Install Nagios Server

48
1. Instalasi Dan Konfigurasi 1.2 Instalasi Nagios 1. Membuat akun pengguna “nagios” dan memberikan password pada akun tersebut, membuat grup baru “nagcmd” sekaligus memasukkan user nagios” ke dalam group “nagcmd”. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk menyediakan pengguna dan grup untuk proses nagios. Pengguna dari proses server apache2 juga, yaitu www-data, dimasukkan ke dalam grup “nagcmd”. Dengan begitu, proses nagios dapat berjalan di bawah server apache2. Command Line yang dilakukan pada CLI (Command Line Interface) Ubuntu adalah : a. /usr/sbin/useradd –m nagios b. passwd nagios c. /usr/sbin/groupadd nagcmd d. /usr/sbin/usermod –a –G nagcmd nagios e. /usr/sbin/usermod –a –G nagcmd www-data 2. Melakukan kompilasi dan serta skrip instalasi dari nagios. Dilakukan konfigurasi terlebih dahulu menggunakan perintah /configure untuk memeriksa apakah persyaratan untuk instalasi nagios telah berada di server. Konfigurasi dijalankan dengan command group “nagcmd”.

description

good

Transcript of Install Nagios Server

Page 1: Install Nagios Server

1. Instalasi Dan Konfigurasi

1.2 Instalasi Nagios

1. Membuat akun pengguna “nagios” dan memberikan password pada

akun tersebut, membuat grup baru “nagcmd” sekaligus memasukkan

user “nagios” ke dalam group “nagcmd”. Hal ini dilakukan dengan

maksud untuk menyediakan pengguna dan grup untuk proses nagios.

Pengguna dari proses server apache2 juga, yaitu www-data,

dimasukkan ke dalam grup “nagcmd”. Dengan begitu, proses nagios

dapat berjalan di bawah server apache2. Command Line yang

dilakukan pada CLI (Command Line Interface) Ubuntu adalah :

a. /usr/sbin/useradd –m nagios

b. passwd nagios

c. /usr/sbin/groupadd nagcmd

d. /usr/sbin/usermod –a –G nagcmd nagios

e. /usr/sbin/usermod –a –G nagcmd www-data

2. Melakukan kompilasi dan serta skrip instalasi dari nagios. Dilakukan

konfigurasi terlebih dahulu menggunakan perintah /configure untuk

memeriksa apakah persyaratan untuk instalasi nagios telah berada di

server. Konfigurasi dijalankan dengan command group “nagcmd”.

Page 2: Install Nagios Server

Kemudian setelah itu dilakukan instalasi binaries, init script, sample

config file dan mengatur hak akses dan direktori command external.

Command Line yang digunakan :

a. Melakukan kompilasi dalam direktori nagios-3.2.1, seperti:

./configure –with=command-group=nagcmd

b. Jika proses kompilasi Nagios berjalan dengan lancar, perintah

berikut kemudian dijalankan untuk menginstalasi program binaries,

init script, contoh konfigurasi, setting permission dan konfigurasi

nagios.

i. make all

ii. make install

iii. make isntall-init

iv. make imstall-config

v. make install-commandmode

Ketika menginstalasi nagios dari source code, file-file konfigurasi

nagios secara default akan menyimpan di direktori

/usr/loca/nagios/etc

3. Melakukan instalasi berkas web config di direktori conf.d apache2.

Kemudian membuat akun pengguna untuk login di web interface.

Page 3: Install Nagios Server

Proses ini dimaksudkan untuk memasukkan berkas konfigurasi cgi

(computer graphic interface) nagios ke dalam web server apache2.

Command Line yang digunakan adalah :

a. make install-webconf

b. htpasswd –c /usr/local/nagios/etc/htpasswd.users nagiosadmin

4. Melakukan instalasi dan kompilasi dari plugin utama nagios, yaitu

nagios-plugin-1.4.15. Plugin ini yang akan melakukan pengecekan

layanan pada perangkat jaringan. Command Line yang digunakan :

a. Melakukan kompilasi dalam direktori plugin nagios, seperti :

./configure --with-nagios-user=nagios --with-nagios-group=nagios

b. Kemudian perintah make, make install dijalankan untuk mulai

melakukan proses kompilasi dan instalasi plugin nagios, seperti :

i. make

ii. make install

5. Nagios sudah ter-install beserta plugin utama. Langkah terakhir,

diperlukan pemeriksaan apakah proses nagios telah berjalan sesuai

dengan berkas konfigurasi nagios.cfg. command Line yang dijalankan :

Page 4: Install Nagios Server

a. /usr/local/nagios/bin/nagios –v /usr/local/nagios/etc/nagios.cfg

Konfigurasi Nagios

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa nagios

bersifat modular, maka konfigurasinya pun bersifat oriented

object. Seluruh konfigurasi yang terdapat pada

/usr/local/nagios/etc/nagios.cfg untuk konfigurasi umum dari

nagios dan /usr/local/nagios/etc/object untuk konfigurasi yang

lebih mendalam. Pada direktori ini, terdapat :

1. command.cfg : berisi pendefinisian objek-objek

command yang menjadi inti dari proses pemeriksaan dan

notifikasi.

