Instrumen Non

5
INSTRUMEN NON-TEST Secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyratan akademis, sehingga dapat di pergunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data mengenai suatu variable. Dalam bidang penelitian instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai variable-variable penelitian untuk kebutuhan penelitian. Sedangkan dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar, keberhasilan proses belajar mengajar dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu (Djaali dan Pudji Mulyono, 2007) Menurut Hasyim, “Penilaian non-tes adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas rill dalam proses pembelajaran. Contoh penilaian non test banyak pada keterampilan menulis untuk bahasa, percobaan laboratorium sains, bongkar pasang mesin, teknik dan sebagainya”. Berdasarkan pengertian di atas, Instrumen Non-tes dalam Evaluasi Pembelajaran merupakan alat untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dan keberhasilan proses pembelajaran tanpa menggunakan tes baik dalam bentuk lisan ataupun non lisan. Instrumen Non-tes memegang peranan dalam mengevaluasi dari segi sikap (ranah afektif) khususnya dan bisa juga untuk mengevaluasi keterampilan ( ranah psikomotorik). Teknik yang digunakan dalam evaluasi non-tes yakni seperti : observasi, wawancara, angket, daftar cek, skala penilaian, dan lain sebagainya yang dapat dilakukan guru untuk mengevaluasi peserta didiknya. 1. Observasi

description

instrumen non tes

Transcript of Instrumen Non

INSTRUMEN NON-TEST

Secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyratan akademis, sehingga dapat di pergunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data mengenai suatu variable. Dalam bidang penelitian instrumen diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai variable-variable penelitian untuk kebutuhan penelitian. Sedangkan dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar, keberhasilan proses belajar mengajar dan keberhasilan pencapaian suatu program tertentu (Djaali dan Pudji Mulyono, 2007)Menurut Hasyim, Penilaian non-tes adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa secara langsung dengan tugas-tugas rill dalam proses pembelajaran. Contoh penilaian non test banyak pada keterampilan menulis untuk bahasa, percobaan laboratorium sains, bongkar pasang mesin, teknik dan sebagainya.Berdasarkan pengertian di atas, Instrumen Non-tes dalam Evaluasi Pembelajaran merupakan alat untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dan keberhasilan proses pembelajaran tanpa menggunakan tes baik dalam bentuk lisan ataupun non lisan. Instrumen Non-tes memegang peranan dalam mengevaluasi dari segi sikap (ranah afektif) khususnya dan bisa juga untuk mengevaluasi keterampilan ( ranah psikomotorik). Teknik yang digunakan dalam evaluasi non-tes yakni seperti : observasi, wawancara, angket, daftar cek, skala penilaian, dan lain sebagainya yang dapat dilakukan guru untuk mengevaluasi peserta didiknya.1.ObservasiObservasi merupakan instrumen non-tes yang dilakukan dengan cara mengamati langsung tingkah laku peserta didik denga teliti dan di catat secara sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap fenomena yang dijadikan objek pengamatan.Menurut Susilo Surya dan Natawidjaja ( dalam Susilo Rahardjo & Gudnanto, 2011: 48-49) membedakan observasi menjadi observasi partisipatif, observasi sistematis, dan observasi experimentala.Observasi pertisipatif : pengamat ikut ambil bagian dalam kegiatan kelompok yang sedang diamati.b.Observasi sistematis : menggunakan kerangka yang berisi faktor-faktor yang ingin diteliti yang telah di kategorikan terlebih dahulu secara struktural.c.Observasi experimental : pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok yang diamati namun dapat mengendalikan unsur-unsur tertentu sehingga tercipta tujuan yang sesuai dengan tujuan observasi.Langkah-langkah dalam menyusun instrumen non-tes dengan observasi :Merumuskan tujuanMerumuskan kegiatanMenyusun langkah-langkahMembuat kisi-kisiMenyusun panduan observasiMembuat alat penilaian

2.WawancaraMerupakan Instrumen Non-tes yanng dilakukan dengan melakukan percakapan dan tanya jawab lisan secara sepihak dan berhadapan (tatap muka), yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Djaali dan Muljono (2008) menyatakan bahwa ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi yaitu:Wawancara Terpimpin/wawancara berstruktur/wawancara sistematis, merupakan wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu.Wawancara Tidak Terpimpin/wawancara bebas, wawancara sederhana dan tidak sistematis yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tanpa mengacu pada panduan wawancara.Langkah-langkah menyusun instrumen non-tes wawancara :Menentukan tujuan wawancara.Menentukan aspek yang akan di ungkapkan.Menentukan bentuk pertanyaan (berstruktur atau bebas)Membuat pertanyaan.Menyusun pedoman wawancaraAspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yaitu: Tahap awal yang bertujuan mengondisikan situasi wawancara, Penggunaan pertanyaan, Pencatatan hasil wawancara.

3.AngketSusilo Rahardjo & Gudnanto (2011: 92) berpendapat angket ataukuesioneradalah merupakan suatu tehnik atau cara memahami siswa dengan mengadakan komunikasi tertulis, yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh resonden secara tertulis juga.Dapat diartikan bahwa angket merupakan alat untuk mengumpulkan informasi, data, dan pendapat, yang harus diisi oleh reponden. Angket dapat di kelompokan menjadi beberapa kelompok, yakni:a.Berdasarkan bentuknya :Angket berstruktur, angket yang menyediakan kemungkinan jawaban.1)Bentuk jawaban tertutup, angket yang telah menyediakan alternatif jawaban.2)Bentuk jawaban tertutup tetapi alternatif terakhir merupakan jawaban terbuka yang dapat memberikan kesempatan kepada responden untuk memberikan jawaban bebas.3)Bentuk jawaban bergambar, yang memberikan alternatif jawaban berupa gambar.Angket tidak berstruktur, angket yag memberikan jawaban secara terbuka (bebas). Angket ini memberikan gambaran lebih tentang situasi, namun lebih bersifat subjektif dan tidak dapat di ukur secara statistik sehingga data yang di peroleh bersifat umum.b.Ditinjau dari responden yang menjawabAngket langsung, diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.Angket tidak langsung, diisi oleh orang yang bukan dimintai keterangan tentang dirinya.Langkah-langkah menyusun angket :Menyusun kisi-kisi angket.Menyusun pertanyaan-pertanyaan dan bentuk yang diinginkan.Membuat pedoman cara menjawab.Melakukan uji coba angket untuk mengetahui kelemahan angket tersebut.Merevisi angket berdasarkan hasil uji coba.Menggandakan angket sesuai jumlah responden.Hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan instrumen non-tes menggunakan angket, yaitu : pertanyaan hendaklah pendek dan jelas, mengandung satu jawaban, pertanyaan tidak menyinggung perasaan responden.4.Daftar cekMerupakan daftar yang memuat sejumlah pernyataan singkat mengenai subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Penilaian dengan memberikan tanda centang () pada tiap-tiap pernyataan sesuai dengan hasil pengamatan.

5.Skala penilaianMerupakan alat untuk mengkur nilai,sikap, minat, perhatian, dan lain-lain dengan tingkatan-tingkatan yang telah disusun.Contoh skala penilaian :Keterangan :1 = Sangat suka2 = suka3 = biasa4 = tidak suka5 = sangat tidak sukaKeterangan :A = sangat baikB = baikC = cukup baikD = kurang baikE = buruk