INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN -...

31
Edisi: 02 | Mei 2019 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN

Transcript of INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN -...

Page 1: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

Edisi: 02 | Mei 2019

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIDIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI

INOVASI PELAYANANKEIMIGRASIAN

Page 2: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

02 | BHUMIPURA 2019 03BHUMIPURA 2019 |

Bhumipura adalah media internal yang diterbitkan secara resmi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Menyajikan berita dan tulisan seputar Keimigrasian secara aktual, mendalam dan informatif. Bhumipura dapat dibaca dan diunduh melalui laman www.imigrasi.go.id

Model:

Stefi

Fotografer:

Arif Rahman Suryaman

Page 3: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

04 | BHUMIPURA 2019 05BHUMIPURA 2019 |

DA R I R E DA KS I

Daftar Isi03 Nawacita

04 Dari Redaksi

06 Liputan utama Sentuh Masyarakat, Imigrasi Cirebon Safari Layanan Paspor di Kecamatan

08 Dirjen Imigrasi: Waspadai Ancaman “Multiple Criminal Act”

10 Pelayanan Paspor Menggunakan Mobil Keliling Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat

14 Teladan Alif Suaidi, Tokoh Pengawal SIMKIM

13 Belajar WBK dari Imigrasi Blitar

18 Kerja Kita Semangat Kartini Di Balik Seragam Imigrasi

20 Humas Imigrasi: Pandai Berkomunikasi, Lihai Membangun Reputasi

22 Kebijakan Sekilas Jabatan Fungsional Keimigrasian Pada Ditjen Imigrasi

24 Pentingnya Tahapan Testing Pada Pengembangan Perangkat Lunak Penunjang Layanan Keimigrasian

27 Percepatan SIMKIM 2 di Kantor Imigrasi

30 Aplikasi Kepegawaian SSO Imigrasi vs SIMPEG KEMENKUMHAM

32 Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan Dampaknya Bagi Imigrasi Indonesia

35 Kabar Dari Seberang Kehadiran Negara Dalam Melindungi Warga Negara Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi)

39 Kegiatan Sosialisasikan Keimigrasian, Imigrasi Surabaya Ikuti Pameran NABOD

40 Wujudkan Layanan Informasi Berkualitas, Imigrasi Samarinda Sabet Dua Trophy Di Kaltim Fair 2019

41 Bikin Paspor Tidak Perlu Antri, Imigrasi Jambi Perkenalkan APAPO 2.0 di HUT Tribun Jambi

42 Layani Penggantian Paspor, Imigrasi Banjarmasin Ramaikan Banjarbaru Fair

43 Mata Lensa

46 Renjana Sistem Pendidikan di Jerman yang Penerapannya Mirip dengan Sila Kelima Pancasila

52 Konferensi Nasional Kepustakawanan Indonesia 2019

54 Humas Imigrasi di Era Industri 4.0 : “Jadilah Hebat Layaknya Avengers!”

55 Jalan - Jalan Sentuh Masyarakat, Imigrasi Cirebon Safari Layanan Paspor di Kecamatan

58 Resensi 59 KartunUNTUK KALANGAN SENDIRI, TIDAK DIJUAL

Pelindung: Direktur Jenderal ImigrasiPenanggung Jawab: Sekretaris Direktorat Jenderal ImigrasiPemimpin Redaksi: Kepala Bagian Humas dan UmumSekretaris Redaksi: Kepala Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi,dan Kepustakaan, SetditjenimAnggota Redaksi: Stefi, Fijar, Nadya, Yola, Fipit, Obara, Arum, Merdi, Tomi, Dimas, Ishaq, Hendy Dwi HarfiantoEditor: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaDesain Artist & Layout: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMedia Percetakan: Tim Cpxi Indonesia & ConsumedMediaSirkulasi: Sub Bagian Persuratan, Dokumentasi, dan Kepustakaan, SetditjenimAlamat Redaksi: Lt 8, Gedung Direktorat Jenderal ImigrasiJl HR Rasuna Said Kav. X6 No 8, Kuningan, Jakarta SelatanAlamat Email: [email protected]

Direktorat Jenderal Imigrasi sedang mempunyaipekerjaan rumah yang cukup kompleks yaitupembaruan Sistem Informasi ManajemenKeimigrasian (SIMKIM) versi 2 yang telah dimulai dari tahun 2018 lalu. Hingga kini pekerjaan kesisteman tersebut masih berlangsung dan terus dilakukan

penyempurnaan. Pembaruan kesisteman menjadi sebuahkeniscayaan setelah adanya tekad pimpinan untuk mengganti sistem yang telah eksis sejak tahun 2008 tersebut. Determinasi tinggi yang kemudian diwujudkan dalam kerja nyata menjadi awal dariimplementasi SIMKIM versi 2.

Pekerjaan ini bukanlah perkara mudah dan dapat dilakukandalam sekejap. Jika Thanos dapat melenyapkan musuhnyasemudah menjentikkan jari infinity stones-nya, maka pembaruan SIMKIM versi 2 butuh usaha dan partisipasi seluruh komponen yang ada di Direktorat Jenderal Imigrasi.

Tahapan perencanaan, hingga uji coba dan implementasi atas SIMKIM versi 2 telah dilalui, namun inventarisasi permasalahansekaligus pemecahannya masih berjalan sampai saat ini. Pelatihan internal bagi para operator SIMKIM 2 telah dilaksanakan padapekan pertama dan kedua bulan April lalu. Perangkat lunak dan keras juga telah didistribusikan ke seluruh Unit Pelaksana Teknis dan Perwakilan RI di luar negeri.

Selanjutnya diperlukan kerja sama yang baik antara DitjenImigrasi sebagai organisasi induk dengan UPT sebagai pelaksana yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Komunikasi dan koordinasi yang baik menjadi katalisator pembaruan SIMKIM versi 2.

Belum selesai pembaruan SIMKIM 2, kini Direktorat JenderalImigrasi harus melakukan pemutakhiran kesisteman terkaitterbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2019 tentangtentang jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia. Regulasi baru ini tentu membutuhkan penyesuaian pula pada SIMKIM versi 2 dan tentu saja berdampak pada pelayanan Keimigrasian.

Beberapa pekerjaan yang berjalan beriringan ini tentunyamenjadi tantangan atas tekad pembaruan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sekali lagi, diperlukan kerja sama dan gegap gempita dukungan seluruh pihak pengampu tugas dan fungsi Keimigrasian.

Pembaruan SIMKIM 2,Tak Semudah Menjentikkan

Jari Thanos

Page 4: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

06 | BHUMIPURA 2019 07BHUMIPURA 2019 |

Bagi generasi 90-an, tentu tidak asing dengan istilah ABRI (sekarang TNI - red) Masuk Desa (AMD). Program ini dicetuskan oleh Jenderal Muhammad Jusuf pada tahun 1980 dengan tujuan membantu masyarakat desa dalam menyelesaikan permasalahannya. Dengan filosofi yang sama, untuk membantu

menghadirkan pelayanan kepada masyarakat yang lebih maksimal dan tepat sasaran, Kantor Imigrasi kelas II TPI Cirebon menggagas program “Imigrasi Masuk Desa” (IMD). Dalam program ini, Petugas Kantor Imigrasi Cirebon mendatangi masyarakat di kabupaten dan kota yang menjadi bagian dari wilayah kerja, untuk melakukanpengambilan foto dan sidik jari secara biometrik untuk keperluan permohonan paspor.

Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cirebon meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan. Dari semuanya, Kabupaten Indramayu adalah yang terjauh dari kantor imigrasi, dengan jarak sekitar 55 km.

Sentuh Masyarakat, ImigrasiCirebon Safari Layanan Paspordi Kecamatan

L I P U TA N U TA M A

Foto:

Dok. Humas Kantor Imigrasi Kelas II

Cirebon

Teks:

Elyan Nadian Zahara

Kabupaten Indramayu pula yang menjadi target awal safariImigrasi Masuk Desa yang dimulai (11/3) lalu. Di kabupaten ini,Imigrasi Masuk Desa terjadwal di 9 (sembilan) titik, yang meliputi 31 kecamatan. Kuota pemohon pada masing-masing titik adalah 40 orang. Jumlah ini di luar rata-rata permohonan paspor di Kantor Imigrasi Cirebon yang setiap harinya mencapai 350 permohonan dan sebagian besarnya sudah mengambil antrian secara online.

“Imigrasi Masuk Desa diharapkan dapat memicu perubahanparadigma tentang pelayanan publik pemerintahan, khususnyapelayanan keimigrasian, selain memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses permohonan dokumen perjalanan dengan lebih mudah,” jelas M. Tito Andrianto, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cirebon saat dikonfirmasi.

Jika merujuk data dari Badan Pusat Statistik, rata-rataPendidikan terakhir penduduk usia produktif di Kota Cirebon dan sekitarnya tidaklah sampai lulus SMA, karena itu, perlu usaha lebih dalam mensosialisasikan dan menjangkau masyarakat denganinformasi dan layanan keimigrasian. Program ini, merupakankolaborasi antara berbagai pihak, di antaranya Imigrasi, Pemerintah Kabupaten/Kota, BRI sebagai penyedia layanan pembayaran serta PT.Pos Indonesia sebagai penyedia layanan pengiriman paspor yang telah selesai dicetak kepada pemohon. Dengan IMD, masalahketersediaan kuota dan misinformasi pelayanan keimigrasiandiharapkan dapat tertangani. Selain itu, manfaat lainnya adalahsinergisitas dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Kota /Kabupaten, serta BUMN/BUMD.

Petugas Imigrasi sedang memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie sedang menyaksikan pelayanan Imigrasi Masuk Desa.

Page 5: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

08 | BHUMIPURA 2019 09BHUMIPURA 2019 |

Dirjen Imigrasi: Waspadai Ancaman“Multiple Criminal Act”

Foto:

Dok. Direktorat Jenderal imigrasi

Teks:

Elyan Nadian Zahara Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny F Sompiemenyampaikan potensi ancaman multiple criminal act atau kejahatan yang dilakukan denganmelanggar beberapa ketentuan pidana sekaligus. Peristiwa tersebut biasanya dilakukan secarasindikat terorganisir. Untuk itu pihaknya terus

mewaspadai ancaman tersebut dengan peningkatan pengawasan orang asing yang ada di Indonesia. Hal ini disampaikannya ketika membuka Rapat Koordinasi Operasi Pendataan dan Pengawasan Orang Asing serta Sosialisasi Penggunaan QR Code di Tangerang (2/5). Undang-undang mengamanatkan kepada petugas Imigrasiuntuk meningkatkan pelaksanaan pengawasan orang asing yangberada di Indonesia.

Tangerang (2/5)

“Hal ini dilakukan terutama terhadap potensi peningkatan ancaman kejahatan lintas negara seperti perdagangan orang, penyelundupan manusia, narkotika, dan paham radikalisme,” ujar Ronny.

Kejahatan siber (cybercrime) misalnya, di dalamnya terindikasi beberapa kejahatan dilakukan sekaligus oleh para pelakunya.Di antaranya pelanggaran Keimigrasian, penipuan, perdagangan orang, pemalsuan, pencucian uang, dan lain sebagainya. Salah satu contoh terbaru adalah keberhasilan Kantor Imigrasi Kelas ISemarang dalam menemukan sebanyak 40 (empat puluh) WNA yang diduga melakukan kegiatan cybercrime.

“Saya berharap ke depan kita harus mampu berperan lebih aktif dan menonjol dalam penanganan “multiple criminal act” yangbersinggungan langsung dengan Undang-undang Keimigrasian,“ jelas Ronny.

Hal ini perlu dilakukan agar peran penyidik pegawai negeri sipil keimigrasian sebagai bagian dari korps penegak hukum di negeri ini semakin meningkat. Dan yang paling penting adalah peningkatan kemampuan PPNS Imigrasi dalam meramu proses penyidikan dalam penanganan ”multiple criminal act” dengan tahapan yang benar.

Target KinerjaSementara itu, di tempat yang sama, Sekretaris JenderalKemenkumham RI, Bambang Rantam Sariwanto mengingatkan para Kepala Kantor Imigrasi agar mematangkan proses perencanaandalam pelaksanaan tugas. Dirinya berharap para Kepala Kantor dapat memenuhi target kinerja sebagaimana telah disepakati dan ditetapkan. Dalam posisi saat ini, yang diperlukan adalahstrategi agar kesepakatan target kinerja 2019 bisa tercapai dengan baik. Bambang juga mendorong agar Ditjen Imigrasi memberikan dukungan manajemen terhadap Unit Pelaksana Teknis dalampencapaian target kinerja ini. Target kinerja harus benar-benartercapai sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya agar tidak timbul persoalan di kemudian hari.

“Target kinerja harus tercapai dan di sisi lain kebijakan - kebijakan Keimigrasian juga harus dilaksanakan,” kata Bambang di hadapan para Kepala Divisi Imigrasi, Kepala Kantor Imigrasi, dan KepalaRumah Detensi Imigrasi dari seluruh Indonesia.

Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie sedang menyampaikanpotensi ancaman multiple criminal act .

Page 6: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

10 | BHUMIPURA 2019 11BHUMIPURA 2019 |

Dalam rangka pemenuhan asas-asas pelayananpublik, sebagaimana diamanatkan dalamUndang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik, yang diantaranya adalahkecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat

senantiasa berupaya untuk memberikan kontribusi yang positifuntuk keberlangsungan pelayanan publik bagi masyarakat. Asas kemudahan dan keterjangkauan ini meliputi tempat dan lokasi,serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau,sehingga seluruh elemen masyarakat dapat merasakanmanfaatnya. Adalah unit mobil layanan paspor keliling sebagaiterobosan Direktorat Jenderal Imigrasi yang dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan secara mobile, sehingga dapat menjangkau pemohon yang membutuhkan pelayanan paspor. Keberadaan unit yang telah dilengkapi dengan perangkat dan kesisteman sebagai penunjang pelayanan paspor tersebut dapat dioptimalkanfungsinya dengan menempatkannya di area publik. Apabila ditinjau dari sisi kemanfaatan dan kemudahan bagi masyarakat, pelayanan yang bersifat reachout menggunakan mobil keliling memberikan dampak positif yang cukup besar.

Hal ini terlihat dari animo masyarakat yang dengan antusiasmemanfaatkan setiap pelayanan yang dilaksanakan. KantorImigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat turut berpartisipasidalam kegiatan pelayanan paspor menggunakan mobil keliling.Kegiatan itu berupa pelaksanaan pelayanan pemberian paspordengan jenis layanan permohonan paspor baru, penggantian (biasa dan elektronik 48 halaman) dan penambahan nama yangmenggunakan sistem antrian walk in bekerja sama dengan instansi terkait. Adapun kegiatan tersebut diselenggarakan pada bulanFebruari-Maret 2019 yang berlokasi di beberapa tempat,diantaranya :

1. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat (Pelayanan Paspor Haji) ; 2. Universitas Negeri Jakarta ; 3. Kantor Kompas ; 4. Kementerian PAN-RB ; 5. Kantor Walikota Jakarta Barat ; 6. Kantor Media Indonesia ; dan 7. Sekretariat Negara.

Pada pelayanan tersebut, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Barat membuka 2 (dua) booth wawancara di dalam ruangan (indoor) menggunakan mobile unit dan 1 (satu) booth wawancara di mobil keliling, sehingga jumlah keseluruhan pelayanan adalah 3 (tiga) booth.

Melihat antusiasme masyarakat yang cukup tinggi, pada 3 (tiga) lokasi yakni Kementerian PAN-RB, Kantor Media Indonesia, danKantor Sekretariat Negara turut bekerja sama dengan KantorImigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan. Total jumlahpemohon yang dilayani dalam kegiatan tersebut berjumlah 443(empat ratus empat puluh tiga) pemohon.

Kegiatan berjalan dengan lancar dan mendapat apresiasi positif khususnya bagi karyawan yang kesulitan untuk mengurus paspor ke kantor imigrasi, karena masalah waktu dan izin dari kantornya.Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapatmeningkatkan kualitas pelayanan publik dalam hal pembuatan paspor guna meningkatkan citra positif Direktorat Jenderal Imigrasi bagi masyarakat

Pelayanan PasporMenggunakanMobil KelilingKantor ImigrasiKelas I KhususNon TPIJakarta Barat

Foto:

Dok. Imigrasi kelas I Khusus non TPI

Jakarta Barat

Teks:

Rahmatun Najihah El Hassan

Proses pengambilan biometrik pada layanan paspor keliling

MENKUMHAM Yasonna H. Laoly, sedangmeninjau layanan paspor keliling

Page 7: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

12 | BHUMIPURA 2019 13BHUMIPURA 2019 |

Page 8: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

14 | BHUMIPURA 2019 15BHUMIPURA 2019 |

T E L A DA N

Alif Suaidi, Tokoh Pengawal SIMKIM Pada bulan April 2018, Presiden Jokowi meluncurkan

Road Map untuk menghadapi Revolusi Industri Jilid 4.0 yang disebut Making Indonesia 4.0.Perkembangan teknologi pada era ini berjalan sangat cepat, oleh karena itu Pemerintah dalam hal iniDirektorat Jenderal Imigrasi juga dituntut untuk

membuat inovasi-inovasi teknologi yang sesuai denganperkembangan zaman melalui Sistem Informasi ManajemenKeimigrasian (SIMKIM). Untuk mengetahui lebih jauh tentangSIMKIM, perkembangan dan tantangannya ke depan, Bhumipura mewawancarai Bapak Alif Suaidi, Direktur Sistem dan TeknologiInformasi Keimigrasian.

