Internasionalisasi Pendidikan

download Internasionalisasi Pendidikan

of 15

Transcript of Internasionalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUANLatar Belakang Masalah

Internasionalisasi pendidikan akan mengantarkan kita pada dualisme paradigma pendidikan, yaitu pendidikan dengan nilai-nilai lokal dan internasional. Dominasi pendidikan yang mengusung bendera internasionalitas secara tidak langsung akan menggerus martabat bangsa sendiri serta akan yang akan terjadi adalah menipisnya rasa kebangsaan yang akan menyebabkan kehilangan jati diri bangsa.Selama ini pemikiran yang berkembang adalah bahwa internasionalitas pendidikan ditandai dengan berbahasa Inggris di dalam kelas, menerima mahasiswa-mahasiswa dari luar negeri, mewajibkan guru untuk sekolah di luar negeri, dan membuat kerjasama-kerjasama dengan pendidikan luar negeri. Tentu konsep internasionalisasi dalam pendidikan ini tidak sesederhana dan semudah itu. Jangan lupa bahwa internasionalitas dasarnya adalah mental manusianya yang harus siap dengan sebuah perubahan tanpa harus menghilangkan nilai-nilai luhur budaya lokal.Pemerintah indonesia melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan melaksanakan program berupa Sekolah berstandar Internasional (SBI) maupun Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), sedangkan Kementerian Agama membuat Madrasah berstandar Internasional (MBI) maupun Rintisan Madrasah Berstandar Internasional (RMBI) serta pada tataran perguruan tinggi dikenal istilah World Class University. Fokus kementerian ini sama, tetapi cara penyiapannya berbeda, yaitu menginternasionalkan pendidikan.Internasonalisasi pendidikan berarti siap untuk menjadi institusi yang berkualitas, berkualitas dapat diterjemahkan menjadi unggul dalam sistem proses belajar mengajar, up to date dengan teknologi informasi, dan mampu menghasilkan lulusan yang handal dalam menghadapi era globalisasi. Contoh nyata pengaruh globalisasi sudah dirasakan sejak satu dekade terakhir negara maju dapat dapat dengan bebas masuk dan mendirikan perguruan tinggi di Indonesia. Kurikulum dan proses belajar mengajar pun diadopsi dari negara asal begitu juga dengan para guru yang didatangkan dari luar.Seiring dengan masuknya pengaruh globalisasi, banyak juga sekolah/perguruan tinggi di Indonesia yang telah menerapkan strategi internasionalisasi untuk mempertahankan mutu dan tetap bertahan di masyarakat. Perguruan Tinggi kita belum mampu mempekerjakan dosen asing. Cara yang dapat dilakukan dapat berbentuk kegiatan pertukaran dosen dan mahasiswa, joint program studi dengan menawarkan kuliah di luar negeri untuk semester tertentu (Student Exchange), program dual degree dan joint research untuk bidang tertentu dan sebagainya.Internasionalisasi ini dilakukan sebagai antisipasi untuk dapat bertahan dengan pendidikan asing yang masuk di Indonesia karena indonesia mau tidak mau harus bersaing dengan negara maju baik dari segi modal, sumber daya manusia, dan teknologi.

Rumusan Masalah

Apakah yag dimaksud dengan internasionalisasi pendidikan?Apakah standar yang digunakan dalam internasionalisasi pendidikan?Bagaimana internasionalisasi pendidikan di Indonesia?Apakah dampak dari adanya internasionalisasi pendidikan?

Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian dari internasionalisasi pendidikan.Mengetahui standar internasionalisasi pendidikan.Mengetahui internasionalisasi pendidikan di indonesia.Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh internasionalisasi pendidikan.

BAB II PEMBAHASAN

Internasionalisasi PendidikanIstilah internasionalisasi pendidikan telah menyeruak sejak lama. Makna dari internasionalisasi pendidikan ini tidak sebatas hanya penggunaan bahasa inggris dalam sebuah institusi persekolahan di suatu negara. Internasionalisasi pendidikan berarti memasukkan unsur-unsur acuan aturan internasional ke dalam pendidikan di sebuah negara. Hal ini berdampak pada munculnya sebuah pendidikan khusus yang mempunyai kurikulum khusus, dan diajar oleh guru-guru yang juga berasal dari berbagai negara atau guru-guru yang mempunyai kapasisitas profesional internasional. Sehingga memberikan suasana internasionalisasi yang sangat kental dalam seuatu pendidikan.

