INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN … 4 of 6 3. Menggunakan sertifikat yang dapat melindungi...

6
Page 1 of 6 INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN PABX ANTARA KANTOR CABANG SURABAYA DENGAN KANTOR PUSAT JAKARTA PT.WIJAYA KARYA MELALUI VPN Hafid Amrulloh 1) , Achmad Affandi 2) Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111 e-mail : 1) [email protected] 2) [email protected] Abstrak – Integrasi jaringan VoIP dengan jaringan telepon analog (PABX - PSTN) telah memberikan pilihan penggunaan bagi client dalam sebuah gedung / wilayah lokal yang memiliki banyak unit kerja. Integrasi ini memungkinkan panggilan dilakukan antar platform teknologi telepon. Suara pada panggilan VoIP sudah terlebih dahulu di ubah menjadi bentuk digital sebelum ditransmisikan dan dikembalikan ke bentuk analog setelah sampai ditempat tujuan. Jaringan PABX lokal yang sudah terintegrasi dengan server VoIP dapat dihubungkan antar kota yang berbeda sehingga akan tersedia layanan telekomnikasi yang murah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan pada sambungan server VoIP antar kota tersebut, maka digunakan VPN yang bisa menambahkan enkripsi pada data pembicaraan. Sistem yang dibangun menghubungkan PABX kantor pusat PT. Wijaya Karya Jakarta dengan kantor cabang PT. Wijaya Karya Surabaya. Sistem tersebut akan diuji untuk mengetahui QoS performance dari sistem tersebut. Pengujian dilakukan dengan melakukan panggilan VoIP Surabaya - Jakarta. Selain itu, untuk panggilan VoIP Surabaya - Jakarta, terdapat dua skenario pengujian, yaitu menggunakan VPN dan tanpa menggunakan VPN.Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa delay, jitter dan packet loss dari sistem yang dibangun masih memenuhi standart ITU-T Y 1541. Sedangkan penambahan VPN menyebabkan bertambahnya panjang packet data yang dikirimkan. Kata kunci : PABX, VoIP, VPN. I. PENDAHULUAN Teknologi VoIP saat ini masih belum maksimal digunakan di indonesia. Padahal teknologi ini memberikan berbagai kemudahan dalam penggunaaanya dan sangat fleksibel untuk digunakan diberbagai tempat. VoIP juga mampu diintegrasikan dengan berbagai teknologi telepon yang sudah ada sebelumnya sehingga mampu memberikan pilihan yang beragam dalam komunikasi telepon. Transmisi suara pada VoIP dilakukan secara digital dengan bantuan codec yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital sebelum ditransmisikan. Sedangkan pada telepon analog hanya mampu melakukan transmisi suara dalam bentuk sinyal analog. Hal inilah yang menyebabkan biaya telepon, khususnya telepon antar kota masih cukup mahal. Dengan integrasi yang dapat dilakukan antara jaringan VoIP dengan jaringan telepon analog, dalam hal ini PABX, maka transmisi suara untuk jarak jauh dapat dilewatkan internet. Hal ini mungkin dijalankan karena VoIP mampu melakukan transmisi sinyal dalam bentuk digital. Dengan demikian, biaya komunikasi dapat ditekan. Transmisi data percakapan telepon melalui internet merupakan transmisi data yang tidak aman. Data-data yang dikirimkan dapat dengan mudah diambil dan diputar ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itulah dibutuhkan teknologi VPN yang mampu mengamankan data selama transmisi berlangsung. Namun, penambahan VPN dalam sistem komunikasi VoIP dapat menurunkan unjuk kerja sistem. Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai integrasi jaringan PABX dengan jaringan VoIP Surabaya – Jakarta pada PT. Wijaya Karya melalui backbone VPN. permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini antara lain : (i) bagaimana melakukan desain integrasi jaringan VoIP dengan jaringan PABX di Surabaya dan di Jakarta yang akan dihubungkan melalui VPN, serta (ii) bagaimana unjuk kerja sistem yang telah dibangun. Parameter-parameter unjuk kerja sistem tersebut yang akan diamati adalah delay, jitter, packet loss dan troughput serta akan dilakukan uji kualitas sistem melalui MOS (Mean Opinion Score). Sedangkan VPN yang dibangun hanya ditujukan untuk memberikan authentifikasi user tanpa memperhatikan perbandingan enkripsi Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan tugas akhir ini akan dijadikan kajian awal untuk PT Wijaya Karya mengenai sistem komunikasi telepon yang dapat diaplikasikan oleh PT. Wijaya Karya untuk menguhungkan antar kantor cabang diseluruh Indonesia. II. TEORI PENUNJANG A. PABX (Private Authomatic Branch Exchange) PABX (Private Authomatic Branch exchange) merupakan sebuah sentral telepon analog yang digunakan dalam suatu area atau suatu gedung yang bersifat internal [1]. Client PABX dapat melakukan panggilan telepon kepada client lain secara gratis

Transcript of INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN … 4 of 6 3. Menggunakan sertifikat yang dapat melindungi...

Page 1 of 6

INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN PABX ANTARA

KANTOR CABANG SURABAYA DENGAN KANTOR PUSAT JAKARTA

PT.WIJAYA KARYA MELALUI VPN

Hafid Amrulloh1), Achmad Affandi

2)

Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111

e-mail : 1)[email protected] 2)[email protected]

Abstrak – Integrasi jaringan VoIP dengan jaringan telepon analog (PABX - PSTN) telah memberikan pilihan

penggunaan bagi client dalam sebuah gedung / wilayah lokal yang memiliki banyak unit kerja. Integrasi ini

memungkinkan panggilan dilakukan antar platform teknologi telepon.

Suara pada panggilan VoIP sudah terlebih dahulu di ubah menjadi bentuk digital sebelum ditransmisikan

dan dikembalikan ke bentuk analog setelah sampai ditempat tujuan. Jaringan PABX lokal yang sudah terintegrasi

dengan server VoIP dapat dihubungkan antar kota yang berbeda sehingga akan tersedia layanan telekomnikasi

yang murah. Untuk mendapatkan jaminan keamanan pada sambungan server VoIP antar kota tersebut, maka

digunakan VPN yang bisa menambahkan enkripsi pada data pembicaraan.

Sistem yang dibangun menghubungkan PABX kantor pusat PT. Wijaya Karya Jakarta dengan kantor cabang

PT. Wijaya Karya Surabaya. Sistem tersebut akan diuji untuk mengetahui QoS performance dari sistem tersebut.

Pengujian dilakukan dengan melakukan panggilan VoIP Surabaya - Jakarta. Selain itu, untuk panggilan VoIP

Surabaya - Jakarta, terdapat dua skenario pengujian, yaitu menggunakan VPN dan tanpa menggunakan VPN.Dari

hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa delay, jitter dan packet loss dari sistem yang dibangun masih

memenuhi standart ITU-T Y 1541. Sedangkan penambahan VPN menyebabkan bertambahnya panjang packet data

yang dikirimkan.

Kata kunci : PABX, VoIP, VPN.

I. PENDAHULUAN

Teknologi VoIP saat ini masih belum

maksimal digunakan di indonesia. Padahal

teknologi ini memberikan berbagai kemudahan

dalam penggunaaanya dan sangat fleksibel untuk

digunakan diberbagai tempat. VoIP juga mampu

diintegrasikan dengan berbagai teknologi telepon

yang sudah ada sebelumnya sehingga mampu

memberikan pilihan yang beragam dalam

komunikasi telepon.

Transmisi suara pada VoIP dilakukan secara

digital dengan bantuan codec yang berfungsi untuk

mengubah sinyal analog menjadi digital sebelum

ditransmisikan. Sedangkan pada telepon analog

hanya mampu melakukan transmisi suara dalam

bentuk sinyal analog. Hal inilah yang menyebabkan

biaya telepon, khususnya telepon antar kota masih

cukup mahal.