Pertama apakah yang dimaksud dengan Sistem InformasiManajemen Keimigrasian?

Definisi Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian yang biasanya lebih dikenal dengan SIMKIM berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasianadalah sistem teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi guna mendukung operasional, manajemen dan pengambilan keputusan dalam melaksanakan Fungsi Keimigrasian. Bahasa mudahnyaadalah teknologi informasi yang kita gunakan untuk menjalankan Fungsi Keimigrasian.

Foto:

Arif Rahman Suryaman

Teks:

Arum Apriliyana

Apakah SIMKIM ini hanya terkait pelayanan penerbitan paspor, atau ada yang lainnya?

Hampir semua tugas dan fungsi imigrasi baik di pelayananmaupun penegakan hukum semuanya difasilitasi dengan sistem.Sebagai contoh terkait kehumasan, pasti menggunakan websitesebagai medium.

Di bidang pelayanan, contohnya pelayanan paspor, pelayanan visa, pelayanan ijin tinggal, pemeriksaan di bandara, pemeriksaan keimigrasian di atas alat angkut dan sebagainya. Dalam penegakan hukum, terdapat sarana yang dipakai yang terhubung dengan sistem. Walaupun menggunakan berbagai macam alat namun semua terkait dalam satu sistem ini yang kita sebut dengan SIMKIM.

Kemudian, saat ini sedang dilakukan percepatan implementasi SIMKIM 2.0, apakah perbedaan SIMKIM 2.0 ini dengan versisebelumnya?

Perbedaan mendasarnya adalah pada perangkat lama danbaru - khususnya di Pusat Data Keimigrasian, karena di SIMKIM versi yang sebelumnya digunakan perangkat yang masa pakainya sudah lama. Di lantai 9 di Gedung HKI (dulunya Gedung Ditjen Imigrasi), masih terdapat server yang telah dipakai dari tahun 2007.Walaupun sebenarnya sudah tidak layak digunakan namun masih dipakai. Lazimnya usia pakai suatu teknologi dalam hal hardware sekitar 4-5 tahun harus diganti (end of life/end of support dariprincipal atau produsen nya). Hardware di Pusat Data di GedungDirektorat Jenderal Imigrasi yang saat ini, dan berfungsi sebagai backend SIMKIM saat ini sudah perangkat baru, dan di KantorImigrasi hardware yang digunakan relatif masih baru, sekitar 2 atau 3 tahun. Kalaupun ada yang lebih lama usianya, masih layakdigunakan.

Selain perbedaan terkait hardware, juga terdapat perubahan dalam hal software. Perlu diketahui SIMKIM mengelola data yang jenisnya bermacam-macam dan jumlahnya sangat besar. Databiometrik seperti sidik jari dan foto, data pemindaian dokumen, data teks dan angka, dan lain-lain. Data-data tersebut yang disimpan, dan dikelola menggunakan software yang baru. Juga kebutuhaninterkoneksi dengan banyak pihak, misalnya dalam hal pembayaran menggunakan aplikasi SIMPONI (Sistem Informasi PNBP Online) dari Kementerian Keuangan, dalam hal pengecekan KTP, terhubung langsung dengan sistem Dukcapil, sehingga data NIK (Nomor Induk Kependudukan) dapat langsung diambil dan dicek oleh petugas di konter Kantor Imigrasi, perizinan TKA melaluiOnline - Single - Submission (OSS) dengan Kementerian TenagaKerja, dan lain-lain.

Pada bulan April 2019, diadakan pelatihan SIMKIM di Direktorat Jenderal Imigrasi, apa tujuan dari kegiatan tersebut?

Pelatihan tersebut ditujukan kepada petugas IT pada KantorImigrasi yang belum menerapkan SIMKIM 2.0. Pelatihan secaraterpusat yang dilakukan dalam 2 (dua) gelombang ini dilaksanakan di Direktorat Jenderal Imigrasi dengan pertimbangan efisiensi waktu dan sumber daya. Mengingat banyaknya jumlah UPT tidaksebanding dengan jumlah staf IT di Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian. Sebagai ilustrasi untuk melayani 125(seratus dua puluh lima) Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia, staf IT yang ada sebanyak 50 (lima puluh) orang yang terbagi menjadi 25 (dua puluh lima) tim.Artinya hanya untuk Kantor Imigrasi saja dibutuhkan 5 (lima) kali penugasan setiap timnya, belum lagi untuk ULP, UKK dan MPP, KBRI, dan KJRI yang jika semuanya dijumlah ada sekitar 400-500 lokasi, maka diperlukan waktu berbulan-bulan untuk penerapan SIMKIM versi 2 ini. Sementara terdapat urgensi untuk menggunakan SIMKIM 2.0, oleh karena itu petugas IT di Kantor Imigrasi dipanggil untuk mengikuti pelatihan untuk dilatih dalam hal konfigurasi daninstalasi.

Apabila pada saat di Kantor Imigrasi terdapat masalah yang mendesak terkait dengan SIMKIM, apa yang akan Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian lakukan?

Di Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasianterdapat tim support yang dapat menangani masalah itu secararemote (jarak jauh). Support remote itu ada 2 (dua) model, yangpertama server berada di Kantor Imigrasi, misalnya melakukanupdate perubahan PNBP, bisa dilakukan secara remote, artinya Tim TIK Direktorat Jenderal Imigrasi mengubah aplikasi dari pusat. Ada pula permasalahan yang memerlukan Tim TIK datang ke KantorImigrasi untuk mengetes atau memperbaiki hardware, tapi tim bisa menelepon atau melakukan video call dengan petugas IT padaKantor Imigrasi yang sudah kita latih untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.

Kantor Imigrasi mana saja yang sudah menerapkan SIMKIMversi 2.0?

Diharapkan pada akhir Mei 2019, Kantor Imigrasi di seluruhIndonesia sudah menerapkan SIMKIM v2. Sampai dengan tanggal 14 Mei 2019, sudah 122 (seratus dua puluh dua) Kantor Imigrasi yang sudah menerapkan SIMKIM versi 2.0.

Bagaimana proses peralihan dari SIMKIM versi 1 ke SIMKIMversi 2?

Peralihan itu dilaksanakan secara bertahap. Pada saat pelatihan pada bulan April 2019 tersebut, petugas di Kantor Imigrasi dilatih dengan server baru dengan aplikasi baru, dengan adanya peralihan ini data-data di SIMKIM yang lama harus ditransfer ke SIMKIM yang baru. Sebelum memindahkan data, harus dipastikan bahwa semua permohonan yang sudah masuk menggunakan SIMKIM sudahselesai. Misalnya apabila sampai hari ini ada 200 (dua ratus)permohonan yang belum selesai, harus dituntaskan sampai selesai. Apabila sudah tuntas, maka layanan Keimigrasian selanjutnya bisa menggunakan SIMKIM 2.

14 | BHUMIPURA 2019 BHUMIPURA 2019 | 15

Page 9: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

16 | BHUMIPURA 2019 17BHUMIPURA 2019 |

16 | BHUMIPURA 2019

Apa yang menjadi tantangan peralihan dari SIMKIM lamake SIMKIM versi 2.0?

Tantangan yang paling berat adalah migrasi data yang ada di pusat, karena sampai saat ini kita tidak pernah menghapus data, data keimigrasian selalu kita simpan. Sebagai contoh dalam aplikasi paspor, data yang telah tersimpan di SIMKIM sejak tahun 2008berjumlah 36 juta data paspor. Kemudian terdapat pula data orang asing.

Namun jumlah data yang paling besar adalah data Perlintasan, tidak hanya data teks yang kita simpan dalam Perlintasan ini namun foto paspor juga kita simpan. Sebagai contohnya di BandaraInternasional Soekarno Hatta itu setiap harinya terdapat 30 ribu sampai 40 ribu orang yang keluar masuk. Saat ini data Perlintasan yang kita miliki sekitar 200 juta data.

Karena ada software yang baru dan aplikasi yang baru, maka diperlukan penyesuaian oleh penggunanya. Aplikasinya juga akan terus menerus diperbaiki dan disempurnakan, menyesuaikankebutuhan penggunanya.

Apakah seluruh data tersebut sudah dimigrasikan seluruhnya ke SIMKIM Versi dua?

Proses migrasi saat ini sudah berjalan dan terus dilaksanakan dikarenakan masih terdapat Kantor Imigrasi dan UPT (Kanim dan Perwakilan RI di Luar Negeri) yang masih menggunakan SIMKIM lama. Apabila seluruh UPT sudah tidak memakai SIMKIM yang lama dan proses pemindahan data sudah selesai, maka SIMKIM satu tidak akan dipakai lagi.

Saat ini perpindahan data yang masih banyak adalah terkaitdengan data biometrik seperti yang terdapat dalam data pasporyaitu foto dan sidik jari, yang datanya di enkripsi sebagaipengamanan. Dari sekitar 36 juta data paspor, keseluruhan data teks dan pdf sudah selesai ditransfer ke SIMKIM versi 2.0. Namun untuk proses pemindahan data biometrik memakan waktu yang cukup lama dikarenakan adanya proses enkripsi dan dekripsi.

Tujuan awal adanya enkripsi ini adalah untuk pengamanan data, namun ketika kita harus memindahkan data tersebut dibutuhkan proses dekripsi agar bisa dibaca oleh aplikasi lain. Sampai saat ini seluruh 36 juta data biometrik yang sudah selesai dipindahkansudah sebanyak 10 juta data.

Dalam dua tahun belakangan ini terdapat puluhan anak muda yang memiliki kompetensi dalam hal ilmu komputer yangmenjadi ASN di Direktorat Sistem dan Teknologi InformasiKeimigrasian. Dalam pengembangan SIMKIM versi 2.0 ini apakah menggunakan potensi mereka sepenuhnya atau masihmenggunakan vendor luar?

Potensi mereka akan dimaksimalkan, namun ini harus dilakukan bertahap karena dibutuhkan analisa tentang potensi kemampuan mereka ada di bidang apa, seperti programming pengelolaandatabase, atau pengembangan Mobile Application atau jaringan dan sebagainya. Termasuk juga yang bertugas di UPT. Selanjutnyamereka akan diikutkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka di satu bidang yang khusus.

Namun saat ini Direktorat Sistem dan Teknologi InformasiKeimigrasian sedang fokus dalam penerapan SIMKIM versi 2.0 inisecara menyeluruh, di samping juga dimonitor ASN mana yang memiliki kemampuan dalam bidang atau spesialisasi tertentu.

Terkait vendor, jasa mereka masih dibutuhkan karena tidak mungkin Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian mengerjakan semuanya. Seperti contohnya terkait pengelolaanjaringan, saat ini belum ada petugas yang memiliki sertifikasi khusus yang dibutuhkan dalam pengerjaan jaringan tersebut.

Kemudian terkait dengan aplikasi layanan paspor online(APAPO), apakah sudah diterapkan di seluruh Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia?

Pada prinsipnya Direktorat terkait menerjemahkan kebijakan yang tertuang dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,Peraturan Menteri. Selanjutnya Direktorat tersebut meminta kepadaDirektorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian untukmembuat sistem yang sesuai dengan kebijakan tersebut.

Terkait dengan antrean paspor, Direktorat Lalu LintasKeimigrasian sudah memerintahkan seluruh Kantor Imigrasimemakai aplikasi layanan paspor online (APAPO) yang bisa diakses melalui telepon genggam yang menggunakan operating systemAndroid maupun iOS.

Terdapat fitur khusus yang ada di aplikasi antrean paspor yaitu tag location, di mana pemohon hanya dapat mendaftar paspordi Kantor Imigrasi dalam satu provinsi di mana pemohon saat ituberada. Apabila pemohon ingin mendaftar pada Kantor Imigrasi di provinsi yang berbeda maka pemohon dapat menggunakan antrean paspor yang ada di website imigrasi. Selanjutnya guna mengurangi kecurangan dalam pendaftaran antrean paspor maka setiap NIK,nomor telepon genggam, dan ID device hanya diperbolehkan mendaftar lima permohonan dalam kurun waktu tertentu.

Apa inovasi yang akan Direktorat Sistem dan TeknologiInformasi Keimigrasian lakukan dalam tahun ini ataupundi tahun mendatang?

Sebenarnya sudah dalam perencanaan lama untukmengembangkan mobile application. Saat ini Direktorat Jenderal Imigrasi telah memiliki aplikasi layanan paspor online yang dikenal dengan APAPO. Ke depannya diharapkan pada saat pendaftaranpermohonan paspor, data yang dimasukkan oleh pemohon itu langsung terhubung dengan sistem penerbitan paspor. Untuk saat ini pada saat pemohon melakukan pendaftaran antrean paspor, data yang masuk belum terhubung ke penerbitan paspor karena fungsi utama aplikasi ini adalah untuk menyediakan jadwal pengajuanpermohonan paspor.

Setelah permohonan datang ke Kantor Imigrasi sesuaijadwal, petugas saat ini masih harus memasukkan data Pemohon. Ke depannya selain pemohon dapat secara langsung memasukkan datanya secara mandiri, pemohon juga dapat melakukanpembayaran melalui mobile application tersebut seperti halnya yang bisa dilakukan dalam aplikasi semacam belanja online dengan verifikasi tertentu.

Pada tanggal 01 Mei 2019 di bandara Internasional Ngurah Rai,di mana auto gate tidak hanya dapat dipakai oleh Warga NegaraIndonesia, namun juga bisa dimanfaatkan oleh warga negara

asing. Untuk tahap uji coba, saat ini baru dibuka untuk warga negara asing dari negara ASEAN dan Australia. Tahapan berikutnya apabila uji coba sudah berjalan lancar, maka akan diberikan kepada semua WNA dan bisa diterapkan di bandara-bandara Internasional atau TPI lainnya.

Page 10: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

18 | BHUMIPURA 2019 19BHUMIPURA 2019 |

Dalam beberapa kesempatan, para kartini-kartini masa kini ini harus rela berjibaku dengan ombak. Menyingsingkan lengan bajunya untuk naik turun kapal dengan hanya menggunakan seutas tangga tali darurat. Tangga demi tangga mereka pijaki satu persatu dengan penuh keyakinan, teriknya matahari, lebatnya hujan dan badai tak dihiraukan. Proses clearance di tengah laut dimulai denganpengecekan dokumen keimigrasian berupa paspor dan visa yang ada di di dalamnya. Kemudian pengecekan jumlah awak kapalsesuai dengan paspor yang ada. Ruangan demi ruangan dilakukan penggeledahan untuk memastikan tidak adanya stowaway atau penumpang gelap yang ingin menyelundup masuk dan atau keluar Indonesia. Apabila pengecekan sudah selesai dilakukan, kartiniImigrasi akan membubuhkan stamp berupa tanda masuk ataukeluar pada paspor warga negara asing maupun warga negaraIndonesia. Resiko yang dihadapi tidaklah mudah, namun dengan semangat Kartini, mereka dapat melakukan pemeriksaan dokumen keimigrasian di tengah laut.

Tugas dan Fungsi keimigrasian dijalankan dengan penuhtanggung jawab oleh insan Imigrasi. Persamaan hak dan kewajiban dilaksanakan tanpa memandang latar belakang suku, agama, warna kulit mapun keturunan. Kesamaan peran perempuan di era modern tak lepas dari sosok Kartini. Dialah wanita muda yang menjaditonggak berubahnya pandangan masyarakat terhadap perempuan. Mendobrak seluruh tradisi yang mengekang perempuan padaketertinggalan dan kebodohan. Seorang wanita Jawa yangdilahirkan pada 21 April 1879 di Jepara.

Berkat keberaniannya, hari ini perempuan dianggap sama dan layak mendapatkan kesempatan seperti yang diberikan kepadalelaki. Perempuan bebas mengembangkan diri dan kreativitasnya pada berbagai lini kehidupan bermasyarakat. Olehnya, kita dapat menjumpai perempuan dalam berbagai profesi hari ini. Termasuk juga perempuan-perempuan yang mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara, seperti yang dilakukan parasrikandi - srikandi dalam balutan seragam Imigrasi. Srikandi-srikandi Imigrasi selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik bagimasyarakat. Menjadi penjaga pintu gerbang negara mengharuskanmereka menjadi penegak hukum dalam menerapkan aturan yang berlaku. Perempuan-perempuan pemberani itu harusmepertaruhkan nyawa dalam menjalankan tugasnya demi tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tak jarang dalam menjalankan tugasnya, mereka terpaksa harus menghadapi medan yang sulit dan menantang. Persoalan imigrasi pun tidak selaluberada di darat karena wilayah kepulauan Indonesia yang sebagian besar di kelilingi oleh perairan.

