Interaksi indonesia eropa jadi

43
Interaksi Nusantara dengan Eropa 1511-1942 ; Sebuah Refleksi 1 Oleh : Fahmi Irhamsyah 2 Pendahuluan Lombard (2000:1139) dalam buku Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah Terpadu; menyatakan bahwa selama ini nusantara telah mendapat pengaruh dari budaya- budaya besar dunia seperti India, Cina, Islam, dan Barat. Kesemuanya mempengaruhi corak budaya Indonesia. Khusus pengaruh dari Barat, wilayah eropa adalah wilayah yang paling mempengaruhi budaya di nusantara. Kedatangan mereka pun memiliki latar belakang Sejarah yang cukup menarik untuk diulas. Kedatangan orang-orang eropa di nusantara disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah Jatuhnya wilayah Konstantinopel pada kelompok Islam dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih pada tahun 1453. Hal ini memberikan dampak yang luas bagi lalu lintas perdagangan dunia, sebab dengan dikuasainya wilayah tersebut oleh kelompok Islam, kelompok Kristen tidak bisa lagi melakukan transaksi perdagangan sebagaimana biasanya. Blokade ekonomi ini mengakibatkan terjadinya kenaikan harga rempah-rempah di Eropa. Terdorong oleh motif ekonomi untuk mencari wilayah penghasil rempah-rempah dan spirit Reconquista yang muncul akibat perang salib, maka Spanyol dan Portugal dibawah pimpinan Paus Alexander VI melakukan pengusiran secara besar-besaran pada bangsa moor (Islam) dari Semenanjung Iberia serta melakukan Perjanjian Tordesillas pada tahun 1494. Melalui perjanjian ini Gereja membagi dunia menjadi dua bagian, garis demarkasi dalam perjanjian Tordesillas mengikuti lingkaran garis lintang dari tanjung Verde yang melampaui dua kutub bumi. Dalam perjanjian ini Spanyol mendapatkan benua Amerika, sedangkan Portugis mendapatkan benua Afrika dan India hingga akhirnya kelak mereka bertemu di wilayah nusantara tepatnya Maluku atau saat ini lebih dikenal dengan provinsi Maluku utara. Kedatangan Portugis pada tahun 1511 di Malaka dan 1512 di wilayah Maluku Utara menimbulkan konflik baru dengan Spanyol sehingga muncullah perjanjian Saragosa yang kemudian mengatur kembali garis demarkasi baru, perjanjian ini mengakibatkan Spanyol meninggalkan nusantara dan menuju Philipina. Dalam ekspedisi yang dilakukan oleh Portugis terdapat beberapa warga negara Belanda yang ikut serta, diantaranya adalah Jan Huygen Van Linschoten. Dengan 1 Ditulis dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Nasional Indonesia. Dosen : Prof. Dr. Asmaniar Z. Idris dan Dr. Abdul Syukur, M.Hum 2 Mahasiswa Pascasarjana UNJ Jurusan Sejarah

Transcript of Interaksi indonesia eropa jadi

Page 1: Interaksi indonesia eropa jadi

Interaksi Nusantara dengan Eropa 1511-1942 ; Sebuah Refleksi1

Oleh : Fahmi Irhamsyah2

Pendahuluan

Lombard (2000:11—39) dalam buku Nusa Jawa: Silang Budaya, Kajian Sejarah

Terpadu; menyatakan bahwa selama ini nusantara telah mendapat pengaruh dari budaya-

budaya besar dunia seperti India, Cina, Islam, dan Barat. Kesemuanya mempengaruhi corak

budaya Indonesia. Khusus pengaruh dari Barat, wilayah eropa adalah wilayah yang paling

mempengaruhi budaya di nusantara. Kedatangan mereka pun memiliki latar belakang Sejarah

yang cukup menarik untuk diulas.

Kedatangan orang-orang eropa di nusantara disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya adalah Jatuhnya wilayah Konstantinopel pada kelompok Islam dibawah

pimpinan Muhammad Al Fatih pada tahun 1453. Hal ini memberikan dampak yang luas bagi

lalu lintas perdagangan dunia, sebab dengan dikuasainya wilayah tersebut oleh kelompok

Islam, kelompok Kristen tidak bisa lagi melakukan transaksi perdagangan sebagaimana

biasanya. Blokade ekonomi ini mengakibatkan terjadinya kenaikan harga rempah-rempah di

Eropa.

Terdorong oleh motif ekonomi untuk mencari wilayah penghasil rempah-rempah dan

spirit Reconquista yang muncul akibat perang salib, maka Spanyol dan Portugal dibawah

pimpinan Paus Alexander VI melakukan pengusiran secara besar-besaran pada bangsa moor

(Islam) dari Semenanjung Iberia serta melakukan Perjanjian Tordesillas pada tahun 1494.

Melalui perjanjian ini Gereja membagi dunia menjadi dua bagian, garis demarkasi dalam

perjanjian Tordesillas mengikuti lingkaran garis lintang dari tanjung Verde yang melampaui

dua kutub bumi. Dalam perjanjian ini Spanyol mendapatkan benua Amerika, sedangkan

Portugis mendapatkan benua Afrika dan India hingga akhirnya kelak mereka bertemu di

wilayah nusantara tepatnya Maluku atau saat ini lebih dikenal dengan provinsi Maluku utara.

Kedatangan Portugis pada tahun 1511 di Malaka dan 1512 di wilayah Maluku Utara

menimbulkan konflik baru dengan Spanyol sehingga muncullah perjanjian Saragosa yang

kemudian mengatur kembali garis demarkasi baru, perjanjian ini mengakibatkan Spanyol

meninggalkan nusantara dan menuju Philipina.

Dalam ekspedisi yang dilakukan oleh Portugis terdapat beberapa warga negara

Belanda yang ikut serta, diantaranya adalah Jan Huygen Van Linschoten. Dengan

1 Ditulis dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Nasional Indonesia. Dosen : Prof. Dr. Asmaniar Z. Idris dan Dr. Abdul Syukur, M.Hum 2 Mahasiswa Pascasarjana UNJ Jurusan Sejarah

Page 2: Interaksi indonesia eropa jadi

pemahamannya yang baik terhadap peta pelayaran Portugis ke Nusantara, Jan Huygen

berinisiatif menulis dan menerbitkan sebuah buku pada tahun 1595 tentang pedoman

perjalanan ke timur yang ia beri judul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien. Buku ini

laku keras di eropa saat itu dan memberikan inspirasi kepada banyak negara untuk turut

melakukan pelayaran menuju nusantara, diantaranya adalah negara asal Jan Huygan Van

Linschoten yaitu Belanda.

Berbekal buku tersebut dan pengetahuan tentang pelayaran yang dimilikinya maka

Pada 2 April 1595 berangkatlah sebuah ekspedisi di bawah pimpinan Cornelis de Houtman

seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Tercatat ada empat buah

kapal yang ikut dalam ekspedisi mencari “Kepulauan Rempah-rempah” ini yaitu: Amsterdam,

Hollandia, Mauritius dan Duyfken. Belum ada informasi yang jelas mengenai jumlah awak

kapal sebenarnya yang turut serta dalam ekspedisi ini, namun Vlekke dalam buku Nusantara

sejarah Indonesia menyatakan bahwa sejak awal pelayaran penyakit sariawan telah merebak

di kalangan awak kapal akibat kurangnya bahan makanan. Pertengkaran di antara para

kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas

kapal. Di Madagaskar, di mana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut

menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan

sehingga kini wilayah tersebut dikenal dengan nama pemakaman Belanda3. Rombongan

Belanda ini Akhirnya tiba di Banten pada 27 Juni 1596 dengan jumlah seluruh awak yang

selamat sebanyak 249 awak.

Kisah tentang perjalanan bangsa Portugis, Spanyol, Belanda dan kemudian disusul

oleh Prancis serta Inggris sudah sangat banyak dimuat oleh berbagai buku, namun belum

banyak sejarawan yang merefleksikan tentang bagaimana dampak serta pengaruh hubungan

yang terjadi antara nusantara dengan eropa. Oleh karenanya makalah ini akan mencoba

melakukan analisis mendalam terkait dengan interaksi antara Nusantara dengan Eropa pada

kurun waktu 1511 hingga 1942.

Wilayah yang menjadi Fokus dalam makalah ini adalah wilayah-wilayah yang pernah

diduduki oleh masyarakat eropa. Tahun 1511 dipilih sebagai batasan awal kedatangan bangsa

Portugis di Malaka, sedangkan 1942 dipilih sebagai batasan akhir sebab pada tahun ini

Belanda menyerahkan “estafet penjajahan” di wilayah Nusantara pada Jepang. Makalah ini

akan coba merefleksikan apakah terdapat pengaruh eropa yang muncul di nusantara akibat

3 http://www.asal-usul.com/2009/04/cornelis-de-houtman.html di unduh pada 14 oktober 2014 pukul 19.00

Page 3: Interaksi indonesia eropa jadi

interaksi selama kurun waktu tersebut? Ataukah Ada pengaruh Nusantara yang kemudian

menimbulkan budaya baru bagi masyarakat eropa yang masih berlangsung hingga saat ini?

Page 4: Interaksi indonesia eropa jadi

Pengaruh Portugis di Nusantara

Pendudukan Portugis di Malaka pada 1511 menurut Vlekke telah menimbulkan

polarisasi pada beberapa kerajaan bercorak Islam di Nusantara. Sebab pertempuran yang

terjadi antara Portugis dengan Malaka yang kemudian dicampuri oleh serangan-serangan

yang dilakukan oleh Demak dan kerajaan Aceh membuat jumlah pemeluk Islam kian banyak.

Kenaikan pemeluk Islam ini menurut Vlekke tidak hanya disebabkan oleh daya tarik Islam

yang disebarkan dengan kedamaian dan tidak mengenal sistem kasta saja, tapi juga

disebabkan permasalahan politik antara berdamai dengan Portugis atau bekerja sama dengan

Johor juga Aceh dan Demak yang berarti memilih antara Kristen dan Islam. Pilihan untuk

bergabung dengan Islam juga muncul sebagai bentuk “kesadaran kolektif” atas kesalahan

Alburquerque yang langsung membangun Benteng Portugis di Malaka dan mengahancurkan

kuburuan muslim dalam rangka memperoleh bahan bangunan serta menghukum mati para

pedagang Jawa dengan tuduhan menentang pemerintahan Portugis.4

Kerja sama Portugis dengan Ternate pada tahun 1512 merupakan salah satu kasus

yang unik untuk dikaji, sebab kerja sama tersebut ternyata bukanlah tanpa masalah sebab

Ternate yang Muslim dan merupakan salah satu musuh utama Katolik Portugis disaat yang

bersamaan justru bekerja sama dengan para perwira Portugis dalam rangka memerangi “duet”

Tidore dan Spanyol. Vlekke menyatakan bahwa dalam peristiwa tersebut sesungguhnya

banyak misionaris yang memprotes kebijakan para perwira Portugis, namun bayang-bayang

keuntungan dari kerja sama yang menghasilkan kebijakan Monopoli Cengkeh membuat para

perwira portugis mengabaikan protes para misionaris. Dari peristiwa ini dapatlah kita ambil

sebuah kesimpulan bahwa dibandingkan dengan misi Gospel (penyebaran Agama) misi

mendapatkan kekayaan (Gold) rasanya lebih Portugis dahulukan sebab menurut Vlekke rata-

rata Portugis mendapatkan keuntungan sebesar 2500 persen dalam tiap transaksi cengkeh di

Eropa.5

Dalam rangka memaksimalkan pendudukan Portugis di Nusantara berbagai hal

dilakukan diantaranya dengan mempelajari bahasa Melayu yang digunakan oleh penduduk

nusantara saat itu. Dalam pembelajaran ini menurut Collins Portugis beruntung sebab

Antonio Pigafetta pada tahun 1522 pernah menyusun sebuah Kamus kecil berbahasa Italia-

4 Bernard H.M. Vlekke, Nusantara Sejarah Indonesia (Jakarta : Gramedia, 2008), h. 99. 5 Ibid., h. 113.

Page 5: Interaksi indonesia eropa jadi

Melayu yang kemudian diterbitkan di eropa. Kamus ini juga bertransformasi dengan berbagai

bahasa Asing lainnya seperti Latin-Melayu dan Prancis-Melayu6.

Pengetahuan dasar tentang bahasa Melayu ini kemudian dimanfaatkan oleh para

misionaris dalam rangka menyebarkan pemahaman Kristennya kepada penduduk. Kita pun

kemudian mengenal Javier seorang Misionaris yang pertama kali menerjemahkan perjanjian

lama ke dalam bahasa Melayu. Misionaris yang masuk berbondong-bondong ke kawasan

nusantara7 ini kemudian memaksimalkan Injil berbahasa Melayu tersebut dalam tiap moment

dan pertemuan sehingga Bahasa Portugis cukup banyak mempengaruhi Bahasa Melayu,

wajar Jika Adeelar kemudian menyatakan bahwa Bahasa Portugis adalah salah satu bahasa

yang paling mempengaruhi kekayaan bahasa Melayu selain Bahasa Sansekerta dan Bahasa

Arab.8

Ada beberapa kata dalam Bahasa Indonesia yang merupakan kata serapan dari Bahasa

Portugis diantaranya :

Masuknya Portugis ke Nusantara juga membawa dampak baru, yaitu masuknya bahasa Latin

ke Nusantara sehingga Aksara Latin ini mulai mampu mengubah Aksara Arab- Pegon yang

merupakan Aksara Khas Bahasa Melayu.

6 James T. Collins, Bahasa Melayu bahasa Dunia Sejarah Singkat (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2005), h. 22. 7 Menurut Vlekke data tentang Jumlah penganut Katolik yang masuk ke Roma pada tahun 1522 adalah 70.000 orang, banyaknya jumlah ini mengakibatkan Gereja Katolik cukup sering mengirimkan Misionaris ke Nusantara

khususnya wilayah Timur Indonesia dibawah koordinasi Franciscus Xaverius 8 K. Alexaner Adeelar, Bahasa Melayik purba rekonstruksi fonologi dan sebagian dari leksikon dan mo rfologi (Jakarta : Pembinaan dan pengembangan Bahasa, 1994), h. 312.

No Bahasa Indonesia Bahasa Portugis

1 Bangku Banco

2 Bendera Bandaira

3 Biola Viola

4 Boneka Boneca

5 Garpu Garfo

6 Meja Mesa

Page 6: Interaksi indonesia eropa jadi

Pengaruh Belanda di Nusantara

Pada bagian sebelumnya penulis telah membicarakan tentang pengaruh Portugis di

Nusantara, lalu apakah ada pengaruh Nusantara di Eropa? Jelas ada, pengetahuan orang-

orang eropa tentang bahasa Melayu muncul dari interaksi yang terjadi antara masyarakat di

Nusantara dengan orang-orang Eropa. Salah satu karya penting yang harus diungkap adalah

karya dari Frederick de Houtman, adik Dari Cornelis De Houtman. Apa karya De Houtman

yang kemudian secara tidak langsung membawa pengaruh Nusantara di Eropa? Dan

bagaimana proses terciptanya?

Cornelis De Houtman memang sempat berlabuh di Banten, pada awalnya ia diterima

dengan baik oleh masyarakat Banten saat itu. Namun sikap angkuh yang dimunculkan oleh

De Houtman membuat masyarakat geram sehingga waktu kunjungan De Houtman tidaklah

lama. Selanjutnya De Houtman memutar kemudi dan mengunjungi wilayah lainnya. salah

satu wilayah yang dikunjungi adalah Kesultanan Aceh Darussalam yang saat itu berada

dibawah pemerintahan Sultan Alaaddin Riayat Syah al-Mukammil (1588-1604).

Dalam perjalanan ini De Houtman ditemani oleh awak kapal termasuk saudaranya

yang bernama Frederick de Houtman. Tujuan utama perlayaran tersebut adalah untuk

mewakili Belanda dalam urusan perniagaan dan perdagangan rempah. Menurut Linehan, de

Houtman belayar ke tanah Melayu pada tanggal 23 Maret 1598 dengan disertai dua buah

kapal yang dinamai ‘Lion and Liones’ dan memasuki perairan Aceh, tepatnya Pulau Weh,

pada 21 dan atau 26 Juni 1599 (Harun Aminurrasyid, 1966:124; G.W. J. Drenes, 1979: 10).

Aceh merespon kedatangan Belanda dengan penyerangan, saat itu Kesultanan Aceh

memerintahkan Laksamana Keumalahayati untuk menangkap awak kapal de Houtman.

Dalam penyerangan ini beberapa awak kapal terbunuh dan sisanya dimasukkan ke dalam

penjara termasuk Adik dari Cornelis De Houtman, yaitu Frederick De Houtman. Frederick de

Houtman dan beberapa awak kapal yang hidup menjadi tawanan Kesultanan Aceh sejak

tahun 1599 hingga 1601. Pada saat menjadi Tahanan inilah De Houtman membuat sebuah

Kamus bahasa Melayu-Belanda.

De Houtman hanya 24 Bulan berada dalam tahanan Aceh, sebab Ia ditebus oleh

saudagar-saudagar Belanda seperti Laurence Bicker dan Gerard Le Roy yang khusus dikirim

oleh Pangeran Maurice. Melalui utusan ini, Pangeran Maurice meminta Sultan al-Mukammil

untuk membebaskan Frederick dan tahanan Belanda lainnya sekaligus memulai urusan

perniagaan secara resmi dengan kesultanan Aceh Darussalam. Permintaan tersebut

dikabulkan Sultan kemudian mengutus Abdul Samad, Laksamana Sri Muhammad, dan

bangsawan Mir Hasan ke Belanda pada 29 November 1601 dan tiba pada 6 Juli 1602.

Page 7: Interaksi indonesia eropa jadi

Pertanyaan yang patut kita ajukan adalah bagaimana bisa seorang tahanan dapat

menghasilkan sebuah karya yang sangat ilmiah dari balik jeruji? Salah satu kemungkinannya

adalah - sebagaimana Frederick de Houtman menulis dalam bukunya- bahwa beliau bertemu

dengan Syeikh Shamsuddin as-Sumatrani yang saat itu memegang tempat dan tanggung

jawab penting di istana mengingat kondisi umur Sultan al-Mukammil yang memerintah saat

itu terbilang tua untuk mampu mengurus administrasi kerajaan (Takeshi 1984: 84).

Maka bukankah masuk akal jika tokoh-tokoh Aceh terkemuka seperti Syamsuddin

As-Sumatrani atau tokoh-tokoh lainnya ikut menyumbangkan kontribusi dalam persiapan

kamus tersebut?. Apakah mungkin tanpa keterlibatan masyarakat pribumi, Frederick, seorang

yang dipenjarakan, mampu melahirkan hasil karya yang tergolong sangat ilmiah. Suatu hal

yang logis jika saya menyebutkan adanya komunikasi formal antara Frederick de Houtman

dengan para cendikiawan Aceh. Karena meskipun ia berstatus tahanan di Bandar Aceh, ibu

kota Kesultanan Aceh saat itu, kesultanan Aceh tentunya telah bersikap dan melayani

persoalan-persoalan Frederick secara manusiawi. Atau bisa dikatakan juga bahwa orang Aceh

tidak sekedar menerima Frederick sebagai yang bersalah tetapi lebih dari seorang tamu yang

membutuhkan bantuan, termasuk dalam proses pengumpulan kosa kata bahasa Melayu-

Belanda. Patut diakui pula bahwa orang Aceh, sebagaimana yang banyak disebutkan dalam

sumber-sumber sejarah, meminta Frederick untuk menganut Islam dikarenakan berbagai

alasan, termasuk untuk bekerjasama dengannya dalam menyelesaikan kamus Melayu-

Belanda tersebut. Bagaimanapun juga, tak ada sumber tertentu yang menyatakan adanya

campur tangan secara langsung.

Setelah de Houtman diperbolehkan pulang ke negeri asalnya, ia menyusun kembali

rekaman-rekaman tertulisnya yang kemudian berhasil diterbitkan di Amsterdam dengan tajuk

“Spraeck de woordboek in de Maleysche en de Madagaskarse Talen (Grammar and

Dictionary of the Malayan and Malagasy Languages)” pada tahun 1603. Karya ini dikatakan

menarik karena memuat 12 bentuk percakapan dan dialog dalam bahasa Melayu, 3 bentuk

dialog dalam bahasa Malagasi dan lebih dari 2000 kosa kata Melayu-Belanda atau Belanda-

Malagasi. (Dasgupta 1962:68)

Catatan A.W. Hamilton dalam artikelnya yang bertajuk “The First Dutch-Malay

Vocabulary”, menyebutkan bahwa kamus tersebut pada awalnya tidak disertai dalam bahasa

Inggris tapi hanya bergantung pada karakter huruf versi de Houtman. Contohnya, arijs,

adalah ejaan Melayu de Houtman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, den dach.

The day adalah penambahan dalam bahasa Inggris yang artinya adalah hari. Contoh lainnya

Page 8: Interaksi indonesia eropa jadi

adalah baccar, dalam bahasa Belanda verbranden, to burn adalah penambahan terjemahan

dalam bahasa Inggris yang artinya dalam bahasa Melayu kini, bakar.

Kosa kata yang telah ditulis oleh de Houtman merupakan kosa kata umum yang

digunakan dalam perniagaan. Kamus Melayu de Houtman ini telah disusun dan

diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Magister Gothard Arthus dan diterbitkan di

Cologne, Jerman, pada tahun 1608 (Harun Aminurrasyid, 1966:126). Karya tersebut

kemudian disusun kembali oleh Albert Ruyl yang dicetak dengan judul Spieghel van de

Malaysche Tale (Mirror of the Malay Language). Disusul oleh Agustine Spalding yang

menerjemhakannya ke dalam bahasa Inggris (Teeuw, 1961: 14). Hingga tahun 1673, kamus

de Houtman mengalami pencetakan kembali.

