Ingin Tetap Blusukan Jokowi Pangkas Pengawalan _ Pemilu 2014 _ Tempo

2
8/23/2014 Ingin Tetap Blusukan Jokowi Pangkas Pengawalan | Pemilu 2014 | tempo.co http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/08/23/269601703/Ingin-Tetap-Blusukan-Jokowi-Pangkas-Pengawalan 1/2 SABTU, 23 AGUSTUS 2014 | 08:41 WIB Presiden terpilih Jokowi. TEMPO/Aditia Noviansyah TEMPO.CO, Jakarta -Presiden terpilih Joko Widodo menggelar pertemuan dengan tiga petinggi Pasukan Pengamanan Presiden, di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam, 22 Agustus 2014. Pertemuan itu membahas tentang mekanisme pengawalan baru. (Baca : Jokowi Dikawal 37 Paspampres, 7 Mobil, dan 3 Motor) Andi Widjajanto, Wakil Ketua Tim Transisi mengatakan, saat ini status Jokowi sudah ditetapkan sebagai Presiden. Oleh sebab itu, pengawalan pun berubah dari pengawal pribadi yang disediakan oleh Polda Metro Jaya, menjadi pasukan pengawal presiden. (Baca : Tetap Blusukan, Jokowi Tolak Diatur Protokol) Jokowi, kata Andi, tak ingin kebiasaannya blusukan dan menghadiri acara berubah setelah menjabat sebagai Presiden. Karena itu, Jokowi berpesan agar pengawalan disesuaikan. "Tetap tidak berlebihan dalam pengawalan," ujar Andi usai pertemuan Jumat malam, 22 Agustus 2014. (Baca : Jokowi Jadi Presiden: Nanti Ada E-Blusukan) Selain pengawalan, Jokowi meminta iring-iringan dikurangi. Misalnya, kata Andi, iring-iringan mobil pengawalan yang bisa sampai belasan rangkaian berkurang menjadi 10 atau 7 mobil. "Nanti Paspampres memberikan kajian ulang," ujar Andi.

description

Jokowi Presiden

Transcript of Ingin Tetap Blusukan Jokowi Pangkas Pengawalan _ Pemilu 2014 _ Tempo

Page 1: Ingin Tetap Blusukan Jokowi Pangkas Pengawalan _ Pemilu 2014 _ Tempo

8/23/2014 Ingin Tetap Blusukan Jokowi Pangkas Pengawalan | Pemilu 2014 | tempo.co

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/08/23/269601703/Ingin-Tetap-Blusukan-Jokowi-Pangkas-Pengawalan 1/2

Ingin Tetap Blu su kan, Jokow i Pangkas Pengaw alanSABTU, 23 AGUSTUS 2014 | 08:41 WIB

Presiden terpilih Jokowi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden terpilih Joko Widodo menggelar pertemuan dengan tiga petinggi Pasukan

Pengamanan Presiden, di rumah dinasnya, Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam,

22 Agustus 2014. Pertemuan itu membahas tentang mekanisme pengawalan baru. (Baca : Jokowi Dikawal

37 Paspampres, 7 Mobil, dan 3 Motor)

Andi Widjajanto, Wakil Ketua Tim Transisi mengatakan, saat ini status Jokowi sudah ditetapkan sebagai

Presiden. Oleh sebab itu, pengawalan pun berubah dari pengawal pribadi yang disediakan oleh Polda

Metro Jaya, menjadi pasukan pengawal presiden. (Baca : Tetap Blusukan, Jokowi Tolak Diatur Protokol)

Jokowi, kata Andi, tak ingin kebiasaannya blusukan dan menghadiri acara berubah setelah menjabat

sebagai Presiden. Karena itu, Jokowi berpesan agar pengawalan disesuaikan. "Tetap tidak berlebihan

dalam pengawalan," ujar Andi usai pertemuan Jumat malam, 22 Agustus 2014. (Baca : Jokowi Jadi

Presiden: Nanti Ada E-Blusukan)

Selain pengawalan, Jokowi meminta iring-iringan dikurangi. Misalnya, kata Andi, iring-iringan mobil

pengawalan yang bisa sampai belasan rangkaian berkurang menjadi 10 atau 7 mobil. "Nanti Paspampres

memberikan kajian ulang," ujar Andi.

Page 2: Ingin Tetap Blusukan Jokowi Pangkas Pengawalan _ Pemilu 2014 _ Tempo

8/23/2014 Ingin Tetap Blusukan Jokowi Pangkas Pengawalan | Pemilu 2014 | tempo.co

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/08/23/269601703/Ingin-Tetap-Blusukan-Jokowi-Pangkas-Pengawalan 2/2

Alasan Jokowi berpesan seperti itu karena dia ingin tetap bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Pada dasarnya, kata Andi, adanya Paspampres bukan untuk mendikte Jokowi. "Tapi justru membantu

Jokowi untuk lebih nyaman," kata Andi.

Rencananya dalam seminggu ini akan diterapkan pengamanan sesuai ketentuan. Setelah itu, Andi

menyatakan bakal mengoreksi dan memodifikasi mekanisme protokol pengalaman yang aman untuk

Jokowi.

Ketiga petinggi Paspampres berpangkat Kolonel itu antara lain Asisten Operasional Kolonel A Budi

Handoyo, Asisten Intelijen Kolonel Edmil dan Komandan Satgas. Komandan Paspampres tidak hadir karena

sedang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Papua, sementara Wakil Komandan

Paspampres berada di luar negeri.

Dalam pertemuan itu, Andi mengatakan turut hadir anggota Dewan Penasehat Tim Transisi, Luhut

Pandjaitan. "Luhut dulu juga pernah menjadi anggota Paspampres," ujar pengamat militer tersebut.

SINGGIH SOARES