2. switch.cfg : berisi pendefinisian data-data router dan

switch serta pendefinisian pemeriksaan pada layanan

perangkat.

3. contacts.cfg : berisi pendefinisian data-data dari network

administrator atau orang yang harus dihubungi ketika

ada masalah pada jaringan.

4. printer.cfg : sama seperti switch.cfg tetapi untuk printer.

5. localhost.cfg : sama seperti switch.cfg tetapi untuk host

berbasis linux.

6. windows.cfg : sama seperti switch.cfg tetapi untuk host

berbasis windows.

Page 5: Install Nagios Server

7. templates.cfg : berisi pendefinisian objek-objek yang

dipakai secara umum.

Disini terdapat standar variabel apa saja yang bisa digunakan

didalam objeck. Langkah-langkah konfigurasi sebagai berikut :

1. Memasukkan data-data dari perangkat. Dalam hal ini,

prosesnya dinamakan Host Definition. Data-data yang

dimasukkan antara lain nama perangkat, alias atau nama

lain dari perangkat, alamat IP perangkat, hostgroup dari

perangkat, serta parent dari perangkat untuk keperluan

penentuan network hierarchy. Pendefinisian ini berbasis

objek (object oriented) dan objek yang digunakan adalah

host. Proses Host Definition dilakukan pada berkas

konfigurasi switch.cfg

Gambar 1. Konfigurasi Objek Host

Page 6: Install Nagios Server

Tabel 1. Penjelasan isi dari objek host

Nama Variabel dalam

Objek host

Penjelasan

Use Mengambil template objek dari

template.cfg, dimana merupakan

definisi standar dari objek host

host_name Nama perangkat

Alias Nama lain perangkat

Address Alamat IP perangkat

Parents Mendefinisikan siapa parent dari

perangkat yang di definisikan.

Untuk keperluan Network

Hierarchy.

Hostgroup Grup dari perangkat

2. Melakukan pengelompokkan perangkat,

pengelompokkan perangkat dilakukan berdasarkan jenis

perangkat dan lembaga mana perangkat tersebut berada.

Definisi kelompok dilakukan pada proses Host Definition

serta HostGroup Definition, dan dilakukan pada berkas

konfigurasi switch.cfg. Pendefinisian ini berbasis objek

Page 7: Install Nagios Server

(object oriented) dan objek yang digunakan adalah

hostgroup.

Gambar 2. Konfigurasi objek hostgroup

Tabel 2. Penjelasan dari isi objek hostgroup

Nama variable dalam objek Penjelasan

Hostgroup_name Nama dari gruop host

Alias Nama lain dari gruop host

Page 8: Install Nagios Server

3. Memasukkan data-data pemeriksaan layanan pada

perangkat jaringan. Proses ini dinamakan service

definition. Data-data yang dimasukkan antara lain nama

host / hostgroup, deskripsi dari layanan yang akan di

periksa. Command line dari proses pemeriksaan, dan

normal check interval, retry check interval. Pendefinisian

ini berbasis objek (object oriented) dan objek yang

digunakan adalah service.

Gambar 3. Konfigurasi objek service

Tabel 3. Penjelasan isi dari objek service

Nama variable dalam objek Penjelasan

Page 9: Install Nagios Server

Use mengambil template objek dari

t\emplate.cfg, dimana merupakan definisi

standar dari objek service

hostgroup_name nama-nama hostgroup yang akan

dilakukan pemeriksaan service ini

service_description nama dari layanan perangkat yang

diperiksa

check_command command line dari proses pemeriksaan

layanan

normal_check_interval periode waktu pemeriksaan pada keadaan

normal

retry_check_interval melakukan pemeriksaan kembali setelah

kondisi akhir telah ditentukan

4. Melakukan pendefinisian contact dan contact group.

Pada proses ini, dilakukan proses memasukkan data dari

network administrator atau orang yang harus diberitahu

ketika masalah terjadi pada perangkat tertentu.

Pendefinisian ini dilakukan pada berkas konfigurasi

contact.cfg.

