Informasi Menginang Di Desa Wonorejo

2
Informasi Menginang di Desa Wonorejo, Kecamatan Talun Kabupaten Blitar Oleh: Septi Kurniama Sari (100342404647) Waktu dan Lokasi Observasi Observasi dilakukan pada hari Sabtu, 8 September 2012 di lingkungan Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Hasil Observasi Dahulu, cukup banyak masyarakat yang menginang di lingkungan sekitar tempat tinggal saya. Namun individu tersebut umumnya adalah kaum tetua atau kaum yang dituakan. Komposisi bahan untuk menginang pun beragam antara satu dengan yang lain. Bahan pokok untuk menginang diantaranya adalah daun sirih, gambir dan kapur sirih (enjet). Beberapa masyarakat ada yang hanya menggunakan komposisi tersebut untuk menginang. Namun komposisi menginang juga dapat ditambahkan dengan buah pinang dan tembakau (untuk susur). Komposisi daun sirih, gambir dan kapur sirih (enjet) yang saling bereaksi akan menghasilkan warna merah pada liur dan mulut penggunanya. Ditambah dengan pinang, akan cepat didapat warna merah pada mulut orang yang bersangkutan. Menurut narasumber kombinasi rasa dari daun sirih, gambir, kapur sirih (enjet) adalah pahit-pahit getir ditambah dengan buah pinang, rasa akan menjadi sepat getir. Beberapa orang juga menggunakan tambahan tembakau sebagai susur yang dipergunakan untuk membersihkan gigi yang memerah akibat dubang atau ‘idu abang’ (artinya ludah yang berwarna merah), mengingat jaman dahulu belum ada sikat dan pasta gigi. Dubang tersebut ada yang di telan ada pula yang diludahkan. Dubang yang di telan konon katanya berkhasiat sebagai penangkal penyakit gatal-

description

ETNOBOTANI

Transcript of Informasi Menginang Di Desa Wonorejo

Informasi Menginang di Desa Wonorejo,

Kecamatan Talun Kabupaten Blitar

Oleh: Septi Kurniama Sari (100342404647)

Waktu dan Lokasi ObservasiObservasi dilakukan pada hari Sabtu, 8 September 2012 di lingkungan Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.

Hasil Observasi

Dahulu, cukup banyak masyarakat yang menginang di lingkungan sekitar tempat tinggal saya. Namun individu tersebut umumnya adalah kaum tetua atau kaum yang dituakan. Komposisi bahan untuk menginang pun beragam antara satu dengan yang lain. Bahan pokok untuk menginang diantaranya adalah daun sirih, gambir dan kapur sirih (enjet). Beberapa masyarakat ada yang hanya menggunakan komposisi tersebut untuk menginang. Namun komposisi menginang juga dapat ditambahkan dengan buah pinang dan tembakau (untuk susur). Komposisi daun sirih, gambir dan kapur sirih (enjet) yang saling bereaksi akan menghasilkan warna merah pada liur dan mulut penggunanya. Ditambah dengan pinang, akan cepat didapat warna merah pada mulut orang yang bersangkutan. Menurut narasumber kombinasi rasa dari daun sirih, gambir, kapur sirih (enjet) adalah pahit-pahit getir ditambah dengan buah pinang, rasa akan menjadi sepat getir. Beberapa orang juga menggunakan tambahan tembakau sebagai susur yang dipergunakan untuk membersihkan gigi yang memerah akibat dubang atau idu abang (artinya ludah yang berwarna merah), mengingat jaman dahulu belum ada sikat dan pasta gigi. Dubang tersebut ada yang di telan ada pula yang diludahkan. Dubang yang di telan konon katanya berkhasiat sebagai penangkal penyakit gatal-gatal. Dari informasi yang saya dapatkan, menginang sangat bermanfaat untuk menguatkan gigi. Ada beberapa cara menginang yang diterapkan oleh masyarakat di lingkungan sekitar saya. Cara menginang yang umum dilakukan adalah dengan mengunyah campuran daun sirih, gambir dan kapur sirih (enjet) secara langsung. Umumnya hal ini dilakukan oleh orang-orang yang masih memiliki gigi yang cukup lengkap atau banyak. Namun pada beberapa orang dengan gigi yang sudah agak ompong, menginang tetap dapat dilakukan dengan cara menumbuk ramuan daun sirih, gambir dan kapur sirih (enjet) pada alat khusus yang disebut dengan locok yaitu semacam gelas kecil dengan tinggi 5cm yang terbuat dari kuningan, alat ini dilengkapi sekaligus dengan penumbuk kecil yang juga terbuat dari bahan yang sama. Setelah proses penumbukan, ramuan daun sirih, gambir dan kapur sirih (enjet) yang telah halus dapat langsung dikunyah seperti cara normal. Dalam hal ini locok berfungsi sebagai alat bantu menghaluskan bahan untuk menginang.