INOVASI PRODUKSI LIPAT GANDA (PROLIGA)...

55
INOVASI PRODUKSI LIPAT GANDA (PROLIGA) CABAI BPTP BALITBANGTAN JATIM e-mail : [email protected]; [email protected]

Transcript of INOVASI PRODUKSI LIPAT GANDA (PROLIGA)...

  • INOVASI PRODUKSI LIPAT GANDA (PROLIGA) CABAI

    BPTP BALITBANGTAN JATIMe-mail : [email protected];

    [email protected]

    mailto:[email protected]

  • Peluang Usaha Cabai

    • Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri.

    • Harga cabai di pasar bebas relatif baik dibanding dengan sayuran lainnya. Begitu pula harga kontrak dengan industri yang cukup tinggi.

  • 3,500 4,000 4,000

    8,000 9,000 10,000

    18,000

    21,000

    -

    5,000

    10,000

    15,000

    20,000

    25,000

    Maret Maret Maret April April April April April

    1 2 3 4 5 6 7 8

    Ru

    pia

    h

    Panen ke n

    Trend Harga Cabai di Petani Satu kali Musim Tanam Tahun 2018

    14,000 15,500

    21,000 21,000 21,000

    14,500

    11,000 9,500

    7,000 7,000

    -

    5,000

    10,000

    15,000

    20,000

    25,000

    Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nop Nop Nop

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Rupi

    ah

    Panen ke n

    Trend Harga Cabai di Petani Satu kali Musim Tanam Tahun 2019

    Trend Harga Cabai 2018-2019

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    Daftar Harga (Rp,-/kg) Cabai Merah 2018

    Malang Blitar Jatim

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60Daftar Harga (Rp,-/kg) Cabai Merah, 2019

    Malang Blitar Jatim

    Sumber : Pusat Informasi HargaPangan Strategis Nasional

    Sumber: Petani cabai di Malang,

    dan Blitar

  • 2019

    2024Baseline2015

    Peta Jalan Pengembangan Cabai 2016-2045

    Luas Tanam

    268.490 HaEkspor

    1.631 Ton

    Ekspor 2.270 ton

    Ekspor 21.875 ton

    2029 2045

    Ekspor 34.977 ton

    Pasokan, distribusi

    dan Harga Stabil

    Swasembada dan Ekspor ASEAN

    Pemantapan Ekspor

    Eksportir Terbesar ASEAN

    Ekspor 77.261 ton

    Kebutuhan Tambahan Lahan 2016 s/d 204583.482 Ha (rata-rata 2.879 Ha/tahun)

    (sumber Dirjenhorti)

    1. Pemantapan

    sistem

    produksi

    2. Stabilitas

    harga dan

    pasokan

    3. Daya saing

    dan ekspor

    berkelanjutan

    SASARAN

    Lampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/39. Proyeksi Produksi dan Kebutuhan Cabai.pptROADMAP Cabai yg akan dibuat.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/1. Lampiran Neraca CB dan CR 2016-2019.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/2. Lampiran Neraca CB dan CR 2020-2024.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/24. Peta jalan 2016-2019.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/26. Peta jalan 2025-2029.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/25. Peta jalan 2020-2024.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/27. Peta jalan 2030-2045.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/4. Lampiran Neraca CB dan CR 2030-2045.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/3. Lampiran Neraca CB dan CR 2025-2029.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/44. Kebutuhan Tambahan Lahan 2016-2045.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/28. RENCANA ACTION PLAN CABAI.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/28. RENCANA ACTION PLAN CABAI.pptxLampiran Roadmap Cabe per 19 Sept 2016/5. Base Line.pptx

  • KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN CABAI 2016-2045

    ❖ On Farm : Provitas >20

    ton/Ha, VUB adaptif dan

    sesuai preferensi, KATAM

    dan peta prod bulanan,

    pengembangan kawasan,

    GAP Produk segar

    ❖ Off Farm :

    paspa,pengolahan,

    kelembagaan

    1. Stabilisasi Pasokan dan Harga

    2. Peningkatan Produk Olahan

    1. TercapainyaSwasembada

    2. Ekspor meningkat

    Pemantapan Ekspor Eksportir Utama

    2016 - 2019 2030 - 2045

    ❖ On Farm : Tekn prod dg

    BEP Rp 5.235,

    Pengembangan

    kawasan cabai olahan,

    SOP,

    ❖ Off Farm : GHP/GMP

    paspa, pengolahan,

    asuransi pertanian,

    kelembagaan

    ❖ On Farm : Tekn prod,

    purigasi, Tekn satelit

    pemantau standing crop

    ❖ Off Farm : paspa,

    pengolahan, penguatan

    sistem logistik, sistem

    jaminan mutu, tekn

    penyimpan dengan

    sisten CAS (Controled

    Atmosphere Storage)

    ❖ On Farm: Zero waste

    management dan

    Precision farming

    ❖ Off Farm: paspa,

    pengolahan hasil,

    sistem logistik dan

    jaminan mutu

    2020 - 2024 2025 - 20291. KEBIJAKAN

    Regulasi (antar K/L) : Lahan, pembiayaan, asuransi, infrastruktur, on-farm & off-farm, tata niaga, kelembagaan, dan

    revitalisasi perbenihan

    2. SARANA PRASARANA❖ Infrastruktur : irigasi sprinkler, bangsal pasca panen, STA, dan rumah semai benih TSS, gudang benih, gudang

    logistik

    ❖ Sarana : Alsintan (cultivator, traktor, paspa, benih TSS, PHT+, pengolahan hasil dan VUB pref. ekspor

    3. ON FARM – OFF FARM

    4. TATA NIAGA

    Toko Tani Ind (TTI) BM , second market, e-commerce , rekomendasi impor Cabai, floor price dan ceiling price,

    sinergisme dengan K/L terkait, kemitraan dg industri, sistem informasi data produksi dan harga, ekspansi pasar luar negeri (sumber Dirjenhorti)

  • Sumut6%

    Jabar17%

    Jatim29%

    NTB4%

    NTT2%

    Provinsi Lainnya

    30%

    Kontribusi cabai rawit

    Jateng12%

    NTB 0,7%

    NTT 0,4%

    Sumut 19%

    Jabar 23%

    Jateng

    16%

    Prov lain 32%

    Jatim9%

    KONTRIBUSI CABAI RAWIT

    KONTRIBUSI CABAI BESAR

  • TAHUN LUAS PANEN (ha) PRODUKSI PRODUKTIVITAS (t/ha)

    2017 95,01 95.539 7,04

    2018 99,92 100.977 7,45

    Sentra produksi cabai merah : Malang (4.094 ha), Tuban (3.304

    ha), Banyuwangi (2.821 ha), Blitar (2.574 ha), Kediri (1.095 ha),

    Lamongan (1.851 ha) dan Pamekasan (1.387 ha)

    (Diperta Provinsi Jatim, 2017).

    KONDISI CABAI MERAH JAWA TIMUR

  • PRODUKSI LIPAT GANDA CABAI MERAH (PROLIGA) > 20 TON/HA (sumber Balitsa)

    Kaji terap di Jatim (2019)Malang (lahan sawah) Blitar (lahan kering)

    Hasil 26 ton/ha

  • FOKUS

    • Produktivitas > 20 t/ha

    • Efisiensi

    • Mengurangi “losses” karena OPT

    (sumber Balitsa)

  • LIMA KOMPONEN KUNCI PROLIGA CABAI

    1. VARIETAS UNGGUL (sesuai pasar)

    2. PESEMAIAN SEHAT (imunisasi dan pemangkasan pucuk)

    3. PENINGKATAN KEPADATAN POPULASI TANAMAN (dengan 1 dan 2 tan/lubang , zigzag)

    4. PENGELOLAAN TANAH, HARA DAN AIR

    5. PENGENDALIAN OPT

    (sumber Balitsa)

    CIKOUmur Panen : 81 – 84 HST Potensi Hasil : + 20.5 ton/ha Keunggulan : adaptasi dataran medium

  • Persyaratan Tumbuh Cabai Merah

    Iklim :

    • Suhu : 25-27o C (siang hari) dan

    18-20o C (malam hari)

    • Kelembaban udara : 50-70%

    • Curah hujan 600-1200 mm per

    tahun

    • Cahaya matahari cukup (< 70%)

    • Tipe iklim D3/ E3, yaitu 5 bulan

    basah dan 4-6 bulan kering

    Tanah :

    • pH tanah 5,5 – 6,8

    • Jenis tanah Mediteran dan

    Aluvial

    Ketinggian tempat : 1 - 1.500 m dpl.

