Infrastruktur energi indonesia

56
Perencanaan Infrastruktur Perencanaan Infrastruktur Energi Nasional Energi Nasional Kementerian Negara PPN/BAPPENAS 01.12.11 Jakarta

description

#infrastruktur #energi #indonesia

Transcript of Infrastruktur energi indonesia

Page 1: Infrastruktur energi indonesia

Perencanaan Infrastruktur Energi Perencanaan Infrastruktur Energi NasionalNasional

Kementerian Negara PPN/BAPPENAS01.12.11

Jakarta

Page 2: Infrastruktur energi indonesia

Strategi Pembangunan Infrastruktur Dalam RPJMN Strategi Pembangunan Infrastruktur Dalam RPJMN 2010 - 20142010 - 2014

• Meningkatkan Dukungan Infrastruktur Bagi Peningkatan Daya Saing Sektor Riil. Sektor riil yang merupakan motor penggerak dalam perekonomian perlu senantiasa ditingkatkan kemampuan dan daya saingnya.

• Meningkatkan Investasi Infrastruktur Melalui Kerjasama Pemerintah Dan Swasta.Pengembangan kebijakan KPS dan pembangunan proyek KPS di infrastruktur, selain harus mengantisipasi kondisi global, juga harus dapat mengakomodasi kebutuhan perekonomian nasional.

• Meningkatkan Pelayanan Infrastruktur Sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM). Kesejahteraan masyarakat dan kegiatan perekonomian hanya akan dapat ditingkatkan apabila tersedia pelayanan infrastruktur yang memadai. Meskipun upaya peningkatan pelayanan infrastruktur telah dilakukan, namun masih diperlukan berbagai upaya lanjutan dalam rangka meningkatkan pelayanan infrastruktur sesuai dengan standar pelayanan minimum.

2

Page 3: Infrastruktur energi indonesia

3

Peringkat Daya Saing IndonesiaPeringkat Daya Saing Indonesia

Sumber: World Competitiveness Report, 2010 – 2011

Page 4: Infrastruktur energi indonesia

4

Kondisi InfrastrukturKondisi Infrastruktur

Argentina

IndonesiaPhilippines Brazil Korea China Vietnam Thailand Malaysia

2009 2010

Inffrastruktur 102 84 90 113 62 12 72 123 46 27

Jalan 89 94 84 114 105 14 53 117 36 21

Kereta Api 82 60 56 97 87 10 27 59 57 20

Pelabuhan 88 95 96 131 123 25 67 97 43 19

Pelabuhan Udara 115 68 69 112 93 22 79 88 28 29

Listrik 93 96 97 101 63 19 52 98 42 40

Telepon 53 79 82 106 62 26 57 35 93 80

Sumber: World Competitiveness Report, 2010 – 2011

Page 5: Infrastruktur energi indonesia

LOKASI KILANG LNG INDONESIA

Arun (12,85 )

Badak (21,64)

Donggi/Senoro

(2)Tangguh

(7,6)

Kilang LNG (MMTPA)

Rencana Kilang LNG (MMTPA)

5

Page 6: Infrastruktur energi indonesia

LOKASI KILANG LPG INDONESIA

12

3

4

5

6 71 8

9

101112 13

14

15 1617

18

19

20

21

23

4

Kilang LPG (existing)

Kilang LPG (rencana)

6

Page 7: Infrastruktur energi indonesia

PPU: Private Power UtilityIPP : Independent Power Producer

2005 2006 2007 2008 2009 2010

PPU 373 376 343 766 781 857

IPP 3,372 4,692 5,554 5,729 5,839 5,839

PLN 22,346 23,355 23,664 24,031 24,066 26,168

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

MW

26,09129,562 30,527 30,686

32,864

28,422Sampai dengan akhir tahun 2010, total kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik nasional adalah sebesar 32.864 MW yang terdiri atas pembangkit milik PT PLN (Persero) sebesar 26.168 MW (80%), IPP sebesar 5.839 MW (17%) dan PPU sebesar 857 MW (3%). Kapasitas terpasang pembangkit tersebut mengalami penambahan sebesar 6.773 MW sejak tahun 2005 atau meningkat sebesar 25,96% selama periode 5 tahun.

PULAUREALISASI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (MW)

2005 2006 2007 2008 2009 2010 PLN IPP PPU PLN IPP PPU PLN IPP PPU PLN IPP PPU PLN IPP PPU PLN IPP PPU

SUMATERA 3.464 150 138 3.793 150 140 4.018 230 111 4.290 240 411 4.298 240 418 5.132 240 495 KALIMANTAN 980 0 32 968 0 32 1.093 0 28 1.102 45 31 1.149 45 38 1.264 45 38 SULAWESI 850 197 0 853 197 0 852 227 0 907 287 0 896 287 0 1.238 287 0

MALUKU & MALUT 207 0 0 197 0 0 180 0 0 182 0 0 182 0 0 231 0 0

PAPUA 185 0 0 170 0 0 166 0 0 168 0 0 171 0 0 231 0 0 NUSA TENGGARA 299 0 0 273 0 0 267 0 0 265 0 0 252 0 0 354 0 0 JAMALI 16.361 3.025 204 17.101 4.345 204 17.088 5.097 204 17.118 5.157 324 17.118 5.267 324 17.718 5.267 324

SUBTOTAL 22.346 3.372 373 23.355 4.692 376 23.664 5.554 343 24.031 5.729 766 24.066 5.839 781 26.168 5.839 857 TOTAL 26.091 28.422 29.562 30.527 30.686 32.864

Perkembangan Pembangkit Tenaga Listrik

Page 8: Infrastruktur energi indonesia

8

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Transmisi 30,665 32,905 33,151 34,172 34,937 38,825

Distribusi 563,838 573,049 598,498 615,230 639,517 642,923

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

kms

No. Pulau 2005 2006 2007 2008 2009 2010

1 Sumatera 8,950 8,967 9,004 9,689 9,931 10,882

2 Jawa-Madura-Bali 18,538 20,276 20,375 20,593 20,775 22,361

3 Kalimantan 1,270 1,388 1,429 1,429 1,432 1,948

4 Sulawesi 1,907 2,274 2,344 2,462 2,800 3,552

5 Nusa Tenggara - - - - - 83

6 Maluku - - - - - -

7 Papua - - - - - -

  Total 30,665 32,904 33,150 34,171 34,937 38,825

Satuan kms

• Sampai dengan akhir tahun 2010, total panjang jaringan transmisi tenaga listrik yang telah dibangun oleh PT PLN (Persero) adalah sepanjang 38.825 kms yang terdiri atas SUTET 500 kV sepanjang 5.099 kms, SUTET 275 kV sepanjang 1.027 kms, SUTT 150 kV sepanjang 27.810 kms, dan SUTT 70 kV sepanjang 4.888 kms.

