INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KOSGORO 1957 …
Transcript of INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA KOSGORO 1957 …
LAPORAN PELAKSANAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
MANAJEMEN DIFERENSIASI
SMART-PLANT-GARDENING
PADA PEMUDA KARANG TARUNA RW 05
SRENGSENG SAWAH JAKARTA SELATAN
TIM PELAKSANA :
Nama Ketua : Ir.Dodi Wahab,M.M. (NIDN: 0308106302) Anggota 1 : Reny Andriyanty,SP.,M.Si. (NIDN:0012047501)
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA
KOSGORO 1957
JAKARTA
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Manajemen Diferensiasi Produk Smart-Plant-Gardening pada Pemuda Karang Taruna RW 05 Srengseng Sawah Jakarta Selatan.
2. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Ir.H.Dodi Wahab,MM.
b. Pangkat Golongan : Pembina/IV.b
c. Pengalaman dalam Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
: Dosen Tetap
d. Sedang melakukan pengembangan : Judul
: Ya/tidak *)
3. Jangka Waktu : 4 (empat) Bulan
Mulai : Dari bulan Oktober 2020 s.d. Januari 2021
4. Biaya yang diperlukan : Rp.3.500.000
5. Jika biaya juga diperoleh dari sumber lain, sebutkan nama sumber tersebut dan jumlah bantuannya
: -
Jakarta, 05 Februari 2021 Mengetahui Direktur LPPM, Pelaksana Dr.Drs.Asrarudin,M.M. Ir.H.Dodi Wahab,MM.
Menyetujui Rektor,
Dr. Haswan Yunaz, M.Si.,MM.
iii
ABSTRAK
Program ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia khususnya pemuda/pemudi anggota karang taruna di Jakarta Selatan. Manfaat kegiatan yang adalah meningkatnya jumlah wirausaha melalui penyebarluasan informasi mengenai smart-plant-gardening. Sifat kegiatan adalah penyuluhan yang dikombinasikan dengan kegiatan praktik pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dimana persentase jumlah peserta yang memiliki pengetahuan tentang smart plant gardening meningkat dari 20 persen menjadi 93 persen. Informasi peluang bisnis dan proyeksi penerimaan yang diberikan memberi dampak peningkatan terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan data pra-kegiatan PKM, terdapat 40 persen peserta yang awalnya tidak berminat untuk berbisnis produk smart plant gardening. Namun setelah kegiatan 100 persen peserta menyatakan berminat untuk berbisnis sayuran segar sebagai produk dari smart-plant- gardening. Pemahaman peserta mengenai smart plant gardening meningkat dari 50 persen menjadi 90 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan yang dilakukan telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota karang taruna RW. 15 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa.
The program objection was to assist the government in Indonesia’s number of Indonesia’s young entrepreneurs increasing. The benefit of this activity was an increase of production process and business opportunity through smart-plant-gardening. The methods wa counseling combined with practical training activities. The results showed that there was an increase in knowledge. The percentage of the number of participants who had knowledge of smart-plant- gardening increased from 20 percent to 93 percent. The spreading of information on business opportunities and revenue projections provided has an increasing impact on interest in entrepreneurship. Based on PKM pre-activity data, there were 40 percent of participants who initially had no interest in doing smart-plant-gardening business. After the activity, 100 percent of the participants expressed their interest in running the fresh vegetable business as a product of smart-plant-gardening. Participants' s knowledge of smart-plant-gardening increased from 50 percent to 90 percent. This indicates that the activities have increased the knowledge of karang taruna members.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena
berkat karunia dan hidayah-Nya maka laporan pengabdian masyarakat
skema pendanaan internal IBI Kosgoro 1957 ini dapat selesai dengan
baik. Tim pelaksana mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan laporan ini.
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan
administrasi dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Laporan ini
merupakan hasil kerjasama antara IBI Kosgoro 1957 dengan RW 04
Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Akhir kata, laporan pengabdian masyarakat ini tidak pernah terlepas dari
kesalahan. Sehingga dengan kerendahan hati, tim pelaksana meminta
saran dan koreksi akademik yang sifatnya membangun dan lebih
menyempurnakan kegiatan pengabdian pada masyarakat lainnya ke
depannya.
Jakarta, 15 Februari 2021 Tim Pelaksana.
v
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Judul ........................................................................... i Lembar Pengesahan ................................................................. ii Abstrak ...................................................................................... iii Kata Pengantar .......................................................................... iv I. Latar Belakang .......................................................................... 1 II. Masalah .................................................................................... 2 III. Tujuan ...................................................................................... 3 IV. Manfaat ................................................................................... 3 V. Model/Pendekatan Pemecahan Masalah ................................. 3 VI. Khalayak Sasaran .................................................................... 3 VII. Pelaksanaan ............................................................................ 4 VIII. Hasil Dampak ............................................................................ 4 IX. Analisa ..................................................................................... 11 Daftar Pustaka .......................................................................... 14 Lampiran .................................................................................... 17
I. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2019, jumlah pemuda di Jakarta Selatan mencapai 22,28
persen dari total seluruh penduduk. Angka ini menjadi potensi yang besar
karena di masa depan penduduk muda ini akan menjadi penduduk usia produktif.
Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk di Jakarta Selatan tertera sesuai
grafik berikut ini :
Gambar 1. Jumlah penduduk Jakarta Selatan berdasarkan kelompok umur tahun 2019.
Sumber: BPS DKI Jakarta, 2020.
Secara umum para pemuda-pemudi di Jakarta selatan menjadi anggota sosial
kemasyarakatan karang taruna. Karang Taruna merupakan wadah atau tempat
pembinaan dan pengembangan dalam upaya mengembangkan kegiatan
ekonomi, sosial, budaya dengan pemanfaatan semua potensi yang ada di
lingkungan masyarakat. Pemuda dan pemudi dalam organisasi karang taruna
terbukti dapat menjadi agen perubahan dalam pembangunan sosial dan ekonomi
kemasyarakatan dimana pemuda dapat berperan sebagai fasilitator, peran
sebagai agen pendidikan, peran perwakilan dan peran keterampilan teknik
(Sofiyah, 2019; Suradi, 2019). Karang taruna juga dapat menjadi sumber
kreativitas dalam hal pengembangan budaya asli Indonesia (Crisandye, 2018;
Jimmy Pranata Hasibuan, Eko Handoyo, 2012). Karang taruna juga memiliki
peran dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam peningkatan
2
kesejahteraan masyarakat secara umum (Sari & Ersya, 2018) dan termasuk
masyarakat penyandang disabilitas (Gafara, Riyono, & Setiyawati, 2017).
Sebagai sumber kearifan lokal, sudah seharusnya karang taruna kembali
berdaya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat (Oktaviani,
Rahmayanti, & Putra, 2020; Zuhri, Abidin and Ati, 2019; Crisandye, 2018b;
Ashary, 2016). Peran pemuda menjadi pelaku penting dalam pembangunan
suatu bangsa (Peng & Wu, 2016; Barnett & Brennan, 2006) dan menjadi agen
perubahan yang kreatif serta inovatif (Sumberg & Hunt, 2019; Ho, Clarke, &
Dougherty, 2015). Peningkatan peran pemuda dapat dilakukan dengan
pemberian pelatihan yang diikuti oleh kegiatanpraktik/operasi produksi yang
tepat guna (Zuhri et al., 2019). Pemuda dan pemudi adalah sumberdaya yang
baik dalam penciptaan wirausaha baru bagi suatu bangsa (Wongphuka, Chai-
Aroon, Phainoi, & Boon-Long, 2017).
II. MASALAH
Pada saat pandemi Covid-19, banyak waktu yang dimiliki pemuda sebagai
akibat kewajiban pengaturan sosial. Waktu luang tersebut dapat bermanfaat
dengan memberdayakan sumberdaya disekitar. Dan peran karang taruna
disekitar kampus IBI Kosgoro 1957 dapat lebih dioptimalkan dimana hal ini
sejalan dengan pendapat Suradi tahun 2019 yang menyatakan bahwa peran
anggota karang taruna harus lebih diintensifkan (Suradi, 2019). Salah satu
kegiatan yang dapat dilakukan oleh anggota karang taruna adalah bertanam
tanaman organik (Yogaswara, 2017) dan berkebun secara umum. Hasil kegiatan
pengabdian mengenai tanaman Crisan yang dilakukan di Desa Cinanjung
Kecamatan Jatinangor, menunjukkan bahwa kelompok masyarakat meningkat
pengetahuannya terkait fungsi obat dan pangan dari tanaman Crisan (Setiawati,
Annisa, & Nurzaman, 2019).
Mahasiswa IBI Kosgoro 1957 sedang mengembangkan bisnis tanaman
dengan konsep smart-plant-gardening. Tanaman yang ditanam adalah bayam,
selada, tomat dan cabai. Bisnis ini secara rata-rata dapat menghasilkan
penerimaan Rp.2.000.000 per enam minggu setelah investasi dilakukan.
Produk yang dihasilkan kegiatan smart-plant-gardening merupakan produk
primer kebutuhan masyarakat sehari-hari. Kalaupun diusahakan, produk yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Hal ini dapat
3
dijadikan unit ketahanan pangan secara mikro. Namun bila produk akan
dimanfaatkan untuk bisnis, maka upaya peningkatan nilai tambah produk dapat
dilakukan diferensiasi produk. Diferensiasi produk yang dimaksudkan dalam
pelatihan ini adalah terkait dengan konsep bauran pemasaran. Sehingga
dengan kegiatan pengabdian ini, anggota karang taruna dapat meningkat
pengetahuannya. Berdasarkan penelitian dinyatakan bahwa dengan melibatkan
karang taruna dalam kewirausahaan dapat meningkatkan kemandirian
masyarakat yang berkesejahteraan sosial (Eliyah, 2018; Devica, 2015; Trisnani,
2014).
III. TUJUAN PROGRAM
Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu upaya
pemerintah dalam meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia khususnya
pemuda/pemudi anggota karang taruna di Jakarta Selatan.
IV. MANFAAT
Manfaat kegiatan yang diharapkan adalah meningkatnya jumlah wirausaha
dengan meningkatkan pengetahuan mengenai proses produksi smart plant
gardening bagi pemuda/pemudi anggota karang taruna RW 05 kelurahan
Srengseng Sawah di lingkungan lingkar kampus IBI Kosgoro 1957 Jakarta.
V. MODEL/PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
Sifat kegiatan adalah penyuluhan dengan metode tanya jawab yang
dikombinasikan dengan kegiatan pelatihan antara khalayak sasaran dengan tim
pelaksana.
VI. KHALAYAK SASARAN
Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah pemuda/pemudi anggota
karang taruna RW 05 Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa yang berada di
lingkungan lingkar kampus IBI Kosgoro 1957 Jakarta.
4
VII. PELAKSANAAN (Kronologis)
Pelaksanaan kegiatan terdiri atas dua kegiatan pokok, yaitu kegiatan
penyuluhan, diskusi dan kegiatan pelatihan. Seluruh kegiatan dilaksanakan di
Ruang A.501 Gedung A Kampus IBI Kosgoro 1957 pada sabtu 30 Januari 2021.
Kegiatan terdiri atas tiga rangkaian acara. Acara pertama adalah
penyebarluasan informasi mengenai peran IBI Kosgoro 1957 kepada masyarakat
serta pengetahuan umum mengenai produk smart plant gardening. Smart plant
gardening merupakan metode sederhana budaya tanaman sayuran yang
dikembangkan oleh IBI Kosgoro 1957 melalui program kreativitas mahasiswa.
Metode ini sangat sederhana, aplikatif, dan efisien. Dan cocok dikembangkan di
perkotaan dengan lahan sempit dan dapat dilaksanakan oleh semua kelompok
masyarakat. Kegiatan kedua adalah mengenai pentingnya produk smart plant
gardening yang ditinjau dari aspek peluang bisnis dan aspek ekonomi. Sehingga
diharapkan kegiatan ini dapat membujuk masyarakat untuk memanfaatkan
semua potensi lokal yang ada. Kegiatan ketiga adalah praktek pembuatan smart
plant gardening. Pada kegiatan ini, peserta diberi kesempatan untuk merangkai
sendiri smart plant gardening dengan pemberian satu set smart plant gardening
yang terdiri atas 1 pot plastik, 1 potongan rockwell ukuran 3cm x 4 cm x 3 cm, 2
bibit sawi dan larutan organik,
VIII. HASIL DAMPAK
Salah satu bentuk perwujudan visi dan misi kampus, maka IBI Kosgoro
1957 dan Anggota Karang Taruna RW 05 Srengseng Sawah saling sinergi untuk
meningkatkan jumlah wirausaha muda mandiri baru. Namun sebagai akibat
pandemi covid-19, banyak waktu yang dimiliki pemuda sebagai akibat kewajiban
pengaturan dan pembatasan aktivitas sosial. Sehingga pemuda/pemudi karang
taruna memiliki waktu luang. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh
anggota karang taruna adalah berkebun. IBI Kosgoro 1957 saat ini sedang
mengembangkan smart plant gardening. Materi pada kegiatan ini diberikan oleh
Ir.H.Dodi Wahab,MM.
5
Gambar 2. Materi kegiatan pertama mengenai smart plant gardening IBI
Kosgoro 1957.
Sumber: Dokumentasi panitia pelaksana (2021).
Analisis pra-kegiatan pengabdian ini, diperoleh data bahwa 80 persen
peserta tidak memiliki pengetahuan mengenai smart plant gardening. Yang
dimaksud dengan smart plant gardening adalah suatu metode budidaya tanaman
dengan metode dasar Hidroponik dengan memanfaatkan air dan tidak
menggunakan media tanah (humus) sebagai media tanam yang menggunakan
pipa paralon. Cara budidaya yang digunakan adalah teknik DFT dan NFT.
Teknik DFT merupakan salah satu cara budidaya dimana terdapat air yang
mengendap didalam wadah pipa paralon. Sedangkan teknik NFT, merupakan
salah satu cara budidaya yang sirkulasi airnya hanya berputar tanpa ada air yang
mengendap dimana sirkulasi airnya berputar terus karena menggunakan pompa
air beraliran listrik. Jenis produk yang dapat dikembangkan adalah tanaman
sayuran. Hal ini dilakukan karena sayuran adalah jenis makanan yang sehat,
murah, banyak dikomsumsi dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh di
masyarakat untuk menghadapi pandemi covid-19. Berikut gambar instalasi
sederhana smart plant gardening yang dikembangkan oleh IBI Kosgoro 1957 :
6
Gambar 3. Instalasi smart plant gardening IBI Kosgoro 1957.
Sumber: Dokumentasi panitia pelaksana (2021).
Setelah tahapan kegiatan pertama, berdasarkan data terdapat peningkatan
pemahaman anggota karang taruna RW 05 Kelurahan Srengseng Sawah
Kecamatan Jagakarsa. Peningkatan ini dilihat dari persentase jumlah peserta
yang memiliki pengetahuan tentang smart plant gardening dari 20 persen
menjadi 93 persen. Data rinci mengenai persentase jumlah peserta yang
memiliki pengetahuan tentang smart plant gardening sebelum (pra) kegiatan dan
sesudah (pasca) kegiatan dapat dilihat pada gambar berikut :
7
Gambar 4. Persentase jumlah peserta kegiatan PKM IBI Kosgoro 1957 yang memiliki pengetahuan tentang smart plant gardening pada pra dan pasca kegiatan .
Sumber: Dokumentasi panitia pelaksana (2021).
Tahapan kegiatan kedua dilakukan oleh Reny Andriyanty, SP.,M.Si. Materi
yang diberikan adalah penyebarluasan informasi mengenai peluang bisnis dan
potensi ekonomi dari produk smart plant gardening. Saat ini terdapat 55 juta
penduduk Indonesia terpusat di perkotaan dan menjadi kelas konsumsi besar.
Prediksi pada tahun 2030, pengeluaran konsumsinya meningkat 7,7 persen dan
mencapai nilai 1 miliar US$. Peluang besar ini harus dapat dimanfaatkan oleh
penduduk Indonesia sendiri. Pemanfaatan peluang ini tentunya akan
menciptakan lapangan pekerjaan bagi pemuda/pemudi karang taruna terutama
saat pandemi covid-19 ini.
8
Gambar 5. Materi kegiatan kedua mengenai peluang dan potensi penerimaan produk smart plant gardening IBI Kosgoro 1957.
Sumber: Dokumentasi panitia pelaksana (2021).
Informasi dari www.ojk.go.id (2020) menyatakan bahwa terdapat tiga bisnis
utama yang dapat dilaksanakan selama pandemi covid-19. Ketiga bisnis
tersebut adalah bisnis pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bisnis kesehatan dan
bisnis jasa pengantaran. Dua dari ketiga peluang ini dapat ditangkap dengan
pengembangan smart plant gardening. Kenapa harus dikembangkan smart plant
gardening? Karena kegiatan ini mudah, bisa dilakukan dilahan kecil dan dimana
saja, biaya modal sekitar Rp. 1.000.0000 (instalasi kecil dengan 40 lubang
tanaman) serta nilai revenue cost analysis menunjukkan nilai 1,68. Berdasarkan
analisis perhitungan penerimaan per jenis tanaman, maka diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 1. Rincian analisis R/C produk smart plant gardening tahun 1.
Keterangan Jumlah
Jumlah panen/bulan 40 Harga jual (Rp) 3500 Penerimaan/bulan (Rp) 140.000 Penerimaan dalam 12 bulan (Rp) 1.680.000 Biaya Investasi dan bahan 1.000.000 R/C Analysis 1,68
Sumber: Hasil analisis tim pelaksana PKM (2021).
9
Jika analisis R/C dilakukan pada tahun kedua, maka nilainya meningkat menjadi
2,80 per bulannya. Hal ini menandakan bahwa setiap Rp.100.000 yang
dikeluarkan maka akan dihasilkan penerimaan sebesar Rp.280.000. Secara rinci
analisisnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2. Rincian analisis R/C produk smart plant gardening tahun 2 dan
seterusnya.
Keterangan Jumlah
Jumlah panen/bulan 40
Harga jual (Rp) 3.500
Penerimaan/bulan (Rp) 140.000
Biaya bahan dan alat per bulan (Rp) 50.000
R/C Analysis Tahun kedua 2,80
Sumber: Hasil analisis tim pelaksana PKM (2021).
Berdasarkan analisis diatas, maka bisnis smart plant gardening layak untuk
dilakukan. Kegiatan ini pada dasarnya memberikan gambaran peluang bisnis
dan proyeksi penerimaan yang akan diperoleh oleh anggota karang taruna.
Berdasarkan data pra-kegiatan PKM, terdapat 40 persen peserta yang awalnya
tidak berminat untuk berbisnis produk smart plant gardening. Namun setelah
kegiatan terlihat adanya peningkatan minat. Setelah kegiatan dilakukan, maka
seluruh peserta menyatakan memiliki minat untuk berbisnis sayuran segar
sebagai produk dari smart plant gardening. Secara rinci data dapat dilihat pada
grafik berikut:
Gambar 6. Persentase minat berbisnis sayuran segar produk smart plant gardening pada pra dan pasca kegiatan .
Sumber: Data primer diolah (2021).
10
Peningkatan minat ini disebabkan oleh pengetahuan peserta mengenai
kemudahan smart plant gardening, dapat dilakukan dirumah, biaya produksi
yang murah dan proyeksi penerimaan yang meningkat dalam jangka panjang.
Materi ketiga adalah praktik pembuatan smart plant gardening oleh seluruh
peserta yang dipandu oleh operator teknik IBI Kosgoro 1957. Kegiatan ini dapat
dilihat pada rangkaian gambar pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
Gambar 7. Foto pertama mengenai materi kegiatan ketiga mengenai praktek pembuatan produk smart plant gardening IBI Kosgoro 1957.
Sumber: Dokumentasi panitia pelaksana (2021).
Gambar 8. Foto kedua mengenai materi kegiatan ketiga mengenai praktek pembuatan produk smart plant gardening IBI Kosgoro 1957.
Sumber: Dokumentasi panitia pelaksana (2021).
11
Gambar 9. Foto ketiga mengenai materi kegiatan ketiga mengenai praktek pembuatan produk smart plant gardening IBI Kosgoro 1957.
Sumber: Dokumentasi panitia pelaksana (2021).
IX. ANALISA
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan
masyarakar sasaran adalah anggota karang taruna. Secara rata-rata, anggota
karang taruna adalah berusia 20 tahun, berpendidikan tamat SMA dan sebagian
besar adalah wanita. Data tabulasi secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Deskriptif peserta kegiatan.
Keterangan Nilai
Usia Rata-rata 20 Tahun Maksimum 29 Tahun Minimum 11 Tahun
Pendidikan Rata-rata SMA & Sederajat SD 6,67 Persen SMP 0,00 Persen SMA 80,00 Persen S1 dan sederajat 1,33 Persen
Jenis Kelamin Pria 46,67 Persen Wanita 53,33 Persen
Sumber: Data primer diolah (2021).
12
Setelah seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan, dilakukan evalusi
dampak kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada pra-
kegiatan dan pasca-kegiatan pengabdian. Berdasarkan data dinyatakan bahwa
sebelum diberi pemahaman mengenai smart plant gardening persentase jumlah
peserta yang mengerti hanya mencapai 50 persen. Setelah kegiatan, maka
persentase jumlah peserta yang mengerti mengenai smart plant gardening
mencapai 90 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan yang dilakukan
telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota karang taruna RW.
15 Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa. Data detail mengenai
persentase pengetahuan mengenai smart plant gardening dapat dilihat pada
grafik berikut :
Gambar 10. Persentase peningkatan pengetahuan peserta mengenai smart plant gardening IBI Kosgoro 1957.
Sumber: Data primer diolah (2021).
Data diatas didukung dengan informasi yang diperoleh dari peserta mengenai
penambahan pengetahuan diri mereka sendiri. Secara umum seluruh peserta
yang merupakan anggota karang taruna RW 04 menyatakan adanya
penambahan pengetahuan mengenai smart plant gardening. Baik dari sisi
pemahaman, teknis, operasional, proyeksi dan potensi keuntungan dari bisnis
13
smart plant gardening. Data detail mengenai hal tersebut dapat dilihat pada
grafik berikut ini :
Gambar 11. Respon peserta mengenai pengetahuan tentang smart plant gardening IBI Kosgoro 1957.
Sumber: Data primer diolah (2021).
Dampak dari kegiatan ini adalah peningkatan wawasan yang dapat
meningkatkan peluang penciptaan lapangan kerja dan pendapatan bagi
pemuda/pemudi di sekitar lingkungan Kampus IBI Kosgoro 1957. Kegiatan ini
akan dilanjutkan pada kelompok masyarakat usia produktif lainnya di sekitar
lingkungan kampus IBI Kosgoro 1957 dan Jakarta selatan.
