INISIASI_4_BARU

3
KOMPETENSI INTI (CORE COMPETENCE) Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di dalam suatu organisasi dan secara formal mempunyai implikasi yang langsung pada organisasi tersebut. Dalam perspektif manajemen saat ini, perusahaan merupakan kumpulan dari berbagai unsur, yaitu: sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi – di mana semuanya digunakan untuk membentuk “market position” tertentu. Dengan demikian, ruang lingkup analisis lingkungan internal tidak lepas dari analisis mengenai sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki perusahaan. Dalam inisiasi ini, kita hanya akan membahas masalah kompetensi inti (core competence) Konsep kompetensi inti dipolerkan oleh Hamel dan Prahalad. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sumberdaya (resources) dan kemampuan (kapabilitas) merupakan kebutuhan dasar perusahaan untuk merumuskan dan menerapkan strategi. Namun perlu diketahui bahwa tidak seluruh sumberdaya dan kapabilitas perusahaan mampu menghasilkan keungulan bersaing. Dalam banyak kasus, ada beberapa jenis sumberdaya dan kapabilitas justru menghasilkan “inkompetensi” karena terbukti perusahaan tersebut kurang berdaya menghadapi pesaingnya. Jadi esensi dari kasus ini adalah bahwa kendati kompetensi inti bersumber pada sumberdaya dan kapabilitas perusahaan, namun tidak semua sumberdaya dan kapabilitas merupakan kompetensi inti. Jika dianalogikan sebuah pohon, kompetensi inti merupakan akar yang menghujam kokoh ke dalam tanah sehingga mampu menopang pohon tersebut secara kuat walau kena terpaan badai. Penciptaan kompetensi inti tidak secara langsung menimbulkan keunggulan bersaing, sebab dalam hal ini perlu dilacak terlebih dahulu “route” terbentuknya produk inti (core product) di arena persaingan, sehingga yang perlu diperhatikan bukan lah produk akhir yang dipakai konsumen tetapi lebih ditekankan pada prosesnya. Dalam konteks persaingan teh botol, penciptaan keunggulan bersaing perlu dilihat di bagian kompetensi mana sebuah perusahaan dapat lebih unggul dalam persaingan. Dalam hal ini, perlu dilacak peta proses tranformasi dari input (daun teh) sampai output (teh dalam botol). Mungkin saja kompetensi inti perusahaan

description

manajemen keuangan indonesia

Transcript of INISIASI_4_BARU

Page 1: INISIASI_4_BARU

KOMPETENSI INTI (CORE COMPETENCE)

Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di dalam suatu organisasi dan secara formal mempunyai implikasi yang langsung pada organisasi tersebut. Dalam perspektif manajemen saat ini, perusahaan merupakan kumpulan dari berbagai unsur, yaitu: sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi – di mana semuanya digunakan untuk membentuk “market position” tertentu. Dengan demikian, ruang lingkup analisis lingkungan internal tidak lepas dari analisis mengenai sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi yang dimiliki perusahaan. Dalam inisiasi ini, kita hanya akan membahas masalah kompetensi inti (core competence)

Konsep kompetensi inti dipolerkan oleh Hamel dan Prahalad. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sumberdaya (resources) dan kemampuan (kapabilitas) merupakan kebutuhan dasar perusahaan untuk merumuskan dan menerapkan strategi. Namun perlu diketahui bahwa tidak seluruh sumberdaya dan kapabilitas perusahaan mampu menghasilkan keungulan bersaing. Dalam banyak kasus, ada beberapa jenis sumberdaya dan kapabilitas justru menghasilkan “inkompetensi” karena terbukti perusahaan tersebut kurang berdaya menghadapi pesaingnya. Jadi esensi dari kasus ini adalah bahwa kendati kompetensi inti bersumber pada sumberdaya dan kapabilitas perusahaan, namun tidak semua sumberdaya dan kapabilitas merupakan kompetensi inti. Jika dianalogikan sebuah pohon, kompetensi inti merupakan akar yang menghujam kokoh ke dalam tanah sehingga mampu menopang pohon tersebut secara kuat walau kena terpaan badai.

Penciptaan kompetensi inti tidak secara langsung menimbulkan keunggulan bersaing, sebab dalam hal ini perlu dilacak terlebih dahulu “route” terbentuknya produk inti (core product) di arena persaingan, sehingga yang perlu diperhatikan bukan lah produk akhir yang dipakai konsumen tetapi lebih ditekankan pada prosesnya. Dalam konteks persaingan teh botol, penciptaan keunggulan bersaing perlu dilihat di bagian kompetensi mana sebuah perusahaan dapat lebih unggul dalam persaingan. Dalam hal ini, perlu dilacak peta proses tranformasi dari input (daun teh) sampai output (teh dalam botol). Mungkin saja kompetensi inti perusahaan teh botol tersebut tidak terletak pada output, namun justru terletak pada pengeringan daun tehnya dalam proses produksi.

Paling tidak ada tiga tes yang dapat diterapkan untuk mengidentifikasi kompetensi inti dalam perusahaan.

Page 2: INISIASI_4_BARU

1. Pertama, kompetensi inti memberikan akses potensial kepada berbagai macam pasar. Sebagai contoh, kompetensi dalam sistem layar monitor memungkinkan sebuah perusahaan terjun dalam bisnis yang bereneka ragam, seperti: TV mini, kalkulator, monitor untuk komputer dan laptop, dashboard mobil, dan sebagainya.

2. Kedua, kompetensi inti dapat memberikan kontribusi signifikan pada manfaat yang diterima pelanggan. Sebagai contoh, kompetensi Honda dalam memuat mesin yang irit bahan bakar dan “bandel” memberikan nilai yang tinggi bagi pelanggannya. Akhirya, pelanggan enggan beralih kepada produsen lain.

3. Ketiga, kompetensi inti dapat menjadikan kesulitan bagi pesaing untuk meniru.

Untuk lebih memahami masalah kompetensi inti, silahkan Anda memperhatikan gambar 4.4. berikut ini.

Kriteria Kompetensi Inti

Di atas telah disinggung bahwa tidak semua sumberdaya dan kapabilitas merupakan kompetensi inti. Kemampuan atau kapabilitas merupakan kompetensi inti jika memenuhi empat kriteria, yaitu:

a. Kemampuan yang Bernilai (Valuable Capabilities)

Yaitu kemampuan yang memungkinkan perusahaan mampu memanfaatkan peluang dan atau meminimalkan ancaman lingkungan eksternalnya.

b. Kemampuan yang Langka (Rare Capabilities)

Yaitu kemampuan yang hanya dimiliki sedikit pesaing, baik pesaing saat ini maupun pesaing yang akan datang.

c. Kemampuan yang Tidak Dapat Ditiru Secara Sempurna (Imperfectly Imitable Capabilities)

Yaitu kemampuan yang tidak mudah dikembangkan oleh perusahaan lain.

d. Kemampuan yang Tidak Dapat Diganti (Nonsubstitutable Capabilities)

Yaitu kemampuan yang sulit disubstitusikan.

Berkenaan dengan masalah kompetensi di atas, maka satu hal yang harus dipahami adalah bahwa kompetensi inti tidak boleh dijadikan penghalang untuk berubah jika memang perusahaan memerlukan perubahan. Jika kompetensi inti yang lama berubah seiring dengan perubahan peta persaingan, maka perusahaan harus menemukan kompetensi inti yang baru. Sebab, jika perusahaan tidak mau

Page 3: INISIASI_4_BARU

melakukan perubahan, dikhawatirkan kan perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran.