Instalasi depdiknux
-
Upload
harry-chan-putra -
Category
Education
-
view
234 -
download
0
Transcript of Instalasi depdiknux
Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux
1.1 Persiapan InstalasiDEPDIKnux merupakan sistem operasi berbasiskan Linux Debian, yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) ICT Center. Distribusi yang juga merupakan turunan langsung dari Knoppix 4.02 ini, memiliki aplikasi-aplikasi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan seluruh ICT di Indonesia.Aplikasi-aplikasi tersebut adalah: Web Server Proxy Server Bandwidth Limiter Bandwidth MonitoringDikarenakan sifatnya yang open source maka kita dapat melakukan penambahan aplikasi sesuai dengan kebutuhan khusus masing-masing ICT.
1.1.1 Spesifikasi alat dan bahanSpesifikasi minimal yang dibutuhkan untuk menginstall dan mengoperasikan sistem operasi DEPDIKnux adalah:1. Processor Intel Pentium 22. Memori 128 Mb3. Hard Disk 20 Gb (untuk keperluan server ICT)4. Drive CDROM5. LAN card (kartu jaringan) yang disesuaikan jumlahnya dengan konfigurasi
LAN dan WAN yang akan dibangun 6. CD DEPDIKnux
1.1.2 Pengaturan BIOS
Catatan:
Linux merupakan sistem operasi open source yang memiliki lisensi GPL (General Public License). Sifat open source pada sebuah sistem operasi maupun perangkat lunak berarti siapapun diperbolehkan untuk menyalin, mengembangkan dan mendistribusikan suatu perangkat lunak dengan menyertakan kode sumbernya.
Sebelum memasuki langkah-langkah instalasi DEPDIKnux, kita harus mengatur konfigurasi pada BIOS agar CPU melakukan proses booting (proses menyalakan komputer) dari Drive CDROM.Setiap jenis BIOS memiliki menu dan langkah sendiri dalam mengatur urutan boot.Di bawah ini adalah contoh cara pengaturan untuk booting ke Drive CDROM dari BIOS jenis AWARD:1. Saat booting awal, tekan tombol DEL untuk masuk ke dalam menu BIOS
(pada beberapa jenis komputer lainnya yang ditekan adalah tombol F1 atau kombinasi beberapa tombol, lihat kembali buku manual masing-masing)
2. Setelah itu, kita akan masuk pada tampilan utama BIOS. Tampilan ini amat bervariasi sesuai dengan jenis BIOS yang dimiliki.
3. Pilih menu Advanced BIOS Features
2
Gambar 1.1.1. Tampilan awal boot
Gambar 1.1.2. Tampilan menu awal AWARD
4. Ubah urutan boot pada menu Boot Sequence menggunakan tombol PgUp dan PgDn, sehingga booting awal akan dilakukan dari CDROM.
1.2 Langkah InstalasiBila semua langkah-langkah di atas telah berhasil Kita jalankan, maka selanjutnya adalah langkah-langkah instalasi sistem operasi DEPDIKnux: 1. Masukkan CD instalasi DEPDIKnux pada drive CDROM.2. Boot dengan menggunakan CD tersebut.3. Tekan tombol ENTER pada keyboard bila pada layar muncul tampilan
boot: 4. Tunggu sampai layar utama instalasi muncul5. Pada layar akan muncul tampilan keterangan dan instalasi DEPDIKnux.
Setelah itu, tekan tombol ENTER.
3
Gambar 1.1.3. Mengubah Urutan Boot
Gambar 1.2.1. Tampilan Keterangan Instalasi DEPDIKnux
6. Sesaat kemudian akan muncul menu utama instalasi pada layar. Gunakan tombol panah atas dan panah bawah pada keyboard untuk memilih menu. Tekan tombol ENTER pada menu yang diinginkan.
7. Pilih menu Partisi untuk melakukan partisi pada harddisk.
4
Catatan:
Hard disk memiliki 2 struktur, yaitu struktur fisik dan logis (physical and logical structure).
Struktur fisik pada hard disk terdiri dari sector, cylinder dan track, sedangkan struktur logis terdiri dari partisi.
Gambar 1.2.2. Menu Utama Instalasi
Gambar 1.2.3. Mempartisi Hard disk
Linux mengenali struktur logis hard disk dengan penamaan yang disesuaikan terhadap posisi, jenis dan cara pemasangan hard disk.
Jenis Device
Posisi Kabel / Controller
Posisi Jumper
Penamaan
IDE Primary Master hdaSlave hdb
SEcondary Master hdcSlave hdd
SCSI 1 sda2 sdb.x sdx
Mempartisi adalah sebuah proses membagi hard disk menjadi beberapa bagian agar siap digunakan. Meskipun seluruh kapasitas hard disk hendak digunakan dalam 1 partisi saja, tapi proses mempartisi tetap harus dilakukan agar sistem operasi dapat mengenali partisi tersebut.
Partisi atas 3 jenis, yaitu:1. Primary 2. Extended 3. Logical
Sebuah hard disk hanya dapat memiliki maksimum 4 partisi utama yang disebut dengan primary partition. Namun dalam perkembangannya, kebutuhan terhadap jumlah partisi terkadang lebih dari 4, sehingga salah satu partisi utama, dapat dijadikan partisi tambahan (extended partition). Di dalam partisi tambahan, kita dapat memasang beberapa partisi logis (logical partition). Sehingga dalam 1 hard disk dapat terdiri dari:
a. 4 primary partition saja, atau;b. 3 primary partition dan 1 extended partition, atau;c. 2 primary partition dan 1 extended partition, atau;d. 1 primary partition dan 1 extended partition, atau;e. hanya 1 primary partition saja.
5
8. Beri tanda silang [ x ] dengan menekan tombol SPASI pada harddisk yang akan diinstall DEPDIKnux.
9. Pilih <Next>, lalu tekan ENTER atau ALT – N untuk melanjutkan.
10. Selanjutnya akan muncul menu cfdisk pada layar.
6Bagian Perintah
Bagian Partisi
Gambar 1.2.5. Tampilan cfdisk
Gambar 1.2.4. Memilih hard disk yang akan dipartisi
Linux mengenali partisi ini dengan menggunakan kode angka di belakang kode penamaan hard disk. Primary partition dengan angka 1 – 4, Logical 5, 6 dan seterusnya.
Mengapa extended tidak memiliki kode angka ? Karena di dalam extended ada logical partition, dan yang digunakan adalah logical partitionnya, bukan extended partition tersebut.
Contoh:hda3 = primary partition ke 3 yang berada pada hard disk yang terpasang pada primary master IDEhdd7 = logical partition ke 3 yang berada pada hard disk yang terpasang pada secondary slave IDE
Primary Extended Logical
11. Apabila hard disk yang digunakan belum memiliki partisi, kita dapat langsung menuju ke langkah 17.
12. Namun, bila masih terdapat partisi pada hard disk maka hapus partisi tersebut dengan mengikuti langkah berikutnya.
13. Pilih partisi hingga tampilan yang muncul mirip dengan tampilan berikut, yang berarti seluruh partisi pada hard disk telah terhapus.
7
Gambar 1.2.6. Tampilan Partisi telah Terhapus
Menu cfdisk ini terdiri atas 2 bagian utama, yaitu bagian partisi hard disk dan bagian command (perintah).Bagian partisi terdiri dari sebuah tabel dengan beberapa field yang terdiri dari:
Name = Berisi nama partisi yang ada pada hard disk. Contoh : hda1 (Berarti partisi pertama pada hard disk yang terpasang pada primary master)
Flag = Berisi identitas partisi Part Type = Berisi informasi tentang jenis
partisi (lihat catatan) FS Type = Berisi tipe file system yang
digunakan Label = Berisi label identitas partisi Size (MB) = Berisi informasi mengenai ukuran
partisi dalam satuan Mega Byte (MB)Bagian command terdiri dari: Bootable = Berfungsi untuk mengatur sebuah
partisi agar dapat menyimpan file-file yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem operasi
Delete = Berfungsi untuk menghapus partisi Help = Berfungsi untuk menampilkan menu
bantuan pengoperasian cfdisk Print = Berfungi untuk mencetak informasi
partisi
8
Quit = Berfungsi untuk keluar dari program cfdisk
Type = Berfungsi untuk mengatur tipe partisi
Units = Berfungsi untuk mengatur ukuran partisi menjadi blok
Write = Berfungsi untuk menulis pengaturan partisi pada hard disk
14. Buat partisi baru dengan memilih menu [New] pada bagian command, kemudian pilih Primary.
15. Partisi pertama yang akan kita buat adalah partisi swap (Swap Partition).
9
Catatan:Untuk menginstal DEPDIKnux, kita membutuhkan minimal 2 partisi, yaitu partisi swap dan partisi root ( / ).
Partisi Swap adalah partisi yang disiapkan untuk membantu memori fisik (RAM) dalam menyimpan informasi apabila memori tersebut sudah tidak mencukupi lagi.
Sedangkan partisi root atau partisi utama adalah partisi tempat menyimpan sistem utama dan direktori linux
Struktur direktori linux adalah:
Gambar 1.2.7. Membuat Partisi Baru
Gambar 1.2.8. Membuat Partisi Primary
16. Masukkan ukuran partisi swap yang diinginkan (rumus yang digunakan adalah 2 x kapasitas memori komputer, misal memori kita adalah 256 Mb, maka besar partisi swap adalah 2 x 256 Mb = 512 Mb) dalam satuan Mb.
10Gambar 1.2.9. Menentukan Ukuran Partisi
17. Setelah partisi linux pertama kita telah atur, maka pilih menu [Type] pada bagian command untuk mengatur tipe partisi.
18. Maka akan tampil menu pilihan berbagai jenis filesystem. Untuk partisi ini, kita ketik angka 82 (Linux Swap / Solaris) pada isian : Enter Filesystem type:
11
Gambar 1.2.10. Menambahkan Partisi
Gambar 1.2.11. Memilih tipe partisi
Gambar 1.2.12. Memilih Jenis Partisi
19. Setelah itu, maka cfdisk akan kembali ke menu awal yang telah menampilkan 1 partisi yang telah kita buat.
20. Arahkan kursor kita pada partisi yang kosong untuk membuat partisi berikutnya dan pilih menu [New].
21. Kemudian pilih Primary partition.
12
Gambar 1.2.13. Tampilan Setelah Partisi swap Selesai Dibuat
Gambar 1.2.14. Membuat Partisi Kedua
22. Tekan tombol Enter untuk menggunakan seluruh kapasitas hard disk yang tersisa.
23. Bila kita telah kembali ke menu utama, pilih menu [Type] pada bagian command untuk mengatur filetype.
24. Kemudian, ketik nomor 83 (Linux) pada isian : Enter Filesystem type:
25. Apabila seluruh langkah Mempartisi telah selesai kita lakukan, maka tampilan di layar akan seperti berikut:
13
Gambar 1.2.15. Memasukkan Nilai Partisi Kedua
Gambar 1.2.17. Tampilan Setelah Partisi
Kedua Selesai Dibuat
Gambar 1.2.16. Memilih Jenis Partisi
26. Untuk menyimpan seluruh partisi, pilih menu [Write] dengan cara menyorot menu tersebut dan menekan tombol ENTER.
27. Selanjutnya akan muncul pertanyaan : Are you sure you want write the partition table to disk ? (yes or no): pada bagian ini, ketiklah yes.
28. Setelah itu, maka partisi yang tadi telah kita atur akan dituliskan pada hard disk. Untuk keluar dari aplikasi cfdisk, silakan pilih menu [Quit] dan kita kembali akan pada menu utama instalasi.
14
Gambar 1.2.18. Menuliskan Tabel Partisi ke Harddisk
Gambar 1.2.19. Konfirmasi Penulisan
Gambar 1.2.20. Keluar dari Program cfdisk
29. Sekarang kita akan mulai untuk membuat konfigurasi sistem. Pilih menu Konfigurasi (Membuat konfigurasi baru).
30. Setelah itu, kita akan memilih partisi yang akan diinstall DEPDIKnux. Caranya, pilih partisi untuk menginstall DEPDIKnux dengan mengarahkan pada partisi yang diinginkan dan menekan tombol SPASI pada keyboard.
31. Pilih <Next>, lalu tekan ENTER
32. Kita akan menjumpai jendela pemilihan tipe sistem yang secara otomatis diarahkan pada System Debian, karena DEPDIKnux merupakan turunan dari Debian. Pilih <Next>, lalu tekan ENTER.
33. Langkah selanjutnya adalah menentukan tipe filesystem. Pada layar akan diperlihatkan 3 jenis filesystem yang dapat digunakan, yaitu ext3, reiserfs
15
Gambar 1.2.21. Membuat Konfigurasi untuk Instalasi DEPDIKnux
Gambar 1.2.23. Memilih Tipe Sistem
Gambar 1.2.22. Memilih Partisi untuk Instalasi
dan jfs. Dalam instalasi DEPDIKnux ini, kita menggunakan filesystem ext3. Tekan tombol SPASI pada menu ext3, sehingga muncul tanda silang [x]. Pilih <Next>, kemudian tekan ENTER.
16
Catatan:File sistem merupakan bagian yang digunakan untuk menyimpan file di dalam media fisik (harddisk, floppy) dengan tetap. Contoh dari filesistem di Linux adalah ext3, ReiserFS, JFS, dan lain-lain.
ext3 adalah filesystem ext2 versi journal, memiliki journal metadata untuk pemulihan sistem yang cepat dan juga beberapa tambahan modus journal seperti journal data terstruktur dan data penuh. ext3 adalah filesystem yang sangat bagus dan dapat dihandalkan. Filesystem ini memiliki opsi "hashed b-tree indexing" tambahan yang menghasilkan performa yang tinggi di hampir semua situasi.
ReiserFS adalah filesystem memiliki performa keseluruhan yang bagus dan performanya melebihi ext2 dan ext3 pada saat menangani file kecil (file yang besarnya kurang dari 4k).
JFS adalah filesystem journal dengan performa tinggi dari IBM.
Gambar 1.2.24. Memilih Jenis File System
34. Selanjutnya, masukkan password root (administrator). Pilih <Next> lalu tekan tombol ENTER.
35. Sesaat kemudian, kita diharuskan untuk memasukkan password sekali lagi. Jika kita yakin bahwa password yang diketik sudah benar, pilih Next lalu tekan tombol ENTER.
17
Catatan:Ada dua macam jenis user pada linux
1. user sebagai root (adminstrator), kita akan mendaatkan hak akses tak terbatas pada sistem operasi linux.
2. user sebagai non root atau user biasa, adalah akun umum yang dapat dibuat oleh siapa saja setelah proses instalasi ini selesai.
Gambar 1.2.25. Memasukkan Password Root
Gambar 1.2.26. Memasukkan Ulang Password Root
36. Langkah berikutnya adalah memasukkan nama host atau nama komputer. Kita bebas memberi nama host dengan syarat tidak menggunakan spasi, tanda baca, dan huruf kapital (huruf besar). Misalnya, depdiknux. Pilih <Next>, tekan lalu ENTER.
37. Pada tahap akhir bagian konfigurasi adalah menentukan lokasi instalasi boot loader (grub). Pada menu ini, pilihlah mbr atau master boot record. Selanjutnya silakan tekan tombol ENTER.
38. Jika langkah di atas telah selesai dilaksanakan, maka kita akan kembali ke menu utama
39. Kita masuk ke menu Mulai (memulai instalasi), dengan menekan SPASI, lalu ENTER.
18
Gambar 1.2.27. Memasukkan Nama Host
Gambar 1.2.28. Memilih Lokasi Boot Loader
40. Kemudian akan tampil layar konfirmasi instalasi yang menampilkan konfigurasi yang telah kita atur sebelumnya. Bila sudah sesuai dengan yang diinginkan, pilih <Yes> lalu tekan ENTER.
19
Gambar 1.2.29. Memulai Instalasi
41. Akhirnya kita sampai pada tampilan proses instalasi DEPDIKnux. Proses ini akan berlangsung cukup lama, tergantung pada spesifikasi komputer.
42. Apabila proses instalasi telah selesai, maka akan muncul pesan seperti di bawah ini. Kita tinggal menekan tombol ENTER untuk melanjutkan
43. Sistem akan melakukan reboot. Keluarkan CD instalasi dari Drive CDROM lalu tekan tombol ENTER
44. Tunggulah hingga sistem memperlihatkan tampilan untuk login45. Isikan nama user dan password pada isian login, sesuai dengan nama user
dan password yang kita berikan saat instalasi tadi 46. Apabila sistem telah menampilkan prompt dengan nama host sesuai isian
saat instalasi tadi seperti: root@depdiknux:# berarti kita telah berhasil melakukan instalasi DEPDIKnux
20
Gambar 1.2.30. Pengecekan Ulang Konfigurasi
Gambar 1.2.31. Proses Pemformatan Harddisk
Gambar 1.2.32. Proses Penyalinan File
Gambar 1.2.33. Pesan Keberhasilan Instalasi
47. Kita dapat menggunakan perintah poweroff atau init 0 untuk mematikan sistem
21