Inseminasi buatan pada sapi
Transcript of Inseminasi buatan pada sapi
INSEMINASI BUATAN PADA TERNAKINSEMINASI BUATAN PADA TERNAKoleholeh
Ir.Ni Made Artiningsih Rasna,MSi.Ir.Ni Made Artiningsih Rasna,MSi.
MENAMPUNG SEMENMENAMPUNG SEMEN
Kandang penampungan Kandang penampungan semen/kandang jepit (service crate)semen/kandang jepit (service crate)
Metode menampung semen secara Metode menampung semen secara massage/pengurutanmassage/pengurutan
Metode menampung semen dengan Metode menampung semen dengan EE (Electro Ejaculator)EE (Electro Ejaculator)
Metode menampung semen dengan Metode menampung semen dengan Vagina Buatan/Artificial VaginaVagina Buatan/Artificial Vagina
SERVICE CRATESERVICE CRATE
Metode Menampung Semen Metode Menampung Semen Dengan Pengurutan/massageDengan Pengurutan/massage
Tangan masuk ke dalam rektum Tangan masuk ke dalam rektum untuk mengurut ampulla vas untuk mengurut ampulla vas deferens dan kelenjar vesikularis ke deferens dan kelenjar vesikularis ke depan dan ke belakang depan dan ke belakang ± selama 2 ± selama 2 menitmenit
Perlu keterampilan khususPerlu keterampilan khusus Penis perlu dicuci dgn air hangat dan Penis perlu dicuci dgn air hangat dan
NaCl fisiologisNaCl fisiologis Kualitas semen cenderung rendahKualitas semen cenderung rendah
Metode Menampung Semen Metode Menampung Semen Dengan Electro Ejaculator/EEDengan Electro Ejaculator/EE
Dipergunakan untuk hewan yang tidak Dipergunakan untuk hewan yang tidak mampu menaiki hewan pemancing atau mampu menaiki hewan pemancing atau yang tidak biasa melayani vagina yang tidak biasa melayani vagina buatanbuatan
Alat berbentuk batang karet dengan Alat berbentuk batang karet dengan panjang 60 cm dan diameter 5 cm yang panjang 60 cm dan diameter 5 cm yang berisi gelang-gelang elektrode yang berisi gelang-gelang elektrode yang bisa dialiri listrik, dimasukkan ke bisa dialiri listrik, dimasukkan ke rektum dan ditekan pada dasar pelvisrektum dan ditekan pada dasar pelvis
Stimulasi diberikan scr ritmik 5-10 detikStimulasi diberikan scr ritmik 5-10 detik
Metode Menampung Semen Metode Menampung Semen Dengan Vagina BuatanDengan Vagina Buatan
Dipergunakan air panas Dipergunakan air panas dengan temp. antara 50 – 70dengan temp. antara 50 – 7000 C untuk mencapai temp. C untuk mencapai temp. vagina buatan antara 40 – 52vagina buatan antara 40 – 520 0
CC
Gambar vagina buatanGambar vagina buatan
VAGINA BUATANVAGINA BUATAN
Bagan dari vagina buatanBagan dari vagina buatan
MENILAI KUALITAS SEMENMENILAI KUALITAS SEMEN
1.1. Secara Makroskopis, yang meliputi Secara Makroskopis, yang meliputi volume semen, warna semen, bau volume semen, warna semen, bau semen, keasaman dan konsistensi semen, keasaman dan konsistensi semen.semen.
2.2. Secara Mikroskopis, meliputi Secara Mikroskopis, meliputi Gerakan massa spermatozoa, Gerakan massa spermatozoa, Gerakan individual spermatozoa, Gerakan individual spermatozoa, Konsentrasi semen, Persentase Konsentrasi semen, Persentase hidup/mati spermatozoa, dan hidup/mati spermatozoa, dan morfologis spermatozoa.morfologis spermatozoa.
Pemeriksaan Semen Secara Pemeriksaan Semen Secara MakroskopisMakroskopis
Volume Semen:diketahui dengan Volume Semen:diketahui dengan membaca langsung pada tabung membaca langsung pada tabung penampung semenpenampung semen
Warna: dengan cara melihat langsungWarna: dengan cara melihat langsung Konsistensi: dengan cara menggoyang Konsistensi: dengan cara menggoyang
tabung penampung semen dengan tabung penampung semen dengan perlahanperlahan
pH (drajat keasaman) : dengan kertas pH (drajat keasaman) : dengan kertas lakmus atau pH-meter lakmus atau pH-meter
Pemeriksaan Semen Secara Pemeriksaan Semen Secara MikroskopisMikroskopis
Gerakan Massa SpermatozoaGerakan Massa SpermatozoaSetetes kecil semen dilihat dibawah mik-Setetes kecil semen dilihat dibawah mik-
roskoproskop
Penilaian :Penilaian : Sangat baik (+++)Sangat baik (+++) Baik (++)Baik (++) Lumayan (+)Lumayan (+) N (necrospermia) atau 0N (necrospermia) atau 0
Gerakan Massa SpermatozoaGerakan Massa Spermatozoa
Gerakan IndividualGerakan Individual Semen diencerkan dengan larutan Semen diencerkan dengan larutan
NaCl fisiologis,dilihat dibawah NaCl fisiologis,dilihat dibawah mikroskop dgn pembesaran 45 X 10 mikroskop dgn pembesaran 45 X 10 skala 0 – 5 skala 0 – 5
0 0 imotil imotil 1 1 Gerakan berputar ditempat Gerakan berputar ditempat 2 2 <50% motil aktif <50% motil aktif 3 3 50 - 80% motil aktif 50 - 80% motil aktif 4 4 90% spermatozoa motil aktif 90% spermatozoa motil aktif 5 5 100% spermatozoa motil aktif 100% spermatozoa motil aktif
KONSENTRASI SPERMATOZOAKONSENTRASI SPERMATOZOAMenghitung jarak antar Menghitung jarak antar
kepalakepalaDengan hemocytometerDengan hemocytometerDengan Kalorimeter Dengan Kalorimeter
fotoelektrikfotoelektrikSecara elektronikSecara elektronik
Menghitung Jarak Antar KepalaMenghitung Jarak Antar Kepala
Diketahui dengan mikroskop Diketahui dengan mikroskop pembesaran 45 x 10 dengan pembesaran 45 x 10 dengan kriteria penilaian :kriteria penilaian :
Densum (D)Densum (D) Semi Densum (SD)Semi Densum (SD) Rarum (R)Rarum (R) Oligospermia (OS)Oligospermia (OS) Aspermia (A)Aspermia (A)
DENSUM dan SEMI DENSUMDENSUM dan SEMI DENSUMDENSUM: Jika jarak antar 2 kepala DENSUM: Jika jarak antar 2 kepala
sperma kurang dari panjang 1 kepala sperma kurang dari panjang 1 kepala sperma, sehingga konsentrasi sperma, sehingga konsentrasi diperkirakan antara 1000-2000 juta diperkirakan antara 1000-2000 juta sel sperma per ml semensel sperma per ml semen
SEMI DENSUM: jika jarak antar 2 SEMI DENSUM: jika jarak antar 2 kepala sperma 1-1,5 panjang kepala, kepala sperma 1-1,5 panjang kepala, konsentrasi antara 500-1000 sperma konsentrasi antara 500-1000 sperma per ml semenper ml semen
HanyaKualitas semen diatas yang bisa HanyaKualitas semen diatas yang bisa dipakai sbg sumber semen untuk IB.dipakai sbg sumber semen untuk IB.
Menghitung Konsentrasi Semen Menghitung Konsentrasi Semen Dengan HemocytometerDengan Hemocytometer
Diisap semen yang belum diencerkan Diisap semen yang belum diencerkan dengan menggunakan pipet sampai dengan menggunakan pipet sampai tanda 0,5tanda 0,5
Diisap larutan 3% NaCl sampai tanda Diisap larutan 3% NaCl sampai tanda 101101
Campuran dikocok dengan Campuran dikocok dengan membentuk angka 8 selama 2-3 membentuk angka 8 selama 2-3 menitmenit
Buang campuran beberapa tetesBuang campuran beberapa tetes
Buang kembali beberapa tetesBuang kembali beberapa tetes Masukkan semen dibawah gelas Masukkan semen dibawah gelas
penutup kamar hitungpenutup kamar hitung Hitung jumlah sel dalam 5 kamar Hitung jumlah sel dalam 5 kamar
hitung arah diagonal, atau 5 hitung arah diagonal, atau 5 kamar hitung pada setiap pojok kamar hitung pada setiap pojok + tengah.+ tengah.
Jumlah angka yang diperoleh Jumlah angka yang diperoleh dikalikan 10dikalikan 107 7 adalah merupakam adalah merupakam jumlah spermatozoa per ml jumlah spermatozoa per ml semensemen
Menghitung Konsentrasi SemenMenghitung Konsentrasi Semen
Pewarnaan DeferensialPewarnaan Deferensial Kegunaannya adalah untuk Kegunaannya adalah untuk
membedakan sperma yang membedakan sperma yang hidup/mati.hidup/mati.
Zat warna yang digunakan adalah Zat warna yang digunakan adalah zat warna eosin atau eosin-negrosinzat warna eosin atau eosin-negrosin
Spermatozoa yang hidup hampir Spermatozoa yang hidup hampir tidak menyerap zat warnatidak menyerap zat warna
Spermatozoa yang mati menyerap Spermatozoa yang mati menyerap zat warna karena permiabelitas zat warna karena permiabelitas dinding sel meningkat pada sel dinding sel meningkat pada sel spermatozoa yang sudah matispermatozoa yang sudah mati
TEKNIK PEWARNAANTEKNIK PEWARNAAN 1 Tetes zat warna ditempatkan pada 1 Tetes zat warna ditempatkan pada
objek gelasobjek gelas Teteskan 1 tetes kecil semen diatasnyaTeteskan 1 tetes kecil semen diatasnya Gunakan batang pengaduk untuk Gunakan batang pengaduk untuk
mencampurnyamencampurnya Dibuat preparat ulas menggunakan Dibuat preparat ulas menggunakan
objek gelas yang lainobjek gelas yang lain Dikeringkan diatas api bunsenDikeringkan diatas api bunsen Dihitung dibawah mikroskop, minimal Dihitung dibawah mikroskop, minimal
200 sel spermatozoa200 sel spermatozoa
Pewarnaan DeferensialPewarnaan Deferensial
PENILAIAN MORFOLOGISPENILAIAN MORFOLOGIS
Abnormalitas bisa dilihat pada kepala, Abnormalitas bisa dilihat pada kepala, badan, dan ekor spermatozoabadan, dan ekor spermatozoa
Abnormalitas Primer :terjadi karena Abnormalitas Primer :terjadi karena gangguan testiculer seperti kepala gangguan testiculer seperti kepala terlampau kecil/besar,kepala lebar, terlampau kecil/besar,kepala lebar, ekor/kepala ganda.ekor/kepala ganda.
Abnormalitas Skunder:terjadi setelah Abnormalitas Skunder:terjadi setelah sperma meninggalkan tubuli seminiferi, sperma meninggalkan tubuli seminiferi, dan penanganan yang tidak tepat dan penanganan yang tidak tepat setelah ejakulasi seperti kepala yang setelah ejakulasi seperti kepala yang lepas dari ekorlepas dari ekor
Abnormalitas SpermatozoaAbnormalitas Spermatozoa