Interaksi sosial

75
Interak si sosial SK 1 KD 3

Transcript of Interaksi sosial

Page 1: Interaksi sosial

Interaksi sosial

SK 1 KD 3

Page 2: Interaksi sosial

Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

STANDAR KOMPETENSI

Page 3: Interaksi sosial

Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidupan

Kompetensi dasar

Page 4: Interaksi sosial

INTERAKSI SOSIAL

SYARAT TERJADI

FAKTOR PENDORONG BENTUK

KONTAK SOSIAL KOMUNIKASI

ASOSIATIF DISOSIATIF

IMITASI SUGESTIIDENTIFIKAS

ISIMPATI EMPATI

Page 5: Interaksi sosial

Consider the following pictures

Page 6: Interaksi sosial

Interaksi antar individu

Page 7: Interaksi sosial

Interaksi individu dengan kelompok

Page 8: Interaksi sosial

Interaksi antar

kelompok

Page 9: Interaksi sosial

In assence, human beings are social creatures. They possess the desire to communicate, interact and work with other

Setiap manusia berkenalan, bekerjasama, berorganisasi, bersaing bahkan berkonflik untuk mendapatkan sesuatu

Hakikat Interaksi Sosial

Page 10: Interaksi sosial

Kamu besar bahasa Indonesia : interaksi sebagai hal saling melakukan aksi, berhubungan atau saling mempengaruhi.

Gillin : Social interactions are also decribed as being dymanic social relationships between individuals, between individuals and groups and between groups.

Pengertian Interaksi Sosial

Page 11: Interaksi sosial

Kontak sosial : bersama-sama menyentuh. Kontak sosial bisa terjadi tanpa adanya komunikasi. Kontak sosial dapat terjadi melalui mata, tangan gerak tubuh, telepon, hp atau melalui orang lain

Komunikasi : proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain.

Syarat terjadinya interaksi sosial

Page 12: Interaksi sosial

Menurut cara-cara yang dilakukan : Kontak langsung : pihak komunikator

menyampaikan pesan secara langsung kepada komunikan

Kontak tidak langsung : pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada pihak kepada komunikan melalui media/alat atau pihak ketiga

Bentuk-bentuk kontak sosial

Page 13: Interaksi sosial

Menurut proses terjadinya : Kontak Primer : kontak sosial yang tejadi

pada saat awal komunikasi berlangsung. Kontak sekunder : apabila pesan dari

komunikator disampaikan kepada komunikan melalui pihak ketiga atau media komunikasi

Page 14: Interaksi sosial

Jumlah pelakunya dua orang atau lebih Ada komunikasi antar pelaku dengan

menggunakan simbol atau lambang Ada dimensi waktu Ada tujuan yang hendak dicapai sebagai

hasil dari interaksi tersebut.

Ciri-ciri interaksi sosial

Page 15: Interaksi sosial

Komunikator(the communicator) Komunikan(the communicant) Pesan(the massage) Media(the Media) Efek(the effect)

Unsur pokok dalam komunikasi

Page 16: Interaksi sosial

Pengirim ( sender ): orang yang menyampai (komunikator) kan pesan Pembuat sandi (encoding) : tahap gagasan yg

akan disampaikan dalam kalimat atau simbol Pesan (massage) : sesuatu (informasi) yang

disampaikan Penerima (receiver) : (komunikan) orang yang

menerima pesan Pengurai sandi (decoding) : proses mencerna

atau memahami kalimat/gambar yg diterima Kegaduhan (noise) : Umpan balik (feedback) :

Menurut stoner

Page 17: Interaksi sosial

Pendekatan perspektif interaksionis (interactionist perspective)

Interaksionisme simbolik (Herbert Blumer) : melakukan studi terhadap proses interaksi sosial dengan pendekatan menggunakan simbol-simbol dalam proses interaksi.

Tindakan (act) Sesuatu (thing) Makna (meaning)

Page 18: Interaksi sosial

W.I Thomas : seseorang merespon sesuatu didahului oleh tahap penilaian atau pertimbangan berdasarkan definisi tertentu baru kemudian bereaksi atau memberi tanggapan (response)

Erwin Goffman : individu yang bertemu dengan orang lain akan mencari informasi tentang orang tersebut agar ia dapat mendefinisikan situasi.

Page 19: Interaksi sosial

Individu dengan individu Individu dengan kelompok Kelompok dengan individu Kelompok dengan kelompok

Bentuk-bentuk interaksi sosial

Page 20: Interaksi sosial

Imitasi : suatu tindakan meniru orang lain. Yang didasarkan minat atau perhatian terhadap obyek ataupun subyek tertentu serta adanya sikap menghargai, mengagumi dan memahami sesuatu yang akan ditiru. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mamatuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Faktor-faktor pendorong interaksi sosial

Page 21: Interaksi sosial

Sugesti : pandangan atau sikap seseorang yang diterima oleh pihak lain. Anjuran atau nasihat yang diberikan langsung diterima dan diyakini kebenarannyakarena sipenerima biasanya sedang dalam kondisi labil atau tidak netral sehingga tidak dapat berpikir rasional.

Page 22: Interaksi sosial

Orang yang berwibawa, karismatik Orang yang memiliki kedudukan tinggi Kelompok mayoritas Reklame atau iklan Dis-sosiasi : keadaan kebingungan yang

dialami seseorang Terhambatnya daya berpikir kritis Orang yang ragu-ragu dan pendapat yang

searah

Sumber sugesti

Page 23: Interaksi sosial

Identifikasi : kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).

Simpati : suatu proses di mana seseorang merasa tertarik kepada pihak lain.

Empati : simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

Page 24: Interaksi sosial

Dorongan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan

Dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup

Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk berkomunikasi dengan

sesama

Faktor intern

Page 25: Interaksi sosial

Aturan mengenai ruang (karl dan Yoels) : Dalam interaksi sosial orang cenderung menggunakan empat macam jarak sosial (proxemics)

Jarak intim (intimate distance sekitar 0-45 cm) dalam jarak ini terjadi keterlibatan intensif pancaindera dengan tubuh orang lain. Jarak untuk melakukan kontak fisik.

Fase dekat : 0,00 m – 0,15 m Fase jauh : 0,15 m – 0,50 m

Aturan dalam interaksi sosial

Page 26: Interaksi sosial
Page 27: Interaksi sosial
Page 28: Interaksi sosial
Page 29: Interaksi sosial

Jarak pribadi (personal distance sekitar 45 cm – 1,22 m) : jarakinteraksi sosial yang terjadi dalam interaksi antara orang-orang yang berhubungan dekat.

Fase dekat : 0,50 m – 0,75 m Fase jauh : 0,75 m – 1,20 m

Page 30: Interaksi sosial
Page 31: Interaksi sosial

Jarak sosial (social distance antara 1,22-3,66 m) : jarak interaksi yang memungkinkan orang dapat berbicara secara wajar dan tidak saling bersentuhan.

Fase dekat : 1,20 m – 2,10 m Fase jauh : 2,10 m – 3,60 m

Page 32: Interaksi sosial

Jarak publik (public distance diatas 3 ,66 m) : jarak interaksi yang umumnya buat oleh orang yang berbicara di depan umum.

Fase dekat : 3,60 m – 7,50 m Fase jauh : 7,50 m -

Page 33: Interaksi sosial

Warna kulit : di sebagian masyarakat ciri-ciri fisik menentukan interaksi diantara mereka

Usia : perbedaan usia menentukan cara berinteraksi antara individu yang berbeda usia

Jenis kelamin : jenis kelamin dapat mempengaruhi proses interaksi sosial

Penampilan fisik : penampilan fisik seseorang dalam berinteraksi dapat mempengaruhi interaksi

Sumber informasi yang mendasari interaksi sosial

Page 34: Interaksi sosial

Bentuk tubuh : Pakaian : Wacana :

Page 35: Interaksi sosial

Aturan mengenai waktu : Aturan mengenai gerak tubuh : interaksi

yang dilakukan dengan menggunakan komunikasi non verbal.

Page 36: Interaksi sosial

Tahap memulai (initiating) : Tahap menjajaki (experimenting) : Tahap meningkatkan (intensifying) : Tahap menyatupadukan (integrating) : Tahap mempertalikan (bonding) :

Tahapan pendekatan dalam interaksi

Page 37: Interaksi sosial

Tahap membeda-bedakan (differentiating) : Tahap membatasi (circumscribing) : Tahap memacetkan (stagnating) : Tahap menghindar (avoiding) : Tahap memutuskan (terminating) :

Tahap yang meregangkan

Page 38: Interaksi sosial

Asosiatif : interaksi sosial yang berhasil melahirkan kerjasama diantara individu atau kelompok yang berinteraksi.

