Internetworking Pertamina

download Internetworking Pertamina

of 26

description

internetworking di PT. Pertamina

Transcript of Internetworking Pertamina

  • SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

    Internetworking dalam Organisasi

    (Studi Kasus PT. Pertamina)

    Oleh:

    Kelompok 1

    Andhi Reza Atmadiputra P056132111.51

    Awisal Fasyni P056132141.51

    Bima Wahyu Widodo P056132151.51

    Bimahri Qaulan Tsaqiela P056132161.51

    Cindy Puspita P056132171.51

    Rizki Putri Nurdiati P056132361.51

    Vania Pramatatya P056132311.51

    R 51

    Dosen:

    Prof. Dr. Ir. Kudang B. Seminar, MSc

    PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

    PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2014

  • I n t e r n e t w o r k i n g | i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

    hidayah-Nya kami telah mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

    Internetworking dalam Organisasi (Studi Kasus PT. Pertamina). Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi

    Manajemen.

    Kami menyadari bahwa selama penulisan banyak mendapat bantuan dari

    berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Ir. Kudang B. Seminar, MSc selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

    2. Pihak lain yang turut membantu dalam proses penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak.

    Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak

    kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh

    sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat

    membangun dalam penyempurnaan karya tulis ini. Semoga makalah ini dapat

    memberikan manfaat, khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca. Amin.

    Bogor, Februari 2014

    Penyusun

  • I n t e r n e t w o r k i n g | ii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

    1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 2

    2.1 Sistem Informasi Manajemen .......................................................................... 2

    2.2 Intranet ............................................................................................................. 2

    2.2.1 Manfaat Intranet ..................................................................................... 3

    2.2.2 Penggunaan Intranet Dalam Perusahaan ................................................ 3

    2.2.3 Perangkat Keras Intranet ........................................................................ 3

    2.3 Ekstranet .......................................................................................................... 4

    2.3.1 Komponen dan Struktur dari Ekstranet .................................................. 5

    2.3.2 Tipe-tipe dari Ekstranet .......................................................................... 5

    2.4 Internet ............................................................................................................. 5

    2.5 Rencana Pengembangan .................................................................................. 7

    2.6 Keunggulan Kompetitif Perusahaan ................................................................ 8

    BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 9

    3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 9

    3.2 Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 9

    3.3 Teknik Penelitian ............................................................................................. 9

    BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 10

    4.1 Profil Perusahaan ........................................................................................... 10

    4.2 Analisis Stakeholder ...................................................................................... 11

    4.3 Penggunaan Intranet, Ekstranet dan Internet di PT. Pertamina ..................... 12

    4.3.1 Penggunaan Intranet di PT. Pertamina ................................................. 13

    4.3.2 Penggunaan Ekstranet di PT. Pertamina............................................... 13

    4.3.3 Penggunaan Internet di PT. Pertamina ................................................. 15

    4.4 Teknologi Informasi PT. Pertamina ............................................................... 16

    4.5 Manfaat Internetworking................................................................................ 16

    4.6 Keuntungan Strategis PT. Pertamina ............................................................. 17

    4.7 Future Development PT. Pertamina ............................................................... 19

    BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 21

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

  • I n t e r n e t w o r k i n g | iii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Jaringan Ekstranet ..................................................................................... 4

    2. Home Page Pertamina ............................................................................. 15

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Aktivitas perusahaan tidak hanya melibatkan pihak dari dalam perusahaan,

    namun juga pihak-pihak yang terkait diluar perusahaan. Sebuah perusahaan tidak

    akan dapat berkembang jika perusahaan tersebut hanya melakukan kegiatan

    operasionalnya tanpa bantuan stakeholders. Hal ini dikarenakan kegiatan

    operasional perusahaan saling berkaitan dari hulu hingga hilir dimana akan

    membentuk suatu rantai yang melibatkan stakeholders pada masing-masing mata

    rantai tersebut.

    Komunikasi menjadi sangat penting dilakukan di dalam perusahaan maupun

    hubungannya dengan dunia luar perusahaan. Internetworking merupakan salah

    satu jaringan komunikasi melalui internet yang efektif dan efisien.

    Internetworking didefinisikan sebagai suatu bentuk hubungan, kerjasama atau

    kemitraan yang mendayagunakan teknologi informasi (TI) berbasis jaringan

    (internet, intranet, ekstranet). Komunikasi akan menjadi mudah dan informasi

    yang diperlukan di dalam perusahan, di luar perusahaan serta stakeholders dapat

    diakses dengan cepat.

    Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang

    energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina

    melibatkan sektor hulu hingga hilir dalam menyelenggarakan usaha minyak dan

    gas bumi. Bisnis sektor hulu Pertamina yang dilaksanakan di Indonesia dan luar

    negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi

    minyak dan gas. Sedangkan pada sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan

    pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan

    petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk

    Perusahaan. Integrasi dari hulu hingga hilir tersebut tidak dapat bersinergi dengan

    baik jika informasi dan komunikasi sulit diakses pihak-pihak atau stakeholders

    yang terkait. Hal ini akan menghambat transaksi hingga kegiatan operasional

    perusahaan. Peran internetworking menjadi sangat penting dan harus diperhatikan

    untuk keberlangsungan perusahaan. Oleh karena itu, makalah ini akan

    menjelaskan lebih lanjut mengenai internetworking serta kaitannya dengan

    stakeholders pada Pertamina.

    1.2 Tujuan Penulisan Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka tujuan dari penulisan

    makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Menganalisis penerapan internetworking pada Pertamina serta penggunaannya terkait dengan stakeholders yang terlibat.

    2. Mengidentifikasi strategi sebagai upaya menyusunalternatif pengembangan penggunaan jaringan pada Pertamina.

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai

    berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara

    umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang

    digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan

    sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: Sistem Informasi, Sistem Pemrosesan Informasi, Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan. SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk

    keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan

    memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya

    dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian

    dirumuskan menjadi suatu informasi.

    Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi

    sebuah disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus, bahwa

    setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus

    bidang SIM: Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi

    sistem informasi, dan seterusnya. Proses Pengembangan, seperti manajemen

    proyek pengembangan sistem, dan seterusnya. Konsep pengembangan, seperti

    konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya.Representasi, seperti

    sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya.Sistem Aplikasi, seperti

    Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya. Sebagai dasar

    pengetahuan, Informasi adalah kumpulan dari data-data yang diolah sehingga

    menjadi sesuatu yang berarti dan bermanfaat. Sedang data adalah fakta-fakta,

    angka-angka atau statistik-statistik yang dari padanya dapat menghasilkan

    kesimpulan. Kedepannya informasi-informasi yang terkumpul dapat diolah

    menjadi sebuah pengetahuan baru (Sentranet, 2014).

    2.2 Intranet Intranetadalah jaringan komputer yang saling tersambung, digunakan oleh

    suatu sistem organisasi dengan luas tertentu. Misalnya, jaringan komputer PT.

    Telkom seluruh Indonesia. Jadi, Intranet bisa dikatakan "Internet khusus".Intranet

    berfungsi mengkomunikasikan komputer satu dengan yang lain seperti Internet,

    tetapi layananya terbatas, tidak seluas dan seberagam Internet. Manfaat yang

    dapat diperoleh dengan adanya jaringan Intranet, antara lain akses informasi

    menjadi lebih cepat, dapat melakukan tukar data, komunikasi menjadi lebih lancar

    dan dapat mendukung perwujudan paperless (penyelesaian pekerjaan tanpa

    kertas).

    Kebutuhan intranet didorong oleh beberapa tekanan teknologi yaitu :

    1. Intranet menjadi alat bantu untuk meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan produk industri

    2. Intranet lebih meningkatkan tanggapan terhadap keluhan dan kebutuhan pelanggannya.

    3. Intranet mampu menurunkan biaya atas kebutuhan informasi kolaborasi, workflow, dan enterprise connectivity.

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 3

    4. Intranet mendapat banyak keuntungan karena adanya suksesnya dukungan world wide web yang memungkinkan penggunaan yang luas karena digunakan

    masyarakat luas yang menggunakan internet. Caranya adalah dengan membuat

    website. Intranet menjadi tren saat ini karena kefleksibelan webnya yang

    mudah digunakan (TIK, 2012).

    2.2.1 Manfaat Intranet Perusahaan dapat mengatasi masalah utama yaitu tentang penyebaran

    informasi antar sesama karyawan dengan cara yang cepat, mudah dan efektif.

    Tidak terikat oleh Program atau perangkat keras tertentu. Intranet dapat langsung

    ditaruh pada halaman Intranet perusahaan, dan setiap karyawan dapat langsung

    dapat membacanya di layar komputernya. Perusahaan dapat melihat langsung dan

    cepat jika ada perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan penyebaran informasi

    ini, dapat dimanfaatkan untuk mendidik dan melatih para pegawai perusahaan.

    Halaman intranet dapat diisi dengan petunjuk cara bekerja pada setiap divisi,

    panduan penggunaan suatu alat (komputer misalnya), serta daftar istilah teknis

    yang mungkin perlu dipahami oleh para karyawan. Halaman intranet juga bisa

    digunakan untuk meminta umpan balik atau saran dan kritik dari karyawan,

    menyebarkan berita intern perusahaan (dalam bentuk buletin), dan sebagainya.

    Masalah pengiriman berita dapat dilakukan dengan mudah melalui intranet.

    Antara sesama karyawan dapat mengirimkan memo ke rekan kerja yang lain tanpa

    harus meninggalkan mejanya. Dengan fasilitas email. Intranet dapat mengirimkan

    pesan dengan mudah dan dapat digunakan untuk menyebarkan dokumen, file atau

    program. Setiap karyawan bisa mengirimkan beberapa dokumen melalui

    komputer dengan demikian tidak perlu untuk mencetak dokumen itu.

    Administrator network bisa menaruh file-file program yang bisa digunakan oleh

    karyawan pada suatu folder bersama, sehingga dapat di-download oleh yang

    memerlukannya. Para pegawai atau departemen yang ingin mengiklankan diri

    juga bisa melakukannya melalui Intranet.

    2.2.2 Penggunaan Intranet Dalam Perusahaan Beberapa perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi intranet sebagian

    besar menggunakannya untuk:

    1. Mengakses Prosedur dan Manual 2. Mengakses Data-data penting 3. Mengirimkan Halaman Web Pribadi 4. Mengirimkan Lamaran Pekerjaan Internal 5. Memeriksa dan menyetujui dokemen 6. Mengakses Informasi Pegawai 7. Membuat Jadwal 8. Mengakses DataBase

    2.2.3 Perangkat Keras Intranet 1. LAN

    Intranet sebenarnya adalah sebuah jaringan komputer lokal (LAN) yang

    diberikan teknologi internet atau World Wide Web. Untuk membangun

    Intranet, LAN (Local Area Network) harus memiliki sebuah jaringan komputer

    lokal terlebih dahulu. LAN ( Local Area Network) atau jaringan komputer lokal

    terdiri dari beberapa komputer, dimana saling terhubung di dalam satu lokaksi.

    Semua komputer di dalam LAN dapat saling berhubungan dan mengakses

    sumber-sumber daya yang ada pada komputer yang lain. Sumber daya

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 4

    (resource) yang dimaksud disini bisa berupa data pada server, data pada

    komputer lain, printer, periferal lain, dan sebagainya.

    2. Client-server Komputer server dapat didefinisikan sebagai komputer pusat yang memberikan

    suatu data atau dokumen, sedangkan komputer yang meminta dokumen disebut

    sebut sebagai client. Komputer client biasanya berupa PC biasa dan digunakan

    oleh pemakai atau pegawai perusahaan untuk meminta informasi dari server,

    sedangkan komputer server di guakan untuk menyimpan data dan program

    serta menyediakan pelayanan network kepada client. Jika kedua komputer ini

    di satukan, maka akan didapat sebuah model jaringan komputer client server.

    3. Komponen LAN Komponen Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun intranet(Putra,

    2008):

    a) Komputer Server b) Komputer Workstation c) Adapter NetWork atau NetWork Interface Card d) Kabel e) Komponen Pendukung LAN

    2.3 Ekstranet Ekstranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan

    sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau

    operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner),

    pelanggan dan lain-lain. Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah

    perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang

    membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic

    Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan

    kerjasama dan lain-lain.

    Gambar 1. JaringanEkstranet

    Kelebihan ekstranet:

    1. Proses dan arus informasi lebih cepat 2. Peningkatan dalam efektivitas berbisnis 3. Mengurangi biaya komunikasi, transportasi maupun administrasiMengurangi

    penggunaan kertas

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 5

    4. Akses draft dokumen serta presentasi multimedia untuk komentar ataupun persetujuan klien

    5. Melihat proyek-proyek yang lalu sebagai perbandingan Kelemahan ekstranet:

    1. Biaya tinggi pada awal pengembangan 2. Membutuhkan staf ahli untuk mengembangkan ekstranet 3. Membuat kontrak selama beberapa waktu untuk perencanaan, pengembangan,

    review dan pelaksanaan

    4. Melakukan pemeliharaan teratur, upgrade, dan lain-lain Contoh penggunaan ekstranet adalah pada rakan kongsi perniagaan, karena

    penggunaannya membolehkan pertukaran maklumat dapat dilakukan dengan

    efisien. Sedangkan contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk ekstranet adalah

    Lotus Notes.

    2.3.1 Komponen dan Struktur dari Ekstranet Ekstranet mempunyai dasar intrastruktur sama dengan internet, seperti

    TCP/IP Protocols, server, e-mail dan browser Web. Tetapi ekstranet

    menggunakan Virtual Private Network (VPN) untuk membuat komunikasi

    melalui internet lebih aman (Miftach, 2011).Ekstranet adalah sebuah tipe dari

    sistem informasi interorganisasi yang memungkinkan orang-orang dari luar

    perusahaan untuk bekerja bersama dengan pekerja yang berada di dalam

    perusahaan. Secara umum diartikan sebagai sebuah jaringan yang

    menghubungkan antara mitra-mitra bisnis melalui internet atau dapat diartikan

    sebagai jaringan yang menghubungkan jaringan-jaringan intranet antara

    perusahaan-perusahaan yang bekerjasama. Tujuan utama dari ekstranetadalah

    untuk menggalang terjadinya kolaborasi antara mitra-mitra bisnis, ekstranet

    dibuka untuk penyuplai, pelanggan, dan mitra bisnis lainnya, dan ditutup umtuk

    masyarakat umum

    2.3.2 Tipe-tipe dari Ekstranet Tipe-tipe utama dari ekstranet adalah (berdasarkan rekan bisnis yang terlibat

    dan tujuannya):

    1. Perusahaan dan dealernya, pelanggannya, dan suppliernya. Ekstranet seperti ini dipusatkan pada satu perusahaan

    2. Sebuah ekstranet industri. Beberapa industri bergabung membuat ekstranet yang berguna untuk mereka

    3. Joint Venture dan kemitraan bisnis lainnya. Beberapa mitra bisnis bergabung untuk membentuk ekstranet yang digunakan sebagai alat untuk berkolaborasi

    dan berkomunikasi (Anonim, 2011).

    2.4 Internet Internet (kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah ialah

    sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan

    standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di

    seluruh dunia. Manakala Internet (huruf 'I' besar) ialah sistem komputer umum,

    yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol

    pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet

    yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah

    ini dinamakan internetworking.Internet sering juga diartikan sebagai jaringan

    komputer diseluruh dunia yang berisikan informasi dan sebagai media komunikasi

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 6

    data yang berupa suara, gambar, video dan teks. Informasi ini dibuat oleh

    penyelenggara atau pemilik jaringan komputer yang menitipkan informasinya

    kepada penyedia layanan Internet.Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet

    juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette atau

    dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah netiket. Untuk di Indonesia selain

    tata tertib sosial di Internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE) (TIK, 2012).

    Manfaat internet dalam dunia usaha memang sungguh besar. Kehadiran dan

    perkembangan internet telah memberikan banyak manfaat di berbagai bidang

    kehidupan manusia. Arus informasi dan ilmu pengetahuan yang bebas diakses,

    membuat banyaknya daerah yang buta akan informasi perlahan-lahan menjadi

    mengerti.Berikutinimanfaat internet dalamduniausaha:

    1. Menciptakan basis bagi klien atau pelanggan Untuk mendapatkan klien atau pelanggan baru dan menciptakan basis klien

    tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Internet merupakan salah satu

    alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis

    pertemuan jutaan orang di seluruh dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan

    pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di internet

    tersebut.

    2. Analisa produk dan pasar Internet dapat dijadikan tempat yang baik untuk melakukan riset pemasaran

    karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan

    pelanggan. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide

    dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan

    kebutuhan pelanggan.

    3. Nasehat dan bantuan pakar di bidangnya Banyak pakar yang ada di internet yang mempublikasikan karyanya untuk

    diketahui publik. Sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara

    gratis dari para pakarnya tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita

    membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita

    harus membayar dengan harga yang sangat mahal.

    4. Rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerja Sekarang ini rekruitmen tenaga kerja melalui internet semakin digemari oleh

    perusahaan-perusahaan. Di internet terdapat banyak sekali daftar lowongan

    kerja dan bahkan juga pelamar pun sering pula mempromosikan dirinya

    melalui internet. Sehingga dengan begitu antara yang membutuhkan tenaga

    kerja dan pencari pekerjaan dapat saling bertemu di internet.

    5. Akses informasi dan penyebaran informasi Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media

    lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika

    dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat mengakses

    informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat

    membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak

    secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan

    video conferencing.

    6. Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murah Berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu

    mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu

    contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengirim

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 7

    dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat

    komunikasi yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk

    mentransfer dokumen secara online dalam waktu yang singkat.

    7. Riset peluang bisnis baru Banyak yang memanfaatkan internet untuk mencari ide inovatif. Pengguna

    internet sering memperoleh ide baru tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan

    penelitiannya, tetapi juga ada nya suasana kooperatif di antara pemakai

    internet. Internet sering pula dijadikan forum komunikasi antara para ahli di

    bidangnya masing-masing (Anonim, 2013).

    2.5 Rencana Pengembangan Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang

    begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-

    kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang

    mendasar pada struktur,operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini

    berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui

    ATM, transaksi melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce atau

    perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan

    dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.

    Secara garis besar dapat dikatakan bahwa :

    1. Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.

    2. Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses.

    3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan

    terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani

    melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang

    paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan

    posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.

    Program pengembangan sistem informasi manajemen yang akan dilakukan

    dalam upaya untuk lebih mengefisiensikan biaya dan waktu yang dikeluarkan

    berupa pelayanan prima untuk pemilihan menu khusus secara online baik untuk

    paket perorangan maupun paket grup untuk rombongan, dengan sarana

    membangun situs online untuk mempermudah pelangggan dalam melakukan

    pemesanan tempat dan menu untuk waktu tertentu. hal tersebut dilakukan dengan

    pertimbangan kapasitas tempat yang selalu full sehingga menimbulkan

    kekhawatiran manajemen tidak tersedianya alokasi tempat bagi pelanggan

    perorangan maupun tamu-tamu grup, program ini dilakukan untuk mempermudah

    manajemen perusahaan dalam melakukan control terhadap system pelayanan,

    stok barang dan transaksi keuangan. Pengembangan system informasi

    manajemenini juga membantu untuk tidak hanya mencatat penjualan, namun juga

    dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk dianalisa, ataupun

    memperluas saluran penjualan, semisal via telephone, web-internet dan lain

    sebagainya (Anonim, 2012).

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 8

    2.6 Keunggulan Kompetitif Perusahaan Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi

    strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi

    yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki

    perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang

    pelanggan dan keunikan produk.

    Tiga faktor yang berkontribusi positif terhadap pencapaian keunggulan

    kompetitif ialah:

    1. Rekayasa ulang proses bisnis dalam perusahaan perlu dilakukan untuk meningkatkan efektifitas penggunaan peralatan yang berbasis Teknologi

    Informasi tersebut. Aplikasi Teknologi Informasi di perusahaan perlu

    dilakukan secara konsisten dengan cara melakukan berbagai penyesuaian

    proses operasi dan perubahan struktur organisasi.

    2. Desain sistem atau System design adalah suatu proses yang sangat menentukan kebermanfaatan sistem Teknologi Informasi dalam operasi bisnis.

    3. Perencanaan produksi yang didukung oleh Teknologi Informasi akan mampu meningkatkan keunggulan kompetitif industri manufaktur.

    Sedangkan dua faktor yang lain cenderung sebagai beban perusahaan dan

    dapat menurunkan keunggulan kompetitif perusahaan ialah

    1. Pelatihan Teknologi Informasi ialah program pelatihan untuk para staf operator perusahaan.

    2. Manajemen teknologi ialah suatu program perencanaan inovasi untuk penguasaan teknologi dalam meningkatkan daya saing perusahaan.

    Faktor penting yang menjamin adanya keunggulan kompetitif yang terus

    berlanjut adalah kemampuan atau kompetensi perusahaan yang berkelanjutan

    (Chandler dan Hanks, 1994). Kemampuan tersebut dapat membentuk sandaran

    bagi strategi perusahaan. Selain itu, sistem informasi (SI) juga penting dalam

    membentuk keunggulan kompetitif perusahaan. Kebanyakan kegagalan

    perusahaan dapat dihubungkan dengan fakta bahwa sumber daya dan kemampuan

    perusahaan tidak ditempatkan dengan benar. Dengan mengabaikan hubungan SI

    dengan sumber daya dan kemampuan merupakan penyebab utama kegagalan

    perusahaan. Karena itu, untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang

    berkelanjutan adalah dengan memasukkan Logistics Information System (LIS)

    sebagai sumber spesifik dalan kompetensi perusahaan (Anonim, 2011).

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 9

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 WaktudanTempatPenelitian Waktu observasi dilakukan mulai pada tanggal 14-17 Februari 2014.

    Sedangkan observasi dilakukan secara online sehingga dapat dilakukan

    dimanapun pengamat berada asalkan tersedia fasilitas untuk menggunakan

    internet.

    3.2 MetodePengumpulan Data Metode yang digunakan untuk penulisan paper ini adalah diawali dengan

    memilih objek studi dengan kasus unik dan mengumpulkan data terhadap objek

    studi yang terkait dengan topik penugasan, yakni internetworking. Dari studi

    tersebut dikumpulkan literatur-literatur yang berkaitan dan sesuai dengan topik

    bahasan yang telah diidentifikasi di awal, yang kemudian digunakan dalam

    mengulas hasil observasi pada objek studi.

    Hasil observasi yang diulas tersebut berasal dari pengamatan terhadap

    internetworking yang digunakan pada objek tersebut berdasarkan isu-isu dalam

    topik penugasan ditambah data-data dari media yang berkaitan dengan objek.

    Hasil dari studi observasi berakhir dengan hasil pembelajaran berupa masukan

    yang dapat digunakan untuk kedepannya.Sumber data yang

    digunakandalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

    1. Literatur 2. Internet 3. Pengamat itu sendiri sebagai human instrument 4. Opini individual terhadap layanan reservasi Pertamina 5. Dokumen-dokumen tentang objek 6. Ulasan dari beberapa media

    3.3 TeknikPenelitian Teknikpenelitian yang digunakan dalam penugasan adalah metode

    penelitian deskriptif.Penelitiandeskriptifadalahpenelitian yang

    bertujuanuntukmenjelaskanataumendeskripsikansuatukeadaan, peristiwa,

    objekapakah orang, atausegalasesuatu yang terkaitdenganvariabel-variabel yang

    bisadijelaskanbaikdenganangka-angkamaupun kata-kata (menurutPunajiSetyosari,

    2010).Penelitiandeskriptifmerupakanmetodepenelitian yang

    berusahamenggambarkandanmenginterpretasiobjeksesuaidenganapaadanya

    (menurut Best).

    Dalam penugasan ini, dari data yang ada dibuat ulasan menggunakan hasil

    observasi sistem internetworking pada Pertaminasesuai dengan isu-isu dalam

    topik penugasan ditambah data-data dari media yang berkaitan dengan objek.

    Pengamatan yang dilakukan berfokus pada isu-isu antara lain sebagai berikut:

    1. Stakeholder 2. Network 3. Technology 4. Benefit 5. Identifikasi strategi untuk Strategic Advantage 6. Future Development

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 10

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Profil Perusahaan Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang

    energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Pertamina

    menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi

    yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.

    Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya diri

    untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan

    penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi

    pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen

    Pertamina,agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan

    dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

    Upaya perbaikan dan inovasi sesuai tuntutan kondisi global merupakan

    salah satu komitmen Pertamina dalam setiap kiprahnya menjalankan peran

    strategis dalam perekonomian nasional. Semangat terbarukan yang dicanangkan

    saat ini merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina dalam menciptakan

    alternatif baru dalam penyediaan sumber energi yang lebih efisien dan

    berkelanjutan serta berwawasan lingkungan. Dengan inisatif dalam memanfaatkan

    sumber daya dan potensi yang dimiliki untuk mendapatkan sumber energi baru

    dan terbarukan di samping bisnis utama yang saat ini dijalankannya, Pertamina

    bergerak maju dengan mantap untuk mewujudkan visi perusahaan, Menjadi

    Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia.

    Mendukung visi tersebut, Pertamina menetapkan strategi jangka panjang

    perusahaan, yaitu Aggressive in Upstream, Profitable in Downstream, dimana Perusahaan berupaya untuk melakukan ekspansi bisnis hulu dan menjadikan

    bisnis sektor hilir migas menjadi lebih efisien dan menguntungkan.

    Pertamina menggunakan landasan yang kokoh dalam melaksanakan

    kiprahnya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan dengan menerapkan Tata

    Kelola Perusahaan yang sesuai dengan standar global best practice, serta dengan

    mengusung tata nilai korporat yang telah dimiliki dan dipahami oleh seluruh

    unsur perusahaan, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer-focused,

    Commercial dan Capable. Seiring dengan itu Pertamina juga senantiasa

    menjalankan program sosial dan lingkungannya secara terprogram dan terstruktur,

    sebagai perwujudan dari kepedulian serta tanggung jawab perusahaan terhadap

    seluruh stakeholder-nya.

    Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan

    usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu

    Pertamina yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri

    meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak

    dan gas. Untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi tersebut, Pertamina

    juga menekuni bisnis jasa teknologi dan pengeboran, serta aktivitas lainnya yang

    terdiri atas pengembangan energi panas bumi dan Coal Bed Methane (CBM).

    Dalam pengusahaan migas baik di dalam dan luar negeri, Pertamina beroperasi

    baik secara independen maupun melalui beberapa pola kerja sama dengan mitra

    kerja yaitu Kerja Sama Operasi (KSO), Joint Operation Body (JOB), Technical

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 11

    Assistance Contract (TAC), Indonesia Participating/ Pertamina Participating

    Interest (IP/PPI), dan Badan Operasi Bersama (BOB).

    Aktivitas eksplorasi dan produksi panas bumi oleh Pertamina sepenuhnya

    dilakukan di dalam negeri dan ditujukan untuk mendukung program pemerintah

    menyediakan 10.000 Mega Watt (MW) listrik tahap kedua. Di samping itu

    Pertamina mengembangkan CBM atau juga dikenal dengan gas metana batubara

    (GMB) dalam rangka mendukung program diversifikasi sumber energi serta

    peningkatan pasokan gas nasional pemerintah. Potensi cadangan gas metana

    Indonesia yang besar dikelola secara serius yang dimana saat ini Pertamina telah

    memiliki 6 Production Sharing Contract (PSC)-CBM.

    Sektor hilir Pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah,

    pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis

    perkapalan terkait untuk pendistribusian produk Perusahaan. Kegiatan pengolahan

    terdiri dari: RU II (Dumai), RU III (Plaju), RU IV (Cilacap), RU V (Balikpapan),

    RU VI (Balongan) dan RU VII (Sorong).

    Selanjutnya, Pertamina juga mengoperasikan Unit Kilang LNG Arun (Aceh)

    dan Unit Kilang LNG Bontang (Kalimantan Timur). Sedangkan produk yang

    dihasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyak tanah,

    minyak solar, minyak diesel, minyak bakar dan Non BBM seperti pelumas, aspal,

    Liquefied Petroleum Gas (LPG), Musicool, serta Liquefied Natural Gas (LNG),

    Paraxylene, Propylene, Polytam, PTA dan produk lainnya.

    4.2 Analisis Stakeholder Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara, PT. Pertamina berinterakasi

    dengan pemangku kepentingan atau stakeholder lainnya dalam menjalankan

    aktivitas bisnis perusahaan. Dengan diberlakukannya sistem internetworking

    maka komunikasi yang dilakukan dengan para stakeholder tersebut akan menjadi

    semakin mudah. Beberapa contoh stakeholder tersebut adalah:

    1. Bank : Dalam melakukan kegiatan keuaangan perusahaan seperti

    pembayaran gaji pegawai, penerimaan dan pengeluaran

    perusahaan, PT. Pertamina menggunakan jasa Bank Mandiri

    sebagai media dalam transaksi bisnis.

    2. Supplier : Dalam aktivitas produksi, PT. Pertamina memiliki banyak

    supplier bahan baku. Salah satu jenis supplier di PT. Pertamina

    adalah Supplier Chemical. Beberapa contoh perusahaan yang

    terkait dengan supply chemical tersebut adalah Slumber Sea,

    Schlumberger, Dowell, Atlas Oil Company, dan BJ Hughes.

    3. Konsumen : Konsumen dari PT. Pertamina di dalam negeri meliputi

    distributor yang berupa agen dan depo, dan juga end user atau

    konsumen akhir yang berupa individu atau rumah tangga.

    4. Distributor : Dalam kegiatan distribusi, PT. Pertamina membagi dua jenis

    distribusi bedasarkan jenis produknya, pada produk gas atau LPG

    distribusi dilakukan langsung kepada agen gas lokal, sedangkan

    pada produk bahan bakar motor (BBM) distribusi dilakukan

    melalui unit Depo. Depo tersebut terbagi dalam dua jenis, yaitu

    Depo bandara dan Depo di kota. Pada kasus tertentu seperti pada

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 12

    kasus ekspor gas cair ke Jepang, PT. Pertamina menggunakan

    kapal tanker PT. Pertamina sendiri.

    5. Hotel : PT. Pertamina memiliki hotel pribadi yang berguna sebagai

    tempat menginap bagi karyawan yang sedang dinas atau bertugas

    di luar kota, hotel tersebut adalah Patrajasa. Saat ini Patrajasa

    telah berdiri hampir disemua kota di Indonesia, seperti Jakarta,

    Bandung, Semarang, dan Bali.