Semangat Kartini Di BalikSeragam Imigrasi Foto:

Dok. Imigrasi Kelas I TPI - Palu

Teks:

Yusuf Dwi Santoso

Sulawesi Tengah yang beribukota di Palumenyimpan sejuta pesona wisata dan kekayaan alam.Keberadaanya yang dekat dengan teluk Palu danberada di tengah-tengah Pulau Sulawesimenghasilkan panorama cantik nan memukau.Bentang alam yang begitu luas di mana garis

pantai yang semakin elok oleh pasir putihnya. Pohon-pohonan yangtumbuh serta berjajar rapi, indahnya panorama bawah laut yangmemikat serta gunung dan bukit menghiasi panorama SulawesiTengah yang menjadi daya tarik utama. Selain itu, lestarinyakebudayaan serta peninggalan-peninggalan bersejarahmampu menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan pencintasejarah berkunjung ke Sulawesi Tengah. Potensi kekayaan alam yang melimpah dan kebudayaan yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Tengah. Tingginyaminat warga negara asing ke Sulawesi Tengah

memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, seperti tersedianya lapangan kerja bagi banyak orang lokal, mulai dari bekerja di hotel hingga menjual pernak-pernik di pantai. Hal ini membuat investasi di wilayah Sulawesi Tengah meningkat seiring beroperasi-nya Kawasan Ekonomi Khusus Palu. Di area kawasan ekonomi khusus terdapat pelabuhan laut Pantoloan yangmemberikan akses untuk memuat barang hasil industri lokal untuk di ekspor ke manca negara. Adanya kawasan ekonomi khusus ini memberikan andil yang besar dalam mendukung kegiatan industri, ekspor, serta perdagangan di wilayah Sulawesi Tengah. Banyaknya kapal masuk dan keluar dari dan ke wilayah Indonesia melaluipelabuhan laut Pantoloan perlu dilakukan pengawasan. Imigrasisebagai salah satu instansi yang memiliki wewenang dalam menjaga pintu gerbang negara serta memiliki peran penting dalampengawasan Lalu Lintas Orang yang masuk dan keluar wilayahIndonesia baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.

K E RJ A K I TA

Seorang Petugas Imigrasi Sedang Menaiki Kapal Asing Untuk Melakukan Pengecekan Dokumen KeImigrasian.

Petugas Imigrasi Sedang Melakukan Pengecekan Dokumen KeImigrasian.

Page 11: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

20 | BHUMIPURA 2019 21BHUMIPURA 2019 |

Humas Imigrasi:Pandai Berkomunikasi,Lihai MembangunReputasi

Foto:

Dok. Direktorat Jenderal imigrasi

Teks:

Nurul Widiyatmoko & Ade Irma Stefi Paradigma baru komunikasi pemerintah yang mengedepankan inovasi kreatif, responsif, dan adaptif terhadap perkembangan era digital, merupakanjawaban terhadap tuntutan transparansi danakuntabilitas dalam membangun public trust. Iniadalah bukti keseriusan kinerja humas pemerintah

untuk berbenah diri. Implementasi paradigma baru dalamkomunikasi pemerintah merupakan faktor determinan yangmenentukan suksesnya kinerja pemerintah di mata masyarakat. Kemunculan media baru sebagai alat penyebaran informasi turut berkontribusi mengubah perilaku masyarakat dalamberkomunikasi. Tersedianya beragam alternatif media untukberkomunikasi membuat masyarakat pada akhirnya beradaptasidalam proses pertukaran informasi. Memberikan pesan kepadaaudiens melalui media yang tepat menjadi tantangan tersendiri bagi humas di era informasi saat ini untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Selain itu, adanya Artificial intelligence dan big datamembantu kinerja humas menjadi semakin ringan. Memang, perkembangan teknologi memungkinkan humas bekerja lebihcepat. Di sisi lain, perkembangan ini juga menantang praktisi humas untuk mengembangkan kompetensinya. Berangkat dari kesadaran tersebut, Humas Ditjen Imigrasi menyelenggarakan Kopdar Humas Imigrasi yang bertajuk Bridging Communication and BuildingReputation In The Digital Era. Menghadirkan tak kurang 270perwakilan dari 125 Kantor Imigrasi dan 11 Rumah DetensiImigrasi se-Indonesia. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (24-25/4/2019) ini berhasil menarik antusiasme dan membakarsemangat para peserta untuk siap terjun sebagai humaspemerintahan yang mumpuni.

Sebelas orang pembicara andal diundang untuk membuka cakrawala dan mengasah kompetensi yang dimiliki oleh rekanhumas Imigrasi dari Sabang hingga Merauke. Ketua UmumPerhumas, Agung Laksamana yang menjadi pembicara pertama mengatakan humas pemerintahan pada era sekarang ditantanguntuk mampu menghadirkan unsur-unsur kebaruan dalamberkomunikasi. Begitu pula untuk dapat memenangkan atensi pada era digital, humas perlu memahami audien mereka. Denganmemahami audiens, humas dapat merancang konten yang tepat untuk audiens mereka. Tak kalah penting namun sering dilupakan, Agung menekankan bahwa komunikasi internal sama pentingnya dengan komunikasi eksternal. Terkadang sebagai humas yang kita pikirkan hanyalah masyarakat. Padahal, yang seharusnya diajakberkomunikasi terlebih dahulu adalah pihak internal.

Hadir pula, Ani Natalia, Kasubdit Humas Perpajakan,membagi kiat-kiat sukses Ditjen Pajak dalam membangun reputasi dan meningkatkan rasio pajak yang masih rendah melalui inovasikehumasan. Menurutnya, panduan pengelolaan media menjadiurgensi agar adanya penyeragaman informasi yang akandisampaikan dan cara berkomunikasi yang sesuai dengan prinsipkomunikasi dalam sebuah organisasi. Yang menjadi menarik, Ani membeberkan kunci keberhasilan dari humas pajak denganmembentuk tim ImagiTAXion sebagai tim kreatif pembuatan konten yang terdiri dari para pegawai pajak di seluruh Indonesia. Cara ini dinilai cukup efektif untuk memangkas budget dan menumbuhkan loyalitas atau sense of belonging dari internal pajak sendiri.Terobosan lainnya, dengan cara mengubah tampilan dan gayainteraksi di media sosial menjadi tidak kaku, muda, fresh, lucu, tapi tetap memberikan informasi yang ditargetkan.

Winning the media and how to handling crisis juga menjadi topik yang tidak kalah menarik. Benny S. Butarbutar, Staf Ahli bidangmedia dan komunikasi Perum Bulog mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun organisasi yang terhindar dari krisis, namun faktanya masih banyak organisasi yang tidak memiliki crisis plan. Dalamkonteks manajemen krisis, humas mengembangkan komunikasidua arah antara perusahaan dan publik untuk memelihara citra dan reputasi positif organisasi melalui serangkaian aktivitas mutualunderstanding. Sudah seyogyanya humas pemerintah tidak lagiberada di kaki, namun berada di leher pimpinan.Keputusan-keputusan dan kebijakan yang diambil pimpinan pada saat krisis terjadi memerlukan dukungan data yang dihasilkan dari pengumpulan, pengolahan, serta analisis data dan informasi yang dilakukan oleh humas.

Agung Sampurno, Analis Keimigrasian Madya, menutup materi dengan merampungkan strategi komunikasi yang sesuai diterapkan di unit kerja masing-masing. Diantaranya, perlu setiap satuan kerja menunjuk spoke person yang kompeten tanpa melihat pangkat dan golongan. Persamaan persepsi unit kerja terhadap kondisi yangterjadi di masyarakat seperti melakukan kolaborasi dengan pihak lain untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Memanfaatkan kekuatan yang dimiliki seperti buzzer dan cyber army yang berasal dari internal serta memilih melakuka publikasi pada media digital yang berbiaya murah dan mudah diakses daripada mediamainstream dinilai tepat untuk diaplikasikan demi memaksimalkan suber daya yang ada. Berkaca dari kegiatan ini, memang sudahsepantasnya humas imigrasi memasuki fase baru. Memahami tujuan organisasi untuk berkomunikasi dengan publik sehingga kita dapat menyelaraskan peran fungsi humas agar dapat mendorong kinerja dan membentuk reputasi.

Menumbuhkan kesadaran untuk peduli dengan kepentingan masyarakat luas. Tidak hanya kerja-kerja-kerja, namun masyarakat dapat merasakan kinerja nyata melalui platform yang paling dekat dengan mereka. Menghadirkan informasi yang mudah dipahami, sekaligus menarik. Tentu saja menjadi kreatif adalah kuncimendapatkan atensi publik. Di sini, kolaborasi internal menjadi penting untuk mempertahankan citra positif Direktorat Jenderal Imigrasi. Menyingkirkan ego sektoral dan kerja sama antara Humas Ditjen Imigrasi dan Unit Kerja merupakan sebuah sinergisitas dalam peningkatan citra positif Keimigrasian bagi publik. Sudah saatnya kita ucapkan selamat tinggal bentuk-bentuk komunikasi instansipemerintah yang kaku dan jauh dari jangkauan masyarakat, dan mengucapkan selamat datang pada humas imigrasi jaman now, yang dekat, cair, kolaboratif, cekatan, pandai mengemas pesankomunikasi, dan lihai dalam membangun reputasi!

Ani Natalia, Kasubdit Humas Perpajakanberbicara di KOPDAR HUMAS IMIGRASI yang berlangsung di Jakarta

Instagrammer @boylagi (kanan) turut berbagi pengalaman ber-medsos kepada Sobat Humas Kantor Imigrasi.

Page 12: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

22 | BHUMIPURA 2019 23BHUMIPURA 2019 |

Sekilas Jabatan FungsionalKeimigrasian Pada Ditjen Imigrasi

Foto:

Dok. Direktorat Jenderal imigrasi

Teks:

Lilik Bambang

Selain jabatan struktural, di lingkungan DirektoratJenderal Imigrasi terdapat Jabatan FungsionalKeimigrasian, yaitu suatu kelompok jabatan yang memiliki peran dalam melaksanakan fungsiorganisasi sesuai peraturan perundang-undangan. Bahwa keberadaan Jabatan Fungsional Keimigrasian

di jajaran Imigrasi tentunya memiliki beberapa keuntungan.Diantaranya yaitu kejelasan kedudukan dalam organisasi, prestasi kerja terkait dengan kenaikan pangkat dan/atau jabatan, batas usia pensiun lebih tinggi, kesejahteraan yang lebih baik (tunjanganfungsional dan kelas jabatan), mendorong profesionalisme (keahlian & keterampilan tertentu), mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai profesi, pelaksanaan tugas lebih terstruktur, sehinggamemiliki manfaat bagi:

- Ybs : ada kejelasan tugas kedudukan, wewenang tanggung jawab, dan kesempatan mengembangan kompetensi sesuai jenjang jabatan; - Organisasi : mudah mendistribusikan tugas dan mengukur kinerja pegawai sesuai jabatan.

Bahwa pada tahun 2014, seiring dengan terbitnya PeraturanMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional AnalisKeimigrasian dan Angka Kreditnya dan Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa Keimigrasian dan Angka Kreditnya, Pegawai Negeri Sipil di jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi mendapat kesempatan untuk pilihan berkarier di jabatan fungsional keimigrasian, baik di jenjang terampil maupun keahlian.

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut, tepatnya pada tahun 2016 telah dilakukan inpassing ke dalamjabatan fungsional Keimigrasian tersebut dikarenakan jabatantersebut merupakan jabatan baru yang ditetapkan untuk pertama kalinya di jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi, yaitu:

- Jabatan fungsional keimigrasian tingkat terampil sebanyak 50 orang; dan - Jabatan fungsional keimigrasian tingkat keahlian sebanyak 40 orang.

Seiring dengan pemenuhan kebutuhan PNS di lingkunganKementerian Hukum dan HAM, maka Direktorat Jenderal Imigrasi pada tahun 2017 telah mendapatkan formasi PNS dengan jabatan Analis Keimigrasian Ahli Pertama sebanyak 2.267 orang yangditempatkan pada seluruh unit pelaksana teknis Imigrasi yang ada di Indonesia.

Tentunya dengan formasi PNS tahun 2017 membawakonsekuensi atas kegiatan tugas jabatan untuk jabatan AnalisKeimigrasian yang ditempatkan pada Kantor Imigrasi Kelas III, Kelas II, dan Kelas I seluruh Indonesia, serta Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI sebanyak:

1. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta : 513 orang.2. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai : 210 orang.3. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan : 143 orang.4. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam : 129 orang.5. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya 130 orang.

Untuk itu Direktorat Jenderal Imigrasi melakukan perubahan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tsb di atas dengan terbitnya Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 47 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 48 Tahun 2018 tentang Jabatan FungsionalPemeriksa Keimigrasian.

Dengan keberadaan jabatan Analis Keimigrasian Ahli Pertama di seluruh Kantor Imigrasi, mengharuskan pengelola kepegawaian Direktorat Jenderal Imigrasi untuk menyusun strategi kebijakan pengembangannya. Di mana pelaksanaan tugas keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang dapat dilakukan oleh jabatan fungsional (tingkat Terampil) maupun jabatan administrasi dengan jenjang Pelaksana (Pejabat Imigrasi), serta keberadaan jabatan Analis Keimigrasian Ahli Pertama yang harus melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan analisis dan ajudikasi di bidang keimigrasian sebagaimana tertuang dalam rincian kegiatan tugas jabatan untuk jabatan fungsional analis keimigrasian.

Tentunya yang menjadi pemikiran kita, apakah para pemangku Jabatan Analis Keimigrasian Ahli Pertama ini akan tetap berdiam terus di Kantor Imigrasi Kelas III, Kelas II, dan Kelas I maupun di 5 (lima) TPI tersebut? Tentunya ini akan menjadikan PR pengelola kepegawaian Ditjen Imigrasi untuk merumuskan kebijakan:

- pendidikan dan pelatihan untuk kenaikan jenjang jabatan; - pola mutasi ke jenjang jabatan yang lebih tinggi; - peningkatan kompetensi;- pola pembinaan dan karier.

Di samping itu masih menghadang tugas lain yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 47 Tahun 2018 tentang Jabatan Analis Keimigrasian, diantaranya yang sedang dilakukan adalah :

- pembentukan Organisasi Profesi berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0577.KP.04.01 Tahun 2019 Tentang Panitia Ad Hoc Organisasi Profesi Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian yang direncanakan tahun 2019 ini akan diadakan Munas. Untuk menetakan secara definitif kepengurusan Organisasi Profesi Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian, AD/ART, Kode Etik, dan Perilaku Organisasi Prefesi Jabatan Analis Keimigrasian;- peningkatan kualitas Jabatan Fungsional, melalui penguatan sistem pengelolaan JF, fasilitasi dukungan administrasi JF, pengembangan profesi & penguatan kompetensi, penyempurnaan pedoman/petunjuk teknis JF Keimigrasian.

Mudah-mudahan dengan dukungan seluruh ASN di jajaran Di-rektorat Jenderal Imigrasi, keberadaan jabatan Analis Keimigrasian dengan ciri pengetahuan, keilmuan, dan keahlian yang terspesial-isasi dapat menjadi tumpuan untuk mewujudkan profesionalisme Pegawai ASN serta mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Kementerian Hukum dan HAM RI.

K E B I J A KA N

Page 13: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

24 | BHUMIPURA 2019 25BHUMIPURA 2019 |

Pentingnya Tahapan TestingPada Pengembangan Perangkat Lunak

Penunjang Layanan KeimigrasianTeks:

Raden Dimas Nugroho

Dalam proses pembuatan dan pengembanganperangkat lunak, sangat lumrah ditemukankesalahan sistem (error) maupun ketidaksesuaian proses bisnis yang diharapkan. Seranganpendaftar fiktif dan banyak kendala yang dialami oleh para calon pemohon paspor pada APAPO

merupakan contoh hal yang sebenarnya bisa dihindari apabila dilakukan testing dengan benar sebelum aplikasi digunakan untuk memberi layanan. Faktor keamanan pun harus dipastikan sebagai antisipasi terhadap serangan yang bisa terjadi kapan saja. Testing merupakan tahap yang seringkali dianggap remeh, padahal tahapan yang biasanya selalu ada di akhir semua metodologi pengembangan perangkat lunak ini sangat penting dalam memastikan kualitassebuah sistem sebelum digunakan. Pelaksanaan testing biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, namun tahapan testing secara umum dapat dilihat pada gambar 1.

Sebagian besar tahapan testing dilakukan oleh pihakpengembang perangkat lunak. Apabila proyek pengembangan perangkat lunak tersebut dilakukan oleh pihak ke-3, maka yang diperlukan adalah laporan dan log dari pelaksanaan setiap langkah testing yang telah dilakukan. Dari log tersebut dapat dilihat sejauh mana pelaksanaan testing dan perbaikannya telah dilakukan oleh pihak pengembang

Acceptance testSebagai pengguna dari perangkat lunak tersebut, Direktorat

Jenderal Imigrasi cukup berfokus pada acceptance test di mana peng ujian dilakukan dengan menguji semua kebutuhan perangkat lunak baik fungsional maupun non fungsional. Acceptance test secararingkas bisa dibagi menjadi dua, yaitu alpha testing dan beta testing.

Alpha testing dilaksanakan di lingkungan pengembang, namun perangkat lunak tersebut dikondisikan agar menyerupai lingkungan di mana perangkat lunak tersebut akan digunakan. Sebenarnyapengujian tersebut sudah dilakukan pada tahap sebelumnya(unit test, integration test, maupun system test), namun tetap harus dilakukan untuk memastikan seluruh modul berjalan dengan baik di lingkungan yang sebenarnya. Proses alpha testing dalam siklusacceptance test secara ringkas dapat dilihat pada gambar 2

Dalam pelaksanaannya beta testing dapat dilakukan secaratertutup maupun terbuka. Pengujian tertutup dilakukan dengan memilih individu tertentu yang diberi akses untuk mencobaperangkat lunak versi beta tersebut. Adapun pada pengujianterbuka, perangkat lunak versi beta dapat diakses oleh kelompok yang lebih besar dari masyarakat umum, untuk kemudian memberi masukan terkait kekurangan maupun saran penambahan fitur yang belum terpikirkan kepada tim pengembang berdasarkanpengalaman mencoba perangkat lunak. Output dari beta testing adalah perangkat lunak versi Release Candidate (RC), yaitu versi perangkat lunak yang sudah lengkap dan relatif stabil untukdigunakan.

Quality testSeperti yang sudah dibahas sebelumnya, Acceptance test secara

umum mengulang seluruh proses testing untuk memastikan bahwa perangkat lunak benar-benar siap untuk digunakan. Namun pada saat beta testing biasanya pengguna hanya fokus pada kebutuhan fungsional. Jumlah penguji pun masih relatif terbatas, khususnya saat pengujian tertutup, sehingga belum benar-benarmenggambarkan kondisi saat perangkat lunak digunakan. Isu yang sering dipermasalahkan dalam kebutuhan non fungsional terkait reliability dan security, di mana sistem harus andal saat digunakan oleh banyak pengguna dalam waktu bersamaan, juga harus mampu melindungi dirinya saat terjadi serangan dari pihak yang tidakbertanggung jawab. Untuk mengatasinya, Direktorat JenderalImigrasi selaku pengguna sistem harus memastikan pihakpengembang minimal melakukan Stress & Penetration test.

Biasanya pelaksana alpha testing adalah sekelompokindependen yang tidak terlibat secara langsung denganpengembangan perangkat lunak, atau pihak internal yang fokus terhadap quality assurance. Pengujian dilakukan dengan simulasi operasional yang sebenarnya dengan menguji potensi-potensi yang akan terjadi. Setelah hasil pengujian internal tersebut telah dapat diterima, maka selanjutnya tahap selanjutnya adalah dilakukan beta testing. Beta testing atau yang dikenal sebagai uji lapangandilakukan oleh calon pengguna di lingkungan pengguna untuk melakukan validasi kegunaan, fungsi, kompatibilitas, dan realibilitas perangkat lunak yang telah dibuat. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menguji langsung perangkat lunak untuk menemukankesalahan maupun memberi masukan terkait desain dan fungsikepada pihak pengembang. Proses beta testing dalam siklusacceptance test secara ringkas dapat dilihat pada gambar 3.Gambar 1. Tahapan umum pelaksanaan testing

Gambar 2. Alpha testing dalam Acceptance test

Page 14: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

26 | BHUMIPURA 2019 27BHUMIPURA 2019 |

Stress test diperlukan untuk mengetahui performa perangkatlunak dengan nilai maksimum atau melebihi kapasitas request dan jobs. Output dari pengujian ini adalah dapat diketahui performa maksimal dari perangkat lunak saat banyak pengguna mengakses dalam waktu bersamaan. Informasi yang diperoleh dari stress test antara lain:

• Average Response Time;• Peak Response Time;• Error Rates;• CPU Utilization;• Memory Utilization.

Jika stress test digunakan untuk mengetahui keandalanperangkat lunak, penetration test (pentest) diperlukan untukmenemukan celah keamanan pada perangkat lunak sehingga bisa diperbaiki secepatnya. Pelaksana pentest membuat simulasiserangan yang dapat dilakukan, sehingga dapat mengetahuikelemahan-kelemahan sistem, menjelaskan risiko yang mungkin bisa terjadi dan memperbaiki sistem tanpa merusak infrastruktur yang digunakan.

Pelaksanaan testing sebaik apapun tidak menjamin tidak akan ditemukan kelemahan pada perangkat lunak yangdikembangkan, namun setidaknya dapat meminimalisir kelemahan sebelum benar-benar digunakan untuk mendukung layanankeimigrasian. Direktorat Jenderal Imigrasi selaku pengguna sistem harus memanfaatkan tahapan tersebut agar layanan keimigrasian menjadi optimal.

( sumber: review pengguna di google play store )

Percepatan SIMKIM 2di Kantor Imigrasi

Foto:

Dok. Direktorat Jenderal imigrasi

Teks:

Hendy Dwi Harfianto & Putrima Obara Sistem Manajemen Informasi Keimigrasian atau SIMKIM merupakan induk kesisteman dari berbagaisistem-sistem yang ada di lingkungan DirektoratJenderal Imigrasi dengan tujuan untuk mencapaioptimalisasi kinerja keimigrasian yang efektif, efisien, dan terintegrasi secara menyeluruh dengan unit fungsi

keimigrasian baik di dalam negeri maupun luar negeri. SIMKIMpertama kali dibangun pada tahun 2006, dan diluncurkan di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keimigrasian pada tahun 2007. Kini sudah mengalami peremajaan baik dari segi software maupun dari hardware. SIMKIM versi 2.0 untuk pertama kalinya dilakukan implementasi uji coba pada pertengahan tahun 2018 di wilayah Bali dan NTB.

Ruang Pusat Data KeimigrasianDirektorat Jenderal Imigrasi.

Page 15: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

28 | BHUMIPURA 2019 29BHUMIPURA 2019 |

Berbagai macam aspek mulai dari kondisi geografis sampaidengan jumlah pemohon telah dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga wilayah Bali dan NTB dipilih menjadi lokasi pilot project pertama untuk implementasi SIMKIM versi 2.0 ini.

Lokasi-lokasi yang dimaksud yaitu:

1. Bali- Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Bali- Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai- Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar- Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja- Tempat Pemeriksaan Imigrasi Ngurah Rai- Tempat Pemeriksaan Imigrasi Benoa- Ruma Detensi Imigrasi Denpasar

2. Nusa Tenggara Barat- Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI Nusa Tenggara Barat- Kantor Imigrasi Kelas I Mataram- Kantor Imigrasi Kelas II Sumbawa Besar- Kantor Imigrasi Kelas III Bima- Unit Layanan Paspor Mataram- Layanan Terpadu Satu Pintu Lombok Timur- Layanan Terpadu Satu Pintu Lombok Tengah- Layanan Terpadu Satu Pintu Sumbawa

Dalam pelaksanaannya, Direktorat Sistem dan TeknologiInformasi Keimigrasian (Dit. Sistik) sebagai pelaksana utama teknis kegiatan ini tentunya tidak berjalan sendirian. Dit. Sistikmemerlukan banyak bantuan dari direktorat substantif lain danpihak penyedia agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik.Setelah melakukan implementasi SIMKIM di wilayah Bali dan NTB di mana saat itu sistem yang diinstalasi terdiri dari AplikasiPenerbitan Dokumen Perjalanan Republik Indonesia (DPRI),Aplikasi Izin Tinggal Keimigrasian (ZINKIM), Aplikasi PenegakkanHukum Keimigrasian (GAKKUM), Aplikasi Manajemen Dokumen Keimigrasian, dan Aplikasi Fasilitatif, Dit. Sistik mengevaluasi seluruh permasalahan-permasalahan yang terdeteksi saat SIMKIM versi 2.0 sudah live.

Pada pertengahan Februari 2019, Dit. Sistik kembalimelakukan implementasi SIMKIM versi 2.0 di 5 (lima) kantorimigrasi besar beserta unit kerja di bawahnya, yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, Kantor Imigrasi Kelas I KhususJakarta Barat, Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Pusat, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya, dan Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Batam.Saat aplikasi-aplikasi yang menjadi bagian dari SIMKIM versi 2.0sudah cukup stabil dan berfungsi dengan baik, percepatanimplementasi SIMKIM versi 2.0 pun dilakukan dengan melakukan pemanggilan staf IT dari beberapa kantor imigrasi di wilayah pulau Jawa untuk langsung melakukan instalasi dan konfigurasi aplikasi SIMKIM versi 2.0. Mulai dari instalasi

server, konfigurasi PC client, dan panduan penggunaan aplikasi di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Imigrasi pada pertengahan Maret 2019. Beberapa kantor imigrasi yang dimaksud adalah:

Staf IT yang telah melakukan konfigurasi dan instalasi aplikasi SIMKIM versi 2.0 di Direktorat Jenderal Imigrasi, kemudiankembali ke UPT masing-masing untuk melanjutkan hal yang sama secara mandiri. Kecuali Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang, Kantor Imigrasi Kelas I Bandung, Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya,Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta, Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak, dan Kantor Imigrasi Kelas I Malang di mana tim Dit. Sistik datang langsung ke lokasi untuk melakukan pendampingan. Dengan dipandu oleh kakak asuh dari Dit. Sistik, kantor imigrasi yang lain dapat melakukan live SIMKIM versi 2.0 secara mandiri tanpapendampingan on-site dari Dit. Sistik secara langsung.

1. KBRI Bangkok, Thailand2. KBRI Beijing, RRC3. KBRI Berlin, Jerman4. KJRI Davao, Filipina5. KBRI Den Haag, Belanda6. KBRI Dili, Timor Leste7. KJRI Guangzhou, China8. KBRI Hongkong, Hongkong9. KJRI Jeddah, Arab Saudi10. KJRI Johor Bahru, Malaysia11. KJRI Kota Kinabalu, Malaysia12. KBRI Kuala Lumpur, Malaysia

13. KJRI Kuching, Malaysia14. KJRI Los Angeles, Amerika Serikat15. KBRI Penang, Malaysia16. KBRI Seoul, Korea Selatan17. KBRI Singapura, Singapura18. KJRI Songkhla, Thailand19. KJRI Sydney, Australia20. KDEI Taipei, Taiwan21. KRI Tawau, Malaysia22. KBRI Tokyo, Jepang

1. Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang2. Kantor Imigrasi Kelas I Serang3. Kantor Imigrasi Kelas II Cilegon4. Kantor Imigrasi Kelas I Bandung5. Kantor Imigrasi Kelas II Tasikmalaya6. Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi7. Kantor Imigrasi Kelas II Karawang8. Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta

9. Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak10. Kantor Imigrasi Kelas I Malang11. Kantor Imigrasi Kelas II Jember12. Kantor Imigrasi Kelas II Blitar13. Kantor Imigrasi Kelas II Madiun14. Kantor Imigrasi Kelas III Kediri15. Kantor Imigrasi Kelas III Ponorogo16. Kantor Imigrasi Kelas III Pamekasan

Tidak heran apabila sistem yang masih sangat baru tersebutbanyak ditemui error baik itu dari kesalahan sistem maupunkesalahan pengguna, karena idealnya sebuah sistem baru masih memerlukan waktu adaptasi dengan berbagai macam kebutuhan stakeholder dan kondisi di lapangan. Begitu juga pun denganpengguna, mereka harus bisa cepat mengoperasikan sistem yang baru tanpa mengurangi pemahaman pengguna di sistemsebelumnya. Setelah kurang lebih 3 (tiga) bulan melakukanperbaikan teknis aplikasi dari implementasi awal SIMKIM versi 2.0 di wilayah Bali dan NTB, Dit. Sistik kembali melakukan implementasi di beberapa UPT di wilayah DKI Jakarta yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta, Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara,Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Timur, dan Kantor Imigrasi Kelas ITanjung Priok. Implementasi yang kali kedua ini memilih kantorimigrasi di wilayah DKI Jakarta yang menyediakan layanan paspor elektronik (e-paspor) yang tidak memiliki unit kecil di bawahnya agar apabila terjadi permasalahan kesisteman dapat cepatdifokuskan hanya di satker itu saja. Diharapkan denganimplementasi kali ini, kesisteman dapat berjalan dengan stabil dan lancar. Di akhir tahun 2018 sampai dengan awal tahun 2019,Implementasi SIMKIM versi 2.0 terus dilaksanakan tidak hanya didalam negeri, namun juga di 62 (enam puluh dua) perwakilanIndonesia di luar negeri yang merupakan kerjasama denganKementerian Luar Negeri Republik Indonesia, seperti:

1. KBRI Vientiane, Laos;2. KBRI Sofia, Bulgaria;3. KBRI Kyiv, Ukraina;4. KBRI Astana, Kazakhstan;5. KBRI Kabul, Afghanistan;6. KBRI Amman, Yordania;7. KBRI Baghdad, Irak;8. KBRI Copenhagen, Denmark;9. KBRI Moskow, Rusia;10. KBRI Warsawa, Polandia;11. KBRI Hamburg, Jerman;12. KBRI New Delhi, India;13. KBRI Tehran, Iran;14. KBRI Bratislava, Slovakia;15. KBRI Wina, Austria;16. KBRI Bucharest, Romania; 17. KJRI Shanghai, China;18. KBRI Pyongyang, Korea Utara;19. KBRI London, Inggris;20. KBRI Brussel, Belgia;21. KRI Vanimo, Papua Nugini;22. KBRI Port Moresby, Papua Nugini;23. KBRI Suva, Republik Fiji;24. KBRI Noumea, Kaledonia;25. KBRI Lisabon, Portugal;26. KBRI Madrid, Spanyol;27. KBRI Sarajevo, Bosnia;28. KBRI Beograd, Serbia;29. KBRI Abu Dhabi, UAE;30. KBRI Dhaka, Bangladesh;31. KBRI Stockholm, Swedia;32. KBRI Zagreb, Kroasia;33. KBRI Baku, Azerbaijan;34. KBRI Kuala Lumpur, Malaysia;35. KBRI Riyadh, Saudi Arabia;36. KBRI Bandar Seri Begawan, Bandar Seri Begawan;

37. KBRI Islamabad, Pakistan;38. KJRI Karachi, Pakistan;39. KBRI Antananarivo, Madagascar;40. KBRI Harare, Zimbabwe;41. KBRI Dakar, Senegal;42. KBRI Abuja, Nigeria;43. KJRI Cape Town, Afrika Selatan;44. KBRI Maputo, Mozambik;45. KBRI Addis Ababa, Ethiopia;46. KBRI Dar Es Salaam, Tanzania;47. KBRI Bogota, Kolombia;48. KBRI Lima, Peru;49. KBRI Panama, Panama;50. KBRI Havana, Cuba;51. KBRI Caracas, Venezuela;52. KBRI Paramaribo, Guyana;53. KBRI Alger, Aljazair;54. KJRI Istanbul, Turki;55. KBRI Pretoria, Afrika Selatan;56. KBRI Windhoek, Namibia;57. KBRI Buenos Aires, Argentina;58. KBRI Santiago, Republik Chile;59. KBRI Brasilia, Brazil;60. KBRI Quito, Ekuador;61. KBRI Damascus, Syria;62. KBRI Beirut, Libanon.

Sehubungan dengan urgensi dari Direktur Jenderal Imigrasi sertapemangku kepentingan lainnya perihal percepatan implementasi SIMKIM versi 2.0, Dit. Sistik kembali melakukan pemanggilanterhadap staf IT dari seluruh kantor imigrasi yang masih belum menggunakan SIMKIM versi 2.0 ke Direktorat Jenderal Imigrasi guna melakukan instalasi dan konfigurasi secara langsung. Kegiatantersebut dilaksanakan dalam acara “Pelatihan Instalasi danKonfigurasi Aplikasi SIMKIM versi 2.0” yang diselenggarakan dalam 2 (dua) periode waktu.

Staf-staf IT dari kantor imigrasi pada kedua batch tersebut akan melakukan hal yang serupa yaitu melanjutkan instalasi dankonfigurasi SIMKIM versi 2.0 di UPT masing-masing beserta unit kerja di bawahnya setelah sepulangnya dari pelatihan di DirektoratJenderal Imigrasi. Diharapkan kantor imigrasi tersebut dapat secara serentak melakukan live aplikasi SIMKIM versi 2.0 di tanggal 22 April 2019 (untuk Batch 1) dan 23 April 2019 (untuk Batch 2), sehingga per tanggal 29 April 2019 dapat dinyatakan bahwa aplikasi SIMKIM versi 2.0 sudah secara menyeluruh live di UPT-UPT di Indonesia.Selanjutnya, di pertengahan tahun 2019 ini, SIMKIM versi 2.0 akan kembali diimplementasikan di sisa perwakilan Indonesia di luarnegeri yang masih menggunakan SIMKIM versi 1.0 seperti:

Kunjungan Menkumham pada Pelatihan SIMKIM V.2

Suasana Pelatihan SIMKIM V.2

Page 16: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

30 | BHUMIPURA 2019 31BHUMIPURA 2019 |

O P I N I

AplikasiKepegawaianSSO Imigrasivs SIMPEGKEMENKUMHAM

Teks:

Dino Aviano

SSO IMIGRASI

Single Sign On (SSO) Direktorat Jenderal Imigrasimerupakan aplikasi satu pintu di mana hampir semua aplikasi yang menunjang tugas dan fungsi pegawai imigrasi menjadi satu. Di antaranya LayananPersetujuan Visa Online, Visa dan Izin Tinggal(E-Office), Manajemen Dokumen Imigrasi, Administrasi

SPRI, Nyidakim, Rudenim, Pelaporan Orang Asing serta aplikasfasilitatif seperti Keuangan, e-Pengelolaan BMN, Persuratan(yang digantikan SISUMAKER), dan Kepegawaian. SSO Imigrasi dapat diakses melalui http://sso.imigrasi.go.id/SSO Imigrasi ini bertujuan utuk menyatukan sejumlah aplikasi yang disebutkan di atas sehingga hanya memerlukan satu akun untuk mengakses aplikasi yang di mana hak akses setiap akun pegawai diatur oleh Tim TIK pada Direktorat Sistem dan Teknologi Informa-si Keimigrasian. Tim TIK melakukan pemberian hak akses aplikasi setelah memastikan nama, jabatan, dan penempatan pegawai yang bersangkutan saat ini sudah sesuai pada aplikasi Kepegawaian SSO.

APLIKASI KEPEGAWAIANAplikasi kepegawaian SSO seperti disebutkan sebelumnya

menjadi acuan Tim TIK dalam pemberian hak akses aplikasi kepada pegawai. Selain itu pada aplikasi ini disimpan juga informasipegawai imigrasi seluruh Indonesia seperti biodata, riwayatkepangkatan, riwayat diklat, riwayat jabatan, riwayat diklat, data keluarga, dan data angkatan pendidikan teknis keimigrasian atau angkatan akademi imigrasi (sekarang Politeknik Imigrasi).

Perpindahan jabatan dan pembaruan informasi pegawaidilakukan oleh Bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Imigrasi yang mendelegasikan pula kepada admin kepegawaian pada setiap UPT. Namun pada pelaksanaannya banyak sekali adminkepegawaian SSO pada UPT yang tidak melakukan pembaruan atau penambahan informasi pegawai sama sekali yang menyebabkan data pada aplikasi kepegawaian SSO Imigrasi terdapat perbedaan dengan data di lapangan.

Pembaruan data pegawai saat ada perpindahan jabatankhususnya redistribusi pejabat imigrasi dibebankan pada adminBagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Imigrasi yangmenyebabkan adanya keterlambatan pembaruan informasi, karena kuantitas informasi pegawai yang harus diperbarui sangat banyak. Hal ini menyebabkan terkendalanya pemberian hak akses aplikasi untuk pegawai oleh Tim TIK.

SIMPEGSistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) milik Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah aplikasi berbasis web,android, dan iOS yang berguna sebagai sarana informasi seluruh pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dapatdimanfaatkan untuk pencarian data perorangan pegawai, berkas digital, dll. SIMPEG memuat informasi seperti biodata, riwayatkepangkatan, riwayat diklat, riwayat jabatan, riwayat diklat,data keluarga, dll. SIMPEG dapat di akses melaluihttp://simpeg.kemenkumham.go.id

Informasi pegawai yang terdapat pada SIMPEG diperbaruioleh masing-masing pegawai atau oleh pengelola kinerja padamasing-masing unit. Begitupun dengan pengajuan perpindahanjabatan saat pegawai tersebut dimutasi atau dipromosikan.SIMPEG dikembangkan oleh Bagian Perencanaan dan SistemInformasi Kepegawaian, pada Biro Kepegawaian SekretariatJenderal, sehingga termonitor langsung oleh Kepala BiroKepegawaian dan Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

InterkoneksiAplikasi kepegawaian SSO Imigrasi tidak terkoneksi dengan

SIMPEG Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yangmenyebabkan perlunya pembaruan terpisah pada aplikasikepegawaian SSO Imigrasi saat adanya perubahan pada SIMPEG, begitupun sebaliknya. Karena berada dalam SSO Imigrasi, Aplikasi kepegawaian hanya dapat diakses melalui jaringan imigrasi,sedangkan SIMPEG dapat diakses melalui internet umumHal ini pun menimbulkan kasus permasalahan yang sangat menjadi kendala khususnya pada UPT, contohnya:

1. Data pegawai pada SIMPEG ditambahkan oleh admin pada Biro Kepegawaian, sedangkan data pegawai pada aplikasi kepegawaian SSO Imigrasi tidak. Sehingga banyak sekali pegawai imigrasi yang belum tercatatkan namanya pada aplikasi kepegawaian SSO, karena admin kepegawaian pada UPT nya tidak menambahkan data yang bersangkutan (kasus 2000 lebih PNS 2017 yang sebagian besar belum terdapat pada aplikasi kepegawaian SSO Imigrasi).

2. Saat pegawai mengalami perpindahan jabatan atau unit kerja (bisa hanya antar unit eselon V) dan sudah melakukan pengajuan perpindahan jabatan pada SIMPEG sesuai SK Kepala Kantor Wilayah, namun yang bersangkutan tidak meminta admin kepegawaian pada UPT nya untuk melakukan pembaruan pada aplikasi Kepegawaian SSO Imigrasi, maka saat yang bersangkutan akan meminta hak akses aplikasi pada Tim TIK, permintaan hak akses aplikasi tersebut akan tertahan dengan alasan jabatan atau unit kerja yang bersangkutan belum sesuai dengan kondisi nyata yang sudah berpindah.

Contoh kasus permasalahan di atas sebenarnya dapat dihindari dengan memaksimalkan peran admin kepegawaian pada UPTuntuk melakukan pembaruan atau penambahan data pegawaisetiap diperlukan, karena kendala yang timbul tidak sekecil hal yang diabaikan. Semoga ke depan fungsi admin kepegawaian pada UPT bisa lebih dioptimalkan lagi demi kebaikan bersama.

Alternatif lain adalah dengan mengembangkan interkoneksiantara simpeg dan aplikasi kepegawaian SSO. Di mana setiapperubahan pada SIMPEG akan berdampak pada data aplikasi kepegawaian SSO. Sehingga semua perubahan dapat dilakukan mandiri oleh pegawai yang bersangkutan tanpa perlu menunggu admin

kepegawaian UPT atau admin pada Bagian KepegawaianDirektorat Jenderal Imigrasi untuk melakukan perubahan atau penambahan data.

Belakangan aplikasi ini menjadi sorotan, khususnya bagipegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 11 unit eselon 1. Hal ini dikarenakan pembayaran tunjangan kinerja sejak 2018 didasarkan pada penghitungan pada SIMPEG. Parameterpenilaian ini didasarkan pada kehadiran, keterlambatan,pembuatan jurnal, penilaian jurnal, dll.

Page 17: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

32 | BHUMIPURA 2019 33BHUMIPURA 2019 |

Comprehensive and ProgressiveAgreement for Trans-PacificPartnership (CPTPP)dan Dampaknya BagiImigrasi Indonesia

Foto:

Dok. Direktorat Jenderal imigrasi

Teks:

Duwi Riyadi Putra

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung Salah satu berita yang cukup menyita perhatian bagi para pelaku bisnis di Indonesia pada tahun 2019adalah keputusan Pemerintah Indonesia untukbergabung ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Presiden

Joko Widodo pada pekan terakhir di bulan Februari lalu, Pemerintah Indonesia tengah melakukan peninjauan komprehensif ihwalkeuntungan dan kerugian yang dapat diberikan oleh CPTPPdengan keikutsertaan Indonesia pada salah satu blok terbesar di dunia tersebut (CNN Indonesia, 27 Maret 2019).

Betapa tidak, tanpa keikutsertaan Amerika saja, CPTPPmencakup hampir 13% dari ekonomi dunia saat ini. Jika dilihat dari berbagai bentuk regionalisme ekonomi di dunia saat ini, CPTPP atau yang juga kerap kali disebut dengan TPP-11 ini, menduduki posisi blok ekonomi terbesar ketiga di bawah North American Free Trade Agreement (NAFTA) dan Uni Eropa (Nikkei Asian Review, 27 Maret 2019. Meskipun Indonesia diperkirakan baru akan bergabung dalam CPTPP pada tahun 2022, namun terdapat satu pertanyaan yangpatut untuk kita renungkan bagi para insan imigrasi, yakni“Bagaimana dampak partisipasi Indonesia pada CPTPP terhadap dunia imigrasi Indonesia di masa depan?”.

Untuk menjawab pertanyaan ini, hal pertama yang harusdilakukan adalah melakukan pengkajian terhadap klausul yang ada pada noktah biru (blueprint) CPTPP tersebut. CPTPP memiliki 26 bab perjanjian yang merangkum kerjasama multi aspek darinegara-negara anggotanya. Topik yang ada dalam kerjasama ini cukup kompleks, antara lain hambatan investasi, telekomunikasi, BUMN, hingga rules of origin.

Tema mengenai kebijakan keimigrasian tidak secara eksplisit disebutkan pada 26 klausul perjanjian tersebut, namun bukanberarti imigrasi tidak akan mendapatkan dampak dari perjanjian ini jika di masa depan Pemerintah Indonesia memutuskan untukbergabung dalam CPTPP. Pada klausul mengenai investasi,misalnya, CPTPP secara tegas menetapkan, “A prohibition onimposing any performance requirements in connection with theestablishment, acquisition or operation of an investment” (Australian Government, Department of Foreign Affairs and Trade 2019).Performance requirement yang dimaksud pada klausul ini merujuk pada persyaratan teknis dan persyaratan ekonomi.

Kemudahan administratif dalam bidang keimigrasian danperpindahan manusia akan menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan, jika nantinya Indonesia menjadi bagian dari blok megaregional ini. Pasalnya, CPTPP ini mengharusnya adanya integrasi yangmendalam pada berbagai sudut perekonomian dan sosial. Tak ubahnya seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), blokmegaregional ini akan menjalankan stick and carrot strategy melalui penerapan mahkamah sengketa penyelesaian masalah(dispute settlement committee). Dengan demikian, mau tidak mau, kita harus patuh pada berbagai ketentuan yang telah didesainsedemikian rupa untuk mendorong meningkatnya lalu lintasmanusia di dalam kawasan CPTPP. Jika dirunut ulang, CPTPPbukanlah satu-satunya perjanjian internasional yang memiliki dampak keimigrasian di Indonesia. Asia Pacific EconomicCooperation (APEC), misalnya, telah menginisiasi penerbitan APEC Business Travel Card pada negara-negara anggotanya, termasukIndonesia.

Menggunakan kartu ini, para pebisnis dengan kriteria tertentu diberikan hak khusus untuk melakukan kunjungan ke Indonesiaselama 60 hingga 90 hari. Hal yang sama juga dapat sajadiberlakukan bagi para anggota CPTPP di masa depan yangmemang tidak hanya berada pada kawasan Benua Asia saja, namun juga Benua Amerika dan Benua Australia. Belum lagi, masih segar pada ingatan kita bagaimana sejak dikeluarkannya KeputusanPresiden Nomor 18 Tahun 2003 tentang Bebas Visa KunjunganSingkat, Indonesia cukup aktif dalam pembebasan visa kunjungan.

Tidak berhenti sampai di sana, sejak tahun 2012, Indonesia juga tergabung pada Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan sepuluh negara ASEAN lain, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok. Berbagai kerjasama internasional ini menuntutberbagai kemudahan yang diberlakukan bagi lalu lintas manusia ke Indonesia. Lagi-lagi, imigrasi menjadi salah satu ujung tombakpenting dalam hal ini.

Tentunya, kemudahan yang nantinya akan diberikan olehPemerintah Indonesia terhadap para pebisnis asing dari negaraanggota CPTPP ini akan meningkatkan kewaspadaan para petugas imigrasi untuk secara aktif melakukan pengawasan. Pengawasankeimigrasian yang lebih proaktif dilakukan agar kunjungan yang dilakukan oleh para pebisnis yang menjadi subjek pada keduaklausul ini sesuai dan konsisten dengan izin yang diberikan pada dokumen perjalanannya. Peningkataan lalu lintas manusia diantara negara anggota CPTPP ini adalah satu hal yang perlu diantisipasi dengan serius oleh Pemerintah Indonesia di masa depan.

Hal ini dikarenakan CPTPP memiliki sebelas negara anggotadengan jumlah populasi setidaknya mencapai 500 juta jiwa padatahun 2017 (Binder, 2017). Terlebih lagi, Indonesia juga masihmemberlakukan kebijakan bebas visa kunjungan bagi 169 negarasejak Maret 2016 lalu. Memang benar, CPTPP akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, namun pada saat yang bersamaan juga memberikan tantangan keimigrasian yangpatut untuk diperhatikan secara seksama.

Pelayanan izin tinggal WNA

Pemeriksaan Keimigrasian di Pos Lintas Batas Negara

Page 18: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

34 | BHUMIPURA 2019 35BHUMIPURA 2019 |

KA B A R DA R I S E B E RA N G

Kehadiran Negara Dalam MelindungiWarga Negara Indonesia Di Luar Negeri(Jepang, Jerman Dan Arab Saudi)

Teks:

Fipit Fatimah Peningkatan pelayanan bagi masyarakat olehinstansi pemerintah adalah sebuah tuntutan yangharus dipenuhi sebagai bagian dari programNawacita yang sedang digalakkan oleh pemerintah saat ini. Berbagai terobosan pelayanan keimigrasian dilakukan oleh Imigrasi pada beberapa perwakilan di

luar negeri yang juga merupakan sebuah upaya negara dalammelindungi warga negaranya. KBRI Tokyo pada tanggal 23-24 Maret menyelenggarakan kegiatan bertajuk Indonesia Wonderfull di Toyota Stadium yang berada di Prefecture Aichi. Kegiatan itumerupakan rangkaian pelayanan publik untuk masyarakatIndonesia di wilayah Toyota dan sekitarnya. Berupa pelayanan keimigrasian, kekonsuleran yang diikuti oleh Imigrasi, protokolKonsuler, Pensosbud, serta sosialisasi kewarganegaraan dariDirektorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM. Kegiatan selama 2 (dua) hari ini dimulai pukul 09.00sampai dengan pukul 19.00 setiap harinya.

Proses pengecekan berkas paspor

Page 19: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

36 | BHUMIPURA 2019 37BHUMIPURA 2019 |

Imigrasi menurunkan 3 (tiga) orang dengan membawa 2 (dua) buah peralatan mobile unit yang terkoneksi langsung denganserver di KBRI dan Direktorat Jenderal Imigrasi di Jakarta, sehingga pelayanan dapat langsung dilakukan sebagaimana pelayanan di KBRI. Jumlah WNI yang tinggal di wilayah Aichi, Gifu, Shizuoka dan sekitarnya sekitar 10.000 orang. Mereka sejak pagi telah antri untuk pelayanan paspor baik penggantian maupun pembuatan baru untuk anak yang baru lahir serta affidavit untuk anak dari perkawinancampur selain pelayanan kekonsuleran.

Pelayanan yang direncanakan sampai pukul 17.00 diperpanjang sampai dengan pukul 19.30 karena antusiasme dan sambutan yang baik dari para WNI. Pelayanan diberikan kepada WNI yang datang lebih dari 150 orang setiap harinya. Selain pelayanan keimigrasian dan kekonsuleran, ada sosialisasi kewarganegaraan ganda danstatus kewarganegaraan WNI yang telah bertahun-tahun menetap di Jepang oleh Direktorat Jenderal AHU yang dipimpin oleh Direktur Tata Negara beserta 4 orang pegawai.

Pada hari kedua, Walikota Toyota, Toshihiko Ota mengunjungi booth pelayanan keimigrasian dan melihat langsung pelayanan penggantian paspor maupun pembuatan paspor baru bagi anak WNI yang lahir di Jepang. Masyarakat yang hadir mengharapkan kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin setiap tahunnya, karena sangat membantu dari segi biaya dan waktu khususnya bagi WNI yangtinggal jauh dari KBRI juga menambah jenis pelayanan yangdiberikan.