Disosiatif : interaksi sosial yang menghasilkan pertentangan (konflik) dan gagal menghasilkan kerjasama.

Bentuk-bentuk interaksi sosial

Page 39: Interaksi sosial

Kerjasama : suatu usaha bersama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Kerukunan atau gotong royong Bergaining : pelaksanaan perjanjian mengenai

pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.

Kooptasi : proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik organisasi sebagai satu-satunya cara untuk menghindari konflik yang bisa mengguncang organisasi.

Interaksi yang bersifat asosiatif

Page 40: Interaksi sosial
Page 41: Interaksi sosial

Joint-venture : kerjasama pengusahaan proyek tertentu.

Kerja sama spontan Kerjasama langsung Kerja sama tradisional

Page 42: Interaksi sosial

Proses kearah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama.

Syarat terjadinya asimilasi : Sikap dan kesediaan bertoleransi Adanya perbedaan kebudayaa Adanya proses saling menyesuaikan Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya Keterbukaan golongan penguasa Perkawinan campuran Adanya musuh bersama dari luar

asimilasi

Page 43: Interaksi sosial

Akomodasi sebagai keadaan : mengacu kepada keseimbangan interaksi antar individu atau antar kelompok yang berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.

Akomodasi sebagai proses : mengacu kepada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan atau konflik agar tercipta suatu keseimbangan.

Akomodasi (accomodation)

Page 44: Interaksi sosial

Untuk menghasilkan titik temu (sintesis) antara dua atau beberapa pendapat yang berbeda agar menghasilkan suatu pola baru

Mencegah pertentangan untuk sementara waktu

Berusaha mengadakan kerjasama antar kelompok sosial yang terpisah akibat faktor sosial dan psikologis atau kebudayaan

Mengusahakan peleburan antar kelompok sosial yang terpisah.

Tujuan akomodasi

Page 45: Interaksi sosial

Cara penyelesaian masalah dengan mendatangkan pihak ketiga sebab pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Pihak ketiga bersikap netral dan kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasehat yang mengusahakan jalan damai, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah.

Mediasi (mediation)

Page 46: Interaksi sosial

Cara untuk menyelesaikan masalah melalaui pihak ketiga dimana pihak ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berwenang yang dapat menetapkan keputusan. Contoh :

Arbitrasi (arbitration)

Page 47: Interaksi sosial

Usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Contoh :

Konsiliasi (conciliation)

Page 48: Interaksi sosial

Bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyesuaian. Contoh: perjanjian batas wilayah antar negara.

Kompromi (compromise)

Page 49: Interaksi sosial

Cara penyelesaian masalah melalui pengadilan

Ajudikasi (adjudication)

Page 50: Interaksi sosial

Pihak –pihak yang sedang bermasalah masing-masing memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.

Segregasi (segregation)

Page 51: Interaksi sosial

Pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah.

Eliminasi (elimination)

Page 52: Interaksi sosial

Penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.

Konversi (convertion)

Page 53: Interaksi sosial

pihak yang memiliki kekuatan besar menekan dan meminta pihak lain untuk mentaati

Subjugation (domination)

Page 54: Interaksi sosial

Keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak dalam voting.

Keputusan mayoritas(majority rule)

Page 55: Interaksi sosial

Golongan minoritas yang tidak merasa dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.

Minority concent

Page 56: Interaksi sosial

Penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu

Gencatan senjata ( cease fire)

Page 57: Interaksi sosial

Bentuk akomodasi apabila suatu perbedaan perbedaan tidak ada lagi jalan untuk mencari persamaan dalam suatu perselisihan sehingga masing-masing pihak yang berbeda pendapat berdiri pada pendiriannya masing-masing kemudian memunculkan sikap saling menghargai perbedaan yang ada. Biasanya terjadi pada perbedaan keyakinan yang tidak mungkin dipertemukan suatu bentuk persamaan

Toleransi (tolerance)

Page 58: Interaksi sosial
Page 59: Interaksi sosial

Pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang seimbang sehingga pada akhirnya pertikaian tersebut berhenti pada titik tertentu dengan sendirinya

stalemate

Page 60: Interaksi sosial

Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan antar individu atau antar kelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.

Asimilasi (assimilation)

Page 61: Interaksi sosial

Perpaduan dua unsur kebuk menghilangkan dayaan yang berbeda dan membentuk suatu kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan ciri kepribadian masing-masing.

Akulturasi (acculturation)

Page 62: Interaksi sosial

Bentuk interaksi yang tidak berhasil melahirkan kerjasama justru melahirkan pertentangan atau konflik.

Interaksi yang bersifat disosiatif

Page 63: Interaksi sosial

Suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan yang ditandai adanya ketidakpuasan dan ketidakpastian mengenai diri seseorang, rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan atau kebencian dan keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Cenderung bersifat rahasia.

Kontravensi (contravention)

Page 64: Interaksi sosial

Umum : penolakan, keengganan, perlawanan, protes, perbuatan menghalang-halangi, melakukan kekerasan atau mengacaukan rencana pihak lain.

Sederhana : menyangkal pernyataan orang dimuka umum, memaki melalui surat selebaran atau mencerca.

Intensif : penghasutan atau menyebarkan desas-desus.

Rahasia : mengumumkan rahasia lawan atau berkhianat.

Taktis : mengejutkan lawan, membingungkan pihak lawan, provokasi atau intimidasi.

Page 65: Interaksi sosial

Perjuangan berbagai pihak untuk mencapai tujuan tertentu.

Suatu proses sosial simana individu atau kelompok-kelompok manusia bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian publik atau dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.(gillin dan gillin)

Persaingan (Competition)

Page 66: Interaksi sosial

Persaingan ekonomi : dibidang ekonomi persaingan muncul karena terbatasnya persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen.

Persaingan kebudayaan : Persaingan Ras : Persaingan status dan peranan sosial :

Page 67: Interaksi sosial

Enyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif

Penemuan baru Alat untuk mengadakan seleksi atas dasar

seks dan sosial, persaingan barfungsi untuk mendudukkan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai dengan kemampuannya.

Alat untuk menghasilkan pembagian kerja yang efektif(emile Durkheim)

Fungsi persaingan

Page 68: Interaksi sosial

Kepribadian : Dapat memperluas pandangan, pengertian serta pengetahuan dan juga perasaan simpati seseorang.

Kemajuan : Dalam masyarakat yang berkembang dan

maju dengan cepat individu harus selalu menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut.

Solidaritas kelompok : Disorganisasi :

Akibat persaingan

Page 69: Interaksi sosial

Perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan.

Pertentangan (conflict)

Page 70: Interaksi sosial

Pertentangan pribadi Pertentangan Rasial Pertentangan politik Pertentyangan antar kelas sosial Pertentangan internasional

Bentuk-bentuk pertentangan

Page 71: Interaksi sosial

Semakin banyak status dan peranan sosial seseorang, semakin beragam interaksi dengan orang lain.

Kedudukan sosial (Status) : posisi seseorang dalam masyarakat yang meliputi lingkungan pergaulan, prestige, hak dan kewajiban dalam masyarakat.

Peranan sosial ( Rule) : perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan sosial yang dimilikinya.

Status dan peranan sosial dalam interaksi sosial

Page 72: Interaksi sosial

Hubungan antarstatus Hubungan antar kepentingan Hubungan kekeluargaan Hubungan persahabatan

Sifat interaksi sosial

Page 73: Interaksi sosial

Tertib sosial : gambaran tentang kondisi kehidupan yang aman, dimanis, dan teratur sebagai hubungan yang selaras antara tindakan, norma, dan nilai sosial dalam interaksi sosial

Order : sistem nilai dan norma yang diakui dan dipatuhi masyarakat

Keajegan : suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang ajeg/tetap/konsisten yang berlangsung terus –menerus

Pola : bentuk umum suatu interaksi sosial. Bentuk ini bersifat konkrit, dapat dilihat dan diobservasi.

keteraturan sosial dalam berinteraksi

Page 74: Interaksi sosial

Keteraturan sosial merupakan hasil hubungan selaras dalam interaksi sosial

Kerjasama yang dilakukan melalui interaksi sosial merupakan ciri adanya keteraturan sosial.

Interaksi sosial dapat menghasilkan keteraturan sosial bila masing-masing anggota masyarakat mentaati aturan, baik nilai maupun norma yang berlaku dimasyarakat.

Terganggunya interaksi sosial karena adanya konflik dan kontravensi juga akan menghambat terwujudnya keteraturan sosial.

Hubungan antara keteraturan sosial dan intertaksi sosial

Page 75: Interaksi sosial