INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA GARUT JAWA BARAT
Transcript of INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA GARUT JAWA BARAT
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT – JAWA BARAT
N O M O R D O K U M E N : MM.IPI.1
T I N G K A T R E V I S I : 00
T A N G G A L T E R B I T : 31 Januari 2019
P E M E G A N G D O K U M E N :
MANAGEMENT
REPRESENTATIVE
STATUS SALINAN
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
REKAMAN REVISI DOKUMEN
REV URAIAN TANGGAL PERSETUJUAN
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
MATRIKS KESESUAIAN & DAFTAR ISI
JUDUL
Rekaman Revisi Dokumen
Kebijakan Mutu
Sasaran Mutu
KLAUSUL STANDARD ISO 9001:2015
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Konteks Organisasi
4.1. Mamahami organisasi dan konteksnya
4.2. Memahami kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan
4.3 Menentukan Lingkup Manajemen Mutu
4.4 Sistem Manajemen Mutu dan Prosesnya
5. Kepemimpinan
5.1. Kepemimpinan dan Komitmen
5.2. Kebijakan
5.3. Peran, Tanggung Jawab, dan Wewenang Organisasi
6. Perencanaan
6.1. Tindakan Ditujukan Pada Peluang dan Resiko
6.2. Sasaran Mutu dan Perencanaan Untuk Mencapai Sasaran
6.3 Peubahan Perencanaan
7. Dukungan
7.1. Sumber Daya
7.2. Kompetensi
7.3 Kepedulian
7.4. Komunikasi
7.5. Informasi Terdokumentasi
8. PelaksanaanKegiatan Akademik
8.1. Perencanaan dan Pengendalian Kegiatan Akademik
8.2. Standar Mutu Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran
Lulusan
8.3. Desain dan Pengembangan Layanan Akademik
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
JUDUL
8.4. Pengendalian mutu kerja sama dan/atau pengadaan
sumber daya dari pihak luar
8.5. Proses pelaksaaan layanan akademik
9. Evaluasi Kinerja
9.1. Pemantauan, Pengukuran, Analisis, dan Evaluasi
9.2. Audit Internal
9.3. Tinjauan Manajemen
10. Peningkatan
10.1. Umum
10.2. Ketidaksesuaian dan Tindaka Korektif
10.3. Peningkatan Berkelanjutan
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
KEBIJAKAN MUTU
Rektor IPI Garut menetapkan kebijakan mutu selaras dengan tujuan organisasi melalui:
1. Pemberian layanan pendidikan yang berkualitas dan memenuhi kepuasan pihak
berkepentingan
2. Pemenuhan persyaratan yang berlaku dan secara konsisten menjalankan sistem
manajemen mutu
3. Perbaikan terus menerus untuk peningkatan mutu dan memperbaiki serta
tercapainya tujuan organisasi
4. Penyediaan dan pengembangan tenaga pendidik yang kompeten dan fasilitas yang
memadai untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
SASARAN MUTU INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
Sasaran Mutu IPI meliputi:
1. Kepuasan mahasiswa, masyarakat, pengguna lulusan (stakeholders) 80%
2. Perguruan Tinggi terakreditasi minimal B
3. Semua prodi terakreditasi minimal B
4. Pemenuhan persyaratan minimal 24 standar nasional
5. Pelaksanaan monitoring setiap unit kerja dilaksanakan satu semester sekali.
6. Kualifikasi dosen minimal S2 untuk program Sarjana dan Se untuk program
Magister dengan jabatan fungsional minimal asisten ahli dan rasio antara dosen dan
mahasiswa 1:45 (sosial) dan 1:30 (eksak)
7. Setiap ruangan memiliki fasilitas yang memadai sesuai dengan standar sarana dan
prasarana.
8. IPK program S1 di atas 3,00 mencapai 80% dan IPK program S2 di atas 70%
9. Masa studi mahasiswa program S1 (8 semester) 90% dan program S2 (4 semester)
80 %
10. Peningkatan jumlah mhasiswa baru 20%
11. Jumlah publikasi ilmiah dosen minimal 208 judul pertahun
12. Jumlah publikasi pengabdian dosen minimal 24 judul pertahun
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
1. Ruang Lingkup
Penjaminan mutu perguruan tinggi adalah proses perencanaan, pemenuhan,
pengendalian, dan pengembangan standar pendidikan tinggi secara konsisten dan
berkelanjutan, sehingga pemangku kepentingan (stakeholders) internal dan eksternal
perguruan tinggi, yaitu mahasiswa, dosen, karyawan, masyarakat, dunia usaha, asosiasi
profesi dan pemerintah memperoleh kepuasan atas kinerja dan keluaran perguruan
tinggi. Tujuan penjaminan mutu perguruan tinggi adalah terjaminnya mutu
penyelenggaraan pendidikan tinggi baik pada masukan, proses, maupun keluaran
berdasarkan peraturan perundang-undangan, nilai dasar, visi, dan misi perguruan
tinggi. Kegiatan penjaminan mutu ini merupakan perwujudan akuntabilitas dan
transparansi yang berpegang teguh pada Tridhrama perguruan tinggi yang akan
dikontrol melalui Monitoring dan Evaluasi Diri dan diaudit melalui kegiatan Audit Mutu
lnternal, sehingga obyektivitas penilaian terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu
pendidikan secara berkelanjutan di Perguruan Tinggi dapat diwujudkan.
Manual Mutu ini disusun dalam rangka mendukung kegiatan penjaminan mutu di
IPI Garut yang mengacu pada standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 sehingga
dokumen Manual Mutu ini ditetapkan sebagai panduan pengendalian implementasi
manajemen mutu IPI Garut dengan lingkup penerapan yang diberlakukan bagi seluruh
bagian dalam lingkungan organisasi yang berkaitan dengan semua proses kegiatan inti
dan proses-proses kegiatan penunjang lainnya.
Rektor IPI beserta seluruh jajaran personil berkomitmen dan berupaya untuk
menjalankan sistem manajemen mutu secara konsisten dan melaksanakan perbaikan
yang berkesinambungan pada setiap proses kerja, sehingga mampu memberikan
pelayanan pendidikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan dan
memberikan kepuasan bagi pelanggan, masyarakat serta pihak terkait lainnya. Agar
tujuan tersebut dapat tercapai, semua pihak yang terlibat dalam organisasi IPI Garut
berkewajiban memahami, menerapkan dan memelihara Manual Mutu ini.
2. Acuan Normatif
a) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
b) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
c) Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
d) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
e) Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
f) Peraturan Pemerintah No 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan
g) Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang SPMPT (Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi).
h) Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
i) Akreditasi Perguruan Tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional, 2008
j) Akreditasi Program Studi Sarjana dan Magister oleh Badan Akreditasi Nasional,
2009
k) SNI ISO 9001:2015 Persyaratan Sistem Manajemen Mutu .
3. Istilah dan Definisi
1) Organisasi adalah kelompok orang dan fasilitas dengan pengaturan tanggung
jawab, wewenang dan hubungan.
2) Struktur organisasi adalah pengaturan tanggung jawab, wewenang dan
hubungan antar orang dalam organisasi
3) Top Manajemen adalah orang atau kelompok orang yang mengarahkan dan
mengendalikan organisasi pada tingkat tertinggi
4) Manajemen adalah kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan sebuah organisasi
5) Pengguna adalah organisasi atau instansi atau perorangan yang berasal dari
pemerintah maupun swasta serta masyarakat yang menerima manfaat dari
hasil pelayanan pendidikan di IPI Garut.
6) Penyedia Barang/Jasa adalah organisasi atau orang yang memberi produk
(dalam bentuk barang atau jasa), misal: Produsen, vendor, distributor, supplier,
retailer atau pengecer atau penyedia jasa atau informasi
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
7) Proses adalah suatu set kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi dengan
tujuan untuk mengubah (men-transformasi) input (masukan) menjadi output
(keluaran).
8) Produk IPI Garut adalah hasil dari suatu proses pendidikan/pengajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
9) Persyaratan (requirement) adalah suatu kebutuhan atau harapan yang
dinyatakan, dapat secara tersirat, tertulis atau wajib.
10) Mutu (quality) adalah derajat atau kategori atau peringkat yang dicapai oleh
karakteristik yang ada pada sesuatu dalam memenuhi persyaratan.
11) Manajemen Mutu adalah kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi dalam hal mutu, kegiatan ini mencakup: penetapan
kebijakan mutu (Quality Policy) dan sasaran/tujuan mutu (Quality Objectives),
perencanaan mutu (Quality Planning), pengendalian mutu (Quality Control),
pemastian/jaminan mutu (Quality Assurance) dan perbaikan mutu (Quality
Improvement).
12) Kebijakan mutu (quality policy) adalah maksud dan arahan secara menyeluruh
dari suatu organisasi dalam hal mutu.
13) Sasaran/tujuan mutu (quality objectives) adalah sesuatu yang dicari (target)
atau dituju berkaitan dengan mutu.
14) Kriteria Keberterimaan (acceptance criteria) adalah kriteria yang ditetapkan
sebagai tolak ukur diterimanya mutu suatu jasa atau barang.
15) Perencanaan mutu (quality planning) adalah bagian dari manajemen mutu yang
diarahkan ke penetapan tujuan mutu dan merincikan proses operasional yang
diperlukan dan sumber daya terkait untuk memenuhi tujuan mutu.
16) Rencana mutu (quality plan) adalah suatu dokumen yang menetapkan prosedur
dan sumber daya yang diperlukan untuk diterapkan oleh personil tertentu pada
waktu tertentu dalam suatu pool atau proses produksi atau kontrak tertentu.
17) Pengendalian mutu (quality control) adalah bagian dari manajemen mutu yang
diarahkan untuk memenuhi persyaratan mutu.
18) Pemastian/jaminan mutu (quality assurance) adalah bagian dari manajemen
mutu yang diarahkan pada pemberian keyakinan untuk memastikan/menjamin
bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
19) Perbaikan mutu (quality improvement) adalah bagian dari manajemen mutu
yang diarahkan pada peningkatan kemampuan memenuhi persyaratan.
20) Kesesuaian (conformity) adalah dipenuhinya suatu persyaratan
21) Ketidaksesuaian (non-conformity) adalah tidak dipenuhinya suatu persyaratan
22) Koreksi (correction) adalah tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian
yang ditemukan
23) Tindakan koreksi (corrective action) adalah tindakan menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki.
24) Tindakan pencegahan (preventive action) adalah tindakan untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial
yang tidak dikehendaki.
25) Audit adalah kegiatan yang sistematis untuk menentukan apakah aktivitas-
aktivitas dan hasil-hasilnya telah terpenuhi sesuai dengan perencanaan yang
ditetapkan dan apakah perencanaan tersebut diterapkan secara efektif untuk
mencapai tujuan & kebijakan organisasi.
26) Dokumen sistem mutu adalah semua dokumen yang berkaitan dengan
manajemen mutu dan memiliki tingkat revisi seperti Manual Mutu, Prosedur,
Pedoman/Instruksi Kerja.
27) Penyediaan sumber daya yang dimaksud adalah meliputi: sumber daya
manusia, sarana prasarana, bahan ajar, lingkungan kerja, data/informasi,
rekanan/penyedia barang/jasa dan sumber daya finansial.
4. Konteks Organisasi
4.1. Memahami Organisasi dan Konteksnya
4.1 Organisasi dan Konteksnya
A. Profil dan Layanan Institut Pendidikan Indonesia
Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut didirikan pada tahun 2018, di bawah
pengelolaan Yayasan Griya Winaya. IPI merupakan perubahan bentuk dari Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) berdasarkan SK no 653/KPT/I/2017.
Sejak berdirinya sampai sekarang, IPI Garut membina dua fakultas yaitu Fakultas Ilmu
Terapan dan Sains (FITS) dan Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial Bahasa (FPISBS) serta
Program Pascasarjan. Fakultas Ilmu Terapan dan Sains (FITS) terdiri dari lima program
studi (S-1) yaitu: (1) Pendidikan Matematika, (2) Pendidikan Biologi, (3) Pendidikan
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
Teknologi Informasi, (4) Pendidikan Fisika, (5) Sistem Informasi. Fakultas Pendidikan
Ilmu Sosial Bahasa (FPISBS) terdiri dari lima program studi (S-1) yaitu: (1) Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, (2) Pendidikan Bahasa Inggris, (3) Pendidikan
Kewarganegaraan, (4) Pendidikan Guru Sekolah Dasar, (5) Pendidikan IPS. Program
Pascasarjana terdiri dari dua program studi (S-2) yaitu (1) Teknologi Pendidikan, (2)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dilengkapi dengan fasilitas sarana prasarana
meliputi Gedung Rektorat, Gedung Perkuliahan, Gedung Layanan Administrasi, Gedung
Yayasan, Aula Serba Guna, Ruang Perpustakaan, Laboratorium Komputer, Lab Biologi,
Lab Microteaching, Lab Bahasa, Sarana Olahraga, Sarana Ibadah, Kantin, Wisma Dosen,
Mini Market dan Ruang Kegiatan Mahasiswa.
B. Domisili IPI Garut.
IPI Garut beralamat di Jalan Pahlawan No. 32, Sukagalih Tarogong Kaler Garut Jawa
Barat – Indonesia.
Website: www.institutpendidikan.ac.id
Email: [email protected]
C. Kekuatan Pegawai
Total Jumlah Pegawai yang bekerja di IPI Garut sampai dengan Mei 2020 adalah
182 orang yang terdiri atas Pimpinan 1 orang, Tenaga Pengajar/Dosen Tetap 78 orang,
Dosen DPK 22 orang, Dosen LB 40 orang, Pegawai TU dan Staff Administasi 26 orang,
Satpam 6 orang, dan OB 9 orang. Untuk memenuhi tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sumber daya manusia IPI Garut terus dikembangkan
melalui transformasi berbagai bidang keilmuan. Selain itu, dilakukan usaha-usaha yang
mendorong peningkatan kualifikasi jenjang pendidikan S2 dan S3 secara mandiri serta
peningkatan kompetensi melalui pelatihan, penataran, seminar dan Loka Karya.
D. Sistem Manajemen Mutu IPI Garut
IPI Garut menetapkan, mendokumentasikan, mengimplementasikan dan
memelihara sistem manajemen mutu serta melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan
secara efektif berdasarkan persyaratan standar Pendidikan Tinggi dan standar ISO
9001:2015, dengan mengelola proses-proses utama sebagai berikut:
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
a. Proses pelayanan pendidikan tinggi untuk program studi sarjana (S1) dan Magister
(S2)
b. Proses penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan
c. Proses pengabdian kepada masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat
d. Proses manajerial dan evaluasi kinerja dengan melaksanakan pengembangan
penjaminan mutu internal dan penjaminan mutu eksternal melalui Akreditasi
Nasional dan Internasional
e. Proses kerja sama dengan pemangku kepentingan (stake holders).
f. Proses pelayanan pendukung.
Interaksi antar proses yang berlaku di IPI Garut diilustrasikan dalam bentuk tabel
(proses dan output) serta bagan alur sebagai berikut:
Tabel 1. Hubungan antar Proses dan Output di IPI Garut
Proses Output (produk) Pengguna
Pelayanan pendidikan
tinggi untuk program studi
sarjana (S1) dan Magister
(S2)
Sarjana Pendidikan (S1)
Sarjana non Pendiidkan
(S1)
Magister Pendidikan
(S2)
Karya ilmiah yg tidak
dipublikasikan (skripsi
dan tesis)
Mahasiswa
Orang Tua
Pengguna Lulusan
Penelitian untuk
pengembangan ilmu
pengetahuan
Karya ilmiah yang tidak
dipublikasikan (laporan
hasil penelitian)
Karya ilmiah yang
dipublikasikan (jurnal,
artikel ilmiah, buku).
Mahasiswa
Instansi Pemerintah
Instansi Swasta
Peneliti Lain
Pengabdian kepada
masyarakat untuk
pemberdayaan
masyarakat
Jasa pembelajaran,
pelatihan dan konsultasi
Jasa Pendampingan dan
Kemitraan.
Masyarakat
Instansi Pemerintah
Instansi Swasta
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
Manajerial dan evaluasi
kinerja dengan
melaksanakan
pengembangan
penjaminan mutu internal
dan penjaminan mutu
eksternal melalui
Akreditasi Nasional dan
Internasional
Laporan Kinerja Dosen
Laporan tahunan
Laporan evaluasi diri
terhadap pencapaian
sasaran mutu.
Audit internal &
Evaluasi BPM
Nilai Akreditasi Prodi &
Institusi
Atasan langsung Pimpinan
Unit Kerja
kerja sama dengan
institusi terkait di dalam
dan luar negeri
MoU dan MoA dalam
kegiatan ilmiah dan budaya
(seminar, symposium,
kuliah tamu, studi banding,
penelitian)
Masyarakat
Pemerintah
Swasta
Dosen
Pelayanan pendukung Informasi dan pelayanan
yang berhubungan dengan
akademik.
Mahasiswa,
Dosen,
Pengguna Lulusan
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
Bagan 1. Sistem Pendidikan IPI Garut
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
Pelaksana penjaminan mutu pada Institut Pendidikan Indonesia Garut dilakukan
oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM). Unit tersebut bertugas untuk melakukan
penjaminan mutu internal baik akademis maupun non akademis untuk menjamin
kualitas input, proses, output pada Institut Pendidikan Indonesia Garut yang langsung
bertanggung jawab pada Rektor.
BPM bertanggung jawab langsung kepada Rektor dan memiliki tugas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Adapun tugas pokoknya adalah:
1) Merencanakan pedoman Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan Sistem
Manajemen Mutu kegiatan akademik dan non akademik;
2) Melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi dan Sistem Manajemen
Mutu di lingkungan Badan Penjaminan Mutu;
3) Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan
Tinggi;
4) Membina, mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan pelaksanaan Sistem
Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi;
5) Membina, mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan pegawai di lingkungan
kerjanya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
6) Kepala BPM dalam melaksanakan fungsi dan tugas pokoknya bertanggungjawab
kepada Rektor Institut Pendidikan Indonesia Garut.
Selain pada tingkat institusi, kelembagaan yang menjamin terlaksananya
penjaminan mutu terdapat pada tingkat fakultas yang dikenal dengan nama BPM
Fakultas dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPM Institut Pendidikan
Indonesia.
BPM memiliki komitmen untuk memelihara dan meningkatkan mutu
penyelengaraan perguruan tinggi secara berkelanjutan, mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan penjaminan kualitas internasional (International
Quality Assurance) untuk mewujudkan visi dan misi serta memenuhi kebutuhan
stakeholders melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Selain itu, BPM
sebagai pengendali kesesuaian pelaksanaan tugas pokok setiap unit sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan serta sebagai media untuk mengkomunikasikan SPMI
kepada stakeholder terkait di Institut Pendidikan Indonesia.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
Berikut ini adalah Jenis dokumen mutu SPMI yang terdapat di Institut Pendidikan
Indonesia :
1. Substansi level-1 (Kebijakan): Dokumen yang berisi uraian secara garis besar
tentang bagaimana suatu perguruan tinggi memahami, merancang, dan
mengimplementasikan SPMI Perguruan Tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan
tinggi sehingga terwujud budaya mutu pada Perguruan Tinggi Tersebut
2. Subtansi level-2 (Manual): Dokumen tertulis berisi petunjuk praktis mengenai cara,
langkah, atau prosedur tentang bagaimana setiap standar dalam SPMI PT
dirumuskan/ditetapkan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan, dan ditingkatkan
secara berkelanjutan oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk
melaksanakannya pada semua aras PT
3. Susbstansi level-3 (Standar): Pernyataan tertulis yang berisi spesifikasi atau rincian
tentang sesuatu hal yang khusus, yang memperlihatkan tujuan, cita-cita, keinginan,
kriteria, ukuran, patokan, pedoman.
4. Substansi level-4 (Formulir): Naskah/dokumen/buku yang berisi berbagai formulir
yang berfungsi sebagai instrumen untuk merencanakan, menerapkan,
mengendalikan, dan mengembangkan standar mutu. Formulir yang telah diisi
disebut sebagai rekaman mutu, dan berfungsi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan.
4.2. Memahami Kebutuhan dan Harapan Pihak Berkepentingan
BPM memiliki tugas dan fungsi secara umum untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan setiap fakultas dan unit/badan pada
lingkup Institut Pendidikan Indonesia. Berdasarkan tugas dan fungsi tersebut, BPM
melaksanakan sistem manajemen mutu dengan menentukan:
a. Pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen mutu yaitu: pihak
internal (seluruh stakeholders di lingkungan IPI Garut) dan pihak eksternal (BAN
PT dan ISO).
b. Persyaratan dari pihak berkepentingan ynag relevan dengan sistem manajemen
mutu, yaitu adanya kesesuaian antara pelaksanaan standar dengan standar yang
telah ditetapkan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
4.3. Menentukan Lingkup Sistem Manajemen Mutu
Sesuai tugas dan fungsi serta bagan alir proses layanan yang diberikan, maka
lingkup layanan yang diberikan BPM berlaku untuk semua unit yang ada di lingkungan
Institut Pendidikan Indonesia mulai dari Program Studi, Fakultas, Bagian, Unit, Badan
sampai dengan Institut. Ruang lingkup penerapan SPMI adalah seluruh bagian dalam
lingkungan organisasi yang berkaitan dengan semua proses ini dan proses-proses
kegiatan penunjang lainnya dengan mempertimbangkan:
a. Isu internal dan eksternal yang tercantum dalam analisis SWOT IPI
b. Persyaratan pihak berkepentingan yang relevan
c. Produk dan jasa organisasi
Institut Pendidikan Indonesia beserta seluruh unit kerja di bawah ini, telah
menyusun, menetapkan dan menjalankan 63 Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal
yang diimplementasikan secara bertahap. Standar tersebut terdiri dari 24 Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, 10 standar turunan dari standar nasional, dan 29 Standar
yang ditetapkan oleh Institut Pendidikan Indonesia. Penyusunan dokumen SPMI
mengacu kepada Permenristekdikti No. 44 tahun 2015, tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Berikut ini adalah Daftar Standar yang diberlakukan di Institut
Pendidikan Indonesia:
Tabel 2. Daftar Dokumen SPMI
Kode SN Standar Nasional (SN) Kode ST Standar Turunan (ST)
SN1.IPI Standar Kompetensi Lulusan
SN2.IPI Standar Isi Pembelajaran ST2.IPI.1 Standar Penyusunan Kurikulum
SN3.IPI Standar Proses Pembelajaran
ST3.IPI.1 Standar Perkuliahan
ST3.IPI.2 Standar KKN
ST3.IPI.3 Standar PLP 1 dan 2
ST3.IPI.4 Standar Tugas Akhir
ST3.IPI.5 Standar Drop Out
SN4.IPI Standar Penilaian Pembelajaran
SN5.IPI Standar Dosen dan Tenaga Pendidikan
ST5.IPI.1 Standar Jabatan Fungsional
SN6.IPI Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran
ST.6.IPI.1 Standar Perpustakaan
SN7.IPI Standar Pengelolaan Pembelajaran
ST.7.IPI.1 Standar Sistem Informasi dan Teknologi
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
SN8.IPI Standar Pembiayaan Pembelajaran
SN9.IPI Standar Hasil Penelitian ST9.IPI.1 Standar Pengelolaan Jurnal
SN10.IPI Standar Isi Penelitian
SN11.IPI Standar Proses Penelitian
SN12.IPI Standar Penilaian Penelitian
SN13.IPI Standar Peneliti
SN14.IPI Standar Sarana dan Prasarana Penelitian
SN15.IPI Standar Pengelolaan Penelitian
SN16.IPI Standar Pembiayaan Penelitian
SN17.IPI Standar Hasil PkM
SN18.IPI Standar Isi PkM
SN19.IPI Standar Proses PkM
SN20.IPI Standar Penilaian PkM
SN21.IPI Standar Pelaksana PkM
SN22.IPI Standar Sarana dan Prasarana PkM
SN23.IPI Standar Pengelolaan PkM
SN24.IPI Standar Pembiayaan PkM
No Kode
Standar PT Standar Perguruan Tinggi
1 SPT1.IPI Standar Visi dan Misi
2 SPT2.IPI Standar Pedoman Kode Etik
3 SPT3.IPI Standar Pembimbing Akademik
4 SPT4.IPI Standar Pengelolaan Ijazah, Transkrip Nilai, dan SKPI
5 SPT5.IPI Standar Wisuda
6 SPT6.IPI Standar Cuti
7 SPT7.IPI Standar Mahasiswa Pindahan
8 SPT8.IPI Standar Kerjasama
9 SPT9.IPI Standar Pengelolaan Laboratorium
10 SPT10.IPI Standar Penulisan Buku Ajar dan Modul
11 SPT11.IPI Standar Audit Mutu Internal dan Rapat Tinjauan Manajemen
12 SPT12.IPI Standar Monitoring
13 SPT13.IPI Standar Pemilihan Pejabat Struktural
14 SPT14.IPI Standar Disiplin
15 SPT15.IPI Standar Keselamatan Kerja
16 SPT16.IPI Standar Pemberian Pensangon
17 SPT17.IPI Standar Dokumen SPMI
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
18 SPT18.IPI Standar Kesekretariatan
19 SPT19.IPI Standar Penerimaan Praktikan
20 SPT20.IPI Standar Infrastruktur
21 SPT21.IPI Standar Mitigasi Bencana
22 SPT22.IPI Standar Tracer Study
23 SPT23.IPI Standar Penerimaan Mahasiswa Baru
24 SPT24.IPI Standar Beasiswa
25 SPT25.IPI Standar PKKMB
26 SPT26.IPI Standar Upacara
27 SPT27.IPI Standar Pelaksanaan Akademik Masa Pandemi
28 SPT28.IPI Standar Perubahan Prosedur/Sistem
29 SPT29.IPI Standar Kegiatan Mahasiswa
30 SPT30.IPI Standar Penilaian Kinerja
4.4. Sistem Manajemen Mutu dan Prosesnya
4.4.1 Institut Pendidikan Indonesia Garut menetapkan, menerapkan, memelihara dan
meningkatkan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan, termasuk proses
dan interaksinya yang diperlukan sesuai dengan persyaratan standar. IPI
menentukan proses yang diperlukan bagi sistem manajemen mutu dan
penerapannya diseluruh unit dan harus:
a. Menetapkan masukan yang diperlukan dan keluaran yang diharapkan dari
proses
b. Menetapkan urutan dan interaksi proses
c. Menetapkan dan menerapkan kriteria, metode (termasuk pengukuran dan
indikator kinerja terkait) yang diperlukan untuk memastikan operasi, dan
kendali proses yang efektif.
d. Menetapkan sumber daya yang diperlukan dan memastikan ketersediaan.
e. Penunjukkan tanggungjawab dan wewenag untuk proses tersebut
f. Menangani resiko dna peluang yang sesuai dengan persyaratan dari 6.1,
merencanakan dan menerapkan tindakan yang tepat untuk mengatasinya
g. Mengevaluasi metode untuk memantau, mengukur, bila sesuai, dan
mengevaluasi proses dan jika diperlukan, perubahan proses untuk
memastikan hal tersebut mencapai hasil yang dimaksud.
h. Meningkatkan proses dan sistem manajemen mutu.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
4.4.2 Sejauh yang diperlukan, IPI harus:
a. Memelihara informasi terdokumentasi untuk mendukung operasi dari
prosesnya
b. Menyimpan informasi terdokumentasi untuk mempunyai keyakinan bahwa
proses yang dilakukan sesuai rencana.
5. Kepemimpinan
5.1. Kepemimpinan dan Komitmen
5.1.1 Umum
Manajemen puncak (Rektorat) dapat menunjukkan kepemimpinan dan
komitmennya terhadap keefektifan manajemen mutu dengan :
a) Mengambil tanggung jawab atas keefektifan sistem manajemen mutu.
b) Memastikan kebijakan dan sasaran mutu yang selaras dengan konteks dan arahan
stratejik organisasi.
c) Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen mutu dalam penyelenggaraan
Tridharma Perguruan Tinggi.
d) Penguatan kepedulian pada pendekatan proses penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi yang berbasis risiko.
e) Memastikan ketersediaan sumberdaya yang diperlukan untuk sistem manajemn
mutu.
f) Mengkomunikasikan pentingnya manajemen mutu yang efektif dan kesesuaian
terhadap persyaratan sistem manajemen mutu.
g) Memastikan sistem manajemen mutu mencapai hasil yang diharapkan.
h) Melibatkan, mengarahkan,dan mendukung setiap orang untuk berkontribusi pada
keefektifan sistem manajemn mutu.
i) Mempromosikan peningkatan.
j) Mendukung peran manajemen (unit kerja) lainnya yang relevan untuk
memperlihatkan kepemimpinannya dalam bidang tanggung jawab mereka atau
masing-masing unit kerja.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
5.1.2 Fokus pada Stakeholders
Manajemen puncak (Rektorat) memperagakan kepemimpinan dan komitmennya
untuk fokus pada stakeholders dengan memastikan bahwa :
a. Peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dapat dipenuhi.
b. Resiko dan peluang yang mempunyai pegaruh terhadap pelayanan di bidnag
akademik maupun non akademik serta kemampuan untuk meningkatkan kepuasan
stakeholders ditentukan dan disampaikan.
c. Fokus pada terpeliharanya kepuasan stakeholders.
5.2. Kebijakan
5.2.1 Penetapan Kebijakan Mutu
Manajemen puncak (Rektorat) menetapkan, menerapkan dan memelihara
kebijakan mutu yang :
a) Sesuai dengan rencana strategis yang berorientasi mutu.
b) Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan sasaran mutu.
c) Berkomitmen untuk memenuhi persyaratan yang berlaku.
d) Berkomitmen untuk peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen mutu.
5.2.2 Komunikasi Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu harus :
a) Tersedia dan terpelihara sebagai informasi terdokumentasikan.
b) Dikomunikasikan, dimengerti dan diterapkan di lingkuran perguruan tinggi.
c) Tersedia untuk pihak berkepentingan yang terkait jika diperlukan.
5.3. Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang Organisasi
Manajemen puncak (Rektorat) harus memastikan bahwa tanggung jawab dan
wewenangnya untuk peran yang relevan ditentukan, dikimunikasikan dan dimengerti
dalam perguruan tinggi.
Manajemen puncak (Rektorat) harus menunjukkan tabggung jawab dan wewenang
untuk :
a) Mematikan bahwa sistem manajemen mutu memenuhi persyaratan standar.
b) Memastikan proses tridahrma pendidikan tinggi menghasilkan output dan out come
sesuai yang diharapkan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
c) Melaporkan kinerja sistem manajemen mutu
d) Memstikan adanya komunikasi yang terus menerus dengan fokus sasaran
stakholders
e) Memastikan keutuhan sistem manajemn mutu selalau terpelihara.
6. Perencanaan
6.1. Tindakan Ditujukan Pada Peluang dan Resiko
6.1.1 Dasar pertimbangan perencanaan sistem manajemen mutu.
Isu (Klausul 4.1) dan persyaratan (Klausul 42). Isu-isu bersumber dari internal
dan eksternal, sedangkan persyaratan bersumber dari kebutuhan dan harapan pihak
yang berkepentingan yang relevan dengan sistem penjaminan mutu. BPM akan
menentukan resiko dan peluang yang akan muncul untuk :
a. memberikan jaminan bahwa sistem manajemen mutu dapat mencapai hasil yang
dimaksudkan,
b. meningkatkan pengaruh yang diinginkan,
c. mencegah atau mengurangi efek yang tidak diinginkan,
d. mencapai peningkatan
Tujuan mempelajari resiko dan peluang adalah untuk mencegah atau
mengurangi dampak dari resiko yang tidak diinginkan dan melakukan upaya perbaikan
berkelanjutan agar memberikan jaminan bahwa sasaran sistem manajemen mutu dapat
tercapai.
6.1.2 Organisasi harus merencanakan:
Badan Penjaminan Mutu (BPM) juga merencanakan tindakan dalam mengatasi
resiko dan peluang, mengintegrasikan dan menerapkan tindakan tersebut dalam
proses-proses sistem manajemen mutu serta mengevaluasi efektifitasnya. Tindakan-
tindakan untuk menangani resiko-resiko dan peluang-peluang harus proporsional
dengan dampak potensial terhadap kesesuaian produk dan layanan.
Untuk mengatasi risiko BPM dapat menentukan beberapa pilihan yaitu
menghindari risiko, menga mbil resiko untuk mengejar peluang, menghilangkan
sumber resiko, mengubah kemungkinan atau konsekuensi, berbagi risiko, atau
mempertahankan resiko dengan keputusan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
Peluang dapat mengarah pada adopsi praktek baru, meluncurkan inovasi baru
dalam pendidikan, menangani mahasiswa baru, membangun kemitraan, menggunakan
teknologi baru dan kemungkinan lainnya untuk mengatasi kebutuhan IPI.
Pemenuhan persyaratan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang untuk
sistem manajemen mutu sebagai implementasi dari persyaratan standar ISO 9001:2015
Klausul 6.1 Tindakan Untuk Mengatasi Risiko dan Peluang (merujuk pada Bab 4.4.1).
6.2. Sasaran Mutu dan Perencanaan Untuk Mencapai Sasaran
6.2.1 Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada fungsi, tingkat dan proses
yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu.
Sasaran Mutu ditetapkan pada setiap fungsi, tingkatan dan proses yang relevan
pada organisasi IPI. Penetapan nilai kuantitatif sasaran Mutu dikembangkan
berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator) tiap bidang, yang
ditetapkan dari aktivitas IPI yang terkait data pemantauan dan pengukuran kinerja
kegiatan manajemen mutu.
Pemantauan dan pengukuran dilaksanakan terhadap setiap tahapan aktivitas
yang direncanakan dalam program pencapaian sasaran Mutu. Setiap ketidak-sesuaian
dari penetapan sasaran mutu, dari hasil evaluasi data pemantauan dan pengukuran,
dapat diusulkan tindakan koreksi dan pencegahan terhadap penetapan indikator
kinerja kunci IPI, dan terhadap tujuan Mutu yang telah dijalankan.IPI akan memelihara
informasi terdokumentasi pada sasaran mutu. Sasaran mutu harus:
a. konsisten dengan kebijakan mutu;
b. terukur;
c. selaras dengan persyaratan-persyaratan yang berlaku;
d. selaras dengan upaya pencapaian kesesuaian produk dan layanan serta peningkatan
kepuasan pelanggan;
e. dipantau;
f. dikomunikasikan;
g. diperbaharui bila diperlukan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
6.2.2 Ketika merencanakan bagaimana mencapai tujuan mutu, organisasi harus
menetapkan :
Pada saat merencanakan pencapaian sasaran mutu organisasi IPI, BPM harus
menetapkan:
a. tindakan apa yang akan dilakukan;
b. sumber daya apa yang akan diperlukan;
c. siapa yang bertanggung jawab;
d. kapan akan selesai;
e. bagaimana hasil akan dievaluasi.
Penetapan tata waktu dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk pencapaian
sasaran Mutu akan diuraikan dalam program pencapaian yang spesifik bagi setiap
sasaran Mutu yang ditetapkan BPM. Penerapan sasaran mutu ini untuk memenuhi
persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015, sesuai Klausul 6.2
Sasaran Mutu dan Perencanaan Pencapaian Sasaran Mutu.
6.3. Perubahan Perencanaan
BPM dapat menentukan kebutuhan perubahan pada sistem manajemen mutu,
seperti perubahan proses, perubahan struktur organisasi, perubahan kebijakan dan
lain-lain komponen sistem manajemen mutu. Namun perubahan tersebut harus
dilakukan secara terencana.
Perencanaan perubahan harus mempertimbangkan:
a. tujuan perubahan dan potensi konsekuensinya;
b. integrasi sistem manajemen mutu;
c. ketersediaan sumber daya;
d. alokasi atau realokasi tanggung jawab dan wewenang. Pemenuhan persyaratan
perencanaan perubahan sistem manajemen mutu sebagai implementasi dari
persyaratan standar ISO 9001:2015 Klausul 6.3 Perencanaan terhadap perubahan,
merujuk pada Rencana Stategis IPI Garut Periode Tahun 2018-2022.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
7. Dukungan
7.1. Sumber Daya
7.1.1 Umum
Rektor Institut Pendidikan Indonesia menetapkan dan menyediakan sumber daya
yang cukup untuk:
1) menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu serta secara berkelanjutan
memperbaiki keefektivannya, serta
2) meningkatkan kepuasan stakeholders dengan memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
7.1.2 Orang
Rektor Institut Pendidikan Indonesia menjamin bahwa sumber daya manusia
yang bertugas di setiap fungsi organisasi telah dinilai kompetensi berdasarkan
pendidikan, pelatihan keterampilan dan pengalaman sesuai dengan bidang
pekerjaannya. Persyaratan kompetensi dosen menurut Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah ditetapkan sebagai dasar kualifikasi
penerimaan dosen.