Dengan integrasi yang dapat dilakukan

antara jaringan VoIP dengan jaringan telepon

analog, dalam hal ini PABX, maka transmisi suara

untuk jarak jauh dapat dilewatkan internet. Hal ini

mungkin dijalankan karena VoIP mampu

melakukan transmisi sinyal dalam bentuk digital.

Dengan demikian, biaya komunikasi dapat ditekan.

Transmisi data percakapan telepon melalui

internet merupakan transmisi data yang tidak aman.

Data-data yang dikirimkan dapat dengan mudah

diambil dan diputar ulang oleh pihak-pihak yang

tidak bertanggung jawab. Untuk itulah dibutuhkan

teknologi VPN yang mampu mengamankan data

selama transmisi berlangsung. Namun, penambahan

VPN dalam sistem komunikasi VoIP dapat

menurunkan unjuk kerja sistem.

Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai

integrasi jaringan PABX dengan jaringan VoIP

Surabaya – Jakarta pada PT. Wijaya Karya melalui

backbone VPN. permasalahan yang akan dibahas

dalam tugas akhir ini antara lain : (i) bagaimana

melakukan desain integrasi jaringan VoIP dengan

jaringan PABX di Surabaya dan di Jakarta yang akan

dihubungkan melalui VPN, serta (ii) bagaimana unjuk

kerja sistem yang telah dibangun. Parameter-parameter

unjuk kerja sistem tersebut yang akan diamati adalah

delay, jitter, packet loss dan troughput serta akan

dilakukan uji kualitas sistem melalui MOS (Mean

Opinion Score). Sedangkan VPN yang dibangun hanya

ditujukan untuk memberikan authentifikasi user tanpa

memperhatikan perbandingan enkripsi

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan

tugas akhir ini akan dijadikan kajian awal untuk PT

Wijaya Karya mengenai sistem komunikasi telepon

yang dapat diaplikasikan oleh PT. Wijaya Karya untuk

menguhungkan antar kantor cabang diseluruh

Indonesia.

II. TEORI PENUNJANG

A. PABX (Private Authomatic Branch Exchange) PABX (Private Authomatic Branch exchange)

merupakan sebuah sentral telepon analog yang

digunakan dalam suatu area atau suatu gedung yang

bersifat internal [1]. Client PABX dapat melakukan

panggilan telepon kepada client lain secara gratis

Page 2 of 6

`

VPN server

`

VPN Client 1

VPN Tunnel

Internet Public

`

VPN Client 2

`

`

Console PABX

Operator &

Console operator

Sentral

PABX

MDF

TERMINAL

BOX

asalkan dalam satu sentral PABX. Sehingga dalam

sebuah kantor perusahaan, komunikasi antar unit

dapat dilakukan dengan gratis. Namun jika

komunikasi keluar yang dilakukan, maka akan

dikenakan biaya telepon sesuai tarif PT. Telkom.

Gambar 1. Komponen PABX

Secara garis besar komponen penyusun dari

sistem PABX ini adalah terdiri dari :

1. Sentral PABX 2. Console PABX dan Console Operator 3. Main Distibution Frame (MDF)

Gambar 1 menggambarkan mengenai

hubungan antara komponen tersebut pada jaringan

PABX.

B. Voice Over Internet Protocol (VoIP) Transmisi percakapan dalam VoIP dilakukan

melalui jaringan komputer. Oleh karena itulah data

percakapan tersebut harus diubah terlebih dahulu

dalam bentuk digital. Tugas ini dijalankan oleh

codec (coder-decoder)[2]. Beberapa codec yang

tersedia untuk VoIP ditunjukan oleh tabel 1. Selain

berfungsi mengubah sinyal analog menjadi sinyal

digital dan sebaliknya, beberapa codec juga mampu

melakukan kompresi dan de-kompresi suara.

Transmisi data VoIP dilakukan dalam bentuk

paket-paket data. Transmisi ini menggunakan dua

protokol utama, yaitu UDP (User Datagram

Protocol) dan RTP (Realtime Protocol)[3].