Meskipun tidak begitu banyak sumber yang menyebutkan perjalan hidup Frederick,

terbukti bahwa pelantikannya sebagai Gubernur Ambon yang terjadi pada tahun 1605 dan

pengankatannya sebagai staf ahli Hindia Belanda timur pada tahun 1619 hingga 1623 adalah

hasil kejayaan kamus Melayu-Belanda tersebut. Setelah beliau meninggal dunia pada tahun

1627, karya lainnya yang berjudul Dictionarium ofte Woord -en Spraeckboek in de

Maleysche Tale… op Nieuw Vermeerdert diterbitkan pada tahun 1680 di Amsterdam.

Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul

Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau

Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur

pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia Timur, lengkap dengan segala

permasalahannya.

Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa

ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah,

Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah

baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya.

Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan

armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia

selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang

disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249

Page 9: Interaksi indonesia eropa jadi

awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada

Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman

mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan

lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan

lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk.

Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga

terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus

kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda

pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian,

tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.

Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap

memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan

armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan

semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut

jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda

yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur.

Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu

berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.

Pada permulaan abad Pertengahan, orang-orang Eropa sudah mengenal hasil bumi dari dunia

Timur, terutama rempah-rempah dari Indonesia. Dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan

Turki Usmani (1453) mengakibatkan hubungan perdagangan antara Eropa dan Asia Barat

(Timur Tengah) terputus. Hal ini mendorong orangorang Eropa mencari jalan sendiri ke

dunia Timur untuk mendapatkan rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan. Melalui

penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia.

Faktor-faktor yang mendorong bangsa-bangsa Barat pergi ke dunia Timur, antara lain sebagai

berikut.

1. Dikuasainya rute dan pusat-pusat perdagangan di Timur Tengah oleh orang-orang

Islam.

Page 10: Interaksi indonesia eropa jadi

2. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan ditemukan

peta dan kompas yang sangat penting bagi pelayaran.

3. Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah-rempah dari daerah asal sehingga

harganya lebih murah dan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

4. Adanya keinginan untuk melanjutkan Perang Salib dan menyebarkan agama Nasrani

ke daerah-daerah yang dikunjungi.

5. Adanya jiwa petualangan sehingga menggugah semangat untuk melakukan

penjelajahan samudra.

Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia

Bangsa Portugis telah berhasil mencapai India (Kalikut) 1498. Bangsa Portugis berhasil

mendirikan kantor dagangnya di Gowa pada tahun1509. Pada tahun 1511 di bawah pimpinan

d'Albuquerque Portugis berhasil

menguasai Malaka. Dari Malaka di bawah pimpinan d'Abreu tahun 1512 Portugis telah

sampai di Maluku dan diterima baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu itu sedang

bermusuhan dengan Tidore. Portugis berhasil mendirikan benteng dan mendapatkan hak

monopoli perdagangan rempahrempah. Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-

rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Kristen (Katolik) dengan

tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius. Portugis ini tidak hanya memusatkan

kegiatannya di Indonesia bagian timur (Maluku ), tetapi juga ke Indonesia bagian barat

(Pajajaran). Pada tahun 1522 Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme

dan disambut baik oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam

menghadapi ekspansi Demak. Terjadilah Perjanjian Sunda Kelapa (1522) antara Portugis dan

Pajajaran, yang isinya sebagai berikut.

1. Portugis diijinkan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.

2. Pajajaran akan menerima barang-barang yang dibutuhkan dari Portugis termasuk

senjata.

3. Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.

Awal tahun 1527 Portugis datang lagi ke Pajajaran untuk merealisasi Perjanjian Sunda

Kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan Demak di bawah pimpinan

Fatahilah. Pertempuran berakhir dan

namanya diganti menjadi Jayakarta, artinya pekerjaan yang jaya (menang).

Page 11: Interaksi indonesia eropa jadi

Masuknya Bangsa Spanyol ke Indonesia

Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa

Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7 April

1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh Raja Cebu

sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan. Persekutuan dengan Cebu ini

harus dibayar mahal Spanyol sebab dalam peperangan ini Magelhaen terbunuh. Dengan

meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Sebastian del Cano

melanjutkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah-rempah. Dengan melewati

Kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di Maluku (1521). Kedatangan bangsa

Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan

Portugis. Sebaliknya, kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran

atas "hak monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol.

Sebelum terjadi perang besar, akhirnya diadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang

isinya sebagai berikut.

1) Spanyol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina.

2) Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.

Masuknya Bangsa Belanda ke Indonesia

Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon

(ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol.

Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena

Portugis dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah

antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan

samudra. Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan

empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke

timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika–Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat

Sunda–Banten. Pada saat itu Banten berada di bawah pemerintahan Maulana Muhammad

(1580–1605). Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik

oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya

sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten. Selanjutnya,

orang-orang Belanda meneruskan perjalanan ke timur akhirnya sampai di Bali. Rombongan

kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Van Waerwyck, dengan

Page 12: Interaksi indonesia eropa jadi

delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan

Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan bangsa Belanda diterima

dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para

penguasa Banten sehingga tiga buah kapal mereka penuh dengan muatan rempah-rempah

(lada) dan dikirim ke Negeri Belanda, sedangkan lima buah kapalnya yang lain menuju ke

Maluku. Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah,

mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi

persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri. Setiap kongsi bersaing secara ketat.

Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan

Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk

perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1602 secara

resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau Perserikatan Dagang

Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten (1602) di kepalai

oleh Francois Wittert.

III.5 Kerjasama, Hubungan dan Diplomasi

Unsur krusial lain dalam perjumpaan Asia-Eropa adalah diplomasi ritual, pertukaran hadiah, protokol

militer pada kunjungan diplomatik dan pembubuhan segel pada kontrak politik dan perdagangan.

Seri penting dari ratusan dokumen kontrak asli yang dibuat antara VOC dengan para penguasa Asia

masih tersimpan baik di ANRI, tetapi bagian terbesarnya sudah diterbitkan oleh J.E. Heeres dalam

Corpus Diplomaticum Neerlando-Indicum antara 1907 dan 1955.

Kebijakan Barat untuk mengadakan ‘kontrak perjanjian’ tidak hanya memantapkan monopoli

perdagangan, melainkan juga menyelamatkan sejumlah kerajaan kecil dan desa di kepulauan

dari serbuan tetangga mereka. Gelombang kekerasan antar desa, perompakan dan penjarahan,

perseteruan antara para penguasa dengan bawahannya, semua itu turut menciptakan suasana

yang memudahkan kekuatan Barat untuk turut berperan dalam kancah politik Asia.

Page 13: Interaksi indonesia eropa jadi

Batavia merupakan salah satu pusat utama diplomasi. Utusan dari para sultan Nusantara, raja

dan pangeran semuanya diterima dengan segala hormat dan sesuai protokol yang biasanya

dilanjutkan dengan perjalanan keliling kota dengan kereta berkuda. Surat-surat diserah-

terimakan dalam nampan perak bertilamkan sutra kuning. Ribuan surat diplomatik dibacakan

dengan lantang di hadapan para pejabat Pemerintah Agung dan, sesudah diterjemahkan,

dicatat dan dimasukkan dalam Catatan Harian Kastel Batavia. Salah satu dari seri penting

surat-surat diplomatik yang dahulu tersembunyi adalah yang berasal dari para raja Siam serta

prhaklang, yaitu Menteri Luar Negeri, serta surat-surat dari para Susuhunan Surakarta di

Jawa Tengah bagian selatan.

Dari abad keenambelas hingga kedelapanbelas, sejumlah perusahaan dagang Eropa masuk ke

pasar Asia, mencari rempah-rempah yang termasyhur dari Maluku, sutra Cina, dan juga lada

serta tekstil India, emas Persia dan lantakan tembaga merah Jepang. Sejarah interaksi Asia-

Eropa sangat rumit dan memiliki banyak aspek. Bagian ini meninjau segi positip dan

negatipnya. Menjelajahi hubungan dan kawasan baru, mengembangkan ilmu (bahasa, ilmu

pengetahuan alam, geografi), alih teknologi serta hubungan diplomatik – semuanya

merupakan segi-segi penting semangat globalisasi di abad tujuh belas dan delapan belas.

Perjalanan serta penemuan penuh petualangan yang terjadi ketika itu menjadi inspirasi bagi

imajinasi orang. Akan tetapi, arus masuk kapal-kapal perang Eropa di perairan Asia,

penaklukan dan pendudukan yang disusul dengan gelombang peperangan dan konflik,

semuanya merupakan sisi lain mata uang.

Page 14: Interaksi indonesia eropa jadi

Kawasan Melayu dan Indonesia serta Asia pada umumnya mau tidak mau terhubungkan

dalam perkembangan-perkembangan global. Dokumen-dokumen yang dipilih dalam kategori

ini menyorot lebih lanjut perihal organisasi dan logisitik VOC sebagai sebuah perusahaan

dagang Eropa, bersama dengan perusahaan sejenis lain. Digambarkan kegiatan operasional di

perairan Asia, permukiman-permukimannya serta pendudukannya dan perhatiannya. Dalam

dokumen-dokumen tersebut juga digambarkan perannya dalam perdagangan antar Asia serta

penggunaan kekuatan militer Eropa serta teknologi perkapalan.

III.1 Perdagangan, Muatan dan Kontrak

Koleksi arsip VOC yang tebal di Jakarta

berisi ribuan dokumen tentang perdagangan

intra-Asia dan Eropa-Asia. Catatan Harian di

Kastel Batavia dimaksudkan untuk mencatat

semua kapal Eropa besar beserta muatannya

yang masuk dan meninggalkan kota itu.

Ribuan kapal kecil fluyt, pergata, kapal

berlayar ganda, chialloup serta jenis kapal-

kapal lain terdaftar bersama rincian

muatannya. Semua kapal itu beserta daftar

muatannya termasuk juga ribuan surat

permohonan, tagihan, laporan dan surat-surat

masih dapat ditemukan dalam kumpulan arsip

tersebut. Dokumen-dokumen demikian

memberikan pemahaman baru tentang arus

barang dalam kegiatan perdagangan antar

Asia dan Eropa-Asia.

(0 Artikel-artikel) sembunyi...

Page 15: Interaksi indonesia eropa jadi

III.2 Kapal, Awak Kapal, Pelayaran dan

Bangkai Kapal

Lazimnya, kapal-kapal Eropa beserta

awaknya membuang sauh di pelabuhan-

pelabuhan terkenal seperti Surat, Colombo,

Nagapatnam, Melaka, Johor, Batavia, Makau,

Kanton dan Nagasaki. Sementara itu,

pelayaran petualangan untuk menemukan

kawasan dan penduduk yang belum dikenal

tetap marak dilakukan. Inggris dan Belanda,

keduanya mengirim ekspedisi penjajagan ke

benua Australia, seperti yang dilakukan kapal

Batavia di tahun 1629 atau pergata Geelvink

di tahun 1696. Penjelajah Inggris, William

Dampier (1651-1715) disambut dengan

penuh kecurigaan ketika tiba di Batavia dan

semua laporan intel terkait keberadaannya

senantiasa dipelajari dengan cermat. Terdapat

sejumlah laporan yang membuka tabir

kawasan yang ketika itu masih belum dikenal

seperti laporan mereka yang selamat dari

kapal Dampier, HMS Roebuck yang kandas

di Ascension Island pada tanggal 21 Februari

1701.

