Inkontinensia Urin

26
INKONTINENSIA URIN

description

-

Transcript of Inkontinensia Urin

Inkontinensia Urin

Inkontinensia UrinDefinisiKeluarnya urin yg tidak terkendali pada waktu yg tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan jumlahnya, yang mengakibatkan masalah sosial dan higienitas penderitanya.Prevalensi : Perempuan > laki-laki 5:1

PROSES BERKEMIH3

Peristiwa berkemih merupakan kombinasi dari kontraksi otot scr sadar dan tidak sadarKetika volume urin pada VU mencapai 200-400 ml tekanan di dalam VU meningkat meregangkan reseptor pada dinding VU dan impuls ditransmisi ke medula spinalis merangsang pusat miksi pada medula spinalis regio sacral (S2-S3) merangsang refleks berkemihImpuls parasimpatis pada pusat mikturisi merangsang dinding VU dan sfingter uretra interna kontraksi m.detrusor dan relaksasi m.sfingter uretra internaPusat miksi menghambat saraf motorik somatis yang mempersarafi otot rangka pada sfingter uretra eksterna

3Proses menua dan inkontinensia urinPerubahan fisiologis terkait proses menua pada saluran kemih bawahKandung kemihPerubahan morfologis trabekulasi fibrosis saraf otonom Pembentukan divertikulaPerubahan fisiologis kapasitas Kemampuan menahan kencing kontraksi involunter Volume residu pasca berkemih Uretra Perubahan morfologis Komponen selular deposit kolagen Perubahan fisiologis tekanan penutupan tekanan akhiran keluar ProstatHiperplasia dan membesarVaginaKomponen selular Mukosa atrofiDasar panggul deposit kolagen Rasio jaringan ikat otot Otot melemahPenyebab4 penyebab pokok :Gangguan urologikGangguan neurologikGangguan fungsional / psikologisIatrogenik / lingkunganKlasifikasiAkutTerjadi secara mendadakBerkaitan dengan kondisi sakit akut atau masalah iatrogenik, yang menghilang jika kondisi akut tersebut teratasi atau medikasi dihentikanKronik Kondisi urikontinensia yang tidak berkaitan dengan kondisi akut / iatrogenik dan berlangsung lamaInkontinensia Akut

DDeliriumRRestricted Mobility, RetentionIInfection, Inflammation, ImpactionPPolyuria, Pharmaceuticals

Inkontinensia Kronik2 kelainan yang mendasari inkontinensia kronik :Kegagalan menyimpan urin pada kandung kemih akibat hiperaktif atau menurunnya kapasitas kandung kemih atau lemahnya tahanan saluran keluarKegagalan pengosongan kandung kemih akibat lemahnya kontraksi otot detrusor atau meningkatnya tahanan aliran keluarTipe Inkontinensia KronisInkontinensia tipe urgensiKetidakmampuan menunda berkemih setelah sensasi berkemih munculDisebabkan oleh overaktivitas dari otot detrusorManifestasi : frekuensi, urgensi, dan nokturia2 subtipe :Sensorik : hipersensitivitas kandung kemih akibat iritasi, inflamasi, atau infeksi saluran kemih Motorik : lesi pada SSP

Inkontinensia tipe stressAkibat tekanan intraabdominal yang meningkat dan terkait dengan kelemahan sfingterTerutama terjadi pada perempuan usia lanjut yang mengalami hipermobilitas uretra dan lemahnya otot dasar panggul akibat seringnya melahirkan, operasi, dan penurunan estrogen

Inkontinensia tipe overflowAkibat peningkatan tegangan kandung kemih akibat obstruksi saluran keluar, atau lemahnya otot detrusor akibat DM, trauma medspin, obat2anManifestasi : berkemih sedikit, pengosongan kandung kemih tidak sempurna, dan nokturiaInkontinensia tipe fungsionalAkibat penurunan berat fungsi fisik dan kognitif sehingga pasien tidak dapat mencapai toilet pada saat yang tepatPada demensia berat, gang. Mobilitas, gang. Neurologik, dan gang. psikologis

Inkontinensia Urin Kronis

Diagnosis

15Penatalaksanaan Modalitas suportif non spesifikEdukasiMemakai substitusi toiletManipulasi lingkunganPakaian tertentu atau padsModifikasi asupan cairan dan obatIntervensi behavioral Bergantung pasienLatihan otot pelvisBladder trainingBergantung caregiverPenjadwalan miksiLatihan kebiasaanPrompted voidingObat-obatanOperasiPeralatan mekanis : uretral plugs, artificial sphincterKateter : eksternal, intermiten, menetap

INKONTINENSIA ALVIKlinis Feces cair/belum terbentuk, keluar merembesKeluarnya feces yang sudah terbentuk, 1 x atau 2 x perhari di pakaian atau di tempat tidurPenyebab IA akibat konstipasiIA simtomatik, berkaitan dg penyakit usus besarIA neurogenikIA karena hilangnya refleks analInkontinensia Alvi akibat KonstipasiKonstipasi sering dijumpai pada usia lanjut, dan merupakan penyebab utama pada IAKonstipasi yang berlangsung lamaImpaksi massa feses yang kerasMenyumbat lumen bawah dari anusPerubahan dari sudut anorektalKemampuan sensor menumpulTidak mampu membedakan flatus, cairan, dan fesesIritasi pada mukosa rektumProduksi cairan dan mukusKeluar melalui sela2 fesesInkontinensia AlviTatalaksanaPengelolaan = terapi pada konstipasiDiet tinggi serat dengan cairan cukupMemperbanyak aktivitas fisikPemberian laksans

Inkontinensia Alvi SimtomatikDiare + perubahan akibat usia dari proses kontrol terhadap feses cair pada sfingter ani + gangguan pada rectum bagian atas dalam membedakan flatus dan feses cair.Tatalaksana :Atasi kelainan penyebabnyaInkontinensia Alvi NeurogenikAkibat gangguan fungsi inhibisi dari korteks serebri saat terjadi regangan/distensi rektumDitemukan pada pasien infark serebri multipel atau penderita demensiaGambaran klinis : ditemukan feses padat dan biasanya setelah minum hangat atau makanTatalaksana :Pasien disiapkan pada suatu ruangan kecil, duduk santai, diberi minum hangat feses keluar ditampungPemberian obat penyebab konstipasi evaluasi 1-2 x/minggu dgn supositoria dan enemaInkontinensia Alvi akibat Hilangnya Refleks AnalAkibat hilangnya refleks anal, disertai kelemahan otot-otot serat lintang berkurangnya sensasi pada anus disertai penurunan tonus anus terjadi inkontinensia alvi pada keadaan peningkatan tekanan intraabdomen dan prolaps rektumPengelolaan rujuk ke proktologi

Terimakasih