INTENSI MENABUNG DITINJAU DARI SIKAP...

64
INTENSI MENABUNG DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP UANG PADA PEKERJA PEMULA SKRIPSI Oleh: Eka Sari Oktaviani 201210230311181 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Transcript of INTENSI MENABUNG DITINJAU DARI SIKAP...

INTENSI MENABUNG DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP UANG

PADA PEKERJA PEMULA

SKRIPSI

Oleh:

Eka Sari Oktaviani

201210230311181

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

INTENSI MENABUNG DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP UANG

PADA PEKERJA PEMULA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Eka Sari Oktaviani

201210230311181

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Intensi menabung ditinjau dari sikap terhadap uang

pada pekerja pemula

2. Nama Peneliti : Eka Sari Oktaviani

3. NIM : 201210230311181

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : 5 Oktober – 10 Februari 2016

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 30 April 2016

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Zakarija Achmat, M.Si ( )

Anggota Penguji : 1. Muhammad Shohib, M.Si ( )

2. Zainul Anwar, M.Psi ( )

3. Adhyatman Prabowo, M.Psi ( )

Pembimbing I Pembimbing II

Zakarija Achmat, M.Si. Muhammad Shohib, M.Si

Malang, 30 April 2016

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Tri Dayakisni, M.Si

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Eka Sari Oktaviani

NIM : 201210230311181

Fakultas/ Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/ karya ilmiah yang berjudul:

Intensi Menabung Ditinjau dari Sikap Terhadap Uang pada Pekerja Pemula

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk

kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkam sumbernya

2. Hasil tulisan karya ilmiah/ skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak

bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini

tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku

Malang, 30 April 2016

Mengetahui

Ketua Program Studi Yang menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si Eka Sari Oktaviani

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Intensi Menabung

Ditinjau Dari Sikap Terhadap Uang Pada Pekerja Pemula”. Skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan arahan, bimbingan,

dukungan dan bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Zakarija Achmat S.Psi, M.Si dan Muhammad Shohib S.Psi, M.Si selaku pembimbing

I dan pembimbing II yang meluangkan banyak waktu dan selalu sabar untuk

memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berguna dalam proses menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

3. Tri Muji Ingarianti S.Psi, M.Psi selaku dosen wali yang telah memberikan banyak

arahan dan dukungan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang tiada

hentinya memberikan ilmu, waktu, arahan, dan bimbingan sejak awal perkuliahan

hingga bisa menyelesaikan skripsi dengan baik.

5. Ayahanda Miyanto S.H, MM dan Ibunda Murtini tercinta yang telah mendedikasikan

seluruh waktu dan hidupnya untuk penulis. Rasa sayang dan ucapan terima kasih

rasanya tak cukup untuk membalas kasih sayang dan pengorbanan Ayahanda dan

Ibunda berikan selama ini. Terima kasih untuk kasih sayang, do’a, kesabaran,

kepercayaan dan selalu mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk bisa menjadi kebanggaan dan selalu

membahagiakan Ayahanda dan Ibunda.

6. Ibunda Wiwik Saraswati dan Malhayatun tercinta yang telah memberikan kasih

sayang, bantuan, bimbingan, dukungan dan semangat kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Adik – adik Muhammad Budi Prasetyo dan Dewi Sunita Anggraini yang telah

senantiasa memberikan kasih sayang, semangat serta dukungan untuk segera

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Teman – teman angkatan 2012 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang khusunya kelas C yang selalu berbagi kebahagiaan sejak awal perkuliahan dan

memberikan dukungan kepada penulis selama ini.

9. Keluarga besar 67 castle yang tidak henti-hentinya memberikan semangat serta

dukungan kepada penulis. Terima kasih atas kebersamaan, kebahagiaan, dan kebaikan

yang diberikan kepada penulis selama tinggal di Kota Malang.

10. Sahabat – sahabatku Ayu Tri Anggraini, Mona Marthika Liani, Faris Dzulfiqar,

Risyan Fitria Putri, Handy Dwi Satria, Nabila Nur Fajrina, Sayvhura Contika Elbondo

dll. Terima kasih atas kasih sayang, do’a, kebersamaan, kebahagiaan, perlindungan,

teguran dan dukungan kepada penulis selama ini agar dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

11. Teman – teman KKN-100 Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2015. Terima

kasih atas kebersamaan, kebahagiaan, kekeluargaan, dukungan dan semangat kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

iv

12. Perusahaan dan Institusi di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur yang telah

memberikan izin dan data untuk digunakan dalam penelitian ini.

13. Seluruh pekerja yang telah bersedia menjadi subjek penelitian sehingga penelitian ini

dapat berjalan dengan baik.

14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan

dan dukungan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Harapan penulis adalah semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti

selanjutnya. Penulis menyadari tiada hal yang sempurna, sehingga kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk perbaikan skripsi ini.

Malang, 30 April 2016

Eka Sari Oktaviani

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………... i

SURAT PERNYATAAN …………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………... iii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. vi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………….. vii

ABSTRAK ……………………………………………………………………………. 1

PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 2

LANDASAN TEORI ……………………………………………………................... 5

METODE PENELITIAN ……………………………………………………………... 7

HASIL PENELITIAN ………………………………………………………………... 9

DISKUSI ……………………………………………………………………………… 10

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ……………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 15

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 1

Hasil Try Out Instrumen Penelitian…………………………………………………… 9

TABEL 2

Deskripsi Subjek Penelitian…………………………………………………………… 10

TABEL 3

Perhitungan T-Score Skala Sikap Terhadap Uang…………………………………..... 10

TABEL 4

Perhitungan T-Score Skala Intensi Menabung………………………………………… 10

TABEL 5

Perbedaan Tingkat Dimensi Sikap Terhadap Uang pada Intensi Menabung…………. 11

vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Instrumen Penelitian……………………………………………………………………. 18

LAMPIRAN 2

Tabulasi Data Penelitian………………………………………………………………… 25

LAMPIRAN 3

Hasil Validitas & Reliabilitas Skala Sikap Terhadap Uang dan Intensi Menabung…….. 41

LAMPIRAN 4

Hasil Analisis Data……………………………………………………………………… 45

LAMPIRAN 5

Kerangka Berfikir……………………………………………………………………….. 55

1

INTENSI MENABUNG DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP UANG

PADA PEKERJA PEMULA

Eka Sari Oktaviani

201210230311181

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Tingginya kebutuhan serta tuntutan yang berada di kalangan pekerja pemula erat kaitannya

dengan tindakan ekonomi yang akan dilakukan. Menabung dijadikan salah satu alternatif

untuk memenuhi kebutuhan atau terjaminnya uang agar selalu ada. Intensi menabung

merupakan keinginan seseorang untuk menabung atau melakukan kehati-hatian dalam

penggunaan uang. Sikap seseorang terhadap uang, akan menghasilkan hal-hal yang berbeda

pada setiap individu, tergantung bagaimana individu menyikapi uang itu sendiri. Tujuan

penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya perbedaan intensi menabung ditinjau dari

sikap terhadap uang pada pekerja pemula. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

komparatif dengan teknik incidental sampling menggunakan 250 orang pekerja pemula. Hasil

penelitian yang dianalisis menggunakan independent sample t-test menunjukkan tidak

terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari sikap terhadap uang (power-prestige,

distrust, quality, dan anxiety) pada pekerja pemula. Dimensi yang memiliki perbedaan yang

signifikan pada intensi menabung adalah retention time dengan nilai (t = -3.874 ; p = 0.000),

sedangkan pada dimensi power-prestige (t = 0.523; p = 0.602), distrust (t = 0.802; p = 0.423),

quality (t = 0.341; p = 0.733), dan anxiety (t = 0.794; p = 0.428) tidak memiliki perbedaan

signifikan pada intensi menabung.

Kata Kunci: Intensi menabung, sikap terhadap uang, pekerja pemula

High-reaching needs and today demands in which adhered on fresh employee have given

unmistakable affiliation with the economic action that are going to be executed. Then, saving

money is one alternative solution to meet the needs or just to ensure the money settle frugally.

Saving intension is one's desire to save money or spend the money beyond wasteful

consumption. Attitude toward money will affect differently among each individual also

depending on how he or she behaves on money itself. The objective of this study attemp to

ascertain the differences of saving intension observed from atitudes toward money on fresh

employee. This study was comparative quantitative research with incidental sampling

technique in which utilized 250 fresh employees. The result of this study was analyzed by

independent sample-t-test that showed there was no any differences of saving intension

observed from attitude toward money (power-prestige, distrust, quality, and anxiety) on fresh

employees. The dimention which had significant difference on saving intension was retention

time with score (t = -3.874 ; p = 0.000), meanwhile power-prestige (t = 0.523; p = 0.602),

distrust (t = 0.802; p = 0.423), quality (t = 0.341; p = 0.733), and anxiety (t = 0.794; p =

0.428) dimentions had no any significant differences toward saving intension.

Key Words: Saving Intension, Attitude toward Money, Fresh Employee

2

Tingginya kebutuhan serta tuntutan yang berada di masyarakat erat kaitannya dengan

tindakan ekonomi yang akan dilakukan. Dalam hal memenuhi kebutuhan, menabung

dijadikan salah satu alternatif yang dipilih oleh masyarakat. Menabung merupakan komponen

penting dalam sektor perekonomian di Indonesia. Menabung dilakukan untuk mencapai

tujuan tertentu di masa yang akan datang. Menabung merupakan kegiatan atau aktivitas yang

membutuhkan adanya keinginan dalam diri seseorang untuk menyimpan atau menyisihkan

sebagian uang baik di bank ataupun menyimpannya sendiri. Sekarang menabung bukan

hanya dilakukan oleh orang dewasa, akan tetapi sudah banyak pihak yang mulai mengajarkan

pendidikan menabung sejak dini. Indonesia melalui Gerakan Indonesia Menabung (GIM)

berharap agar anak sejak dini dapat belajar menyisihkan sebagian uang yang dipakainya agar

dapat bermanfaat atau digunakan di masa yang akan datang, sehingga saat dewasa, anak tidak

lagi berkeinginan untuk menabung saja, akan tetapi dapat langsung mengaplikasikannya.

Menabung di Indonesia bukan hal yang asing atau sulit ditemukan, bahkan budaya menabung

pun diajarkan melalui pendidikan formal. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh badan riset

Nielsen pada tahun 2013, kebanyakan orang di Indonesia lebih memilih untuk menabung

dibandingkan menginvestasikan uang mereka yang sebenarnya hasilnya jauh lebih baik di

bandingkan menabung itu sendiri, bahkan sebagian besar atau 71% masayarakat Indonesia

masih mengutamakan penggunaan uangnya untuk ditabung. Meskipun tidak memiliki

perbandingan yang signifikan tetapi Indonesia merupakan negara nomor satu yang

menyisihkan sebagian uang untuk menabung, dibandingkan negara – negara lain seperti

Hongkong 70%, Filipina 70%, Vietnam 68%, Thailand 63%, China 61%, Jepang 61%, dan

Malaysia 61% (Wiyanti, 2013).

Peningkatan penabung di Indonesia pun dibuktikan oleh survey yang dilakukan oleh Bank

Indonesia pada Januari 2015, bahwa adanya peningkatan tabungan konsumen tercermin dari

porsi tabungan terhadap pendapatan (saving to income ratio) menjadi 14,2% per Januari 2015,

dari 13,0% pada bulan sebelumnya. Berdasarkan tingkat pengeluaran, peningkatan saving to

income ratio tertinggi terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 3 juta - Rp 4 juta

per bulan, serta adanya tunjangan hari raya (THR) yang diterima pada bulan Juli 2015

menjadi salah satu pemicu masyarakat meningkatkan jumlah tabungan mereka untuk enam

bulan mendatang (Baihaki, 2015).

Tingginya tingkat menabung di Indonesia juga diiringi dengan rendahnya tingkat konsumsi

pada masyarakat. Bahkan ketidaksesuaian antara tingginya tingkat konsumsi dan rendahnya

pendapatan masyarakat menjadi salah satu kendala dalam menabung. Sebagaimana penelitian

yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian Ekonomi Institut Bisnis Indonesia (LPE-IBI)

dengan data 1971-1997 menunjukkan bahwa MPC (Marginal Propensity to Consume) untuk

Indonesia adalah 0,77 yang artinya jika pendapatan masyarakat naik 100 persen maka

pengeluaran konsumsi masyarakat naik hingga 77 persen. Angka MPC yang tinggi

kemungkinan juga dapat disebabkan oleh masyarakat yang konsumtif. Meskipun sebagian

besar masyarakat mengutamakan penggunaan uang untuk menabung, akan tetapi banyak juga

yang hanya memiliki keinginan menabung saja akan tetapi hal tersebut tidak direalisasikan.

Sebagaimana Sabri dan Maurice MacDonald (2010) menjelaskan bahwa lebih dari separuh

responden tidak menabung ketika mereka menerima beasiswa atau pinjaman pendidikan.

Lebih dari setengah dari mereka bahkan menggunakan uang mereka untuk belanja. Sekitar

45% dari mereka menghabiskan semua uang mereka; 17% dari mereka memberi uang untuk

keluarga mereka, dan 13% menggunakan uang mereka untuk membayar utang.

3

Mereka yang memiliki pengetahuan keuangan yang lebih tinggi juga kemungkinan terlibat

dalam menabung. Pentingnya untuk hemat tumbuh terutama untuk pekerja pemula yang

secara finansial masih tergolong kurang stabil dalam pengelolaannya. Perilaku tersebut

mempengaruhi potensi mereka untuk mengembangkan sikap positif terhadap manajemen

keuangan seperti memiliki perencanaan keuangan pribadi yang baik terutama ketika

berhadapan dengan biaya dan investasi untuk menjamin masa depan mereka (Salikin, 2012).

Dengan adanya tujuan serta perencanaan keuangan yang baik maka individu cenderung

melakukan kehati-hatian dalam penggunaan uang, serta melakukan antisipasi pada

pengeluaran atau keperluan di masa yang akan datang.

Menabung dijadikan sebuah alternative untuk memenuhi kebutuhan atau terjaminnya uang

agar selalu ada. Menabung juga membutuhkan niat agar dapat merealisasikan hal tersebut

dengan baik. Pada pencapaiannya dalam menabung, tujuan dan manfaat dari menabung itu

sendiri yang dapat membedakan hasil tiap individu dalam melaksanakannya. Setiap individu

akan menggunakan cara menabung tertentu sesuai dengan cara mereka masing-masing.

Sebelumnya seseorang akan mengumpulkan informasi mengenai cara menabung yang sesuai

dengan gaya atau kemampuan mereka kemudian mengaplikasikannya.

Keinginan merupakan langkah awal dari pencapaian tujuan. Menurut Fishbein dan Ajzen

(1975) kemauan kuat seseorang untuk melakukan sesuatu dapat dijelaskan melalui konsep

intensi, intensi untuk melakukan sesuatu dipengaruhi oleh beberapa prediktor diantaranya

sikap terhadap suatu perilaku, norma subyektif tentang suatu perilaku, dan persepsi tentang

kontrol perilaku. Ilardo (1981) menjelaskan bahwa intensi merupakan sebuah komponen serta

mediator antara sikap hingga terbentuknya sebuah perilaku (dalam Dayaksini dan Hudaniah

2009). Intensi erat kaitannya dengan munculnya sebuah perilaku, terutama pada kuat atau

lemahnya intensi itu sendiri. Terbentuknya sebuah perilaku itu sendiri didasari adanya intensi

yang kuat terhadap hal tersebut. Intensi dalam penelitian ini dikhususkan pada intensi

menabung.

Menabung erat kaitannya dengan uang. Berdasarkan data yang diperoleh oleh Bank Indonesia

dan Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 1995 – 2009 peredaran uang di Indonesia pun

semakin pesat dari tahun ke tahun. Uang bukan lagi berfungsi sebagai alat transaksi atau alat

tukar semata, tetapi uang juga bisa sebagai bentuk keberhasilan, kesejahteraan atau

kemakmuran seseorang. Sebagian orang menganggap uang sebagai alat penyelesaian masalah

dan mengagumi keberadaannya, akan tetapi bagi sebagian lain uang merupakan hal yang akan

merusak dan sumber dari kecemasan sehingga menjadi penyebab depresi dan permasalahan

dalam hidup mereka (Durvasula & Lysonski, 2010). Bagaimana cara orang memperlakukan

uang, tergantung bagaimana orang memandang uang itu sendiri. Sebagaimana menurut Handi

dan Mahastanti (2012) menyatakan bahwa kondisi yang sering terjadi, yaitu dimana seseorang

banyak mengeluarkan uang untuk keperluan pribadi tanpa memikirkan masa yang akan

datang, dengan begitu bagaimana seseorang memperlakukan uang dapat berbeda satu sama

lain. Pengalaman seseorang terkait uang tersebut dapat menjadi money beliefs (Sina, 2013).

Tang (1992) mengembangkan money beliefs menjadi beberapa hal yaitu uang itu setan, uang

itu baik, uang merepresentasikan pencapaian kesuksesan, uang itu tanda dihargai, anggaran

sangat penting dan uang merupakan tanda kekuasaan. Money belief memainkan peran yang

signifikan untuk berhasil mengelola uang dengan benar (Sina, 2013). Pengetahuan tentang

uang itu mempengaruhi sikap seseorang terhadap uang.

Penelitian yang dilakukan oleh Apriani (2015) menunjukkan bahwa terdapat 54,85 % subjek

yang kecenderungan power-prestige tinggi lebih cenderung untuk menghabiskan uang lebih

4

cepat dan compulsive buying, sedangkan dimensi retention time 45,25% subjek yang

kecenderungan memilih melakukan perencanaan keuangan yang lebih baik seperti menabung

atau melakukan investasi, demi keamanan secara finansial di masa yang akan datang, pada

dimensi distrust terdapat 48,71% subjek yaitu keraguan dalam pengolahan uang yang dimiliki

dan kurangnya kemampuan individu untuk melakukan pembelian efisien, dimensi quality

terdapat 51,13% subjek yang melihat uang sebagai sebuah fungsi untuk menunjukkan kualitas

dirinya, dan dimensi terakhir adalah anxiety dengan subjek 48,59% subjek yaitu memilih

mengeluarkan uang demi melindungi individu dari ancaman. Penelitian tersebut menunjukkan

bahwa dimensi retention time dan distrust yang lebih berperan dalam mencegah pengeluaran

uang.

Sikap merupakan prediktor terbentuknya sebuah perilaku, dengan adanya intensi sebagai

mediator. Sikap terhadap uang erat kaitannya dengan apa yang akan orang tersebut lakukan.

Semakin positif dan baik sikap terhadap uang, maka semakin baik pula keinginan serta hal

yang akan dilakukan terhadap uang itu sendiri. Sikap positif terhadap objek akan diikuti sikap

positif terhadap hal-hal yang berhubungan dengan uang (Shohib, 2015). Penelitian yang

dilakukan oleh Lynne (2007) (dalam Shohib, 2015) menunjukan bahwa seseorang dengan

pengetahuan keuangan yang tinggi cenderung memiliki catatan keuangan dan melakukan

pilihan yang tepat dalam keuangan dibandingkan dengan yang pengetahuan tentang uangnya

rendah. Sikap sering digunakan untuk memprediksi perilaku, namun sikap yang ditunjukan

juga tidak sesuai dengan perilaku yang nampak, karena sikap tidak dapat secara langsung

mempengaruhi sebuah perilaku. Perilaku yang muncul harus didahului oleh niat untuk

melakukan sesuatu (intensi). Sikap memiliki pengaruh yang signifikan serta positif terhadap

intensi menabung.

Berbagai macam cara yang dilakukan seseorang agar dapat memiliki pendapatan, salah

satunya adalah dengan memiliki pekerjaan. Bekerja dilakukan seseorang untuk dapat

memenuhi kebutuhan perekonomiannya. Herzberg (dalam Siagian, 2002) menyatakan bahwa

faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang dalam bekerja terdapat beraneka ragam, salah

satunya adalah gaji atau imbalan. Pekerja merupakan kalangan yang identik dengan fenomena

ekonominya. Terutama pekerja pemula, menabung bukanlah hal yang mudah, mengingat

masih banyak kesulitan dalam mengelola keuangannya dikarenakan pengalaman yang baru di

dunia kerja serta perlunya waktu untuk menyeimbangkan peran, tanggung jawab dan juga

keamanan secara finansial. Hal tersebut yang membuat para pekerja pemula menjadi target

konsumen atau incaran produsen salah satu smartphone, yang dimuat dalam Radar Tegal

(Sabtu, 30/04/2016) yaitu PT Lenovo Indonesia yang menjadikan pekerja pemula sebagai

potensi pasar yang menjanjikan, karena dianggap kritis dalam teknologi, mapan secara

keuangan dan memiliki periode pergantian smartphone yang cukup cepat. Pekerja pemula

juga menjadi sasaran utama perbankan Indonesia dalam produk kartu kredit, selain memiliki

segmen pekerja pemula atau muda, hal lain yang menjadikan pekerja pemula sebagai sasaran

dikarenakan masih terdapat 110 juta penduduk Indonesia yang belum tersentuh perbankan

(Djumena, 2011). Hal tersebut menunjukkan bahwa pekerja pemula menjadi sasaran yang

tepat bagi para produsen, dikarenakan pekerja pemula yang dikenal dengan fenomena

ekonominya, meskipun tidak menutup kemungkinan bagi para pekerja pemula untuk

melakukan banyak rencana dalam menjaga keamanan finansial mereka salah satunya dengan

menabung.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Firma ADP pada tahun 2014 yang mempelajari

sembilan juta pegawai di Amerika. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hanya 20%

pegawai muda yang ingin menabung untuk masa pensiun, dan hanya akan menyisihkan 5%

5

dari gaji mereka (Syaaf, 2014). Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa usia dan masa

kerja juga mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan terkait tindakan ekonomi

yang akan dilakukan. Pekerja pemula cenderung sulit dalam mengatur keuangan, maka

kebanyakan para pekerja pemula memiliki niat atau keinginan menabung dengan tujuan dapat

di manfaatkan di masa yang akan datang. Banyak hal yang mempengaruhi intensi menabung

pada para pekerja pemula, salah satunya adalah sikap terhadap uang. Oleh karena itu, pada

penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan intensi menabung

ditinjau dari sikap terhadap uang yang meliputi dimensi power-prestige, retention time,

distrust, quality, dan anxiety. Manfaat dari penelitian ini yaitu mengetahui intensi menabung

pada pekerja pemula dan menabung dapat dijadikan alternatif dalam mengatasi masalah

ekonomi pada pekerja pemula.

Intensi Menabung

Intensi sebagai lokasi seseorang pada dimensi probabilitas subjektif yang melibatkan

hubungan antara dirinya dan beberapa tindakan. Intensi perilaku mengacu pada probabilitas

subjektif seseorang yang akan melakukan beberapa perilaku. Intensi merupakan sebuah

peristiwa yang menimbulkan respon individu yang kemudian melibatkan proses internal

untuk pencapaian keputusan, tingkah laku tersebut akan dilakukan atau tidak dilakukan.

Intensi merupakan indikasi seberapa kuat keyakinan seseorang untuk mencoba suatu perilaku.

Intensi merupakan prediktor utama dari perbuatan atau tindakan yang akan dilakukan

seseorang dalam situasi tertentu. Intensi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu

perbuatan ditentukan oleh dua determinan dasar yaitu determinan diri dan determinan

pengaruh sosial (Fishbein & Ajzen, 1975).

Menurut Ajzen (2005) intensi memiliki beberapa komponen, diantaranya :

1. (Attitude toward behavior) adalah sikap terhadap tingkah laku tertentu atau sikapnya

terhadap perwujudan perilaku dalam situasi tertentu

2. (Subjective norm) adalah norma subyektif atau norma-norma yang berpengaruh pada

perilaku dan motivasi seseorang untuk mematuhi norma tersebut

3. (Perceived behavior control) yaitu persepsi mengenai kontrol perilaku

Intensi memiliki empat aspek yaitu perilaku (behavior) yaitu hal spesifik yang nantinya akan

diwujudkan, sasaran (target) yaitu objek yang menjadi sasaran perilaku, situasi (situation)

yaitu situasi yang mendukung terlaksananya suatu perilaku, dan waktu (time) yaitu meliputi

waktu tertentu.

Menabung merupakan kehati-hatian dalam penggunaan uang, penyimpanan, dan melakukan

penyisihan dari sebagian pendapatan yang dimiliki. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,

menabung adalah menyimpan uang baik di celengan, pos, bank dan sebagainya. Menabung

merupakan salah satu objek dari intensi. Menabung karena menghadapi hal-hal darurat seperti

sakit atau mendesak, cadangan kebutuhan, menghadapi masa tua atau pensiun, kebutuhan

anak- anak, membeli rumah atau barang-barang yang bersifat jangka panjang, dan liburan

(Katona, 1975).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa intensi menabung merupakan keinginan

atau kemauan seseorang untuk menyimpan, menyisihkan, menggunakan uang secara hati-hati

di tempat yang aman atau diinginkan untuk mencapai tujuan tertentu di masa yang akan

datang.

6

Gambar 1. Theory of planned behavior (Ajzen, 2005).

Sikap Terhadap Uang

Para ekonom mendefinisikan uang sebagai sesuatu yang secara umum diterima dalam

pembayaran barang dan jasa atau pembayaran atas utang. Sedangkan menurut para ahli

(dalam Prathaman Rahardja, 1990) uang adalah :

1. Segala sesuatu yang diterima umum sebagai alat pembayaran untuk barang – barang

(Robertson)

2. Segala sesuatu yang diterima oleh umum serta dapat digunakan untuk mebayar utang

(R.S.Sayers)

3. Segala sesuatu yang diterima umum untuk dapat digunakan sebagai alat tukar (A.C Pigou)

4. Kekayaan dengan pemilik yang dapat melunasi hutangnya dalam jumlah tertentu pada

waktu itu juga (Albert Gailort Hart).

Sikap merupakan predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara konsisten dalam cara

tertentu berkenaan dengan obyek tertentu (Fishbein & Ajzen 1975). Uang memiliki banyak

bentuk dan uang juga memiliki banyak arti (Snelders, 1992). Sikap terhadap uang memiliki

komponen afektif yaitu berupa uang itu baik atau jahat, komponen kognitif yaitu bagaimana

kaitannya dengan prestasi, rasa hormat, kebebasan, dan komponen perilaku (Tang et al.,

1992). Sedangkan pada penelitian ini menggunakan pendapat Yamauchi dan Templer (1982)

yang membagi sikap terhadap uang menjadi 5 dimensi, diantaranya adalah :

1. Power-prestige yaitu uang adalah sebagai bentuk kekuasaan dan gengsi atau pengakuan,

persaingan, pengakuan eksternal serta pencapaian barang-barang yang material. Mereka

yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini menggunakan uang sebagai alat untuk

mempengaruhi orang lain, mengesankan orang lain serta menjadikan uang sebagai simbol

sebuah kesuksesan.

2. Retention time yaitu menekankan pada perencanaan keuangan serta penggunaan hati-hati

terhadap uang. Mereka yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini memiliki perencanaan

keuangan di masa yang akan datang serta memantau situasi keuangan mereka dengan teliti

3. Distrust yaitu ketidakpercayaan serta rasa curiga atau ragu dengan situasi yang

berhubungan dengan pengguaan uang. Mereka yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini

sering ragu serta curiga dalam situasi yang melibatkan uang dan kurangnya keyakinan

dalam pengambilan keputusan dalam membeli yang efisien.

4. Quality yaitu mengedepankan unsur-unsur kualitas pada hidup dengan memilih barang-

barang dengan kualitas baik sebagai kriteria utama. Mereka yang memiliki skor tinggi pada

dimensi ini percaya bahwa mendapatkan hal yang terbaik atau mendapatkan barang dengan

Attitude

toward

behavior

Subjective

norm

Perceived

behavior

control

Intention

7

kualitas terbaik dengan membayar dengan jumlah yang banyak, sedangkan mereka dengan

nilai yang rendah pada dimensi menganggap kualitas produk bukan sesuatu yang penting.

5. Anxiety yaitu uang digambarkan sebagai sumber stress atau depresi. Mereka dengan skor

tinggi pada dimensi ini melihat uang sebagai sumber kegelisahan dan juga menjadi sumber

perlindungan dari kegelisahan itu sendiri.

Sikap terhadap uang memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya pengaruh

sosial, seperti norma dan kebudayaan, karakteristik kepribadian individu serta informasi yang

selama ini diterima (Mednick & Kirschenbaum 1975). Sedangkan krakteristik sikap menurut

Brigham (1991) yaitu sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku, sikap

ditujukan mengarah kepada obyek psikologis atau kategori, dalam hal ini skema yang dimiliki

orang menentukan bagaimana mereka mengkategorisasikan target objek dimana sikap

diarahkan, sikap dipelajari, dan sikap mempengaruhi perilaku.

Pekerja Pemula

Berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pekerja merupakan setiap

orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Mereka yang dikelompokkan

sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.

Pekerja pada penelitian ini merupakan pekerja pemula, sehingga pekerja pemula merupakan

setiap orang yang melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa dengan masa

kerja kurang lebih 1 – 2 tahun.

Sikap Terhadap Uang dan Intensi Menabung

Trandis (dalam Fishbein, 1975) mengemukakan bahwa terdapat korelasi positif antara sikap

dan intensi. Menjadikan sikap sebagai prediktor pada kemunculan perilaku spesifik dalam

konteks tertentu akan sulit, karena antara sikap hingga ke tahap perilaku terdapat komponen

sebagai mediatornya yaitu intensi (Ilardo, 1981). Sikap seseorang terhadap uang beraneka

ragam. Seseorang yang menganggap uang sebagai power-prestige, maka akan meyakini

bahwa uang akan membuat orang lain terkesan serta sebagai simbol dari kesuksesan, skor

tinggi pada dimensi ini cenderung memiliki intensi menabung yang lemah karena cenderung

membeli barang – barang bukan berdasarkan kebutuhan dan manfaat barang tersebut justru

untuk mendapat pengakuan serta membuat orang lain terkesan, sedangkan skor rendah pada

dimensi ini akan sebaliknya, yaitu cenderung memiliki intensi menabung yang kuat. Dimensi

retention time, yaitu berorientasi pengelolaan keuangan untuk jangka panjang, penggunaan

hati – hati terhadap uang serta adanya perencanaan untuk keamanan secara finansial, maka

skor tinggi pada dimensi ini cenderung membuat seseorang memiliki intensi menabung yang

kuat, sedangkan skor rendah pada dimensi ini akan sebaliknya, yaitu cenderung memiliki

intensi menabung yang lemah. Pada dimensi distrust, yaitu rasa curiga atau kewaspadaan

dalam penggunaan uang, sehingga skor tinggi pada dimensi ini cenderung ragu-ragu

menggunakan uangnya atau membeli sesuatu maka cenderung memiliki intensi menabung

yang kuat, sedangkan skor rendah pada dimensi ini akan sebaliknya, yaitu cenderung

memiliki intensi menabung yang lemah. Dimensi quality, yaitu mengedepankan unsur

kualitas dengan memilih barang-barang dengan kualitas yang baik sebagai kriteria utama

dalam hidupnya, barang – barang dengan kualitas yang baik merupakan barang – barang

dengan harga tinggi, sehingga skor tinggi pada dimensi ini cenderung memiliki intensi

menabung yang lemah, sedangkan skor rendah pada dimensi ini akan sebaliknya, yaitu

cenderung memiliki intensi menabung yang kuat. Sedangkan pada dimensi anxiety, uang

dianggap sumber kecemasan dan kegelisahan, bahkan dianggap dapat mengatasi kegelisahan

8

itu sendiri, maka skor tinggi pada dimensi ini cenderung memiliki intensi menabung kuat

karena ada rasa khawatir bahwa tidak akan aman secara finansial, sedangkan skor rendah

pada dimensi ini akan sebaliknya, yaitu memiliki intensi menabung yang lemah. Intensi

menabung merupakan perencanaan terhadap uang atau niat seseorang untuk menyisihkan

uangnya untuk keperluan tertentu dan kehati-hatian dalam penggunaan uang.

Hipotesa

Penelitian ini menggunakan variabel sikap terhadap uang sebagai prediktor intensi menabung.

Oleh karena itu, hipotesa pada penelitian ini adalah ada perbedaan intensi menabung ditinjau

dari sikap terhadap uang (power-prestige, retention time, distrust, quality, dan anxiety) pada

pekerja pemula.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian kuantitatif komparatif, yaitu

menyelidiki hubungan sebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap alibat yang terjadi dan

mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Peneliti

menggunakan kuantitatif komparatif, yang bertujuan melihat perbedaan yang terdapat dalam 2

variabel yaitu pada data yang ditentukan (Sugiyono, 2011).

Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah pekerja pemula dengan masa kerja 1 – 2 tahun yang berada di

Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Teknik yang digunakan adalah nonprobability sampling

karena populasi tidak diketahui pasti jumlahnya. Peneliti menggunakan incidental sampling,

yaitu pengambilan sampel yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti

dapat dijadikan sampel, serta memiliki ciri – ciri tertentu dan cocok sebagai sumber data.

Jumlah subjek yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 250 subjek.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu sikap terhadap uang dan intensi menabung.

Variabel bebas yaitu sikap terhadap uang dan variabel terikat adalah intensi menabung.

Yamauchi dan Templer (1982) menyatakan bahwa sikap seseorang terhadap uang meliputi

lima dimensi yaitu power-prestige, retention time, distrust, quality dan anxiety, untuk

mengetahui skor tinggi dan skor rendah subjek pada masing-masing dimensi tersebut yang

dilihat dengan skala sikap terhadap uang. Variabel terikat yaitu intensi menabung adalah niat

seseorang untuk menyisihkan uangnya untuk keperluan tertentu dan kehati-hatian dalam

penggunaan uang yang dilihat dengan skala intensi menabung berdasarkan komponen attitude

toward behavior, subjective norm, dan perceived behavior control.

Metode pengambilan data pada penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala sikap

terhadap uang dan skala intensi menabung. Skala sikap terhadap uang pada penelitian ini

menggunakan skala Money Attitude Scale (MAS) yang dikembangkan oleh Yamauchi dan

Templer dengan 5 indikator diantaranya power-prestige, retention time, distrust, quality dan

anxiety dengan nilai reliabilitas 0,77. Pengukuran MAS berbentuk skala likert yang berjumlah

9

34 item, dengan 5 pilihan jawaban yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS

(tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Sedangkan skala intensi menabung pada

penelitian ini menggunakan skala intensi menabung yang dikembangkan oleh Fishbein &

Ajzen (1975) dengan 3 indikator diantaranya attitude toward behavior, subjective norm dan

perceived behavior control dengan nilai reliabilitas 0,885. Pengukuran skala intensi

menabung ini berbentuk likert yang berjumlah 30 item, dengan 4 pilihan jawaban yaitu SS

(sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). Berdasarkan uraian

di atas dapat disimpulkan bahwa kedua instrument alat ukur yang digunakan pada penelitian

ini reliable, karena syarat cronbach alpa 0,600 atau hal ini membuktikan bahwa instrument

yang digunakan pada penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang baik.

Tabel 1. Hasil Try Out Instrumen Penelitian

Skala Alpha. Keterangan

Sikap Terhadap Uang 0,811 Reliabel

Intensi Menabung 0,913 Reliabel

Prosedur dan Analisa Data

Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan. Tahapan pertama adalah tahapan perencanaan

penelitian, yaitu tahap dimana penelitian dipersiapkan. Pada tahapan ini segala sesuatunya

mengenai penelitian dipersiapkan, seperti pemilihan judul, perumusan masalah, pembuatan

kerangka berpikir, hipotesis, menentukan populasi sampel dan instrument penelitian, serta

menentukan analisis data yang akan digunakan.

Tahapan kedua adalah melakukan tryout instrumen penelitian yang akan digunakan, tryout

dilakukan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 23 November 2015 sampai

dengan 26 November 2015. Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian yaitu tahapan

saat penelitian dilakukan. Tahapan ini meliputi pengambilan data yang digunakan dengan

menyebarkan skala yang dilakukan di Kota Balikpapan, kemudian melakukan input data dan

melakukan analisis dengan menggunakan Independent Sample T-Test. Data dianalisis

menggunakan Independent Sample T-Test untuk menguji perbedaan variabel terikat dengan

variabel bebas dengan perbandingan kategori tinggi dan kategori rendah pada setiap dimensi

pada skala sikap terhadap uang yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat

kuantitatif komparatif, yaitu untuk mengetahui perbedaan intensi menabung dari 5 dimensi

sikap terhadap uang yaitu: power-prestige, retention time, distrust, quality, dan anxiety.

Tahapan terakhir adalah penyusunan hasil atau laporan penelitian. Pada tahapan ini dilakukan

penulisan laporan penelitian berdasarkan format yang telah ditentukan.

HASIL PENELITIAN

Setelah penelitian dilakukan, diperoleh beberapa tabel hasil yang akan di paparkan di bawah

ini. Tabel pertama merupakan karakteristik subjek penelitian, yang ditentukan berdasarkan

incidental sampling yang berjumlah 250 sampel. Hasil penelitian dapat diuraikan

sebagaimana tabel berikut :

10

Tabel 2. Deskripsi Subjek Penelitian

Karakteristik Frekuensi Persentase

Jenis Kelamin

Laki – laki 102 41 %

Perempuan 148 59 %

Usia

18 – 21 67 27 %

22 – 29 183 73 %

Pekerjaan

Teller

Akuntan

65 26 %

40 16 %

Staff HRD

Staff Marketing

Teknisi

Administrasi

Juru Tata Usaha

Perpustakaan dan Kearsipan

Guru

Lainnya

45 18 %

40 16 %

14 6 %

13 5 %

8 3 %

6 2 %

19 8 %

Berdasarkan tabel deskripsi di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis kelamin,

terdapat 102 laki-laki dan 148 perempuan. Subjek yang berusia 18-21 tahun terdapat 67 orang

dan yang berusia 22-29 berjumlah 183 orang. Berdasarkan pekerjaan, subjek yang bekerja

sebagai Teller terdapat 26 %, akuntan 16 %, staff HRD 18 %, staff marketing 16%, teknisi 6

%, administrasi 5 %, guru 3 %, juru tata usaha perpustakaan dan kearsipan terdapat 2 %, dan

lainnya terdapat 8 %, diantaranya terdapat reporter, receptionist, sales, perawat, konsultan,

dosen, HSE, SAR, dan operator.

Tabel 3. Perhitungan T-Score Skala Sikap Terhadap Uang

Dimensi Kategori Interval Frekuensi Persentase

Power Prestige Rendah 27.99 – 60.85 214 85.6 %

Tinggi 60.85 – 93.71 36 14.4 %

Retention Time Rendah 15.52 – 41.04 39 15.6 %

Tinggi 41.04 – 66.56 211 84.4 %

Distrust Rendah 23.27 – 48.94 116 46.4 %

Tinggi 48.94 – 74.61 134 53.6 %

Quality Rendah 22.86 – 48.465 142 56.8 %

Tinggi 48.465 – 74.07 108 43.2 %

Anxiety Rendah 5.47 – 39.695 124 49.6 %

Tinggi 39.695 – 73.92 126 50.4 %

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada subjek pada skala sikap terhadap uang

dengan menggunakan SPSS dan memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa subek yang

masuk kategori tinggi pada retention time lebih banyak dibandingkan dengan kategori lainnya

11

dan dimensi lainnya. Hal tersebut dapat dilihat di tabel di atas bahwa subjek pada dimensi

power-prestige dengan kategori rendah terdapat 85.6% dan kategori tinggi terdapat 14.4%,

subjek pada dimensi retention time dengan kategori rendah terdapat 15.6%, dan kategori

tinggi terdapat 84.4%, subjek pada dimensi distrust dengan kategori rendah terdapat 46.4%

dan kategori tinggi terdapat 53.6%, subjek pada dimensi quality dengan kategori rendah

terdapat 56.8%, dan kategori tinggi terdapat 43.2%, dan subjek pada dimensi anxiety dengan

kategori rendah terdapat 49.6% dan kategori tinggi terdapat 50.4%.

Tabel 4. Perhitungan T-Score Skala Intensi Menabung

Skala Kategori Interval Frekuensi Persentase

Intensi Menabung Rendah 8.12 – 41.805 50 20 %

Tinggi 41.805 – 75.49 200 80 %

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan pada subjek pada skala intensi menabung

dengan menggunakan SPSS dan memperoleh hasil yang menunjukkan bahwa subek yang

masuk kategori tinggi pada intensi menabung lebih banyak dibandingkan dengan kategori

rendah. Hal tersebut dapat dilihat di tabel di atas bahwa subjek pada kategori rendah terdapat

20% dan kategori tinggi terdapat 80%.

Tabel 5. Perbedaan Tingkat Dimensi Sikap Terhadap Uang pada Intensi Menabung

Dimensi Kategori Mean

Difference

t P Keterangan

Power Prestige Rendah vs Tinggi 0.812 0.523 0.602 Tidak ada perbedaan

Retention Time Rendah vs Tinggi -5.656 -3.874 0.000 Berbeda

Distrust Rendah vs Tinggi 0.877 0.802 0.423 Tidak ada perbedaan

Quality Rendah vs Tinggi 0.376 0.341 0.733 Tidak ada perbedaan

Anxiety Rendah vs Tinggi 0.865 0.794 0.428 Tidak ada perbedaan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan independent sample t-test, tabel di atas dapat

diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari sikap terhadap

uang, kecuali pada dimensi retention time (t = -3.874 ; p = 0.000), sehingga terdapat perbedaan

intensi menabung yang signifikan ditinjau dari dimensi retention time. Sedangkan pada

dimensi power-prestige (t = 0.523; p = 0.602), sehingga tidak terdapat perbedaan intensi

menabung ditinjau dari dimensi power-prestige. Pada dimensi distrust (t = 0.802 ; p = 0.423),

sehingga tidak terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari dimensi distrust. Pada

dimensi quality (t = 0.341 ; p = 0.733), sehingga tidak terdapat perbedaan intensi menabung

ditinjau dari dimensi quality. Sedangkan pada dimensi anxiety (t = 0.794 ; p = 0.428), sehingga

tidak terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari dimensi anxiety.

DISKUSI

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari sikap

terhadap uang, kecuali pada dimensi retention time dengan nilai (t = -3.874 ; p = 0.000),

sehingga terdapat perbedaan intensi menabung yang signifikan ditinjau dari dimensi retention

time. Dimensi retention time yaitu bagaimana individu menyikapi uang dengan menekankan

12

pada perencanaan keuangan serta penggunaan hati-hati terhadap uang. Mereka yang memiliki

skor tinggi pada dimensi retention time, memiliki perencanaan keuangan di masa yang akan

datang, serta memantau situasi keuangan dengan teliti (Yamauchi, 1982). Berdasarkan hal

tersebut, dapat dilihat bahwa pada dimensi ini terdapat perbedaan intensi menabung yang

signifikan pada pekerja pemula yang memiliki skor tinggi dan rendah. Skor tinggi pada

dimensi retention time akan memilih untuk melakukan kehati-hatian dalam penggunaan uang

atau memiliki intensi menabung yang kuat. Sedangkan pekerja pemula yang memiliki skor

rendah pada dimensi retention time, akan memiliki intensi menabung yang lemah karena

kurang memiliki kehati-hatian dalam penggunaan uang serta lebih berorientasi ke masa

sekarang dibandingkan ke masa yang akan datang (Yamauchi, 1982).

Hasil analisis yang dilakukan pada dimensi power-prestige, (t = 0.523 ; p = 0.602), hal

tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari dimensi

power-prestige. Pada dimensi ini pekerja pemula menyikapi uang sebagai bentuk kekuasaan,

persaingan, gengsi, pengakuan eksternal serta pencapaian barang-barang yang material.

Mereka yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini menggunakan uang sebagai alat untuk

mempengaruhi orang lain, mengesankan orang lain serta menjadikan uang sebagai simbol

kesuksesan (Yamauchi, 1982). Berdasarkan hal tersebut, menyatakan bahwa pekerja pemula

yang memiliki skor tinggi pada dimensi power-prestige akan menjadikan uang sebagai alat

agar orang lain terkesan, misalnya dengan berbelanja hal-hal yang membuat dirinya lebih baik

dari orang lain, sehingga nilai yang tinggi pada dimensi ini justru membuat intensi menabung

lemah. Pada dimensi power- prestige memiliki korelasi negatif dengan non-compulsive

buying dan memiliki pengaruh penting pada compulsive buying. Hal tersebut menunjukkan

bahwa dimensi ini mengindikasikan individu memiliki kecenderungan compulsive buying,

karena menganggap uang harus selalu ada akan tetapi tidak memiliki orientasi untuk jangka

panjang dan mengenyampingkan kekhawatiran pada kondisi finansial di kemudian hari.

Sedangkan pekerja pemula yang memiliki skor rendah pada dimensi power-prestige, akan

memiliki intensi menabung yang kuat karena kepentingan dalam penggunaan uang untuk

mengesankan orang lain tidak sebesar pada power-prestige dengan skor tinggi (Yamuchi,

1982). Hasil pada dimensi power-prestige ini memperoleh hasil bahwa tidak terdapat

perbedaan antara skor rendah dan tinggi, atau skor yang tinggi atau rendah pada dimensi

power-prestige tidak membuat intensi menabung pada pekerja pemula jadi berbeda.

Power-prestige memiliki perbedaan dengan dimensi retention time dalam hal menghabiskan

uangnya, power prestige cenderung menggunaknnya uangnya untuk berbelanja sedangkan

retention time lebih mengatur keuangan dan memilih untuk menyimpan uangnya (Chi, 2013).

Berdasarkan penelitian tersebut, hal ini membuktikan jika dimensi retention time lebih

memiliki orientasi pada intensi menabung dibandingkan dimensi power-prestige. Hal

tersebut membuktikan bahwa pekerja pemula merasa dengan memiliki uang saja sudah cukup

membuat orang lain terkesan dibandingkan memiliki tabungan untuk membuat orang lain

terkesan atau gengsi.

Hasil analisis yang didapatkan pada dimensi distrust yaitu (t = 0.802 ; p = 0.423 ) atau tidak

terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari dimensi distrust. Pada dimensi distrust,

memiliki asumsi bahwa individu yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini lebih sering

curiga, memiliki keraguan atau ketidakpercayaan pada kegiatannya dalam penggunaan uang,

serta kemampuannya dalam membuat keputusan membeli yang efisien (Yamauchi, 1982).

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa pekerja pemula yang memiliki skor tinggi dan

skor rendah pada dimensi distrust tidak memiliki perbedaan, atau skor rendah atau tinggi pada

13

dimensi ini ternyata tidak membuat intensi menabung jadi berbeda. Pekerja pemula dengan

skor tinggi pada dimensi ini memiliki ketidakpercayaan dan keraguan dalam penggunaan

uangnya untuk ditabung atau terlibat dalam kegiatan menabung.

Hasil analisis yang dilakukan pada dimensi quality, memperoleh hasil (t = 0.341 ; p = 0.733),

dan menunjukkan tidak terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari dimensi quality.

Sama halnya dengan dimensi power-prestige, pada dimensi quality juga lebih

mengedepankan kualitas, sehingga rela mengeluarkan uang lebih bahkan mengeluarkan

seluruh uangnya untuk mendapatkan yang terbaik. Sehingga skor yang tinggi pada dimensi ini

lebih percaya bahwa dengan membayar lebih akan mendapatkan kualitas terbaik (Yamauchi,

1982), dengan rela membayar lebih hal tersebut membuktikan bahwa intensi menabung

cenderung lemah. Sedangkan para pekerja pemula yang memiliki skor rendah pada dimensi

ini menganggap kualitas tidak penting ketika membeli sebuah produk, sehingga individu lebih

menggunakan uang secara hati-hati dan memiliki intensi menabung yang kuat. Berdasarkan

hal analisis tersebut, dapat dilihat bahwa pekerja pemula yang memiliki skor tinggi dan skor

rendah pada dimensi quality tidak memiliki perbedaan, atau skor rendah atau tinggi pada

dimensi ini ternyata tidak membuat intensi menabung jadi berbeda.

Hasil analisis yang dilakukan pada dimensi anxiety dengan nilai (t = 0.794 ; p = 0.428),

sehingga hal tersebut menunjukkan tidak terdapat perbedaan jika ditinjau dari dimensi anxiety.

Pada dimensi ini, individu cenderung menyikapi uang merupakan sumber dari stress atau

depresi, uang dianggap sebagai sumber kecemasan dan juga penghilang dari kecemasan itu

sendiri, dan individu dapat menunjukkan tanda-tanda gugup dengan sesuatu yang berhubungan

dengan penggunaan uang (Yamauchi, 1982). Berdasarkan asumsi, pekerja pemula yang

memiliki skor tinggi pada dimensi ini menganggap uang sebagai sumber kecemasan dan juga

penghilang dari kecemasan itu sendiri, merasa terganggu dan sulit untuk melewatkan barang-

barang yang murah dan menghabiskan uang untuk membuat dirinya menjadi lebih baik,

sehingga pekerja pemula yang memiliki skor tinggi pada dimensi ini memiliki intensi

menabung yang lemah. Sedangkan pekerja pemula yang memiliki skor rendah pada dimensi ini

menganggap tidak terlalu sulit untuk melewatkan barang murah dan tidak menghabiskan uang

untuk membuat dirinya merasa lebih baik, sehingga pekerja pemula yang memiliki skor tinggi

pada dimensi ini memiliki intensi menabung yang kuat. Berdasarkan hal analisis tersebut,

dapat dilihat bahwa pekerja pemula yang memiliki skor tinggi dan skor rendah pada dimensi

anxiety tidak memiliki perbedaan, atau skor rendah atau tinggi pada dimensi ini ternyata tidak

membuat intensi menabung jadi berbeda. Hal ini bertentangan dengan penelitian mengenai

dimensi distrust dan anxiety mempengaruhi penggunaan hati-hati terhadap uang (saving),

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa dimensi distrust dan

anxiety memiliki pengaruh terhadap menabung (Hayhoe, 2012).

Sikap terhadap uang merupakan hal yang penting untuk dipahami karena sikap seseorang

terhadap uang dapat menentukan perilakunya terhadap uang. Setiap dimensi atau sikap yang

dimiliki akan menghasilkan hal-hal yang berbeda-beda. Selain sikap, terdapat beberapa hal

yang berpengaruh langsung secara signifikan terhadap pengelolaan keuangan seseorang yaitu

status sosial ekonomi orangtua, pendidikan pengelolaan keuangan, dan pembelajaran di

perguruan tinggi (Widayati, 2012). Berdasarkan penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa

banyak hal selain sikap yang berhubungan langsung pada pengelolaan keuangan setiap

individu. Intensi menabung merupakan adanya keinginan seseorang untuk menabung. Selain

sikap terhadap uang, intensi menabung juga dipengaruhi oleh toleransi risiko keuangan,

fokus regulasi, norma subjektif tentang menabung, dan persepsi keuangan (Magendanz,

14

2014). Berdasarkan penelitian tersebut, hal tersebut dapat membuktikan bahwa salah satu hal

yang membuat individu memiliki intensi menabung yang kuat tidak hanya dilihat dari sikap

terhadap uangnya saja.

Menabung tidak hanya dilakukan di jasa-jasa penyimpanan uang atau bank saja, tetapi

menabung juga dapat dilakukan sendiri. Meskipun investasi memiliki gambaran dan hasil

yang jauh lebih besar dibandingkan menabung itu sendiri, tetapi masih banyak orang yang

memilih menabung. Salah satu alasan orang lebih memilih menabung karena caranya lebih

mudah dan konsekuensinya jauh lebih sedikit dibandingkan melakukan investasi. Bahkan di

Indonesia, banyak sekali pihak dan program yang dibuat agar masyarakat Indonesia lebih

gemar menabung. Hal-hal tersebut seharusnya dapat dijadikan salah satu faktor yang

mendorong seseorang agar berfikir bahwa menabung merupakan salah satu alternative atau

modifikasi perilaku yang dapat dilakukan untung mengatasi perilaku boros dan juga perilaku

berhutang.

Hasil penelitian mengenai alasan individu yang memiliki usia yang lebih muda tidak

menabung dibandingkan individu yang memiliki usia lebih tua adalah 60% menyatakan

bahwa tidak dapat menabung, sisanya menyatakan bahwa pengeluarannya yang banyak

menghambatnya untuk menabung, tidak cukup insentif dalam menabung, tidak ingin uangnya

terikat dengan rekening tabungan, tidak butuh menabung, tidak percaya dengan jasa

keuangan, tidak dapat menerapkan, serta tidak memiliki kebutuhan untuk menabung itu

sendiri (Bradley, 2012). Berdasarkan penelitian tersebut membuktikan individu yang

memiliki usia jauh lebih muda, seperti halnya para pekerja pemula yang kategori usia masih

dikatakan muda, sehingga kecil kemungkinannya memiliki intensi menabung yang kuat.

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi individu yang berusia muda untuk menabung,

diantaranya keterjangkauan, pengeluaran dan prioritas menabung, pengaruh lingkungan

terutama keluarga, kecakapan dan pengetahuan mengenai keuangan itu sendiri, dan hal

terakhir adalah produk dari tabungan, penyedia layanan, dan pemasarannya (Dolphin, 2012).

Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa banyak hal yang dapat membuat individu dengan

usia muda, khususnya para pekerja dengan penghasilan rendah untuk menabung.

Para pekerja pemula yang skor tinggi pada dimensi retention time memiliki intensi menabung

yang kuat, sedangkan pekerja pemula dengan skor tinggi pada power-prestige, distrust,

quality dan anxiety intensi menabung yang lemah. Intensi menabung yang kuat sangat penting

bagi para pekerja pemula, karena para pekerja pemula tidak lagi hanya menghambur-

hamburkan uang saja, akan tetapi memiliki kesiapan dan gambaran bagi kondisi finansialnya

di kemudian hari. Para pekerja pemula yang sangat fenomenal dengan perilaku ekonominya,

karena masa kerja yang singkat serta pengalaman dalam pengelolaan keuangan menjadikan

pekerja pemula menjadi target utama para produsen, sehingga rawan dalam hal pengelolaan

keuangan dan menyebabkan adanya niat atau intensi menabung yang lemah. Berdasarkan

hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan para pekerja yang masih pemula atau

pekerja dengan masa kerja kurang dari 2 tahun belum memiliki orientasi pada intensi

menabung yang kuat terutama pada dimensi power-prestige, distrust, quality dan anxiety.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 250 subjek penelitian ini, dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan intensi menabung ditinjau dari sikap terhadap

uang pada pekerja pemula, kecuali pada dimensi retention time. Penelitian ini membuktikan

15

bahwa tidak terdapat perbedaan intensi menabung yang signifikan ditinjau dari sikap terhadap

uang pada pekerja pemula yaitu meliputi dimensi power-prestige, distrust, quality dan

anxiety. Dimensi yang memiliki perbedaan yang signifikan pada intensi menabung adalah

dimensi retention time dengan nilai (t = -3.874 ; p = 0.000). Berdasarkan hasil yang diperoleh

pada penelitian ini menunjukkan para pekerja yang masih pemula atau pekerja dengan masa

kerja kurang dari 2 tahun belum memiliki orientasi pada intensi menabung yang kuat terutama

pada dimensi power-prestige, distrust, quality dan anxiety.

Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai gambaran atau pertimbangan bagi para pekerja

pemula untuk dapat memiliki persiapan dan pengelolaan bagi kondisi finansialnya di

kemudian hari, dapat mengatur keuangan dan mengindari perilaku berhutang dikarenakan

perilaku belanja yang berlebihan, dan lebih mengedepankan penggunaan hati-hati terhadap

uang. Dengan begitu, para pekerja pemula tidak lagi merasa upah yang diterimanya tidak

cukup dan dapat mengatasi masalah keuangannya. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk

menyesuaikan antara variabel dan subjek yang akan diteliti, terutama mempertimbangkan

sampling yang digunakan. Incidental sampling yang digunakan pada penelitian menjadi salah

satu kelemahan dalam penelitian ini karena subjek yang secara kebetulan bertemu cenderung

memiliki waktu yang singkat dan terburu-buru dalam pengambilan data yang dilakukan,

sehingga akan lebih baik jika menjadi bahan pertimbangan dalam penelitian-penelitian

selanjutnya.

REFERENSI

Adha, Irene Anggita Nurul & Ratri Virianita. 2010. Sikap dan Intensi Pemanfaatan Internet

dalam Kegiatan Bisnis. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, 3, 380 - 389.

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. New York: Open University Press.

Ajzen, Icek. 2005. The Theory of Planned Behavior. Diakses pada tanggal 3 April 2015, from

https://www.researchgate.net.

Apriani, Nur. 2015. Intensi Berhutang Ditinjau Dari Sikap Terhdap Uang Pada Mahasiswa

Perantau. Diakses pada 19 Oktober 2015, from eprints.umm.ac.id.

Baihaki. (2015, Feb 3th). Suvei BI: Jumlah Penabung Meningkat. Diakses pada 19 Oktober

2015, from http://keuangan.kontan.co.id/news/survei-bi-jumlah-penabung-meningkat.

Baron, Robert A & Donn Byrne. 2004. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Bradley L. 2012. Young people and savings: Polling results, London: Institute for Public

Policy Research.

Brigham, J.C. 1991. Social Psychology. New York: Harper Collins Publishers.

Chi, Yeong Nain. 2013. Empirical Analysis of Bicultural Border College Students’ Attitudes

Toward Money. Journal of Applied Business and Economics, 14(3), 70 – 82.

Dayaksini, Tri & Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. UMM Press: Malang.

Djumena, Erlangga. (2011, March 2th). Kartu Kredit Bidik Pekerja Pemula. Diakses pada

tanggal 10 Mei 2016, from http://bisniskeuangan.kompas.com/.

16

Dolphin, Tony. 2012. Young People and Savings: A Route to Improve Financial Resilience.

London : Institute for Public Policy Research.

Duravasula, S & Lysonski, S. 2010. Money, Money, Money – How do Attitudes Toward

Money Impact Vanity and Materialism? – the Case of Young Chinese Consumers.

Journal of Consumer Marketing, 27, 169 – 179.

Fishbein, M., & Ajzen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to

Theory and Research. Reading, MA: Addison-Wesley.

Furnham, Adrian & Michael Argyle. 1998. The Psychology Of Money. New York : Rotledge.

Gay, L.R. dan Diehl, P.L. (1992), Research Methods for Business and. Management.

MacMillan Publishing Company : New York.

Hayhoe, Celia R. 2012. How Do Distrust and Anxiety Affect Saving Behavior?. Family &

Consumer Sciences Research Journal, 41, 69 – 85.

Ilardo, Y. A. 1981. Speaking Persuasively. New York: McMillan Publishing Co. Inc.

Katona, George. 1975. Psychological Economics. Elsevier Scientific Publising Company:

New York.

Kurniatun, Kurniatun & Bie Indraswanti. 2007. ANALISIS PERILAKU MAHASISWA

DALAM MEMEGANG UANG TUNAI (Studi kasus pada mahasiswa jurusan Ekonomi

Pembangunan yang berasal dari Luar Kota Bengkulu). Diakses pada tanggal 10 April

2015, from repository.unib.ac.id.

Latumaerissa, Julius R. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.

Magendans, Jos. 2014. The Cost Of Self-Protective Measures: Psychological Predictors of

Saving Money for a Financial Buffer. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016, from

http://essay.utwente.nl/.

Mednick. S.A. Higgins & Kirschenbaum. 1975. Exoloration in Behavior and

Experience Psycholoqy. New York: John Wiley and Sons.

Mishkin, Frederic S. 2010. The Economics of Money, Banking and Financial Markets.

Jakarta: Salemba Empat.

Priaji, Vita Widyan. 2011. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSI

MENABUNG DI BANK SYARIAH. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2015.

http://repository.uinjkt.ac.id/

Puspitasari, Nonik Fariza. 2015. Hubungan Antara Penghindaran Ketidakpastian Dengan

Intensi Menabung Pada Pegawai Negeri Sipil (PNS). Diakses pada 19 Oktober

2015, from eprints.umm.ac.id.

Radar Tegal. (2016, April 30th). Industri Smartphone Sasar Pekerja Pemula. Diakses pada

tanggal 10 Mei 2016, from http://radartegal.com/news/5201-industri-smartphone-

sasar-pekerja-pemula.

17

Reksoatmodjo, Tedjo N. 2007. Statistika Untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung: PT.

Refika Aditama

Sabri, Mohamad Fazli & Maurice MacDonald. 2010. Saving Behavior and Financial

Problems Among College Students: The Role of Financial Literacy in Malaysia.

Journal of Cross-Cultural Communication, 6, 103 – 110.

Salikin, Norasikin. 2012. Student’s Saving Attitude: Does Parents’ Background Matter?.

International Journal of Trade, Economics and Finance, 3, 479 – 483.

Sarwono, Sarlito & Eko A. Meinarno. 2012. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba.

Shohib, M. 2015. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan: Sikap Terhadap Uang dan Perilaku

Berhutang. Jurnal Psikologi Terapan, 3, 132 - 141.

Sina, Peter Garlans. 2013. Money Belief Penentu Financial Behavior. Diakses pada tanggal 4

April 2015, from http://download.portalgaruda.org/.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta.

Syaaf, Syafrina. (2014, May 21th). Karyawan Muda Zaman Sekarang Tidak Terbiasa

Menabung. Diakses 10 Mei 2016, from http://female.kompas.com/.

Tang,T.L.1992. The Meaning of Money Revisited. Journal of Organizational Behavior, 13,

197 – 202.

Webley, Tarpy & Stephen. 1987. The Individual In The Economy. United States of America:

Cambridge University Press.

Wiyanti, Sri. (2013, July 24 th). Indonesia Negara Nomor Satu dengan Jumlah Penabung

Terbanyak. Diakses 11 Oktober 2015, from http://www.merdeka.com/uang/indonesia-

negara-nomor-satu-dengan-jumlah-penabung-terbanyak.html.

Yamauchi & Templer. 1982. The Development of Money Attitude Scale. Journal of

Personality Assesment, 46, 522 – 528.

18

LAMPIRAN I

(SKALA PENELITIAN)

19

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan Hormat,

Saya Eka Sari Oktaviani mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

angkatan 2012, sedang menempuh skripsi guna memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan Sarjana Psikologi. Saya memohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk

berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian saya dengan mengisi skala berikut. Data ini

hanya digunakan untuk kepentingan penelitian semata dan jawaban yang Bapak/ Ibu/

Saudara/i berikan akan dijaga kerahasiannya.

Atas perhatian dan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Hormat Saya,

Eka Sari Oktaviani

20

Identitas Diri

Nama :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Usia :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah pernyataan - pernyataan berikut, kemudian jawablah dengan sungguh –

sungguh sesuai dengan keadaan diri Bapak/ Ibu/ Saudara/i yang sebenarnya

2. Tidak ada jawaban yang salah pada skala ini

3. Dalam skala ini terdapat beberapa pilihan jawaban, pilihlah “SATU” dari beberapa

pilihan jawaban tersebut yang sesuai atau menggambarkan diri Bapak/ Ibu/ Saudara/i

yang sebenarnya dengan member tanda Checklist ( √ )

4. Jika Bapak/ Ibu/ Saudara/i merasa jawaban yang diisi kurang tepat dan berniat untuk

menggantinya, Bapak/ Ibu/ Saudara/I dapat member tanda sama dengan ( = ) pada

jawaban yang sudah dipilih sebelumnya dan member tanda checklist ( √ ) pada

jawaban yang menurut Bapak/ Ibu/ Saudara/i sesuai.

Contoh :

No. SS S R TS STS

1. √ √

2. √

Keterangan :

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

R = Ragu – Ragu

5. Pastikan hanya ada “SATU” pilihan jawaban yang Bapak/ Ibu/ Saudara/i isi pada

kolom jawaban

6. Periksalah kembali jawaban yang Bapak/ Ibu/ Saudara/i

7. Sebelum mengisi jawaban, Bapak/ Ibu/ Saudara/i dimohon untuk mengisi identitas

secara lengkap, kerahasiaan jawaban dan identitas Bapak/ Ibu/ Saudara/i terjamin.

Terima kasih atas perhatiannya.

21

SKALA I

No. Pernyataan SS S R TS STS

1. Saya menyimpan uang secara teratur untuk

masa depan

2. Saya melacak penggunaan uang saya

3. Walaupun saya harus menilai keberhasilan

orang dengan perbuatan mereka, saya lebih

dipengaruhi oleh jumlah uang yang mereka

miliki

4. Saya merasa terganggu ketika menemukan

barang di tempat lain lebih murah

5. Saya menggunakan uang untuk mempengaruhi

orang lain untuk melakukan sesuatu untuk saya

6. Sulit bagi saya untuk melewatkan barang

murah

7. Setelah membeli sesuatu, saya ragu jika saya

bisa mendapatkan hal yang sama dengan harga

yang lebih murah di tempat lain.

8. Saya menunjukkan rasa hormat yang lebih

kepada orang yang memiliki uang lebih

banyak daripada saya.

9. Saya membayar lebih untuk sesuatu karena

saya tahu saya harus mendapatkan yang

terbaik.

10. Saya bersikap seolah-olah uang adalah simbol

utama dari keberhasilan.

11. Ketika saya membeli sesuatu, saya mengeluh

tentang harga yang harus saya bayar.

12. Orang yang saya kenal mengatakan bahwa saya

terlalu menilai keberhasilan dari jumlah uang

yang dimiliki.

13. Saya menghabiskan uang untuk membuat diri

saya merasa lebih baik.

14. Saya harus mengakui bahwa saya terkadang

membual tentang berapa banyak uang yang

saya dapatkan.

15. Saya menunjukkan tanda-tanda gugup ketika

saya tidak memiliki cukup uang.

16. Saya harus mengakui bahwa saya membeli

sesuatu karena saya tahu orang lain akan

terkesan.

17. Saya membeli nama barang pada produk

18. Saya mencoba untuk mencari tahu apakah

orang lain menghasilkan lebih banyak uang

daripada saya.

22

19. Saya mengeluh tentang harga barang yang saya

beli

20. Saya terganggu ketika saya harus melewatkan

barang obral.

21. Saya memiliki hal-hal baik dalam rangka untuk

mengesankan orang lain

22. Saya menunjukkan perilaku cemas ketika

berhubungan dengan uang

23. Saya sangat berhati-hati dengan uang.

24. Saya khawatir bahwa saya tidak akan aman

secara finansial.

23

SKALA II

No. Pernyataan

SS S TS STS

1. Menabung membuat saya tidak leluasa

membelanjakan uang yang saya miliki.

2. Saya tidak bisa diminta mengantre seperti yang

biasa dilakukan orang saat akan menabung.

3. Menabung memiliki resiko yang besar karena

berkaitan dengan turunnya nilai mata uang di masa

yang akan datang.

4. Menabung hanya bisa dilakukan oleh orang yang

berkelebihan hartanya.

5. Saya memiliki kesulitan menyisihkan uang untuk

menabung.

6. Rendahnya bunga bank membuat saya tidak

memprioritaskan perilaku menabung.

7. Tidak masalah bagi saya jika tidak memiliki

tabungan.

8. Saya yakin terhadap masa depan saya meski tidak

memiliki tabungan.

9. Menabung dapat membuat saya kehilangan uang

untuk keperluan jangka pendek.

10. Menabung merupakan cara yang sering dilakukan

oleh orang yang kikir.

11. Banyaknya bank yang mengalami kesulitan

mengurangi minat menabung saya.

12. Orang yang menabung termasuk orang yang

memiliki orientasi jangka panjang dalam hidupnya

13. Teman-teman mendorong saya untuk memiliki

tabungan di bank.

14. Sebuah masalah bagi masa depan saya jika tidak

mulai menabung dari sekarang.

15. Menabung dapat digunakan untuk menambah

modal kerja kelak.

24

16. Sejak kecil orang tua mendorong saya untuk

menabung.

17. Menabung merupakan cara terbaik untuk

memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang.

18. Saya tidak membutuhkan persetujuan orang lain

untuk menabung

19. Saya tidak merasa terbebani jika harus

menyisihkan uang untuk menabung

20. Saya rasa orang-orang di sekitar saya akan bangga

jika saya mempunyai tabungan.

21. Menabung dapat menyelesaikan masalah keuangan

saya.

22. Dengan menabung saya dapat mengatur keuangan

dengan baik.

23. Adanya jaminan dari pemerintah terhadap

perbankan membuat saya merasa aman untuk

menabung.

24. Persyaratan untuk membuka rekening tabungan

semakin mudah.

25. Saya tidak mempermasalahkan jika harus

mengantre saat akan menabung.

26. Pendapatan saya cukup untuk saya sisihkan dalam

bentuk tabungan.

27. Ketidakpastian masa depan merupakan suatu

dorongan untuk memiliki tabungan.

28. Saya tidak malu jika diketahui tidak memiliki

tabungan.

25

LAMPIRAN II

(TABULASI DATA PENELITIAN)

26

No. Inisial JK U P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 T

1

Rachmat

T L 29 Swasta 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 92

2 W Hadi L 25 Swasta 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 87

3 Luthfi L 26 Swasta 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 88

4 Ifa Y P 25 Swasta 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 101

5 Nourma P 29 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 83

6 Hendra A L 25 Swasta 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81

7 Titi D P 28 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 99

8 Fransisca P 23 Finance 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 1 2 1 51

9 Robeth L 25 Swasta 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 1 3 2 4 4 4 3 4 2 90

10 Ika E P 23 Swasta 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81

11 Muchlis L 25 Swasta 1 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 90

12 Eka A P 25 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 2 4 2 4 3 90

13 Wenny P 29 Accountant 1 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 69

14 NA P 23 Swasta 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 99

15 Asan L 25 Swasta 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 82

16 NN P 23 Swasta 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 92

17 Ari W L 27 Swasta 2 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 84

18 Harhari L 25 Swasta 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 95

19 Dhini P 23 Swasta 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 84

20 Adhitya L 25 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 81

21 Vicky L 25 IT 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 4 4 4 4 3 2 79

22 Deri K L 24 Swasta 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 92

23 Hengky R L 25 Swasta 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84

24 Gabrielle P 25 PLN 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 72

25 Zainal A L 25 Swasta 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 94

26 Shelly A P 28 Grapari 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 77

27 Sandi A L 23 Grapari 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 94

27

28 Steven L 26 Wartawan 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 95

29 ED L 27 VICO 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 93

30 Anindya P 22 Guru 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 92

31 Oki JS L 22 Swasta 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 93

32 Retno P 21 Petroleum E 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 95

33 MA P 21 Swasta 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 2 2 92

34 Putri G P 24 PNS 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 95

35 Yeshinta P 24 BPJS 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 90

36 Tika A P 24 BPJS 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 92

37 Grace P 21 Engineering 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 97

38 JA P 21 Swasta 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 94

39 Rida A P 25 BTV 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 74

40 Sunarto L 28 Honorer 1 1 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 85

41 Satrio CN L 21 Swasta 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 96

42 Nurul P 22 Accountant 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 79

43 Dian A P 23 Administrasi 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 93

44 Wahyudi L 23 Administrasi 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 86

45 Luthfi R P 23 Guru 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 88

46 NF P 23 PNS 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 3 2 3 2 3 86

47 AGA L 24 Swasta 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 96

48 NHS L 24 Administrasi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 85

49 JM P 25 Swasta 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 99

50 Deddy C L 24 Administrasi 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 1 89

51 Apriansyah L 23 Finance 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 91

52 Agung P L 22 Swasta 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 82

53 Rio H L 21 Swasta 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 4 95

54 MSW L 21 QA Tester 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 77

55 Ursula P 24 Administrasi 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 70

56 MAA L 21 Swasta 3 2 3 4 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 82

28

57 Aulia L 23 Guru 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 1 2 95

58 Marlina P 26 Swasta 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 79

59 Marisa P 23 Swasta 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 3 3 76

60 Annisa P 23 Broadband 3 3 3 3 2 3 1 3 3 1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 82

61 DJ P 24 CS BCA 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 74

62 Mouren P 23 Swasta 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 94

63 Irawan L 25 Swasta 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 81

64 Puput P 24 Perawat 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 86

65 Robeth L 25 Swasta 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 2 90

66 Johan L 27 Swasta 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 95

67 Rani P 23 Swasta 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 96

68 Hety S P 25 Swasta 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 3 4 4 91

69 Ali Y L 25 Swasta 4 4 2 2 3 3 2 1 3 3 2 1 2 2 2 4 3 4 3 1 2 2 4 3 5 4 3 2 76

70 Hendra L 25 Swasta 2 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 103

71 Nurleni P 25 Swasta 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 90

72 Ilham L 25 Swasta 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 82

73 Nur P 21 Swasta 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 87

74 Ratna P 23 Swasta 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 90

75 Betha NL P 25 Swasta 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 93

76 Irma P 27 Swasta 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 90

77 Hendra L 24 Swasta 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 92

78 Mestika P 24 HR 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 85

79 Tomy L 24 Swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 2 95

80 IGAA L 25 Guru 3 2 3 4 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 81

81 GPR L 25 Swasta 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 3 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 4 3 4 1 1 1 67

82 Izzy P 25 Wartawan 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 78

83 Fachri L 27 Swasta 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 78

84 Herry A L 24 CS 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 1 92

85 Heri P L 26 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 91

29

86 Melly P 24 Swasta 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 86

87 Milda W P 21 Teller 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 94

88 Santi P 23 Swasta 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 91

89 Nyoman P 21 Swasta 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 4 86

90 MKM P 24 Pemkot 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 2 3 91

91 Trizna P 22 Pemkot 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 94

92 Pudjiati P 28 Dosen 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 83

93 Aristia P P 21 Swasta 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 90

94 Ayu F P 21 Swasta 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 76

95 Tirsa FL P 23 Swasta 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 83

96 Winda P 21 Swasta 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 85

97 MMS L 23 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 89

98 Okta P 25 Staff 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 85

99 Tata P 24 Swasta 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 78

100 Henny P 23 Guru 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 87

101 Ririn P 23 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 97

102 NN P 22 Swasta 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 86

103 Indra J L 25 Swasta 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 103

104 Ernawati P 23 Swasta 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 93

105 Rizky L 23 Swasta 1 2 3 2 3 4 2 1 3 4 1 3 3 2 4 2 1 3 2 2 3 2 3 2 1 1 4 3 67

106 Tommy S L 27 Swasta 2 3 2 1 2 2 4 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 69

107 Sutoso L 26 Swasta 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 76

108 JS L 25 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 4 4 3 4 2 84

109 Putri A P 23 Swasta 3 4 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 1 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 86

110 Fitriani P 22 Swasta 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 89

111 Agung BS L 24 Finance 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 88

112 Dita P P 21 Swasta 1 3 1 3 1 1 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 87

113 Wulansari P 22 Administrasi 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 98

114 Rika H P 21 Freelance 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 94

30

115 Agnes P 29 Angkasapura 2 3 3 1 2 2 3 1 1 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 73

116 Anita P 29 Swasta 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 77

117 Imam A L 23 Swasta 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 72

118 Danang L 24 Swasta 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 86

119 Desy A P 20 Teller 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 85

120 Nina A P 25 Dosen 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 72

121 Tutik Y P 24 Dosen 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 80

122 Elsa P 20

Guru

Kummon 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 103

123 Nur A P 20 Teller 3 4 1 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 1 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 87

124 Purwo A L 27 Swasta 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 93

125 Ika M P 29 Swasta 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 4 2 82

126 NAS P 24 Swasta 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 83

127 Kartika A P 20 Teller 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 102

128 Namirah P 21 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 80

129 Anggira P 21 Swasta 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 102

130 Nurmeli P 20 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 4 74

131 Vivin L P 21 Swasta 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 92

132 Ririn P 23 Swasta 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 2 87

133 Sri U P 20 Swasta 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 94

134 Diah N P 20 Swasta 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 84

135 Novita SN P 22 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 85

136 Dyah A P 20 Swasta 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 103

137 Hasdiana P 21 Honorer 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 78

138 Jenny L P 24 Swasta 1 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 72

139 Elizabeth P 20 Teller 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 93

140 Heny D P 21 Swasta 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 93

141 Umar L 24 Swasta 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 2 4 3 2 2 3 2 2 2 77

142 Sri R P 22 Swasta 2 2 2 2 4 2 1 1 1 1 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 87

31

143 Ina P 21 Honor 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 80

144 Maulana F L 21 Swasta 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 90

145 Rendi Satria L 21 SAR 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 84

146 Erwin Dwi

C L 26 VICO 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 90

147 Dwi P 27 Swasta 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 84

148 Diantara L 26 IT Consultant 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 95

149 Mahdi L 24

Koor.

