Injeksi Uap1
-
Upload
okta-christal -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of Injeksi Uap1
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
1/8
Injeksi Uap (Steam Flooding)I. PENDAHULUAN
Injeksi uap adalah menginjeksikan uap ke dalam reservoirminyak untuk mengurangi viskositas
yang tinggi supaya pendesakan minyak lebih efektif sehingga akan meningkatkan perolehan
minyak.
Proses pelaksanaan Injeksi uap hampir sama dengan injeksi air. Uap diinjeksikan secara terus-
menerus melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak akan diproduksikan melalui sumur
produksi yang berdekatan.
I.1. Sifat-Sifat Uap
F) di panaskan pada tekanan konstan Ps (pasia), akan didapat temperatur maksimal ts, yang
disebut temperatur saturasi, sebelum berubah menjadi uap. Jumlah panas yang diserap air, hw,
diberikan dalam persamaan :Jika 1 lb pada temperatur awal ti (
F ..........................................................(1)32 Hw = Cw(tsti), ti
F) dalam range temperatur antara ti sampai ts.Cw adalah panas spesifik air (BTU/lb-
Dengan suplai panas yang kontinyu, temperatur air tidak berubah sampai seluruh air diubah
menjadi uap. Jumlah panas 1 (BTU/lb) yang diperlukan untuk mengubah air dari air cairan pada
temperatur ts dan tekanan Ps menjadi uap pada temperatur dan tekanan yang sama disebut
entalpi penguapan atau panas laten penguapan. Uap pada ts dan Ps disebut uap tersaturasi.
Kandungan panasnya merupakan entalpi uap dan diberikan dalam persamaan : hs = hw + 1
I.2. Mekanisme Pendesakan Uap Dalam Reservoir
Mekanisme injeksi uap merupakan proses yang serupa dengan pendesakan air. Suatu pola
sumur yang baik dipilih dan uap diiinjeksikan secara terus menerus melalui sumur injeksi dan
minyak yang didesak dan diproduksikan melalui sumur lain yang berdekatan. Uap yang
diinjeksikan akan membebtuk suatu zona jenuh uap (steam saturated zone) disekitar sumur
injeksi seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Temperatur dari zona ini hampir sama dengan temperatur uap yang diinjeksikan. Kemuadian
uap bergerak menjauhi sumur, temperaturnya berkurang secara kontinyu disebabkan oleh
penurunan tekanan. Pada jarak tertentu dari sumur (tergantung dari temperatur uap mula-mula
dan laju penurunan tekanan), uap akan mencair dan membentuk hot waterbank. Pada zona
uap, minyak tergiring oleh distilasi dan pendorongan uap. Pada hot water, perubahan sifat-sifat
fisik minyak dan batuan reservoir mempengaruhi dan menghasilkan perolehan minyak.
Perubahan tersebut adalah ekspansi panas dari minyak, penurunan viskositas dan saturasi
minyak sisa dan merubah permeabilitas relatif.
I.3. Effisiensi Injeksi Uap
Effisiensi injeksi uap dipengaruhi oleh sifat homogenitas reservoir dan pola susunan sumur
injeksi-produksi. Menurut SPE, effisiensi recoverydidefinisikan sebagai perbandingan antara
volume hidrokarbon yang diproduksikan dengan volume hidrokarbon mula-mula sebelum proyek
mulai dilaksanakan. Effisiensi recovery dapat dinyatakan denga hubungan :
ET = Es x Ed x Ei ................................................................................(3.13)
dimana :
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
2/8
Es = Effisiensi penyapuan pola
Ed = Effisiensi pendesakan mikroskopik
Ei = Effisiensi invasi
Bursel dan Pitman telah melakukan percobaan injeksi uap untuk menentukan besarnya efisiensipenyapuan dari pola five spot. Hasil percobaan menunjukkan, dimana terlihat bahwa sweep
efficiency dipengaruhi oleh viskositas minyak dan temperatur uap. Bila viskositas minyak dan
temperatur uap semakin tinggi maka sweep efficiency-nya akan bertambah kecil.
Farouq Ali juga melakukan percobaan pada model stream-channel untuk pola five spot. Hasil
percobaan menunjukkan dimana harga sweep efficiency dipengaruhi oleh besarnya laju injeksi.