Di Jerman, Atase Berlin dan Fungsi Konsuler KBRI Berlinmelakukan terobosan pelayanan keimigrasian Paspor On The Spot (POTS) selama 2 (dua) hari di kota Ilmenau negara bagian Thuringen pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 4-5 Mei 2019. Imigrasimemberikan pelayanan penggantian paspor dan sosialisasikeimigrasian kepada WNI yang tinggal di sana. Atase Imigrasi, Dudi Iskandar mengatakan bahwa dengan kegiatan ini inginmenghadirkan negara di tengah masyarakat untuk memudahkan dalam mengakses dan mendapatkan layanan terbaik khususnyapelayanan keimigrasian.

Pelayanan Paspor On The Spot ini diadakan bersamaan dengan kegiatan Sportify++ yaitu acara olahraga dan kuliner yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia Thuringan bekerja sama dengan KBRI Berlin. KBRI Berlin pada kegiatan itu juga memperkenalkan lapor diri via online melalui Portal Peduli WNI. Tujuannya untuk membantu WNI yang ada di Jerman mendapatkan pelayanan dan perlindungan terutama saat mengalami permasalahan.

Mahasiswa yang banyak hadir pada kegiatan tersebutmemberikan respon positif dengan adanya terobosan yangdilakukan, karena untuk mencapai KBRI dibutuhkan waktu tempuh selama 4 jam, sehingga mereka dapat menghemat biaya perjalanan dan waktu. Pelayanan keimigrasian dengan mendatangi daerah yang banyak dihuni oleh WNI juga telah lama dilakukan oleh Teknis Imigrasi KJRI Jeddah. Pelayanan Reach Out dilakukan sejak periode Konsul Imigrasi Ali Amran Djannah di tahun 1990-an di 14 tempat yang masuk dalam wilayah akreditasi KJRI Jeddah.

Sambutan WNI yang cukup positif direspon dengan mengadakan Pelayanan Reach Out Terpadu (Yandu) yang mengikutsertakanunsur kekonsuleran, ketenagakerjaan, dan keimigrasian. KJRIJeddah menetapkan dan mengumumkan jadwal pelaksanaan reachout terpadu selama 1 (satu) tahun di awal tahun anggaransebagai rujukan masyarakat di wilayah akreditasi untukmengetahui rencana diadakannya pelayanan terpadu di kotatempat mereka tinggal. Biasanya dalam 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan kegiatan KJRI akan kembali mengingatkan masyarakat masyarakat melalui media sosial dan broadcast pesan whatsapp.

Yandu yang dilakukan rutin setiap bulan pada hari Jumat dan Sabtu, pada saat itu dimanfaatkan KJRI untuk melaksanakansosialisasi tentang perkembangan terbaru peraturan terkaitkekonsuleran, ketenagakerjaan, dan keimigrasian. 2 (dua) minggu setelah Yandu, 1 (satu) orang petugas KJRI Jeddah akan kembali ke kota tersebut pada hari Jumat dan Sabtu membuka konterpengambilan dokumen selesai.

Kegiatan ini juga mengungkap permasalahan yang selama ini terpendam, diantaranya adalah: paspor habis masa berlaku, tidak diurus izin tinggal oleh majikan, gaji belum dibayar, tidak mendapat hak cuti, dan adanya indikasi menjadi korban kekerasan. KJRI melakukan usaha secara maksimal untuk menyelesaikanpermasalahan yang muncul dalam upaya menghadirkan negarauntuk melindungi warganya. Namun hal ini bukan tanpa kendala,beberapa kali Yandu batal dilakukan karena izin dari pemerintah Arab Saudi yang terlambat turun atau tidak terbit. KJRI terusberupaya meningkatkan diplomasi agar penerbitan izin dalam pelaksanaan Yandu berjalan lancar.

(Foto Kiri) Ahmad Zaeni (Staf Teknis Imigrasi-1) memberikansosialisasi keimigrasian(Foto Kanan) Suasana Yandu di Kota Madinah

Walikota Toyota meninjau ke tempat pelayanan Keimigrasian

Foto:

Dok. KBRI Tokyo

Dudi Iskandar, Atase Imigrasi di Jerman sedang memberikan sosialisasi terkait peraturan keimigrasian

Foto:

Dok. KBRI Berlin

Foto:

KJRI Jeddah

Page 20: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

38 | BHUMIPURA 2019 39BHUMIPURA 2019 |

Sosialisasikan Keimigrasian,Imigrasi Surabaya IkutiPameran NABOD

Foto:

Dok. Humas Kantor Imigrasi

Teks:

Stefi Dalam Rangka Dirgahayu Puspenerbal TNI AL yang ke 63, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya mengikuti Pameran Naval Air Base Open Day (NABOD) (28/04/2019). Kegiatan pameran ini diikuti untuk memberikan pengetahuan keimigrasian kepadamasyarakat. Penyebaran informasi tentang

keimigrasian sangat diperlukan karena masyarakat masih awam dengan sistem keimigrasian, khususnya alur pembuatan paspor yang saat ini diharuskan melalui antrian online. Acara yangberlangsung di area Apron Hanggar Lanudal Juanda ini berlangsung sangat meriah. Masyarakat juga cukup antusias dalam mengikuti acara ini ditambah dengan adanya bazaar dan live music. Mereka sangat gembira karena dapat dengan mudah memperolehinformasi mengenai seluk beluk keimigrasian. Selain itu, melalui acara ini pula Kanim Surabaya mengkampanyekan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.

K E G I ATA N

Petugas memberikaninformasi Keimigrasian

kepada masyarakat

Page 21: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

40 | BHUMIPURA 2019 41BHUMIPURA 2019 |

Bersaing dengan ratusan stand pameran dari berbagai macam opd pemerintah daerah, instansi BUMD dan pihak swasta diKalimantan Timur, Kanim Samarinda mampu meraih predikat juara I kategori stand pelayanan publik. Tak tanggung-tanggung, Kanim

Samarinda juga berhasil meraih predikat juara II stand informasi publik di gelaran Kaltim Fair 2019 yang berlangsung di gedungConvention Hall Samarinda (28/04/2019).

Kanim Samarinda menampilkan stand dengan konsep layanan “Informatif Komunikatif”, menghadirkan layanan informasikeimigrasian dengan media interaktif, pembagian souvenir menarik yang dikemas dengan penyampaian informasi secara dialogiskepada pengunjung stand.

Penghargaan diserahkan langsung oleh sekretaris daerahPemprov Kaltim, Ibu dr.Hj. Meiliana dan diterima oleh Kepala Seksi Tikkim Kanim Samarinda, Hendra Kurniawan dalam acarapenutupan rangkaian kegiatan Kaltim Fair 2019. Raihan dua trophy juara ini merupakan salah satu bukti dari komitmen KanimSamarinda dalam upaya memberikan pelayanan yang prima bagi seluruh masyarakat.

Dalam gelarannya yang ke-9, Kaltim Fair menjadi event yangsangat diminati untuk dikunjungi oleh masyarakat sekitar. Event ini dikemas dalam bentuk pameran dan merupakan salah satu event tahunan terbesar di Kaltim.

Sebagai salah satu mediacetak dan media elektronik di Jambi, Tribun Jambimengajak keluarga besar Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jambi ikut serta di acara

Jalan Sehat 2019 dalam rangka Hut TribunJambi dan Swiss Bell Hotel Jambi (31/03/2019). Keceriaan dan semangat setiap peserta mengikuti kegiatan sudah tampak dari awal meskipun cuaca tidak mendukung karena diguyur hujan. Ada sekitar 1000 orang peserta yangmengikuti Jalan Sehat 2019. Kantorimigrasi juga membuka stand. Di stand tersebut sudah ada petugas yang siap melayani dan membantu masyarakat untuk konsultasi tentang keimigrasian, serta memperkenalkan Aplikasi Antrian Pendaftaran Online atau yang dikenaldengan APAPO. “Saya sebagai masyarakat khususnya kota Jambi sungguh senang sekali dan mengucapkan terima kasihkepada Kantor Imigrasi dengan adanya stand Kantor Imigrasi. Ini membuat saya dan masyarakat disini menjadi tahumenggunakan aplikasi antrian online dan persyaratan yang sebenarnya,

sehingga ke depannya kami tidak sulit lagi membuat paspor,” ujarWahap salah satu pengunjung masyarakat kota Jambi. Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan titik start dan finish Jalan Sehat 2019 bertempat di Lapangan Kantor Walikota Jambi. Selain jalan sehat, kegiatan ini dimeriahkan dengan Funbike, Zumba Party, dan Donor Darah, sertapembagian Doorprize melalui KuponUndian yang diberikan panitia JalanSehat. “Tujuan kami hadirdi tengah-tengah mereka khususnyamasyarakat Jambi dalam acara JalanSehat ini, kami ingin mendekatkanimigrasi kepada masyarakat. Dengan cara kami memberikan informasi sebagai dukungan pelayanan yang diberikanKantor Imigrasi Jambi, khususnyamasyarakat Jambi yang akan berpergian ke luar negeri yang tentunya harusmemiliki dokumen perjalanan,” ujar Heru Santoso selaku Kepala Kantor Imigrasi Jambi.

Pada akhir acara Walikota JambiSyarif Fasha beserta Ferkopimda Kota Jambi berkesempatan mengunjungi stand kantor imigrasi Jambi. ”Terima kasih dan saya apresiasi kepada Kantor ImigrasiKelas I TPI Jambi yang ikut serta dalamacara ini karena keberadaan stand inisangat dibutuhkan dan membantumasyarakat kita khususnya di kotaJambi sehingga ke depannya masyarakat kita tidak bingung lagi dalam memenuhi persyaratan dokumennya dan mudahdalam urusan pembuatan paspor yangsesuai prosedur,” ujar Syarif Fasha sebagai Walikota Jambi.

WujudkanLayanan InformasiBerkualitas,Imigrasi Samarinda Sabet Dua TrophyDi Kaltim Fair 2019

Bikin Paspor Tidak Perlu Antre,Imigrasi Jambi Perkenalkan APAPO 2.0

di HUT Tribun JambiSuasana Kaltim Fair 2019

Suasana di HUT Tribun Jambi

Page 22: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

42 | BHUMIPURA 2019 43BHUMIPURA 2019 |

Layani Penggantian Paspor, ImigrasiBanjarmasinRamaikanBanjarbaru Fair

M ATA L E N S A

Suasana di Banjarbaru Fair

“SERAH TERIMA BERKAS PENGAMBILANPASPOR VIA LAYANAN DRIVE THRU”

Fotografer:Yusuf Dwi SantosoPNS pada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cirebon

Pada rangkaian momen HUT ke-20 Kota Banjarbaru (20/04/2019), Kantor Imigrasi Banjarmasin turutberpartisipasi dalam Banjarbaru Fair yangberlangsung di Lapangan Murjani, Kota Banjarbaru. “Kami memperkenalkan dan siap melayani pelayanan

paspor pada Jumat dan Sabtu, sampai akhir acara petugas akan standby terus,” ucap Kantor Imigrasi Banjarmasin, Syahrifullah melalui kepala seksi izin tinggal status keimigrasian, Arif Hidayat.

Tak hanya pelayanan yang diperkenalkan sepanjang pameran, namun juga aplikasi antrian online terbaru Apapo Versi 2.0. Aplikasi ini merupakan aplikasi pendaftaran antrian paspor online yangsudah bisa diunduh di Play Store dan Apps Store.

“Untuk permohonan paspor baru dan paspor hilang ataupunrusak tidak dilayani saat pameran berlangsung. Selain itu kami juga membantu mendaftarkan antrian paspor secara online danmensosialisasikan antrian paspor online terbaru APAPO 2.0. Dengan diluncurkannya aplikasi terbaru ini kami berharap masyarakat bisa lebih mudah dan mendapatkan kepastian kapan akan kami layani proses permohonan paspornya,” ujarnya.

Page 23: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

44 | BHUMIPURA 2019 45BHUMIPURA 2019 |

“FOTO PASPOR PERDANAKU”

Fotografer:Dimas PramuditoKantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Non TPI Jakarta Barat

“SAAT FAJAR MENYINGSING”

Fotografer:Goan DariseKantor Imigrasi kelas I Khusus TPI Batam

Page 24: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

46 | BHUMIPURA 2019 47BHUMIPURA 2019 |

Sistem Pendidikandi Jerman yangPenerapannya Mirip dengan Sila Kelima Pancasila

Foto:

Shutterstock.com

Teks:

Hermansyah Siregar

Kepala Divisi Imigrasi Papua

(pernah bertugas di KBRI Berlin)

Petuah Shakespeare yang mengerdilkan arti sebuah nama dapat kita maklumi, karena pada zamannya menyebut nama seseorang terlebih figur yangterpandang harus lengkap dengan deretan gelarkehormatan, kebangsawanan, dan pelabelan lainnya yang menunjukkan status sosial seseorang. Namun

gelar itu bagi sastrawan Inggris tersebut tidak menunjukkanhubungan yang linier dengan personality, sikap, dan integritaspenyandangnya. Harapannya masyarakat lebih melihat dengankasat mata atas kiprah seseorang di dalam relasi sosial danaktivitas kesehariannya daripada embel-embel nama tersebut.Ketika kehidupan sosial semakin demokratis dan egaliter, secaraalamiah penyebutan gelar dan julukan yang menyanjung seseorang semakin berkurang. Kini penyebutan gelar umumnya hanya pada saat upacara adat dan capaian akademis seseorang. Bahkan gelar akademik pun sudah perlahan menghilang di dalam surat-suratkedinasan instansi pemerintah.

Humboldt University of Berlin

“Kita tidak akan melihat kesenjangan sosial dan ekonomi yang

sangat tinggi dari berbagai profesi di Jerman karena gaji dan

penghasilan mereka diatur ketat oleh pemerintah.”

R E N J A N A

Page 25: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

48 | BHUMIPURA 2019 49BHUMIPURA 2019 |

Apabila seorang anak sudah memasuki usia sekolah tapibelum didaftarkan, Dinas Pendidikan akan menghubungi orangtua anak tersebut dan menanyakan serta mengingatkan ortunya untuk mendaftarkan anaknya bersekolah. Setelah pendaftaran diterima, Dinas Pendidikan akan menghubungi sekolah yang dipilih sesuaiprioritas pilihan dengan memperhatikan kapasitas sekolah yangdipilih. Bila masih memenuhi kuota maka sekolah yang dipilih wajib menerima anak tersebut sebagai muridnya dan tidak bolehmenolak, karena anak wajib bersekolah. Namun bila kapasitassekolah sudah memenuhi kuota, maka Dinas Pendidikan akan menanyakan sekolah pilihan prioritas kedua, dan seterusnya.

Jika sampai sekolah pilihan ketiga juga tidak dapat menampung anak tersebut karena kapasitasnya sudah penuh, Dinas Pendidikan akan mencarikan sekolah lain dalam rayon domisili anaktersebut. Bila semua sekolah dalam rayon tersebut juga tidak ditemukan kapasitas yang lowong maka akan dicarikan sekolah dasar yang terdekat di luar rayon domisili anak.

Saat seorang anak duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar, namun dinilai memiliki kecerdasan melebihi rata-rata teman sekelas danseusianya, anak tersebut diberi kesempatan melompat ke kelas 7 Sekolah Menengah (Gymnasium) tapi masih diklasifikasikan sebagai kelas 6 Sekolah Dasar. Tentu saja hal tersebut harus atas persetujuan orangtua dan anak tersebut.

Apabila pada masa uji coba selama kurang lebih 6 bulan, anak tersebut mampu mengikuti pelajaran dan dapat berdaptasi dengan teman sekelasnya. Maka anak tersebut dapat terus mengikuti kelas 7 dan secara resmi menjadi murid di kelas 7. Sebaliknya bila tidak mampu, anak tersebut akan dikembalikan ke sekolah dasar dan duduk di kelas 5 Sekolah Dasar.

Untuk anak didik lainnya yang akan menempuh SekolahMenengah akan diperhitungkan nilai rata-rata mata pelajarantertentu yang dihitung sejak kelas 5 sampai dengan kelas 6 Sekolah Dasar. Apabila mencukupi standar, setiap murid akandirekomendasikan sekolahnya masuk ke sekolah menengah umum yang disebut Gymnasium. Namun untuk siswa yang nilai standarnya kurang memadai, direkomendasikan masuk ke sekolah menengah kejuruan (Real Schule). Adapun masa pendidikan Gymnasium dan Real Schule dimulai dari kelas 7 sampai kelas 12.Pendaftaran anak lulusan Sekolah Dasar ke Sekolah Menengahhampir sama seperti pendaftaran masuk ke sekolah dasar. Orangtua berhak memilih 3 sekolah menengah favorit dalam rayonnya. Baik Real Schule maupun Gymnasium.

