(International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

9
Aris Sanyoto, Keefektifan Pelaksanaan Program Proteksi Radiasi di Unit Kerja. KEEFEKTIF AN PELAKSANAAN PROGRAM PROTEKSI RADIASI DI UNIT KERJA Aris Sanyoto Pusdiklat-Badan Tenaga Nuklir Nasional ABSTRAK KEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PROGRAM PROTEKSI RADIASI DI UNIT KERJA. Saat ini aplikasi teknologi nuklir telah dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan. Aplikasi tersebut telah memberikan keuntungan kepada umat manusia. Walaupun demikian, sifat energi nuklir juga mempunyai potensi bahaya radiasi, sehingga setiap kegiatan yang terkait dengan pemakaian teknologi nuklir harus dikontrol secara memadai. Untuk mengendalikan aktivitas terse but, Komite Intemasional untuk Proteksi Radiasi (International Committee on Radiological Protection. ICRP) merekomendasikan suatu sistem proteksi radiasi yang didasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu: justifikasi, optimisasi dan Iimitasi dosis. Rekomendasi tersebut dapat diterapkan melalui beberapa tataran (level), seperti peraturan, manajemen dan operasional. Untuk maksud pelaksanaan tataran manajemen dan operasional, Badan Tenaga Atom Intemasional (International Atomic Energy Agency, IAEA) memperkenalkan suatu Program Proteksi Radiasi yang mencakup beberapa elemen. Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana mengevaluasi keefektifan suatu Program Proteksi Radiasi (RPP) di suatu unit kerja. Pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan berdasarkan rekord dosis individu pekerja radiasi ataupun melalui pengamatan pada berbagai pelaksanaan elemen-elemen RPP. Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk lebih meningkatkan keefektifan pelaksanaan suatu RPP. ABSTRACT THE EFFECTIVENESS OF RADIATION PROTECTION PROGRAM APPLIED IN THE CERTAIN UNIT. The application of nuclear technology had been used in various types of field at the moment. The application of the technology has given many advantages to human being. However, due to the nature of nuclear energy, which also has radiation hazards, it is imperative that every activity, which is related to nuclear energy as well as nuclear technology, be controlled appropriately. To control such activity, The International Committee on Radiological Protection (ICRP) recommends a system of radiation protection based on three major principles (Publication 60); i.e. justification, optimization, and dose limitation. The recommendations can be applied at several levels in order to control the hazards from radiation. These levels are regulatory, management and operational. For the purpose of management and operational level, IAEA introduce a Radiation Protection Program (RPP)-which covers some elements. This paper will describe on how to evaluate the effectiveness of the program applied in the certain unit. The evaluation can be carried out based on the radiation individual dose record of the employees as well as observation on' the implementation of RPP's elements. The main objective of the evaluation is to improve the effectiveness of implemented RPP. Kata kunci: Proteksi Radiasi 25

Transcript of (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

Page 1: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

Aris Sanyoto, Keefektifan Pelaksanaan Program Proteksi Radiasi di Unit Kerja.

KEEFEKTIF AN PELAKSANAAN PROGRAM PROTEKSI RADIASIDI UNIT KERJA

Aris SanyotoPusdiklat-Badan Tenaga Nuklir Nasional

ABSTRAKKEEFEKTIFAN PELAKSANAAN PROGRAM PROTEKSI RADIASI DI UNITKERJA. Saat ini aplikasi teknologi nuklir telah dimanfaatkan dalam berbagai bidangkehidupan. Aplikasi tersebut telah memberikan keuntungan kepada umat manusia.Walaupun demikian, sifat energi nuklir juga mempunyai potensi bahaya radiasi,sehingga setiap kegiatan yang terkait dengan pemakaian teknologi nuklir harusdikontrol secara memadai. Untuk mengendalikan aktivitas terse but, KomiteIntemasional untuk Proteksi Radiasi (International Committee on RadiologicalProtection. ICRP) merekomendasikan suatu sistem proteksi radiasi yang didasarkanpada tiga prinsip utama, yaitu: justifikasi, optimisasi dan Iimitasi dosis. Rekomendasitersebut dapat diterapkan melalui beberapa tataran (level), seperti peraturan,manajemen dan operasional. Untuk maksud pelaksanaan tataran manajemen danoperasional, Badan Tenaga Atom Intemasional (International Atomic Energy Agency,IAEA) memperkenalkan suatu Program Proteksi Radiasi yang mencakup beberapaelemen. Tulisan ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana mengevaluasikeefektifan suatu Program Proteksi Radiasi (RPP) di suatu unit kerja. Pelaksanaanevaluasi dapat dilakukan berdasarkan rekord dosis individu pekerja radiasi ataupunmelalui pengamatan pada berbagai pelaksanaan elemen-elemen RPP. Tujuan utamadari evaluasi ini adalah untuk lebih meningkatkan keefektifan pelaksanaan suatu RPP.

ABSTRACTTHE EFFECTIVENESS OF RADIATION PROTECTION PROGRAM APPLIED INTHE CERTAIN UNIT. The application of nuclear technology had been used in varioustypes of field at the moment. The application of the technology has given manyadvantages to human being. However, due to the nature of nuclear energy, which alsohas radiation hazards, it is imperative that every activity, which is related to nuclearenergy as well as nuclear technology, be controlled appropriately. To control suchactivity, The International Committee on Radiological Protection (ICRP) recommendsa system of radiation protection based on three major principles (Publication 60); i.e.justification, optimization, and dose limitation. The recommendations can be applied atseveral levels in order to control the hazards from radiation. These levels areregulatory, management and operational. For the purpose of management andoperational level, IAEA introduce a Radiation Protection Program (RPP)-which coverssome elements. This paper will describe on how to evaluate the effectiveness of theprogram applied in the certain unit. The evaluation can be carried out based on theradiation individual dose record of the employees as well as observation on' theimplementation of RPP's elements. The main objective of the evaluation is to improvethe effectiveness of implemented RPP.

Kata kunci: Proteksi Radiasi

25

Page 2: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

PENDAHULUANSudah tidak disangsikan lagi bahwa

aplikasi teknologi nuklir, baik dalam bidangkesehatan, industri, pertanian dan bahkanenergi, telah ikut berperan aktif dalampeningkatan kesejahteraan umat manusia,.Akan tetapi, harus kita sadari bahwadisamping bermanfaat, teknologi ini jugamempunyai potensi bahaya radiasi. Untuk ituKomisi International untuk Proteksi Radiasi(International Commission on RadiationProtection, ICRP) merekomendasikan tigaprinsip dasar dalam pemakain sumber radiasipengion, yaitu: justifikasi, Iimitasi dosis danoptimisasi. Rekomendasi ketiga prinsip dasartersebut dapat diterapkan melalui beberapatataran (leve!), yaitu: peraturan, managementdan operasional. Untuk keperluan manajemendan operasional, Badan Energy AtomInternational (International Atomic EnergyAgency, IAEA) telah memperkenalkan suatuProgram Proteksi Radiasi yang mencakupbeberapa elemen.

Badan Tenaga Nuklir Nasional(BATAN) sebagai lembaga pemerintah nondepartemen yang mengemban fungsimenyelenggarakan penelitian danpengembangan teknologi nuklir untuk tujuandamai telah memiliki VISI yaitumerealisasikan pemanfaatan teknologi nukliruntuk kesejahteraan rakyat berazaskan nilai-nilai filosofi keselamatan (safety philosophy).Dengan jelas disini tercermin bahwakomitmen pimpinan BATAN dalammemanfaatkan teknologi nuklir adalahberazaskan prinsip keselamatan. Yangmenjadi pertanyaan disini bagi kita semuaadalah apakah seluruh unit yang berada dilingkungan BATAN sudah menjadikan nilaikeselamatan sebagai dasar dalammelaksanakan tugas kita sehari-hari yangmemang harus bergelut dengan risikotersebut? Apakah kita sudah membuat suatuProgram Proteksi Radiasi untukmeminimalkan risiko tersebut? Kalau sudahbagaimana pelaksanaannya, apakah sudahefektif? Melalui tulisan ini, penulis mengajakpembaca untuk melakukan penilaian terhadapdiri sendiri (self check! audit) terhadap

26

Widyanuklida Vol.5 No.2, Desember 2004: 25-33

kondisi Program Proteksi Radiasi yang adadi lingkungan kerja kita. Hasil penilaianbukan untuk mencari siapa yang salah,siapa yang harus bertanggung-jawab, tetapilebih dimaksudkan untuk melengkapi yangbelum ada dan meningkatkan yang kurangsempurna, sehingga dicapai suatu ProgramProteksi Radiasi yang komprehensif danefektif, yang mampu menjadi pedoman bagipara pengguna terutama mereka yangberada di luar BAT AN.

INTRODUKSI TENT ANG PROTEKSIRADIASI

Disadari atau tidak semua manusiatelah terpajan radiasi pengion, baik yangberasal dari sumber radiasi alam (sinarkosmis, teresterial, radioaktivitas dalammakanan dan minuman) maupun sumberradiasi buatan manusia (PLTN, sinar-X,radiografi, dll.). Sumber radiasi buatan telahsecara nyata memberikan kontribusiterhadap peningkatan kesejahteraan umatmanusia. Namun demikian, harus diakuijuga bahwa pajanan tersebut jugamenyimpan potensi bahaya radiasi,sehingga untuk alasan ini mutlak diperlukan 'suatu sistem untuk membatasi pajananberlebih ataupun pajanan yang tidakdiperlukan.

PROTEKSI RADIASI DAN RISIKOUntuk tujuan keselamatan radiasi,

sangat penting untuk mendefinisikanpengertian proteksi radiasi. Proteksi radiasididefinisikan sebagai ilmu dan tindakanuntuk membatasi bahaya/ efek akibatpemakaian sumber radiasi pengion. Dalamsetiap aktivitas kehidupan sehari-hari,setiap orang terpajan bahaya (hazard).Misalnya, setiap kali orang menyeberangjalan raya, selalu ada kemungkinan orangtersebut tertabrak kendaraan. Walaupun kitasemua sadar akan konsekuensi daritindakan tersebut, namun orang tetapmenyeberang jalan. Ini semua karena kitamemiliki penilaian mengenai tingkatkemungkinan (probabilitas) dan ukurankonsekuensi terhadap setiap tindakan kita,

Page 3: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

~------------------------------------------------------------------------------------

Aris Sanyoto, Keefektifan Pelaksanaan Program Proteksi Radiasi di Unit Kerja.

hal ini yang kita sebut dengan risiko (risk).Ide semacam ini juga diterapkan dalambidang proteksi radiasi.

PRAKTIS DAN INTERVENSISetiap tindakan manusia yang

mengakibatkan peningkatan pajanan radiasidisebut praktis (practice). Praktis dapatberupa menerapkan prosedur atau fasilitasbaru (misalnya pembangunan PLTN, instalasikedokteran nuklir) ataupun merubah proseduratau fasilitas yang sudah ada, namunmengakibatkan peningkatan pajanan radiasiatau limbah radioaktif ke lingkungan.Sebaliknya, semua kegiatan manusia yangbertujuan menurunkan tingkat pajanan radiasidisebut intervensi (intervention). Sebagaicontohnya adalah penutupan penambanganuranium, penambahan penahan radiasi (ekstrashielding) pada unit terapi kanker dan sistemotomatisisasi pada pabrik produksiradioisotop.

BATAS DOSIS DAN PEMBATASANDOSIS

Batas dosis didefinisikan sebagaitingkat dosis (yaitu jumlah radiasi yangditerima atau diserap) yang tidak bolehdilebihi dalam kondisi pengendalian normal.Saat ini batas dosis untuk pekerja radiasipertahun yang direkomendasikan oleh ICRPno. 60 tahun 1990 ialah rata-rata 20 mSvdalam lima tahun dengan syarat setiaptahunnya tidak ada yang melebihi nilai 50mSv, sedangkan untuk masyarakat umumadalah 1 mSv per tahun .. Mengingat banyakfaktor, saat 101 di Indonesia masihmengadopsi rekomendasi ICRP no. 26 tahun1977 dimana nilai tersebut adalah 50 mSv.

PRINSIP PROTEKSI RADIASIPrinsip proteksi radiasi yang

direkomendasikan oleh ICRP dalam publikasi60 didasarkan pada 3 prinsip dasar, yaitu:justifikasi, limitasi dan optimisasi, dimanadalam pelaksanaannya ketiganya harusdilakukan secara simultan.

I. Justifikasi suatu PraktisOalam proteksi radiasi, keputusan

dalam mengadopsi suatu tindakanl praktisyang barn atau melanjutkan dari yang sudahada, harus senantiasa mempertimbangkanrisiko terhadap efek radiasi. Suatu praktishanya boleh diadopsi kalau memang benar-benar secara nyata memberikan manfaatterhadap seseorang atau masyarakat untukmenutupi kerugian atau kerusakankesehatan yang diakibatkannya.

