Instalasi Listrik SAP

14
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH INSTALASI LISTRIK KODE / SKS : TE5505/ 2 SKS Ir. Cokorde Gede Indra Partha, M.Erg. MT. Pertemu an ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Referensi Bahasan dan TIK Teknik Pembelajar an Media Pembelajar an Tugas 1 Standar isasi dan Peraturan TIU Agar mahasiswa memahami terminologi, regulasi, standar internasional dalam telekomunikasi. 1. Peraturan-peraturan instalasi listrik 2. Pengujian peralatan listrik 3. Jenis-jenis gambar instalasi, diagram dasar, diagram lingkaran arus, diagram pengawatan, diagram saluran, gambar instalasi dan diagram instalasi, gambar situasi, dan diagram garis ganda serta diagram garis tunggal Agar mahasiswa memahami tentang peraturan umum instalasi listrik, pengujian peralatan listrik, lambang-lambang dan jenis gambar instalasi Kuliah OHP/LCD Penggunaa n AUTOCAD Ref. 1, 2, 3 2 Peralatan Instalasi TIU Agar mahasiswa mengetahui penjelasan tentang macam-macam peralatan listrik 1. Benda isolasi 2. Pipa instalasi 3. Benda bantu, Saklar 4. Peralatan hubung bagi Agar mahasiswa mengetahui penjelasan tentang macam- macam peralatan listrik Kuliah OHP/LCD Penggunaa n AUTOCAD Ref. 1, 2, 3 3 Instalasi Rumah 1. Jumlah titik beban pada rangkaian akhir Kuliah OHP/LCD Instalasi Ref. 1,

Transcript of Instalasi Listrik SAP

Page 1: Instalasi Listrik SAP

SATUAN ACARA PERKULIAHANMATA KULIAH INSTALASI LISTRIK

KODE / SKS : TE5505/ 2 SKSIr. Cokorde Gede Indra Partha, M.Erg. MT.

Pertemuan ke

Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Referensi Bahasan dan TIKTeknik

PembelajaranMedia

PembelajaranTugas

1 Standar isasi dan Peraturan

TIUAgar mahasiswa memahami terminologi, regulasi, standar internasional dalam telekomunikasi.

1. Peraturan-peraturan instalasi listrik2. Pengujian peralatan listrik3. Jenis-jenis gambar instalasi, diagram dasar, diagram lingkaran arus, diagram

pengawatan, diagram saluran, gambar instalasi dan diagram instalasi, gambar situasi, dan diagram garis ganda serta diagram garis tunggal

Agar mahasiswa memahami tentang peraturan umum instalasi listrik, pengujian peralatan listrik, lambang-lambang dan jenis gambar instalasi

Kuliah OHP/LCDPenggunaan AUTOCAD

Ref. 1, 2, 3

2 Peralatan Instalasi

TIUAgar mahasiswa mengetahui penjelasan tentang macam-macam peralatan listrik

1. Benda isolasi2. Pipa instalasi3. Benda bantu, Saklar4. Peralatan hubung bagi

Agar mahasiswa mengetahui penjelasan tentang macam-macam peralatan listrik

Kuliah OHP/LCDPenggunaan AUTOCAD

Ref. 1, 2, 3

3 Instalasi Rumah Tinggal

TIUAgar mahasiswa mengetahui instalasi rumah tinggal

1. Jumlah titik beban pada rangkaian akhir2. Kabel rumah dan kabel instalasi3. Instalasi rumah bertingkat dan beberapa hubungan lampu

Agar mahasiswa memahami penjelasan tentang rancangan instalasi rumah tinggal, menentukan jumlah titik beban, menggambar instalasi rumah bertingkat dan hubungan lampu

Kuliah OHP/LCD

Instalasi Sedrhana dengan

AUTOCAD

Ref. 1, 2, 3

4 Kabel Arus Kuat

TIUAgar mahasiswa megetahui tentang kabel arus kuat

1. Jenis-jenis kabel antara lain kabel instalasi, kabel tanah, kabel fleksibel,2. Instalasi dengan kabel instalasi

Agar mahasiswa mengerti penjelasan tentang macam-macam kabel instalasi arus kuat serta cara-cara membaca jenis kabel menurut tulisan atau pada simbul kabel

Kuliah OHP/LCD

Instalasi Sedrhana dengan

AUTOCAD

Ref. 1, 2, 3

Page 2: Instalasi Listrik SAP

5 Penyambungan Alat-alat Pemakai Listrik

TIUAgar mahasiswa mengetahui penyambungan alat-alat pemakai listrik

1. Macam-macam beban instalasi listrik2. Instalasi listrik pada beban misalnya bejana pemanas, mesin cuci, pemanas

ruangan, menghitung tarif listrik, jam hubung, penerangan ruangan dalam bangunan flat, instalasi dalam flat bangunan tinggi dan tahanan isolasi

Agar mahasiswa mengerti penjelasan tentang cara-cara pembagian arus ke beban terpasang, perhitungan tarif listrikdan instalasi flat bangunan tinggi

KuliahOHP/LCD Ref. 1, 2, 3

6 Pengaman

TIUAgar mahasiswa memahami sistem pengamanan.

1. Teknik pengaman instalasi listrik2. Merancang pengaman instalasi antara lain pengaman ulir, patron pisau,

pengaman otomatis, diagram arus waktu selektivitas, pengaman terhadap hubung singkat dengan badan aparat

Agar mahasiswa mengerti tentang pengamanan instalasi listrik terhadap tegangan sentuh baik langsung maupun tidak langsung

Kuliah OHP/LCD Ref. 1, 2, 3

7 Perkiraan Biaya Listrik

TIUAgar mahasiswa memahami tentang perkiraan biaya listrik

1. Menentukan syarat perkejaan, ketentuan teknis2. Memberikan kalkulasi harga bahan-bahan ongkos, biaya-biaya tak terguna dan

pajak

Agar mahasiswa memahami tentang ketentuan-ketentuan umum dan administrasi kalkulasi harga

Kuliah OHP/LCD Ref. 1, 2, 3

8, 9 & 10 Instalasi Arus bolak-balik

TIUAgar mahasiswa mengerti cara menginstalasi arus bolak-balik

1. Generator2. Cara pengasutan motor 3 fasa3. Pengaturan kecepatan putar motor-motor 3 fasa

- Agar mahasiswa memahami tentang prinsip-prinsip generator AC, motor arus bolak-balik, arah putar motor tiga fasa, arah putar dan urutan fasa motor 3 fasa, hubungan bintang dan delta motor tiga fasa.

- Agar mahasiswa dapat merancang instalasi untuk pengasutan motor 3 fasa dengan menggunakan hubungan langsung dengan magnet, saklar balik, saklar balik magnetik, saklar bintang berkait segitiga, menggambar instalasi tenaga listrik, saklar balik bintang segitiga otomatis, transformator kemidi, controller bintang/segitiga, pengasut dengan kumparan hambat stator, transformator asut, motor angker dengan pengasutan rotor

- Agar mahasiswa mengerti cara mengatur kecepatan putar 3 fasa dengan cara mengubah jumlah kutub, pengaturan kecepatan putar motor-motor angker gelang seret, sinkronisasi dan pengaturan sistem poros listrik, pengaturan kecepatan putar motor-motor servo

Kuliah OHP/LCD AUTOCADRef. 1, 2, 3

Page 3: Instalasi Listrik SAP

11 Pengaman Motor

TIUAgar mahasiswa memahami tentang pengaman motor

1. Pengantar macam-macam pengaman motor2. Contoh-contoh hitungan

Agar mahasiswa memahami tentang pengamanan motor, pengamanan arus ikut dan arus bolak-balik, pengamanan maksimum termis dan magnetik, pengamanan dengan termostat, pengamanan dengan pengaman lebar, penetapan pengamanan dan penentuan kemampuan hantar arus, serta contoh-contoh hitungan

Kuliah OHP/LCD Ref. 1, 2, 3

12 Instalasi dalam ruangan khusus

TIUAgar mahasiswa mengerti tentang instalasi khusus

1. Ruang kerja listrik2. Ruang berdebu3. Ruangan dengan pengaman lebur4. Ruangan lembab5. Pemasangan dalam tanah6. Instalasi-instalasi sementara7. Perbaikan faktor daya

Agar mahasiswa memahami tentang ruang kerja listrik, ruang berdebu, ruangan dengan pengaman lebur, ruangan lembab, pemasangan dalam tanah, instalasi-instalasi sementara dan perbaikan faktor daya.

Kuliah OHP/LCD

Instalasi Ruang Khusus

AUTOCAD

Ref. 1, 2, 3

Referensi :[1] Mc. Guinness, Stein, Reynolds, “Mechanical and Electrical Equipment for Buildings”.[2] P. Van. Harten, “Instalasi Listrik Arus Kuat”.[3] Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000, PUIL 2000

Page 4: Instalasi Listrik SAP

Nama Mata Kuliah

: Dasar-dasar Instalasi Listrik

Kode Mata Kuliah

: ELP 316

Semester : 2

Jenjang : D3

Dosen : Drs. I Wayan Ratnata, ST, MPd

Pokok Bahasan

: 1. Standarisasi dan Peraturan2. Peralatan Instalasi dan Praktik3. Instalasi Rumah Tinggal dan Praktik4. Kabel Arus Kuat dan Praktik5. Penyambungan Alat-alat pemakai Listrik dan Praktik6. Pengamanan7. Perkiraan Biaya Instalasi Listrik

TIU : Mahasiswa memahami dasar-dasar instalasi listrik dan aplikasinya

TIK :

Alokasi : 16 kali pertemuan

Sumber : 1. P. Van Harten, 1999, Instalasi Listrik Arus Kuat 2 PUIL .20002. Instalasi Arus Kuat, jilid 1-3, Van Harten-Setiawan, Binacipta.3. Electrical instalation Handbook, vol I SIEMENS

Update Terakhir

: 2004-02-12

File : Download Silabus

Page 5: Instalasi Listrik SAP

PUIL 2003Antisipasi untuk Arus Netral yang Besar

Bartien Sayogo

SAYA sedikit terkesima dan sekaligus gembira membaca tulisan Saudara Pekik Argo Dahono pada Kompas (9/6) yang berjudul, Arus Netral Ancam Pusat Bisnis. Hal tersebut disebabkan, pertama, masalah listrik yang sering terkesan terlalu teknis dan sangat jarang ditulis di media cetak umum ternyata dapat disajikan secara populer. Dan, kedua, karena masalah yang dibahas memang sangat relevan bila kita mulai peduli tentang keselamatan ketenagalistrikan, terutama yang menyangkut masyarakat umum.

MEMANG banyak juga tulisan yang menyangkut listrik di Kompas, tetapi biasanya tidak terlalu teknis dan umumnya tidak sampai membahas keilmuan listriknya sendiri, seperti liputan Kompas (15/6) tentang Pemadaman Listrik PLN.

Saya sebenarnya sering iri dengan tulisan mengenai Teknologi Informasi yang hadir setiap hari Senin di Kompas dan cukup teknis karena kita akan selalu mendapatkan informasi yang termutakhir tentang masalah tersebut.

Alangkah baiknya bila hal yang menyangkut ketenagalistrikan, terutama yang menyangkut masyarakat umum, dapat pula dijadikan rubrik tetap Kompas, sehingga masyarakat umum dapat memperoleh informasi termutakhir mengenai ketenagalistrikan. Antara lain mengenai keselamatan ketenagalistrikan, instalasi listrik rumah tinggalnya, pemilihan peralatan dan peranti (appliances) listrik rumah tangga yang tepat, bahaya kejut listrik dan cara pencegahannya, bahaya kebakaran akibat listrik dan cara pencegahannya.

Kembali pada tulisan Saudara Pekik, saya sangat sependapat, yaitu bahwa masalah arus netral yang sering kali lebih besar dari arus fasenya sudah merupakan kejadian biasa yang terutama dialami pengguna yang banyak menggunakan peralatan dan peranti elektronik dan komputer sehingga risiko bahaya kebakaran yang dapat ditimbulkannya juga semakin besar pula.

Saya hanya ingin menanggapi terutama karena ada bagian tulisan yang menyinggung mengenai PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik), yaitu: "Jika semua beban bersifat linier dan setimbang, maka arus yang mengalir pada

Page 6: Instalasi Listrik SAP

kabel netral akan sama dengan nol. Arus hanya akan mengalir pada kabel netral jika bebannya tidak setimbang. Inilah alasan mengapa Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang berlaku di Indonesia membolehkan penggunaan kabel netral yang ukurannya lebih kecil dari kabel fase" dan "Peraturan instalasi yang membolehkan penggunaan kabel netral dengan ukuran lebih kecil dari kabel fase harus segera direvisi. Arus netral yang besar bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya kebakaran".

Sebelum saya menanggapi secara langsung, ada baiknya dijelaskan di sini mengenai PUIL secara umum.

PUIL selayang pandang

PUIL pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 oleh Yayasan Dana Normalisasi Indonesia (YDNI) sebagai terjemahan dari Algemene voorschriften voor electrische sterkstroom installaties (AVE) tahun 1937, yaitu peraturan umum instalasi arus kuat listrik pada zaman pemerintahan Belanda. PUIL pertama ini dikenal sebagai Peraturan Umum Instalasi Listrik 1964 (PUIL 1964).