7.1.3 Infrastruktur
Untuk mendukung kelancaran dan keefektivan proses pelayanan pendidikan,
Institut Pendidikan Indonesia menyediakan sarana dan prasarana berupa:
1) kompleks gedung di jalan Pahlawan nomor 32 Desa Tarogong Kidul Garut yang
terdiri atas gedung rektorat, dekanat, program studi, ruang kuliah, unit kerja, badan,
organisasi mahasiswa, perpustakaan, dengan pembagian yang proporsional.
2) Peralatan kantor seperti komputer, printer, meja tulis, kursi, lemari serta fasilitas
lain yang diperlukan untuk mengoptimalkan produktivitas kerja yang dikelola dan
dipeliharan oleh bagian umum yang mengacu pada SOP pengadaan dan
peminjaman.
3) Penyediaan pelayanan melalui pusat data dan informasi atau PUSDATIN dengan
data yang senantiasa up date untuk optimalisasi pelayanan dengan mengacu pada
SOP yang telah ditetapkan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
4) Penyediaan laboratorium biologi, laboratorium bahasa, serta laboratorium
komputer dengan mengacu pada SOP yang telah ditetapkan.
5) Jasa pendukung berupa kendaraan operasional dengan sistem pemeliharaan dan
peminjaman yang merujuk pada SOP yang telah ditetapkan.
7.1.4 Lingkungan untuk Operasi Proses
Institut Pendidikan Indonesia melalui bagian umum mengelola lingkungan kerja
yang aman, nyaman, dan kondisip untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan:
1) Memelihara lingkungan sosial agar senantiasa tenang, tidak konfrontatif, dan tidak
diskriminatif,
2) Memelihara lingkungan psikologis yang tidak menimbulkan stress, mencegah
kelelahan, serta memelihara stabilitas emosi.
3) Memelihara lingkungan fisik yang kondusif dengan mengontrol temperatur, panas,
kelembaban, cahaya, aliran udara, kebersihan, serta terhindar dari gangguan siuara.
7.1.5 Pemantauan dan Pengukuran Sumber Daya
7.1.5.1 Umum
Institut Pendidikan Indonesia menentukan dan menyediakan sumber daya yang
diperlukan untuk memastikan keabsahan dan kehandalan hasil pemantauan dan
pengukuran yang dipergunakan untuk memverivikasi kesesuaian pelayanan terhadap
persyaratan.
Institut Pendidikan Indonesia juga senantiasa memastikan bahwa sumber daya
yang disediakan itu:
1) Sesuai dengan kegiatan untuk jenis pemantauan dan pengukuran yang spesifik yang
sedang dilakukan,
2) Terpelihara untuk memastikan kesesuaian terhadap pemenuhan tujuannya
berlanjut,
3) menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti kesesuaian dengan
tujuan pemantauan dan pengukuran sumber daya.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
7.1.5.2 Mampu Telusur Pengukuran
Institut Pendidikan Indonesia akan menjadikan “mampu telusur pengukuran”
untuk dijadikan persyaratan atau bahan pertimbangan yang penting untuk memberikan
keyakinan pada keabsahan hasil pengukuran. Untuk itu, peralatan pengukuran:
1) akan dikalibrasi atau diverifikasi pada rentang waktu yang sudah ditentukan atau
sebelum dipergunakan terhadap standar pengukuran yang mampu telusur pada
standar pengukuran nasional maupun internasional,
2) diidentifikasi untuk menentukan status kalibrasi,
3) dijaga dari penyetelan, perusakan atau penurunan mutu yang dapat membuat
status kalibrasi dan sebagian hasil pengukuran menjadi tidak sah.
7.1.6 Pengetahuan Organisasi
Institut Pendidikan Indonesia:
1) menentukan pengetahuan yang cukup untuk operasi dari proses dan untuk
mencapai kesesuaian mutu pelayanan,
2) memanfaatkan pengetahuan dari sumber internal melalui kepemilikan intelektual,
pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, proses pembelajaran dari kegagalan
dan kesuksesan, perolehan dan berbagi dari pengetahuan dan pengalaman yang
tidak terdokumentasi, hasil peningkatan produk dan jasa,
3) sumber eksternal seperti standar, tenaga ahli, konferensi, mengumpulkan
pengetahuan dengan pemangku kepentingan.
7.2. Kompetensi
Institut Pendidikan Indonesia menentukan:
1) kompetensi yang cukup bagi orang yang melaksanakan pekerjaan dalam kondisi
terkendali yang dapat berpengaruh pada kinerja dan keefektivan sistem
manajemen mutu,
2) memastikan orang ini kompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan, atau
pengalaman sesuai,
3) mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang diperlukan dan
mengevaluasi keefektivan dari tindakan yang diambil,
4) menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti kompetensi.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
5) Penyediaan pelatihan, mentoring atau penugasan kembali orang yang baru
dipekerjakan.
7.3. Kepedulian
Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa orang yang melakukan
pekerjaan di bawah kendali IPI peduli terhadap:
1) kebijakan mutu,
2) sasaran mutu yang relevan,
3) kontribusinya terhadap keefektivan sistem manajemen mutu termasuk manfaat
peningkatan kinerja
4) pengaruh bila tidak menaati persyaratan sistem manajemen mutu
7.4. Komunikasi
Institut Pendidikan Indonesia menentukan komunikasi internal dan eksternal
yang relevan dengan sistem manajemen mutu, termasuk:
1) pada materi yang dikomunikasikan,
2) waktu berkomunikasi,
3) dengan siapa berkomunikasi,
4) bagaimana cara berkomunikasi, serta siapa yang berkomunikasi.
7.5. Informasi Terdokumentasi
7.5.1 Umum
Sistem manajemen mutu Institut Pendidikan Indonesia mencakup:
1) informasi terdokumentasikan yang diperlukan oleh standar,
2) informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh Institut Pendidikan Indonesia
yang perlu untuk keefektivan sistem manajemen mutu.
7.5.2 Membuat dan Memutakhirkan Data
Pada saat membuat dan memutakhirkan informasi terdokumentasi Institut
Pendidikan Indonesia harus memastikan kesesuaian:
1) identifikasi dan deskripsi seperti judul, tanggal, penulis, dan nomor referensi,
2) format seperti bahasa, edisi, piranti lunak, grafik,
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
3) media seperti kertas kertas dan sebagainya
4) tinjauan dan persetujuan untuk kecukupan dan kesesuaian.
7.5.3 Pengendalian Informasi Terdokumentasi
7.5.3.1 Informasi terdokumentasi yang diperlukan oleh sistem manajemen mutu dan
oleh standar ini harus dikendalikan untuk memastikan:
a. ketersediaan dan kesesuaian agar dapat dipergunakan setiap diperlukan,
b. dilindungi secara cukup dari kehilangan, kerusakan, penggunaan yang tidak
sesuai, atau kehilangan integritas.
7.5.3.2 Untuk mengendalikan informasi terdokumentasi
Institut Pendidikan Indonesia harus menangani kegiatan:
1) distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan,
2) penyimpanan dan penjagaan, termasuk penjagaan terhadap kemudahan membaca
3) pengendalian perubahan, serta masa simpan dan pembuangan.
8. Pelaksanaan Kegiatan Akademik dan Non Akademik
8.1. Perencanaan dan Pengendalian Kegiatan Akademik dan Non Akademik
Institut Pendidikan Indonesia merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
proses (lihat 4.4) yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan untuk penyediaan
pelayanan akademik dan non akademik untuk melaksanakan tindakan yang ditentukan
dalam Klausa 6, meliputi:
8.1.1. Menentukan persyaratan untuk pelayanan akademik dan non akademik.
8.1.2. Menetapkan kriteria untuk:
a. Proses akademik dan non akademik
b. pelayanan akademik dna non akademik.
8.1.3. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian dengan
persyaratan pelayanan akademik dan non akademik.
8.1.4. Menerapkan kontrol proses sesuai dengan kriteria.
8.1.5. Menentukan dan menjaga informasi di dokumentasikan sejauh yang diperlukan:
a. Memiliki keyakinan bahwa proses telah dilakukan seperti yang
direncanakan
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
b. Untuk menunjukkan kesesuaian pelayanan akademik dan non akademik
untuk kebutuhan stakeholders.
CATATAN “Menjaga” menyiratkan baik memelihara dan mempertahankan informasi
didokumentasikan. Output dari perencanaan ini harus sesuai untuk layanan akademik
dan non akademik Institut Pendidikan Indonesia.
Institut Pendidikan Indonesia mengontrol perubahan yang direncanakan dan
meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak diinginkan, mengambil tindakan
untuk mengurangi efek samping yang diperlukan.
8.2. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran Lulusan
8.2.1 Komunikasi Mahasiswa
Komunikasi dengan mahasiswa meliputi:
a. Memberikan informasi yang berkaitan dengan pelayanan akademik
b. Penanganan pertanyaan, kontrak atau permintaan, termasuk perubahan
c. Memperoleh umpan balik mahasiswa yang berkaitan dengan pelayanan akademik
termasuk keluhan mahasiswa
d. Penanganan atau mengendalikan kepemilikan mahasiswa
e. Menetapkan persyaratan khusus untuk tindakan darurat, jika relevan
8.2.2 Menentukan persyaratan berkaitan dengan pelayanan akademik
Menentukan persyaratan untuk pelayanan pendidikan, penelitian dan PKM yang
akan ditawarkan kepada mahasiswa, Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa:
a. Persyaratan untuk capaian pembelajaran lulusan ditetapkan termasuk:
1) Persyaratan peraturan serta perundang-undnagan apapun
2) Yang ditetapkan oleh perguruan tinggi
b. Institut Pendidikan Indonesia dapat memenuhi tuntunan untuk layanan akademik
yang ditawarkan.