Untuk laju injeksi yang semakin besar didapatkan sweep efficiency yang semakin besar pula.
I.4. Peramalan Recovery
Performance dalam injeksi uap terantung dari konsep pendesakan fluida yang digunakan,
keseragaman media berpori dan geometri dari susunan sumur injeksi produksi. Pendekatan
untuk mendapatkan solusi atau performance adalah memilih suatu bagian dari reservoir yang
akan dikembangkan dengan pola injeksi tertentu (pilot injeksi). Performance dari pilot injeksi ini
digunakan untuk mengevaluasi performance dari seluruh reservoir bila diinjeksi dengan pola
yang sama.
Dalam segi pendesakan fluida umumnya dibagi dalam dua konsep yaitu prinsip desaturasi dan
prinsip kerja torak. Prinsip desaturasi oleh Bucley dan Laverett (1942). Gerakan fluida pendesak
dan fluida yang didesak (minyak) di dalam reservoir dipisahkan oleh suatu bidang batas (front)
antar fasa diantara kedua fluida tersebut. Dalam prinsip ini fluida yang mengalir didepan front
terdiri atas satu fasa, sedangkan di belakang front fluida pendesak dan yang didesak mengalirbersama-sama dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan mobilitasnya. Pendesakan ini
berlangsunghingga mencapai harga residunya. Anggapan-anggapan dalam prinsip desaturasi
adalah :
Keadaan aliran mantap.
Sistem pendesakan dari dua macam fluida yang tidak saling larut.
Fluida reservoir tidak dapat dimampatkan.
Aliran terjadi pada media berpori yang homogen.
Prinsip kerja torak dikembangkan oleh Stiles (1949) serta Dykstra dan Parsons (1950). Dalam
prinsip ini fluida pendesak mengalir dibelakang front, sedangkan didepan front mengalir fluida
yang didesak. Pendesakan ini berlangsung hingga mencapai saat breakthrough. Anggapan
anggapan dalam prinsip kerja torak adalah :
Aliran terjadi pada media berpori yang homogen.
Geometri media berpori linier dengan ketebalan konstan.
Kecepatan fluida pendesak dan didesak adalah sama.
Selama berlangsungya proses pendesakan tidak ada perubahan mobilitas.
Pada proyek injeksi uap, dalam prinsip desaturasi maupun prinsip kerja torak diambil anggapan
bahwa setelah steam breakthrough tidak ada lagi produksi minyak. Peramalan recovery dihitung
dengan persamaan Volek dan Pryor yang menyatakan bahwa minyak yang diproduksikan sama
dengan volume zone uap sampai saat breahthrough yang diekivalenkan dengan bulk volume
pattern (pola) berbentuk radial dikalikan dengan sweep efisiensi-nya. Anggapan-anggapan yang
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
3/8
digunakan dalam persamaan Volek dan Pryor adalah :
Reservoir homogen dan isotropik.
Ketebalan lapisan merata.
Perkembangan zone uap berbentuk radial.
II. TEORI PENDUKUNG
II. :
II.1. Model Marx dan Langenheim
Anggapan-anggapan dalam model Marx dan Langenheim adalah :
Cap rock dan base rock merupakan batuan yang homogen dan isotropik dengan ketebalan tidak
terhingga
Mekanisme panas konduksi dalamarah radial diabaikan
Uap mendesak minyak tanpahotwaterbank
Minyak yang didesak adalah tidak kompresibel.
Laju injeksi dan kualitas uap konstan
Pada zona uap temperatur uap seragam
Kehilangan panas ke cap rock dan base rock hanya oleh makanisme konduksi
Tidak ada kehilangan panas ke dalan zone liquid di depan front kondensasi
II.2. Model Willman et al
Hampir sama dengan model Marx dan Langenheim. Model ini menghitung ukuran daerah
penyapuan pada suatu waktu sejak permulaan injeksi uap. Untuk memprediksi perolehan minyak
digunakan model saturasi Buckley-Leverett.
Willman juga melakukan studi percobaan untuk memperkirakan kelakuan lapangan pada prosesinjeksi panas. Kesimpulan yang didapat adalah :
Injeksi uap memiliki perolehan minyak yang lebih banyak dibandingkan dengan injeksi air
biasa.