(1 Artikel) sembunyi...

III.3 Penaklukan, Benteng dan Pendudukan

Kota pertama yang ditaklukan VOC adalah

kota Ambon yang dibangun bangsa Portugis

di tahun 1605. Penaklukan tersebut

dimungkinkan berkat bantuan yang sangat

diperlukan dari raja Hitu, sebuah kerajaan

kecil di pulau Ambon. Oleh karena VOC

terutama adalah sebuah badan perdagangan,

Page 16: Interaksi indonesia eropa jadi

maka aksi pendudukan yang makan banyak

biaya tidak merupakan prioritas pertamanya.

Namun demikian, monopoli atas sejumlah

komoditi ekspor penting dari Nusantara

hanya dapat dipastikan dengan penaklukan

yang melibatkan pendudukan dengan

kekerasan atas pelabuhan serta pusat

perdagangan penting seperti Jayakarta

(Batavia) yang terletak dekat pelabuhan

utama Banten, begitu pula Makassar, Banda,

Jepara dan Surabaya.

(1 Artikel) sembunyi...

III.4 Peperangan, Perlawanan dan

Penentangan

Apa makna penting teknologi serta organisasi

militer Barat bagi interaksi Asia-Eropa?

Dibandingkan dengan peperangan dan krisis

di Eropa pada abad ketujuhbelas dan

kedelapanbelas, umpamanya Perang

Perebutan Tahta Spanyol yang berlangsung

tiga belas tahun (1701-1714), maka aksi

militer serdadu-pedagang Eropa di Asia dapat

dikatakan tidak berarti sama sekali. Namun

oleh karena mereka memiliki peralatan

militer yang jauh lebih tangguh, pengetahuan

serta latihan yang juga jauh lebih mantap,

maka sejumlah kecil serdadu Eropa mampu

menentukan arah sebuah peperangan. Selain

itu, dalam Asia yang terdiri dari negara-

negara kecil yang saling berperang, maka

orang selalu mungkin mendapatkan sekutu di

antara para raja setempat.

(1 Artikel) sembunyi...

Page 17: Interaksi indonesia eropa jadi

III.5 Kerjasama, Hubungan dan Diplomasi

Unsur krusial lain dalam perjumpaan Asia-

Eropa adalah diplomasi ritual, pertukaran

hadiah, protokol militer pada kunjungan

diplomatik dan pembubuhan segel pada

kontrak politik dan perdagangan. Seri penting

dari ratusan dokumen kontrak asli yang

dibuat antara VOC dengan para penguasa

Asia masih tersimpan baik di ANRI, tetapi

bagian terbesarnya sudah diterbitkan oleh J.E.

Heeres dalam Corpus Diplomaticum

Neerlando-Indicum antara 1907 dan 1955.

(0 Artikel-artikel) sembunyi...

III.6 Alih Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

Salah satu pengaruh yang berkepanjangan

dalam perjumpaan Asia-Eropa adalah

pertukaran pengetahuan dan teknologi.

Dalam arsip kita terkadang menemukan

pesanan untuk sepasang kaca mata bagi

seorang penguasa atau pedagang Asia.

Memanglah, kemampuan untuk membaca

sangat penting untuk dapat memertahankan

hidup yang produktip. Jam, bola dunia dan

peta serta buku-buku cetakan semuanya

merupakan bagian dari era globalisasi abad

kedelapanbelas.

(0 Artikel-artikel) sembunyi...

Jauh sebelum Eropa terbuka matanya mencari dunia baru, warga pribumi nusantara

hidup dalam kedamaian. Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai

berdatangan dengan dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap

dengan senjatanya. Hal yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia

masuk ke dalam kubangan darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama,

Page 18: Interaksi indonesia eropa jadi

Paus Urbanus II, yang mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam

Konsili Clermont tahun 1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.

Perang Salib tanpa disadari telah membuka mata orang Eropa tentang peradaban

yang jauh lebih unggul ketimbang mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat

bersinggungan dengan orang-orang Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta

jika jauh sebelum Eropa berani melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia

sebagai bangsa pedagang pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga

ke Nusantara.

Bahkan kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual

pembalseman para Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari

satu kampung kecil bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.

Dari pertemuan peradaban inilah bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di

selatan bola dunia yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak

terdapat di belahan dunia manapun.

Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu Eropa

juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya. Tanah

tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah inilah yang

sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan ini Eropa

sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah

didapatkannya.

Paus Alexander VI pada tahun 1494 memberikan mandat resmi gereja kepada

Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan

adanya perjanjian ini, Paus Alexander dengan seenaknya membelah dunia di luar

daratan Eropa menjadi dua kapling untuk dianeksasi. Garis demarkasi dalam

perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran garis lintang dari Tanjung Pulau Verde,

melampaui kedua kutub bumi. Ini memberikan Dunia Baru kini disebut Benua

Amerika kepada Spanyol. Afrika serta India diserahkan kepada Portugis.

Paus menggeser garis demarkasinya ke arah timur sejauh 1.170 kilometer dari

Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa

Eropa ke arah timur jauh menuju kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol

Page 19: Interaksi indonesia eropa jadi

berlayar ke Barat dan Portugis ke Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di

Laut Banda. Sebelumnya, jika dua kekuatan yang tengah berlomba memperbanyak

harta rampokan berjumpa tepat di satu titik maka mereka akan berkelahi, namun

saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol mencoba untuk menahan diri.

Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat perjanjian Saragossa yang

menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan pada setengah lingkaran

yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung Verde. Garis itu berada di timur

dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.

Sejak itulah, Portugis dan Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari

pelayarannya. Seluruh Eropa mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba

untuk juga mengirimkan armadanya ke wilayah yang baru di selatan.

Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk menemukan dunia baru, pengertian

antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran agama Kristen nyaris tidak ada

bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai sekarang kita kenal dengan sebutan

“Tiga G”: Gold, Glory, Gospel. Seluruh penguasa, raja-raja, para pedagang,

yang ada di Eropa membahas tentang negeri selatan yang sangat kaya raya ini.

Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara dari berbagai jalur. Sayang, saat itu

belum ada sebuah peta perjalanan laut yang secara utuh dan detil memuat jalur

perjalanan dari Eropa ke wilayah tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur.

Peta bangsa-bangsa Eropa baru mencapai daratan India, sedangkan daerah di

sebelah timurnya masih gelap.

Dibandingkan Spanyol, Portugis lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut

Portugis yang merupakan tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of

Christ), dengan ketat berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi

jalur-jalur laut menuju Asia Tenggara.

Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling diburu oleh banyak raja

dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah,“Sepandai-pandainya tupai melompat,

Page 20: Interaksi indonesia eropa jadi

akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula dengan peta rahasia yang dipegang

pelaut-pelaut Portugis.

Sejumlah orang Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis

mengetahui hal ini. Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten.

Pada tahun 1595 dia menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels

Indien, Pedoman Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai

peta dan deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke

Hindia Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.

Buku itu laku keras di Eropa, namun tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa

ini menyimpan dendam pada orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah,

Belanda akhirnya mengetahui banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah

baru tersebut dan juga rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya.

Para pengusaha dan penguasa Belanda membangun dan menyempurnakan

armada kapal-kapal lautnya dengan segera, agar mereka juga bisa menjarah dunia

selatan yang kaya raya, dan tidak kalah dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.

Pada tahun 1595 Belanda mengirim satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang

disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249

awak dipimpin Cornelis de Houtman, seorang Belanda yang telah lama bekerja pada

Portugis di Lisbon. Lebih kurang satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman

mendarat di pelabuhan Banten yang merupakan pelabuhan utama perdagangan

lada di Jawa, lalu menyusur pantai utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan

lainnya. Kepemimpinan de Houtman sangat buruk.

Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi dan juga

terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus

kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda

pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian,

tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.

Orang-orang Belanda berpikiran, jika seorang de Houtman yang tidak cakap

memimpin saja bisa mendapat sebanyak itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan

armada yang jauh lebih unggul. Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan

Page 21: Interaksi indonesia eropa jadi

semangat yang menyala-nyala di banyak pedagang Belanda untuk mengikut

jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda

yang mengirimkan armada mereka ke Hindia Timur.

Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia Timur dan hal itu

berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.

Sebab dan Tujuan Kedatangan Bangsa BaratSecara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia

termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah,

dan menyebarkan agama. Adapun sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai

berikut :v Mencari kekayaan termasuk berdagangv Menyalurkan jiwa penjelajahv Meyakini

Keberadaan Prester Johnv Menyebarkan agamav Mencari kemuliaan bangsaSejak abad ke -13,

rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini

mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah

semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai

bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba

meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke

tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar

Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka

berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.Di luar faktor yang

disebutkan di atas, orang-orang Eropa yang sebagian besar beragama Kristen terdorong pula untuk

pergi ke mana pun guna mewartakan Injil (Gospel). Mereka percaya bahwa mewartakan Injil kepada

orang-orang yang belum mengenal Tuhan adalah salah satu panggilan hidupnya. Selain

menyebarkan Injil, mereka juga berusaha mencari kekayaan (gold) dan kebanggaan serta kejayaan

(glory) bagi negaranya.Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk

membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya

kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah

yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa

memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin.

Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli

bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk

memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan.

Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang

umumnya menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan

politik suatu daerah. Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan

kemudian mendukung salah satunya. Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah dapat

Page 22: Interaksi indonesia eropa jadi

mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang.1. Bangsa

PortugisEkspedisi pertama untuk mencari jalan langsung ke Indonesia dirintis oleh bangsa Portugis

dan Spanyol. Bangsa-bangsa lain seperti Inggris, Prancis, dan Belanda baru melakukan ekspedisi

setelah kedua bangsa ini menemukan jalan ke Indonesia.Orang Portugis pertama yang mencoba

mencari jalan baru ke Indonesia adalah Bartholomeus Diaz. Ia meninggalkan Portugal pada tahun

1486. Ia menyusuri pantai barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan baik, namun ia gagal

mencapai Indonesia. Setelah Bartholomeus Diaz menemukan jalan ke timur di Tanjung Harapan Baik

(Afrika Selatan), upaya mencari jalan ke Indonesia diteruskan oleh armada-armada Portugis

berikutnya.Armada Portugis berikutnya yang mencoba berlayar ke Indonesia dipimpin oleh Vasco da

Gama. Mereka berangkat pada tahun 1497 dan berhasil melewati Tanjung Harapan Baik. Sewaktu

tiba di Pelabuhan Malinda (Afrika Timur), mereka bertemu dengan pedagang-pedagang Arab dan

India. Namun, jalan ke Asia Tenggara tetap dirahasiakan oleh para pedagang tersebut. Oleh karena

itu, orang-orang Portugis melanjutkan perjalannya menyusuri pantai timur Afrika. Mereka harus

melewati perairan dengan ombak yang sangat besar. Daerah itu terletak di timur laut Afrika

terutama di sekitar Ujung Tanduk. Oleh karena itu, daerah ini disebut Guadafui (berhati-

hatilah).Ekspedisi ini kemudian berhasil melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang disebutnya

Bab el Mandeb (Gapura Air Mata). Pada tahun 1498, Vasco da Gama tiba di Kalikut (India). Sejak saat

itu, perdagangan antara orang Eropa dan India tidak lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui

pantai timur Afrika.Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa Portugis. Mereka ingin

menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan Maluku.Pada waktu itu, di Asia Tenggara

terdapat salah satu daerah pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi. Daerah tersebut

adalah Malaka sedangkan daerah sumber rempah-rempahnya adalah Maluku. Bagi Portugis, cara

termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka termasuk di Maluku adalah dengan merebut

atau menguasai Malaka. Kolonialisme Portugis di Indonesia dimulai sejak kedatangan Alfanso

d’Albuquerque di Maluku. Pada tahun 1511, ekspedisi Portugis di bawah pimpinan Alfonso

d’Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka. Dari sana, mereka menuju Maluku dan diterima

dengan baik oleh raja Ternate. Mereka diperkenankan berdagang dan membangun benteng di

ternate.2. Bangsa SpanyolPelopor bangsa Spanyol yang mencari jalan langsung ke Indonesia adalah

Christopher Columbus, ia berjalan kearah barat. Setelah dua bulan, ia sampai di sebuah pulau yang

kemudian dinamakan San Salvador. Columbus gagal mencapai India.Setelah Columbus gagal

menemukan India, ekspedisi Spanyol selanjutnya ke daerah rempah – rempah dipelopori oleh

Ferinand Magellan. Berbeda dengan armada Portugis, pada tahun 1519 Magellan berangkat melalui

Samudera Atlantik. Setelah melewati ujung Amerika Selatan, ia masuk ke Samudera Pasifik. Ia tiba di

Filipina pada tahun 1521. sewaktu mencoba mengatasi perang antarsuku di Cebu, Magellan

Page 23: Interaksi indonesia eropa jadi

terbunuh. Ia digantikan oleh Del Cano. Dalam perjalanan kembali ke Spanyol, mereka singgah di

Tidore. Sejak saat itu, terjalin kerja sama antara Spanyol dan Tidore. Kerja sama itu tidak hanya

dalam hal perdagangan, tetapi juga diperkuat dengan dibangunnya benteng Spanyol di Tidore.

Kondisi tersebut tentu saja menyebabkan antara Portugis dan Spanyol saat itu, Portugis membuka

kantor dagangnya di Ternate. Portugis merasa terancam dengan hadirnya Spanyol di Tidore. Hal ini

diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa Tidore dan Ternate telah lama bermusuhan. Dengan alasan

tersebut, Portugis yang didukung pasukan Tidore. Benteng Spanyol di Tidore dapat direbut Portugis.

Namun, berkat perantara Paus di Roma, Portugis dan Spanyol akhirnya mengadakan perjanjian yang

disebut Perjanjian Zaragosa. Berdasarkan perjanjian itu, Maluku dikuasai Portugis sedangkan Filipina

dikuasai Sepanyol.3. Bangsa InggrisKedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis

Drake dan Thomas Cavendish. Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579

Francis Drake berlayar ke Indonesia. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate

dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586

oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama.Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong

Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasioalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka

menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah. Ratu

Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus

perdagangan dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada EIC yang

dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Namun, mereka gagal

mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan bajak laut Melayu di selat Malaka.Awal abad ke

17, Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha mengembangkan pengaruhnya di Asia

Tenggara, kahususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di Hindia Belanda dimulai tahun 1604.

menurut catatan sejarah, sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-

kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.Walaupun

demikian, armada Inggris tidak mampu menyaingi armada dagang barat lainnya di Indonesia dagang

Barat lainnya di Indonesia, seperti Belanda. Mereka akhirnya memusatkan aktivitas perdagangannya

di India. Mereka berhasil membangun kota-kota perdagangan seperti Madras, Kalkuta, dan

Bombay.4. Bangsa BelandaArmada Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia dipimpin

Van Neck, namun ekspedisi ini gagal. Kemudian, pada tahun 1595 armada Belanda dipimpin Cornelis

de Houtman dan Pieter de Kaizer berangkat menuju Indonesia. Mereka menyusuri pantai barat

Afrika lalu sampai ke Tanjung Harapan Baik. Dari sana, mereka mengarungi Samudera Hindia dan

masuk ke Indonesia melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten.Armada ini tidak diterima oleh rakyat

Banten karena Belanda bersikap kasar. Selain itu, hubungan antara Banten dan Portugis masih

baik.Dari Banten, armada ini bermaksud menuju Maluku untuk membeli rempah-rempah namun

Page 24: Interaksi indonesia eropa jadi

gagal mencapai Maluku. Cornelis de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597. ia

disambut sebagai penemu jalan ke Indonesia.Setelah Cornelis, armada Belanda datang ke Indonesia

susul menyusul. Hal ini mengakibatkan lalu lintas Indonesia – Belanda menjadi ramai. Armada

Belanda yang pertama mencapai Maluku adalah armada kedua. Mereka berhasil melakukan

pembelian remapah-rempah disana.Pada awalnya, Belanda memang gagal menghadapi persaingan

dengan Portugis, baik di Maluku maupun di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia. Namun, karena

armada Belanda semakin hari semakin bertambah, sedikit demi sedikit armada Portugis mulai

terdesak. Akhirnya Portugis terusir dari Maluku menandai era kolonialisme Belanda di Indonesia.

Sejak itu, pedagang-pedagang Belanda semakin banyak yang datang ke Maluku.Untuk mengatasi

persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri, pada tahun 1602 dibentuk VOC

(Vereenigde OostIndische Compagnie) atau persekutuan Dagang Hindia Timur. VOC dipimpin ol eh

De Heren Zuventien (Dewan Tujuh Belas) dengan Pieter Both sebagai gubernur jenderal yang

pertama.Semula VOC berpusat di Ambon. Namun, sejak kepemimpinan Gubernur Jenderal Jan

Pieterzoon Coen, pusat VOC dipindah ke Jayakarta yang kemudian berganti nama menjadi

BataviaUntuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak-hak

istimewa. Hak-hak istimewa VOC tersebut antara lain :v Hak monopoli dagangv Hak membuat dan

mencetak uangv Hak membentuk tentarav Hak menyatakan perang ataupun membuat

perjanjianDengan hak-hak tersebut berarti VOC memiliki kekuasaan seperti suatu negara. Mereka

dapat bertindak bebas tanpa harus konsultasi lebih dulu dengan pemerintah Belanda di negeri

induk.Bangsa Eropa datang ke Asia termasuk Indonesia karena mereka ingin berdagang,

menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Untuk itu, bangsa-bangsa Eropa mencari

jalan baru dengan mengarungi samudera. Pelapornya adalah bangsa Portugis dan Spanyol. Pelaut-

pelaut terkenal dari Portugis adalah Bartholomeus Diaz dan Vasco da Gama. Sedangkan pelaut dari

Spanyol adalah Columbus dan Magellan. Bakat kepeloporannya, Portugis dan Spanyol berhasil

menguasai jalur berlayar, terutama untuk mencari kekayaan. Indonesia sebagai daerah penghasil

rempah-rempah menjadi rebutan. Akhirnya, bangsa-bangsa Eropa tersebut berhasil menjajah

Indonesia. Belanda adalah bangsa yang paling lama berkuasa dan paling banyak mengeruk

keuntungan perdagangan di Indonesia dibandingkan bangsa Portugis dan Inggris

. LATAR BELAKANG

Sejarah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan menjadi suatu

rangkaian yang erat sepanjang kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut maka

sejarah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah yang berkaitan dengan kebudayaan,

terutama kebudayaan asing yang telah memberikan pengaruh dalam kehidupan bangsa

Page 25: Interaksi indonesia eropa jadi

Indonesia dan khususnya memberikan pengaruh pada pembentukan kebudayaan Indonesia.

Sejarah memberikan pelajaran dan pengalaman untuk manusia di masa sekarang dan di masa

yang akan datang.

Dari sejarah akan dapat diketahui kegagalan dan keberhasilan yang dialami oleh manusia dan

memberikan suatu pedoman bagi manusia di masa yang akan datang untuk lebih berhati-hati

dalam melakukan segala sesuatu agar dapat mencapai keberhasilan dan peningkatan kualitas

kehidupan. Seperti yang dikatakan filsuf terkenal dari Cina, Kong Fu Tse yang mengatakan

“Sejarah mendidik kita bertindak bijaksana”. Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa

Indonesia merupakan kebudayaan yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Perbedaan yang

terjadi dalam kebudayaan Indonesia dikarekan proses pertumbuhan yang berbeda dan

pengaruh dari budaya lain yang ikut bercampur di dalamnya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SEJARAH

Arti kata sejarah berasal dari bahasa arab “Syajara” yang berarti terjadi. Syajara berarti

pohon, Syajarohan-nasab yang berarti pohon sislsilah atau dari bahasa Inggris history sedang

dari bahasa Latin dan Yunani historia (histor atau istor yang berarti orang pandai). Sejarah

adalah kejadian yang menyangkut hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang

lain. Juga dikatakan sejarah adalah hubungan sebab akibat antara kejadian yang satu dengan

kejadian yang lain. Sejarah pada akhirnya harus berbicara mengenai kejadian yang benar-

benar nyata, karenanya perlu adanya pembuktian yang akurat dalam bentuk tulisan (prasasti,

batu bersurat, daun lontar, kitab kuno dll) maupun secara lisan (langsung dari sumber pelaku)

Pengaruh Budaya dari Timur yang berasal dari Daratan Cina dan India berupa ajaran agama

Budha dan Hindu.

Page 26: Interaksi indonesia eropa jadi

B. PROSES MASUKNYA BUDAYA HINDU BUDHA KE INDONESIA

Proses masuknya pengaruh Hindu Budha ke Indonesia dapat disebut sebagai masa peng-

Hindu-an, walaupun kata penghinduan ini tidak tepat karena tidak hanya pengaruh agama

Hindu saja yang masuk ke Indonesia tetapi juga pengaruh agama Budha. Meskipun demikian,

bagaimana cara masuknya pengaruh Hindu Budha ke Indonesia dan siapa yang menjadi

pembawanya tidak dapat diketahui secara pasti.

