Instrumen wawancara permasalahan anak SD
-
Upload
mitha-ye-es -
Category
Education
-
view
202 -
download
7
description
Transcript of Instrumen wawancara permasalahan anak SD
Nama : Mitha Yulia Sari
NIM : K7113142
Kelas : 3C
Mata Kuliah Bimbingan Konseling
Instrumen Wawancara
Tema : Pengaruh jajanan anak (makanan) terhadap fisik
(kesehatan)
dan kecerdasan(kognisi) siswa
Masalah : Jajanan anak yang kurang higienis
Pendapat ahli :
1. Makanan
Menurut Khomsan ( 2003)
Makanan merupakan sumber gizi melalui upaya sehari-har i
diungkapkan mencukupi kebutuhan tubuh baik dari jumlah atau porsinya
maupun mutu kandungan gizinya. Ketersediaan makanan di rumah
merupakan langkah positif dalam mencapai makanan yang di ketahui
jumlah dan mutunya. Namun dengan gerak kesibukan dan aktifitasnya
kadang menuntut kita untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah baik
makanan utama maupun makanan jajanan.
2. Jajanan
Menurut Subagio (2002)
Jajanan adalah makanan yang di jual oleh pedagang kaki lima
diminati selain karena cita rasa yang unit dan kepraktisannya juga karena
dapat berperan dalam memperbaiki status gizi masyarakat. Karena
kurangnya tingkat pendidikan pedagang kaki lima makanan jajanan dapat
menjadi sumber resiko bagi kesehatan karena para pedagang kurang
memahami makanan yang aman (Kompas, 2006).
3. Kecerdasan/Kognitif
Menurut Piaget
Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan.
Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari
tahapan :pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention),
penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluas i
(evaluation). Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan
untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).
4. Fisik dan Kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2000)
Fisik adalah segala sesuatu yang berada diluar dan terlihat oleh panca
indera kita. Fisik dalam jasmani adalah sutu bentuk yang
menggambarkan diri individu tersebut.
Perkins (1938)
Sehat adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk dan
fungsi tubuh dan berbagai factor yang mempengaruhinya.
WHO (1947)
Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik , mental ,dan social, tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Konsep pertanyaan :
1. Berapa kira-kira uang jajan yang diberikan kepada anak setiap harinya?
2. Apakah setiap hari uang jajan habis atau masih sisa?
3. Kira-kira digunakan untuk apa saja uang jajan itu?
4. Jika uang jajan digunakan untuk membeli makanan di sekitar sekolah,
makanan jenis apakah yang dibeli?
5. Menurut Bapak/Ibu baikkah makanan tersebut untuk dikonsumsi?
6. Apakah anak memunyai keluhan di kesehatan semenjak membeli makanan
itu?
7. Bagaimana kondisi kesehatan si anak saat ini?
8. Bagaimana perbedaan kondisi kesehatan anak dulu dan sekarang?
9. Adakah efek yang terlihat setelah anak gemar membeli jajanan yang
kurang sehat/higienis?
10. Bagaimana tingkat kecerdasan si anak? (rajin, mudah mengerti, lambat
menerima informasi dll.)
Pendapat sementara :
1. Pengaruh makanan jajanan terhadap siswa sekolah dasar
Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh
manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas
dengan baik, karena tidak mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat
dibedakan atas beberapa jenis, salah satu jenisnya adalah makanan jajanan.
Makanan jajanan pada umumnya tidak memperhatikan kualitas kesehatan
dan kebersihannya, sehingga mengakibatkan timbulnya berbaggai macam
penyakit pada orang yang mengonsumsinya. Ada beberaapa pengaruh
makanan jajanan bagi siswa-siswa sekolah dasar yang berada dalam usia
pertumbuhan.
2. Pengaruh pada kognitif anak
Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah
sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam
fase pertumbuhan dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik,
psikososial, maupun perttumbuhan kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak
pada usia ini harus diperhatikan kecukupan gizi, dan kesehatan mereka.
Salah satu faktor yang turut mempengaruhi perkembangan kognitif anak
adalah makanan jajanan.
Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini
yang mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat
kesekolah. Dan akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena
mereka mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di
kantin, yang pada umumnya telah terkontaminasi dengan udara kotor.
Selain berpengaruh pada kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh
pada perkembangan kognitif anak, di mana anak yang terlalau keseringan
mengkonsumsi jajanan di sekolah, Iqnya lebih rendah dibandingkan dengan
anak yang selalu sarapan di rumah sebelum berangkat ke sekolah.
3. Pengaruh pada kesehatan anak
Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga
berpengaruh pada kessehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih
memfokuskan pengaruhnya pada kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa
jenis makanan yang dapat merusak gigi siswa-siswi, seperti: manisan,
permen, gulali, coklat, arum manis, jenis minuman dingin, misalnya es krim,
es teh, es campur, dan jenis makanan kering; misalnya: kue kering, dan
semacamnya. Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh pada
kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk perut
yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil, dan sesuai dengan
postur tubuh anak. kesehatan pada gigi dan perut pada anak dapat terjadi
karena makanan jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap hari, yang
mengakibatkan anak tidak lagi memakan makanan yang ada di rumah
mereka, dan yang kadar gizi serta kesehatannya lebih terjamin. Untuk itu Dr.
Saptawati menganjurkan beberapa syarat makanan jajanan yang baik, yang
harus dipersiapkan oleh penjual makanan siap konsumsi seperti:
Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),
Tidak lebih dari satu pemanis,
Menghindari penggunaan asam lemak trans ( penggunaan minyak
goreng yang berulang-ulang),
Rendah kandunngan gula, minyak dan garam,
Aman, enak, serta harganya terjangkau.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan
di atas menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa
menyesuaikan dengan segala jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh,
namun juga memiliki batas tertentu, oleh karena itu dibutuhkan makanan
yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh, juga mempunyai nila i
kesehatan yang memadai.