Inisiasi Kota Hijau Banda Aceh 2034 · PDF file•Banda Aceh baru memiliki sistem sanitasi...
Transcript of Inisiasi Kota Hijau Banda Aceh 2034 · PDF file•Banda Aceh baru memiliki sistem sanitasi...
Inisiasi Kota Hijau Banda Aceh 2034
Oleh:
Kepala Bappeda Kota Banda Aceh
Februari 2014
Geography
Kabupaten Aceh Besar
Selat Malaka
Area: 61.36 km2 9 kecamatan dan 90 desa Ketinggian rata-rata : 0.80 m di atas permukaan laut
PROFIL KOTA BANDA ACEH
Kabupaten Aceh Besar
Banda Aceh City
POPULASI: 238.784 KEPADATAN: 39 PENDUDUK/Ha
Laki-laki: 51,46% Perempuan: 48,54% 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10
0-45-9
10-1415-1920-2525-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960-6465-6970-74
75+
Piramida Penduduk
Sebagian besar penduduk Banda Aceh (68%) hidup di area pinggiran kota, 14% di area desa, 16% di area urban kepadatan sedang dan 2% di area urban kepadatan tinggi. Kota ini tumbuh menyebar (Sprawl development).
Density
PDRB per Kapita : Rp.43,4 juta/ Kapita PDRB= Rp. 10,3 triliun
Sektor ekonomi utama di Kota Banda Aceh adalah sektor transportasi dan komunikasi, sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel
dan restauran.
Pertanian 2%
Pertambangan 0%
Industri 2%
Listrik, gas dan air 1%
Bangunan 10%
Perdagangan, hotel dan restauran
23% Transportasi dan
Komunikasi 33%
Bank dan keuangan
4%
Jasa-Jasa 25%
Persentase PDRB per Sektor
4%
0%
5%
1%
6%
26%
4% 8%
46%
Pekerjaan
Agriculture
Mining
Industry
Electricity, gas and drinking water
Construction
Trade, restaurant and hotel
transportation and communication
Financial and rent
Civil service
Sebagian besar penduduk Banda Aceh bekerja di sektor Jasa-Jasa
26%
16% 51%
7% Traditional industry
Food and beverage industry
service industry
construction/ constructionmaterial
Industri hanya berkontribusi 2% ke total PDRB
Industri di Banda Aceh didominasi oleh industri kecil dan menengah
Pengangguran: 7,17% Kemiskinan: 8,65%
Hanya 6,4% dari penduduk miskin di Kota Banda Aceh adalah pengangguran.
96% pengangguran memiliki jenjang pendidikan yang rendah (di bawah universitas)
17%
23%
28%
13%
29%
Penduduk miskin di Kota Banda Aceh sebagian besar bekerja di:
Construction
Low waged-service
Trade, hotel andrestaurant
Transportation danwarehouse
Other
RTRW 2029
VISI Green City
Banda Aceh
Kota Terhijau Indonesia 2034
Green Openspace
Green Water
Green Energy
Green Building
Green Community
Green Planning and Design
Green Transportation
Green Waste
GREEN PLANNING AND DESIGN
RTRW 2009-2029 mengadopsi prinsip perencanaan kota hijau dan menjaga karakter kota. Dokumen perencanaan untuk:
Kawasan wisata Ulee Lheue RTBL Pusat Kota Baru dan Ulee Kareng Banda Aceh Water Front City Rencana Aksi Kota Hijau 2013-2017
Rusunawa di dekat pusat kota di Keudah dan asrama mahasiswa di dekat sekolah dan universitas.