8.2.3 Tinjauan persyaratan yang berkaitan dengan pelayanan akademik
8.2.3.1 Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa ia memiliki kemampuan
untuk memenuhi persyaratan untuk pelayanan akademik yang akan ditawarkan
kepada mahasiswa. Institut Pendidikan Indonesia melakukan tinjauan sebelum
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
melakukan untuk memberikan pelayanan akademik kepada mahasiswa,
meliputi:
1. Persyaratan yang ditetapkan oleh mahasiswa, termasuk persyaratan
untuk terlibat dalam setiap kegiatan akademik dan kegiatan pasca;
2. Persyaratan tidak dinyatakan oleh mahasiswa, tetapi yang diperlukan
untuk penggunaan yang ditentukan atau dimaksudkan, bila diketahui;
3. Persyaratan yang ditentukan oleh organisasi;
4. Persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku untuk pelayanan
akademik;
5. Tercatat sebagai mahasiswa aktif ditandai dengan kewajiban mengisi FRS
pada setiap awal semester perkuliahan
Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa pengisian FRS dari yang
sebelumnya ditetapkan diselesaikan. Kebutuhan Mahasiswa dikonfirmasikan
oleh Institut Pendidikan Indonesia sebelum diterima, ketika mahasiswa tidak
memberikan pernyataan terdokumentasi dari kebutuhan mereka.
CATATAN : Dalam beberapa situasi, seperti penjualan melalui internet, tinjauan
dapat mencakup informasi kegiatan akademik dan non akademik yang relevan,
seperti katalog atau materi iklan
8.2.3.2 Institut Pendidikan Indonesia menyimpan informasi didokumentasikan, jika
sesuai:
a. Pada hasil tujuan;
b. Pada setiap persyaratan baru untuk pelayanan akademik.
8.2.4 Perubahan persyaratan pada layanan akademik
Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa informasi yang relevan
didokumentasikan diubah, dan bahwa orang-orang yang relevan disadarkan
tentang persyaratan untuk setiap layanan akademik yang dirubah
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
8.3. Desain dan Pengembangan Mutu Pendidikan, Penelitian dan PKM Program
Sarjana dan Magister)
8.3.1 Umum
Institut Pendidikan Indonesia menetapkan dan menerapkan pengaturan
memelihara desain dan pengembangan proses yang tepat untuk menjamin penyediaan
berikutnya pelayanan akademik.
8.3.2 Perencanaan desain dan pengembangan
Dalam menetapkan dan kontrol untuk desain dan kontrol untuk desain dan
pengembangan Institut Pendidikan Indonesia mempertimbangkan:
a. Sifat, durasi dan kompleksitas kegiatan desain dan pengembangan;
b. Tahap proses yang diperlukan, termasuk desain dan pengembangan yang berlaku
ulasan;
c. Desain dan verifikasi pengembangan dan validasi kegiatan yang diperlukan
d. Tanggung jawab dan otoritas yang terlibat dalam proses desain dan
pengembangan;
e. Membutuhkan sumber daya internal dan eksternal untuk desain dan
pengembangan pelayanan pendidikan;
f. Kebutuhan untuk mengontrol antarmuka antara orang-orang yang terlibat dalam
proses desain dan pengembangan;
g. Kebutuhan untuk keterlibatan mahasiswa dan pengguna dalam proses desain dan
pengembangan;
h. Persyaratan untuk penyediaan berikutnya dari pelayanan akademik;
i. Tingkat kontrol yang diharapakan untuk desain dan pengembangan proses oleh
mahasiswa dan pihak berkepentingan lainnya yang relevan;
j. Informasi didokumentasikan diperlukan untuk menunjukkan bahwa desain dan
pengembangan persyaratan telah dipenuhi.
8.3.3 Masukan desain dan pengembangan
Institut Pendidikan Indonesia menetapkan persyaratan utama untuk jenis
tertentu dari pelayanan pendidikan yang akan dirancang dan dikembangkan. Institut
Pendidikan Indonesia mempertimbangkan:
a. Persyaratan fungsional dan kinerja;
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
b. Informasi yang diperoleh dari kegiatan desain dan pengembangan serupa
sebelumnya;
c. Standar atau kode praktek bahwa Institut Pendidikan Indonesia telah
berkomitmen untuk menerapkan;
d. Potensi konsekuensi dari kegagalan karena sifat dari pelayananpendidikan Input
memadai untuk keperluan desain dan pengembangan, lengkap dan jelas.
Masukan desain dan pengembangan yang bertentangan harus diselesaikan.
Institut Pendidikan Indonesia harus menyimpan informasi didokumentasikan
pada masukan desain dan pengembangan.
8.3.4 Pengendalian desain dan pengembangan
Institut Pendidikan Indonesia menerapkan kontrol untuk proses desain dan
pengembangan untuk memastikan bahwa: 1. Hasil yang akan dicapai ditentukan; 2. Tinjauan dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan dari hasil desain dan
pengembangan telah memenuhi persyaratan; 3. Kegiatan verifikasi yang dilakukan untuk memastikan bahwa desain dan
pengembangan output memenuhi persyaratan; 4. Kegiatan validasi yang dilakukan untuk memastikan bahwa desain dan jasa yang
dihasilkan memenuhi persyaratan untuk aplikasi tertentu atau penggunaan yang
dimaksudkan; 5. Setiap tindakan yang diperlukan diambil dari masalah ditentukan selama kegiatan
tinjauan, atau kegiatan verifikasi dan validasi;
6. Informasi terdokumentasi dari kegiatan.
8.3.5 Hasil desan dan pegembangan
Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa hasil desain dan
pengembangan: 1. Memenuhi persyaratan masukan
2. cukup untuk proses selanjutnya untuk penyediaan pelayanan akademik.
3. Menyertakan atau mengacu pada persyaratan pemantauan dan pengukuran, jika
sesuai dan kriteria penerimaan;
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
4. Menentukan karakteristik pelayanan akademik yang penting untuk tujuan
mereka sehingga mereka merasa aman dengan layanan tepat.
Institut Pendidikan Indonesia menyimpan informasi didokumentasikan pada desain
dan pengembangan output.
8.3.6 Perubahan desain dan pengembangan
Institut Pendidikan Indonesia mengidentifikasikan, mengkaji, dan kontrol
perubahan yang dibuat selama, atau setelah, desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan, sejauh yang diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada dampak
buruk pada kesesuaian dengan persyaratan. Institut Pendidikan Indonesia
menyimpan informasi didokumentasikan pada: 1. Perubahan desain dan pengembangan;
2. Hasil tinjauan;
3. Otorisasi perubahan;
4. Tindakan yang diambil untuk mencegah dampak yang merugikan
8.4. Pengendalian Mutu Kerjasama dan/atau Pengadan Sumber Daya dari Pihak
Luar
8.4.1 Umum
Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa proses eksternal yang
disediakan, sumber daya dan layanan sesuai dengan kebutuhan. Institut Pendidikan
Indonesia menentukan kontrol untuk diterapkan secara eksternal disediakan proses,
pelayanan pendidikan saat: 1. sumber daya dari penyedia eksternal dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam
pelayanan akademik organisasi sendiri;
2. Pelayanan akademik yang diberikan secara langsung kepada mahasiswa oleh
penyedia eksternal atas nama Institut Pendidikan Indonesia;
3. Proses atau bagian dari proses, disediakan oleh penyedia eksternal sebagai hasil
dari keputusan oleh Institut Pendidikan Indonesia
Institut Pendidikan Indonesia menetapkan dan menerapkan kriteria untuk
evaluasi, seleksi, monitoring kinerja, dan evaluasi ulang penyedia eksternal,
berdasarkan kemampuan mereka untuk memberikan proses atau produk dan layanan
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
sesuai dengan kebutuhan. Institut Pendidikan Indonesia menyimpan informasi
terdokumentasi dan kegiatan ini dan setiap tindakan yang diperlukan yang timbul
dari evaluasi. 8.4.2 Jenis dan jangkauan pengendalian
Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa progres eksternal yang
disediakan, pelayanan akademik tidak mempengaruhi kemampuan organisasi untuk
secara konsisten memberikan sesuai produk dan layanan kepada mahasiswa. Institut
Pendidikan Indonesia mampu: 1. Memastikan bahwa proses eksternal yang disediakan tetap dalam kendali sistem
manajeman mutu
2. Mendefinisikan kedua kontrol bahwa mereka berniat untuk diterapkan ke
penyedia eksternal dan mereka bermaksud untuk menerapkan output yang
rahasia;
3. Mempertimbangkan
a. Dampak potensial dari eksternal yang disediakan, pelayanan pendidikan pada
kemampuan organisasi untuk secara konsisten memenuhi kebutuhan
mahasiswa dan persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku;
b. Efektivitas kontrol yang diterapkan oleh penyedia eksternal; 4. Menentukan verifikasi, atau kegiatan lainnya, yang diperlukan untuk memastikan
bahwa proses eksternal yang disediakan, pelayanan pendidikan memenuhi
persyaratan.