Perolehan meningkat karena adanya penurunan viskositas dan ekspansi panas minyak.
Injeksi digunakan khususnya untuk minyak kental karena dapat menurunkan perbandingan
viskositas minyak-air dengan tajam.
Perolehan dengan injeksi uap lebih tinggi dibandingkan dengan injeksi air panas.
Minyak terproduksi sesaat sebelum uap breakthrough memiliki API yang lebih rendah
dibandingkan dengan OOIP karena distilasi uap.
Prosentase peningkatan dalam perolehan minyak dengan tekanan dan temperatur uap tinggi
lebih rendah dibandingkan dengan prosentase peningkatan dalam panas yang diperlukan untuk
meningkatkan temperatur uap tersaturasi tekanan tinggi
Saturasi minyak sisa setelah injeksi uap tidak tergantung saturasi minyak awal.
Massa air yang dibutuhkan dalam bentuk uap untuk memanasi reservoir lebih kecil daripada jika
air diinjeksikan dalam bentuk cairan.
Untuk meminimalkan panas yang dibutuhkan, laju injeksi harus tinggi, pola injeksi harus kecil
dan formasi harus tebal.
Jika saturasi minyak awal tinggi, perolehan minyak tiap bbl uap yang diinjeksi juga akan tinggi.
III. PEMBAHASAN
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
4/8
III.1. POLA SUMUR INJEKSI-PRODUKSI
Pola sumur injeksi-produksi dibedakan sesuai dengan proyeksi di permukaan dari titik sumur
menembus reservoir. Susunan sumur injeksi-produksi dapat merupakan pola teratur dan pola
tidak teratur. Keteraturan pola sumur injeksi-produksi dipengaruhi oleh keteraturan kedudukan
sumur yang dibor. Penempatan sumur injeksi relatif terhadap sumur produksi dipengaruhi olehgeometri reservoir, jenis natural drive, kemiringan formasi dan arah permeabilitas utama.
3.1.1. Central Flooding
Central flooding adalah pola sumur injeksi-produksi dimana sumur-sumur injeksi terletak di
tengah-tengah reservoir sedangkan sumur-sumur produksi mengelilinginya.
Pola ini digunakan pada kasus dimana permeabilitas pada zona luar batas reservoir rendah,
reservoir dengan tudung gas atau reservoir stratigrafi.
3.1.2. Peripheral Flooding
Peripheral flooding adalah pola sumur injeksi-produksi dimana sumur-sumur injeksi terletak di
luar batas pengeringan (oil bearing contour) sedangkan sumur-sumur produksi terletak di
tengah-tengah reservoir.
Pola ini digunakan pada reservoir dengan jebakan struktur natural drive yang bekerja adalah
water drive. Keunggulan peripheral flooding adalah dapat memberikan recovery maksimal
dengan produksi air yang minimum.
3.1.3. Pattern Flooding
Pattern flooding adalah pola sumur injeksi-produksi dengan penempatan sumur-sumur injeksi
dan produksi mengikuti pola-pola tertentu.
Macam-macam pattern flooding : Four-spot
Skewed four spot
Five spot
Nine spot
Inverted nine spot
Seven spot
Inverted seven spot
Direct line spot
Staggered line drive
Dalam proyek injeksi uap, pada umumnya digunakan pola five spot dan inverted five spot yaitu
satu sumur injeksi dan empat sumur produksi.
Menurut Taberg, luas tiap pola berkisar 10 acre. Lebih besar dari 10 acre kemungkinan akan
mengakibatkan damage pada generator uap atau pada reservoirnya sendiri. Hal ini disebabkan
luas pola yang semakin besar akan diperluas tekanan injeksi yang semakin besar pula.
III.2. FASILITAS INSTALASI INJEKSI UAP
3.2.1. Generator Uap
Menurut konvensi ASME, generator uap mencakup instalasi furnace, superheater, reheater,
economizer dan pemanas mula udara (air preheater) serta peralatan pembakaran lainnya.
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
5/8
Pada generator uap, energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi energi
panas yang dipindahkan ke air hingga air yang masuk ke generatotr uap diubah menjadi uap
pada tekanan dan temperatur yang spesifik.
Untuk pilot injeksi umumnya digunakan generator uap tipe drum. Selain tipe drum, bisa juga
digunakan tipe satu saluran. Generator uap tipe drum dapat menghasilkan uap dari 15000 bbl airtiap hari. Efisiensi generator uap ditentukan oleh kandungan panas uap, kadar air, kadar
hidrogen dalam bahan bakar dan faktor kelebihan udara. Untuk kondisi yang sama, kualitas uap
yang dihasilkan generator tipe drum lebih tinggi daripada tipe saluran satu. Bagian terpenting
dari generator uap tipe satu saluran adalah saluran tabung yang membentuk coil. Pada satu
bagian saluran, air masuk dan dipanasi hingga mencapai temperatur tertentu. Kemudian fluida
panas ini masuk ke dalam bagian boiler yang lain dimana pemanasan dilanjutkan hingga
mencapai kandungan panas yang diinginkan.
Untuk pembakaran pada generator uap dapat digunakan minyak berat, gas alam atau batu bara.
Minyak berat jarang digunakan sebagai bahan bakar karena mudah terjadi plugging sehingga
aliran tidak konstan dan terjadi gangguan nyala api.
Pengukuran kualitas uap umumnya digunakan orifice meter. Kualitas uap dapat dihitung
berdasarkan laju aliran massa uap dibagi dengan massa air umpan (feedwater). Tekanan
generator uap ditentukan berdasarkan pendekatan terhadap tekanan retak formasi. Untuk
menghindari kerusakan formasi maka tekanan generator ditentukan di bawah tekanan retak
formasi.
Uap bercampur air panas yang keluar dari generator kemudian masuk ke dalam manifold yang
akan membagi ke tiap-tiap sumur injeksi. Distribusi ke tiap sumur injeksi menggunakan pipa
yang diisolasi untuk menghindari hilangnya panas.
3.2.2. Pipa Uap
Perencanaan instalasi pipa uap di permukaan didasarkan atas laju kehilangan panas yang
terjadi. Karena itu kehilangan panas diiusahakan sekecil mungkin dengan cara mengambil jarak
untuk sistem didstribusi yang paling optimal.
Pada generator uap dan weelhead sumur injeksi dilengkapi dengan checkvalve. Fungsi dari
cehck valve adalah untuk memulai, memberhentikan dan mengatur aliran uap.
Instalasi pipa uap dilengkapi dengan sambungan-sambungan yang memungkinkan adanya
pengembangan dari bahan yang digunakan. Sambungan ini terdapat pada tiap dua ujung pipa
sehingga adanya ekspansi termal akan dinetralkan oleh sambungan ini.
3.2.3. Kelengkapan Sumur Injeksi
Akibat adanya ekspansi termal maka komplesi sumur injeksi perlu dilengkapi dengan suatu
gantungan yang akan menopang terjadinya pengembangan material sehingga hanya akan
terjadi pengembangan yang arahnya ke bawah. Pipa casing yagn disemen pada bagian atas dari
lapisan produktif secara normal akan mengembang ke atas. Adanya dua bradenhead akan
memberikan kelonggaran tubing, casing maupun konduktor untuk bergerak relatip satu dengan
yang lain.
Sumur produksi juga akan mengalami kenaikan temperatur akibat ekspansi termal. Pada
wellhead sumur produksi hanya dilengkapi satu bradenhead yaitu di antara tubing dan casing.
Hal ini disebabkan kenaikan temperatur pada sumur produksi sudah jauh di bawah temperatur
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
6/8
uap yang diinjeksikan.
III.3. TREATMENT TERHADAP AIR YANG DIGUNAKAN
Beberapa sumber air yang dapat digunakan dalam injeksi uap :
Air perolehan (produced water)
Air tawar (subsurface source water)
Air permukaan : kolam, sungai, danau, laut
Air alluvial
Bila suatu sumber air tidak mencukupi maka seringkali dilakukan dengan mencampur air dari
beberapa sumber. Masing-masing sumsber air mempunyai karakteristik berbeda.
Karakteristik air perolehan :
Biasanya mengandung H2S dan atau CO2 yang terlarut, korosivitasnya bervariasi.
Kadang-kadang mengandung padatan tersuspensi.
