Interpolasi Dan Aproksimasi Fungsi

14
Interpolasi/Ekstrapolasi dan Aproksimasi Fungsi Salah satu cara mengolah data yang didapat dari pengukuran atau ekperimen adalah penentuan apakah data tersebut merupakan hasil dari suatu fungsi. Manfaatnya adalah memprediksi data yang akan datang atau data yang lebih detail dari yang ada. Apabila data diyakini merupakan data deterministik, penentuan jenis fungsi ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu Aproksimasi Fungsi (atau disebut juga curve fitting) dan interpolasi/ekstrapolasi. Apabila data diyakini merupakan data stokastik, kita hanya dapat menentukan distribusi dari data tersebut. Sekarang yang dibahas adalah penentuan jenis fungsi dari data deterministik. Perbedaan antara curve fitting dan interpolasi/ekstrapolasi dapat dilihat pada contoh- contoh berikut. Contoh 1:

description

Interpolasi dan Ekstrapolasi

Transcript of Interpolasi Dan Aproksimasi Fungsi

  • Interpolasi/Ekstrapolasi dan Aproksimasi Fungsi

    Salah satu cara mengolah data yang didapat dari pengukuran atau ekperimen adalah penentuan apakah

    data tersebut merupakan hasil dari suatu fungsi. Manfaatnya adalah memprediksi data yang akan datang

    atau data yang lebih detail dari yang ada. Apabila data diyakini merupakan data deterministik, penentuan

    jenis fungsi ini dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu Aproksimasi Fungsi (atau disebut juga curve fitting)

    dan interpolasi/ekstrapolasi. Apabila data diyakini merupakan data stokastik, kita hanya dapat

    menentukan distribusi dari data tersebut. Sekarang yang dibahas adalah penentuan jenis fungsi dari data

    deterministik. Perbedaan antara curve fitting dan interpolasi/ekstrapolasi dapat dilihat pada contoh-

    contoh berikut.

    Contoh 1:

  • Dilakukan curve fitting: Pada tabel berikut merupakan proses menggunakan transformasi logaritma

    seperti yang terlihat pada kolom 2, untuk mencari aproksimasi fungsi linier, yang hasilnya pada kolom 3.

    Galat antara nilai dari fungsi (kolom 3) dengan nilai logaritma dari data sebenarnya (kolom 2) diberikan

    kolom 4. Sedangkan galat antara nilai eksponensial dari fungsi (kolom 6) dengan nilai data sebenarnya

    (kolom 5) dituliskan pada kolom 7. Besar galat terakhir lebih baik daripada yang sebelumnya.

  • Dari contoh di atas, curve fitting dilakukan untuk mendapatkan fungsi yang mendekati nilai-nilai data yang

    ada. Fungsi tersebut tidak perlu melalui semua data yang ada karena diyakini data yang terkumpul

    memuat galat dari pengukuran dan lainnya.

    Beberapa contoh transformasi yang lain akan dijelaskan pada akhir bab ini.

    Contoh 2:

    Dilakukan interpolasi:

  • Dari contoh di atas, interpolasi dilakukan untuk mendapatkan fungsi yang secara tepat melewati semua

    data yang ada karena diyakini data tersebut akurat.

    Interpolasi Polinom, Lagrange dan Beda Terbagi/Newton

    Interpolasi Polinom

    Interpolasi linier: menggunakan 2 titik ),(),,( 1100 fxfx diperoleh SPL dengan variabel a, b.

    0 0

    1 1

    a bx f

    a bx f

    )()( 001

    0101 xx

    xx

    fffbxaxp

    Interpolasi kuadratik: menggunakan 3 titik ),(),,(),,( 221100 fxfxfx diperoleh SPL dengan

    variabel a, b, c.