    6. Travel : Dalam mendukung aktivitas pegawai dalam hal mobilisasi, PT.

    Pertamina memberi kesempatan bagi pegawainya untuk memilih

    jenis travel yang diinginkan, dan PT. Pertamina akan mengganti

    biaya yang dikeluarkan pegawai untuk travel dengan sistem

    reimburse.

    4.3 Penggunaan Intranet, Ekstranet dan Internet di PT. Pertamina Dalam pengaplikasian semua hal yang terkait dengan teknologi informasi

    dan sistem informasi manajemen, PT. Pertamina memiliki sebuah divisi khusus

    yang mengelola setiap kegiatan tersebut, divisi tersebut adalah Corporate Shared

    Service (CSS). CSS Pertamina menggunakan sistem pengolahan data modern

    yang dikenal dengan sebutan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang

    akan mencatat secara terintegrasi segala proses transaksi perusahaan, dari

    bagaimana proses produksi, penjualan, dan seberapa banyak transaksi yang

    terjadi, hingga data berapa suplai yang diperlukan oleh perusahaan.

    Upaya yang dilakukan oleh CSS Pertamina untuk memodernisasi diri

    sebagaimana layaknya perusahaan migas multinasional lainnya adalah

    menerapkan sistem ERP versi mySAP atau mySAP 2005 yang diaktifkan sejak

    tanggal 2 Januari 2009 dalam hal pengelolaan data dan transaksi yang terjadi

    setiap harinya. Salah satu alasan dipilihnya sistem baru ini adalah adanya SAP

    Net-Weaver, yaitu arsitektur IT berbasis web, yang menjadikan sifatnya lebih

    informatif, user friendly,real time, dan adaptif. Sistem ini juga memiliki unsur

    kecepatan dalam proses data sehingga memungkinkan akurasi dan efisiensi proses

    pendataan data base bisnis.

    Di dalam sistem mySAP ada sejumlah modul standar yang terintegrasi.

    Modul ini beroperasi pada level informasi Operasional (Operational level) yaitu

    level dimana pengelolaan data dilakukan, user memasukkan data ke sistem dan

    report/informasi yang dihasilkan hanya dapat dilihat per modul. Lebih dari itu

    mySAP juga mampu menghasilkan informasi analitik yang bisa digunakan oleh

    para pengambil keputusan melalui modul yang dikenal dengan nama SEM

    (Strategic Enterprise Management) dan BI (Business Intelligence). Secara

    terminologi, Business Intelligence (BI) adalah sebuah teknologi, aplikasi serta

    kegiatan untuk mengumpulkan, mengintegrasi, menganalisa dan

    mempresentasikan informasi bisnis maupun informasi lainnya. Sistem BI

    menampung data-data historis dan data-data saat ini serta dapat juga memuat

    predictive views dari operasi bisnis.

    Tool BI yang digunakan di Pertamina adalah SAP BW (SAP Business

    Warehouse) yang saat ini lebih dikenal dengan SAP Net-Weaver BI. Saat ini SAP

    BW baru digunakan untuk menyediakan report pada modul Sales &

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 13

    Distributionsaja. Tetapi di masa yang akan datang (masuk dalam scope project

    mySAP), diharapkan dapat digunakan untuk menghasilkan informasi untuk semua

    modul mySAP. Proses di SAP BW dikenal dengan proses ETTL (Extracting,

    Transferring, Transforming and Loading) Data. Data-data dari berbagai sumber

    (dari sistem SAP maupun sistem NON SAP seperti spreadsheet, database, dan

    lain-lain) di-extract dan ditransfer ke dalam data warehouse di dalam SAP BW.

    Di dalam data warehouse, data-data tersebut diproses dan divalidasi, kemudian

    ditampilkan menggunakan reporting tool yaitu BW Business Explorer/Bex

    (bersifat web based).

    Selain untuk menghasilkan report untuk semua modul SAP, saat ini sedang

    dilakukan proses pengembangan penggunaan BI di Pertamina yaitu penerapan

    beberapa modul Strategic Enterprise Management (SEM). Modul yang akan

    diterapkan adalah SEMBCS (Business Consolidation System) dan SEM-BSC

    (Balanced Scorecard). Tujuan penerapan SEM-BCS adalah untuk menghasilkan

    Laporan Keuangan Konsolidasi secara otomatis. Sedangkan SEM-BSC digunakan

    sebagai KPI (Key Performance Indiator) Information System yang digunakan

    untuk komputerisasi proses penentuan, monitoring dan pengukuran KPI.

    Keduanya akan menggunakan data-data yang disediakan di SAP BW.

    4.3.1 Penggunaan Intranet di PT. Pertamina Intranet merupakan sebuah jaringan privat (private network) yang

    menggunakan protokol-protokolInternet (TCP/IP), untuk membagi informasi

    rahasia perusahaan atau operasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya.

    Dalam penggunaannya intranet hanya bisa digunakan oleh pegawai PT. Pertamina

    saja, dan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya sistem intranet di PT.

    Pertamina dikuasai oleh divisi khusus bagian teknologi informasi yaitu Corporate

    Shared Service (CSS) Pertamina. Dalam implementasinya CSS pertamina

    menggunakan sistem Enterprise Resource Planing atau ERP, sehingga setiap

    kegiatan perusahaan tercatat secara online.

    Dengan diberlakukannya sistem ERP maka saluran komunikasi antar

    pegawai di PT. Pertamina menjadi paperless. Setiap aktivitas komunikasi dan

    transaksi formal dilakukan secara digital. Hal ini mempengaruhi perhitungan gaji

    pegawai, absensi pegawai, asuransi, dan cuti pegawai.

    Teknologi intranet yang digunakan di PT. Pertamina merupakan teknologi

    berbasis local area network (LAN) termasuk didalamnya TCP/IP client dan server

    networked. Metode pengamanan intranet yang digunakan di PT. Pertamina adalah

    dengan menggunakan Fire Wall dan penggunaan password khusus pegawai untuk

    memasuki wilayah intranet.

    4.3.2 Penggunaan Ekstranet di PT. Pertamina Ekstranet merupakan jaringan pribadi yang menggunakan protokolinternet

    dan sistem telekomunikasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau

    operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), mitra (partner),

    pelanggan dan lain-lain. Ekstranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah

    perusahaan yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan. Perusahaan yang

    membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic

    Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan

    kerjasama dan lain-lain.

    PT. Pertamina menggunakan ekstranet sebagai media komunikasi dengan

    supplier chemical sehingga pemesanan bahan baku kimia bisa dilakukan PT.

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 14

    Pertamina secara online. Selain itu, Pertamina juga memanfaatkan e-Procurement

    yang disebut e-Auction. E-Auction adalah negosiasi melalui sistem secara

    elektronik dengan mencari harga terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.

    Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room. Di ruangan inilah

    negosiasi melalui sistem e-Auction dilakukan. Ruangan ini dilengkapi perangkat

    komputer yang saling terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap

    peserta penyedia barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih

    dahulu lulus evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan

    untuk menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan pada

    pengadaan barang/jasa secara manual. Perbedaan sistem e-Auction dengan sistem

    manual adalah dalam sistem manual penetapan pemenang langsung pada penawar

    harga terendah urutan pertama, sedangkan dalam e-Auction penawar harga

    terbaik/terendah dari urutan satu sampai lima.Sampai diperoleh penawar dengan

    harga yang lebih rendah dibandingkan harga terendahsebelum e-Auction.

    Kelebihan sistem ini adalah cepat, efisien, fair, dan bebas KKN.

    Untuk SPBU, terdapat Sistem Informasi SPBU yaitu suatu sistem software

    yang akan membantu proses operasional dengan menerapkan tertib administrasi

    pada Pompa SPBU yang ketat pencatatan dari data customer,stok minyak, deposit

    di pertamina, kupon customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk

    pengelola SPBU. Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat.

    SistemInformasi SPBU ini dibuat dengan sistem multiuser yang memungkinkan

    pengaksesan sistem informasi oleh beberapa user yang berbeda dalam suatu

    waktu. Sistem ini dirancang dengan sistem keamanan yang handal yang mana

    setiap level user diset dalam ruang lingkup pekerjaanyang berbeda berdasar

    urutan otorisasi.

    Featuredari sistem informasi SPBU ini adalah sebagai berikut:

    1) Modul master: menu tanki SPBU, menu master, pompa master produk/minyak, master supplier, master petugas SPBU, master customer.

    2) Modul transaksi: transaksi order pembelian ke pertamina, masuk produk/minyak, deposit customer ke SPBU, penjualan kupon, penjualan tunai,

    input kas harian, koreksi stok

    3) Modul laporan: menu laporan stock, laporan data customer, pembelian ke supplier, pembelian detail, laporan detail pembelian, laporan pembelian per

    supplier, pembelian per produk, laporan nota penjualan harian, laporan, resume

    penjualan harian, laporan nota penjualan, laporan detail penjualan, laporan

    penjualan per tanki, laporan penjualan per produk, laporan penjualan per

    customer, laporan penjualan per petugas, laporan stok per produk, laporan

    kartu stok, laporan detail stok, laporan laba penjualan, laporan resume harian,

    laporan kas harian agenda transformasi pertamina perubahan paradigma

    manajemen dan sumberdaya manusia.

    Dalam hal kerjasama dengan perbankan, PT Pertamina (Persero) dan Bank

    Mandiri menjalin kerjasama sinergis yang tertuang dalam Perjanjian Kerjasama

    Cash Management Services (CMS) terintegrasi yang mencakup aspek collection,

    liquidity dan management data.Kerjasama tersebut meliputi layanan

    electronicbanking CMS-Mandiri (layanan agar Pertamina dapat memonitor

    aktivitas keuangan secara real time online), Host to Host (layanan agar Pertamina

    dapat melayani transaksi pembelian produk dari pelanggan produk-produk

    Pertamina), Cash Pooling (layanan agar Pertamina dapat mengoptimalkan

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 15

    likuiditasnya) dan ElectronicBankStatement (layanan agar Pertamina dapat

    mengambil data bankstatement setiap hari secara otomatis).

    Dalam hal kerjasama dengan konsumen, seperti dengan PT. Garuda

    Indonesia, Tbk, Pertamina menerapkan sistem Rekonsiliasi Online Sales and

    Distribution System (FRS)dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan

    terhadap mitra kerja dan meningkatkan kecepatan serta keakuratan proses

    pencocokan data. Sistem rekonsiliasi secara online dilakukan antara OSDS

    (Online Sales and Distribution System) Pertamina yang merupakan sistem online

    untuk pengelolaan penjualan dan distribusi bahan bakar penerbangan dengan

    FOGA (Fuel Online Garuda) yang merupakan sistem online untuk pengelolaan

    pemakaian bahan bakar di Garuda Indonesia. Dengan menggunakan sistem ini

    data yang sudah dimasukkan dalam sistem transaksi keuangan lebih tepat dan

    akurat. Selain itu proses ini juga memberi kemudahan proses rekonsialiasi data

    transaksi keuangan yang mempengaruhi ketepatan pembuatan invoice atau

    tagihan, sehingga mempercepat pembayaran dari Garuda ke Pertamina.

    4.3.3 Penggunaan Internet di PT. Pertamina Internet merupakan jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan

    standar sistemglobalTransmission Control Protocol/Internet Protocol Suite

    (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication

    protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

    PT. Pertamina menggunakan internet sebagai media komunikasi kepada

    seluruh konsumen. Dalam perkembangannya PT. Pertamina menggunakan

    domain www.pertamina.com. PT. Pertamina mempublikasikan produk produk, kegiatan sosial, berita terkait, dan profil perusahaan dalam web page nya.

    Gambar 2. Home Page Pertamina

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 16

    PT. Pertamina memanfaatkan internet sebagai media penempatan citra di benak

    konsumen bahwa PT. Pertamina adalah perusahaan yang ramah lingkungan dan

    sebagai media komunikasi dengan para investor dan calon investor.

    Dalam perkembangannya PT. Pertamina juga menggunakan jejaring sosial

    di internet untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen. Saat ini pertamina

    terhubung dengan berbagai jenis media sosial seperti Facebook dan Twitter.

    4.4 Teknologi Informasi PT. Pertamina Teknologi yang digunakan di PT. Pertamina terkait dengan sistem informasi

    manajemen di PT. Pertamina diantaranya adalah Web, E-Mail, Telepon, dan

    jejaring sosial. Web digunakan oleh PT. Pertamina sebagai media pemasaran

    produk, positioning atau pencitraan perusahaan, media komunikasi dengan

    investor dan sebagai media informasi seputar PT. Pertamina termasuk rekrutmen

    pegawai dan profil perusahaan.

    Selain web, PT. Pertamina masih menggunakan media E-Mail dan

    Telephone sebagai sarana komunikasi dengan konsumen, supplier, distributor,

    pegawai, dan investor mereka. PT. Pertamina bahkan mebuka layanan telephone

    berupa hot line di nomor telepon 500-000. Layanan ini diberikan sebagai sarana

    pengaduan dari konsumen kepada PT. Pertamina.

    Dalam menghadapi perkembangan zaman, PT. Pertamina melalui divisi

    CSSnya juga menggunakan jejaring sosial sebagai media untuk mendekatkan diri

    dengan konsumen. Saat ini PT. Pertamina memiliki akun Facebook dengan alamat

    https://www.facebook.com/ptpertaminapersero dan akun twitter pada alamat

    https://twitter.com/PTPERTAMINA. Pada jejaring sosial tersebut pengikut dan

    member dari akun tersebut dapat memberi saran secara langsung dan berinteraksi

    secara langsung dengan PT. Pertamina, sehingga hubungan antara konsumen

    dengan PT. Pertamina dapat tetap terjaga dengan baik.

    4.5 Manfaat Internetworking Penggunaan internetworking memberi berbagai manfaat bagi PT. Pertamina

    dan bagi Stakeholder lainnya. Berbagai manfaat tersebut diantaranya adalah:

    Manfaat bagi PT. Pertamina Dengan adanya internetworking, proses komunikasi antara pegawai dan antara

    divisi di PT. Pertamina menjadi lebih mudah. sistem komunikasi yang

    digunakan tidak lagi menggunakan kertas (paperless). Internetworking juga

    mampu mengintegrasikan setiap cabang ke pusat sehingga memudahkan dalam

    memantau dan mengamati operasi di lapangan. Dengan internetworking

    keamanan dalam komunikasi juga menjadi lebih aman. Rahasia-rahasia

    perusahaan akan lebih aman dengan adanya internetworking. Selain itu, dengan

    internetwroking maka PT. Pertamina akan semakin mudah dalam memasarkan

    produk, menanamkan citra di benak konsumennya, dan mempermudah dalam

    memperluas jaringan bisnis PT. Pertamina.

    Dengan internetworking yang diterapkan oleh Pertamina berupa SAP

    Financials - Controlling (FI - CO), Manajemen Material (MM) , Penjualan dan

    Distribusi (SD), Perencanaan Produksi (PP), Plan Maintenance (PM), Project

    System, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Customer Relationship

    Management dapat memudahkan dalam semua proses bisnisnya. Hal tersebut

    juga dapat memudahkan dalam melihat tingkat persediaan kritis, meramalkan

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 17

    penjualan di masa depan, menelusuri laba rugi dari masing-masing unit bisnis,

    dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

    Manfaat bagi stakeholder Internetworking mempermudah hubungan antara stakeholders dengan PT.

    Pertamina. Internetworking menyatukan beberapa sistem IT anak perusahaan

    di Pertamina seperti perdagangan minyak, hotel, pengiriman, penerbangan,

    pemeliharaan galangan kapal, rumah sakit, asuransi, manufaktur dll. Dengan

    adanya internetworking komunikasi yang terjalin antara PT. Pertamina dengan

    para stakeholder akan semakin mudah, selain itu dengan adanya

    internetworking informasi-informasi seputar PT. Pertamina akan lebih mudah

    diketahui, sehingga informasi seputar PT. Pertamina, informasi produk, dan

    informasi tentang kesempatan karir di PT. Pertamina dapat diketahui secara

    luas.

    4.6 Keuntungan Strategis PT. Pertamina Pertamina adalah Badan Usaha Milik Negara yang diberdayakan dibidang

    ESDM, Pertamina memiliki beberapa andil penting di bidang hulu migas

    Indonesia, bahkan Pertamina bisa dibilang satu-satunya pemain di bidang hilir.

    Meskipun Pertamina merupakan pemain tunggal di bidang hilir, bukan berarti

    Pertamina tidak memiliki saingan bisnis. DiterbitkannyaUU Migas No.22/2001

    yang meliberalisasi migas membuatmigas tidak lagi menjadi monopoli Pertamina.

    Hal ini membuka kesempatan bagi sektor swasta maupun pihak asing untuk

    masuk menjadi kompetitor baru khususnya di bidang SPBU. Pesaing-pesaing

    Pertamina di antaranya Shell, Total, dan Petronas.

    1. SPBU Shell a) SPBU ini dimiliki oleh PT Shell Indonesia, yaitu perusahaan migas asal

    Belanda. Pertama kali beroperasi pada tanggal 1 November 2005, yakni

    SPBU Shell di Lippo Karawaci, juga adalah kompetitor SPBU Pertamina

    yang pertama.

    b) Hingga awal November 2012, ada 65 SPBU Shell di Indonesia dimana 58 SPBU berada di wilayah Jabodetabek.

    c) Produknya: Shell Super (nomor oktan 92, setara Pertamax), Shell Super Extra (nomor oktan 95, setara Pertamax Plus), Shell Diesel.

    d) Merupakan pesaing terberat SPBU Pertamina: 1) Shell memiliki dana yang besar dan teknologi yang canggih. 2) Nama besar yang dimiliki Shell di dunia Internasional membuat sebagian

    konsumen lebih percaya kepada kualitas produk Shell dibanding

    Pertamina. Pelumas Shell dinobatkan sebagai pelumas nomor satu di

    dunia selama lima tahun berturut-turut.

    3) Shell juga memiliki banyak strategi cerdas untuk merebut pangsa pasar dari Pertamina, seperti memilih lokasi yang tepat, agresif

    mengembangkan produk bahan bakarnya (misalnya bekerja sama dengan

    Perusahaan Gas Negara untuk mengembangkan BBG yang pasokannya

    amat minim di Indonesia, dll), dsb.

    2. SPBU Total a) SPBU ini dimiliki oleh PT Total Oil Indonesia, yaitu perusahaan migas asal

    Perancis. Pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2009.

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 18

    b) Hingga awal November 2012, ada 15 SPBU Total di Indonesia dimana 13 SPBU berada di Jakarta Tangerang, satu di Bogor, dan satu lainnya di

    Bandung.

    c) Produknya: Performance 92, Performance 95, dan Performance Diesel. d) SPBU Total mengklaim produknya membuat mesin mobil jadi lebih

    bertenaga, konsumsi BBM lebih efisien. Produk Total didukung oleh

    ramuan khusus dan pelumas yang sudah diuji di Pusat Litbang di Perancis

    dan ajang Formula.

    3. SPBU Petronas a) SPBU ini dimiliki oleh PT Petronas Niaga Indonesia, yaitu perusahaan

    migas asal Malaysia. Pertama masuk ke Indonesia pada tahun 2006.

    b) Hingga awal November 2012, ada 4 SPBU Petronas di Indonesia. Sebelumnya banyak SPBU Petronas yang mengalami penurunan penjualan,

    sehingga sudah ada 15 SPBU yang ditutup. Dengan demikian SPBU

    Petronas tidaklah menjadi ancaman besar bagi SPBU Pertamina.

    c) Produknya: Primax 92, Primax 95 Kekuatan Pertamina terutama terletak pada kenyataan bahwa loyalitas

    pelanggan tumbuh dari kebiasaan keluarga. Namun promosi, terutama promosi

    penjualan dianggap kurang. Kekuatan Petronas menurut konsumennya adalah

    pada harga. Dengan produk sekelas Pertamax, harganya lebih murah dari BBM

    produk Pertamina. Promosinya juga dianggap lebih baik dari Pertamina. Adapun

    kekuatan Shell terletak pada kepercayaan pelanggan atas standar kualitas produk.

    Harga produk Shell sekelas Pertamax juga lebih murah.

    Menghadapi persaingan di bisnis migas, termasuk dengan masuknya

    beberapa pemain asing dalam pengelolaan Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU),

    Pertamina akhirnya memilih untuk menyerahkan pengelolaan anak-anak usahanya

    kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Unit usaha yang dirasa tidak

    memberikan kontribusi yang signifikan terhadap revenue perusahaan dilepas dan

    memilih untuk fokus pada bisnis inti. Kelima anak usaha yang pengelolaannya

    diserahkan kepada PPA adalah PT Pelita Air Service, PT Patra Jasa, PT Patra Dok

    Dumai, PT Usayana, dan PT Seamless Pipe Indonesia Jaya.

    Selain tantangan dengan adanya pesaing, tantangan lain berasal dari

    menipisnya sumber daya. Cadangan terbukti Crude Oil di Indonesia saat ini hanya

    sekitar 3,6 milyar barrel, yang di perkirakan akan habis sekitar 13 tahun kedepan

    (840 ribu barrel lifting setiap hari). Pertamina EP disini dituntut untuk segera

    melakukan eskplorasi besar-besaran sehingga dapat menemukan cadangan minyak

    terbukti yang baru. Pertamina saat ini menguasai sedikitnya 50 lahan minyak di

    Indonesia, akan tetapi produksinya masih jauh akan setara dengan perusahaan

    minyak multinasional yang ada di Indonesia. Persaingan yang ketat di negeri

    sendiri membuat Pertamina harus mampu mencari lahan kosong asing yang masih bisa kosong di Indonesia, dan hal tersebut tidak akan bisa tanpa adanya

    eksplorasi. Tantangan juga berasal dari adanya produk substitusi. Bahan bakar

    hayati atau Biofuel, merupakan setiap bahan bakar, baik padatan, cair maupun gas

    yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat dihasilkan secara

    langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial,

    domestik atau pertanian. Biofuel dapat menjadi ancaman karena Biofuel

    menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar

    karbon di atmosfer.

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 19

    Dalam menghadapi tantangan tersebut, Pertamina merumuskan strategi

    yang tertuang dalam RJPP. Tema Utama RJPP tahun 20122016 adalah Agressive Upstream dan Profitable Downstream, dengan sasaran utama peningkatan produksi dan cadangan migas di sektor Hulu dengan intensifikasi

    pengembangan potensi internal (domestik) dan ekspansi agresif eksternal

    (regional dan global). Sedangkan di sektor Hilir (downstream) fokus pada

    peningkatan kinerja operasional dan marjin kilang serta penerapan strategi

    pemasaran yang komprehensif melalui penerapan cost leadership dan diferensiasi

    produk serta peremajaan dan peningkatan armada perkapalan.

    Pertamina sebagai perusahaan energi yang cakupan bisnisnya terintegrasi

    dari hulu hingga hilir, baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki beragam

    risiko mulai dari risiko governance, risiko strategi dan perencanaan hingga risiko

    operasional/infrastruktur yang melekat pada setiap proses bisnisnya.

    Risiko-risiko tersebut berpotensi untuk menghambat pencapaian visi

    Pertamina menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia. Dengan demikian,

    Pertamina membutuhkan suatu pengelolaan risiko perusahaan yang bersifat

    holistik sesuai dengan kebutuhan tata kelola perusahaan yang sehat (Good

    Corporate Governance).

    Dalam kaitannya dengan implementasi Enterprise Risk Management dengan

    standar kelas dunia, implementasi ERM di Pertamina telah di-benchmark oleh

    beberapa perusahaan BUMN dan perusahaan swasta.

    Sementara itu, dalam upaya mendorong peningkatan pengendalian

    manajemen, Pertamina saat ini terus meningkatkan perbaikan terhadap sistem

    informasi, implementasi Enterprise Resources Planning (ERP), kinerja Satuan

    Pengawasan Intern (SPI) dan pengelolaan Whistle Blowing System (WBS), serta

    pengendalian risiko baik risiko yang bersifat strategis maupun risiko yang bersifat

    internal maupun yang bersumber dari faktor eksternal.

    4.7 Future Development PT. Pertamina Penerapan internetworking yang dilakukan Pertamina sudah sangat baik.

    Internetworking yang dilakukan sudah mampu mengintegrasikan antara

    Pertamina, cabang-cabang, para stakeholder, dan juga para pelanggan. Tetapi

    masih terdapat beberapa hal yang perlu untuk dikembangkan. Pertama, terkait

    kerjasama dengan hotel. Sebaiknya Pertamina tidak hanya mengembangkan

    sistem reservasi kamar hotel secara online, tetapi juga menerapkan sistem

    monitoring secara online dengan pihak hotel. Hal ini agar perusahaan dapat

    memantau jumlah kamar, jenis kamar, dan fasilitas yang digunakan oleh

    karyawan perusahaan. Selain itu, juga untuk mengetahui waktu check in dan check

    out karyawan yang menginap. Hal ini diperlukan sebagai salah satu bentuk

    pengawasan terhadap karyawan yang sedang melakukan perjalanan dinas. Namun,

    untuk bisa mengimplementasikan prosedur ini, perlu dukungan sistem informasi

    dari pihak hotel.

    Kedua, terkait dengan travel yang digunakan oleh karyawan Pertamina saat

    melakukan perjalanan dinas. Sama hal nya dengan hotel, juga diperlukan adanya

    sistem pemesanan dan monitoring secara online dengan perusahaan travel. Hal ini

    juga akan memudahkan melaksanakan pengawasan.

    Ketiga, terkait dengan ERP (Enterprise Resource Planning) yang digunakan

    oleh Pertamina untuk mencatat secara terintegrasi segala proses transaksi

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 20

    perusahaan. Implementasi ERP dengan standar IFRS harus menjadi prioritas

    Direksi untuk segera diselesaikan sehingga pengolahan data dan informasi

    menjadi real time, transparan, dan akurat guna mendukung pengambilan

    keputusan yang lebih cepat, tepat dan berkualitas.

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 21

    BAB V

    KESIMPULAN

    1. Penerapan internetworking pada Pertamina antara lain penggunaanintranet, ekstranet dan internet. Intranet hanya digunakan oleh pegawai PT. Pertamina,

    dalam implementasinya pertamina menggunakan sistem Enterprise Resource

    Planing atau ERP, sehingga setiap kegiatan perusahaan tercatat secara online.

    PT. Pertamina menggunakan ekstranet sebagai media komunikasi dengan

    supplier chemical sehingga pemesanan bahan baku kimia bisa dilakukanPT.

    Pertamina secara online. Selain itu, PT. Pertamina juga memanfaatkan e-

    Procurement yang disebut e-Auction. PT. Pertamina menggunakan internet

    sebagai media komunikasi kepada seluruh konsumen. Dalam

    perkembangannya PT. Pertamina menggunakan domain

    www.pertamina.com.

    2. Keuntungan strategis yang dilakukan oleh Pertamina adalah Agressive Upstream dan Profitable Downstream. Sementara itu, dalam upaya mendorong peningkatan pengendalian manajemen, Pertamina saat ini terus

    meningkatkan perbaikan terhadap sistem informasi, implementasi Enterprise

    Resources Planning (ERP), kinerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan

    pengelolaan Whistle Blowing System (WBS), serta pengendalian risiko baik

    risiko yang bersifat strategis maupun risiko yang bersifat internal maupun

    yang bersumber dari faktor eksternal.

    3. Pengembangan masa depan yang seharusnya dilakukan oleh PT. Pertamina antara lain terkait kerjasama dengan hotel, travel dan penerapan ERP berbasis

    IFRS.

  • I n t e r n e t w o r k i n g | 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2010. Pertamina Pertajam Portofolio Bisnis di Tengah Persaingan

    Industri Migas. [serial online]. http://www.esdm.go.id/berita/56-

    artikel/3306-pertamina-pertajam-portofolio-bisnis-di-tengah-persaingan-

    industri-migas.html. Diakses pada tanggal 16 Februari 2014.

    Anonim, 2011. Pengertian Ekstranet dan Komponennya. [serial online].

    http://cheesterzone.blogspot.com/2011/05/pengertian-ekstranet-extranet-

    atau.html. Diakses pada tanggal 14 Februari 2014.

    Anonim. 2012. Rencana Pengembangan Sistem Informasi Manajemen. [serial

    online]. http://hudabajsair.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 14

    Februari 2014.

    Anonim. 2013. Manfaat Internet dalam Duania Usaha dan Bisnis. [serial online].

    http://forum.rajawebhost.com/Thread-Manfaat-Internet-dalam-Dunia-

    Usaha-dan-Bisnis. Diakses pada Tanggal 14 Februari 2014.

    Indrajid, Ganny. 2013. Pertamina, antara Subsidi dan Eksplorasi serta

    Persaingan Hilir. [serial online]. http://gannyindrajid.blogspot.com/2013/

    07/pertamina-antara-subsidi-daneksplorasi.html. Diakses pada tanggal 16

    Februari 2014.

    Miftach. 2011. Pengertian Ekstranet. [serial online]. http://internetpti.blogspot.

    com/2011/11/pengertian-ekstranet.html. Diakses pada tanggal 14 Februari

    2014.

    Pertamina. 2013. Laporan Tahunan 2012. [serial online]. http://www.pertamina.

    com/media/84ae4174-db0d-4b4c-ada4-628e82f5606d/AR%2019%20mar%

    202013.pdf. Diakses pada tanggal 16 Februari 2014.

    Putra. 2008. Definisi Intranet. [serial online].

    http://putrakediri05.blogspot.com/2008/10/definisi-intranet.html. Diakses

    pada tanggal 14 Februari 2014.

    Sentranet. 2014. Apa itu Sistem Informasi Manajemen. [serial online].

    http://www.sentranet.co.id/component/content/article/46-ict-world/93-apa-

    itu-sistem-informasi-manajemen.html. Diakses pada tanggal 14 Februari

    2014.

    TIK. 2012. Definisi Intranet dan Internet. [serial online]. http://knowledge-

    tik.blogspot.com/2012/09/intranet-dan-internet.html. Diakses pada tanggal

    14 Februari 2014.

    Yolanda, Natasya. 2010. Analisis Kompetisi Bisnis Internasional di Pasar Lokal:

    Studi atas Persepsi Konsumen BBM pada SPBU Pertamina, Petronas, dan

    Shell di Pasar Lokal Bintaro. [serial online]. https://lib.atmajaya.ac.id/

    default.aspx?tabID=61&src=k&id=167327. Diakses pada tanggal 16

    Februari 2014.