Interpretasi Data Deformasi

17
Laporan Akhir Praktikum Fisika Gunungapi Deformasi 2014 INTERPRETASI DATA DEFORMASI 1. Keterangan Data Dalam praktikum ini data yang digunakan merupakan data sekunder dari Gunungapi Guntur yang telah diubah menggunakan RINEX. Pengolahan RINEX dikarenakan format data GPS masih mengikuti alatnya sehingga perlu diubah menggunakan RINEX agar dapat digunakan ke software lain. Selanjutnya data yang telah diubah tersebut diolah menggunakan software LGO. Untuk mengetahui proses penggunaan software LGO secara garis besar dapat digambarkan dalam diagram sistematis seperti gambar 1.1. Gambar 1.1 Diagram pengolahan data menggunakan software LGO Dari pengolahan data menggunakan software LGO tadi maka akan diperoleh data berupa koordinat sistem geodetic. Data tersebut tersimpan sebanyak 30 data yang merupakan data selama 30 hari dalam bulan April 2013 dan tersimpan dalam format file txt.Untuk setiap file data txt terdiri dari koordinat lintang, bujur dan elevasi yang berasal dari 4 stasiun yang berbeda, yaitu stasiun CTSG, SODN, MSGT dan POST. Data tersebut juga dilengkapi dengan nilai error untuk masing- masing stasiun disetiap nilai koordinat lintang, bujur dan 1 | Jurusan Fisika|Universitas Brawijaya Import SPP Diperoleh single point File New Project Processing

description

Geofisika

Transcript of Interpretasi Data Deformasi

Laporan Akhir

Praktikum Fisika Gunungapi

Deformasi

2014

INTERPRETASIDATA DEFORMASI

1. Keterangan Data

Dalam praktikum ini data yang digunakan merupakan data sekunder dari Gunungapi Guntur yang telah diubah menggunakan RINEX. Pengolahan RINEX dikarenakan format data GPS masih mengikuti alatnya sehingga perlu diubah menggunakan RINEX agar dapat digunakan ke software lain. Selanjutnya data yang telah diubah tersebut diolah menggunakan software LGO. Untuk mengetahui proses penggunaan software LGO secara garis besar dapat digambarkan dalam diagram sistematis seperti gambar 1.1.

Gambar 1.1 Diagram pengolahan data menggunakan software LGO

Dari pengolahan data menggunakan software LGO tadi maka akan diperoleh data berupa koordinat sistem geodetic. Data tersebut tersimpan sebanyak 30 data yang merupakan data selama 30 hari dalam bulan April 2013 dan tersimpan dalam format file txt.Untuk setiap file data txt terdiri dari koordinat lintang, bujur dan elevasi yang berasal dari 4 stasiun yang berbeda, yaitu stasiun CTSG, SODN, MSGT dan POST. Data tersebut juga dilengkapi dengan nilai error untuk masing-masing stasiun disetiap nilai koordinat lintang, bujur dan elevasi. Dimana nilai error tersebut merupakan nilai keakuratan data yang telah diperoleh, batas nilai error adalah < 0,0005 jika melebihi batas tersebut maka data koordinat lintang, bujur dan elevasi adalah data yang memiliki keakuratan yang rendah atau dapat dikatakan data tersebut cacat. Untuk data yang diolah hanyalah data dari stasiun CTSG, MSGT dan SODN yang dari stasiun POST tidak perlu diolah krena pada stasiun tersebut data yang telah diperoleh merupakan data yang telah ditetapkan atau sebagai stasiun acuan. Contoh data yang telah diolah dengan menggunakan software LGO dapat dilihat pada gambar 1.2.

Gambar 1.2 Data hasil pengolahan menggunakan software LGOKoordinat lintang, bujur dan elevasi yang diperoleh merupakan koordinat dalam bentuk koordinat sistem geodetic maka perlu diubah kedalam koordinat sistem UTM (Universal Transverse Mecator) dengan menggunakan software Geocalc. Tahap-tahap pengolahan menggunakan Geocalc seperti berikut: Buka software Geocalc, maka akan muncul tampilan seperti gambar 1.3.

Gambar 1.3 Tampilan awal pada Geocalc Isi kolom pada input dengan nama, latitude, longitude dan elipsoidal seperti gambar 1.4. Hal ini dilakukan untuk stasiun CTSG, MSGT dan SODN.

Gambar 1.4 Pengisian kolom input pada Geocalc Selanjutnya ubah system pada output menjadi system UTM seperti gambar 1.5.

Gambar 1.5 Menggubah sistem UTM pada bagian output Selanjutnya tekan icon dan akan muncul hasil pengolahan seperti pada gambar 1.6.

Gambar 1.6 Hasil pengolahan Geocalc Lakukan untuk semua data pada stasiun CTSG, MSGT dan SODN

Dari pengolahan data tersebut yang mengubah koordinat sistem geodetic ke koordinat sistem UTM, maka setiap data yang telah diubah dimasukkan ke dalam Ms. Excel untuk mempermudah pengolahan selanjutnya. Data hasil pengolahan menggunakan Geocalc jika telah diproses maka akan diperoleh data seperti tabel 1.1. Pada tabel tersebut ada data yang kosong, hal ini dikarenakan nilai errornya lebih dari 0,0005 maka data tersebut tidak perlu dicari.

Tabel 1.1 Data semua hasil pengolahan menggunakan Geocalc

Setelah diperoleh data tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya deformasi vertikal dan deformasi horizontal. Nilai ini nantinya akan digunakan dalam model Mogi. Tabel hasil perhitungan deformasi horizontal dan deformasi vertikal dapat dilihat pada tabel 1.2. Pada deformasi horizontal, nilai U merupakan data east-west pada tanggal selanjutnya dikurangi dengan data east-west pada tanggal dimana nilai U itu dihitung. Sedangkan untuk mencari nilai V, perlakuannya sama dengan mencari nilai U tetapi data yang digunakan adalah data north-south. Dan untuk mencari Ur dapat dicari dengan mengakarkan nilai U kuadrat yang dijumlah dengan nilai V kuadrat. Perhitungan seperti ini dilakukan untuk semua stasiun, yaitu stasiun CTSG, MSGT dan SODN.

Tabel 1.2 Data perhitungan untuk deformasi vertikal dan deformasi horizontal

Dalam pengolahan data pada metode deformasi ini perlu juga mencari trendline untuk mengetahui adanya perubahan bentuk permukaan gunungapi, apakah mengalami inflasi ataupun deflasi. Trendline sendiri merupakan sebuah grafik hubungan antara tanggal pengamatan dengan data yang diperoleh pada tanggal tersebut untuk setiap data east-west, north-south dan elevasi dari setiap stasiun. Untuk membuat trendline ini cukup dengan menggunakan Ms. Excel. Tahapan untuk membuat trendline sebagai berikut: Block kolom tanggal dan kolom data, untuk kolom data lakukan satu per satu untuk east-west, north-south dan elevasi pada setiap stasiun (lihat gambar 1.7 dan gambar 1.8).

Gambar 1.7 Langkah awal membuat trendline untuk data east-west pada stasiun CTSG

Gambar 1.8 Langkah awal membuat trendline untuk data north-south pada stasiun CTSG Selanjutnya klik insert dan klik icon dan pilih tipe scatter with only markers, maka akan muncul bentuk trendline seperti pada gambar 1.9.

Gambar 1.9 Bentuk scatter untuk data east-west stasiun CTSG

Selanjutnya pilih menu chart layouts dan pilih layouts 9, maka akan menjadi seperti gambar 1.10.

Gambar 1.10 Bentuk scatter untuk data east-west stasiun CTSG yang telah diberi trendline

Selanjutnya ubah nilai axis title hingga titik-titik data saling berhimpit namun masih membentuk pola. Cara yang dilakukan adalah double klik pada tabel axis kemudian centang fixed pada minimum dan maximum dan masukan perkiraan nilai range yang sesuai (gambar 1.11).

Gambar 1.11 Mengubah nilai axis

Dari hasil perubahan nilai axis maka akan diperoleh grafik dengan trendline yang lebih bagus, seperti pada gambar 1.12,

Gambar 1.12 Hasil trendline untuk east-west pada stasiun CTSG

Langkah-lagkah di atas dilakukan untuk semua data pada setiap stasiun.

2. Interpretasi Data

Dari semua proses pengolahan data yang dilakukan maka akan diperoleh hasil berupa trendline dari setiap stasiun. Hasil trendline untuk setiap stasiun memiliki bentuk yang berbeda. Untuk stasiun CTSG setiap trendline pada data east-west, north-south dan elevasi memiliki bentuk trendline yang berbeda-berbeda, nilai perhitungan trendlinenya juga berbeda. Nilai trendline ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui perkembangan aktivitas magma pada gunungapi, yaitu dengan mengamati adanya perubahan nilai koordinat pada setiap data pengamatan east-west, north-south dan elevasi selama masa pengamatan. Pada stasiun CTSG dengan data east-west bentuk trendline seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.1. Pada gambar tersebut terlihat bentuk trendlinenya dan dapat diketahui besar nilai persamaan perhitungan trendlinenya bernilai y = 4E-05x + 815532, maka pada pengamatan stasiun CTSG pada data east-west menunjukkan adanya perubahan permukaan yaitu inflasi. Hal ini juga dapat dilihat dari titik-titik data east-west yang menyebar naik. Namun dapat dilihat juga pada trendline tersebut titik-titik data terlihat ada titik yang naik dan ada yang turun, hal ini menunjukkan bahwa adanya perubahan kondisi permukaan berupa inflasi dan deflasi. Untuk data pengamatan north-south bentuk trendlinenya dapat dilihat pada gambar 2.2. Dari bentuk trendlinenya diperoleh bentuk persamaan sebesar = 0,0007x + 9E+06, persamaan yang diperoleh bernilai positif hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan permukaan gunungapi tepatnya mengalami inflasi. Hal ini juga dapat dilihat bentuk penyebaran data yang semakin naik. Untuk data elevasi pada stasiun CTSG bentuk trendline dapat dilihat pada gambar 2.3. Dari trendline tersebut diperoleh bentuk persamaan trendline bernilai y = 0,0014x + 1663,7, hal ini menunjukkan adanya inflasi karena dapat dilihat juga bentuk penyebaran titik data elevasinya menyebar kenilai yang lebih besar atau semakin naik.

Gambar 2.1 Hasil trendline untuk east-west pada stasiun CTSG

Gambar 2.2 Hasil trendline untuk north-south pada stasiun CTSG

Gambar 2.3 Hasil trendline untuk elevasi pada stasiun CTSG

Pada stasiun MSGT dengan data east-west bentuk trendline seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.4. Pada gambar tersebut terlihat bentuk trendlinenya dan dapat diketahui bentuk persamaan trendlinenya y = -0,0295x + 815076, maka pada pengamatan stasiun MSGT pada data east-west menunjukkan adanya inflasi. Sedangkan pada data pengamatan north-south bentuk trendlinenya dapat dilihat pada gambar 2.5. Dari bentuk trendlinenya diperoleh persamaan y = 0,0211x + 9E+06, nilai yang diperoleh bernilai positif hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan permukaan gunungapi tepatnya mengalami inflasi. Untuk data elevasi pada stasiun MSGT bentuk trendline dapat dilihat pada gambar 2.6. Dari trendline tersebut diperoleh persamaan trendline y = -0,0136x + 2759,9, hal ini menunjukkan adanya inflasi.

Gambar 2.4 Hasil trendline untuk east-west pada stasiun MSGT

Gambar 2.5 Hasil trendline untuk north-south pada stasiun MSGT

Gambar 2.6 Hasil trendline untuk elevasi pada stasiun MSGT

Pada stasiun SODN dengan data east-west bentuk trendline seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.7. Pada gambar tersebut terlihat bentuk trendlinenya dan dapat diketahui bentuk persamaan trendlinenya bernilai y = -0,0001x + 814492, maka pada pengamatan stasiun SODN pada data east-west menunjukkan inflasi. Sedangkan pada data pengamatan north-south bentuk trendlinenya dapat dilihat pada gambar 2.8. Dari bentuk trendlinenya diperoleh bentuk persamaan y = 0,0004x + 9E+06, nilai yang diperoleh bernilai positif yang menunjukkan bahwa terjadi perubahan permukaan gunungapi tepatnya mengalami inflasi. Dapat dilihat pada bentuk penyebaran datanya yang menyebar ke atas.Untuk data elevasi pada stasiun SODN bentuk trendline dapat dilihat pada gambar 2.9. Dari trendline tersebut diperoleh bentuk persamaan trendline bernilai y = 0,0008x + 1529,7, hal ini menunjukkan adanya inflasi.

Gambar 2.7 Hasil trendline untuk east-west pada stasiun SODN

Gambar 2.8 Hasil trendline untuk north-south pada stasiun SODN

Gambar 2.9 Hasil trendline untuk elevasi pada stasiun SODN

Import

SPP

Diperoleh single point

File

New Project

Processing

9 | Jurusan Fisika|Universitas Brawijaya