Interaksi obat dan antagonisme obat - Universitas Brawijaya...perubahan metabolisme obat di hati dpt...

43
Interaksi obat dan antagonisme obat SM 4 PKH UB , 2013 Lecturer Pambangun M, drh [email protected] O812 335 5757

Transcript of Interaksi obat dan antagonisme obat - Universitas Brawijaya...perubahan metabolisme obat di hati dpt...

Interaksi obat dan antagonisme obat

SM 4 PKH UB , 2013

Lecturer Pambangun M, drh

[email protected]

O812 335 5757

1

Interaksi obat adalah perubahan

respon farmakologis terhadap obat

yang disebabkan adanya obat kedua .

2 Interaksi Obat bisa meningkatkan atau

menurunkan respon farmakologis, bisa

juga menguntungkan atau justru

membahayakan pasien.

Interaksi obat merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi hubungan dosis dan

efek obat.

3 Ada 3 (tiga) klasifikasi Interaksi Obat :

1. Interaksi Fisikokimia / interaksi Farmasetik,

adalah

interaksi obat yang terjadi secara fisik atau kimia ketika masih dalam syring atau tempat lain, sebelum di diaplikasikan kedalam tubuh.

Misalnya :

amphotericin B membentuk presipitat ketika dicampur dengan larutan elektrolit.

Ampicillin dan furosemid akan di inaktifasi secara kimia bila dicampur dengan media yang bersifat asam

Obat –obat yg pelarutnya tdk bisa campur/ bersenyawa,

Mis. Epinephrin dgn Sodium bicarbonat

gentamisin dan cabenicillin

ketamin dan barbiturat

methyl prednisolon sodium succinat dan calcium gluconat

Reaksi invitro (diluar tubuh) bisa terjadi karena adanya Oksidasi, reduksi, hidrolisa, reaksi asam basa dan presipitasi.

2. Interaksi Farmakokinetik.

Ke empat proses utama dalam farmakokinetik

obat ( Absorbsi , Distribusi, Metabolisme,

Ekskresi ) dapat dipengaruhi obat obat lain

yang diberikan bersamaan.

Level obat dalam plasma atau jaringan

dipengaruhi oleh obat lain .

Interaksi farmakokinetik interaksi antara

satu obat dgn mengubah konsentrasi obat lain,

yg mencapai tempat kerjanya , bisa terjadi

pada

fase Absorbsi

fase Distribusi

fase Metabolisme

fase Ekskresi

Pada fase absorbsi obat

Absorbsi obat yg diperlambat oleh obat yg

memperlambat gerakan gastrointestinal

( atropin, opiat) atau dipercepat oleh obat yg

mempercepat gerakan gastrointestinal

(metochlopramide)

Calcium dan Ferrum dapat membentuk kompleks tidak larut dengan tetrasiklin, sehingga menghambat absorpsi antibiotik tersebut.

Penambahan adrenalin pada suntikan

anestesi local., efek vasokontstriksi

adrenaline memperlambat absorpsi obat

anestetika local dari tempat suntikan

sehingga memperpanjang efek anestetika

local tersebut.

Pada fase Distribusi Obat,

Interaksi terjadi pada obat yang berkompetisi untuk

berikatan dengan protein plasma .

Obat yang termasuk “Displacing Agents” seperti

fenilbutason, aspirin, sulfonamide dan trikloroasetat

(metabolit dari kloral hidrat) , dengan dosis yang cukup

tinggi dapat mengusir obat lain dari ikatannya dengan

protein plasma.

Obat yang terusir antara lain adalah warfarin

(antikoagulan oral), tolbutamid (antidiabetik oral), dan

metotreksat (antikanker).

Pemberian sulfonamide pada neonatus,

menyebabkan gejala ‘kernikterus’ karena

sulfa dpt mengusir bilirubin dari protein

plasma. bilirubin yg bebas akan merusak otak

bayi.

Pada fase Metabolisme Obat

perubahan metabolisme obat di hati dpt terjadi

karena adanya obat lain.

Interaksi disebabkan oleh adanya induksi enzim

hepar oleh berbagai macam obat yang termasuk

golongan “Induser Enzym” yaitu fenobarbital dan

barbiturate lainnya, rifampisin, etanol,

griseofulvin, fenilbutason, dan karbamizepin.

Obat obat yang metabolismenya meningkat

oleh adanya induser enzyme adalah

warfarin, tolbutamid, digitoksin, serta obat

obat induser itu sendiri. Induksi enzyme

yang meningkatkan metabolisme obat itu

sendiri menjelaskan proses terjadinya

toleransi yang timbul perlahan terhadap

efek fenobarbital dan etanol .

Ketokonazol bersama sama terfenadin

/antihistamin non sedase ,menimbulkan

interaksi berbahaya, karena ketonazol akan

menghambat enzyme metabolisme terfenadin di

hepar sehingga terjadi akumulasi terfenadin

disirkulasi darah. Akumulasi terfenadin yang

tinggi menyebabkan aritmia jantung yang fatal.

Pemberian Erythromycin bersama teofilin

erythromycin menghambat metabolisme

teofilin , sehingga konsentrasi teofilin tinggi,

menyebabkan stimulasi jantung dan kejang

kejang

Disulfiram / inhibitor enzyme

aldehiddehydrogenase, dengan

alkohol/etanol. , akumulasi asetaldehid

menyebabkan mual terapi pecandu

alkohol.

Disulfiram menghambat metabolisme obat

lain seperti dengan warfarin,

benzodiazepine, memperpanjang efek.

Metronidazol, mempunyai efek hambatan enzim aldehid dehidrogenase, seperti disulfiram,ber interaksi dengan alkohol.

Tiamulin dengan beberapa koksidiostat ionophor

( monensin, salinomysin ) dalam pakan unggas , memperlambat metabolisme dan eliminasi koksidiostat tersebut, bisa menyebabkan paralisis pada unggas.

Pada fase Ekskresi Obat

suatu obat mempengaruhi ekskresi obat lain dengan cara

1) mengubah ikatan protein sehingga

mengubah kecepatan filtrasi glomeruli.

2) menghambat sekresi tubuli,

3) mengubah aliran urine dan atau pH urine

contoh :

probenesid/uricosuric drug menghambat sekresi penisilin dengan jalan berkompetisi untuk transport aktif pada sel sel tubuli ginjal sehingga secara klinis akan diperoleh kadar penicillin yang lebih tinggi dan akan memperlama kerja penisilin.

Pemberian furosemid / diuretika, pada kasus keracunan obat-obatan , meningkatkan sekresi urine, mempercepat keluarnya obat.

Pada alkalinasi atau asidifikasi urine pada keracunan obat asam lemah/basa lemah, dilakukan untuk meningkatkan ekskresi obat.

CONTOH KOMBINASI OBAT YG MERUGIKAN

Antagonisme obat

adalah suatu keadaan ketika efek dari satu

obat menjadi berkurang atau hilang sama

sekali yang disebabkan oleh keberadaan

obat lain.

Menurut mekanisme terjadinya antagonisme obat, dapat diklasifikasikan menjadi 5 macam

Antagonisme

kimiawi,

Antagonisme

Non- Kompetitif

Antagonisme dengan

blockade reseptor.

Antagonisme

farmakokinetik

Antagonisme

fisiologik

, :

1. Antagonisme kimiawi

kedua obat bergabung dalam larutan, efek

obat yang aktif menjadi hilang.

Keracunan Timah /Cadmium + Dimercaprol

inaktivasi komplek inaktif.

2. Antagonisme farmakokinetik

menjelaskan keadaan obat antagonis secara efektif

mengurangi konsentrasi obat aktif pada tempat

kerjanya.

Dgn meningkatkan degradasi metabolic obat aktif,

misal:

Pengurangan efek antikoagulan warfarin, bila

metabolism dihepar ditingkatkan oleh fenobarbital.

Kecepatan absorpsi obat aktif via saluran

cerna dikurangi, atau kecepatan skresi via

ginjal ditingkatkan, misal:

Pemberian Na-bikarbonat untuk alkalinasi

urine pada keracunan fenobarbital

3. Antagonism dengan blockade reseptor. ada 2 macam :

a.Antagonism kompetitif reversible, antagonis terjadi antara agonis dan antagonis yang berkompetisi untuk menduduki reseptor yang sama, karena kedua obat berkombinasi dengan reseptor secara reversible.

Contoh antagonis kompetitif reversible, antagonism atropine terhadap asetilcholin pada reseptor muskarinik, dan antagonism fentolamin terhadap noradrenalin pada adrenoseptor alfa.

b. Antagonisme kompetitif yang irriversibel / tidak seimbang.

Agonis dan antagonis menduduki reseptor yang sama tetapi antagonis membentuk suatu ikatan kimia kuat yang tidak mudah terurai dengan reseptor. Kecepatan disosiasi reseptor terjadi sangat lambat atau tidak sama sekali sehingga makin lama, makin banyak resptor yang inaktif karena ditempati antagonis pada saat agonis diberikan. Terjadi inaktivasi total dari reseptor.

Contoh :

antagonisme oleh fenoksibenzamin (obat untuk tractus urinarius) terhadap noradrenalin pada alfa adrenoreseptor

4. Antagonisme Non- Kompetitif

antagonisme dimana ketika obat antagonis memblokade suatu tempat tertentu dari rangkaian kejadian yang diperlukan untuk menghasilkan respon suatu agonis .

contoh :

verapamil ( obat antiaritmia ) dan nifedipin (obat antiaritmia) akan menghalangi masuknya ion calcium melalui membrane sel, dan dengan demikian menghambat kontraksi otot polos yang disebabkan obat lain.

5. Antagonisme fisiologik

interaksi antara dua obat yang mempunyai efek yang berlawanan didalam tubuh dan cenderung untuk meniadakan satu sama lain.

Contoh:

adrenalin meningkatkan tekanan arteri dengan bekerja pada jantung dan pembuluh darah perifer, sedangkan histamine menurunkan tekanan arteri dengan cara vasodilatasi sehingga kedua obat dapat disebut sebagai antagonis fisiologik.

bila dua obat bekerja pada sel berbeda atau

pada sistem faal yg terpisah untuk

menghasilkan keadaan yg seimbang dpt

dikatakan sbg antagonisme fisiologik

TABEL ANTIBIOTIKA , INDIKASI, OBAT ANTAGONIS,

KETERANGAN TAMBAHAN

Obat Indikasi Obat Antagonist Keterangan tambahan

Penicillin spektrum

sempit

Penicillin G Sodium

Infeksi yang disebabkan

organisme yang sensitive

terhadap penicillin; bakteri

penyebab pneumonia,

traktus respiratorius

bagian atas, strangles pada

kuda, blackleg, infected

wound, infeksi tractus

urinarius / dengan dosis

tinggi

Tetracycline

Chlorampenicol

Paromomycin

Penicillin G

potassium

= penicillin G

Sodium

= Penicillin G

Sodium

Bisa menyebabkan

hyperkalemia (IV);

dgn IM pada kuda

,absorpsi absorpsi

lambat

Penicillin G Procain

= Penicillin G

Sodium

=Penicillin G

sodium

Jangan diberikan

IV; kontraindikasi

untuk kuda pacu

dan hewan eksotik

Preslaughter

withdrawel period,

juga pada sapi

perah

Penicillin G

benzathin

=Penicillin G

Sodium

=Penicilin G

Sodium

Jangan diberikan

IV, preslaughter

withdrawal period,

sapi perah selama

2 minggu

NARROW SPECTRUM, ACID RESISTANT PENICILLINS

Penicillin V Infeksi ringan

setelah parenteral

terapi

= Penicillin G

Sodium

Jangan diberikan

bersama pakan,

kurang aktif

melawan bacteri

Gram Negatif

daripada

Penicillin G

BETA-LACTAMASE –RESISTEN PENICILLIN

Methicillin

Pyodermatitis

,otitis externa,

kiondisi lain

karena

Staphilococcus

aureus

= Penicillin G

sodium

Tidak stabil dalam

larutan, ln vitro tdk

sesuai,tidak cocok

Cloxacillin

= methicillin = penicillin G

sodium

Untuk

intramammary dry

cow

Dicloxacillin dan

floxacillin

= methicillin

= penicillin G

sodium

Absorpsi pada GI

tract lebih bagus

dp. Cloxacillin

Oxacillin

= methicillin

Sulfonamide Absorbsi tidak

sebaik cloxacillin

Cabenicillin indanyl

sodium

= carbenicillin

sodium

= ampicillin Cepat diabsorbsi

dalam GI tract

Ticarcillin = carbenicillin

sodium

= ampicillin

Digunakan infuse

pada intra uterin

kuda betina

Potentiated

Penicillin

Amoxicillin –

Potassium

(clovulanate 4:1)

Dalam kombinasi

digunakan untuk

infeksi yang

meluas

= ampicillin Tidak untuk yang

allergy pada

penicillin atau

cephalosporin

Inhibitor Skresi tubulus dari Penicillin

Probenecid , memperlama level Penicillin dalam darah-- hemat

Oxytetracycline Infeksi organisme

yang sensitive

terhadap tetracycline:

anaplasmosis, sering

tidak efektif untuk

endocarditis,

empyema, meningitis,

septic arthritis, dan

osteomyelitis.

Antasida, milk(susu),

diuretic,

methoxyflurance,

penicillin, ferrous

sulfat.

Long withdrawal times

in cattle, bisa

menyebabkan shock

pada kuda, bila

diberikan intra vena,

juga diare pada kuda.

Yang injeksi ada yang

Long Acting

Oxytetracycline, selain

oxytetracyclin dihydrat

mengandung 2

pyrolidon larutan yang

mengontrol pelepasan

obat ke jaringan .

Chlortetracycline = oxytetracycline Antasida, milk

(susu), diuretic,

methoxyflurance,

penicillin

Ampicillin dan

Hetacillin

Infeksi pada organ

atau jaringan oleh

bacteri yang

sensitive thd

ampicillin

Chloramphenicol,

Erythromycin,

Tetracycline,

Cephaloridin

Incompatible dgn

obat2 an dan

larutan;

menganggu

absorpsi pakan,

preslaughter

withdrawal time

Amoxicillin = ampicillin = ampicillin

Absorpsi GI tract

lebih bagus dp.

Ampicillin.

Piperacillin = ampicillin

Aminoglycosida

Carbenicillin

sodium

= ampicillin,

khususnya infeksi

Pseudomonas

= ampicillin

Digunakan ketika

campuran larutan

masih segar.

BROAD SPECTRUM PENICILLINS

Tetracycline = oxytetracycline = oxytetracyclin Pemberian dosis tinggi

pada hewan muda

menyebabkan

gangguan ginjal,

berpengaruh pada

tulang dan gigi, warna

gigi berubah.,

menyebabkan demam

pada kucing, hewan

peka bisa terjadi

hepatotoksik.

Doxycycline,

Minocycline

= oxytetracycline tapi

penetrasi kedalam

jaringan lebih baik.

Doxycycline bagus

digunakan untuk

Canine erlichiosis.

Minocyclin =

chlortetracycycline;

Doxycycline =

oxytetracycline,

Barbiturate dan

carbamazepin

Keduanya, antibiotik

tetracycline broad

spectrum yang kuat.

TABEL CEPHALOSPORIN , INDIKASI, ANTAGONIS, KETERANGAN

Obat Indikasi Antagonis Keterangan

Cefadroxil Infeksi organism yang

sensitive pada Tract.

Respiratorius.

Tract. Urinarius.

Kulit, jaringan lunak,

tulang, persendian.

Semua cephalosporin :

gentamycin

Makanan yang diabsorpsi

absorpsinya tidak

terganggu

Cephalexin Tractus urinarius Makanan jadi lebih lambat

absorpsinya.

Mastitis masa laktasi, intra

mammary

Cephalothin = cephadroxil Injeksi intra muskuler

menyebabkan rasa nyeri;

Inaktivasi dalam hati

Cefazolin = cephalothin Daya ikat dgn protein

tinggi; jarang

menyebabkan

nephrotoksik

Cephapirin =cephalothin Infuse intramammary

untuk mastitis,masa

laktasi

Cefamandole Infeksi gram negative Dosis dikurangi untuk

opasien yang gagal ginjal

Cefoxitin

(cephamycin)

Infeksi organism snsitif Reaksi local pada tempat

suntikan

Celtiofur HCL Tractus resplratorius babi,

broad spectrum termasuk

strain yang diproduksi

beta- lactamase

Bisa untuk hewan laktasi

Celtiofur sodium Traktus respiratorius pada

sapi, , kambing, kuda,

babi;

Tractus urinarius pada

anjing; control mortalitas

awal pada DOC, day old

turkey poult.,

broadspctrum strain yang

diproduksi beta-lactamase

Bisa untuk hewan laktasi

Selamat belajar

Dan ber UAS ria

Semoga BISA !!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Salam satu jiwa