Masa Pendidikan Sekolah MenengahSetelah siswa selesai menempuh Sekolah Menengah

kejuruan (Real Schule), mereka bisa langsung bekerja atau dapat juga mendaftar ke sekolah kejuruan lanjutan dengan sistem praktek kerja yang disebut Ausbildung yang diadakan oleh perusahaanindustri seperti Siemens, VW, atau Bosch. Waktu pendidikan danpelatihannya selama 1,5 hingga 2 tahun.

Tidak semua perusahaan menyediakan program pendidikan dan pelatihan Ausbildung, hal tersebut tergantung padakebutuhan SDM. Walaupun mengeluarkan biaya pendidikan dan pelatihan untuk siswa Ausbildung, perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan. Yakni ketersediaan sumber dayamanusia yang terlatih dan siap pakai/kerja yang mendukung kinerja perusahaan (link and match). Kebijakan ini dilakukan karenamemandang perekrutan, pembinaan, dan pengembangan SDMmerupakan aset suatu perusahaan bukan sebagai beban.

Saat menempuh Ausbildung, siswa sudah mendapatkanpenghasilan yang diberikan oleh perusahaan tersebut tapi belumsecara penuh. Sistem Ausbildung inilah yang dikenal denganvocational training yang diadopsi dan sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Kerjasama Ausbildung dikembangkan oleh pemerintah dengan dunia industri bukan dengan kementerian pendidikan. Setelah selesai mengikuti Ausbilding, setiap lulusan langsung diangkat sebagai karyawan oleh perusahaan di tempat yang bersangkutan mengikuti program Ausbildung.

Namun ada budaya yang cukup menarik di Jerman terkaitpencantuman gelar akademik ini. Untuk lulusan bachelor danmaster tidak dicantumkan gelar di akhir atau awal namanya.Pencantuman gelar diberikan untuk lulusan pendidikan setingkat doktor dengan singkatan DR maupun guru besar Profesor (Prof) pada dokumen kependudukan Kartu Tanda Penduduk/KTP(Personalausweis) bahkan pada paspor (Reisepass) orang Jerman.

Setelah mendapatkan gelar akademik tersebut, pemohon cukup melampirkan ijazahnya saat mengajukan KTP maupun Paspor.Inisial gelar DR pun kemudian tercantum mendahului surname atau nama keluarganya. Misalnya nama keluarganya Stern makaselanjutnya yang bersangkutan dipanggil sebagai Doktor Stern.

Ketentuan pencantuman gelar akademik tertinggi tersebutdiatur di dalam undang-undang yang mengatur tentangpencantuman gelar akademik atau Gesetz ber die Fhrungakademischer Grade, disahkan pada tahun 1939 dan terakhir diubah pada tahun 2007, yang berbunyi :

“Akademische Grade sind keine Bestandteile des Familiennamens.Gleichwohl kann im Personalausweis und im Pass ein Doktorgrad im Feld “Familienname” eingetragen werden.”

Yang jika di artikan dalam Bahasa Indonesia artinya “Gelarakademik bukan bagian dari nama keluarga. Meskipun demikian, gelar doktor dapat dimasukkan di bidang “nama keluarga” di kartu identitas dan paspor.”

Kebijakan ini cukup menarik karena pencantuman gelarakademik tersebut telah diatur sejak tahun 1939. Hal inimenandakan bahwa walaupun tradisi keilmuan sudah cukup lama di Jerman sejak abad ke 14 saat ditemukannya mesin cetak olehJohannes Guttenburg. Namun baru pada awal abad ke 20,pemerintah Jerman menyadari dan memandang pentingnyapencantuman gelar akademik tersebut. Selain untukmempertahankan tradisi keilmuan, juga menempatkan paraintelektualnya secara terhormat di dalam tatanan strata sosial.

Dengan pencantuman gelar akademik di dalam Paspor maka secara psikososial saat penggunanya berkunjung ke negara lain, aparat dan kolega asing akan lebih menaruh rasa hormat. Setiap perikatan perdata berkonsekuensi dituliskannya embel-embel gelar tersebut bahkan pada list hunian apartment (Klingeln) yang menurut pemikiran awam kita tidak ada relevansinya sama sekali.

Mungkin kita bertanya, dengan biaya pendidikan yang bisadikatakan gratis tentunya kesempatan untuk mendapatkan gelar akademik tertinggi tidaklah begitu sulit di Jerman. Bukankah yang selalu menjadi kendala utama seseorang mendapatkan kesempatan pendidikan hingga sampai ke jenjang strata 3 karena kekuranganbiaya pendidikan? Dengan fasilitas yanag cukup luas maka akansangat banyak orang yang bisa menyandang gelar DR dan pada gilirannya penyematannya pada KTP dan Paspor menjadi terkesan umum dan tidak lagi istimewa.

Ternyata tidak demikian kawan. Di dalam sistem pendidikan di Jerman, setiap anak sejak lulus dari bangku sekolah dasar(Grundschule) sudah dapat diproyeksikan ke pendidikanlanjutan dan bidang pekerjaan yang akan disandangnya kelak.Proses pendaftaran, pendidikan, pengembangan potensi, dan bakat anak didik sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

Masa Pendidikan Sekolah DasarSetiap anak usia sekolah wajib mendapatkan pendidikan dasar

dan menengah di Jerman. Jika orangtua lalai mendaftarkananaknya ke sekolah, hal tersebut dianggap sebagai suatupelanggaran dan orangtua dapat diancam pidana.

Anak-anak mulai bersekolah di Jerman pada usia 6 tahun. Sebelum masuk masa sekolah, orangtua harus memilih palingbanyak 3 sekolah dengan peringkat prioritas dari beberapa sekolah dalam rayon domisili anaknya. Pendaftaran sekolah yang diminati diajukan ke Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah setempat(Burgeramt). Pendaftaran juga dapat diajukan ke sekolah yangdipilih dan selanjutnya sekolah yang dipilih akan mengirim formulir pendaftaran ke Dinas Pendidikan setempat.

Page 26: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

50 | BHUMIPURA 2019 51BHUMIPURA 2019 |

Di Jeman, setelah lulus bachelor dan master, untuk dapatmenempuh program doktoral sungguhlah sulit terutama terkait proyek penelitian, penulisan jurnal ilmiah internasional, konferensi, simposium, seminar yang berskala internasional, dan lain-lain.Walaupun anggaran untuk penelitian sangat banyak disediakan oleh negara dan foundation namun proses penerimaan hingga kelulusan desertasi sangat ketat. Uniknya di Jerman, saat mendaftar keperguruan tinggi terdapat 2 pilihan jenjang perguruan tinggi yaitu Fachhochschule (university of applied science) atau Universitt(university of pured/theory science). Apabila calon mahasiswa ingin bisa segera bekerja di perusahaan setelah lulus bachelor atau master dan tidak ingin menempuh pendidikan hingga ke jenjang doctoral, mereka dapat memilih Fachhochschule seperti di The Hochschule fuer Technik und Wirtschaft (HTW) Berlin. Proporsi kurikulum di Fachhochschule sekitar 40 % teori dan 60 % praktek.

Sedangkan bagi mahasiswa yang ingin kuliah hingga mencapai program doktoral dapat memilih kuliah di Universitt seperti Freie Universitaet Berlin (FU) dan Technische Universitaet Berlin (TUB). Proporsi kurikulumnya 40 % praktek dan 60 % teori.

Namun syarat untuk dapat mengikuti program doktoral setelah lulus magister sangat berat. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) harus tinggi. Penerimaannya ditentukan oleh komite program doktoral. Seleksi lebih ditekankan pada bagaimana riset akan mengisi celah keilmuan yang belum terisi oleh peneliti sebelumnya (knowledge gaps). Yang terpenting dan menjadi pembeda sistem doktor diJerman dan di negara lain adalah riset PhD harus menjadi sebuah produk yang tidak hanya kuat secara teori tetapi sekaligus aplikatif dan konstruktif bagi penerapan empirik. Namun jika tidak lolosmasuk program doktoral, mahasiswa universitt dapat masuk kedalam dunia kerja. Terdapat perbedaan program kurikulumpendidikan doktoral di Jerman dan di Indonesia. Di Indonesiapendidikan doktoral diawali dengan proses perkuliahan selama4 semester sebelum melakukan disertasi.

Program doktoral di Jerman tidak mewajibkan mahasiswanya mengikuti perkuliahan secara regular, tetapi bisa langsungmelakukan penelitian kecuali jika program master yang ditempuh dari universitas luar Jerman berdasarkan akreditasi nilai akademik dianggap tidak memenuhi standar Jerman. Untuk situasi ini ada beberapa kursus yang harus diambil dalam bahasa Jerman disebut Wahlpflichtmodul bersifat wajib dan menjadi prasyarat bisamemasuki tahap research proposal.

Penelitian bisa dilakukan sejak terdaftar sebagai mahasiswa program doktoral. Mahasiswa doktoral dapat mengikuti berbagai perkuliahan di universitas mana saja sesuai kebutuhan. Setelah lulus disertasi dan meraih gelar doktor, umumnya mereka akan bekerjasebagai dosen di kampus atau sebagai peneliti di lembagpenelitian. Dari rangkaian proses pendidikan sejak bangku Sekolah Dasar hingga meraih pendidikan tertinggi di Jerman tersebut,sudah bisa terlihat bagaimana seseorang sudah dapat diproyeksikan profesinya di kemudian hari, apakah akan menjadi seorang skilled labour, teknisi atau ilmuwan. Penghargaan dengan mencantumkan gelar doktor dan professor dalam berbagai dokumen kependudukan dapat dimengerti karena sulitnya mendapatkan gelar tersebutdi Jerman.

Namun ketika masuk ke dunia kerja, penghasilan berbagai profesi tersebut tidaklah terlalu jauh berbeda. Penghargaan terhadapprofesi apapun sangat dihormati karena semuanya diperoleh melalui jenjang pendidikan dan sertifikasi keahlian.Kita tidak akan melihat kesenjangan sosial dan ekonomi yang sangat tinggi dari berbagai profesi di Jerman karena gaji dan penghasilan merekadiatur ketat oleh pemerintah. Misalnya seorang dokter sebagaiseorang professional sudah ditentukan berapa besar gajinya dan tidak boleh meminta tarif pengobatan kepada pasien, karena jasa praktek setiap dokter akan dibebankan kepada asuransi kesehatan. Berbeda dengan di Indonesia, setiap warga negara bahkan orangasing wajib memiliki asuransi di Jerman.

Sistem pajak yang ketat dan sangat tinggi menjadi penopang utama keberlangsungan dunia pendidikan yang terbuka dan gratis hingga perguruan tinggi bagi setiap warga negara Jerman. Bahkan orang asing sekalipun mendapatkan manfaatnya termasuk anak saya sendiri. Inilah wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jerman bahkan bagi orang asing yang tinggal di Jerman.

Untuk itu, calon mahasiswa diberikan tenggat waktu untuk memilih salah satu jurusan dan universitas yang telah mengirim acceptance letter dengan mengirimkan pemberitahuan pilihannya. Setelah pemberitahuan tersebut maka formasi lamaran yang tidak dipilih akan diberikan kepada calon mahasiswa lainnya. Proses pendaftaran umumnya dilakukan secara online namun tidak sedikit yang masih menggunakan korespondensi.

Uniknya dan ini yang berbeda dengan di Indonesia bahwa tidak ada seleksi ujian masuk perguruan tinggi negeri di Jerman. Nilai kelulusan ujian Abitur lah yang menjadi dasar penilaian sebuahperguruan tinggi menerima atau menolak seorang calon mahasiswa sesuai standar penerimaannya. Menurut saya, sistem penjenjangan dan pendaftaran sejak sekolah dasar, menengah hingga universitas seperti ini jauh lebih murah, mudah dan efisien. Pemerintah tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk ujian nasional dari UN SD, UN SMP, UN SMA hingga UN Universitas.

Jenjang pendidikan sekolah menengah lebih baik disatukan saja sehingga cukup 1 kali UN. Orangtua siswa pun tidak pusing ketika anaknya lulus SMP harus mencari SMA yang mau menerima anaknya dan mengeluarkan biaya tambahan untuk pendaftaran dan membeli seragam baru. Semestinya dunia pendidikan nasional saat ini harus saling percaya bahwa nilai UN jenjang sekolah menengah yang juga diselenggarakan oleh pemerintah sangat kredibel. Sehinggadipandang layak sebagai persyaratan utama melamar ke perguruan tinggi dan tidak perlu lagi diadakan seleksi masuk perguruan tinggi nasional, karena siswa telah diuji secara nasional oleh pemerintah. Saran saya, efisiensi anggaran UN dan seleksi masuk perguruantinggi tersebut dipergunakan untuk meningkatkan kualitaspendidikan nasional.

Bagi siswa yang bersekolah di Sekolah Menengah UmumGymnasium, kurikulum dan penilaiannya lebih ketat. Saat siswa duduk di kelas 10, setiap sekolah mewajibkan mereka mengikutiujian yang disebut MSA (Mitterer Schul Abschluss). Hasil ujian MSA ini menjadi tolok ukur kemampuan akademik siswa untukmenentukan, apakah dapat melanjutkan studinya ke kelas 11 hingga kelas 12 di Gymnasium. Jika nilai MSA jeblok maka siswa tersebut dapat dipindahkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (Realschule). Pada akhir kelas 12, seluruh siswa harus mengikuti ujian akhirnasional yg disebut Abitur.

Tentu timbul pertanyaan, apakah siswa lulusan Realschule boleh kuliah di universitas? Boleh saja, jika siswa tersebut mengikuti dan lulus ujian akhir Abitur. Hasil ujian Abitur tersebutlah yangmenentukan kelulusan siswa dari jalur Gymnasium sekaligussebagai bekal yanag sangat menentukan untuk pendaftaran masuk ke berbagai Perguruan Tinggi yang diinginkan.

Masa Pendidikan Perguruan TinggiSiswa yang lulus Abitur/Ujian Nasional (UN) dapat mendaftar

ke berbagai universitas yang diidamkannya secara tidak terbatas.Namun tiap pilihan universitas hanya diijinkan memilih palingbanyak 3 jurusan saja dengan peringkat pilihan prioritas, karenasetiap universitas memiliki standar nilai kelulusan yang berbeda.

Apabila universitas menerima lamaran calon mahasiswa, maka pihak universitas akan mengirimkan surat penerimaan(Zulassungsbescheid) kepada mahasiswa. Dengan demikianterdapat kemungkinan calon mahasiwa menerima beberapa surat penerimaan dari berbagai universitas.

Page 27: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

52 | BHUMIPURA 2019 53BHUMIPURA 2019 |

Konferensi dibuka pada pukul 12.30 WIB oleh Rektor Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut – Tenggilis, dilanjutkan dengan seminar yang menghadirkan Bapak Teguh Purwanto, Kepala Jasa, dan Layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Materi yang dibawakanmengenai bagaimana perkembangan dan peranPerpustakaan Nasional memanfaatkan Big Data untuk memajukan layanan dengan memadukan teknologidalam pengolahan data sehingga menghasilkan produkunggulan diantaranya iPusnas.

Materi berikutnya oleh Bapak Yanuar Nugroho, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekologis dan Budaya Strategis. Materi inimemaparkan capaian perencanaan masa depan dan pelaksanaan yang dikerjakan pemerintah denganpemberian konsep Big Data yang saat ini menjadi isubesar di awal paparan, serta program Satu Data yangdiluncurkan pemerintah.

Hari kedua Konferensi, peserta mengikuti workshop yang telah disediakan panitia dengan pilihan materi:

1. Soft skill Training for Information Professionals2. Marketing for Libraries3. Librarian’s Ikigai4. Menyapa Revolusi Industri 4.0 dengan inovasi tepat guna.

Setelah Workshop, dilanjutkan dengan presentasi Call for Paper dari peserta dengan pembahas Prof SulityoBasuki, guru besar ilmu perpustakaan UniversitasIndonesia. Sesi ini memperlihatkan berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh pustakawan menyambut eraIndustri 4.0 dan generasi milenial yang mulaimendominasi pemustaka. Pemanfaatan media sosial Whatsapp group oleh pustakawan Fakultas Kedokteran UGM dalam melayani pemustaka dari kalangan alumni yang tersebar di daerah pelosok cukup mendapatperhatian peserta Konferensi. Bahwa tugas pustakawan sudah sangat bergeser dari “penjaga” buku menjadi pekerja informasi professional.

Musyawarah Nasional Forum Perpustakaan Khususdi sela-sela perhelatan akbar ini telah melahirkankepengurusan baru di bawah komando Ibu Eka dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, setelah menerima tongkat estafet dari pengurus sebelumnya, Bapak Wahyu Kumoro dari Kementerian Luar Negeri. Konferensi kali ini secara keseluruhan diadakan dalam upaya menggalipotensi professional perpustakaan dan pengelola embaga informasi dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam memahami pentingnya Big Data, praktik kolaborasi dan strategi pemasaran informasi.

Konferensi NasionalKepustakawananIndonesia 2019

Foto:

Dok. Panitia KNKI

Teks:

Fipit Fatimah

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini telah mengakibatkan kita dilimpahi begitu banyak informasi. Hal ini membawa dampak yangsignifikan jika informasi menjadi tulang punggungsebuah organisasi dalam mengambil sebuahkeputusan. Maka organisasi perlu memiliki kendali

atas informasi yang disimpan, akses visibilitas dan control atasinformasi yang berada di luar organisasi. Big data, kolaborasi dalam, dan antar Lembaga, serta strategi memasarkan informasi menjadi kebutuhan yang saat ini diyakini perlu dikuasasi oleh para pengelola perpustakaan, serta pusat-pusat informasi lainnya. Data,informasi atau pengetahuan yang dikelola perpustakaanseharusnya tidak dipandang sebagai bentuk pembebanan anggaran suatu lembaga bahkan bisa menjadi kekuatan untuk mendukung lembaga tersebut dalam pencapaian tujuannya secara efektif, efisien, dan tepat guna.

Fenomena tersebut menjadi perhatian para pustakawan dan pekerja informasi dari berbagai lembaga untuk dibahas lebihlanjut dalam kegiatan Konferensi Nasional KepustakawananIndonesia 2019. Konferensi ini diadakan pada tanggal 24-26 April 2019 di Kampus Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut – Tenggilis Surabaya dan Kampus 3 Ubaya Training Center (UTC) DesaTamiajeng – Trawas Mojokerto.

Perhelatan besar ini merupakan kolaborasi dari ForumPerpustakaan Khusus Indonesia (FPKI), Ikatan Sarjana IlmuPerpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII), dan UniversitasSurabaya yang dikemas dalam bentuk seminar, workshop, dan Musyawarah Nasional. Perpustakaan Direktorat Jenderal Imigrasi turut hadir dengan mengirim Pustakawan Muda, Fipit Fatimah dan seorang staf perpustakaan, Ade Supriatna.

Salah satu narasumber Bonnie Suherman, dosen Ubaya

Page 28: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

54 | BHUMIPURA 2019 55BHUMIPURA 2019 |

JAL AN-JAL AN

Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta merupakan UnitPelaksana Teknis (UPT) yang memiliki wilayah kerja di area Solo Raya, provinsi Jawa Tengah. Terkoneksinya area inidengan tol Trans Jawa, jaringan rel kereta api, sertakeberadaan bandara internasional Adi Sucipto membuat area yang terdiri dari 6 Kabupaten dan 1 kotamadya ini

dipadati oleh 6 juta penduduk yang menikmati kesejahteraan dari tingginya aktivitas perekonomian. Padatnya aktivitas perekonomian Solo Rayaberbanding lurus dengan padatnya aktivitas keimigrasian terutamapengurusan paspor. Oleh karena itu, sejak Desember 2017, untuk memecah kepadatan permohonan paspor, Kantor Imigrasi Surakarta mendirikan Unit Layanan Paspor (ULP) di ruko Saraswati no 6-7, kawasan Solo Baru, Grogol, Kabupaten Sukoharjo. ULP ini terletak di sebelah selatan kota Solo danberjarak 15 km dari Kantor Imigrasi Surakarta yang berlokasi di kecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar dan berdekatan dengan bandaraAdi Sucipto.

Bubur Banjar,Sensasi BerbukaMurah denganSajian Berempah yang Megah

Foto:

Dok. Imigrasi Kelas I TPI Surakarta

Teks:

Wakhid Afrizal

PNS pada Kantor Imigrasi Kelas I

TPI Surakarta

Pembagian menu berbuka puasa di “Masjid Darussalam”

Humas Imigrasidi Era Industri 4.0 :“Jadilah Hebat Layaknya Avengers!”

Dunia perfilman tanah air saat ini tengahdihebohkan denganmunculnya “demam” film “Avengers : End Game!”. Sejak dirilis pada 24 April

2019, film ini berhasil membuat para pecinta film bioskop terlebih lagi pecinta Marvel rela untuk mengantri selamaberjam-jam hanya untuk dapatmenyaksikan tayangan superhero dengan durasi sekitar 180 menit tersebut. Film yang disutradarai oleh Anthony dan Joe Russo ini dikabarkan menjadi seri terakhir dari 22 film Marvel Cinematic Universe fase pertama hingga ketiga.

Bagi para pecinta film “Avengers”,tentunya tidak ingin melewatkan untuk menyaksikan film tersebut. Sebab, film ini dianggap berhasil membawakan alurcerita dengan baik. Selain itu, setiap tokoh superhero dalam film tersebut jugamempunyai karakter yang kuat danberbeda antara satu dengan lainnya.Lantas, dari seluruh euforia yang terjadi, adakah nilai yang dapat diambil darimasing-masing karakter superherotersebut untuk selanjutnya diterapkandalam kehidupan sehari-hari?Jawabannya, tentu saja iya! SebagaiAparatur Sipil Negara (ASN), khususnya Humas Direktorat Jenderal (Ditjen)Imigrasi, harus terbuka dengan berbagai perkembangan zaman yang ada. Bilabeberapa hari lalu, Presiden RepublikIndonesia, Joko Widodomenggambarkan ekonomi global saat ini layaknya film Game of Thrones, maka penulis menggambarkan Humas Ditjen Imigrasi dewasa ini haruslah mempunyai karakter yang hebat layaknya parasuperhero di film “Avengers : End Game!”. Pertama, seorang Humas DitjenImigrasi haruslah mempunyai karakter yang revolusioner dan progresif layaknya tokoh Black Panther. Setiap Humas juga harus mampu berpikir out of the boxdalam melakukan penyebaran informasi serta membangun citra instansi yangpositif bagi masyarakat.

Sehingga, akan banyak muncul ide-ide kreatif saat menghadapi setiap tantangan dan mampu menjadi “jembatanpenghubung” yang baik antara institusi dengan masyarakat. Kedua, setiapanggota dari Humas Ditjen Imigrasi harus mampu berpikir dengan cepat layaknya karakter Loki. Kemampuan untukmenganalisa suatu peristiwa dan berpikir dengan cepat, tentunya sangat diperlukan seorang humas. Sebab, untuk menjawabtantangan perkembangan teknologi dan informasi yang cepat, diperlukan karakter humas yang juga dapat berpikir dengan cepat.

Namun, hal ini ternyata belum cukup. Idealnya, harus dapat diimbangi dengan kemampuan untuk berpikir dengantenang dan penuh ketelitian layaknyaDoctor Strange. Kemampuan berpikirseperti ini tentunya diperlukan saatseorang humas sedang menghadapipertanyaan maupun keluhan yangdisampaikan oleh masyarakat.

Ketiga, seorang humas juga harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik seperti Captain America dan kepercayaan diri yang tinggi layaknya Captain Marvel. Selama ini, banyak yang salahmempersepsikan bahwa seorang humas hanya menjadi sarana penyebaraninformasi terhadap setiap kebijakaninstitusi saja. Padahal, di Era Industri 4.0 ini, seorang humas justru harus mampu berpikir layaknya seorang pemimpin, serta memberikan berbagai saran danmasukan yang bersifat konstruktif bagi kemajuan institusinya. Tentunya, setiap saran yang diberikan merupakan hasil dari kajian terhadap setiap kritik yang telahdisampaikan oleh masyarakat dantentunya berorientasi kepada peningkatankepuasan pelayanan bagi masyarakat itu sendiri.

Keempat, seorang humas juga harus mempunyai tekad yang kuat layaknya Thor untuk membangun citra yangpositif dari masyarakat terhadapinstitusinya.

Membangun citra positif tidak hanyaberorientasi dengan melakukanberbagai aksi pencitraan semata. Lebih dari itu, citra positif hanya dapatdiciptakan dengan cara memberikanberbagai masukan yang bersifatmembangun.

Selain itu, setiap anggota humas juga harus mempunyai fisik yang tangguhlayaknya Hulk. Ketangguhan fisik initentu sangat diperlukan, terlebih saat ini di mana berkembangnya informasidengan cepat ternyata juga membawa pengaruh negatif terhadap perkembangan berita yang bernilai bohong (hoax).Tentunya hal ini harus diatasi dengan melakukan pengklarifikasian terhadapsetiap isu negatif yang beredar, walaudalam kondisi apapun Last but not least, seorang humas tentunya harusmempunyai karakter yang cerdas, gigih, serta dapat diandalkan layaknya Iron Man. Kecerdasan seorang humas, seringkalidiartikan oleh masyarakat sebagai tingkat kualitas institusi asalnya. Semakin cerdas seorang humas, maka semakin baik citra masyarakat terhadap institusi tersebut.

Selain itu, seorang humas juga patut mencontoh karakter Iron Man yangbersedia untuk mengorbankankepentingan pribadinya demikepentingan yang lebih besar, yaituterciptanya perdamaian dunia. Hal ini pula yang harus dimiliki oleh setiap anggotahumas. Terlebih, sebagai ASN tentunya sudah dilakukan pengambilan sumpah bahwa akan mengedepankan kepentingan bangsa, di atas kepentingan pribadi.

Foto:

Google Images

Teks:

Guntur Widyanto

PNS pada Kantor Imigrasi Kelas II Karawang

Page 29: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

56 | BHUMIPURA 2019 57BHUMIPURA 2019 |

Bagi masyarakat yang mengurus paspornya di ULP selama bulan Ramadan ini, ada sebuah alternatif pilihan berbuka yang menariktidak jauh dari lokasi ULP. Adalah Masjid Darussalam yang berlokasi di jalan Gatot Subroto nomor 161, kelurahan Jayengan, kecamatan Serengan, kota Surakarta yang menyajikan pilihan menarik tersebut.

Untuk mencapai masjid ini, cukup ketikkan “Masjid Darussalam” di aplikasi peta penunjuk jalan. Patut diketahui, meskipun muka masjidnya berada di jalan utama, untuk memasuki masjid ini harus melalui gang kecil di sebelah utara masjid. Terdapat panah petunjuk yang akan memudahkan anda menemukan pintunya.

Adalah Bubur Banjar yang menjadi daya Tarik masjid ini setiap bulan Ramadan. Masjid yang berjarak hanya 10 menit mengemudi dari ULP tersebut menyajikan takjil gratis mulai pukul 17.00 WIB.Pengunjung masjid yang ingin menikmati bubur ini dapat memilih tempat di serambi maupun ruang utama masjid. Bagi pengunjung perempuan, disediakan lokasi untuk menikmati bubur ini di ruangan shalat bagi perempuan. Di ketiga ruangan tersebut, takmir masjid telah menata rapi piring-piring yang menyajikan bubur banjar.

Meskipun tidak disediakan lauk apapun, menyantap sepiring bubur banjar tidak akan kekurangan sensasi yang menggoyang lidah. Bubur berwarna putih kecoklatan ini ternyata kaya akan rempah dan teksturnya pulen. Kombinasi antara gurihnya rempah dan kepadatan sesendok buburnya akan memuaskan rasa lapar setelah seharian berpuasa di tengah panasnya kota Surakarta. Pada suapan pertama, anda akan berekspektasi bahwa “setelah ini saya akan cari makan lagi”, namun setelah menghabiskan satu piring buburnya, perut terasa penuh dan anda akan berubah pikiran.

Selain kelezatan tiap suapannya, daya tarik lain dari Bubur Banjar adalah topping yang menggunakan dua butir kurma. Meskipun agak janggal melihat kurma yang manis di tengah bubur berempah yang gurih, sebenarnya anda dapat menikmati manisnya kurma sebagai sajian pembuka dan penutup untuk melengkapi gurihnya bubur banjar.

Selain itu, untuk melengkapi sajian berbuka yang khas tersebut, disediakan secangkir kopi hangat yang diseduh dalam teko dangelas logam. Kopi berwarna kecoklatan yang manis dengan sedikit rasa krim tersebut menjadi komplemen yang menakjubkan untuk menutup sajian berbuka puasa. Namun apabila anda tidakmenyukai kopi setelah perut kosong seharian, anda dapatmengambil air mineral yang juga disediakan. Paduan sajian megah nan murah (bahkan sebenarnya gratis) ini patut menjadi pilihanuntuk berbuka di wilayah kota Surakarta.

Salah satu Masjid tertua di Surakarta

Petugas Imigrasi siap melayani selama bulan Ramadan

Page 30: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

58 | BHUMIPURA 2019 59BHUMIPURA 2019 |

KA RT U NR E S E N S I

Teks:

Tomi Purba

Foto:

Google Images

Judul Buku:

Malas Tapi Sukses Rahasia Mendorong

Rasa Malas Menjadi Sebuah Kreativitas

Penulis:

Fred Gratzon

Penterjemah:

Ridwan Muzir

Penerbit :

Gemilang

Terbit :

Februari 2010

Jumlah Halaman:

328

Bahasa:

Indonesia

Dari zaman dahulu hingga era digital saat ini, kita semuaselalu diajarkan oleh orang tua agar selalu bekerja keras dan tidak boleh hidup malas-malasan jika ingin mencapaipuncak kesuksesan. Doktrin ini memang melekat padasetiap pikiran manusia dan hasilnya memang terbuktibahwa di balik kesuksesan orang yang telah mencapai

puncak kesuksesan, selalu ada usaha dan kerja keras yang dilakukansebelumnya. Namun teori kesuksesan hanya dapat dicapai dengan kerja keras rasanya belum tentu benar karena Fred Gratzon, penulis buku Malas Tapi Sukses, menemukan fakta bahwa seseorang yang malas juga bisamencapai kesuksesan. Dalam buku Malas Tapi Sukses : Menggapai Apa Saja Tanpa Melaksanakan Apa-Apa, Fred mencoba membuka wawasan barumengenai bagaimana cara mendorong rasa malas menjadi sebuahkreativitas dan mencapai kesuksesan tanpa harus kerja keras.

Jika kita melihat statistik yang menerangkan hubungan kerja kerasdengan uang yang diperoleh, kita akan melihat bahwa makin keras danmakin berat pekerjaan yang dilakukan, makin sedikit upah yang diperoleh.Sebaliknya, ketika usaha berkurang, keberhasilan (jika diukur dengan uang) justru makin meningkat. Jika orang digaji berdasarkan keras dan beratnya kerja yang harus dia lakukan untuk menyelesaikan suatu hal, maka pekerja kasar akan menjadi orang yang paling kaya di masyarakat padahal di dunia nyata, hal ini malah kebalikannya.

Kelebihan BukuDengan membaca buku ini pembaca akan mendapatkan wawasan dan

sudut pandang baru tentang bagaimana mencapai kesuksesan namun tidak harus berkorban waktu dan hidup hanya untuk kerja, kerja, dan kerja. Dengan membaca buku ini, maka pembaca akan didorong untuk menjadi orangkreatif, yang bekerja menggunakan otak dan pikiran bukan hanyamengandalkan tenaga. Bekerjalah secara cerdas karena mereka yangbekerja cerdas maka dirinya akan mampu mencari atau melihat celah kecil untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa harus bersusah payah.

Dalam buku ini diterangkan pula janganlah mencari pekerjaan yang menghasilkan banyak uang, karena itu hanya akan jadi beban untuk kita.Carilah pekerjaan yang kita sukai, karena apabila kita menyukai pekerjaan yang kita lakukan, maka kita akan dengan senang hati melakukan pekerjaan tersebut tanpa beban. Melakukan pekerjaan tanpa beban akan membuat kreatifitas otak tidak akan terbelenggu dan produktivitas kerja kita akan meningkat.

Buku ini juga dipenuhi dengan ilustrasi gambar yang sangat menarik dan mampu menjadi inspirasi serta memotivasi pembaca untuk mencapaikesuksesan tanpa kerja keras.

Kelemahan BukuSetelah membaca buku ini, mungkin sebagian orang akan setuju dan

sebagian tidak setuju dengan pemikiran bagaimana menjadi seorang yang sukses tapi dengan bermalas-malasan. Perlu diingat bahwa setelahmembaca buku ini, kita tidak diminta untuk menjadi pemalas melainkanuntuk menjadi orang yang kreatif dalam menyelesaikan masalah.

Hampir tidak ada kelemahan dari buku ini karena cara penulisan danilustrasi dalam buku ini sangat baik dan dapat dipahami. Tidak ada orang waras di dunia ini yang akan memilih sesuatu dengan cara yang susah payah kalo ada solusi yang lebih mudah dan lebih efektif. Siapkah kalian parapemalas tapi bisa meraih kesuksesan?

Malas Tapi SuksesRahasia Mendorong Rasa Malas MenjadiSebuah Kreativitas

Page 31: INOVASI PELAYANAN KEIMIGRASIAN - majalah.imigrasi.go.idmajalah.imigrasi.go.id/2019/bhumipura02.pdf · Indonesia Di Luar Negeri (Jepang, Jerman Dan Arab Saudi) 39 Kegiatan Sosialisasikan

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIDIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI