Ini

11
GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL EKSTREMITAS INFERIOR AKIBAT PARAPLEGI E.C. COMPLETE SPINAL CORD INJURY DUE TO VERTEBRAL COMPRESSION FRACTURE

description

kasus complete SCIbut non complete at the slide

Transcript of Ini

Patofisiologi

GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL EKSTREMITAS INFERIOR AKIBAT PARAPLEGI E.C. COMPLETE SPINAL CORD INJURY DUE TO VERTEBRAL COMPRESSION FRACTURE

PatofisiologiDefinisi fraktur kompresiEpidemiologiEtiologiPatofisiologi mekanisme kejadianKomplikasi yang terjadiKlasifikasi ?Definisi fraktur kompresi

Fraktur kompresi terdiri dari kata fraktur dan kompresi. Fraktur artinya keadaanpatah atau diskontinuitas dari jaringan tulang, sedangkan kompresi artinya tekananatau tindihan, jadi fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibatdari suatu tekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut(Ahmad Ramali, 1987) Fraktur kompresi adalah suatu keretakan pada tulang yangdisebabkan oleh tekanan, tindakan menekan yang terjadi bersamaan.epidemiologiFraktur kompresi vertebra pada thoracolumbar spine biasa terjadi pada lansia, dengan 1,5 juta angka kejadian pada populasi di US. 25% terjadi pada wanita menopause.Prevalensi fraktur kompresi vertebra meningkat sesuai usia, 40% terjadi pada umur 80 tahun.Studi populasi didapatkan sebanyak 10,7 dari 1000 wanita dan 5,7 dari 1000 laki-laki mengalami fraktur kompresi vertebra.Fraktur kompresi vertebra sering terjadi pada wanita asia dan kurnang pada wanita Afrika-Amerika.etiologiFraktur kompresi pada vertebra dapat terjadi karena osteoporosis, trauma, dan penyakit yang menyerang tulang.

Osteoporosis- osteoporosis merupakan penyakit yang menyerang tulang dimana kepadatan tulang berkurang, sehingga meningkatkan kemungkinan untuk terjadi fraktur kompresi meningkat sebanyak 4-6 kali.Traumacedera yang dapat membuat vertebra mengalami kerusakan misalnya seseorang yang terjatuh dari tempat yang tinggi dan mendarat dengan kaki atau pantatnya. Atau dapat terjadi pada seseorang yang mengalami kecelakaan lalulintas.Patologis fraktur-fraktur dapat terjadi karena adanya penyakit, misal kanker, tumor, osteomyelitis dan infeksi

http://www.emedicinehealth.com/vertebral_compression_fracture/page2_em.htm5Pato mekanismeFraktur kompresi disebabkan oleh fleksi ke depan atau lateral, mengakibatkan berkurangnya tinggi kolom anterior. Kolom medial tidak terpengaruh. Bila kompresi melebihi 50% tinggi vertebra atau angulasi 20 derajat, maka kemungkinan terjadi cedera ligamen posterior (supraspinous, ligamen interspinous, kapsul sendi facet, dan ligamen flavum).GejalaNyeri nyeri dirasakan pada punggung bawah, tetapi dapat juga terjadi pada punggung tengah dan atas atau pada leher. Pada beberapa orang nyeri juga dapat dirasakan pada hip, abdomen, atau thigh.Numbness, tingling, and weakness beberapa gejala dapat menggambarkan adanya kompresi pada saraf sekitar lokasi fraktur.Losing control (incontinence) of urine or stool orinability to urinate(urinary retention): If these symptoms are present, the fracture may be pushing on the spinal cord itselfhttp://www.emedicinehealth.com/vertebral_compression_fracture/page3_em.htm7Komplikasi Komplikasi yang dapat terjadi akibat fraktur kompresi vertebra:- nyeri punggung bawah (LBP)- kifosis thorakal dan lordosis lumbal- gangguan fungsi pernapasan- protuberant abdomen, cepat kenyang, berat badan menurun- imobilisasi jangka panjang- peningkatan osteoporosis karena imobilisasi- Deep vain trombosis karena imobilisasi- penurunan kapasitas paru-paru karena kifosis, yang dapat berakibat pada terjadinya atelectasis pneumonia- dekubitus- gangguan bowel- penurunan kekuatan otot secara terus menerus- kehilangan kemandirian- penurunan rasa percaya diri, emosional dan masalah sosial.Klasifikasi Fraktur Kompresi ThorakalFigure 1. X-ray images of vertebral compression fracture: a) x-ray images of vertebralcompression fracture with anterior wedging (white arrow) b) computed tomographyscan of biconcave vertebral compression fracture (black arrow) c) T2 weighted magneticresonance images of wedge vertebral compression fracture (white arrow), andbiconcave vertebral compression fracture (black arrow)

Fraktur kompresi thorakal dapat diklasifikasi menjadi 3:Wedgefraktur yang paling sering terjadi dengan prevalensi >50% dari fraktur kompresi thorakal. Fraktur ini terjadi pada midthoracic dengan karakteristik kompresi pada segmen anterior dari vertebra2. Biconcavefraktur dengan prevalensi 17% dari fraktur kompresi thorakal. Pada fraktur ini, hanya bagian tengah (middle) dari vertebra yang rusak sedangkan, bagian anterior dan posterior tetap utuh.3. Crushfraktur ini terjadi dengan prevalensi 13% dari fraktur kompresi thorakal. Pada fraktur ini, seluruh bagian anterior dan posterior vertebra hancur/fraktur.

http://www.osseon.com/vertebral-compression-fractures-information/11