Berdasarkan penelitian sejarah, muncul beberapa teori tentang pembawa pengaruh Hindu

Budha ke Indonesia. Antara lain adalah Teori Sudra yang menyatakan bahwa penyebaran

agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra. Teori

Waisya, menyatakan penyebaran agama Hindu dibawa oleh orang berkasta Waisya. Atas

dasar kedatangan kasta waisya yang berprofesi sebagai pedagang dan kemudian mengadakan

hubungan dagang dan menikah dengan wanita Indonesia. Teori Ksatria yang menyatakan

bahwa pengaruh Hindu dibawa oleh kasta kesatria. karena adanya kekacauan politik di India

sehingga banyak anggota kasta Kesatria yang lari dari India dan menetap di Indonesia. Para

Kesatria ini mendirikan kerajaan di Indonesia dan kemudian turut serta menyebarkan agama

Hindu. Teori Brahmana karena Kaum Brahmana datang ke Indonesia dan kemudian ikut pula

mngajarkan ajarannya kepada masyarakat di Indonesia.

Penyebaran agama Hindu dan Buhda di Indonesia dilakukan bersamaan dengan kegiatan

perdagangan atau hubungan dagang. Di samping itu penyebaran juga dilakukan dengan

mendatangkan para Brahmana/pendeta dari India dan mengirim orang-orang Indonesia ke

India untuk mempelajari agama Hindu. Pengaruh kebudayaan dari Timur yang dipilih secara

selektif dan disesuaikan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Pengaruh yang diberikan

tersebut sangat besar terutama dalam hal kepercayaan, pemerintahan, ekonomi dan

kebudayaan.

Di Indonesia menjadi babak baru dalam kehidupan kepercayaan masyarakat Indonesia.

Masyarakat indonesia yang tadinya mempunyai kepercayaan animisme kemudian berubah

menjadi penganut agama tersebut meskipun masih terdapat pengaruh kepercayaan lama

seperti pemujaan kepada roh nenek moyang dll. Pada bidang pemerintahan, Sistem

pemerintahan kesukuan dan pemujaan terhadap tokoh spiritual atau kepala suku kemudian

Page 27: Interaksi indonesia eropa jadi

bergeser menjadi pemerintahan kerajaan. Sistem pemerintahan kerajaan pemimpin berasal

dari keturunan raja sebelumnya. Pada sistem Sosial, perubahan kehidupan sosial juga terjadi

dalam masyarakat, misalnya pengaruh pembentukan kasta dalam struktur sosial

kemasyarakatan. Pada sistem Ekonomi, aktifitas ekonomi dari barter menjadi sistem uang

dan perdagangan yang semakin maju menjadi salah satu bentuk perubahan dalam bidang

ekonomi. Pada sistem kebudayaan, antara lain terlihat pada hasil peninggalan seperti candi,

tempat ibadah, seni sastra. Cerita-cerita ephos seperti Ramayana dan Mahabarata menjadi

sumber inspirasi cerita rakyat dan perubahan kebudayaan lama.

Pengaruh lain yang terlihat adalah pada bentuk tulisan dan sistem tulisan. Percampuran

kebudayaan jelas nampak pada bangunan candi yang terlihat pada dasar bangunan berupa

punden berundak dan ukiran candi yang menunjukkan pengaruh Hindu Budha. Selain

kebudyaan dari Cina dan India, juga pengaruh dari kebudayaan di Arab berupa ajaran agama

Islam dan berkembangnya kebudayaan Islam turut memberikan pengaruh pada kebudayaan di

Indonesia. Pedagang-pedagang dari Arab yang melakukan hubungan dagang pada waktu

kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7. khususnya di selat Malaka yang berhubungan

dengan wilayah Asia dan Semenanjung Arab.

Pengaruh kebudayaan dari Barat dan Timur dapat dilihat pada kebudayaan yang dimiliki oleh

berbagai kerajaan di Indonesia, misalnya kerajaan Aceh. Peninggalan kebudayaan dari

kerajaan Aceh ini berupa masjid atau bangunan ibadah yang dinamai Masjid Baiturrahman.

Juga di Kerajaan Demak, Kerajaan Mataram, yang di antaranya adalah adanya seni tari, seni

pahat, seni suara, seni sastra dan bangunan khasnya. Salah satu kebudayaan yang hingga kini

masih dipertahankan adalah Kebudayaan Kejawen sebagai akulturasi atu perpaduan budaya

dari Hindu, Budha dan Islam sendiri. Upacara Grebeg yang menjadi tradisi kerajaan Mataram

berasal dari pemujaan roh nenek moyang. Upacara tersebut merupakan salah satu tradisi

peninggalan dari Kerajaan Majapahit.

Dengan perpaduan budaya antara Hindu dan Islam maka pelaksanaan Upacara Grebeg

dilakukan pada Hari raya Besar umat Islam. Di samping itu terdapat pula perkembangan

kebudayaan berupa kesusasteraan Jawa yang berkembang secara pesat dan menghasilkan

pujangga sastra dan hasil karyanya seperti Nitisruti, Nitisastra dan Astabrata. Agama dan

kebudayaan Islam di Indonesia memberikan pengaruh terhadap segala aktifitas kehidupan

masyarakat seperti dalam bidang politik pemerintahan, kebudayaan dan kehidupan sosial

masyarakat. Berkembangnya pengaruh islam dalam bidang politik pemerintahan di Indonesia

Page 28: Interaksi indonesia eropa jadi

dibuktikan dengan sistem pemerintahan yang didasarkan pada ajaran Islam dan Pemerintahan

Kerajaan Islam di berbagai tempat di Indonesia.

Kebudayaan Barat dari Eropa turut memberikan pengaruh bagi kebudayaan Indonesia. Eropa

Kuno tidak pernah lepas dari Kebudayaan Pulau Kreta yang lebih dahulu berkembang dan

menyebarkan pengaruhnya ke wilayah di sekelilingnya kurang lebih pada tahun 1300 SM.

Kebudayaan Pulau Kreta merupakan dasar bagi kebudayaan Eropa yang sampai sekarang

masih terdapat sisa-sisa pengaruh dan peninggalannya. Kebudayaan Pulau Kreta disebarkan

dan ditransformasikan melalui penjajahan oleh bangsa Yunani dan Romawi Kuno sehingga

menjadi tonggak budaya Eropa masa kini.

Selain perkembangan melalui penjajahan, kebudayaan Pulau Kreta juga berkembang melalui

hubungan dagang yang dilakukan oleh pedagang Yunani dan Romawi. Pulau Kreta

merupakan pulau terbesar di wilayah Yunani dan melintang dari barat ke timur dan sekaligus

menjadi pemisah Laut Aegea, Laun Ionea dan laut Tengah. Peradaban Pulau Kreta disebut

juga sebagai peadaban “MINOA”. Nama Minoa berasal dari dinasti (keluarga) Raja Minos.

Peradaban keluarga ini telah berkembang antara tahun 3000 sampai dengan 1400 SM.

Kebudayaan Eropa dibawa ke Indonesia melalui hubungan dagang dan melalui penjajahan

yang dilakukan oleh Bangsa Perancis, Inggris dan Belanda. Akibat dari hubugan tersebut

kebudayaan Eropa turut mempengaruhi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Hal tersebut

dibuktikan pada bentuk pemerintahan pada beberapa kerajaan dan sistem hukum yang

digunakan di Indonesia. Selain itu pada kebudayaan seni bangunan dan sastra juga turut

terpengaruh oleh kebudayaan Eropa tersebut.

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke wilayah Asia dan Indonesia mulai terjadi kira-kira pada

abad ke-14. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada mulanya bermaksud untuk mencari

langsung sumber rempah dan sutera yang sangat mahal jika dijual di Eropa. Penutupan jalur

perdagangan oleh kerajaan Islam di Afrika dan Eropa timur sangat mengganggu perdagangan

bangsa Eropa, untuk itu bangsa-bangsa Eropa mulai mencari sendiri sumber rempah dan

sutera dengan melakukan penjelejahan samudera. Motif ekonomi sebagai alasan utama

bangsa Barat datang ke Indonesia di samping untuk menyebarkan agama Kristen dan faktor

petualangan. Sesuai semboyan penjelajahan samudra oleh Bangsa Eropa (Gold, Gospel and

Glory). Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia antara lain adalah dari Portugis, Belanda,

Spanyol, Inggris, Perancis dll.

Page 29: Interaksi indonesia eropa jadi

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di

Indonesia

Sejak zaman prasejarah penduduk Indonesia dikenal sebagai pelaut ulung yang sanggup

mengarungi lautan lepas. Pada permulaan pertama tarikh Masehi, telah terjalin hubungan

dagang antara Indonesia dengan India. Hubungan ini kemudian juga berkembang ke

hubungan agama dan budaya. Hal ini disebabkan para pedagang dari India tidak hanya

membawa barang dagangannya, tetapi juga membawa agama dan kebudayaan mereka

sehingga menimbulkan perubahan kehidupan dalam masyarakat Indonesia, yakni sebagai

berikut.

Semula hanya mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme, kemudian mengenal dan

menganut agama Hindu-Buddha.

Semula belum mengenal aksara/tulisan, menjadi mengenal aksara/tulisan dan Indonesia

memasuki zaman Sejarah.

1. Hubungan Dagang Indonesia dengan India dan Cina

Pada awal abad tarikh Masehi, negeri Kepulauan Nusantara telah menjalin hubungan dengan

bangsa-bangsa di Asia. Bentuk hubungan dagang yang berlangsung pada saat itu bermula

dari kegiatan perdagangan dan pelayaran. Sebagai akibat dari hubungan perdagangan dan

pelayaran, timbullah pertemuan kebudayaan yang melahirkan kebudayaan baru bagi

masyarakat Nusantara. Proses percampuran antara dua atau lebih kebudayaan yang saling

bertemu dan mempengaruhi itu disebut akulturasi kebudayaan. Adanya hubungan dagang

pada awal abad tarikh Masehi, didasarkan adanya sumber-sumber baik ekstern maupun

intern.

a. Sumber Ekstern

1) Sumber dari India

Page 30: Interaksi indonesia eropa jadi

Menurut Van Leur dan Wolters, kegiatan hubungan dagang Indonesia dengan bangsa-bangsa

Asia pertama kali dilakukan dengan India, kemudian Cina. Bukti adanya hubungan dagang

tersebut dapat diketahui datri kitab Jataka dan kitab Ramayana. Kitab Jataka menyebut nama

Swarnabhumi sebuah negeri emas yang dapat dicapai setelah melalui perjalanan yang penuh

bahaya. Swarnabhumi yang dimaksud ialah Pulau Sumatra. Kitab Ramayana menyebut nama

Yawadwipa dan Swarnadwipa. Menurut para ahli, Yawadwipa (pulau padi) diduga sebutan

untuk Pulau Jawa, sedangkan Swarnadwipa (pulau emas dan perak) adalah Pulau Sumatra.

Nah, kapan terjadi hubungan dagang antara India dengan Indonesia secara aktif? Kitab Jataka

dan kitab Ramayana tidak menyebut secara jelas terjadinya hubungan dagang dengan tempat-

tempat di Indonesia. Salah satu kitab sastra India yang dapat dipercaya adalah kitab

Mahaniddesa yang memberi petunjuk bahwa masyarakat India telah mengenal beberapa

tempat di Indonesia pada abad ke-3 Masehi. Dalam kitab Geographike yang ditulis pada abad

ke-2 juga disebutkan telah ada hubungan dagang antara India dan Indonesia. Dari kedua

keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara intensif terjadinya hubungan dagang

antara Indonesia dan India mulai abad-abad tersebut (abad ke 2-3 Masehi).

2) Sumber dari Cina

Kontak hubungan Indonesia dengan Cina diperkirakan telah berkembang pada abad ke-5.

Bukti-bukti yang memperkuat hubungan itu di antaranya adalah perjalanan seorang pendeta

Buddha, Fa Hien. Pada sekitar tahun 413 M, Fa Hien melakukan perjalanan dari India ke Ye-

po-ti (Tarumanegara) dan kembali ke Cina melalui jalur laut. Selanjutnya, Kaisar Cina, Wen

Ti mengirim utusan ke She-po ( Pulau Jawa). Berdasarkan bukti-bukti tersebut dapat

disimpulkan bahwa pada abad ke-5 telah dilakukan hubungan perdagangan dan pelayaran

secara langsung antara Indonesia dan Cina.

Barang-barang yang diperdagangkan dari Cina berupa sutra, kertas, ulit binatang berbulu,

kulit manis, dan barang-barang porselin. Barang-barang dagangan dari India berupa ukiran,

gading, perhiasan, kain tenun, gelas, permata, dan wol halus yang ditukar dengan komoditas

dari Indonesia seperti rempah-rempah, emas, dan perak.

3) Sumber dari Yunani

Page 31: Interaksi indonesia eropa jadi

Keterangan lain tentang adanya hubungan dagang antara Indonesia dengan India, dan Cina

dapat diketahui dari Claudius Ptolomeus, seorang ahli ilmu bumi Yunani. Dalam kitabnya

yang berjudul Geographike yang ditulis pada abad ke-2, Ptolomeus menyebutkan nama

Iabadio yang artinya pulau jelai. Mungkin kata itu ucapan Yunani untuk menyebut

Yawadwipa, yang artinya juga pulau jelai. Dengan demikian, seperti yang disebutkan dalam

kitab Ramayana bahwa Yawadwipa yang dimaksud ialah Pulau Jawa.

b. Sumber Intern

Adanya sumber-sumber dari luar, seperti dari India, Cina dan Yunani, diperkuat adanya

sumber-sumber yang ada di Indonesia sendiri. Sumbersumber sejarah di dalam negeri yang

memperkuat adanya hubungan dagang antara Indonesia dengan India dan Cina, antara lain

sebagai berikut.

1) Prasasti

Prasasti-prasasti tertua di Indonesia yang menunjukkan hubungan Indonesia dengan India,

misalnya Prasasti Mulawarman di Kalimantan Timur yang berbentuk yupa. Demikian juga

prasasti-prasasti Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Semua prasasti

ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa.

2) Kitab-Kitab Kuno

Kitab-kitab kuno yang ada di Indonesia biasanya ditulis pada daun lontar yang ditulis dengan

menggunakan bahasa dan tulisan Jawa Kuno yang juga mwerupakan pengaruh dari bahasa

Sanskerta dan tulisan Pallawa. Kemampuan membaca dan menulis ini diperoleh dari

pengaruh Hindu dan Buddha.

3) Bangunan-Bangunan Kuno

Bangunan kuno yang bercorak Hindu ataupun Buddha terdiri atas candi, stupa, relief, dan

arca. Banyak peninggalan bangunan-bangunan kuno yang bercorak Hindu atau Buddha di

Indonesia. Demikian juga benda-benda peninggalan dinasti-dinasti Cina. Hal ini

menunjukkan adanya hubungan antara Indonesia, India, dan Cina.

Page 32: Interaksi indonesia eropa jadi

Hubungan dagang Indonesia dengan India dan Cina telah menempatkan Indonesia di kancah

perdagangan dan pelayaran masa Kuno. Namun, pengaruh kebudayaan India dan Cina

terhadap perkembangan sejarah Indonesia amat berbeda. Hal itu disebabkan dalam

perkembangan selanjutnya, para pedagang India di samping berdagang, mereka juga

menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.

Para brahmana atau pendeta dengan ikut para pedagang berlayar, mereka singgah di daerah-

daerah untuk menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu dan Buddha. Dengan demikian,

hubungan dagang dengan India telah memunculkan perubahan besar dalam tatanan

kehidupan bangsa Indonesia, baik di bidang sosial, budaya, maupun politik sebagai dampak

dari persebaran agama dan kebudayaan Hindu- Buddha. Terbukti di Indonesia muncullah

kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Buddha yang tersebar di berbagai daerah di

Indonesia, seperti Kalimantan, Jawa, Sumatra, dan Bali.

2. Pembawa Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu Buddha

Bagaimana proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke

Indonesia? Siapa yang membawa agama dan kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia? Hal

itu menimbulkan berbagai macam interpretasi karena tidak ada bukti yang konkrit. Ada

beberapa hipotesis tentang masuknya agama dan budaya Hindu-Buddha ke Indonesia, antara

lain sebagai berikut.

a. Hipotesis Waisya

Hipotesis waisya mengungkapkan bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu dibawa

oleh golongan pedagang (waisya). Mereka mengikuti angin musim (setengah tahun berganti

arah) dan enam bulan menetap di Indonesia dan menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu.

Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang umumnya merupakan

kelompok pedagang inilah yang berperan besar dalam menyebarkan agama dan kebudayaan

Hindu ke Nusantara. Mereka yang menjadikan munculnya budaya Hindu sehingga dapat

diterima di kalangan masyarakat.. Pada saat itu, para pedagang banyak berhubungan dengan

para penguasa dan rakyat. Jalinan hubungan itu yang membuka peluang terjadinya proses

Page 33: Interaksi indonesia eropa jadi

penyebaran agama dan budaya Hindu. Salah satu tokoh pendukung hipotesis waisya adalah

N.J. Krom.

b. Hipotesis Kesatria

Hipotesis kesatria mengungkapkan bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu masuk ke

Nusantara adalah kaum kesatria. Menurut hipotesis ini, pada masa lampau di India terjadi

peperangan antarkerajaan. Para prajurit yang kalah perang, kemudian mengadakan migrasi ke

daerah lain. Tampaknya, di antara mereka ada yang sampai ke Indonesia dan mendirikan

koloni-koloni melalui penaklukan. Mereka menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu di

Indonesia. Salah seorang pendukung hipotesis kesatria adalah C.C. Berg.

c. Hipotesis Brahmana

Hipotesis brahmana mengungkapkan bahwa pembawa agama dan kebudayaan Hindu ke

Indonesia ialah golongan brahmana. Para brahmana datang ke Nusantara diundang oleh

penguasa Nusantara untuk menobatkan menjadi raja dengan upacara Hindu (abhiseka =

penobatan). Selain itu, kaum brahmana juga memimpin upacara-upacara keagamaan dan

mengajarkan ilmu pengetahuan. Pendukung hipotesis ini adalah J.C. van Leur.

d. Hipotesis Nasional

Hipotesis nasional mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia banyak yang aktif berdagang

ke India, pulangnya membawa agama dan kebudayaan Hindu. Sebaliknya, orang-orang

Indonesia (raja) mengundang para brahmana dari India untuk menyebarkan agama dan

kebudayaan Hindu di Indonesia. Jadi, bangsa Indonesia sendiri yang aktif memadukan

unsurunsur kebudayaan India. Banyak pemuda Indonesia yang belajar agama Hindu-Buddha

ke India dan setelah memperoleh ilmu, mereka kembali untuk menyebarkan agama di Tanah

Air.

Terlepas dari hipotesis tersebut , orang-orang Indonesia ikut memegang peranan penting

dalam masuknya agama dan budaya India. Orang-orang Indonesia yang memiliki

pengetahuan dari pada pendeta India kemudian pergi ke tempat asal guru mereka untuk

melakukan ziarah dan menambah ilmu mereka. Sekembalinya dari India dengan bekal

pengetahuan yang cukup, mereka ikut serta menyebarkan agama dan budaya dengan

memakai bahasa mereka sendiri. Ajaran-ajaran yang mereka sebarkan dapat lebih cepat

Page 34: Interaksi indonesia eropa jadi

diterima oleh penduduk. Jadi, proses masuknya budaya India ke Indonesia menjadi lebih

cepat dan mudah.

3. Peta Jalur Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kepercayaan Hindu-Buddha

Pada sekitar abad ke-2 sampai dengan 5 Masehi, diperkirakan telah masuk agama dan

kebudayaan Buddha ke Indonesia. Kemudian disusul pengaruh Hindu ke Indonesia pada abad

ke-5 Masehi. Agama dan budaya Hindu-Buddha dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dan

pendeta dari India atau Cina, masuk ke Indonesia mengikuti dua jalur.

a. Melalui Jalur Laut

Para penyebar agama dan budaya Hindu -Buddha yang menggunakan jalur laut datang ke

Indonesia mengikuti rombongan kapal-kapal para dagang yang biasa beraktivitas pada jalur

India-Cina. Rute perjalanan para penyebar agama dan budaya Hindu Buddha, yaitu dari India

menuju Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, kemudian ke Nusantara. Sementara itu,

dari Semenanjung Malaya ada yang terus ke Kamboja, Vietnam, Cina, Korea, dan Jepang. Di

antara mereka ada yang langsung dari India menuju Indonesia dengan memanfaatkan

bertiupnya angin muson barat.

b. Melalui Jalur Darat

Para penyebar agama dan budaya Hindu -Buddha yang menggunakan jalur darat mengikuti

para pedagang melalui Jalan Sutra, dari India ke Tibet terus ke utara sampai dengan Cina,

Korea, dan Jepang. Ada juga yang melakukan perjalanan dari India utara menuju Bangladesh,

Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya kemudian berlayar menuju Indonesia.

4. Proses masuk dan berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

1. Bukti-bukti Masuknya Islam ke Indonesia

Page 35: Interaksi indonesia eropa jadi

Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di Indonesia, para ahli menafsirkan bahwa agama

dan kebudayaan Islam diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 M, yaitu pada masa

kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.

Pendapat lain membuktikan bahwa agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah

Indonesia dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat (India). Hal ini dilihat dari

penemuan unsur-unsur Islam di Indonesia yang memiliki persamaan dengan India seperti

batu nisan yang dibuat oleh orang-orang Kambay, Gujarat.

2. Sumber-sumber Berita Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia

Sumber-sumber berita itu di antaranya sebagai berikut :

a. Berita Arab, berita ini diketahui melalui para pedagang Arab yang telah melakukan

aktifitasnya dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia. Kegiatan para pedagang

Arab di Kerajaan Sriwijaya dibuktikan dengan adanya sebutan para pedagang Arab untuk

Kerajaan Sriwijaya, yaitu Zabaq, Zabay, atau Sribusa.