  • 16 – 25 t/ha

    12.1 - 22.9 t/ha

    18 – 20 t/ha

    Lingga Kencana

    Pilar PM 99

    13.4 –20.5 t/ha

    PEMILIHAN VARIETAS1

    (sumber Balitsa)

  • Kencana VUB Cabai Merah Adaptif Musim Ekstrim Basah

    VUB KENCANA▪Umur Panen : 95 – 98 HST ▪Potensi Hasil: + 18.4 T/Ha ▪Keunggulan : - adaptif musim hujan - Toleran Antraknos

    Pemilihan Varietas

    (sumber Balitsa)

  • Umur Panen : 88 – 95 HSTPotensi Hasil : + 16,1 ton/ha Kunggulan : Beradaptasi denganbaik pada dataran medium musim kemarau basah

    Umur Panen : 81 – 84 HST Potensi Hasil : + 20.5 ton/ha Kunggulan : Beradaptasi denganbaik pada dataran medium

    Varietas Lingga Varietas Ciko

  • PESEMAIAN SEHAT

    • Tempat persemaian disterilkan dengan cara disemprot insektisida spirotetramat + imidakloprid (1.0 ml/l), kemudian dipasang perangkap kuning untuk memantau Bemisia tabaci sampai populasi nol.

    (sumber Balitsa)

    2

  • PENGGUNAAN KELAMBU DI PERSEMAIAN

    (sumber Balitsa)

  • • Media pesemaian terdiriatas campuran tanahhalus dan pupuk kandang(1 : 1) yang telah dikukusdengan uap air panasselama 4 jam

    Campuran tanah + pupuk kandang (1:1)

    Tanah halus Pupuk kandang

    Sterilisasi tanah dengan cara pengukusan selama 4 jam

    +

    (sumber Balitsa)

  • • Benih cabai direndamdalam larutan fungisidapropamokarb hidroklorida(1 ml/l) selama 1 jam.

    IMUNISASI UNTUK PESEMAIAN SEHAT

    Pembuatan inducer (daun pagoda, bayam duri)

  • PROSES IMUNISASI Pemangkasan Pucuk

    Agar terbentuk tunas tertier banyak

  • Pesemaian Eksisting

    BALITSAMALANG

    BLITAR

  • 2-3 hari sebelum tanamAgar terbentuk cabang

    tertier banyak

    Pemangkasan Pucuk

  • Kelebihan bibit cabai yang dipangkas

    1. Produksi tanaman lebih tinggi karena setiap tanaman

    memiliki dua cabang utama

    2. Tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit busuk

    batang bawah dan bercak daun bakteri.

    3. Kualitas buah lebih baik.

    4. Tanaman tidak mudah stres dan sakit.

    5. Tanaman tidak terlalu tinggi karena pertumbuhan

    cenderung horisontal.

    6. Pemangkasan pada Cabai bertujuan untuk batang menjadi

    kuat dan juga memperbanyak cabang di atas

    Manfaat Pemangkasan Pucuk

    1. Pemangkasan saat umur 2-3 minggu2. Pemangkasan menggunakan pisau yang tajam dan

    steril3. Sisakan 2 daun. 4. Setelah selesai agar bekas potongan terhindar dari

    infeksi jamur, virus dan cendawan semprot denganfungisida sseuai anjuran.

