instalasi gizi.docx

25
F. INSTALASI GIZI Instalasi Gizi merupakan suatu bagian dalam kesatuan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang bergerak dalam pelayanan gizi. 1. Misi Misi dari Instalasi Gizi adalah sebagai berikut : a.Menyelenggarakan pelayanan gizi yang prima dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. b.Menerapkan pelayanan gizi sesuai dengan perkembangan IPTEK serta didukung SDM yang profesional c.Berperan serta dalam meningkatkan pengetahuan pasien dalam hal gizi d.Meningkatkan ketrampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi pegawai Instalasi Gizi e.Meningkatkan kemitraan dengan institusi pendidikan dan pihak terkait. 2. Filosofi Kesehatan adalah kebutuhan setiap orang oleh karena itu RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen berusaha memberikan pelayanan gizi kesehatan prima kepada masyarakat didukung SDM yang profesional. 3. Tujuan a.Tujuan Umum Memberikan pelayanan gizi yang optimal untuk menunjang penyembuhan dan pengobatan pelanggan,

Transcript of instalasi gizi.docx

F. INSTALASI GIZIInstalasi Gizi merupakan suatu bagian dalam kesatuan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang bergerak dalam pelayanan gizi.1. MisiMisi dari Instalasi Gizi adalah sebagai berikut :a. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang prima dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.b. Menerapkan pelayanan gizi sesuai dengan perkembangan IPTEK serta didukung SDM yang profesionalc. Berperan serta dalam meningkatkan pengetahuan pasien dalam hal gizid. Meningkatkan ketrampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi pegawai Instalasi Gizie. Meningkatkan kemitraan dengan institusi pendidikan dan pihak terkait.2. FilosofiKesehatan adalah kebutuhan setiap orang oleh karena itu RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen berusaha memberikan pelayanan gizi kesehatan prima kepada masyarakat didukung SDM yang profesional.3. Tujuana. Tujuan UmumMemberikan pelayanan gizi yang optimal untuk menunjang penyembuhan dan pengobatan pelanggan, terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya sesuai standar.b. Tujuan Khusus1) Tersedianya makanan untuk pelanggan sesuai dengan standar.2) Terlaksananya asuhan gizi klinis bagi pasien rawat inap.3) Terlaksananya penyuluhan dan konsultasi gizi bagi pelanggan4) Terlaksananya penelitian dan pengembangan gizi terapan untuk meningkatkan mutu pelayanan.4. Tugas Pokok dan FungsiInstalasi gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dalam memberikan pelayanan gizi terhadap pelanggan mempunyai tugas pokok, yaitu :a. Menyelenggarakan produksi dan distribusi makananb. Menyelenggarakan pelayanan gizi di ruang rawat inapc. Menyelenggarakan penyuluhan dan konsultasi gizi bagi pasien rawat inap dan rawat jaland. Melaksanakan penelitian dan pengembangan gizi terapan.

5. Ketenagaana. JumlahTenaga di Instalasi GiziJumlah tenaga berdasarkan pembagian tugas di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dapat dilihat pada tabel di bawahini.

Tabel 4.18. Jumlah Tenaga Berdasarakan Pembagian Tugas di Instalasi GiziNoTugas dan tanggungjawabJumlah

1Kepala Instalasi Gizi1

2Unit Produksi dan Distribusi1

3Unit Pelayanan Gizi Rawat Inap1

4Unit Penyuluhan dan Konsultasi Gizi1

5Unit Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan1

6Sub Unit Administrasi Bahan Makanan1

7Sub Unit Administrasi Instalasi Gizi1

8Sub Unit Unit Produksi dan Distribusi9

9Sub Unit Pramusaji9

10Sub Unit Pencucian4

JUMLAH :29

b. Ketenagaan Berdasarkan Tingkat PendidikanKetenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 4.19.Ketenagaan Berdasarkan Tingkat PendidikanNoTugas dan tanggungjawabTingkat Pendidikan

1Kepala Instalasi GiziS1 Gizi

2Kepala Unit Produksi dan DistribusiDIII Gizi

3Kepala Unit Pelayanan Gizi Rawat InapD IV Gizi

4Kepala Unit Penyuluhan dan Konsultasi GiziDIII Gizi

5Kepala Unit Penelitian dan Pengembangan Gizi TerapanDIII Gizi

6Sub Unit Administrasi Bahan MakananDIII Gizi

7Sub Unit Administrasi Instalasi GiziDIII Gizi

8Sub Unit Unit Produksi dan DistribusiSMAK , SMA, SMP, SD

9Sub Unit PramusajiSMA, SMP, SD

10Sub Unit PencucianSMA, SMP, SD

Berdasarkan Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) bahwa kualifikasitenaga yang diperlukandalampenyelenggaraanmakanan untuk RS Tipe B adalah :Magister bidang Gizi/Kesehatan, Sarjana bidang Gizi/Kesehatan, D III Gizi, D III Tata Boga/D III Perhotelan, SMK Tata Boga, SMU + Kursus Tata Boga, Pranata Komputer/administrasiserta SLTP sederajat.Berdasarkan tabel di atas terlihat untuk tenaga di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen bahwa :1. Belum ada tenaga Magister bidang Gizi/Kesehatan, sehingga sebagai perencana dipegang oleh seorang Sarjana bidang Gizi2. Belum ada D III Tata Boga/D III Perhotelan, sehingga dalam kegiatan Sub Unit produksi dan distribusi memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM)/tenaga yang ada yaitu SMK boga, SLTA, dan SLTP3. Belum ada tenaga Pranata Komputer/administrasi sehingga dalam menjalankan tugas penyelenggaraan makanan terutama termasuk tugas administrasi masih dirangkap oleh tenaga profesi gizi .c. Jumlah Tenaga Berdasarkan Tigkat PendidikanJumlah Tenaga Berdasarkan Tigkat Pendidikandi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 4.20. Jumlah Tenaga Berdasarkan Tingkat PendidikanNoTingkat PendidikanJumlah

1.S1 Gizi1

2.DIV Gizi1

3.DIII Gizi5

4.SMAK1

5.SLTA8

6.SMP8

7.SD5

Jumlah :29

d. Jumlah Tenaga Berdasarkan Status KepegawaianKlasifikasi tenaga berdasarkan status kepegawaiandi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4.21Jumlah Tenaga Berdasarkan Status KepegawaianNoStatus kepegawaianJumlah

1PNS18

2Kontrak BLUD11

Jumlah :29

6. Kegiatan Pokoka. Menyelenggarakan produksi dan distribusi makanan1) Perencanaan AnggaranPerencanaan anggaran untuk penyelenggaraan makanan dibuat oleh KepalaInstalasi Gizi, kemudian diusulkan Kepala Bidang Perencanaan dan Penyusunan Anggaran RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang diajukan sekitar bulan Nopember untuk masa waktu satu tahun ke depan, meliputi perencanaan anggaran makan dan minum untuk pasien, makan dan minum untuk pegawai, peralatan (termasuk peralatan memasak dan peralatan saji), kebutuhan pelatihan/seminar bagi pegawai Instalasi Gizi, kebutuhan alat tulis perkantoran (ATK) yang selanjutnya diajukan kepada Direktur RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk dibahas dalam rapat anggaran bersama dengan tim penyusunan anggaran rumah sakit. Perencanaan anggaran dilakukan setiap tahun. Untuk mengantisipasi kenaikan harga, maka ditambahkan spelling sebesar 10-20% dari besar anggaran yang diajukan tahun sebelumnya. Pengajuan perencanaan anggaran makan pasien, pegawai dan peralatan makan/ memasak diajukan kepada bidang perencanaan anggaran RSUD Sragen, mengingat RSUD dr. Soehadi Prijonegoro merupakan Badan Layanan Umum (BLUD) maka apabila ada kekurangan anggaran dapat segera diatasi.

2) Perencanaan MenuPerencanaan menu merupakan kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi selera konsumen atau pasien, dan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Tujuan perencanaan menu adalah tersedianya beberapa susunan menu yang dilengkapi dengan pedoman menurut klasifikasi pelayanan yang ada atas dasar kebijakan dan ketetapan yang ada.Menu merupakan Critical focal point atau central positiondari semua kegiatan penyelenggaraan makanan, dari menu akan diperoleh makanan apa yang akan diproduksi serta didistribusikan kepada siapa, oleh siapa, bagaimana, kapan dan sebagainya. Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam variasi dan kombinasi yang sesuai dengan konsumen.

Faktor yang diperhatikan dalam menyusun menu adalah :a) Keterangan tentang konsumen meliputi :1. Kebutuhan gizi2. Kebiasaan makan3. Macamdanjumlah orang yang dilayani4. Macamperaturan/policy Institusib) Sarana, PeralatandanPelayanan1. Peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia2. Macamdanjumlahpegawai3. Macamdanpelayanan yang diberikan4. Keuangan yang tersediaPerencanaan menu di Instalasi Gizi dimulai dari menentukan standar porsi dan standar resep, kemudian membuat master menu yang pada akhirnya menentukan siklus menu. RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen menggunakan siklus menu 10 hari. Siklus menu ini sudah baik karena dengan siklus ini pasien tidak mudah mengingat menu masakan, selain itu juga pasien tidak bosan dengan menu yang disajikan.Dalam siklus menu juga banyak terdapat pengulangan bahan makanan, berdasarkan pengamatan penggunaan wortel hampirsetiaphariditemuidalam menu begitu juga dengan penggunaantelur.Unit cost makanan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen belum dihitung karena belum ada pemisahan antara biaya penginapan dan biaya makan pasien, biaya makan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dihitung dengan menghitung jumlah pasien di bagi dengan porsi makanan, sehingga di dapat biaya makan per porsi pada bulan Agustus, September, dan Oktober 2014 yaitu :

Tabel 4.22. Tabel Biaya Makan Perporsi bulan Agustus , September, dan Oktober 2014

Bulan BiayaJumlah pasienBiaya per porsi

AgustusRp. 133.079.767,-22.219Rp. 5.989,-

SeptemberRp. 149.375.137,-21.972Rp. 6.798,-

OktoberRp. 138.362.750,-22.347Rp. 6.191,-

3) Proses Pengadaan Bahan MakananPemesanan adalah penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang dilayani.Tujuan pemesanan yaitu agar tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai standar atau spesifikasi menu atau spesifikasi yang ditetapkan.Penyediaan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tingkat II (APBD) Pemerintah Kabupaten Sragen. Sebagai dasar dalam pengadaan bahan makanan adalah dengan melihat siklus menu 10 hari, jumlah pasien, anggaran yang tersedia, iklim atau kondisi pasar, peralatan yang tersedia, SDM, serta jenis diet pasien. Pengadaan bahan makanan basah dilakukan setiap hari, sedangkan untuk bahan makanan kering setiap 10 hari sekali karena mengingat kapasitas gudang yang tidak bisa menampung lebih banyak.Pengadaan bahan makanan sejak 1 Juni 2007 diserahkan kepada Primer Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Waras RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen sebagai rekanan. Sistem pemesanannya adalah Instalasi Gizi membuat bon pemesanan bahan makanan kemudian atas rekomendasi dari PanitiaPengadaan diserahkan kepada Primer Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Waras RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen untuk dibelanjakan. Pembayaran dilakukan setiap 10 hari sekali oleh Bendahara RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen setelah ada bukti pembelian (SPJ/Surat Pertanggung Jawaban) dari pihak Primer Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Waras RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.4) Penerimaan Bahan MakananPenerimaan bahan makanan merupakan suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan, pencatatan, dan pelaporan tentang macam, kualitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan. Proses penerimaan bahan makanan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan cara konvensional yaitu petugas bagian penerimaan mengetahui spesifikasi dan jumlah bahan makanan yang dipesan. Bahan makanan yang datang dari rekanan (Primer Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Waras RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen) terlebih dahulu diterima oleh petugas Instalasi Gizi atau Tim Pemeriksa dan Penerima Barang RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan mencocokkan jumlah, jenis, dan spesifikasi bahan makanan. Apabila ada bahan yang tidak sesuai dengan pesanan dikembalikan ke rekanan untuk diganti hari itu juga.Apabila memang di pasar tidak tersedia bahan yang dikehendaki, maka bisa diganti dengan bahan lain yang setara.Tempat penerimaan bahan makanan sudah memenuhi persyaratan karena pintu khusus penerimaan bahan makanan sudah terpisah dengan pintu keluar untuk makanan, dan telah tersedia timbangan dengan kapasitas 300 kg dan 10 kg, serta sarana lainnya.