Kegiatan ini pada dasarnya terkendala dengan pandemi Covid-19
sehingga peserta yang hadir harus dibatasi pada kapasitas 25 persen dari
ruangan seminar IBI Kosgoro 1957. Dan kegiatan harus dilaksanakan dengan
protokol sangat ketat anti covid-19. Namun berkat berkah dari Allah SWT dan
seluruh pihak, kegiatan ini dapat terlaksana oleh beberapa faktor pendukung,
yaitu :
1. Adanya antusisme para anggota karang taruna RW 04 Kelurahan Srengseng
Sawah Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
14
2. Adanya sinergi yang positif antara IBI Kosgoro 1957 dengan masyarakat
sekitar kampus sehingga memunculkan peluang pemberdayaan masyarakat
secara terus menerus.
Ucapan Terima Kasih
Tim pelaksana mengucapkan terima kasih kepada IBI Kosgoro 1957 yang telah
mendanai dan memfasilitasi kegiatan pengabdian. Dan berterima kasih kepada
seluruh pihak dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yang telah
menerapkan protokol ketat anti-covid 19.
Daftar Pustaka
Ashary, L. (2016). Optimalisasi Pemberdayaan Karang Taruna Dalam Pengembangan Desa Silomukti Kabupaten Situbondo. In Dinamika Global : Rebranding Keunggulan Kompetitif Berbasis Kearifan Lokal. ISBN 978-602-60569-2-4 (pp. 725–738).
Barnett, R. V., & Brennan, M. A. (2006). Integrating Youth into Community Development: Implications for Policy Planning and Program Evaluation. Journal of Youth Development, 1(2), 5–19. https://doi.org/10.5195/jyd.2006.382
Crisandye, Y. F. (2018a). Jurnal comm-edu. Jurnal Comm-Edu, 1(3), 94–100.
Crisandye, Y. F. (2018b). PERAN KARANG TARUNA DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS REMAJA (Studi kasus di Karang Taruna Remaja Kita RW 14 kelurahan Cibeber Kecamatan Cimahi selatan). Comm-Edu (Community Education Journal), 1(3), 94. https://doi.org/10.22460/comm-edu.v1i3.2101
Devica, S. (2020). Peranan Karang Taruna Dalam Pembinaan Kewirausahaan Di Kota Cimahi 1Salma. MINISTRATE Jurnal Birokrasi & Pemerintahan Daerah, 2(1), 8–15.
Eliyah. (2018). PEMUDA DAN SOCIAL ENTREPRENEURSHIP (Studi Pada Usaha Ekonomi Produktif Karang Taruna Dipo Ratna Muda Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta). UIN Kalijaga Yogyakarta.
Gafara, C., Riyono, B., & Setiyawati, D. (2017). Peran Karang Taruna Dalam Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Di Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Keluarga. Jurnal Ketahanan Nasional, 23(1), 37.
15
https://doi.org/10.22146/jkn.18295
Ho, E., Clarke, A., & Dougherty, I. (2015). Youth-led social change: Topics, engagement types, organizational types, strategies, and impacts. Futures, 67, 52–62. https://doi.org/10.1016/j.futures.2015.01.006
Jimmy Pranata Hasibuan, Eko Handoyo, S. (2013). Unnes Civic Education Journal. Peranan Organisasi Karang Taruna Dalam Mengembangkan Kreativitas Generasi Muda Di Desa Ngembalrejo, 2(2), 77–82.
Oktaviani, V., Rahmayanti, H., & Putra, F. F. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Mengembangkan Kemandirian Pelaku Industri Kreatif melalui Desain Grafis pada Pendidikan Lingkungan di Bogor. ETHOS (Jurnal Penelitian Dan Pengabdian), 8(1), 5321. https://doi.org/10.29313/ethos.v8i1.5321
Peng, L.-H., & Wu, Y.-P. (2016). Research of Youth Community Education and Development of Local Cultural Industries. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 217, 414–420. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.02.115
Sari, M. A., & Ersya, M. P. (2018). Pelaksanaan Program Karang Taruna dalam Pembinaan Remaja di Kenagarian Sitiung. Journal of Civic Education, 1(2), 149–157. https://doi.org/10.24036/jce.v1i2.236
Setiawati, T., Annisa, A., & Nurzaman, M. (2019). Peningkatan pemahaman masyarakat desa cinanjung kecamatan jatinangor kabupaten sumedang terhadap pemanfaatan tanaman krisan sebagai bahan obat herbal dan pangan sehat. ETHOS (Jurnal Penelitian Dan Pengabdian), 8(1), 16–24.
Sofiyah, D. (2019). Peran Karang Taruna dalam Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kampung Domba (Studi di Desa Sindangjawa Kecamatan Dukupuntang Kabupaten CIrebon). Retrieved from h
Sumberg, J., & Hunt, S. (2019). Are African rural youth innovative? Claims, evidence and implications. Journal of Rural Studies, 69(October 2018), 130–136. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2019.05.004
Suradi, S. (2019). Karang Taruna, Agen Perubahan Dan Pengembangan Masyarakat Di Pandeglang. Sosio Konsepsia, 8(3), 241–254. https://doi.org/10.33007/ska.v8i3.1676
Trisnani, W. T. (2014). Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Usaha Ekonomi Produktif Oleh Karang Taruna Jayakusuma Di Desa Singosaren Banguntapan Bantul. Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
16
Wongphuka, K., Chai-Aroon, T., Phainoi, S., & Boon-Long, P. (2017). Social entrepreneur competencies of social activists involved with children and youths: A case study of Nan province, Thailand. Kasetsart Journal of Social Sciences, 38(2), 143–149. https://doi.org/10.1016/j.kjss.2016.02.002
Yogaswara, O. S. (2017). Pengembangan Pariwisata Berbasis Wisata Alam ( Studi Pada Kampung Wisata Tani Kelurahan. Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya.
Zuhri, H., Abidin, A. Z., & Ati, N. U. (2019). Peran Karang Taruna Dalam Pembinaan dan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Produktif. Respon Publik, 13(4), 30–38.
17
Lampiran 1 : Curriculum Vitae Ketua Peneliti
BIODATA PELAKSANA PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Nama Lengkap dan gelar : Ir.H.Dodi Wahab,MM. 2. Jenis Kelamin : Laki-Laki 3. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen 4. NIDN : 0308106302 5. Jabatan sekarang : Dekan 6. Pangkat/Golongan : Pembina/IV a. 7. Bidang Keahlian : Manajemen Pemasaran 8. Pengalaman dalam bidang Pengabdian pada masyarakat :
No. Judul Pengabdian Penyandang Dana Tahun
Sumber Jumlah(Rp)
1. Strategi Pengembangan dan Pelayanan Usaha Kecil (Warung Makanan) Nasi Uduk Lokasi: Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur
IBI Kosgoro 1957
3.500.000 2016
2. Merencanakan dan Mengelola Usaha Lokasi: Kelurahan Tanjung Barat Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan
IBI Kosgoro 1957
3.500.000 2015
3. Manajemen Bisnis Lokasi : Kelurahan Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan
IBI Kosgoro 1957
3.500.000 2014
9. Karya-karya Ilmiah (3 Tahun Terakhir):
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/No/T
ahun Nama Jurnal
1. Penerapan Strategi Bauran Pemasaran dalam Mengelola Jasa Kurir JNE Cabang Jakarta Barat
XXI/2/2015 MEDIASTIMA
2. Penentuan Strategi Produk dan Pemasaran Pada PT.J.Co Donnuts and Coffee
XX/2/2014 MEDIASTIMA
3. Sistem Pendistribusian Pertamax pada PT. Kospatra Jakarta
XX/1/2014 MEDIASTIMA
10. Bidang kegiatan yang
saat ini ditekuni : Manajemen Pemasaran
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal pengabdian kepada masyarakat hibah
pendanaan internal IBI Kosgoro 1957.
Jakarta, 11 Februari 2021
Pelaksana,
Ir.H.Dodi Wahab,MM.
18
BIODATA PELAKSANA PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Nama Lengkap dan gelar : Reny Andriyanty,SP.,M.Si. 2. Jenis Kelamin : Perempuan 3. Fakultas/Jurusan : Ekonomi/Manajemen 4. NIP : 197504122005012001 5. Jabatan sekarang : Dosen Tetap PS. Manajemen FE IBI Kosgoro
1957 6. Pangkat/Golongan : Lektor/III.d 7. Bidang Keahlian : Perdagangan Internasional 8. Pengalaman dalam bidang Pengabdian pada masyarakat :
No. Judul Pengabdian Penyandang Dana Tahun
Sumber Jumlah(Rp)
1. Manajemen Penggunaan Plastik sebagai Strategi Green Marketing pada Usaha Kecil Menengah (UKM) di Perkampungan Wisata Budaya Betawi Setu Babakan Jakarta
IBI Kosgoro 1957
3.500.000 2020
2. Pengembangan Jiwa Kewiraushaan IBI Kosgoro 1957
3.500.000 2019
3. Pemberdayaan Petani Dalam Optimalisasi Lahan Berbasis Konservasi Di Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor
Mandiri 5.000,000 2018
4. Pembinaan pada kelompok petani untuk optimalisasi lahan untuk kegiatan pertanian berbasis konservasi tanah guna revitalisasi pekarangan lahan sempit melalui bioteknologi vertikultur.
Mandiri 11.727.600 2017
5. Ipteks berbasis Masyarakat: Pembuatan Pembersih Lantai (SNI 06-1842-1995) Dengan Bahan Aktif Dari Ekstrak Kulit Manggis pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Di Desa Barengkok Bogor.
DIkti 32.000.000 2016
4. Kader Posyandu Jambu 2 Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan.
Mandiri 9.200.000 2011
9. Karya-karya Ilmiah (3 Tahun Terakhir):
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/No/
Tahun Nama Jurnal
1.
Penerapan Model Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Bagi Murid Sekolah Dasar Negeri 11 Lenteng Agung Jakarta Selatan
Volume 1 Nomor 1, Juni 2020
Jurnal Pengabdian
Teratai
19
No Judul Artikel Ilmiah Volume/No/Tahun
Nama Jurnal
2. Pemberdayaan Petani Dalam Optimalisasi Lahan Berbasis Konservasi Di Desa Sukamantri Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor. https://ojs.unida.ac.id/QH/article/view/1686
Volume 5 Nomor 2, Oktober
2019
Jurnal Qardhul Hasan; Media
Pengabdian kepada
Masyarakat p-ISSN
2442-3726 e-ISSN
2550-1143
3. Pembinaan Kelompok Tani Untuk Optimalisasi Lahan Sempit Berbasis Konservasi Tanah. https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ethos/article/view/3853
Volume 7 No.1 Januari 2019
Jurnal ETHOS ISSN : 1693-699X
E-ISSN 2502-065X
4. Pembuatan Pembersih Lantai (SNI 06-1842-1995) Dengan Bahan Aktif Dari Ekstrak Kulit Manggis pada Kelompok Wanita Tani (KWT) DI Desa Barengkok Bogor. http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/ethos/article/view/2337
Volume 2 No.5 Juni 2017
Jurnal ETHOS ISSN : 1693-699X
10. Bidang kegiatan yang
saat ini ditekuni : Manajemen
Jakarta, 11 Februari 2021 Tim Pelaksana, (Reny Andriyanty,SP.,M.Si.)
20
Lampiran 2 : Anggaran Biaya
Justifikasi Biaya Jumlah Satuan Nilai @ Jumlah
1.Persiapan
1. Kertas menjadi bahan cetakan data 2 Rim 50.000 100.000
Tinta Printer Canon Hitam mencetak data dan hasil penelitian 1 Catrige 250.000 250.000
Tinta Printer Canon Berwarna mencetak data dan hasil penelitian 1 Catrige 250.000 250.000
Foto copy mencetak dokumen terkait 300 Lbr 200 60.000
660.000
2. Operasional di Lapangan
Alat tulis pengisian kuisioner di lapangan 5 Paket 10.000 50.000
Materai Kelengkapan laporan keuangan 3 Buah 6.000 18.000
Buku Notes kelengkapan di lapangan 5 Buah 10.000 50.000
Map Plastik Filing 10 Buah 5.000 50.000
Map Kertas Filing 5 Buah 2.500 12.500
Kalkulator penghitungan di lapangan 2 Buah 35.000 70.000
Transportasi Pelaksanaan Kegiatan PKM 5 PP 50.000 250.000
Honor Pelaksana (9 orang; 3 jam/minggu; 3
Minggu) Honorarium 81 OK 10.000 810.000
Pembuatan Sertifikat pelatihan Honorarium 15 OK 10.000 150.000
1.460.500
3. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian dan Seminar Hasil Kegiatan PKM
Penyusunan Laporan Hasil Publikasi 1 Paket 200.000 200.000
Publikasi Hasil Publikasi 1 Paket 1.000.000 1.000.000
1.200.000
4. Penggandaan dan Pengiriman Laporan Hasil Kegiatan PKM
Pembuatan & Penggadaan Laporan Awal Penyampaian laporan 70% ke LPPM 5 Paket 20.000 100.000
Pembuatan & Penggadaan Laporan Akhir Penyampaian laporan 100% ke LPPM 5 Paket 20.000 100.000
200.000
3.520.500
Diskripsi
21
Lampiran 3 : Absensi Kehadiran
22
Lampiran 4. Foto-foto kegiatan
23
24
25
26
27
Lampiran 5. Kuisioner Pra-Kegiatan dan Pasca-kegiatan PKM.