Ada yang mengartikan, internasionalisasi pendidikan harus dimaknai dengan pendidikan yang menjadikan peserta didiknya berpikir secara terbuka dan internasional, open and international minded. International minded dimana di dalamnya para peserta didiknya kelak akan menjadi manusia yang berwarga negara internasional atau istilahnya sebagai global citizen. Internasionalisasi pendidikan bukan sekedar kulit belaka, namun lebih pada esensi yang terletak di dalamnya, berupa pembelajaran.Dalam internasionalisasi pendidikan, kurikulum yang diterapkan tidak hanya kurikulum nasional, akan tetapi disisipkan juga kurikulum internasional. Pada saat bersamaan, program internasionalisasi ini juga dapat membuat anak didik untuk berpikir secara internasional dengan cara mengajak mereka untuk peduli akan situasi yang ada di dunia luar Act locally, think globally. Juga dengan cara mengajarkan kepada anak didik adanya perbedaan di antara sesama, dan dengan cara menerapkan profil-profil manusia yang mengarah ke dalam kehidupan yang lebih baik. Artinya, anak didik dijejali dengan pendidikan akan hidup dalam suasana damai di dunia, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, diberikan makna perdamaian internasional, dan arah kehidupan yang lebih baik. Bentuk pendidikan semacam ini bukan dalam tingkat pendidikan teori, namun harus diterapkan secara nyata. Dalam internasionalisasi pendidikan, para pendidik harus pandai menyelipkan nilai-nilai kemanusian ke dalam semua mata pelajaran dan dalam semua kegiatan secara berkelanjutan. Kegiatan yang dirancang haruslah sedemikian rupa sehingga peserta didik tidak hanya belajar ilmu, namun juga belajar nilai.

Standar Internasionalisasi Pendidikan Standar pendidikan Internasional dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional seperti Times Higher Education (THE) untuk perguruan tinggi, UNESCO, dan sebagainya. Selain itu, ada juga ISO 9000 yang merupakan model standarisasi kualitas di dunia pendidikan. ISO 9000 sendiri adalah suatu rangkaian dari lima seri standar mutu internasional. Seri tersebut diberi nama sedemikian rupa sehingga terdiri dari 5 (lima) set standar atau kriteria dengan kodifikasi angka berurutan mulai dari 9000.

Tujuan utama dari ISO 9000 adalah pertama, Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer). Kedua, Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan. Ketiga, Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.Manfaat yang didapatkan oleh suatu organisasi/institusi yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9000 adalah diperolehnya suatu akses yang lebih besar untuk memasuki pasar luar negeri dan memiliki kesesuaian (compatibility) dengan pemasok dari luar negeri. Selain itu ada pula manfaat tambahan lainnya. Proses yang dilakukan oleh organisasi untuk mencapai sertifikasi cenderung meningkatkan kualitas dan keragaman pekerjaan yang secara bersamaan juga meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan pula daya saing organisasi.Persyaratan Sertifikasi ISO 9000 dalam pendidikan, (Edward Sallis:2002) ada beberapa syarat sebuah organisasi/institusi pendidikan agar bisa mendapatkan sertifikasi ISO 9000, yaitu:Komitmen Manajemen terhadap Mutu dan Sistem MutuKontrak dengan Pelanggan Internal dan EksternalKontrol Dokumen, Kebijakan Seleksi dan Ujian MasukLayanan Pendukung Pelajar, yang mencakup Kesejahteraan, Konseling dan Pengarahan TutorialCatatan Kemajuan Pelajar, Pengembangan, Desain dan Penyampaian Kurikulum Strategi-strategi Pengajaran dan PembelajaranPenilaian Tes dan Konsistensi Metode PenelitianProsedur dan Catatan Penilaian yang mencakup Catatan PrestasiMetode dan Prosedur Diagnostik untuk Mengidentifikasikan Kegagalan dan KesalahanTindakan Perbaikan terhadap Kegagalan Pelajar, Sistem untuk Menghadapi Komplain dan TuntutanFasilitas & Lingkungan Fisik, Bentuk Tawaran Lain, seperti Fasilitas Olah Raga, Kelompok-kelompok dan Perkumpulan Ekstra Kurikuler, Persatuan Pelajar, Fasilitas Pembelajaran, dan lain-lainCatatan Mutu, Prosedur-prosedur Pengesahan dan Audit Mutu InternalPelatihan dan Pengembangan Staf, mencakup Prosedur-prosedur untuk Menilai Kebutuhan-kebutuhan Pelatihan dan Evaluasi Efektifitas PelatihanMetode-metode Review, Monitoring dan Evaluasi

Dari standarisasi internasional dalam pendidikan, sebuah lembaga atau institusi diharuskan memenuhi tahap-tahapan yang telah disetandarkan agar memperoleh sertifikat pendidikan internasional.

Internasionalisasi Pendidikan di IndonesiaInternasionalisasi pendidikan mempunyai visi untuk mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara internasional. Penyiapan manusia bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang intensif, terarah, terencana, dan sistematik agar dapat mewujudkan banga yang maju, sejahtera, damai, dihormati dan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain.

Misi internasionalisasi pendidikan mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara internasional, mampu bersaing dan berkolaborasi secara global. Tujuan internasionalisasi pendidikan adalah menghasilkan lulusan yang berkelas nasional dan internasional seperti yang dirumuskan dalam UU.no 20/2003 dan dijabarkan dalam PP 19/2005, dirinci dalam Permendiknas no 23/2006 tentang standar kompetensi lulusan (SKL) bahwa baik untuk tingkat SD maupun tingkat SMP dan SMU/kejuruan bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Internasionalisasi pendidikan tidak boleh menghilangkan nilai-nilai keindonesiaan walaupun pengembnagan daya progresif global selalu diupayakan.hal ini dapat dilihat dari pengembangan bidang religi, IPTEK, ekonomi, seni, solidaritas, dan etika global. Untuk memperlancar komunikasi global, internasionalisasi pendidikan menggunakan bahasa komunikasi global, terutama bahasa Inggris dan menggunakan teknologi komunikasi informasi (ICT).Di Indonesia ada beberapa program yang menunjukkan kelas nternasional mulai diselenggarakan di institusi persekolahan dan di tingkat perguruan tinggi, berupa:SBI dan RSBI

Menurut UU no 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Satuan pendidikan bertaraf internasional merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Kebutuhan akan eksistensi sebuah negara dalam kenacah internasional di ilhami pemerintah indonesia dengan mengeluarkan kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Yang kemudian pada tahun 2012 yang lalu RSBI di bubarkan oleh Mahkamah Konstitusi Indonesia karena berbagai permasalahan.Menurut Pedoman Penjaminan Mutu SBI, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan. Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut dijabarkan sebagai berikut:Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:

Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan;Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan;

Daya saing di forum internasional memiliki makna bahwa siswa dan lulusan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional antara lain dapat:

melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri; mengikuti sertifikasi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh salah satu negara OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni, dan olah raga; dan bekerja pada lembaga-lembaga internasional dan/atau negara-negara lain.

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional memiliki karakteristik keunggulan yang ditunjukkan dengan pengakuan internasional terhadap proses dan hasil atau keluaran pendidikan yang berkualitas dan teruji dalam berbagai aspek. Pengakuan internasional ditandai dengan penggunaan standar pendidikan internasional dan dibuktikan dengan hasil sertifikasi berpredikat baik dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.Internasionalisasi pendiidkan di tingkat sekolah ini juga di dukung oleh berbagai kebijakan pemerintah, salah satunya adalah UU no 17 thaun 2010 pasal 144 yang berbunyi :Pemerintah kabupaten/kota menyelenggarakan paling sedikit 1 (satu) SD bertaraf internasional dan/atau memfasilitasi penyelenggaraan paling sedikit 1 (satu) SD bertaraf internasional yang diselenggarakan masyarakat

Dengan kata lain, pencapaian sekolah bertaraf internasional diharapkan mampu membantu Indonesia untuk lebih maju lagi.

World Class UniversityMenghadapi era industrialisasi dan globalisasi yang saat ini sedang berlangsung banak kalangan berpendapat bahwa peningkatan di bidang sosial masyarakat perlu dilakukan. Peningkatan sumber daya manusia ini diyaniki dapat dilaksanakan dengan meningkatkan mutu pendidikan. Berbagai tuntutan zaman saat ini mengharuskan seorang individu memiliki kualifikasi yang diakui dunia unutk dapat bertahan di arus globalisasi ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa mau tidak mau ada sebuah standar yang harus dipenuhi. Standar ini bukan lagi milik satu negara atau wilayah regional semata namun telah mencapai taraf internasional diaman mendapat pengakuan dari seluruh negara di dunia. Setuju atau tidak, standar internasional inilah yang perlu di capai sebuah negara agar eksistensi di kancah internasional tetap terjaga.