Tabel 1 Jenis-jenis codec VoIP

Gambar 2. Format paket data VoIP

Gambar 3. Sesi komunikasi pada VoIP

UDP merupakan protokol pengiriman data

dimana data dikirimkan secara terus menerus dan tidak

menjamin data sampai ditujuan. Sedangkan RTP

merupakan protokol yang bertugas melakukan Framing

dan segmentasi pada data realtime. RTP menggunakan

protokol kendali yang disebut RTCP (Realtime

Transfer Control Protocol) yang bertugas mengatur

kualitas layanan (QoS) dan sinkronisasi media stream

yang berbeda. Untuk mengatur data streaming dari

VoIP digunakan protokol RTSP. IETF telah

mendefinisikan RTSP sebagai protocol server / client

yang menyediakan kendali atas pengiriman aliran data

real-time. Format packet data VoIP ditunjukan oleh

gambar 2. Manajemen panggilan dalam VoIP diatur oleh

Session Initiation Protocol (SIP). Terdapat dua

komponen utama dalam arsitektur SIP, yaitu User

Agent dan Network server. Tugas utama dari SIP

adalah melakukan pembangunan panggilan dan

pemutusan panggilan dalam sebuah sesi komunikasi.

SIP merupakan standar IETF untuk suara atau layanan

multimedia melalui jaringan internet[4]. Gambar 3

menunjukan urutan panggilan dalam SIP.

C. VPN (Virtual Private Network) Transmisi data percakapan VoIP yang

dilewatkan jaringan internet dapat ditangkap dan

diputar ulang dengan mudah oleh pihak-pihak yang

tidak diinginkan. Oleh karena itulah dibutuhkan

mekanisme pengamanan data dengan teknologi VPN.

Virtual Private Network(VPN) merupakan suatu

teknologi yang bisa membentuk jaringan private dan

aman melalui jaringan yang bersifat public / umum,

misalnya internet[5]. Secara sederhana, prinsip kerja

VPN adalah bagaimana membangun sebuah jalur

khusus yang akan dijadikan jalur lalu lintas data oleh

user-user VPN. Jalur inilah yang dinamakan tunnel

(terowongan)[6]. Gambar 4 menjelaskan prinsip kerja

VPN

Gambar 4. Prinsip kerja VPN

Jenis Codec Bit rate

ITU G.711 u-law 84.0.kbps

ITU G.722 48, 56 dan 64 kbps

ITU G.723 5.3 dan 6.4 kbps

ITU G.729 8 kbps

Ilbc 13.33 dan 15.2 kbps

GSM Full Rate 13 kbps

Link Header IP Header UDP Header RTP Header Voice Payload

x Byte 20 Byte 8 Byte 12 Byte x Byte

Format Paket

VoIP

Page 3 of 6

Dalam proses tunneling, frame data yang

akan dikirimkan dibungkus (encapsulisasi) terlebih

dahulu. Dalam proses encapsulisasi, frame tersebut

diberikan header tambahan yang berupa informasi

routing.

Pada VPN juga berlangsung proses

autentifikasi dan enkripsi. Autentikasi adalah suatu

proses untuk memastikan bahwa kedua ujung

koneksinya adalah merupakan benar user yang

diinginkan. Sedangkan enkripsi merupakan proses

perubahan pesan asli (plain text) menjadi pesan

yang tidak dapat dibaca (chipper text) dengan

menggunakan kunci (key ). Jenis-jenis enkripsi

yang disediakan oleh OpenVPN adalah AES,

Blwofish dan 3DES.

D. Parameter Kualitas Layanan VoIP Kinerja jaringan VoIP dievaluasi berdasarkan

parameter – parameter kualitas layanan VoIP, yaitu

delay, jitter, packet loss dan throughput yang

didefinisikan dan nilainya direkomendasikan oleh

ITU – T dalam standar Y.1541[7].

