONE

AnatomyThe bony pelvis comprises the two hemi-pelvic bones which are bound anteriorly at the pubic symphysis and posteriorly at the sacroiliac joints.

As with other anatomical bone rings if a fracture is seen in one place a careful check should be made for a second fracture, or for disruption of the pubic symphysis or sacroiliac joints.

Page 7: INTERPRETASI Xray.docx

Key points Pelvis anatomy - Normal AP

sidePelvic fracturesFractures to the pelvis are highly variable in appearance depending on the mechanism and force of injury. Careful examination of the cortical surfaces of the bony rings will reveal most fractures.

The extent of injury is often underestimated on plain radiographs.

Acetabular fracture

Page 8: INTERPRETASI Xray.docx

Pelvis diastasisHigh force injury to the bony pelvis may result in "diastasis" (separation) at the pubic symphysis or a sacroiliac joint.