8.4.3 Informasi untuk penyedia eksternal
Institut Pendidikan Indonesia memastikan kecukupan persyaratan sebelum
komunikasi mereka ke penyedia eksternal. Institut Pendidikan Indonesia
berkomunikasi dengan penyedia eksternal persyaratan untuk:
a. Layanan akademik dan luaran yang akan diberikan;
b. Pesetujuan:
1. Pelayanan akademik
2. Metode, proses dan peralatan;
3. masa berakhirnya pelayanan akademik;
c. Kompetensi, termasuk kualifikasi yang dibutuhkan orang;
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
d. Interaksi penyedia eksternal dengan organisasi;
e. Kontrol dan pemantauan kinerja penyedia eksternal yang akan diterapkan oleh
organisasi
f. Verifikasi atau validasi kegiatan yang organisasi, atau mahasiswa, bermaksud untuk
melakukan di tempat penyedia eksternal.
8.5. Proses Pelaksanaan Akademik
8.5.1 Pengendalian Pelaksanaan Layanan Akademik)
Institut Pendidikan Indonesia menerapkan pelaksanaan layanan akademik dalam
keadaan terkendali, kondisi terkendali harus mencakup, sebagaimana berlaku: a. Ketersediaan informasi yang didokumentasikan yang mendefinisikan
1. Karekateristik produk yang akan dihasilkan layanan yang akan diberikan atau
kegiatan yang akan dilakukan
2. Hasuk yang akan dicapai b. Ketersediaan informasi yang didokumentasikan yang mendefinisikan
1. Karekateristik luaran dalam hal ini profil lulusan yang akan dihasilkan layanan
yang akan diberikan atau kegiatan yang akan dilakukan
2. Hasil yang akan dicapai c. Ketersediaan dan pengunaaan pemantauan yang sesuai dan sumber daya
mengukur;
d. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan pengukuran pada tahap yang sesuai untuk
memverifikasi bahwa kriteria untuk pengendalian proses atau output, dan kriteria
penerimaan pelayanan akademik telah dipenuhi;
e. Penggunaan infrastruktur yang cocok dan lingkungan untuk pengoperasian proses;
f. Penunjukan orang yang kompeten, termasuk kualifikasi yang dibutuhkan;
g. Validasi, dan revalidation periodik, dari kemampuan untuk mencapai hasil yang
direncanakan dari pelaksanaan layana akademik, di mana output yang dihasilkan
tidak dapat diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran;
h. Pelaksanaan tindakan untuk mencegah kesalahan manusia;
i. Pernyataan masa akhir perkuliahan/kelulusan
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
8.5.2 Identifikasi dan mampu telusur
a. Institut Pendidikan Indonesia menggunakan cara-cara yang sesuai untuk identifikasi
output jika diperlukan untuk menjamin kesesuaian pelayanan akademik
b. Institut Pendidikan Indonesia mengidentifikasi status output sehubungan dengan
persyaratan pemantauan dan pengukuran seluruh produksi dan penyediaan jasa.
c. Institut Pendidikan Indonesia mengendalikan identifikasi unik dari output ketika
mampu telusur dipersyaratkan, dan akan menyimpan informasi didokumentasikan
diperlukan agar ketertelurusan..
8.5.3 Properti milik mahasiswa atau penyedia eksternal a. Institut Pendidikan Indonesia behati-hati dengan properti milik mahasiswa atau
penyedia eksternal sementara itu berada di bawah kendali Institut Pendidikan
Indonesia atau digunakan oleh Institut Pendidikan Indonesia.
b. Institut Pendidikan Indonesia mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan menjaga
mahasiswa atau penyedia ekternal properti yang disediakan untuk digunakan atau
penggabungan ke dalam. ( kegiatan akademik)
c. Ketika properti dari mahasiswa atau eksternal penyedia hilang, rusak atau ditemukan
tidak sesuai untuk digunakan, Institut Pendidikan Indonesia harus melaporkan hal ini
kepada mahasiswa atau penyedia eksternal dan menyimpan informasi terdokumentasi
pada apa yang terjadi.
CATATAN: Mahasiswa atau properti penyedia eksternal dapat mencakup material
komponen, peralatan dan perlengkapan, tempat, kekayaan intelektual dan data pribadi. 8.5.4 Penjagaan
Institut Pendidikan Indonesia menjaga output selama pelaksanaan layanan
akademik sejauh yang diperlukan untuk memastikan kesesuaian dengan persyaratan.
CATATAN: Pelestarian dapat mencakup identifikasi, penanganan, pengendalian,
pencemaran, pengemasan, penyimpanan, transmisi atau transportasi, dan perlindungan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
8.5.5 Masa akhir perkuliahan/kelulusan
Institut Pendidikan Indonesia memenuhi persyaratan untuk kegiatan Masa akhir
perkuliahan/kelulusan seperti tracer alumni. Dalam menentukan tingkat kegiatan pasca
pengiriman yang diperlukan Institut Pendidikan Indonesia harus mempertimbangkan
1. Persyaratan hukum dan peraturan;
2. Konsekuensi yang tidak diinginkan potensial yang terkait dengan lulusan/alumni
3. Sifat, penggunaan dan dimaksudkan seumur hidup pelayanan,akademik;
4. Persyaratan mahasiswa;
5. Umpan balik mahasiswa. CATATAN: Melakukan pembinaan lanjut kepada seluruh alumni.
8.5.6 Pengendalian perubahan a. Institut Pendidikan Indonesia meninjau dan mengontrol perubahan untuk
menyediakan produksi atau jasa, sejauh yang diperlukan untuk memastikan terus
sesuai dengan persyaratan.
b. Institut Pendidikan Indonesia menyimpan informasi terdokumentasi yang
menggambarkan hasil dari tinjauan perubahan orang-orang yang mempunyai otoritas
perubahan, dan tindakan yang diperlukan yang timbul dari tinjauan 8.6 Kegiatan Wisuda
a. Institut Pendidikan Indonesia menerapkan pengaturan yang direncanakan, pada
tahap yang sesuai, untuk memverifikasi bahwa persyaratan telah dipenuhi.
b. Pelepasan mahasiswa/ wisuda tidak akan dilakukan sampai persyaratan doipenuhi
kecuali disetujui oleh pimpinan yang berwenang
c. Institut Pendidikan Indonesia menyimpan informasi terdokumentasi pada rilis
pelayanan pendidikan. Informasi yang didokumentasikan meliputi:
1. Bukti kesesuaian dengan kriteria penerimaan;
2. Ketertelusuran ke orang yang berwenang untuk pelepasan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
8.7 Pengendalian ketidaksesuaian hasil-hasil
a. Institut Pendidikan Indonesia memastikan bahwa output yang tidak sesuai dengan
kebutuhan mereka diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan
yang tidak sengaja atau pengiriman.
b. Institut Pendidikan Indonesia mengambil tindakan yang sesuai berdasarkan pada
sifat ketidaksesuaian dan efeknya pada kesesuaian pelayanan pendidikan. Ini juga
berlaku untuk pelayanan pendidikan yang tidak sesuai terdeteksi setelah pengiriman
produk, selama atau setelah penyediaan layanan
c. Institut Pendidikan Indonesia berurusan dengan output yang tidak sesuai dalam satu
atau lebih dari cara berikut:
1. Koreksi;
2. Segregasu, penahanan kembali atau penanggguhan penyediaan pelayanan
pendidikan;
3. Menginformasikan mahasiswa;
4. Memperoleh otorisasi untuk penerimaan di bawah konsesi
5. Kesesuaian dengan persyaratan harus diverifikasi ketika tidak sesuai output yang dikoreksi.
Organisasi harus menyimpan dokumentasi informasi karena:
a. Menjelaskan ketidaksesuaian
b. Menjelaskan tindakan yang diambil
c. Menjelaskan konsesi yang diperoleh
d. Mengidentifikasi otoritas memutuskan tindakan sehubungan ketidaksesuaian.
9. Evaluasi Kinerja
9.1. Pemantauan, Pengukuran, Analisis, dan Evaluasi
9.1.1 Umum
IPI Garut harus menentukan:
a. Apa yang diperlukan untuk dipantau dan diukur
b. Metode untuk pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi yang diperlukan
untuk memastikan keabsahan hasil
c. Kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan
d. Kapan hasil pemantauan dan pengukuran harus dianalisis dan dievaluasi
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
IPI melakukan evaluasi kinerja mengenai kefektifan sistem menejemen mutu melalui
rapat tahunan. IPI mendokumentasikan setiap kegiatan dan informasi secara efektif sebagai
bukti dari kinerja civitas akademik. IPI harus menyimpan informasi terdokumentasisesuai
sebagai bukti hasil tersebut.
9.1.2 Kepuasan Stakeholders
Persepsi stakeholders terhadap kinerja IPI Garut dalam memberikan pelayanan
akademik selalu dipantau dan diukur yaitu pada saat berlangsungnya kegiatan sosialisasi
hasil layanan akademik, rapat dengan pelanggan maupun pada saat diadakannya pameran
hasil layanan akademik dengan menggunakan kuisioner. Persepsi stakeholders yang telah
terekam tersebut selanjutnya dianalisis sesuai persyaratan sistem manajemen mutu. Tata
cara pelaksanaan pengukuran kepuasan mahasiswa, pengguna lulusan dan masyarakat
ditetapkan dalam Prosedur Pemasaran dan Komunikasi.