Delay merupakan waktu yang dibutuhkan

oleh sebuah paket data untuk sampai di penerima

dihitung mulai dari paket tersebut dikirimkan.

Standar ITU-T Y.1541 memberikan nilai maksimal

delay adalah 100ms untuk Class0

Jitter menyatakan besaran nilai dari variasi

delay yaitu perbedaan selang waktu kedatangan

antar paket data yang dikirimkan di terminal tujuan.

Dalam standar yang sama, nilai jitter maksimal

yang diijinkan adalah 50.

Salah satu kelemahan RTP adalah tidak

adanya transmisi ulang jika paket yang dikirim

hilang. Rasio atau perbandingan antara packet yang

hilang dengan packet yang dikirim merupakan

Packet loss dan dinyatakan dalam persen (%).

Dalam standar yang sama, nilai packet loss untuk

VoIP maksimal adalah 0.1%.

Troughput menyatakan besarnya bandwidth

real yang digunakan selama transfer data. Dengan

jumlah paket yang semakin besar, maka nilai

troughput akan semakin besar juga.

III. SISTEMATIKA

Diagram alir pengerjaan tugas akhir ini

seperti ditunjukan oleh gambar 5. Server VoIP

dibangun dengan menggunakan software asterisk

versi 1.2. software ini merupakan software gratis

dan dapat berjalan di windows maupun di linux.

Asterisk merupakan sebuah softswitch yang

mengatur panggilan dan menghubungkan antar

user[8]. Fungsi utama dari asterisk bisa

dianalogikan seperti fungsi dari server PABX.

Untuk melakukan installasi asterisk tidak

membutuhkan sumber daya yang besar. Karena

asterisk merupakan tipe software yang ringan

dalam menjalankannya.

Gambar 5. Diagram alir pengerjaan tugas akhir

Sistem di sisi Surabaya akan dibangun server

VoIP dan client VPN pada laptop dengan spesifikasi :

- Processor Intel(R) Pentium(R) Dual Core CPU 2.1GHz

- Memory 1 GB - Ethernet eth0 Realtek NIC - Atheros AR5007 EG Wireless network Adapter

Sedangkan di sisi Jakarta akan dibangun server

VoIP dan server VPN pada komputer dengan

spesifikasi :

- Processor Intel Pentium 4 CPU 3GHz dan memori 1 GB

- Ethernet card eth1 Micro-Star International RTL-8169 Gigabit Ethernet dan eth0 3Com

100BaseTX [Boomerang]

Client pada VoIP digunakan softphone X-Lite

yang menyediakan beberapa codec, diantaranya G711

dan GSM yang akan dibandingkan. Penggunaan

softphone lebih mudah untuk mengatur codec yang

digunakan.

Untuk layanan VPN, dibangun dengan software

OpenVPN. Open VPN merupakan salah satu software

penyedia layanan VPN yang tidak perlu lisensi dalam

penggunaannya. Layanan utama yang diberikan oleh

Open VPN adalah Authentifikasi dan Enkripsi[6].

Layanan yang disediakan diantaranya :

1. Menggunakan tunneling untuk menghubungkan

node-node client dan server dan memberikan IP

virtual.

2. Dapat dihubungkan dengan banyak client sebagai

VPN client.

Page 4 of 6

3. Menggunakan sertifikat yang dapat

melindungi jaringan privat pada saat

terhubung dengan internet.

4. Menyediakan 3 jenis cipher dengan ukuran

key yang beragam. Sehingga dapat

disesuaikan dengan kebutuhan dan bandwidth

yang tersedia.

5. Menyediakan kompresi untuk menghemat

bandwitdth.

IP publik yang digunakan di Jakarta adalah

202.159.16.28 di kantor PT. Wijaya Karya.

Sedangkan di surabaya digunakan IP 202.46.129.16.

Sisi jakarta akan di set sebagai server Open VPN

dengan IP virtual 10.8.0.1 dan sisi surabaya sebagai

Client open VPN dengan IP virtual 10.8.0.6.

Implementasi di PT Wijaya Karya dilakukan

di kantor pusat PT. Wijaya Karya di jakarta yang

akan dibangun server OpenVPN untuk melayani

client OpenVPN di berbagi kantor cabang dan

beberapa proyek besar yang membutuhkan

komunikasi telepon. Untuk server VoIP akan

dibangun dan diintegrasikan dengan jaringan

PABX yang sudah ada di kantor pusat.

Untuk penomoran VoIP client di PT. Wijaya

karya akan disusun sesuai dengan tingkat

kebutuhan user dan juga disesuaikan dengan letak

lantai client di kantor tersebut.

Pengujan dilakukan dengan bantuan software

wireshark untuk mendapatkan nilai jitter, delay,

packet loss dan troughput sistem. Selain itu juga

dilakukan pengujian dengan MOS, untuk

mengetahui kualitas panggilan untuk end-to-end

user. Pengujian mengikuti skenario perbandingan

panggilan VoIP surabaya - jakarta dengan

menggunakan OpenVPN dan tanpa menggunakan

OpenVPN.

IV. PENGUKURAN

Pengukuran dilakukan pada panggilan antara

server surabaya dan jakarta dengan penambahan

backbone VPN.

Besarnya nilai delay total dan jitter pada

panggilan VoIP Surabaya – Jakarta yang dilakukan

tanpa menggunakan VPN memiliki nilai lebih kecil

daripada dengan menggunakan VPN. Nilai delay dan

jitter ditunjukan oleh gambar 7. Hal ini disebabkan

karena pennggunaa VPN akan menambahkan header

data pada packet data sehingga packet data lebih besar

dan juga enkripsi yang dilakukan akan menambah nilai

delay sampai paket tersebut siap dimainkan. Namun,

nilai delay dan jitter sistem diatas masih memenuhi

standar ITU-T Y 1541.

Gambar 7. Perbandingan Nilai delay dan jitter

panggilan VoIP Surabaya – Jakarta

69.63

10.97

74.95

34.98

0

20

40

60

80

Delay Jitter

wa

ktu

(m

s)

Perbandingan nilai Delay-Jitter

Tanpa VPN

VPN

Gambar 6. Topologi sistem komunikasi VoIP yang dibangun di PT Wijaya Karya

Page 5 of 6

7201.32

10374.94

0.00

2000.00

4000.00

6000.00

8000.00

10000.00

12000.00

Tanpa VPN VPN

(B/s

)

Troughput

Gambar 8. Perbandingan nilai Packet loss

panggilan VoIP Surabaya – Jakarta

Nilai packet loss yang terukur adalah

0.000063% untuk panggilan dengan VPN dan

0.000065% untuk panggilan tanpa VPN. Gambar 8

menunjukan rata-rata nilai packet loss panggilan

Surabaya – Jakarta. Nilai ini jauh dibawah standar

yang diijinkan oleh ITU-T Y1541 yaitu maksimum

packet loss adalah 0.1%.

Sedangkan nilai rata-rata troughput yang

terukur adalah 7201.32 B/s untuk panggilan tanpa

VPN dan terukur 10374.94 B/s untuk panggilan

dengan VPN. Dari sini dapat dibuktikan bahwa,

dengan penambahan header VPN, maka akan

memperbesar ukuran data yang dikirmkan sehingga

troughput yang terukur pun semakin besar. Nilai

troughput ditunjukan oleh gambar 9.

Nilai rata-rata MOS didapatkan dengan

melakukan panggilan ke 10 orang client PABX PT.

Wijaya Karya Jakarta. Hasil nilai rata-rata MOS

panggilan Surabaya – Jakarta ditunjukan oleh

gambar 10. Nilai MOS panggilan dengan VPN

adalah 2, sedangkan tanpa VPN adalah 3.3. Hal ini

menunjukan bahwa dengan penambahan VPN,

kualitas panggilan menjadi menurun. Dapat

dipahami bahwa dengan kondisi jaringan yang

sama, penambahan panjang packet data akan

menurunkan kualitas sistem.

Gambar 9. Perbandingan nilai troughput panggilan

VoIP Surabaya – Jakarta

Gambar 10. Perbandingan nilai MOS panggilan VoIP

Surabaya – Jakarta

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Komunikasi antara client di server Surabaya

dengan client di server Jakarta melalui

backbone VPN mempunyai packet data yang

lebih besar daripada tanpa penggunaan VPN.

Hal ini ditunjukan dengan delay jaringan dan

jitter yang lebih besar, yaitu delay jaringan

sebesar 74.95 ms untuk panggilan VoIP

dengan VPN dan 69.63 ms untuk panggilan

VoIP tanpa VPN. sedangkan nilai jitter adalah

34.98 ms untuk panggilan VoIP dengan VPN

dan 10.97 ms untuk panggilan VoIP tanpa

VPN.

2. Dengan packet data yang lebih besar, maka

transmisi data VoIP dengan jaringan VPN

menghasilkan nilai troughput yang lebih besar

yaitu 10374.94 B/s sedangkan transmisi VoIP

tanpa VPN menghasilkan nilai troughput

7201.32 B/s.

3. Penambahan VPN menurunkan kualitas

panggilan VoIP. Hal ini ditunjukan dengan

nilai MOS panggilan VoIP dengan VPN

sebesar 2 dan pada panggilan VoIP tanpa

VPN sebesar 3.

B. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan

pengujian pengaruh jenis-jenis enkripsi pada

VPN untuk mendapatkan enkripsi yang paling

handal dan memiliki bandwidth paling rendah.

2. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dilakukan

pengujian jumlah maksimum panggilan yang

dilakukan bersamaan.

3. Pengujian selanjutnya hendaknya dilakukan

pada bandwidth yang stabil, sehingga

didapatkan data yang akurat untuk masing-

masing skenario.

4. Sistem ini mampu diterapkan dengan baik

3.3

2

0

1

2

3

4

Tanpa VPN VPN

Nil

ai

MO

S

MOS SBY-JKT

0.00006

57

0.00006

30

0.0000000

0.0002000

0.0004000

0.0006000

0.0008000

0.0010000

Tanpa VPN VPN

Page 6 of 6

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pengertian PABX, http://www.total.or.id

[2] Rafdian Rasyid, Menghitung Bandwidth yang

DibutuhkanVoip.

Http://Www.Ilmukomputer.Com. 2003

[3] Mudji Basuki. Voice over IP.

http://www.ilmukomputer.com 2002

[4] Handley, M., Schulzrinne, H. Schooler, E. and J.

Rosenberg. SIP : Session Initiation Protocol.

RFC 2543. Maret 1999

[5] Pengertian VPN, http://www.total.or.id

[6] Markus Feilner, OpenVPN. Building And

Integrating Virtual Network. Packet

Publishing Ltd, Birmingham, 2006

[7] Network Performance Objective for IP-based

Services, ITU-T Y.1541, 2002

[8] Purbo, Onno W. Cikal Bakal “Telkom

Rakyat” : Panduan Lengkap Setting VoIP.

2007

BIODATA PENULIS

Hafid Amrulloh dilahirkan di

Tulungagung pada 12 juni

1988 dan merupakan anak

kedua dari 3 bersaudara

pasangan Achmad (Alm) dan

Sri Sundari. Penulis mulai

menjalani pendidikan formal

di MI Sunan Giri Boro,

kemudian dilanjutkan MTsN

Kunir - Blitar dan lulus tahun 2003. Setelah itu,

penulis melanjutkan di SMAN 1 Boyolangu

Tulungagung dan mengambil jurusan IPA. Penulis

diterima di jurusan Teknik Elektro ITS melalui

jalur SPMB pada tahun 2006. Saat ini penulis aktif

di Lab B301 sebagai koordinator praktikum dan

aktif di berbagai kegiatan organisasi mahasiswa di

ITS. Judul tugas akhir penulis mendapatkan dana

hibah PKM dari Dikti pada bidang Penelitian.