• Total panjang jaringan transmisi tenaga listrik tersebut mengalami penambahan sebesar 7.879 kms sejak tahun 2005 atau mengalami peningkatan sebesar 25,46% selama periode 5 tahun

Perkembangan Transmisi Tenaga Listrik

Page 9: Infrastruktur energi indonesia

9

Keterangan:

*) Tarif Listrik rata-rata 30 Juni 2010 sebesar Rp 671/kWh, tarif listrik 1 Juli s.d. 31 Desember 2010 rata-rata sebesar Rp 735/kWh. **) TDL Tahun 2011 Tidak Naik.

2008 2009 2010 2011

BPP (Rp/kWh) 1.271 1.009 1.008 920 1. Pembelian Tenaga Listrik (miliar Rp) 19.999 24.505 24.893 24.289

a. Dari pihak ketiga 18.636 23.552 23.174 23.059 b. Sewa pembangkit 1.363 1.896 1.719 1.230

2. Bahan Bakar dan Pelumas (miliar Rp) 107.235 75.703 70.573 66.425 a. BBM 89.243 47.639 37.717 26.527 b. Pelumas 293 363 339 387 c. Gas Alam 5.063 9.758 11.624 14.261 d. Batubara 10.241 15.808 18.968 23.163 e. Panas bumi 2.234 1.961 1.616 1.748 f. Tenaga air 161 175 310 338

3. Pemeliharaan (miliar Rp) 7.011 7.289 11.571 11.865 4. Kepegawaian (miliar Rp) 6.515 7.874 11.818 13.512 5. Penyusutan (miliar Rp) 11.188 11.550 12.155 15.508 6. Administrasi (miliar Rp) 3.558 2.927 4.354 5.773 7. Beban Bunga 6.692 5.911 8.994 10.590

Tarif Listrik rata-rata (Rp/kWh) 651 662 705 *) 729 **)

Subsidi Listrik Tahun Berjalan (Triliun Rp) 75,58 53,72 51,1 40,7

Perkembangan BPP, Tarif dan Subsidi Listrik

Page 10: Infrastruktur energi indonesia

10

1. Upaya-upaya Efisiensi tenaga listrik dilakukan melalui program diversifikasi energi primer di pembangkitan tenaga listrik (supply side) dengan pengoptimalan penggunaan gas, penggantian HSD menjadi MFO, peningkatan penggunaan batubara, dan pengembangan pembangkit energi terbarukan.

2. BBM diperuntukkan untuk daerah terisolasi/terpencil dengan lebih memprioritaskan Renewable Energy Resources.

3. Gas dan batubara diprioritaskan untuk mengurangi ketergantungan pembangkit listrik pada BBM

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

BBM 36% 25% 25% 12% 10% 7% 5%

Bio Diesel 0% 0% 0% 0,08% 1% 1% 1%

Hydro 9% 8% 12% 7% 5% 5% 6%

Panas Bumi 3% 3% 2% 2% 2% 3% 3%

Gas 17% 25% 26% 30% 26% 26% 26%

Batubara 35% 39% 35% 49% 56% 58% 59%

*) Perkiraan realisasi 2010 dari rencana semula : BBM 19%, Bio Diesel 0,04%, Hydro 7% , Panas Bumi 2%, Gas 26%, Batubara 45%.

*)

Perkembangan Energi Primer Pembangkit

Page 11: Infrastruktur energi indonesia

NO ENERGI NON FOSILSUMBER DAYA

(SD)KAPASITAS

TERPASANG (KT)RASIO KT/SD

(%)

1 2 3 4 5 = 4/3

1 Panas Bumi 28.53 GW 1.189 MW 4,17

2 Tenaga Air 75.670 MW 5.664 MW 7,49

3 Mini/Micro Hydro 500 MW 259,18 MW**) 51,84

4 Biomass 49.810 MW 445 MW 0,89

5 Tenaga Surya 4,80 kWh/m2/hari 13,58 MW -

6 Tenaga Angin 3 – 6 m/s 1,94 MW 0,015

7 Uranium3.000 MW

(e.q. 24,112 ton) untuk 11 tahun*)30 MW 1,00

CADANGAN DAN PRODUKSI ENERGI 2010

No ENERGI FOSILSUMBER DAYA

(SD)CADANGAN

(CAD)PRODUKSI

(PROD)

RASIO CAD/PROD

(TAHUN)

1 2 3 4 5 6 = 4/5

1 Minyak Bumi (miliar barel) 87,22 7,76 0,345 22,49

2 Gas Bumi (TSCF) 594,43 157,14 3,25 48,35

3 Batubara (miliar ton) 104,94 21,13 0,275 76,84

4Coal Bed Methane/CBM (TSCF)

453 - - -

*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat**) Data sementara Dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru 11

Page 12: Infrastruktur energi indonesia
Page 13: Infrastruktur energi indonesia

PETA RENCANA INDUK JARINGAN TRANSMISI DAN DISTRIBUSI GAS BUMI NASIONAL 2010-2025

13

Page 14: Infrastruktur energi indonesia

Untuk peningkatan penyediaan infrastruktur Migas:

a. Meningkatkan kapasitas kilang dalam negeri, fasilitas penyimpanan, dan pendistribusian bahan baku dan bahan bakar gas (Gas Alam, LPG dan CNG);

b. Menyusun rencana induk jaringan transmisi dan distribusi gas bumi nasional;

c. Mendorong pembangunan dan pemanfaatan LNG receiving dan regasifikasi terminal dalam berbagai skala;

d. Meningkatkan aksesibilitas terhadap ketersediaan modal dan lahan;

e. Menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk menarik peran serta swasta dalam pembangunan infrastruktur migas.

f. Diversifikasi sumber pasokan gas bumi

g. Melakukan demand side management

14

Sasaran Hilir Pengembangan Migas

14

Page 15: Infrastruktur energi indonesia

15

Kondisi InfrastrukturKondisi Infrastruktur

Argentina

IndonesiaPhilippines Brazil Korea China Vietnam Thailand Malaysia

2009 2010

Inffrastruktur 102 84 90 113 62 12 72 123 46 27

Jalan 89 94 84 114 105 14 53 117 36 21

Kereta Api 82 60 56 97 87 10 27 59 57 20

Pelabuhan 88 95 96 131 123 25 67 97 43 19

Pelabuhan Udara 115 68 69 112 93 22 79 88 28 29

Listrik 93 96 97 101 63 19 52 98 42 40

Telepon 53 79 82 106 62 26 57 35 93 80

Sumber: World Competitiveness Report, 2010 – 2011

Page 16: Infrastruktur energi indonesia

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014Rasio Elektrif ikasi

62% 63% 64,3% 65,1% 65,8% 67,2% 70,4% 73,6% 76,8% 80,0%

REALISASI (Tahun) RENCANA (Tahun)

NAD90,85%NAD90,85% Sumut

79,05%Sumut79,05%

Sumbar71,13%Sumbar71,13%

Riau 58,66%Riau

58,66%

Sumsel56,39%Sumsel56,39%

Bengkulu61,11%Bengkulu61,11%

Babel68,73%Babel68,73%

Lampung61,25%Lampung61,25%

Jakarta100%Jakarta100%

Banten67,29%Banten67,29%

Jabar69,04%Jabar69,04%

Jateng70,42%Jateng70,42%

Jambi75,71%Jambi75,71%

DIY75,70%

DIY75,70% Jatim

65,54%Jatim65,54%

Bali70,87%

Bali70,87%

NTB31,20%

NTB31,20%

NTT29,10%

NTT29,10%

Kalbar58,34%Kalbar58,34%

Kalteng57,07%Kalteng57,07%

Kalsel70,53%Kalsel70,53%

Kaltim65,25%Kaltim65,25%

Sulut65,84%Sulut65,84%Gorontalo

46,79%Gorontalo

46,79%

Sulteng56,04%Sulteng56,04%

Sultra47,11%Sultra47,11%

Sulsel65,93%Sulsel65,93%

Malut63,84%Malut63,84%

Maluku72,62%Maluku72,62% Papua

31,61%Papua31,61%

Category :Category :

> 60 %

41 - 60 %

20 - 40 %

Sulbar60,85%Sulbar60,85%

Kepri44,45%Kepri44,45%

Papua Barat41,87%Papua Barat41,87%

RASIO ELEKTRIFIKASI 2010RASIO ELEKTRIFIKASI 2010

Page 17: Infrastruktur energi indonesia

URAIANTAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

Rasio Elektrifikasi (%) 67,2 70,4 73,6 76,8 80,00

Jumlah Rumah Tangga

59.118.900 59.751.472 60.390.813 61.036.995 61.690.091

Rumah Tangga Tidak Berlistrik

194.22.485 17.710.303 15.959.256 14.168.710 12.338.018

Rumah Tangga Berlistrik

39.696.415 42.041.169 44.431.557 46.868.285 49.352.072

LAMPIRAN IILAMPIRAN IIPROFIL RUMAH TANGGA BERLISTRIK DAN TIDAK BERLISTRIKPROFIL RUMAH TANGGA BERLISTRIK DAN TIDAK BERLISTRIK

Back

Page 18: Infrastruktur energi indonesia

NAD97,45%NAD97,45%

Sumut92,43%Sumut92,43%

Sumbar94,72%Sumbar94,72%

Riau96,24%Riau96,24%

Sumsel95,39%Sumsel95,39%

Bengkulu91,17%Bengkulu91,17%

Babel97,78%Babel97,78%

Lampung96,03%Lampung96,03%

Jakarta100%Jakarta100%

Banten97,72%Banten97,72%

Jabar99,81%Jabar99,81% Jateng

100%Jateng100%

Jambi95,69%Jambi95,69%

Jogja100%Jogja100%

Jatim99,89%Jatim99,89%

Bali99,72%Bali99,72%

NTB99,78%NTB99,78%

NTT86,99%NTT86,99%

Kalbar92,99%Kalbar92,99%

Kalteng92,72%Kalteng92,72%

Kalsel99,75%Kalsel99,75%

Kaltim92,89%Kaltim92,89%

Sulut93,86%Sulut93,86%

Gorontalo92,57%Gorontalo92,57%

Sulteng97,23%Sulteng97,23%

Sultra93,47%Sultra93,47%

Sulsel97,09%Sulsel97,09%

Malut92,37%Malut92,37%

Maluku91,72%Maluku91,72%

Papua52,41%Papua52,41%

Kategori :Kategori :

100%

≥ 90% s.d < 100%

> 50% s.d < 90%

≤ 50%

Sulbar86,05%Sulbar86,05%

Kepri91,45%Kepri91,45%

Papua Barat26,73%Papua Barat26,73%

 Tahun

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Rasio Desa Berlisrik 91% 91,92% 92,2% 93,19% 92,52% 95,59% 96,70% 97,80% 98,90%

RARASSIO DESA BERLISTRIKIO DESA BERLISTRIK

Page 19: Infrastruktur energi indonesia

KEBUTUHAN INVESTASI BIDANG KETENAGALISTRIKAN TAHUN 2010-2014 (JUTA US$)

Misi Ketenagalistrikan/ PT. PLN mengatasi permasalahan yang berlapis:

1. Mengatasi krisis listrik2. Memenuhi pertumbuhan permintaan3. Transformasi konfigurasi sistem energy mix

mengurangi penggunaan BBM4. Mencapai Rasio Elektrifikasi 80% tahun 2014 5. Berkontribusi dalam Program Climate Change 6. Menurunkan biaya pokok produksi di Luar Jawa

Bali (Pembangunan interkoneksi, transmisi dan distribusi luar Jawa Bali)

7. Rasio Elektrifikasi Desa sebesar 98 % pada tahun 2014

TOTAL 2009-2014 : USD 50.390,9 jutaSumber : Renstra DESDM 2010-2014; Hasil Trilateral Meeting 2009 dan Musrenbangnas 2009

Page 20: Infrastruktur energi indonesia

ARAH KEBIJAKAN (1)

Peningkatan ketahanan dan kemandirian energi, melalui : (i) meningkatkan daya tarik investasi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi, guna meningkatkan produksi/lifting dan cadangan minyak dan gas bumi; (ii) meningkatkan tingkat pelayanan infrastruktur energi, termasuk infrastruktur BBM, gas, dan ketenagalistrikan; (iii) meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan batubara untuk keperluan industri di dalam negeri; (iv) menerapkan inisiatif energi bersih (Green Energy Initiatives) melalui peningkatan pemanfaatan energi terbarukan; dan (v) meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi dan menyediakan subsidi energi tepat sasaran.

Peningkatan produksi/lifting dan cadangan minyak dan gas bumi, melalui : (i) mendorong pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan teknologi tinggi seperti EOR (Enhanced Oil Recovery) terutama untuk peningkatan produksi di sumur-sumur yang sudah tua/marjinal; (ii) meningkatkan kualitas monitoring volume produksi dan lifting minyak dan gas bumi; (iii) mempercepat pengambilan dan pengolahan data potensi sumber daya minyak dan gas bumi, melalui pengolahan data seismik 2D, terutama di daerah lepas pantai, dan di daerah remote; (iv) meningkatkan pelayanan publik melalui pengelolaan, penyediaan serta penyebarluasan data dan informasi geologi sumber daya minyak dan gas bumi; dan (v) menyiapkan dan mempromosikan penawaran wilayah kerja minyak dan gas bumi.

Peningkatan pelayanan infrastruktur energi, termasuk infrastruktur BBM, gas, dan ketenagalistrikan melalui: (i) mengembangkan kilang dan depo BBM; (ii) membangun pipa transmisi dan distribusi gas; (iii) membangun pembangkit listrik, termasuk jaringan transmisi dan distribusinya; (iv) meningkatkan peran serta swasta dan pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur energi; dan (v) melaksanakan penyediaan listrik hemat dan murah bagi masyarakat berpendapatan rendah. Termasuk meningkatkan partisipasi investasi swasta

Page 21: Infrastruktur energi indonesia

ARAH KEBIJAKAN (2)

Diversifikasi energi melalui : (i) meningkatkan pasokan alokasi gas bumi untuk kebutuhan pembangkit listrik, pupuk/non-pupuk, industri petrokimia, rumah tangga, dan transportasi; (ii) membangun Small Scale LNG Receiving Terminal guna menerima dan menimbun pasokan/penyediaan gas pembangkit listrik, dan kilang mini LPG untuk memasok gas rumah tangga; (iii) membangun sistem jaringan distribusi gas (SPBG) untuk angkutan umum, dan jaringan distribusi pipa gas kota untuk melayani rumah tangga; (iv) menjamin keamanan pasokan batubara dalam negeri melalui Domestic Market Obligation (DMO) terutama sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik sesuai dengan UU No. 30 tahun 2007; (v) mengatur harga batubara di dalam negeri dengan mengacu kepada indeks harga batubara ekspor; dan (vi) mendorong pembangunan sarana dan prasarana pengangkutan batubara untuk keperluan pasar dalam negeri.

Peningkatan pemanfaatan energi terbarukan melalui :(i) memfokuskan pengembangan energi terbarukan (EBT) pada panas bumi, bio-energi, dan aneka energi baru terbarukan, seperti biomassa, tenaga surya, tenaga angin, tenaga nuklir, dan tenaga hidrogen; (ii) menerapkan subsidi (green subsidy) dengan memperlakukan harga khusus dan insentif pada EBT sehingga selisih harga EBT dan energi fosil bisa terjembatani; (iii) meningkatkan pemanfaatan sumber energi lokal melalui peningkatan kualitas dan kuantitas Desa Mandiri Energi (DME), baik DME BBN maupun DME non-BBN, termasuk di pulau kecil terluar.

Peningkatkan efisiensi dan penyaluran subsidi tepat sasaran melalui : (i) menerapkan audit energi dan mekanisme mandatori penghematan energi; (ii) meningkatkan kesadaran perilaku hemat energi aparat pemerintah dan masyarakat; (iii) mengembangkan industri peralatan hemat energi untuk industri dan gedung-gedung dan memfasilitasi pembentukan Energy Service Company (ESCO); (iv) melakukan pengaturan kembali subsidi BBM supaya lebih tepat sasaran, baik melalui scheme pembatasan penerima BBM bersubsidi, seperti angkutan umum, kendaraan roda dua, nelayan, dan sebagainya, maupun opsi kenaikan harga BBM, terutama Premium; (v) mensubtitusi BBM dengan bahan bakar gas (BBG); (vi) meningkatkan mutu pengawasan BBM yang beredar, baik kualitas maupun kuantitas, di dalam negeri; dan (vii) meneruskan konversi minyak tanah ke LPG serta menurunkan potensi kecelakaan penggunaan LPG.

Page 22: Infrastruktur energi indonesia

22

Kebutuhan Kebutuhan ddan Gap Pendanaanan Gap Pendanaan 2010 - 2014 2010 - 2014

TOTA

L R

p 1.

923,

7 T

??323,67 T

BUMN340,85 T

APBD355,07 T

APBN559,54 T

• Kebutuhan Pembiayaan Infrastruktur berdasarkan minimum 5% dari PDB Tahun 2010-2014 mencapai Rp. 1.923,7 trilyun, dimana kemampuan pemerintah hanya sebesar Rp. 559,54 triliun (termasuk DAK), serta potensi pendanaan lain (BUMN, Swasta dan APBD) sebesar Rp. 1.040,59 triliun.

• Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi minimal 7% pada akhir tahun 2014, masih terdapat gap pembiayaan sebesar Rp 323,67 trilyun. Sehingga diharapkan peran pemerintah lebih ditingkatkan.

Page 23: Infrastruktur energi indonesia

Pertumbuhan PDB yang tinggi sebelum tahun 1998, dan investasi bidang prasarana yang besar sekitar 8% dari PDB.

Setelah tahun 1998, pertumbuhan PDB menurun dengan tajam pada angka sekitar 5% dalam 10 tahun, dan tidak ada perubahan yang disebabkan oleh kegiatan investasi pada bidang prasarana pada dekade sebelumnya.

Mempertahankan pertumbuhan PDB pada 7% akan sangat sulit dengan investasi yang rendah untuk prasarana, PDB hanya sekitar 1.5-2% sesudah tahun 2005

23

Indonesia

- 15.0%

- 10.0%

- 5.0%

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07

Year

Ratio ofGovernmentCapitalExpenditure toGDPGDP Growth Rate

Indonesia

Investasi Prasarana yang sangat rendah

Memberikan dampak pada pertumbuhan PDB

5 tahun kemudian

Pertumbuhan GDP rendah tapi stabil yang disebabkan oleh konsumsi dalam negeri dimana terdapat

keterbatasan dalam perkembangan yang potensial

Sebelum tahun 1998, pertumbuhan PDB tinggi yang disertai peningkatan investasi pada bidang prasarana

Rasio Belanja Modal Pemerintah pada PDB

Tingkat Perkembangan PDB

Page 24: Infrastruktur energi indonesia

SUMBER PENDANAAN ENERGI DAN KETENAGLISTRIKAN

1. Pendanaan Pemerintah (APBN)a. Rupiah Murni (Anggaran Departemen ESDM)b. Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (Susidiary Loan Agreement/SLA)c. Jaminan Pemerintah Penuh (Khusus Program Percepatan PLTU Batubara 10.000 MW)

2. Pendanaan Pemda/Swasta/Kooperasi :a. Skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (PPP) b. Skema Independent Power Producers (IPP) untuk listrik c. Pendanaan Lainnya oleh Pemda/Swasta/Koperasid. Swasta Penuh

3. Pendanaan BUMN 1. Anggaran Internal BUMN 2. Surat Utang

Page 25: Infrastruktur energi indonesia

Kebijakan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah diharapkan mencapai Rasio terhadap PDB diharapkan bisa mencapai dibawah 24 persen (saat ini mencapai 25-26 persen), bahkan diperkirakan akan diperketat lagi hingga mencapai sekitar 20-21 persen pada tahun 2014

Utang negara per akhir Mei 2011 sebesar Rp1.716 triliun. "Total utang tersebut dalam bentuk Surat Berharga

Negara (SBN) sebesar Rp1.127 triliun (68 persen) dan pinjaman Rp589 triliun (34 persen)

Utang negara RI tahun 2010 adalah sebesar Rp1.617 triliun yang terdiri atas Rp1.012 triliun (62,6 persen) dalam

bentuk SBN dan sebesar Rp 605,1 triliun merupakan pinjaman luar negeri (37,4 persen)

Page 26: Infrastruktur energi indonesia

26

KPSKPSKerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) merupakan kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur yang meliputi pekerjaan konstruksi untuk membangun atau meningkatkan kemampuan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan infrastruktur dan/atau pemeliharaan infrastruktur dalam rangka meningkatkan kemanfaatan infrastruktur.

Definisi dan Tujuan KPSDefinisi dan Tujuan KPS

Page 27: Infrastruktur energi indonesia
Page 28: Infrastruktur energi indonesia
Page 29: Infrastruktur energi indonesia

29

Program Percepatan 10.000 Tahap 1 dan 2

Page 30: Infrastruktur energi indonesia

30

Percepatan 10.000 MW Tahap 1 di Jawa – Bali (Status Juni 2011)

Status: Januari 2011No LOKASI TANAH/PERIJINAN TARGET F/S &

AMDALSTATUS/PROGR &

PENDANAANPASOKAN BATUBARA

1. PLTU 1 Banten, 1x625MW, Suralaya, Kota Cilegon, Prop. Banten

Selesai, 26 Ha, milik PT. Indonesia Power di PLTU Suralaya eksisting, Ijin Lokasi oleh Walikota Cilegon.

Kontrak 12 Maret 2007.Kons CNTIC, Zhejiang Electr, Rekayasa Industr.Rp. 951.677.973.128,0USD 367,903,081.0COD Mar 2011

Selesai. Total : 94,74%Fin. : 284jUS$ Rp.735MF/L: CEXIM/Mega

- Baramutiara, 0,9 juta ton/th.- Titan Mining, 0,54 juta ton/th.- Arutmin/Darma Henwa0,36 juta ton/th.

2. PLTU 2 Banten,2x300 MW, Laba, Desa Sukamaju dan Marga sana, Kec. Labuan, Kab. Pandeglang Prop. Banten

Selesai, 60 Ha, Ijin Lokasi Gubernur Jabar.Izin lokasi Pelabh Khusus - Menhub No. KP 411 Tahun 2008 tanggal 10 Sept 2008. Ijin Pemb. dlm proses.

Kontrak 12 Maret 2007.Kons Kons Chengda, Truba Jurong.Rp. 1.538.121.618.046,0USD 373,427,613.0COD #29 Okt’09, #15 Apr’10

Selesai. Total : 99,99%Fin. : 289j $ Rp.1.189MF/L: BNI/BCASudah beroperasi 2 Unit

- Kasih Ind/Senamas, 0,95 juta ton/th.

- Baramutiara, 0,57 juta ton/th- Titan Mining, 0,285 juta ton/th- Arutmin/Darma Henwa 0,095

juta ton/th

3. PLTU 3 Banten,3x315 MW, Ds Lontar, Kec Kemiri, Kab. Tangerang Prop. Banten

Selesai, 80 Ha. Ijin Lokasi Gub.Banten. Pinjam Pakai ke Perhutani dalam proses.Izin lokasi Pelabh Khusus Menhub No. KP 166/2008 tanggal 26 Maret 2008. Ijin pemb B.VI.424/PU.60 tgl 27 Aug’2008

Kontrak 7 Agustus 2007.Kons. Dongfang Electr, Dalle Energy.Rp. 2.079.145.339.700,0USD 588,789,989,0COD Apr-Jun-Aug’11

Selesai. Total : 91,78%Fin. : 455jUS$ Rp.1.607MF/L: BoC/Bukopin

- Kasih Ind/Senamas, 1,43 juta ton/th

- Arutmin/Darma Henwa, 0,858 juta ton/th

- Hanson Energy, 0,429 juta ton/th

4. PLTU 1 Jawa Barat,3x350 MW, Sumuradem, Kec. Sukra, Kab. Indra-mayu, Prop. Jabar

Selesai, 80 Ha. Ijin Lokasi Gubernur Jabar.Izin lokasi Pelabh Khusus Menhub No. KP 424/2008 tanggal 22 Sept ’08. Izin pembang. Dlm proses.

Kontrak 12 Maret 2007Kons. Sinomach,CNEEC, Penta Adi Samudra.Rp. 1.647.300.023.978,0USD 766,407,863.0COD Des’10-Feb-Mei’11

Selesai. Total : 91,67%Fin. : 592jUS$ Rp.1.273M F/L: BoC/BNI

- Kasih Ind/Senamas, 1,43 juta ton/th

- Arutmin/Darma Henwa, 1,43 juta ton/th

5. PLTU 2 Jawa Barat,3x350 MW, Ds. Citarik, Kec.Palabuhan Ratu, Kab. Sukabumi Prop Jabar.

Selesai, 68 Ha dari total 80 Ha, 12Ha konsinyasi Peng-adilan (dimenangkan masy PLN kasasi). Ijin Lokasi Bupati Sukabumi.Izin lok Pelabh Khusus – Menhub No. KP 423/2008 tgl 22 Sept 2008

Kontrak 7 Agustus 2007Kons. Shanghai Electr, Maxima Infrastruktur. Rp. 2.425.583.521.260,0USD 623,683,413.0COD Des’11– Mar-Jun’12

Selesai. Total : 76,94%Fin. : 482j $ Rp.1.874MF/L: CEXIM/Mega

- Titan Mining, 1,43 juta ton/th

- Baramutiara, 0,858 juta ton/th

- Hanson Energy, 0,429 juta ton/th

Page 31: Infrastruktur energi indonesia

31

No LOKASI TANAH/PERIJINAN TARGET F/S & AMDAL

STATUS/PROGR. & PENDANAAN

PASOKAN BATUBARA

6. PLTU 1 Jawa Tengah,2x315 MW, Desa Leran dan Trahan, Kec. Sluke,Kab. Rembang Prop. Jateng

Selesai, 46 Ha dari total 60 Ha, 5,7Ha konsinyasi Pengadilan. Ijin Lokasi Bupati Rembang. Izin lokasi Pelabh Khusus – Menhub No. KP 281/ 2008, 28 Maret 2008. Ijin Pembangn No. B XXXIV - 624/PU.60, tgl 17 Nov 2008.

Kontrak 12 Maret 2007Kons. Zelan, Tronoh, Priamanaya.Rp. 2.565.638.689.811,50USD 353,793,443.87COD Jan’11- Apr’11

Selesai.

Total : 89,90%Fin. : 262j $ Rp.1.911M F/L: CDB-Barclay /Mandiri

- Arutmin/Darma Henwa 0,95 juta ton/th.

- Titan Mining, 0,95 juta ton/th.

7. PLTU 2 Jawa Tengah,1x660MW, Desa Bunton, Kec. Adipala, Kab. Cilacap, Prop. Jateng

Pindah lokasi, proses 25Ha milik rakyat dan ruijslag tanah TNI/AD 25Ha. Ijin Lokasi Bupati Cilacap.

Kontrak 22 Desemb 2009 Konsors.Bajra, Rp. 2.446.311.697.151,0USD 605,296,555.0COD Mei 2014.

Selesai.

Total : 0,00%Fin. : 468j $ Rp.1.890MF/L: CDB/CDB

- - Arutmin/Darma Henwa 1,26 juta ton/th. (Status LoI).

- - Oktasan Baruna/Baramega Mulia 0,27 jt ton/th.

- Dwiguna Laksana, 0,27 jt ton/th

8. PLTU 1 Jawa Timur, 2x315MW, Desa Sukorejo, Kec. Sudimoro, Kab. Pacitan Prop. Jatim

Selesai, 60 Ha. Ijin Lokasi Gubernur Jatim.Sedang proses ijin Pelabuhan di DepHub.

Kontrak 7 Agustus 2007Kons Dongfang Electr, Dalle Energy.Rp. 1.353.549.015.500,0USD 379,469,024.0COD Jun-Sep’11

Selesai.

Total : 84,75%Fin. : 293j $ Rp.1.046MF/L: CEXIM/Bukopin

- Arutmin/Darma Henwa 0,95 juta ton/th.

- - Oktasan Baruna/Baramega Mulia 0,475 jt ton/th.

- Dwiguna Laksana, 0,475 jt ton/th

9. PLTU 2 Jawa Timur,1x660MW, di Kompleks PLTU Paiton, Kab. Probolinggo Prop. Jatim

Selesai, 60Ha milik PT PJB di lokasi PLTU Paiton (eksing). Ijin Lokasi Gubernur Jatim.Ijin opr KP 9/AL.003/ PHB-90 tgl 30 Mei 1990 Izin pemb.B.XXXIV-98/ PU.60 tgl 11 Febr 2008

Kontrak 12 Maret 2007Kons Harbin Pwr, Mitra Selaras Hutama EnergiRp. 777.293.309.274,90USD 428,127,137.46COD Mar 2011

Selesai.

Total : 96,25%Fin. : 331j $ Rp.601MF/L: CEXIM/Mega

- Arutmin/Darma Henwa 1,26 juta ton/th.

- - Oktasan Baruna/Baramega Mulia 0,27 jt ton/th.

- Dwiguna Laksana, 0,27 jt ton/th

10. PLTU 3 Jawa Timur,2x350MW, Desa Wadung dan Kaliuntu, Kec.Jenu Tanjung Awar- awar, Kab. Tuban Prop. Jatim

Proses pelepasan hak 60 Ha aset Dep.Hut oleh Dep Keu. Ijin Lo-kasi Bupati Tuban. Ijin pakai lahan dari DepHut.

Kontrak 25 April 2008Kons. Sinomach,CNEEC, Penta Adi Samudra.Rp. 1.495.162.036.192,0USD 480,776,540.0COD Nov’12-Feb‘13

Selesai.

Total : 17,57%Fin : 372j $ Rp 1.155MF/L: BoC/BNI

- Arutmin/Darma Henwa 1,33 juta ton/th. (Status LoI).

- - Oktasan Baruna/Baramega Mulia 0,285 jt ton/th.

- Dwiguna Laksana, 0,285 jt ton/th

… lanjutan

Page 32: Infrastruktur energi indonesia

32

Percepatan 10.000 MW Tahap 1 di Luar Jawa - BaliStatus: Januari 2011No LOKASI TANAH/PERIJINAN TARGET F/S &

AMDALSTATUS/PROGR. &

PENDANAANPASOKAN BATUBARA

1. PLTU NAD 2x110MW, Ds Suok Puntong, Kec Kuala, Kab Nagan Raya. Prop NAD

Pembebasan selesai (67Ha) Ijin Lokasi Gub. NAD.

Kontrak 25 April 2008.SinohydroRp. 795.022.169.563,0USD 160,806,005.0COD Apr’12-Jul’12

Selesai. Total : 57,15%Fin. : 124j $

Rp.614 MF/L: CEXIM/Asbanda

Hanson Energy, 0,882 jt ton/th (70%)

2. PLTU 2 Sumatera Utara2x220MW, Ds. Tg Pasir, Sei Dua Kedaung, Kec Pkl.Susu, Kab Langkat, Prop Sumut.

Pembebasan lahan 76Ha. 8,5Ha milik Dephut sedang proses pinjam pakai. Ijin prinsip Gub.Sumut, sdg proses Ijin Lokasi

Kontrak 30 Okt 2007, Kons. Guangdong Pwr Eng/Bagus Karya Rp.1.010.461.264.161 + USD 270,819,993COD Feb’12-Mei’12.

Selesai. Total : 74,25%Fin. : 209j $

Rp.781 MF/L: BRI/Mega

Hanson Energy, 1,12 jt ton/th (70%)

3. PLTU Sumatera Barat2x112 MW, Ds Tlk. Sirih, Kec Bungus Tlk. Kabung, Kodya Padang,Prop. Sumbar.

Proses klarifikasi Hutan Lindung (Gub. Sumbar ke Menhut). Ijin Lokasi Gub. Sumbar

Kontrak 9 Mei 2008. Kons. CNTIC/ Rekayasa IndustriRp. 673.609.315.309,0USD 179,024,152.0COD Feb’12-Mei’12

Proses Pe-laksanaan

Total : 34,34%Fin. : 138j US$

Rp 521 MF/L: CDB/Asbanda

Hanson Energy, 0,63 jt ton/th (50%)

4. PLTU 1 Riau 2x10 MW, Ds Pkl. Batang, Kec. Bengkalis, Kab Bengkalis, Prop Riau.

Pembebasan selesai (12Ha). Ijin Lokasi Gub. Riau

Kontrak 11 Juni 2008. Kons.Modaco/Kelsri/ Angkasa BC/GuangdongRp165.651.086.201,0USD 9,919,245.0COD Mei’12-Jul’12

Proses Pengesahano/ Komisi Amdal

Total : - %Fin. : 8j US$

Rp 132 MF/L: BRI/BRI

Belum ada pemasok, kurang –(0,13 jt ton/th)

5. PLTU 2 Riau 2x7MW Ds Gogok, Kec Tebingtinggi, Selat Panjang, Prop. Riau.

Pembebasan selesai (10,5Ha). Ijin Lokasi Gub. Riau

Kontrak 11 Juni 2008 – Bousted MaxithermRp. 130.998.239.894,0USD 10,910,076.0COD Apr’12-Jun’12

Proses Pengesahano/ Komisi Amdal

Total : - %Fin. : 9j US$

Rp 111 MF/L: BRI/BRI

Belum ada pemasok , kurang (0,09 jt ton/th)

6. PLTU Riau 2x100MWDs Tenayan, Pekanbaru, Prop Riau

Proses pembebasan tanah Penunjukan pemenang.COD Des’13-Mar’14

Proses Pre F/S

Total : - % -

Page 33: Infrastruktur energi indonesia

33

No LOKASI TANAH/PERIJINAN TARGET F/S & AMDAL

STATUS/PROGR. & PENDANAAN

PASOKAN BATUBARA

7. PLTU Kep.Riau 2x7 MW, Ds Tg. Sebatak, Kec. Tebing, Kab Tg Balai Karimun, Prop Kep.Riau.

Pembebasan selesai (10Ha). Ijin Lokasi Gub. Kep.Riau

Kontrak 14 Jan 2008, Kons. Shandong M I&E Corp/Rekadaya Elektrika. Rp.92.170.796.317,0 + USD 8,251,282.0 COD Apr’12-Jun‘12

Selesai. Total : 91,92%Fin. : 7 jt $

Rp.71 MF/L: BRI/Mega

Belum ada pemasok, kurang (0,09 jt ton/th)

8. PLTU 3 Bangka Belitung2x30 MW, Ds. Air Anyer, Kec. Merawang, kab Bangka, Prop Babel.

Pembebasan selesai. Ijin Lokasi Gub. Ba-Bel.

Kontrak 4 Juli 2008, Kons Truba Alam Ma-nunggal/China Shanghai.Rp.410.138.467.860,0 + USD 29,700,000.0 COD Jun’11-Agust‘11

Proses Pengesahano/ Komisi Amdal

Total : 89,21%Fin. : 23 j US$

Rp 317 MF/L: BRI+BNI/

Asbanda

Belum ada pemasok, kurang (0,22 jt ton/th)

9. PLTU 4 Bangka Belitung2x16,5MW, Ds Pegantung-an, Kec.Badau, Kab. Belitung Induk, Prop. Babel.

Pembebasan selesai. Ijin Lokasi Gub. Ba-Bel.

Kontrak 11 Juni 2008, Kons. Poeser/Shandong Mach. EximRp. 167.280.716.969,0USD 28,121,638.0COD Jan’12-Mar‘12

Proses Pengesahano/ Komisi Amdal

Total : 47,46 %Fin. : 24 jUS$ : Rp.142 MF/L: Asbanda/Asbanda

Belum ada pemasok, kurang (0,19 jt ton/th)

10. PLTU Lampung 2x100 MW, Kawasan Wisata Bahari, Kec Ketibung, Kab Lampung Selatan, Prop Lampung.

Pembebasan selesai. Ijin Lokasi Gub. Lampung.

Kontrak 30 Okt 2007, Join Op. Adhi Karya/ Elect Pwr Rp.595.100.000.000 + USD 154,273,163COD Feb’12-Mei‘12

Selesai. Total : 78,28 %Fin. : 119j $

Rp.460 MF/L: BRI/Mega

Hanson Energy, 0,882 jt ton/th

11. PLTU 1 Kalimantan Barat2x50 MW, Desa Parit Baru, Kab Mempawah, Prop Kalbar.

Proses pembebasan. Ijin Lokasi Gub. Kalbar.

Kontrak 11 Juni 2009 Kons Bumi Rama Nusan- tara/Alton(s)Int Pte-OJSCRp.507.424.168.878 + USD 80,848,341COD Jul’12-Agust‘12

Selesai. Total : 20,90%Fin. : 62j US$

Rp 111 MF/L: BRI/BRI

Dwi Guna Laksana 0,28 jt ton /th (50%). Oktasan Baruna Persada/ Baramega Citra Mulia Persada 0,28 jt ton/th. (50%)

… lanjutan

Page 34: Infrastruktur energi indonesia

34

No LOKASI TANAH/PERIJINAN TARGET F/S & AMDAL

STATUS/PROGR. & PENDANAAN

PASOKAN BATUBARA

12. PLTU 2 Kalimantan Barat2x27,5MW, Desa Tanjung Gundul, Singkawang, Kab Bengkayang, Prop Kalbar.

Proses pembebasan. Ijin Lokasi Gub. Kalbar.

Kontrak 11 Juni 2008 - Kons. Indofuji/Guangdong /Persada/ATIRp. 222.631.203.511USD 39,824,654.0COD Des’12-Feb’13

Proses Pe-laksanaan

Total : 10,20 %Fin. : 31j US$

Rp 172 MF/L: Asbanda/Asbanda

Dwi Guna Laksana 0,14 jt ton/th (50%). Oktasan Baruna Persada / Baramega Citra Mulia Persada 0,14 jt ton/th. (50%)

13. PLTU 1 Kalimantan Tengah 2x60 MW, Desa Buntoi, Kec Kahayan Hilir, Kab Pulang Pisau, Prop Kalteng.

Lokasi pindah, Proses pembebasan. Ijin Lokasi Gub. Kalteng

Kontrak 14 Jan 2008, Kons.Fujian Longking /Bagus karya.Rp.787.542.115.690 +USD 793,480,768 COD Des’12-Feb’13

Selesai. Total : 3,55%Fin. : 62j US$

Rp 414 MF/L: Asbanda/Mega

Dwi Guna Laksana 0,265 jt ton/th (50%). Oktasan Baruna Persada / Baramega Citra Mulia Persada 0,25 jt ton/th. (50%)

14. PLTU Kalimantan Selatan2x65 MW, Desa Asam-asam, Kab Pelaihari, Prop Kalsel.

Lokasi di kompleks PLTU exing. Selesai, memakai Ijin Lokasi PLTU exist.

Kontrak 4 Juli 2008, Kons.Wika/Chengda Eng.Rp.405.587.014.812 +USD 108,622,140 COD Agust-Nov‘11

Rev Amdal PLTU lama selesai

Total : 87,75%Fin. : 84j $ : Rp 313 MF/L:

Belum ada pemasok, kurang 0,54 jt ton/th

15. PLTU Kaltim 2x100MWTeluk Balikpapan, Kaltim

Proses pembebasan tanah -COD Jan - Apr’13

Proses Pre F/S

Terkontrak.21 Des 2010.

-

16. PLTU Sulawesi Selatan2x50 MW, Desa Burancie, Kec Soppengraja, Kab Barru, Prop Sulsel.

Proses pembebasan. Ijin Lokasi Gub. Sulsel

Kontrak 4 Juli 2008, Kons Hubei Hongyuan/ Bagus Karya.Rp.491.657.321.692,0 + USD 67,747,856.0 COD Okt-Des‘11

UKL/UPL selesai.

Total : 83,62%Fin. : 52 jtUS$ : Rp.380 MF/L: BRI/BRI

Dwi Guna Laksana 0,215 jt ton/th (50%). Oktasan Baruna Persada / Baramega Citra Mulia Persada 0,215 jt ton/th. (50%)

17. PLTU Tenggara2x10MW, Ds Nii Tanasa, Kec Soropia, Kab Kendari, Prop Tenggara.

Pembebasan selesai. Ijin Lokasi Gub. Sultra

Kontrak 14 Jan 2008, Kons. Shandong Mach I&E/Rekadaya Elektrika. Rp. 125.620.634.217 +USD 12,088,805 COD Apr-Jun‘11

UKL/UPL selesai.

Total : 90,29%Fin. : 10 jt $

Rp. 97MF/L: Asbanda/Mega

Dwi Guna Laksana 0,065 jt ton/th (50%). Oktasan Baruna Persada / Baramega Citra Mulia Persada 0,065 jt ton/th. (50%)

… lanjutan

Page 35: Infrastruktur energi indonesia

35

Percepatan 10.000 MW Tahap 2 - Rekapitulasi

A. Proyek PT. PLN (Persero) :PLTP = 340 MWPLTU = 1862 MWPLTA = 1174 MWPLTGU = 840 MW

Total = 4216 MW

B. Proyek Swasta/IPP :PLTP = 3627 MWPLTU = 1529 MWPLTA = 30 MWPLTGU = 120 MW Total = 5306 MW

Total Keseluruhan = 9522 MW

Page 36: Infrastruktur energi indonesia

36

Percepatan 10.000 MW Tahap 2 - RincianA. Daftar Proyek PT. PLN (Persero)

Sesuai Permen ESDM No. 15 Tahun 2010

Page 37: Infrastruktur energi indonesia

37

B. Daftar Proyek Swasta (IPP)

Page 38: Infrastruktur energi indonesia

38

Perkembangan IPP dan PPP

Page 39: Infrastruktur energi indonesia

39

Rekapitulasi Proyek IPP

Data per Agustus 2009

Page 40: Infrastruktur energi indonesia

40

Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri

Page 41: Infrastruktur energi indonesia

41

Rencana Kegiatan dengan Pinjaman Luar NegeriBluebook 2011-2014

Page 42: Infrastruktur energi indonesia

42

… lanjutan

Page 43: Infrastruktur energi indonesia

43

Rencana Kegiatan dengan Pinjaman Luar Negeri On-Going

Page 44: Infrastruktur energi indonesia

44

… lanjutan

Page 45: Infrastruktur energi indonesia

45

Pemanfaatan Panas Bumi untuk Pembangkit Listrik

Page 46: Infrastruktur energi indonesia

46

Rencana Pemanfaatan Panas Bumi

Page 47: Infrastruktur energi indonesia

47

Page 48: Infrastruktur energi indonesia

48

Page 49: Infrastruktur energi indonesia

49

Page 50: Infrastruktur energi indonesia

50

Pemanfaatan Gas Bumi untuk Domestik

Page 51: Infrastruktur energi indonesia

51

Pembangunan Jargaskot 2010

• Pembangunan/Konstruksi :– TARAKAN

• Dilaksanakan di Kelurahan Karang Balik dan Sebengkok untuk 3.400 Sambungan Rumah

– DEPOK • Dilaksanakan di Kelurahan Beji dan Beji Timur untuk 3.366 Sambungan Rumah

– SIDOARDJO• Dilaksanakan di Desa wedor dan Ngingas untuk 1.750 Sambungan Rumah

– Bekasi • Dilaksanakan di Kelurahan Rawalumbu sebanyak 1.800 Sambungan Rumah dan

membangun pipa transmisi sepanjang 14 Km dari Tapping Out Setu Rawa Lumbu milik PT. Pertamina Gas

• Front End Engineering Design (FEED) dan Detail Enginering for Contruction (DEDC) dilaksanakan di: – Bontang, Sengkang, dan Rusun JABODETABEK

Page 52: Infrastruktur energi indonesia

52

RENCANA KEGIATAN JARGAS TAHUN 2011-2012

Tahun 2011 • Pembangunan (kontruksi) dilaksanakan di: Bontang, Sengkang, Rusun

JABODETABEK, Sidoardo (lanjutan), Bekasi (Lanjutan)• Front End Engineering Design (FEED) dan Detail Enginering for

Contruction (DEDC) dilaksanakan di: Prabumulih, Bogor, Jambi, Cirebon

Tahun 2012 • Konstruksi di: Prabumulih, Bogor, Jambi, Cirebon • FEED dan DEDC: Subang, Sorong, Lhokseumawe, dan Semarang.

Page 53: Infrastruktur energi indonesia

53

Pembangunan SPBG

• Rencana Tahun 2011– FEED dan DEEDC utk Surabaya dan Bali (masih dalam pengajuan revisi DIPA)

• Rencana Tahun 2012 – Pembangunan SPBG di Surabaya.

Page 54: Infrastruktur energi indonesia

54

Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Lainnya

Page 55: Infrastruktur energi indonesia

55

Hibah Pengembangan Biomassa

• Hibah oleh Pemerintah Finlandia • Jumlah hibah sebesar 4 juta Euro • Lokasi di Provinsi Riau dan Kalimantan Tengah • Target penerima adalah pengembang biogas terutama oleh

koperasidan badan usaha pemda setempat • Executing agency adalah Ditjen Energi Baru Terbarukan & Konservasi

Energi (EBT&KE) Kementerian ESDM

Page 56: Infrastruktur energi indonesia

56

DAK Bidang Listrik Perdesaan

• Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Listrik Perdesaan (Lisdes) mulai dilaksanakan untuk TA 2011

• Alokasi untuk TA 2011 sebesar Rp. 150 milyar, dan diperkirakan eqivalen sebesar 1,5 MW

• Kegiatan berupa pembangunan PLTMH (mikrohidro) dan atau PLTS (tenaga surya) dan hanya untuk kegiatan fisiknya saja

• Hasil exercise kriteria teknis, kriteria khusus dan kriteria umum, maka prioritas untuk daerah di Kawasan Indonesia Timur (untuk TA 2011 terdapat sekitar 41 Kabupaten penerima DAK Lisdes)

• Pagu indikatif untuk DAK Lisdes TA 2012 sampai saat ini belum keluar, namun diperkirakan besarannya kurang lebih masih sama sekitar Rp. 150 milyar