    5. Bibit siap dipindah tanam ke lahan setelah tanamanberdaun 5 lembar

    (sumber Balitsa)

  • PENANAMAN TanamMalang, 26 Juni 2019

    Blitar, 4 Juli 2019

  • Peningkatan Populasi Tanaman

    Jarak tanam 50 cm X 70 cmJumlah per lubang dua- satu tanaman-zigzag Jumlah tanaman 34.000/ha

    Umumnya jarak50 cm X 50 cmAtau 50 x 60 cmJumlah 22.000 tanaman/ha

    3

  • Zigzag1-2

    tan/lubang

    Populasi22.000-24.000

    Peningkatan Populasi Tanaman (34.000/ha)

  • - Lahan yang sudah diolah, bersihdari gulma, batu-batuan, dan sisa

    tanaman

    -Memperbaiki drainase dan aerasi

    tanah lapisan olah sehingga tanah

    menjadi gembur,

    -Pengambilan contoh tanah (untuk

    mengukur pH tanah)

    Pengapuran jika pH < 5,5

    1,5-2 ton/ha

    SOLARISASI TANAHDitabur kompos atau pupuk

    kandang, diairi sedikit, ditutupplastik 2 minggu

    ❖ Cara membuattanah supresif(sehat)

    ❖ Kondisi tanahyang menghambatproses terjadinyapenyakit tanaman, meskipuntanaman rentandan populasipatogen cukupuntuk menginfeksi

    PENGELOLAAN TANAH, HARA DAN AIR4

  • Pengolahan lahan

    sesuai kondisi

    setempat

    Kajian 2019Sumberboto, Wonotirto, Blitar (lahan kering, 290 m dpl)

    Bocek, Karangploso,

    Malang (lahan sawah, 683 mdpl)

    Pupuk organik30 ton/ha

    Eksistingpetani

    PO 10 t/ha

  • PEMUPUKAN (sumber Balitsa)

    Pupukdasar

    • Pupuk Organik

    • 30 ton/ha

    • NPK

    • 500/700 kg/ha

    • ZA

    • 200 kg/ha

  • Mengurangi Bunga + Buah Rontok (sumber Balitsa)

    • Rata jumlah buah danbunga :

    • Jumlah Buah : 205.81

    • Jumlah Bunga :112.71

    • Total : 318.53

    • Bobot : 318.53 X 4.0 g = 1274.12

    • Provitas : 29.30 t/ha

    • Losses 20% : 23.44 t/ha

    • Rata jumlah buahdan bunga :

    • Jumlah Buah : 37

    • Jumlah bunga :30

    • Jumlah Tunas :47

    • Total : 117

    • Bobot

  • PENGELOLAAN HARA (kaji terap 2019)

    • Pupuk dasar : P.O 30 t/ha, NPK (500 kg/ha)

    • Susulan NPK (500 kg/ha), dikocor, (2 kg/200 l, 200 ml/ tan), setiap 10 hari, setelah 30 HST

    • 60 HST : NPK Boster 12-22-16 +Fe (2 g/tan)

    Pupuk dasar (P.O 10 t/ha) +SP 36400 kg/ha dan NPK 200 kg/haSusulan :10 HST, NPK, 200 g/ 25 l20 HST, NPK + Boron 200 g/ 25 l30 HST, NPK + Boron 200 g/ 25 l40 HST , NPK 200 g/ 25 l50 HST, NPK 200 g/ 25 l60 HST, NPK Boster 12-22-16+ Fe,2 g/tan

    Pupuk dasar (P.O 10 t/ha) +SP 36400 kg/ha dan NPK 200 kg/haPemupukan susulan :10 HST, NPK 100 g + Boron 100 g/25liter18 HST, NPK 100 g + KNO3 merah100 g/25 liter26 HST, NPK 100 g + KNO3 merah +Calsium 100 g/25 liter32 HST, KNO3 merah 100 g + Boron100 g/25 l39 HST ,KNO3 putih 100 g + Boron100 g / 25 liter46 HST, NPK 100 g + Boron 100 g +Calsium 125 g / 25 l53 HST NPK 100 g + KNO3 putih 100g/ 25 liter60 HST, NPK Boster 12-22-16+Fe, 2g/tan

    SOP BALITSA SOP MALANGSOP BLITAR

  • Fungsi Beberapa Unsur Hara

    • NPK Booster (12-6-22-3+TE) : berperan pada masa pembuahan untuk peningkatan kualitas dan bobot buah. Dosis : 1-10 kg/100 m2 (tabur), 1-2 kg/50 lt air (kocor)

    • Boron (B) : untuk pertumbuhan akar, polinasi, produksi benih. Boron dibutuhkan saat fase peralihan pertumbuhan vegetatif ke generatif, pengisian, pemasakan buah. Defisiensi Boron menyebabkan ruas batang pendek, daunnya bergelombang, dan bunga rontok.