5) Penyimpanan Bahan MakananPenyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporannya. Tujuan dari peyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tersedia sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang direncanakan. RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen mempunyai 1 gudang besar bahan makanan dimana gudang tersebut digunakan untuk menyimpan bahan makanan kering. Untuk bahan makanan basah disimpan di almari pendingin terpisah dengan gudang bahan makanan kering. Di dalam gudang penyimpanan terdapat kartu stok masing-masing barang untuk memudahkan pada saat pengambilan bahan makanan di gudang. Bahan makanan kering disimpan dalam rak-rak sedangkan bahan makanan basah disimpan di almari pendingin. Sistem pengeluaran bahan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Untuk bahan makanan basah langsung diolah maka tidak perlu disimpan. Sedangkan bahan makanan daging dan ikan disimpan di almari pendingin/refrigerator, tetapi bila langsung dibutuhkan saat itu maka tidak perlu disimpan.

6) Persiapan Bahan MakananBahan makanan sebelum diolah, maka perlu ada kegiatan persiapan bahan. Persiapan meliputi : menyiangi, mencuci, memotong untuk bahan sayuran dan lauk hewani. Persiapan lauk nabati cukup hanya pemotongan. Sedangkan khusus buah melalui proses pencucian, pemotongan, dan pembungkusan untuk pepaya, semangka dan melon. Buah jeruk, salak dan pisang cukup melalui proses pengelapan.

7) Pengolahan Bahan MakananPengolahan bahan makanan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan menggunakan proses :a. Pemasakan dengan medium udara panas (mengoven dan membakar)b. Pemasakan dengan menggunakan medium air (merebus, mengukus, mengetim)c. Pemasakan dengan menggunakan lemak (menggoreng, menumis). Tabel. 4.23 Standar makanan pasien RSUD dr Soehadi Prijonegoro SragenNoBahan MakananBerat(g)URTPemberian

VIP/S.VIPIIIIII

1.Nasi2001 gelas3x3x3x3x

2.Lauk Hewani501 potong3x3x3x3x

3.Lauk Nabati501 potong3x3x3x3x

4.Sayur1001 mangkok3x3x3x3x

5.Buah1001 buah2x1x--

6.Snack1501 buah2x2x2x-

7.Teh manis101 gelas2x2x2x-

Keterangan : Snack bagi penderita Diabetes Melitus untuk kelas II dan III mendapat snack 3 x /hari

8) Distribusi dan Penyajian MakananSistem pendistribusian makanan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dengan menggunakan sistem sentralisasi, yaitu penyaluran makanan dipusatkan di dapur besar dan langsung ditata di alat makan pasien baru disajikan ke pasien. Peralatan makan Super VIP dan VIP dengan termos ( nasi/bubur ), piring keramik, lepek keramik, mangkuk keramik, dan sendok steinles steel dengan ditutup dengan klimpack dan disusun di baki steinless steel. Kelas I menggunakan piring beling, sendok steinles, lepek beling, dan mangkuk beling yang dututup dengan klimpack dan disusun di atas baki plastik. Sedangkan kelas II menggunakan plato stainless steel tertutup dengan sendok makan disposible, dan kelas III menggunakan plato plastik tertutup yang dilengkapi dengan sendok makan disposible.Penyajian makanan khusus bangsal Wijaya Kusuma (Super VIP/VIP), Teratai, Tulip, Aster, Mawar, Melati, Cempaka, dan Sakura oleh petugas pramusaji yang merupakan pegawai Instalasi Gizi. Sedangkan ICU, Perinatologi, dan Anggrek dilakukan oleh perawat jaga.Sistem sentralisasi ini memiliki kelemahan antara lain memerlukan tempat, peralatan, dan perlengkapan makanan yang lebih banyak (tempat harus luas), makanan sampai ke tempat pasien sudah agak dingin, makanan mungkin sudah tercampur serta kurang menarik akibat perjalanan dari dapur utama ke ruangan. Untuk mengantisipasi hal ini, maka setelah distribusi selesai untuk 1 bangsal, maka pramusaji segera menyajikan makanan ke pasien yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dengan dapur utama. Disamping itu, peralatan yang digunakan tidak memungkinkan makanan bisa tumpah. Akan tetapi cara ini juga memiliki beberapa kelebihan antara lain tenaga lebih hemat, makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit kemungkinan kesalahan pemberian makanan, ruangan pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan serta bau masakan.

9) Pencucian AlatBerdasarkan pengamatan yang dilakukan bahwa pencucian peralatan masak dan peralatan makan pasien dengan menggunakan sabun cair ( sun light cair ) dan dibilas dengan 3 bak pembilasan, yang terakhir dengan menggunakan air panas. Khusus peralatan makan untuk pasien dengan penyakit menular pencuciannya sama namun dipisahkan dengan peralatan lainnya, kemudian terakhir direndam menggunakan larutan klor dengan perbandingan 10 gram klor dilarutkan dalam 10 liter air. Pencucian alat minum dipisah dengan peralatan makan. Demikian halnya pencucian peralatan makan pegawai dipisahkan dengan pencucian peralatan makan pasien dengan menggunakan sabut pencucian masing-masing. Hal ini untuk menghindari penularan penyakit.Sebelum penyabunan, alat dibersihkan dulu dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa makanan, sehingga memudahkan dalam pencucian, penghematan sabun, dan hasilnya juga bersih. Sarana untuk pengadaan air panas untuk pencucian masih menggunakan sistem manual, yaitu pegawai di Sub Unit Produksi dan Distribusi harus merebus dahulu sebelum proses pencucian dimulai. Hal ini karena peralatan water hitter yang ada sudah rusak, dan belum ada penggantinya. Semua peralatan makan/minum yang sudah dibersihkan ditiriskan di rak-rak yang telah disediakan.Untuk peralatan masak, bila sudah tiris/kering kemudian dimasukkan di gudang penyimpanan/rak khusus yang terpisah dengan peralatan makan/minum. Rak rak ditempatkan pada ruang dengan ventilasi yang baik, tembus sinar matahari sehingga peralatan kering dengan sendirinya, tanpa melalui proses pengeringan secara manual/dilap. Hal ini untuk mengurangi kontaminasi. Secara periodik telah bekerja sama dengan Instalasi Higiene Sanitasi untuk uji swab peralatan makan/minum pasien.

b. Pelayanan Gizi Rawat Inap1) Menyelenggarakan pelayanan gizi di ruang rawat inapPelayanan Gizi di ruang rawat inap di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen merupakan serangkaian kegiatan selama perawatan yang meliputi:a) Pengkajian status gizi pasienb) Penentuan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi dan penyakitnyac) Pendiskripsikan jenis diet yang telah ditetapkan oleh dokter yang merawatnya.d) Konseling gizie) Evaluasi dan tindak lanjut pelayanan gizi2) Jenis diet yang sering ada di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen antara lain:a) Makanan biasab) Makanan khusus :1) Diet Diabetes Mellitus2) Diet Typoid3) Diet Jantung4) Diet Hati5) Diet Lambung6) Diet Rendah Garam7) Diet Rendah Kolesterol8) Diet Rendah Purin9) Diet Rendah Protein10) Diet Cair11) Diet TKTP12) Diet Tinggi Serat

c. Menyelenggarakan penyuluhan dan konsultasi gizi bagi pasien rawat inap dan rawat jalanKonsultasi Gizi dilakukan bila ada permintaan dari pasien atau keluarganya, atau atas rekomendasi dari dokter yang merawatnya. Sedangkan untuk pasien rawat jalan, sebatas bila ada rujukan dari poli rawat jalan yang ada di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

d. Melaksanakan penelitian dan pengembangan gizi terapan.Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi di Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen merupakan pendukung kegiatan PGRS yang dilaksanakan secara terencana dan terus menerus dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Selama ini Instalasi Gizi RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen telah melaksanakan penelitian dan pengembangan gizi terapan tentang sisa makan pasien, dan survey kepuasan pasien yang dilaksanakan dua kali dalam setahun sejak tahun 2005 hingga sekarang, yaitu bulan Januari dan Juli.

Struktur Organisasi Instalasi Gizi

Direkturdr. Djoko Sugeng P., M.KesKa.Instalasi GiziLituhayu Gutomo, S.GzStaf AdministrasiYupita Herliana, AMGWuwun Lui M, AMGSub. UnitPengolahan & DistribusiSub.Unit PramusajiSub.Unit. PencucianUnit Produksi & DistbAlifah Nasriyati, AMGUnit Pely.Gizi R.InapEndang Lestari .H, S.STUnit Penyl.&Konsult.GiziIsnain Agung L, AMGUnit Pengemb.Gizi TerapanAnik Suparni, AMGWakil Direktur UmumUnit TerkaitKeterangan:: Garis Komando: Garis Koordinasi

Bagan 4.20. Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen