inspektur ketenagalistrikan

1
INSPEKTUR KETENAGALISTRIKAN Ketersediaan listrik yang mencukupi, aman, andal, dan akrab lingkungan merupakan factor penting dalam menghasilkan barang dan jasa serta dapat meningkatkan taraf hidup rakyat. Tenaga listrik dapat pula membahayakan manusia dan berpotensi menimbulkan dampak negatip terhadap lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah menyadari bahwa dukungan regulasi sangat diperlukan untuk mengatur keselamatan. Undang-undang Ketenagalistrikan Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrtikan, pada Pasal 48 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajiba memenuhi ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan” dan pada ayat (2) menyebutkan “Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dalam ayat (1) meliputi standardisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkungan. Untuk menindaklanjuti Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 yang berkatian dengan keselamatan ketenagalistrikan, maka perlu dilaksanakan pengawasan terhadap instalasi tenaga listrik, peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik. Untuk pengawasan tersebut, Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi sedang menyiapkan program inspeksi. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan dan Angka Kreditnya, Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi pada tahun 2003 ini akan mengangkat Inspektur Ketenagalistrikan yang bertugas dalam melakukan inspeksi ketenagalistrikan.

description

inspektur ketenagalistrikan

Transcript of inspektur ketenagalistrikan

Page 1: inspektur ketenagalistrikan

INSPEKTUR KETENAGALISTRIKAN Ketersediaan listrik yang mencukupi, aman, andal, dan akrab lingkungan merupakan factor penting dalam menghasilkan barang dan jasa serta dapat meningkatkan taraf hidup rakyat. Tenaga listrik dapat pula membahayakan manusia dan berpotensi menimbulkan dampak negatip terhadap lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah menyadari bahwa dukungan regulasi sangat diperlukan untuk mengatur keselamatan. Undang-undang Ketenagalistrikan Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrtikan, pada Pasal 48 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajiba memenuhi ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan” dan pada ayat (2) menyebutkan “Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dalam ayat (1) meliputi standardisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkungan. Untuk menindaklanjuti Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 yang berkatian dengan keselamatan ketenagalistrikan, maka perlu dilaksanakan pengawasan terhadap instalasi tenaga listrik, peralatan dan pemanfaatan tenaga listrik. Untuk pengawasan tersebut, Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi sedang menyiapkan program inspeksi. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Jabatan Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan dan Angka Kreditnya, Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi pada tahun 2003 ini akan mengangkat Inspektur Ketenagalistrikan yang bertugas dalam melakukan inspeksi ketenagalistrikan.