Berita Eropa, berita ini datangnya dari Marcopolo. Ia adalah orang Eropa yang pertama kali

menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia, ketika ia kembali dari Cina menuju Eropa

melalui jalan laut. Ia mendapat tugas dari kaisar Cina untuk mengantarkan putrinya yang

dipersembahkan kepada kisar Romawi. Dalam perjalanannya ia singgah di Sumatera bagian

Utara. Di daerah ini ia telah menemukan adanya kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Samudera

dengan ibukotanya Pasai.

b. Berita India, dalam berita ini disebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat

mempunyai peranan yang sangat penting di dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam

di Indonesia. Karena di samping berdagang mereka aktif mengajarkan agama dan

kebudayaan Islam kepada masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada masyarakat yang

terletak di daerah pesisir pantai.

c. Berita Cina, berita ini berhasil diketahui melalui catatan dari Ma-Huan, seorang penulis

yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. Ia menyatakan melalui tulisannya bahwa

sejak kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di

pantai utara Pulau Jawa.

Page 36: Interaksi indonesia eropa jadi

Sumber dalam negeri, sumber-sumber ini diperkuat dengan penemuan-penemuan seperti:

• Penemuan sebuah batu di Leran (dekat Gresik). Batu bersirat itu menggunakan huruf dan

bahasa Arab, yang sebagian tulisannya telah rusak. Batu itu memuat keterangan tentang

meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Ma’mun (1028).

• Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan

tahun 676 M atau tahun 1297 M.

• Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang wafat tahun 1419. Jirat makam

didatangkan dari Gujarat dan berisi tulisan-tulisan Arab.

3. Saluran Penyebaran Islam

Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia atau proses Islamisasi

di Indonesia melalui beberapa cara atau saluran, yaitu:

- Perdagangan

Sejak abad ke-7 M, para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan India telah ikut ambil bagian

dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini menimbulkan jalinan hubungan

perdagangan antara masyarakat dan para pedagang Islam. Di samping berdagang, para

pedagang Islam dapat menyampaikan dan mengajarkan agama dan budaya Islam kepada

orang lain termasuk masyarakat Indonesia.

- Politik

Setelah tersosialisasinya agama Islam, maka kepentingan politik dilaksanakan melalui

perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan penyebaran agama Islam. Contohnya,

Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk menduduki wilayah Jawa Barat dan

memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam. Pasukan itu dipimpin oleh Fatahillah.

- Tasawwuf

Para ahli tasawwuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha untuk menghayati

kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama-sama di tengah-tengah masyarakatnya. Para

ahli tasawwuf ini biasanya memiliki keahlian yang dapat membantu kehidupan masyarakat,

Page 37: Interaksi indonesia eropa jadi

di antaranya ahli menyembuhkan penyakit dan lain-lain. Mereka juga aktif menyebarkan dan

mengajarkan agama Islam. Penyebaran agama Islam yang mereka lakukan disesuaikan

dengan kondisi, alam pikiran, dan budaya masyarakat pada saat itu, sehingga ajaran-ajaran

Islam dengan mudah dapat diterima oleh masyarakat. Ahli tasawwuf yang memberikan ajaran

agama Islam yang disesuaikan dengan alam pikiran masyarakat setempat antara lain Hamzah

Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung di Jawa.

4. Perkembangan Islam di Indonesia

Pedagang-pedagang Gujarat yang datang ke Indonesia bukan hanya berdagang, tetapi juga

untuk menyebarkan agama yang mereka anut. Karena terdorong ketaatan mereka pada

agamanya, mereka langsung mengajarkan pada masyarakat di mana mereka berada. Di

samping itu para pedagang yang datang dari Persia juga ikut menyebarkan agam Islam di

Indonesia.

Kerajaan Samudera Pasai adalah Kerajaan pertama yang menganut agama Islam di Indonesia,

dengan Pasai sebagai pusat pengembangan dan sebagai pusat kegiatan para pedagang Islam

di Indonesia. Namun, berkembangnya Malaka sebagai bandar perniagaan di Selat Malaka,

menyebabkan kedudukan Pasai semakin mundur dan terdesak karena letak Malaka, jauh lebih

strategis dari letak Pasai.

Pada abad ke-14 M, Malaka mulai berkembang sebagai pusat perdagangan di Asia Tenggara.

Walaupun pada mulanya Malaka merupakan suatu perkampungan nelayan, akhirnya Malaka

menjadi bandar yang sangat ramai.

Makin lama makin besar kekuasaan orang-orang Islam dalam dunia perdagangan di daerah

Timur. Orang-orang Gujarat yang menyiarkan pengajaran agama Islam kepada orang-orang

Jawa tidak menemui kesulitan, walaupun mereka telah 1000 tahun dipengaruhi oleh

kebudayaan India.

Penyebaran agama Islam tidak dilarang atau dirintangi oleh Kerajaan Majapahit. Pada abad

ke-15 M, kekuatan Majapahit mulai hilang. Bandar-bandar perdagangan yang ada di pulau

Jawa mulai dikuasai oleh kekuasaan Islam.

Bandar-bandar yang ada di utara pulau Jawa membentuk suatu persekutuan di bawah Raden

Patah (bupati Demak). Pada permulaan 16 M, pasukan Demak mengadakan penyerbuan

Page 38: Interaksi indonesia eropa jadi

terhadap Kerajaan Majapahit. Seluruh alat kebesaran Majapahit jatuh ke tangan Demak,

sehingga Kerajaan Demak berkembang dan menggantikan peranan Kerajaan Majapahit.

Beberapa faktor yang mempermudah perkembangan Islam di Indonesia antara lain sebagai

berikut.

• Dalam ajaran agama Islam tidak dikenal adanya perbedaan golongan dalam masyarakat.

Masyarakat mempunyai kedudukan yang sama sebagai Hamba Allah. Walaupun demikian,

ajaran agama Islam kurang meresap di kalangan Istana, hal ini dibuktikan dengan masih

adanya praktek-praktek feodalisme khususnya di lingkungan keraton Jawa.

• Agama Islam cocok dengan jiwa pedagang. Dengan memeluk Islam maka hubungan di

antara para pedagang semakin bertambah erat, sesuai dengan ajaran Islam yang menyatakan

bahwa setiap orang itu bersaudara.

• Sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk bergaul lebih erat dengan

bangsa lain. Dengan pendekatan yang tepat, maka bangsa Indonesia dengan mudah dapat

menerima ajaran agama Islam.

• Islam dikembangkan dengan cara damai. Pendekatan secara damai akan lebih berhasil

dibandingkan secara paksa dan kekerasan.

- Wali Songo

Para wali yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia dikenal dengan sebutan

Wali Songo. Para wali itu adalah sebagai berikut:

a. Maulana Malik Ibrahim yang kabarnya berasal dari Persia dan kemudian berkedudukan di

Gresik.

b. Sunan Ngampel yang semula bernama Raden Rakhmat berkedudukan di Ngampel

(Ampel), dekat Surabaya

c. Sunan Bonang yang semula bernama Makdum Ibrahim, putra Raden Rakhmat dan

berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.

Page 39: Interaksi indonesia eropa jadi

d. Sunan Drajat yang semula bernama Masih Munat juga putra Raden Rakhmat yang

berkedudukan di Drajat dekat Sedayu (Surabaya).

e. Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku, murid Sunan Ngampel berkedudukan di

bukit Giri Gresik.

f. Sunan Muria yang berkedudukan di Gunung Muria di daerah Kudus.

g. Sunan Kudus yang semula bernama Udung berkedudukan di Kudus.

h. Sunan Kalijaga yang semula bernama Joko Said berkedudukan di Kadilangu dekat Demak.

i. Sunan Gunung Jati yang semula bernama Fatahillah atau Faletehan yang berasal dari

Samudera Pasai. Ia dapat merebut Sunda Kelapa Banten dan kemudian menetap di Gunung

Jati dekat Cirebon.

C. PENGARUH BUDAYA BARAT/ASING DI INDONESIA

a. Kebudayaan Asing di Indonesia

Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri

bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Dimata dunia Indonesia

dikenal sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa

Indonesia tidak menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa

melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang globalisasi dapat

menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan adab bangsanya.

Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar benua),

ke Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan

nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini

sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap

kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan

(westernisasi).

Page 40: Interaksi indonesia eropa jadi

Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-masuk

pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang

yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar

dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah

gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain sebagainya. Ini merupakan

ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing

sehingga masih bersikap ‘latah’ terhadap kebudayaan asing.

b. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia

Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, diantaranya adalah budaya barat.

Barat, sesuai namanya, merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia yang

menekankan individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa

timur yang menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas.

Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan Belanda.

Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam

struktur budaya bangsa Indonesia.

Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat” yang hingga kini terus membekas di

dalam struktur kebudayaan Indonesia. Utamanya di dalam sistem pendidikan Indonesia.

Pendidikan merupakan salah satu komponen nonmaterial kebudayaan yang punya peran

signifikan dalam melestarikan suatu budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif

pemerintahan negara barat yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga punya

pengaruh tersendiri dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.

Tidak hanya Negara barat saja yang mempengaruhi, tetapi negara-negara Timur seperti Cina

dan Jepang pun memberikan derajat pengaruh tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan

budaya Indonesia. Jepang tentu saja, memberikan pengaruh , yaitu lewat penjajahan singkat

mereka atas Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan dengan kepulauan

nusantara jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk derajat pengaruh

tersendiri.

Page 41: Interaksi indonesia eropa jadi

Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang barat yang telah membudaya hampir

dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya

kebudayaan orang-orang barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta

melanggar norma-norma ketimuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita

terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang barat.

Contoh kebudayaan-kebudayaan barat tersebut dapat kita lihat dari cara mereka berpakaian

dan mode, film, sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.

c. Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.

Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,

ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap

bangsa.

1. Dampak Positif

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai

dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah

dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih

merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup

masyarakat.

Page 42: Interaksi indonesia eropa jadi

2. Dampak Negatif

a) Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat

melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan

banyak pilihan yang ada.

b) Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi

membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah

makhluk sosial.

c) Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang

mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan

bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia

dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak

bangga terhadap sesutu milik bangsa.

d) Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat

mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara

individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat

mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

d. Mempertahankan Kebudayaan Indonesia

Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, seperti gotong royong,

silahturahmi, ramah tamah dalam masyarakat menjadi keistimewaan dasar yang dapat

Page 43: Interaksi indonesia eropa jadi

menjadikan individu- individu masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestarikan

kebudayaan bangsa sendiri.

Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan

sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa

diseleksi dengan baik oleh masyarakat Indonesia.

Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai

kebudayaan Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari

leluluhur merupakan filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi.

Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap

budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai

sumber inspirasi dan kreatifitas.

Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak

terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif :

- Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dan

kebudayaan dalam negeri.

- Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

- Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

- Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.

- Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur.

Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri

serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia

khususnya.

Sumber : 4shared (makalah IPS)