II. Optimisasi ProteksiPrinsip optimisasi mengandungmaksud bahwa dosis individu, jumlahorang yang terpajan dan kemungkinanserta besarnya pajanan potensial harusdijaga serendah mungkin denganmempertimbangan faktor ekonomidan sosial. Prinsip ini juga dikenaldengan prinsip ALARA (as low asreasonably achievably). Maksud dariprinsip ini adalah setiap instalasinuklir atau sumber radiasi harusdilengkapi dengan sistem keselamatanyang memadai.

iii. Pembatasan Oosis IndividuICRP merekomendasikan bahwasetiap pajanan radiasi yang diterimaoleh pekerja radiasi harus dilakukanpembatasan dosis. Pembatasan dosiskerja ini dimaksudkan untukmenjamin bahwa tidak satupunpekerja yang terpajan dengan risikoyang tidak dapat diterima (noindividual is exposed to unacceptablerisks) dan juga untuk mencegah efekdeterministik maupun membatasipeluang terjadinya efek stokastik.

PROGRAM PROTEKSI RADIASIProgram proteksi radiasi yangdirekomendasikan oleh IAEA meliputielemen-elemen sebagai berikut:

i. Pendelegasian tugas dan tanggungjawab

27

Page 4: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

Widyanuklida VoLS No.2. Desember 2004: 25-33

Pendelegasian tugas dan tanggungjawab peraturan 101 menggambarkandalam bidang keselamatan dan proteksi struktur organisasi dan prosedur-radiasi pada berbagai tingkatan prosedur yang harus diikuti di dalammanajemen, mulai dari pimpinan, ... .. daerah kerja. Peraturan-peraturan inipuncak sampai kepada para pekerja, harus terpampang secara jelas diharus dinyatakan secara jelas dalam daerah kerja atau mudah didapat.bentuk dokumen pernyataan kebijakan Disamping itu manajemen perluyang tertulis. Pembagian tersebut dapat mendelegasikan suatu tanggung-meliputi elemen-elemen sebagai- jawab pengawasan terhadapberikut: pelaksanaan pekerjaan. Apabila- Tugas dan tanggung-jawab kepala unit pengendalian yang dilakukan secara(sebagai pemegang izinllisensi) teknik dan operasional tidakTugas dan tanggung-jawab kepala memadai maka harus digunakan alat

bidang K3 atau ka sub bid K3 pelindung diri (APD).- Tugas dan tanggung-jawab Petugas -

Proteksi Radiasi (PPR) IV.

- Tugas dan tanggung-jawab pekerjaradiasi

ii. Pembagian Daerah KerjaPembagian daerah kerja sangatbermanfaat dalam proses pengendaliandosis radiasi, sehingga penentuan suatudaerah kerja termasuk daerahpengendalian (controlled area) ataudaerah pengawasan (supervised area)dinyatakan secara jelas dan diberitanda. Daerah pengendalian adalahsetiap daerah kerja dimana diperlukan v.tindakan perlindungan atau persyaratankeselamatan khusus untukmengendalikan paparan normal ataupenyebaran kontaminasi selamakondisi kerja normal; dan pencegahanatau pembatasan timbulnya paparanpotensial. Sedangkan daerahpengawasan adalah setiap daerah yangtidak dinyatakan sebagai daerahpengendalian tetapi kondisi paparankerja perlu diperhatikan dan biasanyatidak diperlukan persyaratankeselamatan khusus.

Perencanaan Kerja dan lzin BekerjaDengan RadiasiPerencanaan Kerja dan Izin Bekerjadengan Radiasi secara tertulis sangatdiperlukan dalam suatu kegiatanyang melibatkan pajanan radiasi atautingkat kontaminasi yang cukupsignifikan. Fungsi dari PetugasProteksi Radiasi perlu dioptimalkan,khususnya dalam perencanaan kerjasehingga kondisi proteksi yangoptimum dapat tercapai.

