Instalasi Gardan Pada Kapal Penangkap Ikan Jaring Pure Seine. Syah M. Noor

38
LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011 SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan perikanan di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Pontianak merupakan salah satu program guna pembangunan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka menyiapkan/menghasilkan sumber daya manusia kelautan dan perikanan tingkat menengah yang bermoral, berjiwa bahari, dan wirausaha serta memiliki etos kerja tinggi yang siap memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesionalisme, sehingga diharapkan dimasa mendatang dapat menjadi pemuda yang bisa mengembangkan sektor kelautan dan perikanan yang benar benar menjadi sektor andalan di Asia maupun di Dunia. Guna mewujudkan harapan tersebut, maka SUPM Negeri Pontianak sebagai Unit Pelaksanaan Teknis di daerah untuk merealisasikan program ini. Di dalam pelaksanaan proses balajar mengajar di SUPM Negeri Pontianak menerapkan pola semester sesuai kurikulum. Dimana perbandingan teori dengan praktek secara keseluruhan adalah 30% teori berbanding 70% praktek. Salah satu kegiatan praktek yang dilaksanakan adalah Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa/I Tingkat II (Dua) Semester IV (Empat) bagi semua program keahlian. Di dalam pelaksanaan PKL, siswa/I diwajibkan untuk mengintegrasikan diri di lingkungan masyarakat nelayan dan mengembangkan kecakapan di bidang perikanan serta permesinan kapal perikanan dalam situasi nyata, baik masalah teknis, maupun masalah sosial ekonomi, serta memperbandingkan antara teori yang telah dipelajari di sekolah dengan praktek di lapangan.

Transcript of Instalasi Gardan Pada Kapal Penangkap Ikan Jaring Pure Seine. Syah M. Noor

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penyelenggaraan pendidikan perikanan di Sekolah Usaha Perikanan Menengah

    (SUPM) Negeri Pontianak merupakan salah satu program guna pembangunan

    Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka menyiapkan/menghasilkan sumber

    daya manusia kelautan dan perikanan tingkat menengah yang bermoral, berjiwa bahari,

    dan wirausaha serta memiliki etos kerja tinggi yang siap memasuki lapangan kerja

    serta mengembangkan sikap profesionalisme, sehingga diharapkan dimasa mendatang

    dapat menjadi pemuda yang bisa mengembangkan sektor kelautan dan perikanan yang

    benar benar menjadi sektor andalan di Asia maupun di Dunia.

    Guna mewujudkan harapan tersebut, maka SUPM Negeri Pontianak sebagai

    Unit Pelaksanaan Teknis di daerah untuk merealisasikan program ini. Di dalam

    pelaksanaan proses balajar mengajar di SUPM Negeri Pontianak menerapkan pola

    semester sesuai kurikulum. Dimana perbandingan teori dengan praktek secara

    keseluruhan adalah 30% teori berbanding 70% praktek. Salah satu kegiatan praktek

    yang dilaksanakan adalah Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa/I Tingkat II (Dua)

    Semester IV (Empat) bagi semua program keahlian.

    Di dalam pelaksanaan PKL, siswa/I diwajibkan untuk mengintegrasikan diri di

    lingkungan masyarakat nelayan dan mengembangkan kecakapan di bidang perikanan

    serta permesinan kapal perikanan dalam situasi nyata, baik masalah teknis, maupun

    masalah sosial ekonomi, serta memperbandingkan antara teori yang telah dipelajari di

    sekolah dengan praktek di lapangan.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 2

    Permesinan sangat penting bagi kapal kapal perikanan baik yang kecil

    maupun yang besar. Apalagi gardan sebagai mesin bantu dikapal perikanan baik kapal

    trawl maupun kapal purse seine.

    Mesin gardan berfungsi sebagai perarik kolor purse seine atau trawl maupun

    kolor jangkar kapal. Mesin gardan masih menggunakan tenaga dari mesin induk untuk

    menggerakannya, tetapi bisa diatur waktu pengoperasiannya. Oleh karena itu mesin

    gardan sangat dibutuhkan di kapal kapal perikanan, setiap kapal perikanan yg tidak

    mempunyai gardan maka kerja awak kapal akan terasa lebih berat.

    B. Tujuan

    Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah untuk menambah wawasan

    dan meningkatkan pola pikir siswa/I kemasa yang akan datang, terealisasi dalam

    berintegrasi dengan masyarakat perikanan dan masyarakat di unit unit usaha

    perikanan.

    Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) diantaranya adalah sebagai

    berikkut:

    1. Dapat menambah wawasan dan meningkatkan tenaga teknis di bidang permesinan

    kapal perikanan yang berkualitas dan mampu memperbaiki dan mengoperasikan

    dan merawat mesin perikanan.

    2. Agar siswa/I dapat melihat dan mengamati secara langsung cara kerja mesin

    gardan dan bagaimana cara merawat dan memperbaikinya jika terjadi kerusakan.

    3. Agar siswa/I mendapatkan pengalaman kerja di laut, terutama dibagian permesinan

    kapal perikanan serta dapat menerapkan dan memperbandingkan ilmu yang telah

    dipelajari di sekolah dengan ilmu yang di dapat waktu praktek di lapangan.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 3

    4. Melatih siswa/I agar dapat bekerja sama dengan orang orang yang berada di

    lahan praktek dan mengembangkan pengalaman belajar di dunia perikanan dan unit

    kerja lainnya, serta melatih siswa/I agar menjadi pribadi yang lebih mandiri.

    C. Manfaat

    Manfaat yang penulis peroleh selama berada di lahan praktek waktu Praktek

    Kerja Lapangan (PKL) di KM. Tunas Rejeki adalah sebagai berikut:

    1. Dapat melihat dan mengetahui secara langsung cara kerja gardan dan system

    instalasinya.

    2. Mendapat pengalaman kerja di laut, terutama di kapal perikanan di bagian

    permesinan dan dapat bekerja sama dengan semua awak kapal serta dapat

    mengenal masyarakat perikanan.

    3. Menambah wawasan cara kerja purse seine dan permesinan kapal parikanan.

    D. Visi dan Misi

    1. Visi

    Terwujudnya sumber daya manusia yang bermoral, profesional, dan berjiwa

    bahari.

    Dapat menemukan ide ide baru tentang permesinan kapal perikanan.

    2. Misi

    Mengembangkan pendidikan yang berkualitas setara dengan bangsa lain.

    Mengembangkan sumber daya manusia di bidang permesinan kapal

    perikanan.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 4

    E. Alasan Memilih Judul

    Sesuai dengan program keahlian Teknika Perikanan Laut (TPL), penulis

    mengambil judul sesuai PESAWAT BANTU KAPAL PERIKANAN dengan judul

    SISTEM INSTALASI GARDAN. Supaya penulis lebih memahami dan dapat

    menambah pengetahuan tentang pesawat bantu kapal perikanan khususnya tentang

    mesin gardan, supaya dapat menjadi pemuda yang terampil dan mempunyai ide ide

    cemerlang, serta siap terjun kelapangan dunia permesinan kapal perikanan.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 5

    BAB II

    PERSIAPAN

    A. Rencana Kegiatan

    Sebelum berangkat ke lokasi praktek, para Insruktur memberikan pengarahan

    kepada peserta praktek yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang keadaan

    di lapangan dan cara hidup bersosialisasi dengan masyarakat. Peserta praktek

    diwajibkan membuat suatu rencana kegiatan praktek kerja lapangan. Tujuannya

    adalah memberikan acuan bagi peserta praktek, sehingga peserta praktek mendapat

    gambaran untuk melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan. Rencana kegiatan

    praktek kerja lapangan dibuat peserta praktek yang bersangkutan dan dikonsultasikan

    dengan guru pembimbing intern masing masing, dan harus disetujui serta ditanda

    tangani oleh masing masing pembimbing intern dan ketua jurusan.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 6

    Rencana kegitan tersebut adalah sebagai berikut:

    Tabel I

    Rencana Kegiatan

    Bulan/Minggu

    No Uraian Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Persiapan X

    2 Pembekalan X

    3

    Konsultasi ke

    Pembimbing Intern X

    4 Berangkat ke lokasi praktek X

    5

    Tiba di lokasi

    praktek X

    6

    Melapor ke

    instansi terkait X

    7

    Penampatan

    kost induk semang X

    8 Bakti sosial X

    9

    Penempatan

    kapal X

    10

    Kegiatan

    Praktek X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

    11

    Pengumpulan

    data X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

    12

    Konsultasi ke

    Pembimbing Ekstern X X X X X X

    13

    Penjemputan

    pulang X

    14 Libur lebaran X X

    15

    Menyusun

    laporan di

    rumah X X

    16 Masuk kampus X

    17 Seminar X

    18

    Ujian Pertanggung

    jawaban X

    19

    Perbaikan

    Laporan X

    20

    Pengumpulan

    laporan X

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 7

    B. Jadwal Kegiatan

    Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis membuat jadwal kegiatan

    yang tersusun seperti berikut:

    Tabel II

    Jadwal Kegiatan

    No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Keterangan

    1

    2

    3

    4

    5

    7

    8

    7 14 Maret

    2011

    15 27 Maret

    2011

    28 31 Maret

    2011

    1 16 April

    2011

    17 30 April

    2011

    1 15 Mei 2011

    16 22 Mei

    Pembekalan. Konsultasi ke pembimbing

    intern.

    Pembuatan RKU. Berangkat ke lokasi praktek. Tiba di lokasi praktek. Penempatan induk semang. Melapor ke instansi terkait. Berangkat ke Dinas

    Perikanan Pati.

    Pembekalan dari Ketua Dinas Perikanan Pati.

    Penempatan kapal. Mengisi perbekalan. Berangkat ke fishing ground. Tiba di fishing ground. Pengiperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Membekukan ikan ke frezer. Mengemas ikan. Memperbaiki jaring. Istirahat terang bulan. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer. Pengemasan ikan. Mengisi air tawar. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer. Pengemasan ikan. Mengecat kamar mesin. Istirahat ke pulau.

    Kampus

    Kampus

    Kampus

    Pelabuhan Pontianak

    Pelabuhan Semarang

    Desa Bendar

    Desa Bendar

    Pati

    Pati

    Pelabuhan Juwana

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    Pulau Kerayaan

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    2011

    23 31 Mei

    2011

    1 13 Juni

    2011

    14 21 Juni

    2011

    22 30 Juni

    2011

    1 13 Juli 2011

    1424 Juli 2011

    2531 Juli 2011

    Memperbaiki jarring. Mengganti tiang geladak atas. Berngkat ke fishing ground. Tiba di fishing ground. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer. Pengemasan ikan. Mengisi air tawar. Mengisi bahan bakar. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer. Pengemasan ikan. Memperbaiki jaring. Istirahat ke pulau. Bersih bersih kapal. Menambah perbekalan. Over haule mesin generator. Mengisi bahan bakar. Berangkat ke fishing ground. Tiba di fishing ground. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer. Pengemasan ikan. Pengisian air tawar. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer. Pengemasan ikan. Pulang ke Juwana. Tiba di TPI Juwana. Bongkar ikan di TPI Istirahat di kos. Penempatan kapal. Mengisi perbekalan. Berangkat ke fishing ground. Tiba di fishing ground. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiran ikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer.

    Pulau Kerayaan

    Pulau Kerayaan

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    Pulau Kerayaan

    Pulau Kerayaan

    Pulau Kerayaan

    Pulau Kerayaan

    Pulau Kerayaan

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    TPI Juwana

    TPI Juwana

    Desa Bendar

    Pelabuhan Juwana

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 9

    16

    17

    18

    1 28 Agustus

    2011

    29 31 Agustus

    2011

    111 September

    2011

    Pengemasan ikan. Memperbaiki jaring. Pengoperasian alat tangkap. Penyortiranikan. Bersih bersih kapal. Pembekuan ikan di frezer. Pengemasan ikan. Memperbaiki jaring. Memperbaiki gardan. Mengisi air tawar. Mengisi bahan bakar. Pengambil data. Pengumpulan data. Pulang ke Juwana. Tiba di TPI Juwana. Melapor ke instansi terkait. Membeli tiket kapal. Pulang ke Pontianak. Tiba di Pontianak. Penyusunan laporan. Pengetikan laporan. Masuk kampus.

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    KM. Tunas Rejeki

    TPI Juwana

    Desa Bendar

    Semarang

    Pelabuhan Semarang

    Pelabuhan Pontianak

    Rumah

    Rumah

    Kampus

    C. Potensi Wilayah

    Potensi wilayah yang penulis amati selama melakukan Praktek Kerja Lapangan

    ( PKL) di daerah Bendar Kecamatan Juwana letaknya sangat strategis, yaitu di

    Pelabuhan Juwana merupakan tempatnya kapal kapal berlabuh, seperti kapal - kapal

    dari Juwana sendiri, Pekalongan, Rembang, Tegal, dan lain lain.

    Di Desa Bendar juga banyak terdapat tambak tambak yang cukup luas,

    seperti tambak bandeng, tambak udang, dan lain lain.

    DATA PENDUDUK WILAYAH DESA BENDAR KECAMATAN JUWANA

    DI AKHIR TAHUN 2010

    DESA BENDAR KECAMATAN JUWANA

    Jumlah penduduk : 5.254 Orang

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 10

    Laki laki : 2.157 Orang

    Perempuan : 3.097 Orang

    Dari 21 RT / 7 RW.

    1. Luas dan Batas Wilayah Desa Bendar

    a. Luas Desa : 198,197 Ha

    b. Batas Wilayah

    - Sebelah Utara : Growong Lor

    - Sebelah Selatan : Bumi Rejo

    - Sebelah Barat : Bajo Mulyo

    - Sebelah Timur : Tri Mulyo

    2. Kondisi Geografis

    a. Tinggi tanah dari permukaan laut : 5,80 Meter

    b. Banyak curah hujan : 36,80 Mm/Tahun

    c. Topografi : Pantai

    d. Suhu udara rata rata : 34 C

    3. Orbitasi ( Jarak Dari Pusat Pemerintahan )

    a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 2 Km

    b. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten : 14 Km

    c. Jarak Ibu Kota Provinsi : 91 Km

    d. Jarak Ibu Kota Negara : 561 Km

    Sumber data dari Kantor Kepala Desa Bendar Kecamatan Juwana

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 11

    Sumber peta dari Desa Bendar Kecamatan Juwana

    Gambar 1 : Peta Desa Bendar

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 12

    Sumber peta dari Desa Bendar Kecamatan Juwana

    Gambar 2 : Peta Kecamatan Juwana

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 13

    BAB III

    PELAKSANAAN

    A. Waktu Dan Lokasi

    1. Waktu

    Sesuai dengan kurikulum pendidikan Sekolah Usaha Perikanan Menengah

    (SUPM) Negeri Pontianak, khususnya untuk tingkat II semester IV. Dalam

    melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai dengan program keahlian

    masing masing. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) terhitung mulai dari

    tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan tanggal 10 September 2011.

    2. Lokasi

    Adapun lokasi/tempat yang diambil oleh penulis sebagai tempat untuk

    melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) untuk tingkat II semester IV, yaitu

    di Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati Jawa Tengah. Dalam hal ini

    penulis mengikuti/melaksanakan prakteknya di KM. Tunas Rejeki yang beroperasi

    di Perairan Laut Jawa dan Selat Makassar.

    B. Kegiatan Kerja Lapangan

    1. Persiapan Produksi

    a. Persiapan di Darat

    Persiapan di darat sangat penting dilakukan oleh para nelayan untuk

    berangkat ke laut, yang harus disiapkan para nelayan antara lain:

    - Persiapan konsumsi seperti: beras, air minum, air tawar, rempah rempah,

    buah buahan, jajanan, dan lain lain.

    - Persiapan bahan bakar seperti: solar, bensin, oli, dan lain lain.

    - Belanja perlengkapan untuk perbaikan/kebersihan kapal di laut.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 14

    - Menyiapkan surat surat kapal yaitu:

    Surat izin berlayar.

    Surat ukur kapal.

    Surat izin usaha penangkapan.

    Surat izin penangkapan ikan.

    SIJIL.

    b. Persiapan di Kapal

    Persiapan di kapal sangat penting dilakukan oleh para nelayan. Hal

    hal yang harus dipersiapkan ialah sebagai berikut:

    - Menyiapkan alat tangkap.

    - Menyiapkan basket dan nampan.

    - Menyiapkan lampu bangkra / lampu arus dan rumpon.

    - Memeriksa keadaan mesin.

    - Memeriksa keadaan frezer.

    - Menentukan daerah fishing ground.

    Laut Jawa dengan nomor jalur penangkapan 712.

    Selat Makassar dengan nomor jalur penangkapan 713.

    Jalur penangkapan menurut Peraturan Menteri No.2 Tahun 2011

    tentang Batas Jalur Penangkapan, dengan jalur penangkapan dibagi 3 bagian:

    - Jalur 1 : 1a = 2 mil laut dari daratan.

    1b = 4 mil laut dari daratan.

    - Jalur 2 : 4 12 mil dari daratan.

    - Jalur 3 : 12 mil di atas sampai dengan ZEEI.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 15

    Jalur penangkapan perairan bagian WPP UNI untuk pengaturan

    pengelolaan penangkapan dengan alat penangkap ikan yang diperbolehkan.

    Untuk kapal purse seine khusus jalurnya adalah, jalur 1a, 1b, dan 2 dilarang,

    yang diper bolehkan adalah jalur 3.

    2. Kegiatan Praktek

    a. Pengertian Sistem Instalasi Gardan

    Instalasi gardan, yaitu instalasi yang berfungsi untuk menggerakkan

    gardan yang berfungsi untuk menarik kolor purse seine, pelampung purse

    seine, kolor jangkar, untuk penaikan dan penurunan lampu bangkra atau lampu

    arus.

    b. Susunan Instalasi Gardan

    Berdasarkan pengertian diatas, maka instalasi gardan tersusun dari 8

    bagian, yaitu:

    1. Motor/mesin induk (Main Engine).

    2. Roda gigi pemutus/penyambung tenaga.

    3. Kotak roda gigi gardan (gear box).

    4. Kotak handle kopling.

    5. Poros gardan.

    6. Bantalan poros gardan.

    7. Rumah gardan.

    8. Cupstant.

    Untuk lebih jelasnya mengenai instalasi gardan maka dapat dilihat pada

    gambar berikut:

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 16

    Cupstant

    gga ga Half shaft

    Rumah gardan Flens

    Drive shaft

    Kotak handle kopling

    Motor induk

    Gear box

    Roda gigi penyambung/pemutus tenaga

    Gambar 3 : Sistem Instalasi Gardan

    1. Motor Induk ( Main Engine )

    Motor induk di kapal khususnya motor diesel dengan ukuran

    menengah ke bawah biasanya digunakan pada kapal pengangkap ikan,

    kapal patroli, kapal pandu dan sejenisnya. Ukuran motor induk untuk

    keperluan tersebut bisa dibagi menjadi 2 golongan yaitu putaran

    menengah dan putaran tinggi.

    Untuk motor putaran menengah, jumlah putarannya berkisar antara

    500 1000 rpm ( rotation per menit ). Artinya dalam waktu 1 menit,

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 17

    perputaran poros motor itu berjumlah 500 1000 putaran. Proses kerjanya

    2 langkah atau 4 langkah dengan jumlah silindernya antara 4 8 silinder

    berderet, ada yang dilengkapi dengan TC (Turbo Changer) dan ada yang

    tidak (jenis khusus marine engine).

    Untuk motor putaran tinggi, jumlah putrannya di atas 1000 rpm atau

    perputaran dalam waktu 1 menit, perputaran poros motor itu berjujumlah

    di atas 1000 putaran. Proses kerjanya 2 langkah atau 4 langkah dengan

    jumlah silinder 2 8 silinder berderet atau 8 18 silinder (bentuk V),

    dilengkapi dengan TC atau tidak. Yang paling sederhana digunakan pada

    kapal penangkap ikan adalah motor 4 langkah 1 silinder.

    Fungsi dari motor induk adlah sebagai sumber tenaga pertama dan

    utama pada instalasi tenaga penggerak kapal maupun instalasi gardan.

    Gambar 4 : Penampang mesin diesel

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 18

    2. Roda Gigi Penyambung / Pemutus Tenaga

    Roda gigi penyambung/pemutus adalah bagian perlengkapan dari

    kotak roda gigi yang menghubungkan dari mesin gardan ke mesin induk

    yang berfungsi sebagai penyambung/pemutus tenaga dari motor induk.

    Gambar 5 : Roda gigi penyambung/pemutus tenaga

    3. Kotak Roda Gigi Gardan ( Gear Box )

    Gear box gardan berfungsi sebagai penerus putaran dari roda gigi

    penyambung/pemutus tenaga yang diteruskan ke kotak handle kopling.

    Cara kerja gear box gardan sama dengan cara kerja gear box biasa, yaitu

    untuk mereduksi (mengurangi) putaran dari motor induk, untuk mengubah

    arah putaran motor induk.

    4. Kotak Handle Kopling

    Kotak handle kopling berfungsi sebagai sarana untuk

    menghubungkan/pemutus bila tali tuas handle kopling digerakkan, yang

    menggerakkan roda gigi penyambung/pemutus menjadi menyatu/berpisah

    dengan poros engkol motor induk, adapun ratio dari motor induk sampai

    dengan kotak handle kopling adalah 2 : 1.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 19

    Cara kerja handle kopling ialah sebagai berikut:

    Tali ditarik diatas diatas atau tuas handle kopling berada di atas,

    maka roda gigi penyambung/pemutus akan tersambung ke poros

    engkol motor induk yang membuat gardan akan menjadi bergerak.

    Tali dalam keadaan seperti semula atau keadaan tuas handle

    kopling berada netral, maka roda gigi penyambung/pemutus akan

    terpisah dari poros engkol motor induk yang membuat gardan

    menjadi tidak bergerak.

    Gambar 6 : Kotak handle kopling dan Gambar 7 : Kotak handle kopling

    Gear box

    5. Poros Gardan

    Fungsi dari poros gardan adalah sebagai penerus tenaga dari motor

    induk ke gardan. Berdasarkan letak dan kedudukannya, poros gardan

    terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 20

    Drive Shaft

    Drive shaft atau poros penggerak dihubungkan dari kotak handle

    kopling sampai dengan rumah gardan yang berfungsi meneruskan

    putaran dari motor induk. Adapun ukurannya sebagai berikut:

    Panjang : 145 cm

    Diameter : 4,7 cm

    Gambar 8 : Poros bawah gardan

    Half Shaft

    Half shaft atau poros penggerak cupstant ini terdiri dari 2 bagian

    yaitu kanan dan kiri yang tersambung dari rumah gardan sampai

    dengan gardan yang berfungsi sebagai penerus putaran dari poros

    bawah gardan. Adapun ukurannya sebagai berikut:

    Panjang : 152 cm

    Diameter : 5.2 cm

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 21

    Gambar 9 : Poros sebelah kiri Gambar 10 : poros sebelah kanan

    6. Rumah Gardan

    Rumah gardan berfungsi sebagai penerus putaran dari drive shaft

    diteruskan ke half shaft atau poros penggerak cupstant seperti traktor,

    yaitu 1 poros yang berputar menjadi 2 poros sekaligus berputar secara

    langsung. Daya rumah gardan ini ialah 160 DK, rationya dari kotak handle

    kopling sampai ke rumah gardan adalah 3 : 1.

    Gambar 11 : Rumah Gardan

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 22

    7. Bantalan Poros Gardan

    Bantalan poros gardan ada 2 bagian, di kiri dan kanan yang terletak di

    bawah poros penggerak cupstant atau half shaft. Berfungsi untuk

    mempertahankan kelurusan half shaft pada saat berputar dan menghindari

    goyangan poros yang berlebihan akibat sentakan kolor yang kencang pada

    saat gardan sedang beroperasi menarik kolor.

    Gambar 12 : Bantalan poros gardan

    8. Cupstant

    Cupstant gardan berfungsi sebagai tempat untuk menarik kolor,

    cupstant gardan terbuat dari besi baja stainless steel, tedapat 2 buah di

    lambung kanan dan kiri kapal. Adapun ukuran cupstant gardan sebagai

    berikut:

    Panjang : 47 cm

    Diameter : 51 cm

    Gambar 13 : Cupstant dari samping Gambar 14 : Cupstant dari depan

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 23

    Adapun komponen komponen gardan sebagai berikut:

    Penutup Cupstant

    Penutup cupstant berfungsi sebagai penahan cupstant supaya

    tidak lepas dari porosnya dan los ataupun imbal pada saat

    dioperasikan. Penutup cupstant juga terdapat 2 buah di lambung

    kanan dan kiri kapal. Adapun jumlah baut penutup cupstant

    berjumlah 4 buah dan berukuran 14 untuk kunci pas dan ring.

    Pipa Air Pendingin Cupstant

    Pipa air pendingin cupstant berfngsi sebagai pendingin supaya

    saat gardan beroperasi seperti menarik kolor agar cupstant tidak

    cepat panas yang mengakibatkan kolor mudah putus waktu

    berlangsungnya penarikan kolor.

    C. Hasil Tangkapan

    Adapun hasil tangkapan di KM. Tunas Rejeki adalah seperti berikut:

    a. Ikan layang

    b. Ikan tongkol

    c. Ikan lonco

    d. Ikan kembung/banyar

    e. Ikan mata besar/bentong

    f. Ikan tenggiri

    g. Ikan sarden/sero

    h. Ikan bawal/dorang

    i. Ikan semar

    j. Ikan barakuda/tunul

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 24

    k. Ikan merah

    l. Ikan kakap merah

    Gambar 15 : Jenis jenis ikan hasil tangkapan

    Ikan kakap merah Ikan sero/sarden

    Ikan merah Ikan layang

    Ikan barakuda/tunul Ikan mata besar/bentong

    Ikan kembung/banyar Ikan semar

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 25

    D. Penanganan Hasil Tangkap

    Adapun penanganan hasil tangkapan di KM. Tunas Rejeki sebagai berikut:

    1. Setelah hauling, hasil tangkapan diserok menggunakan penyerok dari jaring

    langsung diletakkan di atas geladak kapal, untuk melakukan proses penyortiran.

    2. Setelah diletakkan di atas geladak kapal, penyortiran berlangsung untuk

    memisahkan atau memilih ikan berdasarkan bentuk ukuran, dan jenis ikan. Lalu

    dimasukkan kedalam nampan.

    3. Setelah selesai penyortiran, ikan yang sudah dimasukkan di dalam nampan,

    dimasukkan ke dalam palkah pembekuan untuk dibekukan. Pembekuan

    berlangsung sekitar 2 hari sehingga benar benar beku, suhunya sekitar -250 C.

    4. Sesudah nampan dimasukan di dalam palkah, baru bersih bersih kapal habis

    selesai penyortiran. Sesudah beku, nampan yang berisi ikan dikeluarkan satu

    persatu, lalu ikan yang sudah beku dipisahkan dari nampan untuk dikemas ke

    dalam plastik.

    5. Sesudah dikemas di dalam plastik, ikan dimasukkan ke dalam palkah untuk

    disimpan hingga pulang ke darat. Suhu palkah harus dijaga antara suhu 50

    C

    sampai -100

    C. suhunya tidak boleh melebihi dari 50

    C, agar ikan yang sudah beku

    tidak mencair lagi, akan terjadi kebusukan pada ikan tersebut.

    E. Proses Pemasaran

    Proses pemasaran hasil tangkap di KM. Tunas Rejeki ialah sebagai berikut:

    Hasil Tangkapan Dilelang di TPI.

    Setelah kapal bersandar di TPI, kemudian hasil tangkapan yang ada di dalam

    palkah dibongkar untuk dilelang ke Agen Besar di TPI. Kemudian, Agen Besar

    menjual kembali hasil tangkapan kepada Pengecer dan di Pasar pasar, ikan lalu

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 26

    akhirnya sampai ke tangan Konsumen. Adapun skema pemasarannya adalah sebagai

    berikut:

    Nelayan

    Agen Besar

    Pengecer Pasar

    Konsumen Konsumen Konsumen

    Gambar 16 : Skema pemasaran hasil tangkapan

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 27

    BAB IV

    MASALAH DAN PEMECAHAN

    A. Masalah

    Adapun masalah masalah yang dihadapi penulis selama malaksanakanPraktek

    Kerja Lapangan (PKL), tepatnya di KM. Tunas Rejeki adalah sebagai berikut:

    1. Patahnya poros gardan bawah pada sambungan bekas pengelasannya, disebabkan

    kencangnya kolor purse seine waktu gardan menariknya, diakibatkan ombak yang

    besar dan juga ikan yang banyak.

    B. Pemecahan

    1. Poros gardan bawah yang patah dilepas, yaitu baut baut yang menyambung di

    flens yang terletak di bawah rumah gardan, dan juga baut baut yang menyatu di

    kotak handle kopling dilepas satu persatu.

    Sesudah semuanya dilepas, kepala tengkorak atau spider poros gardan bawah

    diganti dengan yang baru karena rusak akibat patahnya poros gardan bawah.

    Setelah selesai poros gardan bawah dilepas dan diganti kepala tengkorak atau

    spider dengan yang baru, poros yang patah dilas kembali supaya bisa tersambung

    dengan baik, setelah selesai dilas, poros gardan bawah dipasang lagi seperti

    semula, baut baut yang menyambung ke flans dan baut baut yang

    menyambung ke kotak handle kopling dipasang satu persatu hingga kencang dan

    selesai.

    Adapun ukuran baut baut di flans berjumlah 8 buah dengan ukuran kunci 15

    untuk kunci pas dan ring, juga sama dengan ukuran dan jumlah baut baut di

    handle kopling.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 28

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan pengamatan penulis dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL) di

    KM. Tunas Rejeki adalah sebagai berikut, yaitu:

    1. Dapat membandingkan antara teori yang didapat di sekolah dengan praktek di

    lapangan serta dapat menambah pengetahuan lebih dalam dibidang permesinan.

    2. Gardan sangat penting untuk kapal perikanan seperti kapal purse seine, trawl,

    bubu, cantrang, dan lain lain.

    3. Fungsi mesin gardan sangat penting sekali dalam pengoperasian alat tangkap,

    karena memudahkan pekerjaan nelayan dalam menangkap ikan dengan

    menggunakan kapal kapal dan alat tangkap sekala besar.

    B. Saran

    Demi kebaikan bagi seluruh nelayan di Kecamatan Juwana, penulis

    memberikan saran antara lain sebagai berikut:

    1. Setiap Nahkoda dan KKM disetiap kapal diusahakan memiliki sertifikat

    ANKAPIN dan ATKAPIN, supaya tidak ada terjadi hal hal yang tdak diinginkan

    seperi terkena razia oleh Petugas Pengawas Perikanan Laut.

    2. Sebaiknya kapal kapal yang tonasenya tidak sesuai dengan ukuran kapalnya,

    harus disesuaikan agar tidak merugikan Negara waktu saat pembayaran pajak.

    3. Setiap pengoperasian alat tangkap sebaiknya nelayan harus memperhatikan jalur

    yang diperbolehkan dengan yang tidak, karena disetiap kapal sudah ada

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 29

    peratuannya, sesuai dengan Peraturan Menteri No. 2 Tahun 2011 tentang Batas

    Jalur Penangkapan Ikan.

    4. Sebaiknya bila ada kerusakan di tengah laut, harusnya segera ditangani

    semampunya sebelum dibawa pulang ke darat.

    5. Sebaiknya disetiap kapal kapal purse seine dilengkapi dengan purse winch untuk

    menarik kolor jangkar sendiri.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 30

    Data Kapal dan Motor Induk

    Lampiran 1 Data Kapal

    A. Data Kapal

    1. Nama kapal : KM. Tunas Rejeki

    2. Nama pemilik : Supeno

    3. Nama Nahkoda : H. Danuri

    4. Tanda selar : GT. 133 No.1051/Ga

    5. Tahun pembuatan : 1993

    6. Kecepatan : 8,5 Knot

    7. Panjang kapal : 27,73 Meter

    8. Lebar kapal : 8,19 Meter

    9. Dalam kapal : 3,07 Meter

    10. GT : 133

    11. NT : 56

    12. Konstruksi : Kayu

    13. Buatan : Juwana

    14. Jaumlah ABK : 38 Orang

    15. System kemudi : Hidrolik

    16. Alat tangkap : Purse Seine

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 31

    Lampiran 2 Data Motor Induk

    B. Data Motor Induk

    1. Merek : Nissan Diesel

    2. Tipe : RD 10

    3. Model : Bentuk V

    4. Daya : 280 PK

    5. RPM : 2.200 RPM

    6. Buatan : Jepang

    7. System start : Accu 24 Volt/200 Ampere

    8. System pendingin : Tak langsung

    9. System pelumasan : Sump Basah

    10. Ratio : 5:1

    11. F.O : 1R-1L-5R-5L-2R-2L-3R-3L-4R-4L

    12. Jumlah silinder : 10 silinder

    13. Minyak pelumas : SAE 40

    14. No : 14568

    15. Bahan bakar : Solar

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 32

    Gambar 17 : Foto foto KM. Tunas Rejeki

    Lambang KM. Tunas Rejeki Kapal KM. Tunas Rejeki

    Penampang dari depan Penampang dari samping

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 33

    Gambar 18 : Foto foto mesin KM. Tunas Rejeki

    Mesin induk Kompresor mesin pendingin

    Kondensor mesin pendingin Generator

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 34

    Gambar 19 : Alat Navigasi

    GPS Kompas

    Fishfander VMS

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 35

    Gambar 20 : Alat bantu penangkapan

    Lampu galaxy Lampu luna maya/lampu cumi

    Dewi - dewi

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 36

    Lampu bangkra/lampu arus

    Daftar Pustaka

    Karyanto, E., (2002). Panduan Reparasi Mesin Diesel, Dasar Operasi Service, Jakarta

    : CV. Pedoman Ilmu Jaya.

    Karyanto, E., (2001). Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan, Trouble Shooting

    Motor Diesel, Jakarat : CV. Pedoman Ilmu Jaya.

    Karyanto, E., (2003). System Instalasi Gardan, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.

    Nugroho, Amien., (2005). Ensiklopedi Otomotif, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Maleev, V.L., (1991). Operasi Dan Pemeliharaan Mesin Diesel, Jakarta : PT. Erlangga.

    Aliredjo, Subroto., (2006). Pengetahuan Mesin Kapal Perikanan, Diktat Pelatihan

    (tidak dipublikasikan), Jakarta : Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan,

    Departemen Kelautan dan Perikanan.

    Anonimous., (1980). Buku Petunjuk 3 Mesin Diesel Nissan, Jakarta : Nissan.

    Arismunandar, Wiranto dan Tsuda, Koichi., (2004). Motor Diesel Putaran Tinggi,

    Jakarta : PT. Pradya Paramita.

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 37

    Dwiyatmo, Emil Fris., (2006). Rangkaian Gardan, Diktat Kuliah (tidak dipublikasikan),

    Jakarta : Sekolah Tinggi Perikanan.

    Peraturan Menteri No. 2., (2011). Batas Jalur Penangkapan, Jakarta : Kementerian

    Kelautan dan Perikanan.

    Modul OPKR 30 013B,. (2004). Pemeliharaan / Servis Poros Penggerak Roda,

    Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

    ARSIP ARSIP KAPAL

    DATA KM. TUNAS REJEKI

    DESA BENDAR KECAMATAN JUWANA

    KABUPATEN PATI PROVINSI JAWA TENGAH

  • LAPORAN PKL SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) NEGERI PONTIANAK [ ] 27 JULI 2011

    SYAH MUHAMMAD NOOR / INSTALASI GARDAN PADA KAPAL PENANGKAP IKAN JARING PURE SEINE 38

    SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH (SUPM) PONTIANAK

    BADAN PENGEMBANGAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

    KEMENTERIANAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

    2011