  • PENGELOLAAN AIR

    Air sungai jarak 1 km ditampung di kolam (Blitar)

  • PENGENDALIAN OPT

    a.Perangkap kuning b. sanitasi inang OPT c. pengamatan rutind. pencabutan tanaman terserang penyakit sistemike. aplikasi biopestisida tiap minggu sekalif. aplikasi pestisida kimia sesuai ambang kendali

    Aplikasi pestisida kimia satuminggu sekali, insektisida dan fungisida dicampur.b. Aplikasi bio pestisidacampuran satu minggu sekali(PGPR, Bacillus, Tricoderma, Beauveria)

    Aplikasi pestisida kimia satu minggu dua kali, insektisida dan fungisida dicampur.b. Serangan berat, aplikasi insektisida/ fungisida setiap hari

    SOP BALITSA SOP MALANG SOP BLITAR

  • PENGENDALIAN OPT

    Penghadang/Barrier

    •Penggunaan tanaman pembatas jagung (tanaman jagung ditanam 1 bulan sebelum tanam cabai)

    PESEMAIAN SEHAT

  • PANENPanen

    Mulai Oktober 2019

  • Kondisi Awal Pertanaman di Malang & Blitar

  • Kondisi Pertanaman Saat Panen

  • TEMU LAPANG & KUNJUNGAN

  • HASIL KAJI TERAP

    SOP BALITSA SOP MALANG SOP BLITAR

  • HASIL ANALISA TANAH (BOCEK,MALANG).2019No Parameter Uji Metode Hasil Kategori

    1 Kadar air Gravimetri 7.75 %

    2 pH H20 5.12 Agak Masam

    pH KCl 4.12

    3 C-Organik Walkey & Black; Spectrophotometry 1.98 % Rendah

    4 N-total Kjeldahl; Titrimetry 0.17 % Rendah

    5 P2O5 Olsen; Spectrophotometry 647.47 ppm Sangat Tinggi

    6Kapasitas Tukar Kation (KTK)

    Perkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%; Titrimetry

    32.20 me/100g Tinggi

    7 K-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry1.01 me/100g Sangat Tinggi

    8 Ca-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry17.28 me/100g Tinggi

    9 Mg-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry3.81 me/100g Tinggi

    10 Na-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry0.31 me/100g Rendah

    11 Tekstur Hidrometer

    - Pasir 19.50 %

    - Debu 31.50 %

    - Liat 49.00 %

    - Kriteria (segitiga tekstur USDA)

    LIAT

  • No Parameter Uji Metode Hasil Kategori

    1 Kadar air Gravimetri 12.58 %

    2 pH H20 7.5 Netral

    pH KCl 6.1

    3 C-Organik Walkey & Black; Spectrophotometry 0.84 % Sangat Rendah

    4 N-total Kjeldahl; Titrimetry 0.11 % Rendah

    5 P2O5 Olsen; Spectrophotometry 24 ppm Sangat Tinggi

    6 Kapasitas Tukar Kation (KTK)Perkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry38.87 me/100g Tinggi

    7 K-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry0.01 me/100g Sangat Rendah

    8 Ca-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry23.83 me/100g Sangat Tinggi

    9 Mg-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry5.88 me/100g Tinggi

    10 Na-ddPerkolasi NH4-Acetat 1 M, pH 7 + NaCl 10%;

    Titrimetry0.50 me/100g Sedang

    11 Tekstur Hidrometer

    - Pasir 25.00 %

    - Debu 15.00 %

    - Liat 60.00 %

    - Kriteria (segitiga tekstur USDA)

    LIAT

    HASIL ANALISA TANAH (SUMBERBOTO, BLITAR). 2019

  • Intensitas Serangan OPT (Bocek, Malang)

    Perlakuan Pengamatan IS Gemini virus (%)

    I II III IV

    P1 Pagoda 2,08 0 2,08 2,08

    P1 Bayam 0 0 0 0

    P2 0 2,08 2,08 2,08

    P3 2,08 0 2,08 3,03 Gemini virus

    Perlakuan

    Rerata hasil Pengamatan/10 tanaman (g) Intensitas Serangan (%)

    Bobot buah Jumlah Buah Lalat BuahBusukBasah Antraknosa

    P1 Pagoda 1055,63 126,93

    7,58 6,370

    P1 Bayam 1103,42 119,60

    6,9 8,130

    P2 826,40 157,98 16,63 15,89 4,53

    P3 1339,70 143,68 8,9 7,83 2,13

    Antraknosa

    Busuk basah

  • Tinggi Tanaman & Tunas Tertier

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    P1 Bayam P1 Pagoda P2 P3

    72.6 70

    107

    88

    Tinggi Tanaman (cm)

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    P1 Bayam P1 Pagoda P2 P3

    84.3 83

    38.7

    63.7

    Jumlah tunas tertier

    Tunas tertier Column2 Column1

  • Bobot Buah/tanaman

  • Hasil Analisa Usahatani. 2019

    Uraian Satuan Balitsa SOP Malang SOP Blitar

    Biaya tetap Rp,- 32.900.000 32.900.000 32.900.000

    Tenaga kerja Rp,- 134.900.000 134.220.000 134.520.000

    Saprodi Rp,- 202.294.030 175.575.030 178.095.430

    Hasil panen Kg/ha 26.088. 14.942 22.826

    Harga jual Rp,-/kg 14.150 14.150 14.150

    Total pendapatan

    Rp,- 369.145.200 211.429.300 322.987.900

  • Uraian Satuan Balitsa

    (34.000 tan)

    SOP Malang

    (22.000 tan)

    SOP Blitar

    (22.000 tan)

    Biaya tetap Rp,- 32.900.000 32.900.000 32.900.000

    Tenaga kerja Rp,- 134.900.000 134.220.000 134.520.000

    Saprodi Rp,- 202.294.030 175.575.030 178.095.430

    Hasil panen Kg/ha 26.088. 14.942 22.826

    Harga jual Rp,-/kg 14.150 14.150 14.150

    Total pendapatan Rp,- 369.145.200 211.429.300 322.987.900

    Total biaya

    produksi

    Rp,- 235.194.030 208.475.030 210.995.430

    Keuntungan Rp,- 133.951.170 2.954.270 111.992.470

    R/C 1,57 1,01 1,53

    BEP produksi Kg 16.621 14.733 14.911

    BEP harga Rp,- 9.015 13.952 9.244

    Biaya per tanaman Rp,- 6.917 9.476 9.591

    Hasil Analisa Usahatani. 2019

  • R/C Ratio) total penerimaan (TR) dengan total biaya (TC), R/C Ratio = TR/TC.

    Biaya per satu tanaman (AC) biaya total (TC) dibagi dengan jumlahpopulasi tanaman (N). Rumus biaya per satu tanaman AC =TC/ N.

    BEP Produksi (Kg) = TC/P , atau total biaya usahatani cabai merah (Rp) dibagi Harga Jual Cabai Merah (Rp/kg).

    BEP Harga (Kg) = TC/Y, atau Total Biaya UsahataniCabai Merah (Rp) dibagi Produksi Total UsahataniCabai Merah (Kg).

  • 22.78

    20.1621.02

    15.81

    Varietas Mega Top Varietas PM 99 Varietas Kastilo Varietas Kencana

    PRODUKTIVITAS CABAI : TEKNOLOGI

    PROLIGA

    Hasil Penelitian Balitsa

  • Efisiensi Penggunaan Pestisida

    Perlakuan Total Biaya (Rp,- ) Efisiensi (%)

    Teknologi Proliga 7,889,000 54.91

    Teknologi Konvensional

    17,494,000

  • Efisiensi Penggunaan Pupuk

    Perlakuan Total Biaya (Rp,- )

    Efisiensi (%)

    Teknologi Proliga 8,995,000 70,31

    Teknologi Konvensional

    30,298,000

    20000

    500

    30000

    1600

    PUPUK KANDANG AYAM PUPUK NPKTeknologi Proliga Teknologi konvensional

  • Go Green