STRATEGI
•Mengembangkan dokumen perancangan kota yang mengarah pada penerapan kawasan berkepadatan tinggi, mixed used, dan berorientasi pada manusia (penyediaan jalur pedestrian, penyandang cacat, pengguna sepeda) •Menetapkan dokumen perencanaan dan perancangan kota sebagai produk
hukum yang kuat dan mengikat (binding) baik perda/perwal, termasuk peraturan mengenai RTH
KEBIJAKAN Mengarahkan pembangunan green city melalui sebuah dokumen perencanaan
green city yang terintegrasi
Green Planning and Design
RENCANA AKSI
•Pembuatan draft dokumen perencanaan kota hijau pada tahun 2014. •Adopsi prinsip perencanaan hijau, seperti vertical development, urban village, pemanfaatan lahan kosong untuk lahan hijau, dan menghindari urban sprawl •Perencanaan asrama bertingkat mahasiswa di area sekitar kampus dan rumah susun di area pusat kota tahun 2015 •Menciptakan jejaring green coridor dan green park di area kota sehingga micro climate bisa terjaga
Vauban-Freiburg, Germany
Green Planning and Design
•Peningkatan kualitas ruang terbuka di area milik pemerintah dengan pohon, taman bunga, dan air mancur •Promosi perumahan Vauban melalui insentif (rumah bertipe apartment yang dibangun bersama oleh beberapa keluarga). •Menentukan daerah yang tidak boleh dibangun/ direservasi •Menerapkan prinsip green city melalui IMB
OUTPUT DAN INDIKATOR
•Masterplan dan dokumen perencanaan (dokumen pengembangan kawasan, RTRW, RDTRK, dan RTBL) yang mengadopsi prinsip-prinsip perencanaan green city dalam guna lahan dan ruang terbuka hijau, energi, bangunan, transportasi, komunitas hijau, air dan sampah. •Regulasi kota yang mendukung pengembangan kota hijau
Green Planning and Design
GREEN OPENSPACE
EXISTING: •10,45 % ruang terbuka hijau tahun 2012 •Pemeliharaan 74 taman dan 10 areal perkuburan, taman pembibitan (7.12 Ha), hutan kota (6 Ha) •Pemko memprioritaskan dana pembebasan lahan setiap tahunnya untuk mencapai target •Penanaman pohon pada ruang terbuka non hijau yang telah ada •Pembebasan lahan untuk Penambahan RTH •Implementasi Riverfront Planning di Krueng Aceh . •Pendirian taman pembibitan tanaman di pinggiran sungai Krueng Aceh.
No. Tipe RTH Area (Ha)
2010
Area (Ha)
2011
Area (Ha)
2012
1 Pemakaman 11,00 13,35 13,35
2 Lapangan dan stadion 39,08 39,08 41,86
3 Kolam air 14,57 14,57 14,57
4 Hutan kota 19,93 19,93 22,43
5 Taman dan koridor hijau 548,00 548,00 548,60
Total Area RTH 632,58 634,93 640,81
Luas Banda Aceh 6,132 6,132 6,132
Persentase(%) 10,31% 10,35% 10,45%
Ruang Terbuka Hijau di Kota Banda Aceh
Green Openspace
KEBIJAKAN: Mencapai 20,52% RTH di 2029
STRATEGI:
•Meningkatkan jumlah dan kualitas ruang terbuka hijau privat dan publik •Mengembangkan RTH yang mudah diakses oleh masyarakat dengan
mengembangkan jaringan hijau berdasarkan karakter kota. •Konservasi dan preservasi habitat kritis yang terancam oleh pembangunan
yang tidak berkelanjutan, seperti manggrove, area konservasi dll
Green Openspace
RENCANA AKSI •Pengembangan lebih lanjut perencanaan riverfront •Konservasi area pantai dan bantaran sungai •Prioritas dana untuk akuisisi lahan •Implementasi ketat KDB •Implementasi urban agriculture di lahan kosong, yang dimiliki oleh komunitas tertentu •Pengembangan lebih lanjut taman publik di setiap desa dengan akuisisi lahan
OUTPUT DAN INDIKATOR
•Peningkatan luas green space menjadi 20,52% pada tahun 2029. Dengan demikian, area green space di Banda Aceh harus bertambah rata-rata 0,6% atau 34 ha setiap tahun •Meningkatkan atraktifitas dan aksesibilitas green space sehingga meningkatkan kualitas ruang kota sekaligus jumlah pengunjung.
Green Openspace
GREEN COMMUNITY
EXISTING: •Komunitas hijau terlibat dalam manajemen hutan kota, seperti komunitas hutan kota Tibang dan Peulanggahan. •Kerjasama dengan NGO and swasta melalui CSR dari beberapa perusahaan negara, seperti PLN, BNI, Bank Mandiri, Taspen, BPD Aceh, BI and BPMD. •Kerjasama dengan Yayasan Bustanussalatin, Sahabat Ulee Masen, dan penggiat lingkungan universitas. •Dukungan komunitas untuk menghasilkan kompos dari sampah domestik. •Green education dan clean education di sekolah.
Green Community
STRATEGI: •Meningkatkan kesadaran masyarakat dan kepedulian terhadap program kota hijau. •Menciptakan sebuah komunitas hijau kreatif dan pro-aktif untuk melaksanakan agenda kota hijau dalam sebuah tindakan yang lebih konkrit. •Penguatan pemerintah, kemitraan swasta dan publik dalam rangka meningkatkan ruang terbuka hijau, termasuk inisiatif CSR.
KEBIJAKAN Peningkatan kesadaran komunitas,
kepedulian dan partisipasi dalam program green city.
RENCANA AKSI: •Mengoptimalkan peran komunitas hijau. •Dukungan finansial, penghargaan dan insentif bagi masyarakat hijau. •Membangun komunitas hijau di tingkat kelembagaan dan organisasi, dan kawasan strategis (daerah pesisir, sungai) seperti komunitas pertanian perkotaan di sekolah, universitas dan kantor pemerintah dan masyarakat pelestarian pesisir. OUTPUT DAN INDIKATOR •Bertambahnya jumlah green community. •Bertambahnya jumlah kegiatan dan partisipasi masyarakat dalam green city. •Munculnya inisiatif hijau dari grassroot. •Bertambahnya jumlah kemitraan pemerintah dan perusahaan dalam inisiasi green city yang dapat diukur dari jumlah MoU dan persetujuan.
Green Community
GREEN TRANSPORTATION
EXISTING: •Adanya bangunan untuk pemeriksaan emisi kendaraan umum. •Pemasangan peralatan kendaraan pemeriksaan emisi. •Pembersihan puing-puing tsunami di sungai Krueng Aceh. •Pengembangan dermaga sungai, 5 dermaga di Pango, Panteriek, Kuta Alam. •Memulai transportasi sungai. •Penetapan rute sepeda. •Pengembangan parkir di pusat kota. •Pengembangan Pelabuhan Ulee Lheue, terminal bis Batoh dan terminal truk barang Santan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan emisi gas.
Moda transportasi di Banda Aceh didominasi oleh sepeda motor
Tingginya kepemilikan kendaraan pribadi mengurangi jumlah labi-labi (moda angkutan umum tradisional) secara signifikan dan menyebabkan kemacetan di jam sibuk.
2757 2523
11099
988 94 1 3311 598 1427 121
76269
154 0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
Vehicle Ownership
2009
2010
2011
STRATEGI:
•Mengembangkan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan dan terintegrasi yang didukung oleh transportasi non motorized. •Mengembangkan sistem transportasi sungai. •Menerapkan kebijakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di jam puncak di pusat kota dan pinggiran kota.
KEBIJAKAN: •Meningkatkan penggunaan transportasi umum dari 3% hingga 30% pada 2029. •Penurunan rasio kepemilikan kendaraan pribadi sebesar 30% dari 80% pada 2012 menjadi 50% pada 2029.
Green Transportation
RENCANA AKSI
•Pengembangan Transkutaraja dikombinasikan dengan minibus untuk daerah kepadatan rendah. •Stasiun bus bertipe jembatan di titik transit untuk mengurangi pembebasan lahan •Menerapkan fasilitas untuk orang cacat di angkutan umum •Meningkatkan kualitas dan fasilitas transportasi tidak bermotor, termasuk rute pejalan kaki, rute sepeda, fasilitas parkir sepeda.
•Mengembangkan kualitas akses bagi orang-orang cacat, trotoar dibuat lebih rendah, jalan bagi orang-orang cacat, lift untuk pergerakan vertikal di tempat umum. •Pengembangan sistem transportasi sungai, seperti perahu, kapal pariwisata dan lansekap sekitar sungai yang menarik. •Satu mobil tiga orang untuk PNS ke kantor. •Bus sekolah untuk sekolah yang kurang dapat diakses. •Pengembangan park and ride. •Bike share dan fasilitas parkir yang dikelola oleh swasta. •Cool pavement untuk rute pejalan kaki dan sepeda.
Green Transportation
MAKAM SYIAH KUALA
PELABUHAN FERRY
BANDARA SIM
KE KRUENG RAYA
KE MEDAN
KE MEULABOH
TERMINAL TYPE A
Trayek Damri Bandara
Untuk menyediakan transportasi yang lebih baik, Banda Aceh berencana untuk membangun sebuah sistem bus
rapid transit, Transkutaraja
OUTPUT DAN INDIKATOR •Bertambahnya jumlah pengguna transportasi publik hingga 30% pada 2029. •Menurunnya jumlah kepemilikan kendaraan pribadi di Banda Aceh hingga 30% pada 2029. Pada tahun 2012, kepemilikan kendaraan adalah 188,817 (BPS), sedangkan populasi adalah 238.784. Rasio kepemilikan kendaraan adalah 80%, yang berarti dalam setiap 5 orang, ada 4 kendaraan. Tahun 2029, rasio ini diharapkan dapat dikurangi sampai 50%. •Penurunan kemacetan lalu lintas di jam puncak. •Meningkatnya jumlah pengguna non motorized transportation, termasuk untuk orang-orang cacat.
Green Transportation
GREEN WATER
EXISTING •Banda Aceh baru memiliki sistem sanitasi on site. •Air limbah domestik masih langsung dibuang ke sistem drainase tanpa diolah. •Persentase rumah tangga dengan akses ke air bersih adalah 83%. •Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi yang layak adalah 92,77%.
KEBIJAKAN: •Pembangunan sistem sanitasi off site pada tahun 2015 dan pengurangan kebocoran jaringan pipa air bersih hingga 20% dan air minum pada 2029.
STRATEGI:
•Meningkatkan kualitas air bersih hingga dapat diminum serta pengurangan kebocoran. •Meningkatkan sistem sanitasi. •Meningkatkan sistem drainase (drainase tertutup). •Pembentukan sistem sanitasi off site.
Green Water
RENCANA AKSI: •Konservasi DAS tercakup dalam kerjasama regional Basajan. •Peningkatan teknologi sistem air minum termasuk dalam proses filtrasi, kualitas pipa dan pemeliharaan. •Reparasi jaringan pipa. •Pembuatan sumur infiltrasi dan biofori. •Memproduksi rencana induk sistem pembuangan limbah.
OUTPUT DAN INDIKATOR
•Pembangunan sistem sanitasi off site pada tahun 2032. •Pengurangan kebocoran air bersih sampai 20% pada 2029. •Air bersih dari PDAM dapat diminum di tahun 2032. •Kualitas freshwater yang lebih baik.
Green Water
GREEN ENERGY
Existing: •Pemanfaatan lampu publik hemat energi •Car free day pada hari Minggu di jalan utama. •Lampu panel surya di beberapa taman KEBIJAKAN: Pengurangan penggunaan listrik tidak terbarukan sampai 5% di kantor pemerintah STRATEGI: •Pemanfaatan energi yang efisien (pengalihan load time, kampanye hemat energi) •Pelaksanaan kebijakan pemanfaatan energi terbarukan. •Mempersiapkan rencana pengurangan emisi karbon dari kegiatan perkotaan (industri, transportasi, pengelolaan limbah domestik).
RENCANA AKSI: •Memasang panel surya di atas atap kantor pemerintah. •Menginisiasi desa mandiri energi di desa nelayan di Meuraxa, yang energinya dipasok dari panel surya di siang hari dan kincir angin skala kecil di malam hari. •Pembangunan infrastruktur untuk memanfaatkan potensi biogas dari pengolahan sampah di TPA Gampong Jawa, limbah dari industri kedelai / industri tahu, dan limbah dari bisnis toko daging, dan limbah dari pabrik pengolahan limbah terpadu untuk memproduksi pupuk anorganik. •Dana pinjaman bergulir untuk lingkungan. •Menyediakan pinjaman tanpa bunga kepada perusahaan dan pemilik bangunan yang menerapkan prinsip efisiensi energi dan atau teknologi baru yang meningkatkan kualitas udara (termasuk atap hijau dan langkah-langkah penghijauan lainnya).
Desa Mandiri Energi Poncosari, Yogyakarta
Green Energy
OUTPUT DAN INDIKATOR
•Penggunaan energi terbarukan untuk listrik meningkat hingga 5% di kantor pemerintah di 2034. •Adanya penggunaan panel surya pada gedung pemerintahan. •Terbangunnya desa energi mandiri pada desa-desa nelayan. •Pengembangan pabrik pengolahan biogas di TPA Gampong Jawa pada tahun 2016. •Tersedianya dana pemerintah untuk dana pinjaman bergulir untuk lingkungan.
Green Energy
GREEN BUILDING
Existing: Prinsip green building belum diterapkan dengan baik di Banda Aceh KEBIJAKAN: Penerapan prinsip green building di kantor pemerintahan utama (hemat air, hemat energi, bahan bangunan hijau dll) STRATEGI: •Menerapkan standar untuk bangunan hemat energi dan air. •Menggunakan bahan ramah lingkungan lokal. •Menerapkan KDB dan KLB berdasarkan prinsip lingkungan hidup (menjamin resapan air, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan). •Menyiapkan standar dan peraturan tentang sertifikasi bangunan hijau (untuk bangunan yang ada dan bangunan baru).
RENCANA AKSI:
•Menerapkan sistem penampungan air hujan •Penerapan material dan prinsip green building (energy saving, water saving and green local material) di gedung-gedung pemerintahan •Pemanfaatan lampu hemat energi LED dengan sensor gerak dan panas •Mendesain bangunan dengan sistem sirkulasi udara yang mengalir •Retrofitting dalam bangunan pemerintah, contoh perbaikan sistem insulasi •Menerapkan pembangunan taman atap/roof garden dan vertical garden (diterapkan di sekolah, perkantoran)/untuk bangunan dengan KDB diatas 50% •Melakukan sertifikasi bangunan hijau (program green building council of Indonesia) •Memberikan insentif atau stimulus kepada para pemangku kepentingan yang berperan aktif terhadap perencanaan bangunan hijau. •Mengadopsi prinsip green building pada IMB pada bangunan-bangunan tertentu, contoh sekolah baru, gedung pemerintah baru, supermarket dll
Green Building
OUTPUT DAN INDIKATOR •Prinsip bangunan yang efisien energi dan air dilaksanakan oleh 50% dari kantor pemerintah pada 2029, atau 1 kantor setahun. Dengan asumsi bahwa biaya investasi untuk retrofitting adalah 1 miliar rupiah per gedung, itu berarti pemerintah perlu mengalokasikan Rp 1 miliar per tahun. •Penggunaan air di gedung pemerintah berkurang sebesar 10% pada 2017. •Jumlah penggunaan energi di gedung pemerintah berkurang sebesar 20% pada 2029. •Sertifikasi green building. •Meningkatnya luas atap hijau. •Anggaran untuk insentif green building. •Bangunan dibangun berdasarkan izin mendirikan bangunan.
Green Building
GREEN WASTE
Existing •Pengolahan limbah:
- Daur ulang: 20 ton / hari (11,3%) - Composting: 5 ton / hari (2,7%) - TPA: 150 ton / hari (83,3%) - Lain-lain (pembakaran, illegal: 5 ton / hari (2,7%) dumping, mengubur, dll)
•Daur ulang plastik •Composting sampah hijau •Reduce - Reuse - Recycle (3R) •Rumah komposting (800 rumah tangga yang aktif) •"Pengomposan sampah hijau" untuk TPA aplikasi penutup harian •Kompos sampah pasar •Daur ulang plastik (tanaman mini) •Program "Bank Sampah" di sekolah-sekolah dan desa-desa tingkat •Limbah produk (memberikan pelatihan bagi para guru & siswa untuk mengubah sampah menjadi produk yang berharga) •Expo selama kampanye 3R. •Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kampong Jawa menggunakan tangki oksidasi dan sludeg drying bed serta kombinasi pengolahan aerob dan anaerob.
Peta Sanitary Landfill Gp. Jawa
KEBIJAKAN: Pelaksanaan pemisahan sampah, sehingga bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA hingga 50% dalam sepuluh tahun. STRATEGI: •Menerapkan strategi 4R dalam pengelolaan sampah. (reduce, reuse, recycle, rethink). •Menerapkan strategi pemisahan sampah yang ketat dan didukung oleh fasilitas persampahan seperti tong sampah terpisah dan truk sampah yang canggih. •Menetapkan kebijakan ekonomi yang mendukung perkembangan industri daur ulang sampah.
Green Waste
RENCANA AKSI:
•Penyediaan tempat sampah terpisah di setiap gampong yang memiliki kapasitas sampah 1,8 ton. •Mengeluarkan regulasi yang mengikat ritel dan supermarket untuk menyediakan kantong plastik bio dan berbayar bagi pelanggan. •Kerjasama dalam pemanfaatan limbah antara industri daur ulang limbah dan pemerintah sehingga industri daur ulang sampah dapat menggunakan limbah daur ulang sebagai produk. •Pengembalian sampah di supermarket dan di tingkat masyarakat. •Revolving loan untuk industri daur ulang sampah. •Penghargaan inisiatif hijau untuk desa terbersih. •Insentif untuk pemulung yang memisahkan sampah berguna di TPA dan titik pengumpulan sampah. •Hukuman bagi orang yang membuang sampah sembarangan. •Bank sampah yang dibayar oleh industri. •Pemanfaatan biogas di TPA.
Green Waste
OUTPUT DAN INDIKATOR
•Volume sampah yang dibuang ke TPA berkurang hingga 50% pada 2024. •Bank sampah dan tong sampah terpisah disediakan di daerah yang ditetapkan pada tahun 2017. •Compacter truck mulai 2014. •Penggunaan kantong plastik bio dan berbayar. •Kontrak antara pemerintah dan industri daur ulang sampah. •Tempat pengembalian sampah/ bank sampah di supermarket dan desa. •Anggaran untuk pinjaman revolving untuk industri daur ulang sampah dan insentif bagi pemulung pada tahun 2017. •Orang-orang menjadi lebih partisipatif dan sadar dalam pengelolaan sampah.
Green Waste
CONCLUSION
•Banda Aceh berkeinginan untuk berkembang dengan cara yang
berkelanjutan.
•Visi kota hijau Banda Aceh hanya dapat dicapai dengan menggunakan
pendekatan yang komprehensif dan terpadu.
•Kota ini telah menerapkan prinsip green city di beberapa bidang. Namun,
hal ini masih perlu perbaikan dan pengembangan.