Pendidikan Tinggi sebagai primadona di kalangan masyarakat indonesia pun tidak lepas dari hal tersebut. Internasionalisasi pendidikan di anggap perlu untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar setara dengan negara lan. Maka dari itu, munculah World Class University atau dapat di sebut universitas berstandar Internasional. Pada umumnya ada 3 hal yang perlu dimiliki oleh World Class university (Henry M. Lim, 2006:2) :Pembelajaran yang hebat bagi peserta didikPenelitian, pengembangan dan diseminasi pengetahuanBerkontribusi aktif dalam kebudayaan, pengetahuan dan kehidupan masyarakat

Selain UNESCO, standar World Class University dikeluarkan oleh Times Higher Education (THE) dengan kriteria penilaian berdasarkan Perguruan tinggi dapat melakukan kerja sama akademik dan/atau non-akademik dengan perguruan tinggi lain, dunia usaha, atau pihak lain, baik dalam negeri maupun luar negeri.Hal ini pun tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui berbagai kebijakan yang mendukung terselenggaranya Perguruan Tinggi berkelas ternasional di antaranya dengan mengeluarkan UU no 17 tahun 2010 pasal 90 yang berbunyi:Perguruan tinggi dapat melakukan kerja sama akademik dan/atau non-akademik dengan perguruan tinggi lain, dunia usaha, atau pihak lain, baik dalam negeri maupun luar negeri.Kerja sama perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.Kerja sama perguruan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan prinsip:

mengutamakan kepentingan pembangunan nasional;menghargai kesetaran mutu;saling menghormati;menghasilkan peningkatan mutu pendidikan;berkelanjutan; dan mempertimbangkan keberagaman kultur yang bersifat lintas daerah, nasional, dan/atau internasional.

Kerja sama akademik sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk:

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;program kembaran;pengalihan dan/atau pemerolehan kredit;penugasan dosen senior sebagai pembina pada perguruan tinggi yang membutuhkan pembinaan;pertukaran dosen dan/atau mahasiswa;pemanfaatan bersama berbagai sumber daya;pemagangan;penerbitan terbitan berkala ilmiah;penyelenggaraan seminar bersama; dan/ataubentuk-bentuk lain yang dianggap perlu.

Kerja sama non-akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk:

pendayagunaan aset;usaha penggalangan dana;jasa dan royalti hak kekayaan intelektual; dan/ataubentuk lain yang dianggap perlu.

Dampak Internasionalisasi Pendidikan di IndonesiaSudah menjadi hal umum selama ini bahwa setiap kebijakan yang dikeluarkan aan menimbulkan dampak bagi masyarakat, baik dampak yang dianggap positif maupun negatif. Berikut kami uraikan beberapa dampak dari adanya internasionalisasi pendidikan. Dampak Positif dari adanya internasionalisasi pendidikan meliputi :

Pendidikan di Indonesia memperoleh pengakuan dunia

Atas penyelenggaraan pendidikan yang bertaraf Internasional lulusan pendidikan indonesia mampu bersaing di kanca Internasional karena ijazah yang di dapatkan seorang lulusan telah berstandar nternasionalMembuka wawasan global

Dengan adanay internasionalisasi pendidikan, pengetahuan akan situasi di luar negeri lebih banyak di dapat didapatkan sehingga membuka wawasan global seorang peserta didik.Mampu bersaing di arus internasional

Dengan memenuhi standar internasional yang ada, suatu lembaga atau instansi mempunyai hak untuk bersaing dan mengikuti event internasional. Selain itu, tuntutan untuk melakukan penelitian juga mampu menghasilkan banyak pengetahuan baru bagi peserta didiknya Sehingga mampu bersaing di arus internasional.Membuka kesempatan unutk menjalin kerja sama dengan negara lain di dunia

Internasionalisasi menuntut sebuah lembaga/ institusi pendidikan untuk aktif menjalin kerjasama dengan pihak luar, dengan demikian kesempatan untuk memperoleh partner dalam penyelenggaraan pendidikan terbuka lebar.Act locally, Think GloballyDengan perpaduan kurikulum nasional dengan kurikulum internasional dapat diartikan bahwa nilai-nilai nasional indonesia tetap dipertahankan di institusi pendidikan di indonesia. Akan tetapi peserta didik tidak boleh melupakan

Dampak negatif internasionalisasi pendidikan meliputi :Terjadinya diskriminasi Sosial