    2

    0 0 0

    2

    1 1 1

    2

    2 2 2

    a bx cx f

    a bx cx f

    a bx cx f

    Jadi:

  • 200001

    01

    01

    01

    01

    02

    02

    12

    2

    2

    ),(,1

    ,)(

    cxbxfaxxcxx

    ffb

    xx

    ff

    xx

    ff

    xxc

    cxbxaxp

    Interpolasi polinom dapat digambarkan sebagai berikut:

    Diberikan n+1 titik yang berbeda nxxx ,,, 10 dan nilai fungsi yang berkaitan

    nfff ,,, 10 . Suatu polinom )(xpn dicari yang memenuhi:

    1. derajat polinom nxpn )(

    2. Nilai polinom di titik nxxx ,,, 10 sama dengan nfff ,,, 10 , atau nifxp iin ,...,1,0,)(

    Interpolasi Lagrange:

    11001

    01

    00

    10

    11 )()()( fxLfxLf

    xx

    xxf

    xx

    xxxp

    Dapat ditunjukkan bahwa:

    11

    01

    01011

    010

    10

    1001

    .0)(

    .0)(

    ffxx

    xxfxp

    fffxx

    xxxp

    jadi dapat disimpulkan

    ki

    kixL ik

    ,1

    ,0)(

    ))((

    ))(()(,

    ))((

    ))(()(,

    ))((

    ))(()(

    )()()()(

    1202

    102

    2101

    201

    2010

    210

    2211002

    xxxx

    xxxxxL

    xxxx

    xxxxxL

    xxxx

    xxxxxL

    fxLfxLfxLxp

    Untuk membuat polinom Lagrange )(xpn yaitu

  • 0 0( ) ( ) ( )n n np x L x f L x f

    dimana

    nk

    xx

    xxxL

    xxxxxxxx

    xxxxxxxxxL

    ik

    in

    kii

    k

    nkkkkkk

    nkkk

    ,...,1,0,)(

    ))...()()...((

    ))...()()...(()(

    0

    110

    110

    Latihan:

    Diketahui data di bawah ini

    x 1 -1 2 0

    f(x) 0 -2 3 1

    Konstruksi interpolasi kubik dan kuadratik dengan metode interpolasi polinom dan Lagrange. Cari nilai

    di x= 2,3.

    Diketahui terdapat n data untuk membuat interpolant berupa polinom berderajat (n-1). Misalkan ada

    satu tambahan data 1 1( , )n nx f untuk digunakan dalam mengkonstruksi polinom interpolasi,

    - Interpolasi biasa memberikan SPL baru dan perlu OBE

    - Interpolasi Lagrange memerlukan penghitungan kembali koefisien Lagrange:

    ( ), 0,1,2, ,iL x i n .

    Galat dalam Interpolasi Lagrange:

    Jika turunan ke-(n+1) dari f(x) adalah kontinu di [a,b], dan semua titik 0n

    i ix

    berada dalam interval

    [a,b], maka untuk setiap [ , ]x a b terdapat sehingga

    1) a < < b

    2)

    ( 1)( ) ( )( ) ( ) ( )

    ( 1)!

    n

    n n

    x fx f x P x

    n

  • Beberapa kelemahan polinom Lagrange:

    1. Semakin besar derajatnya tidak berarti semakin kecil galatnya, karena semakin banyak perhitungan dalam komputer, sehingga galat pembulatan bisa menjadi signifikan.

    2. Adanya nilai yang ekstrim pada data.

    Interpolasi Newton (Beda Bagi):

    Interpolasi ini dapat mudah dimodifikasi dengan tambahan data. Jika terdapat n pasang data

    0

    ( , )n

    i i ix f

    , bentuk umum interpolasinya adalah sebagai berikut:

    0 1 0 2 0 1 0 1 1( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( )n n np x a a x x a x x x x a x x x x x x

    Jelas bahwa ( ) ( ), 0,1, ,n i ip x f x i n

    dengan demikian dicari koefesien 0 1 2{ , , , , }na a a a .

    Contoh:

    0 0 0( ) ( )np x f x f

    maka 0 0a f

    1 1 1( ) ( )np x f x f maka 0 1 1 0 1( )a a x x f , jadi 1 0

    1

    1 0

    f fa

    x x

    2 2 2

    0 1 0 2 2 1 2 0 2

    1 02 1

    2 1 1 02

    2 0

    ( ) ( ) ,

    ( ) ( )( ) ,

    np x f x f

    a a x x x x x x x f

    f ff f

    x x x xa

    x x

    Beda Terbagi didefinisikan sebagai berikut: ][ 00 xff ,

    01

    0110 ],[

    xx

    ffxxf

    ,

    1 2 0 10 1 2

    2 0

    [ , ] [ , ][ , , ]

    f x x f x xf x x x

    x x

    dan seterusnya.

    Ingat deret Taylor: ...)(2

    )("))((')()( 20

    0000 xx

    xfxxxfxfxf

  • hxfhxfxf

    dx

    xdf

    h

    )()()('

    )(lim

    0

    h

    xfhxf )()( merupakan aproksimasi dari kemiringan garis singgung dari f di x.

    Diberikan koleksi data ),(,),,(),,( 1100 nn fxfxfx dimana )( ii xff maka

    ii

    iiiii

    xx

    xfxfxxfxf

    1

    11

    )()(],[)('

    ],[ 1ii xxf merupakan aproksimasi dari kemiringan garis singgung dari f di x= ix .

    ],[ 1ii xxf disebut beda terbagi orde pertama.

    1 2 0 10 1 2

    2 0

    [ , ] [ , ][ , , ]

    f x x f x xf x x x

    x x

    disebut beda terbagi orde kedua.

    Misalkan sudah dibangun interpolasi orde 2. Apabila ada satu data tambahan maka interpolasi orde 3

    dibangun dari interpolasi orde 2.

    3 0 0 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2 3 0 1 3

    2 0 1 2 3 0 1 3

    ( ) [ ] [ , ]( ) [ , , ]( )( ) [ , , , ]( )( )( )

    ( ) [ , , , ]( )( )( )

    p x f x f x x x x f x x x x x x x f x x x x x x x x x x

    p x f x x x x x x x x x x

    Jadi

    )())(](,,,,[)()( 1102101 nnnn xxxxxxxxxxfxpxp

    Cara penulisan beda terbagi:

    ix if ],[ 1ii xxf ],,[ 21 iii xxxf

    0x 0f

    ],[ 10 xxf

    1x 1f ],,[ 210 xxxf

    ],[ 21 xxf

    2x 2f ],,[ 321 xxxf

  • 1nx 1nf 2 1[ , ]n nf x x

    ],[ 1 nn xxf ],,[ 12 nnn xxxf

    nx nf

    Menghitung suku polinom dengan efisien:

    0 0 0 1 1 0 1 2 2 0 1 2 3

    1 0 1 2

    ( ) [ ] ( ){ [ , ] ( ){ [ , , ] ( ){ [ , , , ]

    ( ){ [ , , , , ]}}...}

    n

    n n

    p x f x x x f x x x x f x x x x x f x x x x

    x x f x x x x

    Latihan:

    Diketahui data di bawah ini

    x 1 -1 2 3 0

    f(x) 0 -2 3 2 1

    Carilah nilai f(2.5) dengan konstruksi interpolasi kubik dengan metode interpolasi Newton dengan

    mengisi tabel berikut ini:

    ix if ],[ 1ii xxf ],,[ 21 iii xxxf

    -1 -2

    0 1

    1 0

    2 3

    3 2

    Tiga contoh kasus interpolasi mengalami ketidakstabilan nilai

  • Polinom didefinisikan parsial (Rumus komposit polinom)

    Untuk menghindari ketidakstabilan didefinisikan polinom pada sub-sub interval dari daerah domainnya.

    Interval [ ] dengan {

    .

    Polinom Lagrange diterapkan pada tiap sub-interval dengan data ( ) ( ) ( ) ( ) yaitu

  • ( ) ( )

    ( ) ( )

    Syarat tambahan untuk keterdiferensialan di titik ujung:

    ( )

    ( ) adalah titik ujung tiap interpolasi

    Aproksimasi Fungsi (Curve Fitting)

    Pertama tentukan dahulu jenis aproksimasi fungsi yang akan dipakai. Misal polinom least squared, yaitu

    linier least squared atau kuadrat least squared, lalu buat fungsinya menggunakan seluruh jumlah data

    yang ada.Misal pilih linier least quared: ( ) , sedangkan misal data yang ada adalah

    ( ) ( ) ( ) ( ). Jadi cari koefesien a dan b sehingga galat akar kuadratnya terkecil.

    Galat = [ ( ) )] [ ( ) )] [ ( ) )]

    Galat ini menghitung merupakan beda/jarak antara fungsi aproksimasi dan datanya yang dikuadratkan,

    agar

    - Beda positif tidak menghilangkan beda negatif

    - Turunannya tidak sulit (derajat 2)

    - Beda yang kecil akan diperkecil sedangkan beda yang besar akan diperbesar

    Karena ( ) , misal [ ] [ ]

    [ ] [ ]

    yang akan diminimumkan terhadap a dan b dengan cara mencari turunan pertama masing-masing

    terhadap a dan b harus berharga nol. Akan didapat:

    Dua persamaan di atas merupakan SPL dengan variabel yang dicari adalah a dan b, sehingga solusinya

    dapat mudah dicari menggunakan eliminasi atau OBE. Misal

    SPL yang didapat adalah sistem persamaan yang disebut Persamaan Normal di bawah ini:

    Koefesien b pada persamaan kedua merupakan jumlah dari data yang tersedia.

  • Untuk metode Kuadratik Least Squared, fungsi aproksimasinya adalah ( ) , sehingga

    persamaan galatnya dari data yang sama dengan contoh sebelumnya adalah

    [ ]

    [ ]

    [ ]

    [ ]

    Dengan mencari turunan pertama dari fungsi galat di atas masing-masing terhadap a, b dan c, Persamaan

    Normal yang akan terbentuk adalah

    (

    )( ) (

    )

    Latihan:

    Diketahui data sebagai berikut:

    x 0 0,5 1 1,5 2

    y 0 0,19 0,25 0,29 0,31

    Buatlah aproksimasi fungsi berupa kuadratik least squared.

    Petunjuk: lengkapi tabel berikut

    0 0

    0,5 0,19

    1 0,25

    1,5 0,29

    2 0,31

    Terapan Least Squared

    Selain polinom least squared, terdapat regresi lain yang melakukan transformasi dari data aslinya yang

    memiliki kecenderungan tertentu dalam hubungan antara x dan y, namun kecenderungan tersebut

    ditransformasi menjadi linier least squared: , di mana x ditransformasi menjadi w dan y

    ditarnsformasi menjadi z. Konstanta a dan b dicari melalui metode least squared.

    Contoh: diketahui data berikut, carilah y untuk x = 2500

    1000 2000 3000 4000 25000 30000 15000 25000

    Dengan menggunakan transformasi logaritma pada x dan y didapat

    ( ) 6,9078 7,6009 8,0064 8,2941 ( ) 10,1266 10,3089 9,6158 10,1266

  • Untuk mendapatkan nilai a dan b dicari penyelesaian dari SPL berikut:

    Lalu kembalikan ke data asli menggunakan hubungan sebagai berikut

    ( ) ( )

    ( ( )) ( ( ) ) ( ( )) ( )

    Jadi cari y sehingga ( )

    Beberapa tranformasinya adalah sebagai berikut:

    Diketahui data ( ) .

    1. Transformasi pangkat ( ) ( ( ) ( ))

    2. Transformasi eksponensial ( ) ( ( ))

    ( ( )) ( )

    3. Transformasi laju pertumbuhan ( ) (

    )

    Persamaan laju pertumbuhan :