Kandungan minyak dalam air merupakan problem utama
Sering dijumpai sulfate reducing bacteria
Kadang-kadang dapat membentuk scale
Karakteristik air tawar :
Ada yang bersifat korosif, tergsntung komposisinya
Kadang-kadang dapat membentuk scale
Bila betul-betul tawar dapat menimbulkan clay swelling
Harus diperhatikan kompatibilitasnya dengan air formasi
Kadang-kadang dijumpai sulfate reducing bacteria
Karakteristik air permukaan (kolam, sungai dan danau)
Banyak mengandung oksigen, krosivitasnya bervariasi, tergantung komposisinya. Mengandung padatan tersuspensi yang normal.
Sering dijumpai bakteri aerobik.
Jarang membentuk scale, tetapi dapat menyumbat bila mengandung padatan tersuspensi yang
cukup tinggi.
Dapat menyebabkan clay swelling.
Karakteristik air laut
Jewnuh dengan oksigen, sangat korosif.
Mengandung padatan tersuspensi dan organisme laut.
Mengandung bakteri aerobik, kadang-kadang mengandung bakteri anaerobik.
Perlu treatment yang intensif untuk padatan tersuspensi
Kalsium karbonat sering terbentuk pada sumur injeksi alat pemanas
Banyak mengandung ion-ion sulfat
Sebelum air mentah dari sumber dipanaskan dalam generator uap maka terlebih dahulu
dilakukan treatment untuk menghilangkan kotoran yang terkandung didalamnya. Pada umunya
air mentah mengandung kotoran yang dapat berupa butiran-butiran keras, gas terlarut, besi,
mangan, aluminium, silika, bakteri, minyak dan lumpur. Butiran-butiran keras biasanya dijumpai
sebagai kalsium karbonat, kalsium sulfat, kalsium silikat, magnesium hidroksida dan magnesium
silikat.
Butiran-butiran keras ini dapat dihilangkan melalui proses zeolite yang secara populer dikenal
sebagai sodium cation exchange. Cara ini juga menghilangkan butiran-butiran karas seperti besi,
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
7/8
barium, mangan dan aluminium. Selain proses zeolite, terutama untuk air payau butiran-butiran
keras dapat dihilangkan dengan line-soda softening yaitu proses dimana butiran-butiran keras
yang terdapat dalam air dihilangkan dengan line (kalsium hidroksida) dan soda ash (natrium
karbonat). Secara tidak langsung cara ini juga yang dapat menghilangkan padatan tersuspensi
seperti besi, aluminium, karbon dioksida bebas, berapa macam silika dan minyak. Untukgenerator uap bersuhu tinggi, digunakan line-soda softening dengan temperatur opersi antara
212 o F250o F sehingga akan menghasilkan air dengan butiran-butiran keras kurang dari 5
ppm kalsium karbonat. Bila dalam air ini ditambahkan EDTA (ethylene diamine tetraacetic acid)
maka bisa diperoleh air dengan zero hardnees.
Gas terlarut seperti oksigen, hidrogen sulfida, karbon diaoksida mengakibatkan terjadinya korosi
dan pengkaratan.
Oksigen dapat dihilangkan dengan daeration dan oxigen scavenger. Dalam oksigen scavenger
kebanyakan memakai sodium sulfite dengan katalisator kobal. Selain itu bisa juga digunakan
hydrazine. Untuk menghilangkan hidrogen sulfida umumnya dengan deaeration dan chlorination.
Sedangkan karbondioksida dihilangkan dengan deaeration dan netralisasi.
Bakteri dapat dibunuh dengan chlorination, harganya murah dan mudah diperoleh di lapangan.
Air yang mengandung minyak tersuspensi akan mengurangi efisiensi generator uap. Minyak
akan membentuk lapisan tipis sehingga mengurangi perpindahan panas dari metal boiler ke air.
Minyak ini dapat dihilangkan dengan skinner tank yang berisi filter antrasit.
Lumpur yang terdapat dalam air dihilangkan dengan pengendapan dan penyaringan.
Mula-mula minyak yang terdapat dalam air mentah dipisahkan dengan oil trap. Dengan pompa
sentrifugal, air kemudian dimasukkan ke dalam perforated mixer dimana air dicampur dengan
coagulation agent dan lime (kalsium hidroksida). Coagulation agent dimasukkan dari seal tank ke
dalam tangki larutan yang dilengkapi dengan dosimeter.Lime disalurkan dengan pompa sentrifugal ke dalam perforated mixer dari unit instalasi hidrolik
dimana dilakukan agitasi hidrolik. Banyaknya lime yang ditambahkan dikontrol dengan
dosimeter. Campuran air dan reagent kemudian masuk ke reaktor melalui tangki pemisah udara.
Dalam reaktor dilakukan agitasi untuk mempercepat penggumpalan dari padatan-padatan.
Setelah melalui deaerator, gumpalan-gumpalan dan kotoran yang terdapat daalm air dihilangkan
dalam clarifier. Udara dihilangkan untuk mencegah pengendapan dari gumpalan-gumpalan
dalam clarifier. Akumulasi lumpur dihilangkan secara periodik dari sludge trap. Suatu zona air
bersih mengalir melalui filter ke tangki air bersih.
Tipe generator pada proyek injeksi uap umumnya dibatasi oleh :
Butiran-butiran keras tidak melebihi 10 ppm
Oksigen yang terlarut tidak melebihi 1 ppm
Padatan yang terlarut tidak melebihi 2500 ppm
Silika yang terlarut tidak melebihi 5 ppm
Ph larutan berkisar antara 9-10
III.4. LAJU INJEKSI
Penentuan laju injeksi optimal dalam operasi injeksi uap dimaksudkan untuk menghasilkan
peningkatan recovery yang maksimum dengan biaya yang serendah mungkin. Laju injeksi
berhubungan dengan efisiensi panas dalam zona uap pada proses pendesakan minyak.
Chu dan Trimble melakukan studi simulasi numerik injeksi uap di Kern River Field. Yaitu variasi
-
8/13/2019 Injeksi Uap1
8/8
laju uap optimal dengan ketebalan untuk spasi 2,5 dan 5,0 acre dimana laju injeksi dipengaruhi
oleh variabel-variabel ketebalan reservoir dan luas pola. Laju injeksi optimal lebih banyak
tergantung dari ukuran pola dari pada ketebalannya.
Injeksi uap dalam lapisan yang tipis akan mempunyai efisiensi yang rendah dibandingkan pada
lapisan dengan ketebalan besar.
IV. KESIMPULAN
A. Mekanisme injeksi uap merupakan proses yang serupa dengan pendesakan air
B. Tujuan injeksi uap adalah untuk mengurangi viskositas yang tinggi supaya pendesakan
minyak lebih efektif sehingga akan meningkatkan perolehan minyak.
C. Effisiensi injeksi uap dipengaruhi oleh sifat homogenitas reservoir dan pola susunan sumur
injeksi-produksi.
D. Performance dalam injeksi uap tergantung dari konsep pendesakan fluida yang digunakan,
keseragaman media berpori dan geometri dari susunan sumur injeksi produksi.
E. Dalam segi pendesakan fluida umumnya dibagi dalam dua konsep yaitu prinsip desaturasi
dan prinsip kerja torak.
F. Keuntungan
1. Uap mempunyai kandungan panas yang lebih besar dari pada air, sehingga efisiensi
pendesakan lebih efektif.
2. Recovery lebih besar dibandingkan dengan injeksi air panas untuk jumlah input energi yang
sama.
3. Didalam formasi akan berbentuk zone steam dan zone air panas, dimana masing-masing
zone ini akan mempunyai peranan terhadap proses pendesakan minyak ke sumur produksi.4. Efisiensi pendesakan sampai 60 % OOIP.
G. Kerugian
1. Terjadinya kehilangan panas di seluruh transmisi, sehingga perlu pemasangan isolasi pada
pipa.
2. Spasi sumur harus rapat, karena adanya panas yang hilang dalam formasi.
3. Terjadinya problem korosi, scale maupun emulsi.
4. Karena adanya perbedaan gravitasi, formasi pada bagian atas akan tersaturasi steam,
sehingga efisiensi pendesakan pada formasi bagian atas sangat baik. Oleh karena itu secara
keseluruhan, efisiensi pendesakan vertikalnya kurang baik.
5. Kecenderungan terjadinya angket oil sangat besar, tergantung pada faktor heterogenitas
batuan.
III. PEMBAHASAN
IV. GJHG
V. PEMBAHASAN
VI.