Penyelenggaraan internasionalisasi pendidikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, hanya kalanan tertentu saja yang mampu mengenyamnya. Hal ini jelas akan terjadi dan menguntungkan sebelah pihak, yang kaya menjadi semakain lebih baik dan berpotensi tinggi sementara yang miskin menjadi lebih terpuruk baik dalam mutu pendidikan dan juga peluang ketika masuk dunia kerja. Hal ini jelas menjadi masalah bagi dunia pendidikan di Indonesia. Bagi sekolah yang menyelenggarakan kelas reguler dan kelas internasional pun kondisinya tetap saja menimbulkan diskriminasi. Hal ini disebabkan fasilitas di kelas internasional dilengkapi penyejuk ruangan (AC), meja dan kursi bagus, proyektor untuk pengajaran, dan sebagainya. Adapun di kelas reguler, fasilitas yang disediakan terkesan seadanya.Membuka peluang komersialisasi Pendidikan

Internasionalisasi pendidikan membuka peluang besar bagi investor asing memasuki pasar pendidikan nasional indonesia. Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri mengingat terjadinya dominasi asing akan semakin besar terjadi sehingga intervensi terhadap pendidikan indonesia pun tak terhidarkan.Melunturnya nilai-nilai keindonesiaan

Kekhawatiran besar juga terjadi ketika internasionalisasi diterapkan di pendidikan indonesia. Bidang pendidikan sebagai tempat yang strategis dalam berkembangnya kebudayaan Indonesia akan menjadi tempat akulturasi dan asimilasi budaya nasional dan internasional. Kenyataannya adalah, tanpa adanya pengaruh intersionalisasi di dunia pendidikan, kebudayaan asli indonesia kian tergerus oleh kemajuan dunia apalagi ketika internasionalisasi di bidnag pendidikan pendidikan di lakukan.

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:Internasionaliasi pendidikan adalah masuknya unsur-unsur acuan aturan internasional ke dalam pendidikan di sebuah negara.Standar internasionalisasi pendidikan mengacu seperti Times Higher Education (THE) untuk perguruan tinggi, UNESCO, dan acuan negara salah satu anggota dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) ataupun negara maju lainnya.Pada jenjang Dasar dan menengah internasionalisasi pendidikan dilakukan dengan munculnya program SBI dan RSBI, sedangkan di tingkat universitas muncul istilah World class university.Dampak yang ditimbulkan oleh internasionalisasi pendidikan d indonesia antara lain dampak positif dan negatif.

Dampak Positif di antarnya adalah Pendidikan di Indonesia memperoleh pengakuan dunia, membuka wawasan global, mampu bersaing di arus internasional, membuka kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain di dunia, dan Act locally, Think GloballyDampak negatif diantaranya menimbulkan disriminasi sosial, membuka peluang terjadinya komersialisasi pendidikan dan melunturkan nilai-nilai budaya keindonesiaan.

Saran

Peningkatan eksistensi di kancah internasional memang perlu dilakukan disebuah negara. Akan tetapi, internasionalisasi dalam bidang pendidikan dirasa kurang bijak diberlakukan untuk saat ini mengingat kondisi pendidikan nasional indonesia jauh dari kata stabil. Berbagai permasalahan timbul, perubahan kebijakan yang terjadi mengakibatkan stabilitas pendidikan nasional indonesia terganggu. Mengutamakan pendidikan nasional bukan berarti menutup diri dari perkembangan yang terjadi di dunia, ini merupakan bentuk mempertahankan kaakteristik pendidikan indonesia yang dinilai khas dan banyak mahasiswa asing tertarik untuk belajar di Indonesia. Tentu saja hal ini membawa nilai tambah bagi pendidikan di Indonesia. Jepang dapat menjadi negara maju dengan konsep samurai nya, pendidikannya pun menjadi bahan penelitian warga dunia. Mempertahankan jati diri bangsa saat ini dirasa lebih penting untuk bertahan menghadapi arus globalisasi dari pada mengikuti arus dan karakteristik bangsa ini hilang tergerus zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.2007. Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. [Online]. Tersedia : http://jeperis.wordpress.com/2009/02/04/pedoman-penjaminan-mutu-sekolahmadrasah-bertaraf-internasional-pada-jenjang-pendidikan-dasar-dan-menengah/ [6 November 2013]

Lim, Henry M.2006. Paper for Conference of the Comparative & International Education Society What is World Class University?. [Online]. Tersedia : http://www.tc.columbia.edu/centers/coce/pdf_files/c12.pdf [6 November 2013]

Republik Indonesia. 2010.Undang-Undang No 17 Tahun 2010 Tentang Pengeolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. [Online] . Tersedia: www.djpp.depkumham.go.id [6 Nopember 2013]

Sallis, Edward.2002.Total Quality Management in Education : Third Edition. Jakarta : Rineka Cipta