Pemantauan dan Penilaian DosisRadiasiSecara umum, pemantauandimaksudkan sebagai pengukuranyang terkait dengan penilaian ataupengendalian pajanan radiasi danbahan radioaktif. Kegiatanpemantauan bukan sekedarpengukuran saja, namun' jugadiperlukan interpretasi dan penilaian(assessment) terhadap hasilpengukuran. Tujuan dari pemantauanadalah konfirmasi akan pelaksanaankerja yang baik, informasi kondisidaerah kerja, estimasi kondisipajanan untuk pekerja, evaluasi danpengembangan prosedur kerja,informasi untuk evaluasi dosis dalamkecelakaan, dll. Pemantauan meliputipemantauan daerah kerja (workplace

iii. Peraturan-peraturan Setempat,Pengawasan dan Alat Pelindung DiriPeraturan-peraturan setempat (localrules), seperti petunjuk pelaksanaankerja perlu disediakan secara tertulisdan mudah dipahami. Peraturan-

28

Page 5: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

Aris Sanyoto, Keefektifan Pelaksanaan Program Proteksi Radiasi di Unit Kerja.

monitoring) dan pemantauan individu(individual monitoring).

vi. Sistem Pencatatan dan Pelaporan _Setiap fasilitas harus mengembangkansuatu prosedur yang menyatakanbagaimana data pemantauan dan hasilpenilaian dilaporkan, serta dokumendan catatan (record) pajanan radiasitertentu perlu dikelola. Rekord sepertidosis individu, program pemantauan,peri ode pemantauan, batas pencatatan(recording level) untuk pemantauanindividu dan pemantauan tempat kerjaserta keputusan yang terkait dengantindakan keselamatan dan proteksiradiasi merupakan catatan yang sangatpenting dalam Program ProteksiRadiasi.

vii. Program Pendidikan dan PelatihanTanggung-jawab manajemen adalahuntuk menjamin bahwa setiap pekerjayang mungkin dapat terpajan radiasipengion memperoleh informasi danpelatihan yang terkait dengan proteksiradiasi. Pelatihan diperlukan dandibedakan untuk setiap levelmanajemen, mulai dari seniormanajemen, pekerja radiasi, pekerjakontrak, pengunjung fasilitas danmasyrakata umum.

viii. Review dan Audit Kinerja ProgramProteksi RadiasiProgram Proteksi Radiasi harus dinilaidan ditinjau ulang (review) secaraperiodik, tergantung tingkat aktivitasdari instalasi terkait. Manajemen harusmembuat suatu proses review dan audituntuk menemukan dan memperbaikimasalah-masalah manajemen danadmin istrasi yang menghambattercapainya tujuan Program ProteksiRadiasi. Proses audit dan review harusdilakukan oleh orang yang kompetensecara teknik, tetapi tidak memilikitanggung-jawab secara langsungterhadap prosedur yang sedang diaudit

atau direview. Proses ini sebaiknyadilakukan sesuai dengan prosedurtertulis dan checklist.

ix. DalamPerencanaan KondisiIntervensiDalam situasi emergensi dibutuhkantindakan perlindungan untukmenurunkan atau mencegah pajanantersebut seoptimal mungkin sehinggadiperoleh hasil nyata yangmaksimum (maximum net benefit).Perencanaan tersebut termasukperencanaan emergensi dantanggung-jawab setiap orang ataukelompok yang terkait,pengklasifikasian pekerja radiasiyang terlibat dalam kecelakaan,tindakan emergensi yang diperlukan,perlindungan pekerja yang terlibatdalam tindak intervensi danmanajemen pekerja dalam situasiemergensi.

x. Program Pemantauan KesehatanProgram pemantauan kesehatan akanmemberikan data dasar (base line)mengenai informasi yang dapatdigunakan sebagai pedoman dalamhal terjadi kecelakaan terhadap suatubahan berbahaya atau penyakitakibat kerja dan untuk tujuan khususseperti bimbingan (counselling)terhadap para pekerja akan risikoradiologi yang mungkin merekaterima dan juga untuk mendukungpengaturan pekerja yang menerimapajanan berlebih.

PENILAIAN EFEKTIVITASPELAKSANAANPROGRAMPROTEKSI RADIASI

Penilaian efektivitas pelaksanaanProgram Proteksi Radiasi di suatu instalasiatau unit kerja dapat dilakukan denganberbagai cara, seperti pengamatan terhadapelemen-elemen proteksi radiasi yangdilaksanakan atau dengan melakukanpengkaj ian terhadap dosis radiasi yang

29

Page 6: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

diterima oleh para pekerja radiasi. Carapertama dapat dilakukan denganmempersiapkan suatu cheklist yang berisielemen-elemen Program Proteksi Radiasi,sedangkan cara kedua dengan melakukanstudi terhadap catatan dosis individu(individual dose record) yang bisa dilihat darikartu dosis. Cara pertama akan memberikangambaran mengenai seberapa banyak elemenyang dilaksanakan maupun yang belum atautidak dapat dilaksanakan, serta seberapasignifikan (major atau minor) pengaruhelemen yang tidak terlaksana. Cara keduadengan melihat gambaran dosis efektifindividu untuk peri ode tertentu (misal dosisefektif individu tahunan), dosis efektifkolektif dalam suatu populasi, rata-rata dosisuntuk periode tertentu dan kemudiandibandingkan dengan nilai batas dosis yangdirekomedasikan oleh IAEA, ataupun dengannilai batas dosis yang dipersyaratkan olehbadan regulatori Indonesia, Badan PengawasTenaga Nuklir (BAPETEN). Melalui studi inikita akan memperoleh gambaran mengenaiefektivitas pelaksanaan Program ProteksiRadiasi di unit kerja kita dan dapatmemberikan sum bang-saran gunapeningkatan efektivitas pelaksanaan programtersebut.

PENGAMATAN TERHADAPPELAKSANAAN PROGRAMPROTEKSI RADIASI

Pengamatan terhadap pelaksanaanProgram Proteksi Radiasi dilakukan denganmempersiapkan checklist yang berisi elemen-elemen program tersebut, seperti terlihatdalam tabel I berikut ini.

Sedangkan evaluasi terhadap catatandosis individu pekerja radiasi dapat disusunberdasarkan ID (identitas diri, dengan kodeangka misalnya), dosis efektif individu setiaptahunnya, rata-rata selama periode tertentu(misal 10 tahun), Dosis efektif kolektif dalampopluasi tersebut (Collective Effective Dose)(seperti ditampilkan dalam tabel 2 berikutini).

Dari data-data tersebut dapatdilakukan pengkajian tentang bagaimana

30

Widyanuklida Vol.5 No.2, Desember 2004: 25-33

kecenderungan data, apakah ada data yangberbeda secara signifikan, bagaimana setiapdata dibandingkan dengan rata-rata dosis,bagaimana dengan dosis efektif kolektif(DEK) dsb. Kemudian, bila ada data yangmelebihi tingkat acuan dosis (referenceleve!), apakah diperlukan tindak tertentu,tindak investigasi atau tindakan pencegahandan perbaikan, sehingga kejadian serupatidak terjadi dimasa yang akan datang danakhirnya pelaksanaan Program ProteksiRadiasi semakin meningkat dan efektif.

KESIMPULANDengan melihat gambaran

pelaksanaan Program Proteksi Radiasi(PPR), baik melalui evaluasi rekord dosisindividu maupun pengamatan terhadapelemen-elemen dalam PPR, dapat dilakukanpenilaian terhadap diri sendiri mengenaikeefektifan pelaksanaan Program ProteksiRadiasi di suatu unit kerja.Hasil evaluasi dapat digunakan untukmemperbaiki suatu Program ProteksiRadiasi sehingga akan dicapai suatuprogram yang lebih komprehensif danefektif.

DAFT AR PUSTAKAI. International Atomic Energy Agency,

Occupational Radiation Protection,Safety Standard No. RS-G-I.I, IAEA,Vienna, 1999.

2. The FAO, IAEA, ILO, OECD, PAHO,WHO, International Basic SafetyStandards for Protection AgainstIonizing Radiation and for Radiation,Safety Series No. 115, IAEA, Vienna,1996..

3. Aris-Sanyoto, Evaluation -on theEffectiveness of Radiation ProtectionProgram in Education and TrainingCenter of National Nuclear EnergyAgency of Indonesia (ETC-BAT AN),Special Project of IAEA-Post GraduateDiploma Course in RadiationProtection and Radioactive SourcesSafety, University KebangsaanMalaysia, Malaysia, 2004.

Page 7: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

-----Aris Sanyoto, Keefektifan Pelaksanaan Program Proteksi Radiasi di Unit Kerja.

TABEL 1: Data Pengamatan Program Proteksi Radiasi

NO Elemen Yang Diamati YA TIDAK N/A KOMENTAR1. Apakah ada kebijakan tertulisl komitmen

mengenai keselamatan oleh Kepala Unit2. Apakah ada pendelegasian tugas dan tanggung-

jawab dalam proteksi radiasi untuk berbagaitingkat manajemen yang berbeda (Ka Unit, KaK3, PPR, Pekeria dll)

3. Apakah ada pengklasifikasian setiap daerahkerja, sebagai daerah pengendalian atau daerahpengawasan

4. Apakah tersedia peraturan-peraturan setempat(local rules) untuk para pekerja dan lingkungankeria

5. Apakah tersedia pengaturan pelaksanaanpemantauan terhadap individu (pekerja)

6. Apakah tersedia pengaturan pelaksanaanpemantauan terhadap daerah keria7: Apakah tersedia pengaturan terhadap peralatan-peralatan keselamatan

8. Apakah tersedia sistem pencatatan terhadap:A. Pengendalian pajanan radiasib. Pemantauan individuc. Keputusan yang terkait dengan tindakanproteksi radiasid. Kecelakaan

10. Apakah tersedia Program Training KeselamatanRadiasi Untuk:a. Pekerja Radiasib. Pengunjungc. Pekerja kontrakd. Anggota masyarakate. Penyegaranf. Personel keamaanang. Manajemen senior

11. Apakah tersedia metoda untuk meninjau ulang(mereview) dan sistem audit untuk kinerjaProgram Proteksi Radiasi

12. Apakah tersedia rencana yang akan diterapkandalam situasi emerzensi (darurat)

13. Apakah ada program pemantuan kesehatan14. Apakah ada sistem jaminan kualitasIS. Keamanan:

Laboratorium aman untuk mencegah hilangnyasumber radiasi?

31

Page 8: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

Widyanuklida Vol.5 No.2, Desember 2004: 25-33

16. POSTING:a. Dapatkah menemukan dokumen yangdibutuhkan?b. Apakah tanda pemberitahuan emergensi -

tertempel pada semua pintu masuk laboratoriumatau temp at penyirnpanan sumber?c. Apakah prosedur emergensi sudah disediakandisemua tempat kerja?d. Apakah prosedur operasi normal (juklak)sudah tersedia atau mudah diperoleh disemuatempat kerja?e. Apakah semua tanda-tanda radiasi, simbolperingatan sudah tersedia pada semua lokasiyang sesuai?

17. Pemberian Labela. Apakah semua daerah kerja radiasi, termasuksaluran pembuangan limbah radioaktif, sudahdiidentifikasikan secara tepat dan sudah diberilabel yang sesuai?b. Apakah semua kontainer sudah secara tepatdiberi label dengan "A was Bahan Radioaktif"dan informasi lainnya Genis isotop, aktivitas,tanggal, dll)c. Apakah semua kontainer limbah radioaktifsudah diberi label secara tepat?

18. LlMBAHa. Apakah semua kontainer limbah diletakkan[auh dari daerah padat lalulintas?b. Apakah limbah radioaktif sudah dipisahkansecara tepat menurut karakteristik fisik danwaktu paronya.c. Apakah ada protokol yang mengaturpembuangan limbah ke lingkungan?d. Jika Ya, apakah rekord disimpan dan apakahperk iraan pelepasan limbah ke lingkungan telahdibuat?

19. PENYIMPANAN REKORDApakah sudah ada orang yang secara khususbertanggungjawab terhadap perawatan rekordmengenai peraturan-peraturan, lisensi dll?

20. Apakah sudah ada sistem Izin Bekerja denganradiasi

21. Apakah ada sistem untuk tingkat investigasi?22. Apakah sudah diterapkan sistem pembatasan

dosis (dose constraint)?23. Apakah sudah ada manajemen formal yang

secara khusus menangani Program ProteksiRadiasi (Bidang K3 atau Sub Bidanz K3)

32

Page 9: (International Committee on Radiological Protection. ICRP ...

Aris Sanyoto, Keefektifan Pelaksanaan Program Proteksi Radiasi di Unit Kerja.

Tabel2: Dosis Efektif Individu Tahunan

ID Dosis Efektif Individu Tahunan(mSv)

1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 Rata-rata

selama

10 tahun1

2

3

4

5

DEK

33