Promkes

Puskesmas 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 81

150 Sri

Wahyuni P 21 Guru PAUD 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 95

151 Eza L 21 HSE Safety 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 80

152 Arifin L 24 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 82

153 Rizky DP L 21 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84

154 Zaty P 25

Honorer

puskesmas 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 86

155 MS L 26 Pegawai bank 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 86

156 N P 22 Staff Admin 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 82

157 Rose P 22 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 88

158 Novi P 25 Staff 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 101

159 Yunas L 21 Mekanik 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 106

160 Adinda P P 22

Admin

Collection 2 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 96

161 Sadia k P 23 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 4 2 84

162 Rani P 22 HR Staff 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 94

163 Dani L 23 Swasta 4 4 4 4 2 3 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 3 2 88

164 R P 22 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 78

165 Nindya P P 22 Swasta 2 3 3 3 1 3 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 81

166 L P 21 Marketing 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 106

167 SA L 25 HSE 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 100

32

168 Rian L 24 Swasta 3 3 2 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 97

169 Putut H L 22 Swasta 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 89

170 TS P 25 Swasta 3 3 3 4 1 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 87

171 Reski P 21

Konsultan

Nutrisi 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 89

172 Ade L P 21 Swasta 3 3 2 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 83

173 Narjayaning

A P 27 Swasta 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 96

174 Ririn D P 23 Administrasi 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 79

175 Resta P 21 Swasta 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 86

176 DHR L 22 Swasta 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 71

177 WR P 26 Swasta 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 99

178 Ayuna P 22 Swasta 3 3 1 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 88

179 MR L 19 Mekanik 3 3 3 4 2 3 3 1 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 78

180 Dhino L 20 Swasta 2 3 3 4 1 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 3 2 87

181 Atika P 19 Swasta 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 78

182 H L 21 Swasta 1 3 3 3 1 2 4 4 3 4 2 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 88

183 Wahyu L 21 Swasta 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 1 95

184 AF P 21 Swasta 2 4 3 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 95

185 AAS P 20 Swasta 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 75

186 KAS L 29 Swasta 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 97

187 Delon L 22 Swasta 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 79

188 Hanif L 21 Freelance 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 85

189 Hendy S L 22 Swasta 4 1 2 3 2 4 4 3 2 4 3 4 1 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 90

190 Yuni P 23 Staff 1 1 1 1 2 4 1 4 4 4 2 3 3 2 4 1 3 4 3 2 3 4 2 2 1 3 3 1 69

191 Handa P 20 Administrasi 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 81

192 Mei P 21 Swasta 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 2 4 4 92

193 Angel P 20 Swasta 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 92

194 P.S P 22 Swasta 1 2 1 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 88

33

195 Nirwan L 22

Sales

distributor 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 92

196 Hafidz L 20 Swasta 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 104

197 UJ L 22 Receptionist 4 3 2 4 2 3 3 2 2 4 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 1 79

198 Dewi PS P 20 Swasta 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 82

199 AL P 23 Receptionist 1 4 4 2 1 4 2 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 1 89

200 LS P 23 Operator 2 3 3 4 2 4 1 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 93

201 Koko L 21 Swasta 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 69

202 Dewi P 20 Swasta 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 82

203 A P 21 Swasta 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 74

204 Andi L 20 Teknisi 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 82

205 Khurnain L 21 Teknisi 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3 4 2 76

206 Gaticha P 23 Swasta 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 1 91

207 Fauziah P 24 Guru 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 82

208 FRR L 20 Reporter 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 91

209 AR P 23 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84

210 AKW P 20 Administrasi 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 86

211 Aisah P 23 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 80

212 FND L 24 Accounting 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 82

213 Lukman L 25 Accounting 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 78

214 Usman L 23 Maintenance 3 3 2 3 3 3 4 5 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 77

215 Ika S P 21 Swasta 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 81

216 DAW P 22 Staff Arsip 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 85

217 RIP P 22 Staff Arsip 2 2 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 2 3 3 4 4 4 87

218 ZA L 22 Staff Arsip 3 4 2 4 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 2 89

219 GS P 26 Staff Arsip 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 91

220 NJ P 20 Staff Arsip 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 96

221 EDAS P 22 Outsourching 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 87

222 AAZ L 20 Outsourching 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 77

34

223 ASR L 20 Staff Arsip 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 87

224 EA P 25 Swasta 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84

225 Rizal L 24 Swasta 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97

226 Mario T L 26 Swasta 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 101

227 Adi L 25 Swasta 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 105

228 YN P 23 Swasta 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 99

229 Lidya P 24 Swasta 3 4 3 3 2 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 83

230 Murni P 23 Swasta 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 104

231 Nita P 25 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 87

232 Hamisah P 24 Swasta 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 81

233 Winda P 23 Swasta 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 102

234 Andre L 22 Swasta 2 3 2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 81

235 Lutfi L 22 Swasta 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 100

236 William L 24 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 86

237 Felix S L 28 Swasta 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 90

238 Ateng L 28 Swasta 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 78

239 Mario L 26 Swasta 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 89

240 Dedi L 26 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 84

241 Denis L 22 Swasta 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 81

242 Buyung L 26 Swasta 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 93

243 Ishita P 24 Swasta 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1 2 2 3 3 4 3 1 3 3 2 2 3 3 3 2 77

244 RS P 24 Swasta 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 87

245 Tifany P 21 Swasta 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 109

246 AK P 21 Swasta 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 98

247

Devi

Apriani P 23 Swasta 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 93

248 Tita P 27 Swasta 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 83

249 YT P 26 Swasta 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 91

250 Wita P 24 Swasta 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 1 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 1 82

35

No. Nama JK Usia Pekerjaan

Power-

Prestige

Retention

Time Distrust Quality Anxiety

1 Rachmat T L 29 Swasta 29 58 11 5 12

2 W Hadi L 25 Swasta 25 50 8 6 11

3 Luthfi L 26 Swasta 26 52 11 9 10

4 Ifa Yuliana P 25 Swasta 25 50 7 5 12

5 Nourma P 29 Swasta 29 58 8 6 20

6 Hendra A L 25 Swasta 25 50 12 8 18

7 Titi D P 28 Swasta 28 56 14 5 18

8 Fransisca P 23 Finance 23 46 8 4 16

9 Robeth L 25 Swasta 25 50 10 3 19

10

Ika

Erviyanti P 23 Swasta 23 46 10 8 14

11 Muchlis L 25 Swasta 25 50 16 8 21

12 Eka Aprilia P 25 Swasta 25 50 12 6 24

13 Wenny P 29 Accountant 29 58 16 9 28

14 NA P 23 Swasta 23 46 10 6 10

15 Asan L 25 Swasta 25 50 10 7 16

16 NN P 23 Swasta 23 46 12 4 18

17 Ari Wibowo L 27 Swasta 27 54 11 7 14

18 Harhari L 25 Logistic 25 50 12 8 18

19 Dhini P 23 Swasta 23 46 14 5 20

20 Adhitya L 25 Swasta 25 50 13 6 18

21 Vicky L 25 IT 25 50 5 3 7

22 Deri K L 24 Swasta 24 48 8 4 11

23 Hengky R L 25 Swasta 25 50 10 6 15

24 Gabrielle P 25 PLN 25 50 11 5 23

25 Zainal A L 25 Swasta 25 50 10 5 18

26 Shelly A P 28 Grapari 28 56 12 6 17

27 Sandi Arie L 23 Grapari 23 46 11 6 20

28 Steven L 26 Wartawan 26 52 10 6 17

29 ED L 27 VICO 27 54 11 6 21

30 Anindya P 22 Guru 22 44 11 5 18

31 Oki JS L 22 Swasta 22 44 10 5 18

32 Retno P 21 Petroleum E 21 42 9 5 16

33 MA P 21 BPJS 21 42 9 5 17

34 Putri G P 24 PNS 24 48 9 4 17

35 Yeshinta M P 24 BPJS 24 48 11 6 19

36 Tika A P 24 BPJS 24 48 10 5 19

37 Grace P 21 Engineering 21 42 9 5 19

38 JA P 21 Swasta 21 42 9 5 17

39 Rida A P 25 BTV 25 50 10 6 17

40 Sunarto L 28 Honorer 28 56 10 5 17

41 Satrio CN L 21 Swasta 21 42 15 7 23

42 Nurul P 22 Accountant 22 44 13 5 17

36

43 Dian A P 23 Administrasi 23 46 12 6 20

44 Wahyudi L 23 Administrasi 23 46 13 9 17

45 Luthfi R P 23 Guru 23 46 11 3 11

46 NF P 23 PNS 23 46 11 8 20

47 AGA L 24 Swasta 24 48 11 7 14

48 NHS L 24 Administrasi 24 48 10 6 20

49 JM P 25 Swasta 25 50 9 4 16

50 Deddy C L 24 Administrasi 24 48 10 8 15

51

Apriansyah

H L 23 Finance 23 46 12 8 20

52 Agung PU L 22 Swasta 22 44 9 6 13

53 Rio H L 21 Swasta 21 42 13 6 17

54 MSW L 21 QA Tester 21 42 14 2 17

55 Ursula P 24 Administrasi 24 48 11 7 21

56 MAA L 21 Swasta 21 42 10 7 14

57 Aulia L 23 Guru 23 46 9 8 20

58 Marlina P 26 Swasta 26 52 15 7 19

59 Marisa P 23 Swasta 23 46 16 7 23

60 Annisa P 23 Broadband 23 46 12 5 16

61 DJ P 24 CS BCA 24 48 13 6 18

62 Mouren P 23 Swasta 23 46 10 5 17

63 Irawan L 25 Swasta 25 50 10 8 16

64 Puput P 24 Perawat 24 48 11 7 13

65 Robeth L 25 Swasta 25 50 12 5 17

66 Johan L 27 Swasta 27 54 12 6 12

67 Rani P 23 Swasta 23 46 15 7 20

68 Hety S P 25 Swasta 25 50 17 7 23

69 Ali Y L 25 Swasta 25 50 13 8 19

70 Hendrawan L 25 Swasta 25 50 14 5 15

71 Nurleni P 25 Swasta 25 50 11 8 20

72 Ilham L 25 Swasta 25 50 12 8 18

73 Nurhikmah P 21 Swasta 21 42 10 3 13

74 Ratna P 23 Swasta 23 46 11 8 14

75 Betha NL P 25 Swasta 25 50 13 8 18

76 Irma P 27 Swasta 27 54 15 5 17

77 Hendra L 24 Swasta 24 48 14 7 15

78 Mestika P 24 HR 24 48 8 7 15

79 Tomy L 24 Swasta 24 48 12 5 14

80

I Gede Ari

A L 25 Guru 25 50 10 7 14

81 GPR L 25 Swasta 25 50 12 4 12

82 Izzy P 25 Wartawan 25 50 12 6 14

83 Fachri L 27 Swasta 27 54 9 2 14

84 Herry A L 24 CS 24 48 14 4 15

85 Heri P L 26 Swasta 26 52 9 7 15

86 Melly P 24 Swasta 24 48 11 4 18

37

87 Milda W P 21 Teller 21 42 9 5 18

88 Santi P 23 Swasta 23 46 12 6 16

89 Nyoman A P 21 Swasta 21 42 13 9 26

90 MKM P 24 Pemkot 24 48 10 4 11

91 Trizna P 22 Pemkot 22 44 16 9 26

92 Pudjiati P 28 Dosen 28 56 16 8 16

93 Aristia P P 21 Swasta 21 42 17 5 22

94 Ayu F P 21 Swasta 21 42 11 6 14

95 Tirsa FL P 23 Swasta 23 46 12 4 17

96 Winda P 21 Swasta 21 42 9 6 14

97 MMS L 23 Swasta 23 46 14 6 23

98 Okta P 25 Staff 25 50 15 7 21

99 Tata P 24 Swasta 24 48 13 8 19

100 Henny P 23 Guru 23 46 9 7 13

101 Ririn P 23 Swasta 23 46 16 6 27

102 Ni Nyoman P 22 Swasta 22 44 14 6 14

103 Indra Jaya L 25 Swasta 25 50 8 4 12

104 Ernawati P 23 Swasta 23 46 15 6 16

105 Rizky L 23 Swasta 23 46 14 6 16

106 Tommy S L 27 Swasta 27 54 9 7 19

107 Sutoso L 26 Swasta 26 52 10 5 17

108 JS L 25 Swasta 25 50 10 6 16

109 Putri A P 23 Swasta 23 46 12 7 19

110 Fitriani P 22 Swasta 22 44 14 7 19

111 Agung BS L 24 Finance 24 48 15 8 19

112 Dita P P 21 Swasta 21 42 18 10 29

113 Wulansari P 22 Administrasi 22 44 7 10 12

114 Rika HPW P 21 Freelance 21 42 12 7 18

115 Aknes P 29 Angkasapura 29 58 10 7 22

116 Anita P 29 Swasta 29 58 18 8 27

117 Imam A L 23 Swasta 23 46 13 6 23

118 Danang M L 24 Swasta 24 48 17 5 18

119 Desy Ardia P 20 Teller 20 40 12 8 20

120 Nina A P 25 Dosen 25 50 8 6 15

121 Tutik Y P 24 Dosen 24 48 12 6 16

122 Elsa P 20

Guru

Kummon 20 40 12 4 14

123 Nur Annisa P 20 Teller 20 40 15 5 17

124 Purwo A L 27 Swasta 27 54 16 8 19

125 Ika M P 29 Swasta 29 58 12 6 17

126 NAS P 24 Swasta 24 48 10 5 13

127 Kartika A P 20 Teller 20 40 15 6 20

128 Namirah P 21 Swasta 21 42 12 5 15

129 Anggira R P 21 Swasta 21 42 14 8 25

130 Nurmeli M P 20 Swasta 20 40 10 6 24

131 Vivin L P 21 Swasta 21 42 12 4 14

38

132 Ririn P 23 Swasta 23 46 18 4 24

133 Sri U P 20 Swasta 20 40 9 7 19

134 Diah N P 20 Swasta 20 40 15 8 22

135 Novita SN P 22 Swasta 22 44 11 6 17

136 Dyah A P 20 Swasta 20 40 8 3 8

137 Hasdiana P 21 Honorer 21 42 10 4 17

138 Jenny L P 24 Swasta 24 48 11 7 17

139 Elizabeth P 20 Teller 20 40 12 6 17

140 Heny Dwi P 21 Swasta 21 42 6 3 10

141 Umar L 24 Swasta 24 48 10 7 17

142 Sri Rozalia P 22 Swasta 22 44 10 6 13

143 Ina P 21 Honor 21 42 17 6 22

144 Maulana F L 21 Swasta 21 42 13 6 18

145 Rendi Satria L 21 SAR 21 42 10 9 20

146 Erwin Dwi C L 26 VICO 26 52 10 4 12

147 Dwi P 27 Swasta 27 54 11 7 19

148 Diantara L 26 IT Consultant 26 52 13 8 14

149 Mahdi L 24

Koor.

Promkes

Puskesmas 24 48 12 7 16

150 Sri Wahyuni P 21 Guru PAUD 21 42 12 7 18

151 Eza L 21 HSE Safety 21 42 12 9 18

152 Arifin L 24 Swasta 24 48 12 8 20

153 Rizky DP L 21 Swasta 21 42 8 6 14

154 Zaty P 25

Honorer

puskesmas 25 50 12 6 14

155 MS L 26 Pegawai bank 26 52 14 6 23

156 N P 22 Staff Admin 22 44 15 8 24

157 Rose P 22 Swasta 22 44 13 7 20

158 Novi P 25 Staff 25 50 16 8 21

159 Yunas L 21 Mekanik 21 42 8 6 6

160 Adinda P P 22

Admin

Collection 22 44 11 4 15

161 Sadia k P 23 Swasta 23 46 12 7 13

162 Rani P 22 HR Staff 22 44 15 8 16

163 Dani L 23 Swasta 23 46 7 6 15

164 R P 22 Swasta 22 44 13 6 20

165 Nindya P P 22 Swasta 22 44 17 7 22

166 L P 21 Marketing 21 42 12 6 12

167 SA L 25 HSE 25 50 9 5 16

168 Rian L 24 Swasta 24 48 13 8 18

169 Putut H L 22 Swasta 22 44 12 8 18

170 TS P 25 Swasta 25 50 13 9 21

171 Reski P 21

Konsultan

Nutrisi 21 42 12 3 16

172 Ade L P 21 Swasta 21 42 16 6 20

39

173 Narjayaning

A P 27 Swasta 27 54 14 6 19

174 Ririn D P 23 Administrasi 23 46 11 6 16

175 Resta P 21 Swasta 21 42 15 9 23

176 DHR L 22 Swasta 22 44 10 10 24

177 WR P 26 Swasta 26 52 15 3 19

178 Ayuna P 22 Swasta 22 44 11 8 18

179 MR L 19 Mekanik 19 38 12 7 20

180 Dhino L 20 Swasta 20 40 13 9 28

181 Atika P 19 Swasta 19 38 14 6 16

182 H L 21 Swasta 21 42 13 7 17

183 Wahyu L 21 Swasta 21 42 7 6 11

184 AF P 21 Swasta 21 42 12 6 23

185 AAS P 20 Swasta 20 40 16 6 21

186 KAS L 29 Swasta 29 58 7 6 19

187 Delon L 22 Swasta 22 44 17 10 25

188 Hanif L 21 Freelance 21 42 12 9 21

189 Hendy S L 22 Swasta 22 44 10 9 21

190 Yuni P 23 Staff 23 46 10 4 23

191 Handa P 20 Administrasi 20 40 14 4 19

192 Mei P 21 Swasta 21 42 11 7 17

193 Angel P 20 Swasta 20 40 14 5 18

194 P.S P 22 Swasta 22 44 18 6 24

195 Nirwan L 22

Sales

distributor 22 44 9 7 19

196 Hafidz L 20 Swasta 20 40 9 6 17

197 UJ L 22 Receptionist 22 44 12 6 14

198 Dewi PS P 20 Swasta 20 40 12 6 18

199 AL P 23 Receptionist 23 46 13 6 22

200 LS P 23 Operator 23 46 9 6 18

201 Koko L 21 Swasta 21 42 14 5 23

202 Dewi P 20 Swasta 20 40 12 6 18

203 A P 21 Swasta 21 42 15 8 19

204 Andi L 20 Teknisi 20 40 12 6 20

205 Khurnain L 21 Teknisi 21 42 12 8 19

206 Gaticha P 23 Swasta 23 46 17 6 21

207 Fauziah P 24 Guru 24 48 12 4 12

208 FRR L 20 Reporter 20 40 16 7 20

209 AR P 23 Swasta 23 46 10 4 12

210 AKW P 20 Administrasi 20 40 8 6 16

211 Aisah P 23 Swasta 23 46 11 6 14

212 FND L 24 Accounting 24 48 11 7 18

213 Lukman L 25 Accounting 25 50 8 6 12

214 Usman L 23 Maintenance 23 46 10 5 16

40

215 Ika S P 21 Swasta 21 42 14 7 22

216 DAW P 22 Staff Arsip 22 44 12 7 19

217 RIP P 22 Staff Arsip 22 44 16 5 13

218 ZA L 22 Staff Arsip 22 44 9 5 14

219 GS P 26 Staff Arsip 26 52 9 6 10

220 NJ P 20 Staff Arsip 20 40 10 4 17

221 EDAS P 22 Outsourching 22 44 13 5 20

222 AAZ L 20 Outsourching 20 40 12 6 17

223 ASR L 20 Staff Arsip 20 40 10 5 14

224 EA P 25 Swasta 25 50 10 6 17

225 IPS P 25 Swasta 25 50 9 8 14

226 SWP P 24 Swasta 24 48 14 7 19

227 LS L 24

Petroleum

Eng 24 48 10 8 17

228 MRFA L 23 Swasta 23 46 10 6 18

229 RF P 25 Swasta 25 50 12 4 15

230 ISN L 22 Reporter 22 44 10 8 19

231 RAS L 20 Swasta 20 40 14 9 20

232 Theo L 24 Wartawan 24 48 13 7 22

233 RO P 21 Wartawan 21 42 11 6 14

234 Desy A P 22 Swasta 22 44 15 6 19

235 NAF P 21 Swasta 21 42 13 7 21

236 ASS L 22 Swasta 22 44 14 8 22

237 SRA P 22 Swasta 22 44 10 8 19

238 Irene P 25 Swasta 25 50 11 8 19

239 SDP P 23 Swasta 23 46 10 5 15

240 Doddy A L 26 Accounting 26 52 12 6 18

241 Wendy L 25 Karyawan 25 50 12 7 17

242 FPY L 23

Quality

Control 23 46 9 7 19

243 NF P 25 HR PA/GA 25 50 8 6 14

244 TDR P 25 HR PA/GA 25 50 11 7 19

245 Pramudya L 25

Tax

Department 25 50 13 7 14

246 AWW L 27 Swasta 27 54 8 3 10

247 Noviana P 22 Swasta 22 44 12 6 17

248 Elis W P 23 Swasta 23 46 9 7 16

249 GER L 22 Project Eng 22 44 12 6 18

250 MKAF L 21 Swasta 21 42 13 6 25

41

LAMPIRAN III

(HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS)

42

HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS

A. Skala Sikap Terhadap Uang

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 61.19 105.467 .249 .809

Item2 61.57 100.396 .391 .802

Item3 62.14 102.532 .393 .803

Item4 61.32 104.875 .245 .809

Item7 62.52 103.673 .338 .805

Item9 61.25 104.283 .288 .807

Item11 61.35 104.623 .314 .806

Item13 62.39 104.632 .297 .807

Item15 61.57 102.490 .303 .807

Item16 62.13 99.628 .502 .797

Item17 61.82 103.174 .361 .804

Item18 62.50 104.701 .300 .807

Item19 61.63 100.460 .383 .803

Item21 62.55 101.596 .482 .799

Item22 61.78 101.165 .415 .801

Item24 62.19 100.065 .442 .800

Item25 61.81 102.900 .387 .803

43

Item26 62.15 99.978 .524 .796

Item28 62.00 104.206 .350 .805

Item29 61.87 103.366 .315 .806

Item31 61.57 103.667 .303 .807

Item32 61.74 105.820 .242 .809

Item33 62.30 104.248 .252 .809

Item34 61.42 102.451 .349 .804

B. Skala Intensi Menabung

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 83.88 92.593 .489 .910

Item2 83.78 93.969 .341 .913

Item3 83.88 95.602 .270 .914

Item4 83.49 91.692 .651 .907

Item5 84.19 92.756 .453 .911

Item6 83.70 94.453 .420 .911

Item7 83.63 92.161 .513 .909

Item8 83.67 89.907 .560 .909

Item9 83.78 91.614 .566 .909

Item10 83.37 92.348 .532 .909

Item11 83.69 94.816 .417 .911

Item12 83.48 93.149 .501 .910

Item13 84.03 92.457 .486 .910

44

Item14 83.59 90.431 .606 .908

Item15 83.43 92.994 .648 .908

Item16 83.45 92.306 .658 .908

Item17 83.43 91.667 .648 .907

Item18 83.57 94.565 .329 .913

Item19 83.49 91.449 .715 .907

Item20 83.88 92.256 .483 .910

Item21 83.63 93.226 .501 .910

Item22 83.51 91.804 .597 .908

Item24 83.77 95.843 .269 .913

Item25 83.64 93.971 .541 .909

Item27 83.65 94.492 .412 .911

Item28 83.64 92.121 .622 .908

Item29 83.63 92.348 .535 .909

Item30 84.13 91.497 .435 .912

45

LAMPIRAN IV

(HASIL UJI ANALISIS DATA)

46

A. Uji Normalitas

1. Power-Prestige

Tests of Normality

power_presti

ge

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Intensi_mena

bung

Rendah .048 214 .200* .988 214 .081

Tinggi .093 36 .200* .980 36 .757

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

2. Retention Time

Tests of Normality

retention_time Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Intensi_mena

bung

Rendah .123 39 .142 .928 39 .015

Tinggi .039 211 .200* .995 211 .714

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

3. Distrust

Tests of Normality

distrust Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Intensi_mena

bung

Rendah .066 116 .200* .975 116 .029

Tinggi .068 134 .200* .992 134 .692

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

4. Quality

Tests of Normality

quality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Intensi_mena

bung

Rendah .059 142 .200* .979 142 .029

Tinggi .063 108 .200* .991 108 .691

*. This is a lower bound of the true significance.

47

a. Lilliefors Significance Correction

5. Anxiety

Tests of Normality

anxiety Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Intensi_mena

bung

Rendah .061 124 .200* .978 124 .040

Tinggi .067 126 .200* .984 126 .143

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

48

B. Independent Sample T Test

1.Power-prestige

Group Statistics

power_prestige N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Intensi_menabung Rendah 214 87.17 8.722 .596

Tinggi 36 86.36 7.979 1.330

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Intensi_men

abung

Equal variances

assumed

.414 .521 .523 248 .602 .812 1.553 -2.247 3.871

Equal variances not

assumed

.557 50.153 .580 .812 1.457 -2.115 3.739

49

2. Retention Time

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Intensi_me

nabung

Equal variances

assumed

.008 .930 -3.874 248 .000 -5.656 1.460 -8.532 -2.781

Equal variances not

assumed

-3.679 50.824 .001 -5.656 1.537 -8.743 -2.570

3. Distrust

Group Statistics

retention_time N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Intensi_menabung Rendah 39 82.28 8.918 1.428

Tinggi 211 87.94 8.275 .570

Group Statistics

distrust N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Intensi_menabung Rendah 116 87.53 9.203 .854

Tinggi 134 86.65 8.072 .697

50

4. Quality

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Intensi_m

enabung

Equal variances assumed 1.327 .250 .802 248 .423 .877 1.093 -1.275 3.028

Equal variances not assumed .795 230.715 .428 .877 1.103 -1.296 3.050

Group Statistics

quality N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Intensi_menabung Rendah 142 87.22 8.911 .748

Tinggi 108 86.84 8.231 .792

51

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Intensi_men

abung

Equal variances

assumed

.828 .364 .341 248 .733 .376 1.101 -1.793 2.544

Equal variances

not assumed

.345 238.798 .730 .376 1.089 -1.770 2.521

5.Anxiety

Group Statistics

anxiety N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Intensi_menabung Rendah 124 87.49 9.137 .821

Tinggi 126 86.63 8.068 .719

52

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Intensi

menabu

ng

Equal variances assumed 1.056 .305 .794 248 .428 .865 1.090 -1.281 3.011

Equal variances not assumed .793 243.253 .429 .865 1.091 -1.284 3.014

53

LAMPIRAN V

(KERANGKA BERPIKIR)

54

Sikap Terhadap Uang

Power-prestige

Tinggi

Intensi Menabung

Rendah

Retention Time

Tinggi

Intensi Menabung

Rendah

Distrust

Tinggi

Intensi Menabung

Rendah

Quality

Tinggi

Intensi Menabung

Rendah

Anxiety

Tinggi

Intensi Menabung

Rendah

i