Page 10: Install Nagios Server

Gambar 4 Proses Memasukkan data kedalam Objek Contact dan

Contactgroup

Berikut data yang dimasukkan beserta penjelasan objek

yang digunakan (contact & contactgroup) :

Tabel 4. Penjelasan ini dari Objek Contact

Nama variable di dalam objek Penjelasan

contact_name nama dari network administrator

Alias nama lain dari network administrator

Email email dari network administrator

host_notification_period pendefinisian waktu dimana akan

diberikan notifikasi tentang hal yang

terjadi pada perangkat jaringan. Berisi

Page 11: Install Nagios Server

objek yang diambil dari pendefinisian

waktu pemeriksaan. Objek-objek ini

berada pada timeperiods.cfg

service_notification_period pendefinisian waktu dimana akan

diberikan notifikasi tentang hal yang

terjadi pada layanan perangkat jaringan.

Berisi objek yang diambil dari

pendefinisian waktu pemeriksaan. Objek-

objek ini berada pada timeperiods.cfg

host_notification_options berisi tentang kondisi apa saja yang dapat

memicu pemberitahuan kepada network

administrator. Kondisi-kondisi ini adalah:

d – kondisi HOST DOWN

u – kondisi HOST

UNREACHABLE

r – kondisi HOST dalam masa

RECOVERY (OK)

f – kondisi HOST mulai berubah-

ubah (FLAPPING)

s – memberitahu ketika scheduled

downtime telah mulai ataupun berakhir

Page 12: Install Nagios Server

service_notification_options berisi tentang kondisi apa saja yang dapat

memicu pemberitahuan kepada network

administrator. Kondisi-kondisi ini adalah:

w – kondisi SERVICE WARNING

u – kondisi SERVICE UNKNOWN

c – kondisi SERVICE CRITICAL

r – kondisi SERVICE dalam masa

RECOVERY (OK)

f – kondisi HOST mulai berubah-

ubah (FLAPPING)

n – orang ini tidak akan mendapat

notifikasi

host_notification_commands berisi objek command yang

mendefinisikan metode bagaimana orang

ini dapat di beritahu jika ada masalah pada

perangkat jaringan. Objek Command ini

terdapat / didefinisikan pada

commands.cfg

service_notification_commands berisi objek command yang

mendefinisikan metode bagaimana orang

ini dapat di beritahu jika ada masalah pada

layanan perangkat jaringan. Objek

Command ini terdapat / didefinisikan

Page 13: Install Nagios Server

pada commands.cfg

Tabel 5. Penjelasan isi dari objek contactgroup

Nama variable di dalam objek Penjelasan

contactgroup_name nama dari grup kontak

Alias nama lain dari grup kontak

Members anggota dari grup kontak. Bisa lebih dari 1.

Dipisahkan oleh koma

5. Melakukan konfigurasi privilege atau hak akses pada

beberapa pengguna dalam hal pengaksesan web interface

dari nagios. Proses ini dilakukan pada file cgi.cfg, yang

merupakan berkas konfigurasi untuk computer graphic

interface (CGI). Berikut tabel konfigurasi yang

dilakukan:

Setelah instalasi nagios-3.2.1 berhasil dan juga selesai di

konfigurasi, hasil tampilan dapat dilihat melalui web browser

dengan mengetik localhost/nagios pada browser tersebut.

Page 14: Install Nagios Server

1.1 Instalasi Nagvis

Nagvis yang digunakan adalah versi 1.6.6. Sebelum instalasi Nagvis

dilakukan, terlebih dahulu dilakukan instalasi MKLivestatus sebagai backend

dari Nagvis dan Graphviz sebagai software support dalam pembentukan

visualisasi dari nagios. Versi MKLivestatus yang digunakan disini adalah

1.1.2p7 dan Graphviz menggunakan versi terbaru dari package oneiric.

Instalasi MKLivestatus

1. Memeriksa kelengkapan server dengan menjalankan perintah

./configure terlebih dahulu pada installer. Setelah dipastikan server

mendukung, dijalankan perintah instalasi yaitu make install, Command

Line yang digunakan :

a. ./configure

b. make install

2. Menambahkan baris konfigurasi MKLivestatus pada berkas konfigurasi

nagios, nagios.cfg

Gambar 5. Menambahkan baris konfigurasi MKLivestatus

Page 15: Install Nagios Server

Instalasi Graphviz

1. Melakukan instalasi otomatis dengan mengunduh dari package oneiric

sekaligus melakukan instalasi. Command Line yang dijalankan :

a. apt-get install graphviz

Instalasi Nagvis

1. Setelah installer nagvis versi 1.6.6 diunduh, skrip instalasi nagvis,

install.sh dibuat dapat dieksekusi lalu kemudian skrip install.sh

dieksekusi. Command Line yang digunakan :

a. chmod +x install.sh

b. ./install.sh

2. Pada saat instalasi ada beberapa parameter yang harus dimasukkan

yaitu :

a. Alamat direktori dimana nagios berada (/usr/local/nagios).

b. Alamat direktori dimana nagvis akan ditempatkan

(/usr/local/nagvis).

c. Memilih backend MK-LiveStatus.

d. Memasukkan alamat socket dari nagios

(unix:/var/lib/nagios/rw/live).

e. Memasukkan alamat web dimana Nagvis akan diakses (/nagvis).

f. Memasukkan pengguna dari web server apache2 (www-data).

g. Memasukkan group dari pengguna web server apache2 (nagcmd).

Setelah itu, instalasi nagvis akan dilanjutkan dengan parameter

yang telah dimasukkan dan akan menampilkan kembali parameter

yang telah dimasukkan sebelumnya. Dengan selesainya instalasi,

Page 16: Install Nagios Server

installer akan memberikan info-info penting apa saja yang harus

dilakukan setelah instalasi selesai.

3. Menyalin berkas konfigurasi nagvis dari sampel berkas yang telah

disediakan oleh nagvis. Begitu juga dengan berkas konfigurasi nagvis

untuk web server apache2. Berkas konfigurasi nagvis di salin pada

direktori nagvis, sedangkan berkas konfigurasi apache2 disalin pada

direktori apache2. Command Line yang dijalankan :

a. cp /etc/nagvis.ini.php-sample /etc/nagvis.ini.php

b. cp /etc/apache2-nagvis.conf.sample

/etc/apache2/conf.d/apache.nagvis.conf

4. Memberikan hak akses berkas dan direktori nagvis kepada pengguna

“nagios” dan grup “nagcmd”. Ini dimaksudkan agar nagvis dapat

mengambil data-data jaringan melalui nagios dan melakukan

visualisasi dari data tersebut.

Hasil tampilan setelah Nagvis berhasil diinstalasi. Nagvis dapat diakses

melalui web browser dengan alamat <name_server_local>/nagvis.

1.3 Instalasi NagioSQL

Dalam prosesnya, NagiosQL menyimpan data konfigurasi menggunakan

database MySQL. Jadi, sebelum menginstall NagiosQL, MySQL akan di install

terlebih dahulu. Dengan menggunakan CLI(Command Line Interface) ubuntu,

mysql dapat dengan mudah di install melalui download package. Command

yang dijalankan yaitu:

a. apt-get install mysql-server

Page 17: Install Nagios Server

Command ini akan langsung mengunduh package mysql-server kemudian

menginstallnya, seperti yang terlihat pada gambar 4.6. Pada saat proses instalasi,

akan diminta password untuk user root dari mysql yang terlihat pada gambar

4.7. Setelah selesai menginstall mysql, maka akan dilanjutkan mempersiapkan

folder dan apache server untuk kebutuhan nagiosql.

Gambar 6. Proses Mengunduh dan Menginstall Mysql

Page 18: Install Nagios Server

Gambar 7. Mysql Meminta Password User Root

Langkah selanjutnya adalah membuat direktori konfigurasi yang akan

digunakan nagiosql untuk menyimpan konfigurasi untuk nagios. Direktori yang

digunakan ada pada /usr/local/nagios/etc/nagiosql. Setelah membuat direktori,

hak akses direktori kemudian diberikan kepada user www-data yang merupakan

user yang menjalankan service apache server dan user group nagios. Hal ini

dilakukan agar folder dapat diakses oleh server apache untuk dilakukannya

proses insert, update, delete pada file konfigurasi. Proses ini dilakukan melalui

CLI, seperti yang terlihat pada gambar 4.8. Command yang digunakan adalah:

a. mkdir <path_to_folder>

b. chown -R www-data.nagios <folder_nagiosql>

Page 19: Install Nagios Server

Gambar 8. Membuat Direktori NagioSQL Sebagai Penyimpanan File Konfigurasi

Langkah selanjutnya adalah memberikan hak akses kepada user www-

data untuk mengakses file konfigurasi utama nagios, file konfigurasi web

interface user nagios, file proses nagios, dan file command pipe nagios. Tabel

4.17 menjelaskan hak akses apa saja yang diberikan kepada user www-data

Tabel 6. Menjelaskan Hak Akses

Name File Keterangan Hak Akses Yang Diberikan

Nagios.cfg File konfigurasi utama nagios Write Permission

Cgi.cfg File konfigurasi web interface nagios

Write Permission

Nagios.lock FIle proses nagios Read Permission

Nagios.cdm Command Pipe nagios Write Permission

Proses pemberian hak akses ini dapat dilihat pada gambar 4.9 dan

dilakukan menggunakan command:

Page 20: Install Nagios Server

a. chown -R www-data.nagios <path_to_file>

b. chmod 640 <path_to_file>

Gambar 9. Pemberian Hak Akses Kepada User www-data

Kemudian selanjutnya dibuat file konfigurasi nagiosql.conf pada folder

konfigurasi /etc/apache2/conf.d/ isi dari file konfigurasi dapat dilihat pada

gambar 4.10

Page 21: Install Nagios Server

Gambar 10. Isi File Konfigurasi Nagiosql.conf

Pada gambar terlihat adanya "Alias". Alias berisi nama folder dimana file

utama nagiosql akan di masukkan. Dalam proses instalasi ini, folder yang

digunakan adalah /usr/local/nagios. Proses otentikasi nagiosql akan

menggunakan data yang diambil dari database mysql.

Jika semua langkah diatas telah dilakukan, maka nagiosql sudah bisa

dijalankan pada webserver. Untuk pertama kali, nagiosql akan melakukan

verifikasi kelengkapan modul, mengisi database dengan beberapa data awal,

dan melakukan beberapa setup. Jika verifikasi kelengkapan modul belum

lengkap maka nagiosql tidak akan bisa dijalankan. Proses akhir ini dapat dilihat

pada gambar 4.11, gambar 4.12, dan gambar 4.13.

Gambar 11 Verifikasi Kelengkapan Modul untuk NagioSQL

Page 22: Install Nagios Server

Gambar 12. Melakukan Beberapa Setup Untuk Database di MySQL dan

NagioSQL

Gambar 13. Nagiosql Otomatis Mengisi Beberapa Data Awal Pada Database di

MySQL

Setelah semuanya selesai, direktori /usr/local/nagiosql/install harus

dihapus. Selanjutnya nagiosql dapat diakses melalui web browser dengan

mengakses <hostname>/nagiosql.

Page 23: Install Nagios Server

1.4 Instalasi Pnp4nagios

Sebelum instalasi pnp4nagios dilakukan maka harus men-download

source pnp4nagios versi 0.6.19 dari url

www.sourceforge.net/projects/pnp4nagios/. Berikut command line yang

dilakukan pada CLI (Command Line Interface) ubuntu dengan menggunakan

root, adalah sebagai berikut :

1. Meng-install librrdtool-oo-perl untuk mengakses library rrdtool yang

berbagi dan menghubungkan database rrdtool dengan bahasa

pemrograman perl, yaitu :

a. apt-get install librrdtool-oo-perl

2. Meng-install php5-gd untuk resizing image.

a. apt-get install php-gd

3. Berikut command line untuk mengekstrak source pnp4nagios seperti :

a. tar –xzvf pnp4nagios-0.6.19.tar.gz

4. Berpindah directory kedalam folder pnp4nagios-0.6.19

a. cd pnp4nagios-0.6.19

5. Setelah itu melakukan perintah :

a. /configure –with-nagios-user=nagios –with-nagios-group=nagios

b. make all

Page 24: Install Nagios Server

c. make fullinstall

Setelah selesai meng-install pnp4nagios, berikutnya adalah langkah-

langkah konfigurasi yang dilakukan adalah :

1. Awalnya mengaktifkan pengolahan data kinerja dalam file konfigurasi

nagios yang berada di /usr/local/nagios/etc/nagios.cfg, default nya

adalah 0, maka harus men-setting menjadi aktif pengolahan data

kinerjanya, dengan mengubah process_performance_data=0 menjadi

process_performance_data=1.

2. Mengaktifkan command atau perintah untuk pengolahan data kinerja

untuk host dan service, dengan cara menambah entri berikut pada file

/usr/local/nagios/etc/nagios.cfg

a. host_perfdata_command=process-host-perfdata

b. service_perfdata_command=process-service-perfdata

3. Mendefinisikan perintah process-host-perfdata dan process-service-

perfdata kedalam file /user/local/nagios/etc/objects/command.cfg

tambah command berikut diakhir baris pada file command.cfg :

Gambar 14. Menambahkan process host perfdata Pada file

command.cfg

Page 25: Install Nagios Server

4. Langkah berikutnya menampilkan hasil pnp4nagios dengan dashboard

nagios, dengan cara menambahkan direktif action_url pada file

template host dan service (/etc/local/nagios/etc/object/templates.cfg),

sebagai berikut :

a. Pada baris host :

Gambar 15. Menambahkan Baris action_url Dibagian Baris define

host

b. Pada baris service :

Gambar 16. Menambahkan Baris action_url Dibagian Baris

define service

5. Menampilkan halaman grafik pada nagios dengan menggunakan popup

yang dimiliki tanpa mengklik setiap icon. Untuk itu harus menyalin

terlebih dahulu file status-header.ssi yang terdapat pada direktori

/contrib/ssi/status-header.ssi pada source pnp4nagios kedalam

/usr/local/nagios/share/ssi/, seperti perintah berikut :

Page 26: Install Nagios Server

a. cp /pnp4nagios/contrib/ssi/status-header.ssi

/usr/local/nagios/share/ssi/

6. Mengubah file konfigurasi yang terdapat

/etc/apache2/conf.d/pnp4nagios.conf pada baris AuthUserFile, menjadi

sebagai berikut :

a. AuthUserFile /etc/nagios/htpasswd.users

7. Setelah melakukan konfigurasi pnp4nagios, harus melakukan restart

apache web dan me-reload nagios, dengan perintah berikut :

a. service apache2 restart

b. service nagios reload

Hasil tampilan pnp4nagios berhasil di-instalasi dan dapat dilihat melalui

web browser dengan mengklik ikon dalam menu service dan host yang ada pada

nagios.

Page 27: Install Nagios Server

2. Penggunaan Aplikasi

2.1 Nagios

Gambar 4.17 Login

Pada halaman login, user atau admin diminta untuk memasukkan User

Name dan Password agar dapat menggunakan tools nagios ini.

Gambar 4.18 Halaman Utama (Home)

Page 28: Install Nagios Server

Bila user atau admin berhasil login, maka akan ditampilkan halaman

utama, jika user dan admin ingin melihat kondisi jaringan yang sedang

dipantau, maka user dan admin bisa mengklik menu-menu yang ada pada bagian

Current Status. jika user atau ingin melihat laporan/notifikasi keadaan jaringan

maka bisa mengklik menu-menu pada bagian Alert, dan jika admin ingin

melakukan perintah / membuat jadwal downtime maka bisa mengklik menu-

menu yang ada pada bagian System.

Gambar 4.19 Tactical Overview

Pada halaman Tactical Overview, admin dan user bisa melihat kondisi

kesehatan jaringan host dan service yang dipantau.

Keterangan :

1. Network Outages : Menunjukkan jaringan pada host yang sedang off.

Page 29: Install Nagios Server

2. Host : Menujukkan beberapa host yang dipantau dalam keadaan Down,

Unreachable, Up, Pending.

a. Status Up bila host hidup dan terkoneksi ke jaringan.

b. Status Down bila host mati atau tidak terkoneksi ke jaringan.

c. Status Unreachable bila induk host-nya mati maka bagian-bagian

dari induk tersebut dengan status Uncreachable dengan pengertian

tidak terjangkau monitoring-nya.

d. Status Pending bila host baru didevinisikan tidak langsung ter-

monitoring oleh Nagios, Maka butuh beberapa saat untuk

mencegahnya.

3. Service : Menunjukkan beberapa kondisi service yang dipantau dalam

keadaan, Critical, Warning, Unknow, Ok, dan Pending.

a. Status Critical apabila kondisi server tersebut memenuhi

hasil Critical yang telah didefinisikan.

b. Status Warning apabila kondisi host yang mengalami

masalah.

c. Status Unknown apabila kondisi host yang mengalami

banyaknya masalah-masalah.

d. Status Ok bila kondisi server tidak ada masalah.

e. Status Pending bila server baru didevinisikan tidak

langsung ter-monitoring oleh nagios, Maka butuh

beberapa saat untuk mencegahnya.

4. Monitoring Features : memperlihatkan fitur-fitur pada nagios yang

diaktifkan. Fitur tersebut diantarnya adalah Flap Detection,

Notification, Event Handler, Active Checks, Passive Checks. Fitur

Page 30: Install Nagios Server

yang ber-status enable berarti sedang aktif, apabila disable berarti

tidak aktif.

Gambar 4.20 Map

Pada halaman map adalah tampilan peta kondisi jaringan yang ada pada

jaringan PUSPIPTEK.

a. Warna hijau menandakan kondisi Up (terhubung).

b. Warna merah menandakan status Down.

Page 31: Install Nagios Server

Gambar 4.21 Status Service

Gambar ini merupakan tampilan service dari semua host yang di pantau,

terdiri 7 kolom yang mempunyai fungsi berbeda-beda:

1. Host : menunjukkan nama host.

2. Service : menunjukkan service dari masing-masing host.

3. Status : menunjukkan keadaan dari service.

4. Last Check : menunjukkan waktu trakhir service dicek.

5. Duration : seberapa lama service dicek.

6. Attempt : percobaan cek yang dilakukan oleh nagios pada service.

7. Status Information : memberikan informasi detail gangguan yang

terjadi pada service.

Page 32: Install Nagios Server

Gambar 4.22 Informasi Service

Tampilan ini jika admin dan user ingin melihat informasi service yang

lebih detail, maka admin dan user bisa mengklik salah satu service dari host

tersebut. Tampilan informasi detail dari salah satu service seperti gambar 4.22.

Gambar 4.23 Host

Gambar ini merupakan tampilan semua keadaan host yang dipantau, Jika

admin dan user ingin melihat informasi host yang lebih rinci, maka admin dan

Page 33: Install Nagios Server

user bisa mengklik salah satu host yang ada pada menu host tersebut. Tampilan

informasi detail dari salah satu host seperti gambar 4.23.

Gambar 4.24 Informasi Host

Nagios Report

Pada bagian ini admin bisa melihat laporan keadaan jaringan yang

dipantau, langkah-langkah sebagai berikut:

Page 34: Install Nagios Server

Gambar 4.25 Step 1 : Select Report Type

Pada halaman ini, langkah pertama. admin akan memilih tipe laporan

seperti, Hostgroup, Host, Servicegroup, Service. Setelah memilih tipe laporan

yang diinginkan. Maka admin mengklik button untuk menuju ke langkah

berikutnya.

Gambar 4.26 Step 2 : Select Hostgroup

Langkah kedua, untuk memilih laporan dari salah satu host atau semua

host yang dipantau, setelah itu admin mengklik button untuk melanjutkan

langkah ketiga.

Page 35: Install Nagios Server

Gambar 4.27 Step 3 : Select Report Options

Pada halaman ini adalah langkah ketiga, dihalaman ini admin bisa

mengatur laporan sebelum hasil laporan ditampilkan, seperti, laporan periode,

dan hanya menampilkan laporan untuk keadaan jaringan tertentu.

Gambar 4.28 Hasil Laporan Setelah diKonfigurasi

Page 36: Install Nagios Server

Pada halaman ini, adalah hasil laporan yang setelah di atur oleh admin.

a. Host : Berisi nama-nama host yang dipantau.

b. Time Up : Seberapa besar persentase Host yang terkoneksi / up pada

waktu yang ditentukan oleh admin.

c. Time Down : Seberapa besar persentase Host yang mati / down pada

waktu yang ditentukan oleh admin.

d. Time Unreachable : Seberapa besar persentase Host yang tidak

terjangkau saat nagios mengecek pada host tersebut.

e. Time Undertermined : pada bagian ini nagios tidak bisa menentukan

status host dikarenakan server nagios sedang bermasalah atau pada

host yang terjadi masalah sehinnga memberikan status yang berbeda-

beda saat nagios melakukan pemeriksaan pada host.

System Comment

Gambar 4.29 System Comments

Tampilan Sytem Comments, ditampilan ini admin bisa menambahkan

komentar untuk host dan service tertentu dan ditampilkan komentar tersebut.

Page 37: Install Nagios Server

Saat penambahan komentar terbagi menjadi 2, yaitu Host Comments dan

Service Comments.

Gambar 4.30 Host Comments

Pada halaman Host Comments, jika admin ingin melakukan komentar

terhadap host, maka admin harus memberikan nama host yang ingin di

komentar, dan admin memberikan komentar pada kolom comment. Setelah

admin memberikan nama host dan komentar tersebut, admin bisa mengklik

button commit untuk menampilkan komentar yang telah diberikan. Jika ingin

mengulang untuk memberikan nama host dan komentar, admin bisa mengklik

button Reset.

Page 38: Install Nagios Server

Gambar 4.31 Service Comments

Pada halaman Service Comments, jika admin ingin melakukan komentar

pada service, maka admin harus memberikan nama host dan nama service yang

ingin di komentar, dan admin memberikan komentar pada kolom comment.

Setelah admin memberikan nama host, nama service dan komentar tersebut,

admin bisa mengklik button Commit untuk menampilkan komentar yang telah

diberikan. Jika ingin mengulang untuk memberikan nama host, nama service

dan komentar, admin bisa mengklik button Reset.

Page 39: Install Nagios Server

2.2 Nagvis

Gambar 4.32 Tampilan Login Nagvis

Pada halaman login, user atau admin diminta untuk memasukkan User

Name dan Password untuk dapat masuk ke halaman utama.

Gambar 4.33 Halaman Utama Nagvis

Page 40: Install Nagios Server

Bila user atau admin berhasil login, maka akan ditampilkan halaman

utama, pada halaman utama terdapat beberapa submenu, seperti Open, Actions,

Options, User Menu, Choose Langguage, Need Help?. jika user dan admin

ingin membuat map baru, maka admin bisa memilih menu options dan juga

memilih manage map.

Kegunaan nagvis dalam membuat map:

1. Cara pertama

Gambar 4.34 Untuk Membuat Map

Pada gambar diatas terdapat pada menu Options, untuk membuat

peta baru dan admin bisa memberikan nama map, size map, dan

Page 41: Install Nagios Server

memberikan background yang diinginkan. Selanjutnya admin

mengklik button Create untuk melihat hasil peta tersebut yang

terdapat pada gambar 4.34.

Gambar 4.35 Hasil Peta yang di-upload

Selanjutnya dari gambar diatas admin bisa memberikan add icon

dan add line pada peta tersebut, icon terdapat pada pilihan Edite Map

dan admin bisa memilih icon apa saja yang di butuhkan.

Page 42: Install Nagios Server

Gambar 4.36 Hasil Peta Geographic PUSPIPTEK

Pada gambar diatas adalah hasil peta Geographic PUSPIPTEK

yang setelah admin melakukan penambahkan icon-icon dan line-line

yang di butuhkan pada peta Geographic tersebut.

Page 43: Install Nagios Server

2.3 NagiosQL

Gambar 4.37 Tampilan Login

Pada halaman login, admin diminta untuk memasukkan User Name dan

Password yang benar sehingga dapat masuk ke halaman utama.

Gambar 4.38 Tampilan Utama NagioSQL

Page 44: Install Nagios Server

Bila user atau admin berhasil login, maka akan ditampilkan halaman

utama, pada halaman utama terdapat beberapa submenu, seperti Supervision,

Alerting, Commands, Specialties, Tools, Administrator. Disini admin bisa

langsng menambahkan service dan host secara cepat maka admin bisa mengklik

menu Supervision.

Gambar 4.39 Define Host

Pada gambar diatas terdapat list nama Host, yang sudah di insert oleh

admin. Diini admin bisa melakukan edite host (modify), admin bisa mengklik

lansung icon modify pada bagian kolom function setelah itu admin baru bisa

mengubah host tersebut,dan jika admin ingin menambahkan host maka admin

bisa mengklik button add pada bagian bawah.

Page 45: Install Nagios Server

Gambar 4.40 Hostgroup.cfg

Pada tampilan ini untuk menambahkan host admin bisa mengisikan nama

host, description, Notes, Notes URL, Action URL dan Acction Group, yang

Sesuai kebutuhan, Setelah admin mengisi semua. Makan admin mengklik

button save, dan akan ditampilan host pada menu Difine host.

Gambar 4.41 Menghapus Nama Host

Page 46: Install Nagios Server

Pada bagian ini admin bisa menghapus (delete) host yang tidak digunakan,

icon delete terdapat pada bagian kolom function , admin bisa mengklik icon

delete untuk menghapus host tersebut.

2.4 Pnp4nagios

Tampilan penggunaan pnp4nagios yang telah berhasil diinstalasi, sebagai

berikut :

1. Service Ping

Gambar 4.42 Grafik Service Ping

Pada gambar diatas menjelaskan seberapa lamanya nagios

melakukan service check ping ke access switch tersebut. Jika grafik

semakin tinggi di suatu saat maka tingkat rata-rata round trip akan

mencapai status critical dan warning di access switch tersebut.

Cara penilaian :

1. Garis kuning, jika grafik mencapai batas kuning maka status

tersebut dalam daerah warning.

Page 47: Install Nagios Server

2. Garis merah, jika grafik mencapai batas merah maka status

tersebut dalam daerah critical.

Terdapat beberapa action pnp4nagios yaitu :

1. Define A Custome Time Range

Kegunaan action ini, untuk mengatur periode waktu dan

menghasilkan grafik pada periode waktu tersebut. Action ini

admin bisa mengisi periode waktu yang diinginkan. Dan

mengklik button sumbit untuk menghasilkan grafik tersebut,

dan jika untuk mengatur ulang periode waktu tersebut,

admin mengklik button clear

Gambar 4.43 Mengatur Periode Waktu Pada Hasil Grafik

2. View PDF (portable Document Format)

Admin bisa membuat tampilan grafik menjadi format

tampilam PDF. Dengan mengklik logo PDF pada acction

tersebut.

Page 48: Install Nagios Server

Gambar 4.44 Hasil Grafik di-save Dalam Format PDF