9.1.3 Evaluasi dan Analisis
IPI Garut mengevaluasi dan menganalisis data sesuai dengan lingkup bidang dan
tugasnya untuk menunjukkan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu serta
kebutuhan untuk mengevaluasi tindakan perbaikan yang berkelanjutan. Hasil analisis yang
diperoleh diguanakan untuk mengevaluasi:
a) Kinerja IPI yang berkualitas sesuai dengan standar LPTK dan Dikti
b) Tingkat kepuasan mahasiswa, masyarakat dan pengguna lulusan
c) Kinerja Badan Penjaminan Mutu (BPM)
d) Efektivitas kinerja civitas akademik
e) Penentuan tindakan yang diambil pada risiko dan peluang
f) Kinerja Penyedia Barang/Jasa dan subkontraktor.
g) Peningkatan pada sistem manajemen mutu.
9.2. Audit Internal
IPI Garut melaksanakan audit internal sesuai dengan rencana pada setiap akhir
semester. untuk memastikan apakah sistem manajemen mutu telah:
a) Diterapkan sesuai dengan Sasaran Program Kegiatan Tahunan yang ditetapkan
b) Memenuhi persyaratan standar ISO 9001: 2015 dan Standar Nasional Perguruan Tinggi
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
c) Memenuhi persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan organisasi.
d) Diterapkan dan dipelihara secara efektif di semua unit yang terkait.
9.2.2 Ruang Lingkup Audit
a) BPM IPI Garut merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara program
audit meliputi frekuensi, metode, tanggung jawab, persyaratan, perencanaan dan
pelaporan yang harus dipertimbangkan sebagai pentingnya proses pelaksanaan audit
terhadap perubahan yang berpengaruh kepada lembaga IPI Garut dan hasil audit
terdahulu.
b) BPM IPI menetukan lingkup dan kriteria audit untuk setiap pelaksanaan audit
c) BPM IPI Garut memilih auditor dan melaksanakan audit untu memastikan objektivitas
dan ketidak berpihakan dari proses audit
d) BPM IPI Garut memastikan hasil audit dilaporkan pada manajemen yang relevan
e) BPM IPI Garut melakukan koreksi dan tindakan korektif yang sesuai dengan secepatnya
f) BPM IPI Garut menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti penerapan program
dan hasil audit.
9.3. Tinjauan Manajemen
9.3.1. Umum
BPM IPI Garut meninjau sistem manajemen mutu organisasi sesuai dengan yang
direncanakan untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, keefektifannya dan diselaraskan
dengan arah strategi lembaga IPI Garut.
9.3.2 Masukan Tinjauan Manajemen
BPM IPI Garut merencanakan dan melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM)
dengan mempertimbangkan ;
a) Status tindakan dari tinjauan manajemen terdahulu
b) Perubahan isu internal dan eksternal yang relevan pada Sistem Manajemen Mutu
c) Informasi kinerja dan keefektifan dari sistem amanajemen mutu, termasuk
kecendrungan dalam;
1) Kepuasan mahasiswa, masyarakat dan pengguna lulusan serta umpan balik dari
pihak terkait yang relevan
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
2) Sejauh mana sasaran mutu telah dipenuhi
3) Kinerja proses
4) Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
5) Hasil pemantauan dan pengukuran
6) Hasil audit
7) Kinerja penyedia Barang/Jasa dan subkontraktor.
d) Kecukupan dosen dan pegawai
e) Keefektifan tindakan yang diambil ditujukan pada resiko dan peluang ( 6.1)
f) Peningkatan peluang
9.3.3 Keluaran Tinjauan Manajemen
Keluaran tinjauan manajemen meiluputi keputusan dan tindkan terkait dengan ;
a) Peningkatan peluang
b) Keperluan perubahan terhadap sistem manajemen mutu
c) Kebutuhan SDM
BPM IPI Garut menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti hasil tinjauan
manajemen.
Penyelenggaraan program audit direncanakan oleh Wakil Manajemen STKIP Garut
dengan mempertimbangkan status dan pentingnya proses-proses yang berlaku dan hasil
audit sebelumnya serta menentukan kriteria audit, lingkup, frekuensi, dan metoda yang
digunakan.
Wakil Manajemen memastikan bahwa pemilihan/seleksi auditor dilaksanakan secara
objektif dan tidak memihak dalam proses audit. Auditor yang dipilih tidak diperkenankan
untuk mengaudit area/unit kerjanya sendiri.
Tanggung jawab dan persyaratan untuk merencanakan dan melaksanakan audit, serta
pelaporan hasil audit dan pemeliharaan rekaman audit ditetapkan dalam Prosedur Audit
Internal.
Personil/fungsi penanggung jawab pada area yang di audit berkewajiban untuk
melaksanakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian yang ditemukan tanpa penundaan. Hasil
perbaikan dan tindakan perbaikan harus diverifikasi dan dilaporkan.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
10. Peningkatan
10.1. Umum
IPI harus menentukan dna memilih peluang untuk tindakan peningkatan dan
penerapan seperlunya untuk memenuhi persyaratan stakeholders dan emningkatkan
kepuasan stakeholders. Hal ini mencakup:
a. Meningkatkan pelayanan akademik dan non akadmeik untuk memenuhi kebutuhan
stakeholders
b. Memperbaiki, mencegah atau mengurangi pengaruh yang tidka diinginkan
c. Meningkatkan kinerja dan keefektifan sistem manajemen mutu.
BPM sebagai penjaminan mutu melakukan penjaminan manajemen secara terus-
menerus dengan berskalan terukur untuk memperbaiki efektivitas sistem manajemen mutu
melalui evaluasi terhadap kegiatan:
1. Kebijakan dan tujuan mutu yang telah ditetapkan,
2. Hasil audit (internal maupun eksternal),
3. Hasil pemantauan dan pengukuran serta analisa data
4. Tindakan Koreksi, dan Pencegahan/ mitigasi yang telah dilakukan hasil rapat tinjauan
manajemen
5. Aktivitas r a p a t tinjauan manajemen (RTM) dan rekomendasi h a s i l a u d i t
yang telah ditetapkan
BPM sebagai penanggungjawab melaksanakan tindakan perbaikan sebagai upaya
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk mencegah tidak terulangnya kesalahan
yang terjadi. Tindakan perbaikan harus menyangkut pengaruh ketidaksesuaian yang
dihadapi.
10.2. Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif
10.2.1 Bila ketidaksesuaian terjadi termasuk yang timbul dari keluhan, IPI harus:
a. Bereaksi terhadap ketidaksesuaian dan jika berlaku:
1) Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki
2) Sepakat dengan konsekuensi
b. Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian agar tidak terulang atau terjadi ditempat lain, dengan:
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
1) Meninjau dan menganalisa ketidaksesuaian
2) Menentukan penyebab ketidaksesuaian
3) Menentukan kesamaan ketidaksesuaian yang sudah ada atau potensial terjadi
c. Menerapkan tindakan yang diperlukan
d. Meninjau keefektifan tindakan koreksi yang diambil
e. Memutakhirkan resiko dan peluanh yang ditetapkan saat perencanaan, bila perlu
f. Melakukan perubahan pada sistem manajemen mutu, bila perlu
Tindakan korektif harus sesuai dengan pengaruh dari ketidaksesuaian yang ditemui.
10.2.2 IPI harus menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti:
a. sifat ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil berikutnya
b. hasil dari setiap tindakan korektif
10.3. Peningkatan Berkelanjutan
BPM secara terus-menerus memperbaiki efektivitas sistem manajemen mutu ini melalui
evaluasi terhadap :
1. Kebijakan dan tujuan mutu yang telah ditetapkan,
2. Hasil audit (baik internal maupun eksternal),
3. Hasil pemantauan dan pengukuran serta analisa data
4. Tindakan Koreksi, dan Pencegahan yang telah dilakukan
5. Aktivitas rapat tinjauan manajemen dan rekomendasi yang telah ditetapkan
Secara lengkap rekomendasi ini mempertimbangkan hasil rapat tinjauan
manajemen dalam kegiatan rapat tinjauan manajemen, disamping menetapkan perbaikan
berkelanjutan dan memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang.
BPM melakukan tindakan koreksi terhadap ketidaksesuaian yang terjadi, termasuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
Tindakan koreksi harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang dihadapi.
Tindakan perbaikan didapatkan dari hasil ketidaksesuaian saat pemantauan dan
pengukuran proses, Layanan dan persepsi kepuasan pelanggan, hasil semua
ketidaksesuaian saat internal audit, dan hasil rekomendasi tinjauan manajemen.
NOMOR DOKUMEN TANGGAL TERBIT TANGGAL REVISI STATUS REVISI
MM.1.IPI 31 Januari 2019 - -
Mekanisme tindakan perbaikan harus mencakup :
1. Identifikasi dan evaluasi ketidaksesuaian yang terjadi
2. Penetapan akar penyebab ketidaksesuaian ,
3. Penilaian kebutuhan tindakan untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang
kembali.
4. Penilaian terhadap rekaman hasil tindakan yang dilakukan.
5. Mengevaluasi efektivitas tindakan koreksi yang telah dilakukan.
Pemenuhan persyaratan tindakan perbaikan untuk sistem manajemen mutu sebagai
implementasi dari persyaratan standar ISO 9001:2015, Klausul 8.5. Tindakan
Perbaikan.
Lampiran-1 Struktur Organisasi IPI Garut