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kemudian membentuk Panitia PUIL 1977 dengan tugas merevisi PUIL 1964. Tugas itu dilaksanakan dengan menyadur peraturan instalasi listrik dari empat belas negara yang dipandang bermanfaat dan cocok dengan keadaan di Indonesia, di samping menyesuaikan PUIL dengan standar internasional di bidang listrik, yaitu standar IEC (International Electrotechnical Commision). Revisi ini dikenal sebagai Peraturan Umum Instalasi Listrik 1977 (PUIL 1977).

Dengan adanya berbagai perkembangan di bidang instalasi listrik, maka LIPI bekerja sama dengan Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN), Direktorat Jenderal Listrik dan Energi Baru Departemen Pertambangan dan Energi, Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Departemen Tenaga Kerja, serta seluruh masyarakat industri ketenagalistrikan yang terkait kemudian membentuk Panitia Penyempurnaan PUIL 1987 dengan tugas merevisi PUIL 1977 dan hasilnya diterbitkan dengan nama Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (PUIL 1987), menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) 225-1987.

Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 menetapkan Panitia Revisi PUIL 1987 dengan tugas merevisi PUIL 1987 disesuaikan dengan perkembangan teknologi instalasi listrik termutakhir, terutama mengacu pada standar IEC. Hasil revisinya diterbitkan dan dikenal sebagai Persyaratan Umum

Page 7: Instalasi Listrik SAP

Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) dan menjadi SNI 04-0225-2000. Jadi, walaupun namanya tetap PUIL, tetapi kepanjangannya berbeda dengan yang terdahulu (Persyaratan Umum menggantikan Peraturan Umum).

Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2046 K/49/MEM/2001 tanggal 28 Agustus 2001, PUIL 2000 ditetapkan sebagai Standar Wajib. Instalasi listrik yang telah terpasang wajib menyesuaikan dalam jangka waktu tiga tahun sejak ditetapkan, sedangkan instalasi yang sedang dalam pelaksanaan wajib menyesuaikan dalam jangka waktu satu tahun sejak ditetapkan. Jadi, sebenarnya saat ini instalasi baru harus sudah berdasarkan PUIL 2000.

Jawaban untuk arus netral

Kembali pada pokok persoalan mengenai apakah diperbolehkan menggunakan kabel netral dengan penampung yang lebih kecil dari penghantar fase, maka sebaiknya saya kutipkan saja secara langsung isi sub- ayat dalam PUIL 2000 yang mensyaratkan mengenai hal tersebut.

"3.16.2.2 Penghantar netral harus mempunyai luas penampang yang sama seperti penghantar fase: a) pada sirkit fase tunggal dua kawat, b) pada sirkit fase banyak danfase tunggaltiga kawat,jika ukuranpenghantar faselebih kecilatau samadengan 16mm persegi>jmp -2008m<>kern 198m<>h 6024m,0<>w 6024m<>jmp 0m<>kern200m<>h 8333m,0<>w8333m< tembagaatau 25mm persegi>jmp-2008m<>kern 199m<>h6024m,0<>w 6024m<>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< aluminium."

Berdasarkan persyaratan ini, maka pada instalasi listrik fase tunggal, penghantar netralnya harus mempunyai luas penampang sama seperti penghantar fasenya, sedangkan untuk instalasi fase tiga, penghantar netralnya harus mempunyai luas penampang sama seperti penghantar faseuntuk ukuranpenghantar sampaidengan 16mm persegi>jmp-2008m<>kern 199m<>h6024m,0<>w 6024m<>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< tembaga.

Dari tabel didapat bahwa untuk kabel 16mm persegi>jmp-2008m<>kern 199m<>h6024m,0<>w 6024m<>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< tembaga berisolasi PVC dengan suhu sekitar 30 derajat Celsius dan suhu penghantar maksimum 70 derajat Celsius (misalnya kabel NYA), kemampuan hantar arus (KHA)-nya dalam pipa 61 A, sedangkan di udara 98 A. Dengan

Page 8: Instalasi Listrik SAP

tegangan sistem 230 V, maka dayanya untuk fase tiga adalah V3 x 230 x 61 = 24.300 VA atau 24,3 kVA (cukup besar).

Adapun untuk kabel 16 mm persegi>jmp -2008m<>kern 199m<>h6024m,0<>w 6024m<>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< tembaga berisolasi dan berselubung PVC (misalnya, kabel NYM), KHA-nya adalah sebesar 82 A atau dayanya sebesar 32,67 kVA.

Kabel itu biasanya digunakan pada rumah tangga besar atau industri dan komersial kelas menengah, penghantar netralnya harus mempunyai luas penampang yang sama seperti penghantar fasenya.

"3.16.2.3 Untuk sirkit fase banyak dengan setiap penghantar fasenya mempunyailuas penampanglebih besardari 16mm persegi>jmp -2008m<>kern 199m<>h 6024m,0<>w 6024m<>jmp 0m<>kern200m<>h 8333m,0<>w8333m< tembagaatau 25mm persegi>jmp-2008m<>kern 199m<>h6024m,0<>w 6024m<>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< aluminium maka penghantar netral dapat mempunyai luas penampang yang lebih kecil dari penghantar fase jika kondisi berikut ini terpenuhi secara simultan: a) arus maksimum yang diperkirakan termasuk harmoniknya (jika ada) dalam penghantar netral dalam pelayanan normal tidak lebih besar dari KHA luas penghantar netral yang diperkecil, b) penghantar netral diberi proteksi dari arus lebih sesuai dengan 3.16.2.4."

Berdasarkan persyaratan ini, maka untuk instalasi listrik fase tiga yang mempunyai penghantar fase denganluas penampanglebih besardari 16mm persegi>jmp-2008m<>kern 199m<>h6024m,0<>w 6024m<>jmp0m<>kern 200m<>h8333m,0<>w 8333m< tembaga (untuk instalasi industri dan komersial besar), penghantar netralnya dapat mempunyai luas penampang yang lebih kecil asalkan arus maksimum yang diperkirakan melaluinya dalam pelayanan normal tidak lebih besar dari KHA-nya dan asalkan penghantar netral diberi proteksi terhadap arus lebih (arus yang mengalir melebihi batas arus yang diizinkan).

Jadi, sebelum perancang instalasi listrik memutuskan akan menggunakan penghantar netral dengan luas penampang yang lebih kecil dari penghantar fasenya, maka perancang tersebut harus memperhitungkan terlebih dulu arus yang diperkirakan akan mengalir pada penghantar netral, termasuk harmoniknya (arus harmonik inilah yang muncul bila kita menggunakan

Page 9: Instalasi Listrik SAP

peralatan dan peranti listrik berbasis elektronik atau komputer).

"3.16.2.4 Proteksi untuk penghantar netral, a) jika luas penampang penghantar netral sekurang-kurangnya sama dengan atau ekuivalen dengan penghantar fase, maka tidak perlu menyediakan gawai deteksi arus lebih atau gawai pemutus untuk penghantar netral tersebut, b) jika luas penampang penghantar netral kurang dari penghantar fase, maka perlu untuk menyediakan gawai deteksi arus lebih untuk penghantar netral tersebut, gawai deteksi ini harus menyebabkan pemutusan penghantar fase, tetapi tidak perlu pemutusan penghantar netral.

Gawai deteksi arus lebih tidak disediakan untuk penghantar netral jika dua kondisi berikut ini terpenuhi secara simultan: 1) penghantar netral diberi proteksi dari hubung pendek oleh gawai proteksi untuk penghantar fase dari sirkit, dan, 2) arus maksimum yang mungkin melewati penghantar netral (dalam pelayanan normal) benar-benar kurang dari nilai KHA penghantar tersebut."

Berdasarkan persyaratan di atas, maka jelaskah bahwa bila penghantar netral mempunyai luas penampang yang lebih kecil dari penghantar fasenya, perlu dipasang gawai (device) untuk dapat mendeteksi terjadinya arus lebih yang mungkin terjadi pada penghantar netral. Gawai ini akan menyebabkan pemutusan penghantar fase, sehingga bahaya lebih lanjut dapat dicegah.

Penutup

Berdasarkan kutipan langsung dari subayat PUIL 2000 (yang sudah merupakan Standar Wajib), bila perancang instalasi listrik mengikuti PUIL 2000 mengenai penghantar netral, hal yang dikhawatirkan oleh Saudara Pekik dalam tulisannya tidak akan terjadi. PUIL 2000 sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya arus netral yang berlebihan, yang dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan arus fase dan terjadinya arus harmonik yang disebabkan banyaknya peralatan dan peranti lisitrik yang berupa peralatan elektronik dan komputer.

Bartien Sayogo Anggota Yayasan PUIL