Injeksi Uap1

download Injeksi Uap1

of 8

Transcript of Injeksi Uap1

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    1/8

    Injeksi Uap (Steam Flooding)I. PENDAHULUAN

    Injeksi uap adalah menginjeksikan uap ke dalam reservoirminyak untuk mengurangi viskositas

    yang tinggi supaya pendesakan minyak lebih efektif sehingga akan meningkatkan perolehan

    minyak.

    Proses pelaksanaan Injeksi uap hampir sama dengan injeksi air. Uap diinjeksikan secara terus-

    menerus melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak akan diproduksikan melalui sumur

    produksi yang berdekatan.

    I.1. Sifat-Sifat Uap

    F) di panaskan pada tekanan konstan Ps (pasia), akan didapat temperatur maksimal ts, yang

    disebut temperatur saturasi, sebelum berubah menjadi uap. Jumlah panas yang diserap air, hw,

    diberikan dalam persamaan :Jika 1 lb pada temperatur awal ti (

    F ..........................................................(1)32 Hw = Cw(tsti), ti

    F) dalam range temperatur antara ti sampai ts.Cw adalah panas spesifik air (BTU/lb-

    Dengan suplai panas yang kontinyu, temperatur air tidak berubah sampai seluruh air diubah

    menjadi uap. Jumlah panas 1 (BTU/lb) yang diperlukan untuk mengubah air dari air cairan pada

    temperatur ts dan tekanan Ps menjadi uap pada temperatur dan tekanan yang sama disebut

    entalpi penguapan atau panas laten penguapan. Uap pada ts dan Ps disebut uap tersaturasi.

    Kandungan panasnya merupakan entalpi uap dan diberikan dalam persamaan : hs = hw + 1

    I.2. Mekanisme Pendesakan Uap Dalam Reservoir

    Mekanisme injeksi uap merupakan proses yang serupa dengan pendesakan air. Suatu pola

    sumur yang baik dipilih dan uap diiinjeksikan secara terus menerus melalui sumur injeksi dan

    minyak yang didesak dan diproduksikan melalui sumur lain yang berdekatan. Uap yang

    diinjeksikan akan membebtuk suatu zona jenuh uap (steam saturated zone) disekitar sumur

    injeksi seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

    Temperatur dari zona ini hampir sama dengan temperatur uap yang diinjeksikan. Kemuadian

    uap bergerak menjauhi sumur, temperaturnya berkurang secara kontinyu disebabkan oleh

    penurunan tekanan. Pada jarak tertentu dari sumur (tergantung dari temperatur uap mula-mula

    dan laju penurunan tekanan), uap akan mencair dan membentuk hot waterbank. Pada zona

    uap, minyak tergiring oleh distilasi dan pendorongan uap. Pada hot water, perubahan sifat-sifat

    fisik minyak dan batuan reservoir mempengaruhi dan menghasilkan perolehan minyak.

    Perubahan tersebut adalah ekspansi panas dari minyak, penurunan viskositas dan saturasi

    minyak sisa dan merubah permeabilitas relatif.

    I.3. Effisiensi Injeksi Uap

    Effisiensi injeksi uap dipengaruhi oleh sifat homogenitas reservoir dan pola susunan sumur

    injeksi-produksi. Menurut SPE, effisiensi recoverydidefinisikan sebagai perbandingan antara

    volume hidrokarbon yang diproduksikan dengan volume hidrokarbon mula-mula sebelum proyek

    mulai dilaksanakan. Effisiensi recovery dapat dinyatakan denga hubungan :

    ET = Es x Ed x Ei ................................................................................(3.13)

    dimana :

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    2/8

    Es = Effisiensi penyapuan pola

    Ed = Effisiensi pendesakan mikroskopik

    Ei = Effisiensi invasi

    Bursel dan Pitman telah melakukan percobaan injeksi uap untuk menentukan besarnya efisiensipenyapuan dari pola five spot. Hasil percobaan menunjukkan, dimana terlihat bahwa sweep

    efficiency dipengaruhi oleh viskositas minyak dan temperatur uap. Bila viskositas minyak dan

    temperatur uap semakin tinggi maka sweep efficiency-nya akan bertambah kecil.

    Farouq Ali juga melakukan percobaan pada model stream-channel untuk pola five spot. Hasil

    percobaan menunjukkan dimana harga sweep efficiency dipengaruhi oleh besarnya laju injeksi.

    Untuk laju injeksi yang semakin besar didapatkan sweep efficiency yang semakin besar pula.

    I.4. Peramalan Recovery

    Performance dalam injeksi uap terantung dari konsep pendesakan fluida yang digunakan,

    keseragaman media berpori dan geometri dari susunan sumur injeksi produksi. Pendekatan

    untuk mendapatkan solusi atau performance adalah memilih suatu bagian dari reservoir yang

    akan dikembangkan dengan pola injeksi tertentu (pilot injeksi). Performance dari pilot injeksi ini

    digunakan untuk mengevaluasi performance dari seluruh reservoir bila diinjeksi dengan pola

    yang sama.

    Dalam segi pendesakan fluida umumnya dibagi dalam dua konsep yaitu prinsip desaturasi dan

    prinsip kerja torak. Prinsip desaturasi oleh Bucley dan Laverett (1942). Gerakan fluida pendesak

    dan fluida yang didesak (minyak) di dalam reservoir dipisahkan oleh suatu bidang batas (front)

    antar fasa diantara kedua fluida tersebut. Dalam prinsip ini fluida yang mengalir didepan front

    terdiri atas satu fasa, sedangkan di belakang front fluida pendesak dan yang didesak mengalirbersama-sama dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan mobilitasnya. Pendesakan ini

    berlangsunghingga mencapai harga residunya. Anggapan-anggapan dalam prinsip desaturasi

    adalah :

    Keadaan aliran mantap.

    Sistem pendesakan dari dua macam fluida yang tidak saling larut.

    Fluida reservoir tidak dapat dimampatkan.

    Aliran terjadi pada media berpori yang homogen.

    Prinsip kerja torak dikembangkan oleh Stiles (1949) serta Dykstra dan Parsons (1950). Dalam

    prinsip ini fluida pendesak mengalir dibelakang front, sedangkan didepan front mengalir fluida

    yang didesak. Pendesakan ini berlangsung hingga mencapai saat breakthrough. Anggapan

    anggapan dalam prinsip kerja torak adalah :

    Aliran terjadi pada media berpori yang homogen.

    Geometri media berpori linier dengan ketebalan konstan.

    Kecepatan fluida pendesak dan didesak adalah sama.

    Selama berlangsungya proses pendesakan tidak ada perubahan mobilitas.

    Pada proyek injeksi uap, dalam prinsip desaturasi maupun prinsip kerja torak diambil anggapan

    bahwa setelah steam breakthrough tidak ada lagi produksi minyak. Peramalan recovery dihitung

    dengan persamaan Volek dan Pryor yang menyatakan bahwa minyak yang diproduksikan sama

    dengan volume zone uap sampai saat breahthrough yang diekivalenkan dengan bulk volume

    pattern (pola) berbentuk radial dikalikan dengan sweep efisiensi-nya. Anggapan-anggapan yang

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    3/8

    digunakan dalam persamaan Volek dan Pryor adalah :

    Reservoir homogen dan isotropik.

    Ketebalan lapisan merata.

    Perkembangan zone uap berbentuk radial.

    II. TEORI PENDUKUNG

    II. :

    II.1. Model Marx dan Langenheim

    Anggapan-anggapan dalam model Marx dan Langenheim adalah :

    Cap rock dan base rock merupakan batuan yang homogen dan isotropik dengan ketebalan tidak

    terhingga

    Mekanisme panas konduksi dalamarah radial diabaikan

    Uap mendesak minyak tanpahotwaterbank

    Minyak yang didesak adalah tidak kompresibel.

    Laju injeksi dan kualitas uap konstan

    Pada zona uap temperatur uap seragam

    Kehilangan panas ke cap rock dan base rock hanya oleh makanisme konduksi

    Tidak ada kehilangan panas ke dalan zone liquid di depan front kondensasi

    II.2. Model Willman et al

    Hampir sama dengan model Marx dan Langenheim. Model ini menghitung ukuran daerah

    penyapuan pada suatu waktu sejak permulaan injeksi uap. Untuk memprediksi perolehan minyak

    digunakan model saturasi Buckley-Leverett.

    Willman juga melakukan studi percobaan untuk memperkirakan kelakuan lapangan pada prosesinjeksi panas. Kesimpulan yang didapat adalah :

    Injeksi uap memiliki perolehan minyak yang lebih banyak dibandingkan dengan injeksi air

    biasa.

    Perolehan meningkat karena adanya penurunan viskositas dan ekspansi panas minyak.

    Injeksi digunakan khususnya untuk minyak kental karena dapat menurunkan perbandingan

    viskositas minyak-air dengan tajam.

    Perolehan dengan injeksi uap lebih tinggi dibandingkan dengan injeksi air panas.

    Minyak terproduksi sesaat sebelum uap breakthrough memiliki API yang lebih rendah

    dibandingkan dengan OOIP karena distilasi uap.

    Prosentase peningkatan dalam perolehan minyak dengan tekanan dan temperatur uap tinggi

    lebih rendah dibandingkan dengan prosentase peningkatan dalam panas yang diperlukan untuk

    meningkatkan temperatur uap tersaturasi tekanan tinggi

    Saturasi minyak sisa setelah injeksi uap tidak tergantung saturasi minyak awal.

    Massa air yang dibutuhkan dalam bentuk uap untuk memanasi reservoir lebih kecil daripada jika

    air diinjeksikan dalam bentuk cairan.

    Untuk meminimalkan panas yang dibutuhkan, laju injeksi harus tinggi, pola injeksi harus kecil

    dan formasi harus tebal.

    Jika saturasi minyak awal tinggi, perolehan minyak tiap bbl uap yang diinjeksi juga akan tinggi.

    III. PEMBAHASAN

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    4/8

    III.1. POLA SUMUR INJEKSI-PRODUKSI

    Pola sumur injeksi-produksi dibedakan sesuai dengan proyeksi di permukaan dari titik sumur

    menembus reservoir. Susunan sumur injeksi-produksi dapat merupakan pola teratur dan pola

    tidak teratur. Keteraturan pola sumur injeksi-produksi dipengaruhi oleh keteraturan kedudukan

    sumur yang dibor. Penempatan sumur injeksi relatif terhadap sumur produksi dipengaruhi olehgeometri reservoir, jenis natural drive, kemiringan formasi dan arah permeabilitas utama.

    3.1.1. Central Flooding

    Central flooding adalah pola sumur injeksi-produksi dimana sumur-sumur injeksi terletak di

    tengah-tengah reservoir sedangkan sumur-sumur produksi mengelilinginya.

    Pola ini digunakan pada kasus dimana permeabilitas pada zona luar batas reservoir rendah,

    reservoir dengan tudung gas atau reservoir stratigrafi.

    3.1.2. Peripheral Flooding

    Peripheral flooding adalah pola sumur injeksi-produksi dimana sumur-sumur injeksi terletak di

    luar batas pengeringan (oil bearing contour) sedangkan sumur-sumur produksi terletak di

    tengah-tengah reservoir.

    Pola ini digunakan pada reservoir dengan jebakan struktur natural drive yang bekerja adalah

    water drive. Keunggulan peripheral flooding adalah dapat memberikan recovery maksimal

    dengan produksi air yang minimum.

    3.1.3. Pattern Flooding

    Pattern flooding adalah pola sumur injeksi-produksi dengan penempatan sumur-sumur injeksi

    dan produksi mengikuti pola-pola tertentu.

    Macam-macam pattern flooding : Four-spot

    Skewed four spot

    Five spot

    Nine spot

    Inverted nine spot

    Seven spot

    Inverted seven spot

    Direct line spot

    Staggered line drive

    Dalam proyek injeksi uap, pada umumnya digunakan pola five spot dan inverted five spot yaitu

    satu sumur injeksi dan empat sumur produksi.

    Menurut Taberg, luas tiap pola berkisar 10 acre. Lebih besar dari 10 acre kemungkinan akan

    mengakibatkan damage pada generator uap atau pada reservoirnya sendiri. Hal ini disebabkan

    luas pola yang semakin besar akan diperluas tekanan injeksi yang semakin besar pula.

    III.2. FASILITAS INSTALASI INJEKSI UAP

    3.2.1. Generator Uap

    Menurut konvensi ASME, generator uap mencakup instalasi furnace, superheater, reheater,

    economizer dan pemanas mula udara (air preheater) serta peralatan pembakaran lainnya.

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    5/8

    Pada generator uap, energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi energi

    panas yang dipindahkan ke air hingga air yang masuk ke generatotr uap diubah menjadi uap

    pada tekanan dan temperatur yang spesifik.

    Untuk pilot injeksi umumnya digunakan generator uap tipe drum. Selain tipe drum, bisa juga

    digunakan tipe satu saluran. Generator uap tipe drum dapat menghasilkan uap dari 15000 bbl airtiap hari. Efisiensi generator uap ditentukan oleh kandungan panas uap, kadar air, kadar

    hidrogen dalam bahan bakar dan faktor kelebihan udara. Untuk kondisi yang sama, kualitas uap

    yang dihasilkan generator tipe drum lebih tinggi daripada tipe saluran satu. Bagian terpenting

    dari generator uap tipe satu saluran adalah saluran tabung yang membentuk coil. Pada satu

    bagian saluran, air masuk dan dipanasi hingga mencapai temperatur tertentu. Kemudian fluida

    panas ini masuk ke dalam bagian boiler yang lain dimana pemanasan dilanjutkan hingga

    mencapai kandungan panas yang diinginkan.

    Untuk pembakaran pada generator uap dapat digunakan minyak berat, gas alam atau batu bara.

    Minyak berat jarang digunakan sebagai bahan bakar karena mudah terjadi plugging sehingga

    aliran tidak konstan dan terjadi gangguan nyala api.

    Pengukuran kualitas uap umumnya digunakan orifice meter. Kualitas uap dapat dihitung

    berdasarkan laju aliran massa uap dibagi dengan massa air umpan (feedwater). Tekanan

    generator uap ditentukan berdasarkan pendekatan terhadap tekanan retak formasi. Untuk

    menghindari kerusakan formasi maka tekanan generator ditentukan di bawah tekanan retak

    formasi.

    Uap bercampur air panas yang keluar dari generator kemudian masuk ke dalam manifold yang

    akan membagi ke tiap-tiap sumur injeksi. Distribusi ke tiap sumur injeksi menggunakan pipa

    yang diisolasi untuk menghindari hilangnya panas.

    3.2.2. Pipa Uap

    Perencanaan instalasi pipa uap di permukaan didasarkan atas laju kehilangan panas yang

    terjadi. Karena itu kehilangan panas diiusahakan sekecil mungkin dengan cara mengambil jarak

    untuk sistem didstribusi yang paling optimal.

    Pada generator uap dan weelhead sumur injeksi dilengkapi dengan checkvalve. Fungsi dari

    cehck valve adalah untuk memulai, memberhentikan dan mengatur aliran uap.

    Instalasi pipa uap dilengkapi dengan sambungan-sambungan yang memungkinkan adanya

    pengembangan dari bahan yang digunakan. Sambungan ini terdapat pada tiap dua ujung pipa

    sehingga adanya ekspansi termal akan dinetralkan oleh sambungan ini.

    3.2.3. Kelengkapan Sumur Injeksi

    Akibat adanya ekspansi termal maka komplesi sumur injeksi perlu dilengkapi dengan suatu

    gantungan yang akan menopang terjadinya pengembangan material sehingga hanya akan

    terjadi pengembangan yang arahnya ke bawah. Pipa casing yagn disemen pada bagian atas dari

    lapisan produktif secara normal akan mengembang ke atas. Adanya dua bradenhead akan

    memberikan kelonggaran tubing, casing maupun konduktor untuk bergerak relatip satu dengan

    yang lain.

    Sumur produksi juga akan mengalami kenaikan temperatur akibat ekspansi termal. Pada

    wellhead sumur produksi hanya dilengkapi satu bradenhead yaitu di antara tubing dan casing.

    Hal ini disebabkan kenaikan temperatur pada sumur produksi sudah jauh di bawah temperatur

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    6/8

    uap yang diinjeksikan.

    III.3. TREATMENT TERHADAP AIR YANG DIGUNAKAN

    Beberapa sumber air yang dapat digunakan dalam injeksi uap :

    Air perolehan (produced water)

    Air tawar (subsurface source water)

    Air permukaan : kolam, sungai, danau, laut

    Air alluvial

    Bila suatu sumber air tidak mencukupi maka seringkali dilakukan dengan mencampur air dari

    beberapa sumber. Masing-masing sumsber air mempunyai karakteristik berbeda.

    Karakteristik air perolehan :

    Biasanya mengandung H2S dan atau CO2 yang terlarut, korosivitasnya bervariasi.

    Kadang-kadang mengandung padatan tersuspensi.

    Kandungan minyak dalam air merupakan problem utama

    Sering dijumpai sulfate reducing bacteria

    Kadang-kadang dapat membentuk scale

    Karakteristik air tawar :

    Ada yang bersifat korosif, tergsntung komposisinya

    Kadang-kadang dapat membentuk scale

    Bila betul-betul tawar dapat menimbulkan clay swelling

    Harus diperhatikan kompatibilitasnya dengan air formasi

    Kadang-kadang dijumpai sulfate reducing bacteria

    Karakteristik air permukaan (kolam, sungai dan danau)

    Banyak mengandung oksigen, krosivitasnya bervariasi, tergantung komposisinya. Mengandung padatan tersuspensi yang normal.

    Sering dijumpai bakteri aerobik.

    Jarang membentuk scale, tetapi dapat menyumbat bila mengandung padatan tersuspensi yang

    cukup tinggi.

    Dapat menyebabkan clay swelling.

    Karakteristik air laut

    Jewnuh dengan oksigen, sangat korosif.

    Mengandung padatan tersuspensi dan organisme laut.

    Mengandung bakteri aerobik, kadang-kadang mengandung bakteri anaerobik.

    Perlu treatment yang intensif untuk padatan tersuspensi

    Kalsium karbonat sering terbentuk pada sumur injeksi alat pemanas

    Banyak mengandung ion-ion sulfat

    Sebelum air mentah dari sumber dipanaskan dalam generator uap maka terlebih dahulu

    dilakukan treatment untuk menghilangkan kotoran yang terkandung didalamnya. Pada umunya

    air mentah mengandung kotoran yang dapat berupa butiran-butiran keras, gas terlarut, besi,

    mangan, aluminium, silika, bakteri, minyak dan lumpur. Butiran-butiran keras biasanya dijumpai

    sebagai kalsium karbonat, kalsium sulfat, kalsium silikat, magnesium hidroksida dan magnesium

    silikat.

    Butiran-butiran keras ini dapat dihilangkan melalui proses zeolite yang secara populer dikenal

    sebagai sodium cation exchange. Cara ini juga menghilangkan butiran-butiran karas seperti besi,

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    7/8

    barium, mangan dan aluminium. Selain proses zeolite, terutama untuk air payau butiran-butiran

    keras dapat dihilangkan dengan line-soda softening yaitu proses dimana butiran-butiran keras

    yang terdapat dalam air dihilangkan dengan line (kalsium hidroksida) dan soda ash (natrium

    karbonat). Secara tidak langsung cara ini juga yang dapat menghilangkan padatan tersuspensi

    seperti besi, aluminium, karbon dioksida bebas, berapa macam silika dan minyak. Untukgenerator uap bersuhu tinggi, digunakan line-soda softening dengan temperatur opersi antara

    212 o F250o F sehingga akan menghasilkan air dengan butiran-butiran keras kurang dari 5

    ppm kalsium karbonat. Bila dalam air ini ditambahkan EDTA (ethylene diamine tetraacetic acid)

    maka bisa diperoleh air dengan zero hardnees.

    Gas terlarut seperti oksigen, hidrogen sulfida, karbon diaoksida mengakibatkan terjadinya korosi

    dan pengkaratan.

    Oksigen dapat dihilangkan dengan daeration dan oxigen scavenger. Dalam oksigen scavenger

    kebanyakan memakai sodium sulfite dengan katalisator kobal. Selain itu bisa juga digunakan

    hydrazine. Untuk menghilangkan hidrogen sulfida umumnya dengan deaeration dan chlorination.

    Sedangkan karbondioksida dihilangkan dengan deaeration dan netralisasi.

    Bakteri dapat dibunuh dengan chlorination, harganya murah dan mudah diperoleh di lapangan.

    Air yang mengandung minyak tersuspensi akan mengurangi efisiensi generator uap. Minyak

    akan membentuk lapisan tipis sehingga mengurangi perpindahan panas dari metal boiler ke air.

    Minyak ini dapat dihilangkan dengan skinner tank yang berisi filter antrasit.

    Lumpur yang terdapat dalam air dihilangkan dengan pengendapan dan penyaringan.

    Mula-mula minyak yang terdapat dalam air mentah dipisahkan dengan oil trap. Dengan pompa

    sentrifugal, air kemudian dimasukkan ke dalam perforated mixer dimana air dicampur dengan

    coagulation agent dan lime (kalsium hidroksida). Coagulation agent dimasukkan dari seal tank ke

    dalam tangki larutan yang dilengkapi dengan dosimeter.Lime disalurkan dengan pompa sentrifugal ke dalam perforated mixer dari unit instalasi hidrolik

    dimana dilakukan agitasi hidrolik. Banyaknya lime yang ditambahkan dikontrol dengan

    dosimeter. Campuran air dan reagent kemudian masuk ke reaktor melalui tangki pemisah udara.

    Dalam reaktor dilakukan agitasi untuk mempercepat penggumpalan dari padatan-padatan.

    Setelah melalui deaerator, gumpalan-gumpalan dan kotoran yang terdapat daalm air dihilangkan

    dalam clarifier. Udara dihilangkan untuk mencegah pengendapan dari gumpalan-gumpalan

    dalam clarifier. Akumulasi lumpur dihilangkan secara periodik dari sludge trap. Suatu zona air

    bersih mengalir melalui filter ke tangki air bersih.

    Tipe generator pada proyek injeksi uap umumnya dibatasi oleh :

    Butiran-butiran keras tidak melebihi 10 ppm

    Oksigen yang terlarut tidak melebihi 1 ppm

    Padatan yang terlarut tidak melebihi 2500 ppm

    Silika yang terlarut tidak melebihi 5 ppm

    Ph larutan berkisar antara 9-10

    III.4. LAJU INJEKSI

    Penentuan laju injeksi optimal dalam operasi injeksi uap dimaksudkan untuk menghasilkan

    peningkatan recovery yang maksimum dengan biaya yang serendah mungkin. Laju injeksi

    berhubungan dengan efisiensi panas dalam zona uap pada proses pendesakan minyak.

    Chu dan Trimble melakukan studi simulasi numerik injeksi uap di Kern River Field. Yaitu variasi

  • 8/13/2019 Injeksi Uap1

    8/8

    laju uap optimal dengan ketebalan untuk spasi 2,5 dan 5,0 acre dimana laju injeksi dipengaruhi

    oleh variabel-variabel ketebalan reservoir dan luas pola. Laju injeksi optimal lebih banyak

    tergantung dari ukuran pola dari pada ketebalannya.

    Injeksi uap dalam lapisan yang tipis akan mempunyai efisiensi yang rendah dibandingkan pada

    lapisan dengan ketebalan besar.

    IV. KESIMPULAN

    A. Mekanisme injeksi uap merupakan proses yang serupa dengan pendesakan air

    B. Tujuan injeksi uap adalah untuk mengurangi viskositas yang tinggi supaya pendesakan

    minyak lebih efektif sehingga akan meningkatkan perolehan minyak.

    C. Effisiensi injeksi uap dipengaruhi oleh sifat homogenitas reservoir dan pola susunan sumur

    injeksi-produksi.

    D. Performance dalam injeksi uap tergantung dari konsep pendesakan fluida yang digunakan,

    keseragaman media berpori dan geometri dari susunan sumur injeksi produksi.

    E. Dalam segi pendesakan fluida umumnya dibagi dalam dua konsep yaitu prinsip desaturasi

    dan prinsip kerja torak.

    F. Keuntungan

    1. Uap mempunyai kandungan panas yang lebih besar dari pada air, sehingga efisiensi

    pendesakan lebih efektif.

    2. Recovery lebih besar dibandingkan dengan injeksi air panas untuk jumlah input energi yang

    sama.

    3. Didalam formasi akan berbentuk zone steam dan zone air panas, dimana masing-masing

    zone ini akan mempunyai peranan terhadap proses pendesakan minyak ke sumur produksi.4. Efisiensi pendesakan sampai 60 % OOIP.

    G. Kerugian

    1. Terjadinya kehilangan panas di seluruh transmisi, sehingga perlu pemasangan isolasi pada

    pipa.

    2. Spasi sumur harus rapat, karena adanya panas yang hilang dalam formasi.

    3. Terjadinya problem korosi, scale maupun emulsi.

    4. Karena adanya perbedaan gravitasi, formasi pada bagian atas akan tersaturasi steam,

    sehingga efisiensi pendesakan pada formasi bagian atas sangat baik. Oleh karena itu secara

    keseluruhan, efisiensi pendesakan vertikalnya kurang baik.

    5. Kecenderungan terjadinya angket oil sangat besar, tergantung pada faktor heterogenitas

    batuan.

    III. PEMBAHASAN

    IV. GJHG

    V. PEMBAHASAN

    VI.