interpretasi gravitasi
description
Transcript of interpretasi gravitasi
Pengamatan berat jenis (gravitasi) merupakan salah satu pengamatan menggunakan metode
geofisika. Ketika gunung api mau meletus maka akan terjadi perubahan densitas (berat jenis) di
bawah permukaan karena adanya magma yang menuju ke permukaan tanah. Untuk mengetahui
perubahan magma bawah permukaan ini perlu dilakukan pengukuran metode graviti secara berkala
pada sebuah gunung api. Permodelan hasil pengukuran gravitasi akan bisa memprediksi volume
dapur magma suatu gunung api.
Secara teoritis, pengukuran nilai gaya berat dilakukan untuk mengetahui besar gaya gravitasi
pada titik-titik pengamatan. Metode gravitasi ini merupakan usaha dalam menggambarkan bentuk
struktur bawah permukaan berdasarkan variasi medan gravitasi yang ditampilkan oleh perbedaan
densitas antar batuan. Dengan asumsi nilai mutlak hasil pengukuran tidak terlalu penting, yang
terpenting adalah adanya suatu kontras nilai densitas pada suatu daerah. Apabila terdapat anomaly
positif pada daerah penelitian, maka diperkirakan bahwa daerah tersebut memiliki batuan dengan
densitas yang besar, seperti batuan beku. Namun, metode ini tidak dapat menentukan litologi secara
langsung, tetapi harus melihat posisi daerah tersebut secara regional.
Anomali Bouger
Peta penyebaran anomaly bouger lengkap merupakan tampilan hasil pengolahan data reduksi
dengan koreksi densitas bouger atau densitas rata-rata 2.5mGal. Peta penyebaran anomaly bouger ini
masih menunjukan gabungan keadaan struktur bawah permukaan dangkal maupun dalam.
Terlihat pada gambar berikut, nila peta penyebaran anomaly bouger berkisar antara 64
hingga 90 mGal. Anomaly yang bernilai lebih rendah (berwarna biru) secara umum terletak pada
bagian selatan, yang menunjukan bahwa kontras densitas bawah permukaan pada zona ini kecil. Nilai
kontras densitas yang lebih tingi ditunjukan pada daerah timur laut dengan nilai anomaly hingga 90
mGal. Nilai anomaly yang tinggi ii dapat digunakan sebagai asumsi awal dari keberadaan sumber
panas daerah penelitian.
Anomali Regional
Peta ini menunjukan respon anomaly untuk daerah yang lebih dalam/ gravitasi pada lokasi
yang dalam, sehingga pada peta anomaly regional ini dapat diamati anomaly gravitasi secara umum/
regional. Secara umum penyebaran nilainya berbentuk circular, dengan nilai yang semakin tinggi dari
barat daya ke timur laut. Nlai terbesar ditujukan dengan warna merah, yang mencapai 86 mGal.
Sedangkan semakin kea rah barat daya , nilainya mengecil hingga 65 mGal.
Anomali residual
Anamonali residual ini merupakan hasil dari pengurangan nilai anomaly bouger lengkap
dengan anomaly regional, sehingga hasilnya dapat diamati respon anomaly untuk daerah yang
dangkal. Anomaly residual mencerminkan distribusi gravitasi secara lokal pada suatu daerah. Dari
nilai ini dapat dilakukan interpretasi terhadap kondisi geologi di bawah permukaan, seperti
keberadaan struktur geologi serta keberadaan sumber panas dari suatu system panas bumi.
Pada bagian timur laut peta, penyebaran anomaly positif dan negative memiliki arah oientasi
yang cenderung sama, dengan struktur sesar yang ada. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh/
control struktur sesar terhadapa nilai anomaly residualnya. Sehingga diketahui bahwa daerah
berpotensi sumber panas tersebut, dikontreol oleh struktur geologi yang ada.
Dari hasil anolai residual dapat diinterpretasikan daerah dengan nilai anomaly tinggi,
merupakan daerah yang berpotensi sebagai sumber panas bumi. Yakni pada daerah timur laut,
tengah dan tenggara.
Penampang 2D
Dari interpretasi zona potensi sumber panas berdasarkan peta anomaly residual, maka dapat
dibuat model penampang 2D sepanajang A-B-C . pemodelan ini berdasarkan data gravitasi dan di